BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Knowledge Discovery in Database (KDD) dan Data Mining Banyak orang menggunakan istilah data mining dan knowledge discovery in databases (KDD) secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi tersembunyi dalam suatu kumpulan data yang besar. Akan tetapi kedua istilah tersebut memiliki konsep yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama lain. Salah satu tahapan dalam proses KDD adalah data mining (Han & Kamber,2006 dalam Baskoro,2010). Han and Kamber (2006) menyatakan : Knowledge Discovery in Database (KDD) adalah proses menentukan informasi yang berguna serta pola-pola yang ada dalam data. Informasi ini terkandung dalam basis data yang berukuran besar yang sebelumnya tidak diketahui dan potensial bermanfaat. Data Mining merupakan salah satu langkah dari serangkaian proses iterative KDD. Tahapan proses KDD dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.1 Tahapan dalam KDD (Han and Kamber 2006) 5

2 Tahapan proses KDD terdiri dari : a. Data Selection Pada proses ini dilakukan pemilihah himpunan data, menciptakan himpunan data target, atau memfokuskan pada subset variabel (sampel data) dimana penemuan (discovery) akan dilakukan. Hasil seleksi disimpan dalam suatu berkas yang terpisah dari basis data operasional. b. Pre-Processing dan Cleaning Data Pre-Processing dan Cleaning Data dilakukan membuang data yang tidak konsisten dan noise, duplikasi data, memperbaiki kesalahan data, dan bisa diperkaya dengan data eksternal yang relevan. c. Transformation Proses ini mentransformasikan atau menggabungkan data ke dalam yang lebih tepat untuk melakukan proses mining dengan cara melakukan peringkasan (agregasi). d. Data Mining Proses data mining yaitu proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik, metode atau algoritma tertentu sesuai dengan tujuan dari proses KDD secara keseluruhan. e. Interpretation / Evaluasi Proses untuk menerjamahkan pola-pola yang dihasilkan dari data mining. Mengevaluasi (menguji) apakah pola atau informasi yang ditemukan bersesuaian 6

3 atau bertentangan dengan fakta atau hipotesa sebelumnya. Pengetahuan yang diperoleh dari pola-pola yang terbentuk dipresentasikan dalam bentuk visualisasi. 1. Pengertian data mining. Santosa (2007) menyatakan bahwa data mining merupakan suatu kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk menentukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar. Salah satu tugas utama dari data mining adalah pengelompokan clustering dimana data yang dikelompokkan belum mempunyai contoh kelompok. Larose (2005) menyatakan bahwa data mining adalah suatu proses pencarian korelasi, pola dan tren baru yang berguna dalam media penyimpanan data berukuran besar menggunakan teknologi pengenalan pola seperti teknik-teknik statistik dan matematis. Istilah lain yang sering digunakan antara lain knowledge mining from data, knowledge extraction, data/pattern analysis, data archeology, dan data dredging. 2. Tujuan data mining. Baskoro (2010) menyatakan bahwa adapun tujuan dari adanya data mining adalah : a. Explanatory, yaitu untuk menjelaskan beberapa kegiatan observasi atau suatu kondisi. b. Confirmatory, yaitu untuk mengkonfirmasikan suatu hipotesis yang telah ada. 7

4 c. Exploratory, yaitu untuk menganalisis data baru suatu relasi yang janggal. 3. Pengelompokkan data mining. Tan et. al. (2005), menyatakan : Secara garis besar data mining dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori utama : a. Descriptive mining, yaitu proses untuk menemukan karakteristik penting dari data dalam suatu basis data. Teknik data mining yang termasuk dalam descriptive mining adalah clustering, association, dan sequential mining. b. Predictive mining, yaitu proses untuk menemukan pola dari data dengan menggunakan beberapa variabel lain di masa depan. Salah satu teknik yang terdapat dalam predictive mining adalah klasifikasi. Larose and Daniel (2005), menyatakan : Pengelompokkan data mining berdasarkan tugas yang dapat dilakukan yaitu : a. Deskripsi Deskripsi adalah menggambarkan pola dan kecenderungan yang terdapat dalam data yang memungkinkan memberikan penjelasan dari suatu pola atau kecenderungan tersebut. b. Estimasi Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, akan tetapi variabel target estimasi lebih ke arah numerik daripada ke arah kategori. c. Prediksi Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, akan tetapi dalam prediksi nilai dari hasil akan terwujud di masa yang akan datang. 8

5 d. Klasifikasi Klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menggambarkan dan membedakan kelas data atau konsep dengan tujuan memprediksikan kelas untuk data yang tidak diketahui kelasnya (Han and Kamber, 2006). e. Clustering Clustering atau analisis cluster adalah proses pengelompokan satu set bendabenda fisik atau abstrak ke dalam kelas objek yang sama (Han & Kamber, 2006). f. Asosiasi Asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang muncul dalam satu waktu. Kusrini dkk (2009), menyatakan bahwa : Pengelompokkan data mining diatas dijadikan sebagai teknik dari data mining berdasarkan tugas yang bisa dilakukan, yaitu : a. Deskripsi Para penulis/analis biasanya mencoba menemukan cara untuk mendeskripsikan pola dan trend yang tersembunyi dalam data. b. Estimasi Estimasi mirip dengan klasifikasi, kecuali variabel tujuan yang lebih ke arah numerik daripada kategori. Misalnya, akan dilakukan estimasi tekanan systolic 9

6 dari pasien rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis kelamin, indeks berat badan, dan level sodium darah. c. Prediksi Prediksi memiliki kemiripan dengan estimasi dan klasifikasi. Hanya saja, prediksi hasilnya menunjukkan sesuatu yang belum terjadi (mungkin terjadi dimasa depan). Misalnya, ingin diketahui prediksi harga beras tiga bulan yang akan datang. d. Klasifikasi Dalam klasifikasi variable, tujuan bersifat kategorik. Misalnya, kita akan mengklasifikasikan pendapatan dalam tiga kelas, yaitu pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah. e. Clustering Clustering lebih kearah pengelompokan record, pengamatan, atau kasus dalam kelas yang memiliki kemiripan. Sebuah cluster adalah kumpulan record yang memiliki kemiripan satu dengan yang lain dan memiliki ketidak miripan dengan record-record dalam cluster yang lain, misalnya untuk tujuan audit akuntasi akan dilakukan segmentasi perilaku financial dalam kategori dan mencurigakan. f. Asosiasi Mengidentifikasi hubungan antara berbagai peristiwa yang terjadi pada satu waktu. Pendekatan asosiasi tersebut menekankan sebuah kelas masalah yang dicirikan dengan analisis keranjang pasar. 10

7 B. Clustering 1. Pengertian clustering. Clustering atau analisis cluster adalah proses pengelompokan satu set bendabenda fisik atau abstrak ke dalam kelas objek yang sama (Han and Kamber, 2006). Baskoro (2010) menyatakan bahwa : Clustering atau clusterisasi adalah salah satu alat bantu pada data mining yang bertujuan mengelompokkan obyek-obyek ke dalam cluster-cluster. Cluster adalah sekelompok atau sekumpulan obyek-obyek data yang similar satu sama lain dalam cluster yang sama dan dissimilar terhadap obyek-obyek yang berbeda cluster. Obyek akan dikelompokkan ke dalam satu atau lebih cluster sehingga obyek-obyek yang berada dalam satu cluster akan mempunyai kesamaan yang tinggi antara satu dengan lainnya. Obyek-obyek dikelompokkan berdasarkan prinsip memaksimalkan kesamaan obyek pada cluster yang sama dan memaksimalkan ketidaksamaan pada cluster yang berbeda. Kesamaan obyek biasanya diperoleh dari nilai-nilai atribut yang menjelaskan obyek data, sedangkan obyek-obyek data biasanya direpresentasikan sebagai sebuah titik dalam ruang multidimensi. Dengan menggunakan clusterisasi, kita dapat mengidentifikasi daerah yang padat, menemukan pola-pola distribusi secara keseluruhan, dan menemukan keterkaitan yang menarik antara atribut-atribut data. Dalam data mining, usaha difokuskan pada metode-metode penemuan untuk cluster pada basis data berukuran besar secara efektif dan efisien. Beberapa kebutuhan clusterisasi 11

8 dalam data mining meliputi skalabilitas, kemampuan untuk menangani tipe atribut yang berbeda, mampu menangani dimensionalitas yang tinggi, menangani data yang mempunyai noise, dan dapat diterjemahkan dengan mudah. Cluster1 Cluster 2 outliers Gambar 2.2 Contoh Clustering (Baskoro 2010) Adapun tujuan dari data clustering ini adalah untuk meminimalisasikan objective function yang diset dalam proses clustering, yang pada umumnya berusaha meminimalisasikan variasi di dalam suatu cluster dan memaksimalisasikan variasi antar cluster. 2. Metode clustering. Secara garis besar, terdapat beberapa metode clusterisasi data. Pemilihan metode clusterisasi bergantung pada tipe data dan tujuan clusterisasi itu sendiri. Metodemetode beserta algoritma yang termasuk didalamnya meliputi (Baskoro, 2010): 12

9 a. Partitioning Method Membangun berbagai partisi dan kemudian mengevaluasi partisi tersebut dengan beberapa kriteria, yang termasuk metode ini meliputi algoritma K-Means, K- Medoid, PROCLUS, CLARA, CLARANS, dan PAM. b. Hierarchical Methods Membuat suatu penguraian secara hierarkikal dari himpunan data dengan menggunakan beberapa kriteria. Metode ini terdiri atas dua macam, yaitu Agglomerative yang menggunakan strategi bottom-up dan Disisive yang menggunakan strategi top-down. Metode ini meliputi algoritma BIRCH, AGNES, DIANA, CURE, dan CHAMELEON. c. Density-based Methods Metode ini berdasarkan konektivitas dan fungsi densitas. Metode ini meliputi algoritma DBSCAN, OPTICS, dan DENCLU. d. Grid-based Methods Metode ini berdasarkan suatu struktur granularitas multi-level. Metode clusterisasi ini meliputi algoritma STING, WaveCluster, dan CLIQUE. e. Model-based Methods Suatu model dihipotesakan untuk masing-masing cluster dan ide untuk mencari best fit dari model tersebut untuk masing-masing yang lain. Metode clusterisasi ini meliputi pendekatan statitik, yaitu algoritma COBWEB dan jaringan syaraf tiruan, yaitu SOM. 13

10 Sadaaki et. al. (2008) menyatakan : Sebelum memutuskan berapa jumlah cluster yang akan dibentuk bahwa terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu : a. supervised (jika jumlah cluster ditentukan). b. unsupervised (jika jumlah cluster tidak ditentukan/alami). 3. Document clustering. Document clustering merupakan suatu teknik untuk mengelompokkan dokumen-dokumen berdasarkan kemiripannya dengan tujuan mendapatkan sekumpulan dokumen yang tepat (Widyawati, 2010). Dokumen-dokumen tersebut dikelompokan ke dalam cluster berdasarkan tingkat kemiripannya. Suatu cluster dapat dikatakan bagus apabila tingkat kemiripan antar anggota cluster sangat tinggi dan tingkat kemiripan antar cluster sangat rendah. Sedangkan kualitas suatu cluster dapat diukur melalui kemampuannya dalam menemukan pola-pola yang tersembunyi. 4. Klasifikasi algoritma clustering. Algoritma clustering secara luas diklasifikasikan menjadi dua algoritma, yaitu hierarchical clustering, dan non-hierarchical clustering (Henjaya, 2010). Han and Kamber (2006) menyatakan bahwa hierarchical clustering adalah sebuah metode hierarkis yang menciptakan komposisi hierarkis yang diterapkan pada objek data, sehingga akan menghasilkan cluster-cluster yang bersarang. Algoritma hierarchical clustering mengatur seluruh objek dalam sebuah pohon untuk melihat 14

11 hubungan antara setiap objek (Henjaya, 2010). Contoh algoritma Hierarchical clustering adalah HAC (Hierarchical Agglomerative Clustering) (Karhendana, 2008). Non-hierarchical clustering, pada umumnya disebut algoritma partitional clustering, memberikan sejumlah n objek dan k yang merupakan jumlah dari cluster yang terbentuk. Algoritma partitional clustering mengolah objek ke dalam k- kelompok berdasarkan kriteria optimasi tertentu, dimana setiap kelompok merupakan representasi sebuah cluster. Han and Kamber (2006) menyatakan bahwa contoh algoritma partitional clustering antara lain K-Means. C. Penulisan Terkait Berdasarkan penulisan yang dilakukan oleh Firdausi dkk pada tahun 2011 tentang Analisis Financial Distress Dengan Pendekatan Data Mining Pada Industri Manufaktur Go-Public Di Indonesia, dikemukakan bahwa penulisan tersebut berisi tentang perbandingan algoritma K-Means dan Fuzzy C-Means (FCM). Cara kerja algoritma K-Means dalam pengelompokan data keuangan dan data perusahaan yang akan mengalami kebangkrutan lebih baik dari cara kerja algoritma FCM, dimana dalam penulisan itu menggunakan rumus sum squared error (SSE) serta icdrate (internal cluster disprersion rate). Dimana dari penulisan ini didapatkan nilai SSE terkecil pada K-Means, menunjukkan bahwa total kesalahan kuadrat yang terjadi pada pengelompokkan metode tersebut kecil. Sehingga metode itu dapat dikatakan memiliki nilai error terkecil dan lebih baik dibandingkan metode FCM. 15

12 Pada metode FCM, keragaman dalam cluster (Sum of Squared Within) SSW bernilai tertinggi serta keragaman antar cluster (Sum of Squared Between) SSB bernilai paling rendah sehingga metode FCM memiliki nilai icdrate tertinggi dibandingkan K-Means. Hal ini menunjukkan pada pengelompokkan dengan menggunakan metode FCM, terdapat banyak data berbeda dalam tiap cluster yang terbentuk dan tercermin pada nilai SSW yang tinggi. Serta sedikitnya perbedaan data antar cluster yang terbentuk dapat dikatakan perbedaan antar cluster 1 dan 2 tidak jauh beda yang tercermin pada nilai SSB yang rendah. Nilai terkecil pada seluruh metode K-Means tercipta karena keragaman dalam cluster SSW yang terbentuk sangat kecil dan keragaman antar cluster SSB sangat tinggi. Oleh karena itu antara metode K-Means dengan FCM setelah dibandingkan dengan mempertimbangkan nilai SSE dan icdrate, didapatkan metode K-Means sebagai metode terbaik. Penulisan lain yang dilakukan oleh Wahyuni pada tahun 2009 dalam jurnalnya yang berjudul Penggunaan Cluster-Based Sampling Untuk Penggalian Kaidah Asosiasi Multi Obyektif, menjelaskan bahwa algoritma K-Means lebih baik dibandingkan algoritma FCM. Dalam penulisan ini berisi tentang dua pembandingan metode clustering yaitu K-Means dan FCM. Adapun penulisan ini membahas hasil penggalian kaidah asosiasi multi obyektif dengan menggunakan sampel yang dilakukan proses clustering terlebih dahulu akan menghasilkan kaidah-kaidah asosiasi yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan data yang tidak melalui proses clustering terlebih dahulu. Perbandingan metode clustering yang digunakan yaitu K- 16

13 Means dan FCM. Metode K-Means lebih baik daripada FCM, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata confidence yang dihasilkan menggunakan metode K-Means mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan dengan metode FCM. Penulisan yang dilakukan oleh Widyawati pada tahun 2010 dalam skripsinya yang berjudul Perbandingan Clustering Based On Frequent Word Sequence (CFWS) Dan K-Means Untuk Pengelompokkan Dokumen Berbahasa Indonesia menjelaskan bahwa didapatkan nilai F-Measure dan Purity hasil implementasi menggunakan algoritma K-Means lebih tinggi dibandingkan dengan implementasi menggunakan algoritma CFWS. Hal ini membuktikan bahwa algoritma K-Means lebih tepat digunakan untuk pengelompokkan dokumen berbahasa Indonesia. D. Algoritma K-Means 1. Pengertian K-Means. K-Means merupakan algoritma yang umum digunakan untuk clustering dokumen. Prinsip utama K-Means adalah menyusun k prototype atau pusat massa (centroid) dari sekumpulan data berdimensi n (Aryan, 2010). Sebelum diterapkan proses algoritma K-means, dokumen akan di preprocessing terlebih dahulu. Kemudian dokumen direpresentasikan sebagai vektor yang memiliki term dengan nilai tertentu. Agusta (2007) menyatakan bahwa K-Means merupakan salah satu metode data clustering non hirarki yang berusaha mempartisi data yang ada ke dalam bentuk satu atau lebih cluster/kelompok. Metode ini mempartisi data ke dalam cluster/kelompok 17

14 sehingga data yang memiliki karakteristik sama dikelompokkan ke dalam satu cluster yang sama. 2. Algoritma K-Means. Algoritma k-means merupakan algoritma yang membutuhkan parameter input sebanyak k dan membagi sekumpulan n objek kedalam k cluster sehingga tingkat kemiripan antar anggota dalam satu cluster tinggi sedangkan tingkat kemiripan dengan anggota pada cluster lain sangat rendah. Kemiripan anggota terhadap cluster diukur dengan kedekatan objek terhadap nilai mean pada cluster atau dapat disebut sebagai centroid cluster atau pusat massa (Widyawati, 2010). Berikut rumus pengukuran jarak menurut (Santosa, 2007) : d (x,y) = x-y 2 = n i=1(xi y i) 2... ( 1 ) Adapun rumus perhitungan jarak lainnya didefinisikan sebagai berikut : d (x,y) = ( xi yi ) 2 + ( xi yi ) 2... ( 2 ) Keterangan : d = titik dokumen x = data record y = data centroid 18

15 Jarak yang terpendek antara centroid dengan dokumen menentukan posisi cluster suatu dokumen. Misalnya dokumen A mempunyai jarak yang paling pendek ke centroid 1 dibanding ke yang lain, maka dokumen A masuk ke group 1. Hitung kembali posisi centroid baru untuk tiap-tiap centroid (C i..j )dengan mengambil ratarata dokumen yang masuk pada cluster awal (G i..j ). Iterasi dilakukan terus hingga posisi group tidak berubah. Berikut rumus dari penentuan centroid. C (i) = 1 Gi xεc dx... ( 3 ) Adapun rumus iterasi lainnya didefinisikan sebagai berikut : C(i) = x 1 + x 2 + x.. + x... ( 4 ) x Keterangan : x 1 x 2 x = nilai data record ke-1 = nilai data record ke-2 = jumlah data record K-Means merupakan algoritma clustering yang bersifat partitional yaitu membagi himpunan objek data ke dalam sub himpunan (cluster) yang tidak overlap, sehingga setiap objek data berada tepat dalam satu cluster. Strategi partitionalclustering yang paling sering digunakan adalah berdasarkan kriteria square error. Secara umum, tujuan kriteria square error adalah untuk memperoleh partisi (jumlah cluster tetap) yang meminimalkan total square error. 19

16 SSE (Sum Squared of Error) menyatakan total kesalahan kuadarat yang terjadi bila n data i n x,..., x dikelompokkan kedalam k cluster dengan pusat tiap cluster adalah k m,...,m 1. Nilai SSE tergantung pada jumlah cluster dan bagaimana data dikelompokkan ke dalam cluster-cluster tersebut. Semakin kecil nilai SSE, semakin bagus hasil clustering-nya. Adapun rumus SSE adalah sebagai berikut : SSE = (C i ) 2 + (C i ) 2 + (C.. ) 2 + (C.. ) 2... ( 5 ) Keterangan : C i = nilai centroid 3. Tahapan algoritma K-Means. Widyawati (2010), menyatakan : Proses algoritma K-Means sebagai berikut : a. Pilih secara acak objek sebanyak k, objek-objek tersebut akan direpresentasikan sebagai mean pada cluster. b. Untuk setiap objek dimasukan kedalam cluster yang tingkat kemiripan objek terhadap cluster tersebut tinggi. Tingkat kemiripan ditentukan dengan jarak objek terhadap mean atau centroid cluster tersebut. c. Hitung nilai centroid yang baru pada masing-masing cluster. d. Proses tersebut diulang hingga anggota pada kumpulan cluster tersebut tidak berubah. 20

17 Sedangkan menurut Adiningsih (2007) tahap penyelesaian algoritma K-Means adalah sebagai berikut : a. Menentukan K buah titik yang merepresentasikan obyek pada setiap cluster (centroid awal). b. Menetapkan setiap obyek pada cluster dengan posisi centroid terdekat. c. Jika semua obyek sudah dikelompokkan maka dilakukan perhitungan ulang dalam menentukan centroid yang baru. d. Ulangi langkah ke-2 dan ke-3 sampai centroid tidak berubah. Kurniawan dkk (2010) menyatakan : Langkah-langkah dari algoritma K-Means yaitu : Start. Number of cluster K Centroid Distance objects to centroids No object move group End Grouping based on minimum distance Gambar 2.3 Cara Kerja Algoritma K-Means (Kurniawan dkk 2010) 21

18 Berikut penjelasan dari gambar 2.3, dengan algoritma K-means dilakukan cara berikut hingga ditemukan hasil iterasi yang stabil : a. Menentukan data centroid, pada sistem ini, ditentukan bahwa centroid pertama adalah n data pertama dari data-data yang akan di-cluster. b. Menghitung jarak antara centroid dengan masing-masing data. c. Mengelompokkan data berdasarkan jarak minimum. d. Jika penempatan data sudah sama dengan sebelumnya, maka stop. Jika tidak, kembali ke cara yang ke-2. 22

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH DI KABUPATEN XYZ

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH DI KABUPATEN XYZ PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH DI KABUPATEN XYZ SKRIPSI Oleh Dwi Noviati Nango 531408022 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan analisa datadan algoritma Fuzzy C-Means untuk mangetahui pola perilaku konsumen. 2.1. Pola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penambangan Data (Data Mining) Penambangan data (Data Mining) adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari sekumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi Mahasiswa yang telah menyelesaikan keseluruhan beban program studi yang telah ditetapkan dapat dipertimbangkan

Lebih terperinci

TAKARIR. : Mengelompokkan suatu objek yang memiliki kesamaan. : Kelompok atau kelas

TAKARIR. : Mengelompokkan suatu objek yang memiliki kesamaan. : Kelompok atau kelas TAKARIR Data Mining Clustering Cluster Iteratif Random Centroid : Penggalian data : Mengelompokkan suatu objek yang memiliki kesamaan. : Kelompok atau kelas : Berulang : Acak : Pusat area KDD (Knowledge

Lebih terperinci

DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I

DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I CLUSTERING Secara umum cluster didefinisikan sebagai sejumlah objek yang mirip yang dikelompokan secara bersama, Namun definisi dari cluster bisa beragam tergantung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Clustering Clustering atau analisis cluster adalah proses pengelompokan satu set benda- benda fisik atau abstrak ke dalam kelas objek yang sama (Han, 2006). Baskoro (2010) menyatakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penerapan algoritma hierarchical clustering dan k-means untuk pengelompokan desa tertinggal.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Faktor penentu bagi usaha atau bisnis apapun pada masa sekarang ini adalah kemampuan untuk menggunakan informasi seefektif mungkin. Penggunaan data secara tepat karena

Lebih terperinci

LABORATORIUM DATA MINING JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. Modul II CLUSTERING

LABORATORIUM DATA MINING JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. Modul II CLUSTERING LABORATORIUM DATA MINING JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Modul II CLUSTERING TUJUA PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mempunyai pengetahuan dan kemampuan dasar dalam

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: Yogyakarta, Maret 2016

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: Yogyakarta, Maret 2016 PENERAPAN DATA MINING PEMAKAIAN AIR PELANGGAN UNTUK MENENTUKAN KLASIFIKASI POTENSI PEMAKAIAN AIR PELANGGAN BARU DI PDAM TIRTA RAHARJA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Gunawan Abdillah, Firman Ananda Putra,

Lebih terperinci

Tipe Clustering. Partitional Clustering. Hirerarchical Clustering

Tipe Clustering. Partitional Clustering. Hirerarchical Clustering Analisis Cluster Analisis Cluster Analisis cluster adalah pengorganisasian kumpulan pola ke dalam cluster (kelompok-kelompok) berdasar atas kesamaannya. Pola-pola dalam suatu cluster akan memiliki kesamaan

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket Bab1 Konsep Data Mining POKOK BAHASAN: Konsep dasar dan pengertian Data Mining Tahapan dalam Data Mining Model Data Mining Fungsi Data Mining TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Budi Susanto ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 Tujuan Memahami konsep analisis clustering Memahami tipe-tipe data dalam clustering Memahami beberapa algoritma

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Budi Susanto (versi 1.3) Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 2 Tujuan Memahami konsep analisis clustering Memahami

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakang PENDHULUN Listrik merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan saat ini. Penggunaan listrik setiap tahun, bahkan setiap bulan terus meningkat. Hal ini dibuktikan dengan selalu bertambahnya

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH DI KABUPATEN XYZ

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH DI KABUPATEN XYZ PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH DI KABUPATEN XYZ SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Data Mining adalah proses pencarian pengetahuan dari suatu data berukuran besar melalui metode statistik, machine learning, dan artificial algorithm. Hal yang paling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Pemasaran Dalam merancang dan mengembangkan produk, baik yang berupa jasa maupun barang, tidak terlepas dari konsep pemasaran yang bertujuan memenuhi

Lebih terperinci

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means,

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means, K- Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K-Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN Fauziah Nur1, Prof. M. Zarlis2, Dr. Benny Benyamin Nasution3 Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakang PENDAHULUAN Sponge atau poriferans berasal dari bahasa Latin yaitu porus yang artinya pori dan ferre yang artinya memiliki. Sponge adalah hewan berpori, pada umumnya terdapat di lautan,

Lebih terperinci

Surmayanti 1, Hari Marfalino 2, Ade Rahmi 3 Fakultas Limu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Surmayanti 1, Hari Marfalino 2, Ade Rahmi 3 Fakultas Limu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang PENERAPAN ANALYSIS CLUSTERING PADA PENJUALAN KOMPUTER DENGAN PERANCANGANAN APLIKASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS (STUDY KASUS TOKO TRI BUANA KOMPUTER KOTA SOLOK) Surmayanti 1, Hari Marfalino

Lebih terperinci

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS. Oleh : Nengah Widya Utami

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS. Oleh : Nengah Widya Utami METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS Oleh : Nengah Widya Utami 1629101002 PROGRAM STUDI S2 ILMU KOMPUTER PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2017 1. Definisi Clustering

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan kasus yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DETEKSI OUTLIER PADA ALGORITMA HIERARCHICAL CLUSTERING

IMPLEMENTASI DETEKSI OUTLIER PADA ALGORITMA HIERARCHICAL CLUSTERING IMPLEMENTASI DETEKSI OUTLIER PADA ALGORITMA HIERARCHICAL CLUSTERING Yoga Bhagawad Gita 1, Ahmad Saikhu 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Gondodiyoto (2007), sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE Data Warehouse Definisi : Data Warehouse adalah Pusat repositori informasi yang mampu memberikan database berorientasi subyek untuk informasi yang bersifat historis yang mendukung

Lebih terperinci

CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Muhammad Toha, 1), I Ketut Edy Purnama 2) dan Surya Sumpeno 3) 1) Bidang Keahlian Telematika (Konsentrasi CIO) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah Proses yang menggunakan

Lebih terperinci

dengan Algoritma K Means

dengan Algoritma K Means K Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

DATA MINING CLUSTERING DENGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS UNTUK PENGELOMPOKAN JADWAL KEBERANGKATAN DI TRAVEL PT. XYZ TASIKMALAYA

DATA MINING CLUSTERING DENGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS UNTUK PENGELOMPOKAN JADWAL KEBERANGKATAN DI TRAVEL PT. XYZ TASIKMALAYA DATA MINING CLUSTERING DENGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS UNTUK PENGELOMPOKAN JADWAL KEBERANGKATAN DI TRAVEL PT. XYZ TASIKMALAYA Aseptian Nugraha, Acep Irham Gufroni, Rohmat Gunawan Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menerapkan metode clustering dengan algoritma K-Means untuk penelitiannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menerapkan metode clustering dengan algoritma K-Means untuk penelitiannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu cara untuk mengetahui faktor nilai cumlaude mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah dengan menerapkan

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

KLUSTER K-MEANS DATA MAHASISWA BARU TERHADAP PROGRAM STUDI YANG DIPILIH

KLUSTER K-MEANS DATA MAHASISWA BARU TERHADAP PROGRAM STUDI YANG DIPILIH KLUSTER K-MEANS DATA MAHASISWA BARU TERHADAP PROGRAM STUDI YANG DIPILIH Citra Arum Sari dan Dwi Sukma D Program Studi Teknik Industri, FTI-UPN Jatim ABSTRAK Besarnya peminat dari setiap program studi di

Lebih terperinci

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak DATA MINING MELIHAT POLA HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA TERHADAP DATA KELULUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBANTU PERGURUAN TINGGI DALAM MENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI Timor

Lebih terperinci

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada PENENTUAN BESAR PINJAMAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam BMT Bina Insani Pringapus) Abidah

Lebih terperinci

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara Basis data adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Sistem basisdata sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan-record

Lebih terperinci

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Disusun oleh : Budanis Dwi Meilani Achmad dan Fauzi Slamat Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi.

Lebih terperinci

PROPOSAL PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

PROPOSAL PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING 1 PROPOSAL PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian terdahulu telah banyak yang menerapkan data mining, yang bertujuan dalam menyelesaikan beberapa permasalahan seputar dunia pendidikan. Khususnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining TINJAUAN PUSTAKA Definisi Data Mining Sistem Manajemen Basis Data tingkat lanjut dan teknologi data warehousing mampu untuk mengumpulkan banjir data dan untuk mentransformasikannya ke dalam basis data

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 ANALISA PERBANDINGAN METODE HIERARCHICAL CLUSTERING, K-MEANS DAN GABUNGAN KEDUANYA DALAM MEMBENTUK CLUSTER DATA (STUDI KASUS : PROBLEM KERJA PRAKTEK JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini membahas tentang landasan teori yang medukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Data Mining Data mining adalah kegiatan menemukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. 2.1. Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Yohannes Teknik Informatika STMIK GI MDD Palembang, Indonesia Abstrak Klasterisasi merupakan teknik pengelompokkan data berdasarkan kemiripan data.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU

IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU PROYEK TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU (Studi Kasus : SMK Pembangunan Nasional Purwodadi) Disusun oleh: Novian Hari Pratama 10411 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Clustering Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa STMIK Akakom Menggunakan K-Means

Clustering Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa STMIK Akakom Menggunakan K-Means Clustering Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa STMIK Akakom Menggunakan K-Means Sri Redjeki Andreas 1), Andreas Pamungkas, Pamungkas Hastin 2), Hastin Al-fatah Al-fatah 3) 1)2)3) STMIK dzeky@akakom.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Data (Data Mining) Pengertian data mining, berdasarkan beberapa orang: 1. Data mining (penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu pengetahuan atau

Lebih terperinci

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY DATA WAREHOUSE - PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY in DATABASE (KDD) Penemuan Pengetahuan di Database Tujuan : Mahasiswa Dapat memahami konsep KDD yang merupakan tujuan akhir dari Data Warehouse dan Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan dibahas dasar teori, penelitian terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis yang mendasari penyelesaian permasalahan memprediksi inflasi dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Mining 2.1.1 Pengertian Data Mining Dengan semakin besarnya jumlah data dan kebutuhan akan analisis data yang akurat maka dibutuhkan metode analisis yang tepat. Data mining

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam manajemen informasi karena jumlah informasi yang semakin besar jumlahnya. Data mining sendiri

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dalam penelitian ini berjudul Penentuan Wilayah Usaha Pertambangan Menggunakan Metode Fuzzy K-Mean Clustering

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Text Mining Text mining, yang juga disebut text data mining (TDM) atau knowledge discovery in text( KDT), secara umum mengacu pada proses ekstraksi informasi dari dokumen-dokumen

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop)

Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop) 157 Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop) Elly Muningsih AMIK BSI Yogyakarta E-Mail : elly.emh@bsi.ac.id Abstrak Berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 DATA MINNING Data mining merupakan proses pengekstrakan informasi dari jumlah kumpulan data yang besar dengan menggunakan algoritma dan tehnik gambar dari statistik, mesin pembelajaran

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-521

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-521 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-521 Analisa Perbandingan Metode Hierarchical Clustering, K-means dan Gabungan Keduanya dalam Cluster Data (Studi kasus : Problem Kerja Praktek Jurusan

Lebih terperinci

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining Data Mining Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi Avinanta Tarigan 22 Nov 2008 1 Avinanta Tarigan Data Mining Outline 1 Pengertian Dasar 2 Classification Mining 3 Association Mining 4 Clustering

Lebih terperinci

Penerapan Metode Clustering Dengan K-Means Untuk Memetakan Potensi Tanaman Padi Di Kota Semarang

Penerapan Metode Clustering Dengan K-Means Untuk Memetakan Potensi Tanaman Padi Di Kota Semarang 1 Penerapan Metode ing Dengan K-Means Untuk Memetakan Potensi Tanaman Padi Di Kota Lianna Felicia Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Abstract Berdasarkan data hasil pertanian padi di Dinas

Lebih terperinci

ANALISIS SEGMENTASI NASABAH MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING (Studi Kasus di PT. Buana Sejahtera Multidana Cabang Cikampek)

ANALISIS SEGMENTASI NASABAH MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING (Studi Kasus di PT. Buana Sejahtera Multidana Cabang Cikampek) ANALISIS SEGMENTASI NASABAH MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING (Studi Kasus di PT. Buana Sejahtera Multidana Cabang Cikampek) Meriska Defriani 1, Noviyanti 2 1 STT Wastukancana 2 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita Anggraeni, Ragil Saputra, Beta Noranita APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Pendukung Keputusan II.1.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan Berdasarkan Efraim Turban dkk, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support System (DSS) adalah sebuah

Lebih terperinci

CLUSTERING PENENTUAN POTENSI KEJAHATAN DAERAH DI KOTA BANJARBARU DENGAN METODE K-MEANS

CLUSTERING PENENTUAN POTENSI KEJAHATAN DAERAH DI KOTA BANJARBARU DENGAN METODE K-MEANS Volume 01, No01 September 2014 CLUSTERING PENENTUAN POTENSI KEJAHATAN DAERAH DI KOTA BANJARBARU DENGAN METODE K-MEANS Sri Rahayu 1,Dodon T Nugrahadi 2, Fatma Indriani 3 1,2,3 Prog Studi Ilmu Komputer Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MULTIDIMENSI MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING BERBASIS MAHALANOBIS DISTANCE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MULTIDIMENSI MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING BERBASIS MAHALANOBIS DISTANCE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MULTIDIMENSI MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING BERBASIS MAHALANOBIS DISTANCE WRS Nurwidodo 1) dan Mochamad Hariadi 2) Jurusan Teknik Elektro FTI, ITS, Surabaya Kampus ITS Keputih,

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE K-MEANS DALAM PENGELOMPOKKAN PENJUALAN PRODUK PADA SWALAYAN FADHILA

ANALISIS CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE K-MEANS DALAM PENGELOMPOKKAN PENJUALAN PRODUK PADA SWALAYAN FADHILA 110 ANALISIS CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE K-MEANS DALAM PENGELOMPOKKAN PENJUALAN PRODUK PADA SWALAYAN FADHILA Benri Melpa Metisen, Herlina Latipa Sari Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Clustering dalam Data Mining Konsep dasar data mining adalah menemukan informasi tersembunyi dalam sebuah basis data dan merupakan bagian dari Knowledge Discovery in

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS WULAN ANGGRAENI wulangussetiyo@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI Abstract. The purpose of this study was to

Lebih terperinci

PENGELOMPOKKAN ANGKA PARTISIPASI PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SE-INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS. Abstrak

PENGELOMPOKKAN ANGKA PARTISIPASI PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SE-INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS. Abstrak 1 PENGELOMPOKKAN ANGKA PARTISIPASI PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SE-INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS Nila Yuliani 1) Mardhiah Fadli 2) Warnia Nengsih 3) Program Studi Sistem Informasi Politeknik Caltex

Lebih terperinci

Klasterisasi Wilayah Pemasaran berdasarkan Preferensi Konsumen terhadap PT. X

Klasterisasi Wilayah Pemasaran berdasarkan Preferensi Konsumen terhadap PT. X Klasterisasi berdasarkan Konsumen terhadap PT. X Prasetyo, Andhika Eko Program Studi Manajemen Rekayasa Universitas Internasional Semen Indonesia Jl. Veteran Gresik, Jawa Timur 61122 E-mail: andhika.prasetyo@uisi.ac.id

Lebih terperinci

Bag of Words Clustering Using Weka

Bag of Words Clustering Using Weka Bag of Words ing Using Weka Tari Mardiana Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2, Yogyakarta - 5528 Abstract- Data Mining merupakan solusi untuk mengolah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI Gunawan 1, Fandi Halim 2, Tony Saputra Debataraja 3, Julianus Efrata Peranginangin 4

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen Mcleod R dan Schell G, (2004) membagi sumber daya menjadi dua bagian yaitu sumberdaya fisikal dan sumberdaya konseptual. Sumber daya fisikal terdiri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA ALGORITMA K-MEANS DENGAN FUNGSI KERNEL POLYNOMIAL UNTUK KLASTERISASI OBJEK DATA

PENINGKATAN KINERJA ALGORITMA K-MEANS DENGAN FUNGSI KERNEL POLYNOMIAL UNTUK KLASTERISASI OBJEK DATA PENINGKATAN KINERJA ALGORITMA K-MEANS DENGAN FUNGSI KERNEL POLYNOMIAL UNTUK KLASTERISASI OBJEK DATA Heri Awalul Ilhamsah Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura Kampus Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Sebelum penelitian ini dilakukan, sudah terdapat beberapa penelitian yang menjadi dasar untuk menyelesaikan penelitian ini, penelitian tersebut diantaranya sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo, yaitu di Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD). 1. Gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia yang diperoleh dari Lembaga Riset Pasar E-Marketer, populasi pengguna internet tanah air pada tahun

Lebih terperinci

BAB III K-MEANS CLUSTERING. Analisis klaster merupakan salah satu teknik multivariat metode

BAB III K-MEANS CLUSTERING. Analisis klaster merupakan salah satu teknik multivariat metode BAB III K-MEANS CLUSTERING 3.1 Analisis Klaster Analisis klaster merupakan salah satu teknik multivariat metode interdependensi (saling ketergantungan). Oleh karena itu, dalam analisis klaster tidak ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Penelitian mengenai segmentasi pasar pada sebuah perusahaan telah banyak digunakan dengan tujuan untuk mengetahui strategi pasar yang baik dan dapat menguntungkan

Lebih terperinci

REKOMENDASI PEMBELIAN PERSONAL KOMPUTER DENGAN METODE RANKED CLUSTERING

REKOMENDASI PEMBELIAN PERSONAL KOMPUTER DENGAN METODE RANKED CLUSTERING REKOMENDASI PEMBELIAN PERSONAL KOMPUTER DENGAN METODE RANKED CLUSTERING Fadly Shabir 1 dan Abdul Rachman M 2 1 kyofadly@gmail.com, 2 emanrstc@yahoo.co.id 1 Stimik Handayani, 2 Universitas Muslim Indonesia

Lebih terperinci

TEKNOSI, Vol. 02, No. 03, Desember Koko Handoko Universitas Putera Batam (cooresponding author)

TEKNOSI, Vol. 02, No. 03, Desember Koko Handoko Universitas Putera Batam (cooresponding author) TEKNOSI, Vol. 02, No. 03, Desember 2016 31 PENERAPAN DATA MINING DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA INSTANSI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Clustering Pada dasarnya clustering terhadap data adalah suatu proses untuk mengelompokkan sekumpulan data tanpa suatu atribut kelas yang telah didefinisikan sebelumnya, berdasarkan

Lebih terperinci

KLASTERISASI PROSES SELEKSI PEMAIN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

KLASTERISASI PROSES SELEKSI PEMAIN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS 1 KLASTERISASI PROSES SELEKSI PEMAIN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS (Study Kasus : Tim Hockey Kabupaten Kendal) Alith Fajar Muhammad Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS, Jl. Nakula No. 5-11 Semarang-50131

Lebih terperinci

Kluster Bag-of-Word Menggunakan Weka

Kluster Bag-of-Word Menggunakan Weka Bag-of-Word Menggunakan Weka Tari Mardiana, Rudy Dwi Nyoto 2 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, UGM Yogyakarta 2 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Tanjungpura - Pontianak e-mail:

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE KLASTERING K-MEANS UNTUK MENGELOMPOKAN HASIL EVALUASI MAHASISWA. FEBRIZAL ALFARASY SYAM Dosen STMIK Dharmapala Riau ABSTRAK

IMPLEMENTASI METODE KLASTERING K-MEANS UNTUK MENGELOMPOKAN HASIL EVALUASI MAHASISWA. FEBRIZAL ALFARASY SYAM Dosen STMIK Dharmapala Riau ABSTRAK Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 8, Nomor 1, Mei 017 IMPLEMENTASI METODE KLASTERING K-MEANS UNTUK MENGELOMPOKAN HASIL EVALUASI MAHASISWA FEBRIZAL ALFARASY SYAM Dosen STMIK Dharmapala Riau ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Dengan perkembangan pesat teknologi informasi termasuk diantaranya teknologi pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan data disertai kebutuhan pengambilan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK

ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK Dody Herdiana, S.T., M. Kom. Dosen PNS DPK pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

2. Tinjauan Pustaka. Gambar 2-1 : Knowledge discovery in database

2. Tinjauan Pustaka. Gambar 2-1 : Knowledge discovery in database 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Data Mining Data mining merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses ekstraksi informasi yang tersembunyi dari sekumpulan data yang berukuran sangat besar dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster Analisis Cluster Analisis Cluster adalah suatu analisis statistik yang bertujuan memisahkan kasus/obyek ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan yang lain.

Lebih terperinci

commit to user 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Text mining

commit to user 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Text mining BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Text mining Text mining adalah proses menemukan hal baru, yang sebelumnya tidak diketahui, mengenai informasi yang berpotensi untuk diambil manfaatnya dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data Mining Data mining adalah bagian dari knowledge discovery di database yang menganalisa database berukuran besar untuk menemukan pola yang berguna pada data (Silberschatz,

Lebih terperinci

Data Mining. Clustering. Oleh : Suprayogi

Data Mining. Clustering. Oleh : Suprayogi Data Mining Clustering Oleh : Suprayogi Pendahuluan Saat ini terjadi fenomena yaitu berupa data yang melimpah, setiap hari banyak orang yang berurusan dengan data yang bersumber dari berbagai jenis observasi

Lebih terperinci

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1 KOM341 Temu Kembali Informasi KULIAH #9 Text Clustering (Ch.16 & 17) Clustering Pengelompokan, penggerombolan Proses pengelompokan sekumpulan obyek ke dalam kelas-kelas obyek yang memiliki sifat sama.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintah Daerah Tingkat I NTT menyetujui dan mendukung berdirinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintah Daerah Tingkat I NTT menyetujui dan mendukung berdirinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum STIKOM Uyelindo Kupang 1. Profil Perusahaan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer merupakan sebuah lembaga pendidikan yang didirikan pada tahun 2000. Rekomendasi

Lebih terperinci