BAB V E. HASIL KAMPANYE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V E. HASIL KAMPANYE"

Transkripsi

1 BAB V E. HASIL KAMPANYE Metode Survei Pra dan Pasca Sebuah survei pra-kampanye dilakukan pada bulan April 2009 lalu untuk menetapkan dasar bagi sasaran-sasaran SMART kampanye Pride yang terkait dengan komponen Pengetahuan-Sikap-Perilaku/Praktek = PSP (Knowledge-Attitude-Practice = KAP) Teori Perubahan Pride. Yang kedua, survei pasca kampanye, dilakukan pada akhir masa satu tahun kegiatan-kegiatan kampanye yang dilaksanakan pada Juli bulan lalu untuk mengukur perubahan dalam variabel-variabel Pengetahuan-Sikap-Perilaku untuk menilai tingkat capaian sasaran-sasaran SMART. Kegiatan pra survey yang dilaksanakan tahun lalu adalah sebuah survey yang dapat memberikan penilaian pengukuran awal mengenai pemahaman pengetahuan, sikap, komunikasi interpersonal masyarakat terhadap Rawa Tripa sebagai landasan saya untuk menganalisa guna merancang berbagai aktivitas pada masa implementasi nanatinya. Kegiatan pra survey ini mengambil sampel sebanyak 750 orang yang terbagi 378 orang di desa target dan 366 orang di desa pembanding. Total populasi keseluruhan orang sebanyak jiwa yang termasuk dalam 20 desa target dan 4 desa kontrol (pembanding). Daftar pertanyaan pun dibuat berdasarkan hasil temuan dilapangan dan dilengkapi hasil diskusi yang trusmenerus sehingga memunculkan sebuah permasalahan yang spesifik untuk kemudian dipertanyakan pada khalayak sasaran secara luas dengan memunculkan pertenyaan trrbuka maupun tertutup. Proses pengambilan data ini pun dilakukan secara acak tanpa membuat kriteria khusus yang dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengambil informasi data dari masyarakat. Nah, sebelum dilakukan proses pelaksanaan pra survey dilakukan terlebih dahulu dengan merekrut para enumerator lokal untuk kemudian mereka saya training dengan memberikan pemahaman terhadap maksud dan tujuan serta penekanan pada pertanyaan kunci dalam pengambilan data tersebut. Para enumerator survey juga dibekali teknik komunikasi yang baik dengan mengedepankan etika sesuai budaya lokal sehingga masyarakat secara trrbuka mau dilakukan wawancara guna menggali setiap jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan yang sama juga dilakukan pada saat pengumpulan data pasca survey pada Bulan Juli lalu dimana proses dan tekniknya tidak jauh berbeda dengan pengambilan data pada kegiatan pra survey yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Hanya saja pada kegiatan survey yang dilakukan sekarang hanya menambahkan beberapa pertanyaan kunci lainnya yang merupakan paparan dari sejumlah kegiatan yang dilakukan pada masa implementasi selama setahun ini. 34

2 Kuesioner survei ini dirancang dan dianalisis menggunakan piranti lunak Apian s SurveyPro. Kuesionernya dikembangkan setelah khalayak sasaran diidentifikasi dan ancaman-ancaman penting yang ditangani oleh kampanye dan tujuan umum untuk kampanye sudah ditetapkan. Survei ini mengumpulkan informasi tentang tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap masyarakat Rawa Tripa pada umumnya dan secara khusus ancaman-ancaman yang dihadapinya; tentang pilihan media, keinginan untuk mengubah perilaku, (manfaat dan hambatan) dan sumbersumber informasi yang dipercaya. Kuesioner yang digunakan dalam survei pra dan pasca kampanye sama persis kecuali beberapa pertanyaan dibuat khusus untuk survei pasca-kampanye untuk menilai beberapa sasaran SMART yang dikembangkan setelah survei dasar/pre-kampanye dilakukan dan untuk memastikan bahwa paparan terhadap semua kegiatan utama kampanye diukur. Kuesioner ini meliputi pertanyaan-pertanyaan tertutup dan terbuka dan pertanyaan-pertanyaan langsung dan tidak langsung. Salinan lengkap kuesioner survei yang digunakan dalam survei pasca-kampanye dapat dilihat dalam Lampiran A. Tingkat Kedua Survey Sangat penting untuk memastikan bahwa survei pasca kampanye dibandingkan dengan survei pra kampanye karena responden dalam dua sampel yang dipilih punya kemiripan satu sama lain dalam hal karakteristik-karakteristik sosio-ekonomi dan demografi. Tabel dibawah ini menyajikan beberapa dari apa yang disebut sebagai variabel-variable independen dari survei-survei pra dan pasca kampanye untuk (1) memberikan sejumlah latar belakang tentang karakteristik-karakteristik para responden dan (2) menilai tingkat perbandingan dari kedua survey pada setiap variabel dengan menggunakan uji Chi-Square untuk menguji signifikansi statistik. Variabel-variabel Independen untuk Menilai Tingkat Survei Pra dan Pasca Variabel Tingkat pra kampanye Tingkat pasca kampanye Perbedaan (Pasca-Pra) Signifikansi Chi-Square (X 2 ) Jenis tempat tinggal Kec. Darul Makmur = 28.4% Kec. Babah Rot = 71.6% Jenis kelamin Laki-laki =74.9% Perempuan = 25.1% Kelompok usia 26 to 30 = 4.6% 31 to 35 = 8.0% Kec. Darul Makmur = 28.2% Kec. Babah Rot = 71.8% Laki-laki = 74.5% Perempuan = 25.5% 26 to 30 = 5.9% 31 to 35 = 6.1% Kec. Darul Makmur = -0.2% pp Kec. Babah Rot = +0.2% pp Yes at 99.0% Laki-laki = -0.4 pp Perempuan = 0.4 pp 26 to 30 = +1.3 pp 31 to 35 = -1.9 pp Yes at 99.0% Yes at 99.0% 35

3 36 to 40 = 9.2% 41 to 45 = 7.2% 46 to 50 = 8.4% 56 and older = 8.7% Pendidikan formal Tidak bersekolah = 7.9% Tidak Tamat SD = 17.7% Sekolah Dasar = 38.4% Tidak Tamat SMP = 6.3% SMP = 18.5% SMA = 8.2% Bidang pekerjaan (hanya bidang-bidang utama yang ditampilkan) Perguruna Tinggi = 3.2% Petani sawit = 17.6% Petani coklat = 21.5% Petani ladang menetap= 53.8% Buruh Pemerintah = 2.0% Pegawai Pemerintah = 1.6% 36 to 40 = 7.5% 41 to 45 = 5.6% 46 to 50 = 6.0% 56 and older = 1.5% Tidak bersekolah = 2.0% Tidak Tamat SD = 6.1% Sekolah Dasar = 23.8% Tidak Tamat SMP = 16.5% SMP = 33.2% SMA = 12.2% Perguruna Tinggi = 6.1% Petani sawit = 16.1% Petani coklat = 30.3% Petani ladang menetap= 28.1% Buruh Pemerintah = 0.8% Pegawai Pemerintah = 1.7% 36 to 40 = -1.7 pp 41 to 45 = -1.6 pp 46 to 50 = -2.4 pp 56 and older = -7.2 pp Tidak bersekolah = -5.9 pp Tidak Tamat SD = pp Sekolah Dasar = pp Tidak Tamat SMP = pp SMP = pp SMA = +4 pp Perguruna Tinggi = +2.9 pp Petani sawit = -1.5 pp Petani coklat = +8.8 pp Petani ladang menetap= pp Buruh Pemerintah = -1.2 pp Pegawai Pemerintah = +0.1 pp Yes at 99.0% Yes at 99.0% Kami melakukan analisa serupa sebagaimana ditunjukan dalam Tabel diatas untuk setiap khalayak sasaran kami, Karena ukuran-ukuran sampel yang lebih kecil, beberapa variabel independen tidak menunjukkan perbedaan-perbedaan yang berarti secara statistik dan tidak menghalangi kami untuk menggunakan data survei untuk menilai sasaran-sasaran SMART. Kami menyimpulkan dari analisa ini bahwa sampel-sampel pra kampanye dan pasca kampanye dapat dibandingkan satu dengan yang lain dan tidak terdapat perbedaan sistematis antara sampel-sampel tersebut yang akan memperumit interpretasi analisa kami tentang variabel-variabel dependen yang digunakan untuk mengukur pengaruh kampanye. 36

4 Paparan terhadap Kegiatan-kegiatan Pride Paparan terhadap Kegiatan-kegiatan Pride Kegiatan Petani Sawit Poster Seri 1&2 44.2% Kalender % Papan Informasi Tripa 57.1% Pertemuan masyarakat 66.0% Lembar Dakwah Ramadhan 65.2% ILM Radio seri 1,2&3 44.4% Talkshow Radio seri 1,2&3 33.3% Dari hasil pasca survey yang dilakukan awal Juli yang lalu terlihat bahwa sejumlah kegiatan dan media informasi yang selama melaksanakan masa kampanye Pride terpilih menjadi kegiatan yang efektif seperti pertemuan masyarakat yang mencapai angka 66% dimana masyarakat petani melihat bahwa pertemuan masyarakat sering dilakukan dalam masyarakat baik formal maupun informal. Pertemuan masyarakat juga menjadi sarana untuk dapat mendiskusikan banyak hal terkait permasalahan yang sedang mereka hadapi dan bahkan juga dapat menjadi sarana menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dan perusahaan, dll. Dengan demikian pertemuan masyarakat menjadi kegiatan yang banyak dipilih dalam pasca survey yang lalu. Sementara untuk lembar dakwah ramadhan juga menjadi banyak dipilih dengan capaian angka 65.2% atau hampir sama dengan hasil pertemuan masyarakat, barangkali karena masyarakat masih mengingat lembah dakwah ramadhan yang pernah dibagikan kepada mereka saat kegiatan safari ramadhan tahun lalu. Lembar dakwah ramadhan ini barangkali masih diingat karena ada pesan yang spesifik yang mengajak pada upaya penyelamatan Rawa Tripa sebagai fondasi dari kehidupan mereka. Hal yang sama juga terlihat pada media informasi yang lain berupa papan informasi tripa yang mencapai angka 57.1% yang juga dipilih karena pada pasca survey lalu karena papan informasi ini dibuat bersama masyarakat itu sendiri dengan ukuran besar dan juga didirikan di wilayah mereka sendiri sehingga setiap saat mereka melihat itu dan memiliki papan informasi tersebut. Hal serupa tidak jauh berbeda dengan media kalender yang juga mencapai angka 56.5% dimana tidak jauh berbeda dengan angka pada pertemuaan masyarakat, barangkali setiap pesan kalender tersebut tertulus secara spesifik dan bersifat persuasif sehingga sangat melekat pesan yang mereka terima apalagi dapat dilihat setiap saat oleh mereka karena telah dibagikan di masing-masing rumah yang ada disana. Namun sedikit berbalik dengan capaian pada kegiata Talkshow radio yang hanya mencapai angka 33.3% padahal dilakukan secara berseri sampai tiga kali tapi belum menunjukkan angka yang signifikan, barangkali karena siaran talkshow tersebut tidak dengar oleh seluruh masyarakat desa karena jam tayang siaran tersebut yang tidak sesuai dengan waktu kerja masyarakat. Hal ini barangkali yang menjadi penyebab menurunnya angka untuk kegiatan talkshow tersebut. 37

5 Pengaruh Pride pada Sasaran-sasaran SMART Pengetahuan Perubahan dalam variabel-variabel Pengetahuan antara Survey Pra dan Pasca N o 1 Sasaran SMART Pada bulan Juni 2010, 30% masyarakat rawa tripa tahu keberadaan dan arti pentingnya hutan Rawa Tripa (Meningkat dari 13,8%) Pertanyaan (Jawaban) (11) Saya akan membacakan lagi 6 buah pernyataan mengenai keberadaan hutan Rawa Tripa saat ini, sekarang silakan pilih kembali, mana dari pernyataan dibawah ini yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Syedara/i? Selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah sedikit tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini Pra Pasca Perubahan (pp) Signifikansi Chi-Square (X 2 ) Capaian Sasaran SMART 15.8%; %; % Yes at 99.0% 282.1% 2 Pada bulan Juni 2010, 40% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur tahu akan penyebab rusaknya hutan Rawa Tripa saat ini (Meningkat dari 27,8%) (17) Bagaimana dampaknya hutan Rawa Tripa yang telah rusak saat ini kepada sektor pertanian? Tidak tahu 28.0%; %; % Yes at 75.0% 109.0% 38

6 3 Pada bulan Juni 2010, 30% masyarakat rawa tripa di Kec. Darul Makmur dan Babah Rot tahu akan batas kawasan hutan Rawa Tripa (Meningkat dari 17,4%) (20) Sepengetahuan Bapak/Ibu/Syedara/i, tahukah batas Kawasan Ekosistem Leuser Tripa dengan batas desa anda? Tahu 17.2%; %; % Yes at 99.0% 100.1% Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa ada peningkatan yang sangat signifikan dari keseluruhan pengetahuan masyarakat yang diperoleh dari data pra survey ke pasca survey yang lalu, hal ini lebih disebabkan karena pesan yang disampaikan melalui beberapa media baik Poster, Kalender maupun Iklan Layanan Masyarakat sangat sederhana sehingga mudah dipahami dan isi pesannya pun sama semuanya disetiap media sehingga terkesan mengulang-ulang, belum lagi keberadaan pesan tersebut yang sangat lama di masyarakat seperti poster 1&2 yang masih menempel dirumah-rumah warga, kalender juga seperti itu sehingga dengan serta merta masyarakat dapat mengingat isi pesan tersebut karena masih melekat terus dalam keseharian mereka. Mengenai angka yang diperoleh dari pra survey dengan pasca survey yang sedikit berbeda lebih disebabkan pada penggabungan kedua survey yang dilakukan setelah mendapatkan hasil gabungan pra dan pasca survey sehingga tidak lagi konsisten pada angka yang sebelumnya, hal ini barangkali juga lebih disebabkan pada proses penginputan data jumlah kuisioner yang tidak sama antara yang pra dan pasca survey. (11) Saya akan membacakan lagi 6 buah pernyataan mengenai keberadaan hutan Rawa Tripa saat ini, sekarang silakan pilih kembali, mana dari pernyataan dibawah ini yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Syedara/i selama 3 bulan terakhir ini, saya sama sekali tidak tahu manfaat keberadaan hutan rawa tripa di daerah ini Dasar - Kawasan 50.7% Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan 49.3% Dasar %; %; 22 -; 0 -; 0 39

7 selama 3 bulan terakhir ini, saya sama sekali tidak tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah sedikit tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah tahu banyak mengenai arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa di daerah ini selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah beberapa kali ikut terlibat dalam upaya menjaga keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini selama 3 bulan terakhir ini, saya selalu terlibat aktif dalam menjaga keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini 13.4%; %; 7 -; 0 -; %; %; 126 -; 0 -; 0 5.3%; %; 30 -; 0 -; 0 0.5%; 1 3.4%; 7 -; 0 -; 0 2.9%; 6 6.3%; 13 -; 0 -; 0 Totals 10; ; 205 %; 0 %; 0 Freq Error* ±6.7% ±6.8% ± ± ChiSq Significance Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan masyarakat selama 3 bulan terakhir ini dari sisi arti penting keberadaan Rawa Tripa dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu hanya sebesar 15.8% meningkat menjadi 61.5% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 45.7% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. (17) Bagaimana dampaknya hutan Rawa Tripa yang telah rusak saat ini kepada sektor pertanian? Dasar - Kawasan 50.7% Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan 49.3% Dasar - Besar sekali 42.5%; %; 109 -; 0 -; 0 40

8 Kecil 2.9%; 6 2.0%; 4 -; 0 -; 0 biasa saja 18.8%; %; 43 -; 0 -; 0 tidak begitu besar 3.4%; 7 2.0%; 4 -; 0 -; 0 tidak berdampak apa-apa 4.3%; 9 6.9%; 14 -; 0 -; 0 Tidak tahu 28.0%; %; 30 -; 0 -; 0 Totals 10; ; 204 %; 0 %; 0 Freq Error* ±6.9% ±7.0% ± ± ChiSq Significance Yes at 75.0% Yes at 75.0% Yes at 75.0% Yes at 75.0% Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan masyarakat dari sebelumnya tidak tahu menjadi tahu dampak Rawa Tripa yang rusak saat ini kepada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari pengambilan data sebelumnya pada pra survey tahun 2009 lalu hanya sebesar 28.0% meningkat menjadi 14.7% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 13.3% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. (20) Sepengetahuan Bapak/Ibu/Syedara/i, tahukah batas Kawasan Ekosistem Leuser Tripa dengan batas desa anda? Dasar - Kawasan 50.7% Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan 49.3% Dasar - Tahu 17.2%; %; 61 -; 0 -; 0 ragu-ragu 20.1%; %; 57 -; 0 -; 0 tidak tahu 62.7%; %; 86 -; 0 -; 0 Totals 10; ; 204 %; 0 %; 0 ChiSq Significance Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% 41

9 Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap batas kawasan KEL Tripa dengan batas desa mereka dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu hanya sebesar 17.2% meningkat menjadi 29.9% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 12.7% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. Pengaruh Pride pada Sasaran-sasaran SMART Sikap dan Komunikasi Interpersonal Perubahan dalam Variabel-variabel Sikap dan Komunikasi Interpersonal antara Survei Pra dan Pasca N o 1 2 Sasaran SMART Pada bulan Juni 2010, 50% masyarakat rawa tripa di Kec. Darul Makmur dan Babah Rot sudah berbicara dengan siapapun mengenai kondisi dan upaya penyelamatan hutan Rawa Tripa tersebut (Meningkat dari 29,8%) Pada bulan Juni 2010, 50% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur sudah ikut terlibat langsung dalam upaya penyelamatan dan pelestaraian hutan Rawa Tripa (meningkat dari 33,1%) Pertanyaan (Jawaban) (28) Dalam sebulan terakhir ini, dengan siapa anda pernah membicarakan tentang kondisi hutan Rawa Tripa yang seperti saat ini? Geuchik/Tuha peut (C) Masyarakat harus dilibatkan dalam upaya penyelamatan kawasan hutan rawa Sangat setuju Pra Pasca Perubahan (pp) 30.1%; %; % 34.4%; 72 4; % Signifikansi Chi-Square (X 2 ) Yes at 95.0%* Yes at 5* Capaian Sasaran SMART Tidak Ada Tidak Ada 42

10 3 Pada bulan Juni 2010, 25% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur tidak lagi mengalami kendala dalam upaya menyelesaikan konflik lahan dengan pihak perusahaan di kawasan Rawa Tripa (Meningkat dari 38,6%) (37) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa kira - kira yang menjadi kendala dalam upaya mengubah perilaku masyarakat dalam menyelesaikan konflik lahan dan mengupayakan pemahaman akan penyelamatan Hutan Rawa Tripa Masyarakat acuh tak acuh 38.8%; 81 34,1%; % Under 50% 66% Berdasarkan data dari tabel diatas terlihat bahwa ada penurunan angka hasil data pra dengan pasca survey dalam hal komunikasi interpersonal dari angka 30.1% turun menjadi 13.2%, hal ini lebih disebabkan oleh proses pengimputan data oleh para enumerator yang tidak secara tegas mempertanyakan pertanyaan mengenai komunikasi interpersonal terhadap pertanyaan sebagai berikut yaitu Dalam sebulan terakhir ini, dengan siapa anda pernah membicarakan tentang kondisi hutan Rawa Tripa yang seperti saat ini? dalam hal ini yang dipahami oleh respoden atau masyarakat adalah sebuah pembicaraan yang dilakukannya selama sebulan terakhir ini sehingga dari pertanyaan tersebut kebanyakan dari masyarakat yang secara jujur mengatakan bahwa mereka tidak melakukan pembicaraan dengan siapapun terkait kondisi Rawa Tripa saat ini. Maka dari itu sangat wajar angka yang diperoleh pada pasca survey sangat menurun padahal komunikasi interpersonal diantara mereka sudah cukup bagus terbangun selama ini. Kawasan Target Perubahan Periode Survei : (28) Dalam sebulan terakhir ini, dengan siapa anda pernah membicarakan tentang kondisi hutan Rawa Tripa yang seperti saat ini? Dasar - Kawasan Kawasan Dasar 43

11 Pihak pemerintah setempat 7.7%; %; 15 -; 0 -; 0 pihak perusahaan sendiri 1.1%; 2 2.0%; 4 -; 0 -; 0 Dinas Hutbun 1.6%; 3 0.5%; 1 -; 0 -; 0 Geuchik/Tuha peut 30.1%; %; 27 -; 0 -; 0 Tetangga 6.0%; %; 23 -; 0 -; 0 teman sendiri 5.5%; %; 4 -; 0 -; 0 pihak LSM 4.4%; 8 8.8%; 18 -; 0 -; 0 Polisi 0.5%; 1 1.0%; 2 -; 0 -; 0 Tidak membicarakan dengan siapa-siapa 40.4%; %; 118 -; 0 -; 0 Tidak ada konflik lahan 4.4%; 8 4.9%; 10 -; 0 -; 0 Other 2.2%; 4 1.0%; 2 -; 0 -; 0 Totals *; * *; * *; * *; * Freq Error* ±7.3% ±6.9% ± ± ChiSq Significance Yes at 95.0%* Yes at 95.0%* Yes at 95.0%* Yes at 95.0%* Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa menurunnya komunikasi interpersonal antar sesama masyarakat khususnya pembicaraan mengenai kondisi hutan Rawa Tripa dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu sebesar 30.1% menurun menjadi 13.2% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau turun sebesar 16.9% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. (C) Masyarakat harus dilibatkan dalam upaya penyelamatan kawasan hutan rawa tripa Dasar - Kawasan Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan Dasar - 44

12 50.7% 49.3% Sangat setuju 34.4%; 72 4; 82 -; 0 -; 0 Setuju 47.4%; %; 90 -; 0 -; 0 Netral 11.5%; %; 25 -; 0 -; 0 tidak setuju 3.8%; 8 ; 0 -; 0 -; 0 tidak tahu/tidak yakin 2.4%; 5 3.9%; 8 -; 0 -; 0 Other 0.5%; 1 ; 0 -; 0 -; 0 Totals 10; ; 205 %; 0 %; 0 Freq Error* ±6.9% ±6.9% ± ± ChiSq Significance Yes at 5* Yes at 5* Yes at 5* Yes at 5* Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan sikap masyarakat yang menyatakan sangat setuju mereka harus dilibatkan dalam upaya penyelamatan Rawa Tripa dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu hanya sebesar 34.4% meningkat menjadi 4 pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 5.6% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. (37) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa kira - kira yang menjadi kendala dalam upaya mengubah perilaku masyarakat dalam menyelesaikan konflik lahan dan mengupayakan pemahaman akan penyelamatan Hutan Rawa Tripa Dasar - Kawasan 50.7% Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan 49.3% Dasar - Pasca - Masyarakat acuh tak acuh 38.8%; %; 70 -; 0 -; 0 masyarakat tidak mau terlibat langsung dalam penyelesaian konfilk lahan tersebut 11.5%; %; 29 -; 0 -; 0 45

13 masyarakat tidak sepenuhnya percaya sama pemerintah daerah dan pihak perusahaan 24.9%; %; 61 -; 0 -; 0 tidak tahu 24.4%; %; 44 -; 0 -; 0 Other 1.0%; 2 0.5%; 1 -; 0 -; 0 Totals *; * *; * *; * *; * Freq Error* ±6.7% ±6.6% ± ± ChiSq Significance Under 50% Under 50% Under 50% Under 50% Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan sikap masyarakat dari acuh tak acuh dalam hal mengubah perilaku mereka sendiri dalam menyelesaikan konflik lahan dan mengupayakan penyelamatan Rawa Tripa dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu sebesar 38.8% meningkat menjadi 34.1% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 4.7% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. 46

14 PENGAJUAN PETISI Proses penyusunan hingga penandatanganan petisi yang dimulai sejak bulan Mei yang lalu pada kegiatan pertemuan masyarakat guna membahas perancangan draf awal petisi yang melibatkan perwakilan masyarakat dimasing- masing desa yang ada dalam dua kemukiman disekitar Tripa yaitu kemukiman Seueneuam dan kemukiman Tripa Bawah. Setelah draft awal yang telah terbahas bersama-sama masyarakat di 21 desa yang ada dalam dua kemukiman tersebut dan merasa sudah kontekstual dengan permasalahan yang berkembang selama ini maka tepat pada peringatan hari lingkungan hidup 5 Juni yang lalu secara sadar dan meyakinkan menandatangani 6 butir petisi desakan dan atau dorongan masyarakat kepada Pemerintah Nagan Raya dan Pemerintah Prop. Aceh untuk melakukan upaya percepatan penyelamatan Rawa Tripa mulai sekarang ini. Berikut ini saya tulis kembali 6 butir isi petisi yaitu sebagai berikut : 1. Kembalikan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Tripa yang tersisa seluas sekurang-kurangnya Ha kepada fungsinya semula. 2. Tetapkan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Tripa yang tersisa menjadi Kawasan Lindung. 3. Meninjau kembali HGU Perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Tripa. 4. Pengelolaan dan Pengawasan KEL Tripa dimandatkan ke tingkat Mukim dan Pemerintah Gampong. 5. Penghijauan di sepadan pantai Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Tripa harus dilakukan. 47

15 6. Mohon Tinggalkan Hutan yang dipinggir sungai sekurang-kurangnya 1 Km dari kiri dan kanan. Walaupun telah lahir petisi tersebut bersama masyarakat tapi serasa masih ada pihak lain yaitu pihak perusahaan yang tidak sejak awal dilibatkan dalam penyusunan petisi ini karena apapun itu semestinya pihak perusahaan juga harus dilibatkan dalam penyusunan petisi ini tapi mengingat setelah didiskusikan dengan masyarakat sedari awal ternyata masyarakat tidak menghendaki ada pelibatan pihak perusahaan karena masyarakat menilai pihak perusahaanlah yang menyebabkan terjadinya banyak persoalan yang terjadi selama ini di sekitar kehiduapan mereka. Walaupun isi petisi tersebut tidak serta merta ditujukan kepada pihak perusahaan tapi masyarakat mengharapkan kepada pihak perusahaan agar tidak melihat petisi sebagai ancaman keberlangsungan investasi mereka melainkan sebuah langkah awal mencoba mengkomunikasikan persamalahan perluasan izin garap HGU yang selama ini belum pernah terselesaikan dengan baik, sehingga diharapkan dengan petisi ini pemerintah dapat menyelesaikan dengan baik dengan pihak perusahaan. Petisi yang telah digagas bersama masyarakat ini adalah buah pikir yang telah lahir seiring masih pesimisnya masyarakat melihat langkahlangkah pemerintah dalam menyelamatkan Rawa Tripa sehingga mereka khawatir permasalahan yang semakin hari kian berkembang tidak mampu dijawab lagi nantinya. Maka dengan langkah penyusunan dan penandatangan petisi ini yang kami fasilitasi ini diharapkan nantinya pemeritah dapat dengan arif menjawab petisi ini sehingga apa yang diabayangkan oleh masyarakat ketika ada penyelesaian terkait berbagai masalah lahan dengan perusahaan sawit yang kerap melanda mereka tidak terjadi lagi dikemudian hari dan mereka selalu dalam berada dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu dengan petisi ini mereka menyadari bahwa mereka dapat dengan bijak menyuarakan aspirasi mereka dengan baik sehingga tidak menyalahi aturan main yang ada. Walaupun mereka juga menyadari bahwa petisi bukan sebuah kekuatan untuk mencapai apa yang mereka inginkan setidaknya mereka sudah berani menyuarakan apa yang menjadi harapan mereka selama ini apalagi petisi ini didukung oleh koalisi LSM. 48

BAB VI F. ANALISA KRITIS

BAB VI F. ANALISA KRITIS BAB VI F. ANALISA KRITIS Bab Analisa Kritis ini akan mengulas hal-hal yang telah berjalan dengan baik pada saat tahap-tahap perencanaan dan pelaksanaan serta dibagian mana perbaikan-perbaikan dapat dilakukan.

Lebih terperinci

G. RENCANA TINDAK LANJUT

G. RENCANA TINDAK LANJUT BAB VII G. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Tindak Lanjut Kampanye adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas dari langkah-langkah yang perlu diterapkan oleh lembaga mitra dalam periode 1-3 tahun untuk

Lebih terperinci

E. HASIL KAMPANYE. Metode Survei Pra dan Pasca

E. HASIL KAMPANYE. Metode Survei Pra dan Pasca E. HASIL KAMPANYE Metode Survei Pra dan Pasca Manager kampanye bersama lembaga mitra (Yayasan Seka) melakukan dua survei kuantitatif di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Sebuah survei pra-kampanye

Lebih terperinci

5. HASIL KAMPANYE. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu:

5. HASIL KAMPANYE. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu: 5. HASIL KAMPANYE Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu: Mengukur paparan terhadap kegiatan-kegiatan kampanye Pride di kalangan segmen khalayak sasaran utama kampanye, yaitu:

Lebih terperinci

E. Hasil Kampanye. Strategi dalam mengukur capaian hasil Kampanye Pride, memiliki beberapa tujuan utama, yaitu :

E. Hasil Kampanye. Strategi dalam mengukur capaian hasil Kampanye Pride, memiliki beberapa tujuan utama, yaitu : E. Hasil Kampanye Hasil Kampanye Pride di Taman Nasional Ujung Kulon diukur dengan berbagai metode, yaitu dengan melakukan survey kuantitatif pra dan paska Kampanye Pride melalui wawancara khalayak dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. Tahap Perencanaan, yang dilaksanakan pada bulan September 2006 Februari 2007, dilaksanakan di Aceh

Lebih terperinci

V. Hasil Kampanye. Tabel 12. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Target

V. Hasil Kampanye. Tabel 12. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Target V. Hasil Kampanye Metode Survei Pra dan Paska Kampanye Yayasan Titian melakukan 2 (dua) kali survei kuantitatif menggunakan kuesioner di 5 desa (4 target dan 1 pembanding) di sekitar hutan rawa gambut

Lebih terperinci

ANALISIS SURVEI KUANTITATIF

ANALISIS SURVEI KUANTITATIF ANALISIS SURVEI KUANTITATIF Pengetahuan Sikap Perilaku Masyarakat Di Sekitar Kompleks Hutan Rawa Gambut Sungai Putri Disiapkan oleh: AdeYuliani Communication & Outreach Coordinator Yayasan Titian (adeyuliani@gmail.com/yayasan.titian@gmail.com)

Lebih terperinci

Terms Of Reference Round Table Discussion 2 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya dan Aceh Barat Daya

Terms Of Reference Round Table Discussion 2 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya dan Aceh Barat Daya Terms Of Reference Round Table Discussion 2 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya dan Aceh Barat Daya Latar Belakang Tripa merupakan hutan rawa gambut yang luasnya sekitar 61.000 ha, terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai desain media komunikasi untuk pendidikan konservasi berdasarkan preferensi masyarakat dan efeknya terhadap perubahan pengetahuan,

Lebih terperinci

E. Hasil Kampanye. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 3 tujuan utama, yaitu:

E. Hasil Kampanye. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 3 tujuan utama, yaitu: Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 3 tujuan utama, yaitu: E. Hasil Kampanye Mengukur paparan terhadap kegiatan-kegiatan kampanye Pride di kalangan dua segmen khalayak sasaran utama kampanye, yaitu:

Lebih terperinci

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan G. Tindak Lanjut Pendahuluan Program Kampanye Pride di Taman Nasional Ujung Kulon telah menunjukkan hasil yang positif, dalam mencapai perubahan perilaku maupun dampak konservasi, sebagai contoh terdapat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 31 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penentuan Lokasi Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) difokuskan pada kawasan yang berada di hulu sungai dan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-faktor yang

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-faktor yang Lampiran-1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bertandatangan Anggita Fahrina Nasution dengan NIM. 091101024 adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

17.0 PESAN KAMPANYE Strategi pembuatan pesan Pesan-pesan Inti dan Slogan-slogan. G. Strategi Kampanye

17.0 PESAN KAMPANYE Strategi pembuatan pesan Pesan-pesan Inti dan Slogan-slogan. G. Strategi Kampanye 17.0 PESAN KAMPANYE 17.1 Strategi pembuatan pesan Strategi pembuatan pesan bagi petani dan masyarakat akan membantu memandu semua pesan yang dirancang agar dapat mencapai sasaran kampanye kami. Strategi-strategi

Lebih terperinci

Terms Of Reference Round Table Discussion 1 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya

Terms Of Reference Round Table Discussion 1 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya Terms Of Reference Round Table Discussion 1 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya Latar Belakang Tripa merupakan hutan rawa gambut yang luasnya sekitar 61.000 ha, terletak di pantai barat

Lebih terperinci

KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA REMAJA DI DAERAH ABRASI

KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA REMAJA DI DAERAH ABRASI KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA REMAJA DI DAERAH ABRASI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Disusun oleh : DENI HERBYANTI F 100 050 123 FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

TOR RISET KUANTITATIF IDENTIFIKASI KEPENTINGAN DALAM RANGKA PRIDE CAMPAIGN TNUK BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

TOR RISET KUANTITATIF IDENTIFIKASI KEPENTINGAN DALAM RANGKA PRIDE CAMPAIGN TNUK BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON TOR RISET KUANTITATIF IDENTIFIKASI KEPENTINGAN DALAM RANGKA PRIDE CAMPAIGN TNUK BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Jl. Perintis Kemerdekaan No. 51 Labuan Pandeglang Banten 42264 1 I. PENDAHULUAN 1. Latar

Lebih terperinci

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 45 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 6.1. Faktor Individu Responden Penelitian Faktor individu dalam penelitian

Lebih terperinci

F. Analisa Kritikal. Tinjauan Kritikal. Tinjauan terhadap Proses Perencanaan Proyek

F. Analisa Kritikal. Tinjauan Kritikal. Tinjauan terhadap Proses Perencanaan Proyek F. Analisa Kritikal Tinjauan Kritikal Kampanye Pride di Taman Nasional Ujung Kulon mengalami berbagai dinamika dilapangan, yang memerlukan proses adaftif manajemen terhadap sumberdaya dan penyesuaian metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu elemen paling penting dalam kemajuan suatu daerah pada umumnya di Indonesia. Di Indonesia sektor pariwisata merupakan penunjang ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan. 23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia adalah negara agraris dimana mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Berbagai hasil pertanian diunggulkan sebagai penguat

Lebih terperinci

Kelompok Kerja IV REDD+ Sulawesi Tengah. Pembelajaran dari Indonesia pada Uji Coba PADIATAPA (FPIC)

Kelompok Kerja IV REDD+ Sulawesi Tengah. Pembelajaran dari Indonesia pada Uji Coba PADIATAPA (FPIC) Kelompok Kerja IV REDD+ Sulawesi Tengah Praktek Terbaik dan Praktek Terbaik dan Pembelajaran dari Indonesia pada Uji Coba PADIATAPA (FPIC) Isi Paparan Latar Belakang Proses Penyusunan Draft Panduan PADIATAPA

Lebih terperinci

Penilaian Preferensi Masyarakat Pengungsi terhadap Potensi Konflik Tenurial dan Tingkat Interaksi terhadap Hutan

Penilaian Preferensi Masyarakat Pengungsi terhadap Potensi Konflik Tenurial dan Tingkat Interaksi terhadap Hutan Penilaian Preferensi Masyarakat Pengungsi terhadap Potensi Konflik Tenurial dan Tingkat Interaksi terhadap Hutan Hasil Survei dan Konsultasi Tim Greenomics Indonesia terhadap Masyarakat Pengungsi di Sepanjang

Lebih terperinci

Lampiran I. Gambar Peta Kecamatan Pantai Cermin

Lampiran I. Gambar Peta Kecamatan Pantai Cermin Lampiran I. Gambar Peta Kecamatan Pantai Cermin PETA KECAMATAN PANTAI CERMIN U SKALA 1 : 100.000 LEGENDA xxxxxx : Batas Kabupaten : Batas Kecamatan : Batas Desa : Jalan Negara : Jalan Propinsi : Jalan

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM DAN KONSESI LAHAN

TINJAUAN HUKUM DAN KONSESI LAHAN 5 TINJAUAN HUKUM DAN KONSESI LAHAN Legal Review and Land Base Concession Ilyas Ismail Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh Indonesia I. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

1II PROFIL RESPONDEN...

1II PROFIL RESPONDEN... Daftar Isi Daftar Isi... 2 Bagian 1 PENDAHULUAN... 3 Latar Belakang... 3 Tujuan Survei... 4 Lokasi Survei... 4 Bagian 1I MODEL SURVEY... 5 Sumber Data... 5 Sempel Responden... 5 Waktu Pengumpulan Data...

Lebih terperinci

GAMBARAN SINGKAT TENTANG KETERKAITAN EKONOMI MAKRO DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI TIGA PROVINSI KALIMANTAN. Oleh: Dr. Maria Ratnaningsih, SE, MA

GAMBARAN SINGKAT TENTANG KETERKAITAN EKONOMI MAKRO DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI TIGA PROVINSI KALIMANTAN. Oleh: Dr. Maria Ratnaningsih, SE, MA GAMBARAN SINGKAT TENTANG KETERKAITAN EKONOMI MAKRO DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI TIGA PROVINSI KALIMANTAN Oleh: Dr. Maria Ratnaningsih, SE, MA September 2011 1. Pendahuluan Pulau Kalimantan terkenal

Lebih terperinci

Perluasan Lapangan Kerja

Perluasan Lapangan Kerja VII Perluasan Lapangan Kerja Perluasan lapangan kerja untuk menciptakan lapangan kerja dalam jumlah dan mutu yang makin meningkat, merupakan sebuah keniscayaan untuk menyerap angkatan kerja baru yang terus

Lebih terperinci

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal 19.0 TEORI PERUBAHAN H. Teori Perubahan Penjelasan Mengenai Teori Perubahan (maksimum 175 kata) Untuk menghentikan kawasan hutan dan memelihara area hutan Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah SPTN VI Besita

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar Negeri, Sriminosari, dan Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010

LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010 LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010 A. Latar Belakang Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang terletak di Semenanjung kepala burung di ujung Barat Pulau Jawa (Provinsi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Way Seputih Bumi Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat dengan cara

Lebih terperinci

VALUASI EKOSISTEM DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA

VALUASI EKOSISTEM DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA VALUASI EKOSISTEM DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA 5/14/2012 Dewi Lestari, Chandra T Putra, Muhammad Fahrial, M Hijaz Jalil, Fikri C Permana, Medi Nopiana, Arif

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, daerah kumuh dan akhirnya pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian 83 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Partisipasi Masyarakat Kabupaten Simeulue Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Pasca Tsunami. Oleh : Rasyid Assaf Dongoran /057004018 Mahasiswa Pasca Sarjana Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gunung Sinabung yang kian lama kian meningkatkan aktivitas vulkaniknya mengakibatkan warga disekitar gunung sinabung mau tidak mau harus mengungsikan

Lebih terperinci

KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA (Bahan Kata Sambutan Gubernur Sumatera Utara pada Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia Sektor Kehutanan dan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Umum Responden Jumlah responden yang diambil pada penelitian ini adalah 60 orang, sesuai dengan standar minimum kuesioner dengan 12 pertanyaan, sehingga

Lebih terperinci

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati Ringkasan Penelitian ini dilakukan terhadap anggota Kelompok Tani

Lebih terperinci

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan Merupakan sesuatu yang kritis untuk memiliki ide yang jelas bagaimana kampanye Pride kita akan menciptakan yang bertahan lama untuk konservasi keanekaragaman hayati. Salah satu cara untuk melakukan hal

Lebih terperinci

PENGARUH HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TUGAS AKHIR

PENGARUH HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TUGAS AKHIR PENGARUH HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TUGAS AKHIR Oleh : RISA ANJASARI L2D 005 396 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : 54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian IV. METODE PENELITIAN Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. Tahap Perencanaan, yang dilaksanakan pada bulan September 2006 Februari 2007, dilaksanakan di Aceh

Lebih terperinci

HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN

HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN KAJIAN PERAN FAKTOR DEMOGRAFI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENGEMBANGAN HUTAN KOTA Kajian Peran Faktor Demografi dalam Hubungannya Dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Responden memiliki versi yang berbeda-beda mengenai makna kata orang pintar, dari sekian banyak makna yang dikemukakan oleh responden diperoleh 3 kelompok jawaban yang menjadi

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK 4.1 Lama Tinggal Pada umumnya, penduduk bertempat tinggal di suatu daerah mulai dari lahir sampai dewasa. Akan tetapi ada juga penduduk yang tinggal dari lahir sampai setelah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari : Kamis Tanggal : 31 Juli 2008 Pukul : 09.00 Wib

Lebih terperinci

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK

Lebih terperinci

Latar Belakang Semua Keluarga Ikut KB

Latar Belakang Semua Keluarga Ikut KB Latar Belakang Penyuluh KB mempunyai tugas sebagai penggerak keluarga/masyarakat dalam program KB visi program Semua Keluarga Ikut KB Perlu dilakukan KIE yang efektif para pengambil keputusan Pelaksanaan

Lebih terperinci

FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG ARIF MASHURI HIDAYAT & IKA LISTIQOWATI Alumni dan Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Bogor 5 : Fase Pelatihan Pertama (Minggu 4 : June 2012)

Bogor 5 : Fase Pelatihan Pertama (Minggu 4 : June 2012) Bogor 5 : Fase Pelatihan Pertama (Minggu 4 : 18 22 June 2012) Bogor 5 meninjau kembali pertanyaan survei yang mereka buat sebagai latihan dalam merancang pertanyaan survey pra Kampanye Pride. Sepulang

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN tentang Kehutanan, hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa

BAB I PENDAHULUAN tentang Kehutanan, hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuhtumbuhan memanjat dengan bunga yang beraneka warna yang berperan sangat penting bagi kehidupan di

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke No. Responden : Tanggal wawancara : Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Keterangan / Petunjuk pengisian 1. Setiap pertanyaan harus dijawab dengan jujur, karena

Lebih terperinci

Perancangan Media Promosi Madu Wanajava. M Rachman Adi

Perancangan Media Promosi Madu Wanajava. M Rachman Adi Perancangan Media Promosi Madu Wanajava M Rachman Adi 3405100179 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2013, Industri kayu dan non kayu harus bisa memberikan hasil sebanyak 50 : 50 (dlm prosen). Tidak

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan

Lebih terperinci

Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway

Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway A. Latar Belakang PIK B. Deskripsi PIK C. Tujuan Pelatihan D. Materi Pelatihan a. Manajemen PIK b. Penggunaan SMS Gateway E. RTL A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Penentuan Variabel Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan

Penentuan Variabel Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan C1 Penentuan Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan Dwi Putri Heritasari dan Rulli Pratiwi Setiawan Perencanaan Wilayah dan Kota,

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN Petunjuk pengisian : 1) Isilah data diri sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu merupakan suatu anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. itu merupakan suatu anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut UU RI No. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan merupakan kumpulan pohon pohon atau tumbuhan berkayu yang menempati suatu wilayah yang luas dan mampu menciptakan iklim yang berbeda dengan luarnya sehingga

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (e-mail: lia.amalia29@gmail.com)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (e-mail: lia.amalia29@gmail.com) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN Lia Amalia (e-mail: lia.amalia29@gmail.com) Jurusan Kesehatan Masyarakat FIKK Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK: Dalam upaya penurunan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Umum Responden Pra Kampanye Bangga 5.1.1. Deskripsi Responden a. Kelompok Target Hasil survei pra kampanye menunjukkan bahwa dari 183 responden di lokasi target Kampanye

Lebih terperinci

PAPER KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

PAPER KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PAPER KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PEMDA RIAU HARUS MELIBATKAN PUBLIK DALAM GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM (GNPSDA) KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI PENGANTAR Hasil kajian Jikalahari menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan psikologis

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan V. GAMBARAN UMUM 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan Tlanakan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pamekasan yang memiliki luas wilayah 48,10 Km 2 dan terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai ibu kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun perekonomian. Laju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi yang salah satunya berperan penting menjadi sumber pengairan atau irigasi untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian yang telah 123 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan kepada masyarakat yang terlibat dan dianggap mempunyai kontribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini bertempat di Kampung Sinar. Lebih tepatnya bertempat di hutan sekitar kampung pada saat pewarisan pengetahuan berlangsung. Penelitian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 165 LAMPIRAN 166 BIODATA Nama Jenis Kelamin : Esther I. Napitupulu : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Medan, 27 Februari 1989 Agama Alamat E-mail : Kristen Protestan : Jl. Nyiur Raya 1 no. 1 Simalingkar,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016. 26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. LAMPIRAN 93 94 Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Lampiran 2. Kuisioner Penelitian DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG GARIS SEMPADAN SUNGAI, DAERAH MANFAAT SUNGAI, DAERAH PENGUASAAN SUNGAI DAN BEKAS SUNGAI DENGAN

Lebih terperinci

PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018

PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018 PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018 Tema : Pemberdayaan Potensi Desa untuk mewujudkan masyarakat desa yang aman, mandiri, terintegrasi dan negarawan berdasarkan Iman Ilmu Amal BIDANG GARAPAN

Lebih terperinci

Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran

Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-148 Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran Dira Arumsani dan Adjie Pamungkas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH ASURANSI KESEHATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH ASURANSI KESEHATAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH ASURANSI KESEHATAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Saudara Responden di Medan Dengan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBEBASAN FRAGMENTASI HABITAT ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) DI HUTAN RAWA TRIPA Wardatul Hayuni 1), Samsul

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Kelurahan Pluit merupakan salah satu wilayah kelurahan yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.

Lebih terperinci

PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN POSITIVISTIK Merupakan pendekatan penelitian yang bersumber pada fakta dan berlandaskan teori untuk menganalisis obyek spesifik di lapangan. KAUSAL

Lebih terperinci

G. RENCANA TINDAK LANJUT

G. RENCANA TINDAK LANJUT G. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Tindak Lanjut Kampanye adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas dari langkah-langkah yang perlu diterapkan oleh lembaga mitra dalam periode 1-3 tahun untuk membangun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian)

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian) BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa hutan dan lahan merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci