ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGLEWAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGLEWAS"

Transkripsi

1 ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGLEWAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Oleh : RENA KUSUMANINGRUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2015 i

2 ii

3 iii

4 iv

5 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Negeri 2 Karanglewas. Pada penelitian ini hanya diteliti tentang kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan model Miles and Huberman yang meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan kesimpulan (verification / conclusion drawing). Dalam penelitian ini siswa dikelompokan ke dalam tiga kategori, yaitu siswa berkemampuan rendah, sedang dan tinggi. Masing-masing kelompok dipilih tiga responden untuk keperluan wawancara. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa siswa dengan kemampuan komunikasi pada kelompok rendah kurang mampu dalam memenuhi ketiga indikator kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis, siswa dengan kemampuan komunikasi pada kelompok sedang maksimal memenuhi dua indikator yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika dan menyatakan peristiwa sehari hari kedalam bahasa dan simbol matematika. Siswa dengan kemampuan komunikasi kelompok tinggi mampu menguasai ketiga indikator kemampuan komunikasi secara tertulis. Kata kunci : Kemampuan komunikasi matematis. v

6 MOTTO Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikan telapak tangan Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar. ( QS Al-Baqarah : 153) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. (QS Adh Dhuhaa : 7) vi

7 PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan kepada : 1. Bapakku dan ibuku tercinta yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang kuat agar aku bisa melewati semua rintangan. Terimakasih untuk cinta, kasih sayang, doa, air mata dan pengorbanannya selama ini. 2. Adikku Rano Kusuma Wardhana yang selalu memberikan doa dan semangatnya, terimakasih selalu menjadi tempat berbagi keluh kesahnya teteh. 3. Terimakasih kepada keluarga dan temen-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih selalu memberikan semangat dan dorongan yang tak henti-henti. vii

8 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb Penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan tugas membuat laporan penelitian dengan sebaik-baiknya. Laporan penelitianini ditulis sebagai realisasi untuk memenuhi Tugas Akhir Skripsi, sekaligus diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini berkat bantuan dari berbagai pihak, maka perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setulus tulusnya kepada : 1. Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 2. Drs. Ahmad M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto beserta staf, atas segala kebijaksanaan, perhatian dan pemberian kesempatan hingga peneliti selesai studi. 3. Ibu Erni Widiyastuti S.Si., M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan viii

9 Pembimbing I yang selalu membimbing dan memberikan arahan selama penyusunan skripsi ini disela-sela kesibukannya. 4. Bapak Anton Jaelani S.Pd., M.Pd dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Kepala Sekolah beserta guru dan seluruh staf SMP Negeri 2 Karanglewas, terimakasih atas semua kepercayaan yang telah diberikan. 6. Ibu Cisilia Sutini S.Pd, guru matematika SMP Negeri 2 Karanglewas, terimakasih atas bimbingan, motivasi dan saran saran yang telah diberikan. 7. Teman-teman seperjuangan, matematika angkatan 2010 dan semua pihak yangtidak bisa disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan dan semangat selama penyusunan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak serta menambah wawasan berfikir baik bagi penulis sendiri maupun pembaca. Wassalamu alaikum wr.wb Purwokerto, Februari 2015 Penulis ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii SURAT PERNYATAAN... iv ABSTRAK... v MOTTO... vi PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB IIKAJIAN TEORI A. Analisis... 6 B. Kemampuan Komunikasi Matematis... 6 C. Pokok Bahasan Fungsi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Fokus Penelitian C. Waktu dan Tempat Penelitian x

11 D. Subyek E. Prosedur Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Metode Penentuan Obyek Analisis Data a. Data Reduction (Reduksi Data) b. Data Display (Penyajian Data) c. Conclusion Drawing/ Verivication (Kesimpulan) B. Pembahasan C. Temuan Temuan BAB VPENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Pengelompokan siswa Tabel 4.2 Hasil Triangulasi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Tabel 4.3 Hasil Kesimpulan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa xii

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Jawaban Responden 1 Soal Nomor Gambar 4.2 Jawaban Responden 2 Soal Nomor Gambar 4.3 Jawaban Responden 3 Soal Nomor Gambar 4.4 Jawaban Responden 4 Soal Nomor Gambar 4.5 Jawaban Responden 5 Soal Nomor Gambar 4.6 Jawaban Responden 6 Soal Nomor Gambar 4.7 Jawaban Responden 7 Soal Nomor Gambar 4.8 Jawaban Responden 8 Soal Nomor Gambar 4.9 Jawaban Responden 9 Soal Nomor Gambar 4.10 Jawaban Responden 1 Soal Nomor Gambar 4.11 Jawaban Responden 2 Soal Nomor Gambar 4.12 Jawaban Responden 3 Soal Nomor Gambar 4.13 Jawaban Responden 4 Soal Nomor Gambar 4.14 Jawaban Responden 5 Soal Nomor Gambar 4.15 Jawaban Responden 6 Soal Nomor Gambar 4.16 Jawaban Responden 7 Soal Nomor Gambar 4.17 Jawaban Responden 8 Soal Nomor Gambar 4.18 Jawaban Responden 9 Soal Nomor Gambra 4.19 Jawaban Responden 1 Soal Nomor Gambar 4.20 Jawaban Responden 2 Soal Nomor Gambar 4.21 Jawaban Responden 3 Soal Nomor Gambar 4.22 Jawaban Responden 4 Soal Nomor xiii

14 Gambar 4.23 Jawaban Responden 5 Soal Nomor Gambar 4.24 Jawaban Responden 6 Soal Nomor Gambar 4.25 Jawaban Responden 7 Soal Nomor Gambar 4.26 Jawaban Responden 8 Soal Nomor Gambar 4.27 Jawaban Responden 9 Soal Nomor Gambar 4.28 Jawaban Responden 1 Soal Nomor Gambar 4.29 Jawaban Responden 2 Soal Nomor Gambar 4.30 Jawaban Responden 3 Soal Nomor Gambar 4.31 Jawaban Responden 4 Soal Nomor Gambar 4.32 Jawaban Responden 5 Soal Nomor Gambar 4.33 Jawaban Responden 6 Soal Nomor Gambar 4.34 Jawaban Responden 7 Soal Nomor Gambar 4.35 Jawaban Responden 8 Soal Nomor Gambar 4.36 Jawaban Responden 9 Soal Nomor Gambar 4.37 Jawaban Responden 1 Soal Nomor Gambar 4.38 Jawaban Responden 2 Soal Nomor Gambar 4.39 Jawaban Responden 3 Soal Nomor Gambar 4.40 Jawaban Responden 4 Soal Nomor Gambar 4.41 Jawaban Responden 5 Soal Nomor Gambar 4.42 Jawaban Responden 6 Soal Nomor Gambar 4.43 Jawaban Responden 7 Soal Nomor Gambar 4.44 Jawaban Responden 8 Soal Nomor Gambar 4.45 Jawaban Responden 9 Soal Nomor Gambar 4.46 Jawaban Responden 1 Soal Nomor xiv

15 Gambar 4.47 Jawaban Responden 2 Soal Nomor Gambar 4.48 Jawaban Responden 3 Soal Nomor Gambar 4.49 Jawaban Responden 4 Soal Nomor Gambar 4.50 Jawaban Responden 5 Soal Nomor Gambar 4.51 Jawaban Responden 6 Soal Nomor Gambar 4.52 Jawaban Responden 7 Soal Nomor Gambar 4.53 Jawaban Responden 8 Soal Nomor Gambar 4.54 Jawaban Responden 9 Soal Nomor Gambar 4.55 Jawaban Responden 1 Soal Nomor Gambar 4.56 Jawaban Responden 2 Soal Nomor Gambar 4.57 Jawaban Responden 3 Soal Nomor Gambar 4.58 Jawaban Responden 4 Soal Nomor Gambar 4.59 Jawaban Responden 5 Soal Nomor Gambar 4.60 Jawaban Responden 6 Soal Nomor Gambar 4.61 Jawaban Responden 7 Soal Nomor Gambar 4.62 Jawaban Responden 8 Soal Nomor Gambar 4.63 Jawaban Responden 9 Soal Nomor Gambar 4.64 Jawaban Responden 1 Soal Nomor Gambar 4.65 Jawaban Responden 2 Soal Nomor Gambar 4.66 Jawaban Responden 3 Soal Nomor Gambar 4.67 Jawaban Responden 4 Soal Nomor Gambar 4.68 Jawaban Responden 5 Soal Nomor Gambar 4.69 Jawaban Responden 6 Soal Nomor Gambar 4.70 Jawaban Responden 7 Soal Nomor xv

16 Gambar 4.71 Jawaban Responden 8 Soal Nomor Gambar 4.72 Jawaban Responden 9 Soal Nomor xvi

17 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A Silabus Soal Kemampuan Komunikasi Pedoman Penilaian Pedoman Penskoran Kisi-kisi Wawancara LAMPIRAN B Daftar Nilai Tes Kemampuan Komunikasi Transkip Wawancara Jawaban Siswa Foto Dokumentasi Tes Foto Wawancara Daftar Nilai UAS LAMPIRAN C SK Judul Surat Ijin Penelitian xvii

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan peranan pentingnya, matematika juga mempunyai keterkaitan dengan ilmu pengetahuan lainnya. Matematika diberikan kepada siswa dimulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, sehingga matematika mempunyai banyak kemampuan untuk membekali siswa. Melalui pembelajaran matematika siswa mulai diajarkan untuk memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, analisis, sistematis serta kemampuan bekerja sama dalam suatu kelompok. Dalam NCTM (2000) dijelaskan bahwa matematika mempunyai lima kemampuan mendasar yang merupakan standar kemampuan matematika yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi (connection) serta representasi (representation). Berdasarkan standar kemampuan yang ditentukan, pembelajaran matematika tidak hanya dituntut untuk menyampaikan materi dan menerima materi, tetapi harus mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk mencapai keberhasilan dalam bidang matematika. 1

19 2 Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika yang ditetapkan kurikulum Dalam kurikulum 2013 diungkapkan bahwa kompetensi lulusan dalam bidang studi matematika adalah mengusung adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang matematika. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 setara dengan proses ilmiah, oleh karena itu kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Permendikbud No. 81 A tahun 2013 dijelaskan bahwa proses pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi (mengolah informasi) dan mengkomunikasikan. Kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam standar proses pembelajaran kurikulum 2013 adalah kemampuan komunikasi, sedangkan dalam NCTM standar kemampuan siswa salah satunya adalah kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini diperkuat dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Budaya No. 64 tahun 2013 dipaparkan bahwa dalam kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas. Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan siswa mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tebel, diagram atau media lain terhadap objek matematika yang dipelajarinya.

20 3 Menurut NCTM (2000) komunikasi merupakan salah satu tujuan pengajaran dan belajar matematika serta menilai pengetahuan siswa, karena komunikasi merupakan bagian penting bagi siswa untuk mengungkapkan hasil pemikiran mereka secara lisan atau tertulis. Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa. Kemampuan komunikasi matematis erat kaitannya dengan merepresentasikan ide matematika dan simbol yang penting untuk diaplikasikan dalam pemecahan permasalahan matematika. Pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 mulai dilaksanakan SMP Negeri 2 Karanglewas pada tahun ajaran baru 2014/ 2015, sedangkan tahun sebelumnya masih menggunakan pembelajaran berdasarkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Pada saat ini kelas yang menggunakan kurikulum 2013 hanya kelas VII dan VIII, sedangkan untuk kelas IX masih menggunakan KTSP. Kurikulum 2013 baru diterapkan sehingga guru masih belajar dan masih merasa kebingungan dalam mengimplementasikannya. Hal ini yang membuat guru merasa kebingungan dalam melakukan penilain kemampuan matematis siswa terutama kemampuan komunikasi matematisnya. Adanya keterkaitan pentingnya kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran pada kurikulum 2013 dalam bidang studi matematika, dan belum adanya penelitian tentang analisis kemampuan matematis pada SMP Negeri 2 Karanglewas membuat peneliti ingin

21 4 mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa. Kemampuan komunikasi matematis siswa harus diketahui, karena hal ini bisa membantu guru untuk merancang pembelajaran yang tepat berdasarkan kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki siswa. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Negeri 2 Karanglewas. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Karanglewas C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dijelaskan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Karanglewas D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Dapat mengetahui kemampuan komunikasi matematis yang dimilikinya dalam pembelajaran matematika. 2. Bagi Guru Sebagai acuan terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga dapat memberikan gambaran kepada guru untuk

22 5 meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki siswa. 3. Bagi Sekolah Sebagai pertimbangan untuk melaksanakan kebijakan peningkatan mutu pendidikan terutama pendidikan di bidang matematika.

23 BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2009). Analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen-komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang padu (Komaruddin, 1978). Dalam hal ini, analisis adalah kegiatan berupa proses mengamati sesuatu dengan memilah, mengurai, membedakan dan mengelompokan menurut kriteria tertentu untuk mengetahui gambaran secara terperinci tentang keadaan, kemampuan, keterampilan dan lain-lain dari obyek yang diteliti. B. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih, dan di dalam prosesnya terjadi pertukaran informasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Majid, 2013). Kita menghabiskan sebagian besar waktu 6

24 7 kita untuk berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi merupakan suatu sarana yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam berbagi informasi. Hal ini yang membuat komunikasi sebagai proses penting tidak hanya dalam kehidupan, tapi juga dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah dalam pembelajaran matematika. Menurut Ontario Ministry of Education (2005) komunikasi adalah proses yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, karena melalui komunikasi, siswa merenungkan, memperjelas dan memperluas ide, pemahaman, dan argumen mereka tentang matematika. Matematika juga merupakan alat komunikasi yang sangat kuat, teliti, dan tidak membingungkan. Komunikasi ide-ide, gagasan pada operasi atau pembuktian matematika banyak melibatkan kata-kata, lambang matematis, dan bilangan. Banyak persoalan ataupun informasi disampaikan dengan bahasa matematika, misalnya menyajikan persoalan atau masalah ke dalam model matematika yang dapat berupa diagram, persamaan matematika, grafik, ataupun tabel. Mengkomunikasikan gagasan dengan matematika lebih praktis, sistematis, dan efisien (Shadiq, 2009). Dalam Kurirukum 2013 juga sudah dijelaskan bahwa dalam kompetensi dasar diharapkan peserta didik memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas. Menurut NCTM (2000) disebutkan bahwa standar kemampuan komunikasi matematis adalah : 1) kemampuan siswa dalam menjelaskan dan mengungkapkan pemikiran mereka tentang ide matematika secara tertulis

25 8 ataupun lisan, 2) kemampuan siswa untuk merepresentasikan gambar, grafik, atau diagram ke dalam ide matematika, 3) menggunakan bahasa/ notasi matematika secara tepat dalam berbagai ide matematika. Menurut LACOE (Los Angeles County Office of Education) (dalam Mahmudi, 2009) dijelaskan bahwa siswa seharusnya mempunyai kemampuan komunikasi matematis yang beragam, diantaranya : 1) merefleksi dan merefleksikan pemikiran tentang ideide matematika, 2) menghubungkan bahasa sehari-hari dengan bahasa matematika yang menggunakan simbol-simbol, 3) menggunakan keterampilan membaca, mendengarkan, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide matematika, dan 4) menggunakan ide-ide matematika untuk membuat dugaan yang meyakinkan. Berdasarkan indikator yang sudah dijelaskan oleh NCTM (2000) dan LACOE (dalam Mahmudi, 2009) di atas, maka dalam penelitian ini indikator yang digunakan adalah : 1) Menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika; dalam hal ini siswa mampu menjelaskan ide-ide matematika dan mampu menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel atau grafik dan sebaliknya. Contoh soal : Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4} dan himpunan B = {2, 4, 6, 8}. Relasi yang menghubungkan himpunan A ke himpunan B adalah faktor dari. Nyatakan relasi dari A ke B dengan diagram panah. Jawab : A faktor dari B

26 9 2) Menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika; yaitu siswa dapat menyatakan permasalahan ke dalam model matematika dalam bentuk tertulis. Contoh soal : Dalam suatu permainan yang menggunakan sandi dimana permainannya adalah menebak kata. Jika sandi itu didasarkan pada korespondensi satusatu antara himpunan angka {0, 1, 2, 3, 4} dan kata BUNDA, dan permainan itu ditemukan sandi 134. Kata apakah yang harus ditebak dalam permainan tersebut? Jawab : B U N D A Jadi, kata yang harus ditebak adalah UDA 3) Memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis yaitu siswa dapat memberikan gagasan dan siswa mampu menyimpulkan ide-ide matematis. Contoh soal : Dari relasi yang ditunjukkan pada diagram panah di samping, apakah relasi tersebut merupakan fungsi dari himpunan A ke himpunan B?

27 10 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis adalah kemampaun siswa berkomunikasi matematika dalam bentuk lisan dan tertulis. Komunikasi tertulis dapat berupa penggunaan kata-kata, gambar, tabel, dan sebagainya yang menggambarkan proses berpikir siswa. Komunikasi tertulis juga menggambarkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dan pembuktian matematika. Komunikasi lisan dapat berupa penjelasan secara verbal suatu gagasan matematika berupa interaksi antar siswa dalam pembelajaran matematika. C. Materi Fungsi Dalam kurikulum 2013 salah satu pokok bahasan pada pembelajaran matematika SMP adalah fungsi. Pokok bahasan ini diajarkan pada kelas VIII semester ganjil. Kompetensi Inti KI 1 : KI 2 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

28 11 KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah kongkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori Kompetensi Dasar 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2.1 Menunjukan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan keterkaitan pada matematika serta memiliki rasa percaya diri pada daya dan kegunaan matematika. 2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari 3.5 Menyajikan fungsi dalam berbagai bentuk relasi, pasangan beruut, rumus fungsi, tabel, grafik, dan diagramnya. 4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah nyata.

29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian deskriptif-kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara mengumpulkan data-data berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka (Moleong, 2007). Pada penelitian ini akan menjelaskan dan mengungkapkan kemampuan komunikasi matematis siswa. B. Fokus Penelitian Untuk memperjelas fokus penelitian dikarenakan luasnya permasalahan, pada penelitian ini dibatasi hanya pada kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis yaitu dengan soal uraian, dan wawancara tentang kemampuan komunikasi matematis siswa. C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 2 Karanglewas, Kabupaten Banyumas, pada semester ganjil tahun ajaran 2014/ D. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik ini adalah pengambilan data yang menggunakan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah siswa yang 12

30 13 mempunyai kemampuan komunikasi matematis. Cara pengambilan subyek ini dilakukan dengan melakukan tes sehingga diambil 3 siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, 3 siswa yang mempunyai kemampuan sedang dan 3 siswa yang mempunyai rendah. E. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menentukan sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian yaitu SMP Negeri 2 Karanglewas. 2. Membuat instrumen soal Instrumen soal yang diberikan kepada siswa adalah soal berbentuk uraian yang mengandung indikator kemampuan komunikasi matematis siswa dan indikator dari materi. 3. Membuat pedoman wawancara Pedoman wawancara ini akan digunakan sebagai acuan dalam memberikan beberapa pertanyaan ketika proses wawancara berlangsung untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa. 4. Melaksanakan tes Soal diujikan kepada kelas penelitian, dimana soal tersebut sudah memenuhi kriteria seluruh indikator komunikasi matematis siswa dan indikator materi. Jika sudah diujikan kepada kelas penelitian selanjutnya peneliti akan menganalisis hasilnya untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa.

31 14 5. Memilih subyek penelitian yang akan diwawancarai Pemilihan subyek dilakukan dengan teknik purposive sampling. Subyek atau responden yang akan diwawancarai berjumlah 9 responden, 3 responden dari kelompok rendah, 3 responden dari kelompok sedang, dan 3 responden dari kelompok tinggi. 6. Wawancara Selain melakukan uji tes, peneliti juga menggunakan tes wawancara untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa. Obyek wawancara adalah sembilan siswa yang sudah melaksanakan uji tes kemampuan komunikasi matematis dan dikelompokkan berdasarkan kemampuannya. 7. Menganalisis hasil penelitian Setelah melakukan tes, wawancara dan disertai dengan pengambilan dokumentasi. Peneliti melakukan kesimpulan analisis terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis. 8. Menyusun hasil penelitian berdasarkan hasil yang didapatkan. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Tes yaitu teknik yang digunakan sebagai upaya memperoleh data primer tentang kemampuan komunikasi matematis siswa. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes berbentuk uraian.

32 15 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang melakukan wawancara dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan (Moleong, 2007). Wawancara digunakan digunakan untuk mengetahui hal-hal yang mendalam dari pihak terwawancara atau responden. Teknik pengumpulan data ini adalah laporan tentang diri sendiri atau keyakinan pribadi. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Dalam melakukan wawancara terstruktur, peneliti harus menyiapkan pedoman untuk wawancara yang digunakan untuk acuan dalam memberikan pertanyaan kepada responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, handicam dan lain sebagainya. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental yang lainnya. Dokumentasi merupakan pelengkap dari tes dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2009). Jadi bisa dikatakan bahwa dokumentasi dalam penelitian sangat penting. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto selama penelitian, video, rekaman hasil wawancara, serta hasil Ujian Akhir Semester 1 siswa.

33 16 G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis selama pelaksanaan penelitian dilapangan. Analisis selama pelaksanaan ini menggunakan konsep yang dikemukakan oleh Miles and Huberman. Konsep ini melakukan analisis data secata interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Dalam melakukan penelitian, yang akan dianalisis datanya yaitu data reduct, data display, dan conclusion drawing/ verivication (Sugiyono, 2009). Langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut : Data Collection Data Display Data reduct Conclusions : Drawing/ verifying Gambar 1.1 Komponen dalam analisis data (intractive model) Sumber : Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2009

34 17 Berikut ini penjelasan tentang analisis data : 1) Data Reduction (Reduksi Data) Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu peneliti melakukan reduksi data untuk merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas. Reduksi data dalam penelitian ini adalah dengan cara mengelompokan siswa yang berkemampuan sama berdasarkan jawaban tes yang telah dilakukan yaitu kelompok rendah, kelompok sedang dan kelompok tinggi kemudian diambil 3 responden dari masing masing kelompok, dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. 2) Data Display (Penyajian Data) Langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Tujuannya adalah mempermudah dan memahami yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menggambarkan hasil penelitiannya. Penyajian data dalam penelitian ini adalah data yang sudah didapatkan dibuat bagan serta uraian singkat sehingga mempermudah peneliti dalam melanjutkan langkah selanjutnya. Dalam penyajian data langkah selanjutnya yaitu melakukan triangulasi, triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai teknik dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengecekan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengecek data yang sekaligus menguji kredibilitas data dari

35 18 berbagai sumber data. Dalam penelitian ini dilakukan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik yaitu dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalkan data yang diperoleh dengan tes, lalu dicek dengan wawancara serta dokumentasi. Triangulasi sumber sendiri mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Apabila menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber yang lain untuk memastikan data yang dianggap benar, bisa saja data tersebut dianggap benar karena pandangan orang berbeda-beda. 3) Conclusion Drawing/ Verivication Proses conclusion drawing/ verivication adalah proses penelitian untuk menarik kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan data kemudian dapat disusun dengan cara mendeskripsikan hasil tes, dan wawancara yang telah dilaksanakan serta dokumentasi yang telah diambil.

36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Metode Penentuan Obyek a. Fokus Penelitian Pada penelitian ini dibatasi hanya pada kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis yaitu dengan soal uraian, dan wawancara tentang kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis. b. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tes kemampuan komunikasi matematis siswa ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Karanglewas, Banyumas. Tes yang diberikan pada subjek penelitian adalah tes materi fungsi. Bentuk tes yang diberikan adalah tes bentuk uraian yang berjumlah 8 butir soal. Pelaksanaannya dilaksanakan pada classmeeting atau hari-hari setelah Ujian Akhir Semester (UAS) berlangsung. Tes kemampuan komunikasi ini dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2014 di kelas penelitian yaitu kelas VIII D yang berjumlah 34 siswa, tetapi pada saat pelaksanaan tes hanya 30 siswa yang melaksanakan tes, sedangkan 4 siswa lainnya tidak berangkat dikarenakan suatu alasan tertentu. Untuk wawancara dilakukan pada 19

37 20 hari Jumat tanggal 19 Desember dan Sabtu tanggal 20 Desember c. Subyek Penelitian Subyek yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas kelas VIII D yang berjumlah 34 siswa. Setelah dilakukannya tes, diambil 9 responden sebagai sampel dari masing masing kelompok yaitu 3 responden dari kemampuan tinggi, 3 responden dari kemampuan sedang dan 3 responden dari kemampuan rendah. 2. Analisis Data a. Data Reduction (Reduksi Data) Berdasarkan data yang diambil peneliti merangkum hasil data yang diperoleh selama penelitian. Tes kemampuan komunikasi matematis yang dilakukan pada kelas VIII D yang berjumlah 34 siswa dikelompokan menjadi 3 kelompok berdasarkan tingkat kemampuannya. Kelompok tersebut yaitu kelompok berkemampuan tinggi, berkemampuan sedang dan berkemampuan rendah. Cara menentukan kelompoknya yaitu berdasarkan rata-rata nilai dan standar deviasinya, yaitu : = =

38 21 Sedangkan untuk standar deviasinya sendiri adalah SD = ( ) ( ) Berdasarkan perhitungan rata rata nilai dan nilai standar deviasinya maka kemampuan siswa dibagi menjadi : Kemampuan siswa tinggi : Mean + SD X , ,259 X ,28 X 100 Kemampuan siswa sedang : Mean SD X < Mean + SD 58,021-15,259 X < 58, ,259 42,762 X < 73,28 Kemampuan siswa rendah : 0 X < Mean SD 0 X < 58,021-15,259 0 X < 42,762

39 22 Tabel 4.1 Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan komunikasi KELOMPOK SISWA KETERANGAN Siswa Berkemampuan Rendah SAS LNA TB NDF Responden 1 Responden 2 Responden 3 Siswa Berkemampuan Sedang Siswa Berkemampuan Tinggi FYA AF BA DS FA MN AY FP SCS ZF DP NRP TH AHS DNC KMP LI VCA EY NDA RS AM FI LS SNS SA Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Terlihat dari Tabel 4.1 di atas berdasarkan pengelompokan dari 30 siswa dalam kelas VIII D didapatkan 4 siswa dengan kemampuan rendah, 18 siswa dengan kemampuan sedang dan 8 siswa

40 23 dengan kemampuan tinggi. Masing-masing kelompok diambil 3 responden untuk mewakili gambaran dari masing-masing kelompok. Tiga responden yang diambil dari kelompok rendah adalah SAS sebagai Responden 1, LNA sebagai Responden 2 dan TB sebagai Responden 3. Tiga responden yang diambil dari kelompok kemampuan sedang adalah DP sebagai Responden 4, TH sebagai Responden 5 dan VCA sebagai Responden 6. Untuk kelompok kemampuan tinggi diambil tiga responden yaitu ND sebagai Responden 7, FI sebagai Responden 8 dan LS sebagai Responden 9. b. Data Display (Penyajian Data) 1) Indikator 1 Indikator pertama dari kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis adalah menggambarkan indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.

41 24 a) Soal nomor 2 Diagram di bawah ini menunjukkan pemetaan (fungsi) f dari himpunan P ke Q. Tentukan : a. Daerah asal (domain) b. Daerah kawan (kodomain) c. Daerah hasil (range) P f Q (1) Jawaban siswa kelompok rendah Jawaban siswa yang berasal dari kelompok rendah disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.1 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 2 Responden 1 menjawab bahwa daerah asal adalah (-2, -1, 0, 1, 2) sedangkan untuk daerah kawan Responden 1 menyatakan daerah kawannya adalah (0, 1, 2, 3, 4) serta daerah hasilnya adalah (0, 1, 4). Hasil jawaban Responden

42 25 1 kurang tepat karena Responden 1 menunjukan himpunan daerah asal, daerah kawan dan daerah hasil tidak menggunakan kurung kurawal. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 telihat ragu-ragu dan kurang bisa menjelaskan letak domain dan kodomain dengan jelas, sedangkan untuk daerah hasilnya, Responden 1 menjelaskan bahwa daerah hasil adalah bilangan pada daerah kawan yang terkena panah dari daerah asal. Hal ini menunjukan Responden 1 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.2 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 2 Responden 2 menjawab dengan kurang tepat karena jawaban untuk daerah hasilnya masih salah. Berdasarkan soal tersebut yang merupakan daerah hasil adalah {0, 1, 4} tetapi Responden 2 menjawab {2, 3}. Ketika dilakukan wawancara, Responden 2 dapat menunjukan daerah asal dan daerah kawan pada gambar, tetapi ketika menjelaskan daerah hasil Responden 2 menjelaskan bahwa daeah hasil ditunjukan dengan

43 26 bilangan pada kodomain yang tidak dikenai panah. Responden 2 merasa yakin dengan jawabannya. Hal ini menunjukan bahwa Responden 2 kurang memahami daerah hasil pada gambar diagram panah. Hal ini menunjukan Responden 2 belum mampu sepenuhnya menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.3 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 2 Responden 3 menjawab dengan tepat, bahwa daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2} sedangkan untuk daerah kawan Responden 3 menyatakan daerah kawannya adalah {0, 1, 2, 3, 4} serta daerah hasilnya adalah {0, 1, 4}. Ketika dilakukan wawancara, Responden 3 dapat menjelaskan daerah asal maupun daerah kawannya. Responden 3 juga menjelaskan bahwa daerah hasil yang kawan. Hal ini menunjukan Responden 3 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. (2) Jawaban siswa kelompok sedang Jawaban siswa yang berkemampuan sedang disajikan dalam gambar sebagai berikut :

44 27 Gambar 4.4 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 2 Gambar 4.4 menunjukan jawaban dari Responden 4. Responden 4 menjawab daerah asal dan daerah kawan dengan benar, tetapi untuk daerah hasilnya jawabannya masih salah karena Responden 4 menjawab {2, 3}. Ketika dilakukan wawancara, Responden 4 dapat menjelaskan daerah asal dan daerah kawan berdasarkan jawabannya, sedangkan untuk daerah hasilnya Responden 4 menjelaskan memilih 2 dan 3 karena angka tersebut tidak memiliki pasangan pada daerah kawan. Ketika ditanya lebih lanjut Responden 4 belum memahami cara mencari daerah asal karena masih merasa bingung. Hal ini menunjukan Responden 4 belum mampu sepenuhnya menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.5 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 2

45 28 Gambar 4.5 menjelaskan gambar dari Responden 5. Responden 5 menjawab dengan kurang tepat karena Responden 5 tidak menggunakan kurung kurawal dalam menjawab daerah asal, daerah kawan maupun daerah hasil. Responden 5 menjawab daerah asal yaitu (-2, -1, 0, 1, 2) sedangkan daerah kawannya (0, 1, 2, 3, 4). Untuk daerah hasil, Responden 5 menjawab dengan menyebutkan pasangan berurutannya yaitu (-2,4), (-1,1), (0,0), (1,1), (2,4). Hal ini membuktikan Responden 5 belum sepenuhnya memahami soal dan bisa menjawabnya. Ketika diwawancarai, Responden 5 dapat menjelaskan daerah asal, daerah hasil serta menyebutkan bahwa daerah asalnya berasal dari gambar yang berpasangan dan dihubungkan oleh anak panah. Hal ini menunjukan Responden 5 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.6 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 2 Gambar 4.6 menunjukan hasil jawaban Responden 6. Responden 6 menjawab dengan tepat, bahwa

46 29 daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2} sedangkan untuk daerah kawan Responden 6 menyatakan daerah kawannya adalah {0, 1, 2, 3, 4} serta daerah hasilnya adalah {0, 1, 4}. Ketika dilakukan wawancara, Responden 6 dapat menjelaskan daerah asal maupun daerah kawannya. Responden 6 juga menjelaskan bahwa daerah hasil yang didapatnya merupakan bilangan yang dikenai anak panah pada daerah kawan. Hal ini menunjukan bahwa Responden 6 dapat menjelaskan hal-hal yang diketahui melalui gambar. (3) Jawaban siswa kelompok tinggi Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.7 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 2 Terlihat dari Gambar 4.7 Responden 7 menjawab dengan tepat, bahwa daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2} sedangkan untuk daerah kawan Responden 7 menyatakan daerah kawannya adalah {0, 1, 2, 3, 4} serta daerah hasilnya adalah {0, 2, 4}. Terlihat dari jawaban tersebut,

47 30 Responden 7 kurang memahami daerah hasil. Ketika dilakukan wawancara, Responden 7 dapat menjelaskan daerah asal maupun daerah kawannya, tetapi ketika ditanya tentang daerah hasil Responden 7 hanya diam dan mengatakan bahwa dia tidak mengetahui bagaimana cara mencari daerah hasil. Hal ini menunjukan Responden 7 belum mampu sepenuhnya menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.8 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 2 Terlihat dari jawabannya Responden 8 menjawab dengan tepat, bahwa daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2} sedangkan untuk daerah kawan responden menyatakan daerah kawannya adalah {0, 1, 2, 3, 4} serta daerah hasilnya adalah {0, 1, 4}. Ketika dilakukan wawancara, Responden 8 dapat menjelaskan daerah asal maupun daerah kawannya. Responden 8 juga menjelaskan bahwa daerah hasil yang didapatnya merupakan bilangan yang dikenai anak panah pada daerah kawan. Hal ini

48 31 menunjukan Responden 8 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.9 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 2 Responden 9 menjawab dengan tepat, bahwa daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2} sedangkan untuk daerah kawan Responden 9 menyatakan daerah kawannya adalah {0, 1, 2, 3, 4} serta daerah hasilnya adalah {0, 1, 4}. Ketika dilakukan wawancara, Responden 9 dapat menjelaskan daerah asal maupun daerah kawannya. Responden 9 juga menjelaskan bahwa daerah hasil yang didapatnya merupakan bilangan yang dikenai anak panah pada daerah kawan. Hal ini menunjukan Responden 9 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. b) Soal nomor 3 Diketahui A = {0, 1, 2, 3, 4, 5} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} Suatu relasi fungsi dari himpunan A ke B didefinisikan dengan f(x) = x + 1. Nyatakan fungsi tersebut dalam diagram Cartesius!

49 32 (1) Jawaban siswa kelompok rendah Jawaban siswa yang berkemampuan rendah disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.10 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 3 Gambar 4.10 menunjukan jawaban Responden 1 dari soal yang mengandung indikator komunikasi matematis yang berasal dari siswa yang berkemampuan rendah. Responden 1 tidak menyebutkan hal hal yang diketahui dan hal hal yang ditanyakan pada jawabannya. Responden 1 juga tidak menjelaskan langkah-langkah untuk dapat mengambar diagram Cartesius tersebut. Dalam gambar tersebut, Responden 1 hanya menggambarkan pada diagram Cartesius dan memasangkan bilangan 1 dengan 1, 2 dengan 2 dan seterusnya tanpa menjelaskan proses jawabannya. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 sudah memahami soal dengan perintah membuat diagram Cartesius, Responden 1 menjelaskan bahwa diagram Cartesius yang dibuatnya berdasarkan

50 33 himpunan daerah asal dan kawan pada soal yang telah diketahui. Responden 1 hanya memasangkan setiap anggota pada daerah asal dengan daerah kawan tanpa menggunakan rumus fungsi yang ada pada soal. Hal ini terjadi karena Responden 1 tidak dapat memahami cara menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasilnya. Terlihat dari jawaban Responden 1 bahwa dia kurang memahami materi dari fungsi. Hal ini menunjukan Responden 1 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.11 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 3 Gambar 4.11 adalah jawaban dari Responden 2 dengan kemampuan rendah. Responden 2 menggambarkan diagram Cartesius dalam jawabannya, tetapi diagram Cartesiusnya masih kurang tepat. Responden 2 hanya menuliskan himpunan X yaitu daerah asal dan himpunan R yaitu daerah kawan. Responden 2 hanya menggambarkan

51 34 diagram Cartesius dimana bilangan 1 dipasangkan dengan 1, 2 dipasangkan dengan 2, dan seterusnya. Ketika dilakuka wawancara, Responden 2 menjelaskah bahwa Responden 2 hanya memasangkan bilangan pada daerah asal ke daerah kawan. Responden 2 tidak menggunakan rumus fungsi yang diketahui pada soal. Responden 2 benar-benar tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan rumus fungsi untuk mendapatkan daerah hasil sehingga diagram Cartesius yang dibuatnya masih salah. Hal ini menunjukan bahawa Responden 2 tidak memahami materi fungsi dengan baik sehingga Responden 2 tidak dapat menjawab soal dengan tepat. Hal ini menunjukan Responden 2 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.12 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 3

52 35 Terlihat dari Gambar 4.12 Responden 3 menjawab dengan jawaban yang kurang tepat. Responden 3 tidak menyebutkan hal hal yang diketahui dan hal hal yang ditanyakan pada jawabannya. Responden 3 dapat menjawab tetapi jawaban tersebut masih salah. Terlihat Responden 3 sama sekali tidak menguasai materi tentang membuat diagram Cartesius. Responden 3 membuat gambar dengan cara sendiri, yaitu hanya memasangkan daerah asal dan daerah kawan yang diketahui tanpa menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasilnya. Ketika dilakukan wawancara, Responden 3 dapat menyebutkan hal hal yang diketahui dan hal hal yang ditanyakan. Responden 3 menjelaskan jawabannya yaitu hanya memasangkan anggota bilangan pada daerah asal dengan anggota pada daerah kawan. Ketika ditanya tentang rumus fungsi, Responden 3 masih kebingungan dalam menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasil. Hal ini menunjukan Responden 3 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. (2) Jawaban siswa kelompok sedang Jawaban siswa yang berkemampuan komunikasi sedang disajikan dalam gambar sebagai berikut :

53 36 Gambar 4.13 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 3 Responden 4 menjawab dengan langkah yang kurang tepat. Responden 4 tidak menyebutkan hal hal yang diketahui dan hal hal yang ditanyakan pada jawabannya bahkan tidak menjelaskan proses jawaban untuk mendapatkan gambar diagram Cartesius tersebut. Responden 4 dapat menjawab tetapi jawaban tersebut masih salah. Terlihat Responden 4 sama sekali tidak menguasai materi tentang membuat diagram Cartesius. Responden 4 membuat gambar dengan cara sendiri, yaitu hanya memasangkan daerah asal dan daerah kawan yang diketahui tanpa menggunakan rumus fungsi. Ketika dilakukan wawancara, Responden 4 dapat menyebutkan hal hal yang diketahui dan hal hal yang ditanyakan. Responden 4 menjelaskan jawabannya yaitu hanya memasangkan anggota bilangan pada daerah asal dengan anggota pada daerah kawan. Ketika ditanya tentang rumus fungsi, Responden 4 masih kebingungan dalam menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasil. Hal ini menunjukan Responden 4 belum mampu

54 37 menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gamabar 4.14 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 3 Gambar 4.14 berasal dari jawaban Responden 5 yaitu siswa dengan kemampuan sedang. Terlihat dari gambar tersebut Responden 5 hanya menjawab hal-hal yang diketahui dan hal-hal yang ditanyakan tetapi Responden 5 tidak membuat diagram Cartesius dengan lengkap. Ketika dilakukan wawancara, Responden 5 mengaku belum selesai mengerjakan soal karena kekurangan waktu. Ketika ditanya untuk mengerjakan soal ulang, Responden 5 dapat menjelaskan dengan jelas proses jawaban yang tepat dan cara membuat grafik yang benar. Responden 5 dapat menggunakan rumus fungsinya untuk mendapatkan daerah hasil. Hal ini menunjukan Responden 5 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.

55 38 Gambar 4.15 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 3 Gambar 4.15 merupakan jawaban dari Responden 6. Responden 6 menjawab soal dengan menggambar diagram Cartesius walaupun diagram Cartesiusnya masih keliru. Kekeliruan Responden 6 adalah dalam menempatkan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5 pada gambar. Dalam jawabannya Responden 6 menuliskan proses untuk mendapatkan daerah hasil dengan menggunkan rumus fungsi. Hal ini membuktikan Responden 6 dapat menjawab soal tersebut walaupun masih salah dalam gambarnya. Ketika dilakukan wawancara Responden 6 dapat memahami soal dan menjawab dengan benar, dan menjelaskan proses jawabnnya tetapi untuk gambarnya masih salah. Responden 6 mengaku kurang memahami cara membuat diagram Cartesius dengan benar dan kurang teliti dalam mengerjakannya. Hal ini menunjukan Responden 6 kurang mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.

56 39 (3) Jawaban siswa kelompok tinggi Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.16 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 3 Gambar 4.16 merupakan hasil jawaban dari Responden 7. Responden 7 menjawab soal dengan menggambar diagram Cartesius walaupun diagram Cartesiusnya masih keliru. Responden 7 hanya memasangkan bilangan 1 dengan 1, 2 dengan 2 dan seterusnya. Ketika dilakukan wawancara Responden 7 dapat memahami soal dan menjawab dengan benar, Responden 7 mengaku hanya memasangkan anggota pada daerah asal dengan anggota pada daerah kawan, tanpa menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasilnya. Hal ini menunjukan bahawa Responden 7 belum memahami betul tentang materi fungsi. Hal ini juga

57 40 menunjukan Responden 7 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.17 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 3 Gambar 4.17 menunjukan jawaban dari Responden 8. Responden 8 dapat menjawab soal dengan menggambarkan diagram Cartesius tetapi jawaban tersebut masih salah karena kurang jelas. Terlihat Responden 8 mencari daerah hasil atau f(x) dengan menggunakan rumus fungsi, tetapi ketika dalam gambar Responden 8 kurang jelas dalam menggambarkan diagram Cartesiusnya. Terlihat dari gambar, Responden 8 seperti memasangkan bilangan 1 dengan 1, 2 dengan 1, 2 dengan 2 dan seterusnya, tetapi Responden 8 juga terlihat menarik garis dari angka 0. Ketika diwawancarai, Responden 8 dapat menjelaskan proses jawabannya dan dapat menerangkan gambar diagram Cartesius yang benar. Hal ini menunjukan bahwa Responden 8 memahami cara menggambar diagram Cartesius, tetapi kurang teliti dalam menggambar diagram

58 41 Cartesius tersebut serta menunjukan Responden 8 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.18 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 3 Gambar 4.18 merupakan hasil jawaban dari Responden 9. Responden 9 tidak menyebutkan hal hal yang diketahui dan hal hal yang ditanyakan pada jawabannya. Responden 9 dapat menjawab tetapi jawaban tersebut masih salah. Terlihat Responden 9 sama sekali tidak menguasai materi tentang membuat diagram Cartesius. Responden 9 membuat gambar dengan cara sendiri, yaitu hanya memasangkan daerah asal dan daerah kawan yang diketahui tanpa menggunakan rumus fungsi. Ketika dilakukan wawancara, Responden 9 dapat menyebutkan hal hal yang diketahui dan hal hal yang ditanyakan. Responden 9 menjelaskan jawabannya yaitu hanya memasangkan anggota bilangan pada daerah asal dengan anggota pada daerah kawan. Ketika ditanya tentang rumus fungsi, Responden 9 masih kebingungan dalam

59 42 menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasil. Hal ini menunjukan Responden 9 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. c) Soal nomor 4 Pak Mahir mempunyai anak bernama Budi. Pak Ridwan mempunyai dua anak bernama Alex dan Rini. Pak Rudi mempunyai seorang anak bernama Suci. Nyatakan dalam diagram panah dengan relasi ayah dari! (1) Kemampuan Rendah Jawaban siswa yang berkemampuan rendah disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.19 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 4 Responden 1 menjawab dengan menggambarkan diagram panah tetapi mengisinya dengan bilangan. Hal ini menunjukan bahwa Responden 1 benar-benar tidak dapat memahami masalah pada soal nomor 1, karena Responden 1 tidak menyinggung sama sekali tentang himpunan Ayah maupun Anak yang diketahui dalam soal pada jawabannya. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 mengetahui

60 43 bahwa pada soal nomor 4 perintahnya adalah membuat diagram panah. Responden 1 sudah bisa membuat diagram panah tetapi masih kebingungan dalam menerapkan permaslaahannya pada diagram panah tersebut. Hal ini menunjukan Responden 1 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.20 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 4 Responden 2 menjawab dengan caranya sendiri tetapi jawabannya masih salah. Responden 2 hanya menuliskan himpunan ayah yang dipasangkan dengan himpunan anak tanpa menggunakan diagram. Hal tersebut membuktikan bahwa Responden 2 kurang memahami bagaimana cara membuat diagram panah. Ketika diwawancarai Responden 2 menjelaskan bahwa mengetahui gambar dari diagram panah tetapi masih kebingungan dalam membuat diagram panah pada permasalahan nomor 4. Hal ini terjadi karena Responden 2 benar-benar belum memahami cara menyelesaikan masalah. Jawaban di atas menunjukan Responden 2 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.

61 44 Gambar 4.21 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 4 Terlihat dari Gambar 4.21 Responden 3 menjawab dengan menggambarkan diagram panah tetapi mengisinya dengan bilangan. Hal ini menunjukan bahwa Responden 3 benar-benar tidak dapat memahami masalah pada soal nomor 4, karena Responden 3 tidak menyinggung sama sekali tentang himpunan Ayah maupun Anak dalam jawabannya. Ketika dilakukan wawancara, Responden 3 mengetahui bagaimana cara membuat diagram panah fungsi tetapi belum bisa mengaplikasikannya dalam permasalahan nomor 4. Hal ini menunjukan Responden 4 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. (2) Jawaban siswa kelompok sedang Jawaban siswa yang berkemampuan sedang disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.22 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 4 Responden 4 tidak menjawab karena tidak menguasai materi sehingga kurang paham cara membuat

62 45 diagram panah dan masih merasa kebingungan. Ketika diwawancarai, Responden 4 sudah dapat memahami masalah, dan mengetahui hal yang ditanyakan yaitu membuat diagram panah. Responden 4 menjawab belum mengetahui bagaimana cara menjawab soal tersebut dan merasa kebingungan karena merasa belum bisa menyelesaikan soal tersebut. Hal ini menunjukan Responden 4 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.23 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 4 Terlihat dari Gambar 4.23, Responden 5 menjawab dan menggambar diagram panah tetapi jawabannya kurang tepat. Terlihat dari jawabannya, sebenarnya Responden 5 bisa menggambar diagram panah, tetapi masih terlihat kurang rapi dalam menggambarnya. Ketika diwawancarai, Responden 5 sudah memahami diagram panah, tetapi Responden 5 menganggap diagram panah ini adalah diagram panah fungsi sehingga hanya memasangkan satu anggota di daerah asal ke daerah kawan. Hal ini

63 46 menunjukan Responden 5 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.24 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 4 Terlihat dari Gambar 4.24 Responden 6 menjawab dengan menggambar diagram panah tetapi jawabnnya kurang tepat karena himpunan anak menjadi daerah asal, seharusnya yang menjadi daerah asal adalah himpunan ayah berdasarkan soal tersebut. Terlihat dari gambar di atas, Responden 6 sebenarnya sudah menjawab dengan tepat pada gambar yang berada disebelah kiri. Ketika dilakukan wawancara, Responden 6 menjelaskan bahwa daerah asalnya adalah himpunan anak sedangkan daerah kawannya merupakan himpunan Ayah. Setelah ditanya apakah yakin dengan jawabannya Responden 6 merasa yakin, dan setelah disuruh menjelaskan hubungan dari diagram yang telah dibuatnya Responden 6 baru menyadari bahwa dia salah dalam meletakkan daerah asal dan daerah hasilnya. Ketika ditanya alasan Responden 6 menjawab seperti itu adalah karena Responden 6 sudah

64 47 merasa yakin dan tidak mengecek kembali jawabannya. Hal ini menunjukan Responden 6 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. (3) Jawaban siswa kelompok tinggi Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.25 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 4 Gambar 4.25 merupakan gambar dari jawaban Responden 7. Responden 7 menjawab dengan benar tentang gambar pada diagram panah tersebut. Responden 7 menempatkan himpunan ayah sebagai daerah asal dan himpunan anak sebagai daerah kawan. Ketika dilakukan wawancara, Responden 7 dapat menjelaskan hasil jawabannya tentang diagram panah tersebut. Hal ini menunjukan bahwa Responden 7 sudah memahami soal dan dapat menggambar diagram panah. Hal ini menunjukan Responden 7 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.

65 48 Gambar 4.26 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 4 Gambar 4.26 merupakan jawaban dari Responden 8. Responden 8 menjawab dengan menggambar diagram panah tetapi jawabnnya kurang tepat karena himpunan anak menjadi daerah asal, seharusnya yang menjadi daerah asal adalah himpunan ayah berdasarkan soal tersebut. Terlihat dari gambar di atas sebenarnya Responden 8 sudah menggambarkan diagram panah dengan tepat pada gambar sebelah kiri tetapi Responden 8 mengganti jawabannya dengan gambar yang berada di sebelah kanan. Hal ini menunjukan bahwa Responden 8 masih merasa ragu dan kurang yakin dalam menjawab soal. Ketika dilakukan wawancara, Responden 8 menjelaskan bahwa daerah asalnya adalah himpunan anak sedangkan daerah kawannya merupakan himpunan Ayah. Setelah ditanya apakah yakin dengan jawabannya Responden 8 merasa yakin, dan setelah disuruh menjelaskan hubungan dari diagram yang telah dibuatnya Responden 8 baru

66 49 menyadari bahwa dia salah dalam meletakkan daerah asal dan daerah hasilnya. Ketika ditanya alasan Responden 8 menjawab seperti itu adalah karena Responden 8 sudah merasa yakin dan tidak mengecek kembali jawabannya. Hal ini menunjukan Responden 8 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika tetapi kurang teliti. Gambar 4.27 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 4 Responden 9 menjawab soal nomor 4 dengan jawaban yang tepat dan benar. Responden 9 menempatkan himpunan Ayah kedalam daerah asal dan himpunan anak kedalam daerah kawan. Ketika dilakukan wawancara, Responden 9 dapat menjelaskan hasil jawabannya. Hal ini menunjukan Responden 9 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. d) Soal nomor 5 Suatu fungsi didefinisikan dengan rumus f(x) = 5 3x dengan daerah asal X = { 3, 2, 1, 0, 1, 2, 3,4}. Buatlah tabel fungsi tersebut!

67 50 (1) Jawaban siswa kelompok rendah Jawaban siswa yang berkemampuan rendah disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.28 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 5 Gambar 4.28 menunjukan jawaban dari Responden 1. Pada soal nomor 5 Responden 1 hanya menjawab halhal yang diketahui dari soal tersebut. Terlihat dari jawabannya Responden 1 belum memahami soal dengan baik. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 tidak memahami cara mengerjakan soal nomor 5 sehingga Responden 1 tidak menjawabnya. Hal ini menunjukan Responden 1 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.29 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 5 Gambar 4.29 menunjukan jawaban dari Responden 2. Pada soal nomor 5 Responden 2 sama sekali

68 51 tidak menjawab soal. Ketika diwawancarai, Responden 2 mengaku tidak mengetahui bagaimana cara menyelesaikan persoalan nomor 5. Hal ini menunjukan bahwa Responden 2 tidak dapat memahami masalah pada soal nomor 5. Hal ini menunjukan Responden 2 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Gambar 4.30 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 5 Gambar 4.30 menunjukan jawaban dari Responden 3, Responden 3 hanya menyebutkan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan dalam lembar jawabnya. Terlihat dari gambar di atas Responden 3 tidak membuat tabel fungsi sesuai dengan perintah pada soal nomor 5 tetapi hampir membuat tabel fungsi walaupun baru membuat garis. Ketika dilakukan wawancara, Responden 3 mengaku tidak mengetahui cara mengerjakan soal nomor 5 sehingga Responden 3 tidak menjawab soal nomor 5 yaitu

69 52 tentang tabel fungsi. Hal ini menunjukan Responden 3 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. (2) Jawaban siswa kelompok sedang Jawaban siswa yang berkemampuan sedang, disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.31 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 5 Gambar 4.31 menunjukan hasil jawaban dari Responden 4, Responden 4 hanya menjawab pasangan berurutan dari fungsi yang tersebut. Responden 4 bahkan tidak menuliskan tentang tabel fungsi. Ketika diwawancarai, Responden 4 tidak mengetahui tentang tebel fungsi sehingga tidak menjawab soal. Hal ini menunjukan Responden 4 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.

70 53 Gambar 4.32 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 5 Gambar 4.32 menunjukan gambar Responden 5. Responden 5 dapat menjawab dan membuat tabel fungsi. Responden 5 juga menjabarkan proses mencari daerah hasilnya, tetapi jawaban Responden 5 masih keliru ketika menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasilnya. Rumus fungsi yang digunakan adalah f(x)=5-3x. Responden 5 menjawab jika x=(-3) maka f(x)=5-3 x (-3) = 2 x (-3) = -6 dan berlaku selanjutnya. Hal tersebut menunjukan bahwa Responden 5 sudah bisa membuat tabel fungsi tetapi masih ada kesalahan dalam proses mencari jawaban atau daerah hasilnya. Ini bisa dikarenakan faktor tidak teliti dalam mengerjakan soal. Ketika diwawancarai, Responden 5 meyakini hasil jawabannya. Hal ini menunjukan Responden 5 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika tetapi kurang teliti dalam menghitung daerah

71 54 hasilnya walaupun masih salah dalam operasi perkaliannya. Gambar 4.33 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 5 Gambar 4.33 merupakan jawaban dari Responden 6. Terlihat dari jawabannya Responden 6 menjawab yang sama seperti Responden 5. Responden 6 dapat membuat tabel fungsi tetapi masih salah dalam proses jawaban yaitu mencari daerah hasil. Dalam mencari daerah hasil, Responden 6 menggunakan rumus fungsi yaitu f(x) = 5-3x dimana Responden 6 menggunakan rumusnya 5-3 = 2 kemudian dikalikan bilangan x. Hal ini menunjukan Responden 6 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika tetapi kurang teliti dalam menghitung daerah hasilnya.

72 55 (3) Jawaban siswa kelompok tinggi Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.34 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 5 Gambar 4.34 menunjukan hasil jawaban dari Responden 7. Terlihat dari gambar tersebut, Responden 7 hanya menuliskan hal-hal yang diketahui dan hal-hal yang ditanyakan. Responden 7 sebenarnya hampir membuat tabel fungsi tetapi Responden 7 masih belum bisa mencari daerah hasil dari fungsi tersebut sehingga masih belum melengkapi tabel fungsi yang dibuatnya. Ketika dilakukan wawancara, Responden 7 mengaku bahwa Responden 7 memang tidak mengetahui bagaimana cara mencari daerah hasilnya. Responden 7 mengatakan masih merasa kebingungan ketika ada rumus fungsi yang digunakan dalam mencari daerah hasil. Hal ini menunjukan Responden 7 belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.

73 56 Gambar 4.35 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 5 Gambar 4.35 menunjukan gambar dari Responden 8. Responden 8 dapat menjawab dan membuat tabel fungsi. Responden 8 juga menjabarkan proses mencari daerah hasilnya, tetapi jawaban Responden 8 masih keliru ketika menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasilnya. Responden 8 menjawab menggunakan rumus fungsi jika x=(-3) maka f(x)=5-3 x 3 = 2 x (-3) = -6. Hal tersebut menunjukan bahwa Responden 8 sudah bisa membuat tabel fungsi tetapi masih ada kesalahan dalam operasi hitungnya. Ketika dilakukan wawancara, Responden 8 meyakini jawabannya, ketika disuruh meneliti kembali Responden menyadari bahwa kesalan pada operasi hitung perkaliannya. Hal ini menunjukan Responden 8 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika tetapi kurang mampu menggunakan rumus fungsi untuk menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 5.

74 57 Gambar 4.36 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 5 Gambar 4.36 menunjukan gambar dari Responden 9. Responden 9 dapat menjawab dan membuat tabel fungsi. Responden 9 juga menjabarkan proses mencari daerah hasilnya, tetapi jawaban Responden 9 masih keliru ketika menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasilnya. Rumus fungsi yang digunakan adalah f(x)=5-3x. Responden 9 menjawab jika x=(-3) maka f(x)=5-3 x (-3) = 2x(-3)=-6 dan berlaku selanjutnya. Hal tersebut menunjukan bahwa Responden 9 sudah bisa membuat tabel fungsi tetapi masih ada kesalahan dalam proses mencari jawaban atau daerah hasilnya. Ketika diwawancarai, Responden 9 hanya tersenyum dan mengaku sudah yakin dengan jawabannya. Hal ini menunjukan Responden 9 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika tetapi kurang memahami cara menggunakan rumus fungsi untuk menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 5.

75 58 2) Indikator 2 Indikator kedua dari kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis adalah menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika dimana siswa dapat menyatakan permasalahan ke dalam model matematika dalam bentuk tertulis. a) Soal nomor 7 Dipasar tradisional, biasa terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli. Agar penjual tidak melihat lagi catatan harga dagangannya setiap kali ada pembeli, maka ia mencatatnya pada setiap kemasan barangnya dengan kata sandi. Penjual tersebut membuat sandi sebagai berikut : a. Berapakah harga barang jika tertulis INAU, TASBO, NUAUO, GAPOO b. Apakah sandi yang harus ditulis untuk menyatakan harga barang Rp ,00 ; Rp ,00 dan Rp (1) Jawaban siswa kelompok rendah Jawaban siswa yang berkemampuan rendah disajikan dalam gambar sebagai berikut :

76 59 Gambar 4.37 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 7 Gambar 4.37 menunjukan gambar dari jawaban Responden 1. Terlihat dari jawaban Responden 1 bahwa Responden 1 belum bisa memahami masalah pada soal nomor 7. Responden 1 hanya menuliskan 1 jawaban pada pertanyaan pertama dan 1 jawaban pada pertanyaan kedua. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 hanya tersenyum ketika ditanya kenapa tidak memberikan jawaban. Ketika Responden 1 diarahkan untuk memberikan jawaban pada soal nomor 7, Responden 1 dapat menyebutkan bahwa jawaban untuk pertanyaan pertama adalah dengan mengganti huruf dengan angka, sedangkan jawaban untuk pertanyaan kedua adalah mengganti angka dengan huruf. Hai ini menunjukan bahwa Responden 1 mampu menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika.

77 60 Gambar 4.38 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 7 Gambar 4.38 menunjukan gambar dari jawaban Responden 2. Terlihat dari jawabannya Responden 2 kurang menguasai permasalahan dari soal nomor 7, karena Responden 2 tidak menjawab dengan urut dan hanya menjawab beberapa pertanyaan. Ketika dilakukan wawancara, Responden 2 menjawab bahwa dia sudah dapat memahami soal dan ketika ditanya tentang jawaban dari soal nomor 7, Responden 2 dapat menjelaskannya dengan benar cara mengerjakan soal nomor 7. Responden 2 masih merasa bingung dalam menjawab soal nomor 7 walaupun dia mengetahui bagaimana cara mengerjakan soal tersebut. Hai ini menunjukan bahwa Responden 2 belum mampu menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika.

78 61 Gambar 4.39 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 7 Gambar 4.39 menunjukan jawaban dari Responden 3, Responden 3 dapat menjawab dengan benar jawaban dari soal nomor 7. Terlihat dari jawaban soalnya, Responden 3 dapat memahami masalah dengan baik pada soal nomor 7. Ketika dilakukan wawancara, Responden 3 dapat menjelaskan bahwa cara menjawab pertanyaan dari nomor 7 adalah dengan mengganti sandi dengan angka dan menggantikan angka dengan huruf sandi yang diketahui. Hai ini menunjukan bahwa Responden 3 mampu menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika. (2) Jawaban siswa kelompok sedang Jawaban siswa yang berkemampuan sedang disajikan dalam gambar sebagai berikut :

79 62 Gambar 4.40 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 7 Gambar 4.40 menunjukan jawaban dari Responden 4, Responden 4 dapat menjawab dengan benar jawaban dari soal nomor 7. Terlihat dari jawaban soalnya, Responden 4 dapat memahami masalah dengan baik pada soal nomor 7. Ketika dilakukan wawancara, Responden 4 dapat menjelaskan bahwa cara menjawab pertanyaan dari nomor 7 adalah dengan mengganti sandi dengan angka dan menggantikan angka dengan huruf sandi yang diketahui. Hai ini menunjukan bahwa Responden 4 mampu menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika. Gamabar 4.41 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 7 Gambar 4.41 menunjukan jawaban dari Responden 5, Responden 5 dapat menjawab dengan benar jawaban

80 63 dari soal nomor 7. Terlihat dari jawaban soalnya, Responden 5 dapat memahami masalah dengan baik pada soal nomor 7. Ketika dilakukan wawancara, Responden 5 dapat menjelaskan bahwa cara menjawab pertanyaan dari nomor 7 adalah dengan mengganti sandi dengan angka dan menggantikan angka dengan huruf sandi yang diketahui. Hai ini menunjukan bahwa Responden 5 mampu menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika. Gambar 4.42 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 7 Gambar 4.42 menunjukan jawaban dari Responden 6, Responden 6 dapat menjawab dengan benar jawaban dari soal nomor 7. Terlihat dari jawaban soalnya, Responden 6 dapat memahami masalah dengan baik pada

81 64 soal nomor 7. Ketika dilakukan wawancara, Responden 6 dapat menjelaskan bahwa cara menjawab pertanyaan dari nomor 7 adalah dengan mengganti sandi dengan angka dan menggantikan angka dengan huruf sandi yang diketahui. Hai ini menunjukan bahwa Responden 6 mampu menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika. (3) Jawaban siswa kelompok tinggi Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.43 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 7 Gambar 4.43 menunjukan jawaban dari Responden 7. Responden 7 menjawab dengan tepat dan

82 65 benar permasalahan pada soal nomor 7. Hal ini menunjukan bahwa Responden 7 sudah memahami permasalahan pada soal nomor 7. Ketika dilakukan wawancara, Responden 7 dapat menjelaskan hasil jawabannya yaitu pada jawaban pertanyaan pertama Responden 7 menjawab dengan mengubah huruf kedalam angka sedangkan jawaban dari pertanyaan kedua adalah mengubah bilangan kedalam huruf. Hai ini menunjukan bahwa Responden 7 mampu menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika. Gambar 4.44 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 7 Gambar 4.44 menunjukan jawaban dari Responden 8. Responden 8 menjawab dengan tepat dan benar permasalahan pada soal nomor 7. Hal ini menunjukan bahwa Responden 8 sudah memahami permasalahan pada soal nomor 7. Ketika dilakukan wawancara, Responden 8 dapat menjelaskan hasil

83 66 jawabannya yaitu pada jawaban pertanyaan pertama Responden 8 menjawab dengan mengubah huruf kedalam angka sedangkan jawaban dari pertanyaan kedua adalah mengubah bilangan kedalam huruf. Hai ini menunjukan bahwa Responden 8 mampu menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika. Gambar 4.45 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 7 Gambar 4.45 menunjukan jawaban dari Responden 9. Responden 9 menjawab dengan tepat dan benar permasalahan pada soal nomor 7. Hal ini menunjukan bahwa Responden 9 sudah memahami permasalahan pada soal nomor 7. Ketika dilakukan wawancara, Responden 9 dapat menjelaskan hasil jawabannya yaitu pada jawaban pertanyaan pertama Responden 9 menjawab dengan mengubah huruf kedalam angka sedangkan jawaban dari pertanyaan kedua adalah mengubah bilangan kedalam huruf. Hai ini menunjukan bahwa Responden 9 mampu menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika.

84 67 b) Soal nomor 8 Pak Hendro adalah pedagang buah di pasar. Pak Hendro menetapkan harga untuk setiap kg buah yang dijualnya. Untuk harga satu kg jeruk adalah Rp ,00 harga 2 kg jeruk adalah Rp ,00, dan harga 5 kg jeruk adalah Rp ,00. a. Tentukan rumus fungsi yang menunjukan permasalah tersebut! b. Berapa harga yang harus dibayar untuk membeli 10 kg jeruk kepada Pak Hendro! (1) Jawaban siswa kelompok rendah Jawaban siswa yang berkemampuan rendah adalah sebagai berikut : Gambar 4.46 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 8 Gambar 4.46 adalah hasil jawaban Responden 1. Responden 1 tidak menjawab sama sekali soal nomor 8. Hal ini menunjukan siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 8. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 menjelaskan bahwa dia lupa dan merasa kebingungan dalam mengerjakan soal. Hai ini

85 68 menunjukan bahwa Responden 1 tidak mampu menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika. Gambar 4.47 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 8 Terlihat dari Gambar 4.47 Responden 2 tidak menjawab sama sekali soal nomor 8. Hal ini menunjukan siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 8. Ketika dilakukan wawancara, Responden 2 mengatakan bahwa dia lupa dan merasa kebingungan dalam mengerjkan soal. Hai ini menunjukan bahwa Responden 2 tidak mampu menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika. Gambar 4.48 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 8 Gambar 4.48 menunjukan hasil jawaban dari Responden 3. Responden 3 tidak menjawab sama sekali soal nomor 8. Hal ini menunjukan siswa tidak dapat

86 69 menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 8. Ketika dilakukan wawancara, Responden 3 mengatakan bahwa dia lupa dan merasa kebingungan dalam mengerjkan soal. Hai ini menunjukan bahwa Responden 3 belum mampu menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika. (2) Jawaban siswa kelompok sedang Jawaban siswa yang berkemampuan sedang, disajikan sebagai berikut : Gambar 4.49 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 8 Terlihat dari Gambar 4.49 Responden 4 tidak menjawab sama sekali soal nomor 8. Hal ini menunjukan siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 8. Ketika dilakukan wawancara, Responden 4 mengatakan bahwa dia lupa dan merasa kebingungan dalam mengerjakan soal. Hai ini menunjukan bahwa Responden 4 belum mampu menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika.

87 70 Gambar 4.50 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 8 Responden kelima menuliskan hal-hal yang diketahui maupun ditanyakan. Responden 5 menjawab pertanyaan pertama yaitu F = ax+ b sedangkan untuk jawaban kedua menjawab Rp ,00. Hal ini terjadi karena Responden 5 tidak mengertahui bagaimana cara mencari rumus fungsi, sedangkan untuk pertanyaan kedua responden hanya menduga jawabannnya adalah seharga Rp ,00. Ketika dilakukan wawancara, Responden 5 menjawab bahwa belum memahani dengan rumus fungsi, apalagi untuk membuat rumus fungsi. Jawaban pertanyaan kedua diadapat dari hasil 5 kg buah dengan harga Rp ,00 sehingga Rp ,00 x 2 menjadi Rp ,00. Gambar 4.51 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 8

88 71 Gambar 4.51 menunjukan jawaban dari Responden 6. Responden 6 tidak menjawab sama sekali soal nomor 8. Hal ini menunjukan siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 8. Ketika dilakukan wawancara, Responden 6 mengatakan bahwa dia lupa dan merasa kebingungan dalam mengerjakan soal. (3) Jawaban siswa kelompok tinggi Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.52 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 8 Terlihat dari gambar diatas, Responden 7 hanya menjawab Rp ,00. Hal ini menunjukan bahwa Responden 7 belum bisa memahami permasalahan pada soal nomor 8. Ketika diwawancarai, Responden 7 menjelaskan bahwa dia belum mengerti dan belum memahami cara membuat fungsi, sedangkan jawaban Rp ,00 ditulis berdasarkan harga 5 kg buah jeruk adalah Rp ,00 sehingga Responden 7 menjawab Rp

89 ,00 + Rp ,00 = Rp ,00 untuk 10 kg jeruk. Gambar 4.53 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 8 Terlihat dari Gambar 4.53 merupakan jawaban Responden 8, Responden 8 menjawab pertanyaan pertama yaitu dengan memasangkan 1 dengan 12, 2 dengan 24 dan 5 dengan 60. Kemungkinan Responden 8 memasangkan harga 1 kg jeruk dengan harga Rp ,00, 2 kg jeruk dengan harga Rp ,00 dan 5 kg dengan harga Rp ,00 karena Responden 2 belum memahami rumus fungsi. Untuk jawaban pertanyaan kedua Responden 8 menuliskan harga 5 kg jeruk Rp ,00 dan menuliskan harga 10 kg jeruk yaitu Rp ,00 x 2 = Rp ,00. Hal ini menunjukan bahwa Responden 8 hanya mencari hasil jawaban melalui harga jeruk yang diketahui bukan berdasarkan penggunaan rumus fungsi. Ketika dilakukan

90 73 wawancara, Responden 8 menjawab belum memahami rumus fungsi. Gambar 4.54 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 8 Terlihat dari Gambar 4.54 yang merupakan jawaban dari Responden 9, Responden 9 menuliskan jawaban pada pertanyaan pertama yaitu membuat tabel fungsi sedangkan pertanyaan kedua Responden 9 langsung menjawab harga 10 kg jeruk adalah Rp ,00. Pada jawaban pertama Responden 9 hanya memasangkan jika harga 1 kg jeruk adalah Rp , harga 2 kg jeruk adalah Rp ,00 dan harga 5 kg jeruk adalah Rp ,00. Hal ini bisa terjadi karena Responden 9 tidak memahami bagaimana cara membuat fungsi. Untuk jawaban pada pertanyaan kedua Responden 9 hanya mengalikan 10 kg dengan harga 1 kg jeruk yaitu Rp ,00. Ketika dilakukan wawancara, Responden 9 memahami bahwa pada soal nomor 8 disuruh membuat rumus fungsi, ketika ditanya tentang rumus fungsi Responden 9 menjawab kurang memahaminya.

91 74 3) Indikator 3 Indikator ketiga dari kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis adalah memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. a) Soal nomor 1 Apa yang kamu ketahui tentang fungsi dan berikan contoh diagram panah suatu fungsi! (1) Jawaban siswa kelompok rendah Jawaban siswa yang berkemampuan rendah adalah sebagai berikut : Gambar 4.55 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 1 Gambar 4.55 menunjukan hasil jawaban siswa dengan kemampuan rendah yaitu Responden 1. Responden 1 menjawab pengertian fungsi yaitu relasi suatu himpunan dalam diagram panah. Hal ini menunjukan bahwa siswa kurang mengungkap dengan benar pengertian dari fungsi karena jawaban responden tidak menyinggung sama sekali pengertian dari fungsi. Untuk contoh diagram panah

92 75 Responden 1 menjawab dengan tepat. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 menjawab dengan yakin jawabannya. Responden 1 mendapatkan hasil jawaban contoh diagram panahnya dengan melihat pada soal nomor 2. Ketika ditanya apakah Responden 1 sudah memahami pengertian fungsi atau belum, Responden 1 terlihat ragu dalam menjawab, dan mengatakan ada beberapa yang belum dipahami. Hal ini menunjukan bahwa Responden 1 belum memahami betul tentang fungsi sehingga belum bisa menjelaskan pengertian fungsi, sehingga Responden 1 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.56 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 1 Gambar 4.56 menunjukan jawaban dari Responden 2, Responden 2 menjawab pengertian fungsi adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x kedalam suatu himpunan. Jawaban Responden 2 belum mengungkap pengertian dari fungsi walaupun sudah

93 76 menyinggung bahwa fungsi adalah suatu relasi. Ketika dilakukan wawancara Responden 2 kebingungan dan tidak dapat menjelaskan pengertian fungsi yang sudah ditulis di lembar jawabnya. Hal ini terjadi karena Responden 2 tidak memahami dan tidak mengetahui dengan pasti pengertian fungsi. Untuk contoh diagram panahnya sendiri Responden 2 menjelaskan bahwa dia melihat pada gambar diagram panah nomor 2, karena pada dasarnya Responden 2 kurang memahami pengertian fungsi. Hal ini menunjukan bahwa Responden 2 hanya mengandalkan ingatannya tentang fungsi tanpa memahami pengertian fungsi sehingga Responden 2 tidak dapat menjawab soal dengan tepat, sehingga menunjukan bahwa Responden 2 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.57 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 1 Gambar 4.57 merupakan hasil jawaban dari Responden 3. Jawaban Responden 3 belum

94 77 mengungkapkan secara jelas pengertian dari fungsi, jawaban tersebut kurang lengkap, tetapi untuk diagram panahnya Responden 3 menjawab dengan benar. Ketika dilakukan wawancara, Responden 3 menjelaskan bahwa dia kurang memahami pengertian fungsi dan dia mengatakan bahwa dia sudah menghafal pengertian fungsi tetapi masih lupa. Untuk diagram fungsi sendiri, Responden 3 menjelaskan gambar diagram fungsi yang didapatnya berasal dari gambar diagram panah pada nomor 2. Responden 3 menjelaskan bahwa dirinya belum memahami pengertian dari fungsi. Hal ini menunjukan bahwa Responden 3 hanya mengandalkan ingatannya tentang pengertian dari fungsi dan menunjukan bahwa Responden 3 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. (2) Jawaban siswa kelompok sedang Jawaban siswa yang berkemampuan sedang, disajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 4.58 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 1

95 78 Terlihat pada Gambar 4.58 responden keempat bernama Responden 4 menjawab pengertian fungsi dengan tepat dan lengkap, tetapi untuk diagram panahnya masih kurang tepat karena arah panah menunjukan dari daerah kawan (himpinan B) bukan berasal dari daerah asal (himpunan A). Jadi tidak ada kesesuaian antara pengertian fungsi dan diagram panah dari fungsi itu sendiri. Ketika diwawancara Responden 4 menjelaskan bahwa dia sudah yakin terhadap jawabannya tentang pengertian fungsi, tetapi belum yakin terhadap jawabannya tentang gambar dari diagram fungsi tersebut. Alasan yang membuat Responden 4 tidak yakin akan gambar fungsi tersebut adalah himpunan dalam diagram panah bukan arah dari diagram panahnya. Ketika ditanya tentang gambarnya dan arah panah dari diagram fungsi tersebut, Responden 4 mengatakan bahwa sudah yakin dengan gambar dan arah diagram panah yang sudah dibuatnya dalam lembar jawab. Responden 4 menjelaskan bahwa gambar tersebut pernah dijelaskan oleh guru sehingga Responden 4 dapat menggambar diagram panah tersebut. Hal ini menunjukan bahwa Responden 4 hanya menghafal gambar dan tidak menerapkan pengertian fungsi kedalam gambar yang dibuatnya Responden 4 belum mampu memberikan

96 79 penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.59 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 1 Responden kelima yaitu Responden 5 menjawab pengertian fungsi dengan kurang tepat dan tidak lengkap, tetapi untuk gambar diagram fungsinya sudah benar. Ketika dilakukan wawancara, Responden 5 tidak menjawab pengertian fungsi dengan lengkap karena Responden 5 merasa kurang belajar sehingga tidak dapat mengigat dengan pasti pengertian fungsi tersebut. Ketika ditanya tentang diagram fungsi, Responden 5 menjelaskan bahwa Responden 5 mengingat gambar dari diagram fungsi yang telah diterangkan oleh guru matematikannya dan meyakini bahwa diagram panah tersebut merupakan diagram panah suatu fungsi. Hal ini menjelaskan bahwa Responden 5 hanya mengandalkan ingatannya tentang diagram fungsi karena Responden 5 tidak memahami pengertian fungsi itu sendiri dan menunjukan bahwa Responden 5 belum mampu memberikan penjelasan, ide,

97 80 konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.60 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 1 Terlihat dari Gambar 4.60 Responden 6 menjawab dengan lengkap pengertian fungsi dan contoh dari diagram panah dari fungsi. Ketika dilakukan wawancara responden menyatakan himpunan A adalah daerah asal sedangkan himpunan B adalah daerah kawan. Responden 6 meyakini gambar dari diagram panah tersebut merupakan gambar dari diagram panah suatu fungsi. Hal tersebut menunjukan bahwa Responden 6 sudah memahami tentang pengertian fungsi dan Responden 6 mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. (3) Jawaban siswa kelompok tinggi Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam gambar sebagai berikut :

98 81 Gambar 4.61 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 1 Terlihat dari Gambar 4.61 Responden 7 menjawab bahwa fungsi adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat pada suatu anggota himpunan B. Responden 7 juga menggambar diagram fungsi dengan benar. Ketika diwawancara, Responden 7 dapat menjelaskan bahwa himpunan A yang dimaksud adalah himpunan daerah asal atau domain dan himpunan B adalah himpunan daerah kawan atau kodomain serta Responden 7 merasa yakin dengan jawabannya. Hal ini menunjukan bahwa Responden 7 mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan.

99 82 Gambar 4.62 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 1 Terlihat dari Gambar 4.62 Responden 8 menjawab bahwa fungsi adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat pada suatu anggota himpunan B. Responden 8 juga menggambar diagram fungsi dengan benar. Ketika dilakukan wawancara, Responden 8 dapat menjelaskan bahwa himpunan A yang dimaksud adalah himpunan daerah asal atau domain dan himpunan B adalah himpunan daerah kawan atau kodomain. Hal ini menunjukan bahwa Responden 8 mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.63 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 1

100 83 Responden 9 menjawab bahwa fungsi adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat pada suatu anggota himpunan B. Responden 9 juga menggambar diagram fungsi dengan benar. Ketika diwawancara, Responden 9 dapat menjelaskan bahwa himpunan A yang dimaksud adalah himpunan daerah asal atau domain dan himpunan B adalah himpunan daerah kawan atau kodomain. Hal ini menunjukan bahwa Responden 9 mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. b) Soal nomor 6 Diketahui A = {2, 3, 4, 5, 6, 7,8} dan B = {4, 7, 10, 13, 16, 19, 22}. Fungsi dari A ke B ditentukan oleh f(a) = 3a - 2. Apakah fungsi tersebut merupakan fungsi korespondensi satu-satu? Jelaskan alasannya! (1) Jawaban siswa kelompok rendah Jawaban siswa yang berkemampuan rendah adalah sebagai berikut :

101 84 Gambar 4.64 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 6 Berdasarkan Gambar 4.64, Responden 1 tidak menjawab sama sekali, terlihat bahwa mereka kurang memahami materi fungsi. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 mengaku belum memahami pengertian dari korespondensi satu-satu. Hal ini menunjukan bahwa Responden 1 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.65 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 6 Berdasarkan jawaban tersebut, Responden 2 tidak menjawab sama sekali, terlihat bahwa Responden 2 kurang memahami materi fungsi. Ketika diwawancari Responden 2 mengaku belum memahami pengertian dari korespondensi satu-satu. Responden 2 hanya terdiam dan ketika ditanya tentang korespondensi satu-satu Responden

102 85 2 benar-benar tidak mengetahuinya sehingga tidak bisa menyelesaikan persoalan nomor 5. Hal ini menunjukan bahwa Responden 2 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.66 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 6 Berdasarkan Gambar 4.66 merupakan jawaban dari Responden 3, dia tidak menjawab sama sekali, terlihat bahwa Responden 3 kurang memahami materi fungsi. Ketika diwawancari Responden 3 mengaku belum memahami pengertian dari korespondensi satu-satu. Hal ini menunjukan bahwa Responden 3 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. (2) Jawaban siswa kelompok sedang Jawaban siswa yang berkemampuan sedang, disajikan sebagai berikut :

103 86 Gambar 4.67 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 6 Gambar 4.52 menunjukan gambar dari Responden 4. Responden 4 menjawab pengertian korespondensi satu-satu dengan kurang tepat, cenderung Responden 4 tidak bisa membuat kalimat yang baik tentang pengertian korespondensi satu-satu. Ketika dilakukan wawancara, Responden 4 mengaku sudah yakin dengan jawabannya, tetapi Responden 4 mengaku belum memahami korespondensi satu-satu sepenuhnya. Hal ini menunjukan bahwa Responden 4 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gamabar 4.68 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 6 Gambar 4.68 menunjukan hasil jawaban dari Responden 5. Terlihat dari gambar tersebut Responden 5 hanya menjelaskan hal-hal yang diketahui dan hal-hal

104 87 yang ditanyakan. Responden 5 tidak menjawab sama sekali apakah relasi tersebut merupakan korespondensi satu-satu atau bukan, bahkan Responden 5 tidak menjabarkan proses untuk mencari daerah hasil pada fungsi tersebut. Ketika dilakukan wawancara, Responden 5 tidak memahami pengertian dari korespondensi satusatu sehingga tidak bisa menyelesaikan soal nomor 6. Responden 5 mengaku dia belum belajar sehingga tidak memahami korespondensi satu-satu. Hal ini menunjukan bahwa Responden 5 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.69 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 6 Gambar 4.69 menunjukan hasil jawaban dari Responden 6. Terlihat dari gambar diatas Responden 6 hanya menjelaskan hal-hal yang diketahui dan hal-hal yang ditanyakan. Responden 6 tidak menjawab sama

105 88 sekali apakah relasi tersebut merupakan korespondensi satu-satu atau bukan, bahkan Responden 6 tidak menjabarkan proses untuk mencari daerah hasil pada fungsi tersebut. Ketika dilakukan wawancara, Responden 6 hanya terdiam ketika ditanya tentang korespondensi satu-satu. Hal ini menunjukan bahwa Responden 6 belum memahaminya dan menunjukan bahwa Responden 6 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. (3) Jawaban siswa kelompok tinggi Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi adalah sebagai berikut : Gambar 4.70 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 6 Gambar 4.70 menggambarkan jawaban Responden 7 nomor 6. Terlihat dari gambar di atas

106 89 Responden 7 tidak mengetahui pengertian dari fungsi korespondensi satu-satu. Bahkan Responden 7 tidak menjabarkan proses mencari daerah hasil dari relasi tersebut. Ketika dilakukan wawancara, Responden 7 hanya asal menjawab dalam menyelesaikan soal nomor 6. Hal ini menunjukan bahwa Responden 7 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.71 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 6 Gambar 4.71 merupakan jawaban dari Responden 8. Terlihat dri jawabannya Responden 8 hampir menjawab dengan benar pengertian dari korespondensi satu-satu walaupun jawabannya masih kurang lengkap. Ketika diwawancarai, Responden 8 menjawab dengan caranya sendiri dan tidak menggunakan rumus fungsi yang ada

107 90 dalam soal untuk mencari daerah hasilnya. Ketika dilakukan wawancara, Responden 8 hanya menjelaskan bahwa Responden 8 hanya memasangkan bilangan pada soal tersebut. Hal ini menunjukan bahwa Responden 8 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Gambar 4.72 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 6 Gambar 4.72 menunjukan hasil jawaban Responden 9. Terlihat dari gambar di atas Responden 9 tidak mengetahui pengertian dari fungsi korespondensi satu-satu. Bahkan Responden 9 tidak menjabarkan proses mencari daerah hasil dari relasi tersebut. Ketika dilakukan wawancara, Responden 9 merasa kebingungan sehingga asal dalam memberikan jawaban pada nomor 6. Hal ini menunjukan bahwa Responden 9 belum mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi

108 91 matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis maupun lisan. Setelah melakukan penyajian data, tahap selanjutnya adalah uji keabsahan data. Uji keabsahan daya yang digunakan dalam penelitian ini adalam menggunakan triangulasi. Teknik triangulasi untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh melalui tes, kemudian dicek menggunakan wawancara serta dilengkapi dengan dokumentasi. Berikut ini adalah tabel uji keabsahan data. Tabel 4.2 Hasil Triangulasi kemampuan komunikasi matematis siswa Kelompok Hasil Tes Wawancara R1 Hasil jawaban Responden 1 menunjukan bahwa Responden 1 belum bisa menjawab semua soal dengan benar sehingga belum bisa menguasai semua indikator kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam Ketika dilakukan wawancara Responden 1 tidak bisa menjelaskan hasil jawaban sehingga belum bisa menguasai semua indikator kemampuan komunikasi matematis secara tertulis menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan Dokumentasi ( Nilai UAS 1) Nilai Ulangan Semester 1 Responden 1 adalah 67, hal ini sesuai dengan tes kemampuan komunikasi yaitu pada kelompok rendah Kesimpulan Data konsisten serta dapat dipercaya.

109 92 ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis. peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis R E N D A H R2 Hasil jawaban Responden 2 menunjukan bahwa Responden 2 belum bisa menjawab semua soal dengan benar sehingga belum bisa menguasai semua indikator kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan Ketika dilakukan wawancara, Responden 2 tidak bisa menjelaskan hasil jawabannya karena tidak menguasai indikator kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, Nilai Ulangan Semester 1 Responden 2 adalah 70, hal ini sesuai dengan tes kemampuan komunikasi yaitu pada kelompok rendah Data konsisten serta dapat dipercaya.

110 93 penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis R3 Hasil jawaban Responden 3 menunjukan bahwa Responden 3 hanya menjawab sebagian soal dengan benar yaitu pada soal nomor 7 sehingga belum bisa menguasai semua indikator kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Saat wawancara Resonden 3 hanya dapat menjelaskan hasil jawaban soal nomor 7 sehingga tidak dapat memenuhi ketiga indikator kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Nilai Ulangan Semester 1 Responden 3 mendapat nilai 67, hal ini sesuai dengan tes kemampuan komunikasi yaitu pada kelompok rendah Data konsisten serta dapat dipercaya.

111 94 S E D A N G R4 Hasil jawaban Responden 4 menunjukan bahwa Responden 4 hanya menjawab sebagian soal dengan benar yaitu pada indikator 2 soal nomor 7 sehingga belum bisa menguasai semua indikator kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Saat wawancara Responden 4 hanya dapat menjelaskan hasil jawaban nomor 1, nomor 6 dan nomor 7. Hal ini menunjukan Responden 4 belum menguasai masing-masing indikator kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Nilai UAS Responden 4 adalah 70, hal ini sesuai dengan tes kemampuan komunikasi yaitu pada kelompok rendah Data konsisten serta dapat dipercaya. R5 Hasil jawaban Responden 5 menunjukan bahwa Responden 5 hanya menjawab sebagian soal Saat wawancara Responden 5 dapat menjelaskan hasil jawaban soal nomor 2 dan nomor 3 Nilai UAS Responden 5 mendapat nilai 75, hal ini sesuai dengan tes kemampuan Data konsisten serta dapat dipercaya.

112 95 dengan benar yaitu pada indikator 1 soal nomor 5 dan indikator 2 soal nomor 7 dan 8 walaupun kurang lengkap sehingga Responden 5 hanya bisa menguasai maksimal 2 indikator yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika serta nomor 5, nomor 7 dan nomor 8, sehingga Responden 5 dapat menguasai 2 indikator yaitu menyatakan gambar, tabel dan grafik kedalam ide-ide matematika serta menyatakan peristiwa seharihari kedalam simbol-simbol matematika. komunikasi yaitu pada kelompok sedang R6 Hasil jawaban Responden 6 menunjukan bahwa Responden 6 hanya menjawab sebagian soal dengan benar yaitu pada indikator 1 soal nomor 2 dan nomor 5 serta indikator 3 soal nomor 1, dan pada indikator 2 soal nomor 7 dan 8 walaupun jawabannya kurang lengkap sehingga Saat wawancara responden mampu menjelaskan jawabannya dengan baik. Responden dapat menjelaskan semua hasil jawabannya walaupun ada kekeliruan pada jawaban soal nomor 3, 4 dan 5. Hal ini menunjukan bahwa Responden 6 mampu Nilai UAS Responden 6 mendapat nilai 78, hal ini sesuai dengan tes kemampuan komunikasi yaitu pada kelompok sedang Data konsisten serta dapat dipercaya.

113 96 Responden 6 sudah bisa menguasai indikator menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika memenuhi indikator menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika R7 Hasil jawaban Responden 7 menunjukan bahwa Responden 7 hanya menjawab sebagian soal dengan benar yaitu pada indikator 1 soal nomor 4. Pada indikator 2 soal nomor 7 dan nomor 8, pada indikator 3 soal nomor 1 sehingga Responden 7 sudah bisa menguasai minimal dua indikator pada kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam Saat wawancara responden mampu menjelaskan jawabannya walaupun ada beberapa jawaban Responden 7 yang masih salah, sehingga Responden 7 sudah bisa menguasai minimal dua indikator pada kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau Nilai UAS Responden 7 mendapat nilai 78, hal ini sesuai dengan tes kemampuan komunikasi yaitu pada kelompok sedang Data konsisten serta dapat dipercaya.

114 97 ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika simbol matematika T I N G G I R8 Hasil jawaban Responden 8 menunjukan bahwa Responden 8 hanya menjawab sebagian soal dengan benar yaitu pada indikator 1 soal nomor 2 dan nomor 5, indikator kedua soal nomor 7 dan 8 serta indikator 3 yaitu soal nomor 1 dan 6 walaupun masih salah pada soal nomor 6, sehingga Responden 8 sudah bisa menguasai ketiga indikator pada kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan Saat wawancara responden mampu menjelaskan semua jawaban nomor 3, nomor 6 sehingga Responden 8 mampu menguasai semua indikator yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Nilai UAS Responden 8 mendapat nilai 82, hal ini sesuai dengan tes kemampuan komunikasi yaitu pada kelompok tinggi Data konsisten serta dapat dipercaya.

115 98 peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis R9 Hasil jawaban Responden 9 menunjukan bahwa Responden 9 hanya menjawab sebagian soal dengan benar yaitu pada indikator 1 soal nomor 2, 4 dan 5. Indikator 2, Responden 9 bisa menjawab soal nomor 7 dan hampir bisa menjawab soal nomor 8 serta pada indikator 3 Responden 9 bisa menjawab soal nomor 1 walaupun masih salah pada jawaban soal nomor 6 sehingga Responden 9 sudah bisa menguasai semua indikator pada Saat wawancara Responden 9 mampu menjelaskan hasil jawabannya dengan baik walaupun ada kesalahan pada hasil jawaban soal nomor 6 dan 8 karena kesalahan Responden 9 kurang memahami rumus fungsi sehingga Responden 8 mampu menguasai semua indikator yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari bahasa kedalam atau Nilai UAS Responden Responden 9 mendapat nilai 98, hal ini sesuai dengan tes kemampuan komunikasi yaitu pada kelompok tinggi Data konsisten serta dapat dipercaya.

116 99 kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis simbol matematika dan memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Keterangan : R 1 : Responden 1 R 2 : Responden 2 R 3 : Responden 3 R 4 : Responden 4 R 5 : Responden 5 R 6 : Responden 6 R7 : Responden 7 R 8 : Responden 8 R 9 : Responden 9

117 100 c. Conclusion Drawing/ Verivication (Kesimpulan) Tabel 4.3 Hasil Kesimpulan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelompok Hasil Tes Wawancara Kesimpulan Indikator 1 : Responden tidak dapat menjawab dengan benar soal nomor 2, 3, 4 dan 5 sehingga ketiga responden tidak dapat menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ideide matematika. Responden tidak dapat menjelaskan hasil jawabannya dengan benar sehingga tidak dapat menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika. Responden dengan kategori rendah memiliki kemampuan komunikasi matematis secara tertulis kurang baik karena belum bisa menguasai semua indikator dari kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis. Rendah Indikator 2 : Dari hasil jawaban soal nomor 7 dan 8 hanya Responden 3 yangmenjawab dengan benar soal nomor 7 sehingga ketiga responden tidak dapat menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika Indikator 3 : Hasil jawaban responden kelompok rendah menunjukan tidak ada yang menjawab dengan benar soal nomor 1 dan 6 sehingga Responden tidak dapat menjelaskan hasil jawabannya dengan benar sehingga tidak dapat menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika Responden tidak dapat menjelaskan hasil jawabannya dengan benar sehingga tidak dapat memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan

118 101 ketiga responden tidak dapat memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Indikator 1 : Responden 5 dan Responden 6 dapat menjawab soal nomor 2 dan 5 sehingga responden dapat menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Responden dapat menjelaskan hasil jawabannya dengan benar sehingga responden dapat menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika Responden dengan kategori sedang memiliki kemampuan komunikasi matematis secara tertulis cukup baik walaupun masih banyak soal yang belum dikuasai dan maksimal hanya bisa menguasai 2 indikator. Sedang Indikator 2 : Responden 4, 5 dan 6 dapat menjawab soal nomor 7 dan Responden 7 dan 8 dapat menjawab soal nomor 8 walaupun masih keliru pada rumus fungsi, sehingga ketiga responden dapat menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika Indikator 3 : Terlihat dari hasil jawaban ketiga responden, hanya Responden 6 yang mampu menjawab dengan tepat soal Responden dapat menjelaskan hasil jawabannya dengan benar sehingga dapat memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Responden tidak dapat menjelaskan hasil jawabannya dengan benar sehingga tidak dapat memberikan penjelasan, ide,

119 102 nomor 1 sehingga ketiga responden tidak dapat memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Indikator 1 : Terlihat dari jawaban ketiga responden Responden 7 dapat mengerjakan soal nomor 4, Responden 8 dapat mengerjakan soal nomor 2, 3 dan 5 sedangkan Responden 9 dapat menjawab dengan benar soal nomor 2, 4 dan 5 sehingga ketiga responden dapat menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis Responden dapat menjelaskan hasil jawabannya dengan benar sehingga responden dapat menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika Responden kelompok tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis yang baik walaupun masih ada beberapa soal yang belum diselesaikan karena belum menguasai sepenuhnya materi fungsi Tinggi Indikator 2 : Hasil jawaban siswa menunjukan Responden 7, Responden 8 dan Responden 9 dapat menjawab dengan benar soal nomor 7 dan soal nomor 8. Pada soal nomor 8 ketiga responden kurang menguasai rumus fungsi Responden dapat menjelaskan hasil jawabannya dengan benar sehingga responden dapat menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika

120 103 sehingga belum menjawab dengan tepat. Ketiga responden dapat menyatakan peristiwa seharihari kedalam bahasa atau simbol matematika Indikator 3 : Responden 7, Responden 8 dan Responden 9 dapat menjawab soal nomor 1 dengan tepat dan benar sedangkan soal nomor 6 ketiga responden belum menjawab dengan tepat karena kurang memahami pengertian korespondensi satu-satu, sehingga ketiga responden dapat memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis. Responden dapat menjelaskan hasil jawabannya dengan benar sehingga responden dapat dapat memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis. B. Pembahasan Analisis dilakukan pada setiap langkah dan proses jawaban siswa disesuaikan dengan materi fungsi. Terdapat 3 kelompok siswa yang terdiri dari kelompok tinggi, sedang dan rendah. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing indikator :

121 104 a. Analisis siswa berkemampuan komunikasi rendah Berdasarkan jawaban 3 siswa yang termasuk dalam kategori siswa yang memiliki kemampuan rendah dari 8 soal yang diberikan dapat diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Indikator 1 Indikator kemampuan komunikasi siswa yang pertama adalah menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika. Soal yang digunakan untuk mengukur indikator yang pertama adalah soal nomor 2, 3, 4, dan 5. Berdasarkan hasil jawaban ketiga responden, Responden 1 dapat menjawab dengan benar soal nomor 2, tetapi untuk soal nomor 3, 4 dan 5 Responden 1 tidak dapat menjawab soal tersebut. Responden 1 bahkan tidak menuliskan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan pada lembar jawabnya dan menjawab dengan caranya sendiri. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 bisa menjelaskan jawaban nomor 2 tetapi untuk soal nomor 3, 4 dan 5 Responden 1 hanya bisa diam dan tersenyum karena memang tidak mengetahui cara menyelesaikan soal tersebut. Hal serupa terjadi pada Responden 2, untuk soal nomor 2 Responden 2 menjawab kurang lengkap yaitu pada bagian daerah hasil (range). Untuk soal nomor 3 Responden 2 hanya menjawab dengan caranya sendiri dan bukan jawaban yang diharapkan,

122 105 sedangkan soal nomor 4, Responden 2 belum bisa mengetahui bagaimana cara membuat diagram fungsi yang benar. Untuk nomor 5, Responden 2 tidak menjawab soal bahkan tidak menuliskan halhal yang diketahui maupun hal-hal yang ditanyakan. Responden 3 menjawab soal sama seperti Responden 2. Ketika dilakukan wawancara, Responden ke 2 dan Responden 3 sama sekali tidak memahami bagaimana cara mengerjakan soal tersebut. Hal ini menunjukan bahwa siswa dengan kemampuan rendah kurang menguasai indikator 1 yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika. 2. Indikator 2 Indikator kemampuan komunikasi siswa yang kedua adalah menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika. Soal yang memuat indikator kedua adalah nomor 7 dan nomor 8. Responden 1 dan Responden 2 masih merasa kebingungan dalam menjawab soal nomor 7 bahkan tidak menjawab sama sekali soal nomor 8. Responden 3 dapat menjawab soal nomor 7 dan bahkan dapat menjelaskan jawabannya dengan tepat, tetapi Responden 3 tidak dapat menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 8. Keitka dilakukan wawancara Responden 1 dan Responden 2 belum memahami materi tersebut dan merasa belum bisa memecahkan persoalan pada soal tersebut. Hal ini menunjukan bahwa siswa dengan kemampuan rendah rata-rata belum mampu

123 106 menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika. 3. Indikator 3 Indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang ketiga adalah memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis ataupun lisan. Soal yang mencakup indikator ketiga adalah soal nomor 1 dan nomor 6. Berdasarkan jawaban siswa pada kelompok rendah, ketiga responden kurang bisa menjelaskan pengertian fungsi dengan lengkap, sedangkan untuk nomor 6 semua responden tidak menjawab karena belum memahami pengertian korespondensi satu-satu. Ketika dilakukan wawancara ketiga responden tidak dapat menjelaskan dan menyelesaikan soal tersebut. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata siswa dengan kemampuan rendah belum bisa memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis ataupun lisan b. Analisis siswa berkemampuan komunikasi sedang 1. Indikator 1 Indikator kemampuan komunikasi siswa yang pertama adalah menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika. Soal yang digunakan untuk mengukur indikator yang pertama adalah soal nomor 2, 3, 4, dan 5. Berdasarkan hasil

124 107 jawaban ketiga responden, Responden 4 dapat menjawab dengan benar soal nomor 2, tetapi masih ada kesalahan dalam menjelaskan daerah hasil (range). Untuk soal nomor 3 Responden 1 menggambar grafik fungsi dengan benar tetap tidak ada proses dalam hasil jawaban tersebut. Pada soal nomor 4 dan 5 Responden 1 tidak dapat menjawab soal tersebut. Responden 4 bahkan tidak menuliskan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan pada lembar jawabnya. Responden 5 menjawab soal nomor 2 dengan jawaban yang benar dan lengkap. Untuk soal nomor 3 Responden 5 hanya menjelaskan hal-hal yang diketahui dan hal-hal yang ditanyakan, dan tidak menggambar garfik fungsi tetapi ketika dilakukan wawancara Responden 5 dapat menjelaskan cara membuat grafik fungsi berdasarkan permasalahan pada nomor 3. Untuk soal nomor 4 dan nomor 5, Responden 5 belum bisa mengetahui bagaimana cara membuat diagram fungsi dengan benar, sehingga responden hanya menjawab tetapi masih keliru. Responden 6 menjawab soal sama seperti responden 4. Pada soal nomor 2 Responden 6 menjawab soal dengan benar, tetapi pada sola nomor 3, 4 dan 5 Responden 6 menjawab tetapi masih keliru dalam hasil jawabannya, responden 5 kurang memperhatikan ketelitian pada akhir jawaban. Hal ini menunjukan bahwa siswa dengan kemampuan sedang dapat menguasai indikator 1 yaitu

125 108 menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika. 2. Indikator 2 Indikator kemampuan komunikasi siswa yang kedua adalah menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika. Soal yang memuat indikator kedua adalah nomor 7 dan nomor 8. Responden 4 dapat menjawab dengan lengkap soal nomor 7, sedangkan untuk soal nomor 8 responden 4 tidak menjawab permasalahan pada soal. Responden 5 menjawab dengan bengan benar dan lengkap pada soal nomor 7, tetapi untuk soal nomor 8 masih terdapat kekeliruan pada lembar jawabannya dimana responden hanya menjawab dengan caranya sendiri bukan berdasarkan jawaban yang diharapkan yaitu membuat rumus fungsi. Responden 6 menjawab sama seperti Responden 5 yaitu dapat menyelesaikan dengan tepat soal nomor 7 tetapi belum dapat menyelesaikan soal nomor 8 dengan tepat. Hal ini menunjukan bahwa siswa dengan kemampuan sedang rata-rata belum mampu menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika. 3. Indikator 3 Indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang ketiga adalah memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis ataupun

126 109 lisan. Soal yang mencakup indikator ketiga adalah soal nomor 1 dan nomor 6. Berdasarkan jawaban siswa pada kelompok sedang, Responden 4 bisa menjawab soal nomor 1 yaitu menjelaskan pengertian fungsi dengan kata-katanya sendiri tetapi kurang tepat dalam menggambarkan contoh dari diagram panah fungsi, sedangkan untuk soal nomor 6 Responden 4 dapat menjawab dengan tepat, walaupun kurang proses jawaban pada soal. Responden 5 belum dapat menjawab soal nomor 6 dan nomor 1. Pada soal nomor 1 responden tidak menjelaskan pengertian fungsi, tetapi hanya menggambar diagram fungsi. Pada soal nomor 6 responden tidak menjawab tetapi hanya menuliskan hal-hal yang diketahui dan hal-hal yang ditanyakan, dikarenakan Responden kurang memahami pengertian fungsi. Responden 6 dapat menjawab pertanyaan nomor 1 dengan tepat, Responden 6 tersebut menjelaskan pengertian dari fungsi dengan bahasanya sendiri dan menggambarkan diagram fungsi. Pada soal nomor 6, responden tidak menjawab permasalahan dalam soal, responden hanya menuliskan hal-hal yang diketahui dan hal-hal yang ditanyakan. Hal ini dikarenakan responden kurang memahami pengertian korespondensi satu-satu. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata siswa dengan kemampuan sedang rata rata mampu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis ataupun lisan.

127 110 c. Analisis siswa berkemampuan komunikasi tinggi 1. Indikator 1 Indikator kemampuan komunikasi siswa yang pertama adalah menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika. Soal yang digunakan untuk mengukur indikator yang pertama adalah soal nomor 2, 3, 4, dan 5. Berdasarkan hasil jawaban ketiga responden, responden 7 menjawab soal nomor 2 masih kurang tepat yaitu ketika menentukan daerah hasil (range). Pada nomor 3, responden menggambar grafik fungsi dengan caranya sendiri dan bukan merupakan jawaban yang diharapkan, responden mengaku bahwa belum mengetahui bagaimana cara menggambar grafik fungsi dengan tepat. Pada soal nomor 4 responden dapat menjawab dengan tepat bahkan menjelaskannya, sedangkan untuk soal nomor 5 responden hanya menjelaskan halhal yang diketahui dan hal-hal yang ditanyakan, karena responden merasa kebingungan dalam menjawab soal. Responden 8 dapat menjawab pertanyaan pada soal nomor 2, 3, 4 dan 5. Untuk soal nomor 2 responden dapat menjawabnya dengan tepat, sedangkan untuk nomor 3 responden dapat menjelaskan proses jawabannya dengan tepat tetapi untuk grafik fungsinya masih belum jelas dan belum tepat. Pada soal nomor 4 responden sudah menggambarkan diagram panah tetapi masih keliru dalam penempatan daerah asal dan daerah kawannya. Pada

128 111 soal nomor 5 responden menjawab sama halnya pada nomor 4, yaitu responden dapat membuat tabel fungsi tetapi kurang teliti dalam mengerjakan proses jawaban nomor 5. Responden terakhir yaitu responden 9 dapat menjawab dengan tepat soal nomor 2 yaitu menjelaskan pengertian fungsi dan menggambar diagram fungsi dengan tepat. Pada soal nomor 3 responden hanya menggambar grafik fungsi tanpa menyertakan proses jawabannya, hal ini dikarenakan responden masih merasa kebingungan dalam menggambar grafik fungsi. Pada nomor 4 responden menjawab dengan tepat yaitu menggambar diagram panah sesuai persoalan pada soal nomor 4, sedangkan soal nomor 5 responden menjawab soal dan dapat menggambar tabel fungsi tetapi kurang teliti dalam menyelesaikan proses jawaban pada soal nomor 5 tersebut. Hal ini menunjukan bahwa siswa dengan kemampuan tinggi dapat menguasai indikator 1 yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika. 2. Indikator 2 Indikator kemampuan komunikasi siswa yang kedua adalah menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika. Soal yang memuat indikator kedua adalah nomor 7 dan nomor 8. Ketiga responden menunjukan hasil jawaban yang tidak jauh berbeda, ketiga responden menjawab dengan

129 112 lengkap dan benar untuk soal nomor 7, sedangkan untuk nomor 8 ketiga responden menjawab dengan cara masing-masing dan bukan jawaban yang diharapkan. Ketiga responden ini tidak menjawab berdasarkan membuat rumus fungsi karena mereka masih belum bisa memahami dan membuat rumus fungsi. Hal ini menunjukan bahwa siswa dengan kemampuan sedang rata-rata belum mampu menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika serta menunjukan bahwa siswa dengan kemampuan tinggi rata-rata belum mampu menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika. 3. Indikator 3 Indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang ketiga adalah memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis ataupun lisan. Soal yang mencakup indikator ketiga adalah soal nomor 1 dan nomor 6. Pada soal nomor 1, ketiga responden dapat menjelaskan pengertian fungsi dan diagram fungsi dengan tepat. Pada nomor 6 ketiganya menjawab tetapi jawabannya masih keliru dan ketiganya hanya menjawab sesuai caranya sendiri bukan berdasarkan jawaban yang diharapkan. Hal ini terjadi karena sebagian siswa memang belum memahami pengertian korespondensi satu-satu, sehingga menunjukan bahwa siswa dengan kemampuan tinggi rata - rata mampu memberikan

130 113 penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis ataupun lisan. d. Analisis perbandingan jawaban siswa Dari hasil jawaban yang didapat, terlihat beberapa perbandingan yaitu Responden 6 yang berasal dari kelompok sedang mempunyai jawaban yang lebih baik dibandingkan Responden 7 yang berasal dari kelompok tinggi. Pada soal 2 dan 4 Responden 6 menjawab lebih unggul dibandingkan Responden 7. Responden 6 lebih bisa memahami masalah dan dapat menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika dibandingkan dengan Responden 7 yang berasal dari kemampuan tinggi. Terlihat dari jawaban Responden 6 bisa menyelesaikan soal nomor 2 dengan baik dan bisa menjelaskannya, sedangkan Responden 7 belum memahami dengan benar jawaban soal nomor 2. Pada soal nomor 4, Responden 7 sama sekali tidak membuat tabel fungsi, berbeda dengan Responden 6 yang dapat membuat tabel fungsi walaupun cara menggunakan rumus fungsi masih salah. C. Temuan temuan Berdasarkan uraian di atas diperoleh beberapa temuan-temuan antara lain sebagai berikut : 1. Diduga pemahaman siswa terhadap materi fungsi mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis.

131 114 Dugaan tersebut diperoleh berdasarkan hasil dari jawaban siswa yang berasal dari kelompok berkemampuan komunikasi rendah, sedang maupun tinggi. Banyak dari siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal materi fungsi. Hal ini dikarenakan siswa tidak memahami materi fungsi, dan penjelasan bahwa pembelajaran materi fungsi hanya diajarkan dalam waktu yang singkat karena keterbatasan waktu dan terlalu banyak materi yang harus diajarkan oleh guru. 2. Diduga siswa belum bisa mengoprasikan rumus fungsi secara baik sehingga berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis secara tertulis. Dugaan tersebut diperoleh berdasarkan hasil jawaban siswa yang dari kemampuan sedang maupun tinggi dalam mengerjakan soal. Siswa dari kelompok tinggi dan sedang dapat memahami masalah tetapi banyak dari siswa tidak memahami dengan baik pengoprasian rumus fungsi.

132 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Karanglewas tahun ajaran 2014/ 2015 sebagai berikut : 1. Responden dengan kemampuan komunikasi pada kelompok rendah kurang mampu dalam memenuhi ketiga indikator kemampuan komunikasi matematis siswa. Terlihat dari jawaban ketiga responden yang tidak menjawab dengan lengkap pengertian fungsi maupun korespondensi satu-satu serta kurang tepat dalam membuat grafik, diagram serta tabel fungsi. Hal ini juga terjadi pada soal cerita yang diberikan ketiga responden kurang bisa menjawab persoalan dalam soal cerita tersebut. 2. Responden dengan kemampuan komunikasi pada kelompok sedang dapat memahami masalah dengan baik. Responden dapat menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika terlihat dari jawaban responden pada soal nomor 2, 3, 4 dan 5, walaupun responden masih ada yang menjawab dengan keliru karena kurang ketelitian. Untuk indikator kedua yaitu menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika, responden dapat menjawab persoalan nomor 7 tetapi sebagian besar responden belum bisa mengerjakan soal nomor 8 karena 115

133 116 kurang memahami rumus fungsi. Untuk indikator terakhir yaitu memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis, indikator ini ditunjukan dengan soal nomor 1 dan 6. Responden masih keliru dalam menentukan jawaban nomor 1 yaitu tentang pengertian fungsi, masih banyak yang salah dalam menjelaskan pengertian fungsi, sedangkan nomor 6 kebanyakan responden tidak menjawab karena belum memahami pengertian korespondensi satu-satu. Oleh karena itu, responden dengan kemampuan komunikasi pada kelompok sedang maksimal memenuhi dua indikator yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika dan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika. 3. Responden dengan kemampuan komunikasi pada kelompok tinggi dapat memahami masalah dengan baik. Responden dapat menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika terlihat dari jawaban responden pada soal nomor 2, 3, 4 dan 5, responden responden menjawab dengan benar walaupun ada beberapa jawaban yang masih keliru karena kurangnya ketelitian dan pemahaman tentang materi fungsi. Responden juga dapat menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika, terlihat pada jawaban sol nomor 7 responden menjawab dengan benar. Untuk soal nomor 1 responden menjawab dengan tepat, tetapi untuk nomor 6 responden kurang menguasai materi sehingga masih ada beberapa yang salah dalam mengerjakakan. Untuk nomor 8,

134 117 responden juga menjawab walaupun dengan caranya sendiri karena responden belum terlalu memahami persoalan tentang membuat rumus fungsi. Oleh karena itu responden dengan kemampuan komunikasi kelompok tinggi sebagian besar mampu menguasai ketiga indikator. B. Saran Penelitian tentang analisis kemampuan komunikasi matematis responden dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya berdasarkan temuan-temuan yang telah diperoleh. Peneliti juga berharap penelitian ini bisa menjadi bahan referensi bagi guru untuk dapat meningkatkan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan responden sehingga dapat menunjang pembelajaran yang baik.

135 118 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Ontario Capacity Building Series. Tersedia pada Diakses pada tanggal 08 September 2014 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum Jakarta : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Komaruddin Ensiklopedia Manajemen. Bandung : Alumni.. Mahmudi, Ali Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal MIPMIPA UNHALU Vol.8 no 1. Tersedia pada 8%20_Komunikasi%20dlm%20Pembelajaran%20Matematika_.pdf. Diakses tanggal 30 Agustus Majid, Abdul Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. National Council of Teacher of Mathematics Principles and Standards for School Mathematics. Reston VA : NCTM. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Shadiq, Fajar Kemahiran Matematika (Diklat Instruktur Pengembangan Matematika SMA Jenjang Lanjut). Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

136 119 LAMPIRAN

137 120 Lampiran A : 1. Silabus 2. Kisi-kisi soal tes 3. Soal tes 4. Pedoman penilaian 5. Pedoman penskoran 6. Pedoman wawancara

138 121 SILABUS KURIKULUM 2013 SMP NEGERI 2 KARANGLEWAS Satuan Pendidikan : SMP/ MTs Kelas : VIII ( Delapan ) Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawan, peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah kongkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori. Kompetensi Dasar 3.5 Menyajikan fungsi dalam berbagai bentuk relasi, pasangan berurut, rumus fungsi, tabel, grafik, dan Materi Pembelajaran Fungsi Kegiatan Pembelajaran Mengamati Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan fungsi Penilaian Sikap: Observasi Mengamati ketelitian dan rasa ingin tahu dalam Alokasi Waktu Sumber Belajar 10 JP Buku teks matematika Kelas VIII Kemdikbud,

139 122 diagram 4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah nyata Mencermati beberapa relasi yang terjadi diantara dua himpunan Mencermati ciri-ciri suatu fungsi dari contoh yang diberikan Mencermati cara-cara penyajian fungsi yang biasa digunakan dalam matematika mengerjakan tugas, menyimak penjelasan, atau presentasi peserta didik relasi dan fungsi Buku Pengayaan yang berkaitan dengan fungsi, alat peraga, lingkungan Menanya Menanya tentang manfaat fungsi dalam kehidupan sehari-hari Menanya tentang ciri-ciri fungsi, bentuk fungsi, langkah menemukan fungsi, dan penyajiannya dalam berbagai cara, serta penggunaan fungsi. Pengetahuan Penugasan Tugas terstruktur: mengerjakan latihan soalsoal yang berkaitan dengan fungsi, bentuk fungsi, dan penyajiannya Tugas mandiri tidak terstruktur: mencatat dan mencari informasi penggunaan fungsi dalam kehidupan sehari-hari Tes tertulis mengerjakan soal-soal berkaitan dengan fungsi Mengumpulkan informasi Menggali informasi Keterampilan: Portofolio

140 123 tentang contoh fungsi dan bukan fungsi Menggali informasi tentang pengertian relasi, fungsi, atau pemetaan Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan tentang pengertian relasi, fungsi atau pemetaan Menggali informasi tentang suatu fungsi dengan notasi, nilai suatu fungsi, dan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui Menggali informasi tentang pasangan berurutan dari data fungsi, tabel pasangan nilai peubah dengan nilai fungsi, dan rumus fungsi dari data fungsi Menggali informasi tentang grafik fungsi pada koordinat cartesius Menggali informasi tentang penyelesaian masalah yang berkaitan dengan nilai fungsi Mengumpulkan bahan dan literatur berkaitan dengan fungsi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari kemudian disusun, didiskusikan dan direfleksikan Projek Mencari informasi ke warnet atau wartel dalam menentukan tarif per satuan waktu

141 124 Menalar/Mengasosiasi Menganalisis penerapan matematika yang berkaitan dengan fungsi Menganalisis persamaan dan perbedaan relasi dan fungsi Menganalisis perbedaan relasi dan fungsi melalui contoh kejadian, peristiwa, situasi atau fenomena alam dan aktifitas sosial seharihari Menganalisis unsur-unsur dalam membuat tabel, diagram, dan grafik dari suatu fungsi Mengomunikasikan Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa

142 125 yang dipelajari mengenai ciri-ciri dan bentuk penyajian fungsi Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, sanggahan dan alasan, memberikan tambahan informasi, atau melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah diilakukan

143 126 KISI-KISI SOAL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Sekolah : SMP Negeri 2 Karanglewas Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : VIII/ Ganjil Materi : Fungsi Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis 3.5 Menyajikan fungsi dalam berbagai bentuk relasi, pasangan berurut, rumus fungsi, tabel, grafik, dan diagramnya. 4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah nyata Menyebutkan pengertian fungsi Membedakan fungsi dan bukan fungsi Meyebutkan pengertian korespondensi satu-satu Menyajikan fungsi dalam bentuk pasangan berurut, tabel, grafik, dan diagram Merumuskan dan menghitung nilai suatu fungsi Memahami dan menggunakan pola untuk menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan fungsi 4) Menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika yaitu siswa mampu menjelaskan ide-ide matematikadan mampu menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel atau grafik dan sebaliknya. 5) Menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika yaitu siswa dapat menyatakan permasalahan ke dalam model matematika dalam bentuk lisan ataupun tertulis. 6) Memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk tertulis ataupun lisan Bentuk Soal Uraian Uraian Uraian Nomor Soal 2,4,5,6 9,10,11,12 1,3,7,8

144 127 SOAL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Waktu : Matematika : VIII/ I (Ganjil) : Fungsi : 90 menit Kerjakanlah soal-soal berikut! Petunjuk Pengerjaan! 1. Bacalah do a terlebih dahulu sebelum mengerjakan. 2. Tulislah nama dan nomor absen pada lembar jawab yang telah disediakan. 3. Bacalah soal dengan teliti 4. Jawablah soal pada lembar jawab yang telah disediakan. 5. Periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan 1. Apa yang kamu ketahu tentang fungsