Musrenbang Sesuai Jaring Asmara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Musrenbang Sesuai Jaring Asmara"

Transkripsi

1 TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN Musrenbang Sesuai Jaring Asmara Edisi ke 11/Thn II / Juli 2006 Sepanjang sejarah pembangunan di Kabupaten Mimika, untuk pertamakalinya pemerintah daerah melibatkan pihak swasta diantaranya PTFI dan LPMAK dalam Musrenbang. Pertemuan ini bertujuan mengakomodir program pembangunan dengan sistim Menjaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) selengkapnya baca halaman 3 & 4 Banyak Peserta Program Beasiswa Melanggar Kesepakatan Baca di halaman 6 HIV/AIDS Jangan Dianggap Sepele Baca di halaman 10 Dana Ekonomi 2006 Mulai Digulirkan Baca di halaman 13 Ketua Bapeda Mimika, Ir. Omah Laduane Ladamay (tengah) di dampingi Sekretaris Eksekutif LPMAK, John Nakiaya (kanan) dan Marlyanto Ilyas, Section Head CBD-SLD PTFI (kiri) saat seminar RPJP dan RPJM menjelang Musrenbang. Inset : Peserta seminar utusan Pemerintah Daerah, PTFI dan LPMAK

2 DARI REDAKSI CATATAN REDAKSI Tergantung Pemimpin GAUNG Pembangunan Kabupaten Mimika jelang 2007 mulai didengungkan. Pemkab Mimika melalui Musrenbang telah mengevaluasi berbagai program kerja sepanjang lima tahun silam. Program yang belum terealiasi akan diakomodir pada program Musrenbang juga merupakan moment untuk merancang Rencana Strategis (Renstra) bagi kepemimpinan bupati terpilih hasil Pilkada di Kabupaten Mimika. Terlepas dari program-program yang diserap berdasarkan selera masyarakat tapi yang terpenting adalah mentalitas dan kualitas para pemimpin. Sudah mentradisi bahwa setiap pemimpin selalu menampilkan gaya dan caranya sendiri dalam menjalani masa kepemimpinannya. Belajar dari pengalaman selama ini, kita perlu waspada jangan sampai program yang telah disusun bersama menjadi mubazir lantaran gaya dan cara kepemimpinan yang tak mau peduli dengan apa yang menjadi komitmen bersama. Toh, kalaupun kondisi itu terjadi, sebagai masyarakat tentunya kita semua kecewa. Tapi perlu dicatat bersama adalah keterbukaan Pemerintah Kabupaten Mimika dengan segala kelemahan dan keterbatasannya mau membuka diri melibatkan pihak LSM, Gereja serta swasta lainnya untuk mengkritisi program pembangunan demi kepentingan masyarakat. SOB KOMEN SOB KOMEN TURUN KAMPUNG SOB Komen turun kampung (turkam). Di kampung pertama, dia ketemu satu SD enam kelas, tapi guru cuma dua orang. Biarpun begitu, sekolah jalan bagus, bikin Sob Komen heran, sampe dia tanya sama satu guru, kamu dua atur sekolah bagaimana-e? Guru itu jawab, karena kami dua baku bagi kelas, teman guru itu pegang tiga kelas, saya juga tiga kelas. Sob Komen rasa kagum sampe puji-puji dorang dua. Hari kedua, dia pigi di kampung lain, dia ketemu SD enam kelas juga, tapi guru cuma satu saja dan sekolah jalan lancar. Tanya punya tanya, ternyata guru itu bilang begini, Jam 7-8, saya ajar kelas satu, jam 8-9, ajar kelas dua, jam 9-10, saya ajar kelas tiga, jam 10-11, saya ajar kelas empat, jam 11-12, saya ajar kelas lima dan jam 12-01, saya ajar kelas enam dan tiap tahun saya loloskan dorang seratus porsen, hehehe. Sambil tertawa, Sob Komen angkat jempol sama guru itu sambil dia bilang, Ko pu teknik juga hebat. Besok harinya dia ke kampung satu lagi. Di sana, dia juga singgah di satu SD enam kelas, tapi hanya ada pembantu sekolah, sedangkan guru semua ke kota urus gaji dan sudah lima bulan tidak balik. Yang dia rasa aneh, sekolah tetap jalan dan pagi itu ada apel, semua murid kelas satu sampe kelas enam dorang ikut. Apel ini mandor sekolah yang pimpin, dan habis apel dia angkat suara. Kelas satu, cabut rumput di halaman sekolah, kelas dua cangkul kebun, kelas tiga bersihkan kandang babi, kelas empat bersihkan kolam ikan, kelas lima cari kayu bakar untuk bapak, dan kelas enam perbaiki dan cat bapa pu rumah. Habis itu, anak-anak bubar cari alat kerja dan semua laksanakan tugas dengan baik. Yah, saya bukan guru, jadi tara bisa mengajar di kelas, tapi saya ajar dorang cara kerja supaya dorang bisa pintar untuk kerja kebun, kolam ikan, piara babi, dan bikin rumah, itu yang bisa saya buat selama lima bulan ini, dia jawab pertanyaan Sob Komen. Diam diri sedikit lama, Sob Komen tanya lagi. Adik, ko hebat, tapi kalau nanti ujian kelas enam bagimana? Penjaga sekolah sambil liat kiri-kanan, dia jawab. Sssstt begini Sob. Nanti waktu ujian, guru-guru yang ke kota dorang datang dengan bahan ujian, trus waktu ujian, nanti dorang sendiri yang tolong isi, dorang sendiri yang periksa hasil ujian, dan nanti semua lolos dengan nilai bagus. Yaaahh, begitulah dorang pu kerja tiap tahun. Ceritera itu bikin Sob Komen rasa tertarik jadi dia tanya lagi tentang nasib dan masa depan anakanak. Dapat tanya begitu, penjaga sekolah sambil makan pinang dia ceritera panjang lebar. Menurut dia, akibat cara-cara busuk itu, anak-anak tidak bisa lanjutkan ke SMP sebab dorang tarada yang lulus tes masuk SMP. Sedangkan guru-guru dorang, karena tiap tahun kase lolos anak seratus porsen dengan nilai yang bagus, selalu dapat penghargaan sebagai guru teladan. Ini yang bikin saya sakit hati dan selalu jadi beban pikiran. Dalam hati kecil saya bilang, kalau pendidikan di daerah lain cetak generasi muda harapan bangsa, sedangkan pendidikan di sini, hasilkan generasi muda pemberontak bangsa, betul ka tarada Sob? Dengar ceritera itu, Sob Komen langsung sambung, Ko betul sekali tamang (teman), begitulah nasib anak-anak Papua. SURAT PEMBACA Rindu Pemimpin yang Melayani SIAPA yang tidak ingin mempunyai pemimpin berjiwa melayani. Di dunia ini kita tau bahwa semua umat mendambakan figur seorang pemimpin dan ini menjadi kebutuhan yang sangat mendesak seiring dengan pesatnya perkembangan di berbagai bidang pembangunan. Dari sudut pandang itu, kita tentu bertanya pemimpin seperti apa yang kita perlukan? Pertanyaan ini sering terdengar dari mulut orang asli Suku Kamoro dan Amungme di Kabupaten Mimika. Melalui rubrik ini, saya mengajak pembaca LAndAS terutama masyarakat Mimika untuk melihat tiga hal penting dalam menentukan figur seorang pemimpin. Pertama, pemimpin yang Alkitabiah. Artinya, dilihat dari segi kepemimpinan kristen model kepemimpinan ini berlaku bagi semua pemimpin yang absah Alkitab. Pemimpin model ini dirindukan oleh masyarakat Suku Kamoro dan Amungme karena karena berjiwa melayani bukan pemimpin yang berkuasa. Seperti Raja Salomo ( 1 rajaraja 3:9 ) jelas bahwa Salomo tidak menganggap kedudukannya untuk dapat melayani dirinya, untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan memperkaya dirinya untuk dapat berkuasa atas bangsanya pada saat itu. Kedua, pemimpin yang mempunyai visi. Artinya, model kepemimpinan ini tentunya semua pemimpin di dunia memiliki visi tetapi terkadang visi ini tidak di terapkan di dalam kepemimpinannya. Mengapa demikian? Karena seorang pemimpin haruslah bisa membaca dan mengenal tanda tanda zaman sehingga mampu membimbing masyarakatnya khususnya di daerah Mimika dimana semua masyarakat rindu akan seorang pemimpin yang bisa menjadi motor untuk dapat mengubah atau membawa mereka kepada suatu kesuksesan di segala bidang. Ketiga, pemimpin yang memiliki semangat kerja. Artinya, selain pemimpin yang alkitabiah dan memiliki visi, kita juga membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki semangat kerja atau yang dapat memberi inspirasi kepada masyarakatnya di daerah kepemimpinannya dan seorang pemimpin yang proaktif. Tanggung jawab seorang pemimpin adalah menjaga kepercayaan antara seorang pemimpin dengan masyarakatnya yang dinyatakan dengan cara dan sistem yang digunakan oleh seorang pemimpin demi kelancaran kerja. Banyak orang yang duduk dalam jabatan kepemimpinan dewasa ini mungkin seharusnya di barengi dengan suatu pertobatan yang diharapkan bisa memimpin sesuai yang di harapkan. Demikian sekelumit harapan saya, semoga bisa menjadi bahan refleksi bagi putra putri Kamoro dan Amungme untuk membawa masyarakatnya hidup di suatu pulau yaitu pulau kedamaian. Nikolaus Kanunggok Mahasiswa Universitas Tarumanegara Semarang- Jawa Tengah LAndAS LANDAS/THOBIAS Long Boat yang dipesan LPMAK untuk kepentingan pelayanan bagi masyarakat Kamoro Pantai dalam waktu dekat diluncurkan. Tampak kedua Long Boat dalam proses finishing yang dikerjakan PT Mitraartha Gema Pertiwi Surabaya. Pembangunan Tanggungjawab Pemerintah PATUT kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya kita diberi nafas hidup. Saya mencoba untuk menanggapi persoalan di Kabupaten Mimika terkait dengan masalah-masalah pembangunan. Sebagaimana kita ketahui, keberadaan suatu pemerintahan kabupaten merupakan suatu wujud nyata dari suatu negara untuk memajukan peningkatan pembangunan, memberikan kesejahteraan di suatu daerah, baik itu secara fisik maupun non fisik. Maju dan mundurnya pembangunan di suatu daerah berada di tangan pemerintah sedangkan Lembaga Swadaya Masyarakat dan perusahaan swasta adalah pelengkap dari pada kegiatan pemerintah. Dalam konteks itu, menurut pantauan saya selama ini pembangunan di Mimika lebih banyak dimainkan pihak swasta dan LSM seperti Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK). Pemerintah Kabupaten Mimika sepertinya tidur dan tidak mau tahu dengan pembangunan yang sesungguhnya. Melalui LAndAS, saya hanya mengusulkan supaya Pemerintah Kabupaten Mimika sebaiknya kembali pada rel yang sesungguhnya yaitu sebagai motor pembangunan. Akhirnya terimakasih atas dimuatnya komentar singkat saya melalui rubrik surat pembaca pada Buletin LAndAS. Thobias Emawa Yawame Peserta Program Beasiswa Malang - Jawa Timur Redaksi : Terima kasih atas saran dan usul saudara terhadap pembangunan di Kabupaten Mimika. Untuk di ketahui, redaksi juga menerima banyak saran dan usul sebagaimana saudara sampaikan, dan atas keterbukaan dari pemerintah daerah setempat maka belum lama ini LPMAK, PTFI dan Seluruh Komponen Masyarakat di Timika diundang Pemerintah Daerah untuk bersama sama menyamakan persepsi dalam menyusun Rencana Pembangunan Mimika kedepan. Kita semua berharap melalui kegiatan tersebut, semua yang kita idam-idamkan dapat terwujud yaitu masyarakat Mimika sebagai masyarakat yang sejahtera lahir batin. Terima kasih, Tuhan Memberkati. Pembaca yang budiman Buletin LAndAS menyediakan kolom khusus Surat Pembaca untuk menampung masukan dari pembaca juga kritik dan saran-saran yang bersifat membangun. Kirimkan kritik dan saran-saran anda maupun usulan-usulan ke bagian Redaksi Buletin LAndAS melalui bagian Humas. Diterbitkan oleh Pembina Penanggung jawab Pemimpin Redaksi : Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) : John Nakiaya, Hary T. Budhyono, Verry Robot, Cornelles Yom. : Kepala Bagian Humas LPMAK. : Thobias A Maturbongs. Sekretaris Redaksi : Rosina Maramku, Cristine Karmila Mote. Koordinator Liputan : Thobias A Maturbongs. Redaksi : John Nakiaya, Thobias A Maturbongs, Cornelles Yom, Yeremias Imbiri, Marselus Dou, Petrus Rahaded, Yulens Waromi, dr. Rilia Maristela. Editor : Thobias A Maturbongs. Kontributor : Paulus Sudiyo, Shari Knoezer, Elizabeth Maureen Slat. Fotografer : Hendrikus Purnomo, Marselus Dou. Artistik: Hendrikus Purnomo. Distribusi : Petrus Rahaded, Rosina Maramku, Cristine Karmila Mote, Ekhwani. Alamat Redaksi : Kantor LPMAK III Jl. Yos Sudarso (eks inkubator PTFI) Telp. (0901) Fax. (0901) , Timika - Papua. yeremias_imbiri@fmi.com, Thobias@lpmak.org, Hendrik@lpmak.org Dicetak oleh: CV. PIRAMYDA OFFSET ( ) Isi diluar tanggungjawab Percetakan. 02 I JULI 2006

3 LAndAS Membangun Suatu Daerah LAPORAN UTAMA Berdasarkan Serapan Aspirasi Masyarakat MEMBANGUN suatu daerah terasa lebih lengkap apabila program pembangunan disusun berdasarkan serapan aspirasi dari masyarakat. Percuma apabila program pembangunan dibuat hanya berdasarkan selera pemerintah tanpa memperhitungkan dan melihat kebutuhan riil masyarakat pada tingkat akar rumput. Patut diakui bahwa pemerintah adalah penanggungjawab pembangunan, sementara pihak swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) hanya bagian pendukung guna menunjang program pembangunan itu. Tapi, tak salah pula ketika pada titik tertentu, pemerintah membuka diri dan merangkul pihak luar untuk secara bersama-sama menyatukan persepsi dalam membangun masyarakat pada suatu daerah. Dalam konteks pembangunan Mimika saat ini, lembaran baru sejarah pembangunan mulai dibuka. Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) bersepakat membangun kebersamaan dalam menyusun rencana pembangunan Mimika ke depan. Selama ini kita berjalan sendiri-sendiri tanpa berkoordinasi. Akibatnya kita saling mencurigai, menyalahkan bahkan saling menuduh tentang masalah pembangunan di Mimika yang terkesan mengalami stagnasi, kata Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika, Ir. Omah Laduane Ladamay, MSi pada pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Timika belum lama ini. Menurut Laduane, pembangunan, apapun bentuknya, akan selalu berhubungan dengan sumber daya entah sumber daya alam, sumber daya manusia atau sumber daya lainnya seperti teknologi, uang dan waktu. Semua ini merupakan komponen utama dari pembangunan tersebut. Keberhasilan pembangunan suatu daerah sangat ditentukan oleh kesiapan semua unsur pendukung pembangunan daerah. Berbagai kepentingan dalam proses pembangunan akan mempengaruhi tingkat pencapaian hasil tersebut. Untuk itu diperlukan suatu manajemen pembangunan yang berbasis potensi dan kearifan lokal. Manajemen pembangunan daerah tidak jauh berbeda dari manajemen perusahaan pada umumnya, dimana perencanaan yang matang meliputi seluruh komponen yang berpengaruh dalam pencapaian hasil harus ditelaah secara seksama. Perencanaan yang dilakukan dengan memperhatikan seluruh potensi yang dimiliki, didukung dengan analisis lingkungan secara terinci akan mampu menghasilkan perencanaan yang mendasar dan terarah. Perencanaan pembangunan daerah tidak terlepas dari perencanaan pembangunan nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-undang No. 25 tahun Tujuan pembangunan nasional dijabarkan ke dalam tujuan pembangunan provinsi dan wilayah, dan tujuan pembangunan provinsi diuraikan secara terinci dalam tujuan pembangunan daerah (kabupaten/kota). Keaneka ragaman daerah akan mewarnai berbagai upaya yang dilakukan dalam upaya pencapaian pembangunan nasional dimaksud. Dengan mengacu pada tujuan pembangunan nasional, setiap daerah memiliki peran yang sangat penting sesuai potensi sumber daya yang dimiliki masing-masing daerah. Pembangunan diarahkan untuk mencapai tujuan sebagaimana telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) di daerah. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, seluruh potensi yang dimiliki daerah tentu harus diperhitungkan dan digunakan sedemikian rupa agar mampu menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya. Disamping itu, permasalahan yang dihadapi oleh daerah harus dapat ditiadakan/diatasi agar seluruh upaya yang dilakukan oleh semua pihak dapat berlangsung sebagaimana mestinya. Perlu kerjasama Salah satu perwujudan pembangunan masyarakat di suatu daerah adalah semangat kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). Kerjasama ini harus dibangun atas dasar pemahaman yang sama tentang tujuan yang hendak dicapai, serta dilandasi rasa tanggungjawab yang penuh serta tidak adanya pemaksaaan kehendak dari pihak manapun. Untuk itu perlu dilakukan musyawarah untuk mencapai mufakat. Kerjasama dapat dimulai dari hal yang sederhana namun mendasar, dan dapat berupa kegiatan fisik maupun nonfisik. Banyak hal-hal lain yang dapat dikerjakan melalui kebersamaan dalam pola-pola kemitraan di tingkat masyarakat, swasta dan pemerintah. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi modal utama terbangunnya Kabupaten Mimika ke depan yang lebih maju, lebih inovatif dan kondusif, demikian Laduane. Kabupaten Mimika yang memiliki luas wilayah lebih dari km2, merupakan matra darat yang memberi peluang dan kesempatan luar biasa bagi investor untuk berinvestasi dengan memanfaatkan matra ini. Menurut Laduane, perkembangan ekonomi local-pun sangat menjanjikan, dimana laju nilai absolut PDRB yang Sebuah Permulaan yang Baik NIAT baik Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika dalam mengakomodir pihak swasta, gereja dan komponen masyarakat lainnya untuk duduk satu meja dan berbicara tentang rencana pembangunan Mimika kedepan merupakan sebuah permulaan yang baik. Paling tidak, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang telah diawali dengan Seminar Rencana Pembangunan Jangka Pendek (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang melibatkan berbagai pihak non-pemerintah itu telah menyerap aspirasi masyarakat yang selama ini merasa tidak didengar oleh penentu kebijakan di daerah ini. PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) yang selama ini membangun hubungan kemitraan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika berharap komunikasi yang terbangun atas dasar kesepahaman itu harus terjaga dan terus berlanjut. Vice President Social and Local Development PTFI, Arief Latif pada pertemuan antara LPMAK dan PTFI di Sheraton Hotel Timika, Selasa (2/5) lalu mengatakan, PTFI selama ini dianggap telah menjalankan tugas pemerintah. Sesungguhnya PTFI tidak bermaksud demikian karena PTFI adalah sebuah perusahaan yang berorientasi bisnis. Tapi sebagai kewajiban social sebuah perusahaan dimanapun dia beroperasi maka menjadi tanggungjawab moril PTFI untuk membangun masyarakat disekitar areal pertambangan. Di Kabupaten Mimika, menurut Arief, pembangunan secara garis besar merupakan tugas pemerintah. Sedangkan LPMAK dengan program kerjanya hanya berfokus pada bagian mikro dan PTFI akan lebih mengerucut lagi. Artinya bahwa ada batasan-batasan kewajaran dalam mendukung program pembangunan di daerah ini. (thobias maturbongs) terjadi pada 2004 sebesar Rp. 14,84 triliun rupiah sedangkan tanpa tambang Rp. 818,89 miliar rupiah. Kendati demikian, Laduane mengakui disisi lain Kabupaten Mimika, sebagaimana juga kabupaten atau kota yang lainnya di Indonesia menghadapi berbagai permasalahan, baik yang ditimbulkan dari dalam daerah sendiri maupun yang disebabkan oleh faktor luar. Permasalahan itu antara lain sering dihadapi perselisihan antar warga yang memicu ketidak stabilan daerah. Isu ini juga menjadi penghalang bagi rencana masuknya investasi ke daerah. Selain itu kurang tertatanya sarana dan prasarana kota yang mendukung kelancaran kegiatan usaha, seperti jasa dan perdagangan umum. Kurangnya fasilitas transportasi yang memungkinkan perdagangan antar daerah berlangsung secara cepat dan belum dikelolanya informasi yang dapat menggugah minat para pengusaha melakukan kegiatan usaha baru ataupun diversifikasi usaha lama, jelas Laduane sambil menyebutkan faktor lainnya seperti prilaku masyarakat yang mengikuti PELAKSANAAN pembangunan di Kabupaten Mimika harus diarahkan kepada masyarakat lokal, khususnya masyarakat Suku Amungme dan Kamoro yang berada di kampung-kampung. Pasalnya, suatu pembangunan dikatakan berhasil apabila masyarakat di dusun-dusun mampu membangun dan melindungi dirinya dengan memanfaatkan potensi alam yang terdapat di sekitarnya. Namun kenyataan yang terjadi di Mimika adalah pembangunan terfokus hanya di sekitar Kota Timika dan permasalahan umum yang terjadi di Mimika adalah siapa yang memimpin daerah ini, kepemimpinan di Mimika membingunkan. Kondisi itu berlangsung lama sehingga banyak masalah pembangunan terjadi di daerah tapi tidak jelas siapa yang bertanggung jawab, kata Uskup Timika, Mgr. John Philips Saklil, Pr ketika memberikan materi Pandangan Gereja terhadap Pembangunan Kabupaten Mimika pada acara Pembekalan Tim Penyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang - Jangka Menengah (RPJP- RPJM) di Hotel Sheraton Timika, Selasa (13 /6). Untuk diketahui, acara tersebut merupakan prakarsa Pemerintah Kabupaten Mimika, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk secara bersama-sama membangun Kabupaten Mimika. Pemerintah dinilai memiliki peran yang penting sekaligus pelaksana pembangunan di daerah yang kaya nanun menurut Uskup John masyarakatnya hidup merana. Banyak dana yang mengalir ke daerah ini baik dari pemerintah, PTFI dan LPMAK, tetapi pembangunan di Mimika banyak yang tidak jalan, tidak ada perubahan yang berarti di kampung-kampung, banyak dana berorientasi di Timika. Perlu diingat bahwa Kabupaten Mimika meliputi Potowayburu, Jila, Jita, Akimuga dan masih banyak kampung yang sampai saat ini masih terisolir, katanya. Menurut Uskup kelahiran Kampung Timika Pantai, Distrik Mimika Timur itu, pembangunan masyarakat lokal di kampung merupakan indikator keberhasilan. Kalau hal itu tidak menjadi prioritas, lanjut dia, segala rancangan yang dibuat akan gagal sekalipun dengan dana yang besar. Kalau masyarakat lokal tidak dibangun maka pemerintah akan menjadi bumerang, membangun masyarakat Amungme dan Kamoro sama dengan membangun kampung-kampung, sebab mereka ada di sana. Orang di Timika itu punya modal dan bekal untuk membangun dirinya, sehingga saya usul agar semua pembangunan harus berbasis kampung. Lucu, Kabupaten Mimika punya banyak uang tetapi masyarakatnya miskin dan buta huruf, ujarnya sambil mengatakan apakah kondisi ini terus kita biarkan? Melihat kondisi itu, Uskup John mengusulkan beberapa hal : Pertama, Pendidikan Dasar (SD) terutama di kampungkampung harus lebih dahulu diperhatikan sebelum SMP dan SLTA, sebab SD merupakan pabrik sumber daya manusia. Selain itu, Puskesmas di kampung-kampung yang juga masih memprihatinkan ini perlu mendapat prioritas dari rencana pembangunan tersebut. Kalau dulu sekolah dan puskesmas di kampung-kam- pola panutan, kurang mendukung pencapaian program pembangunan daerah. Ia menilai permasalahan-permasalahan yang dihadapi ini buka tak mungkin untuk ditiadakan. Caranya adalah perlu kesamaan pandang, kesepakatan dan kesatuan gerak dari seluruh stakeholders untuk bersama-sama menuju satu tujuan yang telah disepakati bersama. Hal ini harus dimulai sejak sekarang dan dari hal-hal yang kecil yang mudah untuk dikembangkan. (*/thobias maturbongs) Pembangunan Diarahkan ke Kampung Pembangunan masyarakat lokal di kampung merupakan indikator keberhasilan. Kalau hal itu tidak menjadi prioritas, segala rancangan yang dibuat akan gagal sekalipun dengan dana yang besar. Perumahan penduduk di salah satu Distrik di Kabupaten Mimika yang masih membutuhkan perhatian Pemerintah Daerah. Mgr. John Philips Saklil. Pr pung ada kegiatan, petugasnya juga menetap di sana. Sekarang tidak, banyak sekolah dan puskesmas di kampung ditinggal tanpa penghuni. Banyak pegawai termasuk Kepala Distriknya lebih lama tinggal di Timika dari pada ke tempat tugasnya, walaupun banyak program kerja yang harus dilakukan, katanya sambil mengatakan, di bidang infrastruktur, banyak kampung yang jauh tertinggal di tengah Kabupaten Mimika yang banyak uang. Kedua, masyarakat lokal di kampung-kampung memiliki kekayaan alam yang berlimpah, namun mereka kesulitan memasarkan hasil-hasil alam itu. Di sisi lain ada pihak tertentu yang datang ke kampung-kampung untuk membeli hasil masyarakat dengan harga yang sangat tidak wajar lalu mereka menjual kembali ke Timika dengan harga yang mahal. Kondisi ini berlangsung lama dan sampai sekarang masih terjadi. Kita harus melihat kondisi ini dan bertindak yang benar, sehingga masyarakat kampung juga harus mampu bersaing dengan yang lain, tambahnya sembari mengatakan, dunia pasar mengatur Mimika dengan orientasinya mencari keuntungan dengan mamanfaatkan kelemahan masyarakat. Kesimpulannya, Uskup John Saklil mengatakan, dari seluruh program itu ruang publik harus mendapat prioritas, harus membuat masyarakat melindungi dan merubah diri. Pemerintah Kabupaten Mimika harus bertanggung jawab atas daerah ini di segala bidang, bukan LPMAK dan PTFI, gereja atau perusahaan swasta lain yang bertanggung jawab. Pemerintah harus menjadi perantara bagi masyarakat. Tetapi terus terang saja bahwa roda pemerintahan hancur total, pegawainya hanya tahu terima gaji pada tiap bulan. Ruang publik juga dihancurkan oleh tindakan kekerasan, tegasnya. Selain itu, Uskup John juga menyoroti maraknya tindakan korupsi uang negara yang sebenarnya diperuntukkan untuk pembangunan, para pelakunya pun sama sekali tak disentuh oleh hukum. Menurut dia, korupsi sudah menjadi budaya bangsa, orientasi orang ke Timika hanya untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Akibatnya pembangunan tidak jalan. Silakan korupsi proyek lain, tetapi saya harap agar jangan korupsi uang yang diperuntukkan untuk proyek-proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat banyak, seperti listrik, jalan raya, sarana kesehatan dan pendidikan. Semua proyek yang dinikmati semua orang ini supaya harus dilindungi dari tindakan korupsi, harapnya. (marselus dou) JULI 2006 I 03

4 LAPORAN UTAMA LAndAS LPMAK Hanya Mau Dukung Pembangunan di Pedesaan GONG pembangunan di Kabupaten Mimika menjelang 2007 nanti mulai ditabuh. Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika sebagai penanggungjawab dan motor penggerak pembangunan di daerah tersebut tak ingin mengulangi lagi dosa-dosa masa lalu yang terkesan menutup mata terhadap perkembangan pembangunan di daerah ini. Mengutip kata-kata orang bijak, Pengalaman adalah guru yang paling mulia dan merujuk pada kata-kata tersebut, pemerintah seakan mau belajar dari pengalaman masa lalu agar kedepan pembangunan dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan masyarakat, setidaknya menyentuh langsung keinginan masyarakat di perkampungan wilayah pedalaman maupun wilayah pesisir pantai. Seperti apa bentuk kesadaran pemerintah untuk membangun Mimika sesuai tugas dan tanggungjawabnya, belum lama ini Pemerintah Kabupaten Mimika menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Kegiatan tersebut bertujuan menyerap berbagai aspirasi masyarakat agar program pembangunan kedepan lebih sesuai dengan selera masyarakat itu sendiri. Menariknya, untuk proses tersebut pemerintah melibatkan berbagai komponen masyarakat diantara PT Freeport Indonesia (PTFI), Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) serta lembaga gereja dan ini merupakan sejarah baru bagi pembangunan di Mimika. Sebagaimana diketahui LPMAK sejak tiga tahun belakangan ini dipercayakan mengelola Dana Kemitraan PTFI pasca peralihan dari PWT2 dan LPM-Irja sebagai lembaga pengelola terdahulu. Rentang waktu tiga tahun tersebut, LPMAK memfokuskan perhatian pada tiga bidang prioritas yaitu pengembangan ekonomi kerakyatan, pendidikan dan kesehatan. Kendati berjalan dengan program prioritas, LPMAK tak menutup mata untuk mendukung masyarakat lainnya melalui program khusus. Terkadang dalam merealisasikan program kerja itu, lembaga ini mendapat sorotan karena dinilai terkesan mengambil tugas dan peran pemerintah, tapi juga ada dukungan positif 04 I JULI2006 karena LPMAK dinilai mampu memainkan perannya dalam membantu masyarakat bahkan mendorong pembangunan melalui kemitraan dengan pemerintah dan lembaga gereja. Lantas seperti apa keterlibatan serta peran dan tanggungjawab LPMAK sebagai lembaga pengelola Dana Kemitraan PTFI dalam membangun Mimika bersama pemerintah dan masyarakat, ikuti wawancara Redaksi LAndAS bersama Sekretaris Executif LPMAK, John Nakiaya pada Minggu (23/7), berikut petikannya. Posisi Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPM- AK) sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), adalah mitra atau pendukung pemerintah, jadi bukan sebagai tandingan atau pesaing pemerintah, apalagi melebihi atau bertindak sebagai pemerintah di Mimika ini. Sebagai mitra, LP- MAK siap mendukung program-program pemerintah, terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan program ekonomi, begitu kata Sekretaris Executif LPMAK, John Nakiaya mengomentari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di mana untuk pertama kalinya pada tahun ini pemerintah melibatkan pihak swasta termasuk LPMAK. Saya angkat jempol untuk pemerintah, karena akhirnya pemerintah bisa melibatkan pihak swasta ikut memikirkan dan merancang berbagai program pemerintah. Peranan Ketua Bappeda Kabupaten Mimika, Bapak Omah Laduani Ladamay dalam hal ini amat besar, oleh sebab itu secara khusus kami patut berterima kasih kepadanya, tambah putra Kamoro yang juga mantan Wartawan Tifa Irian ini. Lebih jauh tentang kesan yang diperoleh selama Musrenbang, John berceritera, Musrenbang sendiri berjalan lancar dan profesional, jadi mudah-mudahan dalam pelaksanaannya nanti, semua program yang disusun bisa berjalan dan bisa berhasil sesuai harapan masyarakat. Ia mengingatkan, jangan sampai seperti pengalaman terdahulu, bikin rencana bagus, tapi hasilnya kurang memuaskan karena dana proyek dikebiri oleh uang pelicin, komisi, pungutan liar, uang persen, upeti dan bentuk uang pengertian lainnya. Fokus ke desa Menjawab LAndAS tentang bentuk dan cara LPMAK mendukung pemerintah, ayah seorang isteri dan empat anak serta tiga cucu ini menjelaskan secara gamblang bahwa LPMAK terutama akan mendukung program pemerintah di pedesaan. Misalnya di bidang pendidikan, mendukung rehabilitasi gedung sekolah, kantor guru atau gedung perpustakaan, pengadaan bangku murid, meja dan kursi, pengadaan buku cetak, dll. Begitupun kerjasama dengan Dinas Kesehatan, LPMAK hanya akan mendukung perbaikan fasilitas kesehatan di desa termasuk pengadaan obat dan peralatan medis. Sedangkan perumahan petugas kesehatan dan perumahan guru, LPM- AK mengajak Pemda agar bersama-sama memberi perhatian istimewa dengan cara menyediakan fasilitas rumah yang layak, memasang parabola, televisi dan genzet. Selama ini para guru dan petugas kesehatan tinggal di rumah yang kotor tanpa fasilitas yang memadai, malam memakai lilin atau pelita, kesunyian. Dalam keadaan begini, bagaimana mereka mau betah? tandas Nakiaya. Selain kedua program tersebut, LPMAK juga siap mendukung program pemerintah di bidang ekonomi kerakyatan. Misalnya untuk program pembelian hasil bumi masyarakat di pesisir pantai dan pedalaman, Pemda dan LPMAK harus baku bantu dana untuk beli kapal dan pesawat atau helicopter dan menyediakan dana segar untuk membeli hasil bumi masyarakat dengan harga yang wajar, jelas John lebih jauh sambil tersenyum penuh arti. Hal itu sangat penting menurut John, karena masyarakat di pedesaan selama ini kesulitan memasarkan hasil bumi ke kota berhubung kesulitan sarana transportasi. Akhirnya masyarakat kita selalu pasrah pada nasib, kehilangan semangat dan motivasi untuk berusaha, atau terpaksa menjual hasil bumi kepada para pedagang asal Sulawesi, Jawa dan suku lain dari belahan Indonesia bagian tengah dan barat, dengan harga yang sangat murah, jelas John Rapat koordinasi Untuk mewujudkan impian diatas, John mengusulkan agar rapat koordinasi antara Pemda dengan LSM, gereja dan lembaga adat, harus sering dilaksanakan. Sebab hanya melalui rapat koordinasi, kita bisa membicarakan banyak hal dan menemukan serta menyusun strategi dan perencanaan yang jitu dan sesuai kebutuhan masyarakat pedesaan, tandasnya. Selanjutnya masih sehubungan dengan rapat koordinasi menurut John lebih jauh, karena lewat rapat koordinasi, kita Pembangunan Berdasarkan Wilayah Posisi LPMAK juga PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam pembangunan Mimika kedepan sebagaimana yang terserap melalui Musrenbang merupakan mitra pemerintah dalam membangun daerah ini. Karena itu, dibutuhkan peran serta lembaga mitra untuk terlibat langsung dalam membangun masyarakat di Kabupaten Mimika. MUSYAWARAH Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Mimika yang difasilitasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAP- PEDA) Kabupaten Mimika telah memperlihatkan sebuah fenomena baru sepanjang sejarah pembangunan di Mimika. Silang pendapat yang berujung pada saling curiga-mencurigai, fitnah-memfitnah terhadap dosadosa pembangunan di Kabupaten Mimika akhirnya mulai terkuak. Kuncinya cuma satu yaitu kurangnya komunikasi diantara kita selama ini, begitu kata Ketua Bappeda Mimika, Ir Omah Laduane Ladamay di Timika belum lama ini. Menjawab semua itu, menurut Laduane, perencanaan pembangunan Mimika kedepan harus melibatkan berbagai mitra yang punya kepedulian terhadap pembangunan di Mimika. Nah, untuk menyamakan persepsi dan mensinkronisasi programprogram agar tidak terjadi overlapping (tumpang tindih) sebagai yang terjadi selama ini, belum lama ini digelar Musrenbang yang melibatkan PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LP- MAK). Sebagaimana diketahui, LPMAK dan PTFI selama ini terlibat aktif dalam ikut membangun masyarakat Mimika melalui program pengembangan kemasyarakatan. Akibatnya, muncul berbagai penafsiran yang menyebutkan seakan-akan tugas pemerintah telah diambilalih oleh PTFI dan LPMAK. Menurut Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Kabid Litbang) Bappeda Mimika, Simon Mote, S.Ag, M.Mt, dalam rangka mendorong perencanaan partisipatif untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang bersumber dari bawa maka Musrenbang itu menganut konsep pembangunan berdasarkan wilayah. Wilayah I, kata dia, mencakup daerah pegunungan seperti Distrik Jila, Akimuga, Jita dan Mimika Timur Jauh. Sedangkan wilayah II mencakup wilayah pantai yaitu Kaokanao, Atuka, Kapiraya dan Potowaiburu. Wilayah III mencakup Tembagapura, Mimika Baru, Kuala Kencana dan Mimika Timur. Konsep ini dirancang untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam rangka memikirkan dan merencanakan sendiri tentang kebutuhan-kebutuhan- nya, kemudian mengerjakan program tersebut secara swakelola, jelas Simon. Pengelompokan berdasarkan wilayah juga dimaksudkan untuk menjaring aspirasi masyarakat (asmara) dalam rangka mendorong perencanaan partisipatif guna mewujudkan perencanaan pembangunan yang bersumber dari bawa. Menjawab LAndAS tentang peran serta dan posisi LPMAK juga PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam pembangunan Mimika kedepan sebagaimana yang terserap melalui Musrenbang tersebut, menurut Simon Mote, LPMAK dan PTFI merupakan mitra pemerintah dalam membangun daerah ini. Karena itu, dibutuhkan peran serta lembaga mitra untuk terlibat langsung dalam membangun masyarakat di Kabupaten Mimika. Jadi posisi LPMAK dan PTFI itu dalam rangka kemitraan, pikiran dasarnya bahwa kita semua ada di Mimika karena itu baik LSM maupun pemerintah pada prinsipnya melayani masyarakat yang sama, karena itu kita samakan persepsi supaya bisa terjadi sharing program sehingga tidak terjadi tumpang tindih program, kata Simon. Tak bisa dipungkiri juga bahwa selama bisa menyusun berbagai pedoman kerja, metode pendekatan, prosedur tetap (protap) penyelenggaraan kegiatan, pembagian tugas dan peran, dan banyak isu lain yang bisa menjadi pegangan kita bersama. Sementara itu John pada kesempatan ini menegaskan bahwa pembangunan daerah dan masyarakat di Kabupaten Mimika, hanya bisa berhasil jika dikerjakan bersama antara pemerintah dan pihak swasta. Oleh sebab itu saya harap pemerintah agar tidak ragu untuk menggandeng swasta, bila perlu mempercayakan dan menyerahkan sebagian dana kepada LSM atau swasta lain untuk menangani program tertentu, seperti yang dilakukan Bupati Merauke, John Gluba Gebze, tambahnya. Kaitan dengan pernyataan di atas, John lebih jauh menjelaskan sebagai berikut. Maksud saya, agar pengertian kerjasama harus kita luruskan. Bentuknya bisa macam-macam, bisa dalam bentuk baku bagi program dan masing-masing tanggung dana, atau gabung dana untuk sebuah proyek atau program, atau pemerintah serahkan dana kepada lembaga swasta, atau lembaga swasta sediakan dana untuk program kerjasama, imbau John (*) Sekretaris Eksekutif LPMAK, John Nakiaya (bertopi) memberikan penjelasan kepada Tim dari UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) saat berkunjung ke LPMAK. Mereka didampingi Adrit Indaryanto dari Coorporate Communication PT Freeport Indonesia. ini LPMAK dan PTFI telah memainkan perannya dalam membantu pembangunan di Mimika. Di bidang kesehatan misalnya, LPMAK telah membuat banyak hal yang membantu masyarakat. Begitupun di bidang pendidikan, LPMAK telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Nah, melalui Musrenbang itu diharapkan bisa terjadi sharing program dan pemikiran sehingga kedepan ada pembagian tugas yang jelas dan bisa terjadi sinkronisasi program. Musrenbang setidaknya merupakan evaluasi dari Rencana Strategis (Renstra) pembangunan lima tahun berjalan. Lantaran itu, Musrenbang ini menjadi ajang untuk mengevaluasi program-program mana yang belum terealisasi agar diakomodir pada Renstra lima tahun kedepan. Serapan aspirasi dari masyarakat termasuk berbagai program yang bakal dijalankan oleh lembaga yang bermitra dengan pemerintah, nantinya berjalan efektif pada 2007 dengan kepemimpinan bupati terpilih untuk masa jabatan lima tahun mendatang, ujarnya. (thobias maturbongs)

5 LAndAS ALOKASI dana pendidikan bagi peserta program beasiswa melalui Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan berkat yang patut disyukuri oleh masyarakat yang pendidikan anak-anaknya dibiayai dari dana tersebut. PTFI melalui Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) sudah berbuat banyak untuk membiayai setiap peserta program beasiswa. Tapi, sampai sejauhmanakah tanggungjawab setiap peserta program untuk mempertanggungjawabkan kewajibannya kepada LPMAK melalui Biro Pendidikan. Penegasan itu dikemukakan Deteminus Beanal, salah seorang siswa SMA Negeri 2 Timika yang juga peserta program beasiswa LPMAK. Deteminus adalah salah seorang dari 19 siswa yang berhasil lulus pada Tahun Ajaran Selama bersekolah di Timika, Deteminus bersama rekanrekannya menghuni Asrama Putra Amole yang dikontrak LPMAK. Kita jangan cuma menuntut hak tanpa menunjukkan kewajiban. Selama ini banyak teman-teman menuntut perhatian LPMAK tapi kita sendiri tidak mengikuti aturan dan kriteria yang dikeluarkan oleh LPMAK. Kita selalu menipu lembaga dengan alas an sebagai anak tiga kampung di Temba- Penulis: onengmaruneng SIAPA yang tidak mengenal tiga kalimat tersebut dari ajaran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soejaningrat. Beliau merupakan pelopor pendiri Peguruan Taman Siswa, yang mana hari kelahiran beliau 2 Mei (1889) selalu di peringati sebagai hari Pendidikan Nasional oleh Bangsa Indonesia. Kini, Hari Pendidikan Nasional yang diperingati 2 Mei setiap tahunnya telah menjadi sebuah momentum Bangsa Indonesia untuk memaknai arti pentingnya pendidikan bagi setiap masyarakat Indonesia. Pendidikan di negara kita, sebenarnya sudah di atur dalam Undang-undang yang berlaku di Indonesia. Bahkan dalam Undangundang Dasar 1945, terutama pada pasal 31, tertulis secara jelas bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan. Undang-undang mengenai pendidikan ini lebih diperkuat lagi dengan Undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional pada UU No.20 tahun 2003 yang menggantikan UU Jangan Cuma Menuntut Hak gapura, kata Deteminus. Lelaki kelahiran Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, silam itu mengaku, ia merupakan siswa angkatan terakhir dari 20 angkatan yang menghuni Asrama Amole Putra selama sekian tahun. Pendidikan bagi Deteminus mungkin tak seenak yang pernah dialami peserta program lainnya. Awalnya Deteminus tercatat sebagai pelajar salah satu SD di kampung halamannya. Saya sampai kelas empat di Kampung Aroanop. Waktu kelas lima, kami dipindahkan ke Kwamki Lama, tapi akibat perang suku di daerah Kwamki Lama maka kami diungsikan ke Kampung Banti. Begitu naik kelas enam, kami dipindahkan lagi ke SD YPPK Waonaripi selanjutnya masuk SMP YPPK St Bernadus, jelas Deteminus yang berkunjung ke Redaksi LAndAS, Jumat (23/6) lalu. Menuntut ilmu dalam situasi konflik saat itu nyaris membuat Deteminus putus asa, bahkan sempat terlintas dibenaknya untuk pulang kampung dari pada mati konyol akibat terkena anak panah. Tuhan punya kehendak lain, rupanya saya masih mendapat ketabahan untuk melewati berbagai cobaan sampai akhirnya bisa lulus dari SMA Negeri 2 Timika, ujar Deteminus yang bercitacita hendak melanjutkan pendidikan pada Sekolah Tinggi Teologia (STT) Simson di Jakarta. Ada Apa dengan Pendidikan Indonesia? Ing ngarso sung tulodo - Di depan memberikan teladan Ing madya mangun karso - Di tengah membangun karya tut wuri handayani - Di belakang memberi dorongan No.2 Tahun Bila melihat dari undang-undang yang telah berlaku, tersirat dengan jelas bahwa Pendidikan di Indonesia harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan bagi warga negara, peningkatan mutu, efisiensi maupun relevansi pendidikan dalam menghadapi tantangan maupun tuntutan perubahan yang terjadi seiring perubahan waktu dan jaman. Namun, ada sebuah pertanyaan menarik yang cukup menggelitik kita, bagaimana dengan kenyataan sesungguhnya pendidikan di Indonesia? Banyak fakta yang dapat membuka mata kita mengenai pendidikan di Indonesia. Masih banyak penduduk Indonesia yang belum tersentuh pendidikan sama sekali. Padahal, setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan yang bermutu, tanpa ada pemberlakuan perbedaan status sosial, status ekonomi, permasalahan kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan sebagainya. Dunia pendidikan sendiri bisa dikatakan dalam kondisi keprihatian, mulai dari kekurangan tenaga pengajar khususnya Selama menuntut ilmu di Timika, Deteminus selalu mengamati tingkah laku teman-temannya dalam memanfaatkan dana pendidikan yang dikucurkan LP- MAK. Alhasil, menurut dia, banyak terjadi penyelewengan dana oleh peserta program. Mungkin pengalaman ini menjadi catatan penting bagi LPMAK kalau untuk daerah-daerah terpencil serta fasilitas pendidikan yang kurang mendukung dan memadai. Salah satu contoh di beberapa daerah dapat kita temukan kondisi bangunan yang sudah tidak layak pakai namun tetap di pergunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Belum lagi kalau kita berbicara yang menyangkut permasalahan ekonomi dan kebutuhan hidup, yang mengakibatkan banyaknya anakanak yang mempunyai keinginan kuat untuk bersekolah namun harus mengubur keinginannya karena harus membantu keluarga dalam mencukupi kebutuhan hidup. Kualitas Pendidikan di Indonesia, apabila secara jujur diungkapkan, lebih cenderung berorientasi pada penciptaan tenaga kerja siap pakai atau pekerja seiring dengan paradigma Pemerintah Indonesia yang lebih mengarahkan masyarakatnya untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi yang sedang tumbuh berkembang di Indonesia. Pendidikan bukan lagi berorientasi merangsang kreatifitas berfikir dan berkarya peserta didik. Sehingga, banyak masyarakat Indonesia yang bisa meraih pendidikan dan nilai tinggi, namun seiring perubahan jaman dan waktu tidak mampu bersaing dan bertahan. Dan yang lebih parah, ada yang menganggap pendidikan sebagai sebuah akses komersial yang menjanjikan. Kasus jual beli gelar, jual beli ijazah sampai jual beli mengirim anak-anak bersekolah keluar Mimika dan Papua. Sebaiknya ada surat pernyataan yang harus ditandatangani masing-masing pihak sehingga apabila terjadi pelanggaran maka peserta harus bersedia dipulangkan. Jangan dibiarkan menjadi virus untuk teman-teman lain, usul Deteminus. (thobias maturbongs) nilai memperkuat fakta bahwa pendidikan menjadi sasaran empuk bagi oknumoknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan. Fakta menunjukkan bahwa pendidikan kita belum mampu menciptakan manusia Indonesia dengan kualitas serta kreatifitas yang tangguh baik secara mental maupun fisik, yang mampu membangkitkan Bangsa Indonesia dari berbagai keterpurukan yang terjadi saat ini. Dan secara umum, kita seperti tidak sadar bahwa apa yang terjadi dalam pendidikan kita menjadi PR (pekerjaan rumah) yang seharusnya dicermati dan disikapi dengan segera. Dan tugas itu bukan hanya dilakukan oleh pemerintah ataupun pihak yang berkompeten dalam dunia pendidikan, tapi juga oleh masyarakat Indonesia. Namun kita juga tidak dapat menutup mata dengan berbagai usaha pemerintah dalam meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia, beberapa daerah telah melakukan program sekolah gratis bagi masyarakatnya. Peningkatan mutu pihak pengajar yang dilakukan dengan memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan kualitas maupun metodologi pengajarannya, mengangkat moralnya untuk mengajar dengan sungguh-sungguh maupun menjaga kesejahteraan mereka. Disamping itu dilakukan perbaikan sarana dan fasilitas pendidikan telah dilakukan walaupun terlihat belum begitu PENDIDIKAN Deteminus Beanal Sekretaris Eksekutif LPMAK, John Nakiaya memberi ucapan selamat kepada para siswa peserta program beasiswa LPMAK yang telah lulus sekolah. Inset : Deteminus Beanal (peserta program beasiswa LPMAK) maksimal Dari pihak masyarakat pun seharusnya dapat menyadari bahwa pendidikan bukanlah semata-mata dilakukan melalui jalur formal belaka lewat bersekolah saja. Tetapi juga melalui jalur non formal. Masyarakat harus dapat berpartisipasi secara aktif dalam memberikan pendidikan yang bersifat universal terhadap anak didik yang berada dalam lingkungannya atau ketika di luar sekolah. Masyarakat pun dapat berperan aktif sebagai Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, yang mana mereka dapat mengeluarkan seluruh aspirasi dan partisipasinya dalam dunia pendidikan. Sistem Pendidikan Indonesia bisa akan efektif dan berhasil apabila semua komponen dalam Bangsa Indonesia yaitu masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang berkompeten di dalamnya sama-sama mempunyai visi dan misi untuk meningkatkan sistem pendidikan nasional di Indonesia. Alangkah lebih baik apabila dapat berpikir dan bertindak secara bersama-sama dengan mengatasnamakan kemajuan Pendidikan Nasional di negara kita tercinta ini dari pada melakukannya dengan cara sendirisendiri dan saling menyalahkan satu sama lain. Semoga (*) JULI 2006 I 05

6 PENDIDIKAN Tabel dibawah ini menunjukkan hasil rekapan data peserta program beasiswa sesuai tingkat pendidikan dan keaktifan mereka. Data-data tersebut berdasarkan hasil kunjungan ke seluruh kota study di Indonesia yang dilakukan Tim Pendataan Biro Pendidikan LPMAK. Perjalanan Tim Pendataan ke Kota Studi Dari Sambutan Hangat Hingga Kendala Teknis 06 I JULI 2006 SELAMA dua bulan sejak Mei lalu, Biro Pendidikan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) melakukan clean-up data terhadap seluruh peserta program beasiswa yang dibiayai melalui Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI). Awalnya proses clean-up difokuskan pada sejumlah lembaga pendidikan di Kabupaten Mimika. Hasilnya menurut Kepala Biro Pendidikan LPMAK, Emanuel Kemong bahwa proses tersebut telah berjalan sekitar 95 persen. Sedangkan untuk kota-kota studi di luar Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua, Biro Pendidikan mengutus Tim Pendataan yang terdiri atas tiga tim. Tim pertama beranggotakan Yohan Zonggonau, Fransiskus Wantik, Titus Kemong, Kristian Ukago, Lukas Apay, Nella Kilangin dan Immanuel Parorrongan. Mereka mengunjungi kota-kota studi di Provinsi Papua meliputi Kabupaten/Kota Jayapura, Kabupaten Manokwari dan Nabire. Tim kedua beranggotakan Jelinus Mom, Nova saerang dan Firom Mom. Tim ini mendatangi Provinsi Sulawesi dengan sasaran kota studi Makassar, Manado dan Gorontalo sedangkan Tim Ketiga beranggotakan Lodefikus Saklil, Antonius Mipitapo, Vonny Maturbongs dan Ferdinan Tebai. Mereka bertugas untuk wilayah Jawa mengunjungi Kota Semarang, Surabaya, Bandung dan Jakarta. Emanuel Kemong mengatakan, maksud dan tujuan dari clean-up data tersebut sebagai bahan cross check data Peserta Program Beasiswa (PPBS) LPM- AK untuk mendapatkan data terkini tentang keadaan sesungguhnya dari PPBS LPMAK. Kemudian berdasarkan data tersebut, Biro Pendidikan LPMAK dapat melakukan clean- up data base PPBS. Selain itu, dengan dasar data terkini, Manajemen LPMAK dapat mengambil keputusan berdasarkan pedoman baru beasiswa yang akan diterapkan per satu Juli 2006 serta sebagai bahan penyusunan anggaran Biro Pendidikan LPMAK ke depan. Sambutan hangat Di Jayapura, Tim Pendataan mengunjungi 76 lembaga studi dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Selain itu mereka juga mendatangi sekolah-sekolah di pinggiran Kota Jayapura seperti Kemtuk Gresi, Kampung Harapan, Waena hingga Kotaraja dan Koya serta Arso, Kabupaten Keerom. Kunjungan juga diarahkan pada lembaga pendidikan yang berada di wilayah Entrop hingga Tanjung Ria Base G. Saat berada di Jayapura, tim mengalami kendala teknis seperti pengambilan data PPBS pada Universitas Negeri Cenderawasih. Masalah utang LPMAK pada waktu silam berikut kurang akuratnya data peserta program yang dimiliki LP- MAK menjadi kendali bagi tim. Sekadar contoh, Biro Pendidikan hanya mengantongi nama peserta yang terdaftar sebagai mahasiswa Uncen tanpa tercantum Nomor Induk Mahasiswa, fakultas dan jurusan dari peserta tersebut. Selain itu, data base Uncen tak bisa memberikan data yang diharapkan LPMAK menyusul ketiadaan kerjasama resmi antar lembaga. Kendati demikian, secara umum kehadiran Tim Pendataan di Ibukota Provinsi Papua itu mendapat sambutan hangat dari lembaga-lembaga pendidikan yang didatangi. Manipulasi Kartu Kehadiran Tim Pendataan selain disambut hangat, mereka juga banyak menuai kritik dari peserta program. Tapi, dibalik semua itu Tim berhasil menemukan kecurangan-kecurangan yang dilakukan peserta program. Sebut saja, adanya temuan manipulasi Kartu Hasil Studi (K- HS) dan Kartu Rencana Studi (KRS) yang kerap dilakukan mahasiswa. Situasi itu terjadi lantaran KHS dan KRS dapat dibeli bebas di pasar. KHS dan KRS Uncen yang terjual di pasar logonya berbeda dengan yang resmi dikeluarkan kampus. Temuan pada Uncen terjadi pula pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Umel Mandiri dimana tim menemukan banyak peserta program yang tidak aktif namun sering melakukan teror fisik kepada staff administrasi akademik dan dosen untuk memperoleh surat keterangan aktif kuliah demi kelancaran bea siswa. Sementara itu kehadiran tim di Ibukota Provinsi Irian Jaya Barat, Manokwari dan Kabupaten Nabire justru mendapat sambutan positif dari Pembantu Rektor (PR) III Universitas Negeri Papua (Unipa) dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH). Semua data PPBS dapat di-cross check dengan baik lantaran dibantu langsung oleh PR III Unipa dan Ketua STIH. Dukungan serupa terjadi pula pada tim yang mendatangi Kabupaten Nabire. Di Provinsi Sulawesi, tim ini melakukan cross check data PPBS di Kota Makassar, Manado dan Gorontalo. Sedikitnya lima lembaga studi yang didatangi adalah AKPER Muhamaddiyah, AK- PER POLTEKES, AKPER Panakukang, AKPER Reformasi dan AKPER Stela Maris Makassar. Hasil pertemuan dengan pengelola lembaga studi di Makassar menyebutkan, banyak peserta program yang tidak aktif kuliah. Selain Makassar, temuan di Manado juga menyebutkan masih adanya peserta program yang tidak aktif kuliah tapi penyaluran biaya pendidikannya berjalan terus. Lembaga studi di Manado yang didatangi adalah Universitas Sam Ratulangi, Politeknik Negeri Manado, UNKLAB, Universitas Nusantara, STIE Budi Utomo, STIE EL Fatah, UKIT, SMA Advent Tompaso, ITMT dan RS Gunung Maria Tomohon. Di sana, tim menemukan adanya peserta program yang sudah tidak aktif lagi sejak 2001 silam, adapula yang sudah lulus sejak Mengantisipasi kejadian serupa agar tak berlanjut terus, pengelola lembaga pendidikan mengusulkan, agar setiap peserta beasiswa harus ada pemberitahuan ke sekolah bahwa anak tersebut dibiayai oleh LPMAK melalui beasiswa. Terkait hal itu, biaya pendidikan anak-anak tersebut sebaiknya ditransfer ke rekening bank atas nama lembaga studi. Nantinya, pihak sekolah memberikan laporan rutin kepada LPMAK tentang perkembangan anak. Apakah mereka masih aktif atau tidak, termasuk nilai-nilai semester dari peserta program, kata Emanuel Kemong. (thobias maturbongs) LAndAS Berawal dari Ketidakjujuran Peserta Emanuel Kemong LANDAS/HEND HAMBATAN dan kendala teknis yang dihadapi Tim Pendataan Biro Pendidikan ketika melakukan clean-up data di kota-kota studi, semuanya berawal dari ketidakjujuran peserta program itu sendiri. Biro pendidikan memang kecolongan dengan data base yang ada tapi sumbernya dari ketidakjujuran peserta program itu sendiri. Menurut Kepala Biro Pendidikan LPMAK, Emanuel Kemong, mestinya peserta program membuat laporan secara jujur kepada LPMAK tentang status dirinya. Apakah sudah drop out, tamat atau pindah lembaga studi lainnya itu harus disampaikan kepada LPMAK, bukan didiamkan saja yang penting dana beasiswa lancar terus, tegas Kemong mengomentari hasil temuan Tim Pendataan dari kota-kota studi yang telah didatangi beberapa waktu lalu. Bentuk ketidakjujuran itu membuktikan bahwa banyak peserta program yang tidak jelas status kemahasiswaannya serta masa kuliah yang melewati batas waktu. Tengok saja hasil yang diperoleh Tim Pendataan ketika berada di lapangan. Ada kasus di Jawa, peserta program yang masa studi lewat sampai XXII semester alias mahasiswa abadi. Ada pula peserta program yang sengaja menunda-nunda wisuda, begitupun ada yang cutinya sampai dua hingga tiga semester. Setelah ditelusuri ternyata diam-diam mereka cuti melahirkan, jelas Kemong sembari menambahkan, tragisnya lagi ada peserta program yang IP 0,00-1,99 tapi masih aktif kuliah. Selain temuan tersebut, Kemong mengaku, ada lagi peserta program beasiswa yang secara diam-diam sudah menikah di Jawa tapi tidak pernah melapor agar biaya hidupnya berjalan lancar. Menyikapi berbagai temuan itu, Biro Pendidikan tak akan kompromi dan akan bersikap tegas dengan menghentikan bantuan biaya pendidikan bagi mereka yang selama ini bersembunyi dibalik ketidakjujuran itu. Dengan adanya fakta-fakta baru dimana banyak peserta beasiswa yang sudah lulus, tidak aktif, pindah lembaga pendidikan, cuti lebih dari satu semester maka sesungguhnya harus dihentikan dana beasiswanya. Selain itu banyak masukan-masukan dari lembaga pendidikan kepada pihak LPMAK yang patut dipertimbangkan untuk pelaksanaan program beasiswa berikutnya, demikian Kemong. Mengantisipasi kasus serupa agar tak terulang lagi, menurut Kemong, kedepan Biro Pendidikan akan meningkatkan frekuensi monitoring agar bisa menepis image peserta program bahwa selama ini pihak LPMAK tidak serius menangani beasiswa.(thobias maturbongs) Banyak Peserta Program Melanggar Kesepakatan BANYAK peserta program beasiswa di wilayah Jawa dan Bali yang dibiayai LPMAK melalui Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan yang pernah disepakati bersama dengan Biro Pendidikan LPMAK. Pelanggaran tersebut mengemuka tatkala Tim Pendataan Biro Pendidikan LPMAK yang bertugas melakukan clean-up data melakukan pertemuan dengan Yayasan Binterbusih di Semarang, awal Juni lalu. Menurut laporan Yayasan Binterbusih sebagai lembaga penghubung antara LPMAK dengan peserta program, banyak peserta program yang nilainya kurang, adapula yang masa studinya lewat berikut waktu cuti yang tidak menentu bahkan ada peserta yang tidak lagi aktif kulih serta ada pula yang masih menunggu waktu wisuda. Dari keseluruhan peserta program beasiswa, mereka yang nilainya baik hanya sedikit saja bahkan bisa dihitung dengan jari. Untuk memastikan kebenaran informasi itu, Tim Pendataan langsung mendatangi lembaga-lembaga pendidikan dari masing-masing peserta program beasiswa. Hasilnya tak jauh berbeda dari apa yang dilaporkan Yayasan Binterbusih dengan data yang dimiliki Biro Pendidikan LPMAK. Di Semarang, tim juga mendatangi Perguruan Tinggi UNIKA Soegijapranata dan menemui Kepala Tata Usaha serta Bagian Kemahasiswaan. Selain menerima berbagai informasi tentang peserta program dan nilai-nilai terbarunya, lembaga studi ini juga mengusulkan kemungkinan kerja sama dengan LPMAK. Pasalnya, banyak mahasiswa asal Papua yang berhasil dari perguruan tinggi ini. Proses clean-up data juga berlangsung di Surabaya dan Malang. Di kota studi tersebut, tim menemukan masih ada peserta program yang nilai akademiknya kurang baik dan pihak akademik telah memintanya untuk mengikuti ujian ulang. Masalahnya, peserta program tersebut justru menghilang ke Jakarta dan akibatnya berpengaruh pada penundaan skripsi. Sementara itu untuk proses clean-up di Jakarta dan Bandung, tim pendataan sempat beraudiensi dengan penghubung wilayah Jakarta, Bogor dan Bandung sekaligus menyamakan data antara Yayasan Binterbusih, LPMAK dan penghubung. Berbeda dengan kota studi lain, di wilayah Bandung peserta program justru mendapat perhatian ekstra dari para dosen wali. Mereka tak segan-segan mencari para peserta program yang tidak kuliah sampai ke rumah-rumah dan mengajak mereka kembali kuliah. Sedangkan di IKOPIN, mayoritas peserta program masih aktif kuliah namun mereka mengalami kendala lantaran asrama yang ditempati sangat memprihatinkan. Pada pertemuan dengan pengelola lembaga pendidikan di Bandung, mengemuka pula usulan agar perlunya kerjasama antara LPMAK dengan lembaga pendidikan sehingga proses pengawasan terhadap peserta program bisa berjalan lebih efektif dan bertanggungjawab. Memang dari rangkaian proses clean-up data tersebut tak semua peserta program bermasalah. Terbukti ada pula yang meraih prestasi seperti sejumlah peserta program di Universitas Pakuan Bogor, Universitas Global Reach dan Universitas UKRIDA Jakarta. Data yang diperoleh dari Bagian Akademik menyebutkan, para peserta program pada universitas-universitas tersebut memiliki IP yang baik sekali menyusul keakfifan mereka dalam mengikuti perkuliahan tidak diragukan lagi. (thobias maturbongs)

7 LAndAS Puskesmas Kaokanao Memprihatinkan LANDAS/MARSEL Suster Sophia Letsoin KONDISI fisik Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kaokanao, Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika memprihatinkan. Kerusakan terlihat pada lantai, dinding, pintu, jendela serta bagian lain yang mengganggu keamanan dan kenyamanan petugas kesehatan dalam melayani pasien. Kendati Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) telah membantu renovasi bangunan Puskemas tersebut, namun bantuan lembaga pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) itu tidak menjawab realitas yang dialami Puskesmas milik Pemerintah Kabupaten Mimika itu. Perhatian LPMAK hanyalah sebagian kecil dari apa yang seharusnya dibutuhkan oleh masyarakat Kaokanao untuk memiliki sebuah Puskesmas dengan bangunan yang baik. Pimpinan Proyek Renovasi Puskesmas Kaokanao, John Patiata mengatakan, proyek renovasi tersebut sebenarnya sudah diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, LPMAK hanya menyediakan dana proyek sejak dua tahun lalu. Namun pada 2005 lalu Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mengembalikan proyek itu disertai dana dengan alasan banyak proyek lain yang harus dikerjakannya. Terpaksa Biro Kesehatan LPM- AK harus ambil alih. Sebenarnya itu fasilitas pemerintah yang harus mereka perhatikan, keberadaan LPMAK hanya membantu pemerintah bukan mengerjakan proyek, katanya sambil menambahkan, dana yang disediakan untuk proyek renovasi itu tidak sebanding dengan kondisi kerusakan yang ada. Tingkat kerusakannya besar tapi Dinas Kesehatan mengalokasikan dana proyek itu kecil, tambahnya. Tetapi, kata dia, harus diakui juga bahwa pengalokasian dana dilakukan pada 2004 lalu, yakni sebelum adanya kenaikan harga BBM yang turut mempengaruhi kenaikan harga semua kebutuhan manusia, termasuk bahan bangunan. Sementara proyek tersebut dikerjakan setelah terjadinya kenaikan harga barang, sehingga perhitungan harga bahan bangunan itu meleset. Ini resiko yang terjadi di luar dugaan, katanya. Dengan demikian pantas jika banyak kekurangan di Puskesmas yang masih harus ditangani, misalnya lantai di bagian belakang (dapur) yang papan-papannya lapuk dan telah dibongkar, sementara bagian lain pada gedung itu juga tampak rusak. Kepala Puskesmas Kaokanao, Suster Sophia Letsoin mengatakan kerusakan pada Puskesmas tersebut perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika. Menyikapi renovasi fisik yang dilakukan LPMAK menurutnya belum memuaskan. Tapi ia menyadari bahwa LPMAK hanya membantu, selebihnya merupakan tanggung jawab pemerintah. Puskesmas Kaokanao dibangun pada 1973 silam oleh Misi Katolik Keuskupan Jayapura, Dekenat Mimika- Akimuga. Kehadiran Puskesmas tersebut ketika itu sangat membantu masyarakat Mimika mulai dari Potowaiburu hingga Akimuga. Sekalipun Mimika kala itu masih menjadi bagian dari Kabupaten Fakfak, namun pelayanan kesehatan pada Puskesmas tersebut tidak diragukan. Pengadaan obat-obatan serta penempatan para tenaga medis tidak pernah bermasalah. Padahal jika dibandingkan dengan kondisi Mimika saat ini, justru mestinya Puskesmas tersebut jauh lebih baik lagi entah dari fisik bangunan maupun masalah pelayanan kesehatan. Direktris CV Mimika Mitra Utama, Maria Goretty Tawer mengatakan, dirinya hanya mampu mengerjakan sesuai alokasi dana yang ada, sehingga pengerjaannya sebatas pengecatan dinding dan perbaikan beberapa bagian lain. Kalau mau perbaiki kerusakan yang ada maka sebagai kontraktor putra daerah Kamoro saya siap melanjutkan pekerjaan, kita semua mau supaya dengan fasilitas yang baik masyarakat juga mendapat pelayanan kesehatan yang baik dari petugas, ujar Maria.(marselus dou) DUNIA KEDOKTERAN menyebutnya pertusis, sedangkan masyarakat mengenalnya sebagai batuk 100 hari karena batuknya memang berlangsung lama bisa enam sampai delapan minggu atau sampai tiga bulan. Cara penularan Penyakit yang juga dikenal dengan nama kinghoest ini, merupakan salah satu penyebab terbesar gangguan kesehatan dan kematian pada anak. Batuk rejan mudah sekali menular dan menyebar terutama di perumahan yang padat penduduknya dan kumuh yang tidak terjaga kebersihannya. Penularan terjadi melalui udara yang mengandung bakteri bordetella pertusis yang terhirup oleh anak. Kuman-kumannya hinggap pada lapisan lender saluran pernapasan, yang selanjutnya menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain. Masuknya kuman sampai timbul gejala berkisar enam sampi 20 hari, tapi umumnya sekitar tujuh hari. Gejala-gejala Batuk rejan memiliki tiga stadium yang selalu dilewati penderita. Stadium awal (katarhalis) berlangsung satu sampai dua minggu. Gejalanya seperti gejala flu biasa yaitu demam ringan, batuk dan pilek. Stadium dua (paroksimal) berlangsung dua hingga empat minggu. Batuknya mulai nyata dan kuat, batuk panjang secara terus menerus yang berbeda dengan batuk biasa. Pada beberapa anak, muncul whooping yaitu batuk panjang dengan membuang napas yang diikuti menarik napas panjang. Itulah mengapa penyakit ini kerap disebut whooping cough. Pada kasus yang berat, saking kuatnya batuk, anak bisa sampai muntahmuntah, mata merah dan berair serta napas susah sehingga muka tampak kebirubiruan, bahkan diantara batuk tersebut anak tak bisa bicara. Pada stadium ini bisa timbul komplikasi seperti perdarahan di hidung/mimisan, batuk berdarah akibat batuk terlalu kuat, bahkan juga perdarahan dibagian putih mata dan otak. Komplikasi lainnya radang paru-paru atau pneumonia. Stadium tiga (perbaikan/konvalesen) berlangsung satu hingga dua minggu, batuk mulai kurang dan kondisi anak mulai KESEHATAN Batuk 100 Hari Sering Diderita Anak Perempuan pulih. Batuk rejan mudah sekali menular dan menyebar terutama di perumahan yang padat penduduknya dan kumuh yang tidak terjaga kebersihannya. Langkah penanganan Hendaknya orang tua tak mengganggap remeh gejala flu yang dialami anak. Bila setelah tiga hari diobati sendiri tak juga sembuh batuk pileknya, segera bawa anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut agar jangan sampai terjadi komplikasi. Dokter akan memberikan anti biotik untuk mematikan kuman dan obat untuk mengurangi batuknya. Dianjurkan pula untuk banyak istirahat, banyak minum dan mengonsumsi makanan bergizi. Hindari makanan yang membuat gatal tenggorokan dan merangsang batuk seperti gorengan dan makanan/minuman dingin. Kekambuhan dan pencegahan Batuk rejan bisa berulang tapi tak separah sakit batuk yang pertama. Kemungkinan kambuh lebih kerap terjadi pada anak yang tidak menerima imunisasi. Itulah mengapa pencegahan dengan pemberian vaksinasi DPT sejak anak berusia dua bulan amat dianjurkan bahkan diwajibkan oleh pemerintah. Kekambuhan juga lebih banyak terjadi pada anak yang mengalami kurang gizi, tinggal dilingkungan yang kurang higienis dan berkontak dengan penderita pertusis. Untuk itu pencegahan dilakukan dengan menjaga status gizi anak, kebersihan lingkungan dan menghindari kontak dengan penderita batuk rejan. Perlu diketahui batutk rejan lebih sering diderita anak perempuan. Diduga karena daya tahan anak perempuan lebih rentan.(*) LANDAS/MARSEL Kondisi bangunan Puskesmas Kaokanao yang rusak berat. LANDAS/MARSEL JULI 2006 I 07

8 POTRET LPMAK LAndAS LANDAS/MARSEL Kepala Biro Ekonomi Suku Amungme Yohanes Kum memberi penjelasan kepada masyarakat saat acara sosialisasi program ekonomi LPMAK di Distrik Tembagapura. 4 LANDAS/MARSEL Mama-mama dari Suku Amungme dengan membawa serta anaknya serius mengikuti acara Sosialisasi Prorgam Ekonomi LPMAK di Distrik Tembagapura.. 5 LANDAS/MARSEL Purwoto dari Konsultan Bina Swadaya Jakarta memberikan materi pelatihan usaha perekonomian rakyat melalui KSM. 6 Walterus Kutapo (FS Biro Ekonomi Suku Kamoro) mendampingi tamu dari Intrac Carlson mengunjungi beberapa KSM Ukir binaan Biro Kamoro. Tamu dari Intrac Carlson mengunjungi beberapa KSM Ukir binaan Biro Kamoro. Salah satu KSM binaan Biro Kamoro di SP IV Timika yang bergerak diusaha ukir mengukir tampak memajang hasil ukirannya Pertemuan Biro Pendidikan LPMAK bersama Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) membahas pengelolaan asrama. 10 LANDAS/MARSEL LANDAS/MARSEL LANDAS/MARSEL Biro Kesehatan mengunjungi Puskesmas Kaokanao yang di renovasi dengan dana bantuan dari LPMAK. 11 Kepala Biro Kesehatan LPMAK, Alphius Kwijangge memberikan penjelasan tentang batasan-batasan bantuan yang diberikan LPMAK melalui Biro Kesehatan. Salah satunya proyek renovasi Pustu dan Puskesmas di pedesaan Foto 10 & 11 : Pembangunan Asrama SP 4 memasuki tahap akhir. 14 Mgr. John Philip Saklil. Pr menyampaikan saran dan masukan tentang pembangunan di Kabupaten Mimika pada acara pembelakan Musrenbang. Foto 13 & 14 : Pemda Mimika, PTFI, LPMAK beserta tokoh adat dan agama bersama-sama memberikan masukan tentang pembangunan Mimika kedepan sebelum seminar penyusunan RPJP & RPJM. 08 I JULI 2006

9 LAndAS POTRET LPMAK Kepala Biro Pendidikan, Emanuel Kemong, menyerahkan kado kenang-kenangan dari LPMAK kepada keluarga Bapak Piet Maturbongs yang diterima anaknya Debora saat sertijab Kepala SDM LPMAK. 2 Sekretaris Eksekutif LPMAK, John Nakiaya memberikan penjelasan tentang kegiatan dan program-program yang telah dicapai LPMAK saat menerima kunjungan dari Coorcom PTFI Jakarta. 4 Mewakili seluruh Karyawan LPMAK, Kepala Biro Pendidikan Emanuel Kemong memberikan pelukan perpisahan, meski dengan berat hati akhirnya seluruh Karyawan LPMAK harus rela melepas Pak Piet memasuki masa pensiun. Tamu dari Coorcom PTFI Jakarta yang dipimpin oleh Bapak Ramdani Sirait (paling kanan) saat berkunjung ke Kantor LPMAK. Sekretaris Eksekutif LPMAK, John Nakiaya memberikan penjelasan sekilas tentang LPMAK saat menerima kunjungan dari UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) JULI 2006 I 09

10 KESEHATAN LAndAS HIV/AIDS Jangan Dianggap Sepele LANDAS/DOKUMEN Kondisi penderita HIV/AIDS dengan luka pada bagian telinga yang mulai membusuk karena sudah tidak ada lagi obat yang mampu menyembuhkan. KETUA Klasis GKI Mimika, Pdt Matheus Adadikam mengatakan, untuk mencegah dan menanggulangi penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Mimika, diperlukan kerjasama semua element terkait. Pasalnya, persoalan HIV/AIDS merupakan persoalan bersama sehingga jangan dilihat dari sudut pandang yang sempit. Tapi, perlu melihat masalah ini sebagai persoalan kemanusiaan. Saya mengajak semua komponen terkait agar dapat memerangi HIV/AIDS dengan sungguh-sungguh dan tidak boleh saling mempersalahkan. Virus ini memang sudah memprihatinkan dengan angka yang cukup tinggi, kata Adadikam ketika ditemui LAndAS disela-sela penutupan Workshop HIV/AIDS Kabupaten Mimika yang berlangsung di Serayu Hotel, Timika, Jumat (16/6). Di Provinsi Papua, Kabupaten Mimika menempati urutan pertama jumlah penderita HIV/AIDS sebesar 1067 orang. Jumlah tersebut tidak bisa dianggap sepeleh, tapi perlu pencegahan dan penanggulangan secara serius. Sebagaimana diketahui bersama, terjangkitnya virus ini karena masih terjadi seks bebas yang telah merambah hingga ke lingkungan masyarakat. Kegiatan workshop yang berlangsung selama lima hari itu diikuti peserta dari Instansi Pemerintah seperti Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan Pemukiman, Departemen Agama, Dinas Perhubungan dan Pariwisata, Dinas Pendidikan & Pengajaran, Departemen Pemberdayaan Masyarakat. Sedangkan kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang punya kepedulian terhadap masalah HIV/AIDS yang hadir pada kegiatan tersebut adalah Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LP- MAK), Topemala, Yapeda, KNPI, LE- MASA, LEMASKO, PHMC, Tokoh Perempuan, Yayasan Peduli Mimika, K- PA Mimika dan KPA Provinsi. Workshop tersebut merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Temu Regional HIV/AIDS yang berlangsung di Jayapura belum lama ini. Kegiatan ini juga menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain: Pertama, adanya rekomendasi pemerintah daerah untuk merangkul semua instansi pemerintah maupun swasta dengan keterlibatan LSM dan masyarakat untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap HIV/AIDS di Kabupaten Mimika. Kedua, kepada pemerintah daerah dapat mengalokasikan dana melalui APBD sebesar satu persen untuk kegiatan P2 HIV/AIDS. Selain rekomendasi tersebut, juga disekapati tiga hal penting yaitu: Pertama, menyusun Program Kerja KPA Mimika untuk Tahun 2007, dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Mimika. Kedua, memberikan rekomendasi bagi komponen lembaga maupun instansi pemerintah yang terlibat didalam KPA untuk dukungan dana. Ketiga, menyusun Peraturan Daerah (Perda) tentang Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS Kabupaten Mimika. Pelaksanaan workshop dilakukan dengan system penyajian materi yang dibawakan oleh penyaji Ketua Harian KPA Provinsi Papua, drh Constant Karma dengan materi Pengantar Umum tentang Perkembangan HIV/AIDS di Papua. Sedangkan Prevalensi HIV/AIDS di Papua disampaikan oleh, Tim Eksistensi KPA Provinsi, P.S. Ukun. Sementara itu Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang P2 HIV/AIDS disampaikan oleh Biro Hukum Setda Mimika, kemudian Penyusunan Program Kerja KPA Mimika tentang P2 HIV/AIDS Kabupaten Mimika oleh KPA Mimika. (julens waromi) Manajemen RSMM beberapa waktu yang lalu menyelenggarakan seminar tentang pemahaman HIV/AIDS bagi karyawan, suster dan dokter di lingkungan RSMM. Kabag Humas RSMM, Maria Kotorok sedang mempresentasikan materi penyuluhan. POJOK ABC MASALAH ETIKA, HAK DAN KEWAJIBAN DALAM KAITAN DENGAN HIV/AIDS MESKIPUN epidemi penyakit HIV/AIDS telah berjalan lebih dari lima belas tahun dan angka kejadian HIV sangat tinggi di masyarakat, tetapi HIV/AIDS terus menerus disangkal pada tingkat nasional, sosial dan individual; sangat di stigmatisasi; dan menyebabkan diskriminasi yang serius. Banyak alasan mengapa stigma, penyangkalan, diskriminasi dan rahasia berada disekitar HIV/AIDS, dan akan berbeda dari budaya ke budaya lainnya. Pengungkapan status penyakit kepada pasangan memerlukan strategi dengan mengintegrasikan komponen dalam program layanan VCT dan merancangnya untuk membantu mengurangi penyangkalan, stigma, dan diskriminasi berkaitan dengan penyakit. Antara kesehatan dan hak asasi manusia terdapat hubungan yang sangat kompleks. Pelanggaran dan kurangnya perhatian pada hak asasi manusia dapat menimbulkan dampak parah pada kesehatan. Kebijakan dan program kesehatan dapat meningkatkan ataupun melanggar hak asasi manusia sedangkan risiko dan dampak dari sakit sehat dapat dikurangi dengan cara mempertimbangkan, menghormati dan memenuhi hak asasi manusia. Etika : Prinsip etika yang harus dipegang teguh oleh seseorang, masyarakat, nasional dan internasional dalam menghadapi HIV/AIDS adalah: a. Empati : Ikut merasakan penderitaan sesama termasuk ODHA dengan penuh simpati, kasih sayang dan kesediaan saling menolong. b. Solidaritas : Secara bersama-sama bahu membahu meringankan penderitaan dan melawan ketidakadilan yang diakibatkan oleh HIV/AIDS c. Tanggung Jawab : Tanggung jawab berarti bahwa setiap individu, masyarakat, lembaga atau bangsa mempunyai tanggung jawab untuk mencegah penyebarannya dan memberikan perawatan kepada para pengidap HIV kalau tidak mau tertular Stigma : Pelanggaran hak asasi manusia terhadap ODHA sudah sering terjadi di manamana. Stigma atau cap buruk adalah tindakan memvonis seseorang buruk moral atau perilakunya sehingga mendapatkan penyakit seperti itu. Dan Orang-orang yang sudah mendapatkan penilaian buruk ( stigma) biasanya dianggap memalukan untuk alasan tertentu dan sebagai akibatnya mereka dipermalukan, dihindari, disudutkan, ditolak dan ditahan. Dikriminasi : Diskriminasi atau perlakuan tidak adil yang disebabkan karena perbedaan dan menghakimi terhadap orang dengan berdasarkan status HIV mereka, baik yang pasti maupun diperkirakan tentang keadaan kesehatan mereka. Diskriminasi dapat terjadi dibidang kesehatan yaitu ; kerahasiaan, kebebasan dan keamanan pribadi, perlakuan kejam, penghinaan atau perlakuan kasar dan dibidang pekerjaan, pendidikan, keluarga dan hak kepemilikan maupun hak untuk berkumpul. ODHA menghadapi diskriminasi dimana saja di berbagai tempat dan kejadian semacam ini berakibat pada kualitas hidup mereka. Sifat dan besar tidaknya diskriminasi yang terkait dengan HIV- AIDS bervariasi, tergantung dengan kaitan sosial, ekonomi, hukum dan budaya setempat. Dengan membiarkan stigma dan diskriminasi, maka akan merugikan upaya penanggulangan infeksi HIV-AIDS. * Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA? 1. Secara aktif menggerakkan masyarakat untuk pencegahan HIV/AIDS dengan cara: - Membangun sikap positip dari masyarakat terhadap ODHA dan keluarganya, termasuk para petugas kesehatan baik di jajaran pemerintah,swasta dan di tempat kerja - Mengurangi dan menyingkirkan stigma dan diskriminasi dalam komunitas atau masyarakat - Gerakkan kelompok sesama Peer group Anak, Remaja, keluarga, dan lain lain. - Sebarkan pengetahuan tentang Perilaku hidup sehat, HIV/AIDS dan Narkoba - Meningkatkan keteguhan IMAN dan Ketahanan mental melalui kegiatan yang positif - Perilaku seksual yang sehat dan bertanggung jawab 2. Hindari penggunaan obat narkoba dan alkohol serta media cetak atau film yang bersifat pornografi dll - Saling membantu bila ada sesama yang mempunyai gaya hidup yang berrisiko tinggi untuk kembali kepada jalan yang benar - Bagi ODHA : ciptakan lingkungan dan pelayanan positif, manusiawi melalui konseling; kelompok pendukung (support groups); klinik; dirumah dan perawatan berbasis masyarakat * Apa yang harus dilakukan bila seseorang yang kita cintai (suami, anak, teman) dinyatakan positip HIV? 1. Ciptakan suasana terbuka, penuh kasih sayang dan jangan dikucilkan atau diperlakukan beda, bila perlu : Maafkan yang telah terjadi dan mulai melangkah ke depan. 2. Bantu ODHA dengan cara : - Segera merubah perilaku yang berisiko menjadi perilaku hidup yang sehat - Hidup produktif selama mungkin, selama daya tahan tubuh masih tinggi, berobat pada waktunya dan bertanggung jawab tidak menularkan kepada yang lainnya. 3. Bantu menggerakkan komunitas di kalangan ibu : - Mengerti bahwa HIV/AIDS adalah sebagai penyakit yang berbahaya dan mematikan - Perlakukan ODHA dan keluarganya sebagai manusia biasa - Melakukan kegiatan bersama untuk pencegahan maupun dukungan, perawatan dan pengobatan OD- HA yang membutuhkan perawatan dirumah. * Apa yang harus dilakukan bila suami dan isteri terinfeksi HIV positip? - Setiap kali berhubungan sex, TETAP diwajibkan memakai kondom - Bila menginginkan keturunan, harus diperhitungkan dengan matang dan perlu konsultasi dengan dokter - Bicarakan dengan dokter atau konselor, bila mungkin mengikuti program pencegahan penularan HIV dari Ibu ke bayi HIV/AIDS sudah ada ditengahtengah kita dan merupakan ancaman bagi setiap keluarga dimana saja terutama di Papua Masyarakat atau komunitas dapat berperan sangat positip, terutama dalam pemberdayaan keluarga dan komunitas dalam Pencegahan maupun Penanggulangan HIV/AIDS termasuk mengurangi stigma dan diskriminasi sehingga ODHA dapat hidup lebih nyaman, tenteram dan kalaupun meninggal dunia dapat meninggal dengan tenang dan damai. MEI 2006 I 07 Siapapun dia dan apapun penyakitnya adalah tetap sebagai manusia biasa dengan segala kekurangannya. Oleh karena itu mereka perlu dilindungi dan mendapat perlakuan yang adil, bijaksana dan manusiawi 10 I JULI 2006

11 LAndAS Aturan Kepegawaian Cerminan Kultur Sebuah Lembaga SEBUAH organisasi atau lembaga manapun di belahan dunia ini tentunya memiliki aturan main yang lazim disebut Peraturan Kepegawaian dan Kode Etik Karyawan. Hal semacam itu juga berlaku di Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK). Menurut Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSD- M) LPMAK, Piet Maturbongs, Peraturan Kepegawaian dan Kode Etik Karyawan di lingkungan LPMAK mestinya menjadi cap atau meterai yang mengidentitaskan diri seseorang sebagai karyawan. Lebih dari itu, merupakan budaya atau kultur dari lembaga. Peraturan dan Kode Etik itu juga yang menjamin keberlangsungan operasional lembaga ini, menjamin hak dan kewajiban kita sebagai karyawan, sekaligus membedakan kita sebagai karyawan LPMAK di satu pihak dan yang bukan karyawan di pihak lain. Kita diakui sebagai anggota keluarga besar karyawan LPMAK, apabila kita menjalankan aturan main yang berlaku sebagaimana tercantum dalam Peraturan Kepegawaian kita, loyal kepada Pimpinan, setia pada tugas-pokok dan fungsi kita dan bersetiakawan satu terhadap yang lain dalam kerja tim dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja, dan juga apabila salah satu teman karyawan anggota tim berada dalam kesulitan, kita saling memberikan dukungan dan peneguhan, jelas Piet Maturbongs ketika menyampaikan pesannya kepada Karyawan LPMAK pada acara lepas sambut, Senin (3/6) lalu. Sepeninggal Piet dari LPMAK lantaran memasuki masa pensiun, ia berujar, Suatu ketika di suatu saat nanti, saya akan merasa bangga dan bahagia, apabila saya membaca atau mendengar berita, atau bahkan menyaksikan sendiri bahwa LPMAK sudah bertumbuh sebagai suatu lembaga yang kuat dan profesional, karena karyawannya sangat berdisiplin, loyal kepada pimpinannya, setia dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-pokok dan fungsinya secara baik dan benar. Secara pribadi dan keluarga, ia juga berterima kasih kepada Pimpinan LP- MAK, selama tiga tahun, 10 bulan telah bergabung sebagai karyawan dalam jabatan sebagai Kepala Bagian SDM. Patutlah saya akui, bahwa dalam kerjasama dengan Pimpinan LPMAK dalam hal ini dengan Pak John Nakiaya selaku Sekretaris Eksekutif - selalu saya mengalami hubungan kerja yang senantiasa baik dan menyenangkan. Pak John.Nakiaya bagi saya adalah seorang Kamoro yang profesional dalam tugasnya memimpin LP- MAK, jelas Piet. Kendati demikian, ia mengakui tak jarang selama bersama LPMAK banyak mengalami hantaman gempuran gelombang dan angin taufan dari kelompok massa yang tidak puas, berupa aksi demo, pemalangan kantor dan gerakan-tambahan lain. Suasana kerja seperti itu belum pernah saya alami di lembaga lain, dimana cukup lama saya bekerja. Syukurlah bahwa dengan nakhoda kapal yang sudah banyak makan garam, kita sudah melalui semuanya itu dengan selamat, katanya. Karyawan juga diminta mendukung keberadaan Kepala SDM yang baru, Ibu Betty Irap. Dukungan sebagaimana maksudkan adalah taat pada aturan main yang berlaku di LPMAK, dan memelihara komunikasi yang akrab satu terhadap yang lain.. Mengomentari berakhirnya masa kerja di LPMAK, Piet juga mengatakan, dalam Rencana Strategis (Renstra) LPMAK, lembaga ini menganut nilai antara lain nilai keberlanjutan. Demi nilai keberlanjutan lembaga, ia berpendapat tidak baik untuk lembaga apabila ia mempertahankan jabatan dalam usia menjelang 60 tahun. Ibarat pohon yang sudah tua dan rindang, tidak akan memungkinkan tunas-tunas baru tumbuh lagi. Maka sebaiknya pohon itu ditebang supaya tunas-tunas baru bisa bertumbuh dan menghasilkan buah yang lebih segar. Artinya bahwa saya harus memberikan peluang kepada yang mudamuda untuk maju dan berkembang demi keberlanjutan lembaga ini. Ketika Pak John menanyakan kepada saya, apakah saya mau kontrak kerja saya diperpanjang atau tidak, saya mengatakan bahwa saya menyerahkan keputusan ini kepada Tim Manajemen. Dari pihak saya dan keluarga tidak ada masalah bila Tim Manajemen akan memperpanjang masa kontrak saya apabila masih dirasa membutuhkan. Namun saya mengusulkan apabila masa kontrak saya dapat diperpanjang, saya minta untuk tidak tetap pada jabatan saya sekarang sebagai Kepala Bagian SDM. Saya menyerahkan keputusan apakah dapat diperpanjang masa kontrak saya atau tidak kepada Tim Manajemen. Hasil keputusan Tim Manajemen adalah kontrak saya dengan LPMAK tidak diperpanjang. Keputusan itu saya terima dengan tenang, karena bagi saya yang paling utama dan terpenting adalah terjadi regenarasi demi keberlanjutan lembaga ini. Sekalipun masih ada banyak kekurangan, namun secara manusiawi saya menilai LPMAK sudah mendapat tumpuan untuk bertumbuh dan berkembang semakin baik sebagai lembaga. Saya berharap agar dasar-dasar hidup melembaga yang sudah kita bangun bersama dapat dipelihara dan diteruskan, papar Piet. (thobias maturbongs) ADAT / AGAMA Musdat Memilih Dewan Adat MUSYAWARAH Adat (Musdat) bagi masyarakat Suku Amungme bukan bertujuan memilih seorang Direktur Eksekutif. Sebaliknya pesta demokrasi yang diselenggarakan sekali dalam lima tahun itu lebih bertujuan memilih Dewan Adat sebagai bagian representatif dari masyarakat adat Amungme. Nantinya Dewan Adat terpilih itu yang memilih dan mengangkat seorang Direktur Eksekutif dan Wakil Direktur Eksekutif LEMASA defenitif. Mekanisme ini merupakan proses pembelajaran bagi masyarakat hukum adat Amungme agar ke depan dalam kerjanya Dewan Adat dan Direktur LEMASA memiliki kewenangan yang berbeda dalam mengatur lembaga dan masyarakat Amungme. Dewan Adat LEMASA adalah orangorang pilihan masyarakat Amungme dari Nerek Nai Sorei (pimpinan masyarakat adat Amungme di tingkat kampung). Hal ini penting karena Dewan Adat bisa tahu tugas dan wewenangnya, demikian pula direktur dan wakilnya memiliki kejelasan tentang tugas dan wewenang, sehingga masing-masing pihak tahu batasan tugas mereka. Musdat LEMASA yang lalu-lalu itu langsung tunjuk Direktur Eksekutif, sehingga dalam perjalanannya kinerja dan gerak-gerik Direktur Eksekutif sulit dikontrol oleh masyarakat. Hal inilah yang mendorong kami untuk menyelenggarakan Musdat kali ini berbeda dari sebelumnya, kata tokoh masyarakat A- mungme, David Beanal kepada LAndAS, Jumat (24/6) lalu. Selama ini masyarakat adat Amungme menilai, Musdat merupakan sebuah momentum untuk memilih seorang Direktur Eksekutif. Perlahan tapi pasti pikiran tersebut harus dihilangkan dari pemahaman masyarakat. Musdat juga merupakan pertemuan adat untuk merumuskan aspirasi masyarakat Suku Amungme yang diselenggarakan sekali dalam lima tahun dan dihadiri oleh utusan Nol Naisorei, Nerek Naisorei, Amungme Naisorei di wilayah Amungsa serta utusan luar daerah (diaspora). Lantas mengapa perlu diadakan Musdat? Menurut David Beanal, Musdat merupakan forum tertinggi bagi para pengambil keputusan masyarakat hukum adat, selanjutnya melalui proses ini pula dibahas dan dirumuskan serta menetapkan aspirasi masyarakat hukum adat Amungme untuk menata kehidupan yang lebih baik. Jadi kita harus membedakan antara tujuan dan tugas dari Musdat. Tujuan Musdat adalah terhimpunnya keinginan atau aspirasi masyarakat hukum adat Amungme dalam bentuk rencana kerja dan program lima tahun. Sedangkan tugas Musdat adalah memilih dewan adat, menyalurkan aspirasi masyarakat hukum adat Amungme, mengesahkan Nol Naisorei, Nerek Naisorei, meninjau dan menetapkan visi, misi dan sasaran LEMA- SA serta mengkaji dan menilai serta memutuskan Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan LEMASA selama lima tahun, jelas David. Masih menurut David, tujuan lain dari Musdat adalah menetapkan aturan dan pedoman hidup masyarakat hukum adat Amungme menyangkut sejumlah hal diantaranya pendidikan nilai yang mencakup pelestarian seni dan budaya serta penyelesaian sengketa. Selain itu menjamin hak-hak dasar seperti hak adat, hak ulayat dan Hak Asasi Manusia serta hak politik, juga menjalin hubungan dengan pemerintah maupun pihak swasta serta masyarakat hukum adat yang lain tanpa mengorbankan kemandirian dan eksistensi lembaga adat. Kelembagaan LEMASA David mengingatkan tugas Musdat tidak bisa disamakan dengan tugas Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (LEMASA). Tugas LEMASA adalah mengelola dan mewujudkan hasil-hasil keputusan Musdat, selain itu menerjemahkan hasil-hasil keputusan Musdat kedalam bentuk perencanaan program kerja tahunan LEMASA. Selebihnya, kata David, membuat laporan pertanggungjawaban kepada Musdat atas pengelolaan LEMASA selama lima tahun serta membuat LPJ dan kemajuan pengelolaan kegiatan tahunan LEMASA untuk dipublikasikan kepada masyarakat hukum adat Amungme. Sementara itu, Direktur Eksekutif sebagai pelaksana operasional sehari-hari LEMASA bertugas menjalankan program-program hasil Musdat dengan tugas pokok sebagaimana dikatakan David Beanal yaitu mengelola operasional LE- MASA sehari-hari, menyusun rencana program dan anggaran tahunan berdasarkan hasil keputusan Musdat dan diajukan ke rapat Amungme Naisorei atau Dewan Adat, mengorganisasikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan kegiatan program dan anggaran tahunan. Juga membuat dan mempertanggungjawabkan kemajuan pengelolaan kegiatan tahunan LEMASA kepada Rapat A- mungme Naisorei serta memilih, mengangkat dan memberhentikan karyawan operasional LEMASA, begitu kata David. (marsel douw) Penandatanganan berita acara Sertijab Kabag SDM dari Piet Maturbongs kepada Beatrix Irap disaksikan Sekretaris Eksekutif LPMAK, John Nakiaya. JULI 2006 I 11

12 PROFIL LAndAS Ingin Berbuat yang Terbaik BAGI Agapitus Fransiskus Maturbongs, motivasi awal bergabung dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPM- AK) tak lebih dari sekadar ingin berbuat yang terbaik bagi masyarakat Amungme dan Kamoro dalam kepemimpinan Sekretaris Eksekutif, John Nakiaya. Putra Mimika kelahiran Kampung Mupuruka, Distrik Mimika Barat Tengah, 13 November 1946 itu resmi bergabung menjadi Karyawan LPM- AK pada 25 Agustus 2003 lalu. Pemegang ID Card LPMAK bernomor itu sebelumnya ikut menangani bidang pendidikan sebagai Pembina Asrama Kwamki Lama, Timika pada periode 1997 hingga Selanjutnya pada 1999 hingga 2000, lelaki yang akrab disapa Pak Piet oleh teman-teman sekantor itu dipercayakan sebagai Korwil Beasiswa LPMI Jayapura. Sebagai Kepala Bagian SDM di lingkungan LPMAK, mantan dosen pada Institut Pastoral Indonesia (IPI) itu mengakui ketika seseorang memutuskan bekerja di LPMAK maka ia harus bersedia bekerja dalam tekanan. Saya berterima kasih karena bisa bergabung dengan teman-teman karyawan yang punya cita-cita yang sama. Selama bergabung dengan LPM- AK, saya merasa belum berbuat banyak. Masih banyak hal yang masih perlu dibenahi secara bersama dibidang pengembangan karyawan asli Suku Amungme dan Kamoro. Sebagai lembaga yang masih muda, sebetulnya saya lebih berkecenderungan untuk menekankan segi proses pengembangan karyawan ke arah profesionalismenya dari pada tuntutan profesionalisme itu sendiri. Dengan cara kerja seperti itu saya merasa dapat memberikan support kepada karyawan sesuai tugas-pokok dan fungsi mereka masingmasing dalam posisi saya sebagai Kepala Bagian SDM, kata Piet yang memasuki usia pensiun pada Senin (3/6) lalu. Berdasarkan pengalaman ketika bekerja pada lembaga lain, Piet mengakui jika dapat membandingkan LPMAK dengan lembaga lain maka jujur saja harus diakui bahwa LPMAK tidak punya kesulitan dalam hal dana dan fasilitas yang dibutuhkan untuk bekerja. Harapan saya setelah tidak bergabung lagi bersama teman-teman di LPMAK adalah LPMAK akan bertumbuh sebagai suatu lembaga yang mandiri dalam mengemban misi pengembangan masyarakat yang kena-mengena pada budaya manusia Amungme - Kamoro dan lima suku lain di Kabupaten Mimika, dengan programprogram nyata. Selain itu ada upayaupaya yang terus menerus untuk mendampingi masyarakat dalam usaha mereka untuk membebaskan diri dari segala bentuk keterbelengguan adat, tradisi, budaya, dan turut menciptakan suasana hidup, dimana tidak ada yang menindas maupun tertindas, serta menjalankan proses penyadaran dan pembinaan masyarakat. sebagai usaha pemberantasan penderitaan. Maka aspek PENYADAR- AN & PEMBINAAN masyarakat adalah dua kata kunci dalam program pengembangan masyarakat yang sesungguhnya, jelas ayah dari tiga orang putri buah pernikahannya dengan Genoveva Resubun itu. Sosok seorang Piet Maturbongs memang tak asing lagi di kalangan masyarakat Papua, utamanya masyarakat di wilayah Pegunungan Tengah, Provinsi Papua. Pasalnya, sebagian besar waktunya pernah dilewati bersama mereka ketika masih melayani wilayah pedalaman Papua sebagai petugas pastoral Gereja Katolik Keuskupan Jayapura. Pada 1952 hingga 1958, Piet kecil menamatkan pendidikan VVS-nya di Kaokanao, kemudian melanjutkan pada PMS di Abepura pada 1959 hingga Setelah itu, pada 1964 hingga 1966, ia melanjutkan pendidikan SGA di Biak selama tiga tahun dan kembali ke Abepura untuk mengikuti Akademi Theologi Katolik pada 1969 hingga 1972 berikut Sekolah Tinggi Filsafat Teologi pada Ibarat kata orang bijak, sambil menyelam minum air. Itu dibuktikan ketika menekuni pendidikan Piet juga melakukan karya-karya pastoralnya sebagaimana dikatakan, pada 1966 hingga 1969 menjadi guru SD di Musatfak, Lembah Baliem. Kemudian pada 1972 hingga 1975 menjalani tugas Diakon pada Gereja Katedral sambil menjadi guru pada SMA Gabungan Kristen-Katolik, Dok V Jayapura. Lantas pada 1976 hingga 1978 dimutasikan ke Abepura sebagai Diakon Paroki Abepura dan mengajar pada SMA Negeri Abepura. Pada 1979 hingga 1980 saya dikirim ke Epouto, Enarotali sebagai petugas gereja dan pada 1981 hingga 1990 kembali ke Jayapura sebagai Delegatus Pastoral Keuskupan Jayapura, ujarnya. (hendrikus purnomo) Bercita-cita Mengkaderkan Banyak Pelayan Umat 12 I JULI 2006 RABU 7 Juni 2006 lalu merupakan hari bersejarah bagi Anggota Badan Pengurus LPMAK yang satu ini. Hari itu genap berusia 25 tahun, Pastor Jack Mote mengabdikan dirinya sebagai pelayan umat di lingkungan Gereja Katolik setelah mengucapkan kaul kekalnya sebagai seorang pastor dengan menerima Sakramen Imamat. Sejak ditahbiskan menjadi imam projo di lingkungan Gereja Katolik Keuskupan Jayapura pada 6 Juni 1981 lalu, saya bercita-cita mengkaderkan putra-putri Papua menjadi petugas gereja dan petugas pemerintah yang beriman dalam melaksanakan tugasnya. Kemudian di Timika ini saya berharap dan senang jika banyak anakanak asal tujuh suku di Kabupaten Mimika menjadi petugas gereja, terutama pastor atau pendeta dan petugas pemerintah atau swasta yang beriman dan menyandarkan hidup pada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Sehingga dalam melayani masyarakat yang adalah umat gereja itu mereka lebih mengutamakan kepentingan banyak orang, kata Pastor Jack Mote, Pr kepada LAndAS, Kamis (22/6) lalu. Pastor Jack yang merayakan pesta perak (25 tahun) imamat pada 7 Juni 2006 itu mengisahkan, keinginannya untuk menjadi imam bermula saat masih di Kelas I Sekolah Dasar (SD) YPPK Waghete, Kabupaten Paniai pada 1961 silam. Hal ini lantaran ketika ayahnya meninggal dunia, seorang pastor asal Belanda yang kala itu melayani umat di Paroki Waghete memberi perhatian pada diri dan keluarganya, sehingga kendati belum dibaptis namun Jack sudah terlibat dalam melayani imam di sekitar altar saat misa di gereja. Keinginan menjadi pastor tak berjalan mulus, ia banyak menuai kendala saat hendak masuk Seminari Menengah Santo Paulus Abepura, Jayapura pada Pastor Paroki Waghete waktu itu berkehendak lain karena melihat status sosial orang tua Jack Mote yang kaya menurut ukuran masyarakat setempat. Saya ditolak oleh Pastor Paroki Waghete ketika mau masuk Seminari dengan alasan bapak saya banyak istri dan memiliki babi yang banyak, sehingga saya dinilai lebih baik mengurus harta ayah saya dari pada melanjutkan pendidikan. Padahal hasil tes masuk ke Seminari dinyatakan lulus murni dengan nilai rata-rata sembilan. Akhirnya saya menceritakan hal tersebut kepada pastor yang lain yakni Pastor Tetro asal Belanda yang melayani umat di Kabupaten Paniai sejak 1950-an sampai 1980-an. Pastor Tetro melaporkan kondisi saya kepada Rektor Seminari, akhirnya saya diterima dan masuk pada Maret 1967, kenang Jack Mota yang lahir di Waghete, 19 Maret 1952 itu sambil menambahkan, setelah 25 tahun menjadi imam dirinya akan bertemu dengan Pastor Tetro yang masih hidup sampai sekarang di Negeri Belanda. Dalam tahun ini saya akan bertemu pastor Tetro di Negeri Belanda, ujarnya. Lulus dari Seminari St.Paulus Abepura ( ), ia kemudian melanjutkan ke SMA Gabungan Dok V Jayapura ( ) setelah itu ke Akademi Teologi Kateketik (kini Sekolah Tinggi Fajar Timur/STFT) Jayapura ( ). Pada melanjutkan lagi pendidikan di Seminari Tinggi Yogyakarta. Sekembali dari Yogyakarta saya ditugaskan di Paroki Kaokanao dan pada Februari 1981 saya menerima Tahbisan Diakonat. Selanjutnya bertempat di Waena-Jayapura pada 7 Juni 1981 saya bersama dua rekan saya ditahbiskan menjadi Imam Projo di lingkungan Keuskupan Jayapura. Setelah menjadi imam saya ditugaskan kembali ke Kaokanao sebagai Pastor Paroki dengan wilayah kerja sampai ke Tembagapura selama lima tahun dan pada Oktober 1986 saya pindah ke Paroki Katedral Jayapura sebagai Pastor Paroki merangkap Dekan Dekanat Jayapura. Kemudian menjadi Dekan Dekanat Keerom dan Pastor Paroki untuk beberapa daerah di sekitarnya selama 5 tahun ( ). Selanjutnya saya ditugaskan untuk mengikuti Kursus Pastoral di IEBI, Filipina ( ) dan sekembali dari Filipina ditugaskan sebagai Pastor Paroki Argapura, Jayapura ( ). Lalu pada sebagai Pastor Paroki Tiga Raja Timika merangkap Dekan Dekanat Mimika-Akimuga, urai Pastor yang selama bertugas di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya dipercayakan sebagai Vikaris Jenderal (Vikjen) atau Wakil Uskup Keuskupan Jayapura itu. Sekarang setelah Timika menjadi Keuskupan sendiri juga saya masih dipercayakan sebagai Vikjen Keuskupan Timika, Dekan Dekanat Mimika-Akimuga dan menangani Paroki-Paroki seperti Akimuga, Mapurujaya dan Calon Paroki SP 3, Timika yang tidak ada Pastor Paroki, kata Pastor pemilik Semboyan Imamat Akulah pokok anggur yang sejati dan kamulah ranting-rantingnya (Yohanes, 15:1-8) dan Akulah jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes, 14:6) itu. Mangapa Pastor Jack memilih semboyan imamat itu? Pengalaman hidup imamat saya selama 25 tahun ini sangat bertentangan dengan adat dan budaya saya sebagai anak koteka yang mewajibkan laki-laki harus ini dan itu dalam hal duniawi. Banyak pikiran dan keinginan duniawi tetapi saya selalu melihat salib Yesus dan dikuatkannya serta melihat yang lebih terbaik. Yesus itulah jalan, kebenaran dan hidup, juga Yesuslah pokok anggur yang sejati. Saya sandarkan hidup pada pokok anggur sejati dan selalu memberikan jalan, kebenaran dan hidup yang baik, jelasnya. (marsel dou)

13 LAndAS EKONOMI Dana Ekonomi 2006 Mulai Digulirkan UNTUK menunjang dan memperlancar keberlangsungan usaha dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) binaan LPMAK melalui Biro Ekonomi Tujuh Suku, pada pertengahan 2006 ini, LPMAK kembali menggulirkan dana sebesar Rp ,- Kucuran dana tersebut diperuntukkan bagi tujuh biro suku masing-masing Biro Amungme sebesar Rp ,- yang diperuntukkan bagi 318 KSM. Biro Kamoro Rp ,- untuk 264 KSM. Biro Damal Rp ,- untuk 132 KSM. Biro Dani Rp ,- untuk 129 KSM. Biro Moni Rp ,- untuk 160 KSM. Biro Mee- Rp ,- untuk 166 KSM. Sedangkan Biro Nduga mengantongi dana sebesar Rp ,- namun jumlah KSM yang berhak atas dana tersebut masih dalam proses identivikasi. Proses pencairan dana ekonomi kerakyatan merupakan tahapan akhir dari berbagai persiapan yang dilakukan oleh masing-masing biro selama beberapa bulan terakhir. Setelah melakukan evaluasi dan monitoring terhadap KSM dari masing-masing biro suku, proses selanjutnya adalah identifikasi KSM yang dinilai layak untuk mendapat bantuan dana ekonomi. Sedangkan KSM yang dinilai gagal dalam memanfaatkan dana tersebut, MERAIH gelar kesarjanaan adalah impian semua orang. Tak jarang, dengan gelar tersebut orang berpikir sangat mudah memperoleh pekerjaan. Adapula yang berpendapat, gelar kesarjanaan bisa mengangkat status sosial seseorang di kalangan masyarakat atau keluarga. Pemahaman tersebut justru bertolak belakang dengan seorang Edward Kiwak yang kesehariannya menjabat Kepala Biro Pengembangan Ekonomi Suku Damal di lingkungan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK). Lelaki kelahiran Kampung Wanbe, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, 28 Mei 1967 silam itu mengakui latar belakang pendidikannya sebatas SLTP. Tetapi bagi saya apalah artinya berpendidikan tinggi kalau dalam kerjanya tidak punya moral dan hati untuk membangun masyarakat. Saya sudah makan asam-garam tentang bagaimana kesusahan atau senang-senang yang dirasakan masyarakat. Ini menjadi bekal bagi saya sehingga dalam membagi dana pengembangan ekonomi LPMAK untuk Suku Damal saya Apalah Arti Pendidikan Kalau Tak Bermoral Pertemuan bersama Biro Ekonomi Tujuh Suku LPMAK didampingi Konsultan Bina Swadaya dengan pihak Bank Papua menyangkut persiapan pencairan dana ekonomi kerakyatan. praktis tak lagi memperoleh bantuan dana dan KSM tersebut digantikan dengan kelompok baru yang lebih berkomitmen untuk maju dan berkembang dengan memanfaatkan bantuan dana ekonomi kerakyatan. Kesepakatan bersama Menjelang pencairan dana tersebut, pada Senin (26/6) lalu bertempat di Meeting Room LPMAK III, Jln Yos Sudarso, Timika, kepala biro dari masing-masing biro suku melakukan penandatanganan kesepakatan proses pencairan dengan Bank Papua cabang Timika. Sedikitnya terdapat 11 kesepakatan yang ditandatangani antara lain: Pertama, diharuskan satu minggu sebelum pencairan dana ekonomi, semua administrasi pembukaan rekening baru dan pergantian pengurus lama sesuai keputusan tim ekonomi dan tim managemen LPMAK, sudah beres. Kedua, Kepala Biro diharapkan mengumpulkan foto copy KTP dari ketua dan bendahara yang akan dibuka rekeningnya kemudian diberikan kepada pihak bank. Kepala Biro terlebih dahulu memeriksa kelengkapan pembukaan rekening sebelum peserta kelompok datang ke bank menandatangani speciment tandatangan dan menunjukkan KTP asli. Ketiga, Slip penarikan harus ditandatangani oleh ketua, bendahara dan kepala biro. Pada waktu pengambilan uang di bank, minimal dihadiri oleh ketua dan bagi secara merata kepada semua Kelompok Swadaya Masyarakat, kata lelaki yang murah senyum ini. Menghadapi KSM binaan LPMAK melalui Biro Suku Damal, Edward punya resep khusus untuk membina hubungan dengan mereka. Kita boleh tegas tetapi harus memahami dan menjiwai perasaan yang dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. Saya selalu menganggap penderitaan atau kesenangan masyarakat adalah bagian dari penderitaan dan kesenangan saya juga, ujarnya. Itulah yang membuat Edward selalu konsisten bahwa hak-hak masyarakat penerima dana ekonomi kerakyatan khususnya Suku Damal di Kabupaten Mimika harus benar-benar sampai ke tangan mereka. Tapi, bagi dia, hak-hak tersebut harus dibalas dengan kewajiban masyarakat untuk mengelola dana secara baik. Logikanya sederhana saja, masyarakat tujuh suku, khususnya KSM Suku Damal yang menerima bantuan dana pengembangan usaha dari LPMAK agar dapat memanfaatkannya dengan baik dan sesuai sasaran. Jika disalahgunakan maka jangan harap untuk diberikan lagi pada tahun mendatang. LPMAK sudah punya aturan dan saya ikuti itu, bahwa bantuan dana oleh LPMAK itu untuk usaha bukan untuk yang lain-lain. Saya tegaskan bahwa KSM yang sudah terima dana usaha tetapi tidak ada hasilnya maka saya matikan dan tidak dikasih uang lagi pada tahun berikut, tegasnya sembari menambahkan, ketegasan itu telah dilaksanakan sejak 2004 lalu. Saya matikan banyak KSM Biro Damal pada 2004 lalu, karena bantuan dana usaha yang diterima dari LPMAK tahun 2003 tidak dipakai untuk usaha. KSM macam ini saya mau kasih pada tahun anggaran 2006 ini, karena mereka telah meminta maaf dan menyesalinya serta mengaku tidak akan mengulangi perbuatan yang sama pada tahun-tahun mendatang, tambahnya. Perjalanan panjang Edward Kiwak menduduki kursi Kepala Biro Suku Damal tampaknya menjadi catatan tersendiri dalam sejarah hidupnya. Pasalnya, menurut pengakuan Edward, kerap orang berpikir dengan hanya berijazah SLTP sebaiknya tinggal di kampung. Tetapi sejak saya berumur 14 tahun pada 1982 lalu saya sudah merantau ke Timika dan bersama teman-teman ikut bangun jalan Timika-Mapurujaya dan beberapa jalan yang lain dengan membuat bendahara dengan membawa KTP asli yang masih berlaku. Dalam melakukan penarikan uang diharuskan membawa buku rekening dan buku tersebut dipegang oleh pengurus kelompok. Keempat, tidak ada pergantian kelompok kecuali salahsatu ketua/bendahara meninggal dunia atau berhalangan maka pergantian kelompok dilakukan dengan cara biro mengajukan pergantian kepada tim ekonomi diketahui oleh Kabag Accounting dan kemudian dibuat surat ke Bank Papua oleh pimpinan LPMAK. Kelima, pemegang buku rekening adalah ketua dan bendahara. Keenam, penarikan harus dibagi dalam dua termin dan jumlah hari yang diperlukan dalam penarikan. Ketujuh, saldo minimal yang disepakati untuk tinggal di rekening sebesar Rp ,- Delapan, adanya kesepakatan dengan kelompok bahwa LPMAK berhak melakukan pemblokiran rekening bila terjadi penyelewengan dana atau tidak adanya kerjasama dengan kelompok sesuai usulan biro maka LPMAK melalui biro dapat menarik buku rekening kelompok tersebut. Sembilan, disepakati pembukaan rekening Suku Mee dan Kamoro dibuka lebih dulu tapi proses pencairannya dilakukan paling akhir setelah suku-suku lain. rel kayu agar truk bisa melintas untuk menimbun jalan dengan material. Beberapa tahun di Timika, Edward merantau ke Kabupaten Nabire kemudian lanjut lagi ke Waropen. Di sana dia bekerja pada perusahaan HPH PT Wapoga Timber. Di situ saya dipercayakan menjadi mandor dan membimbing para buruh yang menjadi anak buah. Upah mereka juga saya yang urus sehingga pada saat upah dibayar saya kumpulkan mereka dan beritahukan bahwa kita dapat uang sekian, jadi kita bagi rata saja. Prinsip saya, tidak boleh ada yang dapat lebih walaupun hanya lebih seribu rupiah, kalau dapat Rp maka semuanya Rp , katanya sambil menambahkan di.pt Wapoga dia bekerja sejak dan pindah ke wilayah Wasior, Kabupaten Teluk Mondama. Edward Kiwak Sepuluh, setiap suku diberi lima hari untuk proses pencairan dana. Tetap diawasi Menyikapi pencarian dana tersebut, Sekretaris Eksekutif LPMAK, John Nakiaya mengimbau kelompok-kelompok penerima dana bantuan agar memanfaatkan dana sesuai program yang telah disepakati. Jangan sampai, menurut John, dana tersebut diselewengkan untuk halhal konsumtif. LPMAK sebagai pengelola akan melakukan pengawasan melalui para field supervisor dari masing-masing biro. Jadi, kalau ketahuan ada yang coba-coba menyelewengkan dana tersebut maka akan dikenakan sanksi. Masih banyak masyarakat yang antre untuk mendapatkan bantuan dana sehingga bagi mereka yang melanggar akan dihentikan dan dialihkan kepada KSM lain, tegas John mengingatkan. Senada dengan John, Konsultan Bina Swadaya Jakarta, Padmo mengingatkan Kepala Biro Ekonomi Tujuh Suku dalam pemilihan pengurus kelompok tidak boleh pilih kasih atau ada kepentingan lain yang ikut terbonceng. Keberhasilan kelompok, menurut Padmo sangat ditentukan juga oleh field supervisor dan kepala biro, jadi bagi KSM-KSM yang gagal otomatis kepala biro dan FS nya juga gagal dalam mendampingi mereka. (thobias maturbongs) Kepala Biro Ekonomi Suku Dani, Wilem Waker ikut mengawasi proses pencairan dana ekonomi Setelah beberapa waktu kemudian Edward kembali ke Timika dan bekerja di PT Incubator PT Buma Kumawa Timika sejak Selanjutnya dipercayakan oleh masyarakat Suku Damal di Rayon I Kwamki Lama untuk menjadi Ketua TPPD dan dijalaninya selama dua tahun ( ). Kemudian pada 31 Agustus 2002 Eddy dipilih oleh masyarakatnya untuk menduduki jabatan Kepala Biro Pengembangan Ekonomi suku Damal LPMAK. Namun menjadi Kabiro Damal ini tidak jalan mulus akibat adanya pihak-pihak tertentu di kalangan Suku Damal yang mempolemikkannya. Akibatnya saya terlambat dan baru mulai aktif kerja di LPMAK pada 14 Agustus 2003, ujarnya. (marselus dou) LANDAS/MARSEL JULI 2006 I 13

14 EKONOMI LANDAS/MARSEL Kepala Biro Ekonomi Suku Amungme, Yohanes Kum memberikan pengarahan kepada KSM asal Suku Amungme di Kampung Banti, Distrik Tembagapura. KSM Amungme Minati Usaha Koperasi PADA setiap tahun, termasuk 2006 ini Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPM- AK) mengucurkan dana pengembangan ekonomi bagi masyarakat Suku Amungme, Kamoro, Dani, Damal, Nduga, Moni dan Mee di wilayah Kabupaten Mimika. Dana tersebut dibagikan kepada masyarakat yang akrab disebut masyarakat tujuh suku itu untuk pengembangan berbagai jenis usaha sesuai yang diminati. Masyarakat tujuh suku penerima dana yang bersumber dari Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PT- FI) itu menyebar selain di dataran rendah (Low Land) juga tersebar di wilayah dataran tinggi (High Land) Kabupaten Mimika. Adalah masyarakat Suku Amungme yang bermukim di perkampungan wilayah High Land Mimika seperti Kampung Banti, Opitawak, Tsinga, Aroanop, Hoya dan lain-lain. Dalam rangka mempersiapkan warga Amungme di wilayah yang sangat dekat dengan areal kerja PTFI itu, pada Rabu (30/5) dan Kamis (31/ 5) lalu Biro Ekonomi Suku Amungme, melakukan pembentukan Kelompok Swadaya Mandiri (KSM) sekaligus mensosialisasikan kebijakan dan prosedur dana pengembangan ekonomi kerakyatan. Mereka juga diberi pelatihan tentang cara mengelola KSM secara baik bagi pengurus KSM. Masyarakat diberi kesempatan untuk memilih Badan Pengurus KSM dan jenis usaha yang hendak dilakukan pada Tahun 2006 ini. Hasilnya, sudah terbentuk sembilan KSM dari kampungkampung di sekitar Tembagapura. Sedangkan jenis usaha yang dipilih masyarakat adalah bidang koperasi, semua kampung memilih koperasi sebagai usaha andalan pada tahun anggaran 2006 ini, kata Kepala Biro Amungme, Yohanes Kum kepada LAndAS di Banti, Selasa (30/5). Kampung Banti diharapkan bisa menjadi contoh bagi kampung-kampung sekitar dalam pengembangan usaha dengan uang yang dibantu LPMAK. Pasalnya, Kampung Banti memiliki banyak kemudahan ketimbang kampung lainnya di sekitar Kota Tembagapura. Terus terang saya mau sampaikan bahwa LPM- AK sudah berikan dana pengembangan usaha pada tahun 2004 dan 2005 tetapi hasilnya tidak ada. Kami berharap agar tahun ini ada kelompok yang berhasil. Kami juga berharap agar tokoh-tokoh masyarakat harus memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat tentang pentingnya dan manfaat serta tujuan dari dana pengembangan ekonomi ini. Dana ini bukan untuk dibagi-bagi atau hanya menjadi milik, jelas Yohanes Kum. Materi Pelatihan Pembentukan KSM itu disertai pemberian materi pelatihan berupa 10 pedoman pokok KSM yang disampaikan Purwoto dan Suryantopo dari Konsultan LPMAK asal Bina Swadaya Jakarta. Mereka didampingi seorang penerjemah Bahasa Amungme, Pieter Yawame. Ke-10 pedoman KSM yang dijelaskan itu antara lain, kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal, dibangun dari oleh dan untuk anggota, keanggotaan kelompok bersifat sukarela dan terbuka, bertujuan untuk mensejahterakan anggota-anggotanya, mengadakan pertemuan (rapat anggota secara rutin, mengadakan pendidikan secara teratur, mengadakan simpanan/menabung secara teratur, membuat usahusaha bersifat produktif, keputusan tertinggi adalah rapat anggota dan tata laksana/pengelolaan manajemen kelompok bersifat terbuka. Materi lain yang turut diberikan antara lain tugas-tugas ketua, sekretaris dan bendahara serta anggota-anggotanya yang merupakan bagian tak terpisahkan dari maju tidaknya sebuah kelompok. (marselus dou) LAndAS FS Harus Menjadi Guru bagi KSM PEMBINAAN terhadap Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) tujuh suku binaan LPMAK tak cukup sebatas memberikan materi dan praktek menjelang pencairan dana ekonomi kerakyatan setiap tahun. Selebihnya, para KSM harus didampingi setiap saat sepanjang KSM tersebut aktif mengelola dana untuk pengembangan usahanya. Untuk melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap KSM, seorang Field Supervisor (FS) dituntut untuk bisa menjadi guru bagi KSM. Itu berarti, FS harus memiliki kemampuan dan ketrampilan setingkat diatas KSM yang dibina. Selama ini kita minta supaya masyarakat yang tergabung dalam KSM harus berubah dari pola lama ke pola modern tapi semua itu percuma kalau FS-nya tidak memiliki kemampuan dan ketrampilan khusus untuk memberikan pemahaman kepada KSM tentang bagaimana cara merubah pola pengembangan usaha dari yang bersifat tradisional menuju modern, jelas Field Supervisor Biro Ekonomi Suku Dani, Yasin Wakerkwa, Rabu (5/6) lalu. Tak dipungkiri bahwa selama ini FS Biro Ekonomi Tujuh Suku mendapat pelatihan, namun sebagai petugas lapangan tentunya wawasan berpikir dan kemampuan memberikan pendampingan itu setidaknya perlu mendapat nuansa baru sebagai pembanding. Artinya, menurut Yasin tak berlebihan juga apabila para FS dari masing-masing biro dikirim mengikuti pelatihan dan studi banding ke lembaga lain yang punya kemiripan Yasin Wakerkwa program seperti LPMAK. Kita tidak bisa bergantung dan berharap terus pada Konsultan Bina Swadaya Jakarta karena sewaktu-waktu mereka akan pulang ke Jakarta, karena itu FS harus dipersiapkan secara baik untuk menggantikan peran konsultan selama ini, ujarnya. Biro Ekonomi Suku Dani memiliki beberapa wilayah kerja yang dilayani sedikitnya tiga orang FS dan Yasen Waker adalah salah seorang yang bertugas melayani sekitar 43 KSM di Wilayah II yang meliputi SP III, V, VI, VII, IX dan Timika Kota. Menurut pengakuan Yasen, mayoritas KSM di wilayah tersebut lebih berorientasi pada jenis usaha ternak babi secara tradisional. Untuk merubah pola ternak ke cara modern diperlukan waktu.(thobias maturbongs) LANDAS/THOBIAS Sekretaris Eksekutif LPMAK John Nakiaya menerima penjelasan dari Manajemen PT Mitraartha Gema Pertiwi Surabaya yang mengerjakan long boat pesanan LPMAK. IKLAN KITA IKLAN KITA IKLAN KITA IKLAN KITA IKLAN KITA IKLAN KITA IKLAN KITA IKLAN KITA Ikan Segar Ikan Emas Mathias L Rumi SP 3 JASA MENJAHIT Pakaian Pria & Wanita Blandia Kiwak Kwamki Lama Sayur-sayuran segar: Jagung, Sawi, Bayam cabut, Kangkung cabut, Cabe, Terong & Kacang Panjang Marius Kutapo, SP1 Babi Toraja Bibit dan Ternak Potong Yohanes Dogopia Ujung Airport 14 I JULI 2006 Telor Ayam Kampung Ayam Potong Lokal Yosias Magai Utikini, SP XII Ikan-ikan Segar (hidup langsung dari kolam) Ikan Emas, Mujahir & Nila Agustinus Ikikitaro, SP3 Jalur 1 Babi Toraja Bibit dan Ternak Potong Octo Kogoya Kwamki Lama Sayur-sayuran segar: Jagung, Sawi, Bayam cabut, Kangkung cabut, Cabe, Terong, Patatas & Kacang Panjang Rine Gwijangge Irigasi Sayur-sayuran segar: Sawi, Bayam cabut, Kangkung cabut, Cabe, Terong & Kacang Panjang Nico Deikme, SP 5 RENTAL & KURSUS Rental Komputer & Kursus Bahasa Inggris Pumanuok Wetapo Paecoc Kerajinan Noken Hubertina Dogopia SP 2 Jalur 2 COUNTER HP HP Baru, Asesories HP, Voucher SIMpati, Mentari, dll Karlinda Wasereak Jl. Yos Sudarso, Nawaripi RENTAL KOMPUTER Pengetikan, Print (Hitam Putih / Warna) Miliar Kogoya Kinaonak, Jl. Ahmad Yani BUAH BUAHAN Buah Nanas Segar Daniel Magai, Martinus Magai Kwamki Lama Telor Itik (Bebek) Yohanes Wea Km 11, Kampung Kadun Jaya SOUVENIR Telor Ayam Yohanes Gobai SP IX Kambing Aser Yumai SP 2 Berbagai Macam Ukiran Kamoro : Patung Bitoro, Perahu Kamoro, dll 1. David Katdipukaro Kelp. Naiti II, SP2 Jalur 1 2. Kasimirus Katdipukaro Sempan, Perum Bumi Kamoro UNTUK INFORMASI PEMASANGAN IKLAN HUBUNGI BAGIAN REDAKSI SETIAP HARI SENIN S/D JUMAT PADA JAM KERJA

15 LAndAS OPINI / TIPS Cara Memelihara Ayam Negeri WEB Memilih Varietas Ayam Suatu varietas ayam adalah suatu ras atau family dari ayam yang memiliki kesamaan umum dalam hal ukuran, bentuk atau profil, dan pembawaan. Semua ayam dalam satu varietas akan memiliki karakteristik yang sama yaitu: warna kulit, Varietas ini selanjutnya dibagi ke dalam beberapa kelas. Kelas ayam yang sudah banyak dibudidayakan pada umumnya diberi nama yang dikaitkan dengan tempat asalnya, misalnya American, Asiatic, English, Mediteranian, dan semacamnya. Untuk memulai usaha kecil-kecilan di bidang peternakan ayam, ada tiga jenis varietas yang bisa dipilih berdasarkan tujuan pemeliharaannya, yaitu: ayam petelur, ayam pedaging atau ayam potong, dan ayam berfungsi ganda untuk kedua maksud tersebut. Ayam Petelur Ayam ini tubuhnya relatif lebih kecil. Produksi telurnya antara 250 sampai 280 butir per tahun. Telur pertama dihasilkan pada saat berumur 5 bulan dan akan terus Ayam Petelur varietas White Leghorn dan Red Leghorn menghasilkan telur sampai umurnya mencapai tahun. Umumnya, produksi telur yang terbaik akan diperoleh pada tahun pertama ayam mulai bertelur. Produksi telur pada tahun-tahun berikutnya cenderung akan terus menurun. Ada dua pilihan untuk ayam petelur ini yang dibedakan dari warna telurnya, yaitu: Telur berwarna putih Ayam petelur dengan telur berwarna putih yang terbaik adalah dari Jenis ras Leghorn. Hanya saja ayam ini suka terbang dan sangat berisik. Jenis ras lainnya yang menghasilkan telur putih diantaranya adalah Minorcas. Anconas, dan California White Telur berwarna coklat Sedangkan ayam peterlur dengan telur berwarna coklat yang terbaik adalah dari Jenis ras Production Red. Ayam hibrida ini adalah hasil perkawinan silang dari ayam petelur Rhode Islands Red dan New Hampshire. Sedangkan ayam ras Rhode Islands Red dan New Hampshire sendiri sudah tergolong sebagai ayam petelur yang baik dalam menghasilkan telur berwarna coklat. Ayam Pedaging Ayam silang Cornish Rock adalah ayam pedaging yang tergolong terbaik pada saat ini. Ayam ini merupakan hasil silang dari Cornish dan Plymouth Rock. Ayam pedaging lainnya yang tergolong baik adalah dari jenis ras Brahmas, Cochins, dan Cornish. Ayam pedaging yang baik adalah ayam yang mengkonsumsi dua kilogram pakan untuk menghasilkan satu kilogram berat tubuhnya. Ayam betina pada umumnya djual ke WEB pasar pada saat beratnya mencapai antara satu tiga per empat kg sampai dua setengah kg sedangkan ayam jantan antara tiga kilo gram sampai empat kilo gram. Ayam yang semakin cepat pertumbuhannya maka semakin ekonomis unuk dipelihara. Ayam Berfungsi Ganda Ayam pada jenis ini merupakan campuran antara ayam petelur dan ayam pedaging. Dominiques, Plymouth Rocks, Sussex, Orpington, and Wynadottes adalah beberapa ras ayam dari ayam berfungsi ganda. Ayam kampung di negara kita adalah termasuk pada jenis ini.telur ayam jenis ini berwarna coklat dan mereka membesarkan sendiri anak-anaknya. Pada umumnya mereka tidak mengasilkan berat tubuh secepat ayam pedaging dan juga tidak menghasilkan telur sebanyak ayam petelur. Ayam ini berciri khas sebagai ayam yang dipelihara di halaman belakang rumah. Peternak akan memperoleh telur ayam untuk konsumsi seharihari disamping sesekali memperoleh daging ayam jantan dari kelebihan jumlah yang diperlukan dan daging ayam-ayam tua yang sudah tidak produktif lagi. Pertimbangan lain dalam memilih jenis varietas ayam adalah kondisi cuaca lokal di tempat peternakan berada. Ayam yang berbulu tebal akan lebih cocok dipelihara ditempat yang bercuaca lebih dingin dari pada ayam yang berbulu tipis. Orpingtons, Brahmas, Cochins. Plymouth Rocks, Rhode Island Reds dan Wyandottes adalah ayam-ayam yang berbulu tebal yang berarti cocok pada cuaca dingin. Leghorn, Minorca, Andalusian, Hamburgs dan ayam Mediterranean lainnya akan lebih baik dipelihara pada tempat-tempat yang bercuaca lebih hangat. Untuk lebih jelasnya dalam menentukan varietas yang cocok dengan cuaca lokal di tempat Anda, sebaiknya dikonsultasikan pada Dinas Peternakan Ayam setempat atau perusahaan ternak ayam terdekat. Lebih lanjut, sebaiknya dibiasakan membeli anak ayam yang berkualitas sesuai kebutuhan. Apabila anak ayam dibeli dari perusahaan peternakan ayam, mintalah sekalian divaksinasi terhadap penyakit Marek. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan segera setelah anak ayam dientaskan agar sepanjang hidupnya tercegah dari serangan penyakit Marek yang sangat mematikan. Untuk broiler atau ayam pedaging, agar lebih murah harganya, pilihlah anak ayam yang belum diseleksi kelaminnya (straight-run). Hendaknya diingat bahwa pada waktu memilih varietas ayam ini apabila ada yang cocok jangan dulu langsung dibeli. Anggap saja Anda berada dalam tahapan sedang melakukan survey, bukan sedang membeli. Pembelian anak ayam sebaiknya dilakukan apabila segala persiapan untuk kedatangan anak ayam telah selesai dikerjakan, karena apabila belum siap maka risiko kematian anak ayam yang baru dibeli tersebut akan sangat tinggi. (*) Red Leghorn Pengelolaan Ayam Petelur PENGELOLAAN ayam petelur yang baik adalah sangat penting untuk mempeoleh tingkat produksi telur yang tinggi. Apabila ayam petelur dipupuk sebagai sumber penghasilan yang menguntungkan, maka mereka harus tumbuh berkesinambungan sepanjang masa perkembangannya. Pedoman berikut ini dapat membantu dalam mensukseskan proses pertumbuhan dan perkembangan ayam petelur selama masa pertumbuhannya: RUANGAN - Untuk setiap 100 ayam petelur harus memiliki ruang antara 25 m2 sampai 100 m2. Sediakan 0,2 sampai 0,3 m2 per ayam apabila dibiarkan tumbuh di luar kandang. MAKANAN - Sediakan pakan penumbuh (growing mash) yang baik di depan ayam sepanjang waktu. Pakan yang komplit dari pabrik biasanya telah mengandung semua nutrisi yang diperlukan. Pengoplosan pakan dengan menambahkan pakan dari luar (misalnya jagung) dapat menyebabkan terjadinya ketidak-seimbangan yang pada akhirnya hasil yang diperoleh akan mengecewakan. AIR - Pada masa pertumbuhannya ayam petelur akan banyak minum dan membutuhkan banyak air untuk menjaga pertumbuhan yang normal. Air harus tetap segar dan dingin.air mancur dijaga agar senantiasa dalam keadaan yang baik dan selalu dibersihkan setiap hari. PENEDUH - Pada musim panas, ayam petelur akan merasa lebih nyaman apabila diberi tempat meneduh. PISAHKAN AYAM PETELUR MUDA DARI YANG LEBIH TUA - Ini akan menolong mengurangi kemungkinan menyebarnya penyakit dari induk ayam yang lebih tua ke yang lebih muda. TEMPAT BERTEDUH - Sediakan satu tempat berteduh yang berukuran 3 x 4 meter untuk tiap 100 sampai 125 ayam petelur. PENCEGAHAN PARASIT - Ayam petelur dapat terkena penyakit cacing. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, terdapat sejumlah obat yang dapat dipergunakan untuk mencegah parasit pada ayam yang datangnya dari dalam. Dengan pengelolaan dan sanitasi yang baik dapat membantu mengurangi terjangkitnya parasit. Periksalah beberapa ayam petelur dari waktu ke waktu untuk parasit yang datangnya dari luar seperti kutu ayam. LINDUNGI DARI MUSUHNYA - Yakinkan bahwa binatang pemangsa tidak dapat memasuki bangunan tempat ayam tidur di malam hari. Saat ayam petelur sedang tumbuh adalah saat yang paling baik untuk membentuk berat tubuhnya yang baik, kuat dan penuh vitalitas. Saat yang paling kritis selama hidupnya ayam petelur adalah selama masa pertumbuhannya. Apabila Anda menginginkan ayam yang memberikan keuntungan, maka perhatikan bahwa mereka berkembang dengan baik selama masa pertumbuhannya. (*) WEB JULI 2006 I 15

16 KO SU TAU KAH.? LAndAS Pernyataan Keputusan Rapat Badan Pengurus (BP) Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) PADA Kamis (27/4/2006) lalu, bertempat di Hotel Ritzy Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Badan Pengurus Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (BP-LPMAK) menggelar rapat membahas sejumlah hal berkaitan dengan operasional kelembagaan. Rapat tersebut merupakan rapat rutin sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) LPMAK pasal 16 ayat 1 yang menyebutkan Rapat BP diadakan empat kali dalam setahun setiap tiga bulan sekali atau setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh anggota BP. Rapat yang berlangsung di Ritzy Hotel itu dipimpin Wakil Ketua BP, Leonard D Piry dan dihadiri sejumlah Anggota BP masing-masing: 1. LEONARD D. PIRY, selaku perwakilan dari Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro ( LEMASKO ), selaku wakil dari LEMASKO, dalam hal ini bertindak selaku Wakil Ketua dari Badan Pengurus lembaga, 2. MATIAS KATAGAME, selaku perwakilan dari Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme ( LEMASA ), selaku wakil dari LEMASA, dalam hal ini bertindak selaku anggota dari Badan Pengurus lembaga, 3. YOHANES DEIKME, selaku perwakilan dari Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme ( LEMASA ), selaku wakil dari LEMASA, dalam hal ini bertindak selaku anggota dari Badan Pengurus lembaga, 4. DIONISIUS MAMEYAO, selaku kuasa dari Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mimika, selaku wakil dari Pemerintah Kabupaten Mimika, dalam hal ini bertindak selaku anggota dari Badan Pengurus lembaga, 5. STANCE TRIWANDONO, selaku Manager SLD dari PT Freeport Indonesia ( PTFI ), dalam hal ini bertindak selaku anggota dari Badan Pengurus lembaga, 6. PASTOR JACK MOTE Pr, selaku perwakilan dari Gereja Katolik Dekenat Mimika - Akimuga ( Gereja Katolik ), selaku wakil dari Gereja Katolik, dalam hal ini bertindak selaku anggota dari Badan Pengurus lembaga, Wakil Ketua BP, Leonard D Piry mengawali rapat tersebut menyatakan hal-hal sebagai berikut: - Bahwa dalam rapat ini telah hadir 6 (enam) orang dari 9 (sembilan) orang anggota Badan Pengurus lembaga sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat 1 huruf a jo. ayat 8 anggaran dasar lembaga, Rapat telah memenuhi korum kehadiran dan berwenang mengambil keputusan yang syah berdasarkan hukum. - Bahwa sebagaimana undangan rapat maka Rapat diadakan dengan acara: 1. Pembacaan Rekomendasi Hasil Evaluasi Renstra LPMAK Laporan Tindak Lanjut Keputusan Rapat BP tanggal 22 Maret Laporan Tindak Lanjut Keputusan Rapat BP tanggal 28 Maret Proses Audit Laporan Keuangan LPMAK tahun buku Pendelegasian Wewenang dari BP kepada Tim Manajemen tentang Investasi Jangka Pendek. 6. Rencana Pertemuan LSM-LSM Kesehatan di Jayapura, 8-9 Mei Rencana Audit Program Kesehatan oleh Deloitte 8. Revisi Pengalihan Anggaran untuk Pembangunan Pagar Tanah SP V. 9. Revisi Pengalihan Anggaran untuk Pembangunan Tambatan dan Gudang Perahu di Mapurujaya. 10. Revisi Pengalihan Anggaran untuk Pembangunan Lobby LPMAK I 11. Penambahan Anggaran Audit Fee untuk Auditor External E & Y. 12. Revisi Pengalihan Anggaran untuk Pembangunan Jalan Masuk Asrama SP IV. 13. Revisi Pengalihan Anggaran Operasional Lemasko 14. Penambahan Struktur Baru, Bagian SIM (Sistim Informasi Manajemen). 15. Penambahan Staff Field Auditor, Bagian Keuangan. 16. Revisi Pedoman Beasiswa 17. Prosedur Keuangan tentang Sistim Akrual 18. Perubahan Biaya Administrasi RSMM 19. Masalah Pinjaman Uang oleh Anggota BM-BP 20. Masalah Bapak Yakobus Owemena 21. Tuntutan Anak-Anak Asrama Amole 22. Informasi dari Pemerintah Daerah Mimika 23. Informasi dari Lembaga Donor/PTFI Setelah para anggota Badan Pengurus yang hadir membicarakan acara rapat tersebut secara seksama, kemudian Rapat mengambil keputusan sebagai berikut : 1. Menerima hasil rekomendasi evaluasi Renstra LPMAK tahun dengan beberapa perbaikan sebagaimana terlampir dalam notulensi. 2. Menerima Laporan Tindak Lanjut Keputusan Rapat BP tanggal 22 Maret 2006 yang disampaikan oleh Sekretaris Eksekutif dengan beberapa catatan sesuai notulensi terlampir. 3. Menerima Laporan Tindak Lanjut Keputusan Rapat BP tanggal 28 Maret 2006 yang disampaikan oleh Sekretaris Eksekutif dengan beberapa catatan sesuai notulensi terlampir. 4. Menyetujui untuk mengalihkan dana pembangunan gedung serba guna untuk pembangunan pagar tanah SP V. Selanjutnya Rapat menugaskan Tim Manajemen untuk membuat analisa tentang peruntukan tanah tersebut 5. Menyetujui untuk mengalihkan dana dari anggaran pembangunan gedung serba guna untuk pembangunan tambatan dan gudang perahu di Mapurujaya. Selanjutnya Rapat menugaskan Tim Manajemen untuk mengecek status tanah termasuk biaya pembebasan tanah serta perawatannya. 6. Menunda pembahasan tentang revisi anggaran pembangunan lobby kantor LPMAK I dan akan diusulkan dalam Rapat Revisi Anggaran BM pada bulan Juni Menyetujui untuk mengalihkan dana dari anggaran medical audit RSMM dan RSWB untuk menambah audit fee Auditor Eksternal E & Y dengan catatan perlu dilakukan negosiasi ulang tentang audit fee tersebut. Mengenai jumlah dananya, akan disesuaikan dengan hasil negosiasi auditor E & Y. Wakil Ketua BP dan Tim Keuangan akan ikut dalam negosiasi dengan konsultan audit E & Y. 8. Menugaskan Tim Manajemen untuk membuat analisa tentang pembangunan jalan masuk ke Asrama SP IV dan akan disampaikan kepada BP untuk dibahas dalam Rapat berikut, selain itu Rapat juga menugaskan Tim Manajemen dan Wakil Pemda di BP untuk melakukan koordinasi dengan pihak Pemda Mimika mengenai status tanah pembangunan jalan tersebut. 9. Menolak permohonan bantuan dana yang diajukan oleh Lemasko sebesar Rp (sepuluh juta rupiah) untuk biaya rekaman group Yoamako pimpinan Philipus Monaweyau. Selanjutnya Rapat menugaskan Sekretaris Eksekutif untuk menindaklanjuti keputusan ini. 10. Menyetujui untuk menggunakan jasa konsultan dalam pengelolaan IT LPMAK. Selanjutnya Rapat menugaskan Sekretaris Eksekutif untuk menindaklanjuti keputusan ini. 11. Menyetujui untuk menambah 1 (satu) tenaga Field Auditor Bagian Keuangan. Selanjutnya Rapat menugaskan Sekretaris Eksekutif untuk menindaklanjuti keputusan ini. 12. Menyetujui revisi pedoman beasiswa yang diajukan oleh Tim Manajemen. dan menugaskan Sekretaris Eksekutif untuk melakukan sosialisasi kepada peserta program beasiswa. 13. Rapat menegaskan kembali bahwa semua komitmen bantuan dan sumbangan kepada lembaga mitra LPMAK wajib dilakukan pencatatan secara akrual pada tahun buku anggaran persetujuan tersebut dibuat/diputuskan. 14. Menyetujui perubahan peruntukan anggaran Lemasko tahun 2006 sebesar Rp (dua ratus lima puluh juta rupiah) dari biaya operasional program lembaga untuk pembangunan patung Mapuruwau, sedangkan mengenai penimbunan lokasi Festival Kamoro Kakuru 2005 sebesar Rp (dua ratus delapan puluh juta rupiah) dan biaya kontraktor Kamoro Kakuru 2004 sebesar Rp (tujuh puluh lima juta rupiah) Rapat menugaskan Lemasko untuk melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur keuangan LPMAK. 15. Menyetujui kenaikan biaya administrasi RSMM, untuk biaya pendaftaran Poliklinik dari Rp menjadi Rp dan biaya pendaftaran UGD dari Rp 5.000,- menjadi Rp , selanjutnya Rapat menugaskan Sekretaris Eksekutif untuk menindaklanjuti keputusan ini. 16. Menegaskan kembali Keputusan BM bahwa segala permintaan pinjaman uang yang bersifat pribadi oleh anggota BM atau BP kepada Lembaga tidak diperbolehkan, selanjutnya Rapat menugaskan Tim Manajemen untuk menyampaikan laporan kepada BM untuk mengingatkan kembali tentang keputusan tersebut. 17. Menyetujui untuk menutup Asrama Amole pada bulan Juni 2006, selanjutnya anak-anak 3 desa yang ada di Asrama Amole akan dikirim ke luar Mimika, selanjutnya menugaskan Sekretaris Eksekutif dan Biro Pendidikan untuk menindaklanjuti keputusan ini berdasarkan pedoman yang yang berlaku. 18. Menyetujui usulan dari wakil lembaga donor untuk mempublikasikan hasil keputusan rapat BM- BP yang terkait dengan kepentingan masyarakat luas melalui media cetak dan/atau elektronik. 19. Mengijinkan lembaga donor untuk memaparkan hasil-hasil dari pengelolaan dana 1% yang oleh LPMAK kepada pihak-pihak lain bila dibutuhkan. Oleh karena tidak ada hal-hal lain yang perlu dibicarakan maka Ketua menutup Rapat ini. Dari segala sesuatu yang telah dibicarakan dan diputuskan maka dibuatlah Pernyataan Keputusan Rapat ini untuk ditaati dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Badan Pengurus (BP) Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), LEONARD D. PIRY MATIAS KATAGAME YOHANES DEIKME DIONISIUS MAMEYAO STANCE TRIWANDONO PASTOR JACK MOTE Pr Paul Sudiyo SUDAH menjadi komitmen bagi Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) untuk tetap memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga masyarakat Papua di Bumi Cenderawasih yang mengalami musibah bencana alam. Menyusul komitmen kemanusiaan tersebut, ketika gempa bumi melanda Kota Yogyakarta pada Sabtu (27/5) lalu berikut sejumlah warga Papua yang berada di Kota Gudeg itu ikut Bantuan Dana Buat Korban Gempa Yogyakarta menjadi korban, lagi-lagi LPMAK mengarahkan perhatiannya kepada para korban asal Papua di wilayah tersebut. Kebetulan, para korban bencana itu sebagiannya merupakan peserta program beasiswa yang didanai LPMAK melalui Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI). Untuk membantu para korban, LPMAK menyalurkan bantuan uang senilai Rp 100 juta. Dari total jumlah dana bantuan itu, 75 persen diperuntukkan bagi peserta program beasiswa sedangkan 25 persen lainnya untuk warga Papua Umum. Sekretaris Eksekutif LPMAK, John Nakiaya dan Kepala Bagian Keuangan LPMAK, Ronald Simarmata yang diutus melihat para korban di Yogyakarta beberapa waktu lalu tak berhasil menjangkau lokasi bencana. Karena situasi tidak memungkinkan maka kami tidak masuk ke Yogyakarta dan hanya sampai di Semarang, jelas Ronald dalam laporannya yang diterima Redaksi LAndAS, Jumat (23/6). Di Semarang, utusan LPMAK itu membicarakan masalah teknis penyaluran bantuan bersama pihak Yayasan Binterbusih. Bantuan dana bagi peserta program beasiswa ditangani langsung Yayasan Binterbusih, sedangkan untuk masyarakat Papua Umum diserahkan langsung ke Posko Papua Umum yang beralamat di Asrama Kamasan, Jl Kusumanegara, Yogyakarta. Menurut Ronald bantuan dana tersebut tetap akan dipertanggungjawabkan kepada LPMAK. Jadi bantuan melalui Posko Papua Umum telah dibuat surat resmi dan Posko tersebut akan menyalurkan sesuai mekanisme panitia. Begitupun juga dengan Yayasan Binterbusih. Dalam surat diminta Panitia Posko wajib membuat pertanggungjawaban bentuk apa dan kepada siapa dana tersebut disalurkan, kata Ronald. Sesuai skala prioritas Sementara itu, Pengelola Yayasan Binterbusih di Semarang, Paul Sudiyo yang dihubungi LAndAS melalui saluran telepon, Rabu (28/6) lalu mengakui, dana bantuan LPMAK sebesar 75 persen dari total dana itu telah digunakan untuk membantu peserta program beasiswa korban bencana alam. Kami betul-betul selektif dalam memberikan bantuan sesuai skala prioritas. Jadi, bagi mereka yang tempat kostnya rusak diberikan bantuan biaya hidup selama tiga bulan. Kemudian bagi mereka yang fasilitas belajarnya seperti computer dan buku-buku yang rusak juga mendapat bantuan tersebut, jelas Paul. Pengetatan pemberian bantuan itu sangat beralasan karena menurut Paul apabila hanya sekadar memberikan bantuan uang maka tentunya banyak penyelewengan yang bakal terjadi. Bantuan dana untuk korban gempa di Yogyakarta merupakan persetujuan Badan Pengurus LPMAK setelah memutuskan mengalihkan dana bantuan Yahukimo sebesar Rp 75 juta dari dana proyek khusus. (thobias maturbongs) 16 I JULI 2006

Sungai Raya, 25 Maret 2008

Sungai Raya, 25 Maret 2008 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (MUSRENBANG - RKPD) KABUPATEN KUBU RAYA Yang saya hormati: Sungai Raya, 25 Maret 2008

Lebih terperinci

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING VISI DAN MISI MARKUS WARAN, ST DAN WEMPI WELLY RENGKUNG, SE CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN MANOKWARI SELATAN PILKADA 2015 ------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM KHUSUS GERAKAN BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA HARAPAN SELURUH RAKYAT PAPUA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN, DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 NOMOR 18 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

Siaran Pers Kemendikbud: Hardiknas 2017, Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas Selasa, 02 Mei 2017

Siaran Pers Kemendikbud: Hardiknas 2017, Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas Selasa, 02 Mei 2017 Siaran Pers Kemendikbud: Hardiknas 2017, Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas Selasa, 02 Mei 2017 Mendikbud: Pembentukan Karakter Harus Menjadi Prioritas     Jakarta, Kemendikbud â Peringatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi, keduanya memiliki makna yang hampir mirip yakni pelimpahan

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi, keduanya memiliki makna yang hampir mirip yakni pelimpahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah sudah berjalan sejak diterbitkannya UU No 22/1999 dan 25/1999, menandakan sistem pemerintahan sudah beralih dari sentralisasi menjadi desentralisasi.

Lebih terperinci

MEMBENTUK SUMDER DAYA MANUSIA BERKUALITAS MELALUI LEADER CLASS

MEMBENTUK SUMDER DAYA MANUSIA BERKUALITAS MELALUI LEADER CLASS MEMBENTUK SUMDER DAYA MANUSIA BERKUALITAS MELALUI LEADER CLASS Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Memajukan Industri Kawasan Timur Indonesia Manado, 30 April 2015 Yth.: 1. Gubernur

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

I. Permasalahan yang Dihadapi

I. Permasalahan yang Dihadapi BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI

PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara Pada FISIP UPN Veteran Jawa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH +- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah KEMENTERIAN Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah Mei 2012 Dari BOS ke BOSDA: Dari Peningkatan Akses ke Alokasi yang Berkeadilan Program

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA. Oleh : RENALDO DELEON PAULUS

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA. Oleh : RENALDO DELEON PAULUS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA Oleh : RENALDO DELEON PAULUS Salah satu urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom adalah bidang pendidikan. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan dan terdiri dari tahap-tahap yang satu pihak bersifat

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA, PEMBENTUKAN DESA DARI WILAYAH KELURAHAN DAN PERUBAHAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEMS Surabaya SMA IPIEMS Surabaya telah mengalami banyak sekali perubahan dan perkembangan dalam sejarahnya yang relatif panjang. Dari perspektif

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata No.1359, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Dana Desa. Penetapan. Tahun 2018. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004

PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004 PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A. 2011 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004 Oleh : Elfa Sahrani Yusna Melianti ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah mengharuskan untuk diterapkannya kebijakan otonomi daerah. Meskipun dalam UUD 1945 disebutkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 126 ayat (1)

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENGUKUHAN PENGURUS LLI PROVINSI KALBAR PERIODE

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENGUKUHAN PENGURUS LLI PROVINSI KALBAR PERIODE 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENGUKUHAN PENGURUS LLI PROVINSI KALBAR PERIODE 2008-2013 Hari : Kamis Tanggal : 31 Juli 2008 Pukul : 11.00 WIB Tempat : Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG . BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR,

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 3 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi ke-32 yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 tanggal 24 September 2002. Secara de jure Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang Mengingat : a. bahwa Desa memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang, karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan setiap manusia. Dengan pendidikan

Lebih terperinci

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah Lampiran a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah 1. Bagaimana cara anda selaku Kepala Sekolah dalam memberikan pelimpahan dan distribusi kewenangan terhadap rekan kerja anda? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkembangan jaman telah berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana perkembangan ini telah membawa perubahan dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA B adan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Probolinggo menjalankan amanat Misi Kedua dari RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 2018 yaitu MEWUJUDKAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2017 i LEMBAR PENGESAHAN Kode Dokumen : 006/UN50.1.5.2/OT-DOK/2017 Revisi

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok

Lebih terperinci

BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

BAB 4 UPAYA MEREFLEKSIKAN PREFERENSI LOKAL DALAM PENYUSUNAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG

BAB 4 UPAYA MEREFLEKSIKAN PREFERENSI LOKAL DALAM PENYUSUNAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG 92 BAB 4 UPAYA MEREFLEKSIKAN PREFERENSI LOKAL DALAM PENYUSUNAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG 4.1 Penyusunan Prioritas Pembangunan Kota Pada Era Otonomi Daerah Penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 1 MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 TANGGAL 2 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA), MADRASAH ALIYAH (MA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI/SWASTA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menanggulangi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) Kode Pos Mamuju

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) Kode Pos Mamuju PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) 21295 Kode Pos 51911 Mamuju PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kebangkitan nasional tahun 1908, para pemimpin pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kebangkitan nasional tahun 1908, para pemimpin pergerakan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejak kebangkitan nasional tahun 1908, para pemimpin pergerakan kemerdekaan Indonesia dan para pendiri negara ini sangat sadar akan pentingnya pendidikan. Jika sebelum

Lebih terperinci

RAPAT EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN Rabu, 06 Pebruari 2008

RAPAT EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN Rabu, 06 Pebruari 2008 RAPAT EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN Rabu, 06 Pebruari 2008 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN, SERTA PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN ADAT ISTIADAT DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA ADAT MELAYU BELITONG KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN STATUS KAMPUNG PANARAGAN JAYA MENJADI KELURAHAN PANAGARAN JAYA KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

Pembangunan Desa di Era Otonomi Daerah

Pembangunan Desa di Era Otonomi Daerah Seiring dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka Penyelenggaraan pemerintahan di daerah khususnya kabupaten/kota dilaksanakan menurut asas otonomi dan tugas

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM MASYARAKAT HUKUM ADAT PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bagi suatu bangsa, peningkatan kualitas pendidikan sudah seharusnya menjadi prioritas pertama. Kualitas pendidikan sangat penting artinya, sebab hanya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 BUPATI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik

Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik Keuangan desa adalah barang publik (public goods) yang sangat langka dan terbatas, tetapi uang sangat dibutuhkan untuk membiayai banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang dilaksanakan terus-menerus untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Proses tersebut dilaksanakan

Lebih terperinci

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M)

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) (Edisi September 2011) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci