Memasuki Era Reformasi Tata Kelola Migas. Rekrutmen Terbuka untuk Jaring Pejabat Profesional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Memasuki Era Reformasi Tata Kelola Migas. Rekrutmen Terbuka untuk Jaring Pejabat Profesional"

Transkripsi

1 MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL EDISI Rekrutmen Terbuka untuk Jaring Pejabat Profesional Memasuki Era Reformasi Tata Kelola Migas

2

3 editorial KESDM PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Jenderal M. Teguh Pamudji Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Ir. Bambang Gatot Ariyono, M.M Staf Ahli Bidang Komunikasi dan sosial Kemasyarakatan Ir. Ronggo Kuncahyo, M.M Kepala Pusat Komunikasi Publik Dr. Ir. Saleh Abdurrahman, M.Sc Kepala Biro Hukum Susyanto, SH. MH Kepala Pusat Data dan Teknologi ESDM Agung Wahyu Kencoro Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Dr. Ir. Ego Syahrial, M.Sc REDAKTUR Kepala Bagian Tata Usaha, Puskom Ir. Dwi Purwanto Kepala Sub Bagian Rencana dan Keuangan, Puskom Bambang Widjiatmiko Kepala Sub Bagian Umum, Puskom Arid Riza Abadi, S.Sos Vagunaldi, S.Kom Bunga Adi Mirayanti, S.I.Kom Dian Eka Puspitasari, S.Sos. EDITOR Indra Tauhid C. S., M.A., Dian Lorinsa, S.IP., Judhi Purdhiyanto, Amna, S.Sos., Safii, DESAIN GRAFIS & FOTOGRAFER Melati Larasati Oktaviani, Didit Adiono, Adi Noorfajarudin, Prawira, Akbar Alfiannto, Arif Suryadi ALAMAT Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18 Jakarta Tromol Pos: 1344/JKT Tel. / Faks: (021) puskom@esdm.go.id MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Para pembaca yang kami hormati Inefisiensi dan ekonomi biaya tinggi menjadi masalah besar yang terus membayangi perjalanan pengelolaan migas dari waktu ke waktu. Padahal, migas memasok kas negara sebesar Rp286 triliun yang setara 18% dari total penerimaan negara di dalam APBN Perubahan Mengantisipasinya Kementerian ESDM bergerak cepat, yaitu dengan membetuk Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Menteri ESDM telah menandatangani SK Tim dengan menunjuk seorang ekonom senior Faisal Basri sebagai ketua Tim. Sejalan dengan pembentukan Tim tersebut, Menteri ESDM juga telah mengirimkan surat kepada BPKP untuk melakukan audit Tata Kelola yang menyangkut Perijinan Migas. Langkah berikutnya selaku ketua tim, Faisal Basri akan membentuk anggota tim yang merupakan gabungan dari stakeholder pemerintahan dengan masyarakat. Secara ringkas, tim ini memiliki tugas-tugas besar. Pertama, mereview seluruh proses perijinan dari hulu ke hilir. Kedua merekomendasikan tata ulang kelembagaan yang terkait dengan pengolaan Migas, agar tercipta efisiensi dan mampu bekerja dengan optimal. Yang ketiga mempercepat revisi UU Migas. Dan yang keempat adalah merevisi seluruh proses bisnis supaya kedepan ruang gerak pemburu rente dalam setiap mata rantai itu bisa eliminir atau diminimalisir. Berkaitan dengan kesalahan pengelolaan migas, menurut ketua Tim Reformasi Tata Kelola akan sangat membahayakan dan dapat menghancurkan sebuah negara, dimana sumber daya bukan lagi menjadi berkah namun menjadi musibah. Adapun keberkahan dihasilkan melalui sebuah proses yang baik yang dimulai dari niat yang baik, proses yang baik insya Allah akan menghasilkan hasil yang baik, tidak ada hasil yang baik jika prosesnya tidak baik. Meski menghadapi banyak rintangan untuk membenahi sektor minyak dan gas (migas), namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yakin gerakan yang dicanangkan untuk memberantas mafia migas bisa terus berjalan. Dengan dukungan dari berbagai pihak yang samasama ingin agar para mafia migas ini diberantas, Sudirman yakin segala hambatan yang datang bisa diatasi. Langkah reformasi migas dilengkapi dengan diangkatnya Amien Sunaryadi sebagai Kepala SKK Migas yang baru. Tidak main main, Amien Sunaryadi sebelumnya pernah menjabat wakil ketua KPK Penunjukkannya sebagai kepala SKK Migas berdasarkan keyakinan bahwa Amien bakal mampu melakukan perbaikan kelembagaan, standarisasi perusahaan juga transparansi sehingga kepercayaan publik terhadap SKK migas terangkat. Dan dengan pernah berkecimpung di KPK jelas menghadirkan aroma bersih dari korupsi yang sangat kuat. Ketika menjabat wakil ketua KPK Amien dinilai sukses mendesain KPK hingga bergigi dalam pemberantasan korupsi. Selamat Menyimak Redaksi EDISI efficient energy, erving the natural asa Depan RGI ALTERNATIF INGKUNGAN MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL EDISI Rekrutmen Terbuka untuk Jaring Pejabat Profesional M e m a s u k i E r a R e f o r m a s i Tata Kelola Migas edisi 09 I

4 daftar isi 18 SAJIAN UTAMA Memasuki Era Reformasi Tata Kelola Migas 36 REGULASI Mendorong Pemanfaatan Energi Panas Bumi 3 EDITORIAL 6 SURAT ANDA 8 HOT NEWS Perizinan Hulu Migas Dipangkas Rekrutmen Terbuka untuk Jaring Pejabat Profesional Percepat Realisasi Program 14 LENSA Menteri ESDM Menerima Kunjungan Delegasi Sonagol EP Menaruh Perhatian Besar Kepada Listrik Subsidi Dialihkan Ke Sektor Produktif Pemerintah Segera Tetapkan Kepala SKK Migas Baru Tim Reformasi Tata Kelola Minyak Dan Gas Bumi Membangun PLTU Berkapasitas 5000 MW 18 SAJIAN UTAMA Memasuki Era Reformasi Tata Kelola Migas 22 WACANA Hidup di Tengah Krisis Energi dan Perubahan Iklim 24 ENERGI MIX Melirik Energi Gelombang Laut Sebagai Energi Terbarukan 28 KOLOM Insentif Migas untuk Dorong Investasi Menggali Potensi Migas Laut Dalam Demi Masa Depan, Pembangunan Kilang Baru Perlu Dilakukan Prospek dan Tantangan Industri Gas Bumi Indonesia 36 REGULASI Mendorong Pemanfaatan Energi Panas Bumi PERMEN ESDM NO. 28 TAHUN MIGAS Program Inisiatif Penggunaan Kompor Bersih Dan Hemat Energi Pengeboran Gas Bumi 2014 Lewati Angka Seribu Tantangan Industri Gas di Indonesia 44 KETENAGALISTRIKAN Pasokan Gas ke Pembangkit Sudah Aman, Krisis Listrik Sumsel Segera Teratasi Peringkat Ease of Doing Business Indonesia Naik, Kemudahan Mendapatkan Listrik Menjadi Faktor Penentu Hindari Krisis Listrik, PLTU MW Segera Dibangun Di Cilacap Perizinan Satu Pintu Tingkatkan Investasi Ketenagalistrikan Dirjen Ketenagalistrikan Siap Tingkatkan Sambungan Listrik Dirjen Ketenagalistrikan Meminta Masyarakat Dukung Pembangunan Pembangkit Listrik Pemerintah Akan Sertifikasi Perusahaan Jasa Listrik Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik Wajib Miliki Sertifikat Badan Usaha 4 edisi 09 I 2014

5 Edisi BADAN GEOLOGI Peningkatan Status Tingkat Aktivitas Gunungapi Raung 64 POTENSI Baterai Dari Gula 72 KESELAMATAN Waspadai Bahaya Heat Stress 48 MINERBA Penyederhanaan Perizinan Mineral Dan Batubara Seminar Nasional Teknologi Sistem Pemantauan dan Pengawasan Batubara Di Indonesia 50 EBT PLTP Muara Labouh Dibangun Secara Bertahap Tiga Peraturan Pemerintah Tentang Panas Bumi Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2014 Acara Launching Call For Market Aggregator CSI Dalam Meningkatkan Energi Terbarukan, Indonesia Butuh Investasi US$ 36Miliar Mendorong EBTKE Untuk Penopang Energi Nasional Masa Depan Kerjasama Indonesia Dan Jerman Dalam Mengembangkan Bioenergi Indonesia Butuh Rp 48 Triliun Untuk Kembangkan Bioenergi Penghargaan Efisiensi Energi Nasional BADAN GEOLOGI Peningkatan Status Tingkat Aktivitas Gunungapi Raung Bencana Gerakan Tanah melanda Kecamatan Lhoong, Aceh Besar Gempa Bumi Terjadi di Halmahera 21 November 2014 Menteri ESDM Sudirman Said Beri Arahan Ke Pegawai Di Lingkungan Badan Geologi 60 BALITBANG Menteri ESDM Mengunjungi Badan Litbang Dan Badan Diklat ESDM FGD Pembuatan Rancangan Teknologi Upgrading Bauksit Kapasitas 50 Ton/Jam Puslitbang Tekmira Mengadakan Forum Temu Stakeholder 62 BADIKLAT In House Training Penyuluh Biogas Penyusunan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu Iso 9001/2008 Diklat Bendahara Pengeluaran Pelatihan Neuro Linguistic Programming Metode Analytical Hierarchy Process 64 POTENSI Baterai Dari Gula 66 TEKNOLOGI Circuit Breaker, Si Pemutus Tenaga pada Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Osmosis 70 LINGKUNGAN Dunia Flora Mampu Urai Limbah Metal Dan Zat Berbahaya 72 KESELAMATAN Waspadai Bahaya Heat Stress 74 GLOSSARY edisi 09 I

6 surat pembaca Sertifikat Kelaikan Konstruksi Platform/ Anjungan Lepas Pantai Kami ingin mengetahui persyaratan apa saja untuk mengurus Sertifikat Kelaikan Konstruksi Platform/Anjungan Lepas Pantai (SKKP). Mohon dapat diberikan informasinya. Terima kasih. Andi Susilo Cilacap Bapak Andi Susilo Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Untuk mengetahui informasi yang Ibu butuhkan, bisa menghubungi Ruang Pelayanan Investasi Migas Terpadu,Gedung Plaza Centris Lantai 1. Jl HR Rasuna Said Kav. B-5 Jakarta Selatan. Disana terdapat informasi yang Bapak butuhkan. Salam redaksi Pembuatan CWM Kami ingin mendapatkan sedikit penjelasan mengenai Pembuatan CWM (Coal Water Mixture). Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Indra Bustomi Riau Bapak Indra Bustomi Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Proses pembuatan CWM dilakukan tanpa melalui proses pemanasan dan penekanan. Teknologi pembuatan CWM sebenarnya cukup sederhana, yaitu dengan mencampurkan batubara (ukuran <200 μm), aditif (< 0,5%) dan air dalam perbandingan tertentu. Dengan adanya pengungkungan/ penjebakan batubara di dalam air, maka CWM mempunyai sifat yang sama dengan BBM (minyak berat), sehingga bisa dialirkan atau dipompa untuk transportasi maupun pembakaran. Salam redaksi Biji Nyamplung Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi biomassa yang besar. Salah satu sumber biodiesel yang potensial dan selama ini belum banyak digunakan adalah biji nyamplung. Dan di masa yang akan datang tentunya akan menjadi sumber energi alternatif. Mohon dapat dijelaskan secara singkat tentang biji nyamplung tersebut. Terima kasih. Dimas Satrio Cimahi Bapak Dimas Satrio Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Nyamplung biasa tumbuh di tepi sungai atau pantai yang berudara panas dengan ketinggian hingga 200 meter di atas permukaan laut. Buah nyamplung dapat digunakan untuk biodiesel atau sebagai energi alternatif. Nyamplung bisa menghasilkan minyak nabati hingga 60% lebih tinggi daripada biji jarak. Biodiesel dari biji nyamplung terbukti lebih irit daripada solar. Dari sisi lingkungan, biodiesel nyamplung bebas dari polutan (green solar). Asap yang dibuang dari biodiesel ini lebih putih dan tidak mengandung belerang. Salam redaksi 6 edisi 09 I 2014

7 Untuk kritik, saran maupun artikel dapat dikirimkan ke: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jl. Medan Merdeka Selatan No.18 - Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT Tel. / Faks. (021) , . publikasi@esdm.go.id Gas Beracun Mungkin bisa sedikit dijelaskan mengenai gas beracun. Karena hal ini merupakan salah satu resiko kesehatan yang harus dihadapi oleh para pekerja tambang tanah bawah. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Irma Amanda - Makasar Ibu Irma AmandaYth Di area tambang bawah tanah banyak bahaya yang tejadi disana. Salah satunya adalah gas beracun. Para pekerja tmbang bawah tanah juga rawan terpapar dengan gas beracun seperti CO, H2S, NOx, dan SO2. Gas-gas beracun tersebut tidak bisa langsung terlepas ke atmosfer dikarenakan sirkulasi udara terowongan yang terbatas. Jika terdapat dalam kadar tinggi, gas-gas tersebut bisa menyebabkan kematian. Seiring dengan berjalannya waktu maka perkembangan metode serta peralatan pertambangan sudah semakin maju. Dengan demikan berbagai resiko keselamatan serta kesehatan dapat dikurangi secara signifikan. Salam redaksi Berkunjung Ke Museum Geologi Pada musim liburan mendatang kami ingin berkunjung ke beberapa museum, salah satunya melihat museum geologi. Kami memerlukan informasi tentang lokasi serta fasilitas yang ada disana. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Dita Primarini - Banten Ibu Dita Primarini Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Museum geologi terletak di jalan Diponegoro 57, Bandung. Untuk informasi selanjutnya bisa mengakses situs Salam redaksi Persetujuan Standard Operation Procedures (SOP) Pencegahan Pencemaran Lingkungan Kami ingin mengetahui persyaratan apa saja untuk mengurus Persetujuan Standard Operation Procedures (SOP) Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Mohon dapat diberikan informasinya. Terima kasih. Ahmad Susanto Bima (Nusa Tenggara Barat) Bapak Ahmad Susanto Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Untuk mengetahui informasi yang Ibu butuhkan, bisa menghubungi Ruang Pelayanan Investasi Migas Terpadu,Gedung Plaza Centris Lantai 1. Jl HR Rasuna Said Kav. B-5 Jakarta Selatan. Disana terdapat informasi yang Bapak butuhkan. Salam redaksi edisi 09 I

8 HOT NEWS Perizinan Hulu Migas Dipangkas Perizinan masih menjadi kendala kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (migas) di tanah air. Perizinan eksplorasi dan eksploitasi migas di daerah-daerah di Indonesia bisa mencapai ratusan buah. Nantinya, jumlah ini akan dipangkas menjadi hanya sembilan pintu. Dari hasil identifikasi yang dilakukan pemerintah, terdapat 289 perizinan dalam kegiatan hulu migas. Setelah dilakukan pembahasan, perizinan tersebut diperkecil menjadi hanya 69 perizinan yang nantinya dikelompokkan menjadi hanya sembilan pintu. Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) J. Widjonarko di Bojonegoro, Rabu (8/10/2014), mengatakan, banyaknya perizinan ini merupakan dampak partisipasi daerah yang sangat tinggi. Untuk itu, diperlukan peningkatan komunikasi antara seluruh pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah. Proses pengelompokkan perizinan ini, lanjut Widjonarko, dibahas dalam rapat di Kemenko Perekonomian dengan mengundang instansi terkait, seperti Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ini yang kami harapkan cepat diselesaikan dan proses saat ini menyinkronisasikan 69 peraturan itu. Apakah ada yang saling tumpang tindih karena dari berbagai sektor? tambahnya. One stop service Masalah perizinan juga mendapat perhatian dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Ia menegaskan, akan membenahi dan menyederhanakan perizinanperizinan yang dinilai menghambat. Langkah untuk menyederhanakan perizinan akan dilakukan segera dengan meluncurkan program one stop service. 8 edisi 09 I 2014

9 HOT NEWS Dalam sidang kabinet tadi dibahas satu situasi di mana sebetulnya energi kita itu memasuki era atau suasana kalau tidak ditangani dengan hati-hati, kalau tidak ditangani dengan serius, maka akan memasuki fase krisis. Karena itu, pekerjaan kita ke depan harus dikerjakan dengan mood, dengan spririt bagaimana membangun sense of crisis, ujarnya, Senin (27/10/2014). Sudirman melanjutkan, Dua hal yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo. Nomor satu identifikasi botleneck, sumbatan-sumbatan, kemudian segera atasi. Yang kedua, beliau menekankan aspek perizinan supaya kementerian ini mengkaji aspek perizinan yang menghambat. Kemudian, dalam waktu dekat pemerintah akan membentuk one stop service soal perizinan dan menjadi solusi bagi lambatnya pengurusan perizinan. Pembenahan perizinan yang akan dilakukan Menteri ESDM ini sesuai dengan rencana Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R. Sukhyar. Belum lama ini, Ditjen yang dipimpin oleh R. Sukhyar melakukan terobosan penyederhanaan perizinan yang semula berjumlah 101 perizinan menjadi 71 perizinan. Jumlah tersebut terdiri atas 31 izin, 26 persetujuan, dan 14 rekomendasi atau sertifikasi. Berdasarkan kewenangannya, maka dari perizinan tersebut terdapat 26 perizinan yang menjadi kewenangan Kementerian ESDM penuh, 20 perizinan yang menjadi kewenangan Kementerian ESDM dan kementerian atau lembaga lain, dan 25 perizinan yang menjadi kewenangan kementerian atau lembaga lain dan pemerintah daerah. Menanggung rugi Rendahnya produksi minyak akan terus mendorong Indonesia mengimpor bahan bakar minyak (BBM). Justru, kendala birokrasi membuat rendahnya produksi minyak dalam negeri. Pengamat energi Kurtubi menyampaikan, yang menyebabkan produksi minyak Indonesia terus turun setiap tahun lebih dikarenakan adanya hambatan birokrasi, seperti soal perizinan dan pajak. Menurutnya, untuk melakukan ekplorasi minyak di Indonesia, perusahaan harus mengurus 69 izin. Bila perusahaan minyak mengambil kontrak saat ini, lima tahun ke depan belum tentu sudah bisa mengebor untuk mendapatkan minyak. Padahal, dahulu tiga bulan saja sudah bisa langsung dibor, kata dia baru-baru ini. Selain soal perizinan, Kurtubi juga menilai persoalan terkait pajak menjadi kendala tersendiri. Ia mempersoalkan kebijakan yang mewajibkan perusahaan membayar pajak saat masih dalam proses eksplorasi. Di tempat terpisah, praktisi bisnis migas Eddy Tampi juga menyampaikan, eksplorasi baru terhambat masalah perizinan dan pembebasan lahan. Perizinan yang dikeluarkan pemerintah sangat banyak, sekitar 60 izin dan diproses satu per satu yang membutuhkan waktu lebih dari dua tahun, termasuk pembebasan lahan, ungkapnya. Pengeboran yang tertunda selama dua tahun itu tak hanya menyebabkan pemborosan anggaran, tetapi juga menyebabkan hilangnya potensi pendapatan negara. Selama periode dengan 174 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi, kerugiannya diprediksi mencapai US$626 juta atau sekitar Rp7 triliun. Ini ditanggung perusahaan migas, katanya. Hitungan itu didapat jika setiap KKKS mengeluarkan biaya sekitar US$ per bulan. Saat ini, jumlah sumur-sumur pengembangan di Indonesia mencapai sekitar 200 sumur dengan risiko kegagalan 20% dan nilai pemasukan mencapai US$7,3 miliar. Eddy berhitung, jika seluruh perizinan dan pembebasan lahan dapat diselesaikan dalam tempo dua bulan, maka sekitar enam bulan ke depan pemerintah akan dapat menikmati hasil pengeboran sekitar 200 sumur pengembangan. Menarik investor Perizinan yang banyak dan berbelit akan menurunkan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Pada bidang mineral dan batubara, misalnya, sejumlah hambatan yang ditemui juga seputar perizinan. Hambatan-hambatan itu adalah banyaknya jumlah izin yang wajib diurus bila dibandingkan dengan perizinan investasi di negara lain; banyaknya jumlah instansi atau sektor yang bertanggung jawab untuk perizinan yang masing-masing membawa kepentingannya sendiri (ego sektoral); dan persyaratan perizinan yang tumpang tindih dan sering terjadi duplikasi serta inkonsistensi. Maka, penyederhanaan perizinan subsektor mineral dan batubara yang belum lama ini diterapkan bisa membawa dampak positif. Dampakdampak tersebut antara lain menjamin perizinan yang tidak tumpang tindih (melakukan justifikasi, rasionalisasi, sinkronisasi perizinan eksisiting dengan tuntutan dunia usaha yang relatif dinamis); pengurangan persyaratan perizinan (menghindari adanya duplikasi dan pengulangan persyaratan perizinan); tata kelola waktu perizinan yang jelas (menyesuaikan SOP dan standar pelayanan minimal yang sudah ditetapkan). Tidak hanya itu, pemangkasan perizinan ini juga bisa menciptakan biaya perizinan yang jelas (harus ada maklumat pelayanan yang memuat biaya menjamin aspek akuntabilitas); kemudahan tempat perizinan (menjadikan ruang RPIIT sebagai role model PTSP); dan proses otomasi perizinan (mengutamakan pelayanan perizinan secara online untuk memberi kemudahan kepada dunia usaha dan mengurangi inefisiensi dari sisi waktu). Lebih jauh, perbaikan pelayanan perizinan akan memperbaiki iklim investasi dan turut berperan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Datangnya investor adalah buah dari perizinan yang mudah, cepat, dan murah. Kualitas pelayanan perizinan adalah salah satu komponen dalam tata kelola ekonomi (economic governance). Jadi, sangat diperlukan inisiatif dari pemerintah untuk melakukan perbaikan berkesinambungan terhadap kualitas pelayanan perizinan, termasuk di dalamnya percepatan dan penyederhanaan jumlah serta prosedur perizinan. Selain itu, deregulasi dan debirokratisasi perizinan investasi dilakukan dalam rangka perbaikan citra atau peringkat kemudahan berbisnis (ease of doing business) Indonesia yang difokuskan pada rasionalisasi atau justifikasi jumlah dan persyaratan perizinan, kepastian waktu, dan biaya perizinan. edisi 09 I

10 HOT NEWS Rekrutmen Terbuka untuk Jaring Pejabat Profesional Satu gebrakan lagi dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Setelah mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengatasi sumbatan di Kementerian ESDM, Sudirman Said kini mengadakan rekrutmen terbuka pejabat eselon I atau setingkat Direktur Jenderal (Dirjen) dan Kepala Badan di lingkungan Kementerian ESDM. Hal ini bertujuan untuk menempatkan orang-orang terbaik dan profesional di bidangnya. Sudirman Said mengungkapkan rencana di atas seusai rapat pimpinan dengan pejabat eselon I dan bertatap muka dengan para pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Gedung Plaza Centris, Jakarta, Selasa (11/11/2014). Sudirman menyampaikan, dirinya ingin terus melakukan penyegaran organisasi di berbagai tingkatan, tidak hanya di tingkat eselon I. Penyegaran ini akan diatur dengan cara yang baik. Salah satunya adalah berdasarkan usulan dari beberapa pejabat eselon I di lingkungan Kementerian ESDM agar dilakukan rekrutmen terbuka atau lelang jabatan. Tadi sempat muncul ide dari beberapa (pejabat) eselon I, kenapa tidak dilakukan lelang jabatan? Dan, saya kira itu baik. Bahkan, itu muncul dari teman-teman eselon I. Artinya, memang ada suatu suasana baru. Kami ingin menempatkan orang-orang terbaik, profesional, dan caranya ya (melalui) lelang, ucapnya. Selain itu, Kementerian ESDM juga ingin melakukan penataan dalam struktur organisasinya untuk meningkatkan kepercayaan publik. Penataan ini dilakukan, misalnya, dengan pemutasian atau penyaringan dalam suatu posisi. Mekanisme Lelang jabatan pejabat publik sudah diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 dan Petunjuk Teknis Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 13 Tahun Terkait hal ini, Sudirman juga sudah bertemu dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Yuddy Chrisnandi untuk membahas mekanisme lelang jabatan. Usai pertemuan, Yuddy mengatakan, dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Menteri PAN RB, kementerian dapat membentuk panitia seleksi yang berjumlah lima sampai sembilan orang untuk proses seleksi. Panitia terdiri atas kementerian yang melakukan lelang jabatan, Kementerian PAN RB, dan akademisi. Nanti, diumumkan secara terbuka di internet dan koran. Jadi, semua orang mengetahui. Nanti, ada kompetensi standar dan golongan administrasi kepangkatan yang jadi syaratnya, jelas Yuddy. Ia meneruskan, proses lelang yang dilakukan di Kementerian ESDM sama dengan lelang jabatan Dirjen Pajak yang dilakukan oleh Menteri Keuangan. Sudirman Said mengatakan, dia mengapresiasi Yuddy yang mau menjemput bola membantu kementeriannya. Saya mendapatkan masukan dari tim Pak Yuddy, termasuk open recruitment. Kalau boleh, jangan disebut lelang jabatan, tetapi rekrutmen terbuka, kata aktivis antikorupsi tersebut saat konferensi pers di Ditjen Mineral dan Batubara (Minerba), Jakarta, Jumat (14/11/2014). Mekanisme rekrutmen terbuka di lingkungan Kementerian ESDM sendiri akan dikaji oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM beserta timnya. Rencananya, jabatan yang dilelang termasuk Dirjen Migas. Posisi Dirjen Migas saat ini diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Naryanto Wagimin. Ia menggantikan Edy Hermantoro yang digeser oleh Sudirman Said pada Selasa, 4 November 2014 lalu. Mudah-mudahan, sebelum akhir tahun kami sudah punya organisasi yang lebih segar, kata Sudirman. Sudirman juga menegaskan, rekrutmen terbuka ini bukan berarti pihaknya akan menempatkan orang-orang dari luar unit-unit tersebut. Sebaliknya, dirinya mendukung pejabat dari internal Kementerian ESDM untuk ikut serta. Jadi, peserta rekrutmen terbuka ini bisa berasal dari internal dan eksternal kementerian. Ia mengakui, banyak pejabat internal Kementerian ESDM yang berkompeten dan bisa diandalkan. 10 edisi 09 I 2014

11 HOT NEWS Dibudayakan Selain eselon I, lanjut Sudirman, penyegaran jabatan juga akan diberlakukan pada pejabat eselon II Kementerian ESDM. Ia menghimbau, pejabat yang menduduki satu posisi dalam waktu yang relatif lama dapat mengajukan diri untuk mengikuti rekrutmen terbuka atau sejenisnya. Sudirman berujar, Saya sudah sampaikan akan ada reposisi di eselon I dan II Kementerian ESDM. Eselon II yang sudah lama menjabat lebih Ini juga sesuai arahan Presiden Jokowi untuk melakukan check up dan penyegaran organisasi pada setiap kementerian yang dipimpin. Makanya, kami akan lakukan rekrutmen terbuka dalam waktu yang tidak lama lagi, ungkap Sudirman. Pengamat energi Sofyano Zakaria mengungkapkan, bahwa yang dilakukan oleh Kementerian ESDM bukan sekadar menjadi follower atau ikut-ikutan setelah sebelumnya dilakukan pula oleh Kementerian Keuangan dengan Sementara itu, Dirjen Minerba Kementerian ESDM R. Sukhyar menyambut baik adanya proses perekrutan tersebut. Bagus itu. Sudah dikaji Kementerian PAN RB untuk mendapatkan orang dan anak bangsa yang lebih baik untuk membantu kebijakan cepat, memahami sektor, dan mampu menyelesaikan masalah, kata Sukhyar baru-baru ini. Sukhyar menyebutkan, ada kriteria yang harus dimiliki oleh orang-orang yang dari lima tahun sebaiknya sukarela menyampaikan ke saya agar mencari tantangan yang baru, tidak bosan, dan tidak statis hanya di satu jabatan serta terlalu nyaman di posisi tersebut. Sisi positif mekanisme rekrutmen terbuka atau lelang jabatan, lanjut Sudirman, adalah memberikan sense of responbility terhadap pejabat tersebut. Tidak hanya sebatas kesanggupan menjalankan tugas, tetapi juga kemampuan melaksanakan tanggung jawabnya. konsep yang sama. Menurut dia, justru terobosan berani ini menunjukkan, Menteri ESDM yang baru menghendaki adanya transparansi di dalam kepemimpinannya. Jelas, harus didukung dan konsep lelang jabatan seperti ini malah sangat minim risikonya. Terobosan ini akan menghasilkan orang-orang yang bersih serta lurus dan apa yang dilakukan oleh Menteri ESDM harus dibudayakan ke semua kementerian Kabinet Kerja, ujarnya. sekiranya berminat menjabat pegawai eselon di Kementerian ESDM. Syarat yang utama adalah integritas yang sesuai dengan visi dan misi pemerintah. Yang kedua, punya kompetensi yang bagus, paham scoop sektor mineral dan batubara, minyak dan gas serta energi baru terbarukan dan konservasi energi. Calon itu juga harus punya terobosan di sektor energi. Terakhir adalah harus punya keterimaan. Dia diterima atau tidak, tekannya. edisi 09 I

12 HOT NEWS Percepat Realisasi Program Sejumlah rencana program di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah tersusun rapi. Namun, beberapa diantaranya belum dieksekusi atau mengalami hambatan dalam merealisasikannya. Oleh sebab itu, Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan, mengurai sumbatan menjadi prioritas di awal kepemimpinannya di Kementerian ESDM. 12 edisi 09 I 2014

13 HOT NEWS Perlu dikaji lagi apa saja hambatannya. Intinya, saya dapat arahan untuk segara menyelesaikan the bottleneck secepatnya, tekannya. Vested interest Di awal jabatannya yang baru seumur jagung, Sudirman siap membuat gebrakan. Dirinya dengan tegas siap memecahkan kebuntuan akibat sumbatan-sumbatan yang terjadi di sektor ESDM. Di ESDM, saya akan lakukan terobosan dengan dibantu Pak Widhyawan (Deputi Pengendalian Komersil Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas-red). Di mana masalahnya akan dicari sehingga sumbatan bisa diselesaikan. Ini bukan soal bagaimana ngebor, tapi business process. Banyak yang mudah, tapi dibuat sulit karena ada vested interest, jelas Sudirman di Jakarta, Rabu (5/11/2014). Sudirman mencontohkan masalah listrik yang terjadi di Sumatera Selatan belum lama ini. Setelah ditelusuri, ternyata tidak ada pasokan gas yang cukup. SKK Migas seharusnya hanya minta izin ke Dirjen Migas. Harusnya ada diskusi. Ya sudah, hari ini kami putuskan kumpul dan kerjakan. Setelah itu, barulah listrik menyala lagi, tutur Sudirman. Contoh lainnya adalah kilang minyak yang tidak kunjung dibangun. Ada yang bilang karena Internal Rate of Return (IRR) yang tidak sampai. Seharusnya yang bicara IRR itu Pertamina karena dia pedagang. Kalau negara bicara kedaulatan energi. Kalau tidak ada IRR, kita tetap cari solusi. Beri insentif, beri tanah. Tugas negara mengurus kedaulatan energi. Tugas perusahaan mencari untung, ucap Sudirman. Saat diminta pendapat terkait peningkatan produksi minyak di tahun 2014, Sudirman menyatakan akan realistis dan meminta pendapat para ahli untuk mengurai sumbatan yang menjadi faktor utama menurunnya produksi minyak Indonesia. Tahun 2014 terlalu singkat waktunya. Betapapun kami melakukan intervensi atau mengurai sumbatan-sumbatan, impact-nya akan terasa agak lama. Saya akan realistis melihat dan minta pendapat juga dari para ahli seberapa besar ruang untuk perbaikan tahun ini. Tapi, dengan satu sikap, kita pelajari apa yang selama ini kurang sehingga diharapkan tahun 2015 ke depan akan ada perbaikan, jelasnya. Selain itu, ia menambahkan, akhir-akhir ini di sisi hulu migas menunjukkan kecenderungan bahwa perusahaan yang bergerak di hulu migas jumlahnya semakin besar. Sayangnya, kemampuan mereka di bawah rata-rata. Ini yang menyebabkan beberapa kali diberi wilayah kerja, kemudian tidak dikerjakan tepat waktu, sambungnya. Pending matters Di samping itu, Sudirman akan segera melakukan pertemuan dengan para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM guna menginventarisir permasalahanpermasalahan yang menjadi pending matters Kementerian ESDM. Saya akan meninjau seluruh keputusan yang pending, yang sebetulnya sudah bisa diputuskan, tetapi terkendala oleh beberapa sebab. Saya akan coba dalam satu sampai dua hari ini menyelesaikannya. Bila sudah memenuhi seluruh persyaratannya, saya akan memutuskannya, papar Sudirman. Ditambahkannya, Saya akan mengundang seluruh dirjen untuk mempresentasikan pending matters, program prioritas juga program kerja yang sudah disusun. The botlenecking, mengurai sumbatan-sumbatan itu barangkali yang menjadi prioritasprioritas saya. Dan, karena prioritas-prioritas saya adalah mengurai sumbatan-sumbatan yang ada, maka saya harus menyakini seluruh mesin-mesin organisasi ESDM, SKK Migas, dan BPH Migas harus berfungsi dengan baik. Saya akan melakukan check up seluruh mesin organisasi. Apabila ada sumbatansumbatan, saya akan melakukan penyegaran. Itu yang akan saya lakukan dalam satu hingga dua minggu ke depan. Mudah-mudahan semuanya dapat berjalan dengan lancar dan mohon dukungan dari teman-teman media semua, lanjut Menteri ESDM. Senada dengan Sudirman, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Naryanto Wagimin juga ingin menyelesaikan masalah kontrak 20 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Naryanto ingin mempercepat kepastian status 20 investor tersebut dalam waktu lima tahun. Harus ada kepastian itu diperpanjang atau tidak supaya proyek bisa berjalan, ujar Naryanto di kantor Direktorat Jenderal Kelistrikan, Selasa (4/11/2014). Menurut Naryanto, 20 KKKS tersebut bisa menghasilkan banyak migas. Jika tidak diselesaikan, penerimaan negara dari sektor migas akan melemah. Harus diselesaikan karena di sana ada potensi produksi gas 30% dan minyak 20%, ungkap Naryanto. Naryanto selanjutnya juga akan mempelajari semua hambatan di sektor hulu migas. Dari masalah pembangunan kilang hingga pemangkasan birokrasi akan diselesaikan Naryanto. Salah satu contoh proyek yang harus diselesaikan, menurut Naryanto, adalah proyek Indonesian Deep water Development (IDD) di Selat Makassar. Perlu dikaji lagi apa saja hambatannya. Intinya, saya dapat arahan untuk segara menyelesaikan the bottleneck secepatnya, tekannya. Naryanto mengatakan, lambannya poses perpanjangan kontrak terjadi karena tidak adanya kepastian investasi. Para pengusaha membutuhkan kepastian untuk berinvestasi. Makannya nanti saya pilah satu per satu mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tegasnya. edisi 09 I

14 LENSA Menteri ESDM Menerima Kunjungan Delegasi Sonagol EP Menteri ESDM Sudirman Said menerima kunjungan kunjungan delegasi Sonangol EP dari Angola yang dipimpin oleh Chairman of Board of Director Sonangol EP, Francisco de Lemos Jose Maria (03/11). Dalam pertemuan tersebut dibicarakan masalah suplai crude oil. Dalam konferensi persnya Menteri ESDM mengatakan prinsip dari supply Chain yang baik adalah bahwa kita harus punya sumber-sumber alternatif yang mendekatkan kita dengan market, tidak ada satu pihak yang harus tergantung, harus ada independensi antara yang satu dengan yang lain. Presiden Joko Widodo sejak lama sudah menekankan, energi harus diperbaiki, Pertamina harus diperbaiki dengan mencari sumber-sumber alternatif itu, karena itu sejak awal Beliau menekankan mari bersama-sama mencari sumber-sumber alternatif dan sebisa mungkin melakukan pembelian secara langsung, Nah Sonangol datang sebagai salah satu alternatif source itu, lanjut Menteri. Menteri menjelaskan bahwa dalam bisnis tentu ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Tahapan-tahapan untuk perjanjian dengan Sonangol ini sudah pada level kedua yang pertama sudah dilakukan pembicaraan G to G, kemudian yang sekarang sedang dilakukan pembicaraan detail B to B antara Pertamina dengan Sonangol. Proses ini adalah bagian dari mendiversifikasi, memberagamkan sumber-sumber pasokan sebagai bagian dari a good supply chain management dalam energi nasional, pungkas Menteri. Menaruh Perhatian Besar Kepada Listrik Pertumbuhan ekonomi jangan sampai terhambat atau bahkan terhenti akibat ketiadaan listrik. Karenanya perencanaan antara pertumbuhan dan konsumsi listrik harus menjadi perhatian. Hal tersebut sangat ditekankan oleh Menteri ESDM Sudirman Said. Menteri juga menyatakan, untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus tumbuh, Pemerintah telah mentargetkan membangun tenaga listrik sebesar MW. Dalam pembukaan rakor Gubernur se-indonesia yang juga dihadiri seluruh Menteri Kabinet Kerja, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan arahan bahwa pembangunan kedepan akan masuk kehal-hal yang sangat mendasar, termasuk dalam urusan saya itu, bagaimana listrik harus diselesaikan, bagaimana perijinan perijinan harus dipercepat, bagaimana migas dan sumber daya alam dan mineral bisa dikelola dengan baik, ujar Menteri ESDM dalam acara Jumpa Pers di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (04/11). Menurut Menteri semua pihak diminta concern atau menaruh perhatian yang besar kepada listrik karena pertumbuhan ekonomi terhambat karena ketiadaan listrik, begitu pula dengan pembangunan pemukiman akan terhenti juga akibat ketiadaan pasokan listrik. Mengenai pembangunan tenaga listrik sebesar MW, Menteri menjelaskan bahwa itu merupakan aggregat dari yang butuhkan agar dapat menopang target-target pertumbuhan ekonomi. 14 edisi 09 I 2014

15 LENSA Subsidi Dialihkan Ke Sektor Produktif Saat ini subsidi BBM yang mencapai hampir Rp 400 triliun tentunya akan membebani anggaran negara. Menurut Menteri ESDM Sudirman Said persoalan subsidi tidak sematamata hanya masalah anggaran, namun subsidi yang sedemikian besar dialihkan ke sektor produktif yang lebih prioritas dan mengena ke masyarakat bawah. Presiden kemarin dalam pertemuan dengan para Gubernur menyampaikan, bahwa sudah lebih dari lima tahun saluran irigasi tidak diperhatikan, sarana cold storage untuk para nelayan, infrastruktur pelabuhan harus dibangun berkaitan dengan tema maritim, kemudian pemberian bibit-bibit untuk para petani, bantuan kapal kepada nelayan itu akan menjadi program-program prioritas kedepan, ujar Sudirman Said (05/11) di Kantor Pusat Pertamina. Kegiatan-kegiatan yang saya sebutkan diatas itu memerlukan pembiayaan, program-program yang baik kita pingin dibiayai, dan karena itu, harus diyakinkan pemberian kepada rakyat itu sampai kepada yang penerimanya secara langsung, lanjut Menteri. Berdasarkan catatan yang ada, perkembangan subsidi energy periode tahun 2005 hingga 2013 menunjukkan peningkatan yang tajam seiring meningkatnya konsumsi dan harga. Dan pada tahun 2013 lalu porsi subsidi energy dalam APBN tersebut mencapai 17,7 persen dari total belanja Negara. Pemerintah Segera Tetapkan Kepala SKK Migas Baru Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dalam acara Konferensi Pers di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menegaskan jika dalam dalam atu atau dua minggu kedepan Pemerintah segera menetapkan Kepala SKK Migas yang baru menggantikan Rudi Rubiandini (04/11). Saat ini SKK Migas dipimpin oleh Pelaksana Tugas Khusus Wakil Kepala SKK Migas J. Widjonarko. Saya sebagai ketua komite pengawas SKK Migas melakukan rapat dengan seluruh anggota, kami memutuskan untuk segera memproses penetapan Kepala SKK Migas, ujar Menteri ESDM. Mengenai usulan nama tersebut berasal dari luar atau dalam SKK Migas, Menteri ESDM mengatakan, kedua perekrutan tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Proses yang baik itu memperhatikan kedua-duanya, eksternal mempunyai kekuatan mempunya perspektif cara pandang segar dan tidak punya beban psikologis, internal mempunyai kekuatan memahami situasi internal. jadi kita sampaikan kedua-duanya kepada Presiden karena Beliau mempunyai hak untuk memutuskan, pungkas Menteri. edisi 09 I

16 LENSA Tim Reformasi Tata Kelola Minyak Dan Gas Bumi Menteri ESDM telah menandatangani SK Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi dan menunjuk Prof.Dr, Faisal Basri.,SE.,MA sebagai ketua Tim. Sejalan dengan pembentukan Tim tersebut, Menteri ESDM juga telah mengirimkan surat kepada BPKP untuk melakukan audit Tata Kelola yang menyangkut Perijinan Migas. Sebagai pengelola sektor ini, saya dan teman-teman berpendapat bahwa mengatasi masalah sistem harus dengan sistem juga tidak bisa dengan cara-cara sporadik, tugas pemerintah membangun sistem, menata regulasi, menata dan membuat tata kelola yang baik karena untuk mengatasi masalah-masalah ini dan untuk mengantisipasi masalah masalah yang terjadi semakin memburuk, kita tidak ingin memasuki krisis energi yang memberatkan karena itu hari Jumat yang lalu kita memutuskan untuk membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas, untuk menata kembali pengelolaan migas nasional, ujar Menteri ESDM Sudirman Said (16/11). Menteri menjelaskan tugas tim ini adalah, pertama, mereview seluruh proses perijinan dari hulu ke hilir, kemudian akan merekomendasikan untuk menata ulang kelembagaan yang terkait dengan pengolaan Migas contohnya apa yang akan dilakukan pada SKK Migas dan BPH Migas. Menata ulang hubungan antara Ditjen Migas dengan SKK Migas supaya ada efisiensi dan bisa bekerja dengan optimal. Ketiga mempercepat revisi UU Migas dan yang keempat adalah merevisi seluruh proses bisnis supaya kedepan ruang gerak pemburu rente dalam setiap mata rantai itu bisa eliminir atau diminimalisir. Membangun PLTU Berkapasitas 5000 MW Untuk menutupi kebutuhan pertumbuhan listrik yang terus meningkat Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Hukum Dan hak Asasi Manusia, Kementerian Agraria, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala BPN, Pemerintah Kabupaten Cilacap dan juga PT PLN melakukan rapat koordiansi di Kementerian ESDM dalam rangka merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 5X1.000 MW. Tadi diinventarisasi oleh Menteri ESDM, Menteri Kumham, Menteri Agraria, Kepala BPN dan juga Kepala Staf Angkatan Darat, Dirut PLN dan Pemerintah Daerah dan Kabupaten, kita mengambil beberapa keputusan yang segera ditindak lanjuti dan juga dilaporkan ke Bapak Presiden yang pertama adalah sepakat untuk membangun MW listrik di Jawa Tengah Selatan, kalau pembangkit ini selesai dibangun maka sudah 1/7 dari target sudah tercapai, ujar Menteri ESDM, Sudirman Said dalam Konferensi Pers seusai Rapat Koordinasi (06/11). Menurut Menteri dengan pembangunan 5000 MW ini diharapkan dalam empat hingga lima tahun atau tahun 2018 tahap pertama yang dibangun MW sudah dapat beroperasi. Kondisi kelistrikan khususnya di Pulau Jawa sudah sangat kritis, antara pertumbuhan konsumsi dan pasokan sudah tidak lagi mencukupi. Karenanya harus dilakukan terobosan-terobosan membangun membangun pembangkit. Hasil laporan Direktur Utama PT PLN (Persero), kondisi kelistrikan saat ini di Jawa saja kemampuan kita untuk membangkitkan listrik MW, dengan pertumbuhan ratarat 8% atau MW per tahun, jadi kalau tidak diantisipasi segera dan secepatnya, dan menghapus sumbatan-sumbatan maka dalam waktu dekat Jawa akan mengalami krisis listrik, ungkap Menteri. 16 edisi 09 I 2014

17 LENSA hemat energi dan sekaranglah saatnya... jangan sampai anak cucu kita tidak dapat menikmati terangnya kehidupan. Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

18 SAJIAN UTAMA Memasuki Era Reformasi Tata Kelola Migas Sektor migas memang manis bak gula yang mengundang minat para semut. Bayangkan saja, migas menyumbangkan pemasukan sekitar Rp286 triliun. Jumlah itu setara 18% dari total penerimaan negara di dalam APBN Perubahan Maka tata kelola Migas yang baik tidak dipungkiri merupakan dambaan masyarakat sebagai pengguna utama. Tetapi sayangnya. selama ini hal tersebut seperti panggang jauh api. 18 edisi 09 I 2014

19 SAJIAN UTAMA Inefisiensi dan ekonomi biaya tinggi menjadi masalah besar yang terus membayangi perjalanan pengelolaan Migas dari waktu ke waktu. Pembenahan tata kelola Migas secara menyeluruh dan membersihkannya dari pihak-pihak yang mengitari di belakangnya yang dikenal dengan nama mafia migas pun menjadi target utama Kementrian ESDM. Kementerian ESDM bergerak cepat. Hari Jumat 14/11/2014 telah dibentuk Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, dengan keanggotaan mengikut sertakan stakeholder dan masyarakat. Menteri ESDM telah menandatangani SK Tim dengan menunjuk seorang ekonom senior Prof. Dr, Faisal Basri.,SE.,MA sebagai ketua Tim. Sejalan dengan pembentukan Tim tersebut, Menteri ESDM juga telah mengirimkan surat kepada BPKP untuk melakukan audit Tata Kelola yang menyangkut Perijinan Migas. Sebagai pengelola sektor ini, saya dan teman-teman berpendapat bahwa mengatasi masalah sistem harus dengan sistem juga tidak bisa dengan cara-cara sporadik, tugas pemerintah membangun sistem, menata regulasi, menata dan membuat tata kelola yang baik karena untuk mengatasi masalahmasalah ini dan untuk mengantisipasi masalah masalah yang terjadi semakin memburuk, kita tidak ingin memasuki krisis energi yang memberatkan karena itu hari Jumat yang lalu kita memutuskan untuk membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas, untuk menata kembali pengelolaan migas nasional, demikian disamapaikan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said. Senin (16/11/2014). Tugas Besar Pemerintah telah menunjuk Prof.Dr, Faisal Basri.,SE.,MA nama yang sudah tidak asing di telinga masyarakat sebagai ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini. Kami bersyukur, pemerintah bersyukur bahwa, ekonom senior dan pejuang seperti Faisal Basri bersedia memimpin Tim ini, karena kita samasama satu pandangan bahwa sektor ini amat penting untuk dibiarkan dikelola tidak maksimal, imbuh Sudirman. Langkah berikutnya selaku ketua tim, Faisal Basri akan membentuk anggota tim yang merupakan gabungan dari stakeholder pemerintahan dengan masyarakat. Kita ingin masyarakat ikut berperan serta dalam menata sektor yang sangat penting ini. Pada hari Jumat juga kami sudah mengirim surat kepada BPKP untuk memulai apa yang disebut audit tata kelola seluruh fungsi, seluruh lini supaya kita punya baseline, punya awal berangkat yang baik sehingga nanti Pak Faisal bekerja dengan satu audit yang dihasilkan oleh lembaga yang tugasnya memang melakukan hal itu, tambah Sudirman. Tim ini memiliki tugas-tugas besar sebagai berikut : pertama, mereview seluruh proses perijinan dari hulu ke hilir, yang kedua merekomendasikan untuk menata ulang kelembagaan yang terkait dengan pengolaan Migas; sebagai contoh SKK Migas; kedepan mau apakan, kemudian BPH Migas mau diapakan, bagaimana hubungan antara Ditjen Migas dengan SKK Migas. Semua harus ditata ulang supaya ada efisiensi dan bisa bekerja dengan optimal. Yang ketiga mempercepat revisi UU Migas dan yang keempat adalah merevisi seluruh proses bisnis supaya kedepan ruang gerak pemburu rente dalam setiap mata rantai itu bisa eliminir atau diminimalisir. Perihal Mafia Migas Tidak ketinggian Menteri Energi Dan Sumber Daya Minera pada Konferensi Pers, Minggu (16/11/2014)ini menjelaskan perihal mafia migas. Disebutkan bahwa Mafia Migas adalah para pemburu rente yang memiliki kedekatan dan pengaruh terhadap para pejabat tinggi dalam mengambil keputusan yang berdampak pada tidak optimalnya produksi maupun pengelolaan Migas sehingga menimbulkan inefisiensi dan ekonomi biaya tinggi. Keseluruhan masalah ini terjadi karena adanya ketidaktransparanan, prosedur rumit, kelemahan peraturan dan juga masalahmasalah yang berhubungan dengan integritas para pengelola,. Kita tidak menuding orang per orang tapi ini adalah persoalan sistemik, beberapa hal yang menyebabkan ini terjadi, kita merasakan sama-sama, bahwa mengapa Pemerintah tidak membangun kilang, karena ada proses yang mempengaruhi satu sama lain. Kita merasakan kenapa kita impor terus menerus karena ada masalah-masalah ini, ujar Menteri. edisi 09 I

20 SAJIAN UTAMA Masalah-masalah yang timbul dalam pengelolaan migas juga ada kecenderungan diakibatkan oleh perilaku atau behavior para pemburu rente, sebagai contoh, banyak pemegang wilayah kerja yang tidak mengerjakan wilayah terkait dengan baik, kemudian banyak proses-proses bisnis dibelakang layar atau meja yang tidak transparan.iitu harus kita selesaikan, lanjut Menteri. Berkaitan dengan kesalahan pengelolaan migas, menurut ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri menyatakan, akan sangat membahayakan dan dapat menghancurkan sebuah negara, dimana sumber daya bukan lagi menjadi berkah namun menjadi musibah. Kekuasaan demokrasi itu tidak pernah hancur karena tidak memiliki kekuatan yang cukup atau tidak ditopang oleh sumber daya yang memadai, tetapi bisa runtuh karena keliru mengarahkan kekuatannya dan menyalah gunakan sumber dayanya, ujar Faisal. Kita berharap dengan adanya Tim Reformasi ini, dari kutukan bisa menjadi berkah, pungkas Faisal. Dan Faisal mengingatkan, keberkahan dihasilkan melalui sebuah proses yang baik yang dimulai dari niat yang baik, proses yang baik insya Allah akan menghasilkan hasil yang baik, tidak ada hasil yang baik jika prosesnya tidak baik. Meski menghadapi banyak rintangan untuk membenahi sektor minyak dan gas (migas), namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yakin gerakan yang dicanangkan untuk memberantas mafia migas bisa terus berjalan. "Pada sepuluh tahun lalu, yang disebut pemain medioker hulu hanya 40 pemain, sekarang sudah ada 300-an pemain," ujarnya dalam forum Risk and Governance Summit 2014 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014). Disebutkannya pula tentang harga BBM dan pengaruhmya kepada perkembangan sektor migas Selain itu, pada sepuluh tahun lalu Indonesia juga seharusnya sudah menetapkan harga BBM yang mahal. Hal ini agar pemerintah bisa membangun kilang minyak dan melakukan eksplorasi sendiri kata Sudirman. "Sekarang, minyak dan gas itu larinya ke arah laut dalam. Sepuluh tahun lalu sudah diingatkan bahwa tidak ada lagi minyak murah. Eksplorasi saja puluhan triliun rupiah. Itu kenapa listing kita tidak pernah naik dan eksplorasi tidak maju," lanjut dia. Bahkan, ketika dirinya sudah memiliki tekad untuk membenahi masalah ini, Sudirman mengaku ada saja pihak yang memintanya untuk tidak segera melakukan pembenahan."saya dikasih warning untuk slow down dulu. Tapi slow down saya harus tiarap, sedangkan saya sudah ditodong dari mana-mana. Ini kalau saya tiarap sudah pasti mati. Tapi kalau saya lari kencang ada kemungkinan selamat," katanya. Yakin bisa diatasi Namun dengan dukungan dari berbagai pihak yang sama-sama ingin agar para mafia migas ini diberantas, Sudirman yakin segala hambatan yang datang bisa diatasi."saya sampaikan, ini stake holder yang biasa mengganggu.dan jika kita gandengan tangan dengan orang berani mengatakan tidak, gerakan ini 20 edisi 09 I 2014

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya Bandung, 3 Agustus 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan Nasional

Lebih terperinci

PENCAPAIAN TAHUN 2015

PENCAPAIAN TAHUN 2015 ESDM Dalam Angka PENCAPAIAN TAHUN 2015 Jakarta, 29 Desember 2015 1 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Daftar Isi 3 4-5 6-8 9-11 12 13 14 15 16 17-18 7 Perubahan Sistemik Energi Baru, Terbarukan

Lebih terperinci

GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014

GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014 Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Hari, tanggal Minggu, 10 Mei 2015 Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014 Sumber Berita Selasar.com Hal. -

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010 RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010 Pertemuan Tahunan Pengelolaan Energi Nasional merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Informasi Energi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minyak dan gas bumi (migas) di tanah air memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini dapat dilihat dari struktur perekonomian fiskal

Lebih terperinci

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR RI 1 Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH Lifting minyak tahun 2016 diprediksi sebesar 811 ribu barel per hari (bph). Perhitungan ini menggunakan model

Lebih terperinci

BELASAN KEMENTERIAN TERINDIKASI RUGIKAN KEUANGAN NEGARA

BELASAN KEMENTERIAN TERINDIKASI RUGIKAN KEUANGAN NEGARA BELASAN KEMENTERIAN TERINDIKASI RUGIKAN KEUANGAN NEGARA seknasfitra.org Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) i menilai banyaknya menteri yang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg)

Lebih terperinci

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA 2015-2019 DAN PELUANG MEMANFAATKAN FORUM G20 Siwi Nugraheni Abstrak Sektor energi Indonesia mengahadapi beberapa tantangan utama, yaitu kebutuhan yang lebih besar daripada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4 i DAFTAR ISI Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 18 Tahun 2010 Tanggal : 22 November 2010 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral BAB I : KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

Informasi Wajib Tersedia Setiap Saat Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Informasi Wajib Tersedia Setiap Saat Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Sekretariat Jenderal 1. Biro Kepegawaian Dan Organisasi 1.1. Formasi CPNS KESDM yang sudah ditetapkan 1.2. Pengangkatan CPNS 1.3. Sumpah PNS 1.4. Administrasi bimbingan teknis kepegawaian dan pembekalan

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1842, 2015 KEMEN-ESDM. Pengaduan Masyarakat. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

Informasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Informasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 1. Biro Kepegawaian Dan Organisasi Sekretariat Jenderal 1.1. Formasi CPNS KESDM yang telah ditetapkan 1.2. Penerimaan CPNS 1.3. Pengangkatan CPNS 1.4. Penempatan CPNS 1.5. Pelantikan Pejabat Struktural

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 17/11/2014 Tanggal terbit: 17/11/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 17/11/2014 Tanggal terbit: 17/11/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 17/11/2014 Tanggal terbit: 17/11/2014 Sebaran Bidang. Mayoritas pemberitaan media hari ini teridentifikasi Bidang Perekonomian (81%). Sedangkan sisanya adalah pemberitaan

Lebih terperinci

Materi Paparan Menteri ESDM

Materi Paparan Menteri ESDM Materi Paparan Menteri ESDM Rapat Koordinasi Infrastruktur Ketenagalistrikan Jakarta, 30 Maret 2015 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Energi Untuk Kesejahteraan Rakyat Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom No. 316, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Alokasi, Pemanfaatan dan Harga. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1130, 2016 KEMEN-ESDM. Kilang Minyak. Skala Kecil. Pembangunan. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016

Lebih terperinci

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015 REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas Jakarta, 13 Mei 2015 Outline Rekomendasi 1. Rekomendasi Umum 2. Pengelolaan Penerimaan Negara Dari Sektor Minyak dan Gas Bumi 3. Format Tata Kelola

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU Tahun Sidang : 2011-2012 Masa Persidangan : I Rapat ke : 16 Jenis Rapat : Rapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan pada 2015 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia sedang dilanda krisis Energi terutama energi fosil seperti minyak, batubara dan lainnya yang sudah semakin habis tidak terkecuali Indonesia pun kena

Lebih terperinci

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN www.detik.com I. PENDAHULUAN Dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk yang pesat, Indonesia membutuhkan energi yang sangat besar untuk

Lebih terperinci

2014, No Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha

2014, No Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.261, 2014 MIGAS. Usaha. Panas Bumi. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5595) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA I. PENDAHULUAN Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu input di dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan pada gilirannya akan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dalam tesis ini menguraikan latar belakang dilakukannya penelitian dimana akan dibahas mengenai potensi sumber daya panas bumi di Indonesia, kegiatan pengembangan panas

Lebih terperinci

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und No.1589, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Harga. Pemanfaatan. Penetapan Lokasi. Tata Cara. Ketentuan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Dan Misi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral VISI Memasuki era pembangunan lima tahun ketiga, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Lebih terperinci

Oleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi. Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus 2010

Oleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi. Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus 2010 Kebijakan Energi dan Implementasinya Tinjauan dari Sisii Ketahanan Energi Oleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus

Lebih terperinci

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan Direktorat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH PERATURAN PRESIDEN NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH YANG DIPEROLEH DARI INDUSTRI EKSTRAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2 Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 T

2 Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 T No.713, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN ESDM. Tenaga Listrik. Uap Panas bumi. PLTP. Pembelian. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH YANG DIPEROLEH DARI INDUSTRI EKSTRAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17TAHUN2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN KERJA KHUSUS

Lebih terperinci

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral #Energi Berkeadilan Disampaikan pada Pekan Pertambangan Jakarta, 26 September 2017 1 #EnergiBerkeadilan Untuk Kesejahteraan Rakyat, Iklim Usaha dan Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, No.305, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Pasca Operasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15

Lebih terperinci

BAB 6 P E N U T U P. Secara ringkas capaian kinerja dari masing-masing kategori dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

BAB 6 P E N U T U P. Secara ringkas capaian kinerja dari masing-masing kategori dapat dilihat dalam uraian berikut ini. BAB 6 P E N U T U P L sebelumnya. aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2011 merupakan media perwujudan akuntabilitas terhadap keberhasilan

Lebih terperinci

2015, No Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 200

2015, No Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 200 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1217, 2015 KEMEN ESDM. Bahan Bakar Nabati Pembiayaan Badan Pengelola. Kelapa Sawit. Pemanfaatan. Penyediaan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA 2015 BAGIAN I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025

Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025 Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025 Disajikan oleh: Roy Bandoro Swandaru A. Pendahuluan Pemerintah telah berkomitmen

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah

Lebih terperinci

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL Oleh: Kardaya Warnika Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi

Lebih terperinci

MENTERl ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA. PERATURAN MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR48 TAHUN 2017

MENTERl ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA. PERATURAN MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR48 TAHUN 2017 MENTERl ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA PERATURAN MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR48 TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN PENGUSAHAAN DI SEKTOR ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi

Lebih terperinci

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand No.30, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Panas Bumi. Tidak Langsung. Pemanfaatan. Pencabutan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6023). PERATURAN

Lebih terperinci

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KERJA KE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI GEDUNG

Lebih terperinci

Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja

Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja Selanjutnya indikator-indikator dan target kinerja dari setiap sasaran strategis tahun 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran Indikator Target 2011 1. Meningkatnya

Lebih terperinci

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA PERCEPAT PROYEK 35.000 MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA www.detik.com Untuk mempercepat realisasi proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw), pemerintah melakukan berbagai cara. Saat memimpin rapat

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, MENTERi ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI JENIS

Lebih terperinci

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA Siaran Pers No. 16/104 International Monetary Fund UNTUK SEGERA 700 19 th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C. 20431 USA Dewan Eksekutif IMF Menyimpulkan Konsultasi Pasal IV 2015 dengan Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

Infrastruktur Hijau : Perlu Upaya Bersama

Infrastruktur Hijau : Perlu Upaya Bersama Infrastruktur Hijau : Perlu Upaya Bersama Pembukaan Indonesia Green Infrastructure Summit 2015 Jakarta. Apabila berbicara tentang inftrastruktur hijau (green infrastructure), tentu kita bicara tentang

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No No.116, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2017 TENTANG KONTRAK

Lebih terperinci

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia Abstrak Dalam menjamin tersedianya pasokan listrik bagi masyarakat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya mendukung

Lebih terperinci

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); - 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI MENUJU KEDAULATAN ENERGI DR. A. SONNY KERAF KOMISI VII DPR RI SEMINAR RENEWABLE ENERGY & SUSTAINABLE DEVELOPMENT IN INDONESIA : PAST EXPERIENCE FUTURE CHALLENGES JAKARTA, 19-20 JANUARI 2009 OUTLINE PRESENTASI

Lebih terperinci

Jokowi, SBY, dan Infrastruktur

Jokowi, SBY, dan Infrastruktur Jokowi, SBY, dan Infrastruktur http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/22/060000726/jokowi.sby.dan.infrastruktur Abror/presidenri.go.idPresiden keenam SBY dan Presiden Joko Widodo memberikan keterangan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL Diskusi Panel National Integration of the Centre of Excellence Jakarta, 8 Oktober 2015 1 Daftar Isi 1. Membangun Kedaulatan

Lebih terperinci

Pengarahan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2016 dan Penganugerahan..., Jakarta 14 Desember 2015 Senin, 14 Desember 2015

Pengarahan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2016 dan Penganugerahan..., Jakarta 14 Desember 2015 Senin, 14 Desember 2015 Pengarahan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2016 dan Penganugerahan..., Jakarta 14 Desember 2015 Senin, 14 Desember 2015 PENGARAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI I. UMUM Sumber daya Panas Bumi merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat

Lebih terperinci

Negara Hadapi Risiko Likuiditas

Negara Hadapi Risiko Likuiditas http://sinarharapan.co/news/read/140528037/negara-hadapi-risiko-likuiditas-span-span- Negara Hadapi Risiko Likuiditas 28 Mei 2014 Saiful Rizal/Faisal Rachman Ekonomi Kemampuan membayar utang pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih belum dapat mencapai target pembangunan di bidang energi hingga pada tahun 2015, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri masih ditopang oleh impor

Lebih terperinci

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi No.1812, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Penyediaan Tenaga Listrik Skala Kecil. Percepatan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

Menimbang ; a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37

Menimbang ; a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 3940 K/08/MEM/2017 TENTANG PROSES BISNIS LEVEL 0 DAN LEVEL 1 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.13, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban. Fasilitas Dana. Geothermal. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PMK.011/2012

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam menjalankan aktivitas ekonomi suatu negara. Seiring dengan pertambahan

I. PENDAHULUAN. dalam menjalankan aktivitas ekonomi suatu negara. Seiring dengan pertambahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan energi dalam jumlah yang cukup dan kontinu sangat penting dalam menjalankan aktivitas ekonomi suatu negara. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan

Lebih terperinci

SUMMARY REPORT SEMINAR TATA NIAGA GAS BUMI DAN BBM Forum Energizing Indonesia (FEI) Jakarta, 22 November 2017

SUMMARY REPORT SEMINAR TATA NIAGA GAS BUMI DAN BBM Forum Energizing Indonesia (FEI) Jakarta, 22 November 2017 SUMMARY REPORT SEMINAR TATA NIAGA GAS BUMI DAN BBM Forum Energizing Indonesia (FEI) Jakarta, 22 November 2017 Forum Energizing Indonesia Ikatan Alumni Departemen Teknik Gas Petro Kimia Fakultas Teknik

Lebih terperinci

2017, No pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

2017, No pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.754, 2017 KEMEN-ESDM. Kegiatan Fisik Pemanfaatan EBTKE. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Kerangka Acuan. Semiloka Pelaksanaan Transparansi dan Upaya Perbaikan Tata Kelola Industri Ekstraktif di Indonesia

Kerangka Acuan. Semiloka Pelaksanaan Transparansi dan Upaya Perbaikan Tata Kelola Industri Ekstraktif di Indonesia KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta 10710 - Indonesia Telepon. 3500901; Fax. 3521967 Kerangka Acuan Semiloka Pelaksanaan Transparansi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia bukanlah negara pengekspor besar untuk minyak bumi. Cadangan dan produksi minyak bumi Indonesia tidak besar, apalagi bila dibagi dengan jumlah penduduk. Rasio

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena salah satu faktornya yaitu semakin meningkatnya jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang dilakukan masyarakat modern sangat tergantung kepada ketersediaan 1nergy. Hampir

Lebih terperinci

Indonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas?

Indonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas? MIKHAEL GEWATI Indonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas? Kompas.com - 30/05/2017, 15:17 WIB Aktivitas hulu migas di lepas pantai (Dok SKK Migas ) KOMPAS.com Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8, 2016 SUMBER DAYA ENERGI. Percepatan Pembangunan. Infrastruktur Ketenagalistrikan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG

PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan wujud pengelolaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM Bahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Pada Acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2015- Infrastructure: Executing The Plan KEMENTERIAN ENERGI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Disampaikan pada Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 1 Outline paparan I. Potensi

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan

Lebih terperinci

HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik)

HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik) HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik) Pendahuluan Dalam delapan tahun terakhir (2005-2012) rata-rata proporsi subsidi listrik terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

INDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER

INDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER IATMI 520 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 5 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 1618 November 5. INDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER Ir. Oetomo Tri Winarno,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak Belanda ini mendorong diberlakukannya Undang-Undang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. minyak Belanda ini mendorong diberlakukannya Undang-Undang Pemerintah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era industri migas dikelompokkan menjadi tiga era yaitu era kolonial belanda, era awal kemerdekaan, dan era industri migas modern. Era kolonial Belanda ditandai

Lebih terperinci

Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia

Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia BAB VI Catatan Akhir: Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia Sebagai catatan akhir, ada beberapa saran dan harapan dari Benny Facius Dictus demi kemajuan dunia penelitian dan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara, Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara,

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser No.188, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Pemanfaatan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN GAS BUMI UNTUK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Artikel Prof Mudrajad Kuncoro di Investor Daily: Paket Kebijakan Plus Revolusi Mental Thursday, 19 May :39

Artikel Prof Mudrajad Kuncoro di Investor Daily: Paket Kebijakan Plus Revolusi Mental Thursday, 19 May :39 Prof Mudrajad Kuncoro Paket Kebijakan Plus Revolusi Mental* Oleh: Mudrajad Kuncoro** Laporan Bank Dunia yang berjudul Doing Business 2016 (DB2016) menempatkan Indonesia pada peringkat 109 dari 189 negara.

Lebih terperinci

MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN (Di Sempurnakan Sesuai dengan Usulan Kadin)

MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN (Di Sempurnakan Sesuai dengan Usulan Kadin) LAMPIRAN II MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN (Di Sempurnakan Sesuai dengan Usulan Kadin) Isu Pokok Output yang Diharapkan Program Aksi Kerangka waktu Jaminan pasokan energi Terjaminnya pasokan

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN SEMINAR EITI PERBAIKAN TATA KELOLA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA

SOSIALISASI DAN SEMINAR EITI PERBAIKAN TATA KELOLA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA SOSIALISASI DAN SEMINAR EITI PERBAIKAN TATA KELOLA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA Oleh : Direktur Pembinaan Program Minerba Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM Denpasar, 25

Lebih terperinci

KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN metrotvnews.com Komisi XI DPR i akhirnya memilih Agus Joko Pramono sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ii Pengganti

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengelolaan

Lebih terperinci