KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN EKONOMI REGIONAL"

Transkripsi

1

2 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan II Kantor Bank Indonesia Banjarmasin

3 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Kalimantan Selatan periode triwulan II 2010 ini dapat hadir di tangan pembaca. Publikasi rutin triwulanan Kantor Bank Indonesia Banjarmasin ini mengulas perkembangan terakhir berbagai variabel makro ekonomi di tingkat provinsi, meliputi perkembangan ekonomi, inflasi, perbankan, sistem pembayaran, keuangan daerah, indikator kesejahteraan, serta prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi triwulan mendatang. Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi pemangku kebijakan, akademisi, pelaku usaha, perbankan, masyarakat, dan pihak pihak lainnya yang memerlukan dan menaruh perhatian terhadap perkembangan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam edisi ini dapat kami sampaikan bahwa secara umum kinerja perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan II 2010 mencatat pertumbuhan yang lebih baik. Laju pertumbuhan ekonomi mampu bergerak ke level yang lebih tinggi, dari 5,39% (yoy) pada triwulan I 2010 menjadi 5,97% (yoy) yang ditopang kinerja sektor dominan, khususnya sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor perdagangan Tekanan inflasi cenderung meningkat, sehingga laju inflasi pada triwulan II 2010 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 5,11% (yoy) menjadi 7,76% (yoy), terutama dipengaruhi oleh faktor volatile food terkait terbatasnya pasokan beras lokal di triwulan laporan. Membaiknya kondisi perekonomian yang disertai dengan kondisi politik yang stabil setelah pelaksanaan Pemilu Kada yang berlangsung lancar memberikan dampak positif terhadap kinerja perbankan Kalimantan Selatan di triwulan II 2010 Aset perbankan tumbuh 15,61% (yoy) yang didorong oleh peningkatan jaringan kantor bank di Kalimantan Selatan. Sementara itu, transaksi uang tunai mengalami kenaikan dengan aliran uang tunai yang keluar (outflow) BI Banjarmasin seiring meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat. Sementara transaksi non tunai baik melalui sarana BI RTGS dari sisi volume juga mengalami peningkatan. Prospek ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan III 2010 diperkirakan cenderung membaik, seiring dengan membaiknya situasi perekonomian global. Laju pertumbuhan ekonomi diproyeksikan pada kisaran 6% 6,5% (yoy). Sementara tekanan inflasi diperkirakan lebih tinggi dibanding triwulan II 2010, yakni pada kisaran 9,46%+1% (yoy). i i

4 Kata Pengantar Akhirnya, kami berharap semoga publikasi ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan, meskipun kami menyadari masih banyak langkah langkah penyempurnaan yang perlu kami lakukan. Saran dan kritik kami nantikan untuk penyempurnaan publikasi ini. Selanjutnya kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyediaan data dan informasi yang kami perlukan, semoga hubungan baik ini dapat terus terbina di masa yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan kepada kita dalam mengupayakan hasil kerja yang terbaik. Banjarmasin, Agustus 2010 BANK INDONESIA BANJARMASIN Khairil Anwa r Pemimpin ii

5 Daftar Isi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KETERANGAN DAN SUMBER DATA... TABEL INDIKATOR TERPILIH... i iii v vii RINGKASAN EKSEKUTIF 1 BAB 1. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Sisi Permintaan Sisi Penawaran BAB 2. PERKEMBANGAN INFLASI Kondisi Umum Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa Inflasi Tahunan Inflasi Triwulanan Inflasi Bulanan Boks 1. Hasil Survei terhadp rumah Tangga di Banjarmasin BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN Perkembangan Bank Umum Perkembangan Aset dan Kelembagaan Bank Umum Penghimpunan Dana Masyarakat Penyaluran Kredit Risiko Likuiditas dan Risiko Kredit Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah Perkembangan Bank Syariah Perkembangan Industri Bank Perkreditan Rakyat Boks 3. Kurang Tersosialisasi, Program Tabunganku Belum Efektif Mendorong Minat Menabung Masyarakat BAB 4. KEUANGAN DAERAH Realisasi APBD Provinsi/Kab/Kota Kalimantan Selatan Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pembiayaan Daerah BAB 5. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Transaksi Pembayaran Tunai iii iii

6 Daftar Isi 1.1 Aliran Uang Kartal Masuk/Keluar (Inflow/Outflow) Perkembangan Penukaran Uang Rupiah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Perkembangan Uang Palsu yang Ditemukan Transaksi Pembayaran Non-Tunai Transaksi Kliring Transaksi RTGS BAB 6. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Ketenagakerjaan Kesejahteraan BAB 7. PROSPEK EKONOMI Perkiraan Kondisi Makro Ekonomi Perkiraan Inflasi LAMPIRAN iv

7 KETERANGAN DAN SUMBER DATA Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Selatan berisi kajian mengenai perkembangan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan berjalan, yang diterbitkan secara berkala setiap triwulan oleh Kantor Bank Indonesia (KBI) Banjarmasin. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan angka perkiraan atas dasar tahun 2000 bersumber dari BPS Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk kepraktisan, beberapa nama sektor dan subsektor disingkat sesuai kelaziman. Untuk data ekspor dan impor nonmigas Kalimantan Selatan, bersumber dari Dokumen Pemberitahuan Ekspor/Impor Barang yang diolah Bagian PDIE-Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia, yang tercantum pula pada buku Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA) Kalimantan Selatan. Perkembangan inflasi regional dari pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Banjarmasin. Data IHK bersumber dari BPS Provinsi Kalimantan Selatan, dioleh lebih lanjut untuk keperluan analisis. Data perbankan bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) bank-bank yang berlokasi di wilayah Kalimantan Selatan, khusus untuk data penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek bersumber dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA) Kalimantan Selatan. Data keuangan daerah hanya mencakup data keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang bersumber dari Biro Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan. Data sistem pembayaran merupakan data di wilayah kerja KBI Banjarmasin. Untuk data transaksi tunai bersumber dari Direktorat Pengedaran Uang, Bank Indonesia. Untuk data transaksi non-tunai melalui BI-RTGS bersumber dari Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran, Bank Indonesia, sedangkan data transaksi non tunai melalui kliring bersumber dari data kliring Bank Indonesia Banjarmasin. Data ketenagakerjaan daerah bersumber dari Survei Ketenagakerjaan Nasional (Sakernas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan. Sedangkan angka kesejahteraan menggunakan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik Pusat. Prospek perekonomian regional dibuat atas dasar perkembangan indikator ekonomi dan moneter dengan didukung oleh hasil survey yang dilakukan KBI Banjarmasin. Buku ini diterbitkan pada akhir periode triwulan laporan sehingga angka yang disajikan dalam triwulan dimaksud sebagian diantaranya merupakan angka sementara hasil estimasi. Selanjutnya, adakalanya angka yang menunjukkan penjumlahan tidak selalu sama besarnya dengan penjumlahan angka-angka yang bersangkutan karena pembulatan. v

8 Visi Bank Indonesia Menjadi Lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Misi Bank Indonesia Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara Indonesia yang berkesinambungan. Nilai-nilai Strategi Organisasi Bank Indonesia Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu kompetensi, integritas, transparansi, akuntabilitas dan kebersamaan. Visi Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan Misi Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Mendukung pencapaian kebijakan BI di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran secara efisien dan optimal serta memberikan saran kepada Pemda dan lembaga terkait lainnya di daerah dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah. vi

9 TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH a. Inflasi dan PDRB INDIKATOR MAKRO IHK Banjarmasin Inflasi Banjarmasin (y-o-y) TAHUN TW - I TW - II PDRB Harga Konstan (Rp Miliar) Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Jasa Pertumbuhan PDRB (y-o-y) Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) Nilai ImporNonmigas (USD Juta) Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 5.01% 5.39% 5.97% 5, ,095 9,017 8, vii

10 b. Perbankan INDIKATOR TAHUN 2010 TAHUN 2009 TW I TW II PERBANKAN Bank Umum (Rp miliar) Total Asset 15, , , DPK 18, , , Giro 4, , , Tabungan 9, , , Deposito 3, , , Kredit - Berdasarkan Lokasi Proyek 17, , , Modal Kerja 6, , , Investasi 5, , , Konsumsi 6, , , LDR 96.50% 96.36% 98.23% Kredit - Berdasarkan Lokasi Bank 13, , , Modal Kerja 4, , , Investasi 3, , , Konsumsi 5, , , LDR 75.67% 85.46% 80.12% Kredit UMKM - Lokasi Proyek Kredit Mikro 3, , , Modal Kerja Investasi Konsumsi 2, , , Kredit Kecil 4, , , Modal Kerja 1, , , Investasi Konsumsi 2, , , Kredit Menengah 2, , , Modal Kerja 1, , , Investasi Konsumsi Total Kredit UMKM 10, , , NPL 2.14% 2.15% 2.15% BPR Total Asset DPK Tabungan Deposito Kredit - Berdasarkan Lokasi Proyek NPL LDR Modal Kerja Investasi Konsumsi % 4.74% 4.38% % % % viii

11 c. Sistem Pembayaran Indikator Tw.IV-2009 Tw.I-2010 Tw.II-2010 Posisi Kas Gabungan (Rp miliar) 1,325 1,456 1,537 Inflow (Rp miliar) 802 1, Outflow (Rp miliar) Pemusnahan Uang (Rp miliar) Nominal Transaksi RTGS (Rp Miliar) Volume Transaksi RTGS (ribu lbr) Nominal Kliring Kredit 3,249 2,418 3,372 Volume Kliring Kredit Rata-rata Harian Nominal Kliring Kredit Rata-rata Harian Volume Kliring Kredit Nominal Kliring Debet 69, , ,454 Volume Kliring Debet 1,582 1,486 1,901 Rata-rata Harian Nominal Kliring Kredit 924 1,805 1,446 Rata-rata Harian Volume Kliring Kredit Nominal Kliring Pengembalian (Rp juta) Volume Kliring Pengembalian (lembar) 1,116 1,486 1,342 Rata-rata Harian Nominal Kliring Pengembalian Rata-rata Harian Volume Kliring Pengembalian Rata-rata Harian Nominal Cek/BG Kosong (Rp juta) 512 1,283 1,382 Rata-rata Harian Volume Cek/BG Kosong ix

12 RINGKASAN EKSEKUTIF

13

14 Ringkasan Eksekutif RINGKASAN EKSEKUTIF Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan ini tumbuh sebesar 5,97% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2010 yang mencapai 5,39% (yoy). Laju pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia sebelumnya yang berada pada kisaran 6,04% (yoy). Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh kinerja konsumsi dan investasi, sementara kinerja ekspor melambat. Dari sisi penawaran atau sektoral, laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan terutama ditopang oleh kinerja sektor dominan, khususnya sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor perdagangan sedangkan sektor industri pengolahan relatif stabil. Perkonomian Kalimantan Selatan pada triwulan II tumbuh 5,97% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,39% (yoy). Laju pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan I diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 4,47% (yoy) menjadi 7,19% (yoy). Meningkatnya laju pertumbuhan di sektor pertanian terutama disebabkan oleh kinerja sub sektor tanaman bahan makanan (tabama) yang mencatat kenaikan cukup signifikan karena pada triwulan ini sudah memasuki panen raya, khususnya untuk komoditas padi jenis unggul (medium). Sektor pertanian tumbuh 7,19% (yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 4,47% (yoy) Pada triwulan laporan, kinerja sektor pertambangan Kalimantan Selatan tumbuh sebesar 5,97% (yoy), lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan di triwulan sebelumnya yang mencapai 4,53%. Meningkatnya kinerja sektor pertambangan terutama Kinerja sektor pertambangan juga mencatat perbaikan dibandingkan triwulan sebelumnya 1

15 Ringkasan Eksekutif dipengaruhi permintaan batubara khususnya untuk keperluan pembangkit listrik yang cenderung meningkat seiring dengan telah siapnya beroperasi beberapa PLTU baru yang termasuk dalam proyek MW. Namun demikian, kondisi musim saat ini yang merupakan kemarau basah mengakibatkan aktivitas eksplorasi tambang masih terganggu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Sektor perdagangan, hotel dan restoran juga menunjukan laju pertumbuhan yang lebih tinggi seiring membaiknya kondisi ekonomi Pada triwulan II-2010, pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) Kalimantan Selatan diperkirakan mencapai 8,65% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 7,59% (yoy). Kegiatan Pemilu Kada di tingkat Propinsi dan beberapa kabupaten/kota turut mendorong pertumbuhan di sektor perdagangan, terkait dengan belanja kampanye yang dilakukan oleh para kandidat. Meningkatnya kegiatan di sektor perdagangan dikonfirmasi oleh meningkatnya kegiatan di pasar modern dan arus bongkar muat barang di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Kinerja sektor industri pengolahan di triwulan II relatif stabil dengan laju pertumbuhan sebesar 2,21% (yoy). Pada triwulan II-2010, pertumbuhan sektor industri pengolahan Kalimantan Selatan masih relatif stagnan, dengan laju pertumbuhan sebesar 2,21% (yoy), setelah triwulan sebelumnya mencatat pertumbuhan sebesar 2,07% (yoy). Hal ini antara lain dipengaruhi oleh melambatnya kinerja ekspor komoditas kayu olahan. Indikasi perlambatan kinerja sektor industri juga terlihat dari melambatnya pertumbuhan konsumsi BBM industri. Kinerja sektor ekonomi lainnya mengalami perlambatan, kecuali sektor jasa. Perkembangan sektor ekonomi non-dominan Kalimantan Selatan di triwulan II-2010 secara umum mengalami perlambatan. Dari lima sektor ekonomi nondominan, hampir semua sektor mengalami perlambatan kecuali sektor jasa. Hal ini didorong oleh pelaksanaan Pemilu Kada yang berlangsung di bulan Juni Pada 2

16 Ringkasan Eksekutif triwulan laporan, sektor jasa tumbuh meningkat dari 3,36% (yoy) pada triwulan I-2010 menjadi 3,91% (yoy). Kenaikan laju pertumbuhan sektor jasa didukung oleh penyaluran kredit yang meningkat, meski masih tumbuh dalam level yang negatif. Dari sisi permintaan, kinerja ekspor baik ekspor antar pulau maupun ekspor ke luar negeri mencatat perlambatan. Pada periode laporan, komponen ekspor yang memiliki pangsa terbesar dalam perekonomian Kalsel (69,62%) tumbuh sebesar 28,44% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan di triwulan sebelumnya yang mencapai 63,36% (yoy). Adanya gangguan produksi sektor tambang akibat faktor cuaca, telah menghambat perkembangan ekspor komoditas tambang meskipun permintaan baik dari pasar domestik dan internasional masih cukup prospektif. Sementara, komponen konsumsi baik konsumsi masyarakat maupun konsumsi pemerintah mengalami peningkatan. Meningkatnya konsumsi rumah tangga dari 6,52% (yoy) di triwulan I-2010 menjadi 6,92% (yoy) di triwulan II-2010 terindikasi dari meningkatnya penjualan kendaraan bermotor, kegiatan perdagangan besar serta bongkar muat barang di pelabuhan. Masih meningkatnya konsumsi RT dipengaruhi pula oleh membaiknya kinerja sektor unggulan seperti sektor pertanian khususnya tanaman bahan makanan dan perkebunan, seiring dengan tibanya musim panen raya dan trend pergerakan harga komoditas yang cenderung meningkat di pasar internasional. Kinerja ekspor mencatatat perlambatan dari 63,6% (yoy) di triwulan I-2010 menjadi 28,44% (yoy). Konsumsi, baik konsumsi masyarakat maupun pemerintah mencatat pertumbuhan yang meningkat. 3

17 Ringkasan Eksekutif Laju inflas idi triwulan II-2010 mencapai 7,76% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesasr 5,11%. Laju inflasi masih dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan beras lokal. Kelompok bahan makanan masih menjadi pendorong laju inflasi dengan laju inflasi sebesar 19,56% (yoy), diikuti kelompok makanan jadi 8,17% (yoy) dan sandang 6,22% (yoy). ASESMEN INFLASI Laju inflasi di Kalimantan Selatan selama triwulan II cenderung meningkat. Pada akhir triwulan II-2010 inflasi tahunan Kalimantan Selatan yang diwakili oleh inflasi Kota Banjarmasin mencapai 7,76% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan akhir triwulan I-2010 yang tercatat sebesar 5,11% (y-o-y). Dengan perkembangan tersebut, secara akumulatif laju inflasi selama enam bulan pertama tahun 2010 (s.d. juni 2010) telah mencapai 4,41% (y-t-d), jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2009 yang hanya mencapai 0,30% (y-t-d). Tingginya laju inflasi pada triwulan laporan tersebut diluar perkiraan sebelumnya, terutama disebabkan oleh pasokan beras lokal premium (jenis unus siam dan unus mutiara) yang terus menipis. Permasalahan yang tidak terjadi di tahun-tahun sebelumnya ini diindikasikan disebabkan oleh tingginya kebutuhan dari luar Kalimantan Selatan, khususnya Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Jawa Timur, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk bahan baku industri pembuatan bihun (di Jatim). Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tahunan terbesar pada triwulan II-2010 adalah kelompok bahan makanan sebesar 19,56% (y-o-y), diikuti kelompok makanan jadi 8,17% (y-o-y), dan sandang 6,22% (y-o-y). Selain terbatasnya pasokan beras lokal, pasokan pada subkelompok sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan juga mengalami gangguan. Kinerja Perbankan di triwulan II-2010 menunjukkan pertumbuhan yang positif 4 PERKEMBANGAN PERBANKAN Membaiknya kondisi perekonomian yang disertai dengan kondisi politik yang stabil setelah pelaksanaan Pemilu Kada yang berlangsung lancar memberikan dampak positif terhadap kinerja

18 Ringkasan Eksekutif perbankan Kalimantan Selatan di triwulan II Pada akhir triwulan II-2010 aset perbankan Kalimantan Selatan mencapai Rp22,85 triliun, tumbuh 2,11% (q-t-q) dari posisi akhir triwulan I-2010 yang tercatat sebesar Rp22,4 triliun. Secara tahunan, pertumbuhan volume usaha perbankan Kalsel tersebut mencapai 15,61% (y-o-y), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 14,21% (y-o-y). Perkembangan kredit yang disalurkan di wilayah Kalimantan Selatan pada triwulan laporan mencapai Rp18,9 triliun atau tumbuh sebesar 16,21% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2010 yang mencatat pertumbuhan sebesar 4,76% (y-o-y). Berdasarkan lokasi proyek, laju pertumbuhan kredit tumbuh dari 4,76% (yoy) di triwulan I-2010 menjadi 16,21% (yoy). Meningkatnya laju pertumbuhan kredit terutama dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja yang tumbuh sebesar 12,09% (yo-y) dan 4,86% (y-o-y). Untuk kredit ke sektor konsumtif, laju pertumbuhan di triwulan laporan semakin meningkat mencapai 31,69% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 29,63%. Suku bunga kredit konsumtif yang lebih rendah serta semakin gencarnya penawaran barang konsumsi tahan lama (durable goods) dari pelaku usaha menjadi salaha satu pendorong meningkatnya pertumbuhan kredit konsumtif. Perkembangan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh bank umum Kalimantan Selatan pada triwulan II-2010 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Posisi DPK di triwulan ini mencapai Rp19,25 triliun, tumbuh 11,96% (yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,79% (yoy). Peran intermediasi per-bankan yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) bank umum di Kalimantan Selatan mengalami penurunan dari Laju pertumbuhan DPK naik menjadi 11,96% (yoy) dari 1,79% (yoy) LDR perbankan Kalimantan Selatan di triwulan II-2010 turun80,12% sementara NPL relatif rendah dan stabil, yaitu sebesar 2,15%. 5

19 Ringkasan Eksekutif 85,46% pada akhir triwulan I-2010 menjadi 80,12%. Sementara itu dari sisi risiko kredit, meningkatnya pertumbuhan kredit tidak membuat kualitas kredit yang disalurkan untuk berbagai aktivitas ekonomi di Kalimantan Selatan menurun. Rasio NPL stabil dibandingkan triwulan I-2010 yakni sebesar 2,15% atau jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. SISTEM PEMBAYARAN Perkembangan transaksi pembayaran di Kalimantan Selatan pada triwulan II mengalami peningkatan baik tunai maupun nontunai Secara umum nilai transaksi pembayaran di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami peningkatan baik pada transaksi tunai maupun non tunai. Total perputaran aliran uang kartal melalui Kantor Bank Indonesia Banjarmasin selama triwulan II-2010 mencapai Rp1.536 miliar, meningkat 5,49% dari triwulan sebelumnya yang mencapai Rp1.456 miliar. Secara keseluruhan terjadi net-outflow sebesar Rp222 miliar pada triwulan laporan, berbeda dibandingkan dengan triwulan I yang mencapai net-inflow sebesar Rp969 miliar. Nilai transaksi BI-RTGS di triwulan laporan mencatat peningkatan 13,03% (qtq) Nilai transaksi non-tunai melalui sarana Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) mencatat peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai nominal transaksi BI-RTGS di triwulan II-2010 tercatat sebesar Rp31,63 triliun atau naik 13,03% dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai Rp27,98 triliun. Rata-rata harian nilai transaksi kliring pada triwulan laporan mengalami penurunan 1,9% dibanding triwulan sebelumnya Nilai rata-rata harian transaksi non-tunai melalui kegiatan kliring pada triwulan II-2010 mengalami penurunan 1,9% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu dari Rp55,4 miliar/hari menjadi Rp54,3 miliar/hari. 6

20 Ringkasan Eksekutif PROSPEK EKONOMI Pada triwulan III-2010 laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan diperkirakan lebih baik dari triwulan laporan yakni pada kisaran 6%-6,5% (yoy). Penguatan ekonomi domestik yang didukung oleh menguatnya proses pemulihan ekonomi global terutama di kawasan Asia dan Eropa memberikan sentimen positif terhadap penguatan nilai tukar dan terus membaiknya harga komoditas di pasar internasional. Hal ini akan menunjang meningkatnya kinerja sektor-sektor ekonomi dominan di Kalimantan Selatan yang berorientasi ekspor seperti sektor pertambangan dan sub sektor perkebunan. Dari sisi permintaan, pertumbuhan akan didorong oleh permintaan ekspor, konsumsi masyarakat dan pemerintah, investasi, serta investasi. Meningkatnya masyarakat dipengaruhi oleh faktor musiman bulan puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, disamping daya beli masyarakat yang masih relatif baik karena adanya pembayaran gaji ke-13 dan tunjangan hari raya. Sementara itu, belanja Pemerintah Daerah diperkirakan akan meningkat, mengikuti siklus tahun-tahun sebelumnya. Dari sisi sektoral, kinerja sektor dominan yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor perdagangan dan sektor industri pengolahan diperkirakan akan menjadi pendorong laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan III Kinerja sektor pertanian masih akan meningkat, karena panen raya masih akan berlangsung hingga akhir triwulan III- 2010, terutama untuk padi jenis lokal premium. Kinerja sektor pertambangan berpotensi meningkat, seiring dengan permintaan ekspor batubara dari Jepang, Cina dan India serta kebutuhan batubara domestik untuk Pada triwulan III-2010, laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan akan tumbuh lebih baik pada kisaran 6-6,5% (yoy) Ekspor, konsumsi, dan investasi akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2010 diperkirakan akan ditopang oleh seluruh sektor dominan. 7

21 Ringkasan Eksekutif pembangkit listrik yang tetap tinggi, selain itu, gangguan cuaca yang menghambat kegiatan eksplorasi akan cenderung berkurang seiring mulai datangnya musim kemarau. Sementara itu, perkembangan harga komoditas yang relatif baik seiring dengan menguatnya pemulihan ekonomi global dan peluang ekspor produk industri pengolahan seperti minyak sawit (CPO) yang semakin besar karena adanya Free Trade Area seperti AIFTA (Asean India Free Trade) turut memulihkan kinerja sektor industri pengolahan. Selain itu momen bulan puasa dan hari raya Idul Fitri diperkirakan akan mendorong pertumbuhan di sektor perdagangan. PROSPEK INFLASI Laju inflasi triwulan III diperkirakan meningkat yang dipengaruhi oleh komponen volatile food Laju inflasi di triwulan III diperkirakan berada pada kisaran 9,2% - 9,6% (yoy) Laju inflasi kota Banjarmasin pada triwulan III-2010 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan laporan, terutama disebabkan oleh inflasi yang tinggi pada komponen volatile food. Dari sisi penawaran, tekanan inflasi masih akan dipengaruhi oleh keterbatasan pasokan, akibat gangguan produksi dan distribusi karena faktor cuaca yang diperkirakan masih akan diwarnai dengan turunnya curah hujan yang cukup tinggi. Dari sisi permintaan, tekanan inflasi diperkirakan meningkat, terkait dengan faktor musiman. Tekanan inflasi dari sisi administered price diperkirakan meningkat, terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada awal bulan Juli Di sisi lain, tekanan inflasi yang cukup tinggi akan tertahan oleh pergerakan harga beras lokal yang menurun, karena sudah masuk panen raya. Ditinjau dari kelompok penyusunnya, tekanan inflasi terutama berasal dari kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi. Inflasi berpotensi terjadi pada komoditas gula pasir dan produk turunannya seperti kue basah yang menjadi makanan khas masyarakat Kalsel. 8

22 Ringkasan Eksekutif Dengan berbagai pertimbangan di atas laju inflasi pada triwulan III-2010 diproyeksikan berada pada kisaran 9,2%-9,6% (yoy). 9

23 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

24

25 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Sejalan dengan penguatan ekonomi nasional yang masih terus berlanjut, aktivitas ekonomi di Kalimantan Selatan pada triwulan II-2010 mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan ini tumbuh sebesar 5,97% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2010 yang mencapai 5,39% (y-o-y). Laju Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi pertumbuhan ini sedikit lebih Provinsi Kalimantan Selatan (y o y) rendah dari perkiraan Bank 12.0% 9.68% 10.0% Indonesia sebelumnya yang berada 7.92% 8.0% 5.97% 6.22% 6.0% 4.82% pada kisaran 6,04% (y-o-y). Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh kinerja konsumsi dan investasi, sementara ekspor 4.0% 2.0% 0.0% Sumber : BPS Provinsi Kalsel 2.99% 3.27% 3.64% 5.39% 5.97% T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T melambat. Membaiknya konsumsi masyarakat antara lain ditopang oleh aktivitas menjelang Pemilu Kada Gubernur dan Bupati/walikota di 7 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan serta membaiknya pendapatan pekerja di sektor pertambangan dan subsektor perkebunan. Di sisi lain, perkembangan aktivitas investasi diperkirakan semakin membaik seiring pelaksanaan Pemilu Kada yang aman, lancar dan kondusif, serta didukung ekspansi pembiayaan dari perbankan. Sementara itu, perlambatan ekspor yang cukup besar terutama dipengaruhi oleh melambatnya ekspor batubara akibat adanya gangguan produksi karena faktor cuaca. Sebaliknya lonjakan impor barang modal menyebabkan kinerja net ekspor Kalimantan Selatan mengalami penurunan. Dari sisi penawaran (sektoral), laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan terutama ditopang oleh kinerja sektor dominan, khususnya sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor 9

26 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional perdagangan sedangkan sektor industri pengolahan relatif stabil. Meningkatnya sektor pertanian ditopang oleh kinerja subsektor pertanian tanaman bahan makanan dan subsektor perkebunan, terkait dengan mulai tibanya masa panen raya di beberapa wilayah dan perkembangan harga komoditas perkebunan di pasar internasional yang cukup tinggi. Membaiknya daya beli masyarakat yang diikuti dengan maraknya penawaran dana pinjaman dengan bunga rendah mendorong meningkatnya aktivitas di sektor perdagangan. Kinerja sektor jasa juga turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi, sementara sektor ekonomi non-dominan lainnya seperti sektor keuangan, sektor bangunan, sektor angkutan dan komunikasi, dan sektor listrik, gas dan air bersih cenderung melambat. 1. SISI PERMINTAAN Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Kalimantan Selatan Dari Sisi Permintaan Pertumbuhan (%) Komponen Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Investasi (PMTB) Net Ekspor Ekspor Impor Total Sumber: BPS Provinsi Kalsel Kegiatan Ekspor-Impor Kinerja Ekspor Membaiknya kinerja perekonomian di triwulan II-2010 terutama didukung oleh kinerja konsumsi dan investasi, sementara ekspor, baik ekspor antar pulau maupun ekspor ke luar negeri, mencatat perlambatan. Pada periode laporan, ekspor yang memiliki pangsa terbesar dalam perekonomian Kalimantan Selatan (69,62%) tumbuh sebesar 28,44% (y-o-y), jauh lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan di triwulan sebelumnya yang mencapai 63,36% (y-o-y). Dengan tingkat pertumbuhan tersebut, ekspor menyumbang sebesar 15,25% terhadap pertumbuhan ekonomi atau lebih rendah dibandingkan 10

27 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional sumbangan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 31,02%. Aktivitas ekspor luar negeri selama triwulan II-2010 cenderung melambat dibandingkan triwulan sebelumnya, meski permintaan ekspor masih relatif tinggi seiring dengan pulihnya ekonomi global Adanya gangguan produksi tambang batu bara akibat faktor cuaca, telah menghambat laju ekspor komoditas ini, meskipun permintaan baik dari pasar domestik dan internasional masih cukup prospektif. Volume ekspor Kalimantan Selatan selama triwulan II-2010 mencapai 22,79 juta ton atau turun 7,95% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama di tahun 2009 yang mencapai 24,76 juta ton. Namun demikian, secara keseluruhan, kinerja ekspor selama tahun 2010 sejak Januari hingga Juni 2010 jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun Volume ekspor selama Januari- Juni 2010 mencapai 49,25 juta ton atau meningkat sebesar 47,62% dari periode yang sama di tahun Grafik 1.2 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan Selatan Periode Januari-Juni 2010 Ribu ton Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% Grafik 1.4 Perkembangan Nilai Ekspor Kalimantan Selatan Selama Bulan Januari-Mei Juta US$ 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1, Jan Jun 2007 Jan Jun 2008 Jan Jun 2009 Jan Jun 2010 Volume ekspor g. Volume ekspor (yoy) Jan Jun 2007 Jan Jun 2008 Jan Jun 2009 Jan Jun % 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Grafik 1.3 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan Selatan Triwulan II-2010 Ribu ton *) Data sementara T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2*) Volume ekspor g. volume ekspor (yoy) Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah 250% 200% 150% 100% 50% 0% 50% 100% Grafik 1.5 Nilai Ekspor Kalimantan Selatan Triwulan II-2010 Juta US$ 1,800 1,600 1,400 1,200 1, T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2*) Nilai ekspor g. Nilai ekspor (yoy) 180% 160% 140% 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 20% 40% Nilai Ekspor g. nilai ekspor (yoy) *) Data sementara Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah 11

28 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Dilihat dari komoditasnya, penurunan ekspor terutama dipengaruhi oleh penurunan ekspor batu bara yang memiliki pangsa volume ekspor terbesar, yaitu mencapai 82,9%. Selama bulan April-Juni 2010, volume ekspor batu bara mencapai 21,23 juta ton atau turun sebesar 9,21% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama di tahun Sedangkan nilai ekspor batu bara yang mencapai US$1,19 miliar pada April-Juni 2010 Grafik 1.6 Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Komoditas Batubara 16, , , mengalami penurunan sebesar 10, , ,000 14,15% (y-o-y) dibandingkan triwulan 300 4, II Faktor curah hujan yang 2, relatif tinggi menyebabkan gangguan terhadap aktivitas eksplorasi tambang Volume ekspor batubara Nilai ekspor batubara dan kegiatan angkutan tambang. Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah Sementara itu pertumbuhan ekspor komoditas unggulan lainnya mulai bergerak stabil setelah pulih dari dampak krisis ekonomi global di tahun Setelah mencatat lonjakan pertumbuhan ekspor yang cukup besar di triwulan I- 2010, pertumbuhan di triwulan II-2010 ini cenderung tumbuh pada tingkat yang moderat. Volume ekspor minyak sawit (CPO) yang mengalami lonjakan pada dua triwulan sebelumnya, pada April-Juni 2010 mencapai 110,28 juta ton atau kembali tumbuh normal sebesar 30,9% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun 2009 yang hanya mencapai 84,49 juta ton. Angka pertumbuhan ini jauh lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan di triwulan I-2010 yang mencapai 1.053,23% (y-o-y). Ribu ton Juta US$ Grafik 1.7 Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Komoditas Kayu Olahan Grafik 1.8 Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Komoditas Minyak Sawit Ribu ton Juta US$ Ribu ton Juta US$ Volume ekspor kayu olahan Nilai ekspor kayu olahan Volume ekspor minyak sawit Nilai ekspor minyak sawit Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah Ekspor produk kayu olahan masih relatif baik yang ditandai dengan volume ekspor kayu olahan pada periode April-Juni 2010 mencapai 54,09 ribu ton atau tumbuh sebesar 8,18% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun

29 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Namun demikian, laju pertumbuhan ekspor komoditas ini juga lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 82,99% (y-o-y). Di sisi lain, kinerja ekspor karet menunjukkan perkembangan yang terus membaik, meskipun harga karet di pasar internasional sempat terkoreksi. Pada bulan April-Juni 2010, volume ekspor karet (crumb rubber) mencapai 26,86 ribu ton atau mengalami pertumbuhan sebesar 14,22% (y-o-y). Membaiknya harga karet terindikasi pula pada meningkatnya nilai ekspor karet yaitu mencapai US$81,52 juta, atau meningkat tajam sebesar 159,58% (yoy) dibandingkan triwulan II Selain karena perkembangan harga yang cukup baik, kenaikan ekspor karet juga dipengaruhi oleh perluasan pangsa pasar ekspor ke India. Ribu ton Grafik 1.9 Perkembangan Ekspor Karet Kalimantan Selatan Volume ekspor karet Nilai ekspor karet Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah Juta US$ Dilihat dari negara tujuan ekspor, China pada triwulan ini masih menjadi negara utama tujuan ekspor Kalimantan Selatan dengan pangsa ekspor mencapai 21,56% dan nilai ekspor mencapai US$196,07 juta. Sementara India bergerak menempati posisi kedua terbesar dengan pangsa ekspor sebesar 15,52% dan nilai ekspor mencapai US$141,07 juta. Pada posisi ketiga ditempati oleh Jepang, dengan pangsa 15,19% atau dengan nilai ekspor mencapai US$138,07 juta. Meningkatnya pangsa ekspor Kalimantan Selatan ke India berkaitan dengan meningkatnya permintaan energi untuk aktivitas industri di negara tersebut. Hampir 88% ekspor Kalsel ke India merupakan komoditas tambang, yaitu batu bara. Adanya Asean-India Free Trade Agreement (AIFTA) ditengarai mampu mengakselerasi akses pasar ekspor ke India melalui program penghapusan tarif secara bertahap. Khusus untuk batu bara, penurunan tarif akan berlangsung hingga mencapai 0% pada tahun Berdasarkan data sementara, volume ekspor batu bara ke India mencapai 5,25 juta ton dengan nilai ekspor sebesar US$202,9 juta. Batu bara juga merupakan komoditas ekspor utama Kalimantan Selatan ke Jepang dengan pangsa nilai ekspor mencapai 79%. Demikian pula dengan China, sekitar 82% dari total nilai ekspor Kalsel ke China merupakan komoditas tambang ini. Secara keseluruhan, volume ekspor batu bara untuk tiga negara 13

30 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional tersebut pada triwulan II-2010 mencapai 11,64 juta ton atau sebesar 54,92% dari total ekspor batu bara Kalimantan Selatan. Komoditas utama lainnya yang diekspor ke China, India, dan Jepang adalah komoditas industri pengolahan, seperti produk kayu olahan, minyak nabati (CPO), dan dan karet olahan. Pada triwulan II-2010, nilai ekspor komoditas industri pengolahan tersebut mencapai US$121,99 juta. Grafik 1.10 Pangsa Ekspor Kalimantan Selatan Triwulan I-2010 Lainnya, 20.82% Malaysia, 13.05% Korea Selatan, 5.16% India, 15.52% Taiwan, 8.71% Jepang, 15.19% China, 21.56% Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah Perkembangan Impor Aktivitas impor barang yang masuk ke Kalimantan Selatan pada triwulan II-2010 mengalami kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari sebelumnya kontraksi -4,30% (y-o-y) menjadi 82,17% (y-o-y). Dari sisi volume, pertumbuhan impor barang dari luar negeri di triwulan laporan (April-Mei 2010) naik signifikan sebesar 312,72% (y-o-y), jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di triwulan sebelumnya yang sebesar 18,34% (y-o-y), maupun pada periode yang sama tahun sebelumya yang tumbuh negatif sebesar -27,5% (y-o-y). Meningkatnya laju pertumbuhan impor barang terutama dipengaruhi oleh kenaikan impor barang-barang modal ke Kalimantan Selatan, sejalan dengan meningkatnya aktivitas investasi baru pasca berlangsungnya Pemilu Kada Gubernur Kalimantan Selatan pada bulan Juni Selain itu, membaiknya nilai tukar Rupiah diperkirakan turut mendorong volume impor alat-alat berat dan pendukungnya. Nilai impor barang modal meraup pangsa sebesar 79,56% dari total nilai impor Kalimantan Selatan yang sebagian besar merupakan impor alat angkutan industri. 14

31 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Pada periode laporan, kenaikan terbesar terjadi pada impor alat transpor industri, dengan laju pertumbuhan sebesar 270,73% (y-o-y). Seiring dengan itu, nilai impor Kalimantan Selatan pada triwulan II-2010 mencapai US$109,26 juta (April-Mei 2010), lebih tinggi dibandingkan nilai impor triwulan sebelumnya yang mencapai US$108,09 juta. Grafik 1.11 Perkembangan Volume Impor Non Migas Kalimantan Selatan Grafik 1.12 Perkembangan Nilai Impor Non Migas Kalimantan Selatan Ribu ton T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2*) 200% 150% 100% 50% 0% 50% 100% Juta US$ T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2*) 600% 500% 400% 300% 200% 100% 0% 100% 200% Volume impor g. Volume impor (yoy) Nilai impor g. nilai impor (yoy) *) Data sementara, hanya mencakup periode April Mei 2010 Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah *) Data sementara Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah Grafik 1.13 Perkembangan Volume Impor Kalimantan Selatan Selama Bulan Januari-Februari Ribu ton Jan Jun 2007 Jan Jun 2008 Jan Jun 2009 Jan Jun 2010 Volume ekspor g. Volume ekspor (yoy) Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah % 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% Konsumsi Pada triwulan laporan, komponen konsumsi baik konsumsi masyarakat maupun konsumsi pemerintah mengalami peningkatan. Meningkatnya konsumsi rumah tangga (RT) dari 6,52% (y-o-y) di triwulan I-2010 menjadi 6,92% (y-o-y) di triwulan II-2010 terindikasi dari meningkatnya penjualan kendaraan bermotor, kegiatan perdagangan besar serta bongkar muat barang di pelabuhan. Masih meningkatnya konsumsi RT dipengaruhi pula oleh membaiknya kinerja sektor unggulan seperti sektor pertanian khususnya tanaman bahan makanan dan perkebunan, seiring dengan tibanya musim panen raya dan tren pergerakan harga komoditas yang cenderung meningkat di pasar internasional. Meski selama triwulan II-2010 rata-rata harga karet sempat terkoreksi dari 15

32 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional US$3,82/kg pada April 2010 menjadi US$3,66/kg pada Juni 2010, namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata harga di triwulan I-2010 yang sebesar US$3,33/kg. Demikian pula rata-rata harga minyak kelapa sawit mengalami penurunan dari dari US$794,6/metric ton pada April 2010 menjadi US$767,78/metric ton pada Juni Harga tersebut masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga selama triwulan I-2010 yang mencapai US$762,01/metric ton. Sementara itu, dukungan penyaluran kredit konsumsi turut menopang konsumsi masyarakat, terutama untuk barang-barang tahan lama seperti kendaraan bermotor dan properti. Berdasarkan data Dispenda Provinsi Kalsel, total penjualan sepeda motor baru yang diindikasikan melalui pendaftaran kendaraan bermotor baru pada triwulan II-2010 mencapai 36,2 ribu unit dengan laju pertumbuhan sebesar 26,22% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan total penjualan di triwulan I-2010 yang mencapai 34,7 ribu unit dengan laju pertumbuhan sebesar 19,04% (y-o-y). Sedangkan untuk mobil, total penjualan di triwulan II-2010 mencapai unit, meningkat cukup tajam sebesar 54,6% (yo-y) dibandingkan total penjualan di triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar unit dengan laju pertumbuhan sebesar 7,68% (y-o-y). Kredit konsumsi berdasarkan lokasi proyek per Juni 2010 mencapai Rp7,21 triliun atau tumbuh 31,69% (y-o-y), meningkat dibandingkan kredit konsumsi pada triwulan sebelumnya yang mencapai Rp6,69 triliun dengan tingkat pertumbuhan sebesar 29,63% (y-o-y). Grafik 1.14 Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Baru di Kalimantan Selatan 100% 80% 60% 40% 20% 0% 20% 40% 60% g. konsumsi RT (yoy) g. penjualan motor (yoy) g. penjualan mobil (yoy) T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T Sumber: Dispenda Provinsi Kalsel 9.00% 8.00% 7.00% 6.00% 5.00% 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% 0.00% Grafik 1.15 Pendaftaran Kendaraan Bermotor Baru di Kalimantan Selatan Unit 3,000 2,500 2,000 1,500 1, T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T Kendaraan mobil (aksis kiri) Sumber: Dispenda Provinsi Kalsel Kendaraan motor (aksis kanan) Unit 50,000 45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 16

33 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Grafik 1.16 Perkembangan Kredit Konsumsi Perbankan di Kalimantan Selatan (Berdasarkan Lokasi Proyek) y-o-y 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% 0% g. PDRB Konsumsi (y-o-y)- aksis kiri g. Kredit Konsumsi (y-o-y) y-o-y 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum, diolah Di sisi lain, konsumsi pemerintah melalui anggaran belanja pemerintah daerah atau APBD provinsi pada triwulan II-2010 mengalami perlambatan terutama pada komponen belanja modal. Hal ini antara lain dipengaruhi masih lambatnya realisasi anggaran. Hingga triwulan II-2010, realisasi anggaran Pemerintah Provinsi baru mencapai 44,7%. Meski pada saat ini banyak proyek telah masuk pada tahap pengerjaan, namun nampaknya sebagian SKPD cenderung menahan realisasi belanja khususnya belanja modal sampai pelaksanaan Pemilu Kada. Di sisi lain, penyelenggaraan Pemilu Kada di tingkat Provinsi (Gubernur) dan tingkat Kabupaten/Kota (Bupati/Walikota di 7 Kabupaten/Kota) turut mendorong konsumsi secara keseluruhan, baik konsumsi masyarakat, swasta, dan pemerintah. Total anggaran yang disediakan pemerintah untuk pelaksanaan Pemilu Kada tersebut adalah sebesar Rp50 miliar untuk pemilihan Gubernur dan Rp108 miliar untuk pemilihan Bupati/Walikota di 7 wilayah Kabupaten/Kota. Sementara itu total dana kampanye dari seluruh kandidat (Gubernur/Bupati/Walikota) yang berjumlah 69 orang diperkirakan dapat mencapai Rp70,79 miliar. Berdasarkan in-depth interview dengan KPU Kalsel menyatakan bahwa dana kampanye akan dialokasikan untuk pembuatan materi kampanye, seperti baliho, leaflet, kaos, serta penyelenggaraan kampanye yang merupakan bagian dari sektor PHR. Sedangkan dana penyelenggaraan akan dialokasikan terutama untuk pembayaran tenaga honorer Pemilu Kada yang merupakan bagian dari sektor jasa. Dari simulasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia, total dana penyelenggaraan sebesar Rp70,79 miliar berpotensi memberi efek terhadap 17

34 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional sektor PHR sedangkan dana kampanye sebesar Rp164 miliar akan memberikan efek terhadap sektor jasa. Dalam pada itu, masih berlanjutnya peningkatan harga bahan pangan seperti beras, gula pasir, dan lainnya menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan memunculkan penurunan ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan barang. Hasil survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia di Banjarmasin menunjukkan penurunan ekspektasi konsumen dan tingkat keyakinan konsumen. Nilai indeks keyakinan konsumen (IKK) selama triwulan II-2010 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari rata-rata 113,2 menjadi 109,8. Dilihat dari indeks pendukungnya, penurunan IKK dipengaruhi oleh penurunan indeks kondisi ekoenomi saat ini (IKE), yaitu dari rata-rata 108 pada triwulan I-2010 menjadi 102,5 pada triwulan II Sementara itu, indeks ekspektasi konsumen (IEK) relatif tetap, yaitu dari rata-rata 117,6 pada triwulan sebelumnya menjadi 117,0 pada triwulan II Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya ekspektasi konsumen terhadap penghasilan mereka dalam 6 bulan ke depan akibat menurunnya ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kondisi ekonomi 6 bulan yang akan datang Grafik 1.17 Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini Indeks Ekspektasi Konsumen Grafik 1.18 Komponen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini Penghasilan saat ini Ketersediaan lapangan kerja saat ini Ketepatan waktu pembelian barang tahan lama Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia Banjarmasin Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia Banjarmasin Grafik 1.19 Komponen Indeks Ekspektasi Konsumen Ekspektasi penghasilan Ketersediaan lapangan kerja 6 bulan yad Kondisi ekonomi 6 bulan yad Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia Banjarmasin 18

35 Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Investasi Aktivitas investasi di Kalimantan Selatan pada triwulan II-2010 mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pelaksanaan Pemilu Kada yang berlangsung tertib dan aman nampaknya mampu mendorong kondusifnya iklim investasi. Pada triwulan II- 2010, investasi yang tercermin dari indikator Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh dari 0,18% (y-o-y) pada triwulan I-2010 menjadi 29,31% (y-o-y) pada triwulan II Peningkatan investasi terutama terjadi di sektor pertambangan khususnya batu bara dan bijih besi, seiring dengan prospek sektor pertambangan yang terus membaik. Kenaikan ini antara lain terkait dengan realisasi investasi salah satu perusahaan tambang terbesar di Kalimantan Selatan yang membuka lahan eksplorasi baru. Selain itu, salah satu produsen baja dari China juga telah merealisasikan investasi sebesar US$568,6 ribu untuk pembebasan lahan dan kini tengah melanjutkan realisasi pembangunan pabrik baja hulu berkapasitas produksi 500 ribu ton/th senilai US$ 220 juta. Kenaikan investasi terlihat pula dari tingginya volume impor barang modal dan impor kendaraan truk dan alat berat. Selama bulan April-Juni 2010, nilai impor barang modal meningkat sebesar 127,62% (y-o-y), jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 13,31%. Sementara nilai impor alat transportasi penunjang industri juga tumbuh signifikan sebesar 54,17% (y-o-y), setelah pada triwulan sebelumnya menyusut sebesar 76,69%. Namun demikian, pemberlakukan UU No. 4/2009 yang diatur lebih lanjut melalui PP No.23/2010 mengenai Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara sejak 1 Februari 2010 dirasa cukup menyulitkan investor baru. Hingga Juni 2010, belum ada investor baru di bidang batu bara yang melakukan eksplorasi. Investasi yang tercatat hingga saat ini merupakan reinvestment dari para pemain lama berupa pembukaan lahan eksplorasi baru. 19

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2011 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2008 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2009 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan II - 2008 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Laju perekonomian provinsi Kepulauan Riau di triwulan III-2008 mengalami koreksi yang cukup signifikan dibanding triwulan II-2008. Pertumbuhan ekonomi tercatat berkontraksi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Kondisi perekonomian provinsi Kepulauan Riau triwulan II- 2008 relatif menurun dibanding triwulan sebelumnya. Data perubahan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2009 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Krisis finansial global semakin berpengaruh terhadap pertumbuhan industri dan ekspor Kepulauan Riau di triwulan IV-2008. Laju pertumbuhan ekonomi (y-o-y) kembali terkoreksi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan II - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan II - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II Kalimantan Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2010 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Asnawati Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan IV2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan V2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan I - 29 Kantor Triwulan I-29 BANK INDONESIA PADANG KELOMPOK KAJIAN EKONOMI Jl. Jend. Sudirman No. 22 Padang Telp. 751-317 Fax. 751-27313 Penerbit

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-29 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014 Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Tenggara KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL (www.bi.go.id) KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA Vol. 3 No. 3 Triwulanan Juli - September 2017 (terbit November 2017) Triwulan III 2017 ISSN xxx-xxxx e-issn xxx-xxxx KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA NOVEMBER 2017 DAFTAR ISI 2 3 DAFTAR

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI KEUANGAN REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan II - 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II Kalimantan Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Visi, Misi Bank Indonesia KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Lampung Triwulan IV - 2008 Kantor Bank Indonesia Bandar Lampung i Visi, Misi Bank Indonesia Visi, Misi Bank Indonesia Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan I - 2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II Kalimantan Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 1 Triwulan III 212 Halaman ini sengaja dikosongkan 2 Triwulan III 212 KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II - 2009 Kantor Bank Indonesia Samarinda KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 YOGYAKARTA VISI BANK INDONESIA Menjadi KBI yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III - 2008 Kantor Bank Indonesia Palembang Daftar Isi KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan II-2010 diestimasi sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2010 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2013 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q-to-q)

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Papua Barat (Pabar) periode triwulan IV-2014 ini dapat

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan IV-211 Kantor Bank Indonesia Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku

Lebih terperinci

PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17. Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah

PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17. Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17 Kalimantan Tengah Pertumbuhan Ekonomi & Inflasi Tahun 2017 Pasca meningkat cukup tinggi pada triwulan I 2017, ekonomi Kalimantan Tengah diperkirakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL REGIONAL KAJIAN EKONOMI TRIWULAN II

KAJIAN EKONOMI REGIONAL REGIONAL KAJIAN EKONOMI TRIWULAN II KAJIAN EKONOMI REGIONAL TRIWULAN II 2009 VISI BANK INDONESIA : Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI KEUANGAN REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II Kalimantan Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

ii Triwulan I 2012

ii Triwulan I 2012 ii Triwulan I 2012 iii iv Triwulan I 2012 v vi Triwulan I 2012 vii viii Triwulan I 2012 ix Indikator 2010 2011 Total I II III IV Total I 2012 Ekonomi Makro Regional Produk Domestik Regional Bruto (%, yoy)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kendari, 9 Agustus 2011 BANK INDONESIA KENDARI. Sabil Deputi Pemimpin

KATA PENGANTAR. Kendari, 9 Agustus 2011 BANK INDONESIA KENDARI. Sabil Deputi Pemimpin KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Tenggara menyajikan kajian mengenai perkembangan ekonomi Sulawesi Tenggara yang meliputi perkembangan ekonomi makro, perkembangan inflasi daerah,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan IV - 2008 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017 FEBRUARI 217 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Februari 217 dapat dipublikasikan.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Lampung Triwulan III - 2011 Kantor Bank Indonesia Bandar Lampung Visi dan Misi Bank Indonesia Visi, Misi Bank Indonesia Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Triwulan III212 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Penerbit : KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi E E Daftar Isi DAFTAR ISI HALAMAN Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... vii Daftar Grafik... viii Daftar Gambar... xii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih... xiii RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL REGIONAL KAJIAN EKONOMI TRIWULAN III. website :

KAJIAN EKONOMI REGIONAL REGIONAL KAJIAN EKONOMI TRIWULAN III. website : KAJIAN EKONOMI REGIONAL TRIWULAN III 2014 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilainilai strategis yang dimiliki

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Lampung Triwulan III - 2010 Kantor Bank Indonesia Bandar Lampung Visi dan Misi Bank Indonesia Visi, Misi Bank Indonesia Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan II - 29 Kantor Ringkasan Eksekutif KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-nya sehingga

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan IV-2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan i BAB I 2011 2012 2013 2014 1 10.00 8.00

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2011 Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian

Lebih terperinci

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan PDRB SEKTORAL Berdasarkan Harga Berlaku (Rp Miliar) No. Sektor 2006 2007 1 Pertanian 431.31 447.38 465.09 459.18 462.01 491.83 511.76 547.49 521.88 537.38 2 Pertambangan dan Penggalian 11.48 11.44 11.80

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL AGUSTUS 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Tren melambatnya perekonomian regional masih terus berlangsung hingga triwulan III-2010. Ekonomi triwulan III-2010 tumbuh 5,71% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II - 2014

Lebih terperinci

RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016

RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016 RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016 EKONOMI NASIONAL KONDISI EKONOMI NASIONAL TRIWULAN II 2016 INFLASI=2,79% GROWTH RIIL : 2,4% Ekonomi Nasional dapat tumbuh lebih dari 5,0% (yoy) pada triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I - 2009 Kantor Bank Indonesia Palembang KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi Regional Provinsi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014 No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, November 2011 BANK INDONESIA PALANGKA RAYA. Amanlison Sembiring Pemimpin

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, November 2011 BANK INDONESIA PALANGKA RAYA. Amanlison Sembiring Pemimpin KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III2011 ini dapat diselesaikan. KER disusun

Lebih terperinci

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: Februari 2018 Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

Publikasi ini dapat diakses secara online pada :

Publikasi ini dapat diakses secara online pada : i TRIWULAN III 2015 Edisi Triwulan III 2015 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan I211 Kantor Bank Indonesia Mataram KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan I211 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA

Lebih terperinci