STUDI PENGGUNAAN EKSTRAK BAHAN ALAMI SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA CAT UTUK PELAT KAPAL A36
|
|
- Johan Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 STUDI PENGGUNAAN EKSTRAK BAHAN ALAMI SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA CAT UTUK PELAT KAPAL A36 Roni Septiari, Heri Supomo Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia hsupomo@na.its.ac.id Abstrak Pada industri perkapalan masih terdapat penggunaan zat-zat kimia, salah satu contohnya adalah pada inhibitor untuk perlindungan terhadap korosi bagi lambung kapal. Inhibitor yang umumnya digunakan pada adalah jenis kromat, fosfat dan seng yang terbukti menimbulkan polusi pada lingkungan karena dapat meningkatkan kadar fosforous dalam air. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi penggunaan inhibitor yang ramah lingkungan, sehingga tidak menimbulkan efek negatif yang dapat membahayakan bagi kesehatan makhluk hidup maupun lingkungan.penelitian diawali dengan pembuatan ekstrak bahan alami dari, teh dan. dicampurkan dengan tanpa inhibitor dengan 3 variasi konsentrasi, kemudian dilapisi pada pelat A36 untuk kemudian diuji korosi. Hasil Pengujian didapat laju korosi untuk inhibitor dengan konsentrasi 2% adalah 0,1171 (mmpy), konsentrasi 5% 0, (mmpy), dan 10% 0,04063 (mmpy). Untuk Inhibitor teh 2% laju korosinya 0,00911 (mmpy), teh 5% 0,09793 (mmpy) dan teh 10% 0, (mmpy). Sedangkan untuk 2% 0,01469 (mmpy), kemudian 5% dengan 0,10095 (mmpy) dan 10% 0,0218 (mmpy). Biaya produksi untuk setiap konstruksi dihitung dan dibandingkan dengan harga anti korosi untuk melihat nilai ekonomisnya. Dari hasil perhitungan didapat bahwa biaya untuk semua inhibitor dengan konsentrasi 2% berada dibawah harga anti korosi. Sehingga didapat ekstrak yang efisien sebagai inhibitor korosi berdasarkan laju korosi dan nilai ekonomis adalah teh 2% dan 2%. Kata Kunci Coating, ekstrak, inhibitor alami, korosi. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ENGGUNAAN zat-zat kimia di segala bidang dapat Pmenimbulkan efek negatif yang sangat besar. Mulai dari munculnya jenis-jenis penyakit baru, hingga perubahan ekstrim suhu atmosfer yang mengakibatkan perubahan cuaca tidak menguntungkan, gangguan habitat makhluk hidup, dan pemanasan global [1]. Dilatari hal inilah konsep kembali ke alam (back to nature) mulai marak dilakukan. Bahan-bahan alami kembali mulai digunakan, baik itu bahan untuk makanan, bahan untuk pertanian, ataupun bahan untuk pembangunan. Dalam dunia Industri Perkapalan sendiri masih terdapat penggunaan zat-zat kimia, salah satu contohnya adalah penggunaan sebagai pencegah korosi pada badan kapal. Pada bidang industri perkapalan, khususnya pada penanggulangan korosi dengan pelapisan pada lambung kapal, masih banyak penggunaan bahan-bahan kimia yang berdampak pada kerusakan dan pencemaran biota laut. Penggunaan inhibitor kimia seperti kromat, fosfat dan seng, terbukti menimbulkan polusi lingkungan karena dapat meningkatkan kadar fosforous dalam air. Selain itu penggunaan zat kimia pada akan menimbulkan dampak ekologis seperti kematian dan deformatif dari tiram [2]. Untuk itu diperlukan suatu terobosan baru yang bersifat solutif, guna meminimalisir berbagi efek negatif yang ditimbulkan dari pemakaian bahan-bahan kimia berbahaya dan menggantinya dengan bahan alami dari alam yang lebih ramah lingkungan. B. Batasan Masalah Batasan-batasan yang ada dalam penelitian ini adalah: 1. bahan alami yang digunakan adalah ekstrak dari, dan teh. 2. Pengujian dilakukan pada jenis baja lunak (ASTM A36) yang umumnya dipakai untuk kapal. 3. Penambahan konsentrasi inhibitor alami yang diujikan adalah 2%, 5% dan 10% 4. Pengujian korosi dilakukan dengan metode sel 3 elektroda. 5. Larutan korosif yang digunakan adalah larutan pengganti air laut NaCl 3,5%. 6. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis alkyd. C. Tujuan Tujuan utama dari tugas akhir ini adalah untuk menemukan solusi penggunaan inhibitor alami yang ramah lingkungan untuk mengurangi efek pengrusakan lingkungan oleh inhibitor kimia. Adapun tujuan khususnya adalah: 1. Menentukan pengaruh penambahan inhibitor ekstrak bahan alami pada terhadap laju korosi. 2. Menentukan ekstrak bahan alami yang efektif sebagai inhibitor pada dalam pencegahan korosi. 3. Menentukan konsentrasi penambahan ekstrak bahan alami yang efektif pada berdasarkan laju korosi dan nilai ekonomis. D. Manfaat Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Menemukan solusi penggunaan bahan anti korosi yang ramah lingkungan.
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 2 2. Menemukan konsentrasi inhibitor yang efektif sebagai inhibitor korosi. II. URAIAN PENELITIAN A. Studi Pustaka dan Lapangan Tahap awal yang dilakukan dalam pengerjaan Tugas Akhir adalah dimulai dengan mencari dan membaca referensireferensi dari penelitian sebelumnya ataupun dari sumber yang terkait dengan Tugas Akhir yang akan dikerjakan. Studi literatur dilakukan guna lebih memahami permasalahan yang ada, sehingga memunculkan dugaan awal yang selanjutnya bisa disusun menjadi sebuah hipotesis awal. Studi literatur yang dilakukan terkait dengan permasalahan korosi, coating, inhibitor korosi dan ekstrak bahan alami yang akan diaplikasikan pada. B. Persiapan Material dan Bahan Setelah studi literatur langkah selanjutnya adalah mempersiapkan alat, material, dan bahan. Peralatan yang perlu dipersiapkan antara lain peralatan untuk ekstraksi bahan, peralatan pengean dan peralatan pengujian korosi. Persiapan material meliputi persiapan pelat spesimen ASTM A36 dengan ukuran 50x30x8 mm. Sedangkan untuk persiapan bahan meliputi persiapan bahan teh,,, pelarut untuk ekstraksi, bahan campuran seperti dan thinner serta larutan pengganti air laut (NaCl 3,5%). C. ekstrak dilakukan dengan metode maserasi, yaitu metode perendaman bahan dengan pelarut yang sesuai. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah ethanol 96%. Setelah mendapatkan larutan ekstrak, dilakukan penguapan untuk menghilangkan pelarut yang masih tercampur dengan ekstrak menggunakan mesin Rotary Evaporator D. Pencampuran Inhibitor dengan Cat Setelah mendapatkan ekstrak dalam bentuk pasta, selanjutnya dilakukan proses pencampuran dengan. Pencampuran dilakukan dengan membuat 3 variasi konsentrasi, yaitu 2%, 5% dan 10% untuk setiap jenis bahan inhbitor alami. E. Pengean Proses pengean dilakukan dengan metode tradisional, yaitu menggunakan kuas. Lapisan hasil pengean dibatasi pada ketebalan 40 µm sampai 60 µm. F. Pengujian Korosi Setelah proses pengean, selanjutnya dilakukan pengujian korosi pada lapisan dengan campuran inhibitor alami pada setiap konsentrasi untuk mendapatkan laju korosi. Uji Korosi dilakukan dengan metode sel 3 elektroda yang berdasarkan pada hukum Faraday. Laju Korosi [mpy] = (1) dimana : Laju korosi dengan satuan mm/year atau mmpy a = berat atom logam yang terkorosi (gram / mol) i = ikor = kerapatan arus (μa / cm2) = konstanta (0.129 untuk satuan mpy dan untuk satuan mmpy) n = jumlah elektron yang dilepas pada logam terkorosi D = massa jenis logam terkorosi (gram / cm3) III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penambahan Inhibitor Kopi Kopi mengandung senyawa kafein yang merupakan alkaloid yang mempunyai cincin purin dan merupakan derivate dari metil xanthine (1,3,7,-trimetil xanthine) dengan BM 194,14, specific gravity 1,23. Rumus molekul dari kafein adalah C 8 H 10 N 4 O 2 [3]. Penambahan ekstrak dari pada mempengaruhi nilai dari laju korosi. Dari hasil pengujian korosi pada spesimen dengan lapisan campuran inhibitor dari, didapat data nilai laju korosi seperti pada tabel 1 Tabel 1. Hasil Pengujian Laju Korosi untuk Kopi 2% 0,1171 5% 0, % 0,0406 Gambar 1. Mesin Rotary Evaporator Dari data pada tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai laju korosi terkecil untuk inhibitor korosi dari ekstrak adalah pada konsentrasi 5 %. Untuk perbandingan nilai laju korosi pada inhibitor disetiap konsentrasi dapat dilihat dari gambar 2 berikut :
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 3 Meskipun dan teh sama-sama memiliki kafein yang bersifat inhibitor korosi, tetapi berdasarkan data pengujian, nilai rata-rata laju korosi teh lebih baik dibandingkan nilai rata-rata laju korosi. Hal ini disebabkan kadar kafein yang lebih tinggi pada teh dibandingkan kafein pada. C. Analisis Penambahan Inhibitor mengandung senyawa nikotin yang merupakan senyawa kimia organik yang tergolong kelompok alkaloid. Senyawa nikotin memiliki atom ntirogen yang menyumbangkan elektron bebas pada reaksi korosi sehingga dapat menjadi inhibitor korosi. Hasil pengujian untuk campuran inhibitor adalah sebagai berikut : Gambar 2. Grafik Laju Korosi Untuk Inhibitor Kopi B. Analisis Penambahan InhibitorTeh Seperti hal nya, teh juga mengandung senyawa kafein yang merupakan alkaloid yang mempunyai cincin purin dan mempunyai rumus molekul C 8 H 10 N 4 O 2. Hasil pengujian korosi dari inhibitor dengan 3 variasi konsentrasi adalah sebagai berikut : Tabel 3. Laju Korosi Untuk Inhibitor 2% 0,0147 5% 0, % 0,0218 Dari data hasil pengujian laju korosi pada tabel 3 dapat dibentuk grafik perbandingan laju korosi untuk inhibitor pada gambar 3. Tabel 2. Laju Korosi Untuk Inhibitor Teh 2% 0,0091 5% 0, % 0,0181 Dari data pada tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai laju korosi terkecil untuk inhibitor korosi dari ekstrak teh adalah pada konsentrasi 2 %. Untuk perbandingan nilai laju korosi pada inhibitor teh disetiap konsentrasi dapat dilihat dari gambar 3 berikut : Gambar 4. Grafik Laju Korosi Untuk Inhibitor Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa konsentrasi yang terbaik untuk inhibitor korosi adalah pada konsentrasi 2%. Gambar 3. Grafik Laju Korosi Untuk Inhibitor Teh D. Perhitungan dan Analisis Bahan Alami Sebagai Inhibitor Penggunaan ekstrak bahan alami sebagai inhibitor korosi memiliki sisi positif dalam hal keramahan lingkungan, tapi di sisi lain perlu dilakukan analisis ekonomis penggunaan ekstrak bahan alami sebagai inhibitor korosi pada. Dalam analisis nilai ekonomis ekstrak bahan alami sebagai inhibitor korosi, dilakukan perhitungan biaya produksi pembuatan ekstrak dan campuran. Biaya produksi yang didapat dibandingkan dengan harga dari anti korosi yang umum digunakan pada kapal.
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 4 Perhitungan biaya produksi penggunaan ekstrak bahan alami sebagai inhibitor korosi hanya mencakup biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan tanpa biaya peralatan dan tenaga kerja. Perhitungan biaya terbagi atas dua tahap, yaitu biaya untuk tahap pembuatan ekstrak alami dan tahap pembuatan dengan inhibitor alami. Biaya pembelian bahan dalam tahap pembuatan ekstrak alami adalah sebagai berikut : Serbuk Kopi ( 1 Kg ) = Rp Daun teh kering ( 1 Kg ) = Rp ( 1 Kg ) = Rp Pelarut Ethanol 96% ( 1 Liter ) = Rp Tabel 4. Biaya Kopi, Teh dan Biaya produksi campuran Teh 5% Teh 10% 2% 5% 10% Harga Produksi teh 2,5 gram Rp5.038 teh 5 gram Rp gram Rp ,5 gram Rp gram Rp7.808 Biaya/0,05L Rp9.038 Rp Rp5.562 Rp7.904 Rp Biaya/Liter Rp Rp Rp Rp Rp Kopi Teh Serbuk 0,5 Kilogram Rp ethanol 96% 3 Liter Rp Daun Teh 0,5 Kilogram Rp ethanol 96% 3 Liter Rp kering 0,5 Kilogram Rp ethanol 96% 5 Liter Rp Rp Rp Rp Setelah didapatkan biaya produksi ekstrak dari, teh dan, maka dapat diketahui harga ekstrak bahan alami untuk setiap gram nya berdasarkan jumlah berat yang didapat setelah penguapan pelarut dari ekstrak. Tabel 5. Perhitungan Biaya tiap Gram Jenis Biaya Hasil ekstrak Produksi (gram) Biaya/gram Kopi Rp Rp The Rp Rp Rp Rp Biaya yang didapat dari perhitungan hanya berdasarkan pada perendaman satu kali pada bahan alami. Dari biaya tiap gram, maka dapat dihitung biaya produksi campuran dengan konsentrasi yang berbeda. Tabel 6. Tabel Biaya Campuran Cat dengan Inhibitor Dari tabel 6 dapat diketahui total biaya untuk pembuatan campuran dengan inhibitor alami untuk setiap liternya. Dengan diketahui harga tiap liter, maka harga dengan campuran inhibitor alami dapat dibandingkan dengan anti korosi, dimana harga dari anti korosi adalah Rp /liter. E. Pembahasan Ketahanan spesimen dengan inhibitor alami terhadap korosi semuanya termasuk pada golongan good dan excellent berdasarkan tabel Tingkat ketahanan korosi Berdasarkan Laju Korosi [4]. Inhibitor Tabel 7. Penggolongan Tingkat Ketahanan Laju Korosi Laju Korosi (mmpy) Kisaran Parameter Ketahanan Korosi (Fontana) Ketahanan Korosi (Cat Pembanding/ 0,1031 mmpy) Kopi 2% 0, ,1-0,5 Good Quite Good Kopi 5% 0,00759 < 0,02 Outstanding Good Kopi 10% 0, ,02-0,1 Excellent Good Teh 2% 0,00911 < 0,02 Outstanding Good Teh 5% 0, ,02-0,1 Excellent Good Teh 10% 0,01814 < 0,02 Excellent Good 2% 0,01469 < 0,02 Outstanding Good campuran Harga Produksi Biaya/0,05L Biaya/Liter 5% 0, ,1-0,5 Good Good 10% 0, ,02-0,1 Excellent Good Kopi 2% Kopi 5% Kopi 10% Teh 2% 1 gram Rp ,5 gram Rp gram Rp9.155 teh 1 gram Rp2.015 Rp5.831 Rp8.577 Rp Rp6.015 Rp Rp Rp Rp Sedangkan perbandingan nilai laju korosi dengan spesimen pembanding ( ) terdapat 1 inhibitor yang dikatakan kurang baik sebagai inhibitor korosi karena memiliki laju korosi diatas nilai laju korosi (0,1031 mmpy). Inhibitor tersebut adalah inhibitor pada konsentrasi 2% (0,11714 mmpy). Setelah mengetahui inhibitor yang efektif berdasarkan nilai laju korosi maka dilanjutkan dengan mencari inhibitor yang efeksien berdasarkan nilai ekonomis yang dibandingkan dengan harga dari anti korosi (produk pabrik).
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 5 Berikut adalah perbandingan harga campuran inhibitor alami dengan anti korosi : UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua Orang Tua yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melanjutkan studi di bangku kuliah. Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dalam membantu menyelesaikan penelitian ini, yaitu Bapak Ir. Heri Supomo, M.Sc dan M. Sholikan Arif, ST. Serta teman-teman angkatan 2008 Teknik Perkapalan serta pengurus dan karyawan lab. Produksi jurusan teknik perkapalan ITS. Gambar 5. Grafik Perbandingan Harga Dari gambar 5, dapat dilihat bahwa semua campuran inhibitor alami dengan konsentrasi 2% memiliki harga produksi di bawah harga anti korosi yaitu Rp ( 2%), Rp (Teh 2%) dan Rp ( 2%). Sedangkan semua campuran inhibitor alami 5% dan 10% diatas anti korosi yang seharga Rp DAFTAR PUSTAKA [1] Prmob, I. (2012). Id.Prmob. Dipetik Juni 18, 2013, dari html [2] Efendi, E. (2008). Human Impact on The Shore. Bogor: Institut Pertanian Bogor. [3] Susilowati, E., Sari, R., & Saputra, C. (2012). Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Inhibitor Korosi. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman. [4] Fontana, M. G. (1987). Corrosion Engineering. New York: Mc Graw - Hill Book Company. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Dari penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan Inhibitor alami pada, dapat mempengaruhi laju korosi untuk pelat A36. Dari Hasil Pengujian didapat laju korosi unt uk inhibitor dengan konsentrasi 2% adalah 0,1171 (mmpy), konsentrasi 5% 0, (mmpy), dan 10% 0,04063 (mmpy). Untuk Inhibitor teh 2% laju korosinya 0,00911 (mmpy), teh 5% 0,09793 (mmpy) dan teh 10% 0, (mmpy). Sedangkan untuk 2% 0,01469 (mmpy), kemudian 5% dengan 0,10095 (mmpy) dan 10% 0,0218 (mmpy). 2. Berdasarkan laju korosi, diketahui semua inhibitor alami efektif digunakan sebagai inhibitor korosi untuk pada pelat A36, kecuali inhibitor dengan konsentrasi 2% yang nilai laju korosinya diatas dari nilai laju korosi sampel pembanding yaitu. 3. Berdasarkan hasil analisis penelitian, didapat 2 inhibitor alami yang efektif digunakan sebagai inhibitor korosi untuk berdasarkan nilai laju korosi dan nilai ekonomis. Inhibitor tersebut adalah inihibitor teh 2% dan 2%.
ANALISIS PENGARUH SALINITAS DAN TEMPERATUR AIR LAUT PADA WET UNDERWATER WELDING TERHADAP LAJU KOROSI
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, 1, (2013 ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print G-95 ANALISIS PENGARUH SALINITAS DAN TEMPERATUR AIR LAUT PADA WET UNDERWATER WELDING TERHADAP LAJU KOROSI Adrian Dwilaksono, Heri
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Laju Korosi Pelat ASTM A36 antara Pengelasan di Udara Terbuka dan Pengelasan Basah Bawah Air dengan Variasi Tebal Pelat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-73 Analisis Perbandingan Pelat ASTM A36 antara di Udara Terbuka dan Basah Bawah Air dengan Variasi Tebal Pelat Yanek Fathur Rahman,
Lebih terperinciINHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegagalan yang terjadi pada suatu material bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu penyebabnya adalah korosi. Korosi adalah suatu kerusakan yang terjadi pada
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 PENGARUH VARIASI BENTUK DAN UKURAN GORESAN PADA LAPIS LINDUNG POLIETILENA TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA TUMBAL PADUAN ALUMINIUM PADA BAJA AISI
Lebih terperinciStudi Eksperimen Perbandingan Laju Korosi pada Plat ASTM (American Society For Testing and Material) A36 dengan Menggunakan Variasi Sudut Bending
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-56 Studi Eksperimen Perbandingan Laju Korosi pada Plat ASTM (American Society For Testing and Material) A36 dengan Menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang sangat berperan dalam berbagai industri. Air pendingin dalam cooling tower system didistribusikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah tangga, sekolah, gedung, mobil, motor, dan lain-lain. Tidak hanya dalam masyarakat, penggunaan
Lebih terperinciJurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
Pengaruh Waktu Perendaman Ekstrak Kopi untuk Menginhibisi Korosi pada Besi (Pradhini Nur Aripin, Irfan Purnawan) PENGARUH WAKTU PERENDAMAN EKSTRAK KOPI UNTUK MENGINHIBISI KOROSI PADA BESI Pradhini Nur
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Teknis dan Ekonomis Pemakaian Material Baja Karbon dengan Coating dan Material Duplex Tanpa Coating untuk Pembangunan
Lebih terperinciAnalisis Teknis dan Ekonomis Penggunaan Komposit Serabut Kelapa dan Serbuk Pohon Kelapa sebagai Isolasi Kotak Pendingin Ikan pada Kapal Ikan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271) 1 Analisis Teknis dan Ekonomis Penggunaan Komposit Serabut Kelapa dan Serbuk Pohon Kelapa sebagai Isolasi Kotak Pendingin Ikan pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia telah banyak memanfaatkan logam untuk berbagai keperluan di dalam hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa digunakan sebagai
Lebih terperinciDEA JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FTI-ITS
SIDANG LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH AGITASI DAN PENAMBAHAN KONSENTRASI INHIBITOR SARANG SEMUT (MYRMECODIA PENDANS) TERHADAP LAJU KOROSI BAJA API 5L GRADE B DI MEDIA LARUTAN 1M HCl Disusun oleh : Dinar
Lebih terperinciSTUDI EKONOMIS PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA
STUDI EKONOMIS PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA OLEH : NICKY ERSANDI NRP. 4105 100 041 DOSEN PEMBIMBING : DONY SETYAWAN, ST., M.Eng 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang Material kapal harus
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK
ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK * Ir. Soewefy, M.Eng, ** Indra Prasetyawan * Staff Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di Laboratorium Kimia Organik Universitas Lampung, Laboratorium Terpadu UIN Syarif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi dapat didefinisikan sebagai penurunan mutu suatu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya, yang melibatkan pergerakan ion logam ke dalam larutan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korosi dapat didefinisikan sebagai penurunan mutu suatu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya, yang melibatkan pergerakan ion logam ke dalam larutan
Lebih terperinciPengendalian Laju Korosi pada Baja API 5L Grade B N Menggunakan Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb)
172 Pengendalian Laju Korosi pada Baja API 5L Grade B N Menggunakan Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb) Eri Aidio Murti 1 *, Sri Handani 1, Yuli Yetri 2 1 Jurusan Fisika Universitas Andalas 2 Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Boiler merupakan salah satu unit pendukung yang penting dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Boiler merupakan salah satu unit pendukung yang penting dalam dunia industri. Boiler berfungsi untuk menyediakan kebutuhan panas di pabrik dengan mengubah air menjadi
Lebih terperinciAnalisis Teknis Dan Ekonomis Penggunaan Bambu Ori Dengan Variasi Umur Untuk Pembuatan Kapal Kayu
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013 ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print 1 Analisis Teknis Dan Ekonomis Penggunaan Bambu Ori Dengan Variasi Untuk Pembuatan Kapal Kayu Nur Fatkhur Rohman dan Heri Supomo
Lebih terperinciPENGARUH TEBAL LAPISAN CAT TERHADAP KEKEDAPAN KAYU
PENGARUH TEBAL LAPISAN CAT TERHADAP KEKEDAPAN KAYU OLEH : AKHMAD SYAIFURRIZAL 6207030003 DWI MUHAMMAD ARIF 6207030011 Progam Studi Bangunan Kapal Jurusan Teknik Bangunan Kapal Politehnik Perkapalan Negeri
Lebih terperinciStudy Penggunaan Bambu Sebagai Material Alternative Pembuatan Kapal Kayu dengan Metode Wooden Ship Planking System
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-78 Study Penggunaan Bambu Sebagai Material Alternative Pembuatan Kapal Kayu dengan Metode Wooden Ship Planking System Kembara
Lebih terperinciJURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
PENGARUH KONSENTRASI INHIBITOR EKSTRAK DAUN TEH (Camelia Sinensis) TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SCHEDULE 40 GRADE B ERW SKRIPSI YONNA LUDIANA 07 135 082 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciPERILAKU INHIBITOR KOROSI PADA RADIATOR
PERILAKU INHIBITOR KOROSI PADA RADIATOR Saifudin 1*, Suroto Munahar 2, Dimas Abdul Khusaeni 3 Program Studi Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Magelang Jl. Mayjend Bambang Sugeng
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika FMIPA dan Laboratorium Biomasa Terpadu Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
30 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PENDAHULUAN Baterai seng udara merupakan salah satu bentuk sumber energi secara elektrokimia yang memiliki peluang sangat besar untuk aplikasi sumber energi masa depan.
Lebih terperinciAnalisa Laju Korosi pada Pelat Baja Karbon dengan Variasi Ketebalan Coating
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) G-1 Analisa Laju Korosi pada Pelat Baja Karbon dengan Variasi Ketebalan Coating Yudha Kurniawan Afandi, Irfan Syarif Arief, dan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Teknis Pengaruh Suhu Ruang Mesin Kapal Kayu terhadap Kekuatan Bambu Laminasi dengan Variasi Lama Pemanasan Ferdy
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-39 Perbandingan Antara Metode - dan Steam- dengan pemanfaatan Microwave terhadap Jumlah Rendemenserta Mutu Minyak Daun Cengkeh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337 3539 (2301 9271 Print) 1 Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR KALSIUM KARBONAT DAN TAPIOKA TERHADAP TINGKAT LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA TANGKI BALLAST AIR LAUT
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 10, Nomor 2, Juli - Desember 2012 ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR KALSIUM KARBONAT DAN TAPIOKA TERHADAP TINGKAT LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA TANGKI
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Material Abrasif Pada Blasting Terhadap Kekuatan Lekat Cat dan Ketahanan Korosi di Lingkungan Air Laut
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-231 Analisa Pengaruh Material Pada Blasting Terhadap Kekuatan Lekat Cat dan Ketahanan Korosi di Lingkungan Air Laut Carolus Trijatmiko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi adalah suatu proses perusakan logam, dimana logam akan mengalami penurunan mutu (degradation) karena bereaksi dengan lingkungan baik itu secara kimia atau elektrokimia
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja merupakan logam yang paling banyak digunakan untuk penerapan pada konstruksi dan industri karena mudah didapat dan difabrikasikan, serta memiliki kekuatan tarik
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Inhibitor Alami terhadap Laju Korosi pada Material Pipa dalam Larutan Air Laut Buatan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-297 Pengaruh Penambahan Inhibitor Alami terhadap Laju Korosi pada Material Pipa dalam Larutan Air Laut Buatan Ardi Prasetia Yanuar
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-234 Perbandingan Metode Steam Distillation dan Steam-Hydro Distillation dengan Microwave Terhadap Jumlah Rendemen serta Mutu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi 4 jenis yaitu nikel titanium, kobalt-kromiun-nikel, stainless steel dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat mulai menyadari akan pentingnya merawat kesehatan gigi. Salah satu cara merawat kesehatan gigi yaitu dengan perawatan ortodonti. Salah satu komponen
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir. Saudah Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA
Laporan Tugas Akhir PENGARUH KONSENTRASI INHIBITOR ORGANIK SARANG SEMUT TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON API 5L GRADE B DI LINGKUNGAN HCL 0.5M DAN H 2 SO 4 Saudah 2710100113 Dosen Pembimbing Prof. Dr.
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM A 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY
TUGAS AKHIR NOVITA EKA JAYANTI 2108030030 PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM A 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY PROGAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG Disusun : RULENDRO PRASETYO NIM : D 200 040 074 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciPENGGUNAAN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA LINGKUNGAN ASAM. Irvan Kaisar Renaldi 1
PENGGUNAAN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA LINGKUNGAN ASAM Irvan Kaisar Renaldi 1 1 Departemen Teknik Material, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) G-292
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-292 Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Inhibitor dan Konsentrasi Inhibitor terhadap Laju Korosi dan Penentuan Efisiensi Inhibisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi merupakan salah satu permasalahan penting yang harus dihadapi oleh berbagai macam sektor industri di Indonesia terutama industri perkapalan. Tidak sedikit
Lebih terperinciPENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA
Nama : M.Isa Ansyori Fajri NIM : 03121003003 Shift : Selasa Pagi Kelompok : 3 PENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA Korosi
Lebih terperinciDESAIN PROSES LAS PENGURANG PELUANG TERJADINYA KOROSI. Abstrak
Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2015-JTM Polinema 36 DESAIN PROSES LAS PENGURANG PELUANG TERJADINYA KOROSI 1 Muhammad Akhlis Rizza, 2 Agus Dani 1,2 Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang, Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Logam merupakan salah satu jenis bahan yang sering dimanfaatkan untuk dijadikan peralatan penunjang bagi kehidupan manusia dikarenakan logam memiliki banyak kelebihan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI
Teknika : Engineering and Sains Journal Volume, Nomor, Juni 207, 67-72 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-446 print PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI
Lebih terperinciSTUDI PELAPISAN NIKEL DEKORATIF DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGKILAT NATRIUM KLORIDA UNTUK HOME INDUSTRY KERAJINAN LOGAM
STUDI PELAPISAN NIKEL DEKORATIF DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGKILAT NATRIUM KLORIDA UNTUK HOME INDUSTRY KERAJINAN LOGAM Bambang Darmawan 1), Asep Setiadi 2), Ega Tqwali 3), 1,2,3) Dosen Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat
Lebih terperinciBAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai
BAB I PANDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan modern tak lepas dari peranan industri elektroplating. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda motor, mobil, mesin, barang elektronik,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC
PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC Mirza Pramudia 1 1 Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo, Madura Jl. Raya Telang, Po. Box 2 Kamal,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) G-100
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-100 Analisa Perbandingan Laju Korosi Pada Pengelasan di Bawah Air Karena Pengaruh Variasi Jenis Pelindung Flux Elektroda Septian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi adalah suatu degredasi atau penurunan mutu logam akibat reaksi kimia suatu logam dengan lingkungannya (Priest, 1992). Dampak korosi yang ditimbulkan sangat
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut. Konsentrasi Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah partikel
Lebih terperinciPemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Uji Korosi Dari pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil berupa data hasil perhitungan weight loss, laju korosi dan efisiensi inhibitor dalam Tabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan eksperimen untuk mengetahui pengaruh temperatur media pendingin pasca pengelasan terhadap laju korosi dan struktur mikro.
Lebih terperinciBAB III : MODEL 19 BAB III MODEL
BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL Model yang akan diturunkan dan dibahas pada bab ini lebih menitikberatkan pada mekanisme korosi dari sudut pandang Teori Keadaan Peralihan bahwa logam terlebih dahulu berubah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Laju Korosi Baja Karbon Pengujian analisis dilakukan untuk mengetahui prilaku korosi dan laju korosi baja karbon dalam suatu larutan. Pengujian ini dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gigi secara bersamaan, dan dapat melakukan penggerakan gigi yang tidak mungkin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan ortodonti saat ini menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat karena perawatan tersebut bertujuan untuk memperbaiki posisi gigi dan memperbaiki maloklusi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.
18 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Nama Alat Merek Alat-alat Gelas Pyrex Gelas Ukur Pyrex Neraca Analitis OHaus Termometer Fisher Hot Plate
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-42 Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur
Lebih terperinciANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS VARIASI JENIS BAMBU SEBAGAI BAHAN LAMINASI UNTUK PEMBUATAN KAPAL IKAN
ANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS VARIASI JENIS BAMBU SEBAGAI BAHAN LAMINASI UNTUK PEMBUATAN KAPAL IKAN Disusun oleh : Yohanes Edo Wicaksono (4108.100.048) Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, M.Sc Sri Rejeki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari 2011 sampai dengan Juli 2011 dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen
Lebih terperinciANALISA LAJU KOROSI PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA PADA PIPA API 5L GRADE B
ANALISA LAJU KOROSI PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA PADA PIPA API 5L GRADE B Oleh : Ikhsan Kholis *) ABSTRAK Jaringan perpipaan banyak digunakan dalam kegiatan eksplorasi minyak dan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) D-22
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-22 Pemanfaatan Biji Asam Jawa (Tamarindusindica) Sebagai Koagulan Alternatif dalam Proses Menurunkan Kadar COD dan BOD dengan
Lebih terperinciPENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.
PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT. Hartono Program Diploma III Teknik Perkapala, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRACT One of the usage
Lebih terperinciBAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON
BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan
Lebih terperinciPenghambatan Korosi Baja Beton dalam Larutan Garam dan Asam dengan Menggunakan Campuran Senyawa Butilamina dan Oktilamina
Jurnal Gradien Vol.3 No.1 Januari 2007 : 231-236 Penghambatan Korosi Baja Beton dalam Larutan Garam dan Asam dengan Menggunakan Campuran Senyawa Butilamina dan Oktilamina Samsul Bahri Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan sampel Sampel yang digunakan adalah pelat baja karbon rendah AISI 1010 yang dipotong berbentuk balok dengan ukuran 55mm x 35mm x 8mm untuk dijadikan sampel dan
Lebih terperinciPrototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-99 Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler Yogo Pratisto, Hari Prastowo, Soemartoyo
Lebih terperinciTugas Akhir. Studi Corrosion Fatigue Pada Sambungan Las SMAW Baja API 5L Grade X65 Dengan Variasi Waktu Pencelupan Dalam Larutan HCl
Tugas Akhir Studi Corrosion Fatigue Pada Sambungan Las SMAW Baja API 5L Grade X65 Dengan Variasi Waktu Pencelupan Dalam Larutan HCl Oleh : Wishnu Wardhana 4305 100 024 Dosen Pembimbing: Murdjito, M.Sc.
Lebih terperinciANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA
28 Prihanto Trihutomo, Analisa Kekerasan pada Pisau Berbahan Baja Karbon Menengah.. ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-306
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-306 Studi Eksperimen Pengaruh Tekanan dan Waktu Sandblasting Terhadap Kekasaran Permukaan, Biaya, dan Kebersihan pada Pelat Baja
Lebih terperinciII. METODOLOGI PENELITIAN
1 Perbandingan Antara Metode Hydro-Distillation dan Steam-Hydro Distillation dengan pemanfaatan Microwave Terhadap Jumlah Rendemenserta Mutu Minyak Daun Cengkeh Fatina Anesya Listyoarti, Lidya Linda Nilatari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, minyak bumi masih memegang peranan penting bagi perekonomian indonesia, baik sebagai penghasil devisa maupun sebagai pemasok kebutuhan masyarakat dalam negeri.
Lebih terperinciPengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai
Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai Muhammad Nanang Muhsinin 2708100060 Dosen Pembimbing Budi Agung Kurniawan, ST,
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP PENURUNAN LAJU KOROSI BAJA ST-37
PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP PENURUNAN LAJU KOROSI BAJA ST-37 Lusiana Br Turnip, Sri Handani, Sri Mulyadi Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Andalas, Padang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap pekerjaan mesin mempunyai persyaratan kualitas permukaan (kekasaran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pekerjaan mesin mempunyai persyaratan kualitas permukaan (kekasaran permukaan) yang berbeda-beda, tergantung dari fungsinya. Karakteristik suatu kekasaran permukaan
Lebih terperinciAnalisa Kekuatan Material Carbon Steel ST41 Pengaruh Preheat dan PWHT Dengan Uji Tarik Dan Micro Etsa
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisa Kekuatan Material Carbon Steel ST41 Pengaruh Preheat dan PWHT Dengan Uji Tarik Dan Micro Etsa Bagus Cahyo Juniarso,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri sebagai salah satu material penunjang sangat besar peranannya, akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari banyak
Lebih terperinciPengaruh Ekstrak Daun Trembesi (Samanea Saman (Jacq.) Merr.) Sebagai Bahan Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja Plat Hitam (Base Plate) A36
Pengaruh Ekstrak Daun Trembesi (Samanea Saman (Jacq.) Merr.) Sebagai Bahan Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja Plat Hitam (Base Plate) A36 Effect of Trembesi Leaf Extracts (Samanea saman(jacq.) Merr) as
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jambu biji (Psidium guajava L.) adalah salah satu komoditas buah yang prospektif. Tanaman jambu biji telah menyebar luas, terutama di daerah tropik. Saat
Lebih terperinciEFEK IMPLANTASI ION CERIUM TERHADAP SIFAT KETAHANAN KOROSI BAJA NIRKARAT TIPE AISI 316 L DALAM LINGKUNGAN ASAM SULFAT
Lely Susita R. M., dkk. ISSN 0216-3128 89 EFEK IMPLANTASI ION CERIUM TERHADAP SIFAT KETAHANAN KOROSI BAJA NIRKARAT TIPE AISI 316 L DALAM LINGKUNGAN ASAM SULFAT Lely Susita R.M., Tjipto Sujitno, Elin Nuraini,
Lebih terperinciMuhammad
Oleh: Muhammad 707 100 058 Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pembimbing: Ir. Muchtar Karokaro M.Sc Sutarsis ST, M.Sc Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciAnalisis Teknis dan Ekonomis Pemilihan Bilah Laminasi Bambu Berdasarkan Lokasi Potong Sebagai Alternatif Pengganti Kayu Dalam Pembuatan Lambung Kapal
JURNL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) nalisis Teknis dan Ekonomis Pemilihan Bilah Berdasarkan Lokasi Potong Sebagai lternatif Pengganti Kayu Dalam Pembuatan Kapal M. Bagus
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
19 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Kimia Hasil Hutan Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia Fakultas MIPA
Lebih terperinciHasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Pengukuran laju korosi logam tembaga dilakukan dengan menggunakan tiga metode pengukuran dalam larutan aqua regia pada ph yaitu 1,79; 2,89; 4,72 dan 6,80. Pengukuran pada berbagai
Lebih terperinciPENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl. Oleh : Shinta Risma Ingriany ( )
SIDANG TUGAS AKHIR PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl Oleh : Shinta Risma Ingriany (2706100025) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Sulistijono,
Lebih terperinciANALISA EKONOMIS PERBANDINGAN KAPAL KAYU SISTEM LAMINASI DENGAN SISTEM KONVENSIONAL
ANALISA EKONOMIS PERBANDINGAN KAPAL KAYU SISTEM LAMINASI DENGAN SISTEM KONVENSIONAL Syahrizal & Johny Custer Teknik Perkapalan Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis-Riau djalls@polbeng.ac.id
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Jenis Elektroda terhadap Laju Korosi pada Pengelasan Pipa API 5L Grade X65 dengan Media Korosi FeCl 3
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-124 Analisa Pengaruh Jenis Elektroda terhadap Laju Korosi pada Pengelasan Pipa API 5L Grade X65 dengan Media Korosi FeCl 3 Gita Anggaretno,
Lebih terperinciANALISA PENGARUH LUASAN SCRATCH PERMUKAAN TERHADAP LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA A36 DENGAN VARIASI SISTEM PENGELASAN
ANALISA PENGARUH LUASAN SCRATCH PERMUKAAN TERHADAP LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA A36 DENGAN VARIASI SISTEM PENGELASAN Disusun oleh : Fedriansyah Priyantoro Dosen Pembimbing : Ir. Budie Santosa, M.T. Ir.
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL
PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL Mentik Hulupi Agustinus Ngatin Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung E-mail: hulupimentik@yahoo.com
Lebih terperinciPEMANFAATAN BIO INHIBITOR DAUN SUKUN TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DI LINGKUNGAN 3,5 % NaCl DAN 1 M H 2 SO 4
PEMANFAATAN BIO INHIBITOR DAUN SUKUN TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DI LINGKUNGAN 3,5 % NaCl DAN 1 M H 2 SO 4 Oleh : Dosen Pembimbing : Fathan Nadhir Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA. 2710100104
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI
PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI Citra Ayu Dewi 1 & Ahmadi 2 1&2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Mataram E-mail: Ayudewi_citra@yahoo.co.id
Lebih terperinciPerhitungan Laju Korosi di dalam Larutan Air Laut dan Air Garam 3% pada Paku dan Besi ASTM A36
Perhitungan Laju Korosi di dalam Larutan Air Laut dan Air Garam 3% pada Paku dan Besi ASTM A36 Gurum AP. Ayu SA, Dita Rahmayanti, dan Nindy EM. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung. Jl Prof. Dr. Sumantri
Lebih terperinciPengukuran Laju Korosi Aluminum 1100 dan Baja 1020 dengan Metoda Pengurangan Berat Menggunakan Salt Spray Chamber
TUGAS AKHIR Pengukuran Laju Korosi Aluminum 1100 dan Baja 1020 dengan Metoda Pengurangan Berat Menggunakan Salt Spray Chamber Disusun Oleh: FEBRIANTO ANGGAR WIBOWO NIM : D 200 040 066 JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciFahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc
Fahmi Wirawan NRP 2108100012 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc Latar Belakang Menipisnya bahan bakar Kebutuhan bahan bakar yang banyak Salah satu solusi meningkatkan effisiensi
Lebih terperinci