HUMAN EVOLUTION. Priyambodo, M.Sc.
|
|
- Indra Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUMAN EVOLUTION Priyambodo, M.Sc.
2
3 Evolusi Primata Evolusi Primata Manusia berasal dari Kera Salah satu definisi evolusi adalah merupakan suatu ilmu yang mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan lingkungan biotik dan abiotik. Pada dasarnya evolusi tidak untuk membuktikan apakah suatu spesies berasal dari spesies yang lain. yang dipelajari dalam evolusi adalah proses perubahannya
4 Primata Primous utama, pertama, unggul Manusia masuk dalam subordo Anthropoidea Anthropoidea Ceboidea Cercopithecoidea Hominoidea Monyet Amerika Monyet Asia Kera dan Manusia
5 Monyet vs Kera MONYET (MONKEY) Umumnya berekor KERA (APE) Tidak berekor Tungkai depan dan belakang relatif sama panjang Tungkai depan lebih panjang daripada tungkai belakang
6 Persamaan Manusia dengan Kera Arah mata ke depan Berkuku (bukan bercakar) Memiliki jari tungkai yang bisa memegang Tidak berekor
7 Manusia vs Kera MANUSIA Tungkai depan lebih pendek daripada tungkai belakang KERA Tungkai depan lebih panjang daripada tungkai belakang Jari dan telapak tungkai belakang tidak bisa digunakan untuk memegang Jari dan telapak tungkai belakang bisa digunakan untuk memegang
8 Telapak tungkai beberapa jenis Primata
9 Telapak tungkai beberapa jenis Primata (A) Tarsius (B) Orangutan (C) Gorilla (D) Manusia
10
11
12
13
14 Perbandingan Molekular Manusia dan Kera Analisis DNA Hemoglobin Asam amino Hb Manusia = Simpanse Berbeda 12 macam dengan monyet Berbeda 43 macam dengan kuda Aspek Imunologis Serum manusia 64% sama dengan gorilla 42% sama dengan orang utan 2% sama dengan kuda
15
16 Perbandingan Sitogenetika Primata
17 Radiasi Primata
18 Radiasi Primata Divergen Radiasi Primata berlangsung ketika muncul spesies Purgatorius ceratops pada zaman kapur Pada masa Kenozoikum muncul Primata seukuran kucing, Plesiadapis sp. Kala Eosen muncul genus Notharctus dan Smilodectes Akhir kala Eosen muncul Rooneiya Oligosen: Dryopithecus Miosen: Gigantopithecus, Sitapithecus dan Ramapithecus
19 Purgatorius Plesiadapis Notharctus Dryopithecus Smilodectes Gigantopithecus Ramapithecus
20 Radiasi Primata
21 Radiasi Primata
22 Kemunculan Manusia Kala Pliosen, Australopithesin Genus Austropithecus ( Juta tl) Dikenal tiga jenis A. Africanus, A. Robustus, A. Afarensis A. Afarensis diduga menjadi cikal bakal lahirnya Homo afarensis H. Afarensis H. Habilis H. Erectus H. sapiens
23
24 Kapasitas Kranial (ml) PRIMATA KISARAN RATA-RATA Macaca Papio Hylobates Pan Gorilla Pongo Australopithecus Homo erectus Homo sapiens
25 Indeks Sefalisasi Proporsi berat otak terhadap berat badan Kelompok Hewan Indeks Sefalisasi Mamalia non Primata 0,06 Kera besar 0,29 Monyet 0,41 Manusia modern 0,92
26
27
28 BUDAYA Budaya adalah keseluruhan yang dipraktekkan, dibuat dan dipikirkan oleh masyarakat tertentu (Oakley dalam Campbell, 1971) Evolusi memandang budaya sebagai totalitas perilaku kelompok sosial makhluk hidup
29
30 Perkembangan Primata Primitif ke Primata Maju Hubungan antara tulang vetebrata dan tengkorak mengalami perubahan yang berangsur-angsur menuju ke titik berat tengkorak. foramen magnum yang mula-mula berada di bagian posterior, berangsur-angsur bergeser ke posisi anterior. diikuti perubahan cara berjalan dari kuadripedal ke bipedal otot leher menjadi lebih lemah (karena tidak lagi menahan rahang yang besar, dengan gigi-geligi yang besar pula) panggul menjadi lebih penting dan kuat tengkorak, rahang dan moncong makin memendek rongga hidung makin mengecil
31
32 Bola mata pada non primata tidak mempunyai tulang yang melingkupinya. pada primata yang didalamnya termasuk manusia, mata sudah sepenuhnya terlindungi mata menjadi organ yang sangat penting. mata yang semula menghadap ke samping, berangsur-angsur ke depan menjadi penglihatan berubah dari dua dimensi menjadi tiga dimensi (stereoskopik) kemampuan melihat warna meningkat, dari hanya hitam putih untuk membedakan gelap dan terang, mampu melihat hampir semua spektrum warna. + cara hidup dari malam hari menjadi siang hari + untuk melihat makanan di antara ranting- ranting pohon + untuk menyelinap dengan mudah di antara belukar/hutan
33
34 Ujung jari bercakar secara berangsur-angsur berubah menjadi kuku (tupai bercakar, primata lain berkuku tebal, dan manusia berkuku tipis) cakar mengganggu pergerakan dengan cepat dalam kehidupan arboreal membutuhkan kemampuan memegang ibu jari bersendi yang lain dibandingkan jarijari yang lain flora hutan sebagai habitat baru di permukaan bumi
35 Fungsi tangan menjadi lebih penting daripada kaki dalam kehidupan arboreal kera mempunyai tangan yang lebih panjang dan lebih kuat daripada kaki struktur ini penting untuk fungsi berayun dan berpindah (lebih mobil) permukaan bumi berubah, jumlah hutan makin berkurang beberapa primata berukuran besar tidak memperoleh penunjang yang cukup mulai turun ke permukaan bumi AKIBATNYA + kaki makin dominan fungsinya untuk mengejar mangsa dan menghindari dari predator
36 Volume otak mengalami perubahan pesat
37 B. Bukti Evolusi Primat dari Rekaman Fosil 1. Dari lapisan Oligosen Mesopithecus, Miopithecus dan Aegyptopithecus. Parapithecus dan Propliopithecus (-secara morfologis seperti bajing tidak mempunyai hubungan kekerabatan yang cukup dengan manusia) 2. Dari lapisan Miosen Dryopithecus, Limnopithecus, Brahmapithecus, Sivapithecus, Pliopithecus, Oreopithecus, dan Proconsul. Fosil Primata yang paling tua dan masih termasuk Hominidae Dryopithecus dianggap berkerabat dengan beruk famili Proconsul merupakan fosil Hominid tertua yang diduga berkerabat dengan gorilla dan simpanse Ramapithecus yang dianggap sebagai fosil yang erat hubungannya dengan manusia Dryopithecus dan Kenyapithecus
38 3. Dari lapisan Pliosen Paraaustralopithecus althiopicus, Australopithecus africanus, Australopithecus afarensis, Paranthropus (Australopithecus dan Australopithecus robustus) boisei 4. Dari lapisan Pleistosen - Zinjanthropus, Homo habilis, Homo ergaster, dan Homo rudolfensis) - Homo erectus (Sinanthropus, Pithecanthropus, dan Atlanthropus) 5. Dari lapisan Holosen Homo sapiens
39 C. Genetika Molekuler Fosil Primata Berdasarkan DNA Mitokondria manusia yang paling primitif terdapat di Afrika kecepatan mutasi DNA mitokondria manusia yang paling primitif harus sudah berada di muka bumi sekitar tahun yang lalu. EVA MITOCONDRIA
40 II. RADIASI PRIMATA evolusi primat dimulai dari Mamalia pemakan serangga yang menurunkan Prosimian yang hidup pada zaman Paleosen. Ciri : bertubuh kecil (seperti curut), bermoncong, dan berekor panjang. Ciri lain : tangkas dan cerdas, mempunyai organ- organ penggenggam dan lima jari Prosimian modern Prosimian Radiasi evolusi Caboidea (Monyet dunia baru) Carcopithecoidea (Monyet dunia lama) Hominoidea
41 A. Prosimian modern 1. lemur dan loris di Pulau Madagaskar masih bermoncong, ekor panjang, berkuku 2. Tarsier Asia Selatan, Asia Tenggara (Indonesia : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi) moncong tidak lagi panjang, mata lebih ke arah medial (dapat ke satu titik objek) Tampak adanya peningkatan alat-alat penglihatan dan mekanisme syaraf yang memberikan kemampuan untuk kedalaman persepsi (binocular stereoscopic vision) sudah mulai tahap pengenalan aneka warna.
42 B. Ceboidea (Monyet Dunia Baru) hidup di lingkungan pohon (arboreal) Amerika Utara, Tengah dan Selatan Familia Callithricidae (marmoset) primata kecil yang berniche seperti bajing bercakar untuk memanjat dan mobilisasi Cebidae Badan lebih besar daripada Callithricidae yang sudah beradaptasi dengan ekologis pepohonan prehensile (ekor penggenggam/ kaki ke-5 )
43 C. Cercopithecoidea (Kera Dunia Lama) semua Primata Dunia Lama, kecuali Prosimian adalah Catarrhini (hidung terbelah) Cercopithecinae (babon) Familia : Cercopithecoidea Colobinae (kera pemakan daun) - sudah ditemukan sejak zama Oligosen dan Miosen 1. Cercopithecinae Sub familia ini menempati berbagai habitat, mulai dari savana terbuka sampai hutan Tingkah laku sosial babon dan Cercopithecinae terestrial banyak dipelajari oleh ahli antropologi untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang menolong membentuk nenek moyang manusia # quadrapedal (dan mengembangkan kemampuan mencengkeram, tetapi tidak dengan ekor prehensil) # branch walking (berjalan di atas cabang) # plantigrade (kecenderungan bergerak pada permukaan plantar) # digitrase (kecenderungan bergerak dengan jari tangan atau kaki) Gibbon, Orang Utan, dan Simpanse Babbon ischial callosities
44 2. Colobinae hidup beradaptasi makan daun vegetasi muda mempunyai puncak gigi yang tajam pada gigi molar kantong pipi khusus bentuk perut khusus untuk mencernakan makanan pencernaan dilakukan dengan bantuan bakteri yang hidup pada perutnya yang mirip dengan kantong. Langur
45 D. Hominoidea muncul sejak zaman Paleosen Miosin Awal (familia) Anthropoidea (kera) Hominidea (keluarga manusia) otak berkembang dengan fungsi lebih kompleks - hilangnya ekor - berkembangnya ukuran badan - Gibbon Kera-kera masa kini (4 genus) - Orang utan - Simpanse - Gorilla
46 III. SEBELUM HOMO SAPIENS Evolusi pra-homo sapiens A. Klasifikasi : Kingdom : Animalia Kelas Ordo : Mamalia : Primata Sub-ordo : Anthropoidea Famili Genus : Hominoidea : Homo A. berdasarkan hubungan kekerabatan B. berdasarkan ditemukannya fosil Familia Tupaiidea Familia Lemuroidae Familia Pongidae Familia Hominidae Spesies : Homo sapiens
47 B. Bukti Fosil a) Miosen (25 10 jt tahun yang lalu) 1. Tingkat pertama Plopithecus - sepenuhnya bersifat kera oleh karena itu dinamakan kera primitif - tubuh kecil dan pendek - kedua tangan masih digunakan untuk bergayut di dalam pohon - belum dapat berjalan tegak - hidup juta tahun yang lalu 2. Tingkat kedua Proconsul - kera purba yang hidup sekitar juta tahun yang lalu - muka, rahang dan gigi-geligi terdapat ciri yang ditafsirkan sebagai ciri manusia tidak sepenuhnya bersifat kera
48 3. Tingkat ketiga Dryopithecus - kera (raksasa) yang hidup sekitar juta tahun yang lalu - sejenis dengan Proconsul - ditemukan di Eropa, India, China dan Afrika - memiliki bentuk badan yang cukup besar serta mengembara untuk menempati hutan tropis yang sangat luas 4. Tingkat keempat Ramapithecus - primata yang dianggap sebagai leluhur manusia - hidup sekitar juta tahun yang lalu - ukurannya lebih kecil dari manusia sekarang (0,9 1,2 m) - kapasitas otak 400 cc
