BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Widyawati Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Intellectual Capital (IC) Ketertarikan akan IC bermula ketika Tom Stewart, pada Juni 1991, menulis sebuah artikel ( Brain Power - How Intellectual Capital Is Becoming America s Most Valuable Asset ), yang mengantar IC kepada agenda manajemen (Ulum, 2009). Stewart (1997) mendefinisikan IC dalam artikelnya sebagai berikut: The sum of everything everybody in your company knows that gives you a competitive edge in the market place. It is intellectual material - knowledge, information, intellectual property, experience - that can be put to use to create wealth Brooking (1996) dalam Ulum (2009) menawarkan definisi yang lebih komprehensif dengan menyatakan bahwa istilah intellectual capital diberikan untuk kombinasi intagible assets yang dapat membuat perusahaan untuk berfungsi. Brooking (1996) menyatakan bahwa IC adalah istilah yang diberikan untuk menkombinasikan intangible assets dari pasar, property intelektual, infrastruktur dan pusat manusia yang menjadikan suatu perusahaan menjadi berfungsi. 8
2 9 Roos et al. (1997) menyatakan bahwa IC includes all the processes and the assets which are not normally shown on the balance sheet and all the intangible assets (trademarks, patent and brands) which modern accounting methods consider... sedangkan Bontis (1996) mengakui bahwa IC bersifat elusive, tetapi sekali ditemukan dan dieksploitasi akan memberikan organisasi basis sumber baru untuk berkompetisi dan menang (Ulum, 2009). Banyak definisi dari IC menurut pakar dan kalangan bisnis di atas, namun secara umum jika diambil suatu benang merah dari berbagai definisi IC yang ada, maka IC dapat didefinisikan sebagai jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi (human capital, structural capital, customer capital) yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi (Sawarjuwono, 2003). Metode pengukuran intellectual capital (IC) dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori (Tan et al., 2007), yaitu: a. model yang tidak menggunakan pengukuran moneter; dan b. model yang menggunakan ukuran moneter. Metode yang kedua tidak hanya termasuk metode yang mencoba mengestimasi nilai uang dari intellectual capital, tetapi juga ukuran-ukuran turunan dari nilai uang dengan menggunakan rasio keuangan.
3 10 B. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) Pengukuran Intellectual Capital telah dilakukan oleh para peneliti untuk dapat melakukan penelitian terhadap Intellectual Capital. Salah satunya yaitu dengan menggunakan metode pengukuran monetary yang dikembangkan oleh Pulic yang disebut dengan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC). Metode pengukuran ini didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible assets) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) merupakan instrumen untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. pendekatan ini relatif mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan. Karena dikonstruksikan dari akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan (neraca, laba rugi) (Ulum, 2009). Kelebihan yang dimiliki metode Pulic, antara lain : mempunyai dasar ukuran yang standar dan konsisten, angka-angka yang standar umumnya tersedia dalam laporan keuangan perusahaan (Pulic dan Bornemann, 1999). Data yang digunakan dalam perhitungan ini telah diaudit sehingga lebih objektif dan dapat diverifikasi (Pulic, 1998, 2000). Model Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). Value added adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value creation). Value added dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output (OUT)
4 11 merepresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual dipasar, sedangkan input (IN) mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue. Hal penting dalam model ini adalah bahwa beban karyawan (labour expenses) tidak termasuk dalam IN. Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity) (Ulum, 2009). Value added (VA) dipengaruhi oleh efisiensi dari tiga jenis input yang dimiliki perusahaan, antara lain : Capital Employed (CE), Human Capital (HC), dan Structural Capital (SC). 1. Capital Employed Efficiency (CEE) Hubungan value added (VA) yang pertama adalah menggunakan modal fisik (CA), disebut sebagai Capital Employed Efficiency (CEE). Hal ini merupakan indikator bahwa VA diciptakan oleh satu unit modal fisik. Pulic mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari CA menghasilkan return yang lebih besar dalam satu perusahaan daripada perusahaan yang lain, maka perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CA-nya. Dengan demikian, pemanfaatan CA yang lebih baik merupakan bagian dari IC perusahaan. Bila dibandingkan lebih dari sekelompok perusahaan, CEE menjadi indikator dari kemampuan intelektual perusahaan untuk lebih memanfaatkan modal fisik.
5 12 2. Human Capital Efficiency (HCE) Hubungan yang kedua adalah VA dan HC. Human Capital Efficiency (HCE) menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dan HC mengindikasikan kemampuan dari HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. Konsisten dengan pandangan para penulis IC terkemuka lainnya (Edvinsson, 1997; Sveiby, 1998; Pulic, 1998 dalam Tan et al., 2007) berpendapat bahwa total biaya gaji dan upah merupakan indikator dari HC perusahaan. Pulic berpendapat bahwa sejak pasar menentukan gaji sebagai akibat dari kinerja, secara logis dapat disimpulkan bahwa keberhasilan HC harus dinyatakan dengan kriteria yang sama. Dengan demikian, hubungan antara VA dan HC menunjukkan kemampuan untuk menciptakan nilai HC dalam sebuah perusahaan. Demikian pula, jika dibandingkan dengan lebih dari satu kelompok perusahaan, HCE menjadi indikator kualitas sumber daya manusia dari perusahaan dan kemampuan mereka untuk menghasilkan VA untuk setiap rupiah yang dikeluarkan untuk HC. 3. Structural Capital Efficiency (SCE) Hubungan ketiga adalah "Structural Capital Efficiency" (SCE), yang menunjukkan kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan nilai. Dalam model Pulic, SC adalah VA dikurangi HC. Apabila kontribusi dalam penciptaan nilai HC kurang, maka semakin besar kontribusi dari SC. Dalam Tan et al. (2007), Pulic (2000) berpendapat, hal ini telah diverifikasi oleh penelitian empiris yang menunjukkan sektor industri tradisional. Dalam industri berat dan pertambangan
6 13 misalnya, VA hanya sedikit lebih besar dari HC, dengan komponen SC yang tidak signifikan. Di sisi lain, dalam industri farmasi dan sektor perangkat lunak, situasi yang sama sekali berbeda diamati. HC menciptakan hanya persen dari seluruh VA dan kontribusi besar disebabkan oleh SC. Oleh karena itu, hubungan antara ketiga VA dan SC yang digunakan dihitung dengan cara yang berbeda karena HC dan SC berada dalam proporsi terbalik sejauh menyangkut penciptaan nilai. SCE mengukur jumlah SC yang diperlukan untuk menghasilkan rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana SC sukses dalam penciptaan nilai. Tidak seperti CEE dan HCE, VA adalah pada penyebut untuk SCE. Rasio terakhir adalah perhitungan kemampuan intelektual perusahaan. Ini adalah jumlah dari koefisien-koefisien yang telah dihitung sebelumnya. Hasil penjumlahan ini diformulasikan dalam indikator baru dan unik, yaitu VAIC (Tan et al., 2007). Metode Pulic ini memiliki daya tarik dalam hal kemudahan pemerolehan data dan memungkinkan analisis lebih lanjut akan dilakukan pada sumber-sumber data lainnya. Data yang diperlukan untuk memperoleh rasio standar dari angka finansial standar pada umumnya tersedia dari laporan keuangan auditan.
7 14 Contoh Perhitungan : Berikut ini adalah data keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk (BMRI) tahun 2011 yang disajikan dalam jutaan Rupiah : a. Total Pendapatan Bunga = b. Total Pendapatan Operasional Lainnya = c. Total Beban Bunga = d. Total Beban Operasional Lainnya = e. Total Ekuitas = f. Laba Bersih = g. Beban Karyawan = VA (Value Added) = OUTPUT INPUT = [( ) ( ) = CEE (Capital Employed Efficiency) = VA / CE = / ( ) = 0,3185 HCE (Human Capital Efficiency) = VA / HC = / = 3,5467 SCE (Structural Capital Efficiency) = SC / VA = ( ) / = 0,7180 VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) = CEE + HCE + SCE = 0, , ,7180 = 4,5832 (Sumber : Ihyaul Ulum, 2009 dan Sarayuth Saengchan, 2008)
8 15 C. Kinerja Keuangan Pengertian kinerja menurut Simanjuntak (2011, hal 1) adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Mulyadi (1997, hal 419) dalam Sucipto (2003) penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standaran kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Untuk mengetahui kinerja yang dicapai, maka dilakukan pengukuran kinerja. Ukuran kinerja yang umum digunakan yaitu ukuran kinerja keuangan. Pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (Sucipto, 2003). Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, penelitian ini menggunakan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan profitabilitas dan efisiensi perusahaan seperti ROA dan BOPO. 1. Return On Assets (ROA) Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila return on assets yang negatif menunjukkan
9 16 bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan 2. Beban Operasional / Pendapatan Operasional (BOPO) Peter Drucker, dalam Hanafi (1999), menyatakan bahwa efisiensi adalah kemampuan menggunakan sumber daya yang tidak perlu. Efisiensi akan lebih jelas jika dikaitkan dengan konsep perbandingan output-input. Output merupakan hasil suatu organisasi, dan input merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Dalam kasus perusahaan yang bergerak dibidang perbankan, efisiensi operasi dilakukan untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya yang berhubungan usaha pokok bank, dilakukan dengan benar dalam arti sesuai yang diharapkan manajemen dan pemegang saham. Efisiensi operasi juga berpengaruh terhadap kinerja bank, yaitu untuk menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna (Mawardi, 2005). Menurut Bank Indonesia, efisiensi operasi diukur dengan membandingkan total biaya operasi dengan total pendapatan operasi atau yang sering disebut BOPO. Rasio BOPO ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya operasional. Rasio yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya operasional
10 17 dan meningkatkan pendapatan operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya (SE. Intern BI, 2004). Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO adalah dibawah 90%, karena jika rasio BOPO melebihi 90% hingga mendekati angka 100% maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya. Pada penelitian ini variabel BOPO diambil sebagai salah satu variabel kinerja keuangan bank, karena bagaimanapun juga jika kita berbicara mengenai kinerja suatu perusahaan pastilah juga berhubungan dengan efisiensi operasi perusahaan tersebut. Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. D. Hubungan Intellecual Capital dan Return On Assets (ROA) dalam mengelola pengetahuan, keterampilan, dan keahlian modal manusia didukung oleh modal struktural sehingga dapat memudahkan kegiatan operasional perusahaan dan meningkatkan aset perusahaan. Semakin baik perusahaan dalam mengelola intellectual capital tersebut, maka semakin baik perusahaan dalam mengelola aset. Modal intelektual diakui sebagai aset perusahaan karena mampu menghasilkan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif diperoleh perusahaan yang memiliki aset atau kapabilitas yang khas
11 18 (Kuncoro, 2006). Dapat dikatakan bahwa modal intelektual memberikan kontribusi pada kinerja keuangan perusahaan. Pengelolaan aset yang baik dapat meningkatkan laba atas sejumlah aset yang dimiliki perusahaan yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Indikator Return On Asset (ROA) dapat merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset serta merupakan proksi untuk pengukuran profitabilitas (Chen et al.,2005). Semakin tinggi Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) maka semakin tinggi pula Return On Asset (ROA) perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh keuntungan bersih (Anita dan Rahadian, 2003). E. Hubungan Intellecual Capital dan Beban Operasional / Pendapatan Operasional (BOPO) Efisiensi dalam dunia perbankan salah satunya yaitu efisiensi biaya. Efisiensi biaya mencerminkan besarnya biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang ditentukan perusahaan. Menurut Wijaya (2005), jika terjadi perubahan struktur keuangan yang cepat maka penting untuk mengidentifikasikan efisiensi biaya dan pendapatan bank yang efisien untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Hal ini mengingat kegiatan utama bank adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat sehingga biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
12 19 mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya adalah rasio Beban Operasional / Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio ini akan menggambarkan tingkat kondisi efisiensi bank tersebut termasuk juga kemampuan dalam pengelolaannya. Pengelolaan modal intelektual sebagai salah satu aset perusahaan hendaknya dapat menekan biaya operasional perusahaan seminimal mungkin sehingga perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah dari hasil kemampuan intelektual perusahaan. Modal intelektual memainkan peran utama dalam efisiensi biaya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki kemampuan intelektual yang lebih tinggi akan dapat mengelola biayanya dengan lebih efisien. Semakin tinggi Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) maka diharapkan semakin rendah Beban Operasional / Pendapatan Operasional (BOPO) perusahaan tersebut. Semakin rendah Beban Operasional / Pendapatan Operasional (BOPO) menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menjalankan usahanya.
13 20 F. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Judul Penelitian 1. Ihyaul Ulum Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan di Indonesia 2. Diah Harniek T Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Market Value dan Financial Performance pada Jasa Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Penelitian Independen : VAIC (VACA, VAHU, dan STVA) Dependen : ROA, ATO, dan GR Independen : VAIC (VACA, VAHU, dan STVA) Dependen : MB, ROE, ROA, dan GR Hasil Penelitian 1. Terdapat pengaruh VAIC terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA, ATO, dan GR). 2. Terdapat pengaruh VAIC terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan (ROA, ATO, dan GR). 3. Tidak ada pengaruh rata-rata pertumbuhan IC (ROGIC) terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan (ROA, ATO, dan GR). 1. Secara simultan (bersama-sama) komponen Intellectual Capital Efficiency berpengaruh positif terhadap pembentukan market value dan financial performance perusahaan jasa keuangan. 2. Secara parsial tidak semua komponen pembentuk Intellectual Capital Efficiency berpengaruh terhadap
14 21 pembentukan market value dan financial performances perusahaan. 3. Femega Dian Putriani Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tingkat Keuntungan, dan Risiko Terhadap Kinerja Intellectual Capital (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Independen : Kepemilikan Keluarga, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Tingkat Keuntungan, dan Risiko Dependen : VAIC (VACA, VAHU, dan STVA) 1. Kepemilikan keluarga dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Intellectual Capital. 2. Kepemilikan institusional, tingkat keuntungan perusahaan, dan risiko perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja Intellectual Capital. 4. Yosi Metta Pramelasari Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Pasar dan Kinerja Keuangan Independen : VAIC (VACA, VAHU, dan STVA), RD, dan AD Independen Dummy : IC Intensity Dependen : MtBV, ROE, ROA, dan EP 1. Intellectual Capital (VAIC) tidak berpengaruh terhadap nilai pasar (MtBV), dan kinerja keuangan perusahaan (ROA, ROE, EP dan GR). 2. VACA dan VAHU berpengaruh signifikan positif terhadap nilai pasar perusahaan (MtBV), dan kinerja keuangan perusahaan (ROA dan ROE). 3. RD hanya berpengaruh terhadap ROA. 5. Anugraheni Cahyaning Murti Analisis Pengaruh Modal Intelektual Independen : VAIC ( VACA, VAHU, dan 1. Terdapat pengaruh positif VAIC terhadap kinerja keuangan
15 22 Terhadap Kinerja (Studi pada yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) STVA) Dependen : ROE, EPS, dan ASR perusahaan. 2. Terdapat pengaruh positif VAIC terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. 3. Tidak ada pengaruh positif ROGIC terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. 4. Kontribusi IC untuk sebuah kinerja masa depan perusahaan akan berbeda sesuai dengan jenis industrinya. 6. Timotius Tarigan Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Independen : VAIC (VACA, VAHU, dan STVA) Dependen : ROA, ATO, dan MB 1. Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh positif signifikan terhadap ROA dan MB. 2. Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh negative tetapi tidak signifikan terhadap ATO. 7. Dimas Nurdy Prasetya Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Islamicity Financial Performance Index Bank Syariah di Indonesia Independen : VAIC (VACA, VAHU, dan STVA) Dependen : PSR, ZPR, EDR, Islamic Income Vs Non- Islamic Income, 1. Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap Islamicity Financial Performance Index dan dapat digunakan untuk memprediksi Islamicity Financial Performance Index masa depan. 2. Rata-rata pertumbuhan Intellectual Capital (ROGIC) berpengaruh signifikan terhadap Islamicity Financial Performance Index masa depan.
16 23 8. Gelisha Dian Kharisma Putri Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran, dan Umur Terhadap Kinerja Intellectual Capital (Studi pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Independen : Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, Kepemilikan Pemerintah, Ukuran, Umur Dependen : VAIC (VACA, VAHU, dan STVA) 1. Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja Intellectual Capital. 2. Kepemilikan asing dan ukuran perusahaan berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja Intellectual Capital. 3. Kepemilikan pemerintah berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap kinerja Intellectual Capital. Perbedaan dengan penelitian ini dengan penelitian terdahulu : a. Dependen Penelitian ini menambahkan rasio Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) pada variabel dependennya. b. Tahun Penelitian Penelitian ini menggunakan rentang waktu selama 5 tahun, yaitu tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
17 24 G. Kerangka Berfikir Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu bahwa investor memberikan penilaian yang berbeda terhadap tiga komponen Value Added Intellectual Coefficient (VAIC), maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini nampak pada gambar. Terdapat hubungan saling mempengaruhi antara variabel independen (CEE, HCE, SCE, dan VAIC) dengan variabel dependen (ROA dan BOPO). Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Capital Employed Efficeincy (CEE) Return On Assets (ROA) Human Capital Efficiency (HCE) Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) (CEE + HCE + SCE) Structural Capital Efficiency (SCE) Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO)
BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder Pada teori ini, manajemen perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas yang diharapkan para stakeholders dan melaporkannya kepada mereka. Kelompok stakeholders inilah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi
Akuntansi.Jakarta: Erlangga PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN Damar Asih Dwi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan bersifat heterogen, tidak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resources-Based Theory Resources-Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan bersifat heterogen, tidak homogen, dan jasa produkstif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal intelektual sebenarnya mencakup hal yang lebih luas dari sumber daya manusia karena ia juga mencakup Properti Intelektual berupa inovasi, sistem, kreasi, dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.
8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) Stakeholder merupakan individu, sekompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, dari bisnis yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak berwujud (intangible asset) telah meningkatkan secara dramatis. Salah satu pendekatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Knowledge-based economy adalah sebuah istilah yang luas digunakan untuk mendeskripsikan ekonomi global masa kini (Ting dan Lean, 2009). Knowledge-based economyditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing
Lebih terperinciPENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama Mahasiswa Rudy Hartoyo NPM : 13209814 Kelas : 4EA06 Pembimbing : Dr,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Intellectual Capital Ketertarikan mengenai Intelectual Capital berawal ketika Tom Stewart, juni 1991, menulis sebuah artikel yang berjudul Brain-How Intellectual
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resource Based Theory (RBT) Teori sumber daya manusia atau dikenal pula dengan resources based theory menggunakan pendekatan berbasis sumber daya dalam analisis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah
7 BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diperoleh dengan membandingkan nilai pasar perusahaan (market value-
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Market to Book Value (MtBV) Market to Book Value (MtBV) menunjukkan nilai sebuah perusahaan yang diperoleh dengan membandingkan nilai pasar perusahaan (market value- MV) dengan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
34 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Data penelitian didapatkan dari Bursa Efek Indonesia.Obyek yang dipilih adalah PT. Indofood
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Ada 6 teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu teori Stakeholder, Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), Resources Based Theory (RBT), Knowledge
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia. Karena berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Kemampuan Intelektual atau Intellectual Capital (IC) dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pengaruh Kemampuan Intelektual atau Intellectual Capital (IC) dengan Kinerja Keuangan atau Performance perusahaan telah dibuktikan secara empiris oleh beberapa
Lebih terperinciBAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Baridwan (2008) mendefinisikan aset sebagai benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan diperoleh manfaat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui hasil-hasil yang nantinya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam membuat sebuah penelitian dibutuhkan sebuah penelitianpenelitian terdahulu untuk menjadi sebuah landasan dan acuan bagi penelitian ini. Fungsi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah elemen-elemen intellectual capital yang terdiri dari value added capital employed (VACA), value added human capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Resources Based Theory/Resources Based View (RBV) perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Resources Based Theory/Resources Based View (RBV) Resources Based View berfokus pada konsep atribut perusahaan yang difficult-to-imitatesebagai sumber daya
Lebih terperinciPengaruh Intelectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Tahun
Pengaruh Intelectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Tahun 20092013 Ria Andriyani 1 Alumni Program Pascasarjana Program Studi Ilmu Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Andry Kurniawan (2014) Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE ) dan nilai pasar perusahaan (MtBV)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Perbankan Defenisi bank berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pada pasal 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Modal Intelektual Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga konstruk utama dari IC, yaitu: Human Capital (HC),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang
Lebih terperinci2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pertengahan abad ke-20, ekonom keuangan telah mencoba untuk menarik perhatian pendekatan baru perusahaan untuk bisnis. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, serta tujuan dan manfaat yang telah diuraikan pada bab sebelumnya berikut ini teori yang menjadi dasar dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi pada saat sekarang ini menyebabkan terjadinya persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di hindarkan. Dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari waktu ke waktu perusahaan selalu ingin meningkatkan keuntungan yang didapatnya dari kegiatan bisnis yang dijalankan. Perusahaan terus berupaya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based
Lebih terperinciTHE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)
THE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) Mulyo DARMAWAN F.0208091 Juan Suam Toro Fakultas Ekonomi UNS ABSTRACT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan landasan yang digunakan dalam menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Manfaat adanya metode penelitian menurut Usman (2013) adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi telah membuka begitu banyak pasar dan pesaing baru, penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer yang luar biasa.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan bersaing. Intellectual capital adalah materi intelektual-pengetahuan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intellectual Capital 1. Pengertian Intelectual Capital Menurut Stewart (1998) intellectual capital adalah jumlah semua hal yang diketahui dan diberikan oleh semua orang dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya teknologi informasi dan ilmu pengetahuan telah mengubah dasar dan tumpuan industri yang sebelumnya bertumpu pada aset berwujud sekarang bertumpu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya fenomena perdagangan bebas yang menciptakan struktur ekonomi global menyebabkan arus lalu lintas barang, jasa, modal dan tenaga kerja dapat berpindah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek/subyek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Ekonomi global ditandai dengan munculnya industri-industri baru yang berbasis pengetahuan. Basis pertumbuhan perusahaan berubah dari bisnis yang berdasarkan tenaga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlakuan bisnis di zaman sekarang menghadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang berbasis pengetahuan dan perkembangan yang paling signifikan terjadi pada sektor bisnis.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang telah terjadi banyak perubahan dengan pesatnya, apalagi dengan maraknya perdagangan bebas yang melahirkan fenomena baru dalam struktur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENGARUH ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SARRAH ARIFAH 21208136 1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi globlalisasi saat ini menuntut pelaku ekonomi bersaing sangat ketat, cara kerja yang solid akan menghasilkan kinerja yang bagus. Tidak dapat dipungkiri dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Zaman globalisasi pelaku bisnis dihadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ASEAN Economic Community (AEC) merupakan kesepakatan di bidang ekonomi sebagai upaya meningkatkan perekonomian di kawasan ASEAN dengan membentuk pasar tunggal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak dampak perubahan yang signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis sehingga membutuhkan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan inovasi teknologi dan persaingan yang semakin tinggi pada saat ini harus mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan strategi bisnis mereka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika yang terjadi dalam dunia bisnis pada abad-21 ini telah menciptakan persaingan bisnis yang ketat di antara perusahaan. Agar perusahaan bisa terus bertahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat. Hadirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan ketat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan ketat dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa dewasa ini, mengharuskan perusahaan memiliki keunggulan kompetitifnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan akan memberikan seluruh informasi bagi para pengguna yang menjelaskan mengenai kinerja keuangan perusahaan. Pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2013. Pemilihan sampel penelitian didasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Resources Based Theory/Resources Based View
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Resources Based Theory/Resources Based View Resource Based View (RBV) memandang bahwa sumber daya perusahaan sebagai pengemudi utama di balik daya saing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya dunia bisnis berkembang pesat begitu juga dengan persaingan yang semakin ketat memacu perusahaan dan para pebisnis untuk dapat bertahan dan memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat, persaingan bisnis yang makin ketat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi,informasi yang begitu cepat di peroleh dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi melahirkan fenomena baru dalam struktur perekonomian global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa perubahan yang cukup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum memecahkan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan sistematis.
Lebih terperinci