BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendahuluan Dalam lmu statstk masalah yang melbatkan dua peubah yang ada atau dduga ada dalam suatu pertautan dbahas dalam analss regres, Model yang akan dbahas dalam skrps n adalah regres lner sederhana. Masalah dalam analss regres lner sederhana n mencakup penaksran dan penguan hpotess koefesen regres. Untuk menaksr koefesen regres telah dkenal suatu metoda yang serng kal dgunakan, yatu metoda kuadrat terkecl, serng kal dalam penguan koefesen regres lner sederhana kt dapat melakukannya dengan menggunakan statstk u Student (t) atau analss varans dengan u F. Kedua statstk u tersebut menganut asums bahwa galat harus berdstrbus normal, dengan rata-rata nol dan varan σ. Tetap pada kenyataannya asums tersebut tdak selalu terpenuh atau dengan kata lan data yang dperoleh dar hasl pengamatan tdak berasl dar populas yang berdstrs normal. Karena data yang dperoleh dar hasl pengamatan tdak berasal dar dstrbus normal, maka permasalahan analss regres dapat dselesakan dengan mengunakan metoda statstk nonparametrk, sepert yang dkemukakan oleh metoda J.F. Lancaster dan Dana Quade (985). Dengan statstk u C yang merupakan gabungan dar Tau kendall adalah pengukur keeratan hubungan dua peubah acak dan statstk u Tanda yang dlakukan berdasarkan tanda postf dan tanda negatf yang dperoleh dar selsh pengamatan. Persyaratan statstk u yang dperlukan untuk metoda J.F. Lancaster dan Dana Quade adalah skala pengukuran palng sedkt ordnal. 6 repostory.unsba.ac.d

2 7. Menaksr Koefesen Regres Y atas X Thel (95) mengusulkan perkraan Slope gars regres sebaga medan slope dar seluruh pasangan gars dar ttk-ttk dengan nla x yang berbeda. Untuk satu pasangan ( ) y x, dan ( ) x, slop-nya adalah : y b y x y x (.) Msalkan seluruh x berbeda ; lebh bak kranya menyusun pengamatan dalam susunan yang menak dar x. dengan elas b untuk seluruh dan, sehngga untuk n pengamatan ada n ( n ) b dar b yang berbeda secara alabar dan lebh memungknkan untk menulskan dalam sebuah matrks segtga atas : b b 3 b 4... b n b 3 b 4... b n b b 3n... b n-,n Matrks numerk yang dhtung mempunya pola dan bahkan dengan program komputer yang tdak cocok, medan basanya mudah untuk menentukan n yang sedang tanpa menyusun lebh lanut. Prosesnya agak menggatkan untuk memperoleh penduga Hoges Lehmann dalam prosedur rank bertanda Wlcoxon. Jka kta menotaskan penduga medan dar β dengan b ~. Thel telah menyarankan perkraan dar α dengan a ~, medan dar seluruh n adalah : ~ a y b x (.) repostory.unsba.ac.d

3 8 atau alternatfnya kta dapat memlh, a ~ med y b ~ med ( ) ( ) x (.3) Dmana med (x ) adalah medan dar seluruh pengamatan. Jka kta menggunaka yang terakhr, gars yang kta cocokan tampak melalu medan seluruh pengamatan, sedangkan gars kuadrat terkecl melalu rata-ratanya..3 U Hpotess Regres Lnar Sederhana dengan Parametrk Dalam peneltan serng ngn mengetahu apakah koefesenkoefesen regres lner populoas, θ dan θ, mempunya harga tertentu yang dhposskan ataukah tdak. Dengan demkan perlu dadakan penguan terhadap hpotess nol H : θ θ dengan θ dan θ hargaharga yang dketahu. Pertama-tama akan dtnau mengena penguan hpotess nol: H : θ θ, melawan salah satu alternatf H : θ θ, atau mungkn H : θ < θ, atau H : θ > θ, Dengan asums-asums :. ε salng bebas, artnya berapapun harga ε tdak akan mempengaruh harga ε dan seterusnya.. Untuk setap harga X tertentu terdapat harga-harga Y yang mengkut dstrbus tertentu dengan varans yang sama/homogen. 3. ε harus mengkut dstrbus normal dentk dengan rata-rata dan varans σ Catatan : repostory.unsba.ac.d

4 9 a) Asums dan berlaku kalau ngn mencar/menghntung persamaan regres (b dan b ). b) Jka akan mengu hpotess syarat,,3 harus dpenuh dan ε y y Statstk u yang dgunakan adalah : b t θ b b Dengan dk untuk dstrbus t dambl (n-). Krtera penguan, sepert basa dtentukan oleh bentuk alternatf H. untuk alternatf θ θ Msalnya tolak hpótess H ka t t / α atau t t / α dengan dstrbus t yang dgunakan mempunya dk (n-) dan α menyatakan taraf nyata penguan. Hal khusus dar H : θ θ alah apabla θ,ad H : θ. dalam hal n penguan H : θ. Berart penguan bahwa Y ndependen dar pada X dalam pengertan lner. In berart pula bahwa dalam hubungan lner tdak ada haga X yang dapat dpaka untuk meramalkan Y, atau untuk harga X berapapun, Y harganya tetap. U ndependen antara X dan Y, tepatnya penguan H : θ, dapat pula dtempuh dengan menggunakan análss varans, dan untuk memudahkan, satuan-satuan yang perlu sebaknya dsusun dalam sebuah daftar sehngga ddapat daftar análss varans dsngkat ANAVA. Sumber varas yang dperlukan yatu :. Jumlah kuadrat total/jk (T) Y. Jumlah kuadrat regres 3. Jumlah kuadrat regres ( b ) / JK( b ) Y n b ( XY ( X )( Y ) b / b ) / JK( b / b ( ) 4. Jumlah kuadrat ssa S) / JK( S) JK( T ) JK( b ) JK( b / ) ( b n repostory.unsba.ac.d

5 5. Jumlah kuadrat galat ( G) / JK( G) { Y ( Y ) } 6. Jumlah kuadrat tuna cocok (TC)/JK(TC) JK(S) JK(G) n Daftar Anava Untuk Regres Lner Sederhana Sumber varas dk JK RJK F Total n JK(T) Koefesen reg (b ) JK(b ) JK(b ) Koefesen reg (b /b ) JK(b /b ) JK(b /b ) JK(b /b ) Ssa n- JK(S) JK(S) JK(S) n- Tuna cocok (TC) k- JK(TC) JK(TC) k- RJK(TC) Galat n-k JK(G) JK(G) RJK(G) n-k Krtera u yang dgunakan adalah u F yang mana: Tolak H ka F htung > dar F ( α, k-,n-k) dan terma H dalam hal lannya..4 Penguan Hpotess Hpotess tentang α dan β Para penelt serng mengu hpotess-hpotess tentang salah satu atau kedua parameter α dan β. dalam bagan n, kta membcarakan sebuah metoda untuk mengu secara serentak hpotess nol yang menyatakan bahwa α α dan β β serta dua buah metoda untuk mengu hpotess nol bahwa β β repostory.unsba.ac.d

6 .4. Metoda Brrown Mood Metoda untuk mengu hpotess-hpotess tentang α dan β berkut n dkemukakan oleh Brown dan Mood. Adapun penggunaan metoda n harus memenuh suatu asums, yatu : Data untuk analss terdr atas n pasangan hasl pengamatan (X, Y ), (X, Y ),.. (X n, Y n ) Dengan varable-varabel X dan Y yatu kontnyu, dan masng-masng hasl pengamatan (X, Y ) dperoleh dar pengukuran terhadap unt asosas yang sama. Hpotessnya adalah : H : α α, β β, melawan Dengan statstk unya : H : α α dan atauβ β, / X 8 n n n + n n 4 4 Yang mana : n banyaknya ttk datas gars regres yang dhpotesskan dan dsebelah kr gars vertcal yang dtark melalu medan nla-nla X. n banyaknya ttk datas gars regres yang dhpotesskan dan dsebelah kanan gars vertkal yang dtark melalu medan nla-nla X, yang kurang lebh memlk dstrbus ka-kuadrat dengan deraat bebas dua bla H benar dan n tdak terlalu kecl. Tate dan Clelland mengungkapkan bahwa aproksmas tersebut basanya berhasl dengan bak bla n sektar atau lebh. Kadah pengamblan keputusan, ka nla X hasl perhtungan lebh besar darpada nla ka-kuadrat dalam tabel untuk deraat bebas dua dan nla taraf nyata yang telah dtentukan, kta dapat menolak hpotess nol pada taraf nyata tersebut. Untuk penyeragaman dan kontnutas serta relevannya teor dan aplkas untuk u tanda sampel tunggal pada X penyesuaan dlakukan agar relevan dengan metoda baru yang akan dgunakan adapun koreks statstk u yang relevan alah: repostory.unsba.ac.d

7 L t [ + sgn( R )] (.4) Dmana : R y yˆ +, ka y > y sgn( R ), ka y y, ka y < y Dalam analss regres, kta basanya lebh tertark pada β, yakn condong gars regres populas. Apabla kta hanya ngn mengu hpotess nol tentang β - msalnya, H : β β Yang dperlawankan terhadap H : β β Kta boleh menggunakn prosedur yang dusulkan olaeh Brown dan Mood. Statstk u yang dgunakan adalah : X b 6 n n n 4 (.5) Yang mana n adalah banyaknya ttk yang terletak datas gars a + β X Dan dsebelah kr medan nla-nla X. Jka H benar, statstk Y u n kurang lebh memlk dstrbus ka-kuadrat dengan deraat bebas satu, asalkan n cukup besar.tate dan Clelland menganurkan penggunaan aproksmas ka-kuadrat n untuk n atau lebh besar..4. Metoda Thel Sebuah metode lan untuk mengu H : β β telah dusulkan oleh Thel. Metode Thel n dsusun berdasarkan statstk Tau Kendal, yang mempunya asums-asums sebaga berkut :. Model yang sesua untuk n adalah ; Y α + βx + e,,,3,..., n. Dengan X adalah kostanta-kostanta yang dketahu dan α serta β adalah parameter-parameter yang dketahu. repostory.unsba.ac.d

8 3 3. Untuk masng-masng nla X terdapat sebuah subpopulas nlanla Y. 4. Y adalah harga yang teramat dar varable Y yang acak dan kontnyu untuk nla X. 5. Semua nla X berbeda (tdak ada angka sama), dan kta menetapkan X <X < <X n 6. Nla-nla e salng ndependen dan berasal dar populas kontnyu yang sama. Hpotess-hpotess : A. (Dua-ss) : : β β B. (Satu-ss) : : β β C. (Satu-ss) : : β β : β β H H : β > β H H : β < β H H Statstk u : Sebagamana yang telah delaskan, karena prosedur yang dgunakan adalah prosedur yang dsusun berdasarkan statstk Tau Kendall, maka statstk unya adalah statstk u Tau Kendall yatu: ˆ τ S n( n ) / (.6) Dmana SP Q P adalah banyaknya perbandngan Y β X, Y β X ) yang ( berurutan waar, dan Q banyaknya perbandngan sepert datas yang berurutan terbalk. Kadah pengamblan keputusan repostory.unsba.ac.d

