manusia lainnya. Dengan kehadiran manusia yang lainnya maka individu dengan mudah akan dibantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "manusia lainnya. Dengan kehadiran manusia yang lainnya maka individu dengan mudah akan dibantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya."

Transkripsi

1 ARTIKEL SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL SISWA PADA PEMBELAJARAN AGAMA BUDDHA KELAS 4 SD (STUDI KASUS DI SD NEGERI NEGLASARI 3 TANGERANG) DISUSUN OLEH JUNI ARDHI Abstract Issues raised in this research is how to model cooperative learning methods Student Teams Achievement Division (STAD), how the application of cooperative learning methods Student Teams Achievement Division (STAD) in Buddhist learning, and how the results of the application of cooperative learning methods Student Teams Achievement Division (STAD) on Buddhist learning in improving students' social attitudes. The purpose of this study was to determine and describe the cooperative learning method Student Teams Achievement Division (STAD) and the application of cooperative learning methods Student Teams Achievement Division (STAD) in learning Buddhism in improving social attitudes of students.berdasarkan this study are expected to be useful for Buddhist teacher to apply cooperative learning methods Student Teams Achievement Division (STAD) on Buddhist learning in school, and for students through the application of this learning model can have knowledge of Buddhism that is supported by an increase in social attitudes during the learning so that they can interact with well and have a positive attitude. To achieve the research objectives above, the writer used descriptive qualitative research case study. Given the data analyzed in the form of text and are qualitative, the authors use data analysis phenomenology. Research procedures that researchers design studies including the preparation phase, the implementation phase of the study, and data recording stage. Research instruments to collect data including lesson plan (RPP), interview, and observation. Techniques of data collection by interview, observation, and documentation. For the validity of the data in the study include internal validity (credibility), external validity (transferability), reliability ( dependentbility), and objectivity (confirmability). Analysis of research data with data reduction, data display and conclusion drawing or verification. These results indicate that the application of cooperative learning methods Student Teams Achievement Division (STAD) in learning Buddhism can improve students' social attitudes. This learning model can provide a stimulus to the social attitudes of students in the learning process and to increase the students' social attitudes students can easily interact with teachers and other students and enable students to understand the subject matter of Buddhism. 1

2 Based on these results the authors mentioned that it is important to stimulate an increase in the social attitudes held by students during the learning with the use of cooperative learning methods Student Teams Achievement Division (STAD). Students who have positive social attitudes can help themselves to interact well with teachers and other students as well as the materials studied in the learning process much easier can it understand. Finally, the author suggested that case studies can be carried out further research in the field, such as the effectiveness of the cooperative learning method Student Teams Achievement Division (STAD) in learning Buddhism so this study really useful. For teachers to implement cooperative learning methods Student Teams Achievement Division (STAD) in learning Buddhism. For students through the application of cooperative learning methods Student Teams Achievement Division (STAD) in l earning Buddhism is expected to be an increase in social attitudes, learning outcomes and good communication with the implementation of positive social attitudes in everyday life. Kata Kunci: Model Kooperatif, Metode Student Teams Achievement Division (STAD), Sikap Sosial, Pendidikan Agama Buddha. Latar Belakang Pada hakikatnya manusia yang ada di dunia ini adalah makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa manusia lainnya. Dengan kehadiran manusia yang lainnya maka individu dengan mudah akan dibantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia terlahir dengan berbagai macam aspek baik dari aspek keturunan, kepribadian, hingga tingkat kecerdasan manusia. Setiap individu pasti memiliki tujuan hidup yang ingin dicapai. Namun dalam menggapai tujuan hidup banyak proses kehidupan yang harus dihadapi dan dilalui. Demi menggapai keinginan, individu harus melalukan berbagai cara (usaha). Usaha individu sangat bervariasi ada yang cepat maupun lambat tergantung usaha yang mereka lakukan. Dalam proses pendidikan, guru pun membangun karakter peserta didik yang mana karakter ditanamkan pada proses pembelajaran. Ada pun kemampuan guru yang bermacam-macam mengelola kelas secara baik atau kurang. Hal ini 2

3 juga akan sangat berpengaruh terhadap diri dari peserta didik. Maka hal ini akan sangat berdampak bagi siswa dan akan menimbulkan suatu pertanyaan mengenai sudah tercapai atau belum tujuan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Guru monoton dalam memberikan pelajaran, kualitas guru yang masih kurang, kurang disiplin, tidak dapat menyesuaikan dengan perkembangan IPTEK, kurang terampil baik dalam mengelola bahan belajar hingga pengelolaan proses pembelajaran, seperti yang dikutip dari harian Republika Online ( diakses pada 29 januari 2013). Hal ini menjelaskan bahwa masih terdapat sebagian guru menggunakan metode lama dan membuat situasi belajar belajar yang monoton. Seperti pada kasus yang terjadi akibat siswa merasa jenuh dan bosan sehingga tertidur pada saat jam pelajaran. Seorang guru menginstruksikan siswa untuk mencatat pelajaran, namun ada beberapa siswa yang tertidur dan guru melakukan tindakan tidak professional, yang dikutip dari harian Kompas Online ( Guru.Ini.Kena.Pukul, diakses pada 29 Januari 2013). Hal ini menunjukan masih terdapat guru yang kurang profesional. Gurupun harus meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang guru. Dalam proses pembelajaran guru harus berpartisipasi aktif. Siswa mengikuti proses pembelajaran bukan saja hanya untuk mendapatkan dan mengolah ilmu pengetahuan saja. Namun potensi dalam diri siswa yang harus ditumbuh kembangkan. Sehingga siswa dapat mampu memberikan solusi terbaik apabila menemukan suatu permasalahan yang dihadapinya. Pentingnya guru mendampingi siswa untuk mengembangkan potensi 3

4 siswa dan potensi tersebut diharapkan harus mampu mencari solusi atas berbagai masalah di masa depan seperti yang dikutip dalam Harian Kompas, Rabu 30 Januari Kondisi pembelajaran kini sangat memprihatinkan, karena masih terdapatnya keterbatasan dan kekurangan pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran tradisional, maka model kooperatif ini sangat penting untuk diupayakan untuk pengembangan dan penerapannya. Model pembelajaran kooperatif mengajarkan siswa untuk dapat berinteraksi dengan siswa lain, karena dalam pelaksanaan kerjasama antar siswa sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran. Tuntutan dalam bidang pendidikan juga banyak mengalami perubahan. Pendidik harus pandai dalam kemampuan mengaktifkan siswa dan mendorong siswa untuk mampu membangun pengetahuannya sendiri yang melalui strategi dalam menyusun dan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif. Hal ini membuat seorang guru harus membuat proses pembelajaran semenarik mungkin dan mencapai hasil tujuan pembelajaran pada seluruh aspek penilaian pembelajaran. Perencanaan pembelajaran harus disusun oleh guru dengan baik. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan variatif dalam penyusunannya. Peneliti menemukan permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan metode pembelajaran yang masih konvensional pada pembelajaran agama Buddha di SDN Neglasari 3 Tangerang. Proses pembelajaran pun masih mengacu kepada berpusat pada guru. Peneliti melihat tersebut melalui pra-observasi ke SDN Neglasari 3 Tangerang. (Wawancara dan pra-observasi pada 17 Desember 2012) Perilaku siswa dipengaruhi dari lingkungan pergaulan, baik di sekolah maupun di rumah. Faktor lingkungan akan menyebabkan sikap yang dimiliki 4

5 oleh siswapun berbeda-beda. Peneliti menemukan masalah bahwa sikap interaksi di dalam kelas pada pembelajaran pendidikan agama Buddha di SDN Neglasari 3 Tangerang masih rendah. Hal ini ditunjukan masih adanya beberapa siswa yang kurang percaya diri dalam bergaul dan bergaul membentuk geng. Ternyata hal tersebut merupakan dampak dari lingkungan pada diri siswa. Peneliti menerima informasi bahwa beberapa siswa berada di lingkungan yang kurang baik seperti perjudian dan perceraian orang tua. (Wawancara dan pra-observasi pada 17 Desember 2012) Melalui pengamatan yang dilakukan dan informasi yang didapatkan, bahwa di kelas 4 SD para siswa mengalami kesulitan belajar Agama Buddha. Kesulitan ini diantaranya rendahnya interaksi pada saat pembelajaran dan hasil belajar yang sesuai dengan standar nilai yang ditetapkan oleh guru. Dari latar belakang yang penulis sampaikan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mendapatkan gambaran dan informasi mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Sikap Sosial Siswa Pada Pembelajaran Agama Buddha Kelas 4 SD (Studi Kasus di SD Negeri Neglasari 3 Tangerang). Tujuan Penelitian Tujuan kajian ini meliputi mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif dan membahas metode Student Teams Achievement Division (STAD). Sehingga penerapan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan sikap sosial siswa dalam pembelajaran agama Buddha di tingkat sekolah dasar. 5

6 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari kajian ini meliputi kegunaan teoretis dan kegunaan praktis. 1) Kegunaan teoretis a. Sebagai bahan acuan untuk pengembangan mata kuliah Psikologi Pendidikan, Metodologi Pembelajaran dan Dasar-dasar Pendidikan. b. Sebagai bahan masukan untuk studi atau kajian pembelajaran pendidikan agama Buddha. 2) Kegunaan praktis a. Bagi Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten, penelitian dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan mengenai cara meningkatkan sikap sosial siswa ini untuk melengkapi koleksi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. b. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menguji tingkat kemampuan dan daya pikir penulis untuk menganalisa permasalahan pada pembelajaran pendidikan agama Buddha di sekolah. c. Bagi masyarakat diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat agar dapat meningkatkan sikap sosial pada putra putri yang mereka miliki dengan baik. d. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan bahwa meningkatkan sikap sosial siswa dapat diwujudkan melalui pendidikan di sekolah. e. Bagi peneliti lain, diharapkan peneliti lain mendapat wawasan tambahan dan dapat dijadikan sumber informasi dalam melakukan penelitian yang akan datang mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif 6

7 Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Sikap Sosial Siswa atau penelitian sejenisnya Pembahasan Pembahasan pembelajaran tidak bisa dipisahkan dari istilah kurikulum dan pengertiannya. Hubungan keduanya dapat dipahami dengan penjelasan bahwa pembelajaran merupakan wujud pelaksanaan kurikulum. Kata pembelajaran menyiratkan adanya seseorang yang tugasnya mengajar, di sekolah pada umumnya disebut guru. Pembelajaran sebagai suatu proses, buah atau hasilnya dari terjadinya peristiwa belajar di dalam diri siswa. Peristiwa belajar pada siswa ini menunjukkan adanya sikap, seperti minat, perhatian, perasaan, percaya diri dan sikap lainnya. Menurut Usman (2010: 4) mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini didukung dengan pendapat Munandir (2001: 255) menjelaskan bahwa pembelajaran mengacu ke segala daya upaya bagaimana membuat seseorang belajar, bagaimana menghasilkan terjadinya peristiwa belajar di dalam diri orang tersebut. Dalam Buddhanussati terdapat makna dari kompetensi seorang guru sebagai berikut: Iti pi so Bhagava Araham Samma-sambuddho, Vijjacarana-sampanno Sugato Lokavidu, Anuttaro purisadammasarathi Sattha devamanussanam Buddho Bhagava ti (Dhammadipa Arama, 2001: 25) 7

8 Artinya adalah: Demikianlah Sang Bhagava; Yang Maha Suci; Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna; Sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-nya; Sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana); Pengenal Segenap Alam; Pembimbing Manusia Yang Tiada Taranya; Guru para dewa dan manusia; Yang Sadar (Bangun), Yang Patut Dimuliakan. Sang Buddha merupakan seorang guru bagi muridnya, yakni umat awam dan manusia. Dengan Dhamma sebagai ajarannya. Seorang guru yang baik dan professional, guru tersebut harus memiliki kompetensi dan berbagai keahlian lainnya yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Dalam Dhammanussati terdapat makna dari proses pembelajaran sebagai berikut: Svakkhato Bhagavata Dhammo Sanditthiko akaliko ehipassiko Opanayiko paccatam veditabbo vinnuhi ti (Dhammadipa Arama, 2001: 26) Artinya adalah: Dhamma Sang Bhagava telah sempurna dibabarkan; Berada sangat dekat; tak lapuk oleh waktu; mengundang untuk dibuktikan Menuntun ke dalam batin; dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing. Dhamma Sang Buddha merupakan pelajaran yang disampaikan kepada muridnya. Dalam penyampaiannya Sang Buddha menggunakan berbagai teknik. Sama halnya dalam pembelajaran, seorang guru hendaknya mempersiapkan secara baik sebelum, saat dan setelah melakukan pembelajaran demi tercapainya tujuan dalam 8

9 pembelajaran. Dalam interaksi pembelajaran harus sangat menarik dan tidak ada jarak pemisah antara guru maupun siswa. Pendidikan yang dilakukan harus dilakukan dan bermanfaat bagi siswa seumur hidup. Hasil dari pembelajaran sangatlah penting dalam menunjang kelangsungan hidup siswa di masa depan. Pengelolaan pembelajaran harus dilaksanakan secara baik agar ilmu pengetahuan dan budi pekerti luhur dapat diserap oleh siswa. Sehingga siswapun akan menjadi cerdas dan berbudi pekerti luhur setelah mengalami pembelajaran yang terjadi di sekolah. Dalam Sanghanussati terdapat makna dari proses pembelajaran sebagai berikut: Supatipanno Bhagavato savakasangho Ujupatipanno Bhagavato savakasangho Nayapatipanno Bhagavato savakasangho Samicipatipanno Bhagavato savakasangho Yadidam cattari purisayugani atthapurisa puggala, Esa Bhagavato savakasangho, Ahuneyyo pahuneyyo dakkhineyyo anjalikaraniyo Anuttaram punnakkhettam lokassa ti (Dhammadipa Arama, 2001: 26) Artinya adalah: Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak baik; Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak lurus; Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak benar; Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak patut; Mereka, merupakan empat pasang makhluk, terdiri dari delapan jenis makhluk suci. (*) Itulah Sangha siswa Sang Bhagava; Patut menerima pemberian, tempat bernaung, persembahan serta penghormatan: Lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam semesta. 9

10 (*) Mereka disebut Ariya Sangha: makhluk-makhluk yang telah mencapai Sotapatti Magga dan Phala, Sakadagami Magga dan Phala, Anagami Magga dan Phala dan Arahatta Magga dan Phala. Sangha merupakan perkumpulan siswa Sang Buddha. Sang Buddha mengajarkan Dhamma kepada siswanya untuk mencapai tingkat kesucian. Para siswa mempraktekkan Dhamma dalam kehidupan kesehariannya. Siswa Sang Buddha yang mempraktekkan Dhamma dengan baik dan memperoleh hasil yakni mencapai tingkat kesucian disebut Ariya Sangha. Hal ini sama dengan seorang guru memberikan materi pelajaran pada saat proses pembelajaran. Siswa harus mampu menguasai materi pelajaran dan memiliki serta mempraktekan nilai-nilai yang telah disampaikan. Sehingga para siswa memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam memecahkan masalah dalam kehidupan kesehariannya. Manusia adalah makhluk sosial, yakni makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya, selain itu manusia memiliki potensi, karakter, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda-beda. Karena hal tersebut menjadi konsekuensi logis dari definisi manusia secara harfiah dengan pengertian sebagai makhluk pribadi atau individual, berbeda satu sama lain, karena sifatnya yang individual maka manusia yang satu membutuhkan manusia yang lainnya. Dari adanya perbedaan tersebut, maka manusia dapat saling mencerdaskan, membutuhkan, saling melengkapi dan saling menyayangi atau saling mencintai dalam berinteraksi. Interaksi sesama manusia dengan berbagai perbedaan didalam diri manusia tersebut apabila tidak dikelola secara baik dapat menimbulkan ketersinggungan dan kesalahpahaman antar sesama manusia. Diperlukannya interaksi dengan tenggang rasa agar tidak menimbulkan konflik diantara manusia tersebut. Dalam dunia pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan formal banyak dijumpai perbedaan-perbedaan mulai dari perbedaan gender, suku, agama, budaya dan lain-lain. Dari hal tersebut maka banyak para ahli mulai mempelajari mengenai model-model pembelajaran dan teknik untuk penerapannya di dalam kelas serta hasil yang akan diperoleh setelah mengikuti suatu pembelajaran di kelas. 10

11 Model pembelajaran kooperatif ini dapat melatih siswa untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang dianggap sulit dengan cara bertukar pikiran atau diskusi dengan teman-temannya melalui kegiatan saling membantu dan mendorong untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menekankan adanya kerja sama antar siswa dengan kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar bersama yang diungkapkan Johnson (dalam Supriadi, 1995: 56). Salah satu model yang dapat mengarahkan kepada siswa untuk memberikan pengalaman belajar secara langsung adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah: Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran secara khusus membuat belajar kooperatif ekstensif, secara teoritis siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikannya dengan temannya (dalam Krismanto, 2003: 14). Abdurrahman dan Bintoro (2000: 78) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam kehidupan nyata masyarakat. Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi seluruh siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial siswa, saling mengambil tanggung jawab. Model pembelajaran kooperatif membantu siswa belajar setiap mata pelajaran, mulai dari keterampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks yang dikatakan Muhammad Nur (2005: 1). Sedangkan menurut pendapat lainnya menjelaskan model kooperatif adalah: Pembelajaran kooperatif berbeda dengan sekedar belajar dalam kelompok. Perbedaan ini terletak pada adanya unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif yang tidak ditemui dalam pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Prosedur model pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan benar akan 11

12 memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif (Anita, 2002: 28). Setiap model pembelajaran memiliki ciri-ciri yang berbeda. Dengan memahami ciri-ciri tersebut, maka kita akan mengetahui model pembelajaran yang digunakan oleh guru pada proses pembelajaran. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu: Siswa yang dibentuk secara berkelompok dari berbagai kemampuan dalam diri siswa dari yang tinggi hingga terendah dengan latar belakang yang sangat beragam sehingga orientasi pembelajaran terjadi bukan secara individu melainkan berkelompok (Ibrahim, 2000: 6). Dalam pandangan agama Buddha, Sang Buddha mengelompokan siswa menjadi dua, yaitu kelompok Sangha dan umat awam. Dalam Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama (Sumedha, 1999: 47-52) dijelaskan bahwa kelompok Sangha pertama kali dibentuk dari datangnya lima pertapa yang merupakan teman pertapaannya waktu sebelum menjadi Buddha. Tepat dua bulan setelah mencapai Penerangan Sempurna, Sang Buddha membabarkan Dhamma untuk pertama kalinya kepada lima orang pertapa di Taman Rusa Isipatana, pada tahun 588 Sebelum Masehi. Lima orang pertapa, bekas teman berjuang dalam bertapa menyiksa diri di hutan Uruvela dan mereka adalah orang-orang yang pertama kalinya mendengarkan Dhamma. Mereka yang kemudian disebut Panca Vaggiya Bhikkhu ini adalah Kondanna, Bhaddiya, Vappa, Mahanama, dan Assaji. Selanjutnya, bersama dengan Panca Vagghiya Bhikkhu tersebut, Sang Buddha membentuk Sangha Bhikkhu yang pertama (tahun 588 Sebelum Masehi). Dengan terbentuknya Sangha, maka Tiratana (Triratna) menjadi lengkap. S ebelumnya, baru ada Buddha dan Dhamma (yang ditemukan oleh Sang Buddha). Sedangkan terbentuknya kelompok umat awam dijelaskan dalam Dalam Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama (Sumedha, 1999: 43) dijelaskan bahwa kelompok umat awam pertama kali dibentuk dari ketika Tapussa dan Bhallika memberikan makanan dan memohon agar menjadi siswa kepada Sang Buddha dan Sang Buddha menerimanya sebagai upasaka-upasika pertama yang 12

13 berlindung pada Buddha dan Dhamma. Kejadian ini berlangsung pada hari ke 50 setelah bermeditasi selama tujuh minggu dari Penerangan Agung. Dalam Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama (Sumedha, 1999: 57) Fenomena ini terulang kembali setelah Buddha, Dhamma dan Sangha (Tiratana) terbentuk yakni saat ayah Yasa mencari anaknya dan menemukan Sang Buddha di Isipatana. Sang Buddha menguraikan Dhamma kepada ayah Yasa dan setelah memperoleh Mata Dhamma, ayah Yasa memohon agar diterima sebagai siswa dan Sang Buddha menerimanya. Dalam Maha Parinibbana Sutta dalam Digha Nikaya (Norman, 2009: 12-13), Sang Buddha menjelaskan enam syarat dalam meningkatkan kehidupan bersama para bhikkhu. So long as the brethren shall preserve in kindness of action, speech, and thougt toward their fellowdisciples, both in public and in private; So long as they shall divide without partiality, and share in common with their upright companions, all such things as they receive in accordance with the just provisions of the Order, down even to the mere contents of a begging bowl; So long as the brethren shall live among the saints in the practice, both in public and in private, of those virtues which (unbroken, intact, unspotted, unblemished) are productive of freedom, praised by the wise, and which are untarnished (by the desire of future life, or by the belief in the efficacy of outward acts), and which are conducive to concentration of heart; So long as the brethren shall live among the saints, cherishing, both in public and in private, that noble and saving insight which leads to the complete destruction of the sorrow of him who acts according to it; So long may the brethren be expected not to decline, but prosper. (Norman, 2002: 82-83) Dijelaskan bahwa dalam pergaulan para bhikkhu saling mengasihi dan menyayangi dengan perbuatan, ucapan, pikiran dalam hal pribadi maupun umum, membagi dengan adil segala sesuatu yang mereka terima, tidak melanggar vinaya hidup diantara para orang suci (ariya), mempertahankan kelangsungan sangha 13

14 dengan baik, secara pribadi atau umum mengembangkan pandangan benar untuk melenyapkan penderitaan (dukkha). Seorang bhikkhu dalam Sangha memiliki pengertian yang sama seperti seorang siswa berada pada suatu kelompok di kelas. Kerjasama didalam kelompok tersebut harus dibangun dengan baik dan memberikan perhatian satu dengan yang lainnya. Dengan kerjasama dalam sebuah kelompok ini akan memberikan manfaat bagi diri siswa tersebut maupun kemajuan bagi kelompoknya. Begitu pula halnya dengan sikap yang dimiliki oleh setiap individu pun berbeda-beda. Dalam melihat pandangan-pandangan objek yang terjadi di lingkungan sekitar pun akan menentukan sikap yang akan dilakukan oleh diri individu pun akan berbeda. Maka penilaian terhadap individu pun pasti akan berbeda pula. Seperti yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne (2004) sikap sebagai penilaian subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Menurut Eagly & Chaiken (dalam Myers, 2010: 164) mendefinisi sikap adalah suatu reaksi evaluative yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap sesuatu atau seseorang. Maka respon yang akan diberikan oleh individu pun akan sangat beragam. Ada yang menolak maupun menerima dalam memberikan respon. bahwa: Menurut Dhammapada terdapat sabda Sang Buddha yang menyatakan Mental phenomena are preceded by mind, have a mind as their leader, are meade by mind. If one acts or speaks with an evil mind, from that sorrow follows him, as the wheel follows the foot of the ox. Mental phenomena are preceded by mind, have a mind as their leader, are meade by mind. If one acts or speaks with a pure mind, from that happiness follows him, like a shadow not going away. (dalam Norman, 2004: 1) Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat, maka semua bersumber 14

15 dari pikiran. Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa semua yang ada dalam kehidupan manusia adalah hasil dari apa yang manusia pikirkan. Maka keragaman untuk merespon objek yang ada didalam hidup manusia dapat terjadi. Sikap yang diekspresikan oleh seseorang tidak terlalu memprediksikan keragaman perilaku yang mereka munculkan yang dikemukakan oleh Wicker (dalam Myers, 2010: 164). Hal ini berhubungan antara keragaman orang, sikap dan perilaku yang dilakukan. Karena setiap orang memiliki ciri khas dan pola pikir yang beragam. Sehingga akan menghasilkan suatu respon yang beragam terhadap suatu hal. Pernyataan di atas diperjelas dalam Manggala Sutta (Khuddakapatha, 2006: 298), yang merupakan nasihat Sang Buddha mengenai cara bergaul dan berinteraksi dengan memilih seseorang yang baik sebagai berikut: Asevana ca balanam Panditanan ca sevana Puja ca pujaneyyanam Etam manggalam uttamam (dalam Nanamoli, 2005: 135) Artinya adalah: Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana Bergaul dengan mereka yang bijaksana Menghormati mereka yang patut dihormati Itulah berkah utama Dalam memiliki sikap, sebaiknya pikiran harus cerdas dan mampu membedakan yang baik dan buruk. Karena dikatakan bahwa tidak bergaul dengan orang dungu adalah sebagai berkah utama. Sikap yang akan dimiliki oleh seseorang akan memiliki sikap yang positif melainkan bukan yang negatif. Hendaknya seseorang bergaul dengan orang yang bijaksana dan patut dihormati. Cara ini ditempuh agar 15

16 seseorang senantiasa memiliki positif dalam hidupnya. Kebiasaan berinteraksi positif maka akan membuat sikap seseorang kearah yang positif. Dalam memiliki sikap hendaknya seseorang juga harus berhati-hati dalam melakukan interaksi, Sang Buddha menjelaskan dalam Karaniyametta Sutta sebagai berikut: Na ca khuddam samacare kinci Yena vinnu pare upavadeyyum Sukhino va khemino hontu Sabbe satta bhavantu sukhitatta He would no slight thing do at all That other wise men might deplore Then he would think joyful and safe Let every creature s heart rejoice (dalam Nanamoli, 2005: ) Artinya adalah: Tak berbuat kesalahan walaupun kecil Yang dapat dicela oleh para bijaksana Hendaklah ia berpikir "semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram" Semoga semua makhluk berbahagia(khuddakapatha 3, 2006: ) Tak berbuat kesalahan walaupun kecil merupakan sikap positif yang harus selalu seseorang lakukan. Sikap positif ini akan membuat diri seseorang merasa pada keadaan yang baik. Jika seseorang memiliki bersikap negatif dan menjadi kebiasaan, maka orang tersebut akan dapat dicela dan tidak memiliki teman. Jika setiap orang berusaha membangun sikap yang positif, maka kebahagiaan meliputi pada orang-orang tersebut. Pernyataan di atas diperjelas dalam Manggala Sutta, yang merupakan nasihat Sang Buddha mengenai seorang guru yang profesional sebagai berikut: Bahusaccan ca sippan ca Vinayo ca susikkhito Subhasita ca ya vaca Etam manggalam uttamam (dalam Nanamoli, 2005: ) 16

17 Artinya adalah: Memiliki kemampuan dan keterampilan Terlatih baik dalam tata susila Ramah tamah dalam ucapan Itulah berkah utama (Khuddakapatha 2, 2006: 315) Sikap sosial yang positif ini akan membuat manusia menjadi manusia yang Pubbakari dan Katannukatavedi pada Anguttara Nikaya (Wowor, 1993: 3) yang dijelaskan bahawa pengertian Pubbakari adalah seseorang yang memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan. Orang ini melakukan perbuatan baik tanpa pamrih. Sedangkan Katannukatavedi adalah sikap yang dimiliki oleh seseorang karena ia menyadari adanya bantuan orang lain untuk dirinya dan merasa berterima kasih. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut di atas, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif studi kasus. Mengingat data yang dianalisis berupa teks dan bersifat kualitatif, maka penulis menggunakan analisis data secara fenomenologi. Prosedur penelitian yang peneliti rancang diantaranya tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pencatatan data. Instrumen penelitian untuk mengambil data diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi atau pengamatan, dan dokumentasi. Untuk keabsahan data dalam penelitian meliputi uji validitas internal ( credibility), validitas eksternal ( transferability), reliabilitas (dependentbility), dan objektivitas ( confirmability). Analisis data penelitian dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif metode Student Teams Achievement Division (STAD) 17

18 pada pembelajaran agama Buddha dapat meningkatkan sikap sosial siswa. Model pembelajaran ini dapat memberikan stimulus terhadap sikap sosial siswa pada proses pembelajaran dan dengan peningkatan sikap sosial siswa ini siswa dapat dengan mudah berinteraksi dengan guru dan siswa lainnya serta memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran agama Buddha. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis menyebutkan bahwa sangatlah penting memberikan stimulus peningkatan terhadap sikap sosial yang dimiliki oleh siswa pada saat pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif metode Student Teams Achievement Division (STAD). Siswa yang memiliki sikap sosial yang positif dapat membantu dirinya sendiri dalam berinteraksi baik dengan guru maupun siswa lainnya serta materi yang dipelajari pada proses pembelajaran lebih mudah dapat ia pahami. Saran Akhirnya penulis menyarankan agar dapat dilakukan penelitian studi kasus lebih lanjut di lapangan, misal tingkat efektifitas model pembelajaran kooperatif metode Student Teams Achievement Division (STAD) pada pembelajaran agama Buddha sehingga penelitian ini benar-benar bermanfaat. Bagi guru agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif metode Student Teams Achievement Division (STAD) pada pembelajaran agama Buddha. Bagi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode Student Teams Achievement Division (STAD) pada pembelajaran agama Buddha diharapkan dapat terjadinya 18

19 peningkatan sikap sosial, hasil belajar dan komunikasi yang baik dengan implemantasi sikap sosial yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Daftar Pustaka Abdurrahman, M & Totok Bintoro Memahami dan Menangani Siswa dengan Problem dalam Belajar : Pedoman Guru. Jakarta: Depdiknas. Baron, R. A, & Byrne, D. E Social Psychology (10 th ed). USA: Pearson. Djibril Muhammad 'Penyakit-penyakit' yang Harus Dihindari Guru,( diakses pada 29 januari 2013). Hari, W Laksono Pukul Siswa yang Tidur, Guru Ini Kena Pukul, ( diakses pada 29 Januari 2013). Hinuber, O. Ovun & Norman, K. R Dhammapada. Oxford: The Pali Text Society. Ibrahim, dkk Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Kompas. 30 Januari, Pola Pendampingan Guru Dinilai Lebih Efektif. Hlm 12. Miles, M.B. dan Huberman, A.M. (2007). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Moleong, J. Lexy Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Myers, David G Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Nanamoli The Minor Readings And Illustrator. Oxford: The Pali Text Society Khuddakapatha Kitab Suci Agama Buddha, Vol II. Terjemahan oleh Wena Cintiawati & Lanny Anggawati. Klaten: Vihara Bodhivamsa Visma Dharmaguna. 19

20 Khuddakapatha Kitab Suci Agama Buddha, Vol III. Terjemahan oleh Wena Cintiawati & Lanny Anggawati. Klaten: Vihara Bodhivamsa Visma Dharmaguna. Norman, K. R Scared Books Of Buddhists. Oxford: The Pali Text Society The Word Of The Doctrine (Dhammapada). Oxford: The Pali Text Society. Slavin, Robert E Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Supriadi, Edi Pengembangan Pembelajaran Pemrograman Komputer dengan Metode Kooperatif. Cakrawala Pendidikan. XIV (1): Tim Penyusun Tipitaka Kitab Suci Agama Buddh Dhammapada Sabda- Sabda Buddha Gotama. Jakarta: Dewi Kayana Abadi. Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. Usman, Moh. User Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wowor, Cornelis Dhamma Vibhanga. Penerbit: CV. Arya Surya Chandra Pandangan Sosial Agama Buddha. Jakarta: CV. Nitra Kencana Buana. 20

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Oleh: IMA NUR FITRIANA A PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun

Lebih terperinci

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama Ariya Metta Tangerang) ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: DARIYANTO NIM

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama Ariya Metta Tangerang) ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: DARIYANTO NIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA (Studi Kasus di Sekolah Menengah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING Novitana Sundora, Teti Rostikawati, Triasianingrum Afrikani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. ABSTRAK Skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Peserta Didik Kelas III MI Roudlotul Ulum Jabalsari Sumbergempol

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X MAN MALANG II BATU Dwi Pudi Lestari 1

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (TPS), Guru Al-Quran Hadits, Aktivitas Belajar

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (TPS), Guru Al-Quran Hadits, Aktivitas Belajar ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (TPS) Guru Al-Quran Hadits Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik di MI Thoriqul Huda Kromasan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU Desi Fitria 1, Pebriyenni 1, Asrul Thaher 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Meningkatkan Self Compassion Melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT) Dalam Bentuk Kelompok Meningkatkan Self-Compassion pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Profesi Jenjang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI TARI BERBASIS LOMBA (STUDI SITUS SD N SIDOMULYO 03 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN

Lebih terperinci

Novela Nariska Putri Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

Novela Nariska Putri Universitas Sebelas Maret ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 MALANG

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education Vol. 1, No. 1, pp Mei 2012 ISSN:

Unesa Journal of Chemical Education Vol. 1, No. 1, pp Mei 2012 ISSN: KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SMA NEGERI 9 SURABAYA (STUDENTS SOCIAL SKILLS ON OXIDATION

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Dhanu Brata Hermawan, Yulianti, Noer Hidayah PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet

Lebih terperinci

Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa MODUL 1 Ketuhanan Yang Maha Esa Sapardi, S.Ag., M. Hum. P PENDAHULUAN uja dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Sang Triratana sehingga dapat tersusunnya modul Ketuhanan Yang Maha

Lebih terperinci

PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS

PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT 1 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT Lia Angela Rosalia, Yulianti, Hadiyah PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada : i KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS Diajukan Kepada : Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Sakri 21 PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Sakri SDN Gintungan I Kec. Kembangbahu Kab. Lamongan Pos-el. Sakri.cilukbah@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN WONOKROMO III/392 SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN WONOKROMO III/392 SURABAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN WONOKROMO III/392 SURABAYA Nurul Sholichah PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (email:

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V MI Al Irsyad Karangbendo

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SIDOWAYAH TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: SITI FATIMAH K7111191 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK Indria Nur Malita Sari 1), Jenny I.S. Poerwanti 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Lebih terperinci

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1 Penerapan Pendekatan Saintifik...(Mega Selvira Paut) 511 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV DI SD PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH TO STUDENTS GRADE IV

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1) PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1) Oleh: Umi Lestari 2), H. Setyo Budi 3), Warsiti 3)

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG Amalina 1), Lutfian Almash 2), Minora Longgom Nasution

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Diah Restiningsih 1), Hartono 2), Kartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Slamet Riyadi 449

Lebih terperinci

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1 Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1 Pendahuluan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN Anisah Rahmawati 1), Hadi Mulyono 2), Sularmi 3) PGSD

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI SISWA KELAS V SDN SOOKA 1 KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : SINGGIH WINARSO K7108226

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING Beny Sulistyawan 1), Kuswadi 2), Dwijiastuti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jawa Peserta Didik Kelas V SDN Tunge 2 Wates Kediri ini ditulis oleh Lu lu il Maknun,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD Nur Hidayah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3 Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Zainal Abidin SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study uses classroom action research Application

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Khoirul Muna. K

SKRIPSI. Oleh: Khoirul Muna. K PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII-B SMP IT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kooperatif, Numbered Heads Together, Hasil Belajar.

ABSTRAK. Kata Kunci : Kooperatif, Numbered Heads Together, Hasil Belajar. ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together () Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Peserta Didik Kelas IV MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pascalian Hadi Pradana IKIP PGRI JEMBER Pascalian10@gmail.com Abstrak Penelitian ini berawal dari

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( PTK Pada Siswa Kelas VII B SMP N 2 Sawit Tahun Ajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat Jurnal Pesona, Volume 3. No. 2, (2017), 133-143 ISSN Cetak : 2356-2080 ISSN Online : 2356-2072 DOI: https://doi.org/ 10.26638/jp.443.2080 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar. ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Gallery Walk untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Jawa Peserta Didik Kelas III MIN Pandansari Ngunut ditulis oleh Mufidatur Rosidah, NIM 2817133112, dibimbing

Lebih terperinci

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN Paramuditha Widyanto 1), Yulianti 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PELAKSANAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT 1 PELAKSANAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT Dewi Liana 1, Meldawati 2, Juliandry 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENIE RUSMALINA

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENIE RUSMALINA PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN KARANGTENGAH 01 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur

Lebih terperinci

MANFAAT MEMBACA PARITTA

MANFAAT MEMBACA PARITTA MANFAAT MEMBACA PARITTA Phra Rājsuddhiñāṇamongkol (Jarun Thitadhammo) 1 Manfaat Membaca Paritta Oleh: Phra Rājsuddhiñāṇamongkol (Jarun Thitadhammo) Wat Ambhavan Promburi, Singhburi, Thailand www.jarun.org

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan serangkaian proses yang sangat kompleks dan banyak melibatkan aspek yang saling berkaitan. Pendidikan bertujuan untuk mengubah sikap dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui derajat self-efficacy belief pada siswa kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey dan pengambilan data melalui kuesioner.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Sri Mahidar Kanjun SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the improvement

Lebih terperinci

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL Oleh Moh. Jamalul Lail NIM 090210102035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN

Lebih terperinci

TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional disebutkan bahwa ; pendidikan nasional adalah pendid ikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional disebutkan bahwa ; pendidikan nasional adalah pendid ikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa ; pendidikan nasional adalah pendid ikan yang berdasarkan Pancasila dan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Guru Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sedangkan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN BALONGGEMEK 1 JOMBANG

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN BALONGGEMEK 1 JOMBANG Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 9 Bulan September Tahun 2016 Halaman: 1739 1743 PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH Oon Rehaeni oon_rehaeni@gmail.com SMK Negeri I Majalengka ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode bamboo dancing, Hasil belajar.

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode bamboo dancing, Hasil belajar. ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Bamboo Dancing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Siswa Kelas IV-A Madrasah Ibtidaiyah Al-Ishlah Tiudan Gondang Kabupaten Tulungagung

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi S-1 PGSD. Diajukan Oleh: Teguh Santoso A54E131024

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi S-1 PGSD. Diajukan Oleh: Teguh Santoso A54E131024 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN TEKS DIALOG PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI JRAHI 01 KECAMATAN GUNUNGWUNGKAL KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD Oleh: Ani Mutoharoh 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 Email Animut_17@yahoo.com Abstract: The Application

Lebih terperinci

ISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN)

ISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN) ISSN: 2088-687X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN) Nur Wasito a a Dosen Program Studi Manajemen Informatika, AMIK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN Fida Rahmantika Hadi fidarahma47@gmail.com FKIP UNIVERSITAS

Lebih terperinci

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA - 178 - E. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA KELAS VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

Nadia Fitri Yani Adiyalmon, S.Ag, M.Pd Marleni, S.Pd Progam Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Nadia Fitri Yani Adiyalmon, S.Ag, M.Pd Marleni, S.Pd Progam Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Peranan Guru Pamong Membimbing Mahasiswa Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat (Studi Tentang Kesiapan Guru Pamong Membimbing Mahasiswa PPL Untuk Praktek Mengajar) Di SMA N Se-Kabupaten Dharmasraya Nadia

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Aldila Kurniati 1), Retno Winarni 2), MG. Dwijiastuti 3) PGSD

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI BANGUN RUANG BALOK DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 4 MAGETAN Rara Tria Ajengsari S1 Pendidikan Matematika, Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT (STAD) PADA SUB MATERI POKOK LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG DI KELAS VI SD NEGERI KALIDAWIR 03 Oleh: Ratri Candra Hastari Dosen STKIP

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi 1 Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di SDN Kepatihan 06 Jember (Implementation of

Lebih terperinci

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Yunita Lailati Husna 1, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 E-mail: yunitalailatihusna@yahoo.com

Lebih terperinci

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1 Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1 Pendahuluan Penerapan Metode Permainan Tebak Kata dengan Media Gambar untuk Meningkatkan dan Hasil Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Perkembangan

Lebih terperinci

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

Arif Darmawan*   Tarto Sentono** ABSTRAK PENINGKATAN PROSES BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Oleh I Wayan Sudarsana NIM 0816011124 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MATERI BILANGAN BULAT KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI SUMBEREJO I KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2011/2012 Joko

Lebih terperinci

E JURNAL SKRIPSI. Oleh : Ratna Eka Febriana

E JURNAL SKRIPSI. Oleh : Ratna Eka Febriana PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA E JURNAL SKRIPSI

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. PENERAPAN PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI ALJABAR. EDI MULYADIN

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI ALJABAR. EDI MULYADIN PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI ALJABAR EDI MULYADIN Edi.mulyadin@yahoo.com ABSTRACT : A learning process could be succeed while supported by correct learning

Lebih terperinci

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1 Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1 Pendahuluan Penerapan Model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam

Lebih terperinci

MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT KOMPETENSI KEAHLIAN DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF. ( Studi Situs SMK Tunas Harapan Pati RSBI)

MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT KOMPETENSI KEAHLIAN DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF. ( Studi Situs SMK Tunas Harapan Pati RSBI) MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT KOMPETENSI KEAHLIAN DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF ( Studi Situs SMK Tunas Harapan Pati RSBI) TESIS Diajukan Kepada : Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) 21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya

Lebih terperinci