BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUKAMARA

Transkripsi

1 BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 32 Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Kabupaten Sukamara, perlu ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Sukamara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sukamara tentang Tugas dan Fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Sukamara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1547); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 ) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254); 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 6); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 9). 2

3 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI SUKAMARA TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUKAMARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Sukamara. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Sukamara beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan di Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Sukamara. 5. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dalam lingkup Pemerintah Daerah. 7. Kantor Ketahanan Pangan adalah Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Sukamara; 8. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Ketahanan Pangan; 9. Dewan Ketahanan Pangan adalah Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sukamara; 10. Kelompok Kerja adalah Kelompok Kerja Dewan Ketahanan Pangan; BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Sukamara. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Susunan organisiasi Kantor Ketahanan Pangan terdiri dari: 1. Kepala Kantor; 2. Subbagian Tata Usaha; 3. Seksi, terdiri dari : a. Seksi Ketersediaan, Distribusi dan Sistem Kewaspadaan Pangan; b. Seksi Pengembangan dan Keamanan Konsumsi Pangan; c. Seksi Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat; 4. Kelompok Jabatan Fungsional. 3

4 Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Bagian Kesatu Kantor Ketahanan Pangan Pasal 5 Kantor Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan Ketahanan Pangan dalam bidang penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, konsumsi dan keamanan pangan, pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi, dan pemberdayaan kelembagaan ketahanan pangan. Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Kantor Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan kabupaten; 2. Perumusan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan 3. Pengkoordinasian, pengkajian dan pengembangan sistem penyediaan 4. Pemantauan dan pengkajian distribusi 5. Pengkoordinasian dan pengkajian cadangan 6. Pembinaan dan pengembangan penganekaragaman pangan dan gizi; 7. Pengkajian dan pengembangan konsumsi pangan dan gizi; 8. Pengkordinasian, pengkajian dan analisis keamanan pangan dan gizi; 9. Pengkoordinasian pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi; 10. Pengkajian dan pengembangan pemberdayaan kelembagaan ketahanan pangan masyarakat; 11. Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia aparat dan petani pemangku kepentingan ketahanan 12. Fasilitasi data dan informasi ketahanan 13. Pemberian motivasi peran serta masyarakat dalam ketahanan 14. Penumbuhan, pengembangan, pembinaan dan penguatan modal usaha kelembagaan ketahanan pangan masyarakat; 15. Fasilitasi operasional Dewan Ketahanan Pangan dan Kelompok Kerja; 16. Pelaksanaan administrasi keuangan, perlengkapan dan kepegawaian Kantor Ketahanan Pangan; 17. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kantor Ketahanan Pangan mempunyai wewenang sebagai berikut: 4

5 1. Menyusun perumusan kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan kabupaten; 2. Menyusun perumusan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan 3. Melakukan identifikasi kelompok rawan 4. Melakukan identifikasi potensi sumberdaya produksi 5. Melakukan identifikasi dan pengkajian keragaman potensi pangan masyarakat, 6. Melakukan identifikasi dan pengkajian cadangan 7. Melakukan koordinasi penanganan penyaluran pangan untuk kelompok rawan 8. Melakukan pencegahan, pengendalian dan penanggulangan masalah pangan dan gizi sebagai akibat penurunan akses pangan, mutu, gizi, ketersediaan dan keamanan 9. Menyusun pengaturan dan pengembangan penganekaragaman produk pangan dan cadangan pangan pokok tertentu; 10. Melakukan pembinaan dan monitoring cadangan pangan masyarakat; 11. Melakukan pengumpulan data dan analisis informasi ketahanan pangan kabupaten untuk penyusunan kebijakan ketahanan pangan tingkat provinsi dan nasional. 18. Mengkoordinasikan, mengkaji dan mengembangkan sistem ketersediaan 19. Melaksanakan pemantauan dan pengkajian distribusi 20. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan pemberdayaan kelembagaan ketahanan pangan masyarakat; 21. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia aparat dan petani pemangku kepentingan ketahanan 22. Memberikan motivasi peran serta masyarakat dalam ketahanan 23. Melaksanakan penumbuhan, pengembangan, pembinaan dan penguatan modal usaha kelembagaan ketahanan pangan masyarakat; 24. Memberikan fasilitasi atas operasional dan fungsional tugas-tugas Dewan Ketahanan Pangan dan Kelompok Kerja. 25. Melaksanakan administrasi keuangan, perlengkapan dan kepegawaian Kantor Ketahanan Pangan; 26. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Kepala Kantor Pasal 8 Kantor Ketahanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 9 Kepala Kantor mempunyai tugas: 1. Membantu Bupati dalam Urusan Ketahanan Pangan; 2. Melaksanakan fungsi kesekretariatan dan fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan dan Kelompok Kerja; 3. Memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan Kantor Ketahanan Pangan. 5

6 Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kepala Kantor mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan dalam mewujudkan ketahanan pangan kabupaten; 2. Kesekretariatan dan fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan dan Kelompok Kerja; 3. Pemimpin, perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan Kantor Ketahanan Pangan. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Kepala Subbagian Tata Usaha Pasal 11 Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian Tata Usaha yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. Pasal 12 Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas Kesekratriatan Dewan Ketahanan Pangan, menyelengarakan urusan penyusunan program, kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan urusan dalam. Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi: 1. Fasilitasi operasional Dewan Ketahanan Pangan; 2. Melaksanakan penyiapan bahan dan fasilitasi rapat Dewan Ketahanan Pangan; 3. Mengkoordinasikan program kerja Seksi-seksi sebagai bahan perencanaan Kantor Ketahanan Pangan; 4. Mengkoordinasikan kegiatan Seksi-seksi; 5. Pelaksanaan pelayanan teknis dan administrasi kepada Kepala Kantor dan Kepala Seksi; 6. Pelaksanaan urusan surat-menyurat dan tata kearsipan Kantor Ketahanan Pangan; 7. Pelaksanaan Administrasi Keuangan, Perlengkapan dan Kepegawaian Kantor Ketahanan Pangan; 8. Pengumpulan data, pengolahan data, analisis, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kantor Ketahanan Pangan. Bagian Keempat Seksi Ketersediaan, Distribusi dan Sistem Kewaspadaan Pangan Pasal 14 Seksi Ketersediaan, Distribusi dan Sistem Kewaspadaan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertangung jawab kepada Kepala Kantor. 6

7 Pasal 15 Kepala Seksi Ketersediaan, Distribusi dan Sistem Kewaspadaan Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Ketahanan Pangan di bidang pengembangan ketersediaan, distribusi dan sistem kewaspadaan pangan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugasnya tersebut, Seksi Ketersediaan, Distribusi dan Sistem Kewaspadaan Pangan mempunyai fungsi: 1. Melaksanakan kebijakan, pengkajian dan koordinasi pengembangan ketersediaan pangan. 2. Melaksanakan pengkajian, koordinasi dan pemantauan sistem distribusi pangan. 3. Melaksanakan pengkajian, pengembangan, koordinasi dan penyebarluasan informasi sistem kewaspadaan pangan dan gizi. 4. Melakukan identifikasi kelompok rawan 5. Melakukan identifikasi potensi sumberdaya produksi 6. Melakukan identifikasi dan pengkajian keragaman potensi pangan masyarakat; 7. Melakukan identifikasi dan pengkajian cadangan 8. Melakukan koordinasi penanganan penyaluran pangan untuk kelompok rawan 9. Menyusun pengaturan dan pengembangan penganekaragaman produk pangan dan cadangan pangan pokok tertentu; 10. Melakukan pembinaan dan monitoring cadangan pangan masyarakat; 11. Mengkoordinasikan, mengkaji dan mengembangkan sistem ketersediaan 12. Melakukan Analisa Ketersediaan Pangan berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH); 13. Melakukan penyusunan dan sosialisasi Neraca Bahan Makanan (NBM); 14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kelima Seksi Pengembangan Konsumsi dan Keamanan Pangan dan Gizi Pasal 17 Seksi Pengembangan Konsumsi dan Keamanan Pangan dan Gizi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala kantor. Pasal 18 Kepala Seksi Pengembangan Konsumsi dan Keamanan Pangan dan Gizi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Ketahanan Pangan di bidang pengembangan konsumsi dan keamanan pangan dan gizi. Pasal 19 Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pengembangan Konsumsi dan Keamanan Pangan dan Gizi mempunyai fungsi: 7

8 1. Melakukan koordinasi pencegahan, pengendalian dan penanggulangan masalah pangan dan gizi sebagai akibat penurunan akses pangan, mutu, gizi, ketersediaan dan keamanan 2. Melaksanakan pengkajian, analisa da pengembangan pola konsumsi; 3. Melaksanakan pengembangan teknologi pangan lokal; 4. Melaksanakan identifikasi dan pengembangan sumber pangan potensial non beras; 5. Melaksanakan identifikasi, pengkajian dan pengembangan makanan tradisional dan spesifik daerah; 6. Melakukakan pengembangan diversifikasi pangan dan gizi; 7. Sosialisasi konsumsi beragam, bergizi dan berimbang (3B); 8. Pengembangan dan kampanye Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI), makanan khas nusantara, makanan khas daerah dan pangan lokal; 9. Melaksanakan koordinasi pengembangan industri pengolahan 10. Melaksanakan koordinasi peningkatan mutu dan penganekaragaman produk olahan pangan, mutu kemasan dan pelabelan produk 11. Mendorong, membina dan memfasilitasi sertifikasi produk olahan 12. Melaksanakan koordinasi peningkatan kompetensi sumberdaya manusia pelaku usaha pengolahan pangan, antara lain melalui kursus, pelatihan, pendidikan non formal, magang, studi banding; 13. Melaksanakan koordinasi sosialisasi, pemantauan, pengkajian dan analisa keamanan pangan olahan; 14. Melaksanakan koordinasi sosialisasi, pengkajian dan analisa keamanan pangan khusus jajanan anak sekolah; 15. Melaksanakan koordinasi sosialisasi perbaikan gizi anak usia sekolah melalui pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMTAS); 16. Melaksanakan koordinasi sosialisasi dan perbaikan gizi balita melalui penyuluhan gizi dan pemberian makanan tambahan kepada Balita di POSYANDU; 17. Melaksanakan koordinasi, pengkajian dan analisa keamanan pangan produk pertanian dari pengaruh residu pestisida dan bahan-bahan kimia berbahaya lainnya; 18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya; Bagian Keenam Seksi Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat Pasal 20 Seksi Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. Pasal 21 Kepala Seksi Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Ketahanan Pangan di bidang pemberdayaan ketahanan pangan masyarakat. Pasal 22 Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat mempunyai fungsi: 1. Melaksanakan pengkajian dan koordinasi dalam rangka pemberdayan ketahanan pangan masyarakat; 8

9 2. Melaksanakan pengkajian dan koordinasi dalam rangka fasilitasi pembiayaan usaha ketahanan 3. Melaksanakan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan 4. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan pemberdayaan kelembagaan ketahanan pangan masyarakat; 5. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia aparat dan petani pemangku kepentingan ketahanan 6. Memberikan motivasi peran serta masyarakat dalam ketahanan 7. Melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan ketahanan pangan kepada aparat dan pelaku usaha baik perorangan maupun kelompok yang berprestasi dalam mendukung mewujudkan ketahanan pangan daerah; 8. Melaksanakan penumbuhan, pengembangan, pembinaan dan penguatan modal usaha kelembagaan ketahanan pangan masyarakat; 9. Meningkatkan kompetensi pelaku usaha ketahanan pangan dalam pelaksanan agribisnis 10. Pengembangan Kelembagaan Lumbung Pangan Masyarakat/Desa; 11. Menumbuhkembangkan, pembinaan dan fasilitasi permodalan lembaga ekonomi pedesaan menuju lembaga ekonomi pedesaan yang mandiri; 12. Koordinasi pelayanan saprodi, modal dan teknologi dalam menunjang terwujudnya ketahanan 13. Pemberdayaan kelompok wanita tani dalam usaha optimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk mendukung pemantapan ketahanan pangan keluarga; 14. Pemberian motivasi dan pemberdayaan anak usia sekolah dalam upaya mendukung pemantapan ketahanan pangan sejak usia dini melalui sosialisasi, pembinaan dan lomba optimalisasi pemanfaatan kebun sekolah sebagai sumber pangan dan gizi; 15. Melaksanakan sosialisasi dan promosi ketahanan pangan melalui pameran, penyebaran booklet, leaflet, brosur, poster; 16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 23 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok, sesuai dengan bidang keahliannya; (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada dalam Pasal 23 pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 pada ayat (3) ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9

10 BAB VI TATA KERJA Pasal 24 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal baik dalam lingkungan kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing; (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masingmasing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Uraian tugas pejabat dan Pelaksana dilingkungan Kantor Ketahanan Pangan ditetapkan dengan Peraturan Kepala kantor dengan atas persetujuan bupati; Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 BUPATI SUKAMARA, Ttd Diundangkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 AHMAD DIRMAN Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, Ttd Drs. Ec. IMANUDDIN Pembina Utama Muda NIP BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2008 NOMOR 31 10

11 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR : 32 TAHUN 2008 TANGGAL : 22 DESEMBER 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR KETAHANAN PANGAN KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI KETERSEDIAAN DAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN SEKSI PENGEMBANGAN DAN KEAMANAN KONSUMSI PANGAN DAN GIZI SEKSI PEMBERDAYAAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT BUPATI SUKAMARA Ttd NAWAWI MAHMUDA