KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan."

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas. Pelaksanaan Program Pamsimas sejak Tahun 2008 sampai sekarang, telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini telah meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah dan Pemerintah dalam menyediakan dan meningkatkan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi. Menyadari bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota mampu bermitra dengan masyarakat untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi, Program Pamsimas (baik Pamsimas I dan Pamsimas II) memberikan dukungan yang semakin besar untuk mendorong terwujudnya kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dalam rangka percepatan peningkatan akses aman terhadap air minum dan sanitasi perdesaan. Salah satu bentuk dukungan Pamsimas ini disusun dalam Paket Hibah Khusus Pamsimas (Paket HKP), yaitu pemberian dukungan dana stimulan bagi kabupaten/kota yang memiliki program optimalisasi SPAM, bagi desa-desa Pamsimas yang telah terbangun pada tahun sebelumnya dengan kondisi tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian. Paket HKP ini merupakan salah satu upaya dalam Program Pamsimas untuk mendukung kinerja keberlanjutan layanan air minum perdesaan. Keberhasilan Program Pamsimas khususnya keberlanjutan turut ditentukan oleh keberhasilan dalam penyelenggaraan HKP ini. Untuk membantu penyelenggaraan HKP mencapai sasaran dan sesuai aturan yang disepakati bersama, maka diperlukan petunjuk teknis pelaksanaan. Buku Petunjuk Teknis Paket HKP ini merupakan salah satu buku petunjuk yang sangat penting dalam pelaksanaan Pamsimas secara keseluruhan, mencakup antara lain: Penjelasan Paket HKP; Tata cara pemilihan kabupaten/kota yang akan mendapatkan HKP; Tata cara pemilihan desa yang akan mendapat HKP; Mekanisme penyaluran dana HKP; Tata cara pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan pertanggungjawaban. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ir. Mochammad Natsir, MSc. NIP i

3 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR SINGKATAN... iv BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Substansi Utama Petunjuk Teknis Paket HKP Pengguna Petunjuk Teknis Paket HKP...3 BAB 2. PAKET HIBAH KHUSUS PASIMAS Konsep Pelaksanaan Paket HKP Tujuan Penyediaan Paket HKP Prinsip Penyelenggaraan Paket HKP Ketentuan dalam Penyelenggaraan Paket HKP Ketentuan Umum Ketentuan Khusus Pemanfaatan Dana Paket HKP Kegiatan yang Dibiayai melalui Paket HKP Kegiatan yang Tidak Dibiayai melalui Paket HKP (Negative List)...7 BAB 3. PENYELENGGARAAN PAKET HKP Kriteria Pemilihan Penerima Paket HKP Kriteria Pemilihan Kabupaten/Kota Kriteria Pemilihan Desa/Kelurahan Sasaran Paket HKP Pelaku Penyelenggaraan Paket HKP Pelaku Tingkat Pusat Pelaku Tingkat Provinsi Pelaku Tingkat Kabupaten/Kota Pelaku Tingkat Kecamatan Pelaku Tingkat Desa/Kelurahan Tata Cara Penyelenggaraan Paket HKP BAB 4. PENGELOLAAN KEUANGAN PAKET PAMSIMAS - HKP Komponen Pendanaan BLM Desa/Kelurahan Sasaran Bantuan Operasional Pendukung (BOP) Panitia Kemitraan Fasilitator Masyarakat-HKP Tata Cara Pencairan BLM Paket HKP BAB 5. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN Pemantauan dan Pelaporan Tingkat Kabupaten/Kota Pemantauan dan Pelaporan Tingkat Desa/Kelurahan ii

4 DAFTAR TABEL Hal Tabel 1. Tentatif Jadwal dan Tata Cara Penyelenggaraan Paket HKP DAFTAR GAMBAR Hal Bagan 1. Tahapan Kegiatan Paket HIK dan HKP LAMPIRAN : Lampiran 1. Format Proposal Paket HKP Kabupaten/Kota Lampiran 2. Format Proposal Kegiatan Optimalisasi SPAMS Desa Lampiran 3. Format Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Paket HKP Lampiran 4. Format Perjanjian Kerjasama Hibah Kusus Pamsimas Lampiran 5. Lampiran 6. Tata Cara Pencairan, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Hibah Khusus Pamsimas (HKP) Kerangka Acuan Kerja Fasilitator Masyarakat Hibah Khusus Pamsimas Lampiran 7. Format Rencana Kerja Masyarakat Hibah Khusus Pamsimas iii

5 DAFTAR SINGKATAN Air Minum : Air yang siap diminum dengan melalui pengolahan (mengacu kepada peraturan yang berlaku) AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara BLM : Bantuan Langsung Masyarakat CPMU : Central Project Management Unit DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DitPAM : Direktorat Pengembangan Air Minum DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya DPMU : District Project Management Unit Fasilitator : Tenaga Pendamping Program Pamsimas di tingkat masyarakat HIK : Hibah Insentif Kabupaten/Kota HKP : Hibah Khusus Pamsimas Kem. PU PR : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kemendagri : Kementerian Dalam Negri Kemenkes : Kementerian Kesehatan KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat, merupakan nama generik untuk lembaga yang dibentuk secara swadaya oleh masyarakat, seperti Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat PA/KPA : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Pakem : Panitia Kemitraan PMD : Pemberdayaan Masyarakat Desa PPK : Pejabat Pembuat Komitmen PPM : Penanganan Pengaduan Masyarakat PPMU : Provincial Project Management Unit Pokja : Kelompok Kerja RAD : Rencana Aksi Daerah RKPD : Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKM : Rencana Kerja Masyarakat RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Sanitasi : Usaha pencegahan penyakit dengan mengendalikan faktor lingkungan, terutama lingkungan fisik, biologis dan sosial STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum iv

6 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pamsimas merupakan salah satu program nasional untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan dan peri urban terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Program Pamsimas dimulai pada Tahun 2008, dimana sampai dengan saat ini telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target Universal Access, Program Pamsimas dilanjutkan sampai dengan Tahun Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban 1 yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target Universal Access (sektor air minum dan sanitasi) melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. Ruang lingkup komponen program Pamsimas mencakup 5 (lima) komponen kegiatan, yaitu: 1) Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan lokal; 2) Peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi; 3) Penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum; 4) Insentif desa/kelurahan dan kabupaten/kota; 5) Dukungan manajemen pelaksanaan program. Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pamsimas sampai saat ini, kinerja keberlanjutan sarana dan prasarana air minum di desa Pamsimas belum seluruhnya menunjukkan tingkat keberfungsian yang baik. Kondisi ini perlu mendapat perhatian pemerintah kabupaten/kota setempat. 1 Pinggiran kota yang dapat menjadi lokasi Program Pamsimas II adalah dengan karakteristik: (1) terletak di perbatasan atau pinggiran wilayah kota, (2) cakupan penduduk dengan akses terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak masih rendah, dan (3) tidak terdapat layanan jaringan PDAM atau PDAL 1

7 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui CPMU Pamsimas memberikan dukungan kepada kabupaten/kota yang memiliki rencana tindak penanganan Program Optimalisasi SPAM melalui Paket Hibah Khusus Pamsimas (HKP). Bentuk dukungan ini adalah kegiatan optimalisasi prasarana air minum dan sanitasi yang tidak berfungsi dan/atau sebagian berfungsi melalui pola kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Pola kemitraan ini diwujudkan dengan adanya sharing program pemerintah pusat, dengan pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam Paket HKP. Bagi kabupaten/kota pelaksana Pamsimas yang memiliki kinerja pelaksanaan yang baik, memiliki rencana pengembangan, pengarusutamaan dan perluasan pendekatan Pamsimas/pemberdayaan masyarakat (CDD), dan kepada desa Pamsimas yang memiliki kinerja keberlanjutan program yang baik, CPMU Pamsimas juga memberikan dukungan insentif melalui Paket Hibah Insentif Kabupaten (HIK). Kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai pelaksana HIK tidak diperkenankan untuk mengikuti Program HKP. Dengan demikian maka masing-masing kabupaten/kota pelaksana Pamsimas akan mendapat dukungan program keberlanjutan melalui salah satu kegiatan yaitu HIK atau HKP. Paket HKP juga diharapkan dapat mempercepat upaya untuk peningkatan kapasitas pemerintah kabupaten/kota yang belum mendapatkan HIK dalam mendukung keberlanjutan keberfungsian sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. 1.2 SUBSTANSI UTAMA PETUNJUK TEKNIS PAKET HKP Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep dan penyelenggaraan paket Hibah Khusus Pamsimas (HKP) sebagai acuan bagi kabupaten/kota dalam penyelenggaraan kegiatan Paket HKP. Petunjuk teknis ini memuat substansi utama sebagai berikut: 1) Konsep HKP serta prinsip dan ketentuan utama yang mendasari seluruh penyelenggaraan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan; 2) Penyelenggaraan HKP, termasuk di dalamnya adalah: a. persyaratan pemilihan calon penerima HKP baik untuk tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan, b. peran masing-masing pelaku dalam penyelenggaraan HKP, termasuk peran fasilitator dan konsultan, dan c. tata cara atau langkah-langkah penyelenggaraan Paket HKP; 3) Pengelolaan keuangan untuk Paket HKP; 4) Pemantauan dan pelaporan untuk keseluruhan penyelenggaraan Paket HKP pada tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan. 2

8 1.3 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS PAKET HKP Petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi para pelaku Pamsimas terutama para pelaku pada: 1) Tahap seleksi kabupaten/kota penerima HKP, yaitu CPMU, Pokja AMPL Provinsi, PPMU, Pokja AMPL Kabupaten/Kota, Panitia Kemitraan (Pakem), dan DPMU; 2) Tahap seleksi desa/kelurahan penerima Paket HKP, yaitu Pokja AMPL Kabupaten/Kota, Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan kab/kota, Panitia Kemitraan, Pemerintah Desa/Kelurahan, dan KKM. 3) Tahap pelaksanaan, yaitu masyarakat, KKM, fasilitator keberlanjutan, fasilitator masyarakat HKP, Panitia Kemitraan (Pakem), DPMU, Satker Kabupaten/Kota pengelola Pamsimas, dan Konsultan Pamsimas tingkat kabupaten/kota; 4) Tahap pemantauan dan pelaporan pelaksanaan Paket HKP, yaitu Panitia Kemitraan, DPMU, Pokja AMPL kabupaten/kota, Pokja AMPL Provinsi, PPMU, Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kab/kota dan provinsi, serta Konsultan Pamsimas tingkat provinsi dan tingkat pusat. 3

9 BAB 2. PAKET HIBAH KHUSUS PASIMAS 2.1 KONSEP PELAKSANAAN PAKET HKP Pelaksanaan Paket Hibah Khusus Pamsimas (HKP) dimaksudkan untuk memberikan dana stimulan kepada kabupaten/kota pelaksana Pamsimas yang tidak memperoleh Hibah Insentif Kabupaten (HIK) dan memiliki rencana optimalisasi desa Pamsimas yang sudah tidak berfungsi guna meningkatkan kinerja keberlanjutan prasarana dan sarana SPAMS desa Pamsimas. Pada kabupaten/kota yang terpilih sebagai penerima Paket HKP, dana HKP menjadi tambahan atas pendanaan APBD dan kontribusi masyarakat dalam upaya meningkatkan kinerja keberlanjutan layanan air minum melalui optimalisasi sarana dan prasarana air minum dan sanitasi. Dana Paket HKP dimanfaatkan untuk kegiatan optimalisasi sarana dan prasarana SPAM di desa/kelurahan lokasi Pamsimas yaitu kegiatan pemulihan dan pengembangan SPAMS tidak berfungsi/berfungsi sebagian untuk menambah jumlah penerima manfaat; dan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan BPSPAMS untuk mendukung kegiatan pemulihan dan pengembangan SPAMS. Panitia Kemitraan/Pokja AMPL tingkat kabupaten/kota berperan dalam mengelola pemanfaatan dana Paket HKP di tingkat kabupaten/kota. Pemilihan desa/kelurahan penerima Paket HKP diputuskan di tingkat kabupaten/kota berdasarkan sejumlah kriteria. Proses pemilihan desa/kelurahan ini difasilitasi Panitia Kemitraan. Pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan pada prinsipnya tetap mengacu pada tata cara pelaksanaan kegiatan Pamsimas di tingkat masyarakat dengan beberapa penyesuaian tertentu yang selengkapnya akan diuraikan dalam bab-bab selanjutnya. 2.2 TUJUAN PENYEDIAAN PAKET HKP Tujuan penyediaan HKP adalah mendukung pemerintah kabupaten/kota pelaksana Pamsimas untuk: 4

10 1) Memperkuat kemitraan antara pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi; 2) Penguatan kesinambungan SPAMS di tingkat desa melalui pengaturan dan pembinaan pasca proyek; 3) Perluasan cakupan pelayanan dan penguatan kesinambungan SPAMS di tingkat desa; 4) Mendukung penguatan pemeliharaan pasca konstruksi; 2.3 PRINSIP PENYELENGGARAAN PAKET HKP Prinsip penyelenggaraan HKP adalah sebagai berikut: 1) Pola kemitraan melalui sharing program antara Pemerintah Kab/Kota dengan masyarakat dan Pemerintah Pusat. 2) Hibah Khusus menjadi dana pendamping (sebagai stimulan) bagi porsi pendanaan APBD dan porsi kontribusi masyarakat dalam perbaikan pelayanan air minum berbasis masyarakat. 3) Panitia Kemitraan (Pakem) / POKJA AMPL Kabupaten/Kota memfasilitasi proses pemilihan desa/kelurahan penerima Hibah Khusus Pamsimas untuk diputuskan dan ditetapkan di tingkat kabupaten/kota. 4) Pagu dana Hibah Khusus adalah pagu tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya, pagu dana Paket Pamsimas Hibah Khusus untuk setiap desa/kelurahan ditentukan di tingkat kabupaten/kota. 2.4 KETENTUAN DALAM PENYELENGGARAAN PAKET HKP Ketentuan Umum 1) HKP adalah dana stimulan untuk mendukung kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Oleh karena itu, dana ini digunakan untuk pembiayaan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang mengadopsi pendekatan Pamsimas; 2) HKP diselenggarakan melalui pola kemitraan melalui sharing program antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat atau dengan mekanisme Paket Pamsimas; 3) Pendekatan penyediaan air minum dan sanitasi dalam HKP adalah berbasis masyarakat yang mengadopsi pendekatan Pamsimas. Dengan demikian, optimalisasi SPAM tingkat masyarakat tetap mewajibkan adanya kontribusi masyarakat dalam bentuk in-cash dan in-kind; 4) Pagu dana HKP dalam Paket Pamsimas adalah pagu tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya, pagu dana Paket HKP untuk setiap desa/kelurahan ditentukan di 5

11 tingkat kabupaten/kota berdasarkan kebutuhan optimalisasi setiap desa/kelurahan tersebut dan evaluasi RKM (evaluasi teknis dan pembiayaan). Dengan demikian, dana Paket HKP bagi pembiayaan optimalisasi SPAM setiap desa/kelurahan bervariasi sesuai evaluasi kebutuhan masing-masing desa/kelurahan sasaran; 5) Paket HKP diselenggarakan melalui sharing program APBN dan APBD; dimana dana APBN membiayai BLM untuk sejumlah 50% dari total kebutuhan BLM seluruh desa/kelurahan sasaran, dan dana APBD yang besarnya minimum 50% dari total kebutuhan BLM seluruh desa/kelurahan sasaran 6) Pemanfaatan dana Paket HKP hanya untuk kegiatan optimalisasi prasarana dan sarana SPAM dan pelatihan BPSPAMS di desa/kelurahan Pamsimas dengan kinerja keberfungsian yang rendah setelah berjalan 2 tahun (berfungsi sebagian dan/atau tidak berfungsi); 7) Dana Paket HKP hanya digunakan untuk kebutuhan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) desa/kelurahan sasaran yang disalurkan langsung kepada masyarakat untuk mendanai 80% (delapan puluh per seratus) biaya kegiatan optimalisasi SPAM sebagaimana tertuang dalam RKM; 8) HKP hanya diberikan kepada kabupaten/kota yang terdapat desa Pamsimas dengan SPAM yang tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian, dan memiliki komitmen dalam menjamin keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi melalui kegiatan optimlisasi SPAMS dalam rangka mendukung pencapaian target Universal Access kabupaten/kota; 9) Pakem dalam penyelenggaraan Paket HKP adalah sama dengan Pakem Pokja AMPL Kabupaten/Kota sasaran Pamsimas II. 10) Dana HKP bersumber dari APBN dengan jumlah dana maksimum untuk setiap desa/kelurahan sesuai kebutuhan kegiatan optimalisasi desa yang tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian dan tidak melebihi besar BLM reguler; 11) Kabupaten/Kota dapat menyampaikan usulan Paket HKP untuk tahun berjalan dan/atau untuk tahun berikutnya Ketentuan Khusus Berikut ini adalah ketentuan khusus pelaksanaan HKP: 1) Pada desa lokasi optimalisasi SPAM, seluruh ketentuan dan tata cara (IMAS, penguatan KKM/BPSPAMS, penyusunan dan evaluasi RKM, pengadaan barang dan jasa, pengelolaan keuangan, pengamanan sosial dan lingkungan) adalah mengikuti tata cara dalam juknis Pamsimas yang berkenaan, yaitu: a. Petunjuk Teknis Perencanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat; b. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat; c. Petunjuk Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat; d. Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan; 6

12 e. Petunjuk Teknis Pengoperasian dan Pemeliharaan; f. Petunjuk Teknis Pengamanan Lingkungan dan Sosial; 2) RKM kegiatan optimalisasi SPAM disusun mengacu pada format RKM yang terdapat dalam Lampiran 7. 3) Dukungan untuk pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan: a. Pembiayaan Fasilitator Masyarakat (FM) untuk pendampingan pelaksanaan Paket HKP (selanjutnya disebut dengan FM-HKP) di tingkat desa/kelurahan disediakan oleh APBD diluar dana BLM APBD untuk Paket HKP. Termasuk jika harus melampaui tahun anggaran berjalan. Jumlah FM-HKP menyesuaikan dengan kebutuhan pendampingan desa/kelurahan, sebagaimana dijelaskan dalam TOR FM-HKP pada lampiran; b. Pelatihan FM-HKP disediakan oleh CPMU. 2.5 PEMANFAATAN DANA PAKET HKP Kegiatan yang Dibiayai melalui Paket HKP 1) Optimalisasi SPAM a. Optimalisasi SPAM, yaitu kegiatan pemulihan SPAM tidak berfungsi/berfungsi sebagian pada desa/kelurahan yang pernah menjadi lokasi Pamsimas. b. Optimalisasi SPAM ditujukan untuk menambah jumlah penerima manfaat (jumlah pengguna baru) di luar jumlah pengguna SPAM saat ini pada desa/kelurahan tersebut, membantu meningkatkan kualitas pelayanan SPAM tingkat desa/kelurahan;. 2) Pelatihan BPSPAMS Kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan BPSPAMS untuk mendukung kegiatan pemulihan dan pengembangan SPAMS, seperti pelatihan pemeliharaan SPAMS dan keuangan BPSPAMS Kegiatan yang Tidak Dibiayai melalui Paket HKP (Negative List) Daftar kegiatan yang TIDAK BOLEH dibiayai Paket HKP adalah sebagai berikut: 1) Daftar kegiatan yang termasuk negative list dalam Juknis Pelaksanaan Kegiatan Pamsimas di Tingkat Masyarakat; 2) Penyelesaian kegiatan (fisik dan non fisik) desa-desa Pamsimas tahun-tahun sebelumnya; 3) Pembiayaan utusan desa/kelurahan dalam pelatihan asosiasi pengelola SPAM dan Sanitasi perdesaan serta pelatihan dan sosialisasi Paket HKP di tingkat kabupaten/kota. 4) Pembangunan sarana sanitasi sekolah, individual, dan komunal di perdesaan dan peri urban 7

13 BAB 3. PENYELENGGARAAN PAKET HKP 3.1 KRITERIA PEMILIHAN PENERIMA PAKET HKP Pemilihan penerima Paket HKP terdiri dari pemilihan kabupaten/kota dan pemilihan desa/kelurahan. Pemilihan kabupaten/kota terdiri dari dua tahap, yaitu tahap prakualifikasi dan tahap penilaian proposal. Setelah penetapan kabupaten/kota penerima, selanjutnya kabupaten/kota penerima HKP menetapkan daftar desa/ kelurahan sasaran Paket HKP berikut pagu indikatif masing-masing desa/kelurahan. Berikut ini adalah kriteria pemilihan penerima Paket HKP untuk kabupaten/kota dan desa/kelurahan Kriteria Pemilihan Kabupaten/Kota A. Kriteria Prakualifikasi Kriteria prakualifikasi kabupaten/kota adalah sebagai berikut: 1) Terdapat desa sasaran Pamsimas dengan kondisi SPAMS yang tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian, sesuai dengan data SIM Pamsimas. 2) Di tingkat kabupaten/kota telah terbentuk Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan. Data yang digunakan untuk seleksi prakualifikasi kabupaten/kota adalah bersumber Data SIM Pamsimas. B. Penilaian Proposal Kabupaten/Kota Kabupaten/kota yang memenuhi kriteria prakualifikasi akan diundang untuk mengajukan proposal pemanfaatan dana Paket HKP. Penilaian proposal didasarkan pada kriteria sebagai berikut: 1) Komitmen penyediaan dana BLM APBD untuk Paket HKP. 2) Efisiensi pembiayaan optimalisasi SPAM terhadap pemulihan target jumlah penerima manfaat. 3) Rencana tambahan jumlah pemanfaat SPAM melalui pembiayaan Paket HKP; 8

14 Proposal kabupaten/kota untuk mendapatkan HKP, selanjutnya disebut dengan Proposal Paket HKP Kabupaten/Kota, memuat: 1) Surat pernyataan Bupati/Walikota yang berisikan: a. Jumlah dana BLM APBD untuk Paket HKP sebagai komitmen kabupaten/kota, yang besarnya minimum 40% dari total kebutuhan investasi optimalisasi SPAM pada seluruh desa/kelurahan sasaran. b. Kesiapan pembiayaan Fasilitator Masyarakat (FM-HKP) diluar dana BLM APBD untuk Paket HKP; c. Kesediaan mengikuti petunjuk teknis Paket HKP; d. Kesediaan untuk menyampaikan salinan APBD/APBD perubahan yang menyatakan anggaran untuk BLM Paket HKP dan biaya FM-HKP. e. Kesediaan untuk mendorong desa penerima HKP mencapai Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) 2) Formulir Proposal Paket HKP sebagaimana format dalam Lampiran 1 petunjuk teknis ini. 3) Lampiran dokumen sumber data-data yang digunakan dalam proposal: a. Salinan Berita Acara Hasil Seleksi Proposal Desa/Kelurahan b. Salinan Proposal Desa/Kelurahan yang digunakan dalam menyusun proposal kabupaten/kota Hanya proposal yang lengkap (memuat butir (1), (2), dan (3)) yang masuk dalam tahap penilaian proposal. Daftar kabupaten/kota yang memenuhi kriteria prakualifikasi dan yang mengajukan proposal serta daftar kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai penerima HKP akan diumumkan melalui website Pamsimas Kriteria Pemilihan Desa/Kelurahan Sasaran Paket HKP Pemilihan desa/kelurahan dan pengambilan keputusan mengenai desa/kelurahan sasaran Paket HKP sepenuhnya dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota. Sesuai dengan ketentuan pemanfaatan dana Paket HKP, kabupaten/kota wajib menerapkan kriteria pemilihan desa/kelurahan sasaran Paket HKP sebagaimana dalam petunjuk teknis ini. Kabupaten/kota tetap dapat menambahkan kriteria lain berdasarkan kearifan lokal sepanjang tidak bertentangan dengan kriteria yang telah ditentukan tersebut. Kriteria pemilihan desa/kelurahan sasaran Paket HKP adalah: 1) Telah menyelesaikan seluruh kegiatan Pamsimas, dan sudah berlangsung minimal 2 tahun; 9

15 2) Merupakan desa Pamsimas (reguler atau replikasi) dengan SPAM yang telah beroperasi minimal 2 (dua) tahun, namun tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian, kecuali dalam hal SPAM Desa Pamsimas tersebut mengalami kerusakan akibat kejadian luar biasa (Force Majeure) kurang dari 2 tahun dapat diusulkan dalam Paket HKP. 3) Mempunyai potensi menambah jumlah pemanfaat SPAM minimal 30% dari jumlah pemanfaat semula; 4) Masyarakat bersedia kontribusi minimal 20% dari total usulan pembiayaan kegiatan pengembangan/optimalisasi SPAM tingkat desa/kelurahan. Kontribusi ini dalam bentuk in cash 4% (baik dari dana yang dikumpulkan dari masyarakat maupun dana kas BPSPAMS dan in kind sebesar 16%; 5) Memenuhi biaya pembangunan SPAM per penerima manfaat yang efisien; 6) Masyarakat bersedia meningkatkan kualitas pelayanan SPAM secara berkelanjutan melalui penerapan tarif pemakaian yang dapat memenuhi biaya operasional, pemeliharaan, dan recovery dengan pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah, Ketua BPSPAMS, dan Ketua KKM; 7) Desa/kelurahan bersedia untuk menyediakan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) yang fokus dalam bidang AMPL (Kader AMPL) (dengan pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah) untuk menjadi mitra LKM/KKM dan BPSPAMS dalam pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan. 3.2 PELAKU PENYELENGGARAAN PAKET HKP Pelaku Tingkat Pusat A. CPMU Sebagai bagian dari tugas utama CPMU dan PIU (Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa dan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), CPMU dan PIU bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Paket HKP. Ketua CPMU dan Wakil Ketua CPMU Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah memimpin proses penyelenggaraan Paket HKP. Tugas CPMU dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi: 1) Melaksanakan seleksi prakualifikasi dan mengumumkan hasil prakualifikasi kepada kabupaten/kota; 2) Melakukan evaluasi atau penilaian proposal Paket HKP kabupaten/ kota; 3) Merekomendasikan daftar kabupaten/kota penerima HKP dan besar porsi APBN untuk penyelenggaraan kegiatan HKP kepada Executing Agency Program Pamsimas; 10

16 4) Melaksanakan pemantauan kemajuan pelaksanaan Paket HKP tingkat kabupaten /kota; 5) Melaporkan hasil pelaksanaan Paket HKP kepada Executing Agency Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan tembusan kepada provinsi dan kabupaten/kota penerima HKP. B. Satker Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat, Direktorat Jenderal Cipta Karya Tugas Satker Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi: 1) Memastikan ketersediaan dana APBN untuk penyelenggaraan Paket HKP berdasarkan hasil penetapan kabupaten/kota penerima HKP; 2) Menyediakan kegiatan dan anggaran pelatihan FM-HKP; 3) Mengelola dan melakukan pencairan dana APBN Paket HKP atau menyalurkan dana APBN-HKP kepada Satker kabupaten/kota pelaksana Pamsimas; 4) Melaporkan kemajuan penggunaan dana HKP kepada CPMU berdasarkan laporan Satker Kabupaten/Kota. C. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Nasional Tugas Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Nasional dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi: 1) Membantu CPMU mensosialisasikan Paket HKP melalui koordinasi dengan Asosiasi di tingkat kabupaten/kota; 2) Membantu CPMU dalam memantau pelaksanaan Paket HKP; 3) Membantu CPMU menilai proposal kabuipaten/kota dan desa calon sasaran HKP; 4) Berkoodinasi dengan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat kabupaten / kota untuk memastikan kabupaten/kota dan desa sasaran menyusun dan menyampaikan proposal tepat waktu. D. Konsultan Manajemen (Central Management and Advisory Consultant, CMAC) Tugas Konsultan CMAC dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi: 1) Membantu CPMU melakukan seleksi prakualifikasi kabupaten/kota; 2) Membantu CPMU untuk memastikan pelaksanaan HKP sesuai dengan buku Petunjuk Teknis; 3) Membantu CPMU dalam memantau progres pelaksanaan Paket HKP melalui SIM Pamsimas; 4) Berkoordinasi dengan ROMS (Tenaga Koordinator Provinsi, LGS dan Koordinator Pelatihan untuk mempersiapkan dan mengawal pelaksanaan HKP. 11

17 3.2.2 Pelaku Tingkat Provinsi Pelaku utama penyelenggaraan Paket HKP di tingkat provinsi terdiri dari Pokja AMPL Provinsi dan Provincial Project Management Unit (PPMU). A. Pokja AMPL Provinsi Tugas Pokja AMPL Provinsi dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi: 1) Membantu memastikan proposal Paket HKP kabupaten/kota yang akan diajukan, memenuhi ketentuan dalam Juknis Paket HKP dan disampaikan tepat waktu kepada CPMU; 2) Memantau kemajuan pelaksanaan Paket HKP di kabupaten/kota yang termasuk dalam wilayahnya sebagai bagian dari pelaporan kemajuan pelaksanaan Pamsimas kepada Gubernur dengan tembusan kepada CPMU; 3) Memberikan masukan/rekomendasi kepada Pokja AMPL Kabupaten/Kota bagi perbaikan kualitas pelaksanaan Paket HKP. B. PPMU Tugas PPMU dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi: 1) Menfasilitasi pelatihan bagi seluruh Fasilitator Masyarakat, termasuk FM HKP, sesuai Rencana Kerja Pamsimas; 2) Jika diperlukan DPMU, memberikan masukan/rekomendasi dalam proses rekrutmen dan pembinaan kualitas pendampingan FM HKP; 3) Membantu Pokja AMPL Provinsi dalam pemantauan pelaksanaan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota, serta memberikan masukan/rekomendasi untuk peningkatan kinerja; 4) Memastikan laporan pelaksanaan Paket HKP termasuk dalam laporan rutin DPMU kabupaten/kota penerima HKP. C. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Provinsi Tugas Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat provinsi dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi: 1) Memastikan semua Asosiasi tingkat kabupaten/kota diwilayah kerjanya mendapat informasi tentang HKP 2) Mendorong Asosiasi tingkat kabupaten/kota untuk berperan aktif 3) Mengumpulkan laporan dari Asosiasi kab/kota dan memberikan feedback terutama kaitannya dengan peran pelaku di tingkat provinsi. 4) Mengkoordinir Asosiasi kab/kota di wilayah kerjanya untuk menyediakan data progress pelaksanaan dalam pertemuan koordinasi di tingkat provinsi. 12

18 D. Konsultan Manajemen (ROMS) Tingkat Provinsi Tugas ROMS Provinsi dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi: 1) Mengadvokasi pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan alokasi APBD untuk pelakasanaan HKP 2) Memastikan pelaku Pamsimas di tingkat kabupaten/kota memahami HKP dengan baik. 3) Berkoordinasi dengan ROMS kabupaten/kota untuk memastikan pemerintah kab/kota menyusun dan menyampaikan proposal HKP dengan tepat waktu. 4) Memberikan dukungan kepada ROMS Kab/Kota dalam pelaksanaan HKP. E. Fasilitator STBM Tingkat Provinsi Tugas Fasilitator STBM Tingkat Provinsi adalah Mendorong desa penerima HKP mencapai Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) Pelaku Tingkat Kabupaten/Kota Pelaku utama penyelenggaraan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota terdiri dari Pokja AMPL Kabupaten/Kota, Panitia Kemitraan Pokja AMPL, DPMU, Satker Kabupaten/Kota dan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan.. A. Pokja AMPL Kabupaten/Kota Tugas Pokja AMPL dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut: 1) Memimpin sosialisasi adanya peluang kabupaten/kota memperoleh Hibah Khusus Pamsimas kepada desa/kelurahan dan kecamatan dan mengundang desa/kelurahan mengajukan proposal menjadi desa sasaran Paket HKP; 2) Menyusun Proposal Paket HKP berdasarkan hasil seleksi desa/kelurahan oleh Panitia Kemitraan, menyampaikannya kepada Bupati/Walikota untuk mendapat persetujuan, dan mengajukannya sesuai periode pemasukan proposal Paket HKP kepada CPMU dengan tembusan kepada Pokja AMPL Provinsi dan PPMU; 3) Memastikan RKPD dan KUA-PPAS (tahun pelaksanaan Paket HKP) memuat nilai BLM APBD dan biaya fasilitator masyarakat (FM-HKP) sesuai Proposal Paket HKP; 4) Pasca penetapan, pada kabupaten/kota penerima HKP, Pokja AMPL: a. Menfasilitasi penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama Paket HKP b. Menyiapkan Surat Keputusan Bupati/Walikota Perihal Penetapan Daftar Desa/Kelurahan Sasaran Paket HKP 13

19 c. Berkoordinasi dengan DPMU agar DPMU menseleksi dan merekrut FM-HKP sesuai kualifikasi dan jumlah yang dibutuhkan 5) Memberikan persetujuan pada RKM-HKP yang telah lulus dievaluasi oleh Pakem; 6) Memantau kemajuan pelaksanaan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota sebagai bagian dari pelaporan kemajuan pelaksanaan Pamsimas kepada Bupati dengan tembusan kepada Pokja AMPL Provinsi. B. Panitia Kemitraan Pokja AMPL Tugas Panitia Kemitraan Pokja AMPL dalam pelaksanaan Paket HKP sekurangkurangnya adalah sebagai berikut: 1) Membantu Pokja AMPL dalam mensosialisasikan adanya peluang kabupaten/kota memperoleh Hibah Khusus Pamsimas kepada desa/kelurahan dengan SPAMS yang tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian dan kecamatan, serta mengundang desa/kelurahan mengajukan proposal untuk menjadi desa sasaran Paket HKP; 2) Melaksanakan seleksi dan verifikasi calon desa/kelurahan sasaran, yang secara garis besar mengikuti langkah-langkah Pemilihan Desa Sasaran Program Pamsimas; 3) Merekomendasikan daftar desa/kelurahan sebagai sasaran Paket HKP untuk dimuat dalam Proposal Paket HKP Kabupaten/Kota; 4) Merekomendasikan nilai BLM APBD dan biaya fasilitator masyarakat (FM-HKP) berdasarkan hasil seleksi desa/kelurahan untuk dimuat dalam RKPD dan KUA- PPAS tahun pelaksanaan Paket HKP; 5) Membantu Pokja AMPL Kabupaten/Kota menyusun Proposal Paket HKP yang lengkap dengan lampirannya; 6) Menyampaikan Proposal Paket HKP sesuai batas waktu pengajuan proposal; 7) Pasca penetapan kabupaten/kota penerima HKP membantu Pokja AMPL dalam: a. Menfasilitasi penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama Paket HKP b. Menyiapkan Surat Keputusan Bupati/Walikota Perihal Penetapan Daftar Desa/Kelurahan Sasaran Paket HKP c. Koordinasi dengan DPMU agar menseleksi dan merekrut FM-HKP sesuai kualifikasi dan jumlah yang dibutuhkan 8) Mengevaluasi RKM HKP dengan berkoordinasi dengan DPMU; 9) Melaporkan RKM HKP yang lulus evaluasi Pakem kepada Ketua Pokja AMPL untuk mendapat persetujuan Ketua Pokja AMPL; 10) Menfasilitasi penyelesaian/penanganan pengaduan masyarakat sehubungan dengan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Paket HKP; 11) Mengevaluasi dan melaporkan kemajuan kegiatan dan keuangan pelaksanaan Paket HKP tingkat kabupaten/kota kepada Ketua Pokja AMPL. 14

20 C. District Project Management Unit (DPMU) Tugas DPMU dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut: 1) Merekrut FM-HKP dan melaporkan daftar nama FM HKP kepada CPMU; 2) Memastikan FM HKP mendapat pelatihan sesuai Rencana Kerja Pamsimas; 3) Berkoordinasi dengan Panitia Kemitraan dalam evaluasi RKM-HKP; 4) Mengesahkan RKM-HKP yang telah disetujui Pokja AMPL Kabupaten/Kota; 5) Menfasilitasi SPPB antara Satker Kabupaten/Kota dengan KKM/BPSPAMS; 6) Merekomendasikan pencairan BLM Paket HKP kepada KKM/BPSPAMS (baik BLM yang bersumber dari porsi APBN maupun dari porsi APBD); 7) Mengelola dan memonitor pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan; 8) Melaporkan kemajuan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan (kinerja dan keuangan) kepada Ketua Pokja AMPL Kabupaten/Kota dan memberikan masukan/rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan, dengan tembusan kepada PPMU; 9) Memonitor dan mengevaluasi kebutuhan peningkatan kapasitas pengelolaan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota; 10) Memastikan laporan pelaksanaan Paket HKP termasuk dalam laporan kegiatan Pamsimas kabupaten/kota penerima HKP; 11) Mengevaluasi kinerja FM HKP. D. Satker Kabupaten/Kota Tugas Satker Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut: 1) Memobilisasi FM-HKP; 2) Melakukan kontrak kerja dengan KKM/BPSPAMS dengan fasilitasi DPMU; 3) Membuat SPP (Surat Perintah Pembayaran) sesuai dengan rekomendasi DPMU; 4) Berdasarkan rekomendasi DPMU, menerbitkan SPM-LS dan persetujuan pencairan BLM Paket HKP kepada KKM/BPSPAMS; 5) Memberikan data laporan keuangan yang diperlukan DPMU dalam menyusun kemajuan bulanan pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan; 6) Memastikan kemajuan penyerapan anggaran tercatat pada aplikasi E-mon (electronic monitoring) dan SP2D online. E. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Kabupaten/Kota Tugas Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Kabupaten/kota dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut : 15

21 1) Berkoordinasi dengan ROMS Kab/Kota menyediakan data real keberfungsian SPAMS di desa-desa anggotanya bagi pemerintah kab/kota 2) Membantu Pokja AMPL/Pakem dalam mensosialisasikan Paket HKP; 3) Memastikan desa sasaran menyusun proposal HKP; 4) Memantau dan melaporkan pelaksanaan Paket HKP kepada Pokja AMPL/ Pakem. F. Konsultan Manajemen (ROMS) Kabupaten/Kota dan FK Tugas ROMS Kabupaten/Kota dan FK dalam pelaksanaan Paket HKP sekurangkurangnya adalah sebagai berikut 1) Berkoordinasi dengan Asosiasi menyediakan data real keberfungsian SPAMS di desa bagi pemerintah kab/kota; 2) Mengadvokasi pemerintah kab/kota untuk menyediakan alokasi APBD bagi kegiatan Paket HKP. 3) Membantu Pokja AMPL/Pakem dalam mensosialisasikan Paket HKP ke desa calon sasaran; 4) Memfasilitasi pemerintah kab/kota dan desa sasaran dalam penyusunan proposal HKP; 5) Memantau dan melaporkan pelaksanaan Paket HKP kepada Pokja AMPL/ Pakem, DPMU dan Satker Pengelola Pamsimas. G. Fasilitator STBM Tingkat Kabupaten/Kota Tugas Fasilitator STBM Tingkat Kabupaten/Kota adalah mendorong desa penerima HKP mencapai Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) Pelaku Tingkat Kecamatan Pelaku tingkat kecamatan adalah SKPD Kecamatan dan Sanitarian Puskesmas. Tugas SKPD Kecamatan dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut: 1) Menfasilitasi proses seleksi desa sasaran Paket HKP sebagaimana peran Camat pada Petunjuk Teknis Pemilihan Desa Sasaran Program Pamsimas; 2) Membantu Pokja AMPL dan DPMU dalam mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan kegiatan Paket HKP pada desa/kelurahan di wilayahnya; 3) Membantu Pokja AMPL dan DPMU dalam menyelesaikan isu/permasalahan dan fasilitasi kerjasama antar desa/kelurahan di wilayahnya. 4) Membantu penanganan pengaduan masyarakat pada penyelenggaraan Paket HKP. 16

22 3.2.5 Pelaku Tingkat Desa/Kelurahan Pelaku tingkat desa/kelurahan adalah sesuai kelembagaan yang dikembangkan oleh Pamsimas, demikian juga dengan tugas-tugasnya, seperti KKM (sebelumnya disebut BKM atau LKM), Satuan Pelaksana (Satlak), dan BPSPAMS. Pada desa/kelurahan sasaran yang KKMnya sudah tidak aktif atau sudah beralih fungsi menjadi BPSPAMS, maka desa/kelurahan itu perlu memilih anggota baru KKM sesuai dengan tata cara pemilihan dan persyaratan dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat. Demikian juga halnya jika pengurus BPSPAMS tidak aktif maka dapat dilakukan pemilihan pengurus baru. Dalam pelaksanaan Paket HKP, masyarakat mendapatkan dukungan bantuan teknis yang disediakan oleh Pamsimas II, Fasilitator Masyarakat HKP (FM-HKP). FM-HKP akan mendampingi masyarakat sehari-harinya selama pelaksanaan kegiatan Paket HKP baik kegiatan infrastruktur maupun kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan. 3.3 TATA CARA PENYELENGGARAAN PAKET HKP Tata cara penyelenggaraan Paket HKP beserta pelaksana dan pendukung pelaksananya dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut ini. 17

23 Maret-Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tabel 1. Tentatif Jadwal dan Tata Cara Penyelenggaraan Paket HKP Jadwal No Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil 1 Penilaian prakualifikasi kabupaten/kota berdasarkan data SIM. Memilih kab/kota berdasarkan kriteria pra kualifikasi dengan menggunakan Data SIM X CPMU dan PIU Advisory dan CMAC Daftar kabupaten/kota yang lulus seleksi prakualifikasi (long list). Long list diumumkan dalam website Pamsimas 2 Sosialisasi perihal peluang kab/kota memperoleh HKP, sesuai hasil prakualifikasi Mensosialisasikan adanya peluang kab/kota memperoleh HKP dan mengundang mengajukan proposal untuk menjadi Kab/kota sasaran Paket HKP X CPMU dan PIU Advisory dan CMAC Daftar kab/kota yang hadir dan yang berminat mengajukan proposal (long list) 3 Penyampaian undangan pengajuan proposal Paket HKP kepada kabupaten/kota yang termasuk dalam long list. Menyusun serta menyampaikan surat undangan kepada Bupati/Walikota dari kabupaten/kota dalam longlist untuk menyampaikan proposal X CPMU Advisory dan CMAC Surat undangan penyampaian proposal kepada kabupaten/kota serta pengumuman dan dokumen terkait dalam website 18

24 Maret-Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jadwal No Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil 4 Sosialisasi kepada Desa/Kel dan Kec perihal peluang kab/kota memperoleh HKP Mensosialisasikan adanya peluang kab/kota memperoleh HKP kepada desa/kelurahan & kecamatan dan mengundang desa/kelurahan mengajukan proposal untuk menjadi desa sasaran Paket HKP X Pokja AMPL Kab/Kota District Coordinator LG Specialist ROMS Daftar desa/kel yang hadir dan daftar desa/kel yang berminat mengajukan proposal 5 Penyusunan proposal Paket HKP Pokja AMPL mengkoordinir penyusunan proposal pemanfaatan Paket HKP X X Pakem dan Pokja AMPL District Coordinator LG Specialist ROMS Proposal pemanfaatan Paket HKP 6 Penyampaian proposal oleh Pokja AMPL KabKota kepada CPMU dengan tembusan kepada Pokja AMPL masing-masing Penyampaian proposal sesuai dengan format yang tersedia, disertai dengan dokumen pendukungnya X Pokja AMPL Kab/Kota District Coordinator Proposal sesuai dengan format yang disediakan dalam website serta dokumen pendukungnya Memastikan seluruh proposal diterima dengan tepat waktu oleh CPMU Pokja AMPL Prov LG Specialist ROMS 7 Penilaian proposal kabupaten/kota dan penyusunan ranking proposal Penilaian proposal Paket HKP berdasarkan kriteria penilaian proposal X X CPMU dan PIU Advisory dan CMAC Urutan ranking kab/kota berdasarkan skor proposal masingmasing 19

25 Maret-Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jadwal No Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil 8 Penyusunan rekomendasi daftar kabupaten/kota calon penerima HKP Penyusunan berita acara hasil seleksi kab/kota dan usulan daftar kabupaten/kota penerima HKP beserta nilai pagu HKP X CPMU dan PIU Advisory dan CMAC Daftar kab/kota yang diusulkan sebagai penerima HKP 9 Penyampaian rekomendasi daftar kabupaten/kota penerima HKP kepada DJCK Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat a. Penyampaian daftar kabupaten/kota penerima HKP beserta nilai pagu HKP kepada DJCK b. Rancangan SK Penetapan c. Rancangan naskah Perjanjian Kerjasama Paket HKP X CPMU Advisory dan CMAC Daftar kab/kota yang diusulkan sebagai penerima HKP 10 Penetapan daftar kabupaten/kota penerima HKP beserta nilai pagu HKP yang disetujui Pengesahan daftar kabupaten/kota beserta pagu HKP melalui SK Dirjen Cipta Karya X DJCK dan CPMU Advisory dan CMAC Pengumuman SK penetapan kabupaten/kota penerima HKP dalam website 11 Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama (PKS) Kegiatan Paket HKP Penandatanganan PKS antara Dir PAM dengan Bupati/Walikota X X CPMU Advisory, CMAC, ROMS PKS yang sudah ditandatangani dimuat dalam SIM 20

26 Maret-Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jadwal No Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil 12 Penetapan daftar desa/kel sasaran Paket HKP dengan SK Bupati/Walikota Penetapan daftar desa/kel sesuai jumlah desa/kel sasaran dalam naskah perjanjian kerjasama X Pokja AMPL Kab/Kota District Coordinator SK Bupati/Walikota perihal Daftar Desa/Kel Sasaran HKP 13 Seleksi dan Rekrutmen FM HKP Seleksi sesuai TOR FM HKP X X DPMU Satker PIP District Coordinator Fasilitator Keberlan-jutan Daftar FM HKP 14 Pelatihan FM HKP Dilaksanakan oleh CPMU X CPMU PPMU CMAC, ROMS FM HKP yang siap mendampingi pelaksanaan HKP 15 Penyampaian salinan APBD yang memuat alokasi APBD untuk Paket HKP kepada CPMU Penyampaian DPA yang memuat ketersediaan alokasi APBD untuk BLM Paket, dan FM sebagai bentuk pelaksanaan komitmen kab/kota sesuai Perjanjian Kerjasama Keg Paket HKP X Pokja AMPL Kab District Coordinator LG Specialist ROMS Salinan DPA untuk Paket HKP diterima CPMU 16 Perencanaan tingkat masyarakat sesuai dengan siklus Pamsimas Pendampingan tingkat masyarakat sesuai dengan siklus Pamsimas pada desa optimalisasi X X FM District Coordinator Fasilitator Keberlan-jutan Kelembagaan tingkat desa/kelurahan berfungsi (KKM dan Satlak) dan Rancangan RKM diterima oleh Pakem 21

27 Maret-Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jadwal No Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil 17 Evaluasi RKM-HKP Evaluasi RKM HKP sesuai dengan tata cara evaluasi RKM desa sasaran regular X X DPMU Pakem FM-HKP Fas. Keberlanjutan District Coordinator Rekomendasi Pakem kepada Pokja AMPL mengenai RKM yang telah lulus evaluasi untuk mendapat persetujuan Ketua Pokja AMPL 18 Penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Paket HKP a. Penyusunan rancangan SPPB b. Penandatangan SPPB X Satker PIP Kab/Kota dan DPMU FM-HKP Fas. Keberlanjutan District Coordinator SPPB ditandatangani 19 Pencairan dana BLM Tahap I (Tahap I bisa APBN 100% atau APBD 100%), pelaksanaan kegiatan tingkat desa/kelurahan, dan pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana BLM Tahap I a. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pelatihan masyarakat sesuai dengan RKM b. Penyusunan dokumen pencairan dana sesuai dengan RKM c. Penyusunan dokumen pertanggungjawaban pencairan dana X KKM dan Satlak FM-HKP Fas. Keberlanjutan District Coordinator Dokumen pencairan dan pertanggungjawaban tersedia, serta informasi terkait termuat dalam SIM Pemantauan atau uji petik terhadap pelaksanaan pekerjaan di tingkat masyarakat, terutama untuk melihat kemanfaatan dan kesesuaian pekerjaan dengan RKM X Pakem District Coordinator Laporan hasil pemantauan 22

28 Maret-Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jadwal No Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil 20 Pencairan dana BLM Tahap II (Tahap II bisa APBN 100% atau APBD 100%), pelaksanaan kegiatan tingkat desa/kelurahan dan pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana BLM Tahap II a. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pelatihan masyarakat sesuai dengan RKM b. Penyusunan dokumen pencairan dana sesuai dengan RKM c. Penyusunan dokumen pertanggungjawaban pencairan dana X KKM dan Satlak FM-HKP Fas. Keberlanjutan District Coordinator Dokumen pencairan dan pertanggungjawaban tersedia, serta informasi terkait termuat dalam SIM Pemantauan atau uji petik terhadap pelaksanaan pekerjaan di tingkat masyarakat, terutama untuk melihat kemanfaatan dan kesesuaian pekerjaan dengan RKM X Pakem District Coordinator Laporan hasil pemantauan 21 Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan dan Pemeriksaan Hasil kegiatan HKP di lapangan Penyusunan laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan X KKM FM-HKP Rancangan laporan 23

29 Maret-Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jadwal No Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil a. Penelaahan laporan, pemeriksaan hasil kegiatan HKP, dan rekomendasi untuk perbaikan Pakem dan DPMU FM-HKP Fas. Keberlanjutan District Coordinator Laporan Akhir yang disahkan b. Jika ada sisa dana, maka merekomendasikan pemanfaatan sisa dana sesuai dengan kebutuhan eksisting X Memastikan komitmen masyarakat untuk keberlanjutan pelayanan SPAM 22 Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) HKP dan Serah-terima pengelolaan kegiatan a. Penandatanganan dokumen SP3K HKP b. Penandatanganan dokumen serah terima pengelolaan kegiatan (pada HKP 2013 adalah Desember 2013) X KKM dan BPSPAMS FM-HKP Fas. Keberlanjutan District Coordinator Dokumen yang ditandatangani 23 Penyusunan laporan penyelenggaraan Paket Pamsimas di tingkat kabupaten/kota a. Laporan akhir kinerja dan keuangan b. Pembahasan laporan dengan Pokja AMPL dan SKPD terkait X Pakem Fas. Keberlanjutan District Coordinator LG Specialist ROMS Rancangan final laporan penyelenggaraan Paket Pamsimas 24

30 Bagan 1. Tahapan Kegiatan Paket HIK dan HKP KAB/KOTA PELAKSANA PAMSIMAS CPMU mengundang Kab/Kota untuk sosialisasi Paket HKP HKP Seleksi Pra Kualifikasi HIK/HKP (mnggunakan Data SIM) HIK CPMU mengundang Kab/Kota untuk menyusun Proposal Paket HIK CPMU mengundang Kab/Kota untuk menyusun Proposal Paket HKP Pakem Pokja AMPL menyusun Proposal Pokja AMPL/Pakem/ Asosiasi sosialisasi HKP ke desa sasaran KKM/Satlak menyusun Proposal Pokja AMPL/Pakem/ Asosiasi sosialisasi HIK ke desa sasaran KKM/Satlak menyusun Proposal Pakem Pokja AMPL menyusun Proposal Pokja AMPL Kab/Kota menyampaikan proposal HKP kepada CPMU dengan tembusan kepada Pokja AMPL Prov Pokja AMPL Kab/Kota menyampaikan proposal HIK kepada CPMU dengan tembusan kepada Pokja AMPL Prov CPMU menilai Proposal Paket HKP Penetapan Ranking Kab/Kota CPMU menilai Proposal Paket HIK Penetapan Ranking Kab/Kota Penetapan Penerima HKP Penetapan Penerima HIK Menandatangani Perjanjian Kerjasama Kegiatan Paket HKP Menandatangani Perjanjian Kerjasama Kegiatan Paket HIK Pelaksanaan Paket HKP di tingkat Masyarakat Pelaksanaan Paket HIK di tingkat Masyarakat 25

31 BAB 4. PENGELOLAAN KEUANGAN PAKET PAMSIMAS - HKP 4.1 KOMPONEN PENDANAAN BLM Desa/Kelurahan Sasaran BLM Desa/Kelurahan sasaran bersumber dari APBD atau APBN dalam dana Paket HKP. BLM untuk masing-masing desa/kelurahan bersumber dari APBD atau APBN dengan pendanaan APBN sebesar 80%, atau APBD minimal 80% dari total kebutuhan pengembangan/optimalisasi di desa/kelurahan sasaran tersebut. Penetapan pagu BLM untuk setiap desa/kelurahan sasaran diputuskan di tingkat kabupaten/kota. Pemanfaatan BLM Desa/Kelurahan sasaran HKP adalah mengikuti pengaturan pemanfaatan BLM pada desa/kelurahan sasaran reguler. Ketentuan mengenai biaya operasional (BOP) untuk KKM menggunakan ketentuan sebagaimana diatur dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat Bantuan Operasional Pendukung (BOP) Panitia Kemitraan Besar BOP adalah 3-5% dari nilai BLM Paket HKP. BOP Panitia Kemitraan untuk pelaksanaan Paket HKP ini berasal dari APBD di luar porsi BLM APBD untuk Paket HKP. Penggunaan dana BOP dilakukan berdasarkan rencana kerja Panitia Kemitraan dan rencana penggunaan dana yang disetujui oleh Pokja AMPL Kabupaten/Kota. BOP digunakan untuk hal-hal yang mendukung kegiatan Paket HKP, sekurangkurangnya sebagai berikut: 1) Biaya monitoring sesuai Rencana Kerja Panitia Kemitraan 2) Biaya alat tulis 3) Biaya penyusunan laporan 4) Biaya komunikasi 5) Biaya pertemuan terkait Paket HKP 6) Kegiatan peningkatan kapasitas, misalnya lokakarya dan pelatihan, yang berkaitan dengan Paket HKP 26

32 4.1.3 Fasilitator Masyarakat-HKP Fasilitator pendamping pelaksanaan Paket HKP di tingkat masyarakat didanai dengan APBD diluar porsi BLM APBD pada Paket HKP, termasuk jika harus melampaui tahun anggaran berjalan, karena belum selesai/belum diserah terimakan. Besaran pendanaan dari APBD untuk FM-HKP ini sekurang-kurangnya sama dengan yang diterapkan Pamsimas bagi FM desa sasaran kegiatan HID. Ketentuan dan tata cara pencairan BOP Panitia Kemitraan dan pembayaran FM HKP ditetapkan oleh masing-masing kabupaten/kota pelaksana Paket HKP. 4.2 TATA CARA PENCAIRAN BLM PAKET HKP Tata cara pencairan BLM Paket HKP pada prinsipnya mengikuti tata cara pencairan dana BLM desa/kelurahan sasaran kegiatan reguler. Perbedaannya adalah pada Paket HKP, pencairan BLM oleh KKM dilakukan dalam dua tahap sementara pada kegiatan reguler dilakukan dalam tiga tahap. Dana HKP dapat dicairkan setelah dokumen berikut ini lengkap: 1) Adanya salinan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kabupaten/kota yang memuat anggaran APBD untuk Paket HKP sesuai komitmen yang disampaikan dalam pengajuan proposal Paket HKP; 2) Adanya SK Bupati/Walikota perihal penetapan desa/kelurahan sasaran Paket HKP beserta pagu BLM APBN dan BLM APBD bagi setiap desa/kelurahan; Untuk setiap pendanaan yang telah dicairkan (APBN atau APBD), pemanfaatan dana untuk setiap porsi (APBN atau APBD) dilakukan dua kali, yaitu pemanfaatan tahap pertama sebesar 50%, dan sisa dana 50% dapat dicairkan jika KKM sudah melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dananya. Laporan Pertanggungjawaban Dana (LPD) harus disusun saat pemanfaatan dana mencapai minimal 90%. LPD akan dilaporkan dan diverifikasi oleh District Coordinator dan Finance and Management Assistant (FMA) ROMS yang ditugaskan di kab/kota tsb. Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. tentang Tata Cara Pencairan, Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan HKP. 4.3 PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pada setiap desa sasaran Paket HKP akan menerima BLM yang bersumber dari APBD atau APBN sebesar 80% dari total kebutuhan pengembangan/optimalisasi SPAM. 27

33 Tabel berikut ini menjelaskan jadwal pelaporan pertanggungjawaban keuangan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan. Perihal Pelaksana Waktu Akuntabilitas keuangan dan program KKM Rekening atas nama KKM KKM Awal/sebelum masuknya BLM Tanda tangan rekening Tiga orang (KKM dan satlak) NA Penyusunan pembukuan KKM/Satlak Setiap akhir bulan Pemeriksaan pembukuan Pengukuran kinerja keuangan Fasilitator HKP dan FMA ROMS yang ditugaskan di kab/kota tsb. Fasilitator HKP dan FMA ROMS yang ditugaskan di kab/kota tsb. NA Setiap akhir bulan Setiap akhir bulan Pembukuan disusun sejak masuknya dana ke rekening KKM (termasuk dana in cash). Pengukuran kinerja dilakukan setiap bulan dari masuknya dana ke rekening KKM. Pengukuran kinerja akan berakhir pada saat Laporan Pertanggungjawaban Dana (LPD) terakhir sudah dapat diterima dan diverifikasi oleh FMA. Akuntabilitas penggunaan dana berada pada Panitia Kemitraan. Sehingga Panitia Kemitraan wajib melakukan rekonsiliasi bulanan dana BLM yang diterima oleh desa/kelurahan sasaran dan juga pertanggungjawaban BOP. Hal ini diperlukan untuk memastikan akuntabilitas penggunaan dana HKP dan dana APBD pada pelaksanaan Paket HKP dan untuk mengetahui aliran dana. Rekonsiliasi bulanan akan diperiksa dan dicek oleh District Coordinator dan Finance and Management Assistant (FMA) ROMS yang ditugaskan di kab/kota tersebut. Penjelasan perihal pencairan, pelaporan, dan pertanggungjawaban BLM Paket HKP selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5 Juknis Paket HKP ini. 28

34 BAB 5. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN Pemantauan dan pelaporan terkait dengan penyelenggaraan HKP terbagi ke dalam dua tingkat, yaitu tingkat kabupaten/kota dan tingkat desa/kelurahan. Hasil pemantauan dan pelaporan dimuat dalam SIM Pamsimas sehingga setiap kemajuan penyelenggaraan HKP dapat dipantau langsung oleh berbagai pelaku Pamsimas, baik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota, serta tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan. 5.1 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA Pemantauan kinerja penyelenggaraan HKP tingkat kabupaten/kota diuraikan dalam tabel berikut ini. No. Indikator Penanggung-jawab Periode Pelaporan 1 SK Dirjen Cipta Karya Perihal Penetapan Kab/Kota Penerima HKP CPMU 1 kali 2 3 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kegiatan Paket HKP antara Dir PAM dan Bupati/Walikota SK Bupati/Walikota Perihal Penetapan Daftar Desa/Kel. Sasaran Paket HKP berikut target tambahan penerima manfaat dan pagu BLM masing-masing desa/kel sasaran 4 Seleksi dan Rekrutmen FM HKP 5 Pelatihan FM HKP 6 7 Penyampaian salinan APBD yang memuat alokasi APBD untuk Paket HKP Uji petik atau pemantauan pelaksanaan Paket HKP tingkat desa/kelurahan CPMU Pokja AMPL KabKota Pokja AMPL KabKota dan Pakem DPMU Satker PIP PPMU CPMU PPMU Pokja AMPL KabKota Panitia Kemitraan 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 3 Bulan 1 kali 8 Pelaporan penggunaan dana BOP Panitia Kemitraan Panitia Kemitraan 3 bulan 1 kali 9 Pengesahan Laporan Akhir Penyelenggaraan Paket HKP Pokja AMPL KabKota 1 kali 29

35 Jadwal pelaporan akan disesuaikan dengan pelaksanaan Paket HKP tiap tahunnya. Pemuatan hasil pemantauan kinerja penyelenggaraan Paket HKP pada SIM Pamsimas dilakukan melalui pengisian modul terkait. Modul penyelenggaraan HKP dan tata cara pengisiannya untuk tingkat kabupaten/kota akan disediakan secara terpisah dari petunjuk teknis ini. Pengisian modul dibantu oleh fasilitator dan konsultan. 5.2 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN TINGKAT DESA/KELURAHAN Pemantauan dan pelaporan tingkat desa/kelurahan adalah sesuai dengan pemantauan dan pelaporan pada kegiatan desa Hibah Insentif Desa (HID). Indikator yang digunakan adalah sama dengan indikator yang digunakan pada desa HID. Modul penyelenggaraan HKP dan tata cara pengisiannya untuk tingkat desa/kelurahan disediakan terpisah, dengan tetap mengacu pada modul terkait untuk desa HID. 30

36 Lampiran

37 Lamp iran 1. Fo rmat Proposal Paket HK P K abup aten/k ota Lampiran 1 KOP SURAT PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Nama ibukota kabupaten/kota, tanggal surat Nomor : Kepada Sifat : Yth. Direktur Jenderal Cipta Karya Lampiran : Di Hal : Proposal Paket HKP Tempat Bersama ini kami mengajukan dengan hormat Proposal Paket HKP. Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan dalam proposal ini, dapat kami sampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota. berkomitmen untuk: 1) penyediaan BLM sebesar Rp, pembiayaan Fasilitator Masyarakat (FM- HKP) dan Biaya Operasional Panitia Kemitraan (Pakem) untuk pelaksanaan Paket HKP melalui APBD..; 2) penyediaan dukungan pembinaan pelaksanaan melalui SKPD terkait; 3) penyampaian salinan APBD yang menyatakan anggaran BLM APBD untuk Paket HKP, FM-HKP, dan BOP Pakem tersebut paling lambat pada akhir Feb/Maret 20.; 4) menerapkan Petunjuk Teknis Paket HKP. Demikian disampaikan untuk pertimbangan dan persetujuan. BUPATI/WALIKOTA.. (NAMA LENGKAP) 32

38 No Usulan Menu Pemanfaatan Paket Usulan Nama Desadesa/Kel Sasaran Rencana (Target) Tambahan Penerima Manfaat (Jiwa) Proposal Paket HKP Biaya (Rp) Biaya Per Penerima Manfaat (Rp/jiwa) Sumber Dana APBN/APBD Tahun Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) = (5)/(4) (7) (8) Disusun Oleh : Ketua Pokja AMPL Kabupaten/Kota.. Ketua Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kabupaten/Kota (....) (..) Menyetujui Bupati/Walikota (....) 33

39 Petunjuk Pengisian Format 2: Format Proposal Paket HKP: Kolom (1) Kolom (2) Kolom (3) Kolom (4) Kolom (5) Kolom (6) Kolom (7) Kolom (8) Baris Total Baris jumlah komitmen APBD Baris jumlah fasilitator HKP yang akan dibiayai APBD Baris jumlah usulan pendanaan APBN Diisi sesuai urutan pengisian Diisi dengan menu pemanfaatan Paket HKP. Menu pemanfaatan Paket HKP adalah optimalisasi SPAM. Diisi dengan usulan nama desa-desa/kelurahan sasaran berdasarkan hasil seleksi oleh Pakem terhadap proposal desa/kelurahan untuk menu pemanfaatan pada kolom (2). Data ini dilengkapi dengan lampiran berita acara hasil seleksi proposal desa/kelurahan. Diisi dengan target (rencana) tambahan penerima manfaat dari setiap desa/kel untuk masing-masing menu pemanfaatan pada kolom (2) Diisi dengan kebutuhan biaya dari setiap desa/kel pada menu pemanfaatan Paket HKP = biaya : target tambahan penerima manfaat Diisi dengan sumber dana yang diusulkan (APBN atau APBD) Diisi dengan tahun anggaran Paket HKP dilaksanakan. Diisi dengan total jumlah pada kolom berkenaan, kecuali pada kolom 6. Baris Total pada kolom 6 adalah hasil bagi antara total biaya dengan total target tambahan penerima manfaat Diisi dengan jumlah BLM APBD yang dialokasikan Kab/Kota. Persentase diisi dengan rasio antara BLM APBD dengan total biaya investasi Diisi dengan ancar-ancar jumlah fasilitator HKP yang dibiayai APBD berdasarkan menú pemanfaatan Paket HKP. Data ini digunakan untuk penyiapan pelatihan FM HKP. Diisi dengan jumlah BLM APBN yang diusulkan Kab/Kota. Persentase diisi dengan rasio antara BLM APBN dengan total biaya investasi 34

40 Lamp iran 2. Fo rmat Proposal Keg iat an Optimalisasi SPAM S D esa Lampiran 2 PROPOSAL DESA/KELURAHAN DAN SURAT PENGAJUAN PROPOSAL DESA/KELURAHAN KOP SURAT PEMERINTAH DESA/KELURAHAN Nama desa/kelurahan, tanggal surat Nomor : Kepada Sifat : Yth. Ketua Panitia Kemitraan Pokja AMPL Kab Lampiran : di Hal : Pengajuan Proposal Hibah Khusus Pamsimas Tempat Bersama ini kami menyampaikan proposal yang telah disusun oleh masyarakat desa/kelurahan kami untuk perbaikan/optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum melalui Hibah Khusus Pamsimas. Kegiatan Optimalisasi SPAM yang diusulkan untuk menghasilkan manfaat kepada KK atau Jiwa di Dusun/RT yang dapat kami laksanakan dalam jangka waktu. bulan. (diisi dengan jangka waktu tidak lebih dari 3 bulan) Perkiraan total biaya yang dibutuhkan adalah Rp. yang terdiri dari bantuan langsung masyarakat (BLM) sebesar Rp dan kontribusi masyarakat sebesar Rp. Rincian rencana pembiayaan kegiatan dapat dilihat pada isian formulir proposal terlampir Untuk informasi lebih lanjut perihal proposal ini dapat menghubungi Sdr.sebagai wakil Tim Penyusun Proposal Desa/kelurahan melalui telp no Demikian disampaikan untuk pertimbangan dan persetujuan. Kepala Desa/Lurah.. (Nama Lengkap Dan Stempel) 35

41 SURAT PERNYATAAN Kami yang bertandatangan di bawah ini, Tim Penyusun Proposal& BPSPAMS Desa..: 1. (nama) 2. (nama) 3. (nama) 4. dst mewakili masyarakat desa/kelurahan, menyatakan bahwa masyarakat Desa/Kelurahan., Kecamatan.. berkomitmen untuk: 5) Menyediakan kontribusi masyarakat (dana swadaya masyarakat) minimal 20% dalam bentuk in-cash dan in-kind dari nilai total usulan pembiayaan Hibah Khusus Pamsimas. Perkiraan jumlah nilai uang (in-cash dan in-kind) swadaya masyarakat adalah sebesar Rp. 6) Menjamin pelaksanaan kegiatan optimalisasi (perbaikan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menghasilkan bangunan SPAM berkualitas baik. 7) Menjamin pengelolaan dan pemeliharaan SPAM secara baik dengan menerapkan iuran pemakaian SPAM yang sesuai dengan biaya operasional, pemeliharaan, dan recovery. 8) Menyediakan.(diisi dengan jumlah) orang Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) bidang AMPL (Kader AMPL). Masyarakat menjamin bahwa mereka yang terpilih sebagai kader AMPL adalah orang-orang yang diakui kejujurannya oleh masyarakat, bersifat relawan, dan memiliki integritas yang baik. 9) Bersedia menghilangkan kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 10) Bersedia untuk menerapkan Pedoman Program Pamsimas. Demikiansurat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya..(nama desa/kelurahan),.(tanggal pernyataan) Tim Penyusun Proposal/ BPSPAMS 1. (nama) (tanda tangan) 2. (nama) (tanda tangan) 3. (nama) (tanda tangan) 4. dst Mengetahui: Kepala Desa/Lurah.. (NAMA LENGKAP) 36

42 PROPOSAL OPTIMALISASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DESA MELALUI HIBAH KHUSUS PAMSIMAS TAHUN 1. SURAT PENGAJUAN PROPOSAL OLEH KEPALA DESA/LURAH 2. SURAT PERNYATAAN DARI TIM PENYUSUN PROPOSAL/BPSPAMS 3. FORMULIR PROPOSAL HIBAH KHUSUS PAMSIMAS 4. PETA RENCANA OPTIMALISASI SPAM DESA/KELURAHAN DESA/KELURAHAN : KECAMATAN : KABUPATEN/KOTA : TANGGAL PENYAMPAIAN BULAN TAHUN DISAMPAIKAN KEPADA: PANITIA KEMITRAAN (PAKEM) POKJA AMPL KABUPATEN/KOTA Alamat: Nomor telepon: 37

43 A. DATA DASAR DESA/KELURAHAN 1. Jumlah penduduk saat ini: KK Jiwa 2. Jumlah penduduk yang menggunakan sumber air minum layak sampai dengan saat ini: KK Jiwa 3. Jumlah penduduk yang telah menggunakan jamban sehat sampai dengan saat ini: 4. a) Jenis sumber air baku yang ada : (beri tanda X pada pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu) KK Jiwa Mata Air Danau Sungai Waduk Embung Air tanah dalam Air tanah dangkal Tapping PDAM Lain-lain. (sebutkan) b) Apakah lokasi sumber air baku berada di dalam wilayah desa sendiri? YA TIDAK c) Apakah ketersediaan air baku pada sumber di atas selalu tersedia walaupun pada musim kemarau? YA TIDAK B. DATA KONDISI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DESA/KELURAHAN I. KONDISI MASING-MASING SPAM DESA/KEL SAAT INI (LEMBAR INI DAPAT DIFOTOCOPY jika ada lebih dari satu pengelola SPAM yang digunakan oleh penduduk desa/kel saat ini. Lampirkan dengan PETA DESA/KEL yang menggambarkan wilayah pelayanan saat ini) 1. Kondisi Sarana Air Minum yang rusak (sebutkan jenis sarana yang rusak dan volumenya) A. Volume B. Volume C. Volume D. Volume E. Volume F. Volume 38

44 2. Nama Pengelola SPAM (tidak perlu diisi jika tidak ada): 3. Jenis SPAM yang sudah ada/existing (beri tanda X kotak pilihan jawaban): Jaringan perpipaan Bukan jaringan perpipaan (non perpipaan) 4. Opsi Teknis SPAM yang sudah ada /Existing (beri tanda X pada kotak pilihan jawaban) Penangkap mata air gravitasi Pengolahan air permukaan gravitasi Penangkap mata air sistem pompa Sumur bor dalam/dangkal dengan pompa Sumur gali dengan/tanpa pompa Pengolahan air permukaan dengan pompa Tapping PDAM (sumber air baku SPAM bersumber dari jaringan PDAM) Lainnya, sebutkan 5. Kegiatan optimalisasi/perbaikan SPAM yang akan diusulkan melalui Program Pamsimas ini telah ada/termuat dalam dokumen: (beri tanda X pada dokumen yang menjadi pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu) RPJM Desa RKP Desa (Tahun ) Musrenbang Desa Tahun. dan teralisasi/tidak/ terealisasi sebagian (coret yang tidak perlu) Musrenbang Kecamatan/Musyawarah Antar Desa (MAD) Tahun.dan teralisasi/tidak/ terealisasi sebagian (coret yang tidak perlu) Lainnya, sebutkan Tidak pernah diusulkan 6. Kapasitas SPAM sebelum rusak Liter/detik 7. Sumber pendanaan pembangunan SPAM Pamsimas, Tahun 8. Lama operasionalisasi SPAM: Bulan 39

45 9. Lokasi pelayanan SPAM yang sudah ada Dusun/RT: 10. Jumlah pengguna saat ini: KK Jiwa 11. Apakah ada pengguna sambungan rumah (SR) sebelum SPAM rusak?jika ya, beri data jumlah KK/Jiwa pengguna SR 12. Jumlah SR: SR KK Jiwa 13. Kondisi iuran sebelum SPAM rusak(beri tanda X pada salah satu pilihan jawaban) Iuran rata (iuran tetap) per bulan Rp./KK/bulan Iuran berdasarkan meter air Rp./M3 14. Rata rata pendapatan dari iuran pengguna yang dikelola BPSPAMS sebelum SPAM rusak Rp../bulan 15. Jumlah uang yang terkumpul saat ini (saldo di kas BPSPAMS) Rp II. KONDISI SPAM DESA/KEL YANG DIUSULKAN(isi bagian ini dengan data SPAM desa/kel yang diusulkan, lampirkan dengan PETA DESA/KEL yang menggambarkan rencana wilayah pelayanan) Rencana lokasi pelayanan SPAM Dusun/RT: A) Aspek Teknis 1. Kegiatan optimalisasi/perbaikan infrastruktur yang diusulkan : beri tanda X pada pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu atau tulis di baris lainnya Perbaikan pompa Perbaikan jaringan perpipaan Perbaikan Sarana Pengolahan air Penggantian pompa Penambahan sumber air Penambahan sarana pengolahan air 40

46 Detail usulan perbaikan (ditulis dibawah ini secara rinci jenis sarana yang diusulkan dan volumenya) A. volume B. volume C. volume D. volume E. volume F. volume G. volume 2.Kapasitas SPAM setelah dilaksanakan kegiatan optimalisasi lt/detik Potensi Tambahan pengguna SPAM setelah OPTIMALISASI KK jiwa 3. Potensi tambahan SR setelah OPTIMALISASI SR 4. Dana yang diusulkan untuk perbaikan/optimalisasi SPAM,sebesar B) Aspek Keuangan Rp. 1. Rencana pembayaran iuran bila telah melaksanakan kegiatan OPTIMALISASI melalui Hibah Khusus Pamsimas (beri tanda X pada pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu sesuai kondisi yang direncanakan) Iuran rata (iuran tetap) per bulan Iuran berdasarkan meter air Rp../KK/bulan Rp /M3 2. Perkiraan dana yang diterima setiap bulan dari pembayaran iuran pemanfaat air minum setelah kegiatan OPTIMALISASI (perkalian antara rencana pemanfaat KK dan rencana pemanfaat SR dengan rencana iuran Rp../bulan bulanan) C) Aspek Kelembagaan 1. Peningkatan kapasitas BPSPAMS yang diperlukan (diisi sesuai kebutuhan) 1) Pelatihan. 2) Pelatihan Dana yang diusulkan untuk peningkatan kapasitas BP-SPAM, sebesar Rp.. 41

47 C. DATA KONDISI PERILAKU SANITASI MASYARAKAT DI DESA/KELURAHAN I. KONDISI PERILAKU SANITASI MASYARAKAT SAAT INI Jumlah penduduk yang belum menggunakan jamban sehat KK jiwa II. KONDISI PERUBAHAN PERILAKU SANITASI MASYARAKAT (Rencana perubahan jumlah penduduk yang menggunakan jamban sehat jika desa/kelurahan mendapat bantuan Hibah Khusus Pamsimas) 1. Rencana Pemicuan Perubahan Perilaku Pelaksana kegiatan pemicuan (sebutkan) 1) 2) 3) Kebutuhan dana untuk kegiatan pemicuan Rp. Sumber dana kegiatan pemicuan(sebutkan) 1) sebesar Rp. 2) sebesar Rp.. 2. Jumlah tambahan penduduk yang direncanakan menggunakan akses jamban sehat KK jiwa 42

48 D. RENCANA BIAYA OPTIMALISASI YANG DIUSULKAN MELALUI HIBAH KHUSUS PAMSIMAS 1. Biaya Perbaikan/Optimalisasi SPAM Rp. 2. Biaya Pelatihan Peningkatan Kapasitas BPSPAMS Rp. PERKIRAAN TOTAL KEBUTUHAN BIAYA OPTIMALISASI (merupakan penjumlahan 1 &2) Terdiri dari Rp.. A) Rencana Nilai Kontribusi Masyarakat a) Dalam bentuk uang tunai (4 %) Rp.. b) Dalam bentuk tenaga &barang/lainnya yang diuangkan (16 %) Total Kontribusi Masyarakat (merupakan penjumlahan a & b) Rp.. Rp.. B) Usulan Nilai Bantuan Pamsimas Rp.. Terdiri dari a) Dana APBN Rp. b) Dana APBD Rp. TANGGAL PENGESAHAN KADES/LURAH Tim Penyusun Proposal& BPSPAMS Nama: Tanda Tangan.. Nomor Telp :..... Nama: Tanda Tangan.. Nomor Telp :.. 43

49 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PROPOSAL DESA/KELURAHAN FORMULIR PROPOSAL DAPAT DIISI DENGAN TULISAN TANGAN A. DATA DASAR DESA/KELURAHAN Diisi dengan jumlah penduduk desa/kelurahan tahun terakhir berdasarkan data desa Diisi dengan jumlah penduduk desa/kelurahan yang menggunakan sumber air minum layak berdasarkan data hasil IMAS Keberlanjutan Diisi dengan jumlah penduduk desa/kelurahan yang telah menggunakan jamban berdasarkan data hasil IMAS Keberlanjutan Bagian a) Diisi dengan jenis-jenis sumber air yang dimanfaatkan yang ada Bagian b) dan c) Diisi dengan salah satu jawaban SPAM B. DATA KONDISI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DESA/KELURAHAN I. KONDISI MASING-MASING SPAM DESA/KEL SAAT INI (Lampirkan dengan PETA DESA/KEL yang menggambarkan wilayah pelayanan saat ini) 1) Kondisi sarana air minum yang rusak dan volumenya Diisi dengan jenis sarana air minum yang rusak dan volumenya (misal reservoir I unit bocor, pipa 800 M rusak, atau pompa kap 1,2 lt/dt head 30 M - 1 unit terbakar) dll 2) Nama Pengelola SPAM Diisi dengan nama pengelola SPAM bila BP-SPAM masih aktif 3) Jenis SPAMyang sudah ada/exiting 4) Opsi Teknis SPAM yang sudah ada/existing 5) Kegiatan optimalisasi/perbaikan SPAM yang akan diusulkan melalui Program Pamsimas ini telah ada/termuat dalam dokumen: (beri tanda X pada dokumen yang menjadi pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu) 6) Kapasitas SPAM sebelum rusak 7) Sumber pendanaan pembangunan SPAM melalui Program Pamsimas, tahun Diisi dengan jenis SPAM yang dibangun Pamsimas sebelum rusak (diisitanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai.). Diisi dengan tanda X pada satu atau lebih pilihan yang sesuai. denganopsi teknis SPAM yang ada sebelum rusak Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai. Diisi dengan kapasitas SPAM sebelum rusak (bila tidak ada data dapat dilihat dalam dokumen LP2K) Diisi dengan tahun pelaksanaan pembangunan SPAM 44

50 8) Lama operasionalisasi SPAM 9) Lokasi pelayanan SPAM yang ada Diisi dengan lama SPAM telah beroperasi Diisi dengan nama dusun yang saat ini telah dilayani SPAM 10) Jumlah pengguna saat ini Diisi dengan jumlah seluruh pengguna SPAM saat ini 11) Apakah ada pengguna sambungan rumah 12) Kondisi iuran sebelum SPAM rusak 13) Rata-rata pendapatan iuran dari pengguna yang dikelola BPSPAMS sebelum rusak 14) Jumlah uang yang terkumpul saat ini (tunai & di rekening BPSPAMS) Diisi dengan jumlah penduduk yang menggunakan sambungan rumah, sebelum SPAM rusak Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai dan besaran iurannya Diisi dengan berapa rupiah per bulan rata-rata pendapatan dari iuran yang diterima BPSPAMS Diisi dengan jumlah berapa rupiah total uang yang dimiliki BPSPAMS saat ini (tunai maupun dalam rekening) II. KONDISI SPAM DESA/KEL YANG DIUSULKAN (isi bagian ini dengan data SPAM desa/kel yang diusulkan, lampirkan dengan PETA DESA/KEL yang menggambarkan rencana wilayah pelayanan) Rencana lokasi pelayanan SPAM Diisi dengan nama-nama dusun yang rencananya akan dilayani SPAM yang akan dioptimalisasi A) Aspek Teknis 1) Kegiatan optimalisasi/perbaikan infrastruktur yang diusulkan 2) Kapasitas SPAM setelah dilaksanakan optimalisasi Potensi tambahan pengguna SPAM setelah OPTIMALISASI 3) Potensi tambahan SR setelah OPTIMALISASI 4) Dana yang diusulkan untuk perbaikan/optimalisasi SPAM Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai.. dengan rincian/ detail usulan perbaikan jenis sarana (misal perpipaan diameter M, dst). Diisi dengan kapasitas SPAM yang direncanakan setelah perbaikan/optimalisasi infrastruktur Diisi dengan target (rencana) pengguna dari SPAM setelah kegiatan optimalisasi berapa KK, berapa jiwa Diisi dengan potensi tambahan SR dari SPAM setelah optimalisasi Diisi dengan berapa rupiah kebutuhan dana untuk kegiatan perbaikan infrastruktur 45

51 B) Aspek Keuangan 1) Rencana pembayaran iuran bila telah melaksanakan kegiatan OPTIMALISASI melalui Hibah Khusus Pamsimas 2) Perkiraan dana yang diterima setiap bulan dari pembayaran iuran pemanfaat air minum setelah kegiatan OPTIMALISASI Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai dan besaran iurannya, setelah kegiatan optimalisasi Diisi dengan berapa rupiah per bulan rata-rata pendapatan dari iuran yang diterima BPSPAMS setelah kegiatan optimalisasi (perkalian antara rencana pemanfaat KK & rencana pemanfaat SR dengan rencana iuran bulanan) C) Aspek Kelembagaan 1) Peningkatan kapasitas BPSPAMS Diisi dengan rencana pelatihan yang dibutuhkan untuk BPSPAMS dalam penguatan kelembagaan, kegiatan operasional pemeliharaan, perencanaan dan penerapan iuran sesuai kebutuhan operasional, pemeliharaan dan biaya pemulihan 2) Dana yang diusulkan unuk peningkatan kapasitas BPSPAMS Diisi dengan berapa rupiah kebutuhan dana untuk kegiatan peningkatan kapasitas BPSPAMS C. DATA KONDISI PERILAKU SANITASI MASYARAKAT DI DESA/KELURAHAN I. KONDISI PERILAKU SANITASI MASYARAKAT SAAT INI Jumlah yang belum menggunakan jamban sehat Diisi jumlah KK dan jiwa penduduk yang belum menggunakan jamban sehat saat ini II. KONDISI PERUBAHAN PERILAKU SANITASI MASYARAKAT 1) Rencana Pemicuan Perubahan Perilaku Pelaksana kegiatan Pemicuan Kebutuhan dana untuk kegiatan pemicuan Sumberdana kegiatan pemicuan (sebutkan) Diisi siapa yang direncanakan mempunyai tanggung jawab melaksanakan pemicuan Diisi dengan berapa rupiah kebutuhan dana untuk kegiatan pemicuan Diisi dengan sumber pendanaan untuk kegiatan pemicuan (misal dari Pemerintah Desa, dari BPSPAMS atau dari masyarakat) 46

52 2) Jumlah tambahan penduduk yang direncanakan menggunakan akses jamban sehat Diisi dengan tambahan penduduk dalam KK dan jiwa yang direncanakan menggunakan akses jamban sehat setelah desa mendapatkan Hibah Khusus Pamsimas D. RENCANA BIAYA OPTIMALISASI YANG DIUSULKAN MELALUI HIBAH KHUSUS PAMSIMAS 1) 2) Biaya Perbaikan/Optimalisasi SPAM Biaya Pelatihan Peningkatan Kapasitas BPSPAMS Perkiraan total kebutuhan biaya OPTIMALISASI Diisi jumlah dana yang diperlukan untuk biaya perbaikan/optimalisasi sarana air minum yang rusak Diisi jumlah dana yang diperlukan untuk biaya pelatihan penguatan BPSPAMS Diisi dengan jumlah dana untuk biaya perbaikan/optimalisasi sarana air minum yang rusak ditambah jumlah dana yang diperlukan untuk biaya pelatihan penguatan BPSPAMS (penjumlahan 1 &2) A) Rencana nilai kontribusi masyarakat a) Dalam bentuk uang tunai b) Dalam bentuk tenaga &barang/lainnya yang diuangkan Diisi dengan rencana nilai kontribusi masyarakat dalam bentuk uang tunai (minimal 4% dari rencana biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas) Diisi dengan rencana nilai kontribusi masyarakat dalam bentuk barang/lainnya (inkind).(minimal 16% dari rencana biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas) Total Kontribusi Masyarakat (merupakan penjumlahan a & b) minimal 20 %dari rencana biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas B) Usulan nilai bantuan Pamsimas Diisi dengan jumlah dana dari bantuan Pamsimas yang diusulkan untuk kegiatan OPTIMALISASI (merupakan pengurangan antara rencana biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas dengan rencana nilai kontribusi masyarakat) a) Dana APBN Diisi dengan dana APBN yang diusulkan untuk kegiatan optimalisasi (= 40% dari Total kebutuhan biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas) 47

53 b) Dana APBD Diisi dengan dana APBD yang diusulkan untuk kegiatan optimalisasi (minimal 40% dari Total kebutuhan biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas) KOTAK PENGESAHAN Tanggal pengesahan Diisi dengan tanggal pada saat Kepala Desa/Lurah menandatangani formulir proposal Kades/Lurah Diisi dengan tandatangan Kepala Desa/Lurah Tim PenyusunProposal Diisi dengan tandatangan minimal dua orang dari tim penyusun proposal dan BPSPAMS (bila ada) 48

54 REKAPITULASI HASIL PELAKSANAAN PAKET HKP Lampiran 3 Nama Kab/Kota: Provinsi: 1) Rencana (target) tambahan penerima manfaat Paket HKP:...jiwa 2) Jumlah desa/kelurahan lokasi penerima Paket HKP: desa 3) Jumlah nilai Paket HKP (APBD dan APBN dan kontribusi masyarakat): Rp No Nama Desa Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Kegiatan Target Tambahan Jumlah Penduduk yang Mengakses Air Minum yang Layak (Jiwa) Opsi Teknologi yang Digunakan Realisasi Tambahan Jumlah Penduduk yang Mengakses Air Minum yang Layak (Jiwa) Total Biaya Pembangunan SAM (Rp) Sumber Pendanaan (Rp) APBD* APBN* In Cash In Kind Total Realisasi Total Realisasi Total Realisasi Total Realisasi Dst Total Keterangan: *) diisi jumlah dana bagi desa/kel yang bersumber dari APBD **) diisi jumlah dana bagi desa/kel yang bersumber dari APBN Menyetujui Kepala Bappeda Disusun oleh Ketua Panitia Kemitraan (.) ( ) 49

55 LAPORAN PELAKSANAAN PAKET HKP TRIWULAN..Tahun 20. Nama Kab/Kota: Provinsi: 1) Target tambahan penerima manfaat Paket HKP:...jiwa 2) Jumlah desa/kelurahan lokasi penerima Paket HKP: desa 3) Jumlah nilai Paket HKP (APBD dan APBN dan kontribusi masyarakat): Rp No Nama Desa Kegiatan Target Tambahan Jumlah Penduduk yang Mengakses Air Minum yang Aman (Jiwa) Total Dana Pembiayaan SAM (Rp) % Kemajuan Konstruksi s.d akhir triwulan*) Penyerapan Dana (RP) s.d akhir triwulan**) APBD*** APBN**** In Cash In Kind % Penyerapan Dana s.d akhir Triwulan Dst Total Keterangan: *) Sumber data DPMU dan DC **) Sumber data Satker PIP Kab/Kota dan DC ***) diisi jumlah dana bagi desa/kel yang bersumber dari APBD ****) diisi jumlah dana bagi desa/kel yang bersumber dari APBN Menyetujui Kepala Bappeda (.) Disusun oleh Ketua Panitia Kemitraan ( ) 50

56 Format Perjanjian Kerjasama H ibah Kusu s Pamsimas Lampiran 4 Logo Pemda PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI Nomor: Nomor: TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN PAKET PAMSIMAS HIBAH KHUSUS PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN... Pada hari ini,, tanggal bulan tahun dua ribu... ( ), yang bertanda tangan di bawah ini: I : Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor../KPTS/M/.. tanggal berkedudukan di Jalan Pattimura Nomor 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Cipta Karya, selanjutnya disebut PIHAK KESATU. II : Bupati/Walikota.. berkedudukan di..., Jalan... Nomor..., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten/Kota..., berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor.. Tahun. tentang, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. 51

57 Dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490); 2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 3) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761); 4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah; 5) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/SE/M/2011 tentang Tata Cara Penyusunan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjsama di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 6) Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.../KPTS/DC/... tanggal... tentang Penetapan Kabupaten/Kota Penerima Dana Hibah Khusus Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat. 7) Surat Bupati/Walikota No.. tanggal..perihal pengajuan proposal Paket HKP PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Dana Hibah Khusus Pamsimas (HKP) merupakan stimulan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota pelaksana Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang memiliki komitmen serta rencana optimalisasi desa Pamsimas yang tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian, guna meningkatkan kinerja keberlanjutan prasarana dan sarana SPAMS desa Pamsimas. 2. Dana Paket HKP yang diatur melalui Perjanjian Kerjasama ini bersumber dari APBN dan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota.. yang digunakan untuk membiayai kegiatan Paket HKP Tahun Anggaran Dana Paket HKP yang bersumber dari APBN digunakan untuk membiayai Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) bagi desa/kelurahan sasaran yang telah ditetapkan dalam proposal Paket HKP Pemerintah Kabupaten/Kota Dana yang bersumber dari APBD digunakan untuk membiayai BLM bagi desa/kelurahan sasaran yang telah ditetapkan dalam proposal Paket HKP Pemerintah Kabupaten/Kota... dan untuk membiayai fasilitator HKP dan biaya operasional Panitia Kemitraan dalam pelaksanaan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota. 52

58 5. Untuk melaksanakan Paket HKP, diperlukan kesepakatan antara Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Sebagai tindak lanjut dari Surat Pernyataan Minat Bupati/Walikota. Nomor Tanggal Perihal dan Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor.../KPTS/DC/... tanggal... tentang Penetapan Kabupaten/Kota Penerima Hibah Khusus Pamsimas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK sepakat untuk melakukan perjanjian kerjasama dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I PENGERTIAN Pasal 1 1. Kegiatan optimalisasi SPAM pada desa/kelurahan lokasi Pamsimas, adalah kegiatan pemulihan kembali kinerja SPAM (termasuk rehabilitasi sebagian atau keseluruhan) untuk menambah jumlah penerima manfaat pada desa/kelurahan sasaran. 2. Panitia Kemitraan, yang selanjutnya disebut dengan Pakem adalah unsur pelaksana pada Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Paket HKP di tingkat Kabupaten/Kota. 3. Rencana Kerja Masyarakat, yang selanjutnya disingkat dengan RKM, adalah rencana kegiatan di tingkat masyarakat yang dihasilkan dari proses perencanaan partisipatif mengenai penyediaan pelayanan air minum, promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pelaksanaan dan pengelolaan pasca konstruksi. 4. Bantuan Langsung Masyarakat, yang selanjutnya disingkat dengan BLM adalah dana bantuan sosial yang disalurkan langsung kepada masyarakat untuk mendanai maksimal 80% (delapan puluh perseratus) biaya kegiatan optimalisasi dan/atau pengembangan SPAM sebagaimana tertuang dalam RKM. 5. Fasilitator adalah tenaga pendamping dalam pelaksanaan kegiatan Paket HKP. 6. Dusun adalah wilayah desa yang merupakan lingkungan pelaksanaan pemerintah desa. 7. Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) adalah kondisi dimana warga telah menerapkan penggunaan jamban sehat. 53

59 BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Perjanjian Kerjasama ini dimaksudkan untuk menjadi acuan PARA PIHAK dalam melaksanakan kegiatan Paket HKP. (2) Perjanjian Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan SPAM di desa/kelurahan sasaran dalam rangka keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup Perjanjian Kerjasama ini meliputi: 1. Obyek Perjanjian Kerjasama; 2. Tugas dan Tanggung Jawab; 3. Pembiayaan; 4. Jangka Waktu; 5. Keadaan Kahar; dan 6. Penyelesaian Perselisihan. BAB IV OBYEK PERJANJIAN KERJASAMA Pasal 4 Obyek Perjanjian Kerjasama ini meliputi: 1. Optimalisasi SPAM di. (.) desa/kelurahan sesuai proposal Paket HKP, terdiri dari:. (.) desa/kelurahan dibiayai dari APBN dan. (.)desa/kelurahan dibiayai dari APBD;; 2. Penyediaan tenaga fasilitator HKP; dan 3. Pelatihan fasilitator HKP. BAB V TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 5 (1) PIHAK KESATU memiliki tugas dan tanggung jawab: a. Menyediakan dana APBN Tahun Anggaran...untuk mendanai BLM sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari total BLM Paket HKP; 54

60 b. Menyediakan pelatihan bagi Fasilitator HKP sebanyak 1 (satu) kali dalam tahun anggaran.; dan c. Memberikan pembinaan teknis, pemantauan, evaluasi dan supervisi pelaksanaan Paket HKP. (2) PIHAK KEDUA memiliki tugas dan tanggung jawab: a. Menyediakan dana APBD Tahun Anggaran... untuk mendanai: - BLM sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari total kebutuhan BLM Paket HKP; - gaji dan operasional fasilitator HKP; apabila sampai akhir tahun anggaran pelaksanaan belum selesai, maka gaji dan operasional fasilitator HKP agar tetap disediakan. - Bantuan Operasional Pendukung (BOP) Pakem. b. Melaksanakan seleksi dan menetapkan tenaga fasilitator sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan; c. Memenuhi target tambahan penerima manfaat sesuai proposal yang disetujui, yaitu. (.) jiwa. d. Meningkatkan cakupan dusun Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dari. (. perseratus) menjadi paling sedikit. (. perseratus) pada akhir bulan. Tahun.. e. Memberikan bantuan teknis berupa pembinaan dan fasilitasi kepada Pakem dalam pelaksanaan Paket HKP; f. Melaksanakan dan melaporkan kegiatan Paket HKP sesuai Petunjuk Teknis yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya; BAB VI PENDANAAN Pasal 6 (1) Dana yang berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini dibebankan kepada: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran... yang dialokasikan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota... Tahun Anggaran... yang dialokasikan pada Dokumen Penggunaan Anggaran Kabupaten/Kota. (2) Pendanaan untuk mendukung pelaksanaan Kegiatan Paket HKP didanai oleh PARA PIHAK sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing PIHAK. 55

61 BAB VII JANGKA WAKTU Pasal 7 (1) Perjanjian Kerjasama ini berlaku sampai dengan. Tahun.. (2) Pihak yang berniat mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya paling lambat 2 (dua) bulan sebelum rencana untuk mengubah atau menghentikan Perjanjian Kerjasama ini. BAB VIII KEADAAN KAHAR Pasal 8 (1) PARA PIHAK dapat menunda atau membebaskan tugas dan kewajiban masingmasing PIHAK bila terjadi hal-hal diluar kekuasaan manusia/keadaan kahar. (2) PIHAK yang mengalami keadaan kahar harus memberitahukan kepada PIHAK lainnya secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah terjadinya keadaan kahar disertai bukti-bukti yang layak adanya keadaan kahar dan akibat-akibatnya terhadap pelaksanaan kewajiban masingmasing PIHAK. (3) Keterlambatan memberitahukan terjadinya keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akan mengakibatkan tidak diterimanya alasan keadaan kahar. (4) Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bencana alam (gempa bumi, banjir, taufan, tanah longsor), sabotase, huru hara, pemberontakan yang jelas dinyatakan oleh instansi berwenang. (5) Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus ada hubungan sebab akibat secara langsung dengan kerugian yang dialami PARA PIHAK yang dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh PARA PIHAK. BAB IX PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 9 (1). Dalam hal terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. (2). Dalam hal upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya ke pengadilan yang disepakati PARA PIHAK. 56

