RUMAH KONTRAKAN DAERAH X DI KOTA DENPASAR, TIDAK NYAMAN. DITINJAU DARI KELUHAN SUBYEKTIF DAN RESPON FISIOLOGIS PENGHUNI
|
|
- Johan Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RUMAH KONTRAKAN DAERAH X DI KOTA DENPASAR, TIDAK NYAMAN. DITINJAU DARI KELUHAN SUBYEKTIF DAN RESPON FISIOLOGIS PENGHUNI Oleh : SOLICHUL HADI A. BAKRI shadibakri@yahoo.com Abstrak Penyediaan kamar sewa di pusat kota Denpasar ternyata berkembang dari waktu ke waktu. Fasilitas hunian ini mampu menampung kaum pendatang dan pekerja yang berkeinginan tinggal sementara di wilayah perkotaan, dengan pertimbangan kemudahan pencapaian keberbagai fasilitas. Tetapi kondisi kamar sewa yang tersedia, rata-rata dibangun hanya dengan pertimbangan aspek ekonomis semata, sedangkan aspek kenyamanan penghuni kurang mendapat perhatian. Kajian yang ada sangat minim untuk dapat dijadikan patokan, apakah jenis usaha ini cukup potensial untuk dikembangkan, dan mampukah memberikan kontribusi kepada pemerintah kota dalam bentuk pajak penghasilan, karena akhir-akhir ini ada rencana pengenaan pajak penghasilan oleh pemerintah daerah. Terlepas dari berbagai rencana tersebut, survei awal telah dilakukan di lima tempat yang berbeda di wilayah pusat kota, untuk mendapatkan data tentang kondisi kamar kontrakan. Selain itu juga dikumpulkan 13 data keluhan subjektif penghuni dengan kuesioner. Selanjutnya dilakukan pengukuran mikroklimat hunian yang meliputi; suhu kering, suhu basah, kelembaban, indeks suhu bola basah (ISBB), kecepatan aliran udara dan intensitas penerangan ruangan. Karena berbagai keterbatasan yang ada, telaah ini baru sampai pada tingkat observasi dan survai pendahuluan. Adapun hasil yang diperoleh adalah 1) sistem penghawaan silang/ cross ventilation jarang dipergunakan 2) beberapa lokasi sering kebanjiran di musim hujan 3) di siang hari, suhu kering antara 30,4-31,8 0 C, suhu basah 27,4-28,6 0 C, kelembaban udara % dan kecepatan gerakan udara antara 0,05-0,2 m/det. 4) intensitas pencahayaan kurang untuk melakukan kegiatan membaca, menulis dan berias, yaitu berkisar antara ,5 lux, dan 5) keluhan yang banyak dirasakan penghuni adalah rasa gerah, haus dan sering berkeringat jika berada di dalam kamar hunian. Dari hasil kajian ini, ternyata banyak hal yang perlu dilakukan, seperti upaya perbaikan oleh penghuni sendiri ataupun pemilik usaha untuk meningkatkan kenyamanan penghuni. Begitu pula pemerintah kota dalam hal ini Dinas Tata Kota berkepentingan dalam tahap perancangan, penataan, bimbingan teknis dan pengawasan implementasi lapangan. Kata kunci : Kamar Kontrakan, kenyamanan, ergonomis, ekonomis. Abstract Rental rooms in the city center of Denpasar, in fact it s developing from time to time. These facilities are able to accommodate the people from outside Denpasar who want to stay in this city. Also, people have it considerations such as they are more easier to reach the other facilities which available in the city center of Denpasar. In contrast the rental rooms conditions, have not consider the dweller s pleasant, but it is consider only the economical aspect. Survey is very limitation to be a standard or a criterion, whether this kind of business is potential to develop or not. Futher, is it have prosperity to the local government to pick up the tax from those rental rooms or not, because this issue is accordance with the local government plan. A past that the objective of this preliminary survey, which had been done in five different places in this city, were to find out about the condition of rental rooms. Biside that the objective of this preliminary survey was to collected 13 respondens subjectives complaints data from inhabitans which comprises; dry temperature, wet temperature, relative humidity, air movement and lighting intensity. The results, which got from this survey shows that, 1) the cross ventilation system has been rare to used, 2) in rainy season, several places have been often flooded, 3) in the day time, the dry temperature is between 30,4-31,8 0 C, wet temperature between 27,4-28,6 0 C, humidity is between % and the air movement is between 0,04-0,2 m/s. 4) lighting intensity of the rooms is not enough for the task of reading, writing and make up is between ,5 lux 5) the uncomfortable conditions that has been feel by dwellers are stiflingly hot, thirsty and always sweaty when people are inside in their rooms. Base on this study, there are many things which have possibility to do, such as, some improvement of room conditions by the dwellers themselves or by the owner. Those efforts are to improve the rooms conditions and to give
2 comfortable feeling to it s inhabitants. Likewise local government which through the office of city planning as the representative official is to make arrangement from designing phase, structuring, technical guidance and supervise in field implementation. Key words: Rental rooms, Pleasant, Economical, Ergonomics 1. PENDAHULUAN Seirama dengan meningkatnya kaum migran di daerah perkotaan dengan segala permasalahan - nya, ternyata terjadi peningkatan kebutuhan tempat tinggal disekitar wilayah pusat kota. Beragam pertimbangan pendatang dalam memilih bentuk, lokasi, kelengkapan fasilitas dan harga sewa dari tempat kontrakan yang akan dipilih. Sebutan kamar kontrakan boleh jadi muncul, karena batas kemampuan pendatang dalam membayar sewa tidak pada bangunan utuh seukuran rumah, tetapi hanya sebatas sebuah kamar. Dalam perkembangan selanjutnya fasilitas kelengkapan yang dibutuhkan sangat beragam. Terdapat kamar kontrakan dengan kamar mandi dan WC di luar kamar, tetapi yang sekarang banyak dikembangkan adalah kamar mandi dan WC juga kelengkapan lainnya berada didalam kamar tersebut. Alternatif terakhir ini yang paling banyak diminati pengguna. Untuk itulah penelitian ini akan dititik beratkan pada alternatif bentuk ini. Rumah tinggal bagaimanapun bentuknya, merupakan salah satu kebutuhan manusia. Sedangkan fungsi utamanya untuk melindungi penghuni dari ancaman panas matahari, hujan lebat, angin kencang dan banjir, sehingga eksistensinya sebagai manusia tetap terjamin (Oka Sujadnja, 1998) Untuk keperluan desain yang ergonomis, beberapa standar yang berhubungan dengan kemampuan, kebolehan dan batasan manusia yang dikaitkan dengan peralatan, cara dan lingkungan kerja yang harus dilakukan (Manuaba, 2000). Ergonomi sebenarnya juga merupakan kemampuan untuk menerapkan informasi perilaku, kemampuan, keterbatasan dalam perancangan peralatan manusia, ruang tinggal dan lingkungan dimana manusia dapat hidup, bekerja dan bermain dengan aman, nyaman serta efisien (Annis J.F. etal, 1996). Sedangkan pada tahap penerapannya, ergonomi dikatakan berhasil apabila ada keseimbangan antar tuntutan tugas dengan kemampuan, kebolehan dan batasan manusia, sehingga terdapat penampilan yang sehat, aman, nyaman, produktif dan terhindar dari kecelakaan, rasa sakit serta penyakit. (Manuaba, 2000). Dengan demikian perlu dilakukan pengamatan, seiiring dengan berkembangnya usaha rumah kontrakan di wilayah pusat Kota Denpasar. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas dibuat rumusan masalahnya, apakah kamar kontrakan-x yang berada di daerah pusat kota Denpasar, telah memberikan kenyamanan kepada penghuninya? 2. MATERI DAN METODE 2.1. Materi Penelitian dilakukan, pada lokasi sebagai berikut. A- Jalan Letda. Reta, Denpasar dengan 7 kamar kontrakan. B- Jalan P. Bali-I (3 kamar kontrakan) C- Jalan P. Bali-II (6 kamar kontrakan) D- Jalan Gili Biaha, Denpasar (4 kamar kontrakan) E- Jalan Ida Bagus Oka, Denpasar (12 kamar kontrakan) Responden dipilih dari penghuni di setiap lokasi, dan yang telah menghuni tempat tersebut minimal selama 4 (empat) bulan. Parameter pengukuran objektif meliputi pengukuran suhu kering, suhu basah, suhu radiasi, kelembaban nisbi, indeks suhu bola basah, kecepatan aliran udara dan intensitas penerangan di siang hari dengan lampu kamar dinyalakan. 2.2 Metode Penelitian Penelitian ini mempergunakan metode observasi dan dianalisis secara deskriptif. Pengumpulan berbagai data primer dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan pengukuran dari 13 responden
3 yang dipilih secara purposive, di lima lokasi diwilayah pusat Kota Denpasar. Wawancara dilakukan untuk mengetahui keluhan subjektif penghuni kamar kontrakan yang meliputi kesan terhadap lingkungan fisik berupa keadaan huniannya dan respon fisiologis yang akan memberikan kesan kepada tingkat kenyamanan responden sebagai penghuni. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian Tabel 1. Hasil Pengukuran Mikroklimat, Kecepatan Aliran Udara dan Intensitas Pencahayaan No. Lokasi Ta Tb Tg RH ISBB V Intensitas Keterangan ( o C) ( o C) ( o C) (%) ( o C) (m/dt) (Lux) < Satuan A Dalam kamar Tanpa Cross-Ventilation Diluar Menghadap ke Timur B Dalam Kamar Cross-Ventilasi Diluar Menghadap ke Selatan C Dalam kamar Cross-Ventilation Koridor Menghadap ke Utara D Dalam Kamar Tanpa Cross-Ventilation Diluar Kamar Menghadap ke Timur E Dalam Kamar Tanpa Cross-Ventilation Diluar Kamar Menghadap ke Barat Ta : Suhu Kering RH : Kelembaban (Relative Humidity) Tb : Suhu Basah ISBB : Index Suhu Bola Basah Tg : Suhu Radiasi V : Kecepatan Aliran Udara Intensitas : Intensitas Pencahayaan Tabel 2. Perasaan Subjektif Penghuni terhadap Lingkungan Fisik dan Keluhan Fisiologis. No. Perasaan L-K-Tidur Harga Pen.KT Keluhan Gerah Haus Keringatan Keterangan Lokasi (%) (%) (%) (%) (%) (%) Harga sewa A Besar sekali Tak Pernah Rp Cukup Terkadang perbulan Kecil Sering Kecil Sekali Selalu B Besar sekali Tak Pernah Rp Cukup Terkadang perbulan Kecil Sering Kecil Sekali Selalu C Besar sekali Tak Pernah Rp Cukup Terkadang perbulan Kecil Sering Kecil Sekali Selalu D Besar sekali Tak Pernah Rp Cukup Terkadang perbulan Kecil Sering Kecil Sekali Selalu E Besar sekali Tak Pernah Rp Cukup Terkadang perbulan Kecil Sering Kecil Sekali Selalu L-K-Tidur : Luas Kamar Tidur Gerah : Merasa Panas dan Kegerahan Harga : Besarnya Harga sewa Haus : Merasa Kehausan Pen.KT : Intensitas Penerangan Kamar Tidur Keringatan : Badan Berkeringat
4 3.2. Pembahasan Kamar kontrakan yang pada umumnya berukuran 3,0 x 3,75 m 2 dengan tinggi plavon tidak lebih dari 2,94 m terkadang dihuni oleh dua orang, tentu akan terasa sempit dan membuat pergerakan penghuni didalam kamar sangat terbatas (lihat gambar-1). Pemilihan jenis parabot yang dipergunakan dan penataannya di dalam ruangan, akan mempengaruhi keleluasaan gerak penghuni dan kemudahan perawatan sehari-hari. Kebutuhan ruang udara berkisar m 3 untuk setiap orang. Ruang udara dan space pergerakan yang sangat sempit akan mempengaruhi perasaan psikologis dan lebih jauh akan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan manusia sebagai penghuni di tempat tersebut (Panero & Zelnik, 1980; Neufert, 1980). Gambar 1. Denah, Layout Parabot dan Aliran Udara di dalam Kamar. Dengan lebar bukaan jendela berkisar 0,7-1,2 m 2, % penghuni di lima lokasi jika berada dalam kamar sering merasa gerah, keringatan dan perasaan haus. Tanpa penghawaan silang, ternyata kecepatan aliran udara hanya berkisar 0,051-0,121 m/det dan 0,140-0,151 m/det pada kamar yang mempergunakan penghawaan silang. Neufert (1980) dan WHS (1992) menyatakan bahwa kecepatan aliran udara di bawah 0,07 m/det akan mengakibatkan perasaan kaku dan keluhan sesak napas. Penghawaan silang/cross ventilation pada ruang tinggal yang agak tertutup sangat dibutuhkan, karena dalam keadaan istirahatpun seseorang dalam kegiatan bernapas akan menambah volume gas CO 2 di dalam ruang tinggalnya. Untuk daerah dengan dua musim yaitu penghujan dan kemarau seperti di Indonesia, PUSPERNAS (1995) menyatakan hasil penelitiannya bahwa suhu yang akan memberikan kenyamanan di dalam ruangan adalah antara O C. Dibandingkan dengan hasil pengukuran mikroklimat di lima lokasi, dalam kamar kontrakan, ternyata suhu kering (Ta) cukup tinggi (30,4-31,3 O C), suhu basah (Tb) berkisar (27,8-28,6 O C), Tg dengan tanpa menyalakan pemanas/kompor (30,8-31,3 O C) dan indeks suhu bola basah (ISBB) 28,5-29,4 O C. Tingginya nilai ISBB pada suatu ruangan berpengaruh terhadap pembatasan kemampuan kerja seseorang. Pengendalian terhadap pengaruh tekanan panas akan direspon oleh tubuh dengan naiknya suhu badan pada tingkat yang masih dapat ditolerir. Pada nilai ISBB suatu ruangan (28,5-29,4 O C) untuk jenis pekerjaan sedang, seperti memasak, mencuci dan menyetrika, seseorang maksimum diperkenankan bekerja berkisar 50-75% (Depnaker,1995). Artinya apabila seorang penghuni di dalam kamarnya dengan nilai ISBB sebesar 28,0 O C, 75% (45 menit dalam satu jam) penghuni dapat melakukan jenis pekerjaan sedang dan 15 menit dalam satu jam kerja seterusnya dipergunakan untuk istirahat. Apabila nilai ISBB menunjukkan 29,4 O C, penghuni sebaiknya hanya melakukan
5 kegiatannya 30 menit dalam satu jam kerja (50%), dan 30 menit sisanya dipergunakan untuk istirahat. Sehingga cukup beralasan bahwa hampir semua penghuni ruangan yang dihuni oleh dua orang, mengeluh saat melakukan pekerjaan mencuci pakaian yang termasuk jenis pekerjaan sedang, yang hampir tidak mungkin dilakukan di dalam ruangan di siang hari. Gambar 2. Skema Thermal dan Aliran Udara pada Ruangan Tanpa Penghawaan Silang. Dari pengukuran intensitas pencahayaan dalam kamar di lima lokasi penelitian menunjukkan, bahwa hanya lokasi-c yang memiliki tingkat pencahayaan yang agak memadai yaitu sebesar 272,5 lux. Padahal untuk jenis penerangan umum seperti ruang simpan dibutuhkan tingkat penerangan lux, pekerjaan dengan ketelitian sedang memerlukan intensitas penerangannya antara lux (Grandjean, 1988). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerangan alami di dalam kamar di empat tempat lainnya sangat kurang untuk jenis pekerjaan sedang seperti membaca dan menyetrika. Di samping itu untuk pekerjaan berias/make up, bagi penghuni wanita sangat terganggu, sehingga tidak jarang sebelum berangkat kerja mereka terlihat merias diri di teras depan kamar. Kesan penghuni akan harga kontrak dan luas kamar tempat tinggal sangat beragam. Secara umum dapat diamati bahwa untuk kamar dengan harga kontrak < Rp ,-/bulan, semua penghuni (100%) menyatakan harga sewa cukup memadai. Tetapi mereka merasakan selalu kegerahan (100%) sering merasa kehausan dan keringatan. Pada kamar kontrakan dengan harga sewa > Rp ,- /bulan, penghuni merasa harga sewa agak mahal tetapi perasaan kegerahan, haus dan keringatan hanya terkadang dirasakan; dan lokasi ini ternyata bebas banjir dimusim penghujan. IV. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Usaha penyediaan kamar kontrakan di wilayah pusat Kota Denpasar, dapat dikembangkan menjadi alternatif usaha yang cukup menjanjikan, apabila dipersiapkan dengan lebih baik. b. Posisi kamar dan bangunan berpengaruh kepada kemampuan angin masuk ke dalam ruangan, terlebih apabila pengaturan posisi bangunan yang benar akan menaikkan tingkat kenyamanannya. c. Sistem penghawaan berupa cross ventilation yang jarang dipergunakan, menimbulkan ketidaknyamanan di dalam ruangan, walaupun sudah didukung ruang plavon yang memadai di bawah atap. d. Luas jendela yang tidak memadai, selain mengakibatkan lambatnya sirkulasi udara, juga menyebabkan intensitas pencahayaan di dalam kamar kurang adekuat. e. Ukuran kamar yang terlampau sempit dibanding jumlah perkakas, mengakibatkan terhalangnya keleluasaan gerak penghuni. f. Letak dapur di bagian paling dalam, kalau kompor dinyalakan akan menambah panasnya ruang tinggal kamar kontrakan tersebut.
6 4.2 Saran Untuk dapat mempertemukan berbagai kepentingan dalam usaha kamar kontrakan ini, perlu ditempuh pendekatan ergonomi. Terkait dengan harapan tersebut dalam hal ini disarankan sebagai berikut. a. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam karena minimnya telaah masalah yang terkait dengan usaha kamar kontrakan. b. Disarankan untuk membuat lubang/jendela di bagian belakang kamar, atau dengan membuat bukaan atas/sky light, sebagai upaya perbaikan/intervensi pada bangunan yang telah ada. c. Pengaturan parabot dengan model rak gantung menempel pada dinding, akan memberikan kesan ruangan lebih luas dan menambah keleluasaan gerak penghuni. d. Pemilik rumah hendaknya membuatkan dapur yang terpusat, di luar ruang tinggal. Hal ini selain untuk mengurangi panas di dalam kamar, juga dapat menghilangkan gangguan bau masakan ke kamar lainnya. e. Dipasang kipas angin di dalam kamar. f. Desain kamar kontrakan hendaknya juga memikirkan tumbuh kembangnya jenis pekerjaan penghuni, sehingga sesuai dengan Kep.Men.PU. No. 20/KPTS/1986 tentang teknik pembangunan perumahan sederhana tidak bersusun. g. Dengan penambahan tanaman di halaman depan, akan menambah kesejukan lingkungan rumah kontrakan ini. h. Lembaga fungsional seperti Dinas Tata Kota, sebelum memberikan ijin bangunan, perlu memberikan advice-planning dan penelitian yang lebih seksama dengan berbagai pertimbangan yang menyangkut masalah keamanan dan kenyamanan penghuni nantinya. V. Kepustakaan Annis J.F., Mc Confille J.T., edited by: Bhattacharya A., Mc Glothlin J.D.,1996. Anthropometri, Occupational Ergonomics Theory and Applications, Marcel Dekker, Inc. New York: 1-7. Amrita, AAN., Tinjauan Ergonomi terhadap Keberadaan Rumah-Rumah Sederhana Tipe 36/90, Proceeding Seminar Nasional Ergonomi, Surabaya 6-7 September: Departemen Tenaga Kerja, Republik Indonesia, Standar Pengujian Iklim Kerja dengan Parameter ISBB, Depnaker, Jakarta : 6-7. Grandjean, E Fitting the Task to The Man, Taylor & Francis, London: 76-88, Manuaba, A Penerapan Ergonomi Kesehatan Kerja di Rumah Tangga. Disampaikan pada pembahasan Teknis Peningkatan Peranan Dharma Wanita di Jakarta tanggal 21 Oktober:: Manuaba, A Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Proceeding Seminar Nasional Ergonomi, Surabaya 6-7 September: 1-4. Menteri Perburuhan, Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja, Peraturan Menteri Perburuhan no.7 tahun 1964, Jakarta : Neufert, E, Architects Data, London: Oka Sujadnja, IGM., Kenyamanan Bale Meten dilihat dari sudut Ergonomis di Desa Gianyar, Proceedings Seminar Nasional Sehari- Ergonomi dan Fisiologi Olahraga- Universitas Udayana, Denpasar 18 Nopember: Panero, J & Zelnik, P, Human Dimension & Interior Space, A Source Book of Design Reference Standards, London: PUSPERKES, l995. Penelitian Kualitas Iklim Kerja dan Kebisingan Lingkungan Kerja Perkantoran, Jakarta: tabel-2. Workplace Health and Safety (WHS), Indoor Air Quality, A Guide for Healthy and Safe Workplaces, Queensland Government, Australia:
HANDLE PINTU BERGAGANG, PALING SESUAI UNTUK MANULA (TELAAH DI PUSAT KEGIATAN LANSIA AISYIYAH-SOLO)
1 HANDLE PINTU BERGAGANG, PALING SESUAI UNTUK MANULA (TELAAH DI PUSAT KEGIATAN LANSIA AISYIYAH-SOLO) Oleh : SOLICHUL HADI A. BAKRI Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Ergonomi-Fisiologi Kerja, Universitas
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004) menyatakan bahwa ergonomi adalah kemampuan untuk menerapkan informasi menurut karakter, kapasitas
Lebih terperinciSARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI
1 SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI Oleh: Solichul Hadi A. Bakri dan Tarwaka Ph.=62 812 2589990 e-mail: shadibakri@astaga.com Abstrak Industri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan di paparkan mengenai kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan mengenai kualitas dalam ruang pada kantor PT. RTC dari aspek termal dan pencahayan
Lebih terperinciPerancangan Desain Ergonomi Ruang Proses Produksi Untuk Memperoleh Kenyamanan Termal Alami
Perancangan Desain Ergonomi Ruang Proses Produksi Untuk Memperoleh Kenyamanan Termal Alami Teguh Prasetyo Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang Po
Lebih terperinciADAPTASI SPASIAL PENGHUNI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DABAG SLEMAN YOGYAKARTA
647 ADAPTASI SPASIAL PENGHUNI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DABAG SLEMAN YOGYAKARTA SPATIAL ADAPTATION OF RESIDENT IN DABAG SIMPLE FLATS SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Muhamad Arif Afandi, Pendidikan Seni Rupa,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA STUDI KASUS
BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan
Lebih terperinciInformasi Data Pokok Kota Surabaya Tahun 2012 BAB I GEOGRAFIS CHAPTER I GEOGRAPHICAL CONDITIONS
BAB I GEOGRAFIS CHAPTER I GEOGRAPHICAL CONDITIONS Indonesia sebagai negara tropis, oleh karena itu kelembaban udara nya sangat tinggi yaitu sekitar 70 90% (tergantung lokasi - lokasi nya). Sedangkan, menurut
Lebih terperinciKomparasi Dimensi dan Perabot Ruang Tidur Rumah Pribadi dan Rumah Kost di Banjarbaru
48 Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Panca Budi Jurnal ArchiGreen Jurnal ArchiGreen Vol. 3 No. 5 (2016) 48 53 Komparasi Dimensi dan Perabot Ruang Tidur Rumah Pribadi dan Rumah Kost di Banjarbaru
Lebih terperinciPENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KURIPAN-PURWODADI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KURIPAN-PURWODADI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciABSTRACT THE DESIGN PLANNING FOR THE INTERIOR OF A COSMETIC SURGERY HOSPITAL WITH THE CONCEPT OF THE METAMORPHOSIS OF A BUTTERFLY
ABSTRACT THE DESIGN PLANNING FOR THE INTERIOR OF A COSMETIC SURGERY HOSPITAL WITH THE CONCEPT OF THE METAMORPHOSIS OF A BUTTERFLY Anatasya/1163034 A cosmetic surgery hospital is a hospital specializing
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: aksesibilitas, desain, ergonomi, lansia, ruang makan. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dasar pemikiran yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah fasilitas hunian untuk lansia, karena kita ketahui panti jompo adalah salah satu tempat menampung atau merawat lansia, dan panti
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha - Abstract ABSTRAK
ABSTRAK Salah satu pola hidup yang sangat dianjurkan oleh aliran Maitraya dalam gerakan penyelamatan lingkungan adalah penerapan pola makan vegetarian. Pada kesempatan kali ini penulis tertarik untuk meneliti
Lebih terperinciPerubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)
Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Umamah Al Batul 1 dan Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswi Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH ORIENTASI BUKAAN SAMPING PADA RUKO TERHADAP KONDISI TERMAL RUANGAN
STUDI PENGARUH ORIENTASI BUKAAN SAMPING PADA RUKO TERHADAP KONDISI TERMAL RUANGAN STUDI KASUS PADA RUKO JALAN CEMARA, JALAN YOS SUDARSO, DAN JALAN SETIA JADI. OLEH ERICK CHANDRA (090406023) DOSEN PEMBIMBING:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi lingkungan kerja menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan pekerja (Choi dkk, 2012). Pada saat pekerja merasa nyaman dalam bekerja maka
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kemajuan perekonomian di Indonesia telah membuat perusahaan semakin bersaing. Oleh karena itu, perusahaan terus memperbaiki dan mempertahankan produk yang mereka hasilkan. Perusahaan terus memperbaiki
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis mengenai dimensi fasilitas fisik, tata letak ruangan, dan lingkungan fisik, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa fasilitas fisik
Lebih terperinciPerubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo
Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo Damianus Andrian 1 dan Chairil Budiarto 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciAshadi 1, Nelfiyanti 2, Anisa 3. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Pencahayaan dan Ruang Gerak Efektif sebagai Indikator Kenyamanan Pada RSS yang Ergonomis (Ashadi, Nelfiyanti, Anisa) PENCAHAYAAN DAN RUANG GERAK EFEKTIF SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)
PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada umumnya apartemen menggunakan sistem pengondisian udara untuk memberikan kenyamanan termal bagi penghuni dalam ruangan. Namun, keterbatasan luas ruangan dalam
Lebih terperinciEVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA
EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA Susy Irma Adisurya Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti E-mail: susyirma@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciNilai Ambang Batas iklim kerja (panas), kebisingan, getaran tangan-lengan dan radiasi sinar ultra ungu di tempat kerja
Standar Nasional Indonesia Nilai Ambang Batas iklim kerja (panas), kebisingan, getaran tangan-lengan dan radiasi sinar ultra ungu di tempat kerja ICS 13.100 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya ruang kuliah yang digunakan untuk sarana penunjang dalam proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa adalah sarana yang sangat penting,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : aksesibilitas, kenyamanan spasial, area publik, pengunjung.
ABSTRAK Tempat makan dengan konsep yang tertata ditunjang makanan enak tidaklah cukup untuk memenuhi kriteria menjadi sebuah tempat makan yang baik. Visualisasi yang baik bukan merupakan jaminan bagi sebuah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kondisi pencahayaan yang terdapat di APRAS Industri Kecil Pakaian Olahraga dan Boria Hand Bags tidak
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian di Indonesia pada saat ini telah membuat perusahaan semakin bersaing satu sama lain. Terutama di era globalisasi ini,
Lebih terperinciINTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany
INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY HOLME scompany R U A N G STANDAR D P ERANCANGAN... Ruang yang baik untuk perkembangan anak-anak TK, yaitu ruangan yang menyediakan area-area aktivitas tersendiri yang
Lebih terperinciABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Air conditioning (AC) have been necessity for controlling the office room temperature which is inclined closed. How ever the position of AC very often based on only feeling. The relationship between
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan penduduk di kota-kota besar memang seringkali menyebabkan masyarakatnya yang merupakan warga asli ataupun pendatang sulit untuk mencari tempat tinggal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan dalam berbagai aspek kehidupan semakin ketat. Untuk dapat bersaing, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki produktivitas
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan
BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dan analisis hasil penelitian tentang Pengaruh Dua Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan secara umum dan Kenyamanan memandang dari Pengunjung
Lebih terperinciFOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, RUMUS INDEKS KETIDAKNYAMANAN SUATU WILAYAH. Sugiasih 1
FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, 24 33 RUMUS INDEKS KETIDAKNYAMANAN SUATU WILAYAH Sugiasih 1 1 Badan Pertanahan Nasional Abstract Index of discomfort can be determined, this value is to accommodate everyone
Lebih terperinciIndeks Suhu Bola Basah (ISBB)/WBGT (Wet Bulb Globe Temperature Index)
Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)/WBGT (Wet Bulb Globe Temperature Index) KEPMENAKER NO.51 TAHUN 1999 TENTANG NAB FAKTOR FISIKA DI TEMPAT KERJA 1. Iklim kerja : hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH
JurnalTingkat Sarjana Senirupa dan Desain PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH Sigit Sembada Sutasman Dr. Martinus Pasaribu, M.Sn. ProgramStudiSarjanaDesain Produk, Fakultas
Lebih terperinciPersepsi Pengunjung terhadap Tingkat Kenyamanan Bangunan Pelayanan Kesehatan (Studi Kasus RSIA Melati Husada Kota Malang)
Persepsi Pengunjung terhadap Tingkat Kenyamanan Bangunan Pelayanan Kesehatan (Studi Kasus RSIA Melati Husada Kota Malang) Astried Kusumaningrum dan Indyah Martiningrum Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTA LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Ide dan Gagasan Rumusan Masalah Tujuan perancangan 4
ABSTRAK Seiring dengan jaman yang terus berkembang maka seluruh aspek kehidupan pun terus berkembang dengan pesat, diantaranya adalah tarian atau dance. Dance berkembang terus dari jaman ke jaman, dari
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengolahan dan analisa data maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan sebagai dasar peningkatan
Lebih terperinciPENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat
PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat Ashadi 1, Nelfiyanthi 2, Anisa 3 1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang, sedangkan di era krisis global saat ini kebutuhan hidup melambung tinggi termasuk
Lebih terperinciPengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal
TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal Studi Kasus: Campus Center Barat ITB Rizki Fitria Madina (1), Annisa Nurrizka (2), Dea Ratna
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Masyarakat Sub Pokok Bahasan : SPAL yang memenuhi standar kesehatan. Sasaran : Waktu : Tempat : I. A. Tujuan Instruksi Umum Setelah mengikuti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan potensi di bidang industri. Salah satu bidang industri itu adalah industri manufaktur.
Lebih terperinciberfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Solusi-solusi desain yang diterapkan oleh biro Kas+Architecture dalam perancangan rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan rumah tinggal Langsat, sejalan dengan kajian teori
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Persaingan dalam mendirikan tempat penginapan sangat ketat. Tempat penginapan yang diminati banyak orang adalah penginapan dengan lokasi yang strategis dan fasilitas lebih dibandingkan tempat penginapan
Lebih terperinciPengaruh Kecepatan Dan Arah Aliran Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam Ruangan Pada Sistem Ventilasi Alamiah
Pengaruh Kecepatan Dan Arah Aliran Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam Ruangan Pada Sistem Ventilasi Alamiah Francisca Gayuh Utami Dewi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciPAMERAN LUKISAN YANG ERGONOMIS
PAMERAN LUKISAN YANG ERGONOMIS I Gusti Nyoman Widnyana Program Studi Desain Komunikasi Visual D-III Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha Jalan Jend. A Yani 67 Singaraja 81116, Telp.
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DALAM RUMAH TINGGAL DI MEDAN (STUDI KASUS KOMPLEK PERUMAHAN EVERGREEN)
PENGARUH ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DALAM RUMAH TINGGAL DI MEDAN (STUDI KASUS KOMPLEK PERUMAHAN EVERGREEN) Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur Oleh SOFIANDY
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Semakin berkurangnya lahan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung untuk membuat rumah-rumah tinggal, menjadikan beberapa perusahaan mendirikan alternatif hunian lain seperti apartemen.
Lebih terperinciBAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa
BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari
Lebih terperinciBPS-Statistics DKI Jakarta Provincial Office 17
2. KEADAAN IKLIM Kota Jakarta dan pada umumnya di seluruh daerah di Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin berasal dari Australia
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words: Children, Cooking, Furniture, Granary, Wood
ABSTRACT Designing facilities of cooking for kids is not an easy job to do. There are considerations to pay attention to, such as the security, the need for rooms, furniture and ergonomic aspect as well
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panas umumnya lebih banyak menimbulkan masalah dibanding iklim kerja dingin,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi iklim kerja yang kurang sesuai, seperti suhu lingkungan kerja yang terlalu panas atau dingin, dapat menimbulkan masalah kesehatan pekerja. Iklim kerja panas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UPT. Balai Yasa Yogyakarta merupakan satu dari empat Balai Yasa yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero). UPT. Balai Yasa Yogyakarta adalah industri yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Airconditioning Engineers, 1989), kenyamanan termal merupakan perasaan dimana seseorang merasa nyaman dengan keadaan
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pengguna interior dan fasilitas ruang yang ada di wisma lansia J.Soenarti Nasution Bandung bukan hanya para lansia dengan kondisi fisik sehat maupun menurun yang memang merasakan,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perancangan interior UB Sport Center bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya kontemporer dikemas dengan memperhatikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil analisis keseluruhan data dimensi terukur pada
93 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis keseluruhan data dimensi terukur pada ruang tidur KM. Dobonsolo, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dimensi perabot pada ruang tidur KM.Dobonsolo
Lebih terperinciAPLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA
APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar
Lebih terperinciKeyword : Tourist, Center, Backpackers, Unity, Bandung.
ABSTRAK Kota Bandung merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki banyak potensi yang dapat menarik minat wisatawan dari berbagai golongan, baik lokal maupun mancanegara. Salah satu golongan wisatawan
Lebih terperinciDENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1
0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari sebuah aktivitas yaitu makan. Makan adalah sebuah aktivitas manusia
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DESAIN FASADE BANGUNAN ASRAMA MAHASISWA YANG MEMPADUKAN TUNTUTAN VISUAL DAN KENYAMANAN TERMAL DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
IMPLEMENTASI DESAIN FASADE BANGUNAN ASRAMA MAHASISWA YANG MEMPADUKAN TUNTUTAN VISUAL DAN KENYAMANAN TERMAL DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK Katerina 1), Hari Purnomo 2), dan Sri Nastiti N. Ekasiwi
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.
ANALISIS ERGONOMI TERHADAP SARANA DAN LAYOUT PADA RUANG KULIAH UNTUK KENYAMANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet
Lebih terperinciRumah Sehat. edited by Ratna Farida
Rumah Sehat edited by Ratna Farida Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya
Lebih terperinciKata kunci : lansia, panti wreda, home not alone, American classic.
ABSTRAK Proses penuaan adalah suatu proses yang pasti dilalui oleh setiap manusia. Setiap hari manusia semakin bertambah tua, dengan bertambah tua maka manusia memiliki kemunduran fungsi-fungsi tubuh seperti
Lebih terperinciPERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG
PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG Septi Nova Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang Email : septinova10@gmail.com
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING
STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING I Wayan Swi Putra 1, I Nyoman Satya Kumara 2, I Gede Dyana Arjana 3 1.3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciPENGUKURAN LINGKUNGAN FISIK KERJA DAN WORKSTATION DI KANTOR POS PUSAT SAMARINDA
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id PENGUKURAN LINGKUNGAN FISIK KERJA DAN WORKSTATION DI KANTOR POS PUSAT SAMARINDA Dwi Cahyadi (Staf Pengajar Jurusan Desain Produk Politeknik Negeri Samarinda) Andri Kurniawan
Lebih terperinciABSTRAK. Pengguna kursi roda agar dapat merasa nyaman dan mandiri dalam melakukan aktivitas pada jalur dan ruang tunggu di rumah sakit.
ABSTRAK Rumah sakit pada umumnya untuk memperbaiki kondisi ruang tunggu, perlu dibangun sebuah rancangan yang memperhatikan kenyamanan bagi orang-orang yang dalam kondisi tidak sehat dan dalam kondisi
Lebih terperinciPerbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)
Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Andri Gunawan e-mail : mixtape.inside.andri@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciANALISIS KUISIONER LINGKUNGAN KERJA DAN GANGGUAN KESEHATAN PEKERJA DI INDUSTRI GERABAH - JOGJAKARTA
Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN 2339-028X ANALISIS KUISIONER LINGKUNGAN KERJA DAN GANGGUAN KESEHATAN PEKERJA DI INDUSTRI GERABAH - JOGJAKARTA Indah Pratiwi* Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, Transportasi memegang peranan yang besar bagi setiap manusia. Di antara alat-alat transportasi yang ada saat ini, mulai dari transportasi darat, laut,
Lebih terperinciMAL MEDIS DI MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN BANGUNAN SEHAT
MAL MEDIS DI MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN BANGUNAN SEHAT Nurpuspitasari 1, Taufik Arfan 2, Mutmainnah 3 Jurusan Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin Makassar E-mail; meonk.itha@gmail.com, taufik.arfan@gmail.com,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit akibat lingkungan semakin hari semakin menimbulkan problema kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1) Umumnya di
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
OPTIMALISASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI PADA INTERIOR KANTOR JASA DI JAKARTA SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : RIZKY AMALIA ACHSANI
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG
PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG Yosephine Brenda Mathovani Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530 (021) 53696969 brenda_mathovani@gmail.com
Lebih terperinciRumus Indeks Ketidaknyamanan Suatu Wilayah
JURNAL FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, 19-25 ISSN 2252-763X Rumus Indeks Ketidaknyamanan Suatu Wilayah Sugiasih Badan Pertanahan Nasional, Jalan Brigjend Katamso (Komplek THR) Yogyakarta 55152, Indonesia
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: restoran, seafood, dan swamasak. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Balikpapan merupakan salah satu kota besar di Kalimantan Timur yang cukup perkembang pesat. Letak yang strategis menjadikan kota ini sebagai pintu gerbang utama penghubung antara kota-kota didalam
Lebih terperinciKONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5. 1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Tata Ruang Makro A. Konsep Pola Ruang Rumah susun diharapkan akan menekan pembangunan perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perancangan rumah singgah untuk calon ibu ini bertujuan untuk memberdayakan para wanita yang sedang mengalami kesulitan, dalam hal ini para wanita yang hamil di luar nikah karena korban pemerkosaan,
Lebih terperinciABSTRAKSI. Hasilnya adalah sebuah desain fasilitas yoga yang dapat menunjang kebutuhan untuk anak yang dapat membuat anak fokus dan konsentrasi.
ABSTRAKSI Yoga merupakan latihan yang aman dan efektif, karena yoga mengajarkan caracara berkonsentrasi dan memusatkan perhatian hanya pada satu hal, sehingga yoga itu bisa dikatakan penting akan membantu
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas
Lebih terperinciPerancangan Furniture Fungsional Home Office Untuk Desainer Interior
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 400-404 400 Perancangan Furniture Fungsional Home Office Untuk Desainer Interior Christianto Ciabrata A dan Adi Santosa, M Taufan Rizqy. Program Studi Desain Interior,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu menjadi polemik yang berkembang setiap tahunnya. Kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah selalu menjadi polemik yang berkembang setiap tahunnya. Kondisi lingkungan yang kotor merupakan salah satu masalah klasik dalam suatu wilayah perkotaan. Persoalan
Lebih terperinciAPLIKASI PENATAAN PARKIR BASEMENT MOBIL DENGAN POLA PETAK PARKIR 90 0 MENINGKATKAN KEPUASAN PENGGUNA PARKIR MALL RAMAYANA DENPASAR
13 JURNAL MATRIX VOL. 7, NO. 1, MARET 2017 APLIKASI PENATAAN PARKIR BASEMENT MOBIL DENGAN POLA PETAK PARKIR 90 0 MENINGKATKAN KEPUASAN PENGGUNA PARKIR MALL RAMAYANA DENPASAR I Ketut Sutapa 1, I Made Sudiarsa
Lebih terperinciERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak
ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak Penelitian ini dilakukan di pasar Bringharjo dan Giwangan dengan objek buruh gendong perempuan. Makalah
Lebih terperinciKEADAAN IKLIM Climate
KEADAAN IKLIM Climate JAKARTA IN FIGURES 2008 CLIMATE 2. KEADAAN IKLIM Kota Jakarta dan pada umumnya di seluruh daerah di Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Pada bulan Juni
Lebih terperinciASPEK KENYAMANAN TERMAL PADA PENGKONDISIAN RUANG DALAM
ASPEK KENYAMANAN TERMAL PADA PENGKONDISIAN RUANG DALAM James Rilatupa 1 ABSTRACT This paper discusses the thermal comfort for room as a part of comfort principles in architecture design. This research
Lebih terperinciREDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA
REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA ZONIFIKASI Dasar pertimbngan Potensi site Kemungkinan pengelohan Tuntutan kegiatan UTILITAS Konsep utilitas pada kawasan perencanaan meliputi : 1. Terjadinya
Lebih terperinciANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (1-8) 1 ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Hanang Rizki Ersa Fardana, Ir. Heri Joestiono, M.T. Jurusan Teknik Fisika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, dan belum banyak menjadi perhatian bagi peneliti ergonomis di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Panas adalah faktor pekerjaan yang dihadapi oleh banyak pekerja hutan di seluruh dunia, dan belum banyak menjadi perhatian bagi peneliti ergonomis di bidang kehutanan
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1
LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI ii vi vii viii xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Ide/Gagasan Perancangan
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan banyaknya acara resmi ataupun keluarga, makanan menjadi sarana yang melengkapi. Jasa catering dalam hal ini banyak diperlukan untuk membantu penyelenggara acara dalam penyajian dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH
ABSTRAK Suatu Jurusan dalam melaksanakan fungsinya membutuhkan pejabatpejabat dibawahnya seperti kepala bagian pendidikan, koordinator tugas akhir, koordinator kerja praktek, kepala laboratorium, dan lain-lain.
Lebih terperinci