Mochammad Farid (STIE Perbanas Surabaya) ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mochammad Farid (STIE Perbanas Surabaya) ABSTRACT"

Transkripsi

1 PENGARUH SIKAP DAN MORAL WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA INDUSTRI PERBANKAN DI SURABAYA Kautsar Riza Salman Mochammad Farid (STIE Perbanas Surabaya) ABSTRACT This research was conducted to provide the empirical evidence for the influence of individual tax payers toward their compliance. Individual tax payers include tax payers moral and their attitude. This research is a type of survey research by using questionnaire as the instrument. The samples used in this research includes the banks belong to Perbanas in (The Association of Commercial Banks) in Surabaya. The findings show as the following: (1) tax payers moral does not influence significantly on the tax payers compliance; and (2) tax payers attitude influences significantly on the tax payers compliance. Based on the results above, it can be concluded that the constructs of tax policy and tax payers attitude have significant influence on the tax payers compliance. In addition, it also shows that the constructs of tax regulation, tax administration, tax services, and tax payers morality do not have significant influence on the tax payers compliance. Key Words: tax payers moral, tax payers attitude, tax payers compliance.

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Adanya fenomena yang masih memprihatinkan berkaitan dengan faktor kepatuhan wajib pajak di Indonesia yaitu masih rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak. Banyak faktor yang menyebabkan kepatuhan wajib pajak yang rendah, diantaranya meliputi: tingkat kerumitan suatu peraturan, besarnya jumlah pajak yang harus dibayar, risiko deteksi, biaya untuk negosiasi, berat atau ringannya sanksi perpajakan dan juga moral masyarakat. Salah satu aspek atau indikator untuk menilai tingkat kepatuhan wajib pajak adalah jumlah wajib pajak yang terdaftar. Berikut data mengenai jumlah wajib pajak yang terdaftar dan efektif mulai dari tahun 2002 sampai dengan Tabel 1. Jumlah Wajib Pajak Terdaftar dan Efektif URAIAN WP BADAN 1. Terdaftar Efektif WP ORANG PRIBADI 1. Terdaftar Efektif TOTAL WP BADAN & OP 1. Terdaftar Efektif Sumber: Direktorat DJP, 2008 Indikator lainnya dapat dilihat dari sisi pertumbuhan wajib pajak (Tjaraka, 2007:11). Berikut ini adalah data mengenai pertumbuhan jumlah wajib pajak badan dan orang pribadi yaitu:

3 Tabel 2. Pertumbuhan Jumlah Wajib Pajak Badan dan OP Terdaftar dan Efektif Total WP % 11.20% 9.40% 10.98% Terdaftar % 12.18% 10.05% 11.73% Efektif Sumber: Hasil Pengolahan Data Portal DJP dalam Tjaraka (2007:11) Tjaraka (2007:16) mengungkapkan bahwa kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya kondisi sistem administrasi perpajakan suatu negara, pelayanan pada wajib pajak, penegakan hukum perpajakan, pemeriksaan pajak dan tarif pajak. Beberapa faktor tersebut perlu mendapat perhatian dan perbaikan secara berkesinambungan agar tercapainya peningkatan dalam hal kepatuhan wajib pajak dapat terealisir. Kepatuhan wajib pajak sangat dipengaruhi oleh moralitas dari wajib pajak. Hal ini disebabkan karena membayar pajak adalah suatu aktivitas yang tidak lepas dari kondisi behavior wajib pajak itu sendiri. Aspek moral dalam bidang perpajakan menyangkut dua hal yaitu (1) kewajiban moral dari wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya sebagai warga negara yang baik dan (2) menyangkut kesadaran moral wajib pajak atas alokasi penerimaan pajak oleh pemerintah (Thurman et al., 1984; Troutman, 1993). Kedua peneliti tersebut telah menemukan bukti empiris mengenai hubungan yang signifikan antara moralitas wajib pajak dengan kepatuhan wajib pajak sebagaimana. Hubungan antara sikap wajib dengan kepatuhan wajib pajak telah diteliti oleh Troutman (1993). Bukti empiris menunjukkan hubungan yang signifikan antara sikap dan kepatuhan wajib pajak. Variabel sikap wajib pajak sendiri merupakan pernyataan atau pertimbangan evaluatif, baik yang menguntungkan atau tak menguntungkan mengenai obyek, orang atau peristiwa. Sikap wajib pajak dapat dikaitkan dengan sikap wajib pajak terhadap peraturan pajak, sikap wajib pajak terhadap kebijakan pajak, dan sikap wajib pajak terhadap sistem administrasi

4 pajak. Namun hasil temuan berbeda dikemukakan oleh Hardika (2006) yang menunjukkan bahwa sikap wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Hardika (2006). Sampel di fokuskan pada kepatuhan wajib pajak pada wajib pajak badan usaha perbankan karena sektor jasa keuangan tersebut termasuk salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada penerimaan pajak selain sektor telekomunikasi dan sektor manufaktur. Demikian juga potensi penerimaan pajak yang cukup besar bisa digali dari sektor perbankan. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang studi tersebut, permasalahan yang dapat diangkat dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya adalah sebagai berikut: 1. Apakah moral wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak? 2. Apakah sikap wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak? Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian dalam latar belakang studi dan rumusan masalah yang diangkat, maka tujuan studi ini dapat disusun sebagai berikut: 1. Untuk menjelaskan pengaruh moral wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pada wajib pajak perbankan di Surabaya. 2. Untuk menjelaskan pengaruh sikap wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pada wajib pajak perbankan di Surabaya. Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian dalam latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan studi, maka diharapkan studi ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Kontribusi Teori

5 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan atau wawasan baru mengenai riset di bidang perpajakan terutama berkaitan dengan teori kepatuhan wajib pajak dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. 2. Kontribusi Empiris Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan pengaruh sikap dam moral wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam rangka melaksanakan pemenuhan kewajiban perpajakannya, dan seberapa besar pengaruh dari masing-masing faktor tersebut terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan pemenuhan kewajiba perpajakannya. 3. Kontribusi Kebijakan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kebijakan bagi pemerintah sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijakan di bidang perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak perbankan dalam melaksanakan pemenuhan kewajiban perpajakannya.

6 TINJAUAN PUSTAKA Kepatuhan Pajak Budiatmanto (1999) dalam Tjahjono (2006) menjelaskan bahwa kepatuhan wajib pajak adalah perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku (Budiatmanto, 1999 dalam Tjahjono, 2006:29). Kepatuhan wajib pajak adalah tingkah laku wajib pajak yang memasukkan dan melaporkan pada waktunya informasi yang diperlukan, mengisi secara benar jumlah pajak yang terutang, dan membayar pajak pada waktunya, tanpa ada tindakan pemaksaan (Kiryanto, 1999) Hardika (2006:54) menjelaskan adanya beberapa teori yang terkait dengan kepatuhan wajib pajak. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing: a. Prospect Theory Prospect theory merupakan salah satu teori yang terkait dengan kepatuhan wajib pajak. Teori ini menjelaskan bagaimana keputusan secara dramatis dipengaruhi oleh cara-cara atau batasan-batasan yang dihadapi. Batasanbatasan ini menjadi hal yang penting bagi pengambilan keputusan disebabkan oleh tiga hal: (1) apakah pengeluaran digambarkan sebagai kerugian yang tidak terkompensasi atau sebagai biaya, (2) apakah tingkat referensi ditentukan oleh hal-hal spesifik dimana keputusan tersebut dibuat atau hal-hal yang relatif lebih komprehensif, seperti total aktiva atau total biaya tahunan, dan (3) apakah poin utamanya adalah keuntungan atau kerugian. b. Deterrence Theory Deterrence theory merupakan salah satu teori yang terkait dengan kepatuhan wajib pajak. Teori ini didasarkan pada paradigma manfaat. Teori ini menggambarkan suatu model yang memperhitungkan biaya dan manfaat potensial yang akan diperoleh dari suatu tindakan yang dipilih. Sanksi legal merupakan kerugian potensial yang timbul akibat dari tindakan illegal yang telah dilakukan. Persepsi seseorang terhadap kepastian hukum akan mempengaruhi komitmennya terhadap tindakan illegal. Seseorang akan berusaha untuk menghindari segala bentuk kerugian potensial akibat tindakan melanggar aturan.

7 c. Cognitive Structures Asumsi yang tidak ditetapkan dalam penelitian sebelumnya, bahwa sikap patuh terhadap pajak mempengaruhi perilaku wajib pajak melalui niat dan niat akhirnya mempengaruhi perilaku membayar pajak. Fishbein dan Ajzen dengan Theory of Reasoned Action mengidentifikasi tiga aspek utama dari hubungan sikap-perilaku. Pertama, yang terkait dengan paralelisme antara sikap dan perilaku, dimana terjadi hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku. Hal ini diperoleh dari adanya hubungan yang kuat antara elemen target dan tindakan (target and action) dari sikap dan perilaku tersebut. Kedua, berkenaan dengan sikap sebagai pengarah perilaku, maka sikap akan mempengaruhi tindakan sebagai lawan dari sikap mempengaruhi obyek. Ketiga, keseluruhan dari kriteria perilaku merupakan suatu faktor. d. Agency Theory Agency theory terkait dengan situasi dimana seorang individu yang bekerja sebagai agen bagi individu lain (principle) dan memberikan hasil kepada principle-nya. Meskipun analisa hubungan antara agent-principle kebanyakan menyangkut hubungan antara management-owner dan labor-management, namun penerapan terkait dengan pajak penghasilan dapat menggambarkan hubungan antara tax preparers, tax payers, and the government. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis 1 Theory of moral reasoning dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh dari moral wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Teori ini menyatakan bahwa keputusan moral dapat dipengaruhi adanya sanksi pajak pada tingkatan moral reasoning yang rendah, peer expectation (pengharapan akan adanya keadilan) pada tingkatan moderat, dan issue keadilan (fairness) pada tingkatan yang tertinggi. Wajib pajak yang lebih menggunakan prinsip moral dalam pengambilan keputusan pembayaran pajak akan lebih patuh dibandingkan dengan wajib pajak lainnya.

8 Aspek moral dalam bidang perpajakan menyangkut dua hal, yaitu (1) kewajiban perpajakan merupakan kewajiban moral yang harus ditunaikan oleh setiap wajib pajak, dan (2) menyangkut kesadaran moral terkait dengan alokasi atau distribusi dari penerimaan pajak (Thurman et.al. 1984; Troutman, 1993). Wajib pajak yang mempunyai kesadaran moral yang baik sebagai warga negara dalam melaksanakan kewajiban pajaknya berbeda dengan warga negara yang tidak mempunyai kesadaran moral. Dengan demikian diharapkan dengan aspek moralitas dari wajib pajak akan meningkatkan kecenderungan dari wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Studi Hardika (2006) menemukan bukti empiris bahwa moral wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Bukti empiris tersebut mendukung temuan sebelumnya dari Troutman (1993) yang menemukan bahwa wajib pajak dengan alasan moral relatif lebih patuh dibanding wajib pajak lain tanpa alasan moral. Dengan demikian beberapa bukti empiris tersebut sejalan dengan theory of moral reasoning dalam menjelaskan pengaruh dari moral wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan pengembangan hipotesis maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: H 1: Moral wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak Hipotesis 2 Teori ekuitas (equity theory) menjelaskan mengenai hubungan antara sikap wajib pajak dengan kepatuhan wajib pajak. Teori ini menekankan pada aspek keadilan. Apabila wajib pajak memandang bahwa hak dan kewajibannya sebanding dalam artian bahwa adanya keseimbangan antara kewajibannya sebagai wajib pajak dan hak-hak yang dapat diperolehnya maka wajib pajak cenderung lebih patuh dalam menjalankan kewajiban pajaknya. Teori ini juga menyangkut keadilan dalam hubungannya dengan perlakuan terhadap setiap wajib pajak. Apabila wajib pajak merasa bahwa keadilan pajak telah diterapkan kepada semua wajib pajak dengan tidak membedakan perlakuan antara wajib pajak badan dengan perorangan, wajib pajak besar dengan wajib pajak kecil dalam artian

9 bahwa semua wajib pajak diperlakukan secara adil maka setiap wajib pajak cenderung untuk menjalankan kewajiban pajaknya dengan baik atau dengan kata lain menimbulkan kepatuhan dalam diri wajib pajak. Troutman (1993) menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari sikap wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Sikap wajib pajak terhadap peraturan pajak, kebijakan pajak, dan administrasi pajak dapat mempengaruhi bagaimana kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Namun, Hardika (2006) memberikan bukti empiris yang berbeda yaitu sikap wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini disebabkan karena beberapa hal antara lain: kondisi masyarakat WP dan fiskus yang belum siap dengan self assesment system, sistem administrasi perpajakan yang belum sepenuhnya siap mendukung pelaksanaan self asessment system, serta kebijaksanaan perpajakan yang seringkali mengalami perubahan. Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan pengembangan hipotesis maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: H2: Sikap wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

10 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji secara empirik pengaruh individu wajib pajak (moral wajib pajak dan sikap wajib pajak) terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research karena menjelaskan hubungan kausalitas dari variabel-variabel yang diteliti yakni moral wajib pajak dan sikap wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak. Studi ini merupakan confirmatory study karena ditujukan untuk menguji hipotesis atau menjawab masalah/research questions. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Studi ini mempunyai 2 (dua) jenis variabel penelitian, yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah moral wajib pajak dan sikap wajib pajak. Sedangkan variabel endogen meliputi kepatuhan wajib pajak. Studi ini juga mengklasifikasikan variabel penelitian menjadi dua yaitu variabel bentukan atau konstruk (latent variable) dan variabel terukur atau manifest atau indikator (observed variable). Variabel laten atau konstruk tidak diukur secara langsung namun dibentuk melalui beberapa indikator-indikator. Variabel bentukan dalam penelitian ini yang merupakan indikator meliputi: moral wajib pajak, sikap wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak. Sedangkan variabel terukur adalah variabel yang datanya harus dicari melalui instrumen-instrumen survey. Definisi operasional dari hubungan kausalitas antara variabel dengan komponen lingkungan dan individu, dapat digambarkan uraian sebagai berikut: 1. Moral wajib pajak (X1) Moral wajib pajak merupakan motivasi intrinsik untuk membayar pajak yang timbul dari kewajiban moral untuk membayar pajak atau kepercayaan dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan membayar pajak (Cummings et al, 2005:3). Variabel moral wajib pajak diukur dengan menggunakan indikator kewajiban moral wajib pajak dan kesadaran moral

11 wajib pajak atas alokasi penerimaan pajak (Thurman et.al. 1984; Troutman, 1993; Hardika, 2006). 2. Sikap wajib pajak (X2) Sikap wajib pajak merupakan pernyataan atau pertimbangan evaluatif dari wajib pajak, baik yang menguntungkan atau tak menguntungkan mengenai obyek, orang atau peristiwa (Hardika: 2006:77). Variabel sikap wajib pajak terdiri dari sikap wajib pajak terhadap lingkungan wajib pajak yang meliputi: sikap wajib pajak terhadap peraturan pajak, sikap wajib pajak terhadap kebijakan pajak, sikap wajib pajak terhadap administrasi pajak dan sikap wajib pajak terhadap pelayanan pajak. Sikap wajib pajak terhadap peraturan pajak meliputi sikap wajib pajak terhadap kompleksitas peraturan pajak, kesulitan peraturan pajak, frekuensi perubahan peraturan dan keadilan pajak. Sikap wajib pajak terhadap kebijakan pajak meliputi sikap wajib pajak terhadap sanksi administrasi dan pidana, sikap wajib pajak terhadap besarnya tarif pajak dan banyaknya jenis tarif pajak. Sikap wajib pajak terhadap sistem administrasi pajak berkaitan dengan instruksi yang ada dalam pengisian formulir pajak dan tingkat kesulitan dalam formulir pajak(troutman, 1993; Hardika, 2006). 3. Kepatuhan wajib pajak (Y) Kepatuhan wajib pajak merupakan suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya (Nurmantu: 2003, 148). Komponen variabel kepatuhan wajib pajak meliputi kepatuhan mendaftarkan diri, kepatuhan membayar/menyetor kewajiban pajaknya, dan kepatuhan melaporkan kewajiban pajaknya (Nurmantu, 2003; dan Hardika, 2006). Populasi, Sampel dan Unit Analisis Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan yang bergerak dalam industri perbankan di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut: (1) wajib pajak badan yang bergerak dalam industri perbankan yang tergabung dalam Perbanas daerah Jawa

12 Timur; (2) tempat kedudukan wajib pajak badan bank sebagai kantor wilayah atau minimal kantor cabang utama; dan (3) berlokasi di Surabaya. Berdasarkan data dari Perbanas Daerah Jatim per tanggal 22 Januari 2008 jumlah sampel berjumlah 57 bank yang terdiri dari 49 bank umum nasional, 5 bank BUMN, dan 3 anggota kehormatan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer. Responden dalam penelitian ini adalah kepala kantor wilayah, kepala cabang utama, manajer, kepala bagian, kepala seksi, atau staf yang bertanggung jawab menangani urusan pajak perusahaan. Setiap responden diminta untuk menjawab kuesioner sebagai representative organisasi dimana mereka bekerja. Jadi responden diproxy-kan sebagai wakil perusahaan. Pengembangan Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan/pernyataan yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Instrumen penelitian ini diadopsi dari studi yang dilakukan oleh Hardika (2006) yang berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukkan sikap responden terhadap pernyataan dalam kuesioner. Instrumen pengukuran dari seluruh variabel dikembangkan dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi, yaitu mulai dari skala 1 sampai dengan skala 4 mulai Sangat Tidak Setuju (STS) sampai dengan Sangat Setuju (SS). Penggunaan skala yang dimodifikasi ini diharapkan dapat menghindari kecenderungan responden memilih angka yang di tengah. Analisis Data Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan solfware SmartPLS. PLS adalah model persamaan struktural (SEM) yang berbasis komponen atau varian (variance). Menurut Ghozali (2006) PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas/teori sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Alasan studi ini menggunakan teknik analisis PLS adalah: (1)

13 sampel yang relatif kecil 40 responden wajib pajak badan perbankan, (2) konstruk diukur secara tidak langsung melalui indikator atau variabel manifest, dan (3) penelitian ini menggunakan konstruk dengan indikator formatif dan indikator refleksif. Analisis Faktor Analisis faktor dilakukan untuk menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah memenuhi convergent validity. Convergent validity mengukur konsistensi dari multiple indicator. Nilai loading factor atau lambda value (λ) serta nilai signifikansinya menunjukkan kecocokan atau unidimensionalitas dari indikator-indikator pembentuk konstruk. Loading factor di atas 0,7 sangat direkomendasikan namun demikian loading factor 0,50 0,60 masih dapat ditolerir sepanjang model masih dalam tahap pengembangan (Ghozali, 2006:97). Menilai Outer Model Outer model atau measurement model mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Menilai outer model dilakukan dengan melihat cross loading factor, discriminant validity dan composite realibility dari konstruk. a. Cross loading factor berguna untuk menilai apakah setiap konstruk memiliki discriminant validity yang memadai yaitu dengan cara membandingkan korelasi indikator suatu konstruk dengan korelasi indikator tersebut dengan konstruk lainnya. Jika korelasi indikator konstruk memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi indikator tersebut terhadap konstruk lain, maka dikatakan konstruk memiliki discriminant validity yang tinggi. b. Masing-masing loading factor dilihat tingkat signifikansinya. c. Menilai reliabilitas konstruk dengan melihat nilai composite reliability. Suatu konstruk dianggap reliabel jika nilai composite reliability di atas 0,60 (Nunnaly, 1966 dalam Ghozali, 2006: 133).

14 d. Discriminant validity diperoleh dengan membandingkan nilai akar Average Variance Exctracted (AVE) dengan nilai korelasi antar konstruk. Jika nilai akar AVE lebih tinggi daripada nilai korelasi antar konstruk yang lain, maka dapat dikatakan bahwa konstruk memiliki discriminant validity yang tinggi. Menilai Inner Model Inner model atau structural model menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada subtantive theory. Menilai inner model adalah mengevaluasi hubungan antar konstruk laten seperti yang terdapat di dalam hipotesis penelitian. Menilai inner model yaitu dengan memberikan nilai koefisien hubungan antar konstruk, tingkat signifikansi dan nilai R-squarenya. Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan dapat melihat dari besarnya t-statistik. Batas untuk menolak atau menerima hipotesis yang diajukan adalah 1,96. Apabila nilai t statistik > 1,96 maka hipotesis yang diajukan diterima, sebaliknya apabila nilai t statistik < 1.96 maka hipotesis penelitian ditolak atau dengan kata lain kita menerima hipotesis nol. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak perbankan yang tergabung sebagai anggota Perbanas Jawa Timur. Jumlah kuesioner yang dikirimkan adalah sebanyak 57 kuesioner dengan rincian untuk masing-masing bank diberikan 1 (satu) kuesioner. Pengiriman kuesioner dilakukan secara langsung mulai bulan Mei 2008 sampai dengan Juni 2008 yang ditujukan kepada direktur, pemimpin kantor wilayah, pemimpin cabang bank-bank anggota Perbanas Daerah Jawa Timur. Kuesioner yang kembali adalah sebanyak 42 kuesioner dengan response rate sebesar 73,68%. Kuesioner yang kembali dan dapat digunakan adalah sebanyak 40 kuesioner atau 70,18%.

15 Uji Validitas: Discriminant Validity dengan AVE Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai akar Average Variance Exctracted (AVE) dengan nilai korelasi antar konstruk. Jika nilai akar AVE lebih tinggi daripada nilai korelasi antar konstruk yang lain, maka konstruk memiliki discriminant validity yang tinggi. Tabel 1. Korelasi Antar Konstruk Sikap WP Moral WP Kepatuhan WP Sikap WP Moral WP Kepatuhan Sumber: Output SmartPLS Tabel 2. Average Variance Exctracted Average variance extracted (AVE) Sikap WP Moral WP Kepatuhan Sumber: Output SmartPLS Nilai akar dari AVE konstruk Sikap Wajib Pajak sebesar 0,668 lebih besar dibandingkan dengan korelasi antara konstruk Sikap Wajib Pajak dengan konstruk lainnya. Nilai akar dari AVE untuk konstruk Moral Wajib Pajak sebesar 0,780 lebih besar dibandingkan dengan angka korelasi antara konstruk tersebut dengan konstruk lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing konstruk memiliki nilai akar AVE yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi

16 antar konstruk yang lain sehingga konstruk dapat dikatakan mempunyai discriminant validity yang tinggi. Composite Reliability Pengujian terhadap outer model dapat dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari konstruk. Tabel 3. Composite Reliability Composite Reliability Sikap WP Moral WP Kepatuhan? Sumber: Output SmartPLS Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-masing konstruk memiliki nilai composite reliability yang sangat baik dengan nilai di atas 0,6. Konstruk Sikap Wajib Pajak dengan nilai 0.786, dan konstruk Moral Wajib Pajak Jadi dapat disimpulkan bahwa semua konstruk mempunyai composite reliability yang tinggi. Menilai Hasil Inner Model atau Hubungan Antar Konstruk Menilai inner model dalam studi ini dilakukan dengan mengevaluasi hubungan antara konstruk laten Tabel 4. Nilai R-Square R-square Sikap WP Moral WP Kepatuhan Sumber: Output Smart PLS

17 Model dalam studi ini memberikan nilai R-square sebesar yang berarti bahwa variabilitas Kepatuhan Wajib Pajak yang dapat dijelaskan oleh Konstruk Sikap dan Moral Wajib Pajak. Pengaruh yang paling besar adalah variabel Sikap Wajib Pajak yaitu sebesar 44.2% sedangkan konstruk Moral Wajib Pajak sebesar 24.8%. Faktor-faktor di luar model analisis yang mempengaruhi variabilitas Kepatuhan Wajib Pajak adalah sebesar 66.5%. Uji Hipotesis Hipotesis penelitian yang diajukan akan diuji dengan melihat besarnya nilai t-statistik. Tabel 5. Estimasi Parameter dan Uji Signifikansi Path original T- sample mean of Standard Statistic estimate subsamples deviation Sikap WP -> Kepatuhan Moral WP -> Kepatuhan Sumber: Output SmartPLS Pengaruh Moral Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hipotesis pertama menyatakan bahwa moral wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai parameter variabel Moral Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak adalah sebesar 0,248 dengan nilai t-statistik sebesar yang berada sedikit di bawah nilai kritis sebesar 1,96. Dengan demikian hipotesis kelima tidak dapat diterima atau kita menerima hipotesis nol atau dengan kata lain tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Moral Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hipotesis kedua menyatakan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil perhitungan terhadap koefisien parameter antara Sikap Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak menunjukkan adanya pengaruh sebesar 0,442, dengan nilai t-statistik sebesar dan signifikan pada

18 0,05. Dengan demikian hipotesis keenam dapat diterima atau dengan kata lain kita menolak hipotesis nol yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel laten Sikap Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Pembahasan Temuan Dalam pembahasan ini dilakukan kajian guna menjawab rumusan masalah yang diajukan dan selanjutnya berdasarkan hasil uji signifikansi akan dibahas mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian sesuai dengan dukungan data yang ada. Pengaruh Moral Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 1. Berdasarkan estimasi parameter model structural, nilai koefisien jalur moral wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarakan hasil analisis nilai koefisien jalur tersebut, maka hasil studi ini tidak mampu menjawab menjawab rumusan masalah yang menyatakan : apakah moral wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa moral wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak tidak terbukti. 2. Hasil studi ini tidak mendukung pandangan secara teoritik dan empirik dari hasil studi terdahulu tentang pengaruh moral wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak sebagaimana yang telah dilakukan oleh Troutman (1993); Thurman et al. (1984); dan Cumming et. al. (2005); dan Hardika (2006). Hasil studi ini menemukan bukti empirik bahwa moral wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. 3. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa dari ketiga indikator hanya dua indikator yang memiliki loading factor yang cukup kuat untuk membentuk moral wajib pajak yaitu kewajiban moral wajib pajak dan alokasi penerimaan pajak untuk kesejahteraan rakyat. 4. Sesuai dengan theory of moral reasoning yang menunjukkan tahapan perkembangan moral, maka kondisi masyarakat wajib pajak perbankan di Surabaya masih berada pada tingkatan moral reasoning yang rendah sampai pada tingkatan moderat. Kondisi ini didukung dengan hasil studi yang

19 menunjukkan bahwa keputusan moral wajib pajak terutama dipengaruhi oleh perlakuan terhadap pengenaan sanksi dan pengharapan akan adanya keadilan dalam pengenaan pajak. Pada tahapan perkembangan moral yang rendah terdapat kecenderungan wajib pajak untuk melakukan kecurangan yang lebih besar dibandingkan dengan wajib pajak yang berada pada tingkatan perkembangan moral yang lebih tinggi. 5. Dalam kondisi masyarakat wajib pajak yang demikian maka untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak di lakukan dengan menerapkan sanksi pajak yang tegas, baik kepada wajib pajak maupun aparat pajak berupa baik sanksi legal, sanksi sosial, maupun rasa bersalah. Wajib pajak dengan alasan moral, relatif lebih patuh dibandingkan dengan wajib pajak lain tanpa alasan moral. Hal ini sejalan dengan teori paksaan yang menjelaskan bahwa unsur paksaan dari kekuasaan yang bersifat legal dari penguasa dan unsur sanksi merupakan faktor yang menyebabkan orang mematuhi hukum. Hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa moral wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 1. Berdasarkan estimasi parameter model structural maka dilihat bahwa nilai koefisien jalur sikap wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan hasil analisis nilai koefisien jalur tersebut, mampu menjawab rumusan masalah yang menyatakan : apakah sikap wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian hipótesis kedua yang menyatakan sikap wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak terbukti. 2. Hasil studi ini mampu mendukung pandangan teoritik maupun empirik hasil studi terdahulu yang dilakukan Troutman (1993). Hasil riset tersebut menemukan adanya hubungan yang signifikan antara sikap wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak. Sikap wajib pajak terhadap peraturan pajak, kebijakan pajak, administrasi pajak dan pelayanan pajak dapat mempengaruhi bagaimana kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

20 3. Sikap wajib pajak dalam studi ini dibentuk oleh beberapa indikator diantaranya meliputi sikap wajib pajak terhadap peraturan pajak, sikap wajib pajak terhadap kebijaksanaan pajak, sikap wajib pajak terhadap administrasi pajak dan sikap wajib terhadap pelayanan pajak. Hasil studi ini menunjukkan bahwa hanya indikator sikap wajib pajak terhadap kebijaksanaan pajak yang dikonfirmasi tidak cukup kuat untuk membentuk konstruk sikap wajib pajak. 4. Kontribusi terbesar diberikan oleh indikator sikap wajib pajak terhadap administrasi pajak yang memiliki loading factor yang sangat kuat. Jawaban responden yang setuju dan sangat setuju dengan sistem administrasi perpajakan yang ada menunjukkan sikap wajib pajak yang sependapat bahwa sistem administrasi perpajakan yang baik dapat menngkatkan kepatuhan wajib pajak. 5. Kontribusi kedua diberikan oleh indikator sikap4 yang berkaitan dengan sikap wajib pajak terhadap pelayanan pajak. Responden menunjukkan sikap yang mendukung pelayanan yang sederhana dan mudah karena dapat meningkatkan kepatuhan dari wajib pajak. Kontribusi ketiga diberikan oleh indikator sikap wajib pajak terhadap peraturan pajak. Responden menunjukkan sikap yang mendukung undang-undang dan peraturan pajak yang ditetapkan. Temuan ini mengindikasikan bahwa undang-undang dan peraturan pajak sesuai dengan keinginan masyarakat, sehingga masyarakat menunjukkan sikap yang mendukung pelaksanaan undang-undang dan peraturan tersebut. 6. Kontribusi paling lemah diberikan oleh indikator sikap wajib pajak terhadap kebijakan pajak. Hal ini dapat dimaklumi karena kebijakan pajak yang dimaksudkan dalam studi ini hanya berkaitan dengan sanksi pajak dan tarif pajak. Responden dalam hal ini cenderung memandang bahwa tarif pajak yang dikenakan prosentasenya terlalu tinggi. Hal ini dapat mendorong ketidakpatuhan dari wajib pajak. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sikap wajib pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN DAN INDIVIDU WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

PENGARUH LINGKUNGAN DAN INDIVIDU WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN } Halaman 289 300 PENGARUH LINGKUNGAN DAN INDIVIDU WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN Herawati Dahlan Staff Business Management Institute (BMI) Makassar e-mail:

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

PERAN MODERNISASI TEKNOLOGI INFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI KPP PRATAMA WONOCOLO SURABAYA. Tialura Della Nabila

PERAN MODERNISASI TEKNOLOGI INFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI KPP PRATAMA WONOCOLO SURABAYA. Tialura Della Nabila PERAN MODERNISASI TEKNOLOGI INFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI KPP PRATAMA WONOCOLO SURABAYA Tialura Della Nabila Politeknik Ubaya, Jl. Ngagel Jaya Selatan 169 Surabaya e-mail: tialurra_della28@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner dan disebarkan secara langsung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 361 Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau tidak.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau tidak. BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai pengaruh perilaku oportunistik, etika dan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan teori yang dipaparkan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan tumpuan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai salah satu sumber penerimaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi dan uji hipotesis serta pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. kualitas pelayanan, account representative, tax knowledge, jenjang pendidikan, kepatuhan. Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK. kualitas pelayanan, account representative, tax knowledge, jenjang pendidikan, kepatuhan. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK Sistem self assessment memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakan mereka dengan benar dan tepat waktu sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Bank Syaraiah Mandiri KCP Wirobrajan, Yogyakarta. Sedangkan untuk subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari kuisioner yang disebarkan berupa pernyataanpernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan vaiabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PEMODELAN PENGGUNAAN NYATA APLIKASI WEBSITE E-LEARNING OLEH DOSEN DI UA MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES STRUCTURAL EQUATION MODELING (PLS-SEM) Sulih Priyono dan Sony Sunaryo Program Studi Magister

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang 18 ISSN: 2407-1102 Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang Rachman Saputra* 1, Sang Aji 2, Ervi Cofriyanti

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata Kunci: Kesadaran wajib pajak, penerapan sanksi perpajakan, penerapan tarif pajak penghasilan, kepatuhan wajib pajak, SEM.

ABSTRAK. Kata-kata Kunci: Kesadaran wajib pajak, penerapan sanksi perpajakan, penerapan tarif pajak penghasilan, kepatuhan wajib pajak, SEM. ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh kesadaran wajib pajak, penerapan sanksi perpajakan, dan penerapan tarif pajak penghasilan terhadap kepatuhan wajib

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PELAYANAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK BENDAHARAWAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PELAYANAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK BENDAHARAWAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PELAYANAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK BENDAHARAWAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU Ruhul Fitrios Permatasari Bonasari (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspalanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan ini dipilih karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka selanjutnya perlu merancang penelitian untuk menguji hipotesisinya. Merancang riset berarti menentukan jenis risetnya,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran 54 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih karena menurut asumsi dasar aksiologi 9,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38) BAB III METODE PENELITIAN.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (01:8) bahwa Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

2 METODE. Kerangka Pemikiran

2 METODE. Kerangka Pemikiran 16 2 METODE Kerangka Pemikiran PTT padi merupakan suatu metode pendekatan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan dan efisiensi produksi. PTT menekankan pada prinsip

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alwi,Hasan Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA. Alwi,Hasan Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. DAFTAR PUSTAKA Abdul, Rahman. (2009). Hubungan Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu Administrasi, Vol.6 No.1 Maret 2009, 31 38. Alwi,Hasan. 2007. Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE Alodya Ann Gita Alfa 1), Dewi Rachmatin 2), Fitriani Agustina 3) 1), 2), 3) Departemen Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penerimaan Negara, pajak memberi kontibusi terbesar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penerimaan Negara, pajak memberi kontibusi terbesar 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pajak memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian bangsa. Suparmono dan Damayanti (2010) mengatakan bahwa sebagai salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan September hingga Januari 2016. Lokasi penulis skripsi ini

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA , Undang-undang Pajak Tahun 2000, Edisi Lengkap, Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA , Undang-undang Pajak Tahun 2000, Edisi Lengkap, Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA ------------, Undang-undang Pajak Tahun 2000, Edisi Lengkap, Salemba Empat, Jakarta. ------------, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan keempat Atas Undang-undang Nomor 7

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

Diminta : Copyright Hady Lie Media Liciense To : Hady Lie Web Hosting. All Rights Reserved.

Diminta :  Copyright Hady Lie Media Liciense To : Hady Lie Web Hosting. All Rights Reserved. 1. Teori Planned Behavior (Ajzen, 1991) untuk menjelaskan tentang prilaku kepatuhan pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subjektif dan control perilaku yang dirasakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan bab ini diawali

Lebih terperinci