62 BAB X PERUBAHAN Pasal 10 (1). Perubahan terhadap Perjanjian Kerjasama ini akan diatur dalam perubahan yang disepakati PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini. (2). Dalam hal terdapat kebijakan pemerintah atau peraturan lain yang mengakibatkan perubahan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, akan dibicarakan lebih lanjut oleh PARA PIHAK. (3). Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini tidak akan terpengaruh dengan terjadinya pergantian kepemimpinan di lingkungan PARA PIHAK. BAB XI PENUTUP Pasal 11 Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana disebut pada awal Perjanjian Kerjasama, dibuat dalam rangkap 2 (dua), dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK. PIHAK KEDUA PIHAK KESATU 57

63 Lampiran 5 TATA CARA PENCAIRAN, PELAPORAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN HIBAH KHUSUS PAMSIMAS (HKP) Bagian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1. Tata Cara Pencairan Dana Paket HKP 2. Tata Cara Administrasi dan Pembukuan KKM 3. Tata Cara Pelaporan Keuangan 1. TATA CARA PENCAIRAN DANA PAKET HKP 1.1 Ketentuan Umum Pencairan Dana APBN dan APBD Pada tahap penyusunan RKM-HKP, perlu dipahami bahwa BOP dalam RKM-HKP tidak boleh digunakan untuk BOP Pakem, baik secara individual maupun kelompok. BOP ini hanya digunakan oleh KKM dan Satlak. Biaya operasional per desa/kelurahan ditetapkan berkisar antara 2% - 4% dari total nilai RKM. Penerapan besaran 2% - 4% didasarkan pada kondisi akses medan dan kondisi geografis desa/kelurahan. Ketentuan Umum Pencairan Dana APBN dan APBD adalah sebagai berikut: 1. BLM APBD/BLM APBN (HKP) dicairkan langsung ke rekening atas nama KKM (sebelumnya disebut dengan LKM). 2. Pencairan APBD atau APBN ke rekening KKM adalah 2 Tahap, yaitu Tahap I ( sebesar 50%) dan Tahap II (sebesar 50%) 3. Satker Kab/Kota membuat MoU (kesepakatan) dengan Bank Rekanan KKM mengenai: o Setiap penarikan didasarkan pada RPD yang disetujui oleh DPMU o Penarikan BLM APBD atau APBN dari rekening KKM pada tahap I maksimal 50% dari BLM APBD atau APBN. o LPD atas BLM APBN/APBD yang telah ditarik maksimal 50% menjadi syarat untuk penarikan sisa BLM APBD/APBN sebesar 50%. 4. Dana In cash sudah harus terkumpul (4 % dari total nilai RKM) sebagai syarat penarikan sisa BLM APBN/BLM APBD sebesar 50% 5. Nilai In Kind (16 % dari total nilai RKM) dikumpulkan sampai dengan kegiatan selesai 100%. 58

64 Mekanisme Penyaluran Dana BLM Paket Pamsimas HKP mengikuti bagan berikut ini: DIPA APBN (HKP) DPA APBD SPPB (DIPA APBN) SPPB (DPA APBD) 1.2 Pencairan Dana HKP (BLM APBN) Penyaluran dana HKP adalah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan skema SKPA (Surat Kuasa Pengguna Anggaran). Persyaratan Pencairan Dana HKP ke Rekening KKM terdiri dari: 1. Adanya Naskah Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan Paket Pamsimas HKP; 2. Adanya Salinan APBD yang memuat anggaran BLM APBD untuk Paket Pamsimas HKP, FM-HKP, dan biaya operasional Pakem untuk pelaksanaan Paket Pamsimas HKP; 3. Adanya SK Bupati/Walikota perihal penetapan daftar desa/kelurahan sasaran Paket HKP beserta pagu BLM masing-masing desa/kelurahan dan sumber BLM-nya; 4. Adanya lampiran ringkasan kontrak (SPPB APBN) dan SPTB (Surat Pertangungjawaban Belanja) 5. In cash sebesar 4% harus telah terkumpul pada rekening KKM, sebelum BLM cair. 59

65 Pencairan dana APBN dilakukan melalui penerbitan SP2D oleh KPPN atas dasar SPM yang diajukan oleh PA/Kuasa PA berdasarkan SKPA. Verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen harus dilakukan oleh FM-HKP, DC, FMA, PPK Satker Kabupaten/Kota (Buku Kumpulan Format: PT.3-08). ROMS melakukan verifikasi hanya pada saat melakukan Uji Petik. Tabel L5-1. Tata Cara Pencairan Dana HKP Langkah Uraian Persyaratan Pelaku Membuat BAPPD (Berita Acara Permintaan Pencairan Dana) Berdasarkan SPPB APBN, KKM dan Satker PIP Kabupaten/Kota membuat BAPPD - Fotocopy Naskah PKS - Fotocopy DPA APBD - SK Bupati/Walikota perihal penetapan desa/kelurahan KKM Mengajukan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) KKM mengajukan SPP kepada Satker PIP Kabupaten SPP melampirkan : Surat Perjanjian Pemberian Bantuan II/SPPB APBN (Buku Kumpulan Format: PT.3-04) Ringkasan kontrak (SPPB APBN) Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD) (Buku Kumpulan Format: PT.3-03) Kwitansi sesuai jumlah dana BLM APBN (Buku Kumpulan Format: PT.3-05) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) KKM dan Satker PIP Kabupaten/Kota Penerbitan SPM (Surat Perintah Membayar) Satker PIP Kab/Kota menerbitkan SPM setelah melakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan SPP dan lampirannya Satker PIP Kabupaten/Kota Penerbitan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) SP2D diterbitkan oleh Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) setelah Satker PIP kab/kota menyerahkan SPM SPM Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pencairan Dana BLM APBN Dana BLM APBN ditransfer oleh Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara langsung ke rekening KKM SP2D Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara 1.3 Pencairan Dana BLM APBD Persyaratan Pencairan Dana HKP ke Rekening KKM terdiri dari: 1. Adanya Naskah Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan Paket HKP; 60

66 2. Adanya Salinan APBD yang memuat anggaran BLM APBD untuk Paket HKP, FM-HKP, dan biaya operasional Pakem untuk pelaksanaan Paket HKP; 3. Adanya SK Bupati/Walikota perihal penetapan daftar desa/kelurahan sasaran Paket HKP beserta pagu BLM masing-masing desa/kelurahan dan sumber BLM-nya; 4. Adanya lampiran ringkasan kontrak (SPPB APBD) dan SPTB (Surat Pertangjawaban Belanja); 5. Melampirkan RKM, RAB, dan Gambar Desain. Tabel L5-2. Tata Cara Pencairan BLM APBD Langkah Uraian Persyaratan Pelaku Membuat BAPPD (Berita Acara Permintaan Pencairan Dana) Berdasarkan SPPB APBD, KKM dan SKPD Kabupaten/Kota membuat BAPPD SPPB APBD RKM yang sudah disetujui (untuk Desa Perluasan) Design dan RAB (desa Pengembangan dan optimalisasi KKM/BPSPAMS dan Satker SKPD Kabupaten/Kota Mengajukan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) KKM mengajukan SPP kepada Satker PK PAM Kabupaten SPP melampirkan : SK Bupati/Walikota tentang Penetapan desa/kelurahan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan I/SPPB APBD (Buku Kumpulan Format: PT.3-01) Pencatatan Notaris pendirian KKM Ringkasan kontrak (SPPB APBD) Foto copy rekening KKM Surat Pernyataan Kontribusi Masyarakat (Buku Kumpulan Format: PT.3-02) BAPPD (Buku Kumpulan Format: PT.3-03) Kwitansi sesuai jumlah dana BLM APBD (Buku Kumpulan Format: PT.3-05) KKM/BPSPAMS Penerbitan SPM (Surat Perintah Membayar) Penerbitan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) SKPD Kab/Kota menerbitkan SPM setelah melakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan SP2D diterbitkan oleh Kantor Kas Daerah SPP dan lampirannya SPM Satker SKPD Kabupaten/Kota KKM/BPSPAMS Kantor Kas Daerah Pencairan Dana BLM APBD Dana BLM APBD ditransfer oleh Kantor Kas Daerah langsung ke rekening KKM SP2D Kantor Kas Daerah 61

67 1.4 Penarikan Dana dari Rekening LKM/KKM Ketentuan Umum: Rekening KKM berupa rekening tabungan atas nama KKM. Rekening dibuka dengan spesimen tanda tangan: (1) Koordinator KKM, (2) Ketua Satuan Pelaksana HKP, dan (3) Bendahara. Setiap penarikan dana berdasarkan RPD yang disetujui oleh DPMU. RPD harus dilengkapi LPD atas penggunaan dana sebelumnya. Penarikan dana APBN dari Rekening LKM maksimal 50%. LPD atas penggunaan dana tersebut disusun sebagai persyaratan menarik sisa dana 50% dari BLM APBN di rekening KKM. Syarat penarikan dana APBN 50% dari rekening KKM adalah in cash minimal 10% telah terkumpul dan masuk ke rekening KKM. Tabel L5-3. Prosedur Penarikan Dana dari Rekening KKM Langkah Uraian Persyaratan Pelaku Membuat Rencana Penggunaan Dana RPD dibuat oleh satlak sesuai dengan RAB didalam RKM dan disetujui oleh Koordinator LKM/BPSPAMS setelah diverifikasi fasilitator dan diketahui DC dan disetujui Pakem - RKM - RAB Satlak RPD disetujui Berdasarkan RPD yang disetujui, Satlak, bendahara dan koordinator LKM ke bank untuk: - Transfer (untuk pembayaran diatas 10juta rupiah) - Penarikan uang - RPD disetujui - Specimen bank Satlak, bendahara, koordinator Bank operasional/lembaga keuangan Bukti transfer Dicatat dan dibukukan didalam Buku Bank, Buku Penerimaan dan Pengeluaran sesuai dengan penggunaannya, serta mengadministrasikan bukti transfer. Bukti transfer Bendahara KKM/BPSPAMS Uang di kas bendahara Setelah dana diterima dan disimpan oleh bendahara, bendahara mencatat sejumlah penarikan tersebut dan mengadministrasikan penggunaan sesuai dengan RPD yang telah disetujui kedalam Buku Bank dan Buku Penerimaan dan Pengeluaran Penerimaan uang 62

68 Tabel L5-4. Prosedur Penarikan Dana Rekening Bank LKM atas dana HKP 50% Langkah Uraian Persyaratan Pelaku Membuat Rencana Penggunaan Dana RPD dibuat oleh satlak sesuai dengan RAB didalam RKM dan disetujui oleh Koordinator KKM/BPSPAMS setelah diverifikasi fasilitator dan diketahui DC dan disetujui Pakem - RKM - RAB Satlak LPD (50% APBN) LPD atas penggunaan Dana APBN telah mencapai minimal 50% RPD dan LPD sebelumnya Satlak RPD disetujui (50% dana APBN) Berdasarkan RPD yang disetujui, Satlak, bendahara dan koordinator KKM /BPSPAMS ke bank untuk: - Transfer (untuk pembayaran diatas 10juta rupiah) - Penarikan uang - RPD disetujui - LPD APBN 50% - Foto copy Rekening KKM/BPSPAMS HKP yang menunjukkan APBD 100% dan in-cash minimal (4%) - Foto copy SP2D APBD 100% - SPKMK (Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan - Specimen bank DPMU, Satlak, bendahara, koordinator Bank operasional/lemb aga keuangan Bukti transfer Uang di kas bendahara Dicatat dan dibukukan didalam Buku Bank, Buku Penerimaan dan Pengeluaran sesuai dengan penggunaannya, serta mengadministrasikan bukti transfer. Setelah dana diterima dan disimpan oleh bendahara, bendahara mencatat sejumlah penarikan tersebut dan mengadministrasikan penggunaan sesuai dengan RPD yang telah disetujui kedalam Buku Bank dan Buku Penerimaan dan Pengeluaran - Bukti transfer Bendahara KKM - Uang 63

69 Mekanisme Pencairan Dana BLM ke Rekening KKM In cash 4% 1 Pencairan Tahap I APBD/APBN: SPPB APBD/APBN, SPK, BAPPD, RPD 1, Kwitansi APBD /APBN T1, fc Rek KKM/BPSPAMS Pamsimas 2 3 SPM, SP2D APBD/APBN T1 (50%) Rek. KKM/BPSPAMS Pamsimas 6 Pencairan Tahap II APBD/APBN: SPPB APBD/APBN, SPK, BAPPD, RPD 2, Incash 100%, SP Kwitansi APBD/APBN T2, fc Rek KKM/BPSPAMS Pamsimas, LPD1, SPKMK. 13 SPM, SP2D APBD/APBN II (50%) RPD kecil, 3 Specimen KKM/BPSPAMS Pamsimas 5 Pelaksanaan kegiatan HKP Bendahara: administrasi dan dibukukan, uang disimpan dan dibelanjakan sesuai ketentuan 7 12 In-kind 8 10 penggunaan 9 dana 90%, Fisik 20% 11 LPD 1, SPKMK, Kwitansi T 2, RPD 2, Incash 100%, BAPPD 16 menyiapkan dokumen penyelesaian (LPD 100%, SP3K, foto dsb) serah terima 15 penggunaan dana 100% Fisik 100% 17 Selesai 64

70 Keterangan: 1. In cash (4%) telah disetor ke Rekening KKM penerima Paket HKP 2. Kelengkapan pencairan Tahap I APBD/APBN dibuat oleh KKM dan BPSPMS. 3. Kelengkapan pencairan APBN diajukan ke Satker SKPD/PPIP Kabupaten/Kota, apabila cair keluar SPM, SP2D APBD/APBN Tahap I. 4. Dana ditransfer ke Rek KKM/BPSPAMS. 5. Menyiapkan RPD untuk disetujui beserta kelengkapan, dan diajukan ke Bank a.n KKM/BPSPAM sebesar 50%. 6. KKM/BPSPAMS mengadministrasikan dan membukukan. 7. Transfer ke pihak ketiga dan atau ke kas Bendahara KKM untuk kegiatan Paket HKP. Dokumen dan bukti pencairan dan penarikan dana diadministrasikan dan dibukukan oleh Bendahara. 8. Penyetoran in kind untuk kegiatan.. 9. Penggunaan dana telah mencapai lebih besar atau sama dengan 90%, membuat dan menyiapkan LPD I, SPKMK, in cash 100% BAPPD & kelengkapannya. 10. Penggunaan dana BLM mencapai > 90 % dilanjutkan untuk kegiatan. 11. Menyiapkan dan melengkapi dokumen pengajuan Tahap II. 12. LPD I, SPKMK, in cash 100%, BAPPD dan dokumen pendukung. 13. Dokumen pencairan Tahap II diajukan ke Satker SKPD/PPIP Kabupaten/Kota, diperoleh dokumen SPM & SP2D APBN/APBD Tahap II. 14. Dana masuk ke rekening KKM/BPSPAMS. 15. Setelah kegiatan mencapai 100% dan in kind 100%, disiapkan dokumen penyelesaian sampai dilakukan serah terima kegiatan (LPD 100% dst) 16. Apabila belum mencapai 100 %,, diteruskan untuk kegiatan. 17. Kegiatan selesai. 2. TATA CARA ADMINISTRASI DAN PEMBUKUAN 2.1 Administrasi dan Pembukuan KKM Penyelenggaraan administrasi dan pembukuan KKM HKP sama dengan BLM Pamsimas kegiatan reguler yaitu sebagai berikut: Ketentuan Umum: KKM wajib menyelenggarakan pembukuan dimulai sejak diterimanya dana incash. Pemeriksaan pembukuan KKM dilakukan oleh tim fasilitator setiap bulan dengan menggunakan Form Pengukuran Indikator Kinerja Pengelolaan Keuangan KKM. Prosedur selengkapnya lihat SOP Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan LKM. Administrasi kegiatan pengelolaan program di KKM dilaksanakan oleh Sekretariat KKM bersama-sama dengan Satuan Pelaksana (Satlak) Pamsimas HKP. Transaksi diatas Rp ,00 harus dilakukan melalui mekanisme Transfer. Administrasi kegiatan pengelolaan program dilakukan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pengelolaan, sehingga dibutuhkan pencatatan yang jelas, cermat, dan didukung bukti-bukti yang bisa diterima. 65

71 KKM diwajibkan menyimpan seluruh dokumen setiap tahapan proses baik yang bersifat keuangan ataupun non-keuangan selama sepuluh tahun sejak pasca program. LPD 100% dari penggunaan dana APBD beserta bukti-buktinya diserahkan kepada SKPD terkait, sedangkan KKM menyimpan tanda terima penyerahan dokumen tersebut beserta foto copy dokumennya. KKM harus menyusun laporan keuangan Bulanan (Buku Kumpulan format: format laporan: PT.3-13) setiap bulan dan diumumkan melalui papan informasi. KKM mempertanggungjawabkan penggunaan dana kepada masyarakat melalui rembug warga, sebelum melakukan pengajuan pencairan dana hibah tahap/termin berikutnya. Uang tunai di Kas Satlak tidak boleh lebih dari Rp ,00 dan mengendap terlalu lama (maksimal 5 hari). Merujuk pada pasal 132 ayat 1 Permendagri nomor 13 tahun 2006 menyatakan bahwa Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah oleh karena itu seluruh dokumen asli atas penggunaan dana yang berasal dari APBD diserahkan ke SKPD terkait, KKM menyimpan foto copy dan tanda terima dokumen yang diserahkan tersebut. Tabel L5-5. Administrasi dan Pembukuan Jenis Pembukuan Uraian Kelengkapan Pelaku Rencana Penggunaan Dana RPD (Buku Kumpulan Format: PT.3-06) 1. RPD dibuat sesuai dengan kebutuhan dan target pelaksanaan kegiatan. 2. RPD memuat rencana kebutuhan bahan dan nilai yang akan dibelanjakan pada rencana pekerjaan. Sebelum diajukan RPD harus disetujui oleh Koordinator KKM, diverifikasi oleh Fasilitator (dengan paraf) dan DMAC 3. RPD bukan merupakan dasar untuk menentukan proses pengadaan bahan, yang harus melalui proses swadaya / survei harga / pemilihan langsung / penunjukan. Proses pengadaan bahan lebih lanjut ditentukan berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Buku Kumpulan Format: PT.3-18). 4. Dalam hal akan melakukan pengadaan, Tidak dibenarkan menguraikan atau memecah jumlah pembiayaan untuk pengadaan barang/jasa tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses pengadaan bahan selanjutnya dilakukan sesuai prosedur pengadaan bahan yang dapat dipertanggung-jawabkan. RPD merupakan dokumen yang digunakan setiap pengambilan uang di Bank RPD digunakan untuk menarik dana APBN 50% dari rekening KKM dilengkapi dengan: o LPD APBN 50% o SP2D APBD 100% o In cash minimal 10% o Foto copy rekening KKM yang menunjukkan APBD 100% dan minimal incash 10% KKM 66

72 Jenis Pembukuan Uraian Kelengkapan Pelaku Buku Bank (Buku Kumpulan Format: PT.3-11) 1. Buku Bank digunakan Untuk mencatat penerimaan dana in-cash, APBD, APBN, bunga bank serta pengeluaran untuk kegiatan KKM, serta biaya pajak dan administrasi bank 2. Pencatatan buku bank dilakukan oleh bendahara Satlak Pamsimas setiap ada transaksi. 3. Saldo di buku Bank harus sama dengan Rekening Bank KKM 4. Buku Bank ditutup setiap tanggal 25. Setelah ditutup diperiksa dan ditandatangani oleh Satlak Program Pamsimas, Koordinator KKM, dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah. Slip setor, SP2D APBD, SP2D APBN Rekening Bank KKM diprint setiap bulan Tanda bukti harus diberi nomor urut. Bukti transaksi harus disimpan sesuai tanggal dan disimpan sedemikian rupa sehingga tidak bercecer KKM Buku Penerimaan dan Pengeluaran (Buku Kumpulan Format: PT. 3-12) 1. Keluar-masuknya dana Pamsimas, baik tunai (in-cash) maupun natura (in-kind) dicatat dalam buku penerimaan dan pengeluran. Pencatatan dilakukan oleh Bendahara Satlak Program Pamsimas. 2. Buku penerimaan dan pengeluran ditutup tiap akhir bulan pada tanggal yang sama yaitu tanggal 25 tiap bulannya agar setelah tutup buku masih ada waktu untuk membuat Laporan Kemajuan Kegiatan dan Biaya Bulanan (Buku Kumpulan Format: PT.3-16) untuk menjadi bahan rapat TFM dengan DPMU dan Konsultan kabupaten/kota pada akhir bulan. 3. Pembayaran insentif harus diberikan secara langsung kepada setiap orang yang bekerja (yang tidak termasuk dalam kontribusi masyarakat in-kind/natura), baik secara sitem upah harian maupun sistem borongan/target. 4. Buku Penerimaan dan Pengeluaran setelah ditutup kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh Bendahara, Ketua Satlak Program, Koordinator KKM, dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah. Bukti pembelian dicatat setiap transaksi dilakukan. Nota asli dari toko harus mencantumkan informasi: nama toko, alamat, harga, dan cap/stempel dari toko. Tanda bukti harus diberikan nomor urut sesuai tanggal transaksi. KKM Buku In kind (Buku Kumpulan Format: PT.03-14) 1. Penerimaan sumbangan dari masyarakat berupa material dan tenaga kerja dicatat didalam buku in kind 2. Form Tanda terima Incentif/Kontribusi Inkind (Buku Kumpulan Format: PT.3-15). jumlah nilai rupiah di kolom Jumlah/nilai Rp. Kerja harus sama dengan kolom 9 (total Rp). Buku PT.3-14 tersebut ditutup setiap tanggal 25 setiap bulan. Bukti HOK harus dirinci setiap orang dan ditandatangani oleh orang yang bersangkutan, tidak boleh diwakilkan 67

73 Jenis Pembukuan Uraian Kelengkapan Pelaku Buku Material / Bahan (Buku Kumpulan Format: PT.3-17) Laporan Penggunaan Dana (LPD) (Buku Kumpulan Format: PT. 3-19) 1. Buku Material/bahan digunakan untuk mencatat material/bahan yang telah diterima dan bahan/material yang telah dibayar. 2. Buku material berguna untuk penyiapan RPD, menyiapkan pembayaran, mengendalikan pengadaan agar sesuai target, dan mengevaluasi pengadaan bahan. 3. Buku material dibuat oleh Unit Kerja Satlak Pamsimas (Teknik dan Kesehatan) ditutup setiap bulan mengikuti buku penerimaan dan pengeluaran. Setiap penutupan harus diperiksa oleh Ketua Satlak Program Pamsimas dan Tim Fasilitator Masyarakat; 1. LPD dibuat oleh Ketua Satlak Pamsimas dan disetujui oleh Koordinator KKM dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah untuk diperiksa oleh Konsultan kabupaten/kota. 2. LPD dibuat setiap penggunaan RPD, LPD 50% atas penggunaan dana APBN, dan setelah kegiatan selesai 100% baik APBD maupun APBN. LPD dibuat jika penggunaan dana telah mencapai lebih dari 90% dari RPD yang disetujui. dan merupakan salah satu persyaratan untuk penarikan dana selanjutnya dari reekening KKM. LPD yang diajukan harus dilampiri dengan bukti-bukti transaksi pembayaran yang didokumentasikan secara khusus sesuai prinsip pengarsipan yang rapi dan lengkap. Nomor Bukti yang dicatat dalam buku material adalah nomor bukti penerimaan barang LPD merupakan dokumen pertanggungjawaban Satlak Pamsimas atas penggunaan dana baik dari APBD maupun APBN LPD 50% dana APBN untuk menarik sisa dana 50% APBN (lihat RPD diatas) LPD APBD dibuat setelah dana yang berasal dari APBD digunakan 100% dan atau akhir periode (sesuai permintaan dari SKPD). LPD APBN 100% dibuat setelah dana yang berasal dari APBN digunakan 100%, dan target fisik terpenuhi. KKM KKM 2.2 Arsip Semua dokumen harus disimpan di sekretariat KKM sampai Paket Pamsimas BLM ini berakhir dan diserahkan kepada BPSPAMS 2. Penyimpanan minimal 10 tahun sesuai Undang-Undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan ( Dokumen admistrasi dan keuangan yang harus disimpan di KKM minimal: Buku Tamu Surat menyurat 2 Prosedur serah terima dokumen dan kegiatan sama dengan BLM reguler dan Replikasi, termasuk format-format yang digunakan. 68

74 Dokumen RKM Modul pelatihan, juknis/pedoman Buku-buku pembukuan (Buku Penerimaan dan pengeluaran, Buku Bank, Buku Material, Rekening KKM) Dokumen pra kontrak, proses pengadaan, Kontrak dan perjanjian-perjanjian lainnya SP2D beserta dokumen pendukungnya, bukti-bukti pengeluaran dan penerimaan beserta pendukungnya. Laporan keuangan Berita Acara 3. TATA CARA PELAPORAN KEUANGAN 3.1 Laporan Keuangan 1. Pelaporan keuangan untuk dana APBN disusun dan disampaikan untuk kepentingan penyusunan Laporan Keuangan kepada kementerian/lembaga (LKKL) dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP) 2. Pelaporan Keuangan untuk dana APBD disusun dan disampaikan kepada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) untuk kepentingan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( mengacu pada Peraturan dan Ketentuan Menteri Dalam Negeri. 3.2 E-Monitoring Pengalokasian HKP menggunakan mekanisme DIPA. Pelaporan e-monitoring dapat dilihat pada menu e-monitoring didalam website kementerian PU & PR: Laporan Keuangan Program Pamsimas HKP didalam pelaporan program akan masuk di dalam SP2D online pada website Pamsimas: Didalam website tersebut dijelaskan cara pengoperasian mulai dari input Pagu sampai Realisasi yang terbagi menjadi beberapa modul. Cara pengisian masing-masing modul dilengkapi logbook yang harus diisi oleh masing-masing pengguna modul mulai dari fasilitator sampai dengan Konsultan Pendamping (DC dan FMA). Selain itu secara manual satker/dpmu membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Dana sebagaimana dapat dilihat didalam format (format dibawah). Laporan ini digunakan juga sebagai laporan keuangan tahunan. Sumber dan penggunaan dana Paket Pamsimas HKP dibuat sebagai satu kesatuan laporan program Pamsimas yang dikelola oleh Satker/DPMU. Daftar SP2D/SPM sebagai pendukung Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Paket HKP dibuat terpisah dengan Daftar SP2D/SPM Paket Reguler baik yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri maupun Hibah luar negeri. 69

75 Lampiran 6 Kerangka Acuan Kerja Fasilitator Masyarakat Hibah Khusus Pamsimas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) TAHUN ANGGARAN LATARBELAKANG Program Pamsimas II merupakan kelanjutan dari Program Pamsimas I yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan air minum dan sanitasi, dan meningkatkan perilaku Hidup bersih dan sehat di masyarakat. Pelaksanaan program Pamsimas ditingkat masyarakat dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, mulai dari tahap sosialisasi program hingga pembinaan keberlanjutan pengelolaan prasarana dan sarana terbangun. Proses pemberdayaan masyarakat ini dilakukan oleh tenaga fasilitator yang ditugaskan dimasing-masing Kabupaten/Kota pelaksana program Pamsimas. Dalam pelaksanaan program Pamsimas II, fasilitator akan melakukan proses pendampingan kepada masyarakat dan juga pemerintah daerah, sesuai bidangnya masing-masing. Adapun jenis dan fungsi fasilitator tersebut adalah sebagai berikut: 1. Fasilitator Keberlanjutan Fasilitator Keberlanjutan (FK) merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas Fasilitator Masyarakat (FM) pada desa sasaran baru di wilayah kerjanya, dan melakukan fasilitasi, advokasi dan dukungan kepada Panitia Kemitraan (Pakem) POKJA AMPL dan DPMU tingkat Kabupaten/kota dalam membina tim koordinasi kecamatan dan BPSPAMS desa/ kelurahan dalam rangka memastikan keberfungsian SPAMS terbangun pada desa sasaran yang telah ada serta mengkoordinasikan dukungan pelaksanaan program keberlanjutan desa Pamsimas melalui pelaksanaan Hibah Insentif Desa (HID) dan Hibah Insentif Kabupaten/Kota (HIK). Satu tim FK akan terdiri dari: 1 orang FK bidang Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi (FK-WSS) 1 orang FK bidang Pemberdayaan Masyarakat (FK-CD) 2. Fasilitator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tingkat Kabupaten/Kota Fasilitator STBM tingkat kabupaten/kota merupakan tenaga fasilitator yang bertugas sebagai (1) pelaku program Pamsimas II untuk komponen kesehatan, dan (2) pendorong (enabler) penerapan STBM di wilayah kabupaten/kota. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaku program Pamsimas II, Fasilitator STBM ini bertanggungjawab kepada POKJA AMPL dan Distict Project Management Unit (DPMU) melalui Koordinator Kabupaten (personil Regional Oversight Management Services/ROMS). Sedangkan 70

76 dalam menjalankan tugasnya sebagai pendorong penerapan STBM, Fasilitator ini akan bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 3. FasilitatorMasyarakat Fasilitator Masyarakat (FM) merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk melakukan proses pemberdayaan masyarakat di desa sasaran baru dalam hal sosialisasi program, perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan secara aktif. FM akan bekerja dalam satu tim sebagai Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) dan akan bekerja mendampingi Kader AMPL, KKM/Satlak Pamsimas di 3-5 desa/ kelurahan tiap tahunnya. Satu TFM akan terdiri dari: 1 orang FM bidang Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi (FM-WSS) 1 orang FM bidang Pemberdayaan Masyarakat (FM-CD) 4. Fasilitator Hibah Insentif (Desa atau Kabupaten/Kota) Fasilitator Hibah Insentif merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk melakukan proses pendampingan kepada masyarakat khusus untuk pelaksanaan kegiatan hibah insentif desa atau Kabupaten/kota di desasasaran lama yang mendapatkan hibah insentif. Dalam kaitannya dengan Paket Hibah Khusus Pamsimas (HKP) yaitu untuk mendukung keberlanjutan layanan air minum melalui kegiatan optimalisasi prasarana dan sarana SPAMS yang kondisinya sebagian berfungsi dan/atau tidak berfungsi maka diadakan Fasilitator Masyarakat HKP (FM-HKP). FM-HKP ini hanya diadakan di kabupaten/kota yang mendapatkan Paket HKP. Lingkup pengaturan dalam kerangka acuan kerja ini hanya untuk Fasilitator Hibah Khusus Pamsimas atau FM-HKP. Adapun untuk lingkup tugas fasilitator lainnya diatur dalam Kerangka Acuan Kerja tersendiri. 2. LINGKUP TUGAS FM-HKP Fasilitator HKP bertugas memberikan bantuan teknis, saran/nasehat, dan pendampingan kepada LKM/KKM dan/atau Satuan Pelaksana (Satlak) dalam pelaksanaan kegiatan Hibah Khusus Pamsimas berdasarkan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang telah disetujui oleh DPMU atau Panitia Kemitraan. Tim Fasilitator Keberlanjutan (TFK) bertugas untuk menyusun rencana kerja FM-HKP dan memberikan pembinaan teknis yang diperlukan serta verifikasi laporan pelaksanaan HKP, sedangkan Koordinator Kabupaten/Kota dari Regional Oversight Management Services (ROMS) yang bertugas di Kabupaten/Kota yang bersangkutan akan melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan HKP termasuk pelaporan melalui SIM Pamsimas. Jumlah tenaga FM-HKP di setiap kab/kota akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah desa HKP yang ditetapkan dengan SK Penetapan Desa HKP dari Direktorat Jenderal Cipta Karya. Setiap FM-HKP akan mendampingi tidak lebih dari 3 desa HKP. Fokus utama tugas FM-HKP adalah memfasilitasi LKM/KKM dan Satlak dalam pelaksanaan kegiatan hibah khusus yang secara rinci mencakup hal-hal sebagai berikut: 71

77 1) Memfasilitasi LKM/KKM dan Satlak menyusun RKM HKP termasuk rencana pengadaan barang/jasa dan jadwal pelaksanaan kegiatan konstruksi. Bilamana RKM HKP belum disusun atau belum disetujui oleh DPMU dan Panitia Kemitraan, maka FM-HKP bertugas untuk menyelesaikan RKM HKP tersebut. 2) Melakukan kajian kebutuhan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan bagi LKM/KKM, Satlak dan Badan/Kelompok Pengelola (BPSPAMS) dalam mengelola pelaksanaan kegiatan konstruksi dan pasca; 3) Fasailitasi revitalisasi kelembagaan Badan Pengelola SPAMS 4) Memberikan pendampingan kepada LKM/KKM dan Satlak dalam pelaksanaan konstruksi dan penyusunan laporan pelaksanaan berdasarkanpetunjuk Teknis HKP; 5) Menyiapkan data untuk mengisi field book serta Logbook SIM; 6) Memastikan terkumpulnya in-cash dan in-kind untuk kegiatan HKP. 7) Membuat laporan kemajuan bulanan (laporan deskriptif) Dalam pelaksanaan tugasnya, FM-HKP akan mendapat pengawasan dan pendampingan dari Fasilitator Keberlanjutan dan/atau Koordinator Kabupaten/Kota. FM-HKP wajib berkoordinasi dengan stakeholders ditingkat desa (BPSPAMS, Pemerintahan Desa dan Kader AMPL/KPM), dan ditingkat kecamatan (Sanitarian Puskesmas yang bertugas untuk pembinaan bidang kesehatan di desa penerima HKP). 3. KUALIFIKASI TENAGA FM-HKP YANG DIBUTUHKAN FM-HKP harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut : Berpendidikan sekurang-kurangnya STM Bangunan dengan pengalaman kerja dibidang konstruksi selama 3 tahun, atau Sarjana Muda/D-3 bidang Teknik Sipil/ Lingkungan/Arsitekur dengan pengalaman kerja dibidang konstruksi1 tahun; Berusia maksimal 35 tahun Diutamakan berasal dari kabupaten/kota setempat, atau bersedia tinggal di desa/ kecamatan/ kabupaten/kota daerah penugasan Dalam hal terdapat keterbatasan calon tenaga FM HKP, dapat menggunakan pengurus/anggota Asosiasi SPAMS Perdesaan setempat yang berasal dari anggota BPSPAMS yang memenuhi ketentuan butir no 1 diatas atau menggunakan tenaga FM HID yang bertugas pada kecamatan yang sama dengan memberikan/menambah biaya operasional kepada FM HID yang bersangkutan (jumlah desa dampingan tidak boleh lebih dari 3 desa) 4. OUTPUT/HASIL YANG DIHARAPKAN Output/hasil yang diharapkan dari FM-HKP adalah sebagai berikut: Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Hibah Khusus Pamsimas (HKP) Tersedianya laporan bulanan untuk pelaksanaan hibah insentif kabupaten 72

78 5. JANGKA WAKTU PENUGASAN Durasi penugasan FM-HKP adalah selama kurang lebih 3 (tiga) bulan terhitung mulai diterbitkannya Surat Perintah Kerja dan dapat melebihi batas waktu realisasi anggaran daerah untuk tahun berjalan. (jangka waktu penugasan dapat disesuaikan pula dengan anggaran yang tersedia). 6. PELAPORAN Laporan yang disusun FM-HKP meliputi 2 jenis laporan, yaitu laporan pelaksanaan kegiatan HKP dan laporan bulanan yang bersifat administrasi kerja FM-HKP. Masing-masing laporan harus diserahkan setiap akhir bulan pada bulan yang bersangkutan kepada Kepala SKPD/Pemberi Tugas setelah diverifikasi oleh TFK. 7. HONORARIUM FM-HKP Honorarium yang diterima FM-HKP meliputi Gaji Dasar dan Biaya Umum (operasional untuk bahan/atk, sewa komputer dan printer, pembuatan laporan, dan transport antar desa ke Kabupaten dan ke provinsi setiap bulannya). Besar biaya umum diberikan dengan mempertimbangkan/memperhatikan moda transportasi dan jarak tempuh. Sumberdana pembiayaan honorarium berasaldari APBD kabupaten/kota penerima dana HKP APBN Besaran gaji dasar dan biaya umum (per bulan) FM-HKP adalah sebagai berikut: Pendidikan - Sarjana Muda/D-3 (termasuk lebih tinggi dari Sarjana Muda) Gaji Dasar (Rp.) Biaya Umum (Rp.) Total (Max) (Rp.) STM Pembangunan EVALUASI KINERJA FM-HKP Kinerja FM-HKP akan dievaluasi oleh DPMU, dibantu Koordinator Kabupaten dan FK dengan konsultasi dengan LKM/KKM dalam pelaksanaan kontrak kerja. Laporan evaluasi kinerja akan dilaporkan kepada Kepala SKPD/Pemberi Tugas sebagai dasar pertimbangan perpanjangan/pemberhentian penugasan fasilitator. Untuk kebutuhan pengeluaran gaji FM-HKP, Koordinator Kabupaten/Kota akan memberikan pernyataan terkait kinerja FM-HKP dengan memperhatikan verifikasi TFK yang bertugas melakukan pembinaan kepada FM-HKP yang bersangkutan sebagai dasar bagi Kepala SKPD/Pemberi Tugas untuk membayar gaji masing-masing FM-HKP. 73

79 RKM-HKP Desa. Lampiran 7 LAMBANG KABUPATEN/ KOTA Pemerintah Kabupaten/Kota.... RENCANA KERJA MASYARAKAT HIBAH KHUSUS PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) DESA/KELURAHAN : KECAMATAN : KABUPATEN/KOTA : BAPPENAS Kementrian Pekerjaan Umum Kementrian Kesehatan Kementrians Dalam Negeri 74

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan. KATA PENGANTAR Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas. Pelaksanaan Program Pamsimas

Lebih terperinci

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas. Pelaksanaan Program Pamsimas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, Msc. NIP.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, Msc. NIP. KATA PENGANTAR Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas. Pelaksanaan Program Pamsimas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi adalah melalui program Pamsimas. Program ini merupakan program andalan Pemerintah di dalam penyediaan air

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN DESA SASARAN PROGRAM PAMSIMAS

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN DESA SASARAN PROGRAM PAMSIMAS PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN DESA SASARAN PROGRAM PAMSIMAS KATA PENGANTAR Salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi adalah melalui Program Pamsimas. Program ini merupakan

Lebih terperinci

Lampiran: Surat CPMU Nomor : UM ca/Pamsimas/60 Tanggal : 10 April Revisi BAB 3. PROSES PEMILIHAN DESA HID 3.

Lampiran: Surat CPMU Nomor : UM ca/Pamsimas/60 Tanggal : 10 April Revisi BAB 3. PROSES PEMILIHAN DESA HID 3. Lampiran: Surat CPMU Nomor : UM.01.13.ca/Pamsimas/60 Tanggal : 10 April 2013 Revisi BAB 3. PROSES PEMILIHAN DESA HID 3.1 KETENTUAN UMUM Proses pemilihan desa secara resmi dimulai setelah CPMU mengeluarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat RPJPN 2005 2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui program pembangunan nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019, menetapkan bahwa pada tahun 2019,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROGRAM PAMSIMAS III I. LATAR BELAKANG

GAMBARAN UMUM PROGRAM PAMSIMAS III I. LATAR BELAKANG GAMBARAN UMUM PROGRAM PAMSIMAS III I. LATAR BELAKANG Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk melanjutkan keberhasilan capaian target Millennium Development Goals sektor Air Minum dan Sanitasi (WSS-MDG),

Lebih terperinci

K AT A P E N G AN T AR

K AT A P E N G AN T AR KATA PENGANTAR Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau, dan kontinyu. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan air

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PROGRAM PAMSIMAS III

LATAR BELAKANG PROGRAM PAMSIMAS III LATAR BELAKANG PROGRAM PAMSIMAS III Program PAMSIMAS III [2016 2019] merupakan kelanjutan program PAMSIMAS I [2008 2012] dan PAMSIMAS II [2013 2016] Dalam RPJMN 2015-2019, Pemerintah Indonesia telah mengambil

Lebih terperinci

ROMS - 6 SULAWESI TENGAH. GORONTALO, SULAWESI UTARA, MALUKU, MALUKU UTARA

ROMS - 6 SULAWESI TENGAH. GORONTALO, SULAWESI UTARA, MALUKU, MALUKU UTARA ROMS - 6 SULAWESI TENGAH. GORONTALO, SULAWESI UTARA, MALUKU, MALUKU UTARA Progres T-1 Sulawesi Tengah = 10 Kabupaten (T-1 52 Desa dari 72 Desa) Gorontalo = 4 Kabupaten (T-1 20 Desa dari 36 Desa) Sulawesi

Lebih terperinci

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016 Bali, 1 September 2015 Latar Belakang Tujuan Lingkup

Lebih terperinci

PAMSIMAS II 2013 KATA PENGANTAR (

PAMSIMAS II 2013 KATA PENGANTAR ( KATA PENGANTAR ( Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau, dan kontinu. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan air

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja

Kerangka Acuan Kerja Kerangka Acuan Kerja Pemandu Pelatihan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Program Pamsimas II TRAINING DEVELOPMENT AND PROJECT MANAGEMENT SERVICES TO CENTRAL PROJECT MANAGEMENT UNIT [CPMU] 1. Latar Belakang

Lebih terperinci

URAIAN KEGIATAN R E N C A N A K E R J A P A M S I M A S T A H U N A N G G A R A N PELAKSANA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

URAIAN KEGIATAN R E N C A N A K E R J A P A M S I M A S T A H U N A N G G A R A N PELAKSANA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES R E N C A N A K E R J A P A M S I M A S T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 5 URAIAN KEGIATAN I 1.1 TINGKAT PUSAT KOMPONEN 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAERAH 1 Temu Karya Penguatan

Lebih terperinci

KEBERLANJUTAN DESA PASCA

KEBERLANJUTAN DESA PASCA KEBERLANJUTAN DESA PASCA 1. Status Keberfungsian Desa Pasca Provinsi Jumlah Desa Pasca Berfungsi Status Keberfungsian Berfungsi Sebagian Tidak Berfungsi Jawa Barat 427 395 26 6 Banten 229 172 52 5 Kalimantan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TINGKAT MASYARAKAT

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TINGKAT MASYARAKAT PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TINGKAT MASYARAKAT KATA PENGANTAR ( Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau, dan kontinu. Namun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ir. Mochammad Natsir, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ir. Mochammad Natsir, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kualitas maupun kuantitas. Namun masih banyak masyarakat miskin di Indonesia yang belum mendapatkan air bersih yang

Lebih terperinci

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas. Pelaksanaan Program Pamsimas

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini : PT-2.3-04-A SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN Nomor : Tanggal : Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : Jabatan : Pejabat

Lebih terperinci

PAMSIMAS 2012 KATA SAMBUTAN

PAMSIMAS 2012 KATA SAMBUTAN KATA SAMBUTAN Banyak masyarakat miskin di perdesaan yang belum mendapatkan air bersih yang layak. Selain itu adalah masyarakat di wilayah peri-urban yang mana masyarakatnya berpenghasilan rendah, pemukiman

Lebih terperinci

warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah Akses Universal Tahun 2019

warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah Akses Universal Tahun 2019 meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan dan meningkatkan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 Oleh: Ketua CPMU Pamsimas DISAMPAIKAN DALAM ACARA RAPAT KOORDINASI PROGRAM PAMSIMAS REGIONAL BARAT BATAM, 27 30 SEPTEMBER 2015 KPI Program Pamsimas OUTLINE

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI TENTANG

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI TENTANG FORMAT PERJANJIAN KERJASAMA Logo Pemda PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI Nomor: Nomor: TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat RPJPN 2005 2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui program pembangunan nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019, menetapkan bahwa pada tahun 2019,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM Central Project Management Unit Program Nasional PAMSIMAS

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM Central Project Management Unit Program Nasional PAMSIMAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM Central Project Management Unit Program Nasional PAMSIMAS Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta 12110,

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas II TA 2013

Kerangka Acuan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas II TA 2013 Kerangka Acuan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas II TA 2013 Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat II (PAMSIMAS II) 1. Latar Belakang Program Pamsimas II merupakan kelanjutan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Mei 2012. Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP.110020173

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Mei 2012. Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP.110020173 KATA SAMBUTAN Banyak masyarakat miskin di pedesaan yang belum mendapatkan air bersih yang layak. Selain itu adalah masyarakat di wilayah peri-urban yang mana masyarakatnya berpenghasilan rendah, pemukiman

Lebih terperinci

Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II

Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II A. Latar Belakang Program Pamsimas dalam pelaksanaan kegiatannya didukung oleh para tenaga pelaksana/konsultan mulai dari tingkat

Lebih terperinci

Buku-buku ini merupakan penyempurnaan buku-buku tahun lalu, dan banyak manfaat dapat dipetik, antara lain:

Buku-buku ini merupakan penyempurnaan buku-buku tahun lalu, dan banyak manfaat dapat dipetik, antara lain: PAMSIMAS 2012 KATA PENGANTAR Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau, dan kontinu. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) MEKANISME PELAPORAN DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAMSIMAS

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) MEKANISME PELAPORAN DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAMSIMAS PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) MEKANISME PELAPORAN DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAMSIMAS 1. LATAR BELAKANG Mengingat PAMSIMAS merupakan program yang dilaksanakan dalam jangka waktu yang cukup panjang

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB & PILIHAN (Psl 11)

URUSAN WAJIB & PILIHAN (Psl 11) UU NO. 23 TAHUN 2014 DESENTRALISASI OTONOMI DAERAH URUSAN WAJIB & PILIHAN (Psl 11) PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN URUSAN WAJIB terkait PD (psl 12 ayat1 ) a) Pendidikan b) Kesehatan c) Pekerjaan Umum & Penataan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Tata Kelola Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Murni TA 2016

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Tata Kelola Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Murni TA 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Tata Kelola Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Murni TA 2016 1 Program Hibah Air Minum APBN Tahun 2016 Latar Belakang

Lebih terperinci

KEBERLANJUTAN DESA PASCA

KEBERLANJUTAN DESA PASCA KEBERLANJUTAN DESA PASCA 1. Status Keberfungsian Desa Pasca Provinsi Jumlah Desa Pasca Berfungsi Status Keberfungsian Berfungsi Sebagian Tidak Berfungsi Maluku 82 43 25 14 Maluku Utara 99 53 11 35 Gorontalo

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat RPJPN 2005 2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui program pembangunan nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019, menetapkan bahwa pada tahun 2019,

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 Oleh: Ketua CPMU Pamsimas DISAMPAIKAN DALAM ACARA RAPAT KOORDINASI PROGRAM PAMSIMAS REGIONAL II MAKASSAR, 04 07 NOVEMBER 2015 KPI Program Pamsimas OUTLINE

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP KATA SAMBUTAN Banyak masyarakat miskin di pedesaan yang belum mendapatkan air bersih yang layak. Selain itu adalah masyarakat di wilayah pinggiran kota (peri-urban) yang mana masyarakatnya berpenghasilan

Lebih terperinci

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR u KATA PENGANTAR Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kualitas maupun kuantitas. Namun masih banyak masyarakat miskin di Indonesia yang belum mendapatkan air bersih

Lebih terperinci

PAMSIMAS 2013 KATA SAMBUTAN

PAMSIMAS 2013 KATA SAMBUTAN KATA SAMBUTAN Banyak masyarakat miskin di pedesaan yang belum mendapatkan air bersih yang layak. Selain itu adalah masyarakat di wilayah peri-urban yang mana masyarakatnya berpenghasilan rendah, pemukiman

Lebih terperinci

KEBERLANJUTAN DESA PASCA

KEBERLANJUTAN DESA PASCA KEBERLANJUTAN DESA PASCA 1. Status Keberfungsian Desa Pasca Provinsi Sulawesi Selatan Sulawesi Barat/Tenggara Jumlah Desa Pasca Berfungsi Status Keberfungsian Berfungsi Sebagian Tidak Berfungsi 463 350

Lebih terperinci

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR (

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR ( KATA PENGANTAR ( Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau, dan terus menerus. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU UJI PETIK

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU UJI PETIK PROSEDUR OPERASIONAL BAKU UJI PETIK PROGRAM PAMSIMAS II 2014 DAFTAR ISI A. Pendahuluan... 1 B. Maksud dan Tujuan... 1 C. Prinsip Uji Petik... 1 D. Pelaku Uji Petik... 2 E. Siklus Kegiatan Uji Petik...

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201 No.403, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. BSPS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2018 2018 TENTANG BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL EVALUASI RENCANA KERJA MASYARAKAT (SOP EVALUASI RKM) PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)

STANDAR OPERASIONAL EVALUASI RENCANA KERJA MASYARAKAT (SOP EVALUASI RKM) PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) STANDAR OPERASIONAL EVALUASI RENCANA KERJA MASYARAKAT (SOP EVALUASI RKM) PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) SEPTEMBER 2016 DAFTAR ISI I. Umum... 1 II. Pelaku Dan Prinsip

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2 Mei 2017 Direktur Jenderal Cipta Karya, Ir. Sri Hartoyo, Dipl.SE, ME NIP:

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2 Mei 2017 Direktur Jenderal Cipta Karya, Ir. Sri Hartoyo, Dipl.SE, ME NIP: KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat RPJPN 2005 2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui program pembangunan nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019, menetapkan bahwa pada tahun 2019,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PAMSIMAS 2017

KATA PENGANTAR PAMSIMAS 2017 PAMSIMAS 2017 KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat RPJPN 2005 2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui program pembangunan nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019, menetapkan bahwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR ( 2016 PAMSIMAS

KATA PENGANTAR ( 2016 PAMSIMAS 2016 PAMSIMAS KATA PENGANTAR ( Sesuai dengan amanat RPJPN 2005 2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui program pembangunan nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019, menetapkan bahwa

Lebih terperinci

Mengendalikan program termasuk penilaian dampak dari pelaksanaan Pamsimas untuk peningkatan akses aman air minum dan sanitasi yang layak.

Mengendalikan program termasuk penilaian dampak dari pelaksanaan Pamsimas untuk peningkatan akses aman air minum dan sanitasi yang layak. KATA PENGANTAR Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pelaksanaan Program Pamsimas telah mampu meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat miskin di 6.865 desa yang tersebar

Lebih terperinci

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un No.1443, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca bencana. Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat. Hibah. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

Lampiran Surat No : UM Ca/548 Tanggal, 18 Oktober 2012

Lampiran Surat No : UM Ca/548 Tanggal, 18 Oktober 2012 Lampiran Surat No : UM.01.11-Ca/548 Tanggal, 18 Oktober 2012 Kepada Yth. Provinsi Sumatera Barat 1. Bupati Solok Selatan 2. Bupati Pesisir Selatan 3. Bupati Solok Provinsi Riau 4. Bupati Indragiri Hilir

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1339, 2015 KEMEN-PUPR. Perumahan Swadaya. Bantuan Stimulan. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39/PRT/M/2015

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR ( Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir. M.Sc Nip

KATA PENGANTAR ( Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir. M.Sc Nip KATA PENGANTAR ( Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau, dan terus menerus. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PELA TIHAN PENGISIAN APLIKASI SIM DATA SPAMS PERDESAAN (Jakarta, Maret 2015)

KERANGKA ACUAN KERJA PELA TIHAN PENGISIAN APLIKASI SIM DATA SPAMS PERDESAAN (Jakarta, Maret 2015) KERANGKA ACUAN KERJA PELA TIHAN PENGISIAN APLIKASI SIM DATA SPAMS PERDESAAN (Jakarta, Maret 2015) I. LA TAR BElAKANG Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Kabupaten/Kota mempunyai peranan strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PAMSIMAS 2016

KATA PENGANTAR PAMSIMAS 2016 PAMSIMAS 2016 KATA PENGANTAR Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau, dan terus menerus. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum

Lebih terperinci

Pelaksanaan program Pamsimas menggunakan pendekatan

Pelaksanaan program Pamsimas menggunakan pendekatan Bagaimana Kegiatan Dilaksanakan? Siswa-siswi SDN Kwangsan 02 di Kec. Jumapolo Kab. Karanganyar Jawa Tengah melakukan demo PHBS dalam rangkaian program Pamsimas. Pelaksanaan program Pamsimas menggunakan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pembangunan berkelanjutan harus menyentuh seluruh aspek,

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pembangunan berkelanjutan harus menyentuh seluruh aspek, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tercapainya kesejahteraan manusia merupakan tujuan dalam bernegara. Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut diwujudkan dalam pembangunan yang berkelanjutan,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 54 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Program Pamsimas telah dilaksanakan sejak tahun 2008 sampai saat ini, dan telah mampu meningkatkan akses air minum aman dan sanitasi layak bagi masyarakat desa yang tersebar di 234 kabupaten

Lebih terperinci

KEBERLANJUTAN DESA PASCA

KEBERLANJUTAN DESA PASCA KEBERLANJUTAN DESA PASCA 1. Status Keberfungsian Desa Pasca Provinsi Jumlah Desa Pasca Berfungsi Status Keberfungsian Berfungsi Sebagian Tidak Berfungsi Bali 10 10 0 0 Nusa Tengara Barat 48 33 15 0 Nusa

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja FasiIitator Keberlanjutan dan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas II

Kerangka Acuan Kerja FasiIitator Keberlanjutan dan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas II Kerangka Acuan Kerja FasiIitator Keberlanjutan dan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas II Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat II (PAMSIMASII) 1. Latar Belakang Prograrr Pamsimas

Lebih terperinci

Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN Tahun Anggaran 2015

Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN Tahun Anggaran 2015 Jakarta, 11 Februari 2015 1 Program Hibah Air Minum

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 192 /KPTS/013/2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 192 /KPTS/013/2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 192 /KPTS/013/2016 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINCIAL PROJECT MANAGEMENT UNIT PROGRAM NASIONAL PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lebih terperinci

JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN Bogor, 18 s.d 27 Maret 2014

JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN Bogor, 18 s.d 27 Maret 2014 JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN 2014 Bogor, 18 s.d 27 Maret 2014 PENGANTAR Yang dimaksud dengan FASILITATOR MASYARAKAT BARU dalam konteks ini adalah: Fasilitator Masyarakat atau Calon Fasilitator

Lebih terperinci

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 Ir. Mochammad Natsir, MSc. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Lokakarya Penyiapan Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN 2016 Jakarta,

Lebih terperinci

JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN Palembang, 25 Maret s.d 3 April 2014

JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN Palembang, 25 Maret s.d 3 April 2014 JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN 2014 Palembang, 25 Maret s.d 3 April 2014 PENGANTAR Yang dimaksud dengan FASILITATOR MASYARAKAT BARU dalam konteks ini adalah: Fasilitator Masyarakat atau Calon

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRAM/KEGIATAN

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat No. : PR Ca/297 Tanggal : 12 Juni 2015

Lampiran 1 Surat No. : PR Ca/297 Tanggal : 12 Juni 2015 Lampiran 1 Surat No. : PR.01.03-Ca/297 Tanggal : 12 Juni 2015 Perihal : Penyampaian Hasil Sosialisasi Paket Pamsimas Hibah Insentif Kabupaten/Kota (HIK) dan Paket Hibah Khusus Pamsimas (HKP) Tahun 2015

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.931, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana. Keistimewaan. Yogyakarta. Tata Cara Pengalokasian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.07/2013 TENTANG

Lebih terperinci

: ~tt /Dt.6.03/07/2014

: ~tt /Dt.6.03/07/2014 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nomor Lampiran Perihal : ~tt /Dt.6.03/07/2014 : Persiapan Pelaksanaan Pelatihan Kepemanduan untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.57, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Peningkatan. Pengawasan. Pengendalian. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor: 01/PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1263, 2015 KEMENKEU. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca Bencana. Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah. Hibah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG

Lebih terperinci

JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN Surabaya, Maret 2014

JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN Surabaya, Maret 2014 JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN 2014 Surabaya, 14 23 Maret 2014 PENGANTAR Yang dimaksud dengan FASILITATOR MASYARAKAT BARU dalam konteks ini adalah: Fasilitator Masyarakat atau Calon Fasilitator

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERDESAAN

PNPM MANDIRI PERDESAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2055, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Perimbangan. Pemotongan. Penundaan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.07/2015 TENTANG TATA CARA PENUNDAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.95, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyusunan. Daftar Isian. Pelaksanaan. Anggaran. Pemberdayaan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012

Lebih terperinci

Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018

Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018 Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018 Kepada Yth. A. TINGKAT PUSAT a. Bappenas 1. Kasubdit Air Minum, Direktoar

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

Mewujudkan Universal Access. Sosialisasi Kebijakan Air Minum Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kebumen, 30 Maret 2017

Mewujudkan Universal Access. Sosialisasi Kebijakan Air Minum Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kebumen, 30 Maret 2017 Mewujudkan Universal Access Air Minum dan Sanitasi di Tahun 2019 Sosialisasi Kebijakan Air Minum Penyehatan Lingkungan (AMPL) 2017 Kebumen, 30 Maret 2017 OUTLINE 1 Latar Belakang 2 Kondisi Kebumen 3 Program

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau, dan terus menerus. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN DALAM RANGKA KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN BADAN

Lebih terperinci

EVALUASI CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS DAN PERSIAPAN PROGRAM TAHUN 2015

EVALUASI CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS DAN PERSIAPAN PROGRAM TAHUN 2015 EVALUASI CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS 008 0 DAN PERSIAPAN PROGRAM TAHUN 05 Oleh : I Nyoman Suartawan, SE., MSi Waka CPMU Ditjen Bina Bangda, Kemendagri PROGRAM PAMSIMAS Bertujuan untuk melayani

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

Pedoman Program Hibah Air Limbah Setempat APBN

Pedoman Program Hibah Air Limbah Setempat APBN 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 LAMPIRAN 1: Surat Pernyataan Minat Pemerintah Daerah KOP SURAT PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 01 /PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 01 /PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 01 /PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang

Lebih terperinci

JADWAL TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG

JADWAL TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR : 20 TAHUN 2011 TANGGAL : 21 Juli 2011 JADWAL TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG A. JADWAL BULANAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1. Bulan Januari

Lebih terperinci