PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMBANTU PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA ISLAM KLASIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMBANTU PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA ISLAM KLASIK"

Transkripsi

1 PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMBANTU PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA ISLAM KLASIK (SEBUAH KAJIAN HISTORIS TENTANG PERPUSTAKAAN MASA BANI ABBASIYAH) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Oleh : Riana Intan NIM: JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

2 ABSTRAK RIANA INTAN Peran Perpustakaan dalam Membantu Pengembangan Ilmu Pengetahuan Masa Islam Klasik (Sebuah Kajian Historis tentang Perpustakaan Masa Bani Abbasiyah) Hasil dari penelitian ini mengenai ilmu pengetahuan yang berkembang masa Abbasiyah yang berkaitan erat dengan dibangunnya perpustakaanperpustakaan, saat itu banyak ilmu pengetahuan yang berkembang antara lain: bidang kedokteran, bidang filsafat Islam, bidang astronomi dan matematika, bidang kimia, bidang geografi, bidang sejarah, bidang teologi, kajian hukum dan etika, serta bidang sastra dan kesenian. Banyaknya macam ilmu pengetahuan yang berkembang menjadikan khalifah-khalifah saat itu yang sangat peduli dengan ilmu pengetahuan, mendirikan sarana untuk menyimpan khazanah tersebut. Di sini perpustakaan merupakan sarana penunjang perkembangan ilmu bagi masyarakat dan juga merupakan media penghubung antara sumber informasi dengan ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya dengan para pemakainya. Koleksi yang ada pada perpustakaan saat itu sangat bervariasi tergantung pada minat pemilik perpustakaan. Perpustakaan-perpustakaan masa Abbasiyah biasanya didirikan oleh para khalifah yang sangat peduli akan ilmu pengetahuan, perpustakaan dijadikan tempat penyimpanan koleksi yang dimiliki oleh para khalifah tersebut. Perpustakaan saat itu juga berfungsi sebagai tempat penelitian para ilmuwan, pusat penerjemahan sehingga para penerjemah saat itu memperoleh status yang baik di mata masyarakat, dan menjadi tempat penyusunan serta penyalinan bukubuku. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran perpustakaan sebagai penunjang perkembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat, selain itu untuk mengetahui bagaimana peran perpustakaan sebagai media penghubung antara sumber informasi dengan ilmu pengetahuan. Sehingga kiranya perlu kesadaran yang tinggi untuk menyadari betapa pentingnya perpustakaan bagi masyarakat, karena dengan tersedianya perpustakaan, tersedia pula sumber informasi dari berbagai cabang ilmu yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian.

3 DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... B. Pembatasan dan Perumusan... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... D. Metodologi Penelitian... E. Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan... B. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Perpustakaan... C. Fungsi dan Peran Perpustakaan BAB III KEPUSTAKAAN ISLAM A. Sejarah Bani Abbasiyah 1. Berdirinya Bani Abbasiyah 2. Kemajuan yang Dicapai Bani Abbasiyah Kehancuran Bani Abbasiyah B. Perpustakaan Masa Abbasiyah

4 1. Sejarah Perpustakaan Masa Abbasiyah Perkembangan Perpustakaan Masa Abbasiyah.. 3. Hancurnya Perpustakaan Masa Abbasiyah BAB IV PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMBANTU PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA ISLAM KLASIK A. Perpustakaan sebagai Penunjang Perkembangan Ilmu 42 Pengetahuan bagi Masyarakat... B. Perpustakaan sebagai Media Penghubung antara Sumber 52 Informasi dengan Ilmu Pengetahuan... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... B. Saran-Saran... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam telah membawa perubahan besar pada bangsa Arab dan seluruh pemeluknya. Masyarakat Muslim berhasil membentuk sebuah kerajaan besar yaitu Bani Abbasiyah yang wilayahnya meliputi jazirah Arabia, sebagian benua Afrika, Asia dan Eropa dari abad ke-7 sampai ke-12 Masehi, sejak munculnya Bani Abbasiyah inilah kejayaan Islam semakin terlihat. Islam sebagai agama yang dianut mayoritas masyarakat dalam Bani Abbasiyah tidak hanya berfungsi sebagai aturan hidup ritual keagamaan, melainkan juga menaungi, memberi arahan dan aturan terhadap segala aspek kehidupan dan paradaban yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakatnya. Kebesaran (masyarakat Muslim) hampir empat setengah abad benar-benar telah mengubah masyarakat Arab yang dikenal keras menjadi masyarakat yang berperadaban maju. Pada kurun waktu ini pulalah, peradaban Islam amat berjasa dalam mempersiapkan dasar-dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. 1 Islam sebagai sebuah ajaran memberikan sebuah konsep tersendiri terhadap ilmu dan penyebaran ilmu bagi pemeluknya. Islam benar-benar 1 W. Montgomery Watt, Kejayaan Islam: kajian kritis dari tokoh orientalis. Terj. Hartono Hadikusuma (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), h. vii.

6 menjadikan menuntut ilmu pengetahuan sebagai kewajiban. 2 Kesadaran akan kewajiban terhadap ilmu yang tidak hanya terbatas pada kewajiban mencari dan mendalami ilmu saja, telah mendorong umat Islam mengembangkan lembagalembaga yang menjalankan fungsi pemrosesan dan penyebaran ilmu seperti lembaga pendidikan dan perpustakaan. Pada permulaan Bani Abbasiyah, belum terdapat pusat-pusat pendidikan formal, seperti sekolah-sekolah, yang ada hanya beberapa lembaga non formal yang disebut Ma ahid. Baru pada masa pemerintahan Harun al-rasyid didirikanlah lembaga pendidikan formal seperti Bait al-hikmah yang kemudian dilanjutkan dan disempurnakan oleh al-ma mun yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, observatorium, perpustakaan, dan lembaga penerjemahan. Dari lembaga inilah banyak melahirkan para sarjana dan ahli ilmu pengetahuan yang membawa kejayaan Bani Abbasiyah dan umat islam pada umumnya. 3 Perpustakaan menurut sistem ulama Islam dahulu, bukan saja tempat membaca, membahas dan menyelidik, bahkan juga tempat berhalaqah, seperti di masjid. Perpustakaan adalah sebagai institut ilmu pengetahuan masa sekarang, disamping usahanya memberi kesempatan kepada umum untuk membaca bukubuku dalam perpustakaan tersebut. Oleh sebab itu perpustakaan termasuk salah satu tempat pendidikan. Perpustakaan dapat diibaratkan sebagai telaga ilmu yang tidak pernah kering. Budaya masyarakat Muslim yang mendorong usaha pencarian dan penyebaran ilmu telah mendorong tumbuh dan berkembangannya perpustakaan. 2 Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21. Terj. Priyono dan Ilyas Hasan, (Bandung: Mizan, 1980), h Muhammad Nagib, Sekilas Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Islam Klasik, artikel diakses pada 13 Mei 2008 dari

7 Dari abad ke-9 M telah menjadi hal yang berkaitan dengan gengsi bagi para bangsawan dan orang kaya di seluruh dunia Islam untuk mengumpulkan karyakarya keagamaan, ilmiah dan sastra dan menyajikan koleksi tersebut terbuka bagi ilmuwan dan palajar. Perhatian kaum Muslimin dalam membangun perpustakaan-perpustakaan ternyata telah meninggalkan pengaruh besar dalam perputaran roda pendidikan dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan dalam Islam telah berkembang sedemikian rupa sehingga dapat dibanggakan. Di sebagian besar masjid, sekolah-sekolah, dan gedung-gedung pendidikan, terdapat perpustakaan-perpustakaan yang berisi berbagai jenis buku dan referensi yang jarang bandingannya untuk dipergunakan oleh para siswa, ulama, pembaca, dan para penyalin setiap saat. 4 Salah satu perpustakaan yang pernah berjaya di masa Bani Abbasiyah adalah perpustakaan Bait al-hikmah yang didirikan pada tahun 830 M oleh Khalifah Harun al-rasyid, kemudian dikembangkan lagi oleh anaknya yaitu Khalifah al-ma mun. Berisi tidak kurang dari volume, boleh jadi sebanyak jilid buku, termasuk buah al-qur an berhiaskan emas dan perak disimpan di ruang terpisah. Menurut Cyril Elgood yang dikutip dari buku Mehdi Nakosteen: Buku-buku tentang fiqih, tata bahasa, retorika, sejarah, biografi, astronomi, ilmu kimia dan lainnya tersusun dan tersimpan rapih dalam rak. 5 Di samping dikenal sebagai perpustakaan yang besar, Bait al-hikmah juga dikenal sebagai perguruan tinggi pertama dalam sejarah Islam. Adapun ilmu-ilmu 4 Muhammad Athiyah al-abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terj. Bustami A. Gani dan Djohar Bahri. (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), h Cyril Elgood, A Medical History of Persia and the Eastern Caliphate dalam Mehdi Nakosteen, History Of Islamic Origins of Western Education A.D with: an Introduction to Medieval Muslim Education. Terj. Joko S. Kahhar dan Supriyanto Abdullah (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), h. 95.

8 yang berkembang saat itu salah satunya adalah kajian Historiografi yaitu ilmu yang membahas tentang masa lampau, biasanya menceritakan legenda dan anekdot yang terkait dengan masa pra-islam, dan tradisi keagamaan yang berkisar pada nama dan kehidupan Nabi. Maka tak heran jika para khalifah-khalifah pada zaman keemasan Islam semakin sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan, untuk itu mereka mendirikan perpustakaan-perpustakaan sebagai pusat intelektual muslim, di mana kota Baghdad menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam yang terpenting dalam sejarah intelektual Islam. Dipilihnya topik yang berjudul Peran Perpustakaan dalam Membantu Pengembangan Ilmu Pengetahuan Masa Islam Klasik (sebuah kajian historis tentang perpustakaan masa Bani Abbasiyah) karena perpustakaan merupakan sumber ilmu dan telah menjadi bukti sebuah kesuksesan peradaban Islam dimasa lalu. Dengan melihat sejarah tersebut, maka dapat menjadi acuan kita untuk mampu memelihara tradisi keilmuan di masa lalu dengan menjadikan perpustakaan sebagai tempat pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan sehingga penulis tertarik untuk membahasnya. Selain itu, alasan lainnya adalah topik ini masih jarang diangkat oleh para mahasiswa, khususnya di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan yang ada di atas dan terbatas kemampuan penulis, maka masalah yang diteliti akan dibatasi kepada permasalah tentang perkembangan ilmu pengetahuan di masa klasik Islam khususnya masa Bani Abbasiyah yang berpengaruh atas berdirinya perpustakaan-perpustakaan di

9 masa itu yang turut membantu pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam penelitian ini yang dimaksud perkembangan ilmu pengetahuan di masa klasik Islam adalah Masa Bani Abbasiyah pada pemerintah Harun ar-rasyid dan putranya al-makmun. Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Perpustakaan sebagai penunjang perkembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat? 2. Perpustakaan sebagai media penghubung antara sumber informasi dengan ilmu pengetahuan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian ini, sesuai dengan masalahnya, maka tujuan penelitian ini : 1. Untuk mengetahui bagaimana peran perpustakaan sebagai penunjang perkembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat. 2. Untuk mengetahui bagaimana peran perpustakaan sebagai media penghubung antara sumber informasi dengan ilmu pengetahuan. Adapun manfaat dari penelitian ini ada tiga, di antaranya: 1. Kegunaan keilmuan atau ilmiah/akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan kajian keilmuan pendidikan khususnya ilmu perpustakaan dalam rangka pendidikan Islam secara universal. 2. Kegunaan praktis

10 Penelitian ini dapat diperoleh sumbangan pemikiran bagi para pengambil keputusan agar menggunakan strategi yang tepat dalam mengembangkan lembaga perpustakaan-perpustakaan sebagai wadah sumber ilmu pengetahuan dan sarana menambah wawasan praktek dalam pelaksanaan kepustakawanan. 3. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam meraih gelar kesarjanaan strata satu (S1) Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ketiga hal di atas menjadi landasan pemanfaatan utama penulis dalam penulisan skripsi, karena sesungguhnya ilmu bukanlah sekedar untuk kepentingan sendiri akan tetapi ilmu untuk kepentingan kesejahteraan manusia dalam menopang kehidupannya. D. Metodologi Penelitian 1. Bentuk dan Jenis Penelitian Topik yang dikaji mengenai Peran Perpustakaan dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan Masa Islam Klasik (sebuah kajian historis tentang perpustakaan masa Bani Abbasiyah karenanya pendekatan atau metode penelitian dan penulisan skripsi ini menggunakan jenis penelitian sejarah (historis) 6. Metode penelitian sejarah adalah sekumpulan asas dan kaidah yang sistematis yang dibuat secara efektif dapat membantu pengumpulan sumber bahan-bahan sejarah, menilainya secara kritis, dan menyajikan sebuah sintesa (umumnya dalam bentuk tertulis) dari hasil yang diperoleh. Selain memperhatikan sumber primer dan 6 Badri Yatim, Historiografi Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), cet.ke-1, h. 6.

11 sekunder juga mengadakan kritik ekstern dan intern, karena penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis peristiwa-peristiwa masa lampau. 2. Sumber Data Adapun sumber-sumber data atau informasi yang dimaksud kebanyakan diperoleh dari perpustakaan. Maka penelitian ini dilihat dari sudut objeknya bersifat kepustakaan, karenanya teknik pengumpulan data (sumber) menggunakan metode Library Research, dalam kaitan ini penulis langsung mencari, mengumpulkan bahan-bahan, sumber atau referensi dari perpustakaan baik berbentuk buku, literatur, dokumen, artikel, ensiklopedi, dan lain-lain yang dibutuhkan. 3. Analisi Data Analisis data di sini adalah proses pengorganisasian yang menguruturutkan data yang terkumpul dalam berbagai jenis ke dalam suatu pola atau kategori untuk dijadikan sebagai uraian dasar (deskripsi awal) sehingga dapat ditemukan tema dan hipotesa kerja. 7 Data yang terkumpul segera dianalisis dan dituangkan ke dalam satu laporan ringkas. Proses kerjanya sebagaimana lazimnya penulisan karya sejarah, ada empat tahapan, yaitu: a. Heuristik, yaitu dengan mencari data primer maupun sekunder, tetapi dalam hal ini penulis mendasarkan pada penelitian kepustakaan yang mayoritas terdiri dari karya-karya yang ditulis oleh para ilmuwan yang memberi perhatian pada perpustakaan masa Abbasiyah dalam perkembangan ilmu pengetahuan. 7 Arikunto, Prosedur Penelitian (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 128.; Moleong, Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1997), h. 130.

12 b. Kritik, yakni meneliti/menganalisa kevalidan informasi dari sekian banyak sumber tertulis yang ada, baik kritik intern maupun ekstern. c. Interpretasi, yaitu menafsirkan fakta-fakta yang saling berhubungan dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. d. Hasil dari keseluruhan proses berbentuk penulisan sejarah ini berupa skripsi yang berjudul Peran Perpustakaan dalam Membantu Pengembangan Ilmu Pengetahuan Masa Islam Klasik (sebuah kajian historis tentang perpustakaan masa Bani Abbasiyah), penulisan sejarah ini merupakan interaksi penulis dengan karya-karya terkait. E. Sistematika Penulisan Akan dijelaskan satu persatu bab-bab yang terdapat pada tulisan ini, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN; Pada bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA; Bab ini berisi pengertian perpustakaan, sejarah pertumbuhan dan perkembangan perpustakaan, fungsi dan peran perpustakaan. BAB III KEPUSTAKAAN ISLAM; Bab ini menguraikan tentang sejarah masa Abbasiyah yang mencakup berdirinya Bani Abbasiyah, kemajuan yang dicapai oleh masa Abbasiyah, dan kehancuran Bani Abbasiyah, perpustakaan masa Abbasiyah yang terdiri dari sejarah dan perkembangan perpustakaan masa Abbasiyah serta hancurnya perpustakaan masa itu.

13 BAB IV PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMBANTU PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA ISLAM KLASIK; Bab ini menguraikan tentang perpustakaan sebagai penunjang perkembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat, dan perpustakaan sebagai media penghubung antara sumber informasi dengan ilmu pengetahuan. BAB V PENUTUP; berisi kesimpulan pembahasan skripsi dan penulis memberikan saran-saran yang merupakan masukan/sumbangan pemikiran penulis.

14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku. 8 Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan istilah library. Istilah ini berasal dari kata Latin liber atau libri artinya buku. Dari kata Latin tersebut, terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Istilah itu berasal dari kata biblia bahasa Yunani artinya tentang buku, kitab. Istilah kitab suci Bible, juga berasal dari kata biblia yang juga artinya buku, kitab. Karena itu, terjemahan Bible ke dalam bahasa Indonesia ialah Alkitab. Dengan demikian, tidaklah aneh bila dalam semua bahasa istilah perpustakaan, library, dan bibliotheek selalu dikaitkan dengan buku atau kitab. 9 Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia, perpustakaan adalah kumpulan buku-buku yang tersimpan disuatu tempat tertentu, milik suatu instansi/lembaga tertentu. Di dalam perpustakaan terdapat buku-buku yang bisa dipinjam selama beberapa hari atau minggu, tetapi ada juga yang hanya boleh dibaca di perpustakaan seperti buku-buku referensi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: PT Gramedia, 1993), h Liliana D. Tedjasudhana, Ensiklopedi Nasional Indonesia (Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, 1990), Jil. 13, h. 112.

15 Webster's Third Edition International Dictionary edisi 1961 menyatakan bahwa perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskrip, dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamanan, atau kesenangan. Definisi tersebut masih melihat perpustakaan dari segi koleksi buku dikaitkan dengan tujuan perpustakaan. Dalam Encyclopaedia Britanica dituliskan tentang pengertian perpustakaan yaitu: A Library (from Lat. Liber, book ) is a collection of written, printed or other graphic material (incliding film, slide, phonograph record and tapes) organized for use. Pengertian di atas dapat diartikan bahwa suatu perpustakaan (dari bahasa Latin liber, buku ) adalah suatu himpunan bahan-bahan tertulis, tercetak ataupun grafis lainnya (termasuk film, slide, rekaman-rekaman fonografis dan tape-tape) yang diatur untuk digunakan. 11 Dari definisi perpustakaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan, ataupun gedung yang digunakan untuk menyimpan buku, maniskrip dan terbitan pustaka lainnya, yang disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca atau pengunjung perpustakaan, bukan untuk dijual. B. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Perpustakaan Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari sejarah manusia karena perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula-mula tidak menetap tetapi mengembara dari satu tempat ke tempat lain. 11 Zurni Zahara, Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan artikel diakses pada tanggal 24 Juni 2008 dari

16 Kehidupan seperti itu sering disebut kehidupan nomaden. Dalam pengembaraannya, manusia memperoleh pengalaman bahwa bila dia memberi tanda pada sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu atau pohon atau benda lainnya. Manusia berhubungan dengan manusia lain melalui bahasa lisan maupun bahasa isyarat. Setelah menggunakan berbagai tanda yang di pahatkan pada pohon ataupun batu ataupun benda lainnya, manusia mulai berkomunkasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan. 12 Dari segi lain, tanda ataupun tulisan yang dipahatkan pada pohon atau batu atau benda lain dapat digunakan sebagai cantuman (record) mengenai apa yang dikatakan manusia maupun apa yang perlu diketahui seseorang. Adanya tulisan tersebut dapat membantu daya ingat manusia karena kini manusia dapat melihat catatannya pada pohon, batu, dan lempengan. Pesan dalam berbagai pahatan itu dapat diteruskan ke generasi berikutnya. Bila kegiatan memberi tanda pada berbagai benda itu dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya maupun dari satu suku ke suku lainnya maka banyak dugaan bahwa perpustakaan dalam bentuknya yang sangat sederhana sudah mulai dikenal ketika manusia mulai melakukan kegiatan penulisan pada berbagai benda. Benda itu dapat diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya ataupun dapat dibaca oleh suku lain. Walaupun demikian, kita tidak pernah mengetahui kapan perpustakaan pertama kali berdiri. Hanya berdasarkan bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal mulanya tidak lain berupa tumpukan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain, perpustakaan purba tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk 12 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 19.

17 menyimpan catatan niaga. Karena kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber pada kegiatan yang sama untuk kemudian terpisah. 13 Seperti telah disebutkan di atas, manusia berusaha mencatat kegiatannya dengan cara memahatkan catatannya pada kayu, batu, dan lempengan. Lambat laun catatan itu dianggap kurang praktis karena sulit digunakan serta sukar disimpan. Catatan pada batu atau lempengan tanah liat memang dapat digunakan namun kurang praktis. Karena itu, manusia berusaha menemukan alat tulis yang lebih baik daripada alat tulis periode sebelumnya. Salah satu usaha yang berhasil ialah, penemuan orang Mesir sekitar tahun 2500 sebelum Masehi. Penemuan tersebut sederhana namun memuaskan serta mempunyai pengaruh besar bagi peradaban manusia. Orang Mesir berhasil menemukan bahan tulis berupa papyrus yang dibuat dari sejenis rumput yang tumbuh di sepanjang Sungai Nil. Rumput tersebut dipukul-pukul agar rata kemudian dikeringkan. Sesudah itu baru ditulisi dengan menggunakan pahatan dan tinta. 14 Dari kata papirus berkembanglah istifah paper, papier, papiere, papiros yang berarti kertas. Penemuan kertas dari rumput papirus ini dianggap penting bagi manusia karena serat selulosenya merupakan landasan kimiawi bagi pembuatan kertas zaman modern. Hingga sekitar tahun 700-an Masehi, papirus masih digunakan sebagai bahan tulis, kemudian mulai digunakan bahan lain seperti kulit binatang Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. 14 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan.

18 Sekitar abad pertama Masehi, sejenis bahan yang mirip dengan kertas yang kita gunakan dewasa ini telah ditemukan di Cina. Namun karena pengetatan yang dilakukan penguasa Cina terhadap semua benda yang keluar masuk dari Cina maka penemuan kertas itu tidak dikenal di Eropa hingga tahun 1150-an. Eropa baru mengenal kertas pada abad ke-12, sedangkan mesin cetak baru dikenal pada abad ke-15 maka pengembangan perpustakaan berjalan lambat. Ketika kertas sudah dikenal, sedangkan teknik pencetakan masih primitif, di Eropa Barat dikenal sejenis terbitan bernama incunabulla yang berarti buku yang dicetak dengan menggunakan teknik bergerak (movable tipe) sebelum tahun Kesemuanya itu merupakan bahan tulis yang bagus, kuat, tahan lama namun untuk membuatnya memerlukan waktu yang lama, sedangkan produknya terbatas. Pengaruhnya bagi perpustakaan adalah perpustakaan terutama di Eropa hanya menyimpan naskah tulisan tangan lazim yang disebut "manuskrip". Manuskrip ini umumnya berbentuk gulungan atau biasa disebut scroll. 16 Kalau dilihat dari kenyataan di atas, nyatalah bahwa pada masa itu peradaban Cina jauh lebih maju daripada peradaban Eropa. Misalnya, dalam hal cetak mencetak orang-orang Cina telah menemukan sejenis bentuk cetakan, berupa cetakan blok dengan cara memahat sebuah aksara pada blok kayu. Teknik tersebut kemudian dikembangkan lagi menjadi tipe gerak yang artinya sebuah aksara dapat dipindahkan ke blok lain. Proses semacam ini baru dikenal di Eropa Barat sekitar tahun 1440 tatkala Johann Gutenberg dari kota Mainz, Jerman mencetak buku dengan tipe cetak gerak. Sejak penemuan Gutenberg ini (sebenarnya penemuan untuk kawasan Eropa) pembuatan manuskrip yang semula 16 Sulistyo-Basuki, Pengantar Illmu Perpustakaan, h. 21

19 ditulis tangan, kini dapat digandakan dengan mesin cetak. Karena teknik pencetakan yang masih sederhana ini maka hasilnya pun masih sederhana dibandingkan dengan buku cetakan masa kini. Buku yang diterbitkan semasa ini hingga abad ke-16 dikenal dengan nama incunabula. 17 Mesin cetak penemuan Gutenberg kemudian dikembangkan lagi sehingga mulai abad ke-16 pencetakan buku dalam waktu singkat mampu menghasilkan ratusan eksemplar. Hasilnya bagi perpustakaan ialah terjadinya revolusi perpustakaan artinya dalam waktu singkat perpustakaan diisi dengan buku cetak. Revolusi yang mirip sama terjadi hampir 400 tahun kemudian ketika buku mulai digantikan bentuk elektronik. Dari Jerman, mesin cetak kemudian tersebar ke seluruh Eropa, kemudian dibawa lagi ke Asia tempat asal usul mesin cetak. Inilah hasil sampingan penemuan mesin cetak serta dampaknya terhadap perpustakaan. Mesin cetak yang diasosiasikan dengan buku menimbulkan dampak sosial yang besar. 18 C. Fungsi dan Peran Perpustakaan Berbicara mengenai fungsi perpustakaan, maka dibahas tentang tugastugas yang harus dilakukan oleh sebuah perpustakaan agar perpustakaan tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Sulistyo-Basuki dalam bukunya pengantar Ilmu perpustakaan secara rinci menuliskan beberapa fungsi perpustakaan, di antaranya: Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. 18 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. 19 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h

20 1. Sebagai sarana simpan karya manusia. Perpustakaan di sini berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia, khususnya karya cetak seperti buku, majalah, sejenisnya serta karya rekaman seperti kaset, piringan hitam, dan sejenisnya. Perpustakaan berfungsi sebagai arsip umum bagi produk masyarakat berupa buku dalam arti luas. Dalam kaitannya dengan fungsi simpan, perpustakaan bertugas menyimpan khazanah budaya hasil masyarakat. Salah satu jenis perpustakaan yang benar-benar berfungsi sebagai sarana simpan ialah perpustakaan nasional. Dimanapun tempatnya, perpustakaan nasional sebuah negara selalu bertugas menyimpan semua buku yang diterbitkan di negara yang bersangkutan. 2. Fungi informasi. Bagi anggota masyarakat yang memerlukan informasi dapat memintanya ataupun menanyakannya ke perpustakaan. Informasi yang diminta dapat berupa informasi mengenai tugas sehari-hari, pelajaran maupun informasi lainnya. Dengan koleksi yang tersedia, perpustakaan harus berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan ke perpustakaan. Bila tidak terjawab, dapat minta bantuan ke perpustakaan lain yang dianggap mampu menjawab pertanyaan tersebut karena pada hakekatnya semua perpustakaan melaksanakan fungsi informasi. 3. Fungsi rekreasi. Masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan cara membaca dan bacaan ini disediakan oleh perpustakaan. Fungsi rekreasi ini tampak nyata pada perpustakaan umum yaitu perpustakaan yang dikelola dengan dana umum serta terbuka untuk umum. Umum artinya setiap orang tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama, dan warna kulit. Dalam menjalankan fungsi rekreasi ini maka perpustakaan

21 menjalin kerjasama dengan berbagai komponen seperti penulis yang menulis buku, penerbit yang menerbitkan buku, produsen kertas, toko buku, unsur pembaca yang berasal dari semua pihak dan dengan sendirinya juga pengelola perpustakaan. Kegiatan membaca sebagai bagian fungsi rekreasi dikaitkan pula dengan tingkat melek huruf. Berbeda dengan anggapan bahwa melek huruf sudah berarti tahu aksara, sedangkan dalam kenyataannya terdapat berbagai tingkat melek huruf dilihat dari segi penggunaan pustaka. Melek huruf ini terbagi atas: (1) golongan yang tidak dapat membaca dalam arti tahu aksara, namun tidak tahu cara membacanya; (2) golongan yang memiliki kemampuan terbatas, dalam arti mereka ini dianggap setengah melek huruf; (3) golongan sedang belajar aksara serta mungkin melek huruf; (4) golongan yang melek huruf, namun tidak membaca kecuali bacaan terbatas pada kehidupan sehari-hari; (5) golongan yang melek huruf namun bukan pembaca buku; (6) golongan melek huruf namun bukan pembaca buku yang tetap; dan (7) golongan melek huruf serta pembaca tetap. 4. Fungsi pendidikan. Perpustakaan merupakan sarana pendidikan non formal dan informal, artinya perpustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga tempat belajar dalam lingkungan sekolah. Dalam hal ini, yang berkaitan dengan pendidikan nonformal ialah perpustakaan umum, sedangkan yang berkaitan dengan pendidikan informal ialah perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi. Bagi mereka yang sudah meninggalkan bangku sekolah maupun putus maka perpustakaan merupakan tempat belajar yang praktis, berkesinambungan serta murah. Dalam sejarah, banyak terjadi tokoh dunia menghabiskan

22 sebagian waktunya di perpustakaan serta memperoleh banyak bahan dari perpustakaan sekolah. Seperti Abraham Lincoln (Presiden AS ke-16) yang dikenal banyak memperoleh pendidikan nonformal dari perpustakaan, Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri pertama India), Karl Marx (penulis buku Manifesto Komunis) yang menghabiskan waktunya di British Library di London. 5. Fungsi kultural. Perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat. Pendidikan ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian, pemutaran film bahkan bercerita untuk anak-anak. Dengan cara demikian masyarakat dididik mengenal budayanya. Di sini budaya memiliki arti segala ciptaan manusia. Seringkali fungsi ini disalahgunakan sebagai sarana propaganda politik penguasa, terutama di negara totaliter seperti Jerman semasa Hitler. Pada masa itu, pihak Nazi mengisi perpustakaan dengan buku yang mendukung Nazi, sedangkan buku karangan Yahudi dibakar. Kelima fungsi di atas masih dilaksanakan oleh berbagai, perpustakaan hingga sekarang. Betapapun majunya teknologi, penulis yakin bahwa perpustakan masih mampu melaksanakan kelima fungsi tersebut. Perpustakaan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan yang mempunyai fungsi berbeda antara satu dan lainnya ini memiliki peran tersendiri, di antaranya sebagai penyerap yang menyebabkan melimpahnya informasi dalam berbagai jenis maupun bentuk media, serta tersedianya perangkat yang mampu menunjang kegiatan yang sulit dilakukan di masa-masa lalu yang mau tak mau memberikan peluang besar untuk melakukan perubahan dalam pola

23 layanan maupun peranan yang diberikan, sebagai mediator informasi, penunjuk jalan, fasilitator, pedamping pendidik. Untuk lebih lengkapnya, peran perpustakaan tersebut, berikut ini: 1. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya. 2. Perpustakaan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani. 3. Perpustakaan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. 4. Perpustakaan berperan aktif sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya. 5. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan, sejarah, pemikiran dan ilmu pengetahuan yang ditentukan pada masa lalu, direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan dapat dipelajari, diteliti, dikaji dan dikembangkan oleh generasi sekarang, dan kemudian dipergunakan sebagai landasan penuntun untuk merencanakan masa depan yang lebih baik. 6. Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri, melakukan

24 penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan. 7. Perpustakaan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai. 8. Perpustakaan menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya. 9. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran atas kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang sudah maju pula, sebaliknya masyarakat yang berkembang belum mempunyai perpustakaan yang memadai dan representatif. Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan tindak indisipliner. Perpustakaan dengan bahan bacaan yang berisi pendidikan, informasi dan rekreasi yang sehat dan positif serta dipahami dan dijiwai oleh pembacanya. Materi bacaan tersebut mampu menggugah aspirasi dan mengembangkan minat dan bakat kemudian diarahkan untuk melakukan hal-hal positif dan produktif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h

25 BAB III KEPUSTAKAAN ISLAM A. Sejarah Bani Abbasiyah 1. Berdirinya Bani Abbasiyah Al-Saffah menjadi pendiri Bani Arab Islam ketiga -setelah Khulafa al- Rasyidin dan Bani Umayyah- yang sangat besar dan berusia lama. Dari 750 M sampai dengan 1258 M, penerus Abu al-abbas memegang peranan pemerintahan, meskipun mereka tidak selalu berkuasa. 21 Abu al-abbas al-saffah ( M) adalah pendiri Bani Abbasiyah. Akan tetapi karena kekuasaannya sangat singkat, Abu Ja far al-manshur ( M) yang banyak berjasa dalam membangun pemerintahan Bani Abbasiyah. Pada tahun 762 M, Abu Ja far al-manshur memindahkan ibukota dari Damaskus ke Hasyimiyah, kemudian dipindahkan lagi ke Baghdad. Oleh karena itu, ibukota pemerintahan Bani Abbasiyah berada di tengah-tengah bangsa Persia. 22 Abu Ja far al-manshur sebagai pendiri Abbasiyah setelah Abu al- Abbas al-saffah, digambarkan sebagai orang yang kuat dan tegas, 21 Phillip K. Hitti, History of The Arabs: from the earliest time to the present, Terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2006), h Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), h

26 ditangannyalah Abbasiyah mempunyai pengaruh yang kuat. Selama Dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan pola pemerintahan dan pola politik itu para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode: 23 a. Periode Pertama ( M), disebut periode pengaruh Persia pertama. b. Periode Kedua ( M), disebut masa pengaruh Turki pertama. c. Periode Ketiga (945 M-1055 M), masa kekuasaan Bani Buwaih dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua. d. Periode Keempat ( M), masa kekuasaan Dinasti Bani sejak dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua. e. Periode Kelima ( M), masa khalifah bebas dari pengaruh Dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Baghdad. 2. Kemajuan yang Dicapai Bani Abbasiyah Setiap Dinasti atau rezim mengalami fase-fase yang dikenal dengan fase pendirian, fase pembangunan dan kemajuan, fase kemunduran dan kehancuran. Akan tetapi durasi dari masing-masing fase itu berbeda-beda karena bergantung pada kemampuan penyelenggara pemerintahan yang bersangkutan. 23 Yatim, Sejarah Peradaban Islam, h

27 Pada masa pemerintahan, masing-masing memiliki berbagai kemajuan dari beberapa bidang, diantaranya bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial. Pada masing-masing bidang memiliki kelebihan dan kekurangan. 24 a. Bidang Politik Walaupun demikian, dalam periode ini banyak tantangan dan gerakan politik yang mengganggu stabilitas, baik dari kalangan Bani Abbas sendiri maupun dari luar. Gerakan-gerakan ini seperti sisa-sisa Bani Umayyah dan kalangan intern Bani Abbas, revolusi al-khawarij di Afrika utara, gerakan zindik di Persia, gerakan Syi ah dan konflik antar bangsa serta aliran pemikiran keagamaan, semuanya dapat dipadamkan. b. Bidang Ekonomi Pada masa al-mahdi perekonomian mulai meningkat dengan peningkatan di sektor pertanian, melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi. Terkecuali itu dagang transit antara timur dan barat juga banyak membawa kekayaan. Bahsrah menjadi pelabuhan yang penting. c. Bidang Sosial Popularitas Bani Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun al-rasyid ( M) dan putranya Al-Ma mun ( M). kekayaan yang banyak di manfaatkan Harun al-rasyid untuk 24 Ratnanengsih, Sejarah Peradaban Islam pada Zaman Bani Abbasiyah di Baghdad artikel diakses pada 26 Juli 2008 dari Bani-Abbasiyah-di-bagdad/

28 keperluan sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan, dokter, dan farmasi didirikan. Pada masanya sudah terdapat paling tidak 800 orang dokter. Disamping itu pemandian-pemandian juga dibangun. Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada zaman khalifah ini, kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta kesusastraan berada pada zaman keemasannya. Adapun penyebab keberhasilan kaum penganjur berdirinya Bani Abbasiyah ialah karena mereka berhasil menyadarkan kaum muslimin pada umumnya, bahwa Bani Abbasiyah adalah keluarga yang paling dekat kepada Nabi Muhammad SAW, dan bahwasanya mereka akan mengamalkan al- Qur an dan Sunnah rasul dan menegakkan syari at Allah. Jika dasar-dasar pemerintahan Bani Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh Abu al-abbas dan Abu Ja far Al-Manshur, maka puncak keemasan dari Dinasti ini berada pada tujuh khalifah sesudahnya, yaitu al- Mahdi ( M), al-hadi ( M), Harun al-rasyid ( M), al- Ma mun ( M), al-mu tashim ( M), al-wasiq ( M), dan al-mutawakkil ( M). 25 a. Kemajuan dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Keberhasilan umat Islam pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah dalam pengembangan ilmu pengetahuan sains dan peradaban Islam secara menyeluruh, tidak terlepas dari berbagai faktor yang mendukung. Di antaranya adalah kebijakan politik pemerintah Bani Abbasiyah terhadap masyarakat non 25 Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam (Bandung: Pustaka Bani Quraisyi, 2004), h. 77.

29 Arab (Mawali), yang memiliki tradisi intelektual dan budaya riset yang sudah lama melingkupi kehidupan mereka. Mereka diberikan fasilitas berupa materi atau finansial dan tempat untuk terus melakukan berbagai kajian ilmu pengetahuan melalui bahan-bahan rujukan yang pernah ditulis atau dikaji oleh masyarakat sebelumnya. Kebijakan tersebut ternyata membawa dampak yang sangat positif bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan sains yang membawa harum Dinasti ini. 26 Dengan demikian, banyak bermunculan ahli dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti Filsafat, filosuf yang terkenal saat itu antara lain adalah Al Kindi ( M). Abu Nasr al-faraby, ( M) dan lain-lain. 27 Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam juga terjadi pada bidang ilmu sejarah, ilmu bumi, astronomi dan sebagainya. Diantaranya sejarawan muslim yang pertama yang terkenal yang hidup pada masa ini adalah Muhammad bin Ishaq (w. 768 M). 28 Khalifah Harun al-rasyid dikenal sebagai khalifah yang mencintai seni dan ilmu. Ia banyak meluangkan waktunya untuk berdiskusi dengan kalangan ilmuwan dan mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap seni. Al-Rasyid mengembangkan satu akademi Gundishapur yang didirikan oleh Anushirvan pada tahun 555 M. Pada masa pemerintahannya lembaga tersebut dijadikan 26 Fahmi Hidayati, Bani Abbasiyah artikel di akses pada 26 Juli 2008 dari 27 Hidayati, Bani Abbasiyah. 28 Hidayati, Bani Abbasiyah.

30 sebagai pusat pengembangan dan penerjemahan bidang ilmu kedokteran, obat dan falsafah. 29 Dari gambaran diatas terlihat bahwa, Daulah Bani Abbas pada periode pertama lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah. Disinilah perbedaan pokok antara Bani Abbasiyah dan Bani Umayyah. b. Kemajuan dalam Ilmu Agama Islam Masa pemerintahan Bani Abbasiyah yang berlangsung lebih kurang lima abad ( M), dicatat sebagai masa-masa kejayaan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam ini, khususnya kemajuan dalam bidang ilmu agama, tidak lepas dari peran serta para ulama dan pemerintah yang memberi dukungan kuat, baik dukungan moral, material dan finansial, kepada para ulama. Perhatian yang serius dari pemerintah ini membuat para ulama yang ingin mengembangkan ilmu ini mendapat motivasi yang kuat, sehingga mereka berusaha keras untuk mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Diantaranya ilmu pengetahuan agama Islam yang berkembang dan maju adalah ilmu hadits, ilmu tafsir, ilmu fiqih dan tasawuf Kehancuran Bani Abbasiyah Berakhirnya kekuasaan Bani Seljuk atas Baghdad atau khalifah Abbsiyah merupakan awal dari periode kelima. Pada periode ini, khalifah Abbasiyah tidak lagi berada dibawah kekuasaan suatu Dinasti tertentu, 29 Hidayati, Bani Abbasiyah. 30 Hidayati, Bani Abbasiyah.

31 walaupun banyak sekali Dinasti islam berdiri. Ada diantaranya Dinasti yang cukup besar, namun yang terbanyak adalah Dinasti kecil. Para khalifah Abbasiyah, sudah merdeka dan berkuasa kembali, tetapi hanya di Baghdad sekitarnya. Wilayah kekuasaan khalifah yang sempit ini menunjukan kelemahan politiknya. Pada masa inilah tentara Mongol dan Tar-tar menyerang Baghdad. Baghdad dapat direbut dan dihancurluluhkan tanpa perlawanan yang berarti. Kehancuran Baghdad akibat serangan tentara Mongol ini adalah awal babak baru dalam sejarah islam, yang disebut masa pertengahan. 31 Sebagaimana dalam periodisasi khalifah Abbasiyah, masa kemunduran dimulai sejak periode kedua, namun demikian faktor-faktor penyebab kemunduran itu tidak datang secara tiba-tiba, benih-benihnya sudah terlihat pada periode pertama, hanya khalifah pada saat periode itu sangat kuat, benihbenih ini tidak sempat berkembang. Dalam sejarah kekuasaan Bani Abbas terlihat bahwa apabila kalifah kuat, para mentri cenderung berperan sebagai pegawai sipil, tetapi jika khalifah lemah, mereka akan berkuasa mengatur roda pemerintahan. 32 B. Perpustakaan Masa Abbasiyah 1. Sejarah Perpustakaan Masa Abbasiyah 31 Ratnanengsih, Sejarah Peradaban Islam pada Zaman Bani Abbasiyah di Baghdad. 32 Ratnanengsih, Sejarah Peradaban Islam pada Zaman Bani Abbasiyah di Baghdad.

32 Bani Abbasiyah, mencapai masa kejayaan politik dan intelektual. Kekhalifahan Baghdad yang didirikan oleh al-saffah dan al-mansur mencapai masa keemasannya antara masa khalifah ketiga, al-mahdi, dan khalifah kesembilan, al-watsiq, dan lebih khusus lagi adalah masa Harun al-rasyid dan anaknya al-ma mun. Terutama karena khalifah yang hebat itulah Bani Abbasiyah memiliki kesan baik dalam ingatan publik, dan mencapai Dinasti yang paling terkenal dalam sejarah Islam. 33 Bani Abbasiyah berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Kekhalifahan ini naik kekuasaan setelah mengalahkan Bani Umayyah. Bani Abbasiyah dibentuk oleh keturunan dari paman Nabi Muhammad yaitu Abbasiyah. Berkuasa mulai tahun 750 M dan memindahkan ibukota dari Damaskus ke Baghdad. Meskipun usianya kurang dari setengah abad. Baghdad pada saat itu muncul menjadi pusat dunia dengan tingkat kemakmuran dan peran internasional yang luar biasa. Kejayaannya berjalan seiring dengan kemakmuran kerajaan, terutama ibukotanya. Saat itulah Baghdad menjadi kota yang tiada bandingannya di seluruh dunia. 34 Sejarah dan berbagai legenda menyebutkan bahwa zaman keemasan Baghdad terjadi selama masa kekhalifahan Harun al-rasyid ( M). Pada masa kekhalifahan ini dunia Islam mengalami peningkatan besar-besaran di bidang ilmu pengetahuan. Khalifah Harun al-rasyid adalah khalifah Abbasiyah yang dikenal sebagai khalifah yang mencintai seni dan ilmu. Ia 33 Hitti, History of The Arabs, h Hitti, History of The Arabs, h. 375.

33 banyak meluangkan waktunya untuk berdiskusi dengan kalangan ilmuwan dan mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap seni. Sejak peradaban Islam menguasai teknologi pembuatan kertas, aktivitas penulisan buku di akhir abad ke-8 M kian menggeliat. Jumlah buku yang terbit di era kekuasaan Bani Abbasiyah itu sungguh melimpah. Pada era itu minat baca sangat tinggi, sehingga setiap orang berlomba membeli dan mengoleksi buku. 35 Guna menampung buku-buku yang terbit setiap saat, pada abad ke-9 M di seluruh kota Islam sudah ada perpustakaan-perpustakaan untuk menampung buku-buku yang terbit saat itu. Masyarakat Islam menyebutnya sebagai dar al- ilm. Peradaban di era kekhalifahan tidak hanya memiliki perpustakaan yang banyak. Masyarakat muslim di masa keemasan juga memperkenalkan konsep perpustakaan modern. Setidaknya ada dua kondisi masyarakat saat itu yang menyebabkan banyak terbentuknya perpustakaan: a. Timbulnya kecintaan yang besar terhadap ilmu pengetahuan di masyarakat muslim, sehingga buku-buku yang terbit masa itu menempati kedudukan yang istimewa dalam masyarakat. Kecintaan terhadap ilmu pengetahuan merupakan hasil dukungan yang diberikan oleh khalifah dan golongan penguasa. b. Adanya minat yang besar untuk memperoleh dan mengumpulkan buku dengan timbulnya industri kertas yang pada akhirnya 35 Heri Ruslan, Khazanah: Perpustakaan Lumbung Ilmu di Era Kekhalifahan, Republika, 9 September 2008, h. 8.

34 mendorong berkembangnya perdagangan dan pasar buku. Dalam hal ini pemerintah kerajaan memberikan dukungan dalam bentuk pembebasan pajak buku. Dalam sejarah pemikiran dan peradaban Islam, perpustakaan pada masa itu sampai puncak kejayaannya menunjukkan suatu peran yang sangat besar dalam pendidikan masyarakat. Dalam aktivitas ilmiah, ada beberapa aktivitas ilmiah yang berlangsung di kalangan umat Islam pada masa Bani Abbasiyah yang mengantar mereka mencapai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan. Misalnya dalam bidang penerjemahan, aktivitas penerjemahan mencapai puncaknya pada masa Al Ma mun. Khalifah ini juga seorang cendekiawan yang sangat besar perhatiannya kepada ilmu pengetahuan Perkembangan Perpustakaan Masa Abbasiyah Pada masa Bani Abbasiyah, kota Baghdad menjadi pusat intelektual Muslim, dimana terjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam. Perpustakaan adalah salah satu tempat yang ditempuh orang dahulu untuk menyiarkan ilmu pengetahuan. Munculnya perpustakaan-perpustakaan masa itu tidak terlepas dari peran pemerintah yang sangat peduli dengan ilmu pengetahuan yang berkembang. Saat itu para khalifah berlomba-lomba mengoleksi buku sebanyak mungkin, walaupun saat itu harga buku sangat mahal. Para khalifah juga mendirikan perpustakaan-perpustakaan yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan koleksi buku yang dimiliki. Biasanya perpustakaan didirikan oleh bangsawan atau orang-orang kaya sebagai lembaga-lembaga kajian yang terbuka untuk umum. Banyak perpustakaan 36 Munthoha, dkk Pemikiran dan Peradaban Islam (Yogyakarta: UII Press, 2002), h. 40.

35 yang tidak hanya didirikan di tempat-tempat umum oleh penguasa (Khalifah), tapi juga di kediaman (rumah) para penguasa saat itu. Sehingga terdapat empat jenis perpustakaan, yaitu perpustakaan umum, semi umum, khusus dan sekolah. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang terbuka untuk umum. Perpustakaan semi umum, di sisi lain terbuka untuk satu kelompok yang terpilih. Perpustakaan khusus, sebagaimana sebutannya dimiliki oleh para cendekiawan untuk kebutuhan pribadi. Dan perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah dikelola oleh sekolah untuk menunjang kegiatan belajar. Berikut penjelasannya: a. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didirikan untuk digunakan orang ramai, yang diselenggarakan oleh pemerintahan atau wakaf dari para ulama dan sarjana, tujuannya untuk mensponsori kegiatan ilmiah dengan sumber dana dari wakaf atau subsidi pemerintah. Sistem layanan yang digunakan yaitu sistem terbuka. Koleksi yang ada pada perpustakaan ini berupa buku-buku ilmu agama Islam dan bahasa Arab. Bermacam-macam ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu. Buku-buku terjemah bahasa Yunani, Persia, India, Qibty dan Arami. Menerjemahkan karyakarya umum termasuk literasi humaniora, buku-buku Aristoteles dan Hipocrates. 37 Contoh perpustakaan umum masa itu sebagai berikut: 1) Perpustakaan Bait al-hikmah Perpustakaan yang didirikan oleh Khalifah al-ma mun ini, diperkirakan sebagai perpustakaan besar pertama yang ada di Baghdad. Perpustakaan ini berdiri sekitar tahun 830 M. Sebenarnya perpustakaan ini 37 Mahmud Yunus, Sedjarah Pendidikan Islam (Jakarta: Mutiara, 1966), h. 78.

36 sudah ada sejak pemerintahan Khalifah Harun-al-Rasyid, ayah dari Khalifah al-ma mun, yang berkuasa tahun M, kemudian perpustakaan ini dikembangkan dan diperbesar oleh Khalifah al- Ma mun. 38 Di samping dikenal sebagai perpustakaan yang besar, Bait al- Hikmah juga dikenal sebagai perguruan tinggi pertama dalam sejarah Islam. Lembaga ini terdiri dari observatorium astronomi dan perpustakaan, juga berfungsi sebagai lembaga penerjemahan. Di observatorium milik Bait al-hikmah para ilmuwan mempelajari, meneliti, dan menulis dalam berbagai bidang ilmu. Para ilmuwan yang bekerja di lembaga ini memperoleh beasiswa dari pemerintah. Perpustakaan Bait al-hikmah ini merupakan bagian dari bangunan istana khalifah, yang dilengkapi dengan ruang tersendiri unuk para, penyalin, penjilid dan pustakawan. 39 Jumlah koleksi yang ada pada perpustakaan ini tercatat dalam al- Fihrist karya Ibn al-nadim sekitar buah. Perpustakaan ini mempunyai daftar judul buku yang berfungsi sebagai katalog perpustakaan. Koleksi perpustakaan juga mencakup berbagai bidang ilmu karena minat khalifah Abbasiyah saat itu sudah meluas tidak saja terbatas pada ilmu-ilmu agama. 40 Pada pemerintahan Khalifah Harun al-rasyid perpustakaan Bait al- Hikmah merupakan tempat menyimpan buku yang dipimpin oleh seorang 38 Hitti, History of The Arabs, h Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21. Terj. AE Priyono dan Ilyas Hasssan (Bandung: Mizan, 1991), h Sardar, Tantangan Dunia Islam, h. 45.

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH Disusun sebagai UJIAN UAS Mata Kuliah : Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik

Lebih terperinci

F LS L A S F A A F T A T ISL S A L M

F LS L A S F A A F T A T ISL S A L M FILSAFAT ISLAM Prof. Dr. H. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; Website: http://almasdi.unri.ac.id Sumber Ilmu: AL 'ALAQ (1-5) 1. Bacalah dengan (menyebut)

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

REVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

REVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam REVISI MAKALAH PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu : Syaifuddin, S.Sos., M.Si Disusun Oleh : 1. Jarwati (1440110090)

Lebih terperinci

SEJARAH ISLAM AHMADIN

SEJARAH ISLAM AHMADIN SEJARAH ISLAM AHMADIN RAYHAN INTERMEDIA 2013 i SEJARAH ISLAM Copyright Ahmadin Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Rayhan Intermedia Penerbit: RAYHAN INTERMEDIA Jl. Naja Dg. Nai Lr 4/8 Rappokalling

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan merupakan tempat untuk untuk menyimpan dan memberikan sebuah informasi kepada pemustaka. Selanjutnya informasi tersebut

Lebih terperinci

PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA

PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh Nofita Waas e-mail: fhitawaas@yahoo.co.id Abstrak Perpustakaan sebagai salah satu penyedia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat dari segi sejarahnya, perpustakaan bukan merupakan hal baru di kalangan masyarakat. Hal tersebut karena keberadaan perpustakaan yang saat ini berada di tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal

BAB III LANDASAN TEORI. Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Perpustakaan Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Perpustakaan artinya kitab, buku. Dalam Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal dari

Lebih terperinci

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI 141 LAMPIRAN XII SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hingga Daulah Abbasiyah Nama : Waktu : 2x 45 menit Kelas : Semester : II (Genap) Mulailah bekerja dengan membaca basmallah!

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Oleh: Magritha Tular email: magrithatular@yahoo.com Abstrak Perpustakaan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah Soal : 50 Butir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad Yasin dalam Perjuangan Harakah Al-Muqawamah Melawan Israel di Palestina Tahun 1987-2004. Suatu kajian yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEEBAGAI SUMBER BELAJAR

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEEBAGAI SUMBER BELAJAR PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEEBAGAI SUMBER BELAJAR PENYUSUN NOVI TESTA PAMUNGKAS 1300005017 VII A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA Kata Pengantar Dengan menyebut

Lebih terperinci

PERADABAN ISLAM MASA DINASTI SAFAWI PERSIA ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR

PERADABAN ISLAM MASA DINASTI SAFAWI PERSIA ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR PERADABAN ISLAM MASA DINASTI SAFAWI PERSIA (1501-1736 M) Oleh : SAEPUL ANWAR MENGENAL DINASTI SAFAWI Nama Safawi dinisbahkan kepada tarekat Safawiyah yang didirikan oleh Syekh Safiuddin Ishaq (1252-1335

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lama sekitar 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di

BAB I PENDAHULUAN. lama sekitar 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia berlangsung sangat lama sekitar 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di Madinah (622-632M);

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi yang berjudul Kodifikasi Hadis Pada Masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu: Nanik Arkiyah, M.IP Di Susun oleh: Nama : Lita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena

BAB I PENDAHULUAN. bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu. 1 Yang direkonstruksi ialah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia. Kenyataan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Mata Pelajaran: Sejarah Kebudayaan Islam Kelas : VII (tujuh) Ganjil Kompetensi Inti : (K1) (K2) (K3) (K4) : Menghargai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali,

Lebih terperinci

Kolom Edisi 040, Desember P r o j e c t ISLAM BAGHDAD. i t a i g k a a n. Luthfi Assyaukanie

Kolom Edisi 040, Desember P r o j e c t ISLAM BAGHDAD. i t a i g k a a n. Luthfi Assyaukanie l Edisi 040, Desember 2011 P r o j e c t ISLAM BAGHDAD i t a i g k a a n D Luthfi Assyaukanie Edisi 040, Desember 2011 1 Edisi 040, Desember 2011 Islam Baghdad Kekhalifahan Abbasiyah adalah model era keemasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang berbeda dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang berbeda dengan ciptaan Allah SWT lainnya. Manusia satu-satunya ciptaan Allah SWT yang paling dimuliakan dan

Lebih terperinci

Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah satu kegiatan perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus juga

Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah satu kegiatan perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus juga ASAL MULA PERPUSTAKAAN SEJARAH PERPUSTAKAAN Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan di sejarah manusia karena perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula-mula tidak menetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek

Lebih terperinci

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SEJARAH ISLAM KBM 3

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SEJARAH ISLAM KBM 3 KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SEJARAH ISLAM KBM 3 NAMA: KELAS: KBM 3 CAWANGAN: MUKA DEPAN ARAHAN KEPADA CALON 1. Jangan buka kertas soalan sehingga diberi arahan oleh pengawas.

Lebih terperinci

NO SK / KD INDIKATOR MATERI BOBOT 1 Menceritakan sejarah berdirinya Dinasty Al Ayyubiyah

NO SK / KD INDIKATOR MATERI BOBOT 1 Menceritakan sejarah berdirinya Dinasty Al Ayyubiyah KISI KISI SOAL UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATA PELAJARAN : SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS : VIII PENYUSUN : EKA UMAYANTI, S.Pd SEMESTER : 2 NO SK / KD INDIKATOR MATERI BOBOT 1 Menceritakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara bahasa kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara bahasa kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bahasa kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya, sedangkan secara

Lebih terperinci

Transmisi Peradaban Yunani ke Islam Oleh: Eko Marhaendy*

Transmisi Peradaban Yunani ke Islam Oleh: Eko Marhaendy* Transmisi Peradaban Yunani ke Islam Oleh: Eko Marhaendy* A. Pendahuluan Berbicara mengenai peradaban Yunani biasanya tidak dapat dilepaskan dari aspek pembicaraan mengenai filsafat, tidak terkecuali ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai

Lebih terperinci

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP Disusun oleh : Anggia Dwi

Lebih terperinci

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2014 2015 MATA PELAJARAN KELAS / PROGRAM / SEMESTER ALOKASI WAKTU JENIS SOAL : SEJARAH (PEMINATAN) : X / IIS/ GASAL : 90 Menit : Pilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat

Lebih terperinci

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK. Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK. Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusianya. Kualitas Sumber Daya Manusia itu sendiri dapat dikembangkan melalui Pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam upaya ini pemerintah berupaya mencerdaskan anak bangsa melalui proses pendidikan di jalur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata pustaka memiliki arti kitab atau buku. Sedangkan dalam bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis

BAB I PENDAHULUAN. Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis akan berpandangan bahwa Arab Saudi adalah negara kaya karena kandungan minyak bumi didalamnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persia, dan sebagainya. Tetapi, para ilmuwan Muslim tidak begitu saja meniru

BAB I PENDAHULUAN. Persia, dan sebagainya. Tetapi, para ilmuwan Muslim tidak begitu saja meniru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan senantiasa berkembang dari masa ke masa. Dunia Islam pada Abad Pertengahan berhasil mentrasfer dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara sekuler, melainkan Negara yang berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, karena ada bermacam-macam agama yang hidup di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. Negara sekuler, melainkan Negara yang berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, karena ada bermacam-macam agama yang hidup di dalamnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia bukan Negara yang berdasarkan kepada agama dan juga bukan Negara sekuler, melainkan Negara yang berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, karena ada bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan negara-negara lain di dunia, tak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil

Lebih terperinci

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) A. Latar Belakang Masalah Setiap agama bagi para pemeluknya merupakan

Lebih terperinci

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 1. Pendahuluan Menurut peraturan pemerinath nomor 30 tahun 1990, pendidikan tinggi diselenggarakan dengan dua tujuan yaitu: 1. Menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an adalah kitab suci agama Islam. Al-Qur an berisikan ajaran untuk memberikan pedoman bagi setiap umat muslim. Oleh karena itu mempelajari, memahami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisis Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter Salim dan Yenni Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut : a. Analisis adalah

Lebih terperinci

Karya Monumental umat Islam dalam IPTEKS. AIK IV - Pertemuan II Lusiana Ulfa H, S.Ei, M.Si

Karya Monumental umat Islam dalam IPTEKS. AIK IV - Pertemuan II Lusiana Ulfa H, S.Ei, M.Si Karya Monumental umat Islam dalam IPTEKS AIK IV - Pertemuan II Lusiana Ulfa H, S.Ei, M.Si ... Universitas tertua di dunia adalah Universitas Karaouin, didirikan seorang muslimah di Fez, Maroko pada 859

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. Nanik Arkiyah, M. IP

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. Nanik Arkiyah, M. IP PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Nanik Arkiyah, M. IP Anindita Hildani 1300005341 7A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis

Lebih terperinci

Merubah Peradaban dengan Pendidikan Islam

Merubah Peradaban dengan Pendidikan Islam Merubah Peradaban dengan Pendidikan Islam Oleh : Muhammad Nsrurrohman, 24 April 2010 Sedemikian pentingnya ilmu, maka tidak heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi baik di sisi Allah

Lebih terperinci

A. Deskripsi Mata Kuliah:

A. Deskripsi Mata Kuliah: SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH SEJARAH PERADABAN ISLAM DOSEN : DRS. ANDI SUWIRTA, M.HUM. YENI KURNIAWATI, M.PD. ENCEP SUPRIATNA, M.PD. BOBOT 3 SKS/SJ 201 =======================================================================================================

Lebih terperinci

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP Disusun oleh : Yeni Indriana 1300005092 KELAS VII B PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

S I L A B U S. Pengalaman Belajar. Jenis Penilaian

S I L A B U S. Pengalaman Belajar. Jenis Penilaian S L A B U S Mata Kuliah hakekat sejarah slam pengertian slam periodisasi islam perkembanga slam dalam tiap-tiap : slam : Tarbiyah / PA - TB NDKATOR HASL MATER pengertian sejarah, pengertian, budaya, slam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benua dan lautan yang sangat luas, maka penyebaran agama-agama yang dibawa. melaksanakan kemurnian dari peraturan-peraturannya.

BAB I PENDAHULUAN. benua dan lautan yang sangat luas, maka penyebaran agama-agama yang dibawa. melaksanakan kemurnian dari peraturan-peraturannya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di lihat dari letak geografis kepulauan Indonesia yang strategis antara dua benua dan lautan yang sangat luas, maka penyebaran agama-agama yang dibawa oleh pendatang

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH Makalah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu :

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah: Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald (1981:5) Sistem

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald (1981:5) Sistem BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald (1981:5) Sistem adalah suatu jaringan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu: Nanik Arkiyah, M. IP Disusun oleh: Nama : Siska

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave

BAB I PENDAHULUAN. Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave menyebutkan bahwa ada tiga era di dalam dunia ini, pertama era pertanian, kedua era industri dan terakhir

Lebih terperinci

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA PELAYANAN BAHAN PUSTAKA Makalah ini disampaikan pada Diklat calon tenaga pustakawan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II Depok Tanggal 22 April 2009 OLEH : SETIAWAN, S.Sos (Pustakawan Pertama) UPT PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR Disusun oleh : Atha Azaria Dhera Callista 1300005012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu: Nanik Arkiyah, M.IP Di Susun Oleh : Yolan Dari ( 1300005121)

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai

Lebih terperinci

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR YANG PENTING. Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR YANG PENTING. Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR YANG PENTING Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Matakuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa semakin meningkat dan komplek, bentuk-bentuk surat berharga juga turut mengalami berbagai macam

Lebih terperinci

KESINAMBuNGAN BUDAYA

KESINAMBuNGAN BUDAYA c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBuNGAN BUDAYA Oleh Nurcholish Madjid Ketika Kaisar Hirohito meninggal, banyak orang membicarakan kedudukannya selaku lambang kontinuitas budaya Jepang selama ribuan tahun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi pemaparan mengenai metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Pengaruh Pemikiran Harun Nasution Mengenai Islam Rasional Terhadap Pembangunan

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH Alias Mangnga / JUPITER Vol. XIV No.1 (2015) 38 PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH Alias Mangnga Dosen UPBJJ-UT Makassar Abstrak Dalam dunia pendidikan, buku terbukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi

Lebih terperinci

Prestasi, bukan Prestise

Prestasi, bukan Prestise Prestasi, bukan Prestise Oleh Nurcholish Madjid Setialp kali memperingati tahun baru, orang umumnya menunggu tengah malam sebagai pergantian tahun, karena dalam sistem penanggalan syamsiyah atau penanggalan

Lebih terperinci

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B. A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Utsmani Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman ibn Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari suku

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM A. Hakikat Kebudayaan KEBUDAYAAN DALAM ISLAM Hakikat kebudayaan menurut Edward B Tylor sebagaimana dikutip oleh H.A.R Tilaar (1999:39) bahwa : Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan atau paedagogi berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 20 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Sesungguhnya orang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-nya, bertambahlah

Lebih terperinci

Pustaka dari bahasa sansakerta, liber dari bahasa latin, dan biblio dari bahasa Yunani, semua berarti buku.

Pustaka dari bahasa sansakerta, liber dari bahasa latin, dan biblio dari bahasa Yunani, semua berarti buku. BAB II TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN LANDASAN TEORI PERISTILAHAN Dalam bahasa indonesia, istilah perpustakaan dibentuk dari kata dasar pustaka dengan ditambah awalan per dan akhiran an. Dalam bahasa asing

Lebih terperinci

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Syari ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN SEBAGAI TEMPAT BELAJAR SEPANJANG MASA Oleh: Drs. Habib, M.M. 2014

PERPUSTAKAAN SEBAGAI TEMPAT BELAJAR SEPANJANG MASA Oleh: Drs. Habib, M.M. 2014 PERPUSTAKAAN SEBAGAI TEMPAT BELAJAR SEPANJANG MASA Oleh: Drs. Habib, M.M. 2014 A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, kita sering mendengar istilah pendidikan sepanjang masa, pendidikan sepanjang hayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang. bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang. bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial yang berlaku dan berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai warisan kebudayaan para leluhur antara lain terdapat di dalam berbagai cerita lisan, benda-benda,

Lebih terperinci

2014 SAJARAH CIJULANG

2014 SAJARAH CIJULANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah kuno merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dalam bidang keberaksaraan yang telah dilindungi oleh UU RI No. 11 tahun 2010. Ungkapan warisan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Metode ini lazim digunakan dalam penelitian sejarah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan

Lebih terperinci

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga

Lebih terperinci