Paper Industri IT (Information Technology) di Indonesia SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TEKNIK INDUSTRI. Disusun oleh:
|
|
- Suparman Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Paper Industri IT (Information Technology) di Indonesia SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TEKNIK INDUSTRI Disusun oleh: Yun Prihantina Kusriniarti Dwi Lestariningsih Ana Yunita Masura Chancard Basumerda 08/268802/TK/ /268846/TK/ /272843/TK/ /322687/PTK/7532 PROGRAM STUDI PASCASARJANA TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011
2 I. Kondisi IT di Indonesia Kemanfaatan IT (Information Technology) Indonesia semakin dirasakan baik oleh pemerintah, perusahaan, ataupun kepentingan pribadi. Hal ini dibuktikan dari alokasi APBN untuk pembangunan IT di Indonesia yang terus naik. Alokasi yang semakin meningkat menjadi indikasi bahwa pemerintah memberikan perhatian penuh untuk pengembangan IT. Bahkan Indonesia memiliki grand design dalam upaya peningkatan aplikasi IT sebagai berikut: Tahun 2013 : Indonesia Connected Tahun 2014 : Indonesia Informatif Tahun 2015 : Indonesia Broadband Saat ini, tahun 2011, Indonesia sudah membangun link untuk 27 provinsi. Harapannya terkoneksinya seluruh wilayah Indonesia memudahkan transfer informasi di seluruh Indonesia. Walaupun alokasi APBN Indonesia terus meningkat dan usaha pemerintah terus dilakukan, kondisi IT Indonesia dibandingkan dengan negara lain masih dikatakan tertinggal. Ketertinggalan tersebut dapat diindikasikan dari jumlah komputer per perusahaan, ketersediaan infrastruktur teknologi Informasi, dll. Salah satu pengukuran kondisi IT di Indonesia adalah profil pamanfaatan information and communication technology (ICT) di Indonesia yang dilaporkan oleh World Bank. Berikut indikator profil pemanfaatan ICT Indonesia: No. Indikator Nilai 1. Rasio jumlah komputer 9.9 per penduduk 2. Sambungan telepon 91 per penduduk 3. Jumlah internet host 0.8 per penduduk 4. Pengguna internet 2 juta penduduk 5. Investasi bidang ICT US$ 3.54 milyar Dari data tersebut, dengan menggunakan indeks pengembangan ICT UNCTAD- PBB (2003), Indonesia berada pada urutan ke-77 dari 177 negara. Sedangkan di kawasan ASEAN, Indonesia masih di bawah Singapura (urutan 14), Brunei
3 (urutan 40), Malaysia (urutan 43), dan Filipina (urutan 59). Berdasarkan laporan ini, kondisi IT Indonesia masih cukup tertinggal. Akan tetapi, hal tersebut ironi dengan pertumbuhan pengguna internet. Indonesia masuk dalam 15 besar dunia dari 172 negara. Sedangkan di ASIA, Indonesia menduduki peringkat 5 dan mengungguli China (298 juta), Amerika Serikat (228 juta), dan Jepang (94 juta). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi konsumen IT. Selain itu, pembangunan IT dan penggunaan manfaat IT pun masih rendah. Hal tersebut terlihat pada penjelasan di atas. Untuk melihat lebih lanjut terkait kemampuan dan kelemahan IT Indonesia, berikut IT Industry Competitiveness Index Indonesia mendapatkan peringkat 57 dari 66 negara. Dari 5 penilaian yang diajukan dari business enviroment sampai suppport for IT industry development seperti pada tabel di bawah ini, pembobotan tertinggi pada R&D. Dan Indonesia memiliki kelemahan dari 2 aspek yaitu R&D enviroment dan IT infrastructure. R&D enviroment hanya bernilai 0.1 yang artinya Indonesia sangat lemah dalam riset pengembangan IT. Sedangkan malaysia melejit 11 peringkat karena pengembangan R&D enviromentnya (43.9). Tetapi Indonesia lebih unggul di bidang human capital dibandingkan dengan Malaysia. Hal ini menjadi salah satu kekuatan bagi Indonesia dalam mencapai pengembangan IT. Jika melihat fenomena di atas, dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki kelebihan human capital dan potensi user IT yang akan mengaplikasikan IT untuk keuntungan bisnis walaupun Indonesia belum dapat menghasilkan riset IT yang lebih baik. Di sisi lain, dalam mencapai pemanfaatan IT yang optimum, Indonesia seharusnya segera membangun infrastruktur IT serta
4 meningkatkan riset-riset pengembangan IT di Indonesia. Sehingga subjek yang terlibat seperti regulator, pelaku bisnis, dan pelaku riset seharusnya berkolaborasi dalam meningkatkan daya saing Indonesia di bidang Teknologi Informasi. II. Bidang Garap Industri IT di Indonesia Industri teknologi informasi terdiri dari berbagai jenis perusahaan berteknologi tinggi yang menciptakan jenis telekomunikasi baru, perangkat keras dan lunak Information and Communication Technology (ICT). Produk elektronik untuk industri, serta menyediakan layanan konsultasi. Nilai yang ditawarkan kepada konsumen adalah ide atau hasil pemikiran dari produsen teknologi bagi pemecahan (solusi) terhadap permasalahan yang mungkin dihadapi oleh konsumen (Setyanto, 2011). Terdapat dua aspek penting dalam bidang garap industri teknologi informasi, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak (Setyanto, 2011). Di samping itu, terdapat manusia yang akan mengoperasikan teknologi ini disebut dengan istilah brainware. Teknologi itu sendiri terdiri dari beberapa tahapan siklus informasi mulai dari pengambilan data, pengolahan data, penyimpanan data dan penyajian data. Sebagai contoh, Telkom Memiliki layanan Managed Infocom Services (MIS), Real Solution for Real Productivity. MIS merupakan konvergensi teknologi voice, data, video, wireless yang memungkinkan user bekerja, berkomunikasi, mengakses internet secara mobile di suatu kawasan demi kemudahan bisnis. Berdasarkan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry dalam Perdana (2009), ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu: 1. Fungsi Operational Dalam perannya sebagai fungsi operasional, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
5 2. Fungsi Monitoring and Control Fungsi ini mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial. 3. Fungsi Planning and Decision Fungsi ini mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas. 4. Fungsi Communication Secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. 5. Fungsi Interorganisational Merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi
6 perusahaan, dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi. III. Perkembangan IT di Indonesia Menurut analisa beberapa ahli IT, yakni Tony Chen (Direktur PT Microsoft Indonesia); Irfan Setiaputra (Managing Director PT Cisco System Indonesia, Singgih Wandojo (Channel dan Marketing Disrector SAP Indonesia), mengenai trend IT yang berkembang di Indoensia belakangan ini mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang cukup pesat. Untuk dapat bertumbuh di era globalisasi internet dunia diperlukan strategi yang harus diperjuangkan oleh masing masing perusahaan IT dalam memperebutkan pasar. Analisis Oracle Indonesia mengungkap bahwa trend dan perkembangan IT di Indonesia mengalami pertumbuhan selayaknya beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Namun pengabdosian IT di Indoenasia dinilai lamban dibanding beberapa negara maju. Meski begitu kebutuhan akan produk IT di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini tentunya akan menjadi peluang yang baik bagi perkembangan bisnis IT dimasa yang akan datang. Peluang yang masih terbuka lebar terutama dalam bisnis IT mobile. Menurut data Nielsen pada tahun 2010, mayoritas pengguna IT di Indonesia dipengaruhi oleh semakin berkembangnya aplikasi IT mobile. Jika memang IT dan internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah. Penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Penggunaan Internet devices lain seperti Internet TV diharapkan dapat menolong. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui
7 fasilitas di kampus, sekolah, dan bahkan melalui warung Internet. Isi atau content yang berbahasa Indonesia masih langka. Hal ini merupakan masalah yang cukup serius. Perlu kita upayakan kegiatan-kegiatan atau inisiatif untuk memperkaya materi yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia. Proses ini harus dilakukan secara sadar dan proaktif. Upaya Pemerintah Menggiatkan Bisnis IT Peranan pemerintah sangat diperlukan dalam menjamin keberlangsungan dan pengembangan IT di Indonesia. Salah satu upaya pemerintah dalam mendukung bisnis IT di Indonesia antara lain sesuai ujaran Menteri Komunikasi dan Informasi untuk menguatkan industri lokal telematika dengan menfasilitasi Kamar Dagang Industri. Selain memfasilitasi melalui penyediaan wadah ini, pemerintah juga melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan IT dunia untuk mendukung perkembangan IT di Indonesia yakni meliputi pengembangan IT di pemerintah, pendidikan, dan dukungan industri Teknologi Informasi. Pemerintah memiliki target untuk mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Meski mendorong produk IT lokal agar lebih maju, Pemerintah tidak serta memangkas peran asing. Pihak asing tetap diberikan peluang asalkan mau bekerja sama dengan lokal. Kebijakan ini diharapkan agar lokal bisa terangkat dan maju di masa mendatang. Sementara Kadin pun tidak akan dicap hanya sebagai tempat dagang saja. Namun yang menjadi masalah, apakah produk IT lokal bisa bersaing dengan produk. Hal tersebut memiliki dua kemungkinan yakni berkembangnya IT lokal atau kemungkinan yang terburuk yakni IT lokal kalah bersaing dengan produk luar. Produk IT Lokal Bisnis IT (information technology) di Indonesia sering dianggap jalan di tempat, bahkan diramalkan akan mati dilindas para pemain mancanegara yang berkespansi ke negeri ini. Namun sindiran tersebut sebenarnya kurang tepat karena meskipun perkembangan IT di Indonesia sangat lamban, namun sebenarnya perusahaan penyedia IT banyak yang bertahan dan berkembang
8 bahkan dikenal di luar negeri.. Pro-kontra seperti ini tentu wajar dan maklum dalam berbisnis. Ini tergantung pelaku pasar itu sendiri, sejauh mana mereka bisa melobi dan mengembangkan bisnis mereka. Seperti karakter bisnis lainya, IT juga memiliki karakteristik dengan bidang usaha lainya yang memiliki strategi dan manajemen sesuai rule of thumb yang berlaku. Namun yang membedakan karakter bisnis IT dengan yang lainyaa yakni umurnya yang relatif muda ( hal ini apabila dibandingkan dengan bisnis ritel, perdagangan, manufaktur, dan energi). IT baru berkembang sekitar tahun Percepatan metodologi dan konsep yang diterapkan dalam bisnis ini pun membuat kompetisi sedemikian cepat dan mampu menggerus para pelaku yang lamban dalam mengembangkan penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kesadaran mengenai hal tersebut kebanyakan kurang dipahami maupun diantisipasi oleh para pelaku bisnis IT. Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di lingkungan usaha negeri ini saja, tapi di negara-negara pelopor bisnis IT pun mengalami hal yang relatif sama. Hanya saja di negara-negara tersebut bermunculan raksasa-raksasa bisnis IT yang secara langsung maupun tidak langsung mengangkat posisi negaranya, baik secara ekonomi, sosial maupun politik, sehingga terlihat bahwa peran pemerintah memiliki posisi strategis dalam mengembangkan bisnis IT lokal negerinya Perkembangan IT di Indonesia apabila dibandingkan dengan perkembangan yang terjadi di India dan Vietnaam sepertinya masih membutuhkan perubahan dan perbaikan yang menyeluruh. Dukungan pemerintaah terhadap IT di India terbukti mampu mendongkrak gairah pengembangan IT di negara tersebut bahkan hingga lapisan bawah. Sementara itu di Vietnam juga melakukan hal yang sama yakni dengan memberi keterampilan bagi tenaga kerja potensial dan akhirnya pda tahun 2000 sudah mencanangkan program pengiriman tenaga kerja domestik ke luar negeri sebanyak orang per tahun di bidang IT.
9 Ketangguhan Produk IT Lokal Bangsa Indonesia seharusnya bangga jika ada perusahaan yang mengedepankan produk IT lokal. Seperti yang terjadi pada 10 Desember 2008, misalnya, PT Zahir Internasional yang terkenal dengan merek dagang Zahir Accounting meluncurkan inovasi terobosan berupa software dengan sistem sewa dengan brand produk Zahir Merdeka. Chairman PT Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh mengatakan konsumen yang hendak menggunakan aplikasi ini tidak perlu direpotkan membeli software hingga jutaan. Mereka cukup membeli voucher isi ulang untuk aktivasi minimal 30 hari transaksi. Menurutnya, ada empat pilihan paket untuk menggunakan Zahir Merdeka yang bisa disesuaikan untuk kebutuhan usaha. Edisi Small Business Accounting dijual Rp34.000, edisi Flexy Money, Rp , Flexy Trade Rp , dan terakhir Persinal juga Rp semua harga itu untuk mengaktifkan software selama 30 hari. Konsumen dapat menambahkan fasilitas pada setiap edisi yang dipilih dengan batasan harga maksimal Rp Usaha membangkitkan dan mengembangkan produk IT lokal yang dilakukan PT Zahir Internasional ini setidaknya menuai nilai tambah dan positif di kalangan pelaku bisnis IT dan juga pemerintah Indonesia. Ini jelas akan mendongkrak image masyarakat dan menjadikan software lokal semakin populer. Ada dua indikasi yang bisa dipakai untuk melihat bahwa perkembangan software lokal mulai populer di Indonesia. Pertama, laporan Research dari IDC: jumlah software house atau independent software vendor (ISV) di Indonesia tahun 2006 lalu tercatat sekitar 250, dan terus berkembang hingga mencapai 500 dalam lima tahun kedepan. Jumlah pengembang profesional sampai tahun 2006 tercatat dan terus berkembang hingga mencapai sampai tahun 2008 (total developer dunia mencapai 13,5 juta). Kedua, perkembangan komunitas pengembang di Indonesia tercatat lebih dari 200 komunitas, forum dan milis pengembang, baik yang berkumpul karena kesamaan bahasa pemrograman yang digunakan, atau bidang software yang digarap. Penemuan menarik bahwa banyak proyek-proyek besar (sistem egovernment, elearning, dsb) dibantu oleh developer community yang memproduksi software dalam bentuk freeware
10 maupun opensource. Banyak yang sudah mulai berkontribusi untuk project opensource secara terbuka. Laporan IDC juga mencatat bahwa dalam 5 tahun ( ), sektor IT di Indonesia di dominasi oleh IT Services. Pertumbuhan ini dapat memberikan lapangan pekerjaan dan menumbuhkan perusahaan IT baru yang dapat memberikan penghasilan pajak sebesar 1,1 miliar dolar AS dan berkontribusi sebersar 12 miliar dolar AS terhadap GDP. Dalam periode tersebut software spending naik hingga mencapai 11,4 persen dari total IT spending, khususnya di market vertical. 29,9 persen dari seluruh pekerja IT di Indonesia akan terlibat dalam pengembangan, pendistribusian atau layanan implementasi software. Kehadiran beberapa perusahaan IT lokal asli Indonesia diharapkan mampu mendorong pertumbuhan IT di Indonesia sehingga mampu bersaing dengan perusahaan asing. Hal ini selain mampu mendukung stabilitas negara juga mampu mengeluarkan Indonesia dari lingkaran sasaran pasar (konsumen) produk IT asing. Sumberdaya manusia yang tersedia di Indonesia menjadikan kemungkinan tersebut dapat dilakukan.
11 Daftar Pustaka Perdana, Gustita Putri Peran Teknologi Informasi di Dalam Perusahaan. [diakses pada 10 Desember 2011, pukul WIB] URL: Setyanto, Arif Bagaimana Membawa ICT ke Pasar. Telkom.co.id negara.html#axzz1gtzfbtsc Connected-Jangkau-27
SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI ASIH ROHMANI,M.KOM
SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI ASIH ROHMANI,M.KOM PERAN TEKNOLOGI INFORMASI 5 peranan mendasar TI di sebuah perusahaan : 1. Fungsi Operasional 2. Fungsi Monitoring and Control 3. Fungsi Planning and
Lebih terperinciStudi Kelayakan Bisnis Page 1
Teknologi Informasi dan Peranan Teknologi Informasi bagi Perusahaan A. Definisi Teknologi Informasi Teknologi Informasi (TI) dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Kata teknologi
Lebih terperinciDaya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia
Daya Saing Global Indonesia 2008-2009 versi World Economic Forum (WEF) 1 Tulus Tambunan Kadin Indonesia Tanggal 8 Oktober 2008 World Economic Forum (WEF), berkantor pusat di Geneva (Swis), mempublikasikan
Lebih terperinciINOVASI TEKNOLOGI INFORMASI: MOTIVASI DAN PENGALAMAN
INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI: MOTIVASI DAN PENGALAMAN Widyawan Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Agenda Motivasi Peluang Pengalaman Lesson Learned Kesimpulan National
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI UKM
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI UKM LATAR BELAKANG Salah satu program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah perberdayaan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan penghasilan masyarakat dengan cara memberikan
Lebih terperinciOpen Source: Akselerator Pengembangan TI
Open Source: Akselerator Pengembangan TI Romi Satria Wahono Romi Satria Wahono Department of Computer Sciences, Saitama University,, Japan (1994-2004) Software Engineering, elearning System, Knowledge
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, masalah electronic commerce atau lebih sering disebut e-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini, masalah electronic commerce atau lebih sering disebut e- commerce, semakin marak diperbincangkan oleh berbagai kalangan. Sejumlah seminar dan lokakarya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE
BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi dampak yang signifikan pada pelaku bisnis maupun pelanggan. Perekonomian modern menawarkan banyak alternatif
Lebih terperinciManfaat Teknologi Nirkabel bagi Masyarakat. Oleh : Harjoni Desky, S.Sos.I., M.Si Senin, 25 Oktober :26
KOPI, Kenyataan bahwa era globalisasi membuat jarak antara suatu daerah dengan daerah lainnya seolah kabur bahkan tak berjarak lagi serta berimplikasi pada semakin meningkatnya arus informasi yang beredar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan dan modernisasi infrastruktur telekomunikasi berperan penting dalam perkembangan ekonomi nasional secara
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Yudi Herdiana, S.T, M.T. Dekan Fakultas Teknologi Informasi UNIBBA Pembekalan KKN UNIBBA, Senin 14 Agustus 2017 PENDAHULUAN Kemajuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi diawali dengan adanya penemuan telepon konvensional oleh Alexander Graham Bell tahun 1876. Dengan adanya penemuan ini maka telepon
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat
Lebih terperinci1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.
Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK
DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK Bagaimana kinerja PT Bank Mandiri Persero (Tbk) dari awal 2014 sampai
Lebih terperinciSATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA
RINGKASAN EKSEKUTIF SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 4 INVESTASI UNI EROPA PENDORONG PERDAGANGAN INDONESIA
Lebih terperinciLAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013
LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi semakin berkembang pesat. Beberapa vendor besar seperti Nokia, Sony Ericsson, Research In Motion (RIM), LG dan Motorola terus merilis produk
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H14104016 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciE-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA
E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA Meri Nur Amelia 1*, Yulianto Eko Prasetyo 1, Iswara Maharani 2 1 Pendidikan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan bertambahnya pengguna internet. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi Peningkatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dikenal pula dengan nama Information and Communication Technology (ICT), khususnya melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi global telah merubah cara kerja dari perusahaan. Suatu usaha tidak lagi hanya bergantung pada kemampuan modal fisik saja sebagai faktor penentu
Lebih terperinciVI. STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO INDONESIA
VI. STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO INDONESIA Penurunan daya saing sektor industri agro Indonesia pada tahun 1995-2000, khususnya dibandingkan dengan Thailand dan China, perlu diantisipasi
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian
1 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, perekonomian internasional merupakan salah satu pilar utama dalam proses pembangunan dunia yang lebih maju. Organisasi-organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini semakin pesat dan semakin tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu perkembangan pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik keterbukaan dalam perdagangan luar negeri (trade openness) maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini interaksi antar negara merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan hampir dilakukan oleh setiap negara di dunia, interaksi tersebut biasanya tercermin dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini sangat terlihat jelas dan pesat ke arah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi saat ini sangat terlihat jelas dan pesat ke arah yang lebih modern. Komunikasi dan informasi merupakan bidang yang dipengaruhi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur. Industri manufaktur dipandang sebagai pendorong atau penggerak perekonomian daerah. Seperti umumnya
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai emerging country, perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh tinggi. Dalam laporannya, McKinsey memperkirakan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan berbagai aspek kehidupan dan sektor ekonomi dalam era globalisasi saat ini berlangsung dengan pesat yang menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak
Lebih terperinciElectronic Commerce I Putu Gede Budayasa, M.T.I.
Electronic Commerce I Putu Gede Budayasa, M.T.I. E-commerce Proses membeli, menjual, transfer, bertukar produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer. Beberapa melalui jaringan lokal (LAN), namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu cepat diiringi dengan derasnya arus globalisasi yang semakin berkembang maka hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi, pasar dan teknologi baik secara geografi maupun batas-batas budaya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Internasionalisasi merupakan dampak atas terjadinya globalisasi. Globalisasi merupakan proses perluasan yang menghubungkan individu, organisasi, pasar dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membuat perusahaan merasa tidak aman bahkan di wilayah negaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar ekonomi dunia yang semakin terbuka di era globalisasi sekarang ini menuntut para pelaku usaha untuk lebih kreatif dan inovatif dalam rangka memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan dapat dengan bebas bergerak ke setiap Negara di penjuru dunia. yang secara langsung berpengaruh
Lebih terperinciMeningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penetrasi layanan perbankan yang rendah. Dibanding negara berkembang lainnya, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi. Teknologi telekomunikasi. berkomunikasi, berikut perkembangan teknologi telekomunikasi:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi
Lebih terperinciPT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA
PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA TENTANG TELKOM Dalam rangka menuju perusahaan digital telco, Telkom melakukan transformasi organisasi dari sebelumnya berdasarkan adjacent portfolio empat segmen usaha
Lebih terperinciPeresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia
Sambutan Gubernur Bank Indonesia Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia Jakarta, 27 Agustus 2015 Yang kami hormati, Menteri Keuangan RI, Bapak Bambang Brodjonegoro Menteri Perdagangan RI, Bapak Thomas
Lebih terperinciI. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam
I. BAB I - PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis penyediaan jasa logistik atau pengiriman barang dari industri-industri yang terkait
Lebih terperinciDaya Saing Industri Indonesia di Tengah Gempuran Liberalisasi Perdagangan
Daya Saing Industri Indonesia di Tengah Gempuran Liberalisasi Perdagangan www.packindo.org oleh: Ariana Susanti ariana@packindo.org ABAD 21 Dunia mengalami Perubahan Kemacetan terjadi di kota-kota besar
Lebih terperinciPELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGELOLA KOPERASI DAN UKM DI KOTA KUPANG
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGELOLA KOPERASI DAN UKM DI KOTA KUPANG SABTU, 25 JUNI 2011 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA KUPANG Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Information and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan
BAB I LATAR BELAKANG I.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan I.1.1 Kebutuhan Akuntansi di Indonesia Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, kebutuhan perusahaan untuk memiliki laporan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO) Kementerian Komunikasi dan Informatika sebelumnya bernama Departemen Penerangan (1945-1999),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Istilah ERP software sudah tidak asing lagi untuk didengan pada masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat di dalam dunia industri sampai saat ini, maka sangat diperlukannya sebuah sistem atau infrastruktur yang dirancang
Lebih terperinciV. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS
V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS 93 5.1. Perkembangan Umum MIHAS Pada bab ini dijelaskan perkembangan bisnis halal yang ditampilkan pada pameran bisnis halal Malaysia International Halal Showcase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, pemanfaatan teknologi tersebut dalam dunia bisnis merupakan satu tahapan penting guna mendukung pengembangan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT.Suryajaya Teknotama berdiri tahun 2011 sebagai perusahaan dagang yang memasok produk barang dan jasa antenna line system atau BTS ancillaries
Lebih terperinciMEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE
MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE Abdul Rohim Kusuma Heri ochimrohim@rocketmail.com Abstrak Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanyaelectronic Found Transfer(EFT). Saat itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Internet adalah seluruh jaringan
Lebih terperinciKESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013
KESEMPATAN KERJA MENGHADAPI LIBERALISASI PERDAGANGAN Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Jakarta, 5 Juli 2013 1 MATERI PEMAPARAN Sekilas mengenai Liberalisasi Perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Potensi UMKM Kota Bandung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Bandung yang semakin berkembang ternyata membuat jumlah unit usaha tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal manusia berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara maka modal manusia merupakan faktor
Lebih terperinciPRESS RELEASE. LAPORAN STUDI IMD LM FEB UI Tentang Peringkat Daya Saing Indonesia 2017
PRESS RELEASE LAPORAN STUDI IMD LM FEB UI Tentang Peringkat Daya Saing Indonesia 2017 Pada tanggal 1 Juni 2017, International Institute for Management Development (IMD) telah meluncurkan The 2017 IMD World
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3
IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 4.1 Gambaran Umum Kesenjangan Tabungan dan Investasi Domestik Negara ASEAN 5+3 Hubungan antara tabungan dan investasi domestik merupakan indikator penting serta memiliki
Lebih terperinciPeranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
Peranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia (Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Akuntansi FPIPS 2007) Pengertian Pembangunan Ekonomi Perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 maka ada beberapa kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia, di antaranya: (1)
Lebih terperinciPERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA
Media Informatika Vol. 9. No. 1 (2010) PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manfaat kompetisi yang semakin ketat di sektor telekomunikasi kini mulai dirasakan oleh masyarakat luas. Persaingan teknologi dan persaingan bisnis antar-operator telah
Lebih terperinciElectronic Commerce: Definisi dan Konsep
E-Commerce 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan profesional Dampaknya mengubah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat keberadaan telekomunikasi sebagai media penghubung menjadi sangat penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan era globalisasi telah membuat perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product centric atau corporate
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin. menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik. Seperti yang diungkapkan oleh Utoyo
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan informasi dan teknologi yang pesat serta era globalisasi memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem perekonomian, baik ekonomi makro maupun mikro. Di antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini dengan memiliki penduduk kurang lebih sebanyak 250 juta orang pada tahun 2013 (Detik, 2014).
Lebih terperinciJURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.
Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen
Lebih terperinciTeknologi Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing
Teknologi Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing Deris Stiawan (Dosen Jurusan Sistem Komputer FASILKOM UNSRI) Sebuah Pemikiran, Sharing, Ide Pengetahuan, Penelitian Pendahuluan...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelengkapan infrastruktur telekomunikasi kini berkembang menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi adalah suatu kebutuhan penting bagi masyarakat modern dan semakin menjadi bagian utama dari teknologi kontemporer dewasa ini. Kelengkapan infrastruktur
Lebih terperinciMenperin Ramalkan Indonesia Masuk 5 Negara Ekonomi Terbesar Dunia di 2045
KOPI, Jakarta - Indonesia berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dunia ke depannya, yang salah satunya ditopang melalui kinerja gemilang dari industri nasional. Peluang besar
Lebih terperinciDigital Entrepreneur di Era Ekonomi Kreatif
Digital Entrepreneur di Era Ekonomi Kreatif Mustikawati, S.E., M.Si STEBIS IGM Palembang stebisigm.ac.id Prof.Dr.Faisal Afiff, SE.Spec.Lic Guru Besar Ilmu Marketing dan Distribusi: Konsep Ekonomi Kreatif
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan
BAB V KESIMPULAN Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan intensitas diplomasi dan perdagangan jasa pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara, yang kemudian ditengarai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi dalam bidang ekonomi menyebabkan berkembangnya sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam bidang ekonomi menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara.perekonomian terbuka membawa suatu dampak ekonomis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 5.1 KESIMPULAN A. Hasil tipologi berdasarkan tingkat penggangguran dan openness dalam penelitian ini menemukan: 1. Posisi negara Indonesia dan Filipina rata-rata
Lebih terperinciUniversitas Multimedia Nusantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang bergerak cepat telah meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang, internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia dengan cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pesatnya penetrasi smartphone di Indonesia dinilai karena produk tersebut sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat, khususnya di perkotaan. Hutasoit
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen
Modul ke: PENGANTAR BISNIS Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat Fakultas EKONIMI DAN BISNIS Oleh: Catur Widayati, SE.,MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Sejarah Perekonomian Amerika ABAD
Lebih terperinciKERANGKA STRATEGIS Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global
KERANGKA STRATEGIS 2012-2015 Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global Pertemuan Tahunan Para Presiden APRU ke 16 Universitas Oregon 27-29 Juni 2012 Draf per 24 Mei 2012 APRU: Sekilas Pandang 42
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dampak globalisasi di bidang ekonomi memungkinkan adanya hubungan saling terkait dan saling memengaruhi antara pasar modal di dunia. Dampak globalisasi di bidang ekonomi diikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok kepentingan yang berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi yang sebesarbesarnya dengan upaya yang
Lebih terperinciTUGAS KOMPUTER & MASYARAKAT
TUGAS KOMPUTER & MASYARAKAT OLEH: NAWWAF SYARIF 15111007 TEKNIK INFOMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUABUANA YOGYAKARTA 2016/2017 PENGANTAR KOMPUTER DALAM DUNIA BISNIS Era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi komunikasi, manusia
Lebih terperinci2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara dengan sumberdaya yang begitu melimpah ternyata belum mampu dikelola untuk menghasilkan kemakmuran yang adil dan merata bagi rakyat.
Lebih terperinciPROPOSAL DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM
PROPOSAL DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM PROPOSAL DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM 1 LATAR BELAKANG Pengertian Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan sebesar 5,1% untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik di Negara ASEAN. Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia
Lebih terperinci