49 b) Zaman Pliosen (10 2 juta tahun yang lalu) - Pada zaman ini telah muncul makhluk baru yakni Primata yang tidak menyerupai Primata yang hidup sebelumnya - Makhluk ini bukan kera penghuni hutan, tetapi lebih banyak hidup di padang rumput terbuka - Berjalan tegak dengan kedua kakinya 5. Tingkat kelima Australopithecus afarensis - diduga keturunan Ramapithecus - hidup 5 juta tahun yang lalu - dianggap sebagai Hominid paling awal yang mampu berjalan tegak - ditemukan oleh Louis Leakey dan Mary Leakey 6. Tingkat Keenam Australopithecus africanus - ditemukan oleh Raymond Dart (1924) - ditemukan di Taung, Boswana - tengkorak menyerupai anak manusia yang berumur 5 sampai 6 tahun, namun kesan tengkorak masih ada - gigi-geligi menyerupai gigi manusia - letak foramen magnum langsung menghadap ke bawah - mungkin sudah berjalan tegak - berat badan : 50 kg dan tinggi : 1,2 m
50 c) Zaman Pleistosen (2 juta tahun yang lalu) - Manusia mengalami evolusi yang sangat cepat - Mereka sudah menggunakan perkakas batu dan kayu - Mereka sudah pandai berburu - Menggunakan api - Mampu berbicara 7. Tahap ketujuh Australopithecus robustus - sejenis Australopithecus africanus dengan ukuran badan lebih besar - tinggi : 1,5 m berat : kg - Gigi-geligi yang besar dan otot rahang yang kuat herbivora 8. Tahap kedelapan Australopithecus boisei - lebih besar ukuran badannya dibandingkan Australopithecus yang lain - hidup di Africa Timur sekitar 1,5 1 juta tahun yang lalu - badan tegap - muka dan gigi-geligi besar dan kokoh - tengkorak rendah dan bertekstur kasar 9. Tahap kesembilan Homo habilis - mempunyai otak lebih besar - pembuat dan pemakai alat - hidup sekitar 2 1,5 juta tahun yang lalu
51 10. Tahap kesepuluh Homo erectus - hidup sekitar 2 0,5 juta tahun yang lalu - berjalan tegak, berkaki panjang dan lurus, dan tulang tungkainya lebih maju - otak besar dengan volume cc - pandai membuat perkakas (walau masih kasar) - berburu mamalia besar - menggunakan api - mampu berbicara - tersebar luas di permukaan bumi, khususnya Afrika, Asia dan Indonesia (Jawa) 11. Tahap kesebelas Homo sapiens purba - hidup sekitar 400 ribu tahun yang lalu - tipe peralihan antara Homo erectus ke Homo sapiens yang lebih modern - kemampuan membuat alat jauh lebih maju
52 12. Tahap - hidup keduabelas sekitar Homo neanderthalensis tahun yang lalu (digantikan manusia Cro Magnon) - di Lembah Neanderthal (1856) - bentuk tubuhnya sepenuhnya manusia - hidung terlihat mancung - otak relatif lebih besar, hampir menyamai otak manusia modern - tinggi badan berkisar 1,6 1,8 m, berbahu lebar, berdada cembung, dan berotot padat - belum berdagu - kemampuan berbicara yang berkembang dengan baik - masih hidup di gua-gua, menggunakan api, dan dapat membuat peralatan dengan baik - mengenal penguburan anggota yang mati dan ritualnya
53 13. Tahap ketigabelas Manusia Cro-Magnon - hidup sekitar tahun yang lalu - bercocok tanam dan memelihara binatang - memanipulasi lingkungan - memiliki dagu yang sudah menonjol - hidung mancung - gigi kecil dan merata - berbadan tinggi dan tegak - berotak besar, seperti manusia modern - membuat perkakas dan benda-benda seni; selain batu, digunakan pula tulang, gading, tanduk dan rongga 14. Tahap keempatbelas Homo sapiens sapiens - munculnya hampir melingkupi semua benua (Benua Amerika masih disangsikan, belum ada bukti kuat)
54 Charles R Darwin ( ) Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini merupakan hasil keturunan dari moyang yang sama yang mengalami modifikasi. Spesies bukan merupakan sesuatu yang kekal atau tidak mengalami perubahan, melainkan berevolusi melalui proses perubahan bertahap dari berbagai spesies yang telah ada, dan bahwa semua spesies mempunyai hubungan kekerabatan, sampai sedemikian setiap 2 spesies yang ada di bumi ini pada suatu saat dalam riwayatnya mempunyai leluhur sama. Manusia, sebagai makhluk hidup, tentu juga dipengaruhi oleh seleksi alam. Perubahan evolusi terjadi oleh beberapa kekuatan, paling utama yi seleksi alam. Didasarkan pada 2 kenyataan dan dibuat 2 kesimpulan, yi: variabilitas dan keturunan lebih banyak dp yg hidup - yg lebih fit yg hidup dan ciri yg diperoleh dr seleksi tsb diwariskan. Istilah struggle for life (dari Malthus, ahli ekonomi, demografi, pendeta); istilah survival of the fittest (dari Herbert Spencer, ahli ilmu alam dan filsafat); tidak ada hukum rimba (prinsip kekuatan), yang kuat tidak selalu sukses atau lebih banyak terdapat di alam. Yang banyak keturunan adalah yang sesuai (fit) dg lingkungannya, yang unfit atau less fit yang terseleksi alam secara negatif. Persaingan yg terjadi melalui reproduksi yg berbeda (mempunyai reproductive fitness) dlm jangka panjang sehingga ia terseleksi positif.
55 The Origin of Species (1859): Semua spesies dapat menghasilkan keturunan lebih cepat daripada pertambahan suply makanan. Semua makhluk hidup menunjukkan variasi; tidak ada dua individu dari 1 spesies yang benar2 sama. Karena ada lebih banyak individu dari pada yg mungkin dapat survive, terjadi perjuangan untuk bertahan hidup struggle for existence, dan variasi dlm ukuran, kekuatan, atau ciri lain yang penting untuk survival akan menghasilkan keuntungan/kelebihan daripada lainnya. Variasi tersebut diwariskan pada generasi selanjutnya; ciri yang tidak menguntungkan akan lebih sedikit diturunkan daripada ciri yang menguntungkan. Dalam kurun waktu geologis lama, variasi yang sukses menghasilkan perubahan besar yang menghasilkan spesies baru.
56 Skala waktu geologis dan pertanggalan serta peristiwa penting Era Periode Epoch Dates ( th BP) Life record Eon Phanerozoic Cenozoic Quartery Holocene Pleistocene Pithecanthropus Tertiary Pliocene Miocene Oligocene Eocene Paleocene 1 juta 13 juta 25 juta 36 juta 58 juta Australopithecus (4,5 jt) monyet, kera (30 jt) mammalia Mesozoic Paleozoic Cretaceus Jurassic Triassic Permian Pennsylvanian Mississippian Devonian Silurian Ordovician Cambrian Eon Cryptozoic (4,5-3 M 600 juta?) Proterozoic era Archeozoic era 65 juta 135 juta 180 juta 230 juta 280 juta 350 juta 405 juta 425 juta 500 juta 600 juta (?) algae micro, mammalia I (125 jt), reptilia vertebrata I (200 jt) hewan darat I (300 jt), ikan tumbuhan darat (400 jt) Trilobita fossil tertua blue green algae, very primitif fungi
57 Ordo Primates LeGros Clark (1959): Ordo Primates sebagai kelompok alamiah mammal yang mempunyai ciri kecenderungan evolusioner sbb: Pemeliharaan struktur umum alat gerak, tangan dan kaki pentadactylous (5 digit) dan retensi clavicula. Mobilitas jari-jari, terutama ibu jari dan empu kaki. Penggantian cakar dengan kuku. Pemendekan progresif moncong/hidung Perluasan apparatus visualis, penglihatan binokuler. Reduksi indera pencium/pembau Modifikasi gigi, termasuk perkembangan pola cuspes sederhana pada gigi molar. Perluasan otak, terutama kortex serebral. Menyediakan makanan fetus selama kehamilan
58 Ciri-ciri umum Primates menggenggam (tangan prehensil) jari-jari berkuku oposabilitas kedua mata menghadap ke depan (pandangan stereoskopis) mengenali warna (color vision) kepala lebih membulat karena viscerocranium lebih mundur otot-otot muka lebih mobil - air muka wajah bisa berubah-ubah spesialisasi gigi yg khas otak relatif lebih besar postur semierektus, bipedal atau quadrupedal kelenjar mammae 2 - pada umumnya jumlah anak 1 clavicula besar ciri fisiologis: masa ketergantungan anak relatif lebih lama ciri sosial
59 Ciri-ciri Primates pada manusia: dapat berdiri tegak (berdiri di atas kaki 2) spesialisasi fungsi otaknya relatif paling besar diantara angg Primates lainnya kebebasan tangan- ada kebudayaan
60 Ciri-ciri struktural primates yang berhubungan dg ciri nenek moyang manusia: Pada dasarnya hidup di lingkungan arboreal, beberapa menjadi terestrial. Alat gerak, tangan dan kaki teradaptasi untuk lingkungan arboreal, dengan ibu jari yang dapat dipertentangkan, dan jari kaki besar yg mrp modifikasi untuk menggenggam cabang pohon. Penglihatan dan pendengaran merupakan indera khusus yang dominan, dengan perluasan daerah ttt di otak untuk penerima sensor dari mata dan telinga. Pembesaran/perluasan bersama-sama ruang otak, perkembangan bagian serebral otak mempunyai ruang lebih besar. Generalisasi geligi dan kebiasaan makan
61 Perjalanan evolusi ordo primates Waktu (epoch) Pleistocene Spesies - manusia - simpanse Pliocene Miocene Oligocene Eocene Paleocene - orang utan - gorilla - gibbon - monyet - tarsier - lemur - ancestor Insectivor - fam Paromomyidae, Plesiadapidae
62 Taksonomi Ordo Primates Subordo Infraordo Superfamili Famili Subfamili Genus 1. Prosimii Anthropoidea 1. Lemuriformes 2. Lorisiformes 3. Tarsiiformes Platyrrhini (New World Monkey) 2. Catarrhini 1. Tupaioidea 2. Lemuroidea - 1. Lorisoidea 1. Tarsioidea Ceboidea 1.Cercopithecoidea (Old World Monkey) 2. Hominoidea 1. Tupaioidae 1. Lemuridae 2. Indridae 1.Daubentoniidae 1. Lorisidae 2. Galagidae 1. Tarsiidae Callithricidae 2. Cebidae 1.Cercopithecidae 1. Hylobatidae 2. Pongidae 3. Hominidae 1. Tupaiinae 2. Ptilocercinae 1. Lemurinae 2.Cheirogaleinae Callimiconinae 2. Aotinae 3. Pithecinae 4. Alouattinae 5. Cebinae 6. Atelinae 1.Cercopithecinae 2. Colobinae - - (Homininae) 1. Tupaia 2. Dendrogale 3. Urogale 1. Ptilocercus 1. Lemur 2. Hapalemur 3. Lepilemur 1. Cheirogaleus 2. Microcebus 1. Indri 2. Lichanotus 3. Propithecus 1. Daubentonia 1. Loris 2. Nycticebus 3. Arctocebus 4. Perodicticus 1. Galago 1. Tarsius Callithrix 2. Leontocebus 1. Callimico 1. Aotes 2. Callicebus 1. Pithecia 2. Chiropotes 3. Cacajao 1. Alouatta 1. Cebus 2. Saimiri 1. Ateles 2. Brachyteles 3. Lagothrix 1. Macaca 2. Papio 7. Cynopithecus 1. Presbytis 2. Pygathrix 3. Rhinopithecus 4. Simias 5. Nasalis 6. Colobus 1. Hylobates 2.Symphalangus 1. Pongo 2. Pan 3. Gorilla 1. Homo
63
64
BAB XI EVOLUSI MANUSIA
11-1 BAB XI EVOLUSI MANUSIA Kedudukan Manusia dalam Taksonomi Di dalam penggolongan mahluk hidup, manusia dikelompokan ke dalam Primata yang berasal dari kata Latin primous yang artinya bisa utama, pertama
Lebih terperinciMUSEUM PALEOANTROPOLOGI
MUSEUM PALEOANTROPOLOGI dr. Tutiek Rahayu, M.Kes Tutik_rahayu@uny.ac.id 1 MATERI PAMERAN MUSEUM Sejarah hayat awal mula terjadinya kehidupan hingga kini. Pohon hayat menggambarkan perkembangan & pertumbuhan
Lebih terperinciEvolusi Primata BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar balakang
Evolusi Primata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar balakang Nenek moyang primata masa kini barangkali adalah sekelompok insektivora yang relatif tidak menarik ditinjau dari perspektif kita umat manusia atau berbentuk
Lebih terperinciKEMUNCULAN MANUSIA NORMAN D. LEVINE
KEMUNCULAN MANUSIA NORMAN D. LEVINE Evolusi manusia menjadi suatu hal yang tidak logis bagi banyak orang pada abad kesembilanbelas dan awal abad keduapuluh. Oleh sebab itu untuk tidak memicu keributan
Lebih terperinciMakhluk Manusia. Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Makhluk Manusia Pengantar Antropologi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 1. Makhluk Manusia dan Evolusi Ciriciri Biologis 2. Evolusi Primata dan Makhluk Manusia 3. Aneka Warna dan Organisma Manusia Dian
Lebih terperinci1. Berikut ini merupakan jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah...
