WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT"

Transkripsi

1 WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK, Menimbang : a. bahwa untuk mengembangkan karier dan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan tugas umum pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dibutuhkan pengembangan Jabatan Fungsional Tertentu; b. bahwa Peraturan Walikota Solok Nomor 18 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Solok Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kota Solok perlu disempurnakan, karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota Solok tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Solok; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dilingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintah Kotamadya Solok dan Kotamadya Payakumbuh; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6); 3. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11), setelah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 108); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22);

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesian Tahun 2007 Nomor 89); 10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 38 Tahun 2000 Tentang Pedoman Pembinaan Jenis Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional di Jajaran Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah serta Pemerintah Daerah; 14. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 1 Tahun 2008 tentang Etika Pemerintahan Daerah Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 1); 15. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 3); 16. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 15); 17. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Solok sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 4 Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2011 Nomor 4); 18. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Solok sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 9 Tahun 2012 (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2012 Nomor 9);

3 19. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 19 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 19); 20. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2012 Nomor 8); 21. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 10 Tahun 2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2012 Nomor 10). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA SOLOK TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SOLOK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Solok. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Walikota adalah Walikota Solok. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Solok. 5. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Solok. 6. Instasi Pembina adalah Departemen/Lembaga Non Departemen yang melaksanakan pembinaan teknis terhadap pemangku Jabatan Fungsional Tertentu. 7. Jabatan Fungsional Tertentu Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Jabatan Fungsional Tertentu adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi pada Kerja Perangkat Daerah yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta mandiri. 8. Rumpun Jabatan Fungsional Tertentu adalah Himpunan Jabatan Fungsional Tertentu ditinjau dari perpaduan pendekatan antara jabatan dan bidang ilmu pengetahuan yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas dan fungsi jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas umum pemerintah. BAB II TUJUAN PENETAPAN RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU Pasal 2 Rumpun jabatan fungsional tertentu ditetapkan untuk mewadahi keberadaan dan sekaligus sebagai landasan bagi penetapan jabatan fungsional keahlian dan/atau jabatan fungsional tertentu ketrampilan yang diperlukan oleh pemerintah dalam rangka terselenggaranya tugas umum pemerintah.

4 BAB III JENIS RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU Bagian Kesatu Jenis Jabatan Fungsional Tertentu Pasal 3 (1) Jenis rumpun jabatan fungsional tertentu disusun dengan menggunakan perpaduan pendekatan antara jabatan dan bidang ilmu pengetahuan yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas dan fungsi jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas umum pemerintahan. (2) Jenis rumpun jabatan fungsional tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Walikota ini. Bagian Kedua Jenjang Rumpun Jabatan Fungsional Tertentu Pasal 4 Jabatan-jabatan yang dihimpun dalam rumpun jabatan fungsional tertentu dapat dikategorikan dalam Jabatan Fungsional Tertentu Keahlian dan Jabatan Fungsional Tertentu Ketrampilan. Pasal 5 (1) Jabatan Fungsional Tertentu Keahlian adalah Jabatan Fungsional Tertentu yang dilaksanakan tugasnya adalah : a. Mensyaratkan kualifikasi professional dengan pendidikan serendahrendahnya berijazah Diploma IV atau Sarjana (S1); b. Meliputi kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan, peningkatan dan penerapan konsep dan teori serta metode operasional dan penerapan disiplin ilmu pengetahuan yang mendasari pelaksanaan tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional Tertentu yang bersangkutan; c. Terkait pada etika profesi tertentu yang ditetapkan oleh ikatan profesinya. (2) Berdasarkan penilaian terhadap bobot Jabatan Fungsional Tertentu maka Jabatan Fungsional Tertentu keahlian dibagi dalam 4 (empat) jenjang jabatan, yaitu : a. Jenjang Utama, yaitu jenjang Jabatan Fungsional Tertentu Keahlian yang tugas dan fungsi utamanya baersifat strategis nasional yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tertinggi dengan kepangkatan mulai Pembina Utama Madya, Golongan Ruang IV/d sampai dengan Pembina Utama, Golongan Ruang IV/e; b. Jenjang Madya, yaitu jenjang Jabatan Fungsional Tertentu keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis sektoral yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tinggi dengan kepangkatan mulai Pembina, Golongan Ruang IV/a sampai dengan Pembina Utama Muda, Golongan Ruang IV/c; c. Jenjang Muda, yaitu jenjang Jabatan Fungsional Tertentu keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat taktis operasional yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tinggi dengan kepangkatan mulai penata, Golongan Ruang III/c sampai dengan Penata Tingkat Tingkat I, Golongan Ruang III/d; dan d. Jenjang Pertama, yaitu jenjang Fungsional Tertentu keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat yang mensyaratkan kualifikasi Profesinal Tingkat Dasar dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda, Golongan Ruang III/a sampai dengan Penata Muda Tingkat I, Golongan Ruang III/d.

5 Pasal 6 (1) Jabatan Fungsional Tertentu Ketrampilan adalah Jabatan Fungsional yang pelaksanaan tugasnya : a. Mensyaratkan kualifikasi operasional dan atau penunjang operasional dengan pendidikan serendah-serendahnya sekolah Menengah Umum atau Sekolah Menegah Kejuruan dan setinggi-tingginya Diploma III (DIII); b. Meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metode operasional dari suatu bidang profesi; dan c. Terkait pada etika tertentu yang ditetapkan oleh ikatan profesi. (2) Berdsarkan penilaian bobot Jabatan Fungsional Tertentu, maka Jabatan Fungsional Tertentu Ketrampilan dibagi kedalam 4 (empat) jenjang jabatan, yaitu : a. Jenjang Penyedia, adalah Jenjang Jabatan Fungsional Tertentu Ketrampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembimbing, pengawas, dan penilai pelaksanaan pekerjaan Pejabat Fungsional Tertentu tingkat dibawahnya yang mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari penata, Golongan Ruang III/c sampai dengan Penata Tingkat I, Golongan Ruang III/d; b. Jenjang Pelaksana Lanjutan, adalah Jenjang Jabatan Fungsional Tertentu Ketrampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana tingkat lanjutan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda, Golongan Ruang III/a sampai dengan Penata Muda Tingkat I, Golongan Ruang III/b; c. Jenjang Pelaksana, adalah Jenjang Jabatan Fungsional Tertentu Ketrampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana tingkat lanjutan dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda Tingkat I, Golongan Ruang II/b sampai dengan Pengatur Tingkat I, Golongan Ruang II/d; dan d. Jenjang Pelaksana Pemula, adalah Jenjang Jabatan Fungsional Tertentu Ketrampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembantu pelaksana dan mensyaratkan pengetahuan teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan Pengatur Muda, Golongan Ruang II/a. BAB III JUMLAH JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU Pasal 7 Jumlah jenis jabatan dan jumlah pemangku Jabatan Fungsional Tertentu pada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah di sesuaikan dengan volume beban kerja dan kemampuan keuangan daerah. BAB IV PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU Pasal 8 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional tertentu di lingkungan Pemerintah Kota Solok memperhatikan kebutuhan, beban kerja, formasi dan kemampuan keuangan Daerah.

6 Pasal 9 Pengangkatan, pemindahan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian pejabat fungsional tertentu ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masing jabatan fungsional tertentu. Pasal 10 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional tertentu diberikan tunjangan jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau sesuai kemampuan keuangan daerah. Pasal 11 Penetapan/perhitungan angka kredit bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB V ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU Pasal 12 (1) Walikota menetapkan Tim Penilai Angka Kredit dari masing-masing jenis Jabatan Fungsional Tertentu. (2) Tim Penilai Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1), anggotanya terdiri unsur rumpun jabatan fungsional tertentu yang sama dan jenjang jabatannya lebih senior serta unsur-unsur lainnya yang terkait. (3) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah pejabat penetap angka kredit dari masing-masing jabatan fungsional tertentu. (4) Tata Laksana Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional dilaksanakan dengan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. (5) Apabila Pemerintah Daerah belum dapat membentuk Tim Penilai dengan pertimbangan keterbatasan calon anggota Tim Penilai yang memenuhi persyaratan, maka penilaian dan penetapan Angka Kredit dapat dimintakan kepada Tim Penilai Angka Kredit tingkat Provinsi atau Instansi Pembina Jabatan Fungsional Tertentu yang bersangkutan. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 (1) Pengisian Jabatan Fungsional Tertentu disesuaikan dengan Kebutuhan dan keadaan keuangan daerah. (2) Rumpun Jabatan Fungsional Tertentu yang telah ada masih tetap berlaku sampai diundangkannya Peraturan Walikota ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Solok Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Solok beserta perubahannya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

7 Pasal 15 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Solok. Ditetapkan di Solok Pada tanggal 27 Mei 2016 WALIKOTA SOLOK, Dto ZUL ELFIAN Diundangkan di Solok Pada tanggal 27 Mei 2016 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA SOLOK, ASISTEN BIDANG ADMINISTRASI PEMBANGUNAN Dto HELMIYATI BERITA DAERAH KOTA SOLOK TAHUN 2016 NOMOR 12

8 LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 12 TAHUN 2016 TANGGAL : 27 MEI 2016 TENTANG : RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SOLOK DAFTAR RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL DAN PENJELASANNYA 1. Rumpun Kekomputeran Rumpun Kekomputeran adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang kegiatannya berhubungan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori dan metode operasional, serta penerapan ilmu pengetahuan di bidang perencanaan, pengembangan, dan peningkatan sistem yang berbasis komputer, pengembangan perangkat lunak dan metode operasional, pemeliharaan kamus data dan sistem manajemen data base untuk penjamin integritas dan keamanan data serta membantu pengguna komputer dan perangkat lunak standar, mengontrol dan mengoperasikan komputer dan peralatannya, melaksanakan tugas-tugas pemrograman yang berhubungan dengan pemasangan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak. termasuk Rumpun Kekomputeran adalah : Pranata Komputer. yang termasuk Rumpun Kekomputeran adalah : Pranata Komputer. 2. Rumpun Arsitek, Insinyur, dan yang Berkaitan Rumpun Arsitek, Insinyur, dan yang Berkaitan adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang tugasnya melakukan penelitian, meningkatkan dan mengembangkan konsep, teori, dan metode operasional, menerapkan pengetahuan dan kegiatan teknis yang berhubungan dengan penerapan konsep, prinsip dan metode operasional di bidang arsitektur dan teknologi serta efisiensi dalam proses produksi. termasuk Rumpun Arsitek, Insinyur, dan yang Berkaitan adalah : 1) Penata Ruang; 2) Teknik Pengairan; 3) Teknik Jalan dan Jembatan; 4) Teknik Penyehatan Lingkungan; 5) Teknik Tata Bangunan dan Perumahan; 6) Surveyor Pemetaan; yang termasuk Rumpun Arsitek, Insinyur, dan yang Berkaitan adalah : 1) Teknik Pengairan; 2) Teknik Jalan dan Jembatan; 3) Teknik Penyehatan Lingkungan; 4) Teknik Tata Bangunan dan Perumahan; 5) Surveyor Pemetaan. 3. Rumpun Peneliti dan Perekayasa Rumpun Penelitian dan Perekayasa adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang tugasnya berkaitan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori, dan metode operasional, yang berhubungan dengan bidang penelitian dan perekayasaan, dan melakukan kegiatan teknis yang berhubungan dengan penelitian dan perekayasaan. termasuk Rumpun Peneliti dan Perekayasa adalah : Perencana;

9 4. Rumpun Ilmu Hayat Rumpun Ilmu Hayat adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang tugasnya adalah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, peningkatan, pengembangan teori, dan metode operasional, penerapan ilmu pengetahuan dibidang biologi, mikrobiologi, botani, ilmu hewan, ekologi, anatomi, bakteriologi, biokimia, fisiologi, etiologi, genetika, agronomi, patologi, atau farmakologi, serta melaksanakan kegiatan teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, penerapan konsep prinsip dan metode operasional di bidang biologi, ilmu hewan, agronomi, dan kehutanan. termasuk Rumpun Ilmu Hayat adalah : 1) Analis Ketahanan Pangan; 2) Pengendali Hama dan Penyakit Ikan; 3) Medik Veteriner; 4) Penyuluh Pertanian; 5) Penyuluh Perikanan; 6) Pengawas Mutu Hasil Pertanian; 7) Pengendali Hama dan Penyakit Ikan; 8) Pengendali Dampak Lingkungan; 9) Analis Pasar Hasil Pertanian. yang termasuk Rumpun Ilmu Hayat adalah : 1) Pengendali Hama dan Penyakit Ikan; 2) Paramedik Vetenier; 3) Penyuluh Pertanian; 4) Penyuluh Perikanan; 5) Pengawas Mutu Hasil Pertanian; 6) Pengawas Perikanan; 7) Pengendali Dampak Lingkungan; 8) Pengendali Hama dan Penyakit Ikan. 5. Rumpun Kesehatan Rumpun Kesehatan adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang tugasnya adalah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori, dan metode operasional, penerapan ilmu pengetahuan dan pelaksanaan kegiatan teknis di bidang peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit manusia, pengobatan dan rehabilitasi, kesehatan gigi dan mulut, farmasi, serta perawatan orang sakit dan kelahiran bayi, memulihkan gerak dan fungsi tubuh, penilaian gizi, Pelayanan okupasi terapi, rancang bangun dan pembuatan anggota tubuh tiruan/palsu dan radiografer. termasuk Rumpun Kesehatan adalah : 1) Administrator Kesehatan; 2) Bidan; 3) Dokter; 4) Dokter Gigi; 5) Apoteker; 6) Perawat; 7) Perawat Gigi; 8) Penyuluh Kesehatan Masyarakat; 9) Entomolog Kesehatan; 10) Epidemiolog Kesehatan; 11) Fisioterapis; 12) Nutrisionis; 13) Pranata Laboratorium Kesehatan; 14) Perekam Medis; 15) Radiografer; 16) Sanitarian;

10 17) Pembimbing Kesehatan Kerja; 18) Teknisi Elektromedis; 19) Psikolog Klinis. yang termasuk Rumpun Kesehatan adalah : 1) Administrator Kesehatan; 2) Asisten Apoteker; 3) Bidan; 4) Pranata Laboratorium Kesehatan; 5) Entomologi Kesehatan; 6) Epidemiolog Kesehatan; 7) Penyuluh Kesehatan Masyarakat; 8) Perawat; 9) Sanitarian; 10) Perawat Gigi; 11) Nutrisionis; 12) Radiografer; 13) Perekam Medis; 14) Teknisi Elektromedis; 15) Fisioterapis; 16) Refraksionis Optisien; 17) Okupasi Terapis; 18) Ortosis Prostesis; 19) Teknisi Gigi. 6. Rumpun Pendidikan Tingkat Taman Kanak-Kanak, Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus Rumpun Pendidikan Tingkat Taman Kanak-Kanak, Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang tugasnya melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep teori, dan metode operasional, dibidang pendidikan dan pengajaran pada Tingkat Taman Kanak-Kanak, Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus serta mengajar anak-anak atau orang dewasa yang cacat fisik dan cacat mental atau mempunyai kesulitan belajar pada tingkat pendidikan tertentu. termasuk Rumpun Pendidikan Tingkat Taman Kanak-Kanak, Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus adalah : Guru yang termasuk Rumpun Pendidikan Tingkat Taman Kanak-Kanak, Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus adalah : Guru 7. Rumpun Pendidikan Lainnya Rumpun Pendidikan Lainnya adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang tugasnya melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori, dan metode operasional, dibidang pendidikan dan pengajaran umum, serta pendidikan dan pelatihan yang tidak berhubungan dengan pengajaran sekolah formal, memberikan saran tentang metode dan bantuan pengajaran, menelaah serta memeriksa hasil kerja yang telah dicapai oleh guru dalam penerapan kurikulum, memberikan pelatihan penggunaan teknologi tinggi. termasuk Rumpun Pendidikan Lainnya adalah : 1) Pelatih Olahraga; 2) Pengawas Sekolah; 3) Penilik Sekolah; 4) Pamong Belajar; 5) Pranata Laboratorium Pendidikan; 6) Widyaswara.

11 yang termasuk Rumpun Pendidikan Lainnya adalah : Pranata Laboratorium Pendidikan. 8. Rumpun Operator Alat-alat Optik dan Elektronik Rumpun Operator Alat-alat Optik dan Elektronik adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai tugas melakukan kegiatan pemotretan, mengontrol gambar yang bergerak dan video kamera dan peralatan lain untuk merekam dan menyempurnakan citra dan suara, penggunaan alat untuk keperluan diagnosis medis dan perawatan. termasuk Rumpun Operator Alat-alat Optik dan Elektronik adalah : 1) Pengendali Frekuensi Radio; 2) Sandiman. yang termasuk Rumpun Operator Alat-alat Optik dan Elektronik adalah : 1) Operator Transmisi Sandi; 2) Pengendali Frekuensi Radio; 3) Penguji Kendaraan Bermotor. 9. Rumpun Pengawas Kualitas dan Keamanan Rumpun Pengawas Kualitas dan Keamanan adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang tugasnya berkaitan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori, dan metode operasional, serta memeriksa pengimplementasian peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pencegahan kebakaran dan bahaya lain, keselamatan kerja, perlindungan kesehatan dan lingkungan, keselamatan proses produksi, barang dan jasa yang dihasilkan, dan juga hal-hal yang berhubungan dengan standar kualitas dan spesifikasi pabrik. termasuk Rumpun Pengawas Kualitas dan Keamanan adalah : 1) Instruktur 2) Penera; 3) Pengantar Kerja; 4) Pengawas Ketenagakerjaan; 5) Pengawas Lingkungan Hidup; 6) Penguji Kesehatan dan Keselamatan Kerja; 7) Penguji Mutu Barang; 8) Pengawas Kemetrologian; 9) Pengawas Farmasi dan Makanan; 10) Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan; 11) Pranata Laboratorium Kemetrologian. yang termasuk Rumpun Pengawas Kualitas dan Keamanan adalah : 1) Instruktur; 2) Penera; 3) Pengamat Tera; 4) Penguji Mutu Barang; 5) Penguji Barang; 6) Penguji Kendaraan Bermotor; 7) Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan; 8) Pengawas Farmasi dan Makanan; 9) Rescuer. 10. Rumpun Akuntan dan Anggaran Rumpun Akuntan dan Anggaran adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang kegiatannya berhubungan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori, dan metode operasional, serta penerapan ilmu pengetahuan di bidang pemberian saran, penyeliaan, atau melaksanakan kegiatan teknis yang berhubungan dengan akuntansi, anggaran, dan manajemen keuangan.

12 termasuk Rumpun Akuntan dan Anggaran adalah : 1) Analis Keuangan Pusat dan Daerah 2) Auditor. yang termasuk Rumpun Akuntan dan Anggaran adalah : Auditor. 11. Rumpun Asisten Profesional yang Berhubungan dengan Keuangan dan Penjualan Rumpun Asisten Profesional yang Berhubungan dengan Keuangan dan Penjualan adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis dan analisis kecenderungan pasar dibidang keuangan dan devisa, menaksir nilai komodiri, real estate atau properti lain atau menjual lewat lelang atas nama Pemerintah. termasuk Rumpun Asisten Profesional yang Berhubungan dengan Keuangan dan Penjualan adalah : Penilai Pajak Bumi dan Bangunan. yang termasuk Rumpun Asisten Profesional yang Berhubungan dengan Keuangan dan Penjualan adalah : Penilai Pajak Bumi dan Bangunan. 12. Rumpun Imigrasi, Pajak dan Asisten Profesional yang berkaitan Rumpun Imigrasi, Pajak dan Sistem Profesional yang berkaitan adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai tugas memberlakukan dan menerapkan peraturan perundang-undangan pemerintah yang berhubungan dengan batas negara, pajak-pajak, jaminan sosial, ekspor dan impor barang, pembentukan usaha, pendirian gedung, serta kegiatan lain yang berhubungan dengan penerapan Peraturan Pemerintah. termasuk Rumpun Imigrasi, Pajak dan Sistem Profesional yang berkaitan adalah : 1) Pemeriksa Pajak; 2) Penyuluh Pajak. yang termasuk Rumpun Imigrasi, Pajak dan Sistem Profesional yang berkaitan adalah : 1) Pemeriksa Pajak; 2) Penyuluh Pajak. 13. Rumpun Manajemen Rumpun Manajemen adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang kegiatannya berhubungan dengan penelitian, peningkatan atau pengetahuan di bidang peningkatan sistem, pemberian saran atau pengelolaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berhubungan dengan sumber daya manajemen. termasuk Rumpun Manajemen adalah : 1) Analisis Kepegawaian; 2) Analis Kebijakan; 3) Assessor SDM Aparatur; 4) Auditor Kepegawaian; 5) Pembina Jasa Konstruksi; 6) Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa; 7) Perencana. yang termasuk Rumpun Manajemen adalah : Analis Kepegawaian.

13 14. Rumpun Hukum dan Peradilan Rumpun Hukum dan Peradilan adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang kegiatannya berhubungan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori, dan metode operasional, serta penerapan ilmu pengetahuan di bidang hukum, perancangan pearaturan perundangundangan, serta pemberian saran dan konsultasi pada para klien tentang aspek hukum, penyidikan kasus, pelaksanaan peradilan. termasuk Rumpun Hukum dan Peradilan adalah : 1) Perancang Peraturan Perundang-undangan; 2) Mediator Hubungan Industrial. 15. Rumpun Hak Cipta, Paten, dan Merek Rumpun Hak Cipta, Paten dan Merek adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang kegiatannya berhubungan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori, dan metode operasional, serta penerapan ilmu pengetahuan di bidang pemberian saran, pengadministrasian, penyeliaan, serta pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan pengatalogan, registrasi dari hak cipta, penetapan hak paten, pendaftaran merk dagang yang berkaitan dengan merek dagang sesuai dengan aturan yang berlaku. termasuk Rumpun Hak Cipta, Paten dan Merek adalah : 1) Pemeriksa Paten; 2) Pemeriksa Merek. 16. Rumpun Penyidik dan Detektif Rumpun Penyidik dan Detektif adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai tugas menyelidiki fakta yang berhubungan dengan tindak kriminal dalam rangka membuktikan pihak yang bersalah, mengumpulkan informasi tentang seseorang yang diduga berbuat kriminal, melakukan penyelidikan tindakan yang mencurigakan di perusahaan, toko, ataupun di tempat umum. termasuk Rumpun Penyidik dan Detektif adalah : 1) Agen; 2) Polisi Pamong Praja. yang termasuk Rumpun Penyidik dan Detektif adalah : 1) Agen; 2) Polisi Pamong Praja. 17. Rumpun Arsiparis, Pustakawan dan yang Berkaitan Rumpun Arsiparis, Pustakawan dan yang berkaitan adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang kegiatannya berhubungan dengan penelitian, peningkatan dan pengembangan konsep, teori, dan metode operasional, serta penerapan ilmu pengetahuan di bidang pengembangan dan pemeliharaan koleksi arsip, perpustakaan, museum, koleksi benda seni, dan benda yang sejenis, serta pelaksanaan kegiatan teknis yang berhubungan dengan kearsipan dan kepustakaan. termasuk Rumpun Arsiparis, Pustakawan dan yang berkaitan adalah : 1) Arsiparis; 2) Pustakawan. yang termasuk Rumpun Arsiparis, Pustakawan dan yang berkaitan adalah : 1) Arsiparis; 2) Pustakawan.

14 18. Rumpun Ilmu Sosial dan yang Berkaitan Rumpun Ilmu Sosial dan yang berkaitan adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang kegiatannya berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, peningkatan dan pengembangan konsep, dan metode operasional, serta penerapan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan filosofi, sosiologi, psikologi, dan ilmu sosial lainnya, memberikan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan perorangan dan keluarga dalam masyarakat. termasuk Rumpun Ilmu Sosial dan yang berkaitan adalah : 1) Pekerja Sosial; 2) Penggerak Swadaya Masyarakat; 3) Penyuluh Keluarga Berencana; 4) Penyuluh Hukum; 5) Penyuluh Sosial; 6) Penyuluh Narkoba. yang termasuk Rumpun Ilmu Sosial dan yang berkaitan adalah : 1) Pekerja Sosial; 2) Penggerak Swadaya Masyarakat; 3) Penyuluh Keluarga Berencana. 19. Rumpun Penerangan dan Seni Budaya Rumpun Penerangan dan Seni Budaya adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang tugasnya berkaitan dengan penelitian, pengamatan, penciptaan, peningkatan atau pengembangan konsep, teori dan metode operasional, dibidang pelaksanaan kegiatan pemeliharaan karya seni, museum, bahasa, sejarah, antropologi, dan arkeologi, serta pelaksanaan kegiatan teknis yang berhubungan dengan pekerjaan penerangan kepada masyarakat, pengamatan dan penciptaan, serta pemeliharaan karya seni, benda seni, benda bersejarah (museum). termasuk Rumpun Penerangan dan Seni Budaya adalah : 1) Pamong Budaya; 2) Pranata Humas. yang termasuk Rumpun Penerangan dan Seni Budaya adalah : 1) Pranata Humas; 2) Pamong Budaya. 20. Rumpun Politik dan Hubungan Luar Negeri Rumpun Politik dan Hubungan Luar Negeri adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang kegiatannya berhubungan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori dan metode operasional, pelaksanaan kegiatan teknis yang berhubungan dengan perumusan, pengevaluasian, penganalisaan serta penerapan kebijaksanaan di bidang politik, pemerintahan dan hubungan internasional. Jabatan Fungsional Keahlian di lingkungan Pemerintah Kota Solok yang termasuk Rumpun Politik dan Hubungan Luar Negeri adalah : Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (Pengawas Pemerintahan) WALIKOTA SOLOK, Dto ZUL ELFIAN

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DAFTAR RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL DAN PENJELASANNYA 1. Rumpun Fisika, Kimia dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewadahi keberadaan dan sekaligus

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewadahi keberadaan dan sekaligus

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 12 SERI D NOMOR SERI 2 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 12 SERI D NOMOR SERI 2 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 00 NOMOR SERI D NOMOR SERI PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR TAHUN 00 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL ANGKA KREDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU (TERAMPIL - AHLI) (per Nov 2014) TINGKAT JABATAN TERAMPIL. 2 Polisi Pamong Praja. 3 Diplomat.

JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU (TERAMPIL - AHLI) (per Nov 2014) TINGKAT JABATAN TERAMPIL. 2 Polisi Pamong Praja. 3 Diplomat. NAMA TERTENTU ( - ) (per Nov 2014) 1 Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah 2 Polisi Pamong Praja 3 Diplomat 4 Kataloger 5 Pemeriksa Merek 6 Pemeriksa Paten 7 Perancang Peraturan Perundang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA 1 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 28 TAHUN 2006 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 28 TAHUN 2006 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL

PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam

Lebih terperinci

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL. Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu : DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN FUNGSIONAL. Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu : DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL Ketentuan mengenai angka kredit untuk kenaikan pangkat pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab dibidang pendayagunaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.66,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Formasi, Jabatan Fungsional Tertentu, Pemerintah Kabupaten Bantul. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2011 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN PASAL 1 PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa salah satu upaya untuk mengembangkan profesionalisme

Lebih terperinci

================================================================ PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 40 TAHUN

================================================================ PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 40 TAHUN ================================================================ PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAGI PEJABAT FUNGSIONAL BERDASARKAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN JENIS JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG JENIS DAN KEBUTUHAN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA,

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN 009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 008 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 35 TAHUN 00 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 47 TAHUN 009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DENGAN

Lebih terperinci

Daftar Jabatan Fungsional Khusus (Tertentu)

Daftar Jabatan Fungsional Khusus (Tertentu) Daftar Jabatan Fungsional Khusus (Tertentu) Dilihat: 17394 Update Per Mei NO INSTANSI PEMBINA No. Urut 1 Kementerian Dalam Negeri 1 1 JABATAN FUNGSIONAL JML NAMA JABATAN FUNGSIONAL PER MEN PAN & RB Pengawas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kualifikasi Jabatan Fungsional Tertentu pada Pemerintah Daerah; BERITA DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR03- TAHUN2012 TENTANG JENIS DAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR03- TAHUN2012 TENTANG JENIS DAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR0- TAHUN0 TENTANG JENIS DAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1877, 2014 KEMENKES. Jabatan Fungsional. Pembinaan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN DAN JABATAN FUNGSIONAL NONKESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewadahi keberadaan dan sekaligus

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU/KHUSUS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KABUPATEN BLORA. Disampaikan oleh : BAMBANG SETYA KUNANTO, SE Kepala Bidang Mutasi Pegawai BKD Blora

PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KABUPATEN BLORA. Disampaikan oleh : BAMBANG SETYA KUNANTO, SE Kepala Bidang Mutasi Pegawai BKD Blora PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KABUPATEN BLORA Disampaikan oleh : BAMBANG SETYA KUNANTO, SE Kepala Bidang Mutasi Pegawai BKD Blora STRUKTUR PNS KABUPATEN BLORA BERDASARKAN JABATAN 6000 5000 JPT 29 4000 3000

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN PENGAWAS KUALITAS

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR PERATURAN GUBERNUR NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa untuk mewadahi keberadaan dan sekaligus

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI Z GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN RESCUER, KEAGAMAAN,

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN ARSIPARIS, PUSTAKAWAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 47 TAHUN 2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, SANITARIAN, ADMINISTRATOR KESEHATAN,

Lebih terperinci

BAB II BELANJA TIDAK LANGSUNG

BAB II BELANJA TIDAK LANGSUNG BAB II BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Tidak Langsung 2015 2-1 TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI (TPP) Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang merangkap

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG MOR 54 TAHUN 2007 TENTANG DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, SANITARIAN, ADMINISTRATOR KESEHATAN, PENYULUH KESEHATAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SUKOHARJO Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, SANITARIAN, ADMINISTRATOR

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.339, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. Tunjangan Jabatan. Fungsional. Teknisi Elektromedis. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN JABATAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 16 TAHUN 2006 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 16 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANA PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.341, 2016 KEUANGAN. Tunjangan Jabatan. Fungsional. Radiografer. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 8 TAHUN : 009 SERI : E Menimbang : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 5 TAHUN 009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU PADA PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.251, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHAN. Jabatan Fungsional Tertentu. PNS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN KESEHATAN DI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, SANITARIAN, ADMINISTRATOR KESEHATAN, PENYULUH KESEHATAN

Lebih terperinci

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI MEMPAWAH NOMOR 43TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Gedung Perbendaharaan Lantai II Telpon : 344-9230 (20 saluran) Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 384-2234, 386-5130, 344-0107

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

-1- GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG -1- GUBERNUR PERATURAN GUBERNUR NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI ANALIS KESEHATAN DAN AKADEMI FARMASI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN RI. Jabatan Fungsional. Rumpun Kesehatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN RI. Jabatan Fungsional. Rumpun Kesehatan. No.430, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN RI. Jabatan Fungsional. Rumpun Kesehatan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERLAKUAN JABATAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas KATA PENGANTAR Profil Pegawai Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun 2017 ini berisi kondisi pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas sampai dengan 31 Desember 2017. Data yang kami sajikan bersumber

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas KATA PENGANTAR Booklet Informasi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun 2017 ini berisi tabel dan grafik serta analisis singkat informasi pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas

Lebih terperinci

Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional

Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.251, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHAN. Jabatan Fungsional Tertentu. PNS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN ILMU HAYAT DI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN PENANDATANGANAN KEPUTUSAN DAN SURAT-SURAT DI BIDANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang

Lebih terperinci

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU. TUNJANGAN KINERJA (Rp)

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU. TUNJANGAN KINERJA (Rp) LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG DAN SERTA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR : M.HH-01.KP.08.01 TAHUN 2011 TANGGAL : 19 JULI 2011 DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG KRITERIA DAN BESARAN TAMBAHAN PENGHASILAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN,

Lebih terperinci

Rekapitulasi Data Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

Rekapitulasi Data Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta Tahun 2017 Rekapitulasi Data Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta Bersama ini kami sampaikan Rekapitulasi Data Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Purwakarta. Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERLAKUAN JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN KESEHATAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia No.553, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Penandatanganan Keputusan dan Surat. Pemberian Kuasa. Pendelegasian Wewenang. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGAN YAR NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGAN YAR NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGAN YAR NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN KEPUTUSAN DAN SURAT-SURAT DI BIDANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH, BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN SATUAN POLISI

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL KUALIFIKASI PENDIDIKAN FORMASI JENJANG KETERAMPILAN KEAHLIAN. Ruang Lingkup formasi NOMOR URUT NAMA JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN FUNGSIONAL KUALIFIKASI PENDIDIKAN FORMASI JENJANG KETERAMPILAN KEAHLIAN. Ruang Lingkup formasi NOMOR URUT NAMA JABATAN FUNGSIONAL 3 4 5 6 7 8 9 3 Diplomat 4 Kataloger 5 Pemeriksa Merek 6 Pemeriksa Paten 7 Perancang Peraturan Perundang - undangan 8 Pemeriksa Desain Industri 9 Penyuluh Hukum 0 Analis Keimigrasian Pemeriksa Keimigrasian

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR HIMPUNAN PERATURAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR HIMPUNAN PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR HIMPUNAN PERATURAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN ANGKA KREDITNYA DI LINGKUNGAN APARAT PENGAWASAN INTERNAL PEMERINTAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin pembinaan profesi, karir, kepangkatan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN WALIKOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN WALIKOTA SURABAYA SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pengembangan sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 7 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA BOGOR Diundangkan dalam Lembaran Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pengembangan dan kemajuan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUELIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPUELIK INDONESIA TENTANG SALINAN PRESIDEN REPUELIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 115TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : bahwa untuk meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian, dan produktivitas kerja

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 36 Tahun 2010 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SINKRONISASI SKP DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017

SINKRONISASI SKP DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017 SINKRONISASI SKP DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017 DASAR JABATAN FUNGSIONAL Undang-Undang NO. 5 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

RINCIAN TAMBAHAN FORMASI CPNS DAERAH DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 2013

RINCIAN TAMBAHAN FORMASI CPNS DAERAH DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN PENGUMUMAN WALIKOTA BONTANG Nomor : 810/ 85 /BKD.02 Tanggal : 11 September 2013 RINCIAN TAMBAHAN FORMASI CPNS DAERAH DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 2013 NO SELURUHNYA

Lebih terperinci

JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN

JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN 5 2013, No.447 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DAN ANGKA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan. No.2028, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MOR 39 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN

Lebih terperinci

BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS NOMOR TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana

IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana Dr. Herman, M.Si. Direktur Jabatan ASN Badan Kepegawaian Negara 1 MATERI I. Manajemen PNS: Framework II. Gambaran JF

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 54 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN RUMAH

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN Oleh : Kepala Bagian Organisasi, Biro Organisasi dan Kepegawaian UU NO.5 TAHUN 2014 TENTANG ASN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

1 Dokter Jiwa Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa III/b 1 RS. Grhasia. 2 Apoteker Apoteker III/b 1 RS. Grhasia

1 Dokter Jiwa Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa III/b 1 RS. Grhasia. 2 Apoteker Apoteker III/b 1 RS. Grhasia LAMPIRAN 1 JENIS, JUMLAH FORMASI YANG DIBUTUHKAN DAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN YANG DIPERSYARATKAN KODE NO JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN GOL RUANG ALOKASI PENEMPATAN JABATAN I GURU JUMLAH II KESEHATAN 1

Lebih terperinci