FUNGSI UANG DAN HUKUM SYARIAHNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FUNGSI UANG DAN HUKUM SYARIAHNYA"

Transkripsi

1 Fungsi Uang dan Hukum Syariahnya FUNGSI UANG DAN HUKUM SYARIAHNYA Oleh: Masnukha Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya Abstrak Uang memiliki peran penting dalam peradapan manusia. Keberadaan uang hingga seperti kita lihat saat ini, telah melalui proses panjang, sehingga sampai diakui sebagai alat tukar. Dengan uang sebagai alat tukar, berbagai transaksi dapat dilakukan. Mengingat pentingnya fungsi uang, tulisan ini berikhtiar untuk memaparkan pengertian, urgensi, dan fungsi uang, dilanjutkan dengan tinjauan hukum Islam terhadap eksistensi uang. Kata Kunci: fungsi uang, kedudukan uang dalam hukum Islam PENDAHULUAN Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban manusia. Uang memainkan peran penting dalam kehidupan ekonomi manusia. Uang memudahkan manusia dalam melakukan transaksi pertukaran barang dan jasa. Uang memungkinkan perdagangan berjalan dengan efesien. Sehingga posisi uang sangat strategis dalam sistem ekonomi dan sulit digantikan variabel lainnya. Sebagaimana diketahui, pada awal peradaban manusia dalam memenuhi kebutuhannya dilakukan secara mandiri. Hal itu karena kebutuhan manusia masih sangat sederhana dan belum begitu membutuhkan orang lain. Ketika jumlah manusia semakin bertambah dan peradabannya semakin maju, kegiatan dan interaksi antar manusiapun meningkat tajam. Ketika itulah, manusia tidak mampu lagi memenuhi kebutuhannya sendiri. Satu sama lain mulai saling membutuhkan dalam memenuhi kebutuhannya. Sejak saat itu, manusia mulai menggunakan berbagai cara dan alatuntuk melangsungkan pertukaran secara barter dalam memenuhi kebutuhannya. Pertukaran barter mensyaratkan adanya keinginan yang sama pada waktu yang bersamaan dari pihak yang melakukan Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober

2 Masnukha pertukaran. Karena kebutuhan manusia semakin kompleks, maka semakin sulit menciptakan kondisi tersebut. Itulah sebabnya diperlukan suatu alat tukar yang dapat diterima oleh semua pihak. Alat tukar itu kemudian disebut uang.uang berkembang dan berevolusi mengikuti perjalanan sejarah. Dari perkembangan inilah, uang kemudian dikategorikan dalam tiga jenis yaitu uang barang, uang tanda/kertas dan uang giral atau uang kredit. Mengingat begitu urgennya peran uang bagi manusia, maka dalam makalah berikut ini akan di awali dengan uraian tentang pengertian dari uang, urgensi uang, fungsi utama uang dan dilanjutkan dengan tinjauan hukum Islam terhadap eksistensi uang Definisi Uang Al Ghazali dan Ibn Khaldun berpendapat, sebagaimana dikutip oleh Adiwarman Karim dalam buku Ekonomi Makro Islam, uang adalah apa yang digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran dan media simpanan. 1 Menurut Sahir Hasan, sebagaimana dikutip Hasan Ahmad dalam buku Mata Uang Islam, uang adalah pengganti materi terhadap segala aktivitas ekonomi, yaitu media atau alat yang memberikan kepada pemiliknya daya beli untuk memenuhi kebutuhannya, juga dari segi peraturan perundangan menjadi alat bagi pemiliknya untuk memenuhi segala kewajibannya. 2 Dalam kamus perbankan, sebagaimana dikutip Ismail Nawawi, uang adalah segala sesuatu yang diterima secara umum, sebagai alat tukar, alat bayar, satuan dasar alat penilaian dan sebagai penyimpan daya beli. Dalam Encyclopedia Americana, juga dikutip Ismail Nawawi, disebutkan, uang dapat berupa segala sesuatu yang secara umum dan secara luas diterima untuk pembayaran barang-barang 1Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Suatu kajian Ekonomi Makro (Jakarta: IIIT Indonesia, 2002), Ahmad Hasan, Mata Uang Islami (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015

3 Fungsi Uang dan Hukum Syariahnya jasa dan hutang. 3 Ismail Hasyim dalam bukunya Mudzakara fi al Nuqud wa al Bunuk, menyatakan, uang adalah sesuatu yang diterima secara luas dalam peredaran, digunakan sebagai media pertukaran, sebagai standar ukuran nilai harga dan media penyimpan nilai, juga digunakan sebagai alat pembayaran untuk kewajiban bayar yang ditunda. 4 Dari beberapa definisi uang di atas, maka uang bisa didefinisikan dalam tiga segi: 5 Pertama, definisi uang dari segi fungsifungsi ekonomi sebagai standar ukuran nilai, media pertukaran dan alat pembayaran yang tertunda (deffered payment). Kedua,definisi uang dengan melihat karakteristiknya yaitu segala sesuatu yang diterima secara luas oleh tiap-tiap individu. Ketiga, definisi uang dari segi peraturan perundangan sebagai segala sesuatu yang memiliki kekuatan hukum dalam menyelesaikan tanggungan kewajiban. Dari situ dapat kita ketahui bahwa para ahli ekonomi membedakan antara uang dan mata uang. 6 Mata uang adalah setiap sesuatu yang dikukuhkan pemerintah sebagai uang dan memberinya kekuatan hukum yang bersifat dapat memenuhi tanggungan dan kewajiban, serta diterima secara luas. Sedangkan uang lebih umum dari mata uang, karena mencakup mata uang dan yang serupa dengan uang (uang perbankan). Dengan demikian, setiap mata uang adalah uang, tapi tidak setiap uang itu mata uang. Antara keduanya dinamakan hubungan umum khusus mutlak. 7 Sejarah Uang Sebelum menjelaskan tentang fungsi uang, akan dipaparkan tiga tahap perkembangan fungsi uang, yaitu uang barang (comodity 3Ismail Nawawi, Isu-Isu Ekonomi Islam, Nalar Moneter (Jakarta: VIV Press, 2013), 7 4Ismail Muhammad Hasyim, tt. Mudzakkarat fi al Nuqud wa al Bunuk (Beirut: Dar al Nahdhah al Arabiyah), 14 5Muhammag Khalil Bar I dan Ali Hafizh manshur, Muqaddimah fi Iqtishadiyah al Nuqud wa al Bunuk (Beirut: Maktabah Nahdhah al Syuruq), Ibid. 7Ahmad Hasan, Mata Uang Islami, 12. Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober

4 Masnukha money), uang tanda/kertas (token money) dan uang giral/uang kredit (deposit money). 8 Uang barang (commodity money) adalah medium of exchange yang memiliki nilai komoditas apabila komoditas tersebut digunakan bukan sebagai uang. Sebagai medium of exchange terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu (1) kelangkaan (persediaan barang itu harus terbatas), (2) daya tahan (barang harus tahan lama) dan (3) barang yang dijadikan uang harus bernilai tinggi sehingga tidak memerlukan jumlah yang banyak dalam melakukan transaksi. Uang komoditas memiliki kekuatan nilai tukar dari bendanya sebagai barang komoditas. Gandum misalnya, memiliki nilai pada barangnya. Permintaan pada dasarnya adalah tujuan untuk konsumsi. Ketika fungsinya berubah menjadi uang komoditas, bentuk permintaan lainpun muncul, yaitu permintaan sebagai uang. Dari sana didapatkan kekuatan nilai tukarnya dibanding barangbarang dan jasa yang lain. Dengan demikian, penemuan terhadap uang komoditas merupakan penemuan yang memiliki arti tersendiri pada masanya. Itu menunjukkan fase penting dari fase-fase perkembangan manusia. Namun begitu, kesulitan-kesulitan dalam penggunaan uang komoditas masih ada, di antaranya: (1) Kemungkinan rusak; (2) Tidak bisa di bagi-bagi; (3) Tidak sama setiap unitnya; (4) Kesulitan penyimpanan dan membawanya. Karena itulah, orang-orang berpikir bahwa semestinya dibuat uang dari jenis yang lain sehingga kesulitan dan kekurang yang ada pada uang komoditas itu bisa diselesaikan. Orang-orang lalu melihat barang tambang untuk dijadikan sebagai uang, 9 sehingga muncullah istilah uang logam sebelum kemudian uang logam ini digeser dengan keberadaan uang kertas sebagai token money. Uang tanda/kertas (token money) adalah pengganti uang logam emas atau perak; tanda terima yang dikeluarkan oleh bank sentral, 8 Adiwarman Karim, Ibid., 23-25; Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: Prenada Group), 76-78;Mustafa Edwin Nasution dkk, 2007, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta: Kencaan), Ahmad Hasan, Mata Uang Islami., Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015

5 Fungsi Uang dan Hukum Syariahnya sebagai medium of exchange, dengan tidak disandarkan pada kepemilikan emas atau perak.uang kertas melewati 4 tahap yang berbeda hingga sampai pada bentuk dan sistemnya sekarang. 10 Fase pertama terjadi ketika volume perdagangan luar negeri semakin luas di mana keuntungan menjadi meningkat dan harta semakin berkembang. Keadaan tersebut menjadikan manusia menitipkan uang logam (mulia) pada tempat tukang emas atau pemuka agama untuk dijaga supaya tidak terjadi pencurian. Pihak pennyimpanan kemudian memberikan akta (bukti kepemilikan barang titipan) kepada para penyimpan dengan menuliskan jumlah uang logam simpanan. Akta akan di beri tanda tangan oleh penyimpan ketika selesai melakukan transaksi perdagangan untuk diserahkan kepada orang lain. Akta tersebut juga merupakan akta jaminan pembayaran terhadap pemegang akta. Pada fase kedua, bentuk penulisan akta mengalami perubahan. Pedagang yang menyimpan uang tidak perlu membubuhkan tanda tangan pada akta untuk diserahkan kepada pedagang yang lain setelah terjadi kesepakatan dagang. Siapa saja yang menerima akta, secara langsung mendapatkan hak untuk menerima jumlah titipan yang tertera pada akta. Urusan akta menjadi mudah dan penggunaannya tersebar luas. Walaupun begitu, pada prinsipnya akta ini bukan uang, hanya bukti hak atas uang logam yang dititipkan. Pada fase ketiga, kertas-kertas yang asalnya berfungsi sebagai pengganti uang logam dan sebagai bukti yang menetapkan jumlah titipan uang logam, bergeser fungsi menjadi uang yang digunakan secara langsung untuk membeli barang atau jasa dan tidak memiliki penopang secara total. Ketika orang-orang merasa tertipu dengan strategi para pemegang simpanan, yang bertujuan mendapatkan keuntungan berlipat tanpa modal, mereka segera menukarkannya dengan uang logam. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kekacauan. Akhirnya pemerintah melakukan intervensi dengan mewajibkan para pemegang simpanan untuk mempunyai modal 10Ibid.,75. Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober

6 Masnukha (asset) selain uang logam titipan terhadap kertas-kertas yang diterbitkan serta memberikan kompensasi untuk menerbitkan kertas-kertas penopang nilai dalam jumlah terbatas. Setelah itu,pemerintah (dalam hal ini bank sentral) yang menangani proses penerbitan uang kertas. Fase keempat, peristiwa perang dunia 1 merupakan awal dari fase ini, di mana peredaran emas memburuk serta kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan semakin bertambah. Hal tersebut mendorong pemerintah menahan saldo emas dan mencegahnya keluar. Uang kertas menjadi tidak bisa ditukar dengan emas, ketika sebelumnya memiliki kekuatan nulai tukar yang bersumber dari saldo emas yang senilai. Setelah itu, kertas memiliki kekuatan nilai tukar dari unsur lain dan salah satunya emas. Uang giral (deposit money) adalah uang yang dikeluarkan oleh bank komersial melalui pengeluaran cek dan alat pembayaran giro lainnya. Uang giral merupakan simpanan nasabah di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain untuk melakukan pembayaran. Uang giral ini munculseiring dengan pesatnya pertumbuhan industriyang mengakibatkan semakin tingginya kebutuhan akan uang dalam jumlah besar. Banyak pengusaha melunasi tagihan dengan menggunakan cek sedangkan secara tunai hanya dilakukan untuk pembayaran dalam jumlah kecil. Urgensi Uang Uang adalah salah satu pilar ekonomi. Uang memudahkan proses pertukaran komoditas dan jasa. Setiap proses produksi dan distribusi mesti menggunakan uang.pada berbagai bentuk proses produksi berskala besar dan modern, setiap orang dari komponen masyarakat mengkhususkan diri dalam memproduksi barang komoditas atau bagian dari barang dan memperoleh nilai dari hasil produksi yang ia pasarkan dalam bentuk uang. Sebagaimana para pengusaha pabrik membayarkan gaji dari jasa para karyawan dan buruh yang bekerja pada mereka dengan menggunakan uang. Karena itu, sistem ekonomi modern yang menyangkut banyak pihak tidak bisa berjalan dengan sempurna tanpa menggunakan uang. 28 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015

7 Fungsi Uang dan Hukum Syariahnya Tidaklah berlebihan sebagian orang mengisyaratkan bahwa penemuan uang merupakan salah satu penemuan besar yang dicapai oleh manusia. Tidak kalah penting dengan ditemukannya sistem tulis menulis, mengolah tanah, dan pemanfaatan energi. Ketika seseorang mencermati lebih dalam kekurangan-kekurangan yang begitu besar dalam sistem barter, maka berbarengan dengan kemajuan yang begitu luas membuka jalan kepada manusia untuk menggunakan uang. Hanya saja manusia tidak mencapai penemuan uang itu dalam sekejap. Pada awalnya mereka melakukan pertukaran barang dan jasa secara barter sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian mereka mengkhususkan suatu barang yang ada dan tersebar luas dari berbagai macam barang dan menjadikannya sebagai ukuran harga segala sesuatu. Demikianlah mata uang di berbagai bangsa menjadi bermacam-macam dan beragam. 11 FUNGSI UANG Dalam sistem perekonomian manapun, fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar (medium of exchange). Dari fungsi utama ini, diturunkan fungsi-fungsi lain seperti uang sebagai standard of value (pembakuan nilai), store of value andunit of account (penyimpan kekayaan san satuan hitung) dan standard of deferred payment (pembakuan pembayaran tangguh). Mata uang manapun akan berfungsi sperti itu. Uang Sebagai Media Pertukaran (Medium of Exchange) Uang adalah alat tukar yang digunakan setiap orang untuk pertukaran komoditas dan jasa. Fungsi ini menjadi sangat penting dalam ekonomi maju, di mana pertukaran terjadi oleh banyak pihak. Seseorang tidak memproduksi setiap apa yang menjadi kebutuhannya tapi terbatas pada barang tertentu, yang kemudian dijual untuk mendapatkan uang. Dengan uang tersebut, ia mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan. Dengan demikian, 11Ibid., 27 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober

8 Masnukha uang membagi proses pertukaran ke dalam dua macam:proses penjualan barang atau jasa dengan pembayaran uang dan proses pembelian barang atau jasa dengan menggunakan uang. 12 Uang sebagai Standar Pembakuan Nilai (Standard of Value) dan Satuan Hitungan (Unit of Account) Fungsi ini termasuk yang paling utama dan terpenting dari fungsi uang. 13 Uang adalah standar ukuran harga, yakni sebagai media pengukur nilai harga komoditas dan jasa dan perbandingan harga setiap komoditas dengan komoditas lainnya. Dengan uang bisa diukur nilai setiap komoditas dan jasa atas dasar unit-unit uang. Uang dalam fungsinya sebagai standar ukuran umum harga berlaku untuk ukuran nilai dan harga dalam ekonomi, seperti berlakunya standar meter untuk ukuran jarak, atau ampere untuk mengukur tegangan listrik, atau kilogram sebagai standar timbangan, atau kubik sebagai ukuran volume. Akan terjadi kekacauan apabila standar ukuran umum harga tidak berlaku untuk ukuran nilai dan harga dalam ekonomi. Hal itu bisa dicontohkan dari standar meter yang apabila berubah-ubah dari waktu ke waktu, misalnya panjang satu meter terkadang 150 sentimeter, kadang 75 sentimeter atau 90 sentimeter, pasti kekacauan akan terjadi di pasar-pasar Karena itu standar ukuran umum harga berlaku untuk ukuran nilai dan harga dalam ekonomi. Tidak ada perbedaan di kalangan ahli ekonomi tentang uang yang harus bersifat tetap secara proporsional pada daya tukar sehingga bisa berfungsi maksimal sebagai standar harga ekonomi. Uang sebagai Media Penyimpan Kekayaan (Store of Value) Orang yang mendapatkan uang, kadang tidak mengeluarkan seluruhnya dalam satu waktu, tapi ia sisihkan sebagaian untuk membeli barang atau jasa yang ia butuhkan pada waktu yang ia inginkan atau ia simpan untuk hal-hal yang tak terduga seperti sakit atau kebutuhan mendadak yang tidak diperhitungkan sebelumnya. 12Ibid., Ibid., Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015

9 Fungsi Uang dan Hukum Syariahnya Menyimpan barang tentu sangat susah, karena ada yang tidak bisa bertahan lama; ada yang membutuhkan biaya tambahan dalam pemeliharaannya. Sedangkan uang berfungsi untuk menyimpan daya tukar dengan mudah. Demikianlah proses penjualan dengan pembayaran uang yang tidak diteruskan dengan proses pembelian, tapi menyimpan uang itu yakni cukup dengan proses nilai barang (uang) jelas fungsi uang sebagai media penyimpan nilai. 14 Manusia perlu menyimpan uang untuk menghadapi hal-hal mendesak. Uang juga 100 % efisen karena dengan itu bisa mendapatkan langsung barang atau jasa. Sebab itu, menyimpan uangberbeda dengan menyimpan harta yang lain. Uang sebagai Standar Pembayaran Tunda (Standard of Deffered Payment) Sebagian ahli ekonomi berpendapat bahwa uang adalah unit ukuran dan standar untuk pembayaran tunda. Sebagian lain berpendapat sebagai media pembayaran yang ditunda. Proses jual beli tidak selalu selesai dengan uang kontan tapi bisa terjadi atas dasar utang sekiranya pemilik barang menjual barangnya pada pembeli yang tidak membawa uang lalu ia jual dengan pembayaran tunda. 15 HUKUM UANG DALAM SYARIAH Dalam sejarah Islam, uang merupakan sesuatu yang diadopsi dari peradaban Romawi dan Persia. Dinar adalah mata uang emas yang diadopsi dari Romawi dan dirham adalah mata uang perak dari peradaban Persia. Dalam al Quran, dua logam mulia ini telah disebutkan baik dalam fungsinya sebagai mata uang atau sebagai harta dan lambang kekayaan. Hal itu bisa dilihat dalam QS at Taubah ayat 34, Qs al Kahfi ayat 19. Dari dua ayat tersebut menunjukkan bahwa dinar dan dirham telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dinar dan dirham diperoleh masyarakat 14Ibid., 15 15Ibid., 20 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober

10 Masnukha Arab dari hasil perdagangan yang dilakukan dengan bangsa-bangsa di seputar jazirah Arab. Para pedagang membawa dinar emas Romawi apabila pulang dari Syam dan mereka membawa dirham perakapabila pulang dari Irak. Kadang-kadang mereka juga membawa dirham dimyar dari Yaman. Jadi, pada masa itu sudah banyak mata uang asing yang masuk jazirah Arab. Mata uang ini digunakan hingga runtuhnya Khalifah Utsmaniyah di Turki pasca Perang Dunia I. Uang kertas yang berlaku sekarang dinamakan fiat money karena kemampuan uang untuk berfungsi sebagai alat tukar dan memiliki daya beli tidak disebabkan karena uang tersebut disandarkan atas emas. Uang kertas yang beredar di masyarakat dan dipergunakan sebagai alat tukar karena pemerintah menetapkannya sebagai alat tukar. Apabila pemerintah mencabutnya dan menggunakan uang dari jenis lain, maka uang kertas tersenbut tidak akan memiliki nilai sama sekali. Dari hal tersebut, memunculkan pertanyaan bagaimana hukum uang kertas menurut syariah Islam? Para ulama berbeda pendapat dalam masalah uang kertas. Perbedaan itu berkaitan dengan sifat harta berupa uang kertas. Apabila kita cermati uang kertas yang beredar sekarang, sifat uang berlaku dengan sempurna. Karena itu uang kertas adalah harta bernilai. Hal itu didasarkan oleh pengakuan manusia untuk menjadikan uang kertas sebagai alat pertukaran. 16 Mata uang kertas yang beredar sekarang dengan bentuk dan sistem yang berlaku tidak pernah dikenal di masa turunnya wahyu. Sebab di masa itu yang ada hanya uang dinar emas dan dirham perak. Transaksi dengan uang emas danperak mata uang fulus sebagai uang bantu terus berjalan dalam beberapa kurun waktu yang lama. Mata uang kertas baru muncul di masa-masa terakhir, yang untuk pertama kalinya dijadikan sebagai uang yang bersifat wajib pada tahun 1914 M sekalipun uang tersebut telah ada beberapa 16Menurut Jumhur ulama harta adalah sesuatu yang harus ada wujudnya, bernilai menurut manusia( dapat diambil manfaat) serta ada pengakuan dari manusia bahwa harta tersebut adalah bernilai. 32 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015

11 Fungsi Uang dan Hukum Syariahnya tahun sebelum disahkannya sebagai uang ganti atau dokumen penguat. Oleh sebab itu hukum uang kertas ini tidak ditemukan di dalam kajian kitab-kitab fiqh ulama terdahulu. Akan tetapi jawaban terhadap hukum uang kertas dapat kita cari dari penjelasan yang telah lalu yaitu bahwa mata uang bisa dibuat dari benda apa saja, sampai-sampai kulit unta, kata Umar bin Khattab. Ketika benda tersebut telah ditetapkan sebagai mata uang yang sah, maka barang tersebut telah berubah fungsinya dari barang biasa menjadi alat tukar dengan segala fungsi turunannya. Jumhur ulama sepakat bahwa illat dalam emas dan perak yang diharamkan pertukarannya kecuali serupa dengan serupa, sama dengan sama oleh Rasulullah adalah karena tsumuniyyah, yaitu barang-barang tersebut menjadi alat tukar, penyimpan nilai di mana semua barang ditimbang dan di nilai dengan nilainya. 17 Oleh karena itu, ketika uang kertas telah menjadi alat pembayaran yang sah, sekalipun tidak dilatarbelakangi lagi oleh emas, maka kedudukannya dalam hukum sama dengan kedudukan emas danperak yang pada waktu al Quran diturunkan menjadi alat pembayaran yang sah. Karena itu, riba berlaku pada uang kertas. Uang kertas juga diakui sebagai harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakat dari padanya. Zakat pun sah dikeluarkan dalam bentuk uang kertas. Begitu pula uang kertas dapat digunakan sebagai alat untuk membayar mahar. Ada dua alasan utama memegang uang dalam ekonomi Islam, yaitu motivasi transaksi dan berjaga-jaga. Spekulasi, sebagai motivasi ketiga dalam ekonomi konvensional, tidak dikenal dalam ekonomi Islam, sehingga permintaan uang untuk tujuan spekulasi menjadi nol. Oleh karena itu, permintaan uang dalam ekonomi Islam berhubungan dengan tingkat pendapatan. Keperluan uang tunai yang dipegang dalam jangka waktu penerimaan pendapatan adalah sama dengan waktu pembayarannnya. Besarnya persediaaan uang tunai akan berhubungan dengan tingkat pendapatan dan frekuensi pengeluaran. 17 Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam, 93 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober

12 Masnukha Jika seseorang menerima pendapatan dalam bentuk uang tunai dan dalam waktu bersamaan dikeluarkan juga secara tunai, maka tidak perlu memegang uang untuk tujuan transaksi. Di sini tidak ada interval waktu untuk menjembataninya. Dalam hubungannya dengan kebutuhan pribadi, sesungguhnya persediaan uang tunai yang dipegang akan lebih besar dari proporsi dalam interval antara penerimaan dan pendapatan. Seseorang yang mendapat bayaran bulanan akan memerlukan persediaan uang tunai yang rata-rata lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang mendapat bayaran harian, dengan asumsi bahwa perilaku konsumsi mereka sama. Analisis yang sama dapat digunakan untuk perusahaan yang memerlukan uang tunai sebagai penghubung antara pengeluaran untuk bahan baku dan penerimaan dari penjualan produk dalam bentuk tunai. Kebutuhan uang tunai tersebut akan berubah dalam interval waktu dan tingkat aktivitas usaha. Pembayaran dari seorang pengusaha kepada pengusaha yang lainakan berubah menurut tingkatan proses produksi dan tingkat integritasi dalam perekonomian dengan anggapan hal-hal lain tetap, meningkatkan integrasi ini, menurunkan permintaan uang tunai. Motivasi berjaga-jaga muncul karena individu dan perusahaan menganggap perlu memegang uang tunai diluar apa yang diperlukan untuk transaksi, guna memenuhi kewajiban dan berbagai kesempatan yang tidak disangka untuk pembelian di muka.namun bagi seorang muslim, tendensi memegang uang tunai untuk motivasi berjaga-jaga amat terbatas, sebagaimana al Quran mengatakan : Kami membagikan rezeki bagi mereka dalam kehidupan di dunia ini.selain itu, Rasulullah tidak pernah menyimpan sesuatu apapun dalam kehidupannya. Jumlah uang tunai yang diperlukan daalm ekonomi Islam hanya berdasarkan motivasi untuk transaksi dan berjaga-jaga, merupakan fungsi dari tingkat pendapatan, pada tingkat tertentu di atas yang telah ditentukan zakat atas asset yang kurang produktif. Berbicara tentang hubungan uang dengan modal dalam ekonomi Islam, uang adalah uang bukan modal (capital). Modal (capital) adalah barang yang dihasilkan oleh alam atau buatan manusia yang 34 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015

13 Fungsi Uang dan Hukum Syariahnya diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan manusia tetapi untuk membantu memproduksi barang lain yang pada gilirannya akan dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan. Secara fisik, terdapat dua jenis modal yaitu fixed capital (modal tetap) dan circulating capital (modal yang bersirkulasi). Fixed capital contohnya seperti gedung-gedung, mesin-mesin, atau pabrik-pabrik, mobil dan lain-lain yaitu benda-benda yang ketika manfaatnya dinikmati, eksistensi substansinya tidak berkurang. Adapun circulating capital itu seperti bahan baku, uang dan lain-lain yaitu benda-benda yang ketika manfaaatnya dinikmati substansinya juga hilang. Perbedaan keduanya dalam syariah dapat kita lihat sebagai berikut. Modal tetap pada umumnya dapat disewakan tetapi tidak dapat dipinjamkan (qardh). Sedangkan modal sirkulasi yang bersifat konsumtif bisa dipinjamkan tetapi tidak dapat disewakan. Hal itu disebabkan karena ijarah (sewa menyewa) dalam Islam hanya dapat dilakukan kepada benda-benda yang memiliki karateristik substansinya dapat dinikmati secara terpisah atau sekaligus. Ketika sebuah barang di sewakan, maka manfaat barang tersebur dipisahkan dari empunya. Ia kini dinikmati oleh penyewa namun status kepemilikannya tetap pada si empunya. Ketika masa sewa sudah berakhir, barang tersebut dikembalikan kepada si empunya dalam keadaan utuh seperti sedia kala. Uang tidak memiliki sifat seperti itu. Ketika seseorang menggunakan uang, maka jumlah uang itu habis dan hilang. Kalau ia menggunakan uang tersebut dari pinjaman, maka ia menanggung hutang sebesar jumlah yang dipergunakan dan harus mengembalikan dalam jumlah yang sama (mitsli) bukan substansinya (a in). Dari uraian di atas, nyatalah bahwa barang modal yang masuk dalam kategori tetap, seperti kendaraan, mobil, bangunan, kapal dan lain-lain akan mendapatkan return on capital dalam bentuk upah dari penyewaan, jika transaksi yang dipergunakan adalah ijarah (sewa menyewa), disamping itu barang-barang modal ini dapat juga mendapatkan return on capital dalam bentuk bagian dari laba (profit) Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober

14 Masnukha jika transaksi yang dipergunakan adalah musyarakah atas dasar kaidah : Suatu barang yang dapat disewakan, maka barang tersebut dapat dilakukan musyarakah atasnya. Ini telah dilakukan oleh kaum muslimin dari zaman dahulu misalnya daalm transaksi muzara ah. Dalam akad ini, si empu tanah menyediakan tanah untuk digarap oleh penanam (petani penggarap). Keuntungan yang dihasilkan oleh usaha ini dibagi dua sesuai dengan kesepakatan, misalnya 50%:50%. Berbeda dari fixed capital, circulating capital (dalam hal ini uang) tidak akan mendapatkan return on capital dalam bentuk upah sewa seperti dalam ijarah. Karena uang dalam Islam bukan sebagai komoditas yang bisa disewakan atau diperjualbelikan dengan kelebihan. Ia dibutuhkan sebagai alat tukar saja. Tetapi ia memiliki return on capital bila dikembangkan dalam bentuk mudharobah. Ia juga dapat dipinjamkan (qardh) tetapi tidak diperbolehkan pengembaliannya melebihi pokoknya. Kelebihan demikian masuk dalam ktegori riba. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa uang bersifat flow concept dan modal (capital) bersifat stock concept. Uang adalah public goods dan modal (capital) adalah private goods. KESIMPULAN Penemuan uang merupakan salah satu penemuan besar yang dicapai oleh manusia. Hanya saja manusia tidak mencapai penemuan uang itu dalam sekejap. Di awali dengan pertukaran barter, yang kemudian dianggap kurang fleksibel, lalu manusia mengkhususkan suatu barang yang ada dan tersebar luas dari berbagai macam barang untuk dijadikan sebagai ukuran harga segala sesuatu. Salah satu jenis barang yang digunakan adalah kertas, dan terkenal dengan istilah uang kertas (token/fiat money). Adapun fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar (medium of exchange). Dari fungsi utama ini, diturunkan fungsi-fungsi lain. Ketika uang kertas telah menjadi alat pembayaran yang sah, sekalipun tidak dilatarbelakangi lagi oleh emas, maka kedudukannya dalam hukum Islam, menurut para ulama, adalah sama dengan kedudukan emas dan perak. Karena itu, riba berlaku 36 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015

15 Fungsi Uang dan Hukum Syariahnya pada uang kertas. Uang kertas juga diakui sebagai harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakat dari padanya. Zakat pun sah dikeluarkan dalam bentuk uang kertas. Begitu pula uang kertas dapat digunakan sebagai alat untuk membayar mahar. DAFTAR PUSTAKA Hasan, Ahmad Mata uang Islami.Jakarta: Raja Grafindo Persada. Karim, Adiwarman Ekonomi Islam Suatu kajian Ekonomi Makro. Jakarta: IIIT Indonesia. Hasyim, Ismail Muhammad, tt. Mudzakkarat fi al Nuqud wa al Bunuk. Beirut: Dar al Nahdhah al Arabiyah. Nawawi, Ismail. 2013, Isu-Isu Ekonomi Islam, Nalar Moneter. Jakarta: VIV Press. Bar i, Muhammad Khalil dan Ali Hafizh Manshur Muqaddimah fi Iqtishadiyah al Nuqud wa al Bunuk. Beirut: Maktabah Nahdhah al Syuruq. Nasution, Mustafa Edwin dkk. 2007, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana. Huda, Nurul dkk Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Prenada Group. Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober

16 Masnukha 38 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015

Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam

Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam RESENSI BUKU Judul buku : Money in Islam A Study in Islamic Political Economy Penulis : Masudul Alam Choudhury Penerbit : Routledge, London dan New York Tebal : xvii + 313 halaman Cetakan/tahun : Pertama,

Lebih terperinci

Efti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman

Efti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman Efti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman Manusia zaman dahulu memenuhi kebutuhan dengan memproduksi sendiri (Nomaden) Tukar menukar barang secara langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO A. Produk Kepemilikan Logam Mulia (KLM) di PT. BRI Syari ah KCP Sidoarjo Memiliki logam mulia (LM)

Lebih terperinci

KONSEP UANG : EKONOMI ISLAM VS EKONOMI KONVENSIONAL SANTI ENDRIANI

KONSEP UANG : EKONOMI ISLAM VS EKONOMI KONVENSIONAL SANTI ENDRIANI Anterior Jurnal, Volume 15 Nomor 1, Desember 2015, Hal 70 75 ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik) KONSEP UANG : EKONOMI ISLAM VS EKONOMI KONVENSIONAL SANTI ENDRIANI Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

UANG dalam perekonom ian

UANG dalam perekonom ian UANG dalam perekonom ian RUANG LINGKUP Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi, serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi Tujuan Mempelajari Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI PEAKSANAAN PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN

BAB II LANDASAN TEORI PEAKSANAAN PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN BAB II LANDASAN TEORI PEAKSANAAN PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN A. Pengertian Pembiayaan Qardhul Hasan Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan

Lebih terperinci

EKONOMI UANG DAN BANK

EKONOMI UANG DAN BANK EKONOMI UANG DAN BANK Pertemuan ke-1 --- UANG Ratih Kurniasih DEFINISI UANG Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran barang-barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran utang-utang.

Lebih terperinci

Pendapatan Rumah Tangga; Upah/gaji, Bunga, Sewa, Keuntungan. Faktor produksi rumah tangga: Tenaga kerja, Modal, Tanah, Kewirausahaan

Pendapatan Rumah Tangga; Upah/gaji, Bunga, Sewa, Keuntungan. Faktor produksi rumah tangga: Tenaga kerja, Modal, Tanah, Kewirausahaan Bab 1 Ekonomi Uang dan Bank I Priyo Purwanto Uang Dalam Perekonomian -. Proses Pertukaran dan Sejarah perkembangan Uang, Perkembangan Pertukaran Perdagangan dengan media Barter Uang Barang dan Uang Modern

Lebih terperinci

1 Nurul Huda Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis. Jakarta: Prenada Media Group. Hal. 75

1 Nurul Huda Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis. Jakarta: Prenada Media Group. Hal. 75 Studi Komparasi Konsep Uang Dalam Ekonomi Konvensional Dan Ekonomi Islam Nur Sa idaturrohmah Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Sa idaturrahmah@unisda.ac.id Abstrak Uang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

TEORI UANG dan PERMINTAAN UANG Uang, Fungsi Uang dan Nilai Waktu dalam Islam

TEORI UANG dan PERMINTAAN UANG Uang, Fungsi Uang dan Nilai Waktu dalam Islam TEORI UANG dan PERMINTAAN UANG Uang, Fungsi Uang dan Nilai Waktu dalam Islam Pada awalnya manusia memenuhi kebutuhannya sendiri yang dikenal dengan periode prabarter. Namun dengan semakin bertambahnya

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Menguasai konsep dan teori uang. 2. Menentukan

Lebih terperinci

c. Sukar dibagi menjaadi bagian yang lebih kecil d. Kebanyakan uang barang tidak tahan lama e. Nilai uang barang tidak tetap.

c. Sukar dibagi menjaadi bagian yang lebih kecil d. Kebanyakan uang barang tidak tahan lama e. Nilai uang barang tidak tetap. Uang dan Perbankan 1. Sejarah munculnya uang - Masa barter Pada zaman purba atau pada masyarakat yang masih sangat sederhana, orang belum bisa menggunakan uang. Perdagangan dilakukan dengan cara langsung

Lebih terperinci

UANG DAN INFLASI. Sumber: 1. Mankiw 2. Ari Sudarman. By. Henny Oktavianti

UANG DAN INFLASI. Sumber: 1. Mankiw 2. Ari Sudarman. By. Henny Oktavianti UANG DAN INFLASI Sumber: 1. Mankiw 2. Ari Sudarman By. Henny Oktavianti Apakah Uang itu? Persediaan aset yang dapat segera digunakan untuk melakukan transaksi Uang yang dipegang (yang ada di tangan) mayarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Syariah, sebagai sebuah positioning baru yang mengasosiasikan kita kepada suatu sistem pengelolaan ekonomi dan bisnis secara islami. Perkembangan ekonomi syariah baik

Lebih terperinci

Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan. Uang Elektronik Dan Uang Giral

Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan. Uang Elektronik Dan Uang Giral Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan Uang Elektronik Dan Uang Giral 1. Latar Belakang Masalah Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku untuk semua transaksi jual-beli baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya manusia memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya manusia memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Mereka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awalnya manusia memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Mereka memenuhi kebutuhannya dengan cara memanfaatkan apa yang mereka peroleh dari alam karena pada

Lebih terperinci

MAKALAH KONSEP UANG DALAM EKONOMI ISLAM Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ekonomi Islam Dosen Pengampu : Agus Arwani, M.Ag.

MAKALAH KONSEP UANG DALAM EKONOMI ISLAM Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ekonomi Islam Dosen Pengampu : Agus Arwani, M.Ag. MAKALAH KONSEP UANG DALAM EKONOMI ISLAM Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ekonomi Islam Dosen Pengampu : Agus Arwani, M.Ag. Disusun Oleh : 1. Muhammad Mirza ( 2013116180 ) 2. Nura Fachatina ( 2013116181

Lebih terperinci

KONSEP UANG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

KONSEP UANG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Volume 04 / Nomor 07 / Agustus 2017 ISSN : 2356-3400 1 KONSEP UANG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Oleh: Imam Solahudin, S.Ag.,M.Si Dosen STAI Muhammadiyah Garut ABSTRACT Dalam Islam Uang dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Allah menciptakan manusia dan menjadikanya mahkluk yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Allah menciptakan manusia dan menjadikanya mahkluk yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia dan menjadikanya mahkluk yang membutuhkan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal. Sejak awal sejarah manusia, orang-orang bekerja

Lebih terperinci

KRITIK TIME VALUE OF MONEY. Dahlia Bonang * ABSTRAK

KRITIK TIME VALUE OF MONEY. Dahlia Bonang * ABSTRAK KRITIK TIME VALUE OF MONEY Dahlia Bonang * ABSTRAK Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efesien, dan kurang cocok digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi riil dengan pemilik dana.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan Syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI A. Analisis Persepsi Masyarakat Muslim Mengenai Bunga dalam Kegiatan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bersama bahwa Islam adalah merupakan agama yang paling sempurna, agama Islam tidak hanya mengatur perihal ibadah saja, namun di dalamnya

Lebih terperinci

Menurut Talcote Parsons, uang tidak hanya sebagai instrument ekonomi tetapi juga bahasa simbolik yang terbagi, ini bukan komoditi melainkan penanda.

Menurut Talcote Parsons, uang tidak hanya sebagai instrument ekonomi tetapi juga bahasa simbolik yang terbagi, ini bukan komoditi melainkan penanda. Definisi uang Dalam Ekonomi Tradisional Uang didefinisikan Sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah

Lebih terperinci

Uang Dalam Perekonomian

Uang Dalam Perekonomian Uang Dalam Perekonomian Pengertian Uang Uang adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi Uang memiliki dua nilai, yaitu nilai nominal dan nilai riil. Nilai nominal adalah nilai yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang semua kegiatan manusia tidak lepas dari yang namanya uang. Mulai dari hal yang sederhana, sampai yang kompleks sekalipun kita tidak dapat lepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian oleh masyarakat dan otoritas moneter. Maka dari itu apabila

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian oleh masyarakat dan otoritas moneter. Maka dari itu apabila BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan bagian yang penting bagi kehidupan kita dalam kegiatan sehari hari. Bahkan ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darah dalam sebuah perekonomian.

Lebih terperinci

Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS. Oleh : Nashra Kautsari IX

Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS. Oleh : Nashra Kautsari IX Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS Oleh : Nashra Kautsari IX A. Bentuk-Bentuk Uang Disertai Arti Definisi / Pengertian 1. Uang Fiat / Uang Token Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah sebagai lembaga intermediasi masyarakat memliki peranan yang sangat penting. Tugas dari bank syariah sebagai lembaga intermediasi adalah menghimpun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deposito 1. Pengertian Deposito Secara umum, deposito diartikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan

Lebih terperinci

1 Dinar = 1 Mitsqal = 22 Qirath 10 Dirham = 7 Mitsqal

1 Dinar = 1 Mitsqal = 22 Qirath 10 Dirham = 7 Mitsqal DINAR DAN DIRHAM Dalam penggunaan uang, bangsa Arab telah mengenal solidus, mata uang emas yang dipakai sejak zaman Romawi, dan dirham perak yang dipakai Bangsa Persia, sebelum Islam datang. Dan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Perbankan adalah

Lebih terperinci

Boks 2. SURVEI KEBUTUHAN UANG KOTA JAMBI

Boks 2. SURVEI KEBUTUHAN UANG KOTA JAMBI Boks 2. SURVEI KEBUTUHAN UANG KOTA JAMBI Sejarah perkembangan peradaban manusia menunjukkan bahwa uang memiliki peranan strategis dalam perekonomian terutama karena fungsi utamanya sebagai alat tukar (medium

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagai mana diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 : a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank syari ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank syari ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank syari ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan bunga. Bank syari ah lahir sebagai salah satu solusi terhadap persoalan pertentangan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan dari para pelaku ekonomi yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu barang atau bentuk kekayaan riil (tangible asset) yang secara umum diterima sebagai pembayaran.

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X UANG KTSP A. Definisi dan Syarat Uang Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X UANG KTSP A. Definisi dan Syarat Uang Tujuan Pembelajaran KTSP Kelas X ekonomi UANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar uang. 2. Memahami fungsi uang bagi masyarakat

Lebih terperinci

1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan. PIEw9 1

1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan. PIEw9 1 Uang dan Lembaga Keuangan 1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan PIEw9 1 Sejarah Timbulnya Uang Perekonomian tradisional sistem barter ada masalah mencari kesesuaian antara orang yang membutuhkan dan orang

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya MODUL PERKULIAHAN Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ MK 42005 Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 11 Abstract Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo. BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD IJA>RAH MULTIJASA UNTUK SEGALA MACAM BENTUK PEMBIAYAAN DI BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO A. Analisis Terhadap Praktek Akad Ija>rah Multijasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier tidak semuanya dapat terpenuhi, karena tidak memiliki dana

Lebih terperinci

sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu

sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran hutang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Mempermudah

Lebih terperinci

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA A. Pengertian Jual Beli Sebelum membahas lebih mendalam tentang jual beli, terlebih dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunannya tidaklah terlepas dari peran serta sektor perbankan. Bank adalah badan usaha yang menjalankan kegiatan menghimpun dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH, PEMBIAYAAN SYARIAH, DAN JAMINAN. diperkenalkan dengan istilah bagi hasil dalam sistem perbankan Indonesia.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH, PEMBIAYAAN SYARIAH, DAN JAMINAN. diperkenalkan dengan istilah bagi hasil dalam sistem perbankan Indonesia. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH, PEMBIAYAAN SYARIAH, DAN JAMINAN 2.1 Bank Syariah 2.1.1 Pengaturan Bank Syariah Pada periode Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan ini diperkenalkan

Lebih terperinci

Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia. Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad. Jakarta, 19 Juli 2011

Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia. Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad. Jakarta, 19 Juli 2011 Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad Jakarta, 19 Juli 2011 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dewasa ini bank syariah semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan bermuamalah dari zaman ke zaman semakin bervariasi karena adanya kebutuhan yang memaksakan manusia untuk melakukan hal tersebut. Salah satu kegiatan transaksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri BAB IV ANALISIS DATA A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri Pertukaran merupakan bagian aktifitas terpenting dalam masyarakat dan merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

UANG DAN FUNGSINYA (Sebuah Telaah Historis dalam Islam)

UANG DAN FUNGSINYA (Sebuah Telaah Historis dalam Islam) UANG DAN FUNGSINYA (Sebuah Telaah Historis dalam Islam) Wahyuddin * Abstrak Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi konvensional. Dalam ekonomi Islam, konsep uang sangat jelas dan tegas

Lebih terperinci

melindamelindo.wordpress.com Page 1

melindamelindo.wordpress.com Page 1 BAB 10. Uang - Uang adalah alat pembayaran yang sah yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran A. Fungsi Uang a. Fungsi Asli Uang 1. Alat Tukar Sebagai alat tukar, uang mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari dunia ekonomi. Aspek dunia ekonomi yang dikenal saat ini sangat luas. Namun yang sering digunakan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bunga merupakan harga yang harus dibayar/diterima untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bunga merupakan harga yang harus dibayar/diterima untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil Bunga merupakan harga yang harus dibayar/diterima untuk meminjam/menyimpan uang selama periode tertentu dan biasanya dinyatakan dalam persentase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Nasabah Nasabah adalah aset atau kekayaan utama perusahaan karena tanpa pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang mengatakan pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena terkait keuangan atau mashrafiyah yang terjadi pada dekade terakhir ini dapat dikatakan sangat merisaukan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Terutama

Lebih terperinci

KONSEP UTANG DAN MODAL DALAM ISLAM. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

KONSEP UTANG DAN MODAL DALAM ISLAM. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. KONSEP UTANG DAN MODAL DALAM ISLAM Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Modal Pokok (Ra sul-maal) dalam Islam Yang dimaksud dengan kata ra su dalam bahsa Arab ialah atas segala sesuatu. Jadi, ra sulmaal ialah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan

Lebih terperinci

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang BAB II Kajian Pustaka 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Dunia keuangan khususnya perbankan dari tahun ketahun telah mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini ditunjukkan dari jumlah

Lebih terperinci

Prinsip prinsip Islam

Prinsip prinsip Islam Bank Syariah Lembaga perbankan yang menggunakan sistem dan operasional berdasarkan prinsip hukum atau syariah Islam yang secara utuh dan total menghidari riba seperti diatur dalam Alquran dan Hadist Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat modern saat ini sudah tidak asing lagi dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syari ah didorong oleh dua alasan utama yaitu adanya kehendak sebagian masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis terhadap praktik utang piutang berhadiah di Desa Sugihwaras Kecamatan

Lebih terperinci

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK GADAI EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG KARANGAYU SEMARANG 1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu Semarang Penerapan Ar-Rahn dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin banyaknya kebutuhan masyarakat yang harus di penuhi, baik itu kebutuhan primer maupun sekunder yang harus dipenuhi setiap keluarga maupun individu untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB II UANG DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM

BAB II UANG DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM 19 BAB II UANG DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM 2.1 Pengertian Uang 2.1.1 Pengertian Uang dalam Ekonomi Islam Uang (nuqud) secara etimologi, memiliki beberapa makna. Diantaranya : a. Al naqdu artinya yang

Lebih terperinci

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Pendahuluan Pada jaman dahulu, perdagangan dilakukan oleh masyarakat dengan

Lebih terperinci

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Secara bahasa Rahn berarti tetap dan lestari. Sering disebut Al Habsu artinya penahan. Ni matun rahinah artinya karunia yang tetap dan lestari. Secara teknis menahan salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan dapat diartikan sebagai aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana. Penyaluran dana dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK

BAB IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK 55 BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK A. Urgensi Penukaran Uang dalam Hukum Islam dan UU No.7 Tahun 2011. Tukar menukar secara istilah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Skripsi ini dengan judul Kontribusi Pemikiran Adiwarman Karim Terhadap

KATA PENGANTAR. Skripsi ini dengan judul Kontribusi Pemikiran Adiwarman Karim Terhadap KATA PENGANTAR بسم اهلل الرحمن الرحيم Dengan mengucapkan alhamdulillah, segala puji berserta syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berawal dari munculnya perbankan syari ah di Indonesia pada era 1990-an, pertumbuhan bank syari ah di indonesia saat ini begitu pesat. Hal tersebut ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun kehidupan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Istilah kredit bukan hal yang asing dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual beli barang dengan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE. MM BAB II UANG DAN BANK SENTRAL DI INDONESIA 1. DEFINISI UANG 2. SYARAT UANG 3. PERAN/ FUNGSI UANG 4. NILAI WAKTU DARI UANG 5. BANK SENTRAL DI INDONESIA 1. DEFINISI

Lebih terperinci

UANG DAN KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

UANG DAN KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM UANG DAN KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Anita Rahmawaty Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus, Indonesia e-mail: ita_rahma@yahoo.co.id Abstract: This paper describes the concept

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Posisi uang sangat strategis dalam sebuah perekonomian. Bisa

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Posisi uang sangat strategis dalam sebuah perekonomian. Bisa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Uang 1 merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia. Posisi uang sangat strategis dalam sebuah perekonomian. Bisa dikatakan uang merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURAbah}ah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA A. Analisis Hukum Islam terhadap Investasi Dinar di Gerai Dinar Surabaya Allah SWT menurunkan ajaran Islam sebagai tuntunan hidup yang senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya kehidupan masyarakat tidak dapat terlepas dari kegiatan ekonomi. Perilaku ini terlihat dari berbagai macam usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kuncoro (2002:68), Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB IV PRAKTIK TRANSAKSI PENUKARAN MATA UANG ASING DI PT VALASINDO SURABAYA DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV PRAKTIK TRANSAKSI PENUKARAN MATA UANG ASING DI PT VALASINDO SURABAYA DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM 51 BAB IV PRAKTIK TRANSAKSI PENUKARAN MATA UANG ASING DI PT VALASINDO SURABAYA DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM A. Analisis Terhadap Praktik Transaksi Penukaran Mata Uang Asing di PT Valasindo Surabaya Sebagaimana

Lebih terperinci

1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i.

1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi emas merupakan investasi yang menjanjikan pada saat ini. Selain nilainya cenderung stabil, emas juga dapat menjanjikan keuntungan di masa yang akan

Lebih terperinci

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat melakukan perdagangan dengan sistem barter, yaitu suatu sistem perdagangan dengan pertukaran antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya bank pada mulanya hasil dari perkembangan cara penyimpanan harta benda. Para saudagar merasa khawatir membawa perhiasan dan lain sebagainya berpindah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI DIRHAM SHIELD DALAM PEMBIAYAAN DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI DIRHAM SHIELD DALAM PEMBIAYAAN DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH 62 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI DIRHAM SHIELD DALAM PEMBIAYAAN DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH A. Analisis Terhadap Operasionalisasi Produk Dirham Shield Dalam perekonomian di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid BAB IV ANALISIS A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid Mazhab Syafi i dan mazhab Hanbali berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani, BAB IV ANALISIS DATA A. Praktik Ba i Al-wafa di Desa Sungai Langka Islam tidak membatasi kehendak seseorang dalam mencari dan memperoleh harta selama yang demikian tetap dilakukan dalam prinsip umum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan syariah telah memasuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia penuh dengan ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut biasanya berhubungan dengan takdir dan nasib manusia itu sendiri yang telah ditentukan oleh Tuhan.

Lebih terperinci

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB 1 Renka Suka Alamsyah,

Lebih terperinci

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value).

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value). A. PENDAHULUAN Uang adalah suatu benda atau alat tukar yang diterima oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatan pertukaran barang dengan barang atau lainnya. Ciri-ciri uang agar penggunaannya efisien:

Lebih terperinci