PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI"

Transkripsi

1 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI Ajeng Satiti Nur Fadjrih Asyik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Intellectual capital (IC) is a concept in assessing financial performance which is quite developing in recent years lately. IC consists of three components i.e. Human Capital Efficiency coefficient (HCE), Structural Capital Efficiency coefficient (SCE), Capital Employed Efficiency coefficient (CEE). In general, IC describes the optimum use of company resources component which consist of human resources, structural capital resources, and capital resources. This research is meant to find out the efficiency influence of additional value from IC resources. The research samples consist of 11 insurance companies which are listed in the Indonesia Stock Exchange and they have been selected by using the purposive sampling method. The statistics method which is applied in order to determine the influence of IC to the financial performance is the multiple linear regressions analysis. The result of this research indicates the simultaneous influence efficiency of additional value from IC resources to the financial performance which is measured by using Return on Asset (ROA). Partially, only the Structural Capital Efficiency coefficient (SCE) has significant influence to the Return on Asset (ROA). Unlike the SCE, the Human Capital Efficiency coefficient (HCE) and Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) has no influence to the financial performance. Keywords: intellectual capital (IC), return on asset (ROA), insurance company. ABSTRAK Intellectual capital (IC) merupakan konsep dalam menilai kinerja keuangan yang cukup berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini. IC terdiri atas tiga komponen yaitu Human Capital Efficiency coefficient (HCE), Structural Capital Efficiency coefficient (SCE), Capital Employed Efficiency coefficient (CEE). Secara umum, IC menggambarkan tentang optimalisasi penggunaan komponen sumber daya perusahaan yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya structural, dan sumber daya modal untuk menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efisiensi nilai tambah dari sumber daya IC. Sampel penelitian ini terdiri atas 11 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dipilih secara purposive sampling. Metode statistik yang digunakan untuk menentukan pengaruh IC terhadap kinerja keuangan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh secara simultan efisiensi nilai tambah dari sumber daya IC terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Secara parsial, hanya Structural Capital Efficiency coefficient (SCE) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Sedangkan Human Capital Efficiency coefficient (HCE) dan Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Kata kunci: intellectual capital (IC), return on asset(roa), perusahaan asuransi. PENDAHULUAN Menurut Hidayat (dalam Santosa dan Setiawan, 2004), kekayaan yang dimiliki oleh suatu Negara, secara konseptual, dapat dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu kekayaan berwujud atau bersifat fisik (seperti uang, emas dan logam mulia, lahan dan hutan, sumber daya alam tanah dan tambang, sumber daya manusia, sumber daya laut, infrastruktur fisik, properti, pabrik) dan kekayaan tak berwujud atau bersifat non-fisik (seperti ideologi,

2 konstitusi, kebudayaan, nasionalisme, etos kerja, pendidikan, ketrampilan, kesehatan, kompetensi, mutu sumber daya manusia, daya saing, disiplin, budaya produktif, kepatuhan terhadap hukum, metode manajemen, kreativitas, dan inovasi). Bagi perusahaan, kekayaan merupakan salah satu indikator keberhasilan. Pada era pra industri dan industri, kekayaan pada kelompok pertama yaitu yang bersifat fisik memegang peranan penting bagi perusahaan. Namun seiring dengan perubahan jaman menjadi semakin dinamis, sumber daya fisik tidak lagi memegang peranan penting dibanding sumber daya non-fisik atau aset tak berwujud. Sejak tahun 1990-an perhatian praktek pengelolaan aset tak berwujud (intangible asset) telah meningkat secara dramatis (Harrison dan Sullivan, 2000). Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran intangible asset tersebut adalah intellectual capital (IC) yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Petty dan Guthrie, 2000). Salah satu area yang menarik perhatian baik akademisi maupun praktisi adalah yang terkait dengan kegunaan IC sebagai salah satu instrument untuk menentukan nilai perusahaan (Edvinsonn dan Malone, 1997; Sveiby, 2001). Konsep IC merupakan hal yang cukup baru di dunia akuntansi, tidak hanya di Indonesia tetapi juga lingkungan bisnis secara global. Untuk penerapannya hanya ada beberapa negara yang mulai menerapkan konsep ini misalnya Australia, Amerika, dan negara-negara Skandinavia. Pada umumnya nilai lebih suatu perusahaan belum terdeteksi secara maksimal, bahkan ada perusahaan yang masih belum menemukan nilai lebih sebenarnya yang dimiliki (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). IC merupakan pengetahuan dan wawasan tentang kolektivitas sosial seperti organisasi, komunitas intelektual serta praktik-praktik professional. IC mewakili sumber daya yang bernilai dan kemampuan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Organisasi yang tidak memperhatikan kekayaan intelektual yang dimiliki, akan menjadi organisasi yang tidak berkembang. Organisasi pembelajaran senantiasa mengembangkan kemampuan intelektual, termasuk intelektual individu yang selanjutnya akan memperkaya modal intelektual organisasi yang akan berpengaruh pada kinerja organisasi. Secara umum, diasumsikan bahwa peningkatan dan digunakannya pengetahuan dengan lebih baik akan menyebabkan pengaruh yang bermanfaat bagi kinerja perusahaan (Ulum, 2009). Komponen IC terdiri atas human capital (HC), structural capital (SC), dan customer capital (CC). HC merepresentasi individual knowledge stock suatu organisasi yang direpresentasikan oleh karyawannya. HC merupakan kombinasi dari genetic inheritance yang meliputi pendidikan, pengalaman, dan perilaku tentang kehidupan dan bisnis. SC meliputi non-human storehouses of knowledge dalam organisasi, yaitu database, strategies, organizational charts, process manuals, routines, dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar daripada materinya. Sedangkan CC adalah pengetahuan yang melekat dalam marketing channels dan customer relationship dimana suatu organisasi mengembangkannya melalui jalannya bisnis (Bontis et al., 2000). Di Indonesia, penelitian tentang IC diantaranya telah dilakukan oleh Ulum (2008) melakukan penelitian yang menggunakan instrumen VAIC TM untuk melihat pengaruh IC terhadap kinerja perusahaan perbankan (ROA, ATO, dan growth in revenue). Hasil penelitiannya adalah tidak semua komponen VAIC TM memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain itu tidak semua ukuran kinerja keuangan berkorelasi dengan komponen VAIC TM. Hanya koefisien HC yang signifikan menjelaskan konstruk VAIC TM dan ROA yang signifikan untuk menjelaskan variabel kinerja keuangan perusahaan. 2

3 Dalam penelitian ini, perusahaan asuransi dipilih sebagai obyek penelitian didasarkan pada suatu alasan bahwa perusahaan tersebut memiliki karakteristik dari organisasi berbasis pengetahuan. Berdasarkan pada pengelompokan Global Industry Clasification Standard dalam Woodcook dan Whiting (dalam Pramelasari, 2010), yang membagi perusahaan menjadi dua kelompok yaitu perusahaan yang padat IC (high ICintensive industries) dan perusahaan yang tidak padat IC (low-ic intensive industries), perusahaan asuransi merupakan salah satu perusahaan yang masuk dalam kelompok perusahan padat IC. Asni (2007) dalam penelitiannya menguji pengaruh IC terhadap nilai pasar pada empat industri jasa keuangan (bank, sekuritas, pembiayaan, dan asuransi). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa kinerja IC hanya mempengaruhi nilai pasar perusahaan asuransi saja. Sehingga dalam penelitian ini difokuskan pada perusahaan asuransi dengan tujuan menggali pengaruh IC terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi. Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh IC yang diukur dengan VAIC TM terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Assets (ROA) secara simultan pada perusahaan asuransi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah terdapat pengaruh IC yang diukur dengan VAIC TM terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Assets (ROA) secara parsial pada perusahaan asuransi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengkaji pengaruh Intellectual Capital (IC) yang terdiri atas: human capital efficiency (HCE), structural capital efficiency (SCE), dan capital employed efficiency (CEE) yang diukur dengan metode VAIC TM (Value Added Intellectual Coefficient) terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Retun On Assets (ROA) pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. TINJAUAN TEORETIS Teori Stakeholder (Stakeholder theory) Teori ini merupakan teori yang menjadi dasar utama dari penelitian di bidang IC. Guthrie et al. (dalam Ulum, 2009) menyatakan bahwa teori ini digunakan sebagai dasar utama untuk menjelaskan hubungan IC dengan kinerja perusahaan. Teori tersebut menjelaskan alasan pengungkapan suatu informasi oleh perusahaan dalam laporan keuangan. Stakeholder theory menyatakan bahwa organisasi akan memilih secara sukarela mengungkap informasi tentang kinerja lingkungan, sosial, dan intelektual mereka melebihi dan di atas permintaan wajibnya untuk memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui oleh stakeholder. Sehingga memiliki kekuatan stakeholder untuk mempengaruhi manajemen korporasi. Hal tersebut merupakan fungsi dari tingkat pengendalian stakeholder atas sumber daya yang dibutuhkan organisasi. Ketika para stakeholder berupaya untuk mengendalikan sumber daya organisasi, maka orientasinya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kesejahteraan tersebut diwujudkan dengan semakin tingginya return yang dihasilkan oleh organisasi. Dalam konteks ini, para stakeholder berkepentingan untuk mempengaruhi manajemen dalam proses pemanfaatan seluruh potensi yang dimiliki oleh organisasi. Karena hanya dengan pengelolaan yang baik dan maksimal atas seluruh potensi inilah organisasi akan dapat menciptakan value added untuk kemudian mendorong kinerja keuangan perusahaan yang merupakan orientasi para stakeholder dalam mengintervensi manajemen. 3

4 Intellectual Capital Penelitian tentang IC diawali oleh Tom Stewart, Juni 1991, menulis sebuah artikel Brain Power How Intellectual Capital Is Becoming America s Most Valuable Asset, yang kemudian mengantar IC kepada agenda manajemen (Ulum, 2009). Dalam artikel tersebut, Stewart mendefinisikan IC sebagai the sum of everything everybody in your company knows that gives you a competitive edge in the market place. It is intellectual material knowledge, information, intellectual property, experience that can be put to use to create wealth. Edvinsson dan Malone (1997) mengidentifikasikan IC sebagai nilai yang tersembunyi (hidden value) dari bisnis. Terminologi tersembunyi disini digunakan untuk dua hal yang berhubungan. Pertama, IC khususnya aset intelektual atau aset pengetahuan, adalah tidak terlihat secara umum seperti layaknya aset tradisional. Dan kedua, aset semacam itu biasanya tidak terlihat pada laporan keuangan. Komponen Intellectual Capital Dari beberapa peneliti yang mendefinisikan IC, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat komponen spesifik dari IC. International Federation of Accountants atau IFAC (1998) mengklasifikasi intellectual capital dalam tiga kategori yaitu: human capital, relational capital, dan organizational capital. Human capital (HC) merupakan komponen terpenting dalam suatu perusahaan. HC menjadi lifeblood dalam intellectual capital yang didalamnya terdapat sumber innovation dan improvement. Karena didalamnya terdapat pengetahuan, ketrampilan, dan kompentensi yang dimiliki oleh karyawan perusahaan. HC dapat meningkat jika perusahaan dapat memanfaatkan dan mengembangkan pengetahuan, kompentensi, dan ketrampilan karyawannya secara efisien. Oleh karena itu, human capital merupakan sumber daya kunci yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga perusahaan mampu bersaing dan bertahan di lingkungan bisnis yang dinamis. Dengan memiliki karyawan yang berkeahlian dan berketerampilan, maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menjamin keberlangsungan perusahaan tersebut. Meningkatnya kinerja perusahaan juga akan meningkatkan persepsi pasar, meski hal tersebut merupakan komponen yang sulit diukur (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Structural capital (SC) merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan. Misalnya sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, dan filosofi manajemen (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Seorang individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka IC tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Relational capital (RC) atau customer capital (CC) merupakan hubungan yang harmonis association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok, pelanggan, dan juga pemerintah serta masyarakat. Relational capital dapat muncul dari berbagai bagian di luar lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ) Metode Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ) dikembangkan oleh Ante Pulic pada tahun 1998 yang didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud dan aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan. VAIC TM merupakan instrumen untuk mengukur kinerja IC perusahaan. Keunggulan metode ini adalah relatif mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan karena data yang dibutuhkan mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk 4

5 menghitung berbagai rasio tersebut adalah angka-angka keuangan yang standar yang umumnya tersedia di laporan keuangan perusahaan. Model VAIC TM dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA) yang dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output (OUT) merupakan pendapatan dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar sedangkan input (IN) merupakan beban yang digunakan dalam memperoleh pendapatan. Asumsi utama dari VAIC TM yaitu beban tenaga kerja dianggap sebagai aset dan bukan sebagai biaya sehingga disebut dengan human capital. Beban karyawan tidak termasuk dalam input. Hal ini disebabkan intellectual potential (yang direpresentasikan dengan beban karyawan) berperan aktif dalam proses penciptaan VA sehingga tidak dihitung sebagai biaya. Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity) (Tan et al., 2007). VAIC TM merupakan penjumlahan dari tiga indikator yang terdiri atas Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE) dan Capital Employed Efficiency (CEE). 1. Human Capital Efficiency (HCE) adalah indikator efisiensi nilai tambah modal manusia. HCE merupakan rasio dari Value Added (VA) terhadap Human Capital (HC). Hubungan ini mengindikasikan kemampuan modal manusia membuat nilai pada sebuah perusahaan. HCE dapat diartikan juga sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan nilai tambah setiap rupiah yang dikeluarkan pada modal manusia. HCE menunjukkan berapa banyak Value Added (VA) dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja (Ulum, 2008). 2. Structural Capital Efficiency (SCE) adalah indikator efisiensi nilai tambah modal struktural. SCE merupakan rasio dari SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai (Tan et al., 2007). 3. Capital Employed Efficiency (CEE) adalah indikator efisiensi nilai tambah modal yang digunakan. CEE merupakan rasio dari VA terhadap CE. CEE menggambarkan berapa banyak nilai tambah perusahaan yang dihasilkan dari modal yang digunakan. CEE yaitu kalkulasi dari kemampuan mengelola modal perusahaan (Imaningati, 2007). Pulic (1998) menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien VAIC TM maka semakin baik pula efisiensi nilai tambah dari total sumber daya perusahaan yang bersangkutan. Nilai tambah merupakan indikator tujuan secara keseluruhan dari keberhasilan bisnis yang tercermin pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai yang diperlukan dalam investasi pada sumber daya termasuk gaji, bunga untuk aset keuangan, dividen untuk investor, pajak untuk pemerintah, dan investasi untuk pengembangan selanjutnya. Kinerja Perusahaan Kinerja merupakan kemampuan organisasi untuk meraih tujuan-tujuannya melalui pemakaian sumberdaya secara efektif dan efisien. Efektivitas berarti seberapa jauh organisasi meraih sasaran yang ditetapkan, sedangkan efisiensi merupakan pemakaian sumberdaya seminimal mungkin untuk meraih output dalam jumlah tertentu (Daft, 2002). Kinerja suatu perusahaan dapat diukur melalui penilaian kinerja keuangan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kinerja keuangan dapat dinilai dari laporan keuangan perusahaan yang menggambarkan kondisi perusahaan di suatu periode tertentu. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan 5

6 posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan akan tergambar di dalamnya aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi dan juga digunakan sebagai alat pengukur kinerja perusahaan. Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu ukuran atau tolak ukur tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan adalah rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan. Adapun jenis perbandingan dalam analisis rasio keuangan meliputi dua bentuk yaitu membandingkan rasio masa lalu, saat ini ataupun masa yang akan datang untuk perusahaan yang sama. Dan bentuk yang lain yaitu dengan perbandingan rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis Return on Assets (ROA) adalah rasio profitabilitas kunci yang mengukur jumlah profit yang diperoleh tiap rupiah aset yang dimiliki perusahaan. ROA memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset untuk operasional perusahaan. ROA memberi gambaran kepada investor tentang bagaimana perusahaan mengkonversikan uang yang telah diinvestasikan dalam laba bersih. Jadi, ROA adalah indikator dari profitabilitas perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba bersih. ROA dihitung dengan membagi laba bersih (net income) dengan rata-rata total aset perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA, maka perusahaan tersebut semakin efisien dalam menggunakan asetnya. Hal ini berarti bahwa perusahaan tersebut dapat menghasilkan uang (earnings) yang lebih banyak dengan investasi yang sedikit. Pengembangan Hipotesis H 1 : Intellectual capital (IC) yang terdiri atas Human Capital Efficiency coefficient (HCE), Structural Capital Efficiency coefficient (SCE), Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan Return on Assets (ROA). H 2a : Human Capital Efficiency coefficient (HCE) berpengaruh terhadap kinerja keuangan Return on Assets (ROA). H 2b : Structural Capital Efficiency coefficient (SCE) berpengaruh terhadap kinerja keuangan Return on Assets (ROA). H 2c : Capital Employed Efficiency coefficient (CCE) berpengaruh terhadap kinerja keuangan Return on Assets (ROA). METODE PENELITIAN Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu jenis penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel yang bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi antar variabel tersebut. Variabel yang akan diteliti korelasinya dalam penelitian ini adalah pengaruh IC (VAIC TM ) terhadap kinerja keuangan (ROA). Populasi (objek) penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia. Teknik Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi keseluruhan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria di atas. Jumlah elemen dalam sampel pada penelitian ini diambil secara purposive sampling, yaitu pemilihan sampel yang didasarkan atas kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagia berikut: 6

7 1. Perusahaan asuransi yang telah go public dan terdaftar di BEI sejak sebelum tahun 2008 dan masih tercatat sebagai emiten hingga tahun Perusahaan asuransi yang menjadi sampel adalah perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember. Tabel 1 Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Kode 1 Asuransi Bina Dana Arta Tbk ABDA 2 Asuransi Harta Aman Pratama Tbk AHAP 3 Asuransi Multi Artha Guna Tbk AMAG 4 Asuransi Bintang Tbk ASBI 5 Asuransi Dayin Mitra Tbk ASDM 6 Asuransi Jasa Tania Tbk ASJT 7 Asuransi Ramayana Tbk ASRM 8 Lippo General Insurance Tbk LPGI 9 Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk MREI 10 Panin Insurance Tbk PNIN 11 Panin Financial Tbk PNLF Sumber: BEI Teknik Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi, yaitu mengumpulkan data sekunder. Data yang dikumpulkan meliputi laporan keuangan tahunan perusahaan sektor asuransi yang menjadi sampel penelitian. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Independen Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ) VAIC TM adalah metode yang dikembangkan oleh Ante Pulic yang digunakan untuk mengukur keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai. Hasil perhitungan dengan menggunakan VAIC TM kemudian disebut BPI (Business Performance Indicator). Metode ini dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: VAIC TM = ICE + CEE = HCE + SCE + CEE Keterangan: VAIC TM = Value Added Intellectual Coefficient ICE = Intellectual Capital Efficiency coefficient (HCE + SCE) CEE = Capital Employed Efficiency coefficient Koefisien VAIC TM menunjukkan bahwa efisiensi nilai tambah yang dari nilai total sumber daya perusahaan. Makin tinggi nilai koefisiennya, maka makin baik pula efisiensi nilai tambah perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan nilai CEE, HCE, dan SCE, tahap pertama yang harus dilakukan adalah menghitung VA (value added). VA perusahaan selama periode tertentu dapat dihitung sebagai selisih antara output dan input (Pulic, 1998). VA = OUT IN Keterangan: OUT = output, merupakan total pendapatan IN = input, merupakan beban usaha kecuali gaji dan tunjangan karyawan 7

8 Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai HCE, SCE dan CEE. a. HCE adalah rasio antara VA dibagi dengan total biaya upah dan gaji yang digunakan perusahaan untuk karyawannya. HCE dihitung sebagai berikut: HCE = VA HC Keterangan: HCE = Human Capital Efficiency coefficient perusahaan VA = value added perusahaan HC = total salary and wages costs, merupakan biaya gaji dan tunjangan karyawan b. SCE adalah merupakan pengurangan dari VA dengan HC. Rumus perhitungan SCE adalah: SCE = SC VA Keterangan: SCE = Structural Capital Efficiency coefficient perusahaan SC = Structural Capital perusahaan (VA HC) VA = value added perusahaan c. CEE adalah rasio VA dibagi dengan total dari capital employed (CE), yang biasa didefinisikan sebagai nilai buku dari aset bersih perusahaan. CEE dihitung sebagai berikut: CEE = VA CE Keterangan: CEE = Capital Employed Efficiency coefficient perusahaan VA = value added perusahaan CE = book value of the net asset perusahaan 2. Variabel Dependen Kinerja Keuangan Kinerja keuangan diartikan sebagai penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam penelitian ini ukuran yang digunakan adalah rasio profitabilitas yang diwakili oleh ROA. ROA digunakan untuk mengukur seberapa baik kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba secara keseluruhan. ROA = Net Income X 100% Total Assets Keterangan: ROA = Return on Assets, merupakan rasio profitabilitas Net Income = laba bersih yang diperoleh setelah bunga dan pajak Total Assets = total aktiva yang dilaporkan pada laporan tahunan pada tahun bersangkutan. Teknik Analisis Data Beberapa langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah menghitung variabel bebas dan variabel terikat, menganalisis persamaan regresi linier berganda, menguji asumsi klasik regresi, serta menguji hipotesis. 8

9 1. Perhitungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat Langkah-langkah dalam menghitung variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut: a. Menghitung CEE, HCE, dan SCE setiap perusahaan sampel. b. Menghitung ROA setiap perusahaan sampel. 2. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatau data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum (min), maksimum dan standart deviasi (Ghozali, 2006). Gambaran data tersebut menghasilkan informasi yang jelas sehingga data tersebut mudah dipahami. Dalam penelitian ini, dengan melihat gambaran dari data-data yang ada, maka diperoleh informasi yang jelas mengenai pengaruh IC terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan ROA. 3. Pengujian Asumsi Klasik Regresi Uji ini dilakukan agar persamaan regresi yang dihasilkan tidak bias dan mempunyai sifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini. Ketentuan pengujian yaitu jika nilai signifikansi dari nilai hitung Kolmogorov- Smirnov berada di bawah nilai kriteria signifikansi yaitu 0,05 (5%) maka H 0 tidak berhasil ditolak dan H 1 ditolak. Sebaliknya, jika nilai signifikansi dari nilai hitung Kolmogorov- Smirnov di atas nilai nilai kriteria signifikansi yaitu 0,05 (5%) maka H 1 diterima dan H 0 berhasil ditolak. Normalitas juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data atau titik yang ada pada sumbu diagonal dari grafik normal plot. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, apabila data menyebarkan jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara pengujian untuk mengetahui ada atau tidak adanya multikolinearitas adalah menggunakan Variance Inflation Factor (VIF). Dengan dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai VIF 10, maka terdapat korelasi yang terlalu besar di antara salah satu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain (terjadi multikolinearitas). Dan jika nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Multikolinearitas juga dapat dilihat dari nilai Tolerance yaitu < 0,10 menunjukkan bahwa terjadi multikolinearitas dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel pengganggu dengan variabel bebasnya. Model regresi yang baik harusnya homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas) yang berarti bahwa variabel terikat benar-benar hanya dijelaskan oleh variabel bebasnya. Mendeteksi gejala heteroskedastisitas dengan menggunakan scatter analysis yaitu dengan melihat plot grafik yang dihasilkan program SPSS. Dengan dasar pengambilan keputusan yaitu jika plot grafik membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Dan jika tidak ada pola yang jelas (plot grafik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y), maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 9

10 d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat hubungan antar kesalahan pengamatan atau error residual. Autokorelasi dideteksi dengan menggunakan program SPSS yaitu dengan pengujian Durbin-Watson. Sebagai pedoman umum, apabila nilai uji statistik dari nilai Durbin-Watson (DW) bernilai lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 4, maka terjadi autokorelasi yang berarti error residual dalam model regresinya tidak bersifat independen. 4. Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda yang berguna untuk menganalisis permasalahan secara simultan yang berkenaan dengan ketergantungan antara satu variabel terikat terhadap beberapa variabel bebas. Formula analisis regresi linier berganda adalah: ROA = a+b 1.HCE+b 2.SCE+b 3.CEE+e Keterangan: ROA = return on assets HCE = human capital efficiency coefficient SCE = structural capital coefficiency coefficient CEE = capital employed efficiency coefficient a = konstanta b 1-3 = koefisien regresi e = standard error 5. Menghitung Koefisien Determinasi (R 2 ) dan Koefisien Korelasi (R) Koefisien korelasi adalah hasil perhitungan akar pangkat dari R 2. Koefisien ini digunakan untuk mengukur keeratan suatu hubungan antar variabel. Dan koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur sebetapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 R 2 1). Jika R 2 semakin mendekati 1 maka semakin baik variabel bebas dalam menjelaskan perubahan variabel terikat. 6. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (Ghozali, 2006). Kriteria pengambilan keputusan terhadap hasil uji F adalah : 1) Apabila F hitung memiliki tingkat signifikansi < 0,05 maka H 0 berhasil ditolak, artinya semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, 2) Apabila F hitung memiliki tingkat signifikansi > 0,05 maka H 0 tidak berhasil ditolak, yang berarti secara simultan semua variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji t) Uji t adalah pengujian secara statistik untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan terhadap hasil uji t adalah sebagai berikut : 1) Apabila t hitung memiliki tingkat signifikansi < 0,05, maka Ho berhasil ditolak, artinya terdapat pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dengan 10

11 kata lain, secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, 2) Apabila t hitung memiliki tingkat signifikansi > 0,05 maka Ho tidak berhasil ditolak, yang berarti secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 11 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum melakukan pengujian regresi dan hipotesis, terlebih dahulu diuraikan gambaran sebaran nilai dari masing-masing variabel. Selanjutnya deskripsi dari masingmasing variabel dijelaskan berikut ini. Tabel 2 Hasil Uji Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation HCE SCE CEE ROA Valid N (listwise) 44 Sumber: diolah penulis. Tabel 2 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian. Salah satu ukuran IC adalah HCE. Berdasarkan tabel 2 di atas, nilai rata-rata HCE dari perusahaan sampel selama tahun 2008 hingga 2011 diperoleh sebesar 13,067. Hal tersebut menunjukkan selisih total pendapatan (OUT) dan beban usaha kecuali gaji dan tunjangan karyawan (IN) terhadap gaji dan tunjangan (HC) yang cukup besar yaitu mencapai 13,067 kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki nilai tambah (value added) yang cukup besar dibandikang Human Capital (HC) nya. Nilai terkecil adalah sebesar 1,66 dan nilai tertingginya 68,88. Ukuran IC lainnya adalah SCE. Nilai rata-rata SCE dari perusahaan sampel selama tahun 2008 hingga 2011 diperoleh sebesar 0,822. Hal ini berarti bahwa nilai tambah (value added) yang dihasilkan dari modal struktural relatif kecil. Perusahaan asuransi belum mampu mengoptimalkan modal strukturalnya untuk memfasilitasi usaha karyawan dalam menciptakan nilai tambah. Nilai terkecil adalah sebesar 0,4 dan nilai tertingginya 0,99. Ukuran IC lainnya yaitu CEE. Nilai rata-rata CEE dari perusahaan sampel selama tahun 2008 hingga 2011 diperoleh sebesar 0,415. Hal ini berarti bahwa nilai tambah perusahaan yang dihasilkan dengan modal yang digunakan oleh perusahaan mampu mencapai 0,415 kali. Nilai terkecil adalah sebesar 0,11 dan nilai tertingginya 0,92. Perbandingan HCE, SCE, dan CEE mencerminkan bahwa selama tahun dari sampel perusahaan asuransi pada umumnya lebih efektif dalam menghasilkan nilai perusahaan dari modal manusia bukan dari modal struktural dan modal yang digunakan. Sedangkan kinerja keuangan perusahaan diukur dengan ROA. Hasil penelitian dari sampel selama tahun nilai rata-rata ROA sebesar 6,097. Nilai terkecil 1,10 dan nilai tertinggi Pengujian Asumsi Klasik Regresi a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang

12 Expected Cum Prob Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013) memiliki distribusi normal. Dari hasil SPSS untuk pengujian uji ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 44 Normal Parameters(a,b) Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences.076 Positive.060 Sumber: diolah penulis. Negative Kolmogorov-Smirnov Z.507 Asymp. Sig. (2-tailed).959 Dari tabel 3 diketahui bahwa nilai signifikansi dari nilai hitung Kolmogorov-Smirnov adalah 0,959 sehingga lebih besar dari 0,05 artinya berada di atas nilai signifikansi. Maka H 1 diterima dan H 0 berhasil ditolak, nilai residualnya berdistribusi normal. Hasil grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis sehingga dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas terpenuhi. 12 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual 1.0 Dependent Variable: ROA Observed Cum Prob Sumber: SPSS Gambar 1 Hasil Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi pada penelitian ini ditemukan adanya korelasi di antara variabel bebasnya. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai VIF 10, maka terdapat korelasi yang terlalu besar di antara salah satu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain (terjadi multikolinearitas). Jika nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Dan nilai Tolerance < 0,10 menunjukkan bahwa terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

13 13 Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel VIF Tolerance Keterangan HCE 2,002 0,500 Bebas Multikolinearitas SCE 1,916 0,522 Bebas Multikolinearitas CEE 1,261 0,793 Bebas Multikolinearitas Sumber: diolah penulis. c. Uji Heteroskedastisitas Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dari hasil SPSS untuk pengujian uji ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: Sumber: diolah penulis. Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedatisitas Dari gambar di atas dapat diperoleh simpulan bahwa dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. d. Uji Autokorelasi Tabel 5 Hasil Uji Durbin Watson Adjusted R Std. Error of Durbin- Model R R Square Square the Estimate Watson 1.659(a) Sumber: diolah penulis. Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar kesalahan pengamatan atau error residual yang dilakukan dengan uji Durbin Watson. Nilai DW menyatakan bebas autokorelasi karena 1,243 tidak lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 4.

14 14 3. Analisis Model Regresi Linier Berganda Hasil perhitungan SPSS akan regresi linier berganda, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 6 Koefisien Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Regresi Konstanta -3,365 HCE 0,014 SCE 10,249 CEE 0,876 Sumber: diolah penulis. Dari tabel dapat dituliskan persamaan regresi linier bergandanya adalah: ROA = -3, ,014HCE + 10,249SCE + 0,87CEE Berikut ini adalah analisis terhadap koefisien regresi: α = Konstanta α = -3,365 artinya nilai Return on Assets (ROA) akan bernilai -3,365 apabila Human Capital Efficiency coefficient (HCE), Structural Capital Efficiency coefficient (SCE), dan Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) bernilai nol atau konstan. 1 = koefisien regresi Human Capital Efficiency coefficient (HCE) 1 = artinya apabila nilai Human Capital Efficiency coefficient (HCE) naik satu satuan maka nilai Return on Assets (ROA) akan naik sebesar dengan asumsi Structural Capital Efficiency coefficient (SCE) dan Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) bernilai konstan. 2 = koefisien regresi Structural Capital Efficiency coefficient (SCE) 2 = 10,249 artinya apabila nilai Structural Capital Efficiency coefficient (SCE) naik satu satuan maka nilai Return on Assets (ROA) akan naik sebesar 10,249 dengan asumsi Human Capital Efficiency coefficient (HCE) dan Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) konstan. 3 = koefisien regresi Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) 3 = 0,87 artinya apabila nilai Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) naik satu satuan maka nilai Return on Assets (ROA) akan naik sebesar 0,87 dengan asumsi Human Capital Efficiency coefficient (HCE) dan Structural Capital Efficiency coefficient (SCE) konstan. 4. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) dan Koefisien Korelasi (R) Analisis Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas yang terdiri atas Human Capital Efficiency coefficient (HCE), Structural Capital Efficiency coefficient (SCE), Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) terhadap variabel terikat yaitu Return on Assets (ROA). Sedangkan analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengukur keeratan suatu hubungan antar variabel. Adapun hasil SPSS untuk perhitungan koefisien determinasi berganda (R 2 ) dan koefisien korelasi (R) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) dan Koefisien Korelasi (R) Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1.659(a) Sumber: diolah penulis.

15 Dari tabel di atas nilai R 2 sebesar 0,483 artinya kontribusi variabel bebas yang terdiri atas Human Capital Efficiency coefficient (HCE), Structural Capital Efficiency coefficient (SCE), Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) terhadap variabel terikat yaitu Return on Assets (ROA) sebesar 0,483 (48,3 %) dan sisanya 51,7% dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan nilai R (koefisien korelasi) sebesar 0,695 (69,5%), Menurut Sugiono (1998) korelasi dikatakan sedang apabila bernilai antara 0,4 0, 599. Apabila bernilai antara 0,6 0,799 maka korelasi dikatakan kuat. Sehingga simpulan dari nilai R adalah hubungan antara variabel bebas yang terdiri atas Human Capital Efficiency coefficient (HCE), Structural Capital Efficiency coefficient (SCE), Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) terhadap variabel terikat yaitu Return on Assets (ROA) adalah kuat. 5. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Sumber: diolah penulis. Tabel 8 Hasil Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression (a) Residual Total Simpulan dari hasil uji F, nilai signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sehingga secara simultan variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hal ini mencerminkan bahwa Human Capital Efficiency coefficient (HCE), Structural Capital Efficiency coefficient (SCE), Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets. b. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Simpulan hasil SPSS untuk uji hipotesis secara parsial (uji t) adalah: 1) Nilai signifikansi untuk Human Capital Efficiency coefficient (HCE) sebesar 0,641 > 0,05 artinya HCE tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Tabel 9 Hasil Uji t Variabel bebas t hitung Sig Keterangan HCE 0,470 0,641 Tidak signifikan SCE 3,348 0,002 Signifikan CEE 1,589 0,120 Tidak signifikan Sumber: diolah penulis. 2) Nilai signifikansi untuk Structural Capital Efficiency coefficient (SCE) sebesar 0,002 < 0,05 artinya SCE mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA). 3) Nilai signifikansi untuk Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) sebesar 0,120 > 0,05 artinya CEE tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA). 6. Pembahasan a. Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return on Asset (ROA) Berdasarkan hasil uji F pada tabel 15, Intellectual capital (IC) yang terdiri atas Human Capital Efficiency coefficient (HCE), Structural Capital Efficiency coefficient (SCE), Capital Employed Efficiency coefficient (CEE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Return on Assets (ROA). Dan besarnya signifikansi pengaruh IC terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA adalah 48,3% merupakan kontribusi atau sumbangan 15

16 dari variabel-variabel bebas tersebut secara simultan dan sisanya 51,7% dipengaruhi oleh faktor lain diluar ketiga variabel bebas yang digunakan. Hasil ini mendukung penelitian Chen et al. (2005) yang menunjukkan bahwa apabila penggunaan dan pemanfaatan intellectual capital semakin baik, maka profitabilitas perusahaan akan semakin meningkat, sehingga kinerja akan semakin baik. Oleh karena itu, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan total aset yang dimiliki akan semakin meningkat apabila perusahaan dapat memaksimalkan kinerja intellectual capital. Munculnya new economy, yang secara prinsip didorong oleh perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan memicu tumbuhnya ketertarikan pada IC (Petty dan Guthrie, 2000). IC telah memainkan peran yang semakin penting di dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi perusahaan (Edvinsson dan Malone, 1997). Proses globalisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan teknologi yang sedang berlangsung di Indonesia membuat beberapa perusahaan mulai mengubah strategi bisnis yang dijalankan dari strategi labor-based business menjadi strategi knowledge-based business agar perusahaan tetap going concern. Geus (dalam Sangkala, 2006) menyatakan pada tahun 1978 didapatkan bahwa 80% nilai perusahaan terkait dengan tangible asset dan sisanya adalah intangible asset. Namun keadaan tersebut berbalik, pada tahun 1998 hanya 30% dari nilai perusahaan yang bersumber dari tangible asset dan 70% bersumber dari intangible asset. b. Pengaruh Human Capital Efficiency coefficient (HCE) terhadap Return on Asset (ROA) Pada penelitian ini HCE tidak mendukung bagi peningkatan kinerja perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Inonesia (BEI). Nilai HCE diperoleh dari hasil bagi nilai tambah (value added) dengan biaya gaji dan tunjangan atau Human Capital (HC). Hal ini menunjukkan gaji dan tunjangan yang diberikan oleh perusahaan asuransi kepada karyawannya belum mampu untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan. Dengan dasar komparasi perusahaan dalam satu sektor yang sama (sektor lembaga keuangan) yaitu dengan perusahaan perbankan. Gaji dan tunjangan perusahaan asuransi jauh lebih rendah dibanding perusahan perbankan (Budi, 2011). Pembayaran gaji tergantung pada kemampuan perusahaan. Sedangkan dalam membayar bonus kepada karyawan ditentukan oleh tingkat laba yang diperoleh atau tingkat kekayaan asetnya. Bonus di perusahaan perbankan tentu lebih tinggi karena perusahaan keuangan tersebut selalu mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. Sedangkan perbandingan asetnya, sebuah bank terbesar di Indonesia memiliki aset sebesar Rp 495,05 Triliun, sedangkan perusahaan asuransi terbesar di Indonesia hanya memiliki aset tidak lebih dari 38,7 Triliun. Hal ini menjelaskan hasil penelitian Goh (2005) yang menunjukkan hampir seluruh bank memiliki HCE yang lebih tinggi daripada SCE dan CEE. Gaji dan tunjangan serta bonus pada perusahaan perbankan yang cukup tinggi mampu memotivasi karyawan untuk menghasilkan kinerja yang baik. Sebaliknya dalam penelitian ini HCE pada perusahaan asuransi tidak memiliki pengaruh dalam kontribusi peningkatan kinerja. Selain itu, gaji di perusahaan asuransi memiliki range yang tinggi antara gaji terendah dan tertinggi, sehingga menyebabkan kesenjangan antar karyawan. Karyawan di bagian staff seperti agen, customer service mendapatkan gaji yang rendah. Dan pada beberapa perusahaan asuransi, gaji untuk level direksi bahkan lebih tinggi dari pegawai bank. Sangat ironis karena peran agen atau customer service bagi perusahaan asuransi sangat krusial. Mereka adalah garda depan perusahaan karena lebih banyak melakukan komunikasi dengan nasabah asuransi. Mereka membangun image dan citra perusahaan kepada nasabah, memperkenalkan perusahaan melalui produk yang ditawarkan dan pelayanan baik kepada nasabah. 16

17 Selain itu harus diiringi dengan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dalam perusahaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan yang nantinya juga akan meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan (Imaningati, 2007) Ahli teori modal manusia beranggapan bahwa peningkatan di dalam keterampilan, pengetahuan dan kemampuan karyawan dapat berperan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. c. Pengaruh Structural Capital Efficiency coefficient (SCE) terhadap Return on Asset (ROA) Dari hasil uji t menunjukkan tingkat signifikan SCE sebesar 0,002 yang lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05 sehingga dapat membuktikan bahwa SCE berpengaruh signifikan terhadap ROA. Structural Capital atau modal struktural merupakan nilai-nilai dari infrastruktur organisasi dan jenis pengetahuan yang tersimpan dalam bentuk manualmanual, pedoman, konsep produk, Standart Operational Procedure (SOP), maupun sistem informasi yang ada di dalam perusahaan. Structural Capital mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan, karena merupakan faktor kunci yang dapat mengoptimalkan kinerja karyawan. Structural Capital berkaitan erat dengan Human Capital. Jika suatu perusahaan yang memiliki Human Capital yang berintelektual tinggi, namum memiliki infrastruktur yang buruk maka akan menghambat intelektualitas karyawan dalam menciptakan nilai tambah bagi kinerja perusahaan. Idealnya, modal struktural yang baik adalah keadaan dimana infrastruktur perusahaan mampu memfasilitasi pelaksanaan kegiatan perusahaan, sehingga kualitas intelektual karyawan yang telah ada ditunjang penuh oleh infrastruktur sehingga tercipta efektifitas dalam perusahaan. Organisasi yang memiliki struktur yang kuat akan memiliki budaya yang mendukung yang memungkinkan karyawan mereka untuk mencoba hal-hal baru, untuk belajar dan praktek mereka (Bontis et al., 2000). Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Firrer dan Williams (2003) menggunakan VAIC TM untuk melihat hubungan IC dengan kinerja keuangan (ROA, ATO, IMB) pada 75 perusahaan publik dari empat jenis industri di Afrika Selatan. Secara umum hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak semua komponen IC yang diukur dengan VAIC TM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. SCE memiliki hubungan yang paling signifikan dibanding dua komponen IC lainya seperti HCE dan CEE. d. Pengaruh Capital Employed Efficiency (CEE) terhadap Return on Asset (ROA) Dari hasil uji t menunjukkan bahwa tingkat signifikansi CEE sebesar 0,120 yang berarti lebih besar dari kriteria tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat membuktikan bahwa CEE tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini menunjukkan bahwa modal atau Capital Employed (CE) perusahaan asuransi tidak memberikan kontribusi dalam peningkatan kinerja keuangan. Modal yang digunakan perusahaan merupakan nilai aset yang berkontribusi pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Maka dengan modal yang besar biasanya akan meningkatkan pula pendapatan perusahaan. Sehingga apabila modal yang digunakan suatu perusahaan dalam jumlah yang relatif besar maka mengakibatkan total aset perusahaan tersebut juga relatif besar. Sehingga pendapatan perusahaan pun akan meningkat pula. Hal ini dapat meningkatkan laba atas sejumlah aset yang dimiliki perusahaan yang diukur dengan Return on Asset (ROA). Ini berarti perusahaan tersebut mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik (Murdyanto, 2008). Pemerintah telah menetapkan modal minimum asuransi melalui Peraturan Pemerintah no 81 tahun Pada akhir 2010, perusahaan asuransi jiwa dan umum harus memiliki modal paling sedikit Rp 40 miliar dengan tambahan ekuitas Rp 25 miliar jika memiliki unit syariah. Modal perusahaan reasuransi minimal Rp 100 miliar dengan tambahan Rp 50 miliar untuk unit syariah. Aturan ini berlanjut pada Kali ini perusahaan asuransi umum dan asuransi jiwa harus memiliki modal minimal Rp 70 miliar 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan landasan yang digunakan dalam menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Manfaat adanya metode penelitian menurut Usman (2013) adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek/subyek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek yang diteliti oleh penulis adalah persahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. Berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asuransi melalui website Adapun periode

BAB III METODE PENELITIAN. asuransi melalui website  Adapun periode BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaanperusahaan asuransi melalui website www.idx.co.id. Adapun periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Unit observasi dalam skripsi ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 2011 yang memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum memecahkan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama Mahasiswa Rudy Hartoyo NPM : 13209814 Kelas : 4EA06 Pembimbing : Dr,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penlitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan, Selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh penggunaan derivatif keuangan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata ( mean ),standar deviasi serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham penutupan (closing price) yang tercatat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi (CPA/BVA), Keputusan Pendanaan (DER), Kebijakan Dividen (DPR),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA). BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor manufaktur dipilih karena

Lebih terperinci