BAB II. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian. beberapa negara serta pengaruhnya terhadap struktur ekonomi. Menurut Tambunan
|
|
- Doddy Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian 2.1 Landasan Teori dan Konsep Teori Perdagangan Internasional 1. Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional menjelaskan komposisi perdagangan antara beberapa negara serta pengaruhnya terhadap struktur ekonomi. Menurut Tambunan (2001:196) perdagangan internasional dibagi menjadi dua jenis yaitu perdagangan barang dan perdagangan jasa. Perdagangan juga dapat didefinisikan sebagai proses tukar-menukar atau barang dan jasa yang didasarkan sukarela dari masing-masing pihak. Menurut Samuelson dan Nordhaus (1992), teori perdagangan internasional memiliki konsep dasar yang mengatakan bahwa setiap negara mempunyai keunggulan komparatif absolut dan relative dalam menghasilkan suatu komoditas dibandingkan negara lain. Perdagangan internasional secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang mencakup ekspor dan impor, baik berupa barang dan jasa yang dilakukan antar negara atas pertimbangan tertentu (keuntungan) dan dilakukan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun juga. Ekspor merupakan kegiatan menjual barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara ke negara lain, sedangkan impor yaitu memasukkan barang dan jasa yang dihasilkan dari luar suatu negara ke negara
2 tersebut (Limin dkk, 2011). Ekspor dan impor memiliki peranan sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 2. Teori Klasik 1. Keunggulan Absolut oleh Adam Smith Menurut Tambunan (2001:21), dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi dan ekspor terhadap suatu jenis barang tertentu, dimana negara tersebut memiliki keunggulan absolut. Teori ini menekankan bahwa efisiensi dalam penggunaan input, misalnya tenaga kerja didalam proses produksi sangat menentukan keunggulan atau tingkat daya saing. 2. Teori Keunggulan Komparatif Menurut Tambunan (2001:25), teori keunggulan komparatif dari J.S Mill dan David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage, yaitu suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang bila dihasilkan sendiri menggunakan ongkos yang besar. Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Makin banyak tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi suatu barang, makin mahal barang tersebut.
3 3. Teori Proporsi Faktor Produksi dari Heekscher-Ohlin (H-O) Menurut Lindert (2003) mengatakan teori ini dianggap lebih modern, karena menyatakan adanya perbedaan relative faktor pemberian dan intensitas penggunaan faktor produksi sebagai penyebab perdagangan internasional. Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah: 1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara. 2. Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity. Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama. Kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
4 2.1.2 Konsep Ekspor Soi, et all (20130 menyatakan perdagangan memberikan peluang baru untuk pertumbuhan bagi negara-negara berkembang. Setiap negara pasti akan melakukan perdagangan antar negara untuk memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan masyarakatnya salah satunya adalah kegiatan ekspor. Menurut Priadi (2000) Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri yang dijual secara luas ke luar negeri. Pengertian ekspor menurut Tandjung (2011:269) merupakan pengeluaran barang dari daerah pabean Indonesia untuk dikirimkan ke luar negeri dengan mengikuti ketentuan yang berlaku terutama mengenai peraturan kepabeaan dan dilakukan oleh seorang eksportir. Dalam suatu open economy, setiap negara melakukan kegiatan perdagangan dengan negara lain. Ekspor merupakan strategi fundamental dalam memastikan perusahaan untuk kelangsungan hidup dan perusahaan akan mencapai kompetitif keuntugan di pasar internasional dengan pengaruh positif pada kinerja ekspor saat ini dan masa depan (Navarro et all, 2009). Menurut Collins (Hamdy Hady, 2001) pengertian ekspor dapat dibagi menjadi 3 sebagai berikut: 1. Suatu barang yang diproduksi dan dijual dipasar luar negeri, kemudian diperoleh penerimaan dalam mata uang asing. Ekspor seperti ini disebut ekspor yang dapat dilihat (Visible Export)
5 2. Suatu jasa yang disediakan bagi orang asing baik didalam negeri (kunjungan wisatawan mancanegara) maupun di luar negeri sebagai (perbankan dan asuransi) yang keduanya menghasilkan mata uang asing. Ekspor seperti ini disebut ekspor yang tidak dapat dilihat (Invisible Eksport). 3. Model yang ditempatkan di luar negeri dalam bentuk investasi portofolio, investasi langsung luar negeri dalam bentuk asset fisik dan deposito bank disebut ekspor modal. Ditinjau dari sudut pengeluaran, ekspor merupakan salah satu faktor terpenting dari Gross National Product (GNP), sehingga dengan berubahnya nilai ekspor maka pendapatan masyarakat secara langsung juga akan mengalami perubahan. Di lain pihak, tingginya ekspor suatu negara akan menyebabkan perekonomian tersebut akan sangat sensitif terhadap keguncangan-keguncangan atau fluktuasi yang terjadi di pasaran internasional maupun di perekonomian dunia. Suatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara lain apabila barang tersebut diperlukan negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri. Faktor yang lebih penting lagi adalah kemampuan dari negara tersebut untuk mengeluarkan barangbarang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang dapat diekspor tersebut haruslah paling sedikit sama baiknya dengan yang diperjual belikan dalam pasaran luar negeri. Secara umum boleh dikatakan bahwa semakin banyak jenis barang yang mempunyai keistimewaan yang sedemikian
6 yang dihasilkan oleh suatu negara, semakin banyak ekspor yang dapat dilakukan (Sukirno, 2006) Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengubah bahan mentah menjadi barang jadi, kegiatan tersebut dinyatakan fungsi produksi yang menunjukkan jumlah output yang dihasilkan dari jumlah input menggunakan teknologi. Sugiyanto (2002) dalam jurnal Ningsih (2015) Sumber daya atau input dikelompokkan menjadi sumber daya manusia termasuk tenaga kerja dan kemampuan manajerial, modal/investasi, tanah atau sumber daya alam. Menurut Sugiarto dkk (2002: 202) Secara matematika fungsi produksi Q = F (K, L, X, E) Dimana : Q = Output K, L, X,E = Input (modal, tenaga kerja, tanah, bahan baku, keahlian) Faktor produksi menurut Mankiw (2006: 46) merupakan suatu input yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dalam suatu proses produksi, bahan bakudan tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting. Bahan baku dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat diolah menjadi suatu barang jadi atau setengah jadi, sedangkan tenaga kerja sendiri merupakan waktu yang dihabiskan orang untuk bekerja. Menurut jenisnya, faktor-faktor produksi dibedakan
7 menjadi empat yaitu faktor produksi sumber daya alam, sumber daya modal, sumber daya manusia (tenaga kerja), dan sumber daya pengusaha. 1. Sumber daya alam Faktor produksi sumber daya alam mencakup memanfaatan hasil-hasil alam yang digunakan untuk proses produksi. Hasil-hasil alam tersebut dapat berupa tanah, tumbuhan, hewan, bahan tambang dan lain sebagainya. 2. Sumber daya modal Dalam bidang ekonomi, modal dapat diartikan sebagai barang atau hasil produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Dalam suatu proses produksi, modal dapat berupa peralatan dan bahan-bahan untuk proses produksi. 3. Sumber daya manusia Semua kegiatan baik jasmani maupun rohani yang dilakukan oleh tenaga kerja dalam proses produksi dapat dikategorikan sebagai sumber daya manusia. Tenaga kerja manusia dapat dibedakan menurut tingkatan kualitasnya, yaitu: Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang mempunyai pendidikan tertentu dalam bidangnya masing-masing. 4. Sumber daya pengusaha Sumber daya pengusaha adalah kemampuan pengusaha dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan faktor-faktor produksi agar dapat digunakan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini mengacu pada bagaimana pengusaha mampu memanage perusahaannya.
8 Nilai produksi adalah hasil dari volume produksi dari suatu usaha perbulan yang dikalikan dengan harga jual barang pebulan. Volume produksi di sini yaitu jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi oleh suatu usaha. Sedangkan pengertian nilai produksi yaitu kuantitas barang yang dikalikan dengan harga jual produk-produk tersebut dalam periode tertentu (Moiseeva, 2009:193) Konsep Tenaga Kerja Menurut Mulyadi (2003:59) tenaga kerja adalah dalam usia kerja berumur tahun atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Tenaga kerja adalah individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan dan individu tersebut memperoleh upah dengan keterampilan yang diperolehnya. Menurut Sukirno (2000:5) tenaga kerja dibagi menjadi 3 jenis yaitu: 1) Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan. 2) Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian yang didapat dari pelatihan dan pengalaman kerja 3) Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu.
9 Menurut Simanjuntak (1990:69) tenaga kerja mengandung dua pengertian yaitu : 1. Tenaga kerja mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Hal ini mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. 2. Tenaga kerja mencakup orang yang mampu bekerja untuk memberikan barang dan jasa. Usaha kerja tersebut jika mampu bekerja berarti mampu melakukan yang mempunyai nilai ekonomis dengan menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (2010:7) tenaga kerja dibagi menjadi 4 bagian yaitu : 1. Tenaga kerja tetap dibayar adalah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan atau usaha dengan mendapat balas jasa berupa gaji dan lainnya (lembur, hadiah, bonus dan lain-lain) dalam bentuk uang maupun barang. 2. Tenaga tetap tidak dibayar adalah tenaga kerja pemilik atau tenaga kerja keluarga biasanya aktif dalam kegiatan perusahaan, tetapi tidak mendapat balas jasa. Bagi pekerja tidak dibayar yang kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja biasa berlaku (dalam satu minggu di perusahaan /usaha tidak termasuk sebagai pekerja). 3. Tenaga kerja produksi adalah tenaga kerja yang langsung bekerja atau berhubungan dalam proses produksi. Misal :tenaga kerja yang langsung
10 mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan barang yang dihasilkan. 4. Tenaga kerja lainnya adalah tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Tenaga kerja ini biasanya sebagai tenaga kerja pendukung perusahaan, seperti manager (bukan produksi), kepala personalia, sekretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan dan lain-lain Konsep Modal Modal adalah salah satu faktor penting diantara berbagai faktor produksi yang diperlukan, modal merupakan faktor produksi yang penting untuk pengadaan faktor produksi seperti tanah, mesin, tenaga kerja dan teknologi. Menurut Riyanto (2001:61) modal kerja digolongkan menjadi dua sebagai berikut a) Modal Kerja Permanen (Permanen Working Capital) Yaitu modal kerja yang harus tetap pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Permanent Working Capital ini dapat dibedakan menjadi : 1. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital) Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya 2. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
11 Yaitu modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarkan luas produksi normal 3. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan keadaan dan modal kerja ini dibedakan menjadi : a. Modal Kerja Musiman (Seasonad Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musiman. b. Modal Kerja Siklus (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur. c. Modal Kerja Darurat (Imergency Working Capital) yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan ekonomi yang mendadak). Dalam ilmu ekonomi modal adalah tiap hasil produk yang digunakan untuk menghasilkan produk selanjutnya. Dari pengertian tersebut modal tidak identik dengan uang akan tetapi segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang. Sumber daya modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Menurut Sifatnya a. Modal lancar yaitu modal yang hanya dapat digunakan satu kali dalam proses produksi seperti bahan baku dan bahan mentah.
12 b. Modal tetap yaitu modal yang digunakan lebih dari satu kali dalam proses produksi seperti mesin-mesin dan peralatan. 2. Menurut Fungsinya a. Modal individu yaitu modal yang digunakan oleh individu sebagai sumber pendapatan sekalipun pemiliknya tidak ikut dalam proses produksi seperti pemilik taxi. b. Modal masyarakat yaitu modal yang digunakan oleh masyarakat dalam mengahasilkan barang seperti kendaraan umum. 3. Menurut Bentuknya a. Modal Abstrak yaitu modal yang tidak berbentuk fisik (tidak berwujud) tapi sangat menentukan hasil produksi seperti keahlian seseorang. b. Modal Kongkrit yaitu modal yang wujud fisiknya dapat dilihat (berwujud) seperti mesin-mesin Konsep Bahan Baku Sumber daya alam memiliki peranan penting manfaatnya secara ekonomis dan cadangan-cadangan sumber daya alam mungkin bertambah dengan adanya penemuan baru dan mungkin berkurang karena dalam melakukan kegiatan ekonomi. Volume kegiatan ekonomi atau besarnya aliran ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya dengan faktor lainnya tetap tidak berubah, akan meningkatkan kapasitas produksi satu perekonomian yang akhirnya akan memperbesar aliran ekonomi. Sumber daya alam dibedakan menjadi 3 yaitu (Nehen, 2012: 5)
13 1. Sumber daya yang tidak terbarukan yang mempunyai volume fisik yang tetap dan tidak dapat diperbaharui atau diolah kembali. Contoh dari sumber daya alam jenis ini adalah kandungan metal di bumi, minyak bumi, batu bara dan tambang 2. Sumber daya alam terbarukan merupakan prosesalami maupun atas bantuan manusia. Contohnya sumber daya air, angin, cuaca dan lainnya. Aliran sumber daya ini terus menerus ada dan dapat diperbarui. 3. Sumber daya alam gabungan dibedakan menjadi sumber daya biologis seperti hasil panen, padang rumput, marga satwa, perikanan, kehutanan dan sumber daya tanah. Sumber daya alam ini mempunyai sifat terbarukan. Menurut Mulyadi (1986: 118) dalam Nugraha (2012) mengatakan bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian local, pembelian import atau dari pengelolaan sendiri. Adapun jenis-jenis bahan baku terdiri dari (Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, 1982:185) dalam Nugraha (2012) : 1. Bahan baku langsung (direct material) Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.
14 2. Bahan baku tak langsung Bahan baku tak langsung adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan. Misalnya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu merupakan bahan baku langsung, sedangkan paku dan plamit merupakan bahan baku tak langsung Hubungan Tenaga Kerja dengan Produksi Setiap perusahaan dalam melaksanakan proses produksi tidak dapat hanya mengandalkan pemanfaatan fasilitas dengan teknologi modern, karena sistem produksi membutuhkan jasa tenaga kerja untuk memperlancar proses produksi yang akan bermanfaat bagi masyarakat. Menurut Mankiw (2000:46) semakin banyak tenaga kerja maka semakin banyak pula output yang diproduksi. Peningkatan jumlah tenaga kerja akan meningkatkan output yang diproduksi yang juga akan meningkatkan nilai produksi. Jadi jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh positif terhadap nilai produksi. Dalam Yuniartini (2013) bahwa Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Produksi Industri kerajinan ukiran kayu di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. Hal ini berarti bahwa Produksi kerajinan kayu akan semakin meningkat dengan bertambahnya tenaga kerja.
15 2.1.8 Hubungan Tenaga Kerja dengan Ekspor Menurut (Nopirin,2010:19) Teori klasik tentang perdagangan internasional menjelaskan bahwa keuntungan dari perdagangan internasional itu timbul karena adanya comparative advantage yang berbeda antara dua negara. Teori nilai tenaga kerja menjelaskan mengapa terdapat perbedaan dalam comparative advantage itu karena adanya perbedaan di dalam fungsi produksi antara dua negara atau lebih. Jika fungsi produksinya sama, maka kebutuhan tenaga kerja juga akan sama nilai produksinya sehingga tidak akan terjadi perdagangan internasional. Oleh karena itu, syarat timbulnya perdagangan antar negara yaitu perbedaan fungsi produksi di antara dua negara tersebut. Jumlah tenaga kerja dalam suatu proses produksi dapat mempengaruhi ekspor maupun impor dalam perdagangan internasional. Jadi dengan meningkatnya ekspor baik barang maupun jasa tentu akan meningkatkan permintaan tenaga kerja, seiring dengan peningkatan permintan output. Menurut Permata Sari (2015) Tenaga kerja berpengaruh terhadap tingkat ekspor. Ini berarti bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai ekspor kerajinan Bali di pasar Internasional karena jumlah tenaga kerja semakin banyak akan meningkatkan produksi dan secara tidak langsung ekspor akan meningkat. Nantinya akan menunjang kelancaran dalam memenuhi permintaan konsumen dan pengelolaan produksi. Jadi jumlah tenaga kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap ekspor
16 2.1.9 Hubungan Modal dengan Produksi Menurut Sukirno (2009), modal dapat diartikan sebagai pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang yang tersedia dalam perekonomian. Modal juga dapat diartikan pengeluaran sektor perusahaan untuk membeli atau memperoleh barang-barang modal yang baru yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah rusak Menurut Risma M Arsha (2013) bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap produksi industri pakaian jadi tekstil di Kota Denpasar. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat modal suatu perusahaan, maka tingkat penggunaan faktor produksi pun akan semakin banyak misalnya penggunaan mesin dan peralatan-peralatan produksi Hubungan Modal dengan Ekspor Menurut Gitman (2001:643) modal adalah jumlah harta lancar dari investasi yang dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam kegiatan bisnis, yang juga menentukan pentingnya suatu usaha. Selain hal-hal yang telah disebutkan, tujuan negara untuk ekspor juga turut menentukan jumlah, maupun jenis barang yang diinginkan oleh suatu negara. Negara-negara maju seperti Inggris, Perancis, Jerman, dan negara-negara maju lainnya mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat karena pertumbuhan ekonominya bersandar pada aktifitas perdagangan internasional
17 terutama ekspor. Menurut Nico (2009:84) mengenai hubungan modal dengan ekspor menyatakan bahwa ada hubungan positif antara modal dengan ekspor pada perusahaan. Suatu usaha tanpa adanya modal sebagai salah satu faktor produksinya tidak akan berjalan, semakin banyak jumlah produk yang di ekspor maka semakin besar pula modal yang dibutuhkan. Menurut Permata Sari (2015) modal menunjukkan hubungan antara modal penggunaan peralatan produksi dengan penjualan ke luar negeri. Faktor modal mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan nilai ekspor. Setiap perusahaan dalam operasionalnya membutuhkan peralatan-peralatan produksi karena modal berpengaruh terhadap perusahaan untuk mencapai tujuannya. Modal yang tinggi sangat mendukung operasional perusahaan dan berimbas pada peningkatan ekspor Hubungan Bahan Baku dengan Produksi Suatu industri yang memproduksi suatu barang atau produk akan selalu membutuhkan bahan baku dalam proses produksinya. Bahan baku merupakan bahan dasar yang dipergunakan untuk memproduksi suatu barang. Bahan baku merupakan bagian yang integral dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Menurut Mutiara (2010) bahan baku mempunyai pengaruh tinggi terhadap produksi, karena apabila bahan baku sulit didapatkan maka produsen akan menghentikan atau menunda proses produksi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengelolaan sendiri.
18 Menurut Prianata (2014) bahwa secara parsial bahan baku berpengaruh positif terhadap produksi furniture di Kota Denpasar. Dalam industri furniture diperlukan penyesuaian dalam menentukan nilai produksi furniture dengan jumlah pengeluaran yang digunakan untuk pembelian bahan baku sehingga adanya keseimbangan antara pemasukan dari penjualan produksi dan pengeluaran dalam biaya pembelian bahan baku Hubungan Bahan Baku dengan Ekspor Dalam Naibahao (2013) mengatakan persediaan bahan baku yang cukup dapat memperlancar proses produksi serta barang jadi yang dihasilkan harus dapat menjamin efektifitas kegiatan pemasaran yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan, karena apabila barang tidak tersedia maka perusahaan kehilangan kesempatan merebut pangsa pasar dan perusahaan tidak dapat mensuplay barang yang cukup banyak. Nilai bahan baku dalam penelitian ini, memiliki pengaruh signifikan terhadap ekspor. Ini dikarenakan penggunaan bahan baku erat kaitannya terhadap kualitas bahan baku terlebih untuk produk ekspor. Kualitas produk berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk mengimbangi harapan konsumen. Bahwa kualitas bahan baku adalah tingkat keunggulan produk yang diharapkan, keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Untuk memenuhi keinginan ekspor (konsumen luar negeri) kualitas bahan baku yang tercermin melalui biaya bahan baku yang digunakan sangatlah mempengaruhi kuantitas ekspor.
19 Ketersediaan bahan baku berpengaruh terhadap ekspor karena apabila di suatu negara bahan baku melimpah, maka akan cenderung mengekspor kepada negara yang bahan bakunya lebih sedikit karena bahan baku tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan produksinya. Selain itu, bila di suatu negara bahan baku yang digunakan cenderung langka dan bernilai tinggi maka suatu negara akan lebih cenderung mengimpor suatu produk dikarenakan biaya memproduksi produk sendiri jauh lebih mahal dibandingkan dengan mengimpor (Nopirin, 2010). Menurut (Hamdy, 2001:39) menyatakan bahwa setiap negara akan mengekspor barang yang diproduksinya menggunakan faktor produksi yang persediaannya melimpah dan murah secara intensif serta mengimpor barang yang produksinya menggunakan faktor produksi yang persediaanya langka dan mahal secara intensif.
20 2.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara dari pokok permasalahan penelitian yang kebenarannya akan diuji. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian terdahulu serta teori dan konsep yang telah ditemukakan, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: 1. Tenaga Kerja, Modal dan Bahan Baku berpengaruh signifikan dan positif terhadap produksi kerajinan kayu di Kecamatan Ubud 2. Tenaga Kerja, Modal, Bahan Baku dan Produksi berpengaruh signifikan terhadap ekspor kerajinan kayu di Kecamatan Ubud 3. Tenaga Kerja, Modal dan Bahan Baku secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap ekspor melalui produksi kerajinan kayu di Kecamatan Ubud.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan suatu cerminan dari negara yang menganut sistem perekonomian
Lebih terperinciTEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyebutkan teori perdagangan internasional Mahasiswa mampu mendeskripsikan teori perdagangan internasional Mahasiswa mampu menganalisis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Produksi Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan bagaimana sumber daya (input) digunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar negara yang berbeda
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Teori ini dikenal dengan sebutan teori Heksher-Ohlin (H-O). Nama teori ini
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Modern (H-O) Teori ini dikenal dengan sebutan teori Heksher-Ohlin (H-O). Nama teori ini diambil dari kedua pencetusnya yang berasal dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Komposisi dan arah pandangan antara beberapa negara serta bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keunggulan sebagai negara manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan menengah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2005:10) perdagangan diartika n sebagai proses tukar menukar yang didasarkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan
Lebih terperinciMateri Minggu 4. Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern)
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 24 Materi Minggu 4 Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern) 4.1. Proportional Factor Theory El Hecksher Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kaum klasik menerangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengerjakannya. Sebenarnya dugaan tersebut tidak benar. disebut kegiatan menambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita mendengar kata produksi, maka yang terbayang di pikiran kita adalah suatu kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang serba
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
Lebih terperinciTEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik)
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik) 1 Merkantilisme suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian dan Asal Usul Perdagangan Internasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Asal Usul Perdagangan Internasional Ekonomi internasional mempelajari bagaimana sejumlah perbedaan ekonomi berinteraksi satu sama lain di dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang mendasari penelitian ini dan juga studi yang dilakukan oleh peneliti-peneliti lain yang terkait dengan penelitian ini. Teori ini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menukar yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing-masing pihak.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Menurut Boediono (1994 : 10) perdagangan diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Perdagangan luar negeri adalah perdagangan barang-barang suatu negara
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori perdagangan internasional Perdagangan luar negeri adalah perdagangan barang-barang suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Penawaran Menurut Sukirno (2013) teori penawaran menerangkan tentang ciri hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan para
Lebih terperinciTugas Ekonomi Internasional Teori Perdagangan Internasional Klasik
Tugas Ekonomi Internasional Teori Perdagangan Internasional Klasik Opissen Yudisyus 20100430019 FAKULTAS EKONOMI EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2012 Teori Perdagangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Tambunan (2001 : 1), perdagangan internasional diartikan sebagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Tambunan (2001 : 1), perdagangan internasional diartikan sebagai perdagangan antara atau lintas negara yang meliputi
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Teori Perdagangan Internasional Teori tentang perdagangan internasional telah mengalami perkembangan yang sangat maju, yaitu dimulai dengan teori klasik tentang keunggulan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Konsep dan Teori Perdagangan Internasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep dan Teori Perdagangan Internasional Boediono (1993 : 10), mendefinisikan perdagangan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara negara di dunia bertujuan mensejahterakan penduduknya, begitu juga di Indonesia pemerintah telah berusaha maksimal agar dapat mensejahterakan penduduk.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu
Lebih terperinciBAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja
BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon merupakan sentra dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon merupakan sentra dari industri kerajinan rotan nasional. Industri tersebut ada sejak tahun 1930-an, dan pertama
Lebih terperinciMATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI
MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Industri Menurut Badan Pusat Statistika Propinsi Bali (2011), industri merupakan suatu unit (kesatuan) usaha
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Usaha Kecil, mikro dan Menengah. perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global
II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Usaha Kecil, mikro dan Menengah Untuk mengatur agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia agar memperoleh jaminan kepastian dan keadilan usaha dan untuk menghadapi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi Indonesia. Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan dan kendala bagi Indonesia. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL
BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL Pengertian Ekonomi Internasional diartikan sebagai bagian ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi
Lebih terperinciTEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF Wahono Diphayana 1. MERKANTILISME a. Pandangan Merkantilisme Mengenai PI Suatu negara akan kaya atau makmur dan kuat
Lebih terperincib. Bahwa barang-barang yang diperdagangkan antar negara tidaklah didasarkan atas
Teori Modern Dalam Perdagangan Internasional Perdagangan antar negara maju pesat sejak pertengahan abad 19 sampai dengan permulaan abad 20. Keamanan serta kedamaian dunia ( sebelum perang dunia I ) memberikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. (pembelian barang-barang modal) meliputi penambahan stok modal atau barang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Teori Investasi Asing Menurut Samuelson dan Nordhaus (1996:89), menyatakan bahwa investasi (pembelian barang-barang modal)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Sumber daya hutan menjadi pilihan Indonesia sebagai andalan sumber keuangan negara disamping minyak dan gas bumi. Hal ini didasari atas ketersediaan kayu hasil
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Halaman Tulisan Jurnal ( Judul dan Abstraksi ) ANALISIS PENGARUH EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Oleh : Candra Mustika,SE,Msi,
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Dayasaing Dayasaing merupakan kemampuan usaha suatu industri untuk menghadapi berbagai lingkungan kompetitif. Dayasaing dapat diartikan
Lebih terperinciTEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat mengerti bentuk-bentuk perusahaan, pengertian produksi, bentuk-bentuk produksi dan jangka waktu produksi TIK:
Lebih terperinciPERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN INTERNASIONAL Pengertian Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara, yang mencakup ekspor dan impor. Perdagangan internasional dibagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyempit membuat petani berpikir bekerja dibidang lain yaitu industri dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, akan tetapi luas tanah yang semakin menyempit membuat petani berpikir bekerja dibidang lain yaitu industri dan kerajinan rumah tangga.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perdagangan antar negara. Nopirin (1996:26) mengatakan bahwa perdagangan internasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya perdagangan antar negara.
Lebih terperinciE-Jurnal EP Unud, 5[1]: ISSN:
E-Jurnal EP Unud, 5[1]: 195-215 ISSN: 2303-0178 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DOMESTIK YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KERAJINAN KAYU DI KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR Fitria Idayanti 1 Putu Martini Dewi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor dan impor. Menurut Zakaria (2012)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, yang tidak terlepas dari perdagangan internasional yakni ekspor dan impor. Menurut Zakaria (2012) berpendapat
Lebih terperinciekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2001 : 10), Perdagangan atau pertukaran mempunyai arti khusus dalam ilmu ekonomi.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. variabel yang dianalisis, maka dalam penelitian ini teori-teori yang digunakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Teori-teori yang digunakan sebagai bahan pedoman penelitian ini dianggap sebagai landasan teori. Sehubungan arah penelitian yang fokus pada
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini interaksi antar negara merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan hampir dilakukan oleh setiap negara di dunia, interaksi tersebut biasanya tercermin dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya yang timbul akibat
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang ataupun jasa yang dilakukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan diartikan sebagai suatu proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Menurut Sugiarto (2002), pengertian permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta
Lebih terperinciBab 4 Manajemen Modal Kerja
Dasar Manajemen Keuangan 62 Bab 4 Manajemen Modal Kerja Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep modal kerja, perputaran modal kerja, dan penentuan jumlah modal kerja. S etiap
Lebih terperinciPERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1 A. Arti Perdagangan Luar Negeri Perdagangan internasional adalah cabang Ilmu Ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan dagang antar negara. Sebagai cabang Ilmu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan
Lebih terperinciMateri Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 15 Materi Minggu 3 Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik) Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsepsi 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah proses jual beli baik berupa barang maupun jasa yang
Lebih terperinciBAB VII Perdagangan Internasional
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB VII Perdagangan Internasional Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pembangunan Pertanian Dalam memacu pertumbuhan ekonomi sektor pertanian disebutkan sebagai prasyarat bagi pengembangan dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang disertai dengan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara adalah kegiatan perdagangan internasional. Sehingga perdagangan internasional harus
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan output yang terus menerus
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. struktur perekonomian suatu negara (Nopirin, 2012: 2). Perdagangan internasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional membantu menjelaskan arah serta komposisi perdagangan antara beberapa negara serta bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya saing merupakan salah satu kriteria yang menentukan keberhasilan suatu negara di dalam perdagangan internasional. Dalam era perdagangan bebas saat ini, daya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori teori yang akan diuraikan berkaitan dengan variabel variabel yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Teori teori yang akan diuraikan berkaitan dengan variabel variabel yang dibahas dalam penelitian antara lain mencakup (1) pengertian migrasi;
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori-teori 2.1.1 Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk
Lebih terperinciModel Perdagangan Hecksher-Ohlin (Teori, Kritik dan Perbaikan) Darwanto, S.E., M.Si. FE UNDIP
Model Perdagangan Hecksher-Ohlin (Teori, Kritik dan Perbaikan) Darwanto, S.E., M.Si. FE UNDIP Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah transaksi dagang antar subyek ekonomi Negara yang satu dengan subyek ekonomi Negara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang ataupun jasa yang dilakukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.2.1 Tinjauan tentang Impor Menurut Tambunan (2001:1), perdagangan internasional diartikan sebagai perdagangan antar atau
Lebih terperinciPENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE
PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE 1999-2010 I Putu Kusuma Juniantara Made Kembar Sri Budhi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Abstrak
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan
ANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperlukan Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Tenaga Kerja, Modal, Bahan Baku, Produksi
Judul : Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Modal dan Bahan Baku Terhadap Produksi Industri Kerajinan Patung Kayu di Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Nama : I Made Agustina NIM : 1306105012 Abstrak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini diambil acuan dari penelitian terdahulu oleh Ulviani (2010) yang berjudul : Analisis Pengaruh Nilai Output dan Tingkat Upah
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tidaknya pembangunan ekonomi adalah dengan menentukan besarnya Produk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Impor dan Pembangunan Ekonomi Selain ekspor, impor juga berperan penting dalam proses pembangunan ekonomi. Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan
Lebih terperinciMAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP
MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus dengan memanfaatkan kemajuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori perdagangan internasional Perdagangan merupakan kegiatan tukar menukar yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya paksaaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia dengan ide, bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah melewati
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA
TUGAS MAKALAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA Oleh : IRFAN NUR DIANSYAH (121116014) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2011 PENDAHULUAN
Lebih terperinciANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA
ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA Oleh: ERNI DWI LESTARI H14103056 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan perdagangan internasional. Salah satu kegiatan perdagangan internasional yang sangat penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi dan Pertumnbuhan Ekonomi Sebuah Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata
Lebih terperinciDasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1 Daftar Rujukan Mankiw, N. Gregory.2006. Priciples of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori
Lebih terperinciB. TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE)
A. PENDAHULUAN Pemikiran-pemikiran para ahli ekonomi pada suatu waktu diterima. Akan tetapi, kalau dianggap tidak mampu memecahkan masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi, pemikiranpemikiran tersebut
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA
ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer manusia terdiri dari sandang, pangan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia memiliki 3 kebutuhan utama berdasarkan jenisnya yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer manusia terdiri dari sandang, pangan, dan
Lebih terperinci