Petunjuk A : Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 1. Berikut ini merupakan jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah... A. Pithecanthropus, Sinanthropus pekinensis, Australopithecus africanus
Lebih terperinciManusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau
KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau Prehistoric people. Manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat. Superfamili : Cercopithecoidea
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kelas : Mamalia Ordo : Primates Subordo : Anthropoidea Infraordo :
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Bukti Anatomi Perbandingan anatomi perbandingan.
1 PENDAHULUAN Evolusi merupakan proses perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung sangat lambat dan dalam kurun waktu yang sangat lama. Evolusi berjalan terus sepanjang masa. Evolusi menyebabkan
Lebih terperinciPENEMU 1. P.E.C. SCHEMULLING TAHUN 1864 FOSIL VERTEBRATA DARI KALIOSO 2. EUGENE DUBOIS, KURANG TERTARIK
PENEMU 1. P.E.C. SCHEMULLING TAHUN 1864 FOSIL VERTEBRATA DARI KALIOSO 2. EUGENE DUBOIS, KURANG TERTARIK 3. 1934, G.H.R. VON KOENINGSWALD MENEMUKAN ARTEFAK DI BARAT LAUT KUBAH SANGIRAN FOSIL MANUSIA SANGIRAN
Lebih terperinciMATERI: Teori Evolusi Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk primata
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan II MANUSIA DILIHAT DARI TEORI EVOLUSI MATERI: Teori Evolusi Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk primata Learning Outcome
Lebih terperinciJenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Gambar
Jenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Gambar Dalam hal penemuan fosil manusia purba, Indonesia menempati posisi yang penting, sebab fosil-fosil manusia purba yang ditemukan Indonesiaberasal dari semua
Lebih terperinciMengenal Manusia Purba Sejarah Kelas X
Mengenal Manusia Purba Sejarah Kelas X A. Manusia Purba Pernahkah kamu mendengar tentang Situs Manusia Purba Sangiran? Kini Situs Manusia Purba Sangiran telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN
BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1 Analisa Dalam pembuatan aplikasi animasi ini, penulis melakukan analisis terhadap beberapa aplikasi animasi lain yang dibuat oleh programer-programer masih terdapat banyak
Lebih terperinciLAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN
LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn. Sartika Devi Putri E.A.A NIM. 14148115 Angga
Lebih terperinciReview Pertemuan ke-4
lmu Kealaman Dasar (AD) Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya Pertemuan ke-5 Prepared by AKA-T UMS Review Pertemuan ke-4 Menjelaskan pembentukan alam semesta. Menjelaskan tentang tata surya Menjelaskan
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sumatera Lampung Selatan, 2018 Pengenalan Lingkungan dan Potensi Daerah (Sumatera)
Sub Topik: - Alur Persebaran Manusia di Pulau Sumatera - Suku-suku di Pulau Sumatera - Dinamika Peradaban di Pulau Sumatera Institut Teknologi Sumatera Lampung Selatan, 2018 Pengenalan Lingkungan dan Potensi
Lebih terperinci!. Jelaskan tentang teori seleksi alam yang dianut oleh charles darwin!
!. Jelaskan tentang teori seleksi alam yang dianut oleh charles darwin! seleksi alam yang dimaksud dengan teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya
Lebih terperinciJENIS_JENIS TIKUS HAMA
JENIS_JENIS TIKUS HAMA Beberapa ciri morfologi kualitatif, kuantitatif, dan habitat dari jenis tikus yang menjadi hama disajikan pada catatan di bawah ini: 1. Bandicota indica (wirok besar) Tekstur rambut
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
4 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasus 2.1.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 1. Website Pencarian bahan melalui
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.3
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.3 1. Fosil yang pertama kali ditemukan di Ngandong di tepi Sungai Bengawan Solo sekitar tahun 1931-1933... Meganthropus
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Orangutan Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae (Groves, 2001). Ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu jenis dari Sumatera
Lebih terperinciTujuan Pembelajaran : Menjelaskan... Teori asal-usul kehidupan Teori Lamarck Teori Darwin Mekanisme Evolusi Frekuensi Gen
Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan... Teori asal-usul kehidupan Teori Lamarck Teori Darwin Mekanisme Evolusi Frekuensi Gen TEORI ASAL KEHIDUPAN Abiogenesis Biogenesis Evolusi KIMIA Evolusi Biologi ABIOGENESIS
Lebih terperinciWAWASAN BUDAYA NUSANTARA. Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / Bayu Setyaningrum / Winda Setya M /
WAWASAN BUDAYA NUSANTARA Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / 14148126 2. Bayu Setyaningrum / 14148127 3. Winda Setya M / 14148128 Institut Seni Indonesia Surakarta 2015/2016 PERGERAKAN MANUSA DISANGIRAN
Lebih terperinciADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani
ADAPTASI DAN EVOLUSI Oleh : Aisyah Wardani EKOLOGI? EKOLOGI Ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya (jembatan ilmu alam dengan ilmu
Lebih terperinciTUGAS SEJARAH II MANUSIA PURBA TRINIL DAN SANGIRAN
TUGAS SEJARAH II MANUSIA PURBA TRINIL DAN SANGIRAN NAMA : RINI LARASATI KELAS : X MIA 5 MANUSIA PURBA TRINIL Museum Trinil terletak di pinggiran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dusun Pilang, Desa Kawu,
Lebih terperinciModul 1. Konsep Teori Evolusi
i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Evolusi dilengkapi dengan beberapa praktikum mandiri. Bahan kuliah ini membahas mengenai perubahan pandangan mengenai teori evolusi. Perubahan pandangan dalam teori
Lebih terperinciEvolusi, Rasiologi, Antropologi dan Hubungannya dengan Kesehatan dan Kependudukan
Evolusi, Rasiologi, Antropologi dan Hubungannya dengan Kesehatan dan Kependudukan Dra. Neni Trilusiana Rahmawati, MKes.,PhD. Fak. Kedokteran UGM Yogyakarta 2016 Kompetensi Dasar Memahami evolusi, rasiologi,
Lebih terperinciObservasi Migrasi Manusia di Situs Manusia Purba - Sangiran. Nopsi Marga Handayani Sekar Manik Pranita
Observasi Migrasi Manusia di Situs Manusia Purba - Sangiran Nopsi Marga Handayani 14148118 Sekar Manik Pranita - 14148159 Perjalanan Panjang Manusia Sebelum abad ke-18 Gagasan evolusi muncul Abad ke-18
Lebih terperinciContoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).
Kehidupan Manusia Pra Aksara Pengertian zaman praaksara Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman Praaksara yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka
Lebih terperinciSoal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2
Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak SMK Hang Tuah 2 1. Perbedaan yang ditemukan antar kambing dalam satu kandang disebut... A. Evolusi B. Adaptasi C. Variasi D. Klasifikasi 2. Diantara individu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bio-ekologi Ungko (Hylobates agilis) dan Siamang (Symphalangus syndactylus) 2.1.1 Klasifikasi Ungko (Hylobates agilis) dan siamang (Symphalangus syndactylus) merupakan jenis
Lebih terperinciKompetensi. created by darmadi ahmad MAMALIA. Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia CIRI-CIRI UMUM PENYEBARAN
CIRI-CIRI UMUM Kompetensi Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia PENYEBARAN KLASIFIKASI MORFOLOGI DAN ANATOMI EXIT CIRI-CIRI UMUM - Memiliki kelenjar MAMAE - Tubuh
Lebih terperinci8 hewan pra sejarah yang paling terkenal
rajaebookgratis.com unik files Page 1 8 hewan pra sejarah yang paling terkenal 1. Triceratops Nama : Triceratops Panjang : 9 m, tinggi 3 m Massa : 12 ton Zaman : Akhir Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primata adalah salah satu bagian dari golongan mamalia (hewan menyusui) dalam kingdom animalia (dunia hewan). Primata muncul dari nenek moyang yang hidup di pohon-pohon
Lebih terperinciGEOLOGI SEJARAH RANGKUMAN SKALA WAKTU GEOLOGI. Oleh: MOHAMAD IKBAL GANI NIM Dosen Pengampu: RONAL HUTAGALUNG, S.T, M.
GEOLOGI SEJARAH RANGKUMAN SKALA WAKTU GEOLOGI Oleh: MOHAMAD IKBAL GANI NIM. 471 413 023 Dosen Pengampu: RONAL HUTAGALUNG, S.T, M.T UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN ILMU
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing
TINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing Kambing diklasifikasikan ke dalam kerajaan Animalia; filum Chordata; subfilum Vertebrata; kelas Mammalia; ordo Artiodactyla; sub-ordo Ruminantia; familia Bovidae; sub-familia
Lebih terperinciWAWASAN BUDAYA NUSANTARA OBSERVASI SANGIRAN. Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn.
WAWASAN BUDAYA NUSANTARA OBSERVASI SANGIRAN Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn. Oleh: Muhammad Faried (14148116) Alim Yuli Aysa (14148137) Jurusan Seni Media Rekam Fakultas Seni Rupa dan Desain
Lebih terperinciA. Manusia Purba di Indonesia
A. Manusia Purba di Indonesia A. Pilihan ganda 1. Jawaban: b Para peneliti mengelompokkan jenis-jenis manusia purba berdasarkan perbedaan bentuk atau bagian tubuh. Bagian tubuh yang digunakan untuk mengelompokkan
Lebih terperinciTEORI EVOLUSI DAN PETUNJUK ADANYA EVOLUSI. Disusun Oleh Kelompok 1
TEORI EVOLUSI DAN PETUNJUK ADANYA EVOLUSI Disusun Oleh Kelompok 1 PERKENALAN KELOMPOK PENGERTIAN EVOLUSI Evolusi dari segi bahasa (Bahasa Inggris: evolution), berarti perkembangan. Dalam ilmu sejarah,
Lebih terperinciANALISA KEKERABATAN 14 SPESIES PRIMATA DENGAN PROGRAM MEGA 4. Abdul Rahman Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB
ANALISA KEKERABATAN 14 SPESIES PRIMATA DENGAN PROGRAM MEGA 4 Abdul Rahman Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB Abstrak Primata adalah kelompok mamalia berplasenta, memiliki tiga jenis
Lebih terperinci2. KERABAT DUGONG. Gambar 2.1. Taksonomi dugong dan kerabatnya
2. KERABAT DUGONG Dalam klasifikasi hewan, dugong termasuk Class Mammalia yang mempunyai karakterisktik menyusui anaknya. Di bawah Class Mammalia dugong tergolong dalam Ordo Sirenia. Seluruh anggota Ordo
Lebih terperinciTOPIK II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
TOPIK II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KONSEP Pengertian keanekaragaman hayati Tujuan klasifikasi Dasar klasifikasi Beberapa model klasifikasi Klasifikasi Menurut Carolus Linnaeus Binomial Nomenclatur Sistem
Lebih terperinciPerbandingan Tulang dan Lokomosi. pada Quadrupedal dan Bipedal
105 Perbandingan Tulang dan Lokomosi pada Quadrupedal dan Bipedal Arif Wicaksono 1, Sasanthy Kusumaningtyas 2 1 Departemen Anatomi Medik, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN 2 Departemen Anatomi,
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung
Lebih terperinciPermulaan. Asal Mula dan Evolusi Kehidupan. Atmosfer Pertama. Kondisi pada Awal Bumi
Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Jurusan Agribisnis Pertemuan ke 2 Asal Mula dan Evolusi Kehidupan Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP E-mail: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. binatang atau fauna) adalah makhluk hidup yang paling beragam di planet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hewan membentuk kerajaan (kingdom) terbesar dari lima kerajaan alami di dunia. Karakteristik yang membuat hewan mencapai keberhasilan besar diantaranya adalah kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tikus dan mencit adalah hewan pengerat (rondensia) yang lebih dikenal sebagai hama tanaman pertanian, perusak barang digudang dan hewan pengganggu yang menjijikan di
Lebih terperinciMenurut Borroret al (1992) serangga berperan sebagai detrivor ketika serangga memakan bahan organik yang membusuk dan penghancur sisa tumbuhan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serangga masuk dalam filum Arthropoda dan kingdom Animalia yang memiliki keragaman Spesies terbesar dibandingkan dengan binatang yang lain yaitu hampir 75% dari total
Lebih terperinciMATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI SOSIAL BUDAYA. Dr. Hj. RITA RAHMAWATI, M.Si
MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI SOSIAL BUDAYA Dr. Hj. RITA RAHMAWATI, M.Si Teori Sejarah Kehidupan : Teori Penciptaan Terpisah: Spesies tidak berubah dan ada banyak asal mula spesies sebanyak spesiesnya.
Lebih terperinciRIBBON SEAL (ANJING LAUT PITA) HISTRIOPHOCA FASCIATA. Di susun oleh: Nandia Putri Aulia Nida Nurhanifah
RIBBON SEAL (ANJING LAUT PITA) HISTRIOPHOCA FASCIATA Di susun oleh: Nandia Putri Aulia 1417021083 Nida Nurhanifah 1417021084 KARAKTERISTIK DIAGNOSTIK DAN TAKSONOMI Merupakan spesies endemik Pasifik Utara.
Lebih terperinciOWA JAWA SEBAGAI SATWA PRIMATA YANG DILINDUNGI
BAB II OWA JAWA SEBAGAI SATWA PRIMATA YANG DILINDUNGI 2.1 Pengetian Satwa Primata Menurut Jatna Supriatna dan Edy Hendras Wahyono (2000) Primata adalah anggota dari ordo biologi primata. Ordo atau bangsa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. frugivora lebih dominan memakan buah dan folivora lebih dominan memakan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Taksonomi Kokah Menurut jumlah dan jenis makanannya, primata digolongkan pada dua tipe, yaitu frugivora lebih dominan memakan buah dan folivora lebih dominan memakan daun. Seperti
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Geografis 2.1.1. Pengertian dan Konsep Dasar Prahasta (2001) menyebutkan bahwa pengembangan sistem-sistem khusus yang dibuat untuk menangani masalah informasi
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Tinjauan Umum Kerbau Kerbau adalah hewan ruminansia dari sub famili Bovidae yang berkembang di banyak bagian dunia dan diduga berasal dari daerah India. Kerbau domestikasi atau
Lebih terperinciTEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Oleh : Drs. Marmayadi Drs.Didik Paranto SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Definisi manusia Purba
Lebih terperinciA. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup B. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Menginventarisasi karakter morfologi individu-individu penyusun populasi 2. Melakukan observasi ataupun pengukuran terhadap
Lebih terperinciARTIKEL Kehidupan muncul di bumi dengan tiba tiba dan dalam bentuk yang kompleks DAN mengapa transisi dari air ke darat tidak mungkin
ARTIKEL Kehidupan muncul di bumi dengan tiba tiba dan dalam bentuk yang kompleks DAN mengapa transisi dari air ke darat tidak mungkin Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamaiah Dasar Dosen : Syafa at Ariful Huda
Lebih terperinciSEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI
EXHIBIT PLANNING Asistensi VI - 5 Desember 2014 SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI MUSEUM GEOLOGI BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL INDONESIA 2014 LAYOUT & STORY LINE SEBELUMNYA (EKSISTING)
Lebih terperinciBab 7 EVOLUSI SMA Labschool Jakarta
Bab 7 EVOLUSI SMA Labschool Jakarta ASAL USUL KEHIDUPAN Teori Abiogenesis Teori Biogenesis Teori Kosmozoa Percobaan Redi Percobaan Spallanzani Percobaan Pasteur Evolusi Kimia Evolusi Biologi Percobaan
Lebih terperinciMengamati Kehidupan Hewan
8 Mengamati Kehidupan Hewan Ketekunan adalah ciri seorang pembelajar. Berhubungan dengan hal ini, kamu akan mengamati benda melalui kegiatan menulis dan membaca. Belajar Apa di Pelajaran 8? Mengenal isi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kuda
TINJAUAN PUSTAKA Kuda Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) memiliki klasifikasi ilmiah yaitu kerajaan Animalia (hewan), filum Chordata (bertulang belakang), kelas Mammalia (menyusui), ordo Perissodactylater
Lebih terperinci10 Hewan Langka Di Indonesia
10 Hewan Langka Di Indonesia 10 Hewan Langka Di Indonesia Indonesia terkenal dengan kekayaan flora dan fauna. Termasuk flora dan fauna langka juga terdapat di Indonesia. Sudah menjadi penyakit kronis di
Lebih terperinciIDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi
IDENTIFIKASI IKAN Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Mata Kuliah Iktiologi IDENTIFIKASI Suatu usaha pengenalan dan deskripsi yang teliti serta tepat terhadap spesies, dan memberi
Lebih terperinci10.1. Pendahuluan. by Djauhari Noor 242
10 FOSIL 10.1. Pendahuluan Berdasarkan asal katanya, fosil berasal dari bahasa latin yaitu fossa yang berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk
Lebih terperinciRAN G K U M AN K I S I - K I S I S E J AR A H P E M I N AT AN U AS 1 X I P S ( )
RAN G K U M AN K I S I - K I S I S E J AR A H P E M I N AT AN U AS 1 X I P S ( 2 0 1 5-2 0 1 6 ) 1) 3 UNSUR UTAMA DALAM SEJARAH Manusia : sebagai pelaku dan penggerak sejarah Ruang : lokasi di mana peristiwa
Lebih terperinciSEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PETERNAKAN BBRP PENINGGALAN KUNO DI BABILONIA, SIRIA DAN MESIR ( TH.) GAMBAR-GAMBAR
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PETERNAKAN BBRP PENINGGALAN KUNO DI BABILONIA, SIRIA DAN MESIR (5.000 6.000 TH.) GAMBAR-GAMBAR PERAN PENTING HEWAN (SAPI, DOMBA, KAMBING, KELEDAI, KUDA) DLM PERADAPAN MANUSIA
Lebih terperinciPENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA
PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA Materi Penyebaran Komunitas Fauna di Dunia Keadaan fauna di tiap-tiap daerah (bioma) tergantung pada banyak kemungkinan yang dapat diberikan daerah itu untuk memberi
Lebih terperinci2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya
Lebih terperinciEVOLUSI. Pengertian evolusi - Bukti adanya evolusi - Mekanisme evolusi
EVOLUSI Pengertian evolusi - Bukti adanya evolusi - Mekanisme evolusi TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN TEORI ABIOGENESIS MENYATAKAN BAHWA MAKHLUK HIDUP BERASAL DARI BENDA TAK HIDUP, TEORI BIOGENESIS MENYATAKAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tikus
5 TINJAUAN PUSTAKA Tikus Tikus merupakan salah satu satwa liar yang menjadi hama penting bagi kehidupan manusia baik dalam bidang pertanian, perkebunan, maupun permukiman. Lebih dari 150 spesies tikus
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang cukup besar dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Seiring dengan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah sejak lama kuda dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia, zaman dahulu kuda digunakan untuk alat transportasi karena kuda mempunyai tenaga yang cukup besar dan memiliki
Lebih terperinciManusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah
Manusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah Masa Prasejarah Indonesia dimulai dengan adanya kehidupan manusia purba yang pada saat itu belum mengenal baca dan tulis. Masa yang juga dikenal dengan nama
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Morfologi Umum Primata
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Morfologi Umum Primata Secara keseluruhan primata sudah mengalami spesialisasi untuk hidup di pohon. Menurut J.R. Napier dan P.H. Napier (1967), klasifikasi ilmiah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kambing 1. Kambing Boer Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata "Boer" artinya petani. Kambing Boer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bio-Ekologi Owa Jawa 2.1.1 Taksonomi Klasifikasi owa jawa berdasarkan warna rambut, ukuran tubuh, suara, dan beberapa perbedaan penting lainnya menuru Napier dan Napier (1985)
Lebih terperinciTINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi
II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Perkembangan Domba Asia merupakan pusat domestikasi domba. Diperkirakan domba merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi oleh manusia kira-kira
Lebih terperinciBAB IV TAMPILAN HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV TAMPILAN HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Tampilan hasil merupakan bentuk form aplikasi yang telah dirancang dan dibangun. Adapun tampilan hasil dari animasi kehidupan manusia purba adalah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Menurut Tomaszewska et al. (1993) domba berasal dari Asia, yang terdiri atas 40 varietas. Domba-domba tersebut menyebar hampir di setiap negara. Ternak domba merupakan
Lebih terperinciWAWASAN BUDAYA NUSANTARA
WAWASAN BUDAYA NUSANTARA Di Susun oleh : Tommy Gustiansyah Putra (14148114) Putri Raudya Sofyana (14148140) Institut Seni Indonesia Surakarta 2015/2016 TEORI EVOLUSI DARWIN Charles Darwin (1809-1882) ahli
Lebih terperinci2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian
2015 LUWAK Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian LUWAK A. Biologi Luwak Luwak merupakan nama lokal dari jenis musang
Lebih terperinciBAB III ZAMAN PRASEJARAH
79 BAB III ZAMAN PRASEJARAH Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari: A.
Lebih terperinciDEDE MULYANTO. Marxisme dan Evolusi Manusia
DEDE MULYANTO Marxisme dan Evolusi Manusia Dengan kerjasama IndoPROGRESS Bandung 2016 Marxisme dan Evolusi Manusia Dede Mulyanto Judul : Marxisme dan Evolusi Manusia Penulis : Dede Mulyanto Penyunting
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi Di seluruh dunia, terdapat 20 jenis spesies Macaca yang tersebar di Afrika bagian utara, Eropa, Rusia bagian tenggara, dan Asia (Nowak, 1999). Dari 20 spesies tersebut
Lebih terperinciTUGAS ETIKA PROFESI PERBEDAAN MANUSIA DAN BINATANG. DOSEN PENGAMPU: Dr. Ir. ZAINAL ARIFIN, MS SEMESTER. III
TUGAS ETIKA PROFESI PERBEDAAN MANUSIA DAN BINATANG DOSEN PENGAMPU: Dr. Ir. ZAINAL ARIFIN, MS SEMESTER. III JUNAIDI PANGERAN SAPUTRA NIRM. 06 2 4 10 375 SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN
Lebih terperinciASAL USUL RAS MELAYU DAN PENYEBARANNYA
ASAL USUL RAS MELAYU DAN PENYEBARANNYA Jurnalis Uddin Lembaga Studi Kependudukan dan Gender UNIVERSITAS YARSI e-mail: jurnalis.uddin@yarsi.ac.id Disajikan pada Konperensi SAIN DAN TEKNOLOGI di ALAM MELAYU
Lebih terperinciLutung. (Trachypithecus auratus cristatus)
Lutung (Trachypithecus auratus cristatus) Oleh: Muhammad Faisyal MY, SP PEH Pelaksana Lanjutan Resort Kembang Kuning, SPTN Wilayah II, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Trachypithecus auratus cristatus)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Rahang Tumbuh-kembang adalah suatu proses keseimbangan dinamik antara bentuk dan fungsi. Prinsip dasar tumbuh-kembang antara lain berkesinambungan,
Lebih terperinciFOSIL. Macammacam Pengawetan Fosil
FOSIL Fosil bahasa Latin fossa yang berarti quotmenggali keluar dari dalam tanahquot adalah sisasisa atau bekasbekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisasisa hewan atau
Lebih terperinciPsikologi Faal. Minggu Pertama
Psikologi Faal Minggu Pertama Garis Besar Perkuliahan Tujuan Topik Referensi Jadwal Kuliah Penilaian Kontrak Belajar Pertemuan I Materi Pengantar Psikologi Faal Landasan genetika dari perilaku Isu-isu
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun
II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan
Lebih terperinciPertumbuhan & Perkembangan Manusia Elly, PLSBT, 2008
Pertumbuhan & Perkembangan Manusia Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Salah satu unsur penting dalam lingkungan hidup adalah manusia. Manusia secara biologis tergolong dalam homo sapiens. Manusia adalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Kambing 2.1.1. Kambing Kacang Menurut Mileski dan Myers (2004), kambing diklasifikasikan ke dalam : Kerajaan Filum Kelas Ordo Famili Upafamili Genus Spesies Upaspesies
Lebih terperinciInteraksi Manusia Dengan Lingkungan!!! 1. Pertumbuhan dan perkembangan Manusia 2. Lingkungan dan Ekosistem 3. Peranan Manusia dan Lingkungan Hidup
Interaksi Manusia Dengan Lingkungan!!! 1. Pertumbuhan dan perkembangan Manusia 2. Lingkungan dan Ekosistem 3. Peranan Manusia dan Lingkungan Hidup PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN MANUSIA Manusia = Homo Sapiens
Lebih terperinciKucing CHINCHILLA LONGHAIR (Chinchilla Persian, Janjira)
Kucing CHINCHILLA LONGHAIR (Chinchilla Persian, Janjira) Kucing Chinchilla Longhair atau sering disebut kucing Chinchilla Persian, di Asia Tenggara dikenal juga dengan sebutan kucing Janjira, juga sering
Lebih terperinciJAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI
KTSP & K-13 Kelas X geografi JAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami karakteristik lapisan dan struktur
Lebih terperinciEVOLUSI PENGERTIAN EVOLUSI
PENGERTIAN EVOLUSI Evolusi berasal dari kata evolve yang artinya perubahan.dengan demikian evolusi dapat diartikan sebagai perubahan atau perkembangan struktur makhluk hidup secara bertahap menjadi lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reptil adalah salah satu fauna yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara yang memiliki jenis reptil paling tinggi
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang
II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Asal-Usul dan Klasifikasi Domba Domba yang dijumpai saat ini merupakan hasil domestikasi yang dilakukan manusia. Pada awalnya domba diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Artiodactyla, Anak Bangsa (Subordo) Ruminansia dan Suku (Family)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Rusa Rusa merupakan salah satu jenis satwa yang termasuk dalam Bangsa (Ordo) Artiodactyla, Anak Bangsa (Subordo) Ruminansia dan Suku (Family) Cervidae. Suku Cervidae terbagi
Lebih terperinci