KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUMPULAN PANDUAN PEMANDU"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH PP.02 LOKASI SIKLUS TAHUN KE 3

2 Modul 1 Topik: Pengertian Monitoring dan Evaluasi (Monev) 1. Peserta memahami konsep monev partisipatif 2. Peserta memahami pentingnya monev partisipatif dalam PNPMMP Kegiatan 1 : Permainan menebak perubahan 1 Jpl ( 45 ) Bahan Bacaan : 1. Monev Partisipatif dan Pemberdayaan Masyarakat 2. Mengapa Monev Partisipatif Penting Dalam PNPMMP 3. Pengertian Evaluasi Kertas Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar Papan Tulis dengan perlengkapannya PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 1

3 Permainan Menebak Perubahan 1) Sebagai pembukaan, sampaikan kepada peserta tujuan dari sesi ini, yaitu agar peserta: memahami pentingnya monev dalam PNPMMP. 2) Kemudian mintalah peserta untuk berdiri, dan membentuk dua barisan (atur agar jarak antara kedua barisan tersebut agak berjauhan, kira-kira dua langkah). Kemudian sampaikan aturan permainan sebagai berikut: Mintalah peserta untuk memperhatikan pasangannya masing-masing, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Jelaskan bahwa setelah pemandu menyampaikan aba-aba nanti, semua peserta harus balik kanan (saling membelakangi) dan membuat satu macam perubahan pada pakaiannya di bagian depan (yang bisa dilihat oleh pasangannya). Pasangan mereka harus menebak, apa yang berubah. Pandu proses menebak tersebut. Lakukan sekali lagi, minta peserta menambahkan dua macam perubahan. Jika mau, lakukan sekali lagi, dan minta peserta menambahkan lima perubahan. Perhatikan, jika peserta mengeluh, hentikan permainan. 3) Persilakan peserta untuk duduk kembali. Kemudian ajaklah peserta mendiskusikan hal-hal berikut ini: Sulitkah mengamati suatu perubahan? Kapan pengamatan tersebut sulit dan kapan menjadi mudah? Mengapa? Menurut anda, mungkinkah untuk melibatkan obyek yang diamati dalam mengamati/mengevaluasi suatu perubahan? Mengapa? Mengapa pengamatan semacam ini menjadi penting? 4) Tuliskan point-point penting jawaban peserta, dan di akhir proses diskusi, simpulkan pendapat peserta. Beri masukan berdasarkan bahan bacaan, dan tutup diskusi dengan memberikan masukan berikut ini (jika belum tersimpulkan dalam diskusi): Proses pengamatan dan evaluasi dalam permainan ini menggambarkan sebuah kegiatan monev. Monev akan menjadi sulit, jika tidak diintegrasikan dengan perencanaan dari awal. Pada saat perencanaan dibuat, semestinya sudah dirumuskan ukuran-ukuran (kuantitatif maupun kualitatif) mengenai capaian yang diinginkan, sehingga pengamatan dapat difokuskan pada hal-hal yang akan dilihat saja. Monev partisipatif adalah monev yang dalam pelaksanaannya mengikutsertakan pembelajaran demokrasi dan partisipasi bagi para pelakunya. Pelaku monev partisipatif adalah pihak orang luar maupun warga masyarakat yang menjadi sasaran program tersebut. 2 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

4 Modul 2 Topik: Melakukan Monev Partisipatif di Masyarakat 1. Peserta memahami bagaimana caranya melakukan monev partisipatif di masyarakat 2. Peserta mengkaji dan memahami penggunaan panduan memandu monev partisipatif di masyarakat Kegiatan 1 : Permainan mengamati benda Kegiatan 2 : Diskusi Kelompok dan Dialog Antar Kelompok : Bagaimana Cara Melakukan Monev Kegiatan 3 : Diskusi kelompok memahami panduan memandu monev dimasyarakat 1 Jpl ( 45 ) Bahan Bacaan Bagaimana melakukan monev Bahan Bacaan Panduan memandu monev partisipatif dimasyarakat Kerta Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart, LCD, Papan Tulis dengan perlengkapannya Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar Benda-benda lain untuk mendukung game mengamati barang di baki PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 3

5 Permainan Mengamati Barang 1) Awali sesi ini dengan menyampaikan tujuan, yakni agar peserta memahami bagaimana caranya melakukan monev partisipatif. Sebelum peserta memasuki ruangan untuk memulai sesi ini, sebaiknya pemandu melakukan persiapan dengan mengumpulkan barang-barang sejumlah peserta (misalnya ballpen, penghapus papan tulis, buku, pensil, kertas, kartu metaplan, boneka kecil atau gantungan kunci, buah-buahan, rumput, dll) dan menyimpannya pada baki. Tutuplah baki tersebut dengan sehelai kain, agar peserta tidak bisa melihat isinya. Letakan baki tertutup tersebut pada sebuah meja yang diletakkan di tengah-tengah ruangan. 2) Jelaskan kepada peserta, bahwa selanjutnya peserta akan diajak melakukan permainan yang berkaitan dengan monev. Sampaikan bahwa pemandu akan membuka kain yang menutupi baki tersebut selama sepuluh detik, dan peserta dipersilakan mengamati isi baki secara cepat. Setelah itu pemandu akan menutup lagi baki tersebut. 3) Persilakan peserta untuk menuliskan barang-barang apa saja yang tadi terlihat, dan berapa jumlahnya. Ingatkan peserta agar bekerja sendiri-sendiri. Beri kesempatan pada peserta untuk menulis. Setelah selesai, persilakan salah satu peserta untuk menuliskan daftar yang dibuatnya pada papan tulis. 4) Persilakan peserta lain untuk menambahkan daftar tersebut berdasarkan catatannya. 5) Pastikan bahwa semua peserta telah melengkapi daftar tersebut. Perhatikan apakah daftar tersebut cukup lengkap atau tidak. Tanyakan hal-hal sebagai berikut: Dari sejumlah barang (sebutkan jumlah yang anda simpan di baki) berapa yang berhasil didaftar (berapa %)? Apakah hasil pengamatan setiap orang sama? Mengapa? 6) Setelah beberapa pendapat peserta, simpulkan bahwa: Pengamatan setiap orang berbeda karena hal yang dianggap penting oleh setiap orang berbeda. Oleh karena itu, bisa dibayangkan tidak fokusnya hasil pengamatan, jika dilakukan oleh suatu kelompok/tim. Oleh karena itu dalam sebuah monev partisipatif, hal yang terlebih dahulu harus dilakukan adalah adanya kesepakatan bersama tentang hal yang harus diamati dan dievaluasi. Bisa dibayangkan juga jika monev dilakukan hanya oleh salah satu pihak, misalnya oleh beberapa orang ahli, terhadap suatu proyek yang dilakukan masyarakat. Hasilnya akan cenderung berdasarkan apa yang dianggap penting bagi orang tersebut, bukan bagi masyarakat. Dengan monev partisipatif, diharapkan terjadi persamaan pandangan mengenai hal-hal penting yang harus diamati perkembangannya. 4 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

6 Diskusi Kelompok dan Dialog Antar Kelompok : Bagaimana Cara Melakukan Monev? 1) Pemandu menjelaskan bahwa dalam sessi ini peserta akan diminta untuk melakukan curah pendapat tentang bagaimana melakukan monev pada beberapa tema tertentu. 2) Persilakan peserta untuk membentuk enam kelompok. Kemudian persilakan masing-masing kelompok untuk memilih tema diskusi tertentu. Persyaratannya adalah satu tema hanya boleh dipilih maksimal dua kelompok saja. Ketiga tema diskusi tersebut adalah: Kelompok.. &.... &.... &.. Tema Diskusi a. Perubahan tingkat kesejahteraan Masyarakat miskin b. Ketepatan sasaran kegiatan pada masyarakat miskin (PS 2) c. Perkembangan kemandirian KSM/panitia 3) Apabila masing-masing kelompok sudah mendapatkan tema diskusi maka persilahkan mereka untuk menyusun konsep pelaksanaan kegiatan monev sesuai tema tersebut, dengan minimal menjawab beberapa pertanyaan berikut: No Pertanyaan Penggerak Diskusi 1 Seberapa penting kegiatan tersebut sehingga harus dimonev oleh masyarakat, 2 Apa saja yang akan menjadi manfaat bila kegiatan monev tersebut dilakukan dengan benar? (pilah menjadi dua yaitu manfaat bagi BKM/LKM dan bagi masyarakat miskin) 3 Apa dampaknya bagi kegiatan PNPM dikelurahan bila monev tersebut tidak dilakukan? 4) Berikan waktu yang cukup bagi kelompok untuk berdiskusi, minta pada mereka untuk menuliskan hasil diskusi kelompokknya pada halaman kertas plano untuk bahan presentasi kelompok. 5) Setelah menit, jelaskan pada peserta tentang kelanjutan proses adalah menjadikan hasil diskusi kelompok sebagai bahan dialog dengan kelompok lain yang membahas tema yang sama. 6) Minta seluruh anggota kelompok yang akan berdialog (dua kelompok yang temanya sama) untuk membawa tempat duduknya kedepan kelas, kursi ditata saling berhadapan. Plano hasil diskusi masing-masing kelompok ditempelkan disamping kelompok. 7) Persilahkan wakil masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, disusul kelompok satunya. Setelah itu masing-masing bisa saling menanggapi, mengkritik, beradu konsep, dst sehingga mendapat gambaran yang lebih baik. Persilakan peserta dari kelompok lain (audiens) untuk mengkonfirmasi hal-hal yang belum jelas dengan bertanya, menambahkan, dll. 8) Apabila dirasakan dialog kelompok sudah mulai tajam dan cukup maka silahkan menambahkan penjelasan berdasarkan bahan bacaan atau dari sumber lain yang relevan. 9) Ulangi hal yang sama untuk kelompok yang lain. PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 5

7 10) Mohon untuk menjadi perhatian adalah bagaimana mengelola waktu sehingga efektif dan mampu mencapai hasil yang mencukupi. Tutup diskusi dengan menyampaikan kesimpulan-kesimpulan penting mengenai bagaimana melakukan monev. Diskusi Memahami Panduan Memandu Monev di Masyarakat 1) Sampaikan bahwa setelah cukup jelas mengenai bagaimana cara melakukan monev partisipatif, peserta akan diajak untuk mempelajari pedoman monev partisipatif PNPMMP, untuk BKM LKM /KSM. Tujuannya agar peserta terampil menggunakan panduan monev tersebut. 2) Mintalah peserta untuk tetap berkelompok. Kemudian bagikan panduan memandu monev partisipatif di masyarakat kepada setiap peserta. Persilakan peserta berdiskusi kelompok tentang tiga tema yang sama seperti diskusi sebelumnya yaitu: Kelompok.. &.... &.... &.. Tema Diskusi a. Perubahan tingkat kesejahteraan Masyarakat miskin b. Ketepatan sasaran kegiatan pada masyarakat miskin (PS 2) c. Perkembangan kemandirian KSM/panitia 3) Untuk setting forum sudah berbeda dengan kegiatan kedua, semua peserta pelatihan menghadap kedepan kelas, tidak ada kelompok yang maju bersama. 4) Apabila masing-masing kelompok sudah mendapatkan tema diskusi maka persilahkan mereka untuk menyusun konsep pelaksanaan kegiatan monev sesuai tema tersebut, dengan minimal menjawab beberapa pertanyaan berikut: No Pertanyaan Penggerak Diskusi 1 Buatlah alur pelaksanaan kegiatan monev tersebut agar berjalan efektif? 2 Siapa yang harus mengendalikan? Siapa yang melakukan? Siapa yang perlu dilibatkan? Apa peran umum dari masing-masing pelaku? 3 Kapan dan dimana monev tersebut dilakukan? 4 Buatlah instrumen sederhana untuk melaksanakan monev kegiatan tersebut? 5) Setelah kelompok selesai berdiskusi dan menuliskan kesepakatan kelompoknya pada kertas plano, persilakan perwakilan kelompok untuk menyampaikannya pada diskusi pleno. persilahkan satu kelompok yang membahas tema pertama untuk presentasi, lalu ditanggapi kelompok lain yang yang membahas setema, dan kemudian anggota kelompok lainnya. 6) Ulangi mekanisme yang sama untuk kelompok yang membahas tema kedua dan ketiga. 6 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

8 7) Catatlah point-point penting dari proses diskusi pleno, sebagai hasil diskusi kelompok. Kemudian simpulkan hasil diskusi dan tutup sesi ini dengan me,berikan penghargaan atas partisipasi aktif semua peserta. PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 7

9 Modul 3 Topik: Refleksi Pelaksanaan Tinjauan Partisipatif 1. Peserta memahami pentingnya tinjauan sebagai sarana belajar 2. Peserta mampu meninjau pelaksanaan kegiatan Tinjauan Partisipatif 3. Peserta mampu memetakan apa yang sudah baik dan apa yang belum Kegiatan 1: Refleksi pelaksanaan Tinjauan Partisipatif 2 Jpl (90 ) Media Bantu Pedoman Teknis Tinjauan Partisipatif - Prosedur Operasi Baku (POB) Tinjauan Partisipatif Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 8 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

10 Refleksi Pelaksanaan Tinjauan Partisipatif 1. Penjelasan mengenai tujuan kegiatan pelaksanaan Tinjauan Partisipatif 2. Bagi peserta kedalam empat sampai lima kelompok 3. Minta kepada peserta untuk mendiskusikan beberapa hal; a. Apa Tinjauan Partisipatif sudah dilakukan? b. Pengalaman apa yang di peroleh selama melaksanakan tinjauan pelaksanaan partisipatif - Bagaimana prosesnya yang sudah berjalan - Kendala-kendala apa yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan tunjauan partisipatif tersebut - Dokumen apa yang dihasilkan dalam melaksanakan Tinjauan pelaksanaan partisipatif - Apa yang sudah baik dan apa yang belum baik - Bagaimana rekomendasi perbaikan 4. Mintalah masing-masing kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya 5. Lakukan dialog antara peserta dengan pemandu terkait dengan Tinjauan Partisipatif 6. Simpulkan hasil diskusi PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 9

11 Modul 4 Topik: Gambaran Umum Tinjauan Partisipatif BKM/LKM Peserta memahami gambaran umum tinjauan partisipatif BKM Kegiatan 1: Presentasi Pedoman teknis Fasilitasi Tinjauan Partisipatif 1 Jpl (45 ) Bahan Bacaan Pedoman Teknis Tinjauan Partisipatif Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 10 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

12 Diskusi Memahami Pedoman Teknis Tinjauan Partisipatif 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita memasuki gambaran umum tinjauan partisipatif BKM, sampaikan tujuan dari modul tersebut 2) Ajaklah peserta untuk membaca bersama pedoman teknis tinjauan partisipatif 3) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok, ajaklah peserta untuk mendidkusikan beberapa hal: a. Apa yang berbeda dengan Tinjauan Partisipatif sebelumnya b. Apa substansi dasar tinjauan partisipatif c. Bagaiman langkah-langkah nya d. Apa yang ingin dihasilakan dalam Tinjauan Partisipati 4) Mintalah kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya 5) Tanyakan kembali pada peserta Apa makna partisipatif dalam tinjauan ini? atau Apa pentingnya masyarakat melakukan tinjauan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan? 6) Tutup diskusi. Sampaikan bahwa proses Tinjauan Partisipatif ini akan kita pelajari potongan demi potongan selama beberapa waktu ke depan. Apa makna partisipatif dalam Tinjauan? Karena masyarakatlah yang akan mengukur hasil dan merumuskan apakah suatu program berhasil atau tidak. Mengapa program penanggulangan kemiskinan seperti PNPM Mandiri Perkotaan harus melakukan Tinjauan Partisipatif? Karena pada hakikatnya program penanggulangan kemiskinan adalah milik atau programnya masyarakat. Masyarakat miskin lah yang harus memutuskan apakah ada manfaatnya PNPM Mandiri Perkotaan bagi mereka, apakah PNPM Mandiri Perkotaan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka, bahkan hingga apakah PNPM Mandiri Perkotaan layak untuk dilanjutkan Karena Tinjauan Partisipatif dibuat dengan tujuan sebagai media untuk belajar dari pengalaman, maka semakin banyak masyarakat yang terlibat review semakin baik. Tujuannya adalah agar masyarakat memahami pembelajaran yang telah mereka alami. Pembelajaran baru inilah yang sangat berharga untuk membangun modal sosial guna peningkatan kualitas kehidupan masyarakat ke depan. Selain sebagai pembelajaran, Tinjauan Partisipatif juga menjadi ruang pertanggungjawaban program penanggulangan kemiskinan seperti PNPM Mandiri Perkotaan kepada masyarakat (orang miskin). Orang miskin lah yang selayaknya mengukur hasil dan memberikan penilaian apakah program berhasil atau gagal menjawab persoalan kemiskinan mereka. Melalui Tinjauan Partisipatif, rasa kepemilikan masyarakat terhadap program juga dapat terbangun. PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 11

13 Modul 5 Topik: Tinjauan Kelembagaan BKM/LKM 1. Peserta mengingat kembali alasan keberadaan dan peran BKM/LKM 2. Peserta memahami pentingnya tahapan perkembangan BKM/LKM 3. Peserta memahami aspek-aspek sumberdaya dalam penguatan kelembagaan BKM 4. Peserta berlatih menilai tahapan pengembangan organisasi BKM/LKM Kegiatan 1: Mengingat Kembali Alasan Keberadaan dan Peran BKM/LKM. Kegiatan 2: Diskusi Tahapan Perkembangan BKM/LKM Kegiatan 3: Diskusi Memahami Sumberdaya untuk Penguatan BKM/LKM Kegiatan 4: Berlatih Menilai Perkembangan BKM/LKM dan jajak pendapat kepuasan masyarakat 5 Jpl (225 ) Bahan Bacaan Memahami Sumberdaya Penguatan BKM/LKM Bahan Bacaan Penilaian Perkembangan Organisasi BKM/LKM Media Bantu Matriks Tingkat Perkembangan Organisasi BKM/LKM Media Bantu Contoh Profil Perkembangan Organisasi BKM/LKM Kertas Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart, Papan Tulis, Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 12 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

14 Mengingat Kembali Alasan Keberadaan dan Peran BKM/LKM 1) Berikan pengantar bahwa saat ini kita akan berdiskusi mengenai salah satu aspek dalam Tinjauan Partisipatif BKM/LKM yaitu tinjauan kelembagaan BKM/LKM. Dua hal penting yang ingin kita raih dari proses review kelembagaan BKM/LKM adalah adanya potret tingkat perkembangan organisasi BKM/LKM dan selanjutnya prioritas sasaran pengembangan organisasi BKM/LKM ke depan. 2) Jelaskan (ingatkan) kembali alasan keberadaan dan peran BKM/LKM untuk penanggulangan kemiskinan. Diskusikan hal-hal yang belum dipahami bersama. BKM/LKM adalah lembaga pimpinan kolektif sebagai penggerak modal sosial untuk menanggulangi kemiskinan di wilayah desa / kelurahan dengan tugas pokok sebagai berikut: a. merumuskan kebijakan serta aturan main secara demokratis mengenai hal hal yang berhubungan dengan penanggulangan kemiskinan. b. Mengorganisasi masyarakat untuk merumuskan visi, misi, rencana strategis dan pronangkis. c. Memonitor, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan keputusan keputusan yang diambil. d. Memverifikasi penilaian yang telah dilaksanakan oleh UP-UP e. Mengawal terlembaganya nilai nilai kemanusiaan dan prinsip kemasyarakatan f. Mewakili masyarakat untuk memberikan kontrol dan masukan terhadap kebijakan pemerintah. g. Membangun kerjasama dengan pihak luar. BKM/LKM bukanlah sebagai pelaksana program, akan tetapi berfungsi sebagai penggerak dan pengendali agar program penanggulangan kemiskinan berjalan. Dalam menjalankan kebijakannya BKM/LKM dibantu oleh Unit pengelola (UP-UP), sehingga BKM/LKM lebih fokus didalam membuat kebijakan dan memonitoring segala kegiatan. UP- UP bertangungjawab penuh kepada BKM/LKM. Dalam membangun Modal sosial BKM/LKM harus melakukan : a. membangun kerjasama dan kepercayaan diantara anggota BKM/LKM b. menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antara BKM/LKM dan masyarakat c. menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antar warga masyarakat d. menumbuhkan kerjasama antara BKM/LKM dengan pihak luar (kemitraan). Diskusi Tahapan Perkembangan BKM/LKM 1) Ajukan pertanyaan pembuka: Apakah BKM/LKM ke depan akan sama dengan BKM/LKM yang ada saat ini? Jelaskan bahwa sebagai organisasi BKM/LKM yang hidup di tengah-tengah masyarakat PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 13

15 pastilah BKM/LKM akan mengalami perubahan-perubahan baik terus tumbuh dan berkembang atau malah mati. Satu hal yang dapat mendorong BKM/LKM untuk terus tumbuh dan berkembang adalah adanya mimpi atau cita-cita baik diantara anggota BKM/LKM, masyarakat maupun juga para fasilitator pendamping. 2) Ajukan kembali pertanyaan: Apakah teman-teman memiliki mimpi tentang BKM/LKM yang didampingi? Lakukan curah pendapat untuk menggali mimpi peserta terhadap BKM/LKM dalam 2 aspek: Mimpi tentang masyarakat miskin yang dilayani: Perubahan apa yang diharapkan terjadi pada masyarakat miskin Mimpi tentang organisasi BKM/LKM: Perubahan seperti apa yang diharapkan terjadi pada BKM/LKM dalam beberapa tahun ke depan. Gunakan dua warna metaplan yang berbeda untuk dua mimpi tersebut. Minta setiap peserta menempelkan metaplannya di papan tulis. Kelompokkan sesuai warna. 3) Diskusikan mimpi-mimpi tersebut. Bandingkan antara mimpi tentang masyarakat miskin dengan mimpi tentang organisasi BKM/LKM. Ingatkan peserta bahwa BKM/LKM hadir untuk menanggulangi kemiskinan yang diderita masyarakat miskin. 4) Ajukan pertanyaan: Bagaimana caranya agar mimpi tentang organisasi BKM/LKM ini tercapai? Beberapa kesempatan beberapa komentar dari peserta. Jelaskan bahwa untuk mewujudkan mimpi setidaknya kita harus memiliki tahap demi tahap atau langkah demi langkah untuk mencapai mimpi. 5) Jelaskan bahwa untuk memetakan tahapan perkembangan BKM, program ini telah menyusun ciri-ciri tahapan perkembangan BKM/LKM mulai awal pembentukan, berdaya, mandiri hingga siap menuju organisasi madani. Bagikan Bahan Bacaan Tahapan Perkembangan BKM/LKM. 6) Diskusikan ciri-ciri tersebut. Ingatkan peserta bahwa peserta dapat membuat ciri-ciri yang lebih spesifik dan sesuai dengan konteks perkembangan BKM/LKM yang didampingi. Atau peserta bersama anggota BKM/LKM yang didampingi bisa bersama-sama merumuskan tahapan perkembangan BKM/LKM-nya berikut tanda-tanda keberhasilan, waktu, dsb. 7) Lakukan kaji ulang dengan mengajukan pertanyaan: Apa pentingnya bagi fasilitator memiliki potret kondisi dan perkembangan kelembagaan BKM/LKM? atau Apa pengaruhnya bagi strategi pendampingan fasilitator? Diskusi Memahami Sumberdaya untuk Penguatan BKM/LKM 8) Berikan pengantar bahwa untuk memperkuat organisasinya, BKM/LKM harus memiliki kemampuan untuk menggalang sumberdaya. BKM/LKM harus memiliki kemampuan untuk memetakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk peningkatan kinerja BKM secara khusus dan pelaksanaan program (PJM dan Renta Pronangkis) secara umum. Saat ini kita akan mempelajari sumberdaya yang dibutuhkan untuk penguatan kelembagaan BKM/LKM. 14 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

16 9) Ilustrasikan kepada peserta tentang manusia dan tubuhnya. Ajukan pertanyaan, Bagian manakah yang paling penting dari tubuh manusia. Beri contoh, misalnya, otak, sistem pencernaan, sistem peredaran darah. Catat pendapat peserta. Ajukan kembali pertanyaan, Apa yang akan terjadi pada manusia, jika organ-organ pentingnya diambil? Apakah orang bersangkutan akan meninggal atau cacat? 10) Tarik ilustrasi tersebut ke dalam organisasi BKM. Bandingkan antara manusia dan BKM dengan menunjukkan kesamaan bahwa ada elemen-elemen penting yang menentukan hidup-matinya BKM serta membuat BKM mampu menjalankan peran dan fungsinya secara efektif. Untuk mencapai visi/misi keberadaan BKM, yaitu mendorong terjadinya perubahan sosial di komunitasnya, BKM perlu memperkuat kelembagaannya. Tanpa penguatan kelembagaan, visi/misi keberadaan BKM---yang sesungguhnya merupakan mandat komunitas dan diembankan pada BKM--- besar kemungkinan akan gagal diwujudkan. Memperkuat kelembagaan berarti BKM memiliki kesediaan dan kemampuan untuk menjadi lebih baik. Secara umum, ada 2 pengertian yang terkandung di dalam menjadi lebih baik, yaitu memperbaiki, dan meningkatkan. Memperbaiki berhubungan dengan berbagai kelemahan yang ada pada tubuh BKM. Melalui proses ini, BKM menghilangkan, mengurangi terus-menerus berbagai kelemahannya, serta menumbuhkan berbagai hal yang belum tersedia guna meningkatkan kwalitas maupun kwantitas layanan bagi komunitasnya. Sedangkan Meningkatkan berhubungan dengan berbagai kekuatan yang dimiliki oleh BKM. Melalui proses ini, BKM mempertahankan serta menumbuh-kembangkan berbagai hal yang selama ini dipandang memberi faedah bagi perubahan sosial. Memperkuat kelembagaan akan berlangsung terusmenerus. Oleh karena itu, BKM perlu memiliki kesediaan dan kemampuan untuk belajar terusmenerus (organisasi belajar). Agar dapat memperkuat kelembagaannya, BKM perlu memiliki kemampuan menggalang sumberdaya yang dibutuhkan dan mengelola sumberdaya yang tersedia di dalam kelembagaannya. Sumberdaya merupakan faktor yang fundamental bagi keberadaan BKM atau organisasi-organisasi lainnya. Suatu organisasi tidak bisa berdiri tanpa dukungan sumberdaya. Lemah-kuatnya atau sehat-sakitnya suatu organisasi ditentukan pula oleh ketersediaan sumberdaya 11) Minta peserta untuk mengidentifikasi elemen-elemen penting di dalam organisasi BKM. Berilah kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan pendapatnya. Tulis jawaban peserta di papan tulis. 12) Tarik benang merah berbagai pendapat peserta dengan memberikan penjelasan mengenai aspekaspek sumberdaya di dalam kelembagaan BKM. Tampilkan bagan tentang 5 aspek sumberdaya untuk penguatan kelembagaan BKM. Sampaikan tentang pengertian sumberdaya untuk penguatan kelembagaan BKM. Berikan penjelasan untuk masing-masing aspek tersebut. 13) Buka sessi tanya-jawab dengan peserta untuk mempertajam pemahaman peserta tentang aspekaspek sumberdaya dalam penguatan kelembagaan BKM. Tekankan bahwa pengembangan manusia merupakan aspek fundamental dalam memperkuat kelembagaan BKM. Ada banyak pengertian tentang apa yang dimaksud dengan sumberdaya. Dalam kehidupan seharihari, kita sering mendengar pendapat yang mengatakan bahwa sumberdaya adalah suatu aspek tertentu saja, misalnya, uang/dana. Sumberdaya sama dengan uang/dana. Bahkan, tidak jarang pula kita temui kalangan yang menempatkan uang adalah segalanya. Dalam perspektif pengembangan kelembagaan BKM, sumberdaya tidaklah semata hanya uang atau suatu aspek tertentu saja. Sumberdaya adalah berbagai aspek yang dibutuhkan dan didayagunakan---meliputi PANDUAN PEMANDU orang, uang, Pelatihan peralatan, Penguatan sistem BKM/UP/Relawan/Lurah manajemen, informasi, Tahun dan ke waktu 3 15 yang dikerahkan--- untuk mencapai visi/misi keberadaan BKM.

17 Berlatih Menilai Perkembangan BKM/LKM dan Jajak Pendapat kepuasan BKM 1) Sampaikan kepada peserta bahwa program ini mengembangkan satu alat potret perkembangan BKM/LKM yang diadaptasi dari IDF (Institutional Development Framework Kerangka Pengembangan Organisasi), suatu perangkat manajemen yang dirancang untuk menilai tingkat perkembangan suatu organisasi. Jelaskan mengenai kerangka pengembangan organisasi ini. 2) Sebelum pelatihan dilaksanakan panitia penyelenggara diharapkan mengundang BKM di lokasi lama yang terdekat dengan lokasi pelatihan 3) Minta fasilitator berkumpul dalam Tim Fasilitator. Bagikan Media Bantu - Lembar Review Tingkat Perkembangan Organisasi BKM/LKM. Tugaskan setiap kelompok untuk memetakan perkembangan salah satu BKM yang mereka dampingi hingga menghasilkan profil perkembangan BKM/LKM. 4) Mintalah fasilitator untuk melakukan dialog dengan narasumber BKM untuk mengisi lembar matrik tingkat perkembangan BKM 5) Satu kelompok lain simulasikan jajak pendapat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan BKM dengan menggunakan instrumen yang ada. 6) Lakukan observasi selama proses diskusi kelompok untuk memastikan semua peserta memahami cara menggunakan alat bantu ini. 7) Minta setiap kelompok untuk menyajikan hasil kerjanya. Berikan umpan balik terhadap proses penggunaan alat bantu ini. 16 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

18 Modul 6 Topik: Tinjauan Program Penanggulangan Kemiskinan 1. Peserta mengingat kembali tujuan penyusunan PJM Pronangkis. 2. Peserta merefleksikan kekuatan dan kelemahan PJM Pronangkis. 3. Peserta berlatih Tinjauan program penanggulangan kemiskinan Kegiatan 1: Mengingat Kembali Tujuan Penyusunan PJM Pronangkis Kegiatan 2: Refleksi Kekuatan dan Kelemahan PJM Pronangkis Kegiatan 3: Berlatih Tinjauan Program Penanggulangan Kemiskinan 5 Jpl ( 225 ) Bahan Bacaan Panduan Fasilitasi Tinjauan Partisipatif BKM/LKM Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 17

19 Mengingat Kembali Tujuan Penyusunan PJM Pronangkis 1) Berikan pengantar bahwa saat ini kita akan belajar titik berat kedua Tinjauan Partisipatif yaitu review program penanggulangan kemiskinan sebagaimana tertulis dalam PJM dan Renta Pronangkis. 2) Jelaskan (ingatkan) kembali alasan keberadaan dan tujuan disusunnya PJM Pronangkis. Diskusikan hal-hal yang belum dipahami bersama. PJM Pronangkis adalah perencanaan partisipatif warga untuk mengembangkan program penanggulangan kemiskinan, baik jangka pendek selama satu tahun maupun jangka menengah selama 3 tahun, program dikembangkan berdasarkan kepada visi (cita cita) warga mengenai masa depan kelurahan/desa di masa yang akan datang sesuai dengan potensi yang ada serta memecahkan permasalahan yang sudah dikaji dalam siklus pemetaan swadaya Refleksi Kekuatan & Kelemahan PJM Pronangkis 1) Lakukan curah pendapat (bisa dengan menggunakan metaplan) untuk menggali kekuatan dan kelemahan PJM Pronangkis. Kalau memakai metaplan, gunakan dua warna yang berbeda. Minta setiap peserta untuk menempelkan dan mengkelompokkan pendapatnya di papan tulis. 2) Diskusikan setiap kelompok metaplan kekuatan dan kelemahan PJM Pronangkis bersama seluruh peserta. Hal-hal yang sudah berjalan baik di satu desa/kelurahan dapat menjadi sumber inspirasi bagi kelurahan/desa lain. Begitupun, hal-hal yang belum berjalan baik dicarikan solusinya agar juga menjadi pembelajaran bagi semua kelurahan/desa. Hal-hal berikut ini sebaiknya tidak luput dari diskusi. Visi. Apakah visi PJM Pronangkis dipahami oleh semua masyarakat? Apakah visi tersebut sudah mengarah kepada penanggulangan kemiskinan? Tujuan dan Target. Apakah target-target dirumuskan secara tepat sehingga mudah diukur? Realistiskah? 18 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

20 Program. Apakah program-program disusun berdasarkan hasil refleksi kemiskinan dan pemetaan swadaya? Program apa yang efektif menanggulangi kemiskinan? Program apa yang tidak efektif? 3) Berikan umpan balik. Gejala umum yang muncul dalam PJM Pronangkis : Masyarakat belum merumuskan visi dan misi mereka dalam penanggulangan kemiskinan ke dalam tujuan tujuan yang lebih konkrit, misal tujuan utama penanggulangan kemiskinan di kelurahan X adalah turunnyanya angka kemiskinan sebanyak 2 % dalam waktu 3 tahun; contoh lain tujuan utama penanggulangan kemiskinan di desa Y adalah terlayaninya warga miskin dalam berbagai bidang yang merupakan kebutuhan dasar (kesehatan, pendidikan, peningkatan pendapatan dan sebagainya) Dalam capaian PJM pronangkis rata rata tidak dapat menurunkan angka kemiskinan, karena masyarakat sendiri tidak mengetahui cara mengukurnya, hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya : a. ukurannya tidak jelas b. kelompok sasaran tidak jelas c. tidak mengetahui permasalahannya Implikasi dari hal tersebut, maka program program yang dikembangkan sifatnya hanya sesaat yang sebetulnya tidak berupa program akan tetapi banyak yang hanya berupa kegiatan kegiatan, contoh : pemberian bantuan biaya pendidikan kepada warga miskin yang hanya 1 atau 2 kali diberikan, pembangunan jalan setapak dan sebagainya. Kegiatan kegiatan yang ada juga masih banyak yang orientasinya hanya untuk menghabiskan dana BLM. Ini merupakan cara berpikir terbalik dan menjadi menafikan proses proses sebelumnya. Refleksi kemiskinan dan pemetaan swadaya yang seharusnya menjadi dasar untuk merumuskan kebutuhan masyarakat (pemecahan masalah), menjadi dinafikan. Misal di beberapa tempat pembangunan jalan setapak yang tidak menjadi masalah dalam RK dan PS, tiba tiba ada dalam PJM Pronangkis. Dalam prosesnya ternyata di banyak tempat, pada saat penentuan prioritas masih didominasi oleh golongan golongan tertentu sehingga di beberapa tempat ada yang tidak tepat sasaran (penerima manfaat bukan KK miskin). Kebutuhan perempuan masih terpinggirkan, keputusan masih didominasi oleh kaum laki laki sehingga kurang sensitif pada pemecahan masalah masalah yang dihadapi perempuan (misal masalah air bersih, masalah kesehatan ibu dan anak, dan sebagainya). Walaupun masalah masalah tersebut sudah teridentifikasi pada proses PS akan tetapi pada saat penentuan prioritas tidak dianggap penting. PJM pronangkis seharusnya berorientasi pada cara untuk mencapai tujuan utama penanggulangan kemiskinan, sehingga visinya lebih fokus kepada penanggulangan kemiskinan. Harus ada ukuran, target yang jelas dan gambaran awal persoalan yang dapat diidentifikasi melalui kegiatan pemetaan swadaya. PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 19

21 Berlatih Tinjauan Program Penanggulangan Kemiskinan 1) Sampaikan bahwa saat ini kita akan berlatih melakukan Tinjauan terhadap program-program penanggulangan kemiskinan yang telah disusun masyarakat dalam PJM dan Renta Pronangkis. 2) Jelaskan konsep umum review program ini. Secara umum, review program menjawab tiga pertanyaan berikut. Program/kegiatan apa saja yang telah direncanakan? Bagaimana program/kegiatan tersebut berlangsung? Bagaimana sebaiknya ke depan? Dalam Tinjauan Partisipatif BKM/LKM, pertanyaan pertama dan kedua akan didiskusikan dalam tahapan Tinjauan pelaksanaan PJM Pronangkis. Sedangkan pertanyaan ketiga, sebagai tindak lanjut dari Tinjauan PJM Pronangkis, akan didiskusikan dalam tahapan re-orientasi PJM Pronangkis. Harap diingat, untuk lokasi kelurahan/desa yang baru memasuki tahun kedua dan ketiga pelaksanaan PJM Pronangkis (baru akan menyusun renta II dan III), maka Tinjauan program berarti meninjau terhadap renta I. Misalnya untuk lokasi baru 2007, Tinjauan program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan adalah meninjau renta I, tidak melakukan Tinjauan PJM secara keseluruhan. Tinjauan renta dilakukan untuk melihat capaian kegiatan dan program. Sedangkan untuk lokasi yang telah memasuki tahun keempat PJM, dengan kata lain PJM-nya yang 3 tahun sudah habis, maka tinjauan program berarti meninjau seluruh pelaksanaan PJM (melihat capaian kegiatan, capaian program hingga menilai capaian misi dan visi). Pertanyaan penting untuk dijawab dalam tinjauan besar ini adalah apakah kondisi (cita-cita/visi) masyarakat yang diidam-idamkan telah tercapai. Tinjauan besar ini ditindaklanjuti dalam re-orientasi PJM dengan menyusun PJM baru. 3) Minta peserta berkumpul menurut tim fasilitatornya. Bagikan peserta Bahan Bacaan Panduan Fasilitasi Tinjauan Partisipatif BKM/LKM. Ajak peserta membaca bagian : Kegiatan 2 tinjauan PJM, kelembagaan dan keuangan di internal BKM/LKM dan UP, Acara 3 : diskusi tinjauan pelaksanaan PJM Pronangkis. 4) Minta peserta melakukan simulasi tinjauan pelaksanaan program menggunakan salah satu PJM dan Renta Pronangkis kelurahan/desa dampingan. Dampingi proses simulasi dan berikan masukan perbaikan proses dan hasil simulasi. 5) Setelah simulasi pertama selesai, masih dalam kelompok, ajak peserta mencermati Kegiatan 6 reorientasi PJM dan penyusunan renta pronangkis. Lakukan proses simulasi untuk kegiatan ini. 6) Sampaikan kembali pembelajaran yang diperoleh. 20 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

22 Modul 7 Topik: Tinjauan Keuangan Peserta memahami parameter transparansi dan akuntabilitas keuangan BKM/LKM Kegiatan 1: Diskusi Parameter Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan BKM/LKM 2 Jpl ( 90 ) Bahan Bacaan Parameter Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan BKM/LKM dan UP Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 21

23 Diskusi Parameter Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan BKM/LKM 1) Berikan pengantar bahwa saat ini kita akan berdiskusi mengenai tinjauan keuangan BKM/LKM. Jelaskan pentingnya tinjauan keuangan bagi perkembangan BKM/LKM Dalam program pengentasan kemiskinan, keberhasilan pelaksanaan sangat tergantung kepada faktor-faktor organisasi & pelaksananya, program kerja yang disusun serta tak kalah pentingnya adalah dana atau keuangan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. Betapa baik suatu program dan organisasi pelaksananya namun jika tidak didukung dengan dana yang cukup maka akan sulit dicapai hasil memuaskan yang sesuai dengan harapan.. Sebagai wakil masyarakat dalam memberikan kontrol sosial, BKM/LKM perlu mengevaluasi melalui review keuangan ini apakah pendanaan kegiatan pengentasan kemiskinan telah sesuai dengan PJM dan Renta. Disamping kesesuaian pelaksanaan dengan rencana, apakah semua kegiatan pembiayaannya telah dipertanggungjawabkan melalui LPJ sesuai ketentuan yang ditetapkan. Dalam kegiataan partisipatif, pendanaan kegiatan tidak sepenuhnya diharapkan dari pemerintah saja. Partisipasi dana baik dari instansi maupun masyarakat sangatlah diharapkan. Oleh karena itu dalam kesempatan review keuangan ini penggalangan dana baik dari luar PNPM Mandiri Perkotaan maupun dari dana swadaya masyarakat perlu dilihat berapa besar partisipasinya. Hasil tinjauan terhadap kegiatan ini sangat mempengaruhi program kerja / rencana tahunan BKM/LKM di tahun yang akan datang. 2) Sampaikan kepada peserta bahwa ada dua kata kunci yang banyak digunakan dalam review keuangan yaitu transparansi dan akuntabilitas. Beri kesempatan kepada beberapa orang peserta untuk menjelaskan pemahamannya mengenai dua istilah tersebut. 3) Bagi peserta menjadi empat kelompok kecil. Tugaskan setiap kelompok untuk mendiskusikan tandatanda (indikator/parameter) yang mudah dilihat atau diukur untuk menunjukkan pengelolaan keuangan BKM/LKM dan UP yang transparan dan akuntabel. 4) Persilahkan juru bicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok. Dorong diskusi bersama seluruh peserta untuk menyusun semacam indikator transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan BKM/LKM dan UP. 22 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

24 5) Beri umpan balik dengan menggunakan Bahan Bacaan Parameter Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan BKM/LKM dan UP Parameter Transparansi Dan Akuntabilitas Keuangan BKM/LKM dan UP Parameter transparansi antara lain: a. Dana yang diterima LKM dan pengalokasiannya diumumkan kepada masyarakat minimal di 5 papan pengumuman b. Laporan keuangan ditempel di 5 tempat strategis dan disampaikan kepada pihak-pihak terkait selambat-lambatnya setiap tanggal 5 untuk posisi keuangan bulan sebelumnya. c. KSM/Panitia penerima daftar tunggu dan telah mendapat prioritas LKM diumumkan kepada warga minimal pada 5 papan pengumuman d. Rekening Bank atas nama LKM dan ditandatangani oleh 3 orang anggota LKM e. Adanya papan informasi kegiatan pembangunan/perbaikan lingkungan, minimal berisi tentang: nama kegiatan, volume kegiatan, lokasi kegiatan, nilai bantuan langsung masyarakat (BLM), Swadaya, sumber dana lain, tanggal pelaksanaan, nama KSM pelaksana. f. Penetapan kebijakan keuangan didasarkan pada rembug bersama. Parameter akuntabilitas antara lain: a. UP-UP mengelola kegiatan secara aktif sesuai dengan rencana atau program. b. LKM rutin melakukan pertemuan guna membahas progres dan kualitas kegiatan serta pengelolaan keuangan maupun pembukuan. c. Pembukuan telah dilaksanakan dengan benar dan sesuai standar P2KP PNPM Mandiri Perkotaan. d. Tidak ada penyalahgunaan/pemotongan dana/korupsi baik terhadap BOP maupun penyaluran dana ke KSM/panitia kegiatan sosial dan lingkungan, penerima manfaat, dan anggota KSM peminjam bergulir. e. Penarikan dana dari rekening bank LKM ditandatangani 3 orang anggota LKM. f. Kegiatan yang dilaksanakan KSM sesuai dengan usulan yang disetujui oleh LKM. g. LPJ KSM lingkungan dan sosial telah lengkap dan benar termasuk di dalamnya rincian swadaya masyarakat yang dapat direalisasikan. h. Capaian tingkat pengembalian pinjaman (RR) minimal 90%. i. 100% penerima manfaat dan proposal kegiatan ekonomi bergulir dan sosial adalah KK miskin yang terdaftar dalam pemetaan swadaya daftar KK Miskin (PS2). j. Pengelolaan keuangan telah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dalam AD/ART PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 23

25 Modul 8 Topik: Memetakan Kondisi KSM 1. Peserta mampu memahami kondisi KSM yang ideal (mandiri) 2. Peserta mampu mengetahui hasil pemetaan dan analisis fasilitator terhadap kondisi KSM yang ada di wilayahnya. 3. Peserta mampu memetakan lebih detail kondisi KSM yang ada di wilayahnya 4. Peserta mampu membandingkan kondisi KSM yang di wilayahnya dengan KSM ideal. Kegiatan 1 : Memahami KSM Ideal Kegiatan 2 : Memetakan Kondisi KSM 1 Jpl ( 45 ) Bahan Bacaan 1. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) 2. Kelayakan KSM (Peminjam) 3. Kelompok Tani Sri Bangun Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 24 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

26 Memahami KSM ideal 1) Berilah penjelasan kepada peserta bahwa kita akan memulai proses belajar dengan memetakan kondisi KSM, sampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini. 2) Jelaskan bahwa kita akan memasuki kegiatan 1, yaitu memahami KSM ideal. 3) Bagikan bahan bacaan KSM kepada peserta, ajaklah beberapa saat untuk membacanya. 4) Lakukan dialog dengan peserta mengenai, bagaimana sebaiknya peran dan fungsi KSM baik bagi anggotanya maupun masyarakat? Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 5) Tanyakan kembali apa saja faktor-faktor suatu KSM dapat dikatakan KSM ideal (mandiri)? 6) Simpulkan bersama, berilah penguatan. KSM merupakan kumpulan orang yang menghimpun diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu yaitu kepentingan dan kebutuhan yang sama sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai bersama. Prinsip/nilai yang dianut KSM Kesetaraan Saling mempercayai dan saling mendukung / memperhatikan Bebas dalam membuat keputusan Bebas dalam menetapkan kebutuhan Mempunyai kewenangan / kebijakan sendiri Berpartisipasi nyata PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 25

27 Peran dan fungsi KSM Sarana mendorong proses perubahan sosial Wadah pembahasan dan penyelesaian masalah Wadah untuk menyalurkan aspirasi Wadah menggalang tumbuhnya saling percaya Sebagai sumber ekonomi Dalam perjalanannya, tidak sedikit KSM mengalami kegagalan dalam membangun kelompok, sehingga tidak mampu bertahan lama. Adapun faktor faktor yang menjadikan KSM mandiri, diantaranya sebagai berikut : a. Keorganisasian : KSM memiliki tujuan dan program kerja yang jelas Semua pengurus KSM mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional KSM memiliki AD/ART atau aturan main Semua anggota melaksanakan kewajiban dan haknya dengan baik Solidaritas antar anggota semakin kuat KSM mampu mengambil keputusan secara mandiri dan demokratis b. Administrasi KSM memiliki perangkat administrasi dan pembukuan yang lengkap Pengurus KSM memiliki kemampuan dan trampil mengelola administrasi dan pembukuan KSM memiliki laporan keuangan yang lengkap dan dilaporkan secara rutin ke anggota KSM memiliki sistem informasi manajemen c. Permodalan Tabungan/iuran KSM beragam dan terus meningkat ksm mampu mengelola dana dari luar Dana kelompok mampu memenuhi kebutuhan anggotanya d. Kegiatan Kegiatan produktif anggota terus berkembang dan menguntungkan Sarana kerja dan pelayanan semakin lengkap KSM mampu membiayai operasional secara layak e. Keberadaan Keanggotaan KSM terus meningkat baik jumlah maupun mutunya Pengetahuan dan keterampilan anggota semakin berkembang Kehadiran KSM semakin dikenal dan diterima masyarakat KSM ikut menentukan dalam pengambilan keputusan tingkat desa/kelurahan 7) lanjutkan ke kegiatan PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

28 Memetakan Kondisi KSM 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita memasuki kegiatan 2, yaitu memetakan kondisi KSM. 2) Bagikan hasil pemetaan dan analisa kondisi KSM yang telah dibuat oleh fasilitator (bagan kecenderungan dan perubahan) kepada peserta. Ajaklah beberapa saat untuk menganalisanya. 3) Tanyakan kepada peserta, apakah hasil pemetaan kondisi KSM tersebut, sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya atau masih ada yang kurang? 4) Kalau masih kurang, dan berbeda hasil pemetaannya, ajaklah peserta untuk memetakan kembali kondisi KSM di wilayahnya, khususnya pada hasil pemetaan yang tidak sesuai saja. Dengan menggunakan bagan kecenderungan dan prubahan. (gunakan LK-1). Jelaskan sekilas mengenai teknik bagan kecenderungan dan perubahan. Bagan Kecenderungan dan perubahan adalah salah satu teknik yang bisa diterapkan untuk mengkaji tingkat perkembangan KSM, teknik ini digunakan untuk mengambarkan perubahanperubahan keadaan KSM di wilayahnya dari waktu ke waktu, sehingga bisa dianalisa peningkatan atau penurunan kualitas perkembangan KSM, alasan-alasan dan upaya yang harus dilakukan apabila ada permasalahan 5) Lakukan diskusi bersama dengan peserta untuk memperbaiki hasil pemetaan kondisi KSM yang ada di wilayahnya dengan menggunakan teknik bagan kesenderungan dan perubahan. 6) Setelah terjadi perbaikan, lanjutkan diskusi kelas, mengenai : Apakah ada perubahan dari dari setiap perkembangan KSM diatas dari tahun ke tahun? Apakah perubahan itu menurun atau meningkat? jenis perkembangan KSM mana yang menurun, dan mana yang meningkat? Mengapa perubahan perubahan tersebut terjadi? Apa dampak-dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan tersebut? Siapa yang banyak terkena dampak (bandingkan grafik-grafik di setiap kelompok)? Bagaimana kemungkinan perkembangan KSM di masa mendatang apabila tidak ditangani? 7) Fasilitasi terjadinya dialog didalam diskusi kelas, dan simpulkan bersama hasilnya. 8) Tutup materi dan ucapkan terima kasih. PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 27

29 Modul 9 Topik: Analisa Pemecahan Masalah 1. Peserta mampu mengidentifikasi apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam mengembangkan dan memelihara KSM. 2. Peserta mampu mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan untuk memecahkan permasalahan perkembangan KSM. 3. Peserta mampu memetakan kebutuhan baik SDM maupun sumber daya lainnya dapat dapat mendukung terhadap pengembangan dan pemeliharaan KSM. Kegiatan 1 : Identifikasi Pemecahan Masalah dan Pemetaan Kebutuhan 1 JPL (45 ) Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 28 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

30 Identifikasi Pemecahan Masalah dan Pemetaan Kebutuhan 1) Berilah penjelasan kepada peserta bahwa kita akan memulai modul Analisa Pemecahaan Masalah, sampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini, yaitu : Peserta mampu mengidentifikasi apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam mengembangkan dan memelihara KSM. Peserta mampu mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan untuk memecahkan permasalahan perkembangan KSM. Peserta mampu memetakan kebutuhan baik SDM maupun sumber daya lainnya dapat dapat mendukung terhadap pengembangan dan pemeliharaan KSM. 2) Jelaskan bahwa pada kegiatan sebelumnya telah dibahas mengenai kondisi KSM yang ada diwilayahnya dengar segara permasalahannya sehingga perlu didiskusikan bersama, bagaimana kita mengatasi persoalan persoalan yang terjadi pada perkembangan KSM. 3) Kemudian bagilah peserta menjadi beberapa kelompok, ajaklah mereka untuk mendiskusikan: a. Apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan agar KSM yang ada diwilayahnya bisa menjadi KSM mandiri? b. Kegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk mendukung agar KSM menjadi mandiri? c. Apa saja sumber daya yang dibutuhkan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya untuk mendukung terlaksananya kegiatan tersebut? d. Bagiamana kondisi sumber daya yang ada? e. Bagaimana upaya pemenuhannya agar sumber dayanya memadai? Dalam melakukan diskusi, ajaklah peserta untuk melihat kembali hasil pemetaan kondisi KSM dan permasalahannya. Untuk lebih memudahkan proses diskusi, gunakanlah tabel berikut ini : No Hal-Hal yang harus diperbaiki & ditingkatkan Kegiatan Pengembangan KSM Sumber daya Lain yang dibutuhkan Sumber daya yang ada Upaya Pemenuhan Kebutuhan PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 29

31 4) Berilah kesempatan kepada wakil setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya, dorong terjadinya diskusi apabila terjadi perbedaan pendapat. 5) Simpulkan bersama hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas. 6) Tutup materi dan ucapkan terima kasih. 30 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

32 Modul 10 Topik: Isu Isu Indikator Pelayanan Dasar (MDGs) 1. Menguatkan pemahaman mengenai hak hak dasar 2. Memahami mengenai Isu Isu Indikator Pelayanan Dasar (MDGs) Kegiatan 1: Hak-hak Dasar Warga Kegiatan 2: Isu Isu Indikator Pelayanan Dasar (MDGs) 3 JPL 3 jam Bahan Bacaan: 1. Undang Undang Dasar 1945 tentang Hak Hak Dasar Warga 2. Suara Masyarakat Miskin (kutipan dari hasil penelitian Nilanjana Mukherjee) Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar Papan Tulis dengan perlengkapannya PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3 31

33 Hak-hak Dasar Warga 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2 yaitu memahami hak-hak dasar warga 2) Ingatkan kepada peserta bahwa kemiskinan terjadi apabila tidak memperoleh hak dasarnya sebagai warga. 3) Bagikan kartu metaplan kepada peserta, mintalah seluruh peserta untuk menuliskan pendapatnya mengenai hak-hak dasar warga, satu peserta satu pendapat 4) Kemudian mintalah setiap peserta untuk menyampaikan pendapatnya dan tempel kartu metaplan pada papan tulis, sepakati mana pendapat yang sama dan beda. 5) Lakukan penguatan mengenai hak-hak dasar warga, Berdasarkan perubahan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa hak-hak dasar warga diantaranya: Berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara Berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja Berhak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan Berhat atas status kewarganegaraan Berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia Berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. Berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenangwenang oleh siapa pun. 6) Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih. 32 PANDUAN PEMANDU Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah Tahun ke 3

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM BUKU 7 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM Perkotaan DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM BUKU 5a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-P2KP Panduan Fasilitasi Pengembangan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F24. Pelatihan Madya 1. Review Partisipatif. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F24. Pelatihan Madya 1. Review Partisipatif. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Madya 1 F24 Review Partisipatif PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Gambaran Umum Review Partisipatif BKM/LKM 1

Lebih terperinci

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar

Lebih terperinci

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar Modul 1 Topik: Orientasi Belajar 1 Peserta Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan 2 Peserta mampu menciptakan keakraban 3 Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis BUKU 6 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi PJM

Lebih terperinci

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH PP.03 LOKASI SIKLUS TAHUN KE 4 Modul

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2 F12 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami Pemetaan Swadaya 1 Kegiatan 1: Diskusi

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM A. Latar Belakang Dalam Strategi intervensi PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong terjadinya proses transformasi sosial di masyarakat, dari kondisi masyarakat yang tidak berdaya menjadi berdaya, mandiri

Lebih terperinci

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Belajar melakukan perbaikan sikap dan perilaku Belajar merubah cara pandang terhadap persoalan kemiskinan dan pemecahan

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan BUKU 1 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan 3 Membangun BKM 2 Pemetaan Swadaya KSM 4 BLM PJM Pronangkis 0 Rembug Kesiapan Masyarakat 1 Refleksi Kemiskinan 7 Review: PJM,

Lebih terperinci

KUMPULAN BAHAN SERAHAN

KUMPULAN BAHAN SERAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN BAHAN SERAHAN PELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH BB.02 LOKASI SIKLUS TAHUN KE 3 Bagaimana

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL PP MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL Topik Tujuan Kegiatan belajar Waktu Acuan Penguatan Pendampingan KSM dalam Kegiatan Sosial 1. Peserta memahami tentang pentingnya penguatan modal sosial di dalam KSM 2. PANCASUTRA,tanggung

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

Review Pelaksanaan Siklus

Review Pelaksanaan Siklus DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan dan BKM C48 Review Pelaksanaan Siklus Identifikasi Masalah 2 Pemetaan Swadaya 3 Membangun BKM KSM Tahap Perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) BUKU 5 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

KUMPULAN BAHAN SERAHAN

KUMPULAN BAHAN SERAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN BAHAN SERAHAN PELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH BB.01 LOKASI SIKLUS TAHUN KE 2 Bagaimana

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Juni 2012 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

Perencanaan Program Unit Pengelola Keuangan

Perencanaan Program Unit Pengelola Keuangan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C17 Perencanaan Program Unit Pengelola Keuangan PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Mengapa Menyusun Rencana Usaha UPK? 1 Kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto... DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto... Halaman Persembahan... Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi...

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C14. Tugas dan Fungsi UP. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C14. Tugas dan Fungsi UP. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS UP C14 Tugas dan Fungsi UP PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Perangkat Organisasi BKM/LKM 1 Kegiatan 1: Diskusi Perangkat Organisasi

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan UPP 1 dan awal UPP 2 ( 1999 2003), belum ada upaya yang jelas dalam konsepnya

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan

Program Penanggulangan Kemiskinan BOOKLET PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA MANDIRI PERKOTAAN Review Partisipatif Program Penanggulangan Kemiskinan * Review Program

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Desember 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN Modul 1 Orientasi Belajar 1 Kegiatan 1 Perkenalan 3 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 3 Modul 2 Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis 7 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Analisa

Lebih terperinci

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat PB 5 Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat SPB 5.1 Peran Masyarakat Dalam Musyawarah Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan Musyawarah Desa sebagai bentuk

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

Mengembangkan Memelihara KSM

Mengembangkan Memelihara KSM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan/BKM/Lurah/UP C34 Mengembangkan Memelihara KSM PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memetakan Kondisi KSM 1 Kegiatan 1:

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Konsultan Manajemen Pusat Wilayah-2 April 2014 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Februari 2011 1 P a g e LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

Modul 1 Topik: Review Kegiatan Sosial (Penguatan UPS)

Modul 1 Topik: Review Kegiatan Sosial (Penguatan UPS) Modul 1 Topik: Review Kegiatan Sosial (Penguatan UPS) 1. Peserta mampu mereview pelaksanaan kegiatan sosial (persiapan & pelaksanaan kegiatan) 2. Peserta mampu mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan BUKU 4e SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi BUKU 4c SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Januari 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Peserta menyadari perlunya perubahan peran fasilitator Peserta memahami transformasi peran dari fasilitator umum ke fasilitator wirausaha ke konsultan pembangunan

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan BUKU 4d SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Manajemen Organisasi Nirlaba

Manajemen Organisasi Nirlaba DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Madya 1 F27 Manajemen Organisasi Nirlaba PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 BKM/LKM Sebagai Organisasi Nirlaba 1

Lebih terperinci

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Maret 2011 1 P a g e 1. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah Rembug/Rapat

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)

Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) BUKU 2 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C06. Relawan. Pembangunan BKM. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C06. Relawan. Pembangunan BKM. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C06 Pembangunan BKM PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT Membangun BKM/LKM 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia 112 Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM 113 114 115 116 117 118 119 Lampiran 2. Contoh Kuitansi Penerimaan Angsuran 120 Lampiran 3. Laporan Perhitungan Tingkat Pengembalian dan

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA Pemetaan Swadaya adalah suatu pendekatan parisipatif yang dilakukan masyarakat untuk menilai serta merumuskan sendiri berbagai persoalan yang dihadapi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)

PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) REPUBIK INDONESIA PE T UN J U K TE K N I S PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA

Lebih terperinci

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN Non Pro Poor Policies Pro-Poor Policies Pro-Poor Program & Budgeting Good Local Governance PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Merubah cara pandang terhadap pendekatan pembangunan

Lebih terperinci

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 KEGIATAN & SUB-KEGIATAN MILESTONE 1.1. PENDAMPINGAN TINGKAT PEMDA KOTA/ KAB 1.1.1. SERANGKAIAN LOBBY-LOBBY, SILATURAHMI SOSIAL DAN SOSIALISASI AWAL TINGKAT

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) April 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F14. Pelatihan Dasar 2. Pengembangan KSM. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F14. Pelatihan Dasar 2. Pengembangan KSM. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2 F14 Pengembangan KSM PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Kaji Ulang Pemetaan Swadaya 1 Kegiatan 1: Identifikasi

Lebih terperinci

Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS)

Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM) dan fungsi BKM Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan suatu institusi/ lembaga masyarakat yang berbentuk paguyuban, dengan

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Pemetaan Wilayah, Sebaran Warga Miskin, Sarana dan Prasarana Lingkungan Perumahan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat

Lebih terperinci

Modul 4 Gagasan KSM Ideal

Modul 4 Gagasan KSM Ideal Modul 4 Gagasan KSM Ideal Peserta mampu merumuskan pengertian dan kriteria suatu KSM yang siap mengembangkan penghidupan Kegiatan 1 : Curah pendapat KSM yang ideal Kegiatan 2 : Diskusi definisi dan kriteria

Lebih terperinci

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan Peserta memahami dan menyadari berbagai tantangan dalam membangun KSM untuk mengembangkan penghidupan Kegiatan 1 : Curah pendapat mengenai

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Oktober 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAA N UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Oktober 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

Modul 5 Konsep Penghidupan PNPM MP

Modul 5 Konsep Penghidupan PNPM MP Modul 5 Konsep Penghidupan PNPM MP Peserta memahami konsep membangun penghidupan KSM Peserta memahami tentang pentagon aset Kegiatan 1 : Ceramah konsep membangun penghidupan KSM Kegiatan 2 : Diskusi Pentagon

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C29 BKM. Manajemen KSM. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C29 BKM. Manajemen KSM. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS BKM C29 Manajemen KSM PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 KSM sebagai Media Pembelajaran Masyarakat 1 Kegiatan 1 Permainan, Mengapa

Lebih terperinci

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa PB 10 Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa 1 SPB 10.1. Kecakapan Komunikasi Sosial Tenaga Ahli Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan mampu: 1. Memahami kecakapan

Lebih terperinci

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan Pertanyaan Penelitian Siapakah yang menjadi relawan dan apa saja jenis kemampuan, kapasitas, dan komitmen

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 I.Latar Belakang Salah satu tahapan pelaksanaan P2KP adalah Pembangunan BKM, yang dipandang menjadi bagian yang merupakan tahapan yang

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN

Lebih terperinci

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PENGANTAR Acuan pelaksanaan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) bagi aparat pemerintah kabupaten/kota ini dimaksudkan untuk dapat

Lebih terperinci

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan i ii PEDOMAN SELEKSI DAN PENETAPAN LOKASI PPMK Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program

Lebih terperinci

Modul 7 Membangun KSM Harapan

Modul 7 Membangun KSM Harapan Modul 7 Membangun KSM Harapan Peserta memahami tahapan perkembangan KSM Peserta memahami tata cara membangun KSM harapan (yang mampu mengembangkan penghidupan yang berkelanjutan) Peserta mampu membangun

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C29. Manajemen KSM. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C29. Manajemen KSM. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C29 Manajemen KSM PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 KSM sebagai Media Pembelajaran Masyarakat 1 Kegiatan 1 Mengapa harus Berkelompok

Lebih terperinci

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan

Lebih terperinci

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN 1. Pengertian 1 2. Pengelola Bergulir 2 3. Penerima Manfaat Bergulir 2 4. Ketentuan

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP 1. PENDAHULUAN BKM adalah lembaga masyarakat warga (Civil Society Organization), yang pada hakekatnya mengandung pengertian sebagai wadah masyarakat untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C18 BKM /UP - UP. Pinjaman Bergulir. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C18 BKM /UP - UP. Pinjaman Bergulir. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS BKM /UP - UP C18 Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami Pinjaman Bergulir 1 Kegiatan 1: Curah Pendapat

Lebih terperinci

BAGIAN B PELAKSANAAN LAPANGAN PEDOMAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

BAGIAN B PELAKSANAAN LAPANGAN PEDOMAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN BAGIAN B PELAKSANAAN LAPANGAN PEDOMAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN i i BAB IV KEGIATAN DI TINGKAT MASYARAKAT Substansi dasar proses pemberdayaan masyarakat dititikberatkan pada memulihkan dan melembagakan

Lebih terperinci

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu Konsep Dasar Paham Mau Pelatihan yang berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, dan kemampuan dari Fasilitator untuk penanganan program secara partisipatif, transparan, akuntabel, mandiri dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat

Lebih terperinci

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN 3 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM Membangun BKM

Lebih terperinci

Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK)

Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK) BUKU 3 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Diskusi

Lebih terperinci

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. Pengantar Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai

Lebih terperinci

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik PB 6 Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik SPB 6.1. Demokratisasi dan Tata Kelola Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan tentang hakekat tata kelola kelembagaan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F17. Pelatihan Dasar 3. PJM Pronangkis. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F17. Pelatihan Dasar 3. PJM Pronangkis. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 3 F17 PJM Pronangkis PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami PJM Pronangkis 1 Kegiatan 1: Kaji Ulang Keterkaitan

Lebih terperinci

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara

Lebih terperinci

Modul 1 Topik : Belajar Bersama 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP dan Kontrak Belajar 2

Modul 1 Topik : Belajar Bersama 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP dan Kontrak Belajar 2 Modul 1 Topik : Belajar Bersama 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP dan Kontrak Belajar 2 Modul 2 Topik : Konsep Gender 7 Kegiatan 1 Curah Pendapat Perbedaan antara

Lebih terperinci

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan Kata Pengantar Puji syukur dipanjatkan ke khadirat Alloh SWT, berkat ridha serta petunjuknya bahwa Panduan Teknis Pra Musrenbang tahun 2015 telah selesai dan disajikan. Panduan Teknis Pra Musrenbang tahun

Lebih terperinci

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif Modul 10 POD dan Metode Pelatihan Partisipatif Peserta memahami dan menyadari: 1. Semua warga belajar adalah narasumber 2. Pendiidkan orang dewasa sebagai metode pendekatan fasilitasi 3. Metode-metode

Lebih terperinci

Modul 1 Review PS Bidang Kegiatan Sosial dalam kerangka Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood)

Modul 1 Review PS Bidang Kegiatan Sosial dalam kerangka Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) Modul 1 Review PS Bidang Kegiatan Sosial dalam kerangka Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) 1. Peserta mampu mempertajam data PS dan baseline data 100-0-100 yang terkait dengan kegiatan

Lebih terperinci