INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA"

Transkripsi

1 INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi : September 2010 MATA KULIAH: KODE MATA KULIAH PROGRAM STUDI: BOBOT: SEMESTER: MATA KULIAH PRASYARAT: STANDAR KOMPETENSI: Ekonomi Pembangunan SM S-1 Manajemen Keuangan Perbankan 2 sks 5 (Lima) 1.Pengantar Ekonomi Makro 2.Teori Ekonomi Makro Mahasiswa mampu menjelaskan kajian pembangunan ekonomi dalam konteks berbagai persoalan pembangunan yang sepenuhnya nyata dalam kehidupan sehari-hari penduduk negara berkembang, seperti masalah kemiskinan, ketimpangan pola distribusi pendapatan, pengangguran, pertumbuhan penduduk, kerusakan lingkungan, dan stagnasi pembangunan di daerah-daerah pedesaan. Selain itu mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan model-model abstrak digunakan sebagai pijakan analisis dan semuanya diletakkan pada kerangka pemikiran tentang bagaimana sebuah negara berkembang harus bertindak dalam proses pembangunannya. 1

2 TATAP MUKA: KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENGALAMAN PEMBELAJARAN Ke satu Mahasiswa mampu menjelaskan Ilmu ekonomi, institusi, pembangunan: sebuah perspektif global, pembangunan komparatif: perbedaan dan persamaan di antara Negara-negara berkembang. Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa dapat menjelaskan arti pembangunan, membedakan negara berkembang dan negara maju, menjelaskan keragaman struktural dan karakterisitik negara-negara berkembang, menjelaskan komponen-komponen pertumbuhan ekonomi Mahasiswa dapat mencari data terbaru kondisi pembangunan di berbagai negara berkembang dan menganalisis penyebab keberhasilan dan kegagalan pembangunan di beberapa negara berkembang. PEMBELAJARAN 1. PENDAHULUAN 1. Perkenalan dengan mahasiswa 2. Membuat kesepakatan dengan mahasiswa tentang tata tertib perkuliahan. 3. Menyampaikan metode pembelajaran 4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa membuat kelompok, dan setiap kelompok diberikan tugas: a. mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan pada setiap tatap muka. b. presentasi kelompok sesuai materi yang ditentukan 2. PENYAJIAN MATERI a. Evaluasi terhadap materi: dosen menanyakan kembali materi yang pernah diperoleh sambil menambahkan jika masih ada materi yang sekiranya belum diperoleh pada pengantar ekonomi makro yang meliputi:masalah dan ruang lingkup ekonomi makro; alat analisis dalam ekonomi makro; peran pemerintah dalam perekonomian dan pasar; perdagangan, uang dan modal; istilah dan bentuk pendapatan nasional; metode perhitungan pendapatan nasional; fungsi konsumsi, fungsi tabungan, fungsi investasi; konsep multiplier; paradox of Thrift (berhemat); pajak, pengeluaran pemerintah, dan kebijakan fiskal; multiplier dalam perekonomian tiga sektor; kapasitas produksi nasional dan penyimpangannya; definisi dan fungsi uang; permintaan uang; perbankan dan penawaran uang (jumlah uang beredar), mekanisme transmisi kebijakan moneter; ekonomi keuangan; perdagangan luar negeri, proteksi dan globalisasi; neraca pembayaran, kurs valuta asing, dan kegiatan perekonomian terbuka; saham dan obligasi. b. Ilmu ekonomi, institusi-institusi, dan pembangunan: sebuah perspektif global 2

3 1. Bagaimana kehidupan setengah penduduk bumi 2. Ilmu ekonomi dan studi-studi pembangunan 3. Perekonomian sebagai sistem sosial 4. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan? c. Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di antara Negara- negara Berkembang 1. Mendefinisikan Negara-negara berkembang 2. Keragaman struktural negara-negara dunia ketiga 3. Karakteristik umum negara-negara berkembang 4. Keterbatasan nilai sejarah pengalaman pertumbuhan: perbedaan kondisi awal 5. Apakah standar kehidupan di negara berkembang dan negara maju dapat disetarakan? 6. Studi kasus: Perbandingan pembangunan: Pakistan dan Bangladesh 7. Komponen-komponen Pertumbuhan Ekonomi 3. PENUTUP 1. Pembagian silabus berbasis mutu 2. Memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk presentasi materi kuliah sesuai silabus pada tatap muka ke dua dan seterusnya. 3. Memberikan tugas individu untuk menjawab pertanyaan dan latihan. 4. Pemberian tugas untuk tatap muka ke dua. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR BELAJAR BELAJAR a. Evaluasi terhadap materi dan pengantar ekonomi makro 1. Diskusi 2. Tanya jawab b. Penyampaian materi hari ini White board, pengeras suara, spidol, laptop dan infocus Pembangunan Ekonomi edisi kesembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 1 dan bab 2 a. Penilaian disini lebih sekedar evaluasi subyektif untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah ini. b. Resume materi hari ini c. Hasil diskusi 3

4 TATAP MUKA/SESSI Ke dua KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Teori-teori klasik pembangunan ekonomi Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan teori-teori klasik pembangunan ekonomi PENGALAMAN Mahasiswa dapat menganalisis penerapan berbagai model pembangunan ekonomi dalam suatu negara 1. PENDAHULUAN: 1. Menanyakan materi yang diberikan sesi yang lalu 2. Mengingatkan kembali tata tertib perkuliahan 3. Metode pembelajaran pada sesi ini 4. Susunan materi yang akan diberikan pada hari ini 2. PENYAJIAN a. Mahasiswa dalam satu kelompok yang ditugaskan untuk membahas dan mempresentasikan materi hari ini menggunakan infocus. b. Materi hari ini: 1. Teori tahapan linear dan pembangunan sebagai pertumbuhan a. Tahap-tahap pertumbuhan Rostow b. Model pertumbuhan Harrod-Domar c. Kendala dan batasan d. Syarat perlu vs cyarat cukup: beberapa krtitik terhadap model tahapan pertumbuhan 2. Model Perubahan Struktural a. Teori pembangunan Lewis b. Perubahan struktural dan pola-pola pembangunan c. Kesimpulan-kesimpulan dan Implikasinya 3. Revolusi Ketergantungan Internasional a. Model ketergantungan neokolonial b. Model paradigma palsu c. Tesis pembangunan dualistik d. Beberapa kesimpulandan Implikasinya 4. Kontrarevolusi Neoklasik: Fundamentalisme Pasar a. Tantangan bagi model statis: Pendekatan pasar bebas, pilihan publik, dan pendekatan ramah pasar b. Teori pertumbuhan Neoklasik Tradisional c. Beberapa kesimpulan dan implikasinya 5. Teori-teori Pembangunan Klasik: Usaha mempertemukan berbagai perbedaan 6. Studi kasus: beberapa aliran pemikiran dan penerapannya: Korea Selatan dan Argentina 7. Model Pertumbuhan Neoklasik dari Solow 3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini 2. Memberikan tugas kelompok untuk menjawab pertanyaan dan latihan 3. Membaca materi terlebih dahulu untuk tatap muka ke tiga 4

5 METODE/STRATEGI 4. Mengingatkan kelompok yang akan presentasi pada tatap muka ke tiga 1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada kelompok mahasiswa yang presentasi 3. Memberikan kesempatan kepada mahaasiswa untuk bertanya 4. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 3 Pada saat kelompok mahasiswa menjelaskan dan mempresentasikan materi Teori-teori klasik pembangunan ekonomi dapat menjawab dengan baik dan benar atas pertanyaan dilakukan penilaian dengan pemberian angka absolut, dan bagi mahasiswa yang bertanya diberi poin. 5

6 TATAP MUKA/SESSI Ke tiga KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu menjelaskan aplikasi teori pertumbuhan baru dan keterbelakangan sebagai akibat kegagalan koordinasi PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh penyebab keberhasilan dan kegagalan pembangunan sebuah negara 1. PENDAHULUAN: 1. Menceritakan suatu cerita tentang keberhasilan dan kegagalan pembangunan ekonomi suatu negara berkembang, misalnya keberhasilan China dan kegagalan Bangladesh 2. Menanyakan materi yang telah diberikan pada tatap muka yang lalu 3. Menjelaskan materi yang akan diberikan hari ini 2. PENYAJIAN a. Memberikan kesempatan kepada kelompok yang mendapat tugas untuk presentasi Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan menggunakan infocus pada tatap muka ke tiga b. Pemberian materi hari ini: 1. Teori Pertumbuhan Baru: Pertumbuhan Endogen 2. Keterbelakangan sebagai akibat Kegagalan Koordinasi 3. Ekuilibria Jamak: Pendekatan Diagramatis 4. Memulai Pembangunan Ekonomi: Model Dorongan Besar 5. Masalah Lanjutan Ekuilbria Jamak 6. Teori Pembangunan Ekonomi Cincin-O dari Kremer 7. Studi Kasus: Memahami Keajaiban Pembangunan: Cina 3. PENUTUP: 1. Rangkuman dan Kesimpulan: Ekuilibria Jamak dan Kegagalan Koordinasi 2. Memberi tahu kepada mahasiswa bahwa akan diadakan kuis minggu depan tentang materi yang sudah diperoleh pada tatap muka ke 1, 2, dan Setelah kuis akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok tentang materi yang telah diujikan. METODE/STRATEGI 1. Memberikan kesempatan kepada kelompok mahasiswa yang telah ditunjuk untuk mempresentasikan materi Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa selain yang sedang presentasi untuk bertanya dan dijawab oleh kelompok yang sedang presentasi, dosen mendampingi dan merevisi atas jawaban yang kurang tepat dan menambahkan jawaban dan memberikan contoh yang perlu. 3. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi. White board, atau OHP, atau Infocus 6

7 Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 4 Pada saat kelompok mahasiswa menjelaskan dan mempresentasikan materi Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan dapat menjawab dengan baik dan benar atas pertanyaan dilakukan penilaian individu dengan pemberian angka absolut, dan bagi mahasiswa yang bertanya diberi poin. 7

8 TATAP MUKA/SESSI Ke empat KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis penyebab kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan PENGALAMAN Mahasiswa mampu memberikan contoh penyebab kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan di negara-negara berkembang 1. PENDAHULUAN: 1. Menanyakan materi yang telah diberikan pada tatap muka yang lalu 2. Menjelaskan kuis yang akan diberikan hari ini 2. PENYAJIAN 1. Presentasi kelompok tentang kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan dilanjutkan tanya jawab dan diskusi 2. Materi pada butir 1 teridir dari: a. Mengukur ketimpangan dan kemiskinan b. Kemiskinan, ketimpangan, dan kesejahteraan sosial c. Kemiskinan absolut: cakupan dan ukuran d. Karakteristik ekonomi kelompok masyarakat miskin e. Cakupan pilihan kebijakan: beberapa pertimbangan dasar f. Studi Kasus: membuat pendanaan mikro berpihak kapada kaum miskin: The Grameen Bank of Bangladesh g. Teknologi yang tepat guna dan pengadaan lapangan kerja: model harga-insentif. 3. Kuis berisi tentang seputar materi pembangunan ekonomi, perbedaan dan persamaan diantara negara-negara berkembang, teori-teori klasik pembangunan ekonomi, model kontemporer pembangunan dan keterbelakangan 4. Diskusi kelompok 3. PENUTUP: 1. Rangkuman dan Kesimpulan: Perlunya suatu Paket Kebijakan 2. Setiap kelompok memberikan kesimpulan terhadap kuis hari ini 3. membacakan materi untuk presentasi kelompok pada tatap muka ke 5 METODE/STRATEGI 1. Presentasi kelompok dan dilanjutkan tanya jawab dan diskusi 2. Mahasiswa diminta menyediakan selembar kertas beserta alat tulis di atas meja selebihnya diletakkan di bawah 3. Diberikan jenis soal yang berbeda untuk setiap lajur (soal A, B) 1. White board, atau OHP, atau Infocus 2. Soal didiktekan oleh dosen kemudian mahasiswa langsung menjawab 1. Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 5 2. Materi kuis Pembangunan ekonomi, ed 9; Michael P. Todaro dan Stephen C Smith bab 1 sampai 4 1. Diberikan nilai absolut atas presentasi kelompok setiap anggota kelompok dapat dinilai berbeda tergantung dari kemampuan dalam 8

9 presentasi dalam hal penyampaian materi dengan jelas, disertai data, kurva, gambar, dan kebenaran dalam menjawab atas pertanyaan dari mahasiswa lain. Mahasiswa yang pertanyaannya bagus mendapat poin. 2. Diberikan nilai absolut atas jawaban yang benar dari kuis yang ditanyakan 9

10 TATAP MUKA/SESSI Ke lima KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi: Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi: Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh kasus di negara berkembang tentang Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi: Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi 1. PENDAHULUAN: 1. Mengingatkan kembali tata tertib perkuliahan 2. Metode pembelajaran pada sesi ini 2. PENYAJIAN 1. Presentasi kelompok tentang Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi: Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi dilanjutkan tanya jawab 2. Materi pada butir 1 berisi: a. Masalah pokok: pertumbuahn penduduk dan kualitas hidup b. Kajian Angka: pertumbuhan penduduk- di masa lampau, masa kini, dan masa mendatang c. Transisi demografi d. Penyebab tingginya tingkat kesuburan di beberapa negara berkembang: model Malthus dan model Rumah Tangga e. Konsekuensi-konsekuensi tingginya tingkat fertilitas: sejumlah pendapat yang saling bertentangan f. Sasaran dan tujuan: menuju suatu konsensus; beberapa pendekatan kebijakan 3. PENUTUP: 1. Rangkuman dan kesimpulan materi hari ini 2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan 3. Mengingatkan mahasiswa harus membaca materi untuk tatap muka ke enam METODE/STRATEGI 1. Presentasi kelompok tentang pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi: penyebab, konsekuensi, dan kontroversi dilanjutkan tanya jawab 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 6 1. Memberikan nilai absolut kepada anggota kelompok yang presentasi dan memberikan poin kepada mahasiswa yang bertanya. 2. Mengembalikan hasil kuis kepada mahasiswa 10

11 TATAP MUKA/SESSI Ke enam KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota: Teori dan Kebijakan Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan Urbanisasi dan Migrasi desa-kota: teori dan kebijakan PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh di beberapa negara berkembang tentang urbanisasi dan migrasi desa-kota: teori dan kebijakan 1. PENDAHULUAN: 1. Mengingatkan kembali tata tertib perkuliahan 2. Menanyakan tentang materi yang diberikan pada tatap muka yang lalu 3. Metode pembelajaran pada sesi ini 2. PENYAJIAN 1. Presentasi kelompok tentang Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota: Teori dan Kebijakan 2. Materi berisi: a. Dilema migrasi dan urbanisasi b. Peranan kota c. Masalah yang ditimbulkan kota raksasa d. Sektor informal di perkotaan e. Pengangguran di perkotaan f. Migrasi dan Pembangunan g. Menuju teori ekonomi tentang migrasi desa-kota h. Studi kasus: migrasi desa-kota dan urbanisasi di negara berkembang: India dan Bostwana 3. PENUTUP: 1. Rangkuman dan kesimpulan: Pembentukan strategi yang komprehensif bagi penanggulangan masalah migrasi dan kesempatan kerja 2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan 3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke 7 METODE/STRATEGI 1. Presentasi kelompok tentang Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota: Teori dan ebijakan 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berdiskusi 4. Menambahkan materi yang relevan dengan Indonesia dan membetulkan jawaban yang salah White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 7 1. Memberikan penilaian anggota kelompok yang presentasi 2. Memberikan poin kepada mahasiswa yang bertanya 3. Memberikan poin kepada mahasiswa yang benar menjawab dan aktif 11

12 TATAP MUKA/SESSI Ke tujuh KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan Dalam Pembangunan Ekonomi Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan aplikasi Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh di negara berkembang tentang penerapan Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi 1. PENDAHULUAN: 1. Mendiskusikan dengan mahasiswa tentang berita terkini 2. Menanyakan tentang materi yang diberikan pada tatapmuka yang lalu 3. Metode pembelajaran pada sesi ini 2. PENYAJIAN a. Presentasi kelompok mahasiswa tentang Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi b. Materi sesi ini 1. Peran sentrl pendidikan dan kesethatan 2. Penidikan dan keehatan sebagai investasi gabungan dalam pembangunan 3. Peningkatan kesehatan dan pendidikan: Mengapa peningkatan pendapatan saja tidak cukup 4. Investasi dalam bidang pendidikan dan kesehatan: pendekatan modal manusia 5. Buruh anak-anak 6. Kesenjangan gender: Wanita dan Pendidikan 7. Sistem pendidikan dan pembangunan 8. Sistem kesehatan dan pembangunan 9. Kebijakan untuk kesehatan, pendidikan, dan penghasilan 10. Studi Kasus: AIDS-Dampak pembangunan ekonomi dan respons yang diperlukan: Uganda dan Afrika Selatan 3. PENUTUP: 1. Merangkum penyajian hari ini 2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan 3. Mengingatkan bahwa minggu depan akan diadakan Ujian Tengah Semester (UTS) METODE/STRATEGI 1. Presentasi Kelompok mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus 12

13 Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 8 Memberikan penilaian dengan angka absolut tentang pemaparan tugas kelompok yang dipresentasikan dan kemampuan menjawab pertanyaan 13

14 TATAP MUKA/SESSI Ke delapan KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dalam UTS Setelah mengikuti UTS mahasiswa merasa puas dapat menjawab semua pertanyaan yang diujikan PENGALAMAN Mahasiswa dapat menjawab secara sempurna semua pertanyaan yang diujikan 1. PENDAHULUAN: 1. Mahasiswa diwajibkan mengetahui tata tertib ujian beserta sanksinya 2. Mahasiswaa secara sadar mempersiapkan dirinya untuk ujian misalnya ke toilet, meletakkan barang yang tidak diperlukan di bawah, menjaga jarak dengan temannya. 3. Mahasiswa siap menerima lembar soal dan lembar jawaban 2. PENYAJIAN Materi yang diujikan meliputi seluruh materi yang pernah diberikan sejak tatap muka ke 1, 2, 3,4,5,6,7 (komprehensif) 3. PENUTUP: Membiasakan menepati waktu. Pada saat waktu habis, mahasiswa langsung mengumpulkan lembar soal dan jawaban ke depan METODE/STRATEGI Mengingatkan kepada mahasiswa untuk membiasakan diri tidak berbuat curang, mengambil hak cipta orang lain (mencontek), mengambil harta orang lain yang bukan haknya (korupsi) Soal Ujian Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab Tidak penilaian karena sedang UTS 14

15 TATAP MUKA/SESSI Ke sembilan KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Transformasi Pertanian dan Pembangunan Daerah Pedesaan Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan aplikasi transformasi pertanian dan pembangunan daerah pedesaan PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh lain tentang transformasi pertanian dan pembangunan daerah pedesaan di negara berkembang 1. PENDAHULUAN: 1. Mengingatkan kembali tata tertib perkuliahan 2. Menanyakan tentang UTS yang lalu 3. Mengingatkan kembali tentang tugas makalah kelompok pada saat tatap muka terakhir 2. PENYAJIAN 1. Arti penting kemajuan sektor pertanian dan pembangunan daerah pedesaan 2. Pertumbuhan sektor pertanian: masa lalu dan tantangan masa kini 3. Struktur sistem agraria di negara-negara berkembang 4. Peran penting kaum wanita 5. Ilmu ekonomi pembangunan sektor pertanian: transisi dari pola pertanian subsisten ke pola pertanian komersial yang terspesialisasi 6. Menuju suatu strategi pembangunan pertanian dan pedesaan yang andal: beberapa syarat pokok 7. Studi kasus: Pengembangan sistem pertanian untuk petani wanita: Kenya 3. PENUTUP: 1. Merangkum penyajian materi hari ini 2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan METODE/STRATEGI 3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke Presentasi kelompok menjelaskan materi kepada mahasiswa lain di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 9 Mengembalikan berkas UTS kepada mahasiswa 15

16 TATAP MUKA/SESSI Ke sepuluh KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Lingkungan dan Pembangunan Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan lingkungan dan pembangunan PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh lain tentang Lingkungan dan Pembangunan di negara berkembang 1. PENDAHULUAN: 1. Ice breaking 2. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu 3. Penjelasan metode pembelajaran 2. PENYAJIAN a. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memaparkan tugas dan latihan yang diberikan minggu lalu b. Materi sesi ini 1. Ilmu ekonomi dan lingkungan hidup 2. Lingkungan hidup dan pembangunan: beberapa persoalan dasar 3. Ruang lingkup degradasi lingkungan hidup 4. Pembangunan daerah pedesaan dan lingkungan hidup: kisah dua desa 5. Model-model lingkungan hidup dari ilmu ekonomi tradisional 6. Pembangunan perkotaan dan lingkungan hidup 7. Perlunya reformasi kebijakan 8. Lingkungan hidup global: kerusakan hutan hujan dan efek rumah kaca 9. Pilihan-pilihan kebijakan bagi negara-negara maju dan negara-negara berkembang. 10. Studi kasus: Pertumbuhan ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan: Filipina 3. PENUTUP: 1. Merangkum penyajian materi hari ini 2. Memberikan tugas dan latihan METODE/STRATEGI 3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke Memberikan kesempatan kelompok mahasiswa untuk mempresentasikan materi Lingkungan dan Pembangunan di depan kelas 2. Menambahkan materi yang kurang lengkap dan yang kurang dapat dimengerti oleh mahasiswa 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 4. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 10 Memberikan penilaian dengan angka absolut tentang pemaparan tugas yang dipresentasikan 16

17 TATAP MUKA/SESSI Ke sebelas KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Perumusan kebijakan pembangunan dan peranan negara Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan perumusan kebijakan pembangunan dan peranan negara PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh lain tentang perumusan kebijakan pembangunan dan peranan negara di negara berkembang 1. PENDAHULUAN: 1. Mengingatkan kembali tata tertib perkuliahan 2. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu 3. Penjelasan metode pembelajaran 2. PENYAJIAN a. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memaparkan tugas dan latihan yang diberikan minggu lalu b. Kelompok mahasiswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan materi perumusan kebijakan pembangunan dan peranan negara c. Materi sesi ini: 1. Hakikat perencanaan pembangunan 2. Logika perencanaan pembangunan 3. Proses perencanaan: beberapa model dasar 4. Model pertumbuhan agregat: memproyeksikan variabel-variabel makro 5. Model multi-sektor dan proyeksi sektoral 6. Penilaian proyek dan analisis biaya-manfaat sosial 7. Krisis perencanaan: masalah pelaksanaan dan kegagalan perencanaan 8. Kegagaln pemerintah dan bangkitnya kembali mekanisme pasar bebas yang mengungguli perencanaan 9. Ekonomi pasar 10. Konsensus Washington tentang negara yang membangun dan keterbatasannya 11. Ekonomi politik pembangunan: teori formulasi dan reformasi kebijakan 12. Tren dalam tata kelola dan reformasi 13. Negara dan kebijakan pembangunan: observasi perangkum 14. Studi kasus: pembangunan nasional LSM: Model BRAC 3. PENUTUP: 1. Merangkum penyajian materi hari ini 2. Memberikan tuas pertanyaan dan latihan METODE/STRATEGI 3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke Presentasi materi oleh kelompok mahasiswa 2. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 4. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus 17

18 Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 11 Memberikan penilaian dengan angka absolut tentang pemaparan tugas yang dipresentasikan 18

19 TATAP MUKA/SESSI Ke dua belas KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Teori perdagangan dan pengalaman pembangunan, dan perdebatan tentang kebijakan perdagangan: promosi, ekspor, substitusi impor, dan integrasi ekonomi Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan Teori perdagangan dan pengalaman pembangunan, dan perdebatan tentang kebijakan perdagangan: promosi, ekspor, substitusi impor, dan integrasi ekonomi PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh lain tentang Teori perdagangan dan pengalaman pembangunan, dan perdebatan tentang kebijakan perdagangan: promosi, ekspor, substitusi impor, dan integrasi ekonomi 1. PENDAHULUAN: 1. Berdiskusi dengan mahasiswa tentang hal-hal yang sesuai dengan yang sedang tren saat ini 2. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu 2. PENYAJIAN a. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memaparkan tugas dan latihan yang diberikan minggu lalu b. Kelompok mahasiswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan materi perumusan kebijakan pembangunan dan peranan negara c. Materi sesi ini: 1. Globalisasi suatu pengantar 2. Perdagangan dan keuangan internasional: beberapa isu penting 3. Lima pertanyaan dasar mengenai perdagangan dan pembangunan 4. Dasar-dasar perdagangan dan pemikiran prebisch-singer 5. Teori tradisional tentang perdangan internasional 6. Kritik-kritik terhadap teori perdagangan bebas tradisional atas 7. Beberapa kesimpulan mengenai perdagangan dan strategi pembangunan ekonomi 8. Studi kasus: Taiwan: Kisah sukses pembangunan 9. Strategi-strategi penrdagangan bagi kepentingan pembangunan: strategi promosi ekspor versus strategi substitusi impor 10. Argumen penentang dan pendukung perdagangan bebas 11. Pendekatan Strategi industrialisasi untuk kebijakan ekspor 12. Upaya mempertemukan kedua kubu argumen: data dan konsensus 13. Perdagangan selatan-selatan dan integrasi ekonomi di antara negaranegara dunia ketiga: penetapan orientasi ke luar sekaligus ke dalam 14. Kebijakan perdagangan negara-negara maju: kebutuhan akan reformasi 15. Studi kasus: kebijakan industri dan ekspor: Korea Selatan 3. PENUTUP: 1. Merangkum penyajian materi hari ini 2. Memberikan tuas pertanyaan dan latihan METODE/STRATEGI 3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke Presentasi materi oleh kelompok mahasiswa 19

20 2. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 4. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 12 dan 13 Memberikan penilaian dengan angka absolut tentang pemaparan tugas yang dipresentasikan 20

21 TATAP MUKA/SESSI Ke tiga belas KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Neraca Pembayaran, Utang Negaranegara Dunia Ketiga, dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan Neraca Pembayaran, Utang Negara-negara Dunia Ketiga, dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh lain tentang Neraca Pembayaran, Utang Negara-negara Dunia Ketiga, dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi 1. PENDAHULUAN: 1. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu 2. Mengingatkan tentang tugas makalah kelompok 2. PENYAJIAN a. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memaparkan tugas dan latihan yang diberikan minggu lalu b. Kelompok mahasiswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan materi perumusan kebijakan pembangunan dan peranan negara c. Materi sesi ini: 1. Neraca Pembayaran 2. Pembiayaan (penutupan) dan pengurangan angka defisit neraca pembayaran 3. Krisis utang pada dekade 1980-an 4. Upaya penganggulangan: Instabilitas makroekonomi, kebijakankebijakan stabilisasi IMF, serta berbagai kelemahannya 5. Kesimpulan-kesimpulan 6. Studi kasus: Meksiko: Krisis, Pengurangan Utang, Usaha Pembaruan Pertumbuhan 7. Sejarah dan Analisis singkat mengenai Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) 3. PENUTUP: 1. Merangkum penyajian materi hari ini 2. Memberikan tuas pertanyaan dan latihan METODE/STRATEGI 3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke Presentasi materi oleh kelompok mahasiswa 2. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 4. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 14 Memberikan penilaian dengan angka absolut tentang pemaparan tugas yang dipresentasikan 21

22 TATAP MUKA/SESSI Ke empat belas KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Keuangan, Investasi, dan Bantuan Luar Negeri: Kontroversi dan Peluang Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan Keuangan, Investasi, dan Bantuan Luar Negeri: Kontroversi dan Peluang PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh lain tentang Keuangan, Investasi, dan Bantuan Luar Negeri: Kontroversi dan Peluang 1. PENDAHULUAN: 1. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu 2. Mengingatkan tentang tugas makalah kelompok 2. PENYAJIAN a. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memaparkan tugas dan latihan yang diberikan minggu lalu b. Kelompok mahasiswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan materi perumusan kebijakan pembangunan dan peranan negara c. Materi sesi ini: 1. Arus internasional sumber daya keuangan 2. Penanaman modal asing swasta secara langsung dan perusahaanperusahaan multinasional 3. Investasi portofolio swasta: berkah atau musibah bagi negara-negara berkembang? 4. Bantuan (Pinjaman) Luar Negeri: Perdebatan tentang bantuan pembangunan 5. Studi kasus: Bostwana: Kisah Sukses Afrika yang Terancam 3. PENUTUP: 1. Merangkum penyajian materi hari ini 2. Memberikan tuas pertanyaan dan latihan METODE/STRATEGI 3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke Presentasi materi oleh kelompok mahasiswa 2. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 4. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 15 Memberikan penilaian dengan angka absolut tentang pemaparan tugas yang dipresentasikan 22

23 TATAP MUKA/SESSI Ke lima belas KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Kebijakan Moneter dan Fiskal bagi Pembangunan Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan Kebijakan Moneter dan Fiskal bagi Pembangunan PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh lain tentang Kebijakan Moneter dan Fiskal bagi Pembangunan 1. PENDAHULUAN: 1. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu 2. Mengingatkan tentang tugas makalah kelompok 2. PENYAJIAN a. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memaparkan tugas dan latihan yang diberikan minggu lalu b. Kelompok mahasiswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan materi perumusan kebijakan pembangunan dan peranan negara c. Materi sesi ini: 1. Peranan sistem keuangan (moneter) 2. Jalan panjang dan berliku menuju stabilitas makroekonomi 3. Reformasi sistem keuangan 4. Kebijakan fiskal untuk pembangunan 5. Administraasi negara: Sumber daya yang paling langka 6. Badan-badan usaha milik negara 7. Belanja militer dan pembangunan ekonomi 8. Studi kasus: Chile dan Polandia: Privatisasi: Apa, Kapan, dan untuk Siapa? 3. PENUTUP: 1. Merangkum penyajian materi hari ini 2. Memberikan tuas pertanyaan dan latihan METODE/STRATEGI 3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke Presentasi materi oleh kelompok mahasiswa 2. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 4. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 16 Memberikan penilaian dengan angka absolut tentang pemaparan tugas yang dipresentasikan 23

24 TATAP MUKA/SESSI Ke enam belas KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan Sejumlah Isu Penting untuk Abad Kedua Puluh Satu Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan Sejumlah Isu Penting untuk Abad Kedua Puluh Satu PENGALAMAN Mahasiswa dapat memberikan contoh lain tentang Sejumlah Isu Penting untuk Abad Kedua Puluh Satu 1. PENDAHULUAN: 1. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu 2. Mengingatkan tentang tugas makalah kelompok 2. PENYAJIAN a. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memaparkan tugas dan latihan yang diberikan minggu lalu b. Kelompok mahasiswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan materi perumusan kebijakan pembangunan dan peranan negara c. Materi sesi ini: 1. Belanja Militer dan Pembangunan Ekonomi 2. Lingkungan Global dan Negara-negara berkembang 3. Krisis di Afrika Sub-Sahara 4. Globalisasi dan Reformasi Keuangan Internasional 3. PENUTUP: 1. Merangkum penyajian materi hari ini 2. Memberikan tuas pertanyaan dan latihan 3. Mengingatkan harus membaca materi untuk UAS METODE/STRATEGI Jakarta, 25 Juni 2010 Koordinator Dosen Ekonomi Pembangunan, 1. Presentasi materi oleh kelompok mahasiswa 2. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 4. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi White board, atau OHP, atau Infocus Pembangunan Ekonomi, edisi ke sembilan; Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith bab 17 Memberikan penilaian dengan angka absolut tentang pemaparan tugas yang dipresentasikan Agus Salim, S.E., M.M. 24

25 Contoh Daftar Kata Kerja Operasional untuk Ranah Kognitif 25

26 Contoh Daftar Kata Kerja Operasional untuk Ranah Afektif Contoh Daftar Kata Kerja Operasional untuk Ranah Psikomotor 26

27 Sumber: Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran, Lembaga Pengembangan Pendidikan, Universitas Sebelas Maret 27

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN Updated Juni 2010 MATA KULIAH: PENGANTAR EKONOMI MIKRO KODE MATA 00000

Lebih terperinci

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS AND INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS AND INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS AND INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: KODE MATA KULIAH: SM 40-110 PROGRAM STUDI : BOBOT:

Lebih terperinci

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) MATA KULIAH : PERILAKU KONSUMEN KODE MATA KULIAH : SM70-037 PROGRAM

Lebih terperinci

SILABUS BERBASIS KOMPETENSI Edisi September 2009

SILABUS BERBASIS KOMPETENSI Edisi September 2009 INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS AND INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SILABUS BERBASIS KOMPETENSI Edisi September 2009 MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIK KODE

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PERTEMUAN KE : I (Pertama) 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian administrasi 2. Mahasiswa dapat menjelaskan unsur-unsur administrasi 3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggolongan administrasi 4. Mahasiswa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010 INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010 MATA KULIAH: KODE MATA KULIAH: PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI Hampir semua negara bekerja keras untuk melaksanakan pembangunan. Kemajuan ekonomi hanya menjadi salah satu komponen penting dalam pembangunan, namun perlu dipahami

Lebih terperinci

perkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada

perkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada ix B Tinjauan Mata Kuliah uku Materi Pokok (BMP) ini dimaksudkan sebagai bahan rujukan utama dari materi mata kuliah Perekonomian Indonesia yang ditawarkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka. Mata

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis Perbankan dan Lembaga Keuangan

Pengantar Bisnis Perbankan dan Lembaga Keuangan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pengantar Bisnis Perbankan dan Lembaga Keuangan Kode Mata Kuliah: MN0193 / 3 sks Program Studi: S1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas,

Lebih terperinci

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi : Januari 2011 MATA KULIAH KODE MATA KULIAH PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Arsitektur Teknologi Perbankan Indonesia

Arsitektur Teknologi Perbankan Indonesia SATUAN ACARA PERKULIAHAN Arsitektur Teknologi Perbankan Indonesia Kode Mata Kuliah: IFIF0772/2sks Program Studi: S1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH: KODE MATA KULIAH: PROGRAM STUDI : BOBOT: SEMESTER

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Protestan

Pendidikan Agama Protestan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: UM0012/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN Edisi : JUNI 2010 MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN I KODE MATA KULIAH

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010 INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010 MATA KULIAH: KODE MATA KULIAH: PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Matematika Diskrit. Kode Mata Kuliah: MF0173 / 3 sks Program Studi: S1 Sistem Informasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Matematika Diskrit. Kode Mata Kuliah: MF0173 / 3 sks Program Studi: S1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: MF0173 / 3 sks Program Studi: S1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN Edisi : JUNI 2010 MATA KULIAH : LABORATORIUM MANAJEMEN KEUANGAN KODE

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pendidikan Kewarganegaraan Kode Mata Kuliah: UM0102/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

Kurnia Ayu K 09/280257/EK/17295

Kurnia Ayu K 09/280257/EK/17295 Kurnia Ayu K 09/280257/EK/17295 Teori-teori Pembangunan Ekonomi: Empat Pendekatan Pasca Perang Dunia Kedua, teori-teori pembangunan ekonomi didominasi oleh empat aliran. Keempat pendekatan tersebut adalah:

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Pengantar Akutansi. Kode Mata Kuliah: AK0182/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Pengantar Akutansi. Kode Mata Kuliah: AK0182/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pengantar Akutansi Kode Mata Kuliah: AK0182/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama tiga dekade terakhir, perekonomian Indonesia sudah mengalami perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan melakukan kebijakan deregulasi.

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010 INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010 MATA KULIAH: KODE MATA KULIAH: PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0233 / 3 sks Program Studi: S1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Sistem Informasi

Manajemen Proyek Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Manajemen Proyek Sistem Informasi Kode Mata Kuliah: IF0863/3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi

Konsep Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0362/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) I. UMUM Mata kuliah : Teori Ekonomi Makro (3 SKS) Dosen : Semester : Genap ATA 2012/2013 Kelas/Jenjang Jurusan : Manajemen Akuntansi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Rekayasa Perangkat Lunak Kode Mata Kuliah: IF0552/3 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Rekayasa Perangkat Lunak Kode Mata Kuliah: IF0552/3 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0552/3 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)

BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN) BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN) 1997 INDONESIA KRISIS EKONOMI Kondisi krisis diperburuk oleh praktek-praktek ekonomi yang tidak sesuai /tidak mengindahkan tata

Lebih terperinci

PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE)

PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE) UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/RO Versi : 1 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 September 2011 PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE) A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama

Lebih terperinci

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA IKPIA PERBANAS JAKARTA

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA IKPIA PERBANAS JAKARTA INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA IKPIA PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Desember 2011 MATA KULIAH: KODE MATA KULIAH: PROGRAM STUDI : BOBOT: SEMESTER : MATA KULIAH PRASYARAT:

Lebih terperinci

Pengelolaan Sistem Informasi

Pengelolaan Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pengelolaan Sistem Informasi Kode Mata Kuliah: IF0483/3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

Pengenalan e-learning

Pengenalan e-learning SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pengenalan e-learning Kode Mata Kuliah: IF0782 / 2 sks Program Studi: S1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Kredit Semester Semester PENGANTAR EKONOMI MAKRO EK12.B110 MANAJEMEN 3 SKS II (DUA) Buku

Lebih terperinci

Pertemuan 7-8 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

Pertemuan 7-8 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan BAGIAN 1 Prinsip & Konsep Pertemuan 7-8 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan Berdasarkan pengalaman selama lebih dari setengah abad dengan mencoba mendorong pembangunan modern, kita telah

Lebih terperinci

VII. SIMPULAN DAN SARAN

VII. SIMPULAN DAN SARAN VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum dalam perekonomian Indonesia terdapat ketidakseimbangan internal berupa gap yang negatif (defisit) di sektor swasta dan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI ( Fakultas Ekonomi : Akuntansi / D3 ) KODE / SKS KD / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI ( Fakultas Ekonomi : Akuntansi / D3 ) KODE / SKS KD / 3 SKS Minggu Pokok Bahasan ke dan TIU 1 Pengantar Dasardasar Ekonomi memahami permasalahan pokok kegiatan ekonomi, tingkat pemahaman teori ekonomi, dapat menggolongkan pelaku ekonomi dan beberapa faktor produksi,

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0493/3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: UM0012/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

Metode Perancangan Program Kode Mata Kuliah: IF0414/4 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

Metode Perancangan Program Kode Mata Kuliah: IF0414/4 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Metode Perancangan Program Kode Mata Kuliah: IF0414/4 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

Sistem dan Teknologi Informasi Korporat

Sistem dan Teknologi Informasi Korporat SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0794/4 sks Program Studi: S1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: UM0082/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Katolik SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: UM0082/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Pengetahuan Bisnis Kode Mata Kuliah : MI 006 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan

Lebih terperinci

Sistem Basis Data Kode Mata Kuliah: IF0604/4 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

Sistem Basis Data Kode Mata Kuliah: IF0604/4 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0604/4 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/RO Versi : 1 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 September 2011 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Program Studi Fakultas : Manajemen : Ekonomi

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah. Buku materi pokok ini berbobot 3 SKS dan terdiri dari 9 modul. Dengan ruang lingkup bahasan sebagai berikut.

Tinjauan Mata Kuliah. Buku materi pokok ini berbobot 3 SKS dan terdiri dari 9 modul. Dengan ruang lingkup bahasan sebagai berikut. ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Ekonomi Pembangunan Lanjutan, bertujuan untuk memberikan pengertian dan membekali mahasiswa untuk memahami mengenai konsep dan paradigma-paradigma pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, perekonomian Indonesia telah menunjukkan integrasi yang semakin kuat dengan perekonomian global. Keterkaitan integrasi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan

Lebih terperinci

REKAYASA SISTEM INFORMASI

REKAYASA SISTEM INFORMASI SATUAN ACARA PERKULIAHAN REKAYASA SISTEM INFORMASI Kode Mata Kuliah: IF0564/4 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

Matematika Bisnis Terapan

Matematika Bisnis Terapan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: MF0263 / 3 sks Program Studi: S1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

1. ANALISIS KOMPETENSI

1. ANALISIS KOMPETENSI 1. ANALISIS KOMPETENSI Mata kuliah : Pengantar Kebijakan Publik (3 SKS) STANDAR KOMPETENSI Setelah selesai mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menguraikan keseluruhan konsep Dasar Kebijakan

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan

Sistem Penunjang Keputusan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0693/3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

Dasar Dasar Pemrograman

Dasar Dasar Pemrograman SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0122/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peran perbankan yang profesional semakin dibutuhkan guna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peran perbankan yang profesional semakin dibutuhkan guna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran perbankan yang profesional semakin dibutuhkan guna mendukung kebutuhan akan finansial yang juga semakin beragam ditengah tumbuh dan berkembangnya perekonomian

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah : Pembangunan Sumber Daya Manusia Kode/SKS : GEM 2202/2 Prasyarat : Demografi (GEM 1202/2) Status Mata Kuliah : Wajib

Nama Mata Kuliah : Pembangunan Sumber Daya Manusia Kode/SKS : GEM 2202/2 Prasyarat : Demografi (GEM 1202/2) Status Mata Kuliah : Wajib Nama Mata Kuliah : Pembangunan Sumber Daya Manusia Kode/SKS : GEM 2202/2 Prasyarat : Demografi (GEM 1202/2) Status Mata Kuliah : Wajib Deskripsi Singkat Mata Kuliah Mata kuliah Pembangunan Sumber Daya

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal Kode Mata Kuliah: UM0132/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

Kecakapan Antar Personal Kode Mata Kuliah: UM0132/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kecakapan Antar Personal Kode Mata Kuliah: UM0132/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata : Pengantar Ekonomi Kode Mata : KA 006 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata : Mata Keilmuan dan Keterampilan Mata Prasyarat : - Penanggung

Lebih terperinci

SILABUS/SAP (Satuan Acara Perkuliahan) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Bisnis dan Manajemen (STIE PBM) JURUSAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN

SILABUS/SAP (Satuan Acara Perkuliahan) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Bisnis dan Manajemen (STIE PBM) JURUSAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN SILABUS/SAP (Satuan Acara Perkuliahan) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Bisnis dan Manajemen JURUSAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN Mata Kuliah Dosen Kredit : Perekonomian Indonesia : Sasli Rais, S.E.,

Lebih terperinci

Perekonimian Indonesia

Perekonimian Indonesia Perekonimian Indonesia Sumber : 2. Presentasi Husnul Khatimah 3. Laporan Bank Indonesia 4. Buku Aris Budi Setyawan 5. Sumber lain yg relevan (Pertemuan 1-11) Peraturan Perkuliahan Hadir dengan berpakaian

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Pertemuan ke : 1 (satu) Tujuan Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mampu mengenal aluralur berpikir dalam kegiatan keilmuan dan mencoba menerapkannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses integrasi di berbagai belahan dunia telah terjadi selama beberapa dekade terakhir, terutama dalam bidang ekonomi. Proses integrasi ini penting dilakukan oleh masing-masing

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI SILABUS. FRM/FISE/ September 2009

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI SILABUS. FRM/FISE/ September 2009 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI FRM/FISE/46-01 8 September 2009 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ekonomi Jurusan/Program Studi : Mata Kuliah : Internasional Kode : SSM 346 SKS

Lebih terperinci

Terapan Komputer Perbakan Kode Mata Kuliah: IF0732/2 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi

Terapan Komputer Perbakan Kode Mata Kuliah: IF0732/2 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Terapan Komputer Perbakan Kode Mata Kuliah: IF0732/2 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: PEREKONOMIAN INDONESIA Sejarah Perekenomian Indonesia Periode Orde Baru Fakultas FEB Sitti Rakhman, SP., MM. Program Studi Manajemen Latar belakang lahirnya Orde Baru Terjadinya peristiwa Gerakan

Lebih terperinci

Depok, Februari Kepada Yth. Bapak/Ibu Dosen Pengajar Mata Kuliah Teori Ekonomi 2 (Ekonomi Makro) Di Tempat

Depok, Februari Kepada Yth. Bapak/Ibu Dosen Pengajar Mata Kuliah Teori Ekonomi 2 (Ekonomi Makro) Di Tempat Kepada Yth. Bapak/Ibu Dosen Pengajar Mata Kuliah Teori Ekonomi 2 (Ekonomi Makro) Di Tempat Depok, Februari 2011 Hal: Revisi Silabus Mata Kuliah Teori Ekonomi 2 Dengan hormat, Mempertimbangkan efektifitas

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PAKET KEBIJAKAN EKONOMI MENJELANG DAN SESUDAH BERAKHIRNYA PROGRAM KERJASAMA DENGAN INTERNATIONAL MONETARY FUND PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0644/4 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

Testing dan Implementasi Sistem Kode Mata Kuliah: SK0243 /3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

Testing dan Implementasi Sistem Kode Mata Kuliah: SK0243 /3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: SK0243 /3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : TEORI EKONOMI 2 / IT-022255 SKS : 2 Semester

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Pengetahuan Bisnis Bobot Kredit : 2 SKS a. Deskripsi Singkat Dasar-dasar bisnis; Rencana Bisnis; Bentuk dan Metode Kepemilikan Bisnis; Etika Bisnis:

Lebih terperinci

http://www.hadiborneo.wordpress.com/ The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia) Bank Dunia (World Bank) Dana Moneter Internasional (IMF) ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Pengetahuan Bisnis Bobot Mata Kuliah : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar bisnis; Rencana Bisnis; Bentuk dan Metode Kepemilikan Bisnis;

Lebih terperinci

Presented by: M Anang Firmansyah IMF. system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian

Presented by: M Anang Firmansyah IMF. system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian Presented by: M Anang Firmansyah IMF Dana Moneter Internasional adalah Salah satu badan khusus dalam system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian internasional pada tahun 1945

Lebih terperinci

Silabus. EKF 2030 Perekonomian Indonesia. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Silabus. EKF 2030 Perekonomian Indonesia. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Silabus EKF 2030 Perekonomian Indonesia Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Kode : DA 40-071 Pertemuan : 3 x 50 : I (Satu) : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menyusun anggaran secara komprehensif dan aplikasinya dalam dunia bisnis.. dapat menjelaskan konsep-konsep

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN Minggu Pokok Bahasan dan TIU ke 1 Pasar komoditi dan kurva IS Menjelaskan bagaimana perubahan variabel aggregatif

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PEKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA SATUAN ACARA PEKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : TEORI EKOMI 2 FAKULTAS : EKOMI JURUSAN/JENJANG : MANAJEMEN DAN AKUNTANSI / S-1 KODE : KD-021204 MINGGU POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN T I K

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi Disusun oleh: Nama : Nida Usanah Prodi : Pendidikan Akuntansi B NIM : 7101413170 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

AN ASIAN EDITION-VOLUME 2 N. GREGORY MANKIW EUSTONQUAH PETER WILSON. #. # ( EN GAG E... Lea rning" [g] ;-. Penerbit. " - ~ Salemba Empat

AN ASIAN EDITION-VOLUME 2 N. GREGORY MANKIW EUSTONQUAH PETER WILSON. #. # ( EN GAG E... Lea rning [g] ;-. Penerbit.  - ~ Salemba Empat AN ASIAN EDITION-VOLUME 2 N. GREGORY MANKIW EUSTONQUAH PETER WILSON #. # ( EN GAG E... Lea rning" [g] ;-. Penerbit " - ~ Salemba Empat Tentang Penulis iii POB dan Kesehatan Perekonomian 16 Pendahuluan

Lebih terperinci

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA Siaran Pers No. 16/104 International Monetary Fund UNTUK SEGERA 700 19 th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C. 20431 USA Dewan Eksekutif IMF Menyimpulkan Konsultasi Pasal IV 2015 dengan Indonesia

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PRESPEKTIF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL YANG BERWAWASAN KEPENDUDUKAN

KEBIJAKAN PRESPEKTIF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL YANG BERWAWASAN KEPENDUDUKAN KEBIJAKAN PRESPEKTIF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL YANG BERWAWASAN KEPENDUDUKAN Wahyu Saputra Mahasiswa Kependudukan Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya Jalan Padang Selasa No.524, Bukit Besar Palembang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data SATUAN ACARA PERKULIAHAN Perancangan Basis Data Kode Mata Kuliah: IF0523/3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi,

Lebih terperinci

SILABUS SOSIOLOGI 2014

SILABUS SOSIOLOGI 2014 SILABUS SOSIOLOGI 2014 FAKULTAS MATA KULIAH SEMESTER : PSIKOLOGI : SOSIOLOGI : I I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Sosiologi Jumlah SKS : 2 SKS Semester : I Program Studi : Psikologi/S1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya berhubungan dengan setiap upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya berhubungan dengan setiap upaya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi pada dasarnya berhubungan dengan setiap upaya untuk mengatasi masalah keterbatasan sumber daya (Abdullah, 2003). Pembangunan mengharuskan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Pertemuan : 3 x 50 : I (pertama) Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan konsep atau teori yang mendasari keputusan-keputusan keuangan yang dilakukan dalam lingkup perusahaan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0243/3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Ekonomi Pembangunan Pertanian Semester : Genap Kode : PTS 4103 Sks : 3 SKS Jurusan : Sosial Ekonomi Dosen : Kompetensi : Mahasiswa mampu konsep-konsep

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Pengantar Aplikasi Komputer Kode Mata Kuliah : SM20-051 SKS : 2 (2-0) Waktu Pertemuan : 2 x 50 Pertemuan ke : 1 (satu) A. Tujuan 1. Instruksional Umum Setelah

Lebih terperinci

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi : Maret tahun 2011 MATA KULIAH KODE MATA KULIAH

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Topik Item Tujuan Waktu Pengajar

SILABUS MATA KULIAH. Topik Item Tujuan Waktu Pengajar GARIS-GARIS BESAR PGRAM PENGAJARAN SILABUS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : II Kode Mata Kuliah : EKO 506 Kredit : 3(3-0) Semester : 2 Deskripsi : Teori/konsep/model perekonomian terbuka dibahas lebih lanjut

Lebih terperinci