9 4 Kadah pengamblan keputusan untuk ketga pasangan hpotess datas adalah sebaga berkut : A. (Dua-ss) : Tolak H pada taraf nyata α ka nla τˆ hasl perhtungan postf dan lebh besar τ * dalam tabel untuk n dan α /, atau negatve dan lebh kecl darpada negatve nla τ * untuk n dan α / B. (Satu-ss) : Tolak H pada taraf nyata α ka nla τˆ hasl perhtungan postf dan lebh besar τ * dalam tabel untuk n dan α C. (Satu-ss) : Tolak H pada taraf nyata α ka nlaτˆ hasl perhtungan lebh kecl darpada negatve nla τ * untuk n dan α.5 UJ Tanda untuk Sampel Tunggal U tanda boleh ad merupakan prosedur yang tertua dar semua prosedur nonparametrk. Prosedur n dsebut u tanda, karena sepert yang akan kta lhat, data untuk analss kta ubah menad serangkaan tanda plus atau umlah tanda mnus. Dengan demkan statstc u yang dgunakan adlah umlah tanda plus atau ulah tanda mnus. Asums-asums: a. Sampel yang terseda untuk analss adalah sampel acak dar suatu populas dengan medan M yang belum dketahu. b. Varabel yang kta mnat dukur sekurang-kurangnya dengan skala ordnal. c. Varabel yang kta mnat kontnyu. Semua nla sampel yang berumlah n berturut-turut dber notas X,X,,X n. Hpotess-hpotess: a. (Dua ss) : H : M M H : M M repostory.unsba.ac.d

10 5 b. (Satu - ss) : H : M M H : M > M c. (Satu ss) : H : M M H : M < M Statstk u : Catat semua tanda selsh yang dperoleh dar pengurangan masngmasng nla sampel dengan medan hpotess M. Jad catatlah tanda n buah selsh, X M, dengan,,3,,n. Jka hpotess nol besar yatu, ka medan populas sungguh sama dengan M kta berharap bahwa sampel acak dar populas tersebut memlk tanda plus yang sama banyak dengan tanda mnus bla bla ke-n buah selsh X M telah dhtung. kalau dar pengamatan kta mendapatkan suatu umlah tanda, entah plus atau mnus, yang cukup kecl, maka hpotess nol A kta tolak, bla umlah tanda plus yang cukup kecl, kta menolak hpotess nol B, sedangan bla umlah tanda plus yang cukup kecl, kta menolak hpotess nol C. dengan demkan, statstk u untuk hpotess A adalah umlah plus atau tanda mnus, mana pun yang lebh kecl. Statsk u untuk hpotess B adalah umlah tanda mnus, danstatstk u untuk hpotess C adalah umlah tanda plus. Kadah pengamblan keputusan: Kadah pengamblan keputusan untuk masng-masng hpotess yang mungkn adalah sebaga berkut: A. Tolaklah H pada taraf nyata α ka peluang untuk mendapatkan tanda yang sama sedkt dengan (atau lebh sedkt dar) tanda yang arang muncul dalam suatu sampel acak berukuran n, bla H benar, adalah kurang dar atau sama dengan α /. B. Tolaklah H pada taraf nyata α ka peluang untuk mendaopatklan tanda mnus yang sama sedkt (atau lebh sedkt dar) yang repostory.unsba.ac.d

11 6 sungguh-sungguh teramat dalam suatu sampel acak berukuran n, bla H benar, adalah kurang atau sama dengan α C. Tolaklah H pada taraf nyata α ka peluang untuk mendapatkan tanda plus yang sama sedkt dengan (atau lebh sedkt dar) yang sungguh-sungguh teramat, bla H benar, adalah kurang dar atau sama dengan α.6 Koefesen Korelas Tau Kendall Koefesen korelas Tau Kendall adalah sebuah ukuran keeratan. Symbol yang dgunakan adalah τ untuk ukuran asosas n bla mengacu pada populas atau untuk menyatakan parameter populas dan τˆ untuk menyatakan statstk sampelnya. Sasaran yang hendak dcapa apabla kta menggunakan τˆ. Kendall untuk maksud-maksud nferens adalah mengu hpotess nol yang menyatakan bahwa X dan Y bebas (yang secara tdak langsung menyatakan bahwa τˆ ) ketka dperlawankan dengan salah satu dar hpotess-hpotess tandngan berkut : τ, τ >, Atau τ < kta boleh menafsrkan hpotess tandngan τ sebaga pernyataan tentang adanya asosas antar X dan Y. dalam pada tu, kta menafsrkan τ > sebaga pernyataan untuk menunukan adanya asosas yang lurus antara X dan Y, dan ˆ τ < untuk menunukan bahwa X dan Y berasosas secara nvers. Asums-asums: a. Data yang terseda merupakan sebuah sampel acak yang terdr atas n pasangan hasl pengamatan (X,Y ), entah angka atau bukan angka. Masng-masng pasangan hasl pengamatan dperoleh dar dua pengukuran yang dlakukan terhadap unt asosas yang sama. repostory.unsba.ac.d

12 7 b. Data sekurang-kurangnya dukur pada skala ordnal sehngga kta dapat memerngkat masng-masng nla X dalam hubungannya dengan nla-nla X lan yang termat, dan masng-masng nla y dalam hubungannya dengan nla-nla Y lan yang teramat. Hpotess-hpotess: a. (Dua ss) H : H : τ X dany bebas b. (Satu - ss) H : H : τ > X dany bebas c. (Satu ss) H : H : τ < X dany bebas Statstk u : Statstk u dsn, yang uga merupakan ukuran asosas dalam sampel, adalah : ˆ τ S n( n ) / Dengan n adalah banyaknya (X,Y) yang damat (atau banyaknya perngkat). Untuk mendapatkan S, dan dengan sendrnya τˆ, kta bekera dengan tahapan-tahapan sebaga berkut:. Susunlah pasangan-pasangan (X,Y ) dalam sebuah kolom menurut besarnya nla-nla X, dar nla X yang palng kecl. Dsn kta mengatakan bahwa nla-nla X berada dalam urutan yang waar (natural order).. Perbandngan setap nla-nla Y, satu dem satu, dengan setap nla Y yang ada dsebelah bawahnya. Dalam melakukan repostory.unsba.ac.d

13 8 perbandngan n, kta mengatakan bahwa suatu pasangan nla-nla Y (Y yang dperbandngkan dan Y yang dbawahnya) berada dalam urutan yang waar bla Y yang dbawah lebh besar dar Y yang datasnya. Dslsm psds tu kta mengatakan bahwa suatu pasangan nla-nla Y yang berada dalam urutan terbalk (reverse natural order) bla Y yang dbawah lebh kecl dar pada yang datasnya. 3. Tetapkan P sebaga banyaknya pasangan berurutan waar dan Q banyaknya pasangan berurutan terbalk. 4. S P Q. dengan perkataan lan, S dalam persamaan sama dengan beda atau selsh antara P dan Q..7 U Hpotess J.F Lancaster dan Dana Quade. U J.F Lancaster dan Dana Quade adalah merupakan gabungan dar teor u Tau Kendall dan teor u Tanda. Dar penggabungan dua teor n dharapkan dapat menghaslkan suatu metoda analss untuk data dengan asums tertentu, dengan hasl yang lebh bak dar pada penggunaan metode yang sudah ada sebelumnya, (belum dgabungkan). Gabungan dar kedua u tersebut dgunakan untuk model regres lner, ad u nonparametrk J.F Lancaster dan Dana Quade adalah untuk suatu model lner sederhana. Berdasarkan pada pendugaan kta mempunya y,,,3,..., n. mengkut regres llner sederhana dengan model y a ε + β X + dmana x adalah konstanta dan ε adalah varable acak dar suatu dstrbus kontnyu dengan medan. Hpossnya adalah : H α α : β β melawan H : α α β β Adapun statstc u yang dgunakan adalah statstc u C J.F Lancaster dan Dana Quade yatu: repostory.unsba.ac.d

14 9 C (.7) Dalam hal n : T [ n( n ) T ] 9 (L n) + (n + 5) n [ n( n ) ] < sgn [( R R )( X X )] (.8) Dmana untuk sgn L t [ + sgn( R )] ka R ka R > < (.9) Ssa ke- : R y a β Dmana untuk sgn [ R R )( X X )] x ( merupakan tanda untuk u Kendall. Aturan untuk melhat selsh tanda yang ada pada X adalah : sgn( X X +, ka X ), ka X, ka X > X X < X Untuk sgn R pada L dperoleh dar y ˆ y dmana untuk ŷ, dperoleh dar rumus regres lner sederhana yatu : Y ˆ a + bx yang mana α dtaksr oleh a dan β dtaksr oleh b sehgga model dperoleh : y ˆ a + bx, kemudan cara perhtungan tandanya sama menggunakan aturan selssh datras hamnya symbol X dgant dengan R yatu: sgn( R R +, ka R > R ), ka R R, ka R < R Kadah pengamblan keputusan untuk penguan hpotess tersebut datas dlakukan sebaga berkut; untuk ukuran kecl, n 5 dengan taraf art α maka Ho dterma ka C htung < C table, dalam hal lannya dtolak. repostory.unsba.ac.d

15 Jka ukuran sampel kecl nla-nla krts untuk berbaga taraf art dsakan dalam table ournal, lhat lampran. Jka ukuran sampel relatve besar, maka statstk: Z ( T E ( T )) V ( T ) (.) Akan mengkut dstrbus normal standar, dalam hal n: E ( T ) dan Varansnya ( (n + 5) V T ) 9n( n ) Demkan pula statstk : Z ( T E ( T )) V ( T ) (.) Akan mengkut dstrbus normal standar, dengan rata-rata E ( L) / n dan varansnya V ( L) / 4 berdasarkan persamaan (.6.6) dan (.6.6) n datas u hpotess Persamaaan (.6.) dapat dgunakan statstc u: C + statstc u C n akan mendekat ch-kuadrat dengan deraat Z Z kebebasan. Untuk taraf keberartan α, tolak H ka C htung >, X (, α ) dalam hal n X dperoleh dar dstrbus ch kuadrat. Menurut J.F (, α ) Lancaster dan Dana Quade, u C bla dbandngkan dengan u klask F relatve lebh efesen. repostory.unsba.ac.d

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

TEORI KESALAHAN (GALAT)

TEORI KESALAHAN (GALAT) TEORI KESALAHAN GALAT Penyelesaan numerk dar suatu persamaan matematk hanya memberkan nla perkraan yang mendekat nla eksak yang benar dar penyelesaan analts. Berart dalam penyelesaan numerk tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANSI part 2

ANALISIS KOVARIANSI part 2 ANALISIS KOVARIANSI part Analss Kovarans merupakan suatu analss statstka untuk mengetahu pengaruh satu atau lebh varabel bebas terhadap varable terkat dengan memperhatkan satu atau lebh varable konkomtan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI TEKNIK SAMPLING PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI PENDAHULUAN Pendugaan parameter dar peubah Y seharusnya dlakukan dengan menggunakan nformas dar nla-nla peubah Y Bla nla-nla peubah Y sult ddapat, maka

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

Oleh : Enny Supartini Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran

Oleh : Enny Supartini Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran Abstrak MENGESTIMASI BEBERAPA DATA HILANG (MISSING DATA) DAN ANALISIS VARIANS UNTUK RANCANGAN BLOK ACAK SEMPURNA Oleh : Enny Supartn Departemen Statstka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN Rta Rahmawat Program Stud Statstka FMIPA UNDIP Abstrak Dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), asums terpentng adalah

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut : BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA REGRESI DAN KORELASI Tujuan metode kuadrat terkecl adalah menemukan nla dugaan b0 dan b yang menghaslkan jumlah kesalahan kuadrat

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Mater #13 Genap 016/017 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n Mater #13 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Prnsp Dasar ANCOVA merupakan teknk analss yang berguna untuk menngkatkan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN REGRESI LINIER NON PARAMETRIK DENGAN METODE THEIL S

PENYELESAIAN PERSAMAAN REGRESI LINIER NON PARAMETRIK DENGAN METODE THEIL S LPPM Polteknk Bengkals PENELESAIAN PERSAMAAN REGRESI LINIER NON PARAMERIK DENGAN MEODE HEIL S Darsono Staff pengaar Program Stud eknolog Informas Jl. Batn alam Sunga Alam Bengkals darsono@poleng.ac.d Astrak

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA Dstrbus Bnomal Msalkan dalam melakukan percobaan Bernoull (Bernoull trals) berulang-ulang sebanyak n kal, dengan kebolehjadan sukses p pada tap percobaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7 ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci