ANALISIS KESTABILAN REAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN LIAPUNOV. Hasan, Didi Gayani, Sudjatmi, Deden *
|
|
- Hengki Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KESTABILAN REAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN LIAPUNOV Hasan, Didi Gayani, Sudjami, Deden * ABSTRAK ANALISIS KESTABILAN REAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN LIAPUNOV. Telah dilakukan analisis berdasarkan persamaan Liapunov unuk menguji kesabilan dari daya reakor. Liapunov mengembangkan meode unuk menenukan sabilias dari suau sisem proses didasarkan dari energi yang disimpan. Sebelum dilakukan pengujian, maka erlebih dahulu diurunkan formulasi maemaik dari daya reakor, neuron precursor, emperaur pendingin dan emperaur bahan bakar. Dari formulasi maemaik ini maka dapa disusun persamaan keadaan dinamika reakor. Karena persamaan keadaan dari dinamika reakor merupakan persamaan non linier, maka pengujian kesabilan reakor dilaksanakan dengan menggunakan persamaan Liapunov kedua. Dari hasil perhiungan didapakan, unuk reakor yang beroperasi pada daya 000 Wa, maka didapakan harga deerminan dari F ˆ x Jadi reakor cukup sabil. Dengan sabilnya reakor, maka pengendalian reakor ersebu dapa dilakukan dengan lebih mudah. ABSTRACT STABILITY ANALYSIS OF REACTOR USING LIAPUNOV EQUATION. Sabiliy analysis has been carried ou, based on Liapunov Equaion o es he sabiliy of reacor power. Liapunov has developed a mehod o confirm he sabiliy of a sysem process of ha base on he energy preserved. Before any esing is performed, a mahemaical formula is precedingly derived from reacor power, neuron precursor, cooling sysem and fuel emperaure. From his mahemaical formula, a sae space equaion is consruced devoed o reacor dynamics. As he sae space equaion of reacor dynamics is non linier, he sabiliy es of reacor is performed using he second order of Liapunov equaion. From yielded calculaion, i is obained ha a reacor of ha are operaing a 000 Wa, hen yielded value of deerminan F ˆ x Thus reacor is sufficienly sable. Wih his reacor sabiliy, hen he conrolling of reacor can simply be performed. * Saf Penelii di P3TkN
2 NOTASI Perubah keadaan. U Masukan. N Jumlah neuron. C Konsenrasi neuron precursor. ρ Reakivias. β Fraksi neuron kasip. C c Panas jenis Fluida pendingin. C f Panas jenis bahan bakar. M c Bera Fluida pendingin. M f Bera bahan bakar dalam eras. T c Temperaur raa-raa pendingin. T f Temperaur raa-raa eras. W Laju alir massa fluida pendingin. α f Koefisien emperaur bahan bakar. α m Koefisien emperaur moderaor air. τ c Konsana waku fluida pendingin. τ f Konsana waku eras. Waku generasi neuron. λ Konsana peluruhan neuron. P Daya reakor V Fungsi Liapunov. Fx Marik Jacobi. PENDAHULUAN Sisem konrol merupakan sebuah sisem yang erdiri aas sau aau beberapa peralaan yang berfungsi unuk mengendalikan sisem lain yang berhubungan dengan sebuah proses. Dalam suau indusri, semua variabel proses seperi daya, emperaur dan laju alir harus dipanau seiap saa. Bila variabel proses ersebu berjalan idak sesuai dengan yang diharapkan, maka sisem konrol dapa mengendalikan proses ersebu sehingga sisem berjalan seperi yang diharapkan. Didalam reakor nuklir, sisem konrol dapa digunakan unuk mengendalikan fluks neuron dan daya. Sebelum dilakukan perancangan sisem konrol, erlebih dahulu harus dilakukan pengujian sifa kesabilan sabiliy erhadap sisem proses dalam reakor nuklir.
3 Ada beberapa cara yang dapa digunakan unuk menguji kesabilan suau sisem proses. Salah sau meode yang banyak digunakan unuk menguji kesabilan sisem proses adalah persamaan Liapunov. Liapunov mengembangkan meode unuk menenukan sabilias dari sisem proses didasarkan dari pengamaan energi yang disimpan. Dengan menggunakan persamaan Liapunov, maka sabilias dari sisem proses yang berbenuk linier maupun non linier dapa dienukan. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah unuk mengeahui kesabilan sisem proses dalam reakor. Jika reakor dalam keadaan sabil, maka pengonrolan sisem proses dalam reakor nuklir lebih mudah dilaksanakan. SISTEM KESTABILAN LIAPUNOV A.M. Liapunov, seorang ilmuan dari Rusia, elah mengembangkan meode unuk menenukan sabilias dari sisem proses didasarkan dari pengamaan energi yang disimpan. Menuru Liapunov, hubungan anara kesabilan dan energi adalah sebagai beriku:. Sisem sabil: bila energi yang disimpan makin lama makin kecil, maka osilasi yang erjadi juga semakin lama semakin kecil. 2. Sisem idak sabil: bila energi yang disimpan makin lama makin besar, maka osilasi yang erjadi semakin lama juga semakin besar. Supaya sisem proses ersebu dapa dianalisis kesabilannya, maka perlu dibua model maemais yang menghubungkan anara inpu, proses dan oupu. Model yang banyak digunakan adalah model persamaan keadaan. Benuk umum dari model persamaan keadaan adalah sebagai beriku: & f x Transpose dari fx adalah f x f f 2 K f n Menuru Liapunov, sisem akan sabil asimois secara uniform, bila:. Fungsi Liapunov aau Vx, pasi posiif. 2. Turunan fungsi Liapunov aau V & x, pasi negaif. Karena sisem dinamika reakor nuklir merupakan persamaan non linier, maka unuk menenukan persamaan Liapunov dapa dilakukan dengan cara sebagai beriku. Fungsi Liapunov di definisikan sebagai beriku: V x f x. f x 2 Turunan dari fungsi Liapunov adalah sebagai beriku: V& x f x. F x. f x + f x. F x. f x V& x f x. [ F x + F x ]. f x 3 V& x f x. Fˆ x. f x
4 Dimana: ˆ F x F x + F x Fx merupakan marik Jacobi yang harganya adalah sebagai beriku: 4 δf δf δf L δx δx2 δx n δf 2 δf2 δf F x L 2 δx δx δx 5 2 n M M δf f f n δ n δ L n δx δx δx 2 n Agar sisem proses sabil asimois, maka diperlukan syara sebagai beriku:. Vx pasi posiif 2. V & x pasi negaif Harga Vx pasi negaif jika F ˆ x juga berharga negaif Dengan menggunakan krieria Sylveser, maka dapa dikeahui apakah suau fungsi iu berharga negaif aau posiif. Menuru Sylveser, suau fungsi Yx pasi berharga posiif, bila deerminan dari semua minor uamanya berharga posiif.dan suau fungsi Yx pasi berharga negaif, bila deerminan dari semua minor uamanya berharga negaif. DINAMIKA REAKTOR NUKLIR Pengerian dari dinamika reakor nuklir eruama didasarkan pada sudi populasi neuron dalam reaksi nuklir beranai. Neuron dibangkikan oleh proses fisi, dan neuron hilang karena adanya serapan oleh ini dan adanya kebocoran. Dalam reaksi beranai, sekurang-kurangnya erdapa 45 isoop precursor neuron kasip yang berbeda. Dalam analisis reakor, precursor ini dikelompokkan ke dalam 6 kelas yang dicirikan oleh pendekaan waku paruh masing-masing. Unuk mempermudah perhiungan, maka neuron kasip dapa diasumsikan berada dalam sau group. Maka persamaan dinamika reakor dapa diulis sebagai beriku. P & ρ β. P + λ. C 6
5 C & β.. P λ. C 7 DINAMIKA REAKTOR DALAM DAERAH DAYA TINGGI Unuk operasi reakor dalam daerah daya inggi, maka umpan balik reakivias dan emperaur idak boleh diabaikan. Represenasi inpu-oupu reakor merupakan lup eruup. Umpan balik yang erjadi pada reakor adalah sebagai beriku:. Umpan balik emperaur elemen bakar. Koefisien emperaur elemen bakar dapa diulis sebagai beriku: δρ α f T f 8 δt f 2. Umpan balik pada air pendingin yang juga berfungsi sebagai moderaor. Koefisien emperaur air pendingin yang juga berfungsi sebagai moderaor dapa diulis sebagai beriku: δρ α m T m 9 δtc 3. Umpan balik peracunan enon. Peracunan enon erjadi bila reakor sudah beroperasi lebih dari 7 jam. Dalam makalah ini reakor dianggap baru saja beroperasi sehingga pengaruh dari peracunan enon diabaikan. Pada kondisi demikian, reakivias yang masuk pada reakor adalah reakivias eksernal dan reakivias dari umpan balik emperaur bahan bakar dan pendingin. Jadi reakivias dalam reakor adalah: ρ ρ eks + α f T f + α m T c Dengan demikian persamaan perubahan daya reakor dapa diulis sebagai beriku: P P& β. P + λ. C + ρeks + α f. T f + αm. Tc 0 MODEL DINAMIKA PERPINDAHAN PANAS Model dinamika perpindahan panas dilakukan dengan jalan memasukkan prinsip-prinsip keseimbangan energi pada bahan bakar dan pada fluida pendingin.. Keseimbangan energi dalam bahan bakar dapa diulis sebagai beriku: dt f M f. C f. P P d
6 2. Keseimbangan energi pada fluida pendingin dapa diulis sebagai beriku:.. 2 P P d dt C M c c 2 T T R P c f T T C W P i c c 4 Harga T i relaif kecil dan konsan sehingga dapa diabaikan. Konsana waku eras dan konsana waku fluida pendingin adalah sebagai beriku: τ f R. M f. C f 5 τ c R. M c. C c 6 Karena ρ eks merupakan sesuau yang dimasukkan dari luar proses dinamika reakor, maka ρ eks merupakan inpu U dalam sisem dinamika reakor. Harga daya, konsenrasi neuron precursor dan emperaur dari waku ke waku selalu berubah. Dengan menyaakan: ρ eks U ; P ; C 2 ; T f 3 ; T c 4 Maka persamaan dinamika reakor dapa diulis dalam benuk persamaan keadaan sebagai beriku: & & & & M C W M U F m F F f f c c c β λ α α β λ τ τ τ τ Aau BU A.. + & 7 ANALISIS KESTABILAN REAKTOR Persamaan dinamika reakor merupakan persamaan non linier. Unuk menganalisis daya reakor maka dapa digunakan persamaan Liapunov bagian kedua. Persamaan yang digunakan unuk menganalisis kesabilan daya reakor adalah sebagai beriku:. Persamaan daya reakor Persamaan daya reakor dapa diliha pada persamaan 7. Unuk menganalisis kesabilan reakor, maka cukup diperhaikan pada sisem anpa
7 masukan U0. Selanjunya jika didefinisikan konsane-konsane sebagai beriku: a β ; b λ α f α c ; d m e ; M f. C f f τ f g ; τ c 2. W h + τ c M c Maka persamaan dinamika reakor dapa diulis sebagai beriku: & f -a. + b. 2 + c d.. 4 & 2 f 2 a. b. 2 & 3 f 3 e. f. 3 + f. 4 & 4 f 4 g. 3 h Persamaan Marik Jacobi Fx Persamaan marik Jacobi Fx dapa diurunkan dengan menggunakan persamaan 5 dan persamaan 7. Hasil dari penurunan ersebu adalah sebagai beriku: a + c + d 4 b c d 3 a b 0 0 F x e 0 f f o 0 g h 8 Transpose dari marik Jacobi adalah sebagai beriku: F x c. f g 0 d. f h 0 a + c. 3 + d. 4 a e b b 9
8 Fˆ x F x + F x 2 a + c 3 + d 4 a + b c + e d a + b 2 b 0 0 F$ x c + e 0 2 f f + g d 0 f + g 2 h 20 HASIL DAN PEMBAHASAN Harga konsana dan perubah keadaan yang digunakan dalam reakor TRIGA Mark II Bandung adalah sebagai beriku: 000 Wa ; n / cm C ; C β 0,0027 ; 0, deik λ 0,0768 deik ; M f gram. C f 0, cal / gr 0 C ; M c gram. α f - 0, k / k.c ; α m - 0,00054 k / k.c - τ f,5 deik ; τ c 25,2 deik W 9600 gr / deik Maka besarnya F ˆ x adalah: 630, , 78 09, , 78 0, F$ x 09, 99 0, 333 0, , , 08 Unuk mengeahui apakah F ˆ x berharga posiif, nol aau negaif, maka dapa digunakan krieria Sylveser sebagai beriku. P -630,24 < 0 P P2 630, , 78 De De P P 260, 78 0, De F ˆ x < < 0
9 Dari perhiungan diaas dapa diliha, deerminan semua minor uama dari F ˆ x berharga negaif. Maka menuru krieria Selveser, F ˆ x pasi negaif. Karena F ˆ x berharga negaif, maka V & x juga berharga negaif Fungsi Liapunov yang diperoleh adalah sebagai beriku. V x f x. f x Vx f 2 + f f f 4 Vx > 0 aau Vx pasi berharga posiif. Unuk harga-harga daya yang lain, maka besarnya harga deerminan F ˆ x dapa diliha pada abel sebagai beriku: Tabel : Hasil perhiungan Deerminan F ˆ x sebagai fungsi daya reakor. No Daya Wa De F ˆ x , ,03 Dari abel diaas dapa diliha, semakin besar daya, maka harga deerminan dari F ˆ x semakin kecil dan selalu negaif. Karena F ˆ x berharga negaif, maka V & x juga berharga negaif. Vx merupakan fungsi kwadra dari f, f 2, f 3 dan f 4. Jadi harga Vx selalu posiif. KESIMPULAN Dari uraian diaas maka dapa disimpulkan sebagai beriku:. Dengan menggunakan persamaan Liapunov, maka didapakan harga-harga sebagai beriku. Vx berharga posiif V & x berharga negaif. Dengan demikian dapa disimpulkan bahwa reakor yang dikaji dalam makalah ini adalah berada dalam keadaan sabil. 2. Unuk mengendalikan suau sisem proses, maka sisem proses ersebu harus sabil. Dengan sabilnya reakor, maka reakor ersebu akan lebih mudah unuk dikendalikan.
10 DAFTAR PUSTAKA. Brogan, W.L., Modern conrol heory, Prenice-Hall, Inc., New Yersey, Lewis, F.L., Opimal Conrol, John Wiley & Sons, Inc., New York, Weaver, L.E., Reacor Dynamics and Conrol, American Elsevier Publishing Co., Inc., New York, Lewis, E.E., Nuclear Power Reacor Safey, John Wiley & Sons, Inc., New York, TRIGA Saff, Insrucion Manual for he Torrey Pines TRIGA Reacors, General Aomic Co., California, Sage, A.P., Opimum Sysem Conrol, Prenice-Hall, Inc., New York, 986
11 DISKUSI HUDI HASTOWO. Apa yang dimaksud dengan energi yang disimpan? Dimana disimpan? Hal ini dianyakan karena reakor merupakan sisem pembangki energi, sehingga secara eoriis selalu ada enaga dan daya yang diproduksi. 2. Mohon dierangkan mengapa koefisien reakivias feedback semua diabaikan? Hal ini jauh dari kenyaaan yang ada. 3. Maksud aau ujuan ulisan/peneliian ini unuk apa? HASAN. Energi yang disimpan yaiu energi yang dihasilkan dari proses ersebu lalu inpu-nya dihilangkan. 2. Dalam makalah ini, koefisien reakivias feedback semuanya dihiung. Hanya saja perhiungannya dilakukan secara berahap mulai dari daya rendah lalu feedback emperaur bahan bakar dan pendingin. 3. Tujuan penulisan ilmiah adalah selama ini sisem insrumenasi dan konrol yang digunakan di reakor selalu menggunakan konrol PID Proporsional, Inegral, Diferensial. Kami ingin mengembangkan sisem konrol PID menjadi sisem konrol opimal. Dalam sisem konrol opimal model yang dipakai adalah model persamaan keadaan. Unuk menganalisis kesabilannya digunakan persamaan Liapunov. Dalam makalah ini dianalisis apakah dengan menggunakan persamaan Liapunov, reakor sabil apa idak. Bila sabil, maka sisem konrol opimal dapa dierapkan di reakor. WIRYADI. Apakah ada formulasi maemaika yang menyaakan hubungan anara deerminan dengan kecepaan ercapainya kesabilan? Kalau ada bagaimana formulasinya? 2. Dapakah dienukan variabel-variabel mana yang dan besarnya berpengaruh erhadap ercapainya kondisi sabil? HASAN
12 . Dalam persamaan Liapunov, hanya dianalisis apakah sisem ersebu sabil kesabilan. 2. reakor, dari nilai Fx maka yang paling besar pengaruhnya adalah: α P dx α m. p koefisien emperaur moderaor daya reakor. : HASAN 2. : Solo, 0 Okober : P3TkN - BATAN 4. : - 5. : seelah SMA sampai sekarang ITS, Jurusan Teknik Elekro S ITB, Jurusan Rekayasa Nuklirinsrumenasi & konrol 6. : - Saf Penelii BATAN - Dosen di STT Mandala, Bandung Organisasi Professional
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciBAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI
BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciKontrol Optimal pada Model Economic Order Quantity dengan Inisiatif Tim Penjualan
Jurnal Teknik Indusri, Vol. 19, No. 1, Juni 17, 1- ISSN 111-5 prin / ISSN 7-739 online DOI: 1.97/ji.19.1.1- Konrol Opimal pada Model Economic Order Quaniy Inisiaif Tim Penjualan Abdul Laif Al Fauzi 1*,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI SELF TUNING LQR ADAPTIF UNTUK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3 FASA
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SELF TUNING LQR ADAPTIF UNTUK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3 FASA Arif Hermawan Jurusan Teknik Elekro FTI, Insiu Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciBerdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen, Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidiki sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala
Berdasarkan hasil peneliian W.C Rongen, Henry Becquerel pada ahun 1896 bermaksud menyelidiki sinar X, eapi secara kebeulan ia menemukan gejala keradioakifan. Pada peneliiannya ia menemukan bahwa garam-garam
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciOleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciFISIKA. Sesi INTI ATOM A. STRUKTUR INTI
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN Sesi NGAN INI AOM A. SRUKUR INI Aom adalah bagian erkecil dari suau maeri yang masih memiliki sifa dasar maeri ersebu. Aom erdiri dari parikel-parikel subaom,
Lebih terperinciPENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)
B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Di Kawasan Waku 2-2 Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik (1) BAB 2 Besaran Lisrik Dan Model Sinyal Dengan mempelajari besaran lisrik dan model sinyal,
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet
JURNAL FOURIER Okober 6, Vol. 5, No., 67-8 ISSN 5-763X; E-ISSN 54-539 Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan eori Floque Syarifah Inayai Program Sudi Maemaika, Fakulas Maemaika dan
Lebih terperinci*Corresponding Author:
Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciPENGENDALIAN CHAOS MENGGUNAKAN SLIDING MODE CONTROL (SMC) PADA SISTEM PERSAMAAN RӦSSLER YANG TERMODIFIKASI
PENGENDALIAN CHAOS MENGGUNAKAN SLIDING MODE CONTROL (SMC) PADA SISTEM PERSAMAAN RӦSSLER YANG TERMODIFIKASI Muhammad Hajarul Aswad, Moh. Isa Irawan 2, Mardlijah 3 Saf Pengajar MAN Kendari, Jurusan Maemaika
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciPEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN
Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime
Lebih terperinciPENGENDALIAN CHAOS MENGGUNAKAN SLIDING MODE CONTROL (SMC) PADA SISTEM PERSAMAAN RӦSSLER YANG TERMODIFIKASI
PENGENDALIAN CHAOS MENGGUNAKAN SLIDING MODE CONTROL (SMC) PADA SISTEM PERSAMAAN RӦSSLER YANG TERMODIFIKASI Muhammad Hajarul Asad Moh. Isa Iraan Mardlijah 3 E-mail : as_ad8@yahoo.co.id mii@is.ac.id mardlijah@maemaika.is.ac.id
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawaan (Mainenance) Mainenance adalah akivias agar komponen aau sisem yang rusak akan dikembalikan aau diperbaiki dalam suau kondisi erenu pada periode waku erenu (Ebeling,
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciPEMODELAN DISTRIBUSI PANAS HORISONTAL DALAM KONDISI STEADYSTATE MENGGUNAKAN METODE PURATA DISKRIT. Oleh : Imam Tazi Kusairi
PEMODELAN DISTRIBUSI PANAS HORISONTAL DALAM KONDISI STEADYSTATE MENGGUNAKAN METODE PURATA DISKRIT Oleh : Imam Tazi Kusairi ABSTRAK Disribusi panas horisonal seperi halnya perambaan panas pada pela homogen
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFERENSIAL. metode euler metode runge-kutta
PERSAMAAN DIFERENSIAL (DIFFERENTIAL EQUATION) meode euler meode runge-kua Persamaan Diferensial Persamaan paling pening dalam bidang rekayasa, paling bisa menjelaskan apa yang erjadi dalam sisem fisik.
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinciSTRUKTUR INTI. Isoton : Nuklida-nuklida yang memiliki selisih nomor massa dengan nomor atom sama. Contoh : - 6C 12 dengan 5B 11
SRUKUR INI Dengan Diemukannya neuron oleh Chadwick seorang sarjana Inggris ahun 93, menambahkan perbendaharaan enang aom, maka ernyaa parikel penyusun Ini bukan hanya proon eapi juga neuron, yang memiliki
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR
RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciKINETIKA KIMIA LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA. Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013
KINETIK KIMI LJU DN MEKNISME DLM REKSI KIMI Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 03 Pendahuluan Perubahan kimia secara sederhana diulis dalam persamaan reaksi dengan koefisien seimbang Namun persamaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciAnalisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1
Analisis Gerak Osilaor Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Meode Elemen Hingga Dewi Sarika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1 1 Jurusan Fisika FMIPA Universias Hasanuddin, Makassar
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciA W AL PENENTU AN REAKTIVIT AS PEMULSA REAKTOR KARTINI
Proseding Peremuan dan Presenasi Ilmiah PPNY-BATAN. Yogyakara 14-15 Ju/i 1999 Buku I 221 AN ALISIS KENDALl A W AL PENENTU AN REAKTIVIT AS PEMULSA REAKTOR KARTINI BATANG Widaro, T.W. Tjipono, Syarip PPNY
Lebih terperinciPERANCANGAN REAKTOR REAKTOR SEMIBATCH. I Gusti S. Budiaman & Siti Diyar Kholisoh
PERNCNGN REKTOR REKTOR SEMITCH I Gusi S. udiaman & Sii Diyar Kholisoh JURUSN TEKNIK KIMI FTI UPN ETERN YOGYKRT SEMESTER GSL THUN KDEMIK 28/29 November 28 Tipe Reakor Semibach Reakor semibach ipe 1 Digunakan
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciJurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinci