Oleh: Urip Santoso Di dalam instrument sertifikasi dosen ada instrument deskripsi diri. Deskripsi diri ini ditulis oleh dosen yang disertifikasi,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Urip Santoso Di dalam instrument sertifikasi dosen ada instrument deskripsi diri. Deskripsi diri ini ditulis oleh dosen yang disertifikasi,"

Transkripsi

1 Oleh: Urip Santoso Di dalam instrument sertifikasi dosen ada instrument deskripsi diri. Deskripsi diri ini ditulis oleh dosen yang disertifikasi, yang menjelaskan atau mendeskripsikan kegiatan, sikap, perilaku dll. dari seorang dosen yang sedang disetifikasi. Dokumen deskripsi diri inilah yang akan dinilai oleh asesor, sedangkan dokumen lain, asesor hanya menghitung dan mengkompilasi. Pengisian dokumen deskripsi diri ini tidaklah mudah, karena bersifat kualitatif dan subyektif. Oleh sebab itu, seorang dosen harus mampu mendeskripsikan diri mereka sendiri sehingga mudah dipahami dan diukur serta dinilai oleh tim asesor. Sesuai dengan aturan, setiap dosen akan dinilai oleh dua asesor yang mempunyai bidang ilmu yang serumpun. Instrument deskripsi diri terdiri atas dua bagian, yaitu bagian 1 yang terdiri atas 5 pernyataan, yaitu a) pengembangan kualitas pembelajaran, b) pengembangan keilmuan/keahlian pokok, c) peningkatan kualitas manajemen/pengelolaan institusi, d) peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa, dan e) peningkatan pengabdian kepada masyarakat; bagian 2 terdiri atas 6 pernyataan, yaitu a) karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi, b) etos kerja, c)integritas diri, d) keterbukaan terhadap kritik, saran dan pendapat orang lain, e) peran social, dan f) orisinalitas. Saya menyarankan kepada dosen agar sebelum menulis deskripsi diri, sebaiknya memahami terlebih dahulu istilah-istilah yang ada dalam deskripsi diri. Ini dimaksudkan agar anda dapat menyusun deskripsi diri dengan baik dan terukur, sehingga asesor akan lebih mudah memahami deskripsi diri anda. Demikian pula, saya menyarankan kepada asesor untuk memahami terlebih dahulu istilah-istilah tersebut, agar dalam menilai bisa lebih obyektif. Bagian I Pada bagian I ini anda diminta menguraikan apa saja yang telah anda lakukan dalam beberapa tahun terakhir yang dapat dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi. a) Pengembangan kualitas pembelajaran Anda disini diminta untuk menjelaskan usaha-usaha apa yang telah anda lakukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan bagaimana dampaknya. Dalam menjelaskan hal ini, ada baiknya anda menjelaskan latar belakang mengapa upaya itu dilakukan, misalnya rendahnya daya tangkap mahasiswa, rendahnya nilai mahasiswa dll. Setelah itu anda jelaskan apa upaya anda, misalnya melakukan perubahan metode pembelajaran, membuat diktat, merevisi SAP dan GBPP, survei terbatas tentang opini mahasiswa terhadap PBM yang dilakukan dosen dll. Setelah itu, anda jelaskan dampak dari perubahan yang anda lakukan, misalnya setelah dilakukannya perubahan metode pembelajaran yaitu dari metode ceramah ke metode diskusi terjadi peningkatan daya serap mahasiswa sebesar 50%, peningkatan nilai sebesar 40%, peningkatan motivasi mahasiswa belajar mandiri meningkat 35% dan seterusnya. Ada baiknya anda memecahnya menjadi tiga alinea, yaitu satu alinea tentang latar belakang, satu alinea tentang usaha perubahan yang anda lakukan, dan satu alinea tentang dampak perubahan yang anda lakukan. Jika memungkinkan cantumkan secara singkat dan jelas seberapa besar kontribusi dan prestasi anda dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Pada sub bagian ini ada dua yaitu usaha perubahan dan dampak perubahan. Kisaran nilai antara 1 sampai 5. Usaha perubahan dinilai pasif (1) jika menjalankan proses belajar mengajar sebagimana adanya

2 dan sebagaimana yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, tanpa ada perubahan. Usaha perubahan dinilai aktif (5) jika berusaha melakukan perubahan yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran misalnya melakukan penelitian tindakan kelas, melakukan refleksi, dan merespon permintaan mahasiswa. Dampak perubahan dinilai buruk (1) jika melakukan perubahan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran, namun tidak konstruktif. Dampak perubahan dinilai baik (5) jika melakukan berbagai perubahan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran, misalnya menggunakan metode pembelajaran baru, mencoba beragam media, menyediakan bahan ajr baru, mengubah strategi penialaian hasil belajar siswa. b) Pengembangan keilmuan/keahlian pokok Pada sub bagian ini anda diminta menjelaskan produktivitas dan makna karya ilmiah yang telah anda hasilkan. Disini anda diminta menjelaskan karya-karya ilmiah baik dalam bentuk buku, penelitian, jurnal ilmiah, makalah yang diseminarkan dalam forum ilmiah, hak paten, hak cipta, artikel dalam media masa dan bagaimana keterkaitannya dengan pengembangan keilmuan anda. Jelaskan karya tulis anda secara lengkap (penulis (lengkap dengan anggota), judul, tahun terbit, penerbit dan seterusnya. Ada baiknya jika hal ini dideskripsikan dalam bentuk tabel, sehingga asesor mudah membacanya. Sebagai catatan, oleh karena ini berkaitan dengan penilaian profisional dosen, maka sebaiknya anda menjelaskan karya-karya ilmiah anda yang berkaitan dengan matakuliah yang diampu dan bidang ilmu yang ditekuni oleh setiap dosen. Kita semua tahu bahwa setiap dosen mempunyai bidang keahlian tertentu. Karya-karya diluar bidang ilmu dan matakuliah yang diampu sebaiknya tidak dicantumkan, karena akan menurunkan nilai. Setelah itu, anda jelaskan sumbangan dari semua kegiatan itu bagi pengembangan keilmuan anda. Sebagai misal, hasil-hasil penelitian anda mampu menghasilkan teoriteori baru, praktek-praktek baru atau model-model baru dan seterusnya, sehingga semuanya itu mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu yang anda tekuni dan memberikan sumbangan-sumbangan yang nyata bagi pengembangan ilmu btersebut secara universal. Contoh sederhana, anda menemukan senyawa A dalam daun katuk, yang selama ini belum ditemukan. Ini berarti anda telah memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu yang saudara tekuni. Contoh lain, anda menemukan kelemahan dalam suatu model tertentu dan kemudian anda menemukan cara untuk menyempurnakan model itu. Misalnya lagi, anda menemukan rumus matematika baru beserta pembuktiannya. Ini semua berarti anda telah memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu yang anda tekuni. Jika memungkinkan beri penjelasan seberapa besar sumbangan anda dalam pengembangan ilmu tersebut. Ada dua hal yang dinilai dalam pengembangan keilmuan, yaitu produktivitas ilmiah dan makna karya. Produktivitas ilmiah dinilai buruk (1) jika tidak menjalankan proses pengembangan keilmuan (penelitian, karya ilmiah, dll). Produktivitas ilmiah dinilai baik (5) jika melakukan pengembangan keilmuan secara berkelanjutan dan konsisten melalui berbagai kegiatan penelitian, menulis dan menyajikan karya ilmiah di berbagai forum, melibatkan mahasiswa dalam proses penelitian, memperoleh hibah penelitian. Makna ilmiah dinilai negatif (1) jika

3 menjalankan ilmunya sebagai bagian dari proses mengajar, mengikuti perkembangan keilmuan, tetapi tidak memberikan karya-karya keilmuan yang kontributif. Makna ilmiah dinilai positif jika melakukan berbagai upaya untuk pengembangan keilmuan secara bermakna, walaupun kecil, misalnya memperoleh pengakuan publik terhadap karya keilmuan (paten, HAKI, penerbitan buku, dll.). (bersambung) Bagian 2 Anda sebagai komunitas sosial diminta menjelaskan aspek-aspek yang berkaitan dengan hal tersebut. Sebelum anda menjelaskan ada baiknya anda mempelajari terlebih dahulu istilah-istilah tersebut. Hal ini akan membantu anda untuk menjelaskan aspek-aspek sosial tersebut lebih terukur. Sebagai contoh, istilah kesabaran. Anda sebaiknya memahami betul apa itu sabar, dan bagaimana cara mengukur sabar atau kesabaran. Jika anda tidak paham apa itu sabar, bisa saja anda salah menjelaskan. Berikut contohnya. Ada seorang dosen menjelaskan kepada saya bahwa ia sangat sabar. Ia menjelaskan bahwa ketika mahasiswa terlambat 30 menit dalam ujian, ia kemudian tidak menegurnya dan bahkan menyuruh ia ikut ujian dengan diberi tambahan waktu karena ia terlambat. Apakah ini contoh sabar? Tidak bukan? Jika pernyataan tadi dinilai oleh asesor maka si dosen itu akan mendapat nilai satu. Nilai mati! Sayang bukan? Contoh sabar yang saya anggap lebih baik adalah sebagai berikut. Ada seorang dosen, yang menghadapi mahasiswa yang kurang pandai. Si dosen tidak kecewa dan tidak mengeluh menghadapi mahasiswa tersebut. Si dosen kemudian memberikan penjelasan khusus tentang materi perkuliahannya diluar perkuliahan. Semacam tutor gratis. Ini ia lakukan agar mahasiswa mampu menyerap materi tersebut. Ini dilakukan oleh si dosen kepada semua mahasiswanya yang kurang pandai. Ia meluangkan waktunya untuk itu. Akhirnya mahasiswa tersebut mampu menguasai materi tersebut, dan bahkan bukan saja mendapat nilai A, tetapi juga telah mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi sangat penting artinya bagi dosen untuk memahami istilah-istilah dalam deskripsi diri agar ia mampu menjelaskannya dengan baik, benar, terukur, singkat dan padat. Penjelasan yang bertele-tele akan membuat sang asesor menjadi tidak paham apa yang sebenarnya yang dimaksud oleh dosen tersebut. Juga, kepada asesor agar juga memahami istilah-istilah tersebut agar mampu menilai deskripsi diri dengan lebih obyektif. f. Karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi Pada sub bagian ini, anda diminta menjelaskan dan memberi contoh tentang kendali diri, kesabaran, ekspresi perasaan (empati) dan rasionalitas pada berbagai kondisi dan situasi yang anda hadapi selama anda bertugas sebagai dosen. Kendali diri dinilai lemah (1) jika anda kurang mampu mengendalikan diri dalam beberapa situasi dan kondisi. Misalnya, ketika dalam rapat argumentasi anda dimentahkan oleh teman sejawat anda, anda menjadi marah sambil mencaci, memukul meja dll. Kendali diri dinilai kuat (5) jika anda umumnya mampu mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi yang menekan. Misalnya, anda dinilai oleh bawahan anda bahwa anda telah korupsi. Menghadapi situasi

4 itu anda tetap tenang dan berusaha dengan hati yang tulus menjelaskan duduk perkaranya. Anda tunjukkan bukti-bukti bahwa anda tidak korupsi. Anda dinilai rendah (1) dalam kesabaran ika kurang mampu menahan diri menghadapi kekecewaan. Ya, tentu saja dalam melaksanakan tugas anda tentunya anda pernah kecewa. Kecewa karena atasan kita tidak adil. Kecewa karena teman sejawat kita curang. Nah, bagaimana kita menghadapinya. Memukul? Teriak? Atau protes melalui jalur yang sewaarnya? Jika anda langsung marah-marah, langsung mengancam artinya anda kurang mampu menahan diri. Akan tetapi jika anda protes melalui saluran yang seharusnya berarti anda mempunyai kesabaran yang tinggi (5), yaitu memiliki kemampuan untuk bersikap sabar dalam menghadapi berbagai hal yang tidak sesuai dengan harapan dalam berbagai situasi dan kondisi. Ekspresi perasaan dinilai antipati (1) ika anda kurang mampu untuk merasakan perasaan orang lain dan cenderung memberikan reaksi negatif. Dinilai empati (5) jika dapat merasakan berbagai perasaan orang lain dan mengekspresikan dengan baik (cara dapat diterima). dalam hal rasionalitas, anda dinilai emosional (1) jika anda cenderung mengutamakan perasaan dan anda akan dinilai rasional (5) jika cenderung mengutamakan logika dari pada perasaan dalam menghadapi berbagai masalah. g. Etos kerja Ada empat variabel yang dinilai dalam etos kerja, yaitu semangat, target, disiplin dan ketangguhan. Disini anda diminta mendeskripsikan ke empat variabel tersebut dan juga bagaimana cara anda ketika anda menghadapi masalah. Ada baiknya anda memahami terlebih dahulu definisi etos kerja yang diturunkan ke dalam empat variabel tersebut di atas. Variabel semangat menunjukkan upaya yang tidak henti dan penuh dedikasi tanpa keluhan, ketika anda menghadapi suatu masalah. Anda terus melakukan upaya sampai masalah itu terselesaikan. Dalam menunaikan tugasnya anda tidak saja menjalankan perintah tetapi juga mengembangkan perintah atasan sedemikian rupa. Ada baiknya anda memberikan contoh peristiwa yang anda alami yang menunjukkan tingkat semangat anda. Pada variabel semangat ini, anda dinilai rendah (1) jika kurang bersemangat dalam bekerja, hanya menjalankan tugas sebagaimana diperintahkan saja. Anda dinilai tinggi (5) jika memiliki semangat kerja yang tinggi dalam berbagai situasi dan kondisi. Setiap dosen dalam menunaikan tugasnya tentu saja mempunyai target kerja, terutama dalam menyelesaikan tugas mereka di bidang tridharma perguruan tinggi. Jadi apa target kerja anda di bidang pendidikan dan pengajaran, pengembangan ilmu dan pengabdian pada masyarakat. Setiap kegiatan anda mempunyai target dan indikator pencapaian yang rinci dan terukur. Memang, seharusnya seorang dosen mempunyai apa yang disebut dengan academic plan atau rencana akademik. Di dalam academic plan anda sebutkan jenis kegiatan, tujuan, target, waktu, sumber dana, dan hasil. Dengan adanya academic plan anda mempunyai target kerja yang jelas sekaligus sebagai pedoman dalam aktivitas anda sebagai dosen. Anda target kerjanya dinilai kabur (1) jika tidak memiliki target kerja

5 yang jelas, dan anda akan dinilai jelas (5) jika memiliki target yang jelas untuk dicapai dalam bekerja dan rentang waktu yang tegas untuk mencapainya sehingga mendukung perannya sebagai dosen. Anda juga diminta mendeskripsikan tingkat kedisiplinan anda. Agar deskripsi mudah ditafsirkan sebaiknya anda memberi contoh nyata yang berkaitan dengan kejujuran anda. Contoh misalnya anda datang tepat waktu ketika diundang; anda mengajar tepat waktu, anda juga melaksanakan tugas-tugas anda sesuai dengan aturan yang berlaku. Tingkat kedisiplinan anda dinilai rendah (1) jika kurang patuh dan taat pada aturan dan tat tertib dalam bekerja sebagai dosen dalam berbagai situasi dan kondisi. Anda dinilai tinggi (5) jika patuh dan taat pada aturan dan tata tertib dalam bekerja sebagai dosen dalam berbagai situasi dan kondisi. Variabel ketangguhan dapat anda deskripsikan sejauhmana anda berusaha dalam mencapai target kerja anda atau target kerja yang dibebankan dan ditetapkan. Deskripsikan dan beri contoh kongkritnya. Anda dinilai tingkat ketangguhan rendah (1) jika mudah menyerah dalam mencapai target kerja yang telah ditetapkan, apabila menghadapi rintangan, dan dinilai tinggi (5) jika tidak mudah menyerah dalam mencapai target kerja yang telah ditetapkan, sekalipun menghadapi banyak rintangan.

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN LAMPIRAN P.V INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang diusulkan : 2. NIP/NIK/NRP : 3. Perguruan Tinggi Pengusul : 4. Nomor Peserta DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBERIAN SKOR DESKRIPSI DIRI DOSEN

PEDOMAN PEMBERIAN SKOR DESKRIPSI DIRI DOSEN PEDOMAN PEMBERIAN SKOR DESKRIPSI DIRI DOSEN Pendahuluan Lembar Deskripsi Diri Dosen merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam proses rekrutmen dosen Dalam Jabatan sebagai Faculty Member Subject

Lebih terperinci

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN. Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2010

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN. Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 LAMPIRAN P.V INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang diusulkan : 2. NIP/NIK/NRP : 3. Perguruan Tinggi Pengusul : 4. Nomor Peserta : 5. Rumpun/Bidang Ilmu Yang Disertifikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN P.V INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN. Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN

LAMPIRAN P.V INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN. Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN LAMPIRAN P.V INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang diusulkan : 2. NIP/NIK/NRP : 3. Perguruan Tinggi Pengusul : 4. Nomor Peserta DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBERIAN SKOR DESKRIPSI DIRI DOSEN

PEDOMAN PEMBERIAN SKOR DESKRIPSI DIRI DOSEN LAMPIRAN 6 PEDOMAN PEMBERIAN SOR DESRIPSI DIRI DOSEN Pendahuluan Lembar Deskripsi Diri Dosen merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam proses Serdos Dalam Jabatan sebagai bagian tidak terpisahkan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGISIAN DESKRIPSI DIRI DANIEL SAPUTRA KETUA PANITIA SERTIFIKASI DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015

STRATEGI PENGISIAN DESKRIPSI DIRI DANIEL SAPUTRA KETUA PANITIA SERTIFIKASI DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015 STRATEGI PENGISIAN DESKRIPSI DIRI DANIEL SAPUTRA KETUA PANITIA SERTIFIKASI DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015 2 3 4 Deskripsi Diri Deskripsi Diri Paling banyak tidak lulus karena tidak membuat deskripsi

Lebih terperinci

Sosialisasi SERTIFIKASI DOSEN Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah 4 November 2015

Sosialisasi SERTIFIKASI DOSEN Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah 4 November 2015 Sosialisasi SERTIFIKASI DOSEN 2015 Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah 4 November 2015 OUTLINE OUTLINE A SISTEM SERDOS 2015 B PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERDOS 2015 C SISTEM ON LINE SERDOS 2015 ASR DYS Suasana

Lebih terperinci

LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIRJEN DIKTI NOMOR /DIKTI/Kep/2008 TANGGAL BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO

LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIRJEN DIKTI NOMOR /DIKTI/Kep/2008 TANGGAL BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIRJEN DIKTI NOMOR /DIKTI/Kep/2008 TANGGAL BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR Sertifikasi dosen

Lebih terperinci

DESKRIPSI DIRI DOSEN. A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran

DESKRIPSI DIRI DOSEN. A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran DESKRIPSI DIRI DOSEN Deskripsikan dengan jelas apa saja yang telah saudara lakukan yang dapat dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi,

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG INSAN BERPRESTASI UNIVERSITAS UNIVERSITAS GADJAH MADA. Budi Prasetyo Widyobroto

SELAMAT DATANG INSAN BERPRESTASI UNIVERSITAS UNIVERSITAS GADJAH MADA. Budi Prasetyo Widyobroto SELAMAT DATANG INSAN BERPRESTASI UNIVERSITAS UNIVERSITAS GADJAH MADA Budi Prasetyo Widyobroto SHARING PENGALAMAN PEMILIHAN TENAGA AKADEMIK BERPRESTASI TAHUN 2008-2015 Budi Prasetyo Widyobroto BUDAYA UGM

Lebih terperinci

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI 02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2014

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK 2015-2016 PROGRAM STUDI 1. PENDIDIKAN MATEMATIKA 2. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 3. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 4. PENDIDIKAN PLS 5. PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM. KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT

PEDOMAN UMUM. KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT PEDOMAN UMUM KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT APTIKOM PROVINSI JAWA BARAT 2017 KATA PENGANTAR Pelaksanaan Ka Prodi IT Idol AptikomFest Ke-1 Jawa Barat untuk pertama kali dilaksanakan tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP KATA PENGANTAR Pemilihan Ketua Program Studi Berprestasi tingkat nasional untuk pertama kali dilaksanakan tahun 2009 dengan tujuan memberikan penghargaan kepada Ketua Program Studi yang telah berhasil

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 01/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 2 KATA PENGANTAR Pemilihan Ketua

Lebih terperinci

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR JUDUL: PS MAGISTER BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO PENILAIAN HASIL BELAJAR DOKUMEN LEVEL: MANUAL PROSEDUR KODE: MP. TANGGAL DIKELUARKAN: 19 Februari 2013 AREA : BIDANG AKADEMIK

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK 2014-2015 PROGRAM STUDI 1. PENDIDIKAN MATEMATIKA 2. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 3. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 4. PENDIDIKAN PLS 5. PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK 2014-2015 PROGRAM STUDI 1. PENDIDIKAN MATEMATIKA 2. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 3. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 4. PENDIDIKAN PLS 5. PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Parsaoran Siahaan Fisika FPMIPA UPI-Bandung ASESMEN OTENTIK

Parsaoran Siahaan Fisika FPMIPA UPI-Bandung ASESMEN OTENTIK ASESMEN OTENTIK ASESMEN OTENTIK Penilaian di mana siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan aplikasi bermakna dari pengetahuan dan keterampilan esensial (Jon Mueller) Siswa

Lebih terperinci

Contoh deskripsi diri dari Dikti. A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak perubahan)

Contoh deskripsi diri dari Dikti. A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak perubahan) Contoh deskripsi diri dari Dikti. BAGIAN I Uraikan apa saja yang telah Anda lakukan dalam beberapa tahun terakhir yang dapat dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan bisa didapat antara lain dengan cara meningkatkan performance

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan bisa didapat antara lain dengan cara meningkatkan performance BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan bisa didapat antara lain dengan cara meningkatkan performance kerja karyawan. Performance

Lebih terperinci

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN LAMPIRAN P.V INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang Dinilai : Drs. Hadwi Prihartanta, M.Sc 2. NIP/NIK/NRP : 19600908 198601 1 001 3. Perguruan Pengusul : Universitas

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009 PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009 Liliana Muliastuti, M.Pd. (Pembantu Dekan I Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG CALON INSAN BERPRESTASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

SELAMAT DATANG CALON INSAN BERPRESTASI UNIVERSITAS GADJAH MADA SELAMAT DATANG CALON INSAN BERPRESTASI UNIVERSITAS GADJAH MADA SHARING PENGALAMAN PEMILIHAN TENAGA AKADEMIK BERPRESTASI Tahun 2008-2016 Budi Prasetyo Widyobroto Yogyakarta, 4 Mei 2017 BUDAYA UGM UNTUK

Lebih terperinci

BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO

BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 TIM PENYUSUN Prof. Dr. Muchlas Samani (Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti) Prof. Dr. Ir. Djoko Kustono.

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI 02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA

Lebih terperinci

OPERASIONAL PROSEDUR PERKULIAHAN

OPERASIONAL PROSEDUR PERKULIAHAN STIE MURA Jalan Jendral Besar H. M. Soeharto Km 13 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan DOKUMEN STANDAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR JUDUL PERKULIAHAN

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENILAIAN HASIL BELAJAR

MANUAL PROSEDUR PENILAIAN HASIL BELAJAR UNIVERSITAS DIPONEGORO DOKUMEN LEVEL MANUAL PROSEDUR KODE: SPMI-UNDIP/MP/04.12/13 JUDUL PENILAIAN HASIL BELAJAR TANGGAL DIKELUARKAN 21 Juli 2011 AREA BIDANG AKADEMIK NO. REVISI: - MANUAL PROSEDUR PENILAIAN

Lebih terperinci

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN. Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN. Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang diusulkan : Dra. Rumiri Rotua Aruan, M.Hum 2. N I P/NIK/NRP : 131649438 3. Perguruan Tinggi Pengusul : Universitas Riau 4.

Lebih terperinci

BAGIAN I A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak perubahan)

BAGIAN I A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak perubahan) BAGIAN I A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak perubahan) Minat calon mahasiswa terhadap program studi Teknik Sipil beberapa tahun terakhir relatif tidak tinggi. Sebagai akibatnya terbentuklah

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto dto dto Dra. Indaryanti, M.Pd. Dra. Cecil Hiltrimartin, M.Si. Dra.Nyimas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil belajar matematika suatu cara untuk mengukur sudah tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari proses belajar mengajar yang pada dasarnya

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUIDT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK

LAPORAN HASIL AUIDT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK LAPORAN HASIL AUIDT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK 2014-2015 PROGRAM STUDI 1. AKUNTANSI 2. MANAJEMEN LEMBAGA PENJAMIN MUTU (LPM) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SEMARANG 2016 KATA PENGANTAR Alhamdulillah,

Lebih terperinci

Selamat Datang. Terima kasih...

Selamat Datang. Terima kasih... Selamat Datang Terima kasih... Sosialisaasi SERTIFIKASI DOSEN 206 Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah 20 September 206 SERTIFIKASI DOSEN 206 PORTOFOLIO Sebagai Ukuran : Budaya Akademik Profesionalisme Dosen

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI METODE AUDIT 1 9 Evaluasi Seleksi auditan Persiapan penugasan 2 8 Monitoring tindak lanjut PROSES AUDIT 4 Survei Pendahuluan 3 Pelaporan hasil audit 7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. didukung oleh Cockroft dalam Mulyana (2003: 253) yang menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. didukung oleh Cockroft dalam Mulyana (2003: 253) yang menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya mata pelajaran matematika adalah diujikannya

Lebih terperinci

ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA A. IDENTITAS PEKERJAAN 1. Kode Jabatan & Unit Kerja (Tidak Perlu diisi) ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA 2. Nama Jabatan Dosen 3. Sub Unit Kerja Jurusan Teknik Informatika 4. Unit Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa guru pembimbing sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa guru pembimbing sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara legalitas keberadaan bimbingan dan konseling di Indonesia tercantum dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal

Lebih terperinci

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Yusman, SE.,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. Bahwa Universitas Baiturrahmah

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE PERKULIAHAN

STANDARD OPERATING PROCEDURE PERKULIAHAN JUDUL PERKULIAHAN 01 Agustus PERKULIAHAN JUDUL PERKULIAHAN 01 Agustus A. TUJUAN 1. Memberikan penjelasan kepada dosen, asisten mahasiswa, dan mahasiswa tentang penyelenggaraan proses perkuliahan yang berkualitas

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERGADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BENGAWAN SOLO DI SURAKARTA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERGADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BENGAWAN SOLO DI SURAKARTA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERGADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BENGAWAN SOLO DI SURAKARTA Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

INSTRUMEN STANDAR KOMPETENSI WIDYAISWARA

INSTRUMEN STANDAR KOMPETENSI WIDYAISWARA Lampiran : Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 5 Tanggal : 29 Agustus 2008 Tentang : Instrumen Standar Kompetensi Widyaiswara INSTRUMEN STANDAR KOMPETENSI WIDYAISWARA NO. KOMPETENSI SUB

Lebih terperinci

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah A. Konsep Dasar Karya Ilmiah BAB 8 KARYA TULIS ILMIAH A. Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah B. Tahapan Penulisan C. Sistematika D. Bahasa karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan proses pembelajaran sebelum diterapkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian direvisi lagi dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2008, maka tanggung

Lebih terperinci

Th Tahun : : Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Pendahuluan

Th Tahun : : Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Pendahuluan Matakuliah Th Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Pendahuluan Pertemuan 01 Tujuan 1. Memahami arti, fungsi, dan manfaat bahasa Indonesia, 2. Merefleksi pribadi unggulan melalui bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti A. Pendahuluan Format proposal penelitian biasanya sudah ditetapkan dalam rambu-rambu tawaran penelitian oleh pihak pemberi dana, oleh karena itu

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR SEMINAR KELAS

MANUAL PROSEDUR SEMINAR KELAS Halaman : 0 dari 5 halaman MANUAL PROSEDUR FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014 0 Halaman : 1 dari 5 halaman Mata kuliah Seminar merupakan bagian dari mata kuliah wajib bagi mahasiswa

Lebih terperinci

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN. Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN. Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang diusulkan : Drs. Ruswendi Permana, M.Hum. 2. NIP/NIK/NRP : 131658833 3. Perguruan Tinggi Pengusul : Univeritas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Komitmen Afektif guru di SMP Negeri Kecamatan Tanah Jawa mayoritas tergolong

Lebih terperinci

PENDIDIKAN (KEWIRAUSAHAAN) ANAK USIA DINI DALAM AGAMA

PENDIDIKAN (KEWIRAUSAHAAN) ANAK USIA DINI DALAM AGAMA PENDIDIKAN (KEWIRAUSAHAAN) ANAK USIA DINI DALAM AGAMA Oleh: Mustofa, S.Pd. Program Pengabdian Masyarakat Dosen FISE UNY Agustus 2010 1 Mari kita bersyukur.. Kepada Allah SWT Diberi kesehatan yang baik

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 CAKUPAN KAJIAN Pengertian dan cakupan kompetensi guru Kebijakan pemerintah tentang kompetensi guru Analisis berbagai

Lebih terperinci

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR PROSES Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matematika mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu lain, utamanya sains

BAB I PENDAHULUAN. matematika mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu lain, utamanya sains BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu cabang ilmu yang dinilai dapat memberikan kontribusi positif dalam memacu ilmu pengetahuan dan teknologi selain itu juga matematika mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting. Sumber daya manusia merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya organisasi. Sumber daya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal 117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menarik pada zaman modern di Indonesia adalah pemahaman dan implementasi tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat kita yang semakin

Lebih terperinci

Keterkaitan antara Karya Tulis Ilmiah PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Keterkaitan antara Karya Tulis Ilmiah PENGEMBANGAN PROFESI GURU Keterkaitan antara Karya Tulis Ilmiah Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU kenaikan Golongan IVa ke atas, wajib ada angka kredit dari Kegiatan Pengembangan Profesi (12 angka kredit) Di samping angka

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI Disajikan pada kegiatan PPM Di UPTD BALEENDAH KAB BANDUNG Oleh BABANG ROBANDI JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Makna Kompetensi

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Tim Standar Proses Pembelajaran Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN Keputusan Rektor Unhas Nomor : 16890/UN4/KP.49/2012 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN MENIMBANG : 1. bahwa untuk menciptakan

Lebih terperinci

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian

Lebih terperinci

OPERASIONAL PROSEDUR

OPERASIONAL PROSEDUR STIE MURA Jalan Jendral Besar H. M. Soeharo Km 13 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan DOKUMEN STANDAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR JUDUL MONITORING

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK IKIP SILIWANGI

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK IKIP SILIWANGI LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017-2018 FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI 2018 KATA PENGANTAR Alhamdulillah,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/TKF/206/08 Revisi : 00 Tgl : 26 Juli 2010 Hal 1 dari 5 MATAKULIAH : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN KODE MATAKULIAH : 206 (2 SKS) TEORI SEMESTER : 6 PROGRAM STUDI : Semua Program Studi Jenjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Disiplin Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA No Kegiatan SKS Masa Berlaku Bukti Dokumen I Kegiatan Pendidikan Dan Pengajaran 1 Memberi kuliah pada tingkat S0 dan S1 terhadap setiap kelompok yang terdiri

Lebih terperinci

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG No Kegiatan SKS Masa Berlaku Bukti Dokumen I Kegiatan Pendidikan Dan Pengajaran 1 Memberi kuliah pada tingkat S0 dan S1 terhadap setiap kelompok yang

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN BUKU II PENILAIAN PORTOFOLIO

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN BUKU II PENILAIAN PORTOFOLIO BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN BUKU II PENILAIAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 PENGARAH Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si. (Direktur

Lebih terperinci

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Proses Pembelajaran Yeni Yuliana, S.Sos.I.,

Lebih terperinci

PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD

PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

06/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI

06/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI 06/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin penyelenggaraan

Lebih terperinci

Sri Uchtiawati : Tanggung Jawab dan Kemandirian

Sri Uchtiawati : Tanggung Jawab dan Kemandirian 21 guru, selain mengajar, yakni mendidik.baik dalam paparan teori yang terkait dengan landasan pendidikan, tujuan pendidikan, fungsi dan jenjang pendidikan, serta memahami hakekat dari subyek pendidikan,

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga

Lebih terperinci

SERTIFIKASI DOSEN 2009 DESKRIPSI DIRI Rhiza S. Sadjad

SERTIFIKASI DOSEN 2009 DESKRIPSI DIRI Rhiza S. Sadjad BAGIAN I A college is an institution that exists to provide instruction. Subtly but profoundly we are shifting to a new paradigm: A college is an institution that exists to produce learning (Barr and Tagg,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Secara Deskriptip 1.1. Kecerdasan emosional guru pada SMA Negeri Kisaran adalah cenderung kurang baik dalam mengelola emosi. 1.2. Iklim organisasi sekolah

Lebih terperinci

OPERASIONAL PROSEDUR PERATIKUM

OPERASIONAL PROSEDUR PERATIKUM STIE MURA Jalan Jendral Besar H. M. Soeharto Km 13 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan DOKUMEN STANDAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR JUDUL PERATIKUM

Lebih terperinci

M A N U A L M U T U S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

M A N U A L M U T U S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I M A N U A L M U T U S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I L E M B A G A P E N J A M I N M U T U S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I PENETAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada. BAB I PENDAHULUAN Bab satu ini membahas tentang latar belakang permasalahan mengenai assesment afektif yang merupakan penilaian pada jenjang pendidikan selain penilaian kognitif dan psikomotor. Pada sub

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD) A. VISI PS S2 PBISD menjadi penyelenggara pendidikan tinggi unggul dalam pengembangan ilmu kependidikan lanjut bidang

Lebih terperinci

ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tinggi dan menghasilkan lulusan yang

Lebih terperinci

02/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

02/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI 02/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 siswa di

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 siswa di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Lebih terperinci

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN DESKRIPSI DIRI IDENTITAS DOSEN

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN DESKRIPSI DIRI IDENTITAS DOSEN INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN DESKRIPSI DIRI IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang Dinilai : Dr. R. Boyke Mulyana, M.Pd. 2. NIP : 19621023 1989031 001 3. Perguruan Tinggi Pengusul : Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana guru mengajar, berperilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya (Syah, 2006). Biasanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan orang dalam bahasa matematika melalui tabel, grafik, diagram,

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan orang dalam bahasa matematika melalui tabel, grafik, diagram, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern, memajukan daya pikir serta analisa manusia. peran matematika

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SI/MES/PTM 102/48 Revisi: 00 Tgl: 1 April 2008 Hal : 1 dari 5 MATAKULIAH : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN KODE MATAKULIAH : PTM 102 (2 sks) TEORI SEMESTER : GANJIL/GENAP PROGRAM STUDI : PEND.TEKNIK

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN IPS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN IPS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM PASCASARJANA UNSYIAH PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN IPS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam-Banda Aceh Dokumen Level : PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Judul : SISTEM PERKULIAHAN

Lebih terperinci

keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa,

keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa, 7 keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa, membiayai pendidikan siswa dan memberikan perhatian baik secara fisik maupun psikologis. Begitu pula

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PORTOFOLIO

PENYUSUNAN PORTOFOLIO PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Eko Widodo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar peserta didik terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik dalam proses belajar mengajar di sekolah. Prestasi tersebut diperoleh setelah

Lebih terperinci

Oleh : Octiawan Basri

Oleh : Octiawan Basri Oleh : Octiawan Basri LATAR BELAKANG Pengadilan Negeri Metro Kelas IB dituntut untuk menyediakan pelayanan standar peradilan yang bermutu, yaitu pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan pengguna

Lebih terperinci

KUESIONER KARAKTERISTIK BELAJAR MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI JURUSAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN ANGKATAN 2015

KUESIONER KARAKTERISTIK BELAJAR MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI JURUSAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN ANGKATAN 2015 1 KUESIONER KARAKTERISTIK BELAJAR MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI JURUSAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN ANGKATAN 2015 Kuesioner ini kami gunakan untuk mengukur karakteristik/kepribadian mahasiswa

Lebih terperinci