ANALISIS PERBANDINGAN ALTERNATIF KREDIT BANK DENGAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBELANJAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN ALTERNATIF KREDIT BANK DENGAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBELANJAAN"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN ALTERNATIF KREDIT BANK DENGAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBELANJAAN (Studi Kasus pada Koperasi Warga Universitas Siliwangi di Kota Tasikmalaya) OLEH: SUSAN ANDIYANI NPM PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI 2012 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan KOPWARUS, mengatahui pembelian dengan kredit bank dan pembelian dengan leasing, mengetahui analisis perbandingan alternatif kredit bank dan leasing sebagai sumber pembelanjaan pada KOPWARUS. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode uji beda rata-rata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sumber pembelanjaan antara kredit bank dengan leasing. Berdasarkan hasil penelitian yang digunakan menunjukkan bahwa kondisi keuangan KOPWARUS yaitu likuid, solvabel dan masih rendah menghasilkan SHU. Pembelian secara kredit bank dan leasing dengan jangka waktu yang sama selama 4 tahun, angsuran dan tingkat bunga lebih rendah kredit bank daripada leasing. Analisis perbandingan alternatif kredit bank dan leasing sebagai sumber pembelanjaan pada KOPWARUS dilihat dari nilai sekarang, maka nilai sekarang dari arus kas leasing lebih kecil daripada kredit bank. Jadi yang paling menguntungkan KOPWARUS sebagai sumber pembelanjaan antara kredit bank dengan leasing adalah alternatif leasing. 1

2 ABSTRACT The objective of this research is to determine condition finances KOPWARUS, determine buy of bank credit and buy of leasing, determine comparative analysis of alternative bank credit and leasing as financing source at KOPWARUS. Research method used is descriptive analysis with case study approach. Analysis tools in the test method used was average difference to determine whether there is a difference financing source between bank credit with leasing. Based on the use of research result show that condition finances KOPWARUS is liquid, solvency, and low result profit. Buy of bank credit and leasing with period of time 4year, pay in installments and rate level more low bank credit than leasing. comparative analysis of alternative bank credit and leasing as financing source at KOPWARUS see from present value, then present value from cash flow leasing more low than bank credit. So the most profit KOPWARUS as financing source between bank credit with leasing is leasing alternative. PENDAHULUAN Semakin tingginya tingkat persaingan bisnis menyebabkan perusahaan berlombalomba untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya kepada konsumen. Perusahaan yang mampu memasarkan produknya sehingga menarik minat konsumen untuk membeli barang dagangannya, akan menghasilkan permintaan produk yang tinggi. Dengan semakin besarnya jumlah pelanggan dan permintaan akan produk, perusahaan yang bersangkutan akan memerlukan tambahan mesin untuk meningkatkan kemampuan produktivitasnya, yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk memaksimalkan nilai kekayaan perusahaan. Beberapa alternatif sumber dana yang dapat dipergunakan untuk investasi aktiva tetap antara lain modal sendiri, hutang, dan leasing. Perusahaan seringkali tidak mempunyai atau tidak menyediakan dana dalam perusahaan untuk membeli aktiva tetap. Untuk itu perusahaan dapat menggunakan sumber dana dari luar yaitu kredit bank atau leasing. Sebelum perusahaan memutuskan untuk mengambil pinjaman dari luar perusahaan maka perusahaan tersebut harus mempertimbangkan persyaratan yang ada. Tentunya persyaratan yang dipilih adalah persyaratan yang menguntungkan perusahaan. 2

3 Koperasi sebagai salah satu bentuk perusahaan juga bertujuan memaksimumkan nilai perusahaaan, dalam hal ini meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi menurut penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, Koperasi adalah bangun perusahaan yang sesuai dengan perekonomian kita yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kopwarus (Koperasi Warga Universitas Siliwangi) sebagai salah satu jenis koperasi banyak melibatkan banyak masyarakat, khususnya produsen yang sebagian besar warga dan mahasiswa Universitas Siliwangi, untuk berperan secara nyata dalam tata perekonomian di Indonesia dan merasakan hasil pembangunan guna meningkatkan taraf hidup anggotanya. Kopwarus sebagai salah satu jenis perusahaan juga mengalami hambatan dalam permodalan, untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah berusaha meningkatkan kemampuan modal, kemampuan berusaha dan perluasan kegiatan usaha koperasi melalui pendayagunaan lembaga perbankan dan lembaga lainnya. Dalam penelitian ini akan dianalisa perbandingan bila koperasi memutuskan membeli sendiri barang modal tersebut sebagai sumber pembelanjaan, dimana koperasi harus menggunakan dana untuk membelinya dengan meminjam di bank dan akan memiliki beban tambahan angsuran hutang tersebut ataukah koperasi memutuskan untuk melakukan sewa guna usaha atau leasing dimana ia akan memiliki beban tambahan pembayaran biaya sewa setiap bulan kepada pemilik barang modal tersebut. Berdasarkan fenomena yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis Perbandingan Alternatif Kredit Bank Dengan Leasing Sebagai Sumber Pembelanjaan (Studi Kasus Pada Koperasi Warga Universitas Siliwangi di Kota Tasikmalaya). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan KOPWARUS, untuk mengetahui pembelian dengan kredit bank dan pembelian dengan leasing, untuk mengetahui analisis perbandingan alternatif kredit bank dan leasing sebagai sumber pembelanjaan pada KOPWARUS. METODE PENELITIAN Dalam penelitan ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analitis adalah riset yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan 3

4 menyimpulkan berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau masa sekarang. Studi kasus yaitu penelitian yang membahas dan menganalisis masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi di perusahaan yang diteliti (Gima Sugiama, 2008 : 37). Beberapa pengertian variabel yang dioperasionalkan yaitu sebagai berikut: a. Variabel Independen (X) Variabel Independen adalah suatu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi dan tidak tergantung pada variabel lain atau variabel yang berdiri sendiri. Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri dari: Variabel X 1 yaitu alternatif kredit bank sebagai sumber pembelanjaan adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan (Standar Akuntansi Keuangan, 2007: 31.4). Dengan indikator sebagai berikut: Jangka waktu pinjaman Tingkat Pembayaran/ angsuran Penyusutan menggunakan metode garis lurus Bunga Bank Aliran kas keluar sesudah pajak Present value dari aliran kas keluar (Sundjaja & Barlian, 2003) Variabel X 2 yaitu alternatif leasing sebagai sumber pembelanjaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewaguna-usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala (Triandaru & budisantoso, 2008:190). Dengan indikator sebagai berikut: Jangka waktu pinjaman Tingkat pembayaran/ angsuran pembayaran lease Aliran kas keluar sesudah pajak Present value dari aliran kas keluar (Sundjaja & Barlian,2003) 4

5 Untuk itu penulis mengumpulkan data berupa data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dimana penelitian ini dilaksanakan. Dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari litelatur dari buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Untuk memperoleh data primer dan data sekunder maka dilakukan dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai bacaan (literatur) yang mencakup buku-buku tes, diktat, makalah, jurnal dan artikel, serta tesis, dan disertasi. 2. Penelitian Lapangan Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam menguji hipotesis yang akan diajukan dengan cara: - Observasi adalah pengamatan langsung dengan cara merekam kejadian, mengukur, menghitung, dan mencatat kegiatan terhadap kegiatan objek yang diteliti. - Wawancara adalah suatu metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dan responden. - Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mencatat, melihat, dan mengamati laporan-laporan serta mengamati formulir yang terdapat dalam perusahaan. Tekhnik analisis data menggunakan uji t. Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda (independen). Prinsipnya ingin mengetahui apakah ada perbedaan mean antara dua populasi, dengan membandingkan dua mean sampel-nya. Uji beda t-test digunakan dengan standar error dari perbedaan rata-rata kedua sampel atau secara rumus dapat ditulis sebagai berikut: t = ( ) ( ) ( ) (Sugiyono, 2008:197) Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel secara individual (partial). Apabila t hitung yang diperoleh lebih besar dari t tabel 5

6 berarti t hitung signifikan artinya hipotesis diterima. Sebaliknya apabila t hitung diperoleh lebih kecil dari t tabel berarti t hitung tidak signifikan berarti hipotesis ditolak. Selain itu pengujian ini bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. Apabila p-value < 5% maka hipotesis diterima dan apabila p-value > 5% maka hipotesis ditolak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Kondisi Keuangan KOPWARUS Pimpinan perusahaan harus dapat menganalisis keadaan kondisi keuangan pihak yang akan meminjam tersebut. Data yang digunakan untuk analisis ini adalah neraca dan laporan laba rugi tahun Tabel 4.1 Rasio Likuiditas KOPWARUS Tahun Jenis Penilaian Tahun Standar *) 2010 (%) 2011 (%) (%) Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio Sumber : Neraca dan Laporan Laba Rugi KOPWARUS tahun ,diolah. Keterangan : *) nilai standar Departemen Koperasi Apabila dilihat dari tabel 4.1 dibandingkan dengan nilai standar walaupun rasio lancar dan rasio kas masih berada di bawah rata-rata KOPWARUS masih dikatakan likuid, artinya pada periode tersebut KOPWARUS mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan tidak memperhatikan persediaan. Hal ini karena hanya rasio cepat yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh Departemen Koperasi. Tabel 4.2 Rasio Solvabilitas KOPWARUS Tahun Jenis Penilaian Tahun Standar *) 2010 (%) 2011 (%) (%) Debt to Asset Ratio 66,3 67,1 110 Debt to Equity Ratio 199,3 206,3 110 Long Term Debt to Equity Ratio 12,5 13,2 15 Sumber : Neraca dan Laporan Laba Rugi KOPWARUS tahun ,diolah. Keterangan : *) nilai standar Departemen Koperasi 6

7 Untuk debt to asset ratio dan debt to equity ratio dikatakan baik apabila di bawah nilai standar, dan untuk long term debt to equity ratio dikatakan baik apabila di atas nilai standar. Apabila dilihat dari tabel 4.2 dibandingkan dengan nilai standar walaupun debt to equity ratio dan long term debt to equity ratio di atas nilai standar tetapi KOPWARUS dikatakan solvabel, artinya KOPWARUS mempunyai jaminan harta yang cukup untuk membayar setiap hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini karena hanya debt to asset ratio yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh Departemen Koperasi. Tabel 4.3 Rasio Rentabilitas KOPWARUS Tahun Jenis Penilaian Tahun Standar *) 2010 (%) 2011 (%) (%) Profit Margin Return on Investment /ROI Return on Equity/ROE 1,2 1,2 21 Sumber : Neraca dan Laporan Laba Rugi KOPWARUS tahun ,diolah. Keterangan : *) nilai standar Departemen Koperasi Dilihat dari tabel 4.3 dibandingkan dengan nilai standar, maka secara umum dikatakan kemampuan KOPWARUS untuk menghasilkan SHU masih rendah. 2. Pembelian dengan Kredit Bank dan Pembelian dengan Leasing Dalam mengambil keputusan sumber pembelanjaan antara dua alternatif yang akan dipilih KOPWARUS, perlu pertimbangan biaya yang menjadi persyaratan masingmasing sumber pembelanjaan. Penambahan aktiva tetap tersebut berupa mobil pick-up seharga Rp ,00. Untuk menarik pinjaman dari luar tersebut KOPWARUS dapat memperoleh dari rata-rata persyaratan yang diajukan beberapa bank dan rata-rata persyaratan yang diajukan beberapa leasing. Dalam hal ini perbandingan jangka waktu pinjaman harus disamakan, dikarenakan maximal pinjaman leasing selama jangka waktu 4 tahun, maka jangka pinjaman bank disamakan yaitu 4 tahun. Pada cara pinjaman ke bank, jaminan/agunan yang harus diberikan KOPWARUS senilai 125%. Setelah diperhitungkan dari 10 Bank, maka didapat rata-rata angsuran dan tingkat bunga pertahunnya sebagai berikut: 7

8 Tabel 4.5 Persyaratan Pembayaran Kredit Bank Uraian Nilai Nilai Kontrak Rp ,00 Jangka Waktu Pinjaman 4 tahun Jaminan/Agunan 125% Tingkat Bunga 10,44% Angsuran per tahun Rp ,00 Sumber : Wawancara dengan Bank, 2012, diolah. Sedangkan rata-rata dari perusahaan leasing, dengan jaminan 100% maka didapat angsuran dan tingkat bunga pertahunnya sebagai berikut: Tabel 4.7 Persyaratan Pembayaran Leasing Uraian Nilai Nilai Kontrak Rp ,00 Jangka Waktu Pinjaman 4 tahun Jaminan/Agunan 100% Tingkat Bunga 12,77% Angsuran per tahun Rp ,00 Sumber : Wawancara dengan Perusahaan Leasing, 2012, diolah. Berdasarkan perbandingan tabel di atas, persyaratan pembayaran kredit bank dengan leasing dilihat dari segi jaminannya, kredit bank lebih memberatkan sebesar 125% daripada leasing yang hanya sebesar 100%. Tetapi dari segi angsuran dan tingkat bunga, kredit bank lebih meringankan sebesar Rp ,00 dan tingkat bunga sebesar 10,44% daripada pembayaran leasing sebesar Rp ,00 dan tingkat bunga sebesar 12,77%. B. PEMBAHASAN 1. Alternatif Kredit Bank Sebagai Sumber Pembelanjaan pada KOPWARUS Pada tabel 4.8 menjelaskan perhitungan yang diinginkan untuk membagi pembayaran pinjaman atas bunga dan pokok. 8

9 Tabel 4.8 Menetapkan Komponen-komponen Pokok dan Tingkat Bunga Pembayaran Pinjaman Kredit Bank Akhir Tahun ke- Pembayaran Pinjaman Pokok Pinjaman Awal Tahun Pembayaran Pokok Pinjaman akhir tahun ((2)-(4)) (5) Bunga Pokok (1) (2) ((10,44%x(2)) ((1)-(3)) (RP) (3) (4) Dengan diketahui biaya pemeliharaan, asuransi, dan biaya lain mobil pick up sebesar 4% per tahun dari pokok pinjamannya, yaitu sebesar Rp ,00 per tahunnya. Berikut tabel 4.9 menjelaskan perhitungan yang diinginkan untuk menentukan aliran kas keluar perusahaan dengan meminjam secara kredit bank untuk membeli mobil pick up. Akhir tahun ke- Pembayaran Pinjaman Tabel 4.9 Aliran Kas Keluar Sesudah Pajak dengan Alternatif Pembelian Secara Kredit Bank Biaya Penyusutan Bunga Total Pajak Pemeliharaan Pengurangan Aliran kas keluar sesudah pajak ((1)+(2)-(6)) (7) ((2)+(3)+(4)) (12,5%x(5)) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Untuk menghitung arus kas keluar setelah pajak untuk alternatif kredit, perlu diketahui terlebih dahulu besarnya penghematan pajak. Dalam hal ini penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus dengan mengasumsikan umur alat 4 tahun. Karena penghematan semakin kecil arus kas keluar cara kredit cenderung meningkat, dari Rp ,00 pada tahun ke-1 menjadi Rp ,00. 9

10 2. Alternatif Leasing Sebagai Sumber Pembelanjaan pada KOPWARUS Pada alternatif ini KOPWARUS termasuk jenis leasing finance lease, dimana pada akhir kontrak lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aktiva tetap tersebut. Perhitungan present value pada leasing ini tanpa memperhatikan biaya administrasi pada awal periode kontrak. Dan juga leasing tidak ada masa tenggang pembayaran angsuran, jadi sudah harus mulai membayar pada saat penandatanganan kontrak dibuat. Arus kas keluar pada alternatif leasing terlihat pada tabel 4.10 berikut: Akhir tahun ke- Tabel 4.10 Aliran Kas Keluar Sesudah Pajak Dengan Leasing Pembayaran Leasing Pajak (1) (12,5%x(1)) (2) Aliran kas keluar sesudah pajak ((1)-(2)) (3) Pembayaran lease dianggap sebagai pengeluaran sehingga dapat mengurangi pajak pendapatan. Sehingga KOPWARUS sebagai lessee menerima penghematan pajak yang tetap setiap tahunnya. Arus kas keluar adalah selisih antara pembayaran lease dengan penghematan pajak, karena pembayaran lease tetap maka arus kas KOPWARUS akan tetap setiap tahunnya. 3. Analisis Perbandingan Alternatif Kredit Bank dan Leasing Sebagai Sumber Pembelanjaan pada KOPWARUS Agar dapat membandingkan leasing dengan kredit, maka nilai arus dana keluar didiskon dengan tingkat diskon yang sama untuk kedua alternatif. Karena leasing analog dengan pinjaman, maka tingkat diskon yang tepat untuk mendiskon arus kas keluar adalah biaya kredit setelah pajak. Dalam hal ini karena tingkat pajak sebesar 12,5%, maka biaya pinjaman setelah pajak adalah 10,44% (1-12,5%) = 9,135% dibulatkan menjadi 9%. Setelah diketahui arus kas pada alternatif kredit bank dengan leasing maka akan diketahui nilai present valuenya dilihat dari tabel present value 9% dikalikan dengan arus kas masing-masing alternatif. Dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini: 10

11 Tabel 4.11 Membandingkan Aliran Kas Keluar Alternatif Kredit Bank Dan Leasing Kredit Bank Leasing Akhir tahun Aliran kas setelah pajak (1) Tabel Present Value (9%) (2) Present Value (1)x(2) (3) Aliran kas setelah pajak (4) Tabel Present Value (9%) (5) Present Value (4)x(5) (6) , , , , , , , , Jumlah Jumlah Pada tabel 4.11 bila dilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas kedua alternatif, kredit bank dan leasing, maka terlihat nilai sekarang dari arus kas leasing sebesar Rp ,00 lebih kecil daripada kredit bank sebesar Rp ,00. Selisihnya sebesar Rp ,00 artinya leasing lebih menguntungkan terlihat dari hasil perhitungan nilai sekarang (present value) arus kas keluar antara kredit bank dan leasing (Triandaru&Budisantoso 2008:196). Masih terdapat kelebihan yang dapat digunakan KOPWARUS untuk memutuskan alternatif leasing sebagai sumber pembelanjaan selain dilihat dari segi perhitungan present value yang akan dipilih, yaitu: 1. Sistem pembayaran leasing dapat diatur sesuai dengan kemampuan KOPWARUS. 2. Jaminan leasing lebih rendah dibandingkan kredit. 3. Waktu untuk memperoleh barang leasing lebih cepat dibandingkan proses untuk memperoleh kredit. 4. KOPWARUS tidak wajib memiliki barang modal tersebut, sehingga apabila barang modal tersebut kurang bermanfaat dapat dikembalikan ke lessor apabila kontrak telah selesai. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara present value kredit bank dengan leasing maka dilakukan suatu analisis dengan langkah-langkah sebgai berikut: 1. Formulasikan Ho dan Ha Ho : µ1 = µ2 : Tidak terdapat perbedaan antara sumber pembelanjaan alternatif kredit bank dengan leasing. 11

12 Ha : µ1 µ2 : Terdapat perbedaan antara sumber pembelanjaan alternatif kredit bank dengan leasing. 2. Pemilihan Tes Statistik Dengan menggunakan SPSS 0,16 maka diperoleh rata-rata tiap sampel dan simpangan baku tiap sampel sebagai berikut: Untuk rata-rata present value kredit bank sebesar ,50 dengan jumlah 4 tahun, simpangan baku sebesar ,931 dan std error mean ,965. Sementara itu untuk rata-rata present value leasing sebesar dengan jumlah 4 tahun, simpangan baku sebesar ,423 dan std error mean ,211. Dan korelasi yang didapat adalah adalah sebesar 0,036 dengan signifikasi 0,855, hal ini menunjukkan terjadi hubungan yang cukup kuat antara present value kredit bank dan leasing. 3. Menentukkan nilai t Dari hasil perhitungan SPSS 0,16 diketahui nilai t hitung adalah sebesar 0,646 dan signifikasi 0,855 sementara itu selanjutnya mencari t tabel pada tabel distribusi dengan tingkat signifikasi 0,05 : 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan derajat kebebasan df = n 1 + n 2-2 atau 4+4-2=6, dan hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah sebesar 2,447 (tercantum dalam lampiran) 4. Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Setelah t hitung dan t tabel diketahui selanjutnya kedua nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria pengujian sebagai berikut : - Jika -t tabel t hitung t tabel, maka Ho diterima - Jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel, maka Ho ditolak Berdasarkan signifikasi : - Jika signifikasi 0,05, maka Ho ditolak - Jika signifikasi 0,05, maka Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,447 0,646 2,447 12

13 Dari perhitungan di atas didapat t hitung t tabel (0,646 2,447) dan signifikasi 0,05 (0,855 0,05), maka berdasarkan perbandingan tersebut Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara sumber pembelanjaan alternatif kredit bank dengan leasing. Hal ini dikarenakan tiap-tiap bank ataupun leasing mempunyai kriteria yang berbeda-beda. Tidak jarang persyaratan pembayaran yang diajukan bank lebih mahal atau tinggi daripada yang diajukan oleh leasing dan begitu pula sebaliknya leasing mengajukkan persyaratan yang lebih tinggi daripada yang diajukan oleh kredit bank. Dengan jangka waktu yang sama, maka kredit bank dengan leasing sama dilihat dari perhitungan present valuenya. PENUTUP A. Simpulan 1. Setelah menganalisis kondisi keuangan KOPWARUS, dari segi rasio likuiditas KOPWARUS masih dikatakan likuid artinya pada periode tersebut KOPWARUS mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan tidak memperhatikan persediaan. Dari segi solvabilitas KOPWARUS masih dikatakan solvabel artinya KOPWARUS mempunyai jaminan harta yang cukup untuk membayar setiap hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dan dari segi rasio rentabilitas dibandingkan dengan nilai standar, maka secara umum dikatakan kemampuan KOPWARUS untuk menghasilkan SHU masih rendah. 2. Pembelian dengan kredit bank dan pembelian dengan leasing mempunyai kriteria jaminan, angsuran, dan tingkat bunga yang berbeda. Dari nilai kontrak dan jangka waktu yang sama dari 10 bank dan 10 perusahaan leasing, persyaratan pembayaran kredit bank dengan leasing dilihat dari segi jaminannya, kredit bank lebih memberatkan daripada leasing. Tetapi dari segi angsuran dan tingkat bunga, kredit bank lebih meringankan daripada pembayaran leasing.. 3. Analisis perbandingan kredit bank dengan leasing dalam memperoleh aktiva tetap berupa mobil pick up untuk kegiatan operasional KOPWARUS, leasing lebih menguntungkan terlihat dari hasil perhitungan nilai sekarang (present value) arus kas keluar antara kredit bank dan leasing. Masih terdapat kelebihan yang dapat digunakan KOPWARUS untuk memutuskan alternatif leasing sebagai sumber 13

14 pembelanjaan selain dilihat dari segi perhitungan present value yang akan dipilih, yaitu sistem pembayaran leasing dapat diatur sesuai dengan kemampuan KOPWARUS, jaminan leasing lebih rendah dibandingkan kredit, waktu untuk memperoleh barang leasing lebih cepat dibandingkan proses untuk memperoleh kredit, dan KOPWARUS tidak wajib memiliki barang modal tersebut, sehingga apabila barang modal tersebut kurang bermanfaat dapat dikembalikan ke lessor apabila kontrak telah selesai. Tetapi perlu diperhatikan juga dari beberapa aspek lainnya. Perhitungan present value pada leasing ini tidak memperhatikan biaya administrasi pada awal periode kontrak. Dan leasing juga tidak ada masa tenggang pembayaran angsuran, jadi sudah harus mulai membayar pada saat penandatanganan kontrak dibuat. B. Saran 1. Bagi perusahaan yang diteliti, Untuk menambah aktiva tetap guna kegiatan operasional, perusahaan mempunyai dua alternatif yaitu alternatif kredit bank dengan leasing. Untuk lebih menguntungkan, sebaiknya perusahaan memilih alternatif leasing karena dilihat dari present valuenya biaya leasing lebih rendah daripada biaya kredit bank. Selain itu leasing juga mempunyai kelebihan, yaitu sistem pembayaran leasing dapat diatur sesuai dengan kemampuan KOPWARUS, jaminan leasing lebih rendah dibandingkan kredit, waktu untuk memperoleh barang leasing lebih cepat dibandingkan proses untuk memperoleh kredit, dan KOPWARUS tidak wajib memiliki barang modal tersebut, sehingga apabila barang modal tersebut kurang bermanfaat dapat dikembalikan ke lessor apabila kontrak telah selesai. Tetapi angsuran dan tingkat bunga leasing lebih mahal dan tinggi daripada kredit bank. Berikutnya, apabila penambahan kendaraan operasional sudah dilakukan, perusahaan harus meningkatkan efektivitas dari kegiatan operasionalnya tersebut. Hal terakhir ini dimaksudkan untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan dan dalam rangka bersaing dengan perusahaan-perusahaan pesaing lainnya baik dalam periode jangka pendek maupun jangka panjang.bagi peneliti lain, 2. Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan topik yang sama sebaiknya penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya sehingga dapat 14

15 mengetahui kendala-kendala atau kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin terjadi yang berhubungan dengan alternatif sumber pembelanjaan. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. (2007). Keterampilan Menulis Dan Berbicara Akademik Di Perguruan Tinggi: Suatu Pengantar Keterampilan Berbahasa. Tasikmalaya: HZZA Pres. Anggraeni, Agustine. (2010). Minimalisasi Pajak Penghasilan Dengan Komparasi Manajemen Pembelian Aktiva Tetap Dengan Tunai, Kredit Dan Leasing Dengan Hak Opsi Pada PT. Harapan Express. Jurnal Akuntansi, (Online). Halaman Tersedia: (15 Juni 2012). Anggraini, Dian. (1997). Analisa Perbandingan Alternatif Leasing Atau Meminjam Untuk Menentukan Sumber Pembelanjaan Mesin Pada Perusahaan Rol Karet PT Ustegra Malang. Jurnal Akuntansi, (Online).Halaman Tersedia: (15 Juni 2012). Apriyanto.(1998). Analisis Perbandingan Leasing Dan Kredit Untuk Sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan Luar Koperasi. Jurnal Akuntansi, (Online). Halaman Tersedia: Juni 2012). Firdaus, M.Rahmat (1985). Teori & Analisa Kredit. Bandung: PT. Purna Sarana Lingga Utama. Fuad, Muhammad. (2007). Analisis Keputusan Lease-Or-Buy Dalam Pembiayaan Barang Modal. Jurnal Akuntansi, (Online). Halaman Tersedia: (18 Juni 2012). Hendrojogi. (2004). Koperasi: Asas, Teori, dan Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntan Indonesia.(2007). Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Jakarta: Salemba Empat. Irawati, Susan (2006). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka. Iskandar, Syamsu (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Semesta Asa Bersama. Kasmir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kopwarus. (2011). Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku Tasikmalaya: Kopwarus. Kopwarus. (2010). Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku Tasikmalaya: Kopwarus. 15

16 Kopwarus. (2011). Profil Koperasi Warga Universitas Siliwangi (KOPWARUS). Tasikmalaya: Kopwarus. Sugiama, Gima A (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen (EdisiPertama). Bandung: Guardaya Intimarta. Sugiyono.(2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sundjaja, R.S. dan Barlian, Inge. (2003). Manajemen Keuangan Dua (Edisi Keempat). Bandung: Literata Lintas Media. Triandaru, S. dan Budisantoso, Totok. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Kedua). Jakarta: Salemba Empat. Weston, J.F. dan Brigham, E.F. (1994). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Jilid 2 (Edisi Kesembilan). Jakarta: Erlangga. Weston, J.F. dan Copeland, T.E. (1997). Manajemen Keuangan Jilid 2 (Edisi Kesembilan). Jakarta: Binarupa Aksara E./SEWA%20GUNA%20USAHA.pdf yout=blog&itemid=

17 17

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS) ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS) Dian Aulia Ulhusna Jurusan Akuntansi, Fakulktas Ekonomi dan Bisnis,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG ABSTRAKSI Nita albinus_tini@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu bisa mengantisipasi situasi dan kemauan pasar. Menghadapi tuntutan pasar yang semakin kompleks

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012-2014) Nama : Yogie Pratama NPM : 29213478 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelian aktiva tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat meminimalkan pengeluaran perusahaan dan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK Ayu Nur Rakhmawati, Tri Lestari, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 ISSN : 1907-9958 KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK Hiras Pasaribu (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri).

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri). PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri). I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semua perusahaan baik yang besar maupun yang

Lebih terperinci

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi PENJUALAN 3000$ HPP 30% PENJUALAN BIAYA ADMINISTRASI = HPP KAS = 30% MODAL PAJAK 10% LABA DITAHAN 30% TOTAL MODAL = LABA DITAHAN X2 BIAYA BUNGA 30% HPP PERSEDIAAN = 3 X KAS PIUTANG = KAS HUTANG LANCAR

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah organisasi yang umumnya mempunyai kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang dibebankan kepadanya. Biasanya di samping mencari laba, tujuan

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan didalam persaingan usaha yang tinggi dengan perusahaan yang sejenis, mengharuskan suatu perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembiayaan Aktiva Tetap Yang Digunakan Perusahaan PT. Mustika Ratubuana Internasional yang mempunyai usaha di bidang distributor dan perdagangan sangat memerlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat permasalahan serta tujuan penulisan. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN 2013-2015 PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA Oleh: Budi Joko Santosa Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik Surakarta ABSTRACT

Lebih terperinci

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR ANALISIS RASIO A. RASIO STANDAR Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi semakin canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha. Semakin banyaknya bermunculan

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS ABSTRAKSI Anyap kk.anyap@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Credit

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk. ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk. (LIQUIDITION RATIO ANALYSIS OF DAD SOLVABILITY IN PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.) Yunita Aswan 1)*, Lihan Rini Puspo Wijaya 2),

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah yang rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah yang rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi masalah-masalah yang rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses pencapaian tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA Fitri Any (yofit_plur@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Yana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA Tya Laras Satyastri e-mail : 212201101831@mhs.dinus.ac.id Program Studi Akuntansi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

I. PENGERTIAN RASIO SOLVABILITAS

I. PENGERTIAN RASIO SOLVABILITAS I. PENGERTIAN RASIO SOLVABILITAS Berdasarkan buku Analisis Kinerja Keuangan milik Irham Fahmi menyebutkan definisi analisis Rasio Solvabilitas Merupakan gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2012 : pasal 1, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,

Lebih terperinci

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT. SUPARMA, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Eka Puji Purnama Sari,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS,SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT.MUTIARA AKSARA PRATAMA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS,SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT.MUTIARA AKSARA PRATAMA ANALISIS RASIO LIKUIDITAS,SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT.MUTIARA AKSARA PRATAMA NAMA : ARVIANTO MUHAMMAD PRAMANDA NPM : 25209087 JURUSAN: : AKUNTANSI S1 PEMBIMBING : SUDARSONO,SE,MM Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER PENDANAAN LEASING DAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS SUMBER PENDANAAN LEASING DAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali) ANALISIS SUMBER PENDANAAN LEASING DAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada Rajawali) Safira Lestari Prabandari B Topowijono Nengah Sudjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

Analisa Sumber dan Penggunaan Kas terhadap Upaya Menjaga Likuiditas

Analisa Sumber dan Penggunaan Kas terhadap Upaya Menjaga Likuiditas JMK, VOL. 2, NO. 1 Edisi Mei 2016: 69-76 Analisa Sumber dan Penggunaan Kas terhadap Upaya Menjaga Likuiditas Siti Nur Kholifah Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri sitinurkholifah390@gmail.com

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN Nama : Nova Aisyah Npm : 26213505 Kelas : 3EB05 Pembimbing : Ratih Juwita, SE., MM. Latar Belakang Masalah Industri

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Norma Ayu Kartika (normayu_kartika@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) MANAJEMEN STIE MDP ABSTRAK :

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISA RATIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. SEMEN BATURAJA PALEMBANG TAHUN

ANALISA RATIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. SEMEN BATURAJA PALEMBANG TAHUN ANALISA RATIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. SEMEN BATURAJA PALEMBANG TAHUN 2012-2013 Harsi Romli 1), Rezky Ferita 2), Lukita Tri Permata 3) 1), 2), 3) Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. Nama : Joko Prayitno NPM : 24213668 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat diberbagai

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang sebagai perwujudan pengabdian dan peran serta rakyat untuk membiayai negara dan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE. ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK CATUR PUTRI LUTPIANDARI 11211595 Reni Diah Kusumawati, SE., MMSi PENDAHULUAN Pada saat ini kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana internal ataupun dari sumber dana eksternal perusahaan. Sumber dana internal perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat permasalahan serta tujuan penulisan. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui kesehatan keuangan

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT. NUR AZIZ 19210415 MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT. GARUDAFOOD Latar Belakang Tujuan penyusunan laporan keuangan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan struktur

Lebih terperinci

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN VI ANALISIS KINERJA KEUANGAN Analisis kinerja keuangan atau analisis finansial pada suatu perusahaan atau organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat mencerminkan kondisi perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN

ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN 2014-2016 Oleh: ANDIS BASTIAN 13.1.02.02.0477 Dibimbing oleh : 1. Dr. Subagyo, M.M. 2. Zulistiani, S.Pd., M.M. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat meminimalkan pengeluaran perusahaan dan

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Penilaian kinerja keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukiran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas.

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas. BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari BAB III mengenai perhitungan dan analisis rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas PT XL AXIATA Tbk 2013 dan 2014, maka dibuatlah kesimpulan

Lebih terperinci

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing Daniel Benyamin de Poere dan Siti Ita Rosita Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerja sama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menurut Riyanto (2001) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono (2001)

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. TEKNIK ANALISIS RATIO MERUPAKAN TEKNIK ANALISIS YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN MATEMATIKAL ANTARA SUATU JUMLAH TERTENTU DENGAN JUMLAH YANG LAIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah perekonomian adalah salah satu hal yang mendasar dalam menentukan kemajuan suatu bangsa, oleh sebab itu masalah perekonomian memiliki andil yang

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles Abstrack Summary. The performance of the company's financial statements stable financial condition

Lebih terperinci

Shantylana Butar-butar

Shantylana Butar-butar ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI DEPARTEMENT STORE, Tbk PERIODE 2010-2014 Shantylana Butar-butar 26212957 Latar Belakang Laporan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NAMA : APRILIA ENDAH SUSANTY NPM : 21211018 JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : HARYONO, SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH : 1. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional Nama : Debby Nur ainy Kosasih NPM : 41209419 Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI BAB I PENDAHULUAN Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk Disusun oleh : Nama : Rafly Liberto NPM : 17213139 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Nama : Bella Kandi NPM : 21213695 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Erna Kustyarini SE., MMSI Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci