BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI"

Transkripsi

1 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pendidikan mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan dan di sisi lain kehidupan di masyarakat menentukan kebermaknaan hasil, untuk itu proses harus disesuaikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Terkait dengan perkembangan global abad ke-21, diarahkan untuk penyiapan sumber daya manusia berkualitas yang (1) memiliki pengetahuan/wawasan global yang bersifat integral aplikatif dan berorientasi pada proses dan nilai-nlai universal; (2) memiliki sikap/perilaku adaptif, inisiatif, proaktif, kritis, analitis, inovatif, dan kreatif; dan (3) memiliki keterampilan global melalui interaksi multibudaya yang berbasis teknologi informasi yang berlandaskan emotional skills. 3.1 Identifikasi Permasalahan Dalam membangun, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga di Kota Madiun dan untuk dapat menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing global di berbagai sendi kehidupan tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang ada. Adapun yang menjadi permasalahan di Kota Madiun dan harus dijawab adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun Bidang Kajian Capaia n/ Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Manajemen Pelayanan Pendidikan Baik 1. SPM 2. SNP 3. Standar Akuntasi Daerah 1. Sarana dan 2. Tenaga administrasi 1. Jaringan internet yang terkoneksi dengan server 1. Belum semua satuan jenjang SDN terkoneksi dengan sistem Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

2 untuk pengolahan keuangan dan aset 3. Ketrampilan akan penggunaan dan pemanfaatan TIK 4. Pengetahuan dan ke terhadap pentingnya SPM 5. Koordinasi antar instansi terkait Pemerintah Kota 2. Aplikasi pendataan yang sering berubah 3. Regulasi pemerintah yang berubahubah keuangan daerah untuk menyusun rencana kerja anggaran. 2. Masih lemahnya sumber daya manusia di dalam melakukan penyusunan anggaran. 3. Masih rendahnya SDM di jenjang PAUD dalam melaksanakan pendataan berbasis internet. 4. Masih rendahnya validatas pelaporan aset 5. Pencapaian SPM Bidang Pendidikan Dasar yang belum sesuai ketetapan nasional. 6. Belum semua dasar negeri melaksanakan PPDB online. 7. Belum optimalnya pemanfaatan web sebagai media informasi. Mutu Tenaga Pendidik dan Ke Angka cukup 1. SPM 2. SNP 1. Peta guru 2. Pengetahuan pendidik dan ke terhadap pentingnya SPM 3. Data base guru dan pengawas 4. Peningkatan kompetensi trnaga pendidik dan ke 1. Regulasai pemerintah 2. Penetapan kuota PLPG 1. Belum meratanya distribusi guru pada jenjang SD, SMP dan SMA/SMK. 2. Kualifikasi Pendidikan guru masih belum sesuai SPM dan SNP. 3. Kompetensi guru belum optimal 4. Kompetensi kepala yang kurang memadai Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

3 Wajib Belajar Pendidikan Dasar Belum optimal 1. SPM 2. SNP 3. MDGs 4. Sarana dan 5. Bekerjasama dengan instansi terkait 6. Proses pembelajara n di 7. Ketersedian pendidik dan ke yang bermutu 1.Minat masyarakat untuk di lembaga berbasis agama meningkat. 2. MI/Lembaga swasta menerima murid baru dengan jumlah yang sangat banyak 3. Penetapan biaya 5. Profesionalisme guru yang belum optimal 6. Pemetaan karir guru yang belum tersedia. 7. Jumlah guru untuk beberapa mata pelajaran berlebih dan untuk mata pelajaran tertentu kurang. 8. Belum tersedianya administrasi pada jenjang SD. 9. Kurangnya ke seperti perpustakaan, laboratarium dan kebersihan. 10. Kompetensi pendidik masih belum optimal. 11. Belum optimalnya kompetensi pengawas dalam melaksanakan tugas kepengawasa 12. Belum terpenuhinya rasio pengawas dengan jumlah binaan. 1. Jumlah siswa dasar yang cenderung menurun setiap tahunnya. 2. Masih tingginya biaya di PAUD formal atau Taman Kanak-Kanak. 3. Masih belum optimalnya mutu siswa dalam penguasaan materi Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

4 Pendidikan Menengah Belum optimal 1. SNP 2. MDGs 3. EFA 8. Biaya Operasional 1. Sarana dan 2. Proses di 3. Ketersedian pendidik dan pada lembaga swasta 4. Semakin majunya perdidikan di kabupaten/kot a di luar Kota Madiun 1. Perkembangan TIK yang pesat 2. Semakin majunya perdidikan di kabupaten/kot a di luar Kota Madiun 4. Adanya kecenderungan menurunnya capaian ratarata Ujian Nasional 5. Belum optimalnya kiprah siswa siswa Kota Madiun dalam perlombaanperlombaan yang diikuti baik akademik maupun non akademik. 6. Belum semua memenuhi SPM 7. Belum adanya unggul di Kota Madiun. 8. Fasilitas yang belum memadai yaitu : jumlah yang masih kurang, distribusi yang tidak merata, dan terdapat kesenjangan antara yang satu dengan yang lain. 9. Adanya disparitas kualitas antara negeri dan swasta. 10. Masih ada lembaga Taman Kanak-Kanak yang sarana nya belum sesuai dengan standar yang ditetapkan. 1. Masih belum optimalnya mutu siswa dalam penguasaan materi. 2. Adanya kecenderungan Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

5 ke yang bermutu 4. Biaya Operasional 5. Bekerjasama dengan dunia usaha dan indistri 3. Adanya perguruan tinggi negeri di Kota Madiun menurunnya capaian ratarata Ujian Nasional 3. Belum optimalnya kiprah siswa siswa Kota Madiun dalam perlombaanperlombaan yang diikuti baik akademik maupun non akademik. 4. Belum semua memenuhi SNP 5. Belum adanya unggul di Kota Madiun. 6. Belum semua negeri memiliki laboratarium Bahasa 7. Adanya disparitas kualitas antara negeri dan swasta. 8. Masih terdapat anak putus utamanya pada SMK 9. Serapan lulusan pada lapangan kerja yang sesuai dengan program kejuruan di SMK masih rendah. 10. Belum optimalnya lulusan SMA yang diterima di perguruan tinggi negeri 11. Kurang tergalinya potensi dukungan dari berbagai kalangan, termasuk dunia usaha dan industry terhadap. Dan Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

6 Pendidikan Non Formal, Pembinaan Kepemudaan dan Keolah ragaan Belum optimal 1. SNP 1. Sarana dan Non formal 2. Sarana dan olah raga 3. Tenaga pelatih olah raga yang profesional 4. Ketersedian pendidik Non formal bermutu 5. Data base perpustakaan berbasis TIK 1. Minat masyarakat terhadap olah raga 2. Acara kejuaraan di luar pemerintah 3. Partisipasi instansi terkait juga perguruan tinggi negeri ataupu swasta yang ada di Kota Madiun. 1. Belum meratanya sebaran siswa PAUD 2. Masih rendahnya kualifikasi dan kompetensi pendidik PAUD Non formal 3. Sarana dan pada PAUD non formal masih kurang. 4. Masih minimnya prestasi keolahragaan yang dicapai di tingkat Propinsi dan Nasional. 5. Belum ada unggulan cabang olah raga yang menjadi potensi Kota Madiun. 6. Masih sedkitnya sarana dan prasaran aolahraga yang tersedia. 7. Belum tersedia data base perpustakaan di semua jenjang dan jalur 8. Masih rendahnya kompetensi perpustakaan di. 9. Belum semua memeiliki ruang perpustakaan. 10. Masih rendahnya kualifikasi dan kompetensi Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

7 Kebudayaan Baik SPM Kesenian 1. Sarana dan fasilitas kesenian 2. Tenaga pelatih Seni yang profesional 3. Sumber daya Manusian yang berkualifikasi seni sejarah 4. Data base seni daerha dan cagar budaya. 1. Minat masyarakat terhadap budaya 2. Dewan Kesenian 3. Partisipasi instansi terkait pendidik PAUD Non formal 1. Belum lengkapnya fasilitas kesenian yang dimilki Kota Madiun 2. Belum adanya budaya lokal yang menjadi ikon Kota Madiun 3. Kurang beragamnya kegiatan kegiatan di bidang kebudayaan 4. Masih sedikitnya pagelaran seni dan lomba kesenian yang dilaksanakan. 5. Belum maksimalnya promosi seni khas Kota Madiun. 6. Belum optmimalnya pemeliharaan dan penggalian cagar budaya Kota Madiun Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelayanan oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun utamanya dalam pemenuhan SPM Pendidikan Dasar dan SPM Kesenian serta Standar Nasional Pendidikan berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Masih kurangnya sarana dan pada lembaga PAUD, lembaga swasta jenjang SD, SMP dan SM; 2. Belum optimalnya pencapaian SPM dan SNP; 3. Masih adanya disparitas mutu antara lembaga negeri dan swasta; 4. Kurangnya kualifikasi dan kompetensi pendidik dan ke; 5. Kurangnya ke di jenjang dasar, termasuk belum terpenuhinya rasio jumlah lembaga dengan jumlah pengawas ; 6. Belum meratanya sebaran pendidik terhadap kebutuhan ; 7. Kurangnya daya saing peserta didik di bidang sains kesenian dan olahraga; Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

8 8. Belum maksimalnya hasil ; 9. Belum optimalnya penerapan menajemen di ; 10. Belum optimalnya kemitraan atau kerjasama yang sinergis dengan dunia usaha, dunia industri, dan perguruan tinggi 11. Masih kurangnya frekuensi dan intensitas penyelenggaraan festival seni dan budaya; 12. Kurang terpromosikannya budaya lokal; 13. Kurangnya sarana pagelaran seni dan budaya yang representatif; 14. Kurangnya pemeliharaan benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan; 15. Kurangnya pelestarian seni dan budaya tradisional yang berciri khas Kota Madiun; 16. Masih sedikitnya jumlah sarana olah raga yang meliputi lapangan olah raga, dan gelanggang olah raga; 17. Masih kurangnya pembinaan terhadap potensi olahraga yang ada. Dari permasalahan di atas maka langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu : 1. Pemenuhan sarana dan yang memadai pada lembaga PAUD, dan lembaga swasta jenjang SD, SMP, SM; 2. Pemenuhan pencapaian SPM dan SNP sesuai target nasional; 3. Meminimalisir kesenjangan mutu lembaga negeri dan swasta; 4. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan ke; 5. Pemenuhan ke di jenjang Sekolah Dasar termasuk rasio Pengawas; 6. Pendistribusian pendidik dan ke sesuai kebutuhan; 7. Meningkatkan proses dan hasil sehingga peserta didik dapat bersaing di segala bidang dan berskala regional, nasional ataupun internasional; 8. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan warga terhadap manajemen ; 9. Meningkatkan kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha, dunia undustri dan perguruan tinggi; 10. Meningkatkan frekuensi dan intensitas penyelenggaraan festifal seni dan budaya lokal; Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

9 11. Meningkatkan promosi budaya lokal; 12. Pemenuhan sarana dan pagelaran seni dan budaya; 13. Meningkatkan pemeliharaan dan melestarikan benda, situs dan kawasan cagar budaya; 14. Meningkatkan jumlah sarana olah raga yang meliputi lapangan olah raga, dan gelanggang olah raga; 15. Meningkatkan pembinaan terhadap potensi olahraga yang ada. 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih Dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun harus mengacu pada visi misi dan program Walikota Madiun. Adapun visi dan misinya adalah sebagai berikut : Visi Kota Madiun: Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera Visi tersebut memiliki makna yang sangat mendasar serta strategies sebagai landasan bagi seluruh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di Kota Madiun. Selain itu visi tersebut juga merupakan target capaian yang menjadi keinginan dan cita-cita serta impian yang akan diwujudkan dalam lima tahun ke depan. Sedangkan misi Kota Madiun dalam RPJMD tahun adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi masyarakat 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik 4. Meningkatkan dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dari visi dan misi di atas yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun secara jelas dijabarkan dalam tabel berikut ini : Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

10 Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi : Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera Faktor No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Misi 4 : Meningkatkan dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat Program : 1. Pendidikan Anak Usia Dini 2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 3. Pendidikan Menengah 4. Pendidikan Non Formal 5. Peningkatan Mutu Pendidik Pendidik dan Tenaga Ke 6. Manajemen Pelayanan Pendidikan 7. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK- PLK) 8. Pembinaan Pemuda dan Olah Raga. 9. Pengembangan Nilai Budaya. 10. Pengelolaan Kekayaan Budaya. 11. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Sekolah 1. Pentingnya peningkatan mutu yang meliputi sarana,, pendidik, ke dalam proses sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu, kompetitif, berakhlak mulia dan berbudaya. 2. Pentingnya pendayagunaa n TIK dalam penyelenggara an 3. Perlunya peningkatan Fasiltas seni 4. Perlunya pemeliharaan dan pelestarian budaya lokal Kota Madiun Terbatasnya sarana dan yang ada di utamanya swasta Peraturan pemerintah seperti Kurikulum yang sering berubah Masih ada pendidik yang kualifikasi dan kompetensi nya tidak relevan dengan peraturan yang ditetapkan Kurangnya daya saing peserta didik Belum semua memiliki IT yang berkualias. Terbatasnya sarana dan seni yang ada Terbatasnya kekayaan budaya lokal yang dimiliki Masih rendahnya minat masyarakat Tersedianya SPM dan SNP sebagai acauan dalam pemenuhan sarana dan. Tersedianya dana APBN dan APBD yang cukup besar untuk pengadaan sarana dan Perkembangan TIK yang cepat mempermudah dalam mengakses informasi Partisipasi aktif dari dunia usaha, dunia industri dan perguruan tinggi. Tersedianya SPM Kesenian sebagai acauan pemenuhan standar Tersedianya dana APBD yang cukup ntuk pengadaan sarana kesenian dan pemelihrana Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

11 5. Perlunya peningkatan sarana dan olahraga serta pembinaan kepemudaan yang lebih bermutu. terhadap kesenian dan budaya lokal Terbatasnya sarana olahraga yang ada Belum optimalnya penggalian olahragawan Belum tersedianya pelatih yang berkualitas Belum tergalinya cabang olah raga yang menjadi unggulan cagar budaya lokal Terdapat Dewan Kesenian sebagai mitra budaya Tersedianya dana APBD yang cukup untuk meningkatkan kualitas sarana dan olah raga Tersedia olahraga seperti stadion yang representatif Berdasarkan tabel diatas, maka visi dan misi Kepala Daerah Kota Madiun terpilih periode terutama misi ke 4 (empat) yaitu Meningkatkan dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat berkaitan erat dan bersinergi dengan tugas pokok Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun yaitu sebagai unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksanakan urusan, urusan kebudayaan dan urusan kepemudaan dan Olah Raga dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. perumusan kebijakan teknis di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga berdasarkan peraturan perundang-undangan; 2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga; 3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga; Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

12 4. pelaksanaan pembinaan UPTD; 5. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dari perumusan Visi dan Misi tersebut di atas, maka program-program yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendididkan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun terdiri dari 11 (sebelas) Program yang meliputi : 1. Pendidikan Anak Usia Dini 2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 3. Pendidikan Menengah 4. Pendidikan Non Formal 5. Peningkatan Mutu Pendidik Pendidik dan Tenaga Ke 6. Manajemen Pelayanan Pendidikan 7. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) 8. Pengembangan Nilai Budaya. 9. Pengelolaan Kekayaan Budaya. 10. Pembinaan Pemuda dan Olah Raga. 11. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Sekolah 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi mengemukakan apa saja faktorfaktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota. Identifikasi faktor tersebut dapat disusun pada tabel berikut: Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

13 Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Faktor No Sasaran Jangka Menengah K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kualifikasi untuk Pendidik PAUD formal (TK/TKLB ) diharapkan 85% ber minimal S1/D4 dan 85% bersertifikat, sedangkan untuk Pendidik PAUD nonformal telah dilatih sekurang-kurangnya 55%. Sekurang-kurangnya 60% Kab/Kota telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SD 1:20 sampai 1 : 28 dan SMP 1:20 sampai 1:31 Sekurang-kurangnya 75% SMA/SMALB dan 70% melaksanakan e Belum semua Pendidik Paud formal ber S1 atau baru mencapai 77%, dan Pendidik PAUD nonformal yang telah dilatih belum mencapai 55% Rasio pendidik dan peserta didik untuk jenjang dasar di atas standar nasional yaitu 1 : 13 Masih ada lembaga SMK yang belum melaksanakan e utamanya pada lembaga swasta Masih rendahnya minat pendidik untuk melanjutkan ke S1 Mahalnya biaya S1 Terbatasnya kuota seritifikasi Terbatasnya kuota peserta pelatihan bagi Pendidik Non formal Jumlah pendidik yang berlebih, namun disisi lain ada yang kurang untuk mata pelajaran tertentu Jumlah peserta didik trendnya cenderung menurun atau berkurang Terbatasnya sarana berbasis TIK yang dimiliki ileh Kurangnya kompetensi guru dalam menerapkan berbasi TIK Tersedianya dana APBN dan APBD untuk pelaksanaan sertifikasi dan pelatihan pendidik PAUD Terdapat perguruan tinggi yang membuka program studi ke PAUD di Kota Madiun. Jumlah lembaga yang relatif sedikit Tidak adanya penambahan pendidik baru Tersedianya dana bantuan penyelenggera an bagi negeri dan dana hibah bagi swasta Adanya kegiatan peningkatan kompetensi guru falam Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

14 Permasalahan Pelayanan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun berdasarkan Sasaran Renstra K/L anatara lain yaitu Belum semua Pendidik Paud formal ber S1 atau baru mencapai 77% dan Pendidik PAUD nonformal yang telah dilatih belum mencapai 55%, Rasio pendidik dan peserta didik untuk jenjang dasar di atas standar nasional yaitu 1 : 13, serta masih ada lembaga SMK yang belum melaksanakan e utamanya pada lembaga swasta. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun tidak lepas dari Dokimen Rencana Tata Ruang Wilayah. Rencana penataan ruang wilayah Kota Madiun mempunyai visi sebagai berikut : Terwujudnya Penataan Ruang yang Mengakomodasi terhadap Peluang Investasi dalam Rangka Menciptakan Kota Madiun Sebagai Pusat Perkembangan Ekonomi Jawa Timur Bagian Barat. Untuk mewujudkan visi penataan ruang tersebut maka lebih lanjut dirumuskan misi sebagai berikut : a. Mewujudkan pusat-pusat pelayanan ekonomi sekala regional. b. Mewujudkan pengembangan sarana wilayah dalam rangka mendorong peluang investasi dan pemerataan wilayah. c. Mewujudkan keseimbangan fungsi budidaya dan fungsi lindung dalam upaya membentuk Kota Madiun yang berkelanjutan. d. Mewujudkan kepastian hukum dan peran serta masyarakat dalam mendorong kegiatan yang produktif. Jika ditinjau dari implikasi rencana tata ruang dan kajian lingkungan hidup strategis, maka yang menjadi faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga akan ditelaah dan diuraikan dalam tabel dibawah ini: Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

15 Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Faktor No Rencana Tata Ruang Wilayah Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kawasan Pendidikan Terpusatnya satuan yang lebih berkualitas dan diminati masyarakat di tengah Kota Masih adanya disparitas mutu antara lembaga Pola pikir masyarakat akan favorit Wilayah Kota Madiun yang relatif terjangkau hanya terdiri 3 kecamatan Akses jalan yang mudah dan bagus Adanya regulasi tentang SPM dan SNP Sosialisai kepada masyarakat akan mutu yang merata Permasalahan Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun berdasarkan telaahan rencana tata ruang wilayah adalah terpusatnya satuan yang lebih berkualitas dan diminati masyarakat di tengah Kota. Kota Madiun yang hanya terdiri dari tiga kecamatan dan sebaran penduduknya hampir merata di tiga kecamatan pada dasarnya di semua wilayah tersebar merata pelayanan baik jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK. Sedangkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah. Berikut adalah tabel faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya : Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

16 Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Faktor No Kajian Lingkungan Hidup Strategis Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Lingkungan Hijau Belum semua menerapkan berbasis lingkungan hijau Kesadaran akan pentingnya berbasis lingkungan hijau masih kurang Beberapa tidak memiliki ruang terbuka yang memadai Sosialisai kepada akan pentingnya ramah lingkungan Terdapat yang menjadi juara nasional dalam Lomba Lingkungan Sekolah Sehat Permasalahan Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup strategis adalah belum semua menerapkan berbasis lingkungan hijau. Namun demikian ada beberapa di Kota Madiun yang memiliki prestasi nasional dalam melaksanakan berbasis lingkungan yaitu sebagai juara nasional dalam Lomba Lingkungan Sekolah Sehat. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi yang lain untuk menerapkan berbasis lingkungan. 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Dalam menentukan isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun ada beberapa hal yang menjadi acuan dari pelayanan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun yaitu : 1. Gambaran pelayanan ditinjau Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun ditinjau dari tugas pokok dan fungsinya sebagai unsur pelaksana Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

17 otonomi daerah yang melaksanakan urusan, urusan kebudayaan dan urusan pemuda dan olahraga sebagaimana teruang dalam Peraturan Daerah Nonor 35 tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga, yang menyelenggarakan fungsi yaitu a) Perumusan kebijakan teknis di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga berdasarkan peraturan perundang-undangan; b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga; d) pelaksanaan pembinaan UPTD; dan e) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Ditinjau dari sasaran jangka menengah pada Renstra Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bahwa masih ada permasalahan pelayanan dalam imlikasinya, serta implikasi RTRW dan KLHS bagi pelayanan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun. Dari uraian di atas dan dengan menggunakan konsep dan prinsip manajemen analisis SWOT yang meliputi kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Oportunities) serta tantangan (Threats), maka isu-isu stragis Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun tahun dapat di identifikasikan sebagai berikut : 1. Bidang Urusan Pendidikan 1) Kurangnya sarana dan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan untuk kegiatan bermutu dengan menekankan berkarakter dan keseimbangan antara olah pikir, olah rasa, olah hati dan olah raga. 2) Kurangnya kualitas lulusan dan prestasi siswa dalam lomba-lomba tingkat regional dan nasional baik di bidang akademik maupun non akademik. 3) Kurangnya ke/ administrasi utamanya di jenjang Sekolah Dasar. 4) Kurangnya kualifikasi dan kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, kompetensi manajerial kepala, dan kompetensi kepengawasan Pengawas Sekolah serta bersertifikat pendidik. 5) Kurangnya pemanfaatan TIK dalam kegiatan belajar mengajar dan pengelolaan serta akses informasi berbasis TIK. Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

18 6) Kurangnya kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha, dunia industri dan perguruan tinggi. 7) Belum optimalnya manajemen pelayanan. 2. Bidang Urusan Kepemudaan dan Olah Raga 1) Kurangnya pembinaan kepemudaan dan olah raga yang berkualitas. 2) Masih belum optimalnya prestasi di tingkat propinsi dan nasional untuk bidang olah raga. 3) Kurangnya sarana dan keolahragaan yang memadai. 3. Bidang Urusan Kebudayaan 1) Kurangnya promosi kesenian khas budaya daerah. 2) Belum optimalnya sarana pengembangan budaya dan kesenian daerah. Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Beberapa permasalahan yang masih dihadapi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan dapat dilihat dari indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan berisikan Isu-isu strategis yaitu isu-isu yang berkaitan dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tugas dan kewajiban pemerintah adalah menciptakan regulasi pelayanan umum, pengembangan sumber daya produktif, menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat,

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN I. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PASAR KOTA MADIUN Isu-isu strategis berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013 NO. 1 Prioritas 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan yang Lebih baik

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Nama SKPD : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Visi : Terwujudnya Layanan Pendidikan, Pemuda Olahraga Rote Ndao yang berkembang, bermutu, unggul terjangkau Misi : 1 Memperluas

Lebih terperinci

RENSTRA SKPD JAKARTA, 2013 DR. ASROPI, SIP, MSI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

RENSTRA SKPD JAKARTA, 2013 DR. ASROPI, SIP, MSI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RENSTRA SKPD JAKARTA, 2013 DR. ASROPI, SIP, MSI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya pengelolaan faktor kependudukan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, agar upaya pengelolaan tersebut dapat berhasil maka aspek pemanfaatan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan memantapkan pembangunan

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan hasil rapat Koordinasi Daerah Pembangunan Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

[TT2] (MDGs), Education For All (EFA), dan Education for. sasaran-sasaran Millenium Development Goals. Memenuhi komitmen global untuk pencapaian

[TT2] (MDGs), Education For All (EFA), dan Education for. sasaran-sasaran Millenium Development Goals. Memenuhi komitmen global untuk pencapaian Keterkaitan dengan Tantangan L1.1 Daftar Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Tahun 2010--2014 Aspek Akar Permasalahan Rekomendasi Stakeholder Peraturan Turunan Belum tersedianya peraturan perundangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMETASI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu upaya pelaksanaan disentralisasi dan otonomi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun Anggaran : 2014 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2014 Realisasi

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 3.1 Visi dan Misi Kementerian Pendidikan Nasional Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan dengan visi

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan nasional adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang

Lebih terperinci

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan kewajiban

Lebih terperinci

OUTLINE RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

OUTLINE RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN OUTLINE RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2016-2021 Purworejo, 1 September 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra PERANGKAT

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah Dari seluruh pelayanan dokumen kependudukan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 45 mengamanatkan Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT RENSTRA KEMDIKBUD TAHUN (Artikel 24)

ANALISIS SWOT RENSTRA KEMDIKBUD TAHUN (Artikel 24) ANALISIS SWOT RENSTRA KEMDIKBUD TAHUN 2010-2014 (Artikel 24) O L E H : S U B I S U D A R T O Renstra perlu dianalisis melalui Analisis SWOT Sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data 50 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode 2001-2012. Data

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh

Lebih terperinci

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD

Lebih terperinci

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN I. Arah Kebijakan 1. Menyediakan pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh anak usia

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Rencana Strategis (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. Tinjauan Substansi RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Masalah Kepemudaan Terdapat beberapa Permasalahan Kepemudaan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Pada bagian identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Pada bagian identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah atau disingkat dengan Renstra SKPD merupakan suatu produk perencanaan yang dihasilkan melalui tahapan proses penyusunan yang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

Rencana Kerja (Renja) SKPD 2015 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja (Renja) SKPD 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Makna Insan Cerdas Komprehensif

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Makna Insan Cerdas Komprehensif BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan bangsa dan sejalan dengan visi pendidikan nasional, maka visi pembangunan

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia

Lebih terperinci

MASALAH DAN ISU STRATEGIS PENDIDIKAN

MASALAH DAN ISU STRATEGIS PENDIDIKAN MASALAH DAN ISU STRATEGIS PENDIDIKAN Dalam rangka : PENYUSUNAN RENCANA KEBIJAKAN DAN PROGRAM SUBDINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN TINGGI BANTEN TUJUAN Menyelaraskan persepsi dan pemahamaman pemerintah

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Jambi, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA

TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Visi adalah gambaran atau pandangan tentang masa depan yang diinginkan. Dalam konteks perencanaan, visi merupakan rumusan umum mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang dalam bab pendahuluan ini adalah untuk mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129a/U/2004 TENTANG BIDANG PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010 NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro VISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TERWUJUDNYA INSAN CERDAS, KOMPERHENSIP DAN BERBUDAYA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENOPANG

Lebih terperinci

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KABUPATEN/KOTA

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KABUPATEN/KOTA SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru

BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru Kondisi saat ini peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN SEKOLAH LUAR BIASA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategi berdasarkan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan mengemukakan beberapa isu strategis

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau ada beberapa isu strategis yang krusial yang

Lebih terperinci

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. A. Rasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi bidang politik di Indonesia pada penghujung abad ke 20 M telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor pendidikan, yang secara umum bertumpu

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 Visi Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan bangsa dan sejalan dengan visi pendidikan nasional, maka visi pembangunan pendidikan di Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Kelembagaan Struktur Organisasi

1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Kelembagaan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dibentuk berdasarkan Peraturan Kabupaten Sumbawa Barat (Dikbudpora KSB) dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA KATA PENGANTAR Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan pada hakekatnya merupakan miniatur kehidupan, Hal ini dapat dikatakan demikian karena didalam aktifitas kepemudaan dan keolahragaan terdapat aspek-aspek

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana dan terukur. Upaya

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG RPJMD 2010-2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci