PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA"

Transkripsi

1 PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 04 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH () KABUPATEN JEMBRANA TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA Jalan Surapati No. Telp. (65) 40 Fax. (65)

2

3 Pemerintah KATA PENGANTAR Setelah empat tahun perjalanan Pemerintah di bawah kepemimpinan Putu Artha dan Kembang Hartawan, telah banyak dihasilkan perbaikan dan perubahan sebagaimana Visi dan Misi daerah. Pemerintah terus menerus berupaya meningkatkan kinerja pemerintah, sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 0 Tahun 004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 004 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Tahun merupakan tahun puncak pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 0, oleh sebab itu berdasarkan hasil evaluasi kinerja pelaksanaan Tahun 0, Tahun 0, Tahun dan evaluasi Triwulan I Tahun 04 maka didapat gambaran targettarget yang telah terlaksana, targettarget yang belum optimal, maupun targettarget yang belum terlaksana terlaksana. Hasil evaluasi selanjutnya dipakai dasar menyusun Tahun. Dalam Tahun, Pemerintah berupaya melengkapi capaian kinerja yang belum tercapai dan mempertahankan capaian kinerja yang telah baik sebagaimana ditetapkan dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 0. Tahun merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 0, Penyusunan memperhatikan materi dan hasil telaah tentang peraturan perundangundangan yang terkait dengan RPJPD, kebijakankebijakan nasional, kebijakankebijakan provinsi, dokumen RPJPN, RPJPD Provinsi, RPJPD, RPJMD 0, dokumen RTRWN, RTRW Provinsi, RTRW, dan capaian kinerja tahun dan perkiraan capaian kinerja tahun 04. memuat kondisi dan permasalahan pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas dan sasaran pembangunan daerah, serta rencana program dan kegiatan prioritas daerah.. Tahun ii

4 Pemerintah Dengan selesainya Penyusunan Tahun, maka Pemerintah mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan tersebut. Mudahmudahan Tahun dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun. Negara, 30 Juni 04 Bupati I PUTU ARTHA. Tahun iii

5 Pemerintah DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERATURAN BUPATI... KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR GRAFIK..... x BAB I PEMDAHULUAN... I. Latar Belakang... I. Dasar Hukum Penyusunan... I.3. Hubungan Dengan dokumen Perencanaan Lainnya... I4.4 Sistimatika Penulisan... I6.5 Maksud dan Tujuan Penyusunan... I7 BAB II BAB III EVALUASI HASIL PELAKSANAAN TAHUN YANG LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... II. Gambaran Umum Kondisi Daerah... II.. Aspek geografi dan Demografi... II.. Aspek Kesejahteraan Masyarakat... II5..3 Aspek Pelayanan Umum... II0..4 Aspek Daya Saing Daerah... II33. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sampai Tahun berjalan dan Realisasi RPJMD... II35.3 Permasalahan Pembangunan Daerah... II5.3. Evaluasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan Sampai Tahun Berjalan Dan Realisasi RPJMD... II5.3. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah... II5 RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH... III 3. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah... III 3.. Telaah Ekonomi Nasional... III 3.. Telaah Ekonomi Provinsi... III Telaah Ekonomi... III5 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah... III0 3.. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah... III 3.. Arah Kebijakan Belanja Daerah... III Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah... III Neraca Daerah... III Proporsi Penggunaan anggaran... III Analisa Pembiayaan... III 3.3 Prospek dan Tantang Keuangan Tahun 04 dan III. Tahun iii

6 Pemerintah Tahun Arah Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 04 dan Tahun... III Pendapatan Daerah... III Belanja Daerah... III6 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH... IV 4. Tujuan dan Sasaran Pembangunan... IV 4. Prioritas dan Pembangunan... IV6 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH. V BAB VI PENUTUP. VI 6. Kaedah Pelaksanaan... VI 6. Kesimpulan VI. Tahun iv

7 Pemerintah DAFTAR TABEL Halaman Tabel. Luas Wilayah Kab/Kota SeProvinsi Bali... II Tabel. Penggunaan Lahan di (Ha) Tahun II6 Tabel.3 Kawasan Budidaya dan Non Budidaya di... II7 Tabel.4 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin... II3 Tabel.5 Perkembangan Jumlah Penduduk Th II4 Tabel.6 Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Pendidikan dan Usia Produktif... Tabel.7 Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan... II5 Tabel.8 Penduduk Berdasarkan Agama... II5 Tabel.9 PDRB Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku Tahun Tabel.0 PDRB atas Dasar Harga Konstan, PDRB atas Dasar Harga Berlaku Tahun Tabel. Gini Ratio Tahun 0... Tabel. Capaian Kinerja Pendidikan Th Tabel.3 Capaian Kinerja Kesehatan Th Tabel.4 Capaia Kinerja Pertanahan Th Tabel.6 Capaian Kinerja Ketenagakerjaan Th Tabel.7 Capaian Kinerja Kebudayaan Th Tabel.8 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan Th Tabel.9 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Th Tabel.0 Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum Th 0... Tabel. Capaian Kinerja Urusan Perumahan Th Tabel. Capaian Kinerja Urusan Tata Ruang Th Tabel.3 Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Th Tabel.4 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Th Tabel.5 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Th Tabel.6 Capaian Kinerja Urusan Pertanahan Th Tabel.7 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Capil Th Tabel.8 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak II4 II6 II6 II7 II8 II9 II9 II0 II II II II II II3 II3 II4 II4 II5 II5 II5. Tahun v

8 Pemerintah Th Tabel.9 Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Th Tabel.30 Capaian Kinerja Urusan Sosial Th Tabel.3 Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Th Tabel.3 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Th Tabel.33 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Th Tabel.34 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Th Tabel.35 Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Th 00 Tabel.36 Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kab. Th Tabel.37 Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian... Tabel.38 Capaian Kinerja Urusan Ketahanan Pangan Th Tabel.39 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Th II9 Tabel.40 Capaian Kinerja Urusan Statistik Th Tabel.4 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Th Tabel.4 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Th II30 Tabel.43 Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan Th Tabel.44 Capaian Kinerja Urusan Pertanian Th Tabel.45 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan Th Tabel.46 Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Th II3 Tabel.47 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata Th Tabel.48 Capaian Kinerja Urusan Perikanan dan Kelautan Th Tabel.49 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan Th Tabel.50 Capaian Kinerja Urusan Perindustrian Th Tabel.5 Capaian Kinerja Urusan Transmigrasi Th Tabel.53 Kemampuan Ekonomi Daerah Th Tabel.54 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Th Tabel.55 Fokus Iklim Berinvestasi Th Tabel.56 Fokus Sumberdaya Manusia Th II6 II6 II6 II7 II7 II7 II8 II8 II9 II9 II30 II30 II3 II3 II3 II3 II3 II33 II33 II33 II34 II34 II34 II35. Tahun vi

9 Pemerintah Tabel.57 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah... Tabel 3. Capaian Kinerja Ketenagkerjaan III7 Tabel 3. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi... III9 Tabel 3.3 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah... III Tabel 3.4 Target dan Realisasi Dana Perimbangan... III Tabel 3.5 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak... III Tabel 3.6 Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU)... III3 Tabel 3.7 Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK)... III3 Tabel 3.8 Target dan Realisasi Dana Penyesuaian... III3 Tabel 3.9 Target dan Realisasi LainLain Pendapatan Daerah Yang Sah... III4 Tabel 3.0 Realisasi Pendapatan Daerahkabupaten *)... Tabel 3. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah... Tabel 3. Target dan Realisasi Belanja Daerah Tahun *)... Tabel 3.3 Target dan Realisasi Belanja Daerah... Tabel 3.4 Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran... Tabel 3.5 Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 0 Tabel 3.6 RataRata Pertumbuhan Neraca Daerah 0... Tabel 3.7 Realisasi Belanja Aparatur Tahun 0... Tabel 3.8 Proporsi Belanja Aparatur Tahun 0... Tabel 3.9 Defisit Riil Anggaran Tahun 0... Tabel 3.0 Komposisi Penutup Defisit Riil Tahun Anggaran 0... Tabel 3. Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Ta Tabel 3. Proyeksi Pad Ta.... Tabel 3.3 Proyeksi Dana Perimbangan Ta Tabel 3.4 Perbandingan PAD Ta III4 Tabel 3.5 Perbandingan dana Perimbangan Tahun... III5 II36 III4 III5 III5 III6 III7 III8 III8 III0 III0 III III III III3 III4 Tabel 3.6 Proyeksi Lain Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Ta.... III5. Tahun vii

10 Pemerintah Tabel Tabel Tabel Tabel Perbandingan Lain lain PAD yang sah.. Proyeksi Belanja Daerah. Perbandingan Belanja Daerah Tahun 04. Kapasitas Riil Kemapuan Keuangan Daerah. III6 III6 III7 III9 Tabel 4. Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan... IV Tabel 4. Keterkaitan Program Nasional, Provinsi dan... IV Tabel 4.3 Prioritas Pembangunan Daerah... IV4 Tabel 4.4 Penjelasan Program Pembangunan Daerah Prioritas Pembangunan Daerah... IV. Tahun viii

11 Pemerintah DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar. Peta Kemiringan Lereng... II Gambar. Peta Jenis Tanah... II4 Gambar.3 Peta Permasalahan Struktur Ruang Berdasarkan Hasil FGD... Gambar.4 Peta Permasalahan Pola Ruang... II9 Gambar.5 Peta Rawan Bencana... II3 II8. Tahun ix

12 Pemerintah DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik. Diagram Hubungan Dokumen dengan Dokumen Perencanaan Lainnya... I5 Grafik. Diagram Hubungan Perencanaan Pembanggunan dengan Rencana Tata Ruang... 5 Grafik. Rincian Penduduk Menurut Kelamin... II4. Tahun x

13 Pemerintah. Latar Belakang BAB I P E N D A H U L U A N Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah () Tahun merupakan upaya perwujudan Visi dan Misi Daerah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 0 Tahun 004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 004 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 04 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun, dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 0/69/SJ tentang Pedoman Penyusunan Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah ( ) Tahun. yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) untuk jangka ( satu ) tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilakukan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah ( RKP ). Oleh karena itu maka Rencana Kerja Pembangunan Daerah () Tahun mempunyai kedudukan, peran dan fungsi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di, mengingat :. Secara substansial, memuat arah kebijakan ekonomi dan keuangan daerah, rencana program, kegiatan, indikator kinerja, pagu indikatif, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, prakiraan maju, dan SKPD penanggung jawab yang wajib dilaksanakan Pemerintah dalam ( satu ) tahun.. Secara normatif, menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD ( KUA ) dan Prioritas dan Plafon Angaran Sementara (PPAS ) APBD Tahun yang akan diusulkan oleh Bupati untuk disepakati bersama dengan DPRD sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun. 3. Secara operasional, memuat arahan untuk peningkatan kinerja pemerintahan di bidang pelayanan dan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan daerah yang menjadi tanggung jawab masing masing Kepala SKPD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang ditetapkan dalam Rencana Kerja ( Renja ) SKPD. 4. Secara faktual menjadi obyek tolak ukur untuk menilai capaian kinerja penyelengaraan pemerintahan daerah merealisasikan program dan kegiatan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperhatikan peranan dan fungsi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di maka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah ( ) Tahun berpedoman pada arah kebijakan pembangunan nasional, arah kebijakan pembangunan daerah, tahapan dan tatacara. Tahun I

14 Pemerintah penyusunan perubahan, pengendalian dan evaluasi, serta konsistensi perencanaan dan penganggaran sesuai dengan ketentuan peraturaan perundang undangan yang terkait dengan RPJPD, kebijakankebijakan nasional, kebijakankebijakan provinsi, dokumen RPJPN, RPJPD Provinsi, RPJPD, RPJMD 0, dokumen RTRWN, RTRW Provinsi, RTRW, dan capaian kinerja tahun dan perkiraan capaian kinerja tahun 04. Penyusunan Tahun diawali dengan pembentukan Tim penyusun terdiri atas pejabat dan staf dilingkungan Pemerintah yang memiliki kemampuan dan kompetensi di bidang perencanaan dan penganggaran, serta dapat mencurahkan waktu dan konsentrasinya untuk. Selanjutnya ditetapkan pagu indikatif masingmasing SKPD sebagai dasar acuan dalam Musrenbang melalui proses Proses bottomup dan topdown secara partisipatif. Musrenbang Tingkat Desa/Kelurahan pada minggu ketiga bulan Januari 04, Musrenbang Kecamatan pada tanggal 5 s/d Februari 04, Forum SKPD pada tangga 7 s/d 0 Februari 04, Forum Konsultasi Publik dilaksanakan tanggal 4 Februari 04 dan Musrenbang pada tanggal 0 Maret 04. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, maka Forum SKPD dibagi dalam 4 (empat ) bidang yaitu Bidang Infrastrukur, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya dan Bidang Aparatur, berdasarkan pada urusan penyelenggaraan pemerintah daerah. Hasil Forum disepakati sebagai Rencana Kerja (Renja) SKPD difinitif yang selanjutnya sebagai bahan acuan untuk bahan.. Dasar Hukum Penyusunan Dalam penyusunan Tahun 04 ini, sejumlah peraturan digunakan sebagai rujukan, antara lain: ) UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 945; ) Undangundang Nomor 69 Tahun 958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerahdaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 958 Nomor ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 655); 3) UndangUndang Nomor 8 Tahun 999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 999 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 385); 4) UndangUndang Nomor 5 Tahun 004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 004 Nomor 04, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44); 5) UndangUndang Nomor 3 Tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Undang Nomor Tahun 008 tentang Perubahan kedua atas UndangUndang Nomor 3 Tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 008 Nomor 59; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6) UndangUndang Nomor 33 Tahun 004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 004 Nomor 6; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);. Tahun I

15 Pemerintah 7) UndangUndang Nomor 7 Tahun 0 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 0 (Lembaran Negara Rep ublik Indonesia Tahun 0 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 8) UndangUndang Nomor 6 Tahun 0 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 475); 9) UndangUndang Nomor Tahun 0 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 534); 0) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 0 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); ) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 0 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); ) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 008 Nomor ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 487); 3) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 0 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Tahun 0 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 0 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 30); 5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 00 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 00 Nomor 57 ) ; 6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 04 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 04 Nomor 470 ) ; 7) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 009 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 009 Nomor 6) ; 8) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Provinsi Bali Tahun 009 Nomor 6) ; 9) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali 008 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 009 Nomor 9) ;. Tahun I3

16 Pemerintah 0) Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 0 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 0 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RP JPD) Tahun 0 (Lembaran Daerah Tahun 0 Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 30); ) Peraturan Daerah Nomor Tahun 0 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 0 (Lembaran Daerah Tahun 0 Nomor 7 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 7); ) Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 0 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 0 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RP JPD) Tahun 0 (Lembaran Daerah Tahun 0 Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 30); 3) Peraturan Daerah Nomor 0 Tahun tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 04 (Lembaran Daerah Tahun Nomor 4); 4) Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 0 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor Tahun 0 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 00 (Berita Daerah Tahun 0 Nomor 346 ). 5) Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 04 (Berita Daerah Tahun Nomor 480 ).3 Hubungan dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Sistem Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencanarencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini keterkaitan suatu dokumen perencanaan dengan dokumen perencanaan lainnya sangat menentukan dan diupayakan saling bersinergi. Sebagaimana amanat UndangUndang Nomor 5 Tahun 004, ruang lingkup perencanaan pembangunan nasional dan dokumen perencanaan terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga, Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Sejalan dengan payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka dokumen Perencanaan Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RenjaSKPD) serta Rencana Kerja Pembangunan Daerah (). Tahun I4

17 Pemerintah Diagram. Hubungan Dokumen dengan Dokumen Perencanaan Lainnya RPJPN RPJMN RPJPD Provinsi RPJPD KAB. RPJMD Provinsi RPJMD KAB. KAB. KUA PPAS APBD RENSTRA SKPD RENJASKPD RKA SKPD DPA SKPD Sementara itu berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 008, mensyaratkan bahwa Rencana Tata Ruang merupakan dasar dalam menyusun prioritas program pembangunan. Rencana Tata Ruang digunakan sebagai dasar penyusunan prioritas program pembangunan sesuai dengan pusat pengembangan wilayah dan tata guna ruang. Hubungan RPJPD dengan Rencana Tata Ruang Wilayah digambarkan pada diagram. di bawah ini: Diagram. Diagram Hubungan Perencanaan Pembanggunan dengan Rencana Tata Ruang PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PERENCANAAN TATA TATA RUANG RUANG DAN DAN PERENCANAAN SEKTORAL PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERENCANAAN TATA RUANG PERENCANAAN SEKTORAL Nasional RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMN) RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) RENCANA TATA RUANG NASIONAL JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARPULAU DAN ANTAR PROVINSI Provinsi RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJPD) RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) RENCANA KERJA PEMERINTAH () RENCANA TATA RUANG PROVINSI JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARKABUPATEN ANTARKOTA / Kota Kecamatan RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJPD) RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) RENCANA KERJA PEMERINTAH () RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA RENCANA TATA RUAG KECAMATAN JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARKECAMATAN JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARDESA 8 Sumber : Bappenas 00. Tahun I5

18 Pemerintah.4 Sistimatika Penulisan Rencana Kerja Pembangunan Daerah () Tahun 04 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan, dasar hukum penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan penyusunan Tahun 04 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Bab ini menjelaskan tentang: ).Gambaran umum daerah yang meliputi; aspek geogafis, aspek kesejahteraan masyarakat, dan daya saing daerah, ) Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sampai tahun berjalan dan Realisasi RPJMD; dan 3).Permasalahan Pembangunan Daerah. BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Menguraikan tentang () Arah Kebijakan Ekonomi Daerah, yang meliputi: kondisi daerah tahun lalu (0 ) dan perkiraan tahun berjalan (0 3), Tantangan dan prospek perekonomian daerah tahun 04 dan tahun, () Arah kebijakan keuangan daerah, yang menerangkan proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan, serta arah kebijakan keuangan daerah yang menguraikan arah kebijakan pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah, arah kebijakan pembiayaan daerah BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Menguraikan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil análisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan tahun dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi makro daerah beserta kerangka pendanaannya. Selanjutnya pada bab ini juga menjelaskan tujuan dan sasaran pembangunan serta prioritas dan Pembangunan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Menguraikan secara eksplisit rencana progam dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana () dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana prioritas program yang mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. BAB VI PENUTUP Menguraikan kaidah pelaksanaan.. Tahun I6

19 Pemerintah.5 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKP D) Tahun merupakan Rencana Pembangunan dalam kurun waktu satu tahun yang dituangkan dalam Peraturan Kepala Daerah. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah dan sesuai amanat Undang undang Nomor 5 Tahun 004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka memuat prioritas pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro serta program program SKPD, yang tercermin dalam bentuk: () kerangka regulasi, dan () kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Rencana Kerja Pembangunan Daerah () Tahun 0 5 ditetapkan dengan maksud:. Memuat rancangan kerangka ekonomi daerah;. Memuat programprogram prioritas pembangunan daerah yang berorientasi pada pemenuhan hak dasar masyarakat; 3. Memuat rencana kerja tahunan, kerangka pendanaan dan pagu indikatif yang bersumber dari APBD. Tujuan ditetapkannnya tahun adalah:. Memberikan arah dan pedoman bagi SKPD di lingkungan Pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja dan anggaran (RKA SKPD) tahun.. Sebagai dasar dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Priorit as dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta RAPBD tahun. 3. Memberikan fokus kegiatan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. 4. Sebagai ramburambu dalam menentukan prioritas program dalam kebijakan umum APBD. 5. Menyalurkan aspirasi dari semua pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan partisipatif.. Tahun I7

20 Pemerintah BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN. Gambaran Umum Kondisi Daerah.. Aspek Geografi dan Demografi Secara geografis merupakan pintu masuk maupun keluar pulau Bali, melalui pelabuhan Gilimanuk. Angkutan barang, wisata, penumpang umum dan jasa dari Pulau Jawa akan melewati menuju ke Buleleng dan Karangasem di sebelah Utara, dan angkutan menuju Tabanan, Badung, Kota Denpasar, Gianyar dan Klungkung di bagian selatan dan selanjutnya menuju penyeberangan Padang Bai dengan tujuan Propinsi NTB. Dengan demikian merupakan jalur penghubung utama segala aktivitas antar kotakota di pulau Jawa dengan pulau Bali, NTB dan NTT melalui jalur darat. Secara keseluruhan luas wilayah adalah 84,80 Km² atau 4,93 % dari luas Propinsi Bali, terluas kedua di bawah Buleleng. Dengan luasan daerah yang demikian merupakan potensi yang sangat baik khususnya di sektor pertanian maupun sektorsektor lain seperti perkebunan, perikanan, industri maupun perdagangan. Dari 5 (lima) kecamatan yang ada di, yang terluas adalah Kecamatan Mendoyo. Rincian luas masingmasing kecamatan, yaitu sebagai berikut: a. Kecamatan Melaya seluas : 97,9 km b. Kecamatan Negara seluas : 6,50 km c. Kecamatan Mendoyo seluas : 94,49 km d. Kecamatan Pekutatan seluas : 9,65 km e. Kecamatan : 93,97 km Secara administrasi dibagi atas 5 (lima) wilayah kecamatan, 5 desa/ kelurahan dengan banjar (dusun) dan 43 lingkungan. Di samping desa dinas, juga memiliki desa Pekraman sebanyak 64 buah dengan Banjar Adat sebanyak 3 buah. Tabel. Pembagian Wilayah Administrasi Tahun No. Pembagian Wilayah Administrasi Jumlah Jumlah Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Dusun/Lingkungan Jumlah Desa Adat (Desa Pakraman) Jumlah Banjar Adat Jumlah Rumah Tangga Jumlah Penduduk Kepadatan Jiwa Per Km Luas Wilayah Perbandingan LakiPerempuan ( Sex ratio) Sumber: Bappeda dan PM /0 / ,68. 84,80 Km 99,64 % Ditinjau dari segi penggunaan tanah, terdiri dari kawasan hutan.39,7.%, tanah tegalan/ kebun 9,00.%, tanah sawah 8,0%, pemukiman 7,00%, tambak,34%, pertambangan 0,00%, Industri 0,34.%, pariwisata 5,50 %, dan lainlain 9,3.%. Dengan. Tahun II

21 Pemerintah pemanfaatan lahan seperti gambar di atas, maka memiliki potensi ekonomi dalam berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, industri mikro, industri kecil dan industri menengah hingga industri besar. Potensi ekonomi tersebut didukung pula oleh keharmonisan geografis, dimana letak daratan antara dataran tinggi dan dataran rendah dan pantai dalam pola Nyegara Gunung artinya harmoni keseimbangan alam pegunungan dan wilayah laut. Selanjutnya dari segi iklim, maka antara musim panas dengan musim hujan di wilayah cukup normal. Curah hujan hampir merata sepanjang tahun, di mana curah hujan terendah terjadi pada bulan April Oktober, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober April. Kondisi topografis (permukaan bumi) bergelombang dan berbukit di bagian Utara, dan landai di bagian Selatan. Ketinggian wilayah mencapai 3,84 meter di atas permukaan laut dengan titik tertinggi hanya 700 meter. memiliki pantai sepanjang 78 km dan memiliki 37 sungai dengan panjang seluruhnya sebanyak 495,8 kilometer. Topografi wilayah meliputi daerah pegunungan di bagian utara dan pendataran (pantai) di bagian selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pada bagian tengah merupakan daerah perkotaan. Ketinggian topografi bervariasi ± 000 mdpl (bagian utara) sampai ±.0 (Pantai Selatan), dengan kemiringan ratarata lahan sebagai berikut : Wilayah datar wilayah landai wilayah berbukit wilayah curam : 5,00 % : 0,6 % : 5,4 % : 39,60 % Gambar. Peta Kemiringan Lereng Sumber: Bappeda dan PM Tahun 04. Tahun II

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang BAB I P E N D A H U L U A N Perwujudan dari perencanaan pembangunan tahunan diwajibkan daerah untuk menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). RKPD Kabupaten Jembrana

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN JEMBRANA 2013

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN JEMBRANA 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR TAHUN TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan daerah tahun keempat RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2011 2016, dalam rangka mendukung Menuju

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN 2010 2015 PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Jembrana KATA PENGANTAR

Pemerintah Kabupaten Jembrana KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 2.1.1 Karakteristik Kabupaten Jembrana 1) Luas dan batas wilayah administrasi; Luas wilayah Kabupaten Jembrana secara keseluruhan adalah

Lebih terperinci

2.1. Kondisi Geografi

2.1. Kondisi Geografi 2.1. Kondisi Geografi K abupaten Jembrana terletak di sebelah barat Pulau Bali, membentang dari arah barat ke timur pada 8 09 30 8 28 02 LS dan 114 25 53-114 56 38 BT. Batas-batas administrasi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i vii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4 1.3.1 Hubungan RPJMD

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

Standar waktu maksimal adalah 1 (satu) hari kerja terhitung permohonan diterima di pelayanan umum dengan persyaratan lengkap.

Standar waktu maksimal adalah 1 (satu) hari kerja terhitung permohonan diterima di pelayanan umum dengan persyaratan lengkap. Standar waktu maksimal adalah 1 (satu) hari kerja terhitung permohonan diterima di pelayanan umum dengan persyaratan lengkap. Diagram 2.2 Alur Layanan Perijinan Di Pelayanan Umum Satu Loket Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengacu pada Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tiga bulan setelah Bupati / Wakil Bupati terpilih dilantik wajib menetapkan

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016 BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR : TAHUN 2016 TANGGAL : 2016 TENTANG : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016 2021 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Kabupaten Lampung Selatan Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar pokok Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Jembrana BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kabupaten Jembrana BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan nasional di selenggarakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016-2021 DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G Design by (BAPPEDA) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura, 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Bupati Lamongan Nomor : 44 Tahun 2016 Tanggal : 25 Oktober 2016. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dari sistem perencanaan pembangunan nasional dan provinsi yang disusun dengan memperhitungkan sumber daya daerah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : TAHUN 2012 TANGGAL : 2012 TENTANG : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan kewenangan masing-masing pemerintah daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Lebih terperinci

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan.... DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Gambar Daftar Grafik i ii vii viii Bab I Pendahuluan. 1.1. Dasar Hukum..... 1.2. Profil Wilayah Kabupaten Sijunjung... 1.2.1 Kondisi Fisik

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 32 TAHUN 1990 (32/1990) Tanggal : 25 JULI 1990 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2.25. Jumlah Anak Balita Hidup dan Jumlah Kasus Kematian Balita di 32 KecamatanTahun II-42 Tabel Jumlah kasus kematian ibu hamil,

2.25. Jumlah Anak Balita Hidup dan Jumlah Kasus Kematian Balita di 32 KecamatanTahun II-42 Tabel Jumlah kasus kematian ibu hamil, LAMPRIAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN 2014-2019 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Naskah Akademis untuk kegiatan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan dapat terselesaikan dengan baik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan Bab I Pendahuluan LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL JUNI 2012 Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan daerah yang selama ini dilaksanakan di Kabupaten Subang telah memberikan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat. Namum demikian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam rangka mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Aspek pembangunan meliputi sosial,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

Diperbanyak Oleh : Sub Bidang Pengendalian Program Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya

Diperbanyak Oleh : Sub Bidang Pengendalian Program Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 213-218 PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 214 Diperbanyak Oleh : Sub Bidang Pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, rencana pembangunan tahunan memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai penjabaran dari rencana pembangunan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada awalnya Kabupaten Tulang Bawang mempunyai luas daratan kurang lebih mendekati 22% dari luas Propinsi Lampung, dengan pusat pemerintahannya di Kota Menggala yang telah

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN WILAYAH BAB III TINJAUAN WILAYAH 3.1. TINJAUAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Pembagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara administratif yaitu sebagai berikut. a. Kota Yogyakarta b. Kabupaten Sleman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMD memuat visi, misi, dan program pembangunan dari Bupati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH SEMESTA BERENCANA KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2016 2021 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA 2016 BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci