Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized"

Transkripsi

1 Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized

2

3 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Terbitlah Terang September 9

4 Pengantar Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia menyajikan dan menggabungkan perkembangan utama ekonomi Indonesia dalam tiga bulan terakhir. Laporan ini menempatkan perkembangan itu dalam konteks jangka panjang dan global serta menilai implikasinya terhadap prospek ekonomi dan kesejahteraan sosial Indonesia. Pokok bahasan mencakup makroekonomi, pasar keuangan sampai indikator pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Laporan ini ditujukan untuk khalayak ramai, termasuk pembuat kebijakan, pemimpin bisnis, pelaku pasar keuangan, serta komunitas analis dan profesional yang terlibat dalam ekonomi Indonesia. Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia disiapkan dan dikompilasi oleh tim analisis makroekonomi kantor perwakilan Bank Dunia di Jakarta. Kontribusi diberikan oleh Ian Amalo (ekonomi internasional), Andrew Blackman bersama Fitria Fitrani dan Sjamsu Rahardja (arus perdagangan dan neraca pembayaran), Andrew Carter (pendapatan pemerintah), Andrew Ceber dan Preya Sharma (indikator kegiatan dan akun nasional), Faya Hayati (harga), serta Ahya Ihsan dan Dhanie Nugroho (pengeluaran pemerintah), Diva Singh (indikator sektor perbankan dan pasar keuangan), dan Matt Wei-Poi (analisis pasar tenaga kerja dan kemiskinan). Magda Adriani dan Fitria Fitrani menyediakan dukungan data untuk tim. Tim Bulman melakukan koordinasi dan suntingan. Tim ini disupervisi oleh Shubham Chaudhuri, Ekonom Senior, di bawah pimpinan Kepala Ekonom William E. Wallace. Untuk mendapatkan lebih banyak analisis Bank Dunia mengenai ekonomi Indonesia Tim makroekonomi Bank Dunia di Indonesia telah mulai menulis blog. Baca komentar terakhir Nalar Ekonomi Indonesia mengenai perkembangan ekonomi Indonesia, dan ikuti diskusi melalui link berikut Untuk mendaftarkan diri dalam daftar distribusi untuk rangkaian Perkembangan Triwulan ini dan publikasi terkait, silakan hubungi Untuk mengajukan pertanyaan dan komentar terkait publikasi ini, silakan hubungi Untuk informasi mengenai Bank Dunia dan kegiatannya di Indonesia, silakan kunjungi i

5 Daftar isi Pengantar Ringkasan: Menuju pemulihan i i A. INFORMASI TERBARU EKONOMI 1 1. Pertumbuhan di Indonesia, dan secara global, pulih di kuartal kedua 1. Inflasi berada pada titik balik 3. Arus perdagangan Indonesia mulai pulih 7. dan arus keuangan eksternal telah kembali ke pola yang lebih normal 8 5. Sejalan dengan ekonomi riil, pasar uang Indonesia telah mencetak prestasi yang baik dan menemukan pijakan yang kokoh pada kuartal kedua. 9 a. Pasar saham dan mata uang rupiah telah pulih dengan meyakinkan sejak bulan Maret... 9 b. Hasil dari obligasi pemerintah Indonesia telah menyusut baik untuk jangka pendek maupun panjang, walaupun nilainya masih relatif tinggi dibanding hasil yang dicatat oleh obligasi lain di wilayah yang sama... 1 c. Siklus pemotongan suku bunga acuan telah berakhir, tetapi suku bunga kredit perbankan masih bertahan relatif tinggi... 1 d. Sektor perbankan bertahan relatif perkasa selama krisis, walaupun ditengah meningkatnya biaya dana Pertumbuhan belanja dan pendapatan pemerintah mendapat dukungan di paruh pertama 15 a. Stimulus fiskal dan stabilisator otomatis memberi kontribusi pada ketahanan perekonomian Indonesia b. Pemotongan pajak dan perekonomian yang lebih lemah menurunkan pendapatan, tapi sudah ada tanda-tanda mulai pulihnya pertumbuhan pendapatan c. Pencairan dana untuk program inti pemerintah meningkat di paruh pertama 9, walaupun hanya sekitar 1 persen paket stimulus yang telah dibelanjakan Lapangan kerja meningkat walaupun terjadi perlambatan, sementara kemiskinan terus turun 18 B. MELIHAT KE DEPAN: PEMULIHAN BERTAHAP 1. Prospek ekonomi Indonesia telah membaik. Neraca pembayaran Indonesia diproyeksikan tetap mendekati keseimbangan, dengan kondisi neraca saat ini dan kebutuhan pembiayaan eksternal yang berkelanjutan a. Pemulihan pertumbuhan di tujuan ekspor Indonesia ditambah harga komoditas yang tinggi diperkirakan akan mendongkrak arus perdagangan Indonesia... b. Pembiayaan eksternal harus berkelanjutan, dan risiko modal mengalir keluar dalam jumlah besar dan secara mendadak telah berkurang Inflasi kemungkinan akan meningkat seiring dengan penguatan permintaan dn naiknya harga komoditas global 5. Semua faktor ini menunjukkan bahwa defisit pemerintah kemungkinan lebih sedikit daripada yang dianggarkan 7 5. Penurunan terbatas dalam tingkat kemiskinan kemungkinan berlanjut 9 APENDIKS: RINGKASAN GAMBARAN EKONOMI INDONESIA 3 DAFTAR GAMBAR Gambar 1: Ekonomi Indonesia mengalami depresi di kuartal akhir 8, namun kembali naik mendekati rata-rata terakhirnya... 1 Gambar : dan ekonomi global menjadi stabil dan mulai pulih di kuartal kedua... 1 Gambar 3: Pemulihan dalam ekspor terhadap impor dan konsumsi pemerintah yang terus naik mendukung pengeluaran... Gambar : sementara kegiatan jasa memberi lebih banyak kontribusi terhadap pertumbuhan PDB di KUARTAL KEDUA daripada di KUARTAL PERTAMA... Gambar 5: Tiga versi pertumbuhan PDB Indonesia... 3 Gambar : Indikator sentimen konsumen sangat kuat...

6 Gambar 7: dan hal ini terbukti pada penjualan aktual... Gambar 8: Peningkatan harga yang berarti pada beberapa bulan terakhir menunjukkan titik balik dari tingkat laju inflasi IHK... 5 Gambar 9: Harga rata-rata konsumen sangat sedikit bergerak pada paruh awal tahun Gambar 1: Peningkatan Rupiah mengimbangi peningkatan harga komoditas belakangan ini... Gambar 11: Laju inflasi Indonesia tetap lebih tinggi dari hampir seluruh negara tetangga dan mitra dagangnya... Gambar 1: walaupun penurunan laju inflasi Indonesia sejalan dengan ekonomi lain... Gambar 13: Arus perdagangan membaik... 7 Gambar 1: bersama-sama dengan harga komoditas, yang telah meningkatkan harga ekspor perdagangan Indonesia... 7 Gambar 15: IHSG mencatat penguatan lebih di banding kebanyakan indeks lainnya sejak pertengahan April... 1 Gambar 1: Karena indeks broad USD FRB melemah sejak awal maret, Rupiah terapresiasi dengan cepat terhadap dolar Amerika... 1 Gambar 17: Surplus perdagangan membantu mendorong penguatan rupiah belakangan ini Gambar 18: Hasil obligasi 5 tahun Indonesia telah menyusut sejak bulan Maret tetapi tetap lebih tinggi dan lebih mudah berubah dibanding hasil obligasi pemerintah negaranegara Asia lainnya Gambar 19: Kurva hasil menjadi lebih curam setelah dimulai dengan datar yang tidak lazim karena hasil jangka pendek yang sangat tinggi... 1 Gambar : Sebaran obligasi Indonesia dalam dolar Amerika telah menyusut sejak Februari dan kini lebih rendah dari rata-rata pasar berkembang dunia... 1 Gambar 1: Dampak pemotongan suku bunga acuan sangatlah minim terhadap suku bunga kredit perbankan Gambar : Rata-rata CAR, ROA dan LDR menunjukkan sektor perbankan yang relatif kokoh. 13 Gambar 3: Rasio kredit macet jatuh di bulan Juni dan tetap berada di bawah angka tahun -7, sementara kredit pada umumnya stabil sejak akhir tahun Gambar : Pertumbuhan kredit lebih melambat di Indonesia dibanding tempat lain, relatif terhadap pertumbuhan kredit yang sangat cepat pada tahun sebelumnya... 1 Gambar 5: Saldo fiskal yang lebih memberikan stimulus dan simpanan pemerintah di BI yang lebih rendah menanggapi perlambatan Gambar : Pendapatan pajak turun lebih cepat daripada perlambatan PDB nominal Gambar 7: Penerimaan pajak biasanya lebih lemah yang mencerminkan harga komoditas yang rendah, permintaan yang lemah ditambah pemotongan pemerintah atas tingkat pajak Gambar 8: Jatuhnya harga minyak di akhir tahun 8 dan awal 9 memberi kontribusi signifikan kepada pemotongan pendapatan nonpajak Gambar 9: Penurunan belanja subsidi lebih dari sekadar menyeimbangkan peningkatan belanja program pemerintah pusat Gambar 3: Lapangan kerja terus meningkat, walaupun terjadi penurunan secara global, dengan jumlah pekerja di sektor perdagangan dan industri jasa lain mencatatkan peningkatan terbesar Gambar 31:...tapi sebagian besar pertumbuhan ini terjadi dalam jenis lapangan kerja yang kurang formal Gambar 3: Kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka turun dari awal 8 sampai awal 9, walaupun ekonomi melemah di sekitar pergantian tahun Gambar 33: Pertumbuhan Indonesia naik menuju tingkat potensialnya di tahun Gambar 3: Mitra dagang utama Indonesia diproyeksikan terus pulih secara bertahap dalam dua tahun mendatang... Gambar 35: dan hal ini menghasilkan distribusi jalur potensial yang luas untuk ekonomi Indonesia... Gambar 3: Tingkat perpanjangan utang eksternal Indonesia tinggi di paruh pertama 9... Gambar 37: Indonesia satu-satunya kekuatan ekonomi utama di wilayahnya dengan laju inflasi yang lebih tinggi dari rata-rata sejak krisis Asia tahun 1997/98, dibandingkan dengan inflasi sebelum krisis... Gambar 38: Penurun laju inflasi PDB tumbuh lebih cepat dibanding harga-harga konsumen, dan pemisahan ini diperkirakan akan terus berlanjut... Gambar 39: Anggaran pemerintah pusat memproyeksikan pergeseran sumber daya dari subsidi ke biaya gaji, pembayaran bunga dan bahan... 3

7 DAFTAR TABEL DAFTAR KOTAK Tabel 1: Pertumbuhan diproyeksikan secara bertahap kembali ke tingkat sebelumnya di tahuntahun mendatang... iii Tabel : Tingkat pertumbuhan kuartalan yang disesuaikan secara musiman memberikan perspektif yang sangat berbeda atas ekonomi Indonesia dibandingkan dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun... 3 Tabel 3: Surplus neraca berjalan menutupi arus keluar modal bersih mini pada kuartal kedua, memberikan surplus tipis pada neraca pembayaran dan cadangan yang meningkat tipis... 9 Tabel : Perkembangan dalam pendapatan dan belanja... 1 Tabel 5: Indikator fiskal dan makroekonomi Indonesia... 1 Tabel : Distribusi luas lingkungan pertumbuhan potensial diprediksikan terjadi tahun 1 Tabel 7: Surplus Neraca Pembayaran diperkirakan menyempit karena transaksi berjalan menjadi defisit... 3 Tabel 8: Pembiayaan eksternal terjadwal Indonesia saat ini memerlukan miliar dolar Amerika dalam 1 bulan mendatang... Tabel 9: Proyeksi sumber pembiayaan menghasilkan surplus Neraca Pembayaran sekitar 1 miliar dolar Amerika... Tabel 1: Proyeksi defisit anggaran pemerintah tahun 9 dan 1 sensitif terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi nominal yang diasumsikan, dengan pertumbuhan harga yang lebih cepat yang menunjukkan defisit yang lebih kecil... 8 Tabel 11: Tingkat kemiskinan diproyeksikan terus turun... 9 Tabel 1: El Niño yang lebih parah dari proyeksi saat ini untuk 9/1 akan menghapuskan penurunan kemiskinan yang belakangan ini terjadi Kotak 1: Penyesuaian secara musiman dan peningkatan pengawasan ekonomi... 3 Kotak : Usulan anggaran pemerintah Kotak 3: Estimasi dampak El Niño terhadap kemiskinan... 31

8 Ringkasan: Menuju pemulihan Pada pertengahan 9, ekonomi Indonesia mulai pulih dari guncangan ekonomi yang terjadi pada awal tahun Pada pertengahan 9, ekonomi Indonesia telah memasuki siklus tahap pemulihan ekonomi. Pertumbuhan kuartalan berakselerasi sejak awal 9, setelah terhenti di kuartal akhir 8, walaupun tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun terus melambat menjadi, persen sampai KUARTAL KEDUA. Tren pemulihan bertahap yang relatif stabil ini diproyeksikan berlanjut sampai 11. Pemulihan Indonesia terjadi bersamaan dengan membaiknya lingkungan eksternal. Pertumbuhan PDB KUARTAL KEDUA di seluruh negara tujuan ekspor utama lebih baik daripada yang diperkirakan dan sebagian besar telah keluar dari resesi pada pertengahan tahun. Harga internasional sebagian besar komoditi ekpor Indonesia telah menembus penurunan yang terjadi akhir 8. Perkembangan ini mendukung ekonomi Indonesia dengan ekspor pulih lebih cepat daripada impor. Konsumsi domestik tetap kuat walaupun investor menjadi sangat berhatihati Sektor perbankan terbukti jauh lebih kuat daripada perkiraan sebagian besar pengamat walaupun pinjaman baru tetap terbatas Pasar keuangan terus menguat sepanjang pertengahan 9 Konsumsi domestik terus memberi kontribusi kepada pertumbuhan di kuartal kedua. Di kuartal pertama, sejumlah besar belanja kampanye untuk pemilihan legislatif mengangkat konsumsi swasta. Belanja untuk kampanye pemilihan presiden tampaknya jauh lebih kecil dan konsumsi swasta tidak terlalu banyak berubah dibandingkan KUARTAL PERTAMA. Namun, konsumsi pemerintah yang tinggi menyeimbangkan hal ini karena pemerintah mempercepat pencairan anggaran 9. Berlanjutnya ketahanan dalam konsumsi domestik terutama mendukung industri jasa yang outputnya mengalami akselerasi dibandingkan KUARTAL PERTAMA. Sebagian besar indikator kondisi ekonomi domestik juga menguat mulai dari awal tahun, dengan tingkat keyakinan konsumen mencapai rekor historis dan terus naik, penjualan ritel dan kendaraan membaik, serta kegiatan industri mulai pulih dari penurunan yang terjadi di akhir 8. Walaupun ada daya tahan dalam ekonomi secara keseluruhan dan peningkatan lingkungan bisnis, investor tetap waspada di pertengahan 9. Pembelian barang modal tetap terbatas, walaupun pertumbuhan dalam investasi bangunan baru tetap kuat. Perlambatan dalam investasi secara keseluruhan ini sejalan dengan tidak bergeraknya pemberian pinjaman untuk investasi dan modal kerja sejak akhir 8, yang berlawanan dengan pertumbuhan cepat dalam pemberian pinjaman pada awal tahun itu. Sektor perbankan Indonesia tetap dalam keadaan sehat secara keseluruhan. Rasio kredit macet stabil walaupun diperkirakan naik pada pergantian tahun karena pengambil pinjaman yang terpengaruh oleh perlemahan ekonomi tidak akan dapat memenuhi komitmen pembayaran mereka. Di bulan September, Bank Indonesia tidak mengubah suku bunga acuan setelah melakukan pemotongan sejumlah 3 basis poin dalam 9 bulan terakhir. Hanya sedikit dari pemotongan suku bunga acuan ini yang diterapkan oleh bank, sehingga pada akhir Agustus BI meminta 1 bank terbesar untuk menurunkan suku bunga tabungan mereka secara progresif sampai basis poin di atas suku bunga acuan BI. BI berharap hal ini akan mengurangi biaya dana sehingga memampukan bank untuk memberikan lebih banyak pinjaman pada suku bunga yang lebih rendah. Sepanjang pertengahan 9 pasar keuangan Indonesia terus menguat, pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan pasar lain di wilayah ini. Rupiah terus mengalami apresiasi terhadap dolar Amerika yang melemah, walaupun lebih lambat, dan stabil di sekitar 1. per dolar Amerika pada awal September. Pasar saham terus menguat, naik lebih dari persen dari akhir Mei sampai awal September. Pada awal Juni, imbalan obligasi rupiah pemerintah kembali ke tingkat awal 8, sementara sebaran obligasi dolar Amerika pemerintah Indonesia turun melampaui rata-rata pasar negara berkembang global. Dalam tiga bulan berikut, imbalan obligasi dalam mata uang setempat sangat stabil, sementara sebaran obligasi dolar Amerika kembali turun satu poin persentase. Peningkatan kondisi pasar ini memampukan pemerintah untuk terus membiayai anggarannya melalui pasar obligasi, mengakses dana untuk jangka panjang dan dengan imbalan yang terus turun. dan portofolio investor kembali ke pasar Indonesia. Tingkat perpanjangan utang tinggi Peningkatan kondisi pasar keuangan terjadi bersamaan dengan arus transaksi modal Indonesia yang tidak bergejolak, dan posisi eksternal Indonesia di bulan September 9 lebih kuat daripada awal tahun. Secara keseluruhan, neraca pembayaran tetap surplus di kuartal kedua walaupun lebih sedikit dibandingkan kuartal pertama. Surplus transaksi i

9 sehingga neraca pembayaran mengalami sedikit defisit di KUARTAL KEDUA berjalan sedikit naik karena membaiknya lingkungan eksternal mengangkat ekspor lebih daripada impor. Walaupun investor asing kembali sebagai pembeli bersih atas aset keuangan Indonesia, transaksi berjalan mengalami defisit terutama karena investasi langsung asing bersih lebih lambat setelah mengalami arus masuk yang besar dalam beberapa kuartal. Sebagian besar utang eksternal terjadwal Indonesia diperpanjang di paruh pertama 9 yang mengatasi kekhawatiran di awal tahun bahwa tingkat perpanjangan akan rendah dan jumlah utang lebih besar daripada laporan resmi. Devisa stabil di sepanjang pertengahan 9, sekitar 58 miliar dolar Amerika. Inflasi, setelah lebih rendah daripada perkiraan di awal tahun, mulai naik di bulan Agustus Lapangan kerja meningkat, lebih daripada peningkatan populasi usia kerja, walaupun hanya sedikit lapangan kerja formal yang baru Setelah tertahan lebih lama daripada yang diperkirakan, inflasi mulai naik di bulan Juli dan Agustus, sementara inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sedikit naik menjadi,8 persen tahun-ke-tahun dan inflasi masyarakat miskin naik menjadi 3,8 persen. Inflasi inti, yang tidak menyertakan efek pemotongan dalam harga bahan bakar pada pergantian tahun dan stabilnya harga pangan sepanjang semester pertama, tetap jauh lebih tinggi daripada IHK yaitu,8 persen. Inflasi Indonesia turun lebih dari sebagian besar mitra dagangnya, tapi tetap tinggi. Lapangan kerja meningkat lebih cepat daripada populasi usia kerja sampai bulan Februari, dan tingkat pengangguran turun walaupun sebagian besar populasi usia kerja memasuki angkatan kerja. Namun, sebagian besar pekerjaan baru adalah informal, terutama bagi perempuan. Lapangan kerja yang tinggi, harga yang stabil, tahap akhir program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemerintah, dan perlambatan pertumbuhan yang terbatas menghasilkan penurunan 1, poin persentase pada tingkat kemiskinan sampai bulan Maret 9, menjadi 1, persen. Keuangan publik lebih memberikan stimulus daripada tahun-tahun sebelumnya dan ada peluang untuk belanja yang lebih ambisius di tahun 1 daripada yang diperkirakan usulan anggaran pemerintah Keuangan publik lebih memberikan stimulus daripada tahun-tahun sebelumnya Sampai bulan Juli, anggaran pemerintah mengalami defisit. Biasanya anggaran mencatatkan surplus besar di semester pertama. Pendapatan menurun karena pemotongan tingkat pajak yang dijadwalkan dalam paket stimulus pemerintah dan laba yang lebih rendah karena turunnya harga komoditas dan permintaan eksternal walaupun data bulan Juli menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada periode yang sama, pemerintah membelanjakan lebih banyak program inti dibandingkan periode yang sama tahun 8. Penurunan subsidi energi menurunkan belanja pemerintah secara keseluruhan. Setelah berjalan sangat lambat di awal, belanja pemerintah untuk paket stimulus mengalami akselerasi pada pertengahan Juli. Realisasi defisit anggaran kemungkinan lebih kecil daripada yang dianggarkan, sekitar, persen PDB. Usulan anggaran pemerintah untuk 1 memproyeksikan defisit 1, persen PDB, tapi pertumbuhan PDB nominal dan asumsi harga minyak yang konservatif menunjukkan bahwa realisasi defisit mungkin jauh lebih kecil daripada usulan rencana belanja yang menciptakan peluang untuk belanja yang lebih ambisius. Tren pemulihan ekonomi secara bertahap terus berlanjut ke 11 melalui akselerasi output dan harga sementara akhir bantuan langsung tunai pemerintah memperlambat penurunan tingkat kemiskinan Pemulihan bertahap di pertengahan 9 akan berlanjut selama satu setengah tahun. Pertumbuhan kuartalan diperkirakan naik secara perlahan dari tingkat di KUARTAL KEDUA dan pertumbuhan tahun-ke-tahun akan mulai naik pada akhir tahun dan secara bertahap mencapai sedikit di atas persen tahun 11. (Tabel 1) Permintaan domestik kemungkinan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan karena pemerintah terus mencairkan stimulusnya dan tahun 1 kepercayaan investor akan pulih. Ekspor bersih kemungkinan tidak akan terus memberi kontribusi kepada pertumbuhan di 1 karena ekonomi Indonesia kemungkinan akan terus tumbuh lebih cepat daripada mitra dagangnya tapi akan lebih mendukung di tahun 11 karena ekonomi global secara perlahan kembali ke tren pertumbuhan. Melemahnya surplus perdagangan dan pemulihan dalam harga komoditas membuat transaksi berjalan kemungkinan mendekati keseimbangan atau bahkan mencatatkan sedikit defisit di tahun 11. Namun, neraca pembayaran akan tetap surplus dan cadangan devisa secara perlahan bertambah karena pembiayaan terjadwal Indonesia tetap berlanjut dan kondisi pasar keuangan global menjadi lebih mendukung pasar negara berkembang. Naiknya permintaan domestik dan harga komoditas global diperkirakan mendorong naik inflasi IHK dan masyarakat miskin, kecuali BI mengubah kebijakan menjadi lebih agresif dalam membatasi inflasi dan ekspektasi inflasi dari sebelumnya. Perkembangan ini, ditambah selesainya program BLT, kemungkinan akan memperlambat penurunan tingkat kemiskinan dalam 18 bulan mendatang.

10 Tabel 1: Pertumbuhan diproyeksikan secara bertahap kembali ke tingkat sebelumnya di tahun-tahun mendatang (perubahan persentase tahunan) Gross domestic product Consumer price index Major trading partner growth Poverty rate Sumber: Depkeu, BPS melalui CEIC dan Bank Dunia

11 A. INFORMASI TERBARU EKONOMI 1. Pertumbuhan di Indonesia, dan secara global, pulih di kuartal kedua Pertumbuhan naik di seluruh dunia, termasuk Indonesia, di KUARTAL KEDUA Ekonomi Indonesia berakselerasi sejak awal tahun ini setelah terhenti di KUARTAL KEEMPAT 8. (Gambar 1) Kenaikan ini seiring dengan pertumbuhan di sebagian besar perekonomian besar. (Gambar ) Hasil KUARTAL KEDUA yang didapat mitra dagang utama Indonesia melampaui perkiraan, dan hampir semua mitra dagang Indonesia sekarang telah keluar dari resesi. Amerika Serikat tetap merupakan penghambat besar pertumbuhan global, namun tingkat penurunannya telah berkurang dan ada semakin banyak bukti bahwa resesi pascaperang terpanjang sepertinya telah berakhir. 1 Estimasi yang disesuaikan secara musiman menunjukkan bahwa depresi dalam pertumbuhan Indonesia telah berlalu Ekonomi Indonesia tampaknya telah melewati depresi dalam pertumbuhan. Di KUARTAL KEDUA, output naik sebesar 1, persen kuartal-ke-kuartal (disesuaikan secara musiman) sedikit di bawah tingkat pertumbuhan rata-rata di tahun-tahun terakhir. Pertumbuhan kuartalan naik dari KUARTAL PERTAMA, setelah tidak mengalami perubahan di KUARTAL KEEMPAT 8 saat gejolak ekonomi dan keuangan mencapai puncaknya. Namun, tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun (tahun-ke-tahun) terus menurun. Di KUARTAL KEDUA, pertumbuhan tahun-ke-tahun adalah, persen, turun dari, persen di KUARTAL KETIGA 8. Berlanjutnya penurunan dalam tingkat pertumbuhan tahunke-tahun sebagian disebabkan ekonomi yang kuat di awal 8. (Kotak 1 menjelaskan penyesuaian musiman atas data berfrekuensi tinggi.) Gambar 1: Ekonomi Indonesia mengalami depresi di kuartal akhir 8, namun kembali naik mendekati rata-rata terakhirnya (persen pertumbuhan) 3 QoQ seasonally adjusted (LHS) Year on year (RHS) 8 Gambar : dan ekonomi global menjadi stabil dan mulai pulih di kuartal kedua (persen pertumbuhan per kuartal disesuaikan secara musiman) Q 8 Q1 9 Q Jun- Mar- Dec-5 Sep-7 Jun-9 Sumber: BPS melalui CEIC. Penyesuaian musiman Bank Dunia. China India Indonesia Philip. U.S. Sumber: Badan statistik nasional melalui CEIC dan penyesuaian musiman Bank Dunia jika data dipublikasikan tanpa disesuaikan secara musiman Euro Area Malaysia Japan Thailand Pertumbuhan KUARTAL KEDUA Indonesia didorong pemulihan dalam ekspor dan konsumsi pemerintah, sementara konsumsi swasta stabil Pendorong pertumbuhan utama di kuartal kedua berasal dari pemulihan volume ekspor yang lebih cepat daripada impor. (Gambar 3). Konsumsi pemerintah melanjutkan pertumbuhannya yang kuat, naik,7 persen kuartal-ke-kuartal menjadi 17, persen lebih tinggi tahun-ke-tahun, jauh di atas rata-rata 5 tahunnya. Konsumsi swasta hanya naik,1 persen kuartal-ke-kuartal, mengikuti pertumbuhan kuat (, persen) di KUARTAL PERTAMA, terkait dengan tingkat belanja tinggi untuk kampanye pemilu anggota DPR dan panen yang baik. Konsumsi rumah tangga nonpangan, sebagian besar didukung belanja terkait pemilihan umum di KUARTAL PERTAMA, sedikit mengalami penurunan di KUARTAL KEDUA, sementara konsumsi pangan naik, persen. Hal ini menunjukkan 1 Untuk informasi lebih lanjut mengenai ekonomi global dan regional, baca East Asia and Pacific Economic Update Bank Dunia yang akan datang, yang akan diluncurkan di minggu pertama November di 1

12 Laporan Kuartalan Ekonomi Indonesia Terbitlah Terang jeda dalam pertumbuhan konsumsi swasta di KUARTAL KEDUA kemungkinan hanya sementara. sementara investasi tetap menghambat pertumbuhan Penguatan dalam kegiatan sektor jasa mendukung kenaikan PDB di KUARTAL KEDUA Pengeluaran investasi tumbuh lebih kecil dari rata-rata lima tahunnya, tumbuh sebesar,3 persen dari KUARTAL PERTAMA sampai KUARTAL KEDUA menjadi,7 persen lebih tinggi dari satu tahun sebelumnya. Ini merupakan titik balik dari kuartal pertama saat total investasi mengalami penurunan. Di kuartal kedua, belanja untuk mesin dan peralatan serta barang transportasi dikurangi lebih lanjut. Komponen mesin dan peralatan impor turun dalam dua kuartal berturut-turut, mencatatkan penurunan terbesar sejak akhir 5 (turun 7,7 persen dari KUARTAL PERTAMA ke KUARTAL KEDUA). Pertumbuhan investasi bangunan tidak melambat secara drastis dan pertumbuhan kuartalan sedikit naik di KUARTAL KEDUA dibandingkan tiga kuartal sebelumnya. Berlanjutnya perlambatan dalam investasi secara keseluruhan di kuartal kedua konsisten dengan rendahnya investasi oleh bisnis sejak awal tahun (didiskusikan di bawah). Sepanjang KUARTAL KEDUA, akselerasi dalam kegiatan sektor jasa mendukung kenaikan pertumbuhan PDB agregat. Ini merupakan titik balik perlambatan yang dimulai di pertengahan 8. Akselerasi sebagian besar dihasilkan oleh sektor ritel yang merupakan bagian terbesar sektor jasa dan didukung oleh kenaikan bertahap dalam indeks penjualan ritel bulanan. Pertumbuhan di sektor industri tetap stabil walaupun diperkirakan mengalami perlambatan, naik mendekati tingkat pertumbuhan rata-rata lima tahunnya di kuartal ini. Sebagian besar sektor industri mengalami pertumbuhan yang kuat, yang diimbangi pertambangan yang terus mengalami penurunan kegiatannya. Setelah mengalami pertumbuhan cepat di KUARTAL PERTAMA, total produksi pertanian melambat bersamaan dengan kontraksi output pertanian pangan dan nonpangan (Gambar ). Gambar 3: Pemulihan dalam ekspor terhadap impor dan konsumsi pemerintah yang terus naik mendukung pengeluaran (kontribusi poin persentase kuartal-ke-kuartal terhadap pertumbuhan PDB agregat, disesuaikan secara musiman) 1 Percentage points Govt cons Net exports Percentage points GDP 1 Gambar : sementara kegiatan jasa memberi lebih banyak kontribusi terhadap pertumbuhan PDB di KUARTAL KEDUA daripada di KUARTAL PERTAMA (kontribusi poin persentase kuartal-ke-kuartal terhadap pertumbuhan PDB agregat, disesuaikan secara musiman) Q1 Q Priv cons Q1 Investment Q Discrepancy Agriculture Mining Industry Services Catatan dan sumber: Kontribusi poin persentasei yang disesuaikan secara musiman mungkin tidak setara dengan pertumbuhan PDB agregat. BPS melalui CEIC dan Bank Dunia.. Indikator ekonomi lain juga melaporkan perbaikan kondisi sejak awal tahun Penguatan dalam konsumsi swasta didukung oleh indikator belanja dan keyakinan konsumen terbaru (Gambar ). Survei BI tentang sentimen konsumen menunjukkan hasil yang kuat tahun ini - data bulan Juli merupakan hasil tertinggi kedua dalam sejarah rangkaian - sementara indeks penjualan ritel BI kembali ke tingkat pertengahan 8 setelah jatuh di awal tahun. Penjualan kendaraan bermotor dan sepeda motor tetap lemah dibandingkan pertengahan 8, tapi mulai pulih sejak awal tahun dan telah mencapai tingkat awal 8. (Gambar 7) Indikator produksi juga menunjukkan bahwa ekonomi mulai pulih dari perlambatan di akhir 8. Indeks produksi industri menunjukkan bahwa kedalaman kontraksi di akhir 8 THE WORLD BANK BANK DUNIA September 9

13 Laporan Kuartalan Ekonomi Indonesia Terbitlah Terang hanyalah sementara, dan indeks melaporkan naiknya kegiatan di perusahaan menengah dan besar yang disurvei sejak awal tahun. Konsumsi semen, yang sangat terkait dengan produksi industri, juga terus menunjukkan tren naik yang dimulai awal tahun ini. Produksi sekarang lebih tinggi dari satu tahun sebelumnya. Satu indikator parsial yang tetap lemah adalah kredit bank (lihat bagian 5d di bawah). Kotak 1: Penyesuaian secara musiman dan peningkatan pengawasan ekonomi Data rangkaian waktu makroekonomi, seperti produk domestik bruto atau indeks harga, cenderung bergerak dengan tiga proses utama: komponen siklus tren, komponen musiman dan komponen iregular. Komponen siklus tren adalah gerakan jangka panjang dan jangka menengah rangkaian ini - dalam hal PDB riil, hal ini mencakup tingkat pertumbuhan rata-rata dan fluktuasi siklus bisnis. Komponen musimannya adalah fluktuasi dalam setahun yang berulang dengan cara yang sama di bulan atau kuartal yang sama dari tahun ke tahun, misalnya musim panen yang menghasilkan peningkatan hasil pertanian jangka pendek, masa liburan yang sama mengurangi kegiatan industri, atau penyesuaian kembali harga pada awal tahun sekolah atau tahun kalender baru. Komponen iregular adalah yang tersisa setelah komponen musiman dan siklus tren dihilangkan. Mungkin hal ini dikarenakan fluktuasi pengambilan sampel dalam proses pengumpulan data atau fluktuasi dalam kegiatan karena suatu kejadian khusus. Saat menganalisis perkembangan dalam ekonomi, komponen siklus tren suatu rangkaian dapat menyediakan informasi berguna bagi pembuat keputusan. Sebagai contoh, apakah suatu perekonomian sedang mengalami perlambatan atau akselerasi, apakah tingkat pertumbuhan saat ini berada di atas atau di bawah tren yang sedang berjalan, atau apakah tekanan inflasi sedang terbentuk. Pengidentifikasian gerakan tersebut dalam tingkat pertumbuhan per kuartal atau per bulan dalam data yang tidak disesuaikan secara musiman dapat sangat sulit dilakukan. (Gambar 5) Penyesuaian musiman membantu tugas ini dengan menghilangkan komponen musiman dari data rangkaian waktu ekonomi, menyisakan komponen siklus tren dan variasi acak dalam data. Pendekatan paling sederhana untuk perhitungan musiman adalah memeriksa tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun. Pertumbuhan tahun-ke-tahun (tahun-ke-tahun) menjelaskan siklus musiman rutin dengan membandingkan tingkat dalam suatu periode dalam setahun (misalnya, kuartal Maret 9 saat terjadi panen raya) dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini akan menyertakan pergerakan kumulatif di bulan Maret yang sedang berjalan, ditambah kuartal Desember, September dan Juni sebelumnya. Hal ini menghilangkan sebagian volatilitas per kuartal. Namun, tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun juga dapat menghilangkan titik balik dalam rangkaian mendasar. Hal ini terlihat pada rangkaian PDB agregat terbaru. (Gambar 5) Tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia terus melambat dari, persen di KUARTAL KETIGA 8 menjadi, persen di kuartal terbaru KUARTAL KEDUA 9. Penurunan ini sebagian diakibatkan oleh tingkat pertumbuhan kuartalan yang tinggi di akhir 7 dan awal 8 yang 'keluar' dari perhitungan tahun-ke-tahun, dan keberadaannya yang masih terasa dalam perhitungan pertumbuhan yang hampir nol tahun-ke-tahun di akhir 8. Interpretasi ini dapat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan kuartal-ke-kuartal yang telah disesuaikan secara musiman, yang menunjukkan pertumbuhan stabil dan relatif kuat sampai KUARTAL KETIGA 8, pertumbuhan nyaris nol di KUARTAL KEEMPAT terjadi di puncak guncangan keuangan dan ekonomi, yang kemudian disusul oleh pemulihan pertumbuhan yang progresif di kuartal pertama dan kedua 9. Hal ini pun terjadi sepanjang paruh pertama 9 pada indikator ekonomi utama Indonesia lainnya. (Tabel ) Sebagai contoh, ekspor dan impor menunjukkan tanda-tanda pemulihan dalam data KUARTAL KEDUA tapi tetap rendah dalam tahun-ke-tahun. Secara singkat, penyesuaian musiman memampukan peningkatan pengawasan atas ekonomi Indonesia, terutama sekitar titik balik dalam ekonomi. Gambar 5: Tiga versi pertumbuhan PDB Indonesia (persen pertumbuhan) YoY (RHS) 8 Tabel : Tingkat pertumbuhan kuartalan yang disesuaikan secara musiman memberikan perspektif yang sangat berbeda atas ekonomi Indonesia dibandingkan dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun (persen pertumbuhan) Q Q1 Q Q Q1 Q QoQ growth YoY growth - - QoQ NSA (LHS) QoQ SA (LHS) Jun-5 Jun- Jun-7 Jun-8 Jun-9 - GDP Domestic Private consumption Gov Consumption Investment External Exports Imports Sumber: BPS melalui CEIC dan Bank Dunia Badan statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), tidak mempublikasikan estimasi rangkaian makroekonimi yang disesuaikan secara musiman. Ada beberapa pendekatan untuk mengestimasi dan menghilangkan komponen musiman dalam rangkaian ekonomi. Cara paling sederhana adalah melakukan regresi atas dummy untuk setiap periode rutin pada rangkaian sebenarnya. Pendekatan ini berasumsi bahwa pergerakan musiman dalam periode tertentu tidak berubah secara signifikan THE WORLD BANK BANK DUNIA September 9 3

14 Laporan Kuartalan Ekonomi Indonesia Terbitlah Terang bersamaan dengan berjalannya waktu. Pendekatan lain yang lebih canggih tidak terlalu memperhitungkan asumsi ini dengan memperbolehkan faktor musiman untuk berubah secara berkala. Pendekatan yang segera dapat digunakan dan umum digunakan adalah paket X1-ARIMA. Pendekatan ini digunakan untuk menghitung data Indonesia yang disesuaikan secara musiman yang dilaporkan dalam Perkembangan Triwulan ini. Penyesuaian data Indonesia untuk faktor musiman memiliki komplikasi tambahan dengan memperhitungkan hari libur umat Muslim. Hari libur ini mengikuti kalender bulan yang maju sekitar 11 hari setiap tahunnya terhadap kalender Masehi. Ramadan dan Idul Fitri memiliki dampak signifikan terhadap perilaku ekonomi melalui peningkatan konsumsi makanan, pengurangan jam kerja dan penggunaan hari libur. Untuk data kuartalan, dampak Ramadan terhadap pola musiman tidak signifikan, terutama jika faktor musiman dapat disesuaikan secara perlahan, misalnya melalui teknik X1-ARIMA. Untuk data bulanan, jika liburan umat Muslim memiliki dampak signifikan, dampak tersebut dapat dihitung dengan melakukan regresi terhadap rangkaian yang disesuaikan secara musiman untuk beragam hari libur. Gambar : Indikator sentimen konsumen sangat kuat (indeks) Gambar 7: dan hal ini terbukti pada penjualan aktual (pembelian bulanan) Index BI Consumer Survey Index (LHS) BI Retail sales (RHS) Index ' ' Motor cycles (LHS) Motor vehicles (RHS) Jul-5 Jul- Jul-7 Jul-8 Jul-9 Jul-5 Jul- Jul-7 Jul-8 Jul-9 Catatan dan sumber: Indeks keyakinan konsumen BI berada Sumber: GAI dan Astra melalui CEIC pada tingkat 1 yang menunjukkan jumlah responden bersih yang memiliki pandangan positif sama dengan jumlah yang memiliki pandangan negatif. BI melalui CEIC.. Inflasi berada pada titik balik Tingkat laju inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) telah meningkat untuk pertama kali sejak 1 bulan Harga-harga konsumen masih tetap tertekan pada pertengahan tahun 9, sebelum mencatat sedikit peningkatan pada bulan Juli dan Agustus. (Gambar 8) Inflasi tahun-ketahun tampaknya telah mencapai dasarnya, menyentuh,7 persen pada bulan Juli (tahun-ke-tahun) dan meningkat menjadi,8 persen pada bulan Agustus, peningkatan pertama dalam 1 bulan terakhir. Peningkatan harga bahan pangan, yang sebagian disebabkan oleh bulan Ramadan, mendorong peningkatan ini. Dampaknya paling dirasakan oleh keluarga berpenghasilan rendah, yang terus menghadapi peningkatan harga yang lebih cepat dari rata-rata. Biaya yang harus mereka keluarkan untuk konsumsi meningkat sebesar 3,8 persen pada tahun berjalan sampai Agustus, sedikit lebih tinggi dibanding pada bulan Juli. Tanpa menyertakan harga bahan pangan yang cepat berubah, dan penurunan harga bahan bakar bersubsidi pada pergantian tahun, telah terjadi inflasi yang jauh lebih tinggi, sebesar,8 persen selama tahun berjalan sampai bulan Agustus. Pengukuran inflasi 'inti' ini, seperti inflasi IHK, telah menurun dengan cepat sejak awal tahun 9 sampai bulan Juli, tetapi kini tampaknya telah mendekati titik paling rendahnya. Perhitungan bulan Ramadan berdasarkan peredaran bulan, yang maju sekitar 11 hari setiap tahun dari kalender Masehi. THE WORLD BANK BANK DUNIA September 9

15 Laporan Kuartalan Ekonomi Indonesia Terbitlah Terang Gambar 8: Peningkatan harga yang berarti pada beberapa bulan terakhir menunjukkan titik balik dari tingkat laju inflasi IHK (inflasi harga konsumen tahun-ke-tahun dan bulan-ke-bulan) Food (RHS) Inflation (RHS) Inflation - monthly (LHS) Poverty basket (RHS) Aug-7 Feb-8 Aug-8 Feb-9 Aug Gambar 9: Harga rata-rata konsumen sangat sedikit bergerak pada paruh awal tahun 9 (pertumbuhan kumulatif dalam inflasi IHK) Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Sumber: Bank Indonesia, BPS dan Bank Dunia Sumber: BPS dan Bank Dunia Harga bahan bakar dan bahan pangan yang lebih rendah menyebabkan turunnya inflasi IHK Peningkatan Rupiah sejak bulan Maret telah mengimbangi sebagian besar peningkatan pada harga-harga dunia Faktor-faktor utama yang menurunkan inflasi IHK tahun-ke-tahun pada kuartal terakhir tidak disertakan dalam pengukuran inti. Inflasi IHK tahun-ke-tahun mencatat penurunan yang besar pada bulan Juni dan Juli, dengan meningkatnya harga bahan bakar bersubsidi pada akhir bulan Mei 8 dan keseimbangan harga-harga baru tidak disertakan dalam perhitungan. Dengan harga-harga dunia yang lebih rendah, harga bahan bakar diturunkan pada pergantian tahun, dan harga bahan pangan segar turun setiap bulan pada kuartal kedua. Sejak awal tahun hingga bulan Agustus, Indeks Harga Konsumen (IHK) hanya meningkat tipis sebesar 1, persen, jauh lebih rendah dibanding 8 bulan pertama tahuntahun yang lalu. (Gambar 9) Jatuhnya harga-harga bahan pangan pada paruh awal tahun 9 telah membawa berkah terutama bagi rumah tangga berpenghasilan rendah, dengan besarnya proporsi bahan pangan pada keseluruhan pengeluargan mereka, dengan perkiraan Bank Dunia yang menunjukkan laju inflasi mereka telah turun lebih dari setengahnya antara bulan Maret hingga Agustus. (Gambar 8) Harga komoditas dunia telah meningkat sejak awal tahun. Peningkatan rupiah memberikan pengimbang yang lebih dari cukup bagi peningkatan sebagian besar komoditas bahan pangan dengan gula sebagai pengecualian yang penting yang menyebabkan jatuhnya harga bahan-bahan pangan dalam hitungan rupiah. (Gambar 1) Akan tetapi, harga bahan bakar dunia telah meningkat lebih cepat dari peningkatan nilai Rupiah. Sementara sistem subsidi bahan bakar pemerintah telah, untuk sementara waktu, melindungi biaya energi rumah tangga dari dampak langsung peningkatan tersebut, biaya untuk energi yang harus dibayar industri telah meningkat. Sebagai akibatnya, harga dari barang-barang perdagangan, yang sangat peka pada pergerakan harga dunia dan kurs tukar, mulai beranjak naik. (Gambar 1) THE WORLD BANK BANK DUNIA September 9 5

16 Laporan Kuartalan Ekonomi Indonesia Terbitlah Terang Gambar 1: Peningkatan Rupiah mengimbangi peningkatan harga komoditas belakangan ini (persentase perubahan harga komoditas kuartal-ke-kuartal dalam rupiah; laju inflasi tahun-ke-tahun) IDR per USD Tradeable Inflation Global food prices Global energy prices Aug- Aug-7 Aug-8 Aug-9 Sumber: BPS melalui CEIC dan Bank Dunia Harga komoditas dunia telah meningkat sejak awal tahun. Peningkatan rupiah memberikan pengimbang yang lebih dari cukup bagi peningkatan sebagian besar komoditas bahan pangan dengan gula sebagai pengecualian yang penting yang menyebabkan jatuhnya harga bahanbahan pangan dalam hitungan rupiah. (Gambar 1) Akan tetapi, harga bahan bakar dunia telah meningkat lebih cepat dari peningkatan nilai Rupiah. Sementara sistem subsidi bahan bakar pemerintah telah, untuk sementara waktu, melindungi biaya energi rumah tangga dari dampak langsung peningkatan tersebut, biaya untuk energi yang harus dibayar industri telah meningkat. Sebagai akibatnya, harga dari barang-barang perdagangan, yang sangat peka pada pergerakan harga dunia dan kurs tukar, mulai beranjak naik. (Gambar 1) Laju inflasi Indonesia masih cukup tinggi Laju inflasi Indonesia masih tetap lebih tinggi dibanding mitra-mitra dagangnya yang sebagian besar sedang menghadapi deflasi seperti yang umum terjadi sebelumnya. (Gambar 11) Akan tetapi, laju inflasi Indonesia telah turun lebih banyak dibanding hampir seluruh mitra dagangnya sejak akhir tahun 8. (Gambar 1) Ini terjadi di tengah keprihatinan bahwa penurunan nilai rupiah di akhir tahun 8, dan peningkatan perkiraan inflasi ke tingkat yang lebih tinggi pada awal tahun 8 sewaktu laju inflasi meningkat pesat, mungkin telah menggeser laju inflasi struktural Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Gambar 11: Laju inflasi Indonesia tetap lebih tinggi dari hampir seluruh negara tetangga dan mitra dagangnya (inflasi harga konsumen tahun-ke-tahun) Gambar 1: walaupun penurunan laju inflasi Indonesia sejalan dengan ekonomi lain (perubahan persentase dalam inflasi harga konsumen tahunke-tahun, puncak tahun 8 sampai pengamatan paling akhir) Indonesia China India Japan Thailand -5-5 Aug-5 Aug- Aug-7 Aug-8 Aug Percentage point Percentage point Sumber: Badan statistik nasional melalui CEIC dan Bank Dunia Harga-harga sektor hulu tetap stabil sejak bulan Februari Harga grosir mengalami sedikit perubahan di kuartal pertama 9. Harga sebagian besar subkomponen tetap datar, termasuk harga di bidang pertambangan, di tengah meningkatnya harga komoditas tersebut di dunia internasional pada periode tersebut. Peningkatan sebesar 5 persen harga di bidang pertanian diimbangi oleh penurunan tipis pada harga ekspor yang dilaporkan. Harga-harga sektor hulu tetap lebih lemah dibanding harga pada pertengahan tahun 8, secara keseluruhan lebih rendah 7,7 persen, terutama karena harga industri dan perdagangan yang lebih rendah. THE WORLD BANK BANK DUNIA September 9

17 Laporan Kuartalan Ekonomi Indonesia Terbitlah Terang sementara harga-harga pada keseluruhan ekonomi terus meningkat dengan cukup kuat Melambatnya inflasi harga konsumen pada tahun lalu telah menurunkan pertumbuhan harga keseluruhan ekonomi, seperti diukur dengan penurunan laju inflasi PDB, menjadi,8 persen tahun berjalan pada kuartal kedua tahun 9 tingkat pertumbuhan paling rendah dalam 5 tahun. Tetapi penurunan laju inflasi PDB tetap lebih tinggi secara signifikan dibanding IHK, karena ia menyertakan harga barang-barang investasi dan layanan pemerintah (seperti gaji pegawai negeri), yang tetap tumbuh relatif cepat. 3. Arus perdagangan Indonesia mulai pulih Arus perdagangan mulai pulih sejak kuartal kedua, yang didukung oleh peningkatan dalam harga komoditas dan permintaan eksternal Arus perdagangan Indonesia mulai bangkit bulan-ke-bulan pada pertengahan tahun berjalan 9, walaupun masih di bawah puncaknya pada tahun 8. (Gambar 13) Sejak bulan Februari, arus perdagangan telah didukung oleh pemulihan bertahap dalam harga komoditas dan peningkatan yang berarti dalam permintaan eksternal. (Gambar 13 dan Gambar 1) Pada bulan Juli, nilai ekspor sudah 35 persen lebih tinggi dari nilainya di bulan Februari, tetapi masih seperempat di bawah nilai yang dicatat satu tahun yang lalu. Sementara semua golongan ekspor telah mencatat pertumbuhan yang positif sejak bulan Februari, pemulihan pada umumnya didorong oleh peningkatan dalam ekspor pertambangan dan mineral (hampir 8 persen lebih tinggi) dan ekspor minyak dan gas bumi (naik persen). Harga komoditas dunia yang lebih tinggi ditambah permintaan dalam negeri yang kokoh mendorong nilai impor barang dagangan naik hampir 5 persen dari nilai terendah di bulan Februari. Impor telah menorehkan peningkatan pada seluruh golongan. Produk minyak dan gas bumi mencatatkan peningkatan tertinggi (naik lebih dari 9 persen), barang setengah jadi (masukan yang telah diproses untuk proses lebih lanjut) (naik persen) dan barang-barang konsumsi (naik 7 persen). Investasi yang lebih rendah pada pabrik dan peralatan terlihat jelas pada minimnya impor barang-barang modal pada kuartal dua. Tetapi tampaknya akan mulai pulih pada pertengahan tahun, dengan meningkatnya impor hampir sebesar persen di bulan Juli. Gambar 13: Arus perdagangan membaik (nilai dan neraca perdagangan, juta dolar Amerika) USD billion USD billion Trade Balance (LHS) 15 Expor ts Imports Jul-7 Jan-8 Jul-8 Jan-9 Jul-9 Sumber: BPS dan Bank Dunia Gambar 1: bersama-sama dengan harga komoditas, yang telah meningkatkan harga ekspor perdagangan Indonesia (diindeks sampai 1 pada bulan Juli 7) Index Index Non-energy Ene r gy Expor ts Jul-7 Jan-8 Jul-8 Jan-9 Jul-9 Sumber: Harga komoditas dunia Bank Dunia. Harga ekspor Indonesia yang dihitung oleh Bank Dunia dari data perdagangan BPS. 7 Perdagangan jasa juga mulai pulih Arus perdagangan jasa juga mulai pulih pada kuartal kedua dari penyusutan yang parah pada pergantian tahun. Pemulihan pada impor jasa jauh lebih kuat dibanding ekspornya, berlawanan dengan perdagangan barang. Setelah menyusut hampir 1 persen pada kuartal pertama, ekspor jasa meningkat tipis sebesar 3,3 persen pada kuartal kedua, THE WORLD BANK BANK DUNIA September 9 7

18 Laporan Kuartalan Ekonomi Indonesia Terbitlah Terang terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah dan belanja turis. Impor jasa meningkat cukup kuat pada kuartal kedua (naik 11,8 persen) terutama didorong oleh belanja transportasi yang lebih tinggi untuk perdagangan minyak dan gas bumi Indonesia yang meningkat, dan dengan meningkatnya perjalanan ke luar negeri oleh penduduk Indonesia.. dan arus keuangan eksternal telah kembali ke pola yang lebih normal Surplus neraca pembayaran menyusut pada kuartal kedua Arus neraca luar negeri Indonesia mulai pulih pada kuartal kedua, setelah melewati pergerakan yang liar pada masa pergantian tahun. Perubahan haluan menjadi defisit neraca keuangan menyusutkan neraca pembayaran Indonesia dari dari, miliar dolar Amerika pada kuartal satu menjadi 1,1 milyar dolar Amerika pada kuartal dua. (Tabel 3) Perubahan haluan dibanding kuartal pertama disebabkan banyaknya likuiditas aktiva asing yang dibeli oleh orang Indonesia (misalnya saham dan tabungan pada rekening bank) untuk menurunkan investasi bersih di Indonesia oleh pihak asing dan untuk menyesuaikan arus kuartalan, seperti jadwal pembayaran utang luar negeri. Surplus perdagangan yang lebih besar memperluas surplus rekening berjalan Arus liar pada neraca permodalan telah bergeser menuju pola yang lebih umum Pemulihan yang lebih kuat dalam ekspor relatif kepada impor pada kuartal kedua meningkatkan surplus perdagangan Indonesia dan keseluruhan surplus neraca berjalan. Walaupun mendorong surplus perdagangan, harga komoditas yang lebih tinggi menyebabkan defisit penerimaan bersih yang lebih besar dengan meningkatnya keuntungan dari operasi investor-investor asing. Pada kuartal kedua, kiriman uang dari pekerja Indonesia di luar negeri sudah mendekati nilai rata-ratanya pada beberapa tahun terakhir, pulih dari suatu penyusutan yang berarti pada kuartal pertama. Arus pada rekening keuangan telah kembali ke pola yang lebih normal setelah bergerak liar selama setengah tahun, terutama bagi perkiraan-perkiraan yang mudah berubah. Investor portofolio asing telah kembali sebagai pembeli bersih pada pasar-pasar modal dan obligasi pemerintah setelah sempat menurunkan kegiatan mereka selama setengah tahun yang lalu. Sementara itu penduduk Indonesia hanya memindahkan tabungan mereka ke luar negeri pada tingkat yang hanya sedikit lebih tinggi dari tingkat normalnya. Kredit perdagangan berlipat ganda dari kuartal pertama sejalan dengan peningkatan kegiatan perdagangan tetapi tetap sangat kecil dibanding tingkat yang pernah dicapai pada tahun-tahun terakhir. Juga terdapat selentingan bahwa banyak perusahaan mulai kembali meningkatkan utang luar negeri mereka setelah lama menghilang dari pasar surat utang. Pengecualian terbesar dari kecenderungan umum 'normalisasi' arus keuangan Indonesia ini terletak pada penurunan drastis pada masuknya penanaman modal asing, yang disebabkan oleh rendahnya investasi pada bidang-bidang selain minyak dan gas bumi. Penurunan ini terjadi setelah titik tertinggi penanaman modal asing di Indonesia tercapai pada dua kuartal sebelumnya. Walau demikian, rangkaian pengumuman rencana investasi asing yang mulai meningkat pada bulan Mei masih belum berkurang hingga bulan September. Cadangan telah kembali pada tingkat sebelum krisis Cadangan devisa Indonesia meningkat hingga,3 miliar dolar Amerika pada awal bulan September, mendekati nilai puncaknya yang tercatat sebelum krisis pada bulan Juli 8. Surplus dalam neraca pembayaran mendorong peningkatan bertahap ini, seperti juga tambahan 1,7 miliar alokasi hak penarikan khusus (senilai,7 miliar dolar Amerika) oleh IMF pada tanggal 1 Agustus. THE WORLD BANK BANK DUNIA September 9 8

19 Laporan Kuartalan Ekonomi Indonesia Terbitlah Terang Tabel 3: Surplus neraca berjalan menutupi arus keluar modal bersih mini pada kuartal kedua, memberikan surplus tipis pada neraca pembayaran dan cadangan yang meningkat tipis (miliar dolar Amerika kecuali disebutkan lain) Q1 Q Q3 Q Q1 Q Balance of payments % GDP.% 3.8% 3.3% -.%.8% 1.% -.1% -3.8% 3.5%.8% Current account % GDP.1% 3.%.%.1%.3% -.7% -.% -.%.%.% Goods balance Services balance Net income & transfers Capital & financial account % GDP.1%.8%.8% -.% -1.% 1.9%.% -3.% 1.% -1.8% Direct investment (net) Inflows Outflows Portfolio investment (net) Inflows Outflows Other investment (net) Government Private Reserves Sumber: BI, BPS melalui CEIC dan Bank Dunia 5. Sejalan dengan ekonomi riil, pasar uang Indonesia telah mencetak prestasi yang baik dan menemukan pijakan yang kokoh pada kuartal kedua. Indeks harga saham gabungan (IHSG) meningkat lebih tajam dibanding indeks-indeks Asia lain sejak bulan Juli sampai Agustus Rupiah telah menguat secara berarti sejak bulan Maret, dan cukup stabil berada pada tingkat sekitar 1. setelah menguat menjadi 9.85 per 1 dolar Amerika pada awal bulan Agustus a. Pasar saham dan mata uang rupiah telah pulih dengan meyakinkan sejak bulan Maret Pasar keuangan Indonesia terus melanjutkan kecenderungan penguatan yang dimulai pada bulan Maret sampai ke kuartal ketiga tahun 9. Pada awal bulan September, pasar saham Indonesia telah meningkat 89 persen dibanding nilai rendahnya pada bulan Maret. Ledakan bom tanggal 17 Juli di hotel Ritz-Carlton dan Marriott di Jakarta tidak menggoyahkan kepercayaan investor dan IHSG mencatat penguatan tertinggi dibanding indeks-indeks negara Asia lain dari pertengahan April hingga Agustus (Gambar 15). Tanpa mengurangi optimisme, penting dicatat bahwa jumlah saham yang diperdagangkan dan total kapitalisasi pasar IHSG tetap relatif kecil, sehingga dibutuhkan kecermatan yang tinggi untuk menghubungkan antara gerakan pasar saham yang positif dan pembangunan ekonomi riil. Seperti saham-saham, rupiah juga terus menguat terhadap dolar Amerika sejak bulan April. Setelah melemah melebihi Rp 1. per dolar Amerika pada bulan Maret, rupiah telah bangkit dan diperdagangkan pada kisaran pada sebagian besar bulan Juni dan Juli. Angka-angka neraca perdagangan yang kuat membantu mendorong kurs tukar hingga sedikit di bawah Rp 1. per dolar Amerika di bulan Agustus. Menuju ke depan, pergerakan pada pasar Amerika Serikat pada musim gugur di belahan Utara akan menjadi penunjuk penting akan kekuatan pemulihan Amerika, dan apakah pemulihan itu akan tetap positif atau merosot untuk kedua kalinya. Kebangkitan Amerika Serikat yang kuat dan menguatnya dolar Amerika terhadap berbagai mata uang dapat kembali menekan kurs tukar rupiah/dolar Amerika, yang telah mengikuti kecenderungan penguatan dan pelemahan dolar Amerika sejak krisis dimulai (Gambar 1). Selain itu, karena penguatan rupiah yang baru terjadi juga disebabkan oleh saldo positif neraca perdagangan Indonesia, suatu penurunan pada surplus perdagangan Indonesia karena terus berlangsungnya pemulihan ekonomi secara relatif terhadap mitra-mitra dagang Indonesia juga dapat menekan rupiah (Gambar 17). THE WORLD BANK BANK DUNIA September 9 9

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan

Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan Prospek pertumbuhan global masih tetap lemah dan pasar keuangan tetap bergejolak Akan tetapi, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga

Lebih terperinci

A. INFORMASI TERBARU EKONOMI

A. INFORMASI TERBARU EKONOMI A. INFORMASI TERBARU EKONOMI 1. Pertumbuhan di Indonesia, dan secara global, pulih di kuartal kedua Pertumbuhan naik di seluruh dunia, termasuk Indonesia, di KUARTAL KEDUA Ekonomi Indonesia berakselerasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA

LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA Gambar Lampiran : Pertumbuhan PDB (persen pertumbuhan) Year on year Gambar Lampiran : Kontribusi terhadap PDB (pengeluaran) (pertumbuhan trimulan-ke-triwulan), seasonally

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat

Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap kuat tetapi tekanan semakin meningkat Indikator ekonomi global telah sedikit membaik, harga komoditas telah mulai meningkat

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized

Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Kembali Melaju? Desember 29 Pengantar Perkembangan

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: menjaga ketahanan. P e r k e m b a n g a n T r i w u l a n a n P e r e k o n o m i a n I n d o n e s i a

Ringkasan eksekutif: menjaga ketahanan. P e r k e m b a n g a n T r i w u l a n a n P e r e k o n o m i a n I n d o n e s i a Ringkasan eksekutif: Menjaga ketahanan Tantangan dalam menjaga ketahanan di tengah melambatnya perekonomian dunia, yang mendorong pembaruan ekspansi moneter Di tengah lemahnya permintaan eksternal dan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak

ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak Neraca pembayaran yaitu catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk suatu negara dengan

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Pertumbuhan melambat; risiko tinggi

Ringkasan eksekutif: Pertumbuhan melambat; risiko tinggi Ringkasan eksekutif: Pertumbuhan melambat; risiko tinggi Melihat ke tahun 2014, Indonesia menghadapi perlambatan pertumbuhan dan risiko-risiko ekonomi yang signifikan yang membutuhkan fokus kebijakan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Penyesuaian berlanjut

Ringkasan eksekutif: Penyesuaian berlanjut Ringkasan eksekutif: Penyesuaian berlanjut Indonesia sedang mengalami penyesuaian ekonomi yang cukup berarti yang didorong oleh perlemahan neraca eksternalnya yang membawa perlambatan pertumbuhan dan peningkatan

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

Perekonomian Suatu Negara

Perekonomian Suatu Negara Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA Siaran Pers No. 16/104 International Monetary Fund UNTUK SEGERA 700 19 th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C. 20431 USA Dewan Eksekutif IMF Menyimpulkan Konsultasi Pasal IV 2015 dengan Indonesia

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Kinerja CARLISYA PRO MIXED 29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%

Lebih terperinci

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016 Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016 Overview Beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) dalam RDG 13-14 Januari 2016 telah memutuskan untuk memangkas suku bunga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan ekonomi secara makro, di samping kebijakan fiskal juga terdapat kebijakan moneter yang merupakan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik bruto. Indonesia merupakan negara pengekspor energi seperti batu bara dan gas alam. Seiring

Lebih terperinci

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah

Lebih terperinci

Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized

Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized PERKEMBANGAN TRIWULANAN PEREKONOMIAN INDONESIA September 21 Kata Pengantar Perkembangan

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2008 Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 Asumsi Dasar dan Kebijakan Fiskal 2008 Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 17 Tahun 2003, Pemerintah Pusat diwajibkan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara selalu berbeda bila ditinjau dari sumber daya alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur

Lebih terperinci

Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Desember Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia

Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Desember Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Desember 212 Menyoroti kebijakan Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia 18 Desember 212 World Bank and The Habibie Center Joint

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara masih menjadi acuan dalam pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi perekonomian negara dimana pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 Nomor. 02/ A/B.AN/VII/2007 Perkembangan Ekonomi Tahun 2007 Pada APBN 2007 Pemerintah telah menyampaikan indikator-indikator

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

Tinjauan Perekonomian Bulanan

Tinjauan Perekonomian Bulanan 9 September 2009 Tinjauan Perekonomian Bulanan EROPA MULAI PULIH, PEREKONOMIAN INDONESIA MAKIN MEMBAIK Ringkasan Eksekutif Pemulihan perekonomian global makin menunjukkan titik terang dan keraguan akan

Lebih terperinci

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang 29-Jan-16 NAV: 1,145.077 4 3 2 1 37.15% Total Dana Kelolaan 42,795,065,335.11 - Pasar Uang 0-20% - Pasar Uang - Efek Ekuitas 80-100% - Ekuitas 19.04% 80.96% -1-2 -7.29% -16.92% Sejak pe- Deskripsi Jan-16

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global 2015 Vol. 2 Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pertumbuhan Ekonomi P erkembangan indikator ekonomi pada kuartal

Lebih terperinci

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002 Pada bulan April 2002 pemerintah berhasil menjadwal ulang cicilan pokok dan bunga utang luar negeri pemerintah dalam Paris Club

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 20 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Keluarnya Modal Asing Menekan Rupiah dan Obligasi Di AS, pertumbuhan ekonomi mulai memiliki momentum, namun inflasi kembali meningkat seiring dengan kenaikan

Lebih terperinci

Perkembangan Triwulanan Ekonomi Indonesia Tantangan saat ini, peluang masa depan

Perkembangan Triwulanan Ekonomi Indonesia Tantangan saat ini, peluang masa depan Perkembangan Triwulanan Ekonomi Indonesia Tantangan saat ini, peluang masa depan Shubham Chaudhuri Ekonom Senior Indonesia Bank Dunia 28 Juni 211 BKPM, Jakarta Ikhtisar Agenda pembahasan Outlook ekonomi

Lebih terperinci

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN 2016 Vol. 2 INDONESIA PASCA BREXIT Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pendahuluan T ahun 2016 disambut dengan penuh optimisme dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional

Lebih terperinci

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014 LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014 Proses perbaikan ekonomi negara maju terhambat tingkat inflasi yang rendah. Kinerja ekonomi Indonesia melambat antara lain karena perlambatan ekspor dan kebijakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran 29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia 14 INFLASI 12 10 8 6 4 2 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Hasil Olahan Data Oleh Penulis (2016) GAMBAR 4.1. Perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia

Lebih terperinci

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan

Lebih terperinci

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus

Lebih terperinci

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009 Perkembangan Asumsi Makro BAB I BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009 1.1 Pendahuluan Memasuki tahun 2009, efek lanjutan dari pelemahan ekonomi global semakin dirasakan

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE 2014-2015 A. Analisis Fundamental Nilai Tukar Rupiah 1. Faktor Ekonomi Faktor Ekonomi yaitu hal-hal yang

Lebih terperinci

Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Oktober 2012 Menjaga Ketahanan

Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Oktober 2012 Menjaga Ketahanan Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Oktober 1 Menjaga Ketahanan Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia 15 Oktober 1 Paramadina Public Policy Institute www.worldbank.org/id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, perekonomian Indonesia telah menunjukkan integrasi yang semakin kuat dengan perekonomian global. Keterkaitan integrasi ekonomi

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2010 Inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diperkirakan berada pada kisaran 5,1-5,5%. Mayoritas responden (58,8%) optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang

Lebih terperinci

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beragam isu membayangi, indeks Pasar Modal Indonesia sukses melewati semua ujian. Sepanjang 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun. pendapatan dan capital gain seperti yang diharapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun. pendapatan dan capital gain seperti yang diharapkan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun bisa dipastikan mengandung risiko.

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri APRIL 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi April 2017 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2017 Pada triwulan 1 2017 perekonomian Indonesia, tumbuh sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam tahun 2000 pemulihan ekonomi terus berlangsung. Namun memasuki tahun

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Capital konvensional Sun Life mencapai 752% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 12 dengan total aset perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran 1 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Tim Penulis Laporan Triwulanan, Bank Indonesia I.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi perekonomian global, ditandai dengan meningkatnya harga minyak dunia sampai menyentuh harga tertinggi $170

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN III/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN III/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN III/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Pada awal triwulan III/2001 perekonomian membaik seperti tercermin dari beberapa

Lebih terperinci

SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2

SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2 SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2 Eric Sugandi Chief Economist eric.sugandi@skhaconsulting.com Ekonomi Indonesia mungkin akan segera memasuki tahap ekspansi pada siklus bisnisnya. Skha Institute

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perekonomian terbuka kecil, perkembangan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Pengaruh nilai tukar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources lainnya dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Bodie

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009 PRUlink Newsletter Kuartal I 2009 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci