Tercatat di Bursa Singapura. Laporan Keberlanjutan Melestarikan Masa Kini Menjamin Masa Depan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tercatat di Bursa Singapura. Laporan Keberlanjutan Melestarikan Masa Kini Menjamin Masa Depan"

Transkripsi

1 Tercatat di Bursa Singapura Melestarikan Masa Kini Menjamin Masa Depan

2 Tentang Laporan Ini RUANG LINGKUP Laporan ini mencakup perkebunan, pabrik pengolahan kelapa sawit, dan sejumlah aspek utama dari operasional penjualan minyak sawit ( GAR atau Perusahaan ) di Indonesia. Laporan ini hanya membahas secara ringkas kegiatan operasional lainnya milik Perusahaan di luar Indonesia. Namun, kegiatan operasional lainnya tersebut akan dibahas secara progresif di laporan-laporan berikutnya. Sebagaimana akan ditunjukkan dalam laporan ini, kegiatan operasional sektor hulu kami di Indonesia merupakan bagian terbesar dan paling menguntungkan dari GAR, juga yang paling disorot. Selain itu, dan seperti yang disebutkan dalam Siklus Pelaporan, fokus utama isi laporan ini adalah pada kegiatan yang dilakukan selama tahun Namun mengingat pentingnya Laporan Studi Hutan Stok Karbon Tinggi GAR yang diterbitkan pada tanggal 4 Juni 2012, kami memutuskan untuk melaporkan inisiatif tersebut dalam laporan ini, yaitu di bagian Keberperanan Pemangku Kepentingan. STANDAR PELAPORAN Kami menyusun laporan ini berdasarkan Global Reporting Initiative ( GRI ) G3 dengan tingkat aplikasi B. Kami juga berpedoman pada prinsip-prinsip standar AA1000, yaitu Inklusif, Material, dan Responsif. MATERIAL Prinsip material mengharuskan kami untuk membahas masalah yang paling penting bagi pemangku kepentingan internal dan eksternal. Kami telah berusaha melakukan hal itu dengan berfokus pada masalah perekonomian, sosial, dan lingkungan di mana masalah tersebut merupakan hal yang terpenting bagi pemangku kepentingan internal dan eksternal kami. RESPONSIF Prinsip responsif mengharuskan kami untuk menunjukkan bagaimana Perusahaan menanggapi perhatian para pemangku kepentingan. Karena itu, kami telah menyediakan bab khusus tentang Keberperanan Pemangku Kepentingan. Bagian ini secara rinci menguraikan bagaimana Perusahaan telah mengembangkan proses yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan solusi bagi produksi minyak sawit yang lestari. SIKLUS PELAPORAN Kami bermaksud untuk menerbitkan laporan ini setiap tahun seiring dengan siklus pelaporan keuangan Perusahaan, yaitu tahun kalender. JAMINAN Dalam laporan ini, kami berfokus pada persoalan yang diangkat oleh pemangku kepentingan kami, dan belum ada pihak independen yang menjamin tentang laporan ini. Namun demikian, kami bermaksud melakukannya di masa yang akan datang. INKLUSIF Prinsip material mengharuskan kami untuk membahas masalah yang paling penting bagi pemangku kepentingan internal dan eksternal Perusahaan. Kami telah berusaha melakukannya dengan berfokus pada masalah perekonomian, sosial, dan lingkungan, yang merupakan hal terpenting bagi pemangku kepentingan internal dan eksternal kami.

3 Daftar Isi 01 Sambutan Chairman 02 Tentang GAR 03 Keberperanan Pemangku Kepentingan 04 Mengelola Kelestarian di Perkebunan Kami 05 Penelitian dan Pengembangan 06 Hubungan Ketenagakerjaan 07 Isu Sosial dan Kemasyarakatan 08 Hubungan dengan Pemasok 09 Hubungan dengan Pelanggan 10 Hubungan dengan Konsumen 11 Kontribusi Corporate Citizenship pada Laporan Ini 12 Tabel Referensi GRI 13 Tabel Referensi United Nations Global Compact 14 Saran dan Komunikasi

4 Sambutan Chairman Tahun 2011 merupakan tahun yang penting bagi Golden Agri- Resources ( GAR ). Perusahaan berhasil mencapai rekor kinerja pada tahun 2011, di mana GAR mencatat pendapatan sekitar ASD 6,0 miliar dibandingkan dengan ASD 3,5 miliar pada tahun Kinerja yang kuat ini didukung oleh tingginya harga pasar FOB minyak sawit mentah ( CPO ) selama 2011, dengan rata-rata ASD per ton, 26% lebih tinggi daripada rata-rata tahun sebelumnya, dan ditunjang dengan peningkatan luar biasa dalam produksi buah sawit. Di GAR, kami bertujuan untuk menjadi yang terbaik melalui produksi minyak sawit lestari. Hal ini berasal dari nilai-nilai internal dan prinsip-prinsip Perusahaan kami, yang telah ditunjukkan dalam komitmen kelestarian yang telah kami wujudkan sepanjang tahun berjalan. Kami tetap berkeyakinan pada arti penting strategis dari minyak sawit untuk Indonesia. CPO merupakan minyak nabati termurah dengan produktifitas tertinggi, sehingga CPO digunakan secara luas untuk makanan, produk kebersihan, kosmetik, dan bahan bakar nabati. Ketika dunia terus mengalami laju pertumbuhan penduduk, terutama di negara berkembang, tekanan untuk mencapai ketahanan pangan semakin meningkat. Sebagai pemain utama minyak sawit di Indonesia, kami berharap untuk terus dapat memimpin industri ini dalam mencari solusi yang konkret untuk minyak sawit lestari sehingga dapat memenuhi tuntutan yang semakin tinggi terhadap komoditas ini dan pada saat yang sama, menjamin pertumbuhan jangka panjang industri ini. GAR berkomitmen untuk menerapkan standar dan praktik terbaik industri, pengelolaan lingkungan secara bertanggung jawab, dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional kami, serta memaksimalkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang. MENGEMBANGKAN PROSES KEBERPERANAN BAGI BERBAGAI PEMANGKU KEPENTINGAN Dalam mengembangkan solusi untuk produksi minyak sawit yang lestari, kami berbagi pandangan yang sama dengan semua pemangku kepentingan kami. Hal tersebut antara lain melestarikan hutan, menciptakan lapangan kerja yang sangat dibutuhkan, dan memastikan pertumbuhan jangka panjang dari industri kelapa sawit yang memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sepanjang tahun 2011, kami terlibat aktif dengan para pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Indonesia, organisasi masyarakat sipil, masyarakat lokal dan adat, para pemain utama dan para pemangku kepentingan lainnya di industri kelapa sawit. Pada tanggal 9 Februari 2011, kami meluncurkan Kebijakan Konservasi Hutan ( KKH ) bersama-sama dengan lembaga nirlaba global, The Forest Trust ( TFT ). Kebijakan ini didasarkan pada upaya kelestarian GAR yang sudah ada, antara lain tidak mengembangkan area dengan Stok Karbon Tinggi ( SKT ) (termasuk tidak menanam pada lahan gambut berapa pun kedalamannya), tidak mengembangkan area dengan Nilai Konservasi Tinggi ( NKT ), dan meningkatkan tingkat produktivitas minyak sawit per hektar secara terus-menerus. Fokus KKH adalah tidak membangun di hutan SKT, area NKT, dan lahan gambut; memastikan free, prior and informed consent ( FPIC ) dari masyarakat adat dan komunitas lokal; dan mematuhi semua peraturan perundangan terkait serta prinsip dan kriteria sertifikasi yang diterima internasional. Pada tanggal 4 Juni 2012, GAR bersama anak perusahaannya PT SMART Tbk ( SMART ), TFT, dan Greenpeace ( Tim ) menerbitkan Laporan Penelitian Hutan SKT setelah penelitian lapangan hutan SKT diselesaikan. Laporan ini dipresentasikan pada Seminar Satuan Tugas (Satgas) REDD+ yang bertajuk We Care, We Share. A Gallery of Good Practices in Land-Based Industries: Palm Oil, Mining and Forestry ( Kami Peduli, Kami Berbagi. Suatu Galeri Praktik-praktik Terbaik di Industri-industri Berbasis Lahan: Kelapa Sawit, Batu Bara dan Kehutanan ) pada tanggal 5 Juni 2012 di Jakarta, Indonesia. Laporan ini diterima dengan baik oleh pihak-pihak yang menghadiri seminar, dan Tim berterima kasih pada pemerintah Indonesia yang telah memberikan kesempatan untuk mengumumkan pencapaian yang penting itu. Sebagai tindak lanjut seminar Satgas REDD+, Tim bermaksud mengadakan diskusi yang lebih luas dengan para pemangku kepentingan. Setelah memperoleh masukan dan umpan balik yang dibutuhkan dari semua pemangku kepentingan dan dengan bimbingan dari Satgas REDD +, Tim bermaksud menyusun rencana aksi mengenai bagaimana GAR akan melaksanakan metodologi ini. Kami akan mengumumkan hal ini pada saat yang tepat. Sementara itu, kami juga meluncurkan Kebijakan Sosial dan Keberperanan Komunitas (Social and Community Engagement Policy atau SCEP ) dan Kebijakan Peningkatan Produktivitas (Yield Improvement Policy atau YIP ). SCEP memastikan bahwa kegiatan operasional minyak sawit kami dapat meningkatkan taraf hidup komunitas di wilayah operasional kami. Inti SCEP adalah komitmen untuk memastikan persetujuan FPIC didapatkan dari masyarakat adat dan komunitas lokal. Selain itu, hal tersebut memastikan penanganan keluhan yang bertanggung jawab; pencapaian resolusi konflik yang bertanggung jawab; peran yang terbuka dan konstruktif dari pemangku kepentingan lokal, nasional, dan internasional; dan pemberdayaan program pembangunan komunitas. SCEP juga menghormati hak-hak asasi manusia; mengakui, menghormati, dan memperkokoh hak-hak pekerja; dan mematuhi semua peraturan dan perundangan yang berlaku serta prinsip-prinsip dan kriteria sertifikasi yang diakui internasional. YIP memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan hasil produksi CPO dalam rangka meningkatkan penghidupan petani plasma, dan juga mengurangi tekanan untuk membuka lahan baru. Dalam hal produktivitas minyak sawit, kami adalah yang terdepan. Kebijakan ini bertujuan untuk melanjutkan fokus kami pada bidang ini. Kami bertujuan mencapai hasil rata-rata produksi CPO sebesar 5,8 ton/ha dan 5,6 ton/ha pada tahun 2015, masing-masing untuk kebun perusahaan dan kebun petani plasma, pada pohon kelapa sawit usia remaja 7-18 tahun. Rata-rata hasil produksi CPO untuk industri maupun petani plasma di Indonesia pada tahun 2010 masing-masing adalah 3,8 ton/ha dan 3,4 ton/ha. Kami melakukan pendekatan terhadap berbagai pemangku kepentingan dalam mengembangkan kebijakan ini, bekerja sama dengan TFT dan juga berkonsultasi dengan Pemerintah Indonesia, pemangku kepentingan lokal, dan para LSM seperti Greenpeace. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Kami sangat berfokus dalam membekali para karyawan kami dan terus menyediakan berbagai perangkat dan keterampilan baru bagi mereka untuk memastikan bahwa kami senantiasa beradaptasi dan tetap menjadi yang terdepan dalam hal apa pun yang kami lakukan. Upaya pelatihan dan pengembangan kami meliputi keterampilan teknis maupun pelatihan manajemen dan kepemimpinan, termasuk program pelatihan kelestarian. 02

5 Sambutan Chairman KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT Kami berperan aktif dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan serta masyarakat di sekitar wilayah operasional kami. Inisiatif yang telah kami lakukan mencakup spektrum yang luas, meliputi pendidikan, kesehatan, pemberdayaan sosial dan ekonomi, serta untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal secara keseluruhan. Pendidikan merupakan bidang penting karena kami percaya bahwa pendidikan merupakan cara yang efektif untuk memutus siklus kemiskinan. Sampai saat ini, kami telah mendirikan 198 sekolah, mempekerjakan guru dan mendidik anak, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Pertama. Kami juga mendanai lima program beasiswa, yang telah membantu lebih dari 400 mahasiswa. Pada tahun 2011, kami menyalurkan dana sebesar Rp 5,1 miliar untuk program ini. SERTIFIKASI INDUSTRI GAR menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil ( RSPO ) sejak bulan April Bersama RSPO kami juga telah mencapai kemajuan dalam rencana sertifikasi RSPO. Sampai saat ini, hektar lahan perkebunan dan tujuh pabrik kelapa sawit dari SMART dan anak perusahaan GAR lainnya, PT Ivo Mas Tunggal ( IMT ), telah memperoleh sertifikasi RSPO. Hal ini membuat GAR semakin mendekati target keseluruhan untuk memperoleh sertifikat RSPO bagi semua operasi kelapa sawitnya pada Desember GAR telah menunjuk TFT untuk membantu dalam mempersiapkan sertifikasi RSPO bagi unit lainnya dari keseluruhan hektar perkebunan dan 42 pabrik kelapa sawit (per Juni 2010). Program ini mencakup sekitar hektar perkebunan plasma yang melibatkan sekitar petani plasma. Operasi perkebunan kelapa sawit yang didirikan setelah 30 Juni 2010 akan menjadi bagian dari rencana sertifikasi dengan kerangka waktu tersendiri. Terlepas dari sertifikasi RSPO, GAR juga mengumumkan bahwa IMT dan anak perusahaannya yaitu PT Ramajaya Pramukti ( RJP ) dan PT Buana Wiralestari Mas ( BWL ) telah menerima International Sustainability and Carbon Certification ISCC. Sertifikasi ini mencakup sekitar hektar perkebunan, termasuk ha perkebunan plasma dan enam pabrik kelapa sawit. Tujuan ISCC adalah untuk mewujudkan sistem berorientasi internasional, praktis, dan transparan untuk sertifikasi biomassa dan bioenergi. Ini adalah bagian dari komitmen GAR untuk terus-menerus menerapkan standar dan praktik terbaik dalam produksi minyak sawit lestari. Selain itu, kami juga sedang dalam proses memperoleh sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil ( ISPO ). MEMPERKUAT HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN Kami sangat menghargai hubungan dengan para pelanggan kami. Pada bulan September 2011, Nestlé melanjutkan pembelian minyak sawit dari SMART. Dalam rangka memenuhi Responsible Sourcing Guidelines Nestlé yang diluncurkan pada tahun 2010, kami mengimplementasikan proses dan kontrol rantai pasokan yang inovatif untuk memastikan bahwa minyak yang dikirimkan dapat dilacak sepenuhnya dari perkebunan yang memasoknya. Pada bulan Oktober 2011, Unilever juga melanjutkan kembali pembelian minyak sawit dari SMART. Kami berterima kasih atas keputusan yang dibuat oleh pelanggan kami dan memandangnya sebagai pengakuan atas komitmen kami terhadap kelestarian yang berkesinambungan dan upaya mencari solusi untuk memproduksi minyak sawit lestari dan bertanggung jawab baik secara sosial maupun lingkungan secara terus-menerus. KEPEMIMPINAN DALAM INDUSTRI Kami memainkan peran yang aktif, di mana saya menjadi salah satu ketua Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture ( PISAgro ), sebuah inisiatif yang diluncurkan pada Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum atau WEF ) di Asia Timur pada bulan Juni Inisiatif ini diambil oleh 14 perusahaan lokal dan global, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan di Indonesia, untuk meningkatkan produksi yang berkelanjutan dari komoditas sasaran demi meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan para petani. Tujuan PISAgro ini terkait dengan visi baru WEF di bidang pertanian yang bertujuan mewujudkan ketahanan pangan bagi semua pihak, dengan cara yang ramah lingkungan, sekaligus menciptakan peluang dan pertumbuhan ekonomi. Barubaru ini, saya berkesempatan mewakili PISAgro bersama para anggota lainnya pada pertemuan WEF di Davos, Swiss pada Januari GAR juga mendukung upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Salah satu contohnya adalah komitmen kami untuk melestarikan orangutan yang mempunyai arti penting. Sampai saat ini, kami telah menyiapkan tempat perlindungan khusus seluas ada di Kalimantan Tengah sebagai habitat orangutan. SMART juga menjalin program kemitraan dua tahun dengan Orangutan Foundation Internasional untuk lebih mendukung konservasi dan perlindungan orangutan. Sebagai hasil dari inisiatif kelestarian GAR itu, Perusahaan diundang untuk berbicara dalam berbagai acara seperti Konferensi Hutan Indonesia 2011 yang diselenggarakan oleh Center for International Forestry Research ( CIFOR ), Oslo REDD Exchange 2011 dan Responsible Palm Oil Conference oleh TFT di Paris pada November 2011 dan di London pada bulan April Hal ini menunjukkan kepercayaan industri atas pendekatan GAR terhadap kelestarian. Kami merasa terhormat untuk berbagi pengalaman kami melalui acara tersebut, dan berterima kasih atas kemitraan kami dengan organisasi-organisasi tersebut. Pada Konferensi Hutan Indonesia 2011 yang diadakan CIFOR, Erik Solheim, sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Internasional Norwegia, menulis dalam kata pengantarnya: Kita memiliki beberapa pelopor dalam komunitas bisnis ini, namun kita perlu lebih banyak lagi. Para usahawan harus melihat ke depan, inovatif dan mencari solusi yang berkelanjutan. Di Indonesia, Golden Agri-Resources telah melibatkan LSM The Forest Trust untuk meningkatkan keberlanjutan penggunaan lahan mereka dengan berkomitmen untuk menghindari hutan bernilai karbon tinggi dan lahan gambut, dan menghormati hak kepemilikan lahan masyarakat adat. Perusahaan internasional seperti Nestlé dan lainnya telah berkomitmen untuk hanya membeli minyak sawit yang lestari. Saya sungguh-sungguh berharap bahwa perusahaan-perusahaan ini akan terbukti menjadi pelopor sejati, dan mengilhami perusahaan lainnya untuk mengikuti jejak mereka. KESIMPULAN Dalam rangka memperbaiki praktik-praktik industri kami, merupakan hal yang sangat penting bahwa semua pemangku kepentingan dapat terlibat dalam proses ini. Oleh karena itu, kami mendorong semua pemangku kepentingan untuk bergabung dengan kami sehingga kami dapat terus bekerja sama secara terbuka dan transparan. Kepada para pemangku kepentingan kami, semoga laporan keberlanjutan ini dapat memberi apresiasi dan pemahaman yang lebih baik tentang prioritas, kinerja, dan pelibatan para pemangku kepentingan dalam mencari solusi bagi produksi minyak sawit lestari. Dengan merefleksikan kegiatan kami pada tahun ini di dalam laporan keberlanjutan ini, kami sangat menghargai kemitraan yang terjalin dan terus mengharapkan dukungan Anda seiring perjalanan menyenangkan yang kita tempuh bersama-sama. Franky Oesman Widjaja Chairman dan Chief Executive Officer 5 Juni

6 Tentang GAR

7 Tentang GAR Didirikan pada tahun 1996, ( GAR ) telah tercatat di Bursa Singapura sejak tahun Kapitalisasi pasar kami per 31 Desember 2011 adalah sebesar ASD 6,72 miliar. Kami memiliki beberapa anak perusahaan, termasuk PT SMART Tbk ( SMART ) yang telah mengembangkan dan mengelola perkebunan kelapa sawit di Indonesia sejak pertengahan 1980-an. Di Indonesia, kegiatan utama GAR meliputi budidaya tanaman kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar ( TBS ) menjadi minyak sawit mentah ( CPO ) dan inti sawit ( PK ); pemrosesan PK menjadi minyak inti sawit dan bungkil inti sawit; dan rafinasi CPO menjadi produk bernilai tambah seperti minyak goreng, margarin, dan shortening. Kami juga memiliki operasi yang terintegrasi di Cina yang mencakup pelabuhan laut dalam, pabrik pemrosesan biji tanaman (oilseed crushing plant), dan fasilitas produksi untuk rafinasi produk minyak makan serta produk makanan lainnya seperti mie. Bagan 2.1 menunjukkan pertumbuhan GAR dalam hal produksi produk sawit sejak tahun 1999, sedangkan Bagan 2.2 menunjukkan distribusi aset kami pada akhir tahun STRUKTUR DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN Bagan 2.3 menggambarkan struktur perusahaan yang disederhanakan yang meliputi anak-anak perusahaan operasional utama dan perusahaan induknya. Bagan ini juga menunjukkan struktur kepemilikan antara saham yang dimiliki publik dan Flambo International Ltd, perusahaan investasi milik keluarga Widjaja. Sebesar 50% dari saham kami dimiliki oleh Flambo International Ltd dan 50% sisanya dimiliki publik. ( 000 T) Bagan 2.1 Produksi produk sawit Bagan 2.2 Distribusi aset GAR pada akhir 2011 (juta ASD) Cina $ Indonesia $ CPO PK GAR beroperasi secara independen, karena setiap kelompok usaha dari keluarga Widjaja memiliki tim manajemen dan direktur independen tersendiri. Anak perusahaan kami SMART beroperasi Bagan 2.3 Struktur perusahaan GAR Flambo International Ltd Publik 50% 50% Tercatat di Bursa Singapura Operasi di Indonesia Operasi di Cina 97% PT SMART Tbk (Perkebunan kelapa sawit, rafinasi, dan pemasaran) 69% Ningbo Port (Pelabuhan laut dalam untuk minyak dan biji-bijian) 100% 100% 100% 100% PT Ivo Mas Tunggal (Perkebunan kelapa sawit) PT Sawit Mas Sejahtera (Perkebunan kelapa sawit) PT Sinar Kencana Inti Perkasa (Perkebunan kelapa sawit) PT Binasawit Abadipratama (Perkebunan kelapa sawit) 100% 85% 100% Shining Gold (Pemrosesan biji tanaman dan rafinasi) Zhuhai Gold (Produk rafinasi) Florentina International (Produksi dan pemasaran produk makanan) 05

8 Tentang GAR dengan brand Sinar Mas. Namun, GAR dan SMART bukanlah anak perusahaan dari Sinar Mas, karena Sinar Mas bukan merupakan suatu entitas bisnis operasional mana pun. Selain tercatatnya GAR di Bursa Singapura sejak 1999, SMART juga tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak Sebagai perusahaan publik, baik GAR maupun SMART mematuhi peraturan perundangan yang berlaku di bursa saham. Masingmasing perusahaan memiliki dewan direksi dan manajemen independen. Semua perkebunan kelapa sawit kami berada di Indonesia. Bagan 2.4 menunjukkan peta lokasi perkebunan kami. MODEL BISNIS KAMI DI INDONESIA Model bisnis kami didasarkan pada terciptanya bisnis yang terintegrasi secara vertikal, dari produksi bahan tanaman sampai pengembangan perkebunan, pemanenan, pemrosesan, rafinasi, dan pengolahan produk minyak sawit untuk produk curah dan produk konsumen dengan berbagai merek terkenal, baik di Asia dan di luar Asia. Kami berupaya mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dari pengembangan bisnis hulu dan hilir baik di pasar domestik maupun internasional. Bagan 2.5 menunjukkan struktur dasar dari rantai nilai bisnis kelapa sawit kami, mulai dari pengembangan perkebunan sampai penjualan ke konsumen. Pada tahun 2011, kami memproduksi 2,15 juta ton CPO, yang menyumbang sekitar 9% dari total produksi CPO Indonesia yang sebesar 24,10 juta ton. Bagan 2.4 Perkebunan GAR di Indonesia Kalimantan Sumatra Sulawesi Papua Jawa Bali Bagan 2.5 Rantai nilai bisnis kami di Indonesia Penelitian dan pengembangan Bekerjasama dengan CIRAD Pembenihan Kebun Bibit Dami Mas Kapasitas bibit per tahun Catatan: 1. Data per Desember Termasuk plasma Perkebunan dan pemanenan Area tertanam 1,2 Total ha Inti ha Plasma ha Area menghasilkan ha Produksi TBS T (2011) T (2010) Pabrik kelapa sawit Jumlah pabrik 37 Kapasitas T TBS per tahun Produk dasar CPO Produksi T (2011) T (2010) Inti sawit (PK) Produksi T (2011) T (2010) Pengolahan Rafinasi Jumlah pabrik 4 Kapasitas T per tahun. Pemrosesan inti sawit Jumlah pabrik 8 Kapasitas T per tahun Oleokimia Kapasitas T per tahun Produk olahan Minyak goreng bermerek dan curah Margarin Lemak nabati Minyak inti sawit Bungkil inti sawit Asam lemak (fatty acids) Gliserin 06

9 Tentang GAR GAR DI CINA Melalui bisnis operasinya di Cina, GAR memiliki fasilitas minyak nabati yang terintegrasi, meliputi salah satu pelabuhan laut dalam terbesar di Cina, penyimpanan biji minyak, fasilitas pemrosesan dan rafinasi, serta fasilitas produksi pangan. Sebagian besar operasi ini berfokus pada produksi produk berbasis minyak sawit dan kedelai, termasuk minyak kedelai, bungkil kedelai, minyak goreng, dan minyak nabati campuran, untuk pasar-pasar tertentu yang strategis di Cina. Bagan 2.6 menunjukkan struktur dasar dari rantai nilai operasi kami di Cina. Pendapatan dari operasi kami di Cina pada tahun 2011 adalah sebesar ASD 1,14 miliar, yang terutama disumbang oleh bisnis minyak makan. Laba bersih yang tercatat pada tahun 2011 sebesar ASD 15 juta, 20% lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Perbaikan kinerja ini terutama didorong oleh volume penjualan dan harga jual rata-rata produk rafinasi yang lebih tinggi, dan juga masuknya kontribusi dari bisnis mie. Untuk meningkatkan keberadaan GAR di pasar minyak makan dan lemak nabati di Cina, kami bermaksud memanfaatkan pengetahuan pasar, basis pelanggan, dan saluran distribusi yang luas milik Florentina International Holdings Limited ( FIH ). FIH adalah anak perusahaan GAR yang diakuisisi pada bulan September 2010, dan merupakan produsen serta distributor berbagai produk kudapan mie baik yang ekonomis maupun premium, es lilin, dan makanan ringan agar-agar di Cina. FIH mengoperasikan delapan pabrik mie yang berlokasi strategis dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 5 miliar bungkus mie, dan mendistribusikan produknya melalui jaringan terpadu yang kuat yang mencakup hampir distributor, supermarket, mini market dan hipermarket, serta toko-toko kelontong dan gerai eceran tradisional di seluruh negeri Cina. Bagan 2.7 menunjukkan pendapatan GAR menurut jenis produk selama lima tahun terakhir. Pendapatan meningkat lebih dari tiga kali lipat selama periode ini, terutama dipicu oleh naiknya harga rata-rata CPO dan volume penjualan, dengan didukung oleh peningkatan produksi CPO. Bisnis ekspor kami menjual produk ke seluruh dunia (lihat bagian Hubungan dengan Pelanggan untuk uraian yang lebih rinci). Bagan 2.8 menunjukkan sumber utama pendapatan GAR di tahun Penjualan ekspor dari bisnis kami di Indonesia pada tahun 2011 adalah sebesar ASD 4,17 miliar. Bagan 2.6 Rantai nilai bisnis kami di Cina Fasilitas impor Pemrosesan Produk dasar Rafinasi Produk olahan Kapasitas pelabuhan T Kapasitas T Minyak kedelai Jumlah pabrik 2 Minyak goreng kedelai curah Kapasitas penyimpanan T Produksi T (2011) T (2010) Kapasitas T Margarin T Bungkil kedelai Hidrogenasi T Produksi T (2011) T (2010) Produk mie Catatan: 1. Kapasitas per Desember

10 Tentang GAR Bagan 2.7 Pertumbuhan pendapatan menurut jenis produk Bagan 2.8 Pendapatan menurut sumbernya pada tahun 2011 juta ASD Rata-rata pertumbuhan 34% CPO PK dan produk turunannya Produk curah turunan CPO Produk bermerek Bungkil kedelai Minyak kedelai Lainnya Penjualan di luar Indonesia 70% Penjualan di Cina 19% Penjualan di Indonesia 11% KINERJA KEUANGAN Tabel 2.9 menunjukkan kinerja keuangan konsolidasi GAR selama lima tahun terakhir yang meliputi pendapatan, laba kotor, laba operasi, pajak penghasilan, dan laba bersih inti. Sepanjang 2011, pendapatan kami tumbuh sebesar 70% dan laba kotor kami naik 92%. Laba bersih inti kami, di luar dampak keuntungan bersih dari perubahan nilai wajar aset biologis, laba selisih kurs, dan pos luar biasa, tumbuh sebesar 48%. Kinerja keuangan kami terutama dipengaruhi oleh harga CPO yang berlaku di pasar internasional. Harga CPO berfluktuasi sebagai akibat pengaruh kondisi ekonomi global, faktor permintaan dan penawaran, serta volatilitas harga minyak mentah. Pada tahun 2011, harga CPO (FOB Belawan) tetap tinggi, rata-rata sebesar ASD per ton, meningkat 26% dibandingkan harga rata-rata tahun sebelumnya. Bagan 2.10 menggambarkan kinerja historis harga CPO FOB Belawan selama lima tahun terakhir. Bagan 2.11 menunjukkan distribusi laba sebelum pajak, tidak termasuk keuntungan bersih dari perubahan nilai wajar aset biologis di tahun Sebagai perusahaan yang sedang berkembang, sebagian besar laba diinvestasikan ulang dalam bisnis kami. GAR tengah berkembang pesat dan upaya ekspansi ini memerlukan investasi modal yang cukup, baik dari sumber dana mandiri maupun dari bank dan pasar modal. Tabel 2.9 Kinerja keuangan (juta ASD) Pendapatan Laba kotor Margin laba kotor 35% 29% 22% 27% 31% Laba operasi Pajak penghasilan (529) (528) 21 (482) (428) Laba bersih inti Tambahan: Keuntungan bersih dari perubahan nilai wajar aset biologis (setelah pajak dan kepentingan non pengendali) Laba/(rugi) selisih kurs (setelah kepentingan non pengendali) (3) (34) (1) Pos luar biasa (1) (6) 6 Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Catatan: 1 Laba bersih inti adalah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, tidak termasuk dampak keuntungan bersih dari perubahan nilai wajar aset biologis, laba/(rugi) selisih kurs, dan pos luar biasa. 08

11 Tentang GAR ASD/T Bagan 2.10 Perubahan harga CPO selama lima tahun Jan-07 Mar-07 Mei-07 Jul-07 Sep-07 Nov-07 Jan-08 Mar-08 Mei-08 Jul-08 Sep-08 Nov-08 Jan-09 Mar-09 Mei-09 Jul-09 Sep-09 Nov-09 Jan-10 Mar-10 Mei-10 Jul-10 Sep-10 Jan-11 Mar-11 Mei-11 Jul-11 Sep-11 Jan-12 Mar-12 Mei-12 Bagan 2.11 Distribusi laba GAR sebelum pajak tahun 2011 adalah cara yang paling efektif untuk menyediakan pasokan minyak nabati yang terjangkau dan memadai di seluruh dunia, sekaligus membebaskan lahan untuk keperluan lainnya termasuk pelestarian hutan. Pada tahun 2011, kelapa sawit hanya menyumbang 5% dari total luas panenan minyak nabati. Namun, minyak sawit dan minyak inti sawit memasok 31% dari total konsumsi minyak nabati global pada tahun Bagan 2.12 menggambarkan berapa ton minyak yang dihasilkan dari setiap hektar lahan sawit (produktivitas) dibandingkan dengan produksi tiga jenis minyak nabati lainnya pada tahun Bagan 2.12 juga menunjukkan bahwa produktivitas GAR jauh melebihi rata-rata industri secara keseluruhan. Investasi yang besar dan perbaikan terus-menerus dalam manajemen perkebunan merupakan kontribusi penting bagi keberlanjutan ini. Hal tersebut mencakup kualitas bahan tanam yang digunakan, praktik-praktik agronomi terbaik, dan kesesuaian lahan. Disimpan untuk investasi usaha 56% Pajak penghasilan perusahaan kepada pemerintah 23% Dalam mengelola area perkebunan kami yang sangat luas, sistem informasi manajemen War Room kami telah berfungsi sebagai pusat kontrol manajemen dan pengawasan multifungsi dalam satu atap. Sistem terpadu yang unik ini menggunakan aplikasi SAP, Sistem Informasi Geografis ( GIS ), Google Earth, Reuters, CCTV, Internet, dan terhubung dengan satelit untuk menyajikan informasi operasional, industri, dan pasar secara umum. Sistem modern ini memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan berdasarkan masukan faktual lengkap yang tepat waktu dan mengumpulkan informasi secara detil seolaholah sedang berada di setiap lokasi perkebunan kami. Dividen pemegang saham 21% * Catatan: tidak termasuk keuntungan bersih yang berasal dari perubahan nilai wajar aset biologis PRODUKTIVITAS, KUNCI MENUJU KESEJAHTERAAN Minyak sawit dikenal memiliki berbagai kegunaan untuk produk makanan, kebersihan, kosmetik, dan bahan bakar nabati. Saat ini, minyak sawit sebagian besar digunakan untuk produk makanan, baik oleh pengguna akhir maupun industri makanan. Penggunaan utamanya di rumah tangga adalah sebagai minyak goreng. Minyak sawit juga digunakan dalam olesan padat dan sebagai bahan untuk berbagai makanan olahan. Peran minyak sawit dalam ketahanan pangan menjadi semakin penting karena saat ini minyak sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia, menyumbangkan 28% dari total minyak nabati yang dikonsumsi pada tahun Minyak sawit menjadi bagian penting bagi konsumsi pangan di kebanyakan negara berkembang, termasuk Indonesia, Cina, dan India, karena merupakan minyak termurah di antara minyak nabati lainnya. Selain yang termurah, minyak sawit juga merupakan minyak nabati yang paling efisien dalam hal luas lahan yang digunakan. Efisiensi dalam pemanfaatan lahan menjadi semakin penting, karena secara global, lahan menjadi semakin langka sementara persaingan untuk penggunaannya semakin tinggi sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita. Oleh karena itu, peran minyak sawit sebagai minyak nabati yang paling produktif menjadi semakin penting. Minyak sawit Model bisnis kami yang terintegrasi secara vertikal memungkinkan kami untuk beralih antara menjual produk mentah atau produk turunan baik untuk pasar lokal maupun internasional. Dengan cara ini, kami dapat memperoleh keseluruhan nilai produksi kami dari perkebunan sampai digunakan konsumen sesuai dengan permintaan pasar lokal dan internasional. Dalam menjalankan bisnis ini, Perusahaan telah berinvestasi dalam hal tenaga ahli manajemen dan teknologi untuk memastikan pengendalian mutu dan keterlacakan produk sepanjang seluruh mata rantai nilai. (T/ha) Bagan 2.12 Produktivitas minyak nabati per hektar 5,0 Minyak sawit (GAR) 3,7 Minyak sawit (Industri) 0,7 0,6 Minyak rapa Minyak bunga matahari Minyak kedelai Sumber: Oil World Annual 2012, ISTA Mielke GmbH, Jerman dan Perusahaan 0,5 09

12 Tentang GAR BERBAGI KESEJAHTERAAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN Ketika kesejahteraan tercapai, kami juga berbagi dengan para pemangku kepentingan. Selama lima tahun terakhir, kami telah menghasilkan keuntungan yang cukup berupa dividen bagi para investor. Pada tahun 2012 misalnya, kami membagikan dividen sebesar SGD 1,84 per saham atau secara total ASD 171,9 juta untuk laba tahun Bagan 2.13 menunjukkan pertumbuhan nilai saham kami untuk periode yang sama. Tidak hanya para pemegang saham yang mendapatkan manfaat ekonomis dari kami. Tabel 2.14 menunjukkan bagaimana seluruh pendapatan dari operasi kami di Indonesia pada tahun 2011 dibagi di antara para pemangku kepentingan utama kami. SGD 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 Bagan 2.13 Harga saham GAR 01/01/ /05/ /09/ /01/ /05/ /09/ /01/ /05/ /09/ /01/ /05/ /09/ /01/ /05/ /09/ /01/ /05/ /09/ /01/ /05/2012 Pemasok adalah penerima manfaat terbesar dari bisnis kami. Sekitar 60,0% dari pendapatan kami dibelanjakan untuk tiga kategori pemasok, termasuk petani plasma. Sebagai perusahaan yang berbasis di Indonesia, sebuah negara berkembang, kami menyadari bahwa pertumbuhan dan keberhasilan bisnis kami harus berkontribusi pada pembangunan bangsa serta rakyatnya, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Oleh karena itu, laporan ini berusaha mengkaji ketiga aspek tersebut. INVESTASI UNTUK MASA DEPAN DI AFRIKA Pada tahun 2010, GAR memutuskan untuk berinvestasi di Verdant Fund LP, dana ekuitas swasta yang memiliki Golden Veroleum (Liberia) Inc ( Veroleum ) dan didirikan di Liberia, Afrika Barat. Veroleum telah memperoleh konsesi dari pemerintah Liberia untuk mengembangkan hektar lahan untuk perkebunan kelapa sawit selama 20 tahun. Kawasan konsesi akan dikembangkan sesuai dengan standar agronomi dan kelestarian terbaik serta sesuai dengan seluruh standar RSPO dan komitmen Kebijakan Konservasi Hutan dari GAR. Saat ini, pembangunan kebun masih dalam tahap pembibitan. Penanaman diperkirakan akan dimulai pada semester kedua tahun Melalui keahlian teknis pada proyek ini, GAR akan memastikan bahwa sebagaimana perkebunan kami di Indonesia, pembudidayaan kelapa sawit di Liberia mengikuti praktik-praktik kelestarian yang tepat. Tabel 2.14 Distribusi pendapatan GAR di Indonesia sebesar ASD juta pada tahun 2011 Pemangku Kepentingan Pemasok Petani plasma Pemasok bukan plasma Pemasok lainnya Sub-total Pemasok Lainnya Karyawan dan pekerja Pemerintah Pemegang saham Bank Masyarakat Disimpan untuk masa depan Disimpan untuk masa depan Sub-total Lainnya Total Transaksi Penyedia barang dan jasa Penyedia TBS Penyedia TBS Penyedia barang dan jasa lainnya Gaji dan tunjangan Pajak penghasilan dan pajak ekspor Pembagian dividen Beban bunga Kegiatan CSR Penelitian dan pengembangan Belanja modal % dari Pendapatan 7,9% 3,0% 49,1% 60,0% 8,6% 16,8% 3,6% 1,2% 0,2% 0,1% 9,5% 40,0% 100,0% 10

13 Tentang GAR Nilai bersama Integritas Sikap positif Komitmen Perbaikan berkelanjutan Bertindak sesuai ucapan atau janji sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan pihak lain Menampilkan perilaku yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang saling menghargai dan kondusif Melaksanakan pekerjaan dengan sepenuh hati untuk mencapai hasil terbaik Meningkatkan kemampuan atau kapasitas diri, unit kerja, dan organisasi secara terus-menerus untuk mencapai hasil terbaik Inovasi Memunculkan gagasan atau menciptakan produk/alat kerja/ sistem kerja baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan Perusahaan Loyalitas Menumbuhkembangkan semangat untuk mengerti, memahami, dan melaksanakan nilai-nilai Perusahaan sebagai bagian dari keluarga besar GAR VISI DAN NILAI PERUSAHAAN Inti bisnis kami adalah visi yang jelas, pemahaman misi, dan seperangkat nilai yang memandu apa pun yang kami kerjakan. Kami berkomitmen untuk memenuhi pedoman-pedoman ini dan laporan ini telah menunjukkan banyak hal tentang bagaimana kami berusaha melaksanakannya. Visi kami untuk Perusahaan adalah: Kami bertekad untuk menjadi yang terbaik; menjadi perusahaan konsumen berbasis kelapa sawit terbesar yang terintegrasi dan paling menguntungkan. Misi kami difokuskan pada: Melampaui standar kualitas tertinggi Mempertahankan tingkat kelestarian dan integritas yang tertinggi Memberdayakan penduduk dan masyarakat Terdepan dalam inovasi dan teknologi Mencapai nilai maksimal bagi pemegang saham Nilai-nilai yang membimbing tindakan kami sehari-hari dalam berbisnis adalah Integritas, Sikap Positif, Komitmen, Perbaikan Berkelanjutan, Inovasi, dan Loyalitas. Secara bersama-sama, visi, misi, dan pernyataan nilai bersama ini mendorong kami untuk berkomitmen pada standar perilaku yang tertinggi dalam mengelola Perusahaan dan dalam cara kami bersikap satu sama lain, pemangku kepentingan, lingkungan alam, dan masyarakat yang lebih luas. Kami bercita-cita untuk mencapai tingkat kelestarian yang tertinggi, di mana sebagai perusahaan berbasis sumber daya alam, kami memahami bahwa masalah lingkungan adalah hal yang terpenting. Namun, kami juga menyadari bahwa kelestarian jangka panjang juga memerlukan pertimbangan faktor ekonomi dan sosial. Kami telah menyusun rancangan Kode Etik Prinsip Bisnis sebagai pedoman lebih lanjut bagi para karyawan dalam hal masalah etika dan tanggung jawab kami kepada para pemangku kepentingan dan lingkungan sekitar. Konsultasi selanjutnya dengan para karyawan dan manajemen akan dilakukan sebelum Kode Etik tersebut difinalisasi. TATA KELOLA PERUSAHAAN Perusahaan mengakui pentingnya tata kelola perusahaan yang baik dan berkomitmen untuk mencapai standar tinggi untuk praktik yang baik. Tata kelola bisnis kami sudah mendekati Code of Corporate Governance 2005 (Pedoman Tata Kelola Perusahaan Tahun 2005) yang diterbitkan oleh Council on Corporate Disclosure and Governance (Dewan Tata Kelola dan Keterbukaan Perusahaan), yang berada di bawah Monetary Authority of Singapore (Otoritas Moneter Singapura) dan Bursa Singapura. DEWAN DIREKSI Sembilan anggota Dewan Direksi kami bertanggung jawab terhadap segala hal dalam strategi dan pengarahan GAR. Dewan ini dipimpin oleh Franky O Widjaja yang menjabat sebagai Executive Chairman sekaligus CEO Perusahaan. Dewan ini juga beranggotakan empat direksi independen - lebih dari sepertiga yang dipersyaratkan oleh Pedoman Tata Kelola Perusahaan Singapura Tahun Keberadaan direksi independen memberikan fungsi pemeriksaan dan keseimbangan internal untuk memastikan akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola yang baik di tingkat tertinggi. Dewan Direksi terdiri dari tiga warga Singapura, dua warga Mauritius, tiga warga Indonesia, dan seorang berkebangsaan Filipina. Mereka terpilih menjadi anggota Dewan Direksi berdasarkan beragam keterampilan dan keahlian profesional di berbagai bidang industri. Sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Tahun 2005, Dewan Direksi telah membentuk Komite Nominasi, Komite Remunerasi, dan Komite Audit; masing-masing dipimpin oleh salah satu direktur independen. Kepala Internal Auditor kami melapor langsung kepada Komite Audit, dan Departemen Internal Audit kami melakukan pemeriksaan secara teratur. KORUPSI DAN SUAP Tidak ada toleransi bagi kasus suap dan korupsi dalam bentuk apa pun di Perusahaan kami. Semangat integritas, yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Nilai Bersama, diyakini oleh semua karyawan, dari manajemen sampai pekerja perkebunan di lapangan. Setiap karyawan yang ditemukan terlibat dalam kasus suap atau korupsi akan diberi sanksi tegas oleh Perusahaan dan dihukum sesuai peraturan perundangan yang berlaku. HUBUNGAN DENGAN PEMEGANG SAHAM Saham GAR adalah salah satu dari sepuluh saham yang paling sering diperdagangkan di Bursa Singapura, dan kami berkomitmen untuk menyediakan akses data yang mudah dan transparan kepada semua investor yang hendak melakukan penilaian terhadap Perusahaan dan kinerjanya. Saat ini, terdapat hampir 20 analis yang bekerja di Perusahaan. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 26 April 2012 dapat diakses secara online di php. 11

14 Tentang GAR HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH Perkembangan bisnis kami berkaitan erat dengan pembangunan di Indonesia. Pertumbuhan kami secara langsung sesuai dengan strategi nasional dalam pengembangan sumber daya alam dan industri di negara ini, dan kami yakin bahwa Perusahaan memberikan kontribusi langsung dan positif terhadap pembangunan di Indonesia. Sebagai hasilnya, kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, dipandu oleh kebijakan pembangunan negara dan semua peraturan hukum nasional yang relevan dengan kegiatan kami baik di bisnis hulu maupun hilir. Terkait dengan pengembangan perkebunan kami, Pemerintah Indonesia bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia ( KADIN ) telah memetakan visi Menyediakan Pangan bagi Dunia atau Feed the World, untuk memastikan agar Indonesia dapat swasembada dalam pasokan pangan yang strategis serta menjadi pemasok pangan utama dunia pada tahun Sebagai pemain utama di bidang agribisnis dan makanan di Indonesia, kami memainkan peran aktif dalam memimpin dan menyusun agenda serta bekerja berdasarkan kerangka kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Sebagai bagian dari visi ini, KADIN telah sukses menyelenggarakan Konferensi Ketahanan Pangan Jakarta 2012 (Jakarta Food Security Summit 2012 atau JFSS ) pada bulan Februari Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran berbagai pihak dan mengembangkan agenda aksi nasional untuk mencapai ketahanan pangan melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Chairman dan CEO kami, Franky O Widjaja menjadi Ketua Komite Pengarah JFSS. Dalam konferensi tersebut, SMART menerima Sertifikat Penghargaan atas komitmennya dalam mendukung Pemerintah Indonesia dalam hal program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia ( MP3EI ) untuk industri hilir minyak sawit. GAR juga berperan aktif dalam Kemitraan bagi Pertanian Berkelanjutan di Indonesia (Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture atau PISAgro ), sebuah visi baru bagi inisiatif pertanian yang diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia dalam World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) pada bulan Juni 2012 untuk mengatasi persoalan pangan, perubahan iklim, dan kemiskinan di Indonesia dengan mencapai peningkatan produksi tahunan sebesar 20%, mengurangi 20% emisi CO 2, dan mengurangi 20% kemiskinan. Chairman dan CEO kami, Franky O Widjaja, memimpin inisiatif ini sebagai salah satu Ketua PISAgro. Sebagai warga yang baik, kami menjaga hubungan baik dengan lembaga pemerintah secara profesional. GAR juga mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Pada tahun 2011, tidak ada sanksi atau denda signifikan akibat ketidakpatuhan kami terhadap undang-undang dan peraturan maupun yang terkait dengan penyediaan dan penggunaan barang dan jasa. Kami menyadari bahwa Pemerintah Indonesia memainkan peran penting dalam menerapkan peraturan baru dan memberlakukan peraturan yang terkait untuk memungkinkan perubahan dalam industri kelapa sawit. Oleh sebab itu, kami telah secara aktif melibatkan kementerian terkait di Indonesia dalam mengembangkan solusi untuk produksi minyak sawit yang lestari. HUBUNGAN DENGAN ASOSIASI PERDAGANGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONAL Kami secara aktif berusaha melibatkan asosiasi perdagangan maupun organisasi internasional. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi kami melalui anak perusahaan kami, SMART, dan manajemen KADIN, Dewan Minyak Sawit Indonesia ( DMSI ), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia ( GAPKI ), Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia ( AIMMI ), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia ( GAPMMI ), dan Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia ( MAKSI ). Chairman dan CEO kami, Franky O Widjaja, adalah Wakil Ketua KADIN untuk sektor agribisnis, pangan, dan peternakan, Ketua Umum DMSI (sampai 2011), Penasihat GAPKI, dan anggota Dewan Pengarah GAPMMI. STANDAR DAN PEMANGKU KEPENTINGAN INTERNASIONAL Sebagai perusahaan berbasis konsumen dan pelanggan internasional yang terus berkembang, kami juga berkomitmen pada sejumlah standar internasional, seperti yang ditetapkan oleh ISO, yang membantu meningkatkan kualitas dan kelestarian bisnis kami di semua aspek. Terkait persoalan sosial dan lingkungan, kami berkomitmen untuk menaati empat standar dari organisasi global dan regional, yaitu: 12

15 Tentang GAR United Nations Global Compact ( UNGC ) UNGC adalah inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan secara sukarela yang terbesar di dunia. Sebagai anggota penandatangan melalui anak perusahaan kami, SMART, kami mendukung sepuluh prinsip utama yang meliputi hak asasi manusia, standar pekerja, dan anti-korupsi. Prinsip ini berlaku untuk bisnis yang kami miliki dan operasikan serta bisnis para pemasok utama kami. Indonesia Sustainable Palm Oil ( ISPO ) Pada bulan Maret 2011, Kementerian Pertanian Indonesia meluncurkan ISPO yang bertujuan untuk mendukung komitmen negara dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya produksi minyak sawit yang lestari dan mempercepat pelaksanaan sistem dan sertifikasi produksi yang berkelanjutan, serta meningkatkan daya saing kelapa sawit Indonesia di pasar dunia. ISPO akan diberlakukan pada tahun 2012 dan diwajibkan kepada semua perkebunan kelapa sawit di Indonesia. GAR mendukung ISPO dan berusaha memperoleh sertifikasi ISPO. Anak perusahaan kami, SMART dan PT Ivo Mas Tunggal ( IMT ) ikut ambil bagian dalam uji coba lapangan ISPO pada awal 2011 untuk memberikan umpan balik dan masukan tentang pelaksanaan standar ISPO. Roundtable on Sustainable Palm Oil ( RSPO ) GAR dan anak perusahaannya mendukung RSPO dan berkomitmen untuk mematuhi Prinsip dan Kriteria RSPO. Kami bermaksud memperoleh sertifikasi RSPO pada tahun 2015 atas semua unit operasional minyak sawit yang ada (per 30 Juni 2010). Pada bulan September 2011, GAR menerima sertifikasi RSPO-nya yang pertama yang mencakup hektar lahan perkebunan dan satu pabrik pengolahan kelapa sawit milik SMART di Sumatra Utara. Pada bulan Januari 2012, IMT mengumumkan perolehan sertifikasi RSPO untuk dua anak perusahaannya, PT Ramajaya Pramukti ( RJP ) dan PT Buana Wiralestari Mas ( BWL ). Sertifikasi ini meliputi hektar lahan perkebunan dan tiga pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Pada bulan Mei 2012, IMT menerima sertifikasi untuk hektar perkebunan dan tiga pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Tonggak pencapaian ini merupakan bagian dari proses sertifikasi yang sedang berlangsung untuk SMART dan IMT, yang meliputi hektar lahan perkebunan dan 11 pabrik pengolahan kelapa sawit. GAR telah melibatkan The Forest Trust ( TFT ) untuk membantu melakukan persiapan sertifikasi RSPO di unit lainnya dari keseluruhan ha lahan perkebunan dan 42 pabrik pengolahan kelapa sawit (per Juni 2010). Kerja sama ini meliputi sekitar hektar lahan perkebunan plasma yang melibatkan kurang lebih petani. Unit operasional minyak sawit yang dikembangkan setelah 30 Juni 2010 akan dimasukkan dalam rencana sertifikasi dengan kerangka waktu tersendiri. Tim sertifikasi RSPO Perusahaan dipandu oleh komite pengarah yang diketuai oleh Direktur Utama SMART, Daud Dharsono. International Sustainability and Carbon Certification ( ISCC ) Tujuan ISCC adalah menetapkan suatu sistem yang praktis, transparan, dan berorientasi internasional untuk sertifikasi biomassa dan bahan bakar nabati. ISCC berorientasi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, pemanfaatan lahan secara berkelanjutan, perlindungan biosfer alami, dan kelestarian sosial. Pada bulan Februari 2012, kami memperoleh sertifikat ISCC yang pertama melalui IMT dan dua anak perusahaannya. Sertifikasi ini mencakup total hektar lahan perkebunan, termasuk perkebunan plasma, enam pabrik pengolahan kelapa sawit, dan satu bulking station. Audit dilakukan oleh GUTcert, mitra Grup AFNOR dari Jerman. MANAJEMEN KEBERLANJUTAN Misi dan nilai-nilai bersama membuat kami berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam produksi minyak sawit lestari dengan menerapkan praktik dan standar industri terbaik, mengelola PENGHARGAAN YANG DIRAIH Pada tahun 2011, GAR dan anak perusahaannya memperoleh berbagai penghargaan sebagai berikut: 26 Januari 21 April Mei 11 Juni 28 September 19 Oktober 30 November 15 Desember Anak perusahaan perkebunan kami di Indonesia, PT Sumber Indah Perkasa, dianugerahi penghargaan sebagai eksportir penyumbang pajak ekspor kedua terbesar di Sumatra Selatan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Daerah Sumatra Selatan. Merek minyak goreng utama kami di Indonesia, Filma, menjadi Produk Pilihan No. 1 berdasarkan Survei Perempuan Indonesia 2011 yang dilakukan oleh majalah wanita Kartini dan Women s Insight Centre. Golden Agri International Pte Ltd, anak perusahaan kami yang bergerak di bidang perdagangan, termasuk dalam Singapore 1000 Company oleh DP Information Group, sebagai pengakuan atas pencapaiannya dalam manajemen kuantitatif. SMART menerima Sertifikat Penghargaan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia karena peran dan komitmennya dalam memberdayakan koperasi, usaha kecil dan mikro melalui program-program tanggung jawab sosial (CSR). Melalui salah satu anak perusahaannya, Perusahaan menerima penghargaan Indonesian Green Award 2011 atas upaya konservasinya di Kalimantan Barat. SMART kembali menerima Penghargaan Primaniyarta 2011, yaitu Penghargaan Ekspor Indonesia atas Kinerja Luar Biasa dari Kementerian Perdagangan Indonesia Anak perusahaan perkebunan kami di Indonesia, PT Tapian Nadenggan, menerima Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan ( PROPER ) dengan peringkat Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia, atas upaya pengelolaan lingkungan. GAR juga menerima peringkat biru untuk sembilan pabrik pengolahan lainnya. Chairman dan CEO kami, Franky O Widjaja menerima penghargaan sebagai Asia Pacific Entrepreneur of the Year 2011 dari Enterprise Asia. 13

Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan

Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan Untuk diterbitkan segera Siaran Pers Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan Jakarta, Singapura, 9 Februari 2011 Golden Agri Resources Limited (GAR) dan anakanak

Lebih terperinci

Kami bermaksud untuk menerbitkan laporan ini setiap tahun sesuai dengan siklus pelaporan keuangan Perusahaan, yaitu tahun kalender.

Kami bermaksud untuk menerbitkan laporan ini setiap tahun sesuai dengan siklus pelaporan keuangan Perusahaan, yaitu tahun kalender. MELESTARIKAN MASA KINI MENJAMIN MASA DEPAN Laporan Keberlanjutan 2012 TENTANG LAPORAN INI Ruang Lingkup Laporan ini mencakup perkebunan, pabrik pengolahan buah, pabrik pengolahan produk kelapa sawit, dan

Lebih terperinci

MELESTARIKAN MASA KINI MENJAMIN MASA DEPAN

MELESTARIKAN MASA KINI MENJAMIN MASA DEPAN MELESTARIKAN MASA KINI MENJAMIN MASA DEPAN Laporan Keberlanjutan 2013 TENTANG LAPORAN INI RUANG LINGKUP Laporan ini mencakup perkebunan, pabrik kelapa sawit, dan sejumlah aspek utama dari operasional penjualan

Lebih terperinci

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan Untuk diterbitkan segera GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan Jakarta, Singapura, 15 Februari 2012 - Golden Agri-Resources Limited (GAR) dan

Lebih terperinci

Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016

Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016 Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016 Gambaran Umum Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1992 Produsen produk berbasis kelapa sawit yang terintegrasi

Lebih terperinci

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN Di sela-sela pertemuan tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang ke-13 di Kuala Lumpur baru-baru ini,

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI

LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI Laporan ini berisi Kata Pengantar dan Ringkasan Eksekutif. Terjemahan lengkap laporan dalam Bahasa Indonesia akan diterbitkan pada waktunya. LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI Pendefinisian

Lebih terperinci

Golden Agri-Resources Ltd

Golden Agri-Resources Ltd Golden Agri-Resources Ltd Intisari Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) 2015 Agus Purnomo Managing Director Sustainability and Strategic Stakeholder Engagement Bambang Chriswanto Head of National

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Nasional Bruto (PDNB) sektor Pertanian, salah satunya adalah kelapa sawit.

Lebih terperinci

Sustainability Policy

Sustainability Policy Sustainability Policy Progress Report 4 Dec 2014-31 Mar 2015 Komitmen Kelestarian Kebijakan Kelestarian Musim Mas Membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Laporan Triwulan terhadap Perkembangan Kebijakan

Lebih terperinci

VERIFIKASI INDEPENDEN TUNJUKKAN KLAIM GREENPEACE DIBESAR-BESARKAN ATAU KELIRU

VERIFIKASI INDEPENDEN TUNJUKKAN KLAIM GREENPEACE DIBESAR-BESARKAN ATAU KELIRU VERIFIKASI INDEPENDEN TUNJUKKAN KLAIM GREENPEACE DIBESAR-BESARKAN ATAU KELIRU HASIL LAPORAN DENGAN JELAS MENUNJUKKAN BAHWA: SMART tidak bertanggung jawab atas deforestasi dan kerusakan habitat orang-utan

Lebih terperinci

GAR dan SMART melaksanakan proyek pilot konservasi hutan stok karbon tinggi

GAR dan SMART melaksanakan proyek pilot konservasi hutan stok karbon tinggi Untuk didistribusikan segera GAR dan SMART melaksanakan proyek pilot konservasi hutan stok karbon tinggi Proyek pilot akan menjadi katalis bagi proses pelibatan para pemangku kepentingan untuk mencari

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Pendahuluan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena

Lebih terperinci

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, 21 Maret 2013 Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, 5 Februari 2013 mungkin merupakan hari paling penting dalam sejarah APP. Pada tanggal tersebut kami mengumumkan Kebijakan Konservasi Hutan, dengan

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PTAstra Agro Lestari, Tbk PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA The Business and Investment Forum for Downstream Palm Oil Industry Rotterdam, Belanda, 4 September 2015 Bismillahirrohmanirrahim 1. Yang Terhormat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia, namun keberadaan tanaman ini telah masuk hampir ke semua sektor kehidupan. Kondisi ini telah mendorong semakin meluasnya

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen dan pengekspor terbesar minyak kelapa sawit di dunia. Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari peran sektor pertanian tersebut dalam perekonomian nasional sebagaimana

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gambar 1 Produksi dan ekspor CPO tahun 2011 (Malaysian Palm Oil Board (MPOB))

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gambar 1 Produksi dan ekspor CPO tahun 2011 (Malaysian Palm Oil Board (MPOB)) 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isu perubahan iklim secara global (global climate change) telah mengakibatkan tumbuhnya kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Harga Minyak Bumi Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi dunia. Oleh karenanya harga minyak bumi merupakan salah satu faktor penentu kinerja ekonomi global.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran strategis dalam menunjang perekonomian Indonesia. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia bahan pangan, pakan ternak, sumber bahan baku

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai penghasil produk-produk hulu pertanian yang mencakup sektor perkebunan, hortikultura dan perikanan. Potensi alam di Indonesia memungkinkan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari 3 dasawarsa dalam pasar minyak nabati dunia, terjadi pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara tahun 1980 sampai

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis sektor pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis seperti

Lebih terperinci

NASKAH PENJELASAN PENGESAHAN CHARTER OF THE ESTABLISHMENT OF THE COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC)

NASKAH PENJELASAN PENGESAHAN CHARTER OF THE ESTABLISHMENT OF THE COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC) NASKAH PENJELASAN PENGESAHAN CHARTER OF THE ESTABLISHMENT OF THE COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia

Lebih terperinci

GAR adalah salah satu perusahaan perkebunan minyak

GAR adalah salah satu perusahaan perkebunan minyak GAR adalah salah satu perusahaan perkebunan minyak sawit terkemuka dengan lahan tertanam total seluas 485,606 hektar (termasuk perkebunan plasma) pada 31 Desember 2015, berlokasi di Indonesia. Perusahaan

Lebih terperinci

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA SOLUSI Masa depan perdagangan internasional Indonesia tidak harus bergantung pada deforestasi. Sinar Mas Group adalah pemain terbesar dalam sektor-sektor pulp dan kelapa sawit, dan dapat memotori pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi makanan maupun nonmakanan. Total produksi

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi makanan maupun nonmakanan. Total produksi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak sawit adalah minyak nabati yang berasal dari buah kelapa sawit, digunakan baik untuk konsumsi makanan maupun nonmakanan. Total produksi minyak sawit dunia diperkirakan

Lebih terperinci

Bekerja sama untuk konservasi hutan

Bekerja sama untuk konservasi hutan Bekerja sama untuk konservasi hutan 1 Presentasi ini dikeluarkan oleh Golden Agri-Resources Ltd ( GAR atau Perusahaan ) guna keperluan pemberian informasi. Presentasi ini memuat pernyataan-pernyataan,

Lebih terperinci

Bumitama Agri Ltd. Excellence Through Discipline. Sustainability Policy (Kebijakan Berkelanjutan)

Bumitama Agri Ltd. Excellence Through Discipline. Sustainability Policy (Kebijakan Berkelanjutan) Bumitama Agri Ltd. Excellence Through Discipline Sustainability Policy (Kebijakan Berkelanjutan) 13 Agustus 2015 Pengantar Bumitama Agri Ltd. adalah kelompok perusahaan perkebunan kelapa sawit Indonesia

Lebih terperinci

Corporate Presentation Tentang Musim Mas

Corporate Presentation Tentang Musim Mas Corporate Presentation Tentang Musim Mas 1 Sejarah 1932 Pabrik Sabun Sederhana 1970 Mendirikan Pabrik Refinery Pertama di Indonesia 1988 Membeli Perkebunan di Rantau Prapat, Sumatera Utara 2003 Mendirikan

Lebih terperinci

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017.

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017. MATA ACARA 1 1. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2017 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun

Lebih terperinci

Corporate Presentation Tentang Musim Mas

Corporate Presentation Tentang Musim Mas Corporate Presentation Tentang Musim Mas 1 Sejarah 1932 Pabrik Sabun Sederhana 1970 Mendirikan Pabrik Refinery Pertama di Indonesia 1988 Membeli Perkebunan di Rantau Prapat, Sumatera Utara 2003 Mendirikan

Lebih terperinci

Membangun Masa Depan Berkelanjutan

Membangun Masa Depan Berkelanjutan Memprakarsai Berkolaborasi Berinovasi Membangun Masa Depan Berkelanjutan Laporan Keberlanjutan 2015 Daftar Isi Tentang laporan ini 1 Komitmen dan Capaian Perusahaan 2 Sambutan Chairman GAR 8 Tentang GAR

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Jakarta, 02 Desember 2013 A. Tanya Jawab pada saat Presentasi 1. Pertanyaan: - Apakah Lonsum sudah membuat prediksi mengenai kapan akan terjadinya CPO oversupply? - Bagaimana pengelolaan Gulma pada pohon

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun dibayangi penurunan harga sejak akhir 2012, Prospek minyak kelapa sawit mentah (CPO) diyakini masih tetap akan cerah dimasa akan datang. Menurut Direktur

Lebih terperinci

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Investor Summit Jakarta, 18 September 2014

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Investor Summit Jakarta, 18 September 2014 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Investor Summit Jakarta, 18 September 2014 2 DISCLAIMER Presentasi ini dipersiapkan secara khusus dan semata-mata ditujukan kepada pihak-pihak tertentu yang diundang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Organisasi minyak kelapa sawit di tingkat global atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menyoroti peran Indonesia yang dinilai penting

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Selain sebagai sumber utama minyak nabati, kelapa sawit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting sebagai suatu sumber minyak nabati. Kelapa sawit tumbuh sepanjang pantai barat Afrika dari Gambia

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Kunjungan Kerja ke PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik, 17 April 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Kunjungan Kerja ke PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik, 17 April 2015 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Kunjungan Kerja ke PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik, 17 April 2015 Bismillahirrohmanirrahim Yth.Pimpinan dan Karyawan PT. Wilmar Nabati Indonesia Yth. Pejabat Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perumusan masalah menjelaskan mengenai butir-butir permasalahan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Perumusan masalah menjelaskan mengenai butir-butir permasalahan yang akan BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini diuraikan perihal mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang

Lebih terperinci

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015 Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 3 Juni 2015 APRIL Group (APRIL) berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan di seluruh areal kerja perusahaan dengan menerapkan praktik-praktik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan kelapa sawit telah memberikan dampak yang sangat positif bagi

I. PENDAHULUAN. Pengembangan kelapa sawit telah memberikan dampak yang sangat positif bagi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan komoditi pertanian yang sangat penting bagi Indonesia. Pengembangan kelapa sawit telah memberikan dampak yang sangat positif bagi kemajuan pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Andre Parlian Ciptadana Securities

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Andre Parlian Ciptadana Securities DAFTAR PERTANYAAN & JAWABAN PUBLIC EXPOSE PT SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk Rabu, 17 September 2014 NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Andre Parlian Ciptadana Securities Saat ini ada pemberitaan di media terkait

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak nabati merupakan salah satu komoditas penting dalam perdagangan minyak pangan dunia. Tahun 2008 minyak nabati menguasai pangsa 84.8% dari konsumsi minyak pangan

Lebih terperinci

Program Production and Protection Approach to Landscape Management (PALM) di Kalimantan Tengah

Program Production and Protection Approach to Landscape Management (PALM) di Kalimantan Tengah Program Production and Protection Approach to Landscape Management (PALM) di Kalimantan Tengah Februari 2017 Tentang CPI Climate Policy Initiative (CPI) merupakan lembaga independen dan nirlaba yang mendukung

Lebih terperinci

KERTAS POSISI Kelompok Masyarakat Sipil Region Sulawesi Sistem Sertifikasi Bukan Sekedar Label Sawit Berkelanjutan

KERTAS POSISI Kelompok Masyarakat Sipil Region Sulawesi Sistem Sertifikasi Bukan Sekedar Label Sawit Berkelanjutan KERTAS POSISI Kelompok Masyarakat Sipil Region Sulawesi Sistem Sertifikasi Bukan Sekedar Label Sawit Berkelanjutan INDUSTRI PERKEBUNAN SAWIT merambah Sulawesi sejak tahun 1980 an dan ekspansinya tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang didukung oleh sektor pertanian. Salah satu sektor pertanian tersebut adalah perkebunan. Perkebunan memiliki peranan yang besar

Lebih terperinci

Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan. masa depan hutan

Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan. masa depan hutan Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan masa depan hutan Menabur benih untuk masa depan yang lebih baik SNV menyadari besarnya dampak ekonomi dan lingkungan dari pembangunan sektor kelapa sawit

Lebih terperinci

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei 2018 1. Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? Target produksi Perseroan untuk tahun 2018 adalah 219.000

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012

TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012 1 TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012 I. PENDAHULUAN Pengembangan sektor agribisnis sebagai salah

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

LINGKUNGAN BISNIS PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA LINGKUNGAN BISNIS PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA Nama : Budiati Nur Prastiwi NIM : 11.11.4880 Jurusan Kelas : Teknik Informatika : 11-S1TI-04 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Abstrack Kelapa Sawit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum sektor pertanian dapat memperluas kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, mendukung pembangunan daerah dan tetap memperhatikan kelestarian

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

Studi Hutan SKT. dipresentasikan di. Seminar REDD+ Task Force. Arief Muria Perkasa Program Manager TFT

Studi Hutan SKT. dipresentasikan di. Seminar REDD+ Task Force. Arief Muria Perkasa Program Manager TFT Studi Hutan SKT dipresentasikan di Seminar REDD+ Task Force Seminar sehari dunia bisnis dan REDD+ di Indonesia "Green Practices untuk mengurangi emisi karbon pada industri berbasis lahan" Jakarta, 5 Juni

Lebih terperinci

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Forest Stewardship Council

Forest Stewardship Council Forest Stewardship Council Roadmap menuju diakhirinya dis-asosiasi dari APP DRAF 6 Disetujui dengan syarat pada tanggal 9 Februari 2017 Di bulan Oktober 2007, Forest Stewardship Council (FSC) melakukan

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa keseimbangan tiga pilar keberlanjutan usaha, yaitu People (sosial), Planet

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa keseimbangan tiga pilar keberlanjutan usaha, yaitu People (sosial), Planet BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sinar Mas merupakan sebuah brand yang digunakan oleh berbagai perusahaan lintas bidang industri dengan nilai-nilai dan sejarah yang sama. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC PRESS RELEASE Jakarta, 11 Desember 2014 Pada 1 Oktober 2014, Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari IFCC* secara resmi telah mendapatkan endorsement dari sistem sertifikasi terdepan dan terpercaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar) 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komoditas kelapa sawit Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan sangat penting dalam penerimaan devisa negara, pengembangan perekonomian

Lebih terperinci

PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG

PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG 67 VI. PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG Harga komoditas pertanian pada umumnya sangat mudah berubah karena perubahan penawaran dan permintaan dari waktu ke waktu. Demikian pula yang terjadi pada

Lebih terperinci

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas:

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas: PRINSIP ESSILOR Setiap karyawan Essilor dalam kehidupan professionalnya ikut serta bertanggung jawab untuk menjaga reputasi Essilor. Sehingga kita harus mengetahui dan menghormati seluruh prinsip yang

Lebih terperinci

Membangun pasar kopi inklusif

Membangun pasar kopi inklusif Membangun pasar kopi inklusif Manfaat dari kekuatan kopi Potensi kopi Indonesia sangat besar, karenanya Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia dan sektor kopi mempekerjakan ratusan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil ribuan ton BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil (CPO) sebesar 167.669

Lebih terperinci

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D TOPIKAL PAPER Industrial Environment PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH VIETNAM TERHADAP KEPUTUSAN EKSPANSI PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Pengajar: Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D Aufa Fitria Yulius

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons dan Crosfield

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Subsektor perkebunan merupakan salah satu bisnis strategis dan andalan dalam perekonomian Indonesia, bahkan pada masa krisis ekonomi. Agribisnis subsektor ini mempunyai

Lebih terperinci

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011 Strategi Nasional, Pengembangan Kelembagaan, dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011 Perhatian khusus terhadap hutan bukan hal baru 2007 2008 2009 Jan 2010 Mei 2010

Lebih terperinci

Politik Pangan Indonesia - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012

Politik Pangan Indonesia - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012 Politik Pangan - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012 Politik Pangan merupakan komitmen pemerintah yang ditujukan untuk mewujudkan ketahanan Pangan nasional yang

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI OLEH DIREKTUR TANAMAN TAHUNAN HOTEL SANTIKA, JAKARTA 29 JULI 2011 1 KRONOLOGIS FAKTA HISTORIS Sejak 1960-an dikalangan masyarakat internasional mulai berkembang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pesan dari Pimpinan Indorama Ventures Public Company Limited ("Perusahaan") percaya bahwa tata kelola perusahaan adalah kunci untuk menciptakan kredibilitas bagi Perusahaan.

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman berkualitas. Salah satu contoh produk yang sangat diperhatian kualitasmya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sawit nasional karena kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. sawit nasional karena kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang saat ini sedang marak dikembangkan di Indonesia. Pemerintah terus mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

Corporate Presentation Tentang Musim Mas

Corporate Presentation Tentang Musim Mas Corporate Presentation Tentang Musim Mas 1 Sejarah 1932 Pabrik Sabun Sederhana 1970 Mendirikan Pabrik Refinery Pertama di Indonesia 1988 Membeli Perkebunan di Rantau Prapat, Sumatera Utara 2003 Mendirikan

Lebih terperinci

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012 For more information, contact: Leony Aurora l.aurora@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)8111082309 Budhy Kristanty b.kristanty@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)816637353 Sambutan Frances Seymour, Direktur

Lebih terperinci

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 Apa saja prasyaarat agar REDD bisa berjalan Salah satu syarat utama adalah safeguards atau kerangka pengaman Apa itu Safeguards Safeguards

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu halnya di Indonesia. Perdagangan bebas menempatkan lingkungan usaha

BAB I PENDAHULUAN. begitu halnya di Indonesia. Perdagangan bebas menempatkan lingkungan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini dunia disibukkan dengan berita mengenai perdagangan bebas, begitu halnya di Indonesia. Perdagangan bebas menempatkan lingkungan usaha dalam

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang dan pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, di mana perekonomian dunia semakin terintegrasi. Kebijakan proteksi, seperi tarif, subsidi, kuota dan bentuk-bentuk hambatan lain, yang

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk PT United Tractors Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT United Tractors Tbk ( Perseroan atau UT ) memiliki 3

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Goodyear didirikan sejak tahun 1935 sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire & Rubber Company, Goodyear Indonesia menjadi perusahaan ban

Lebih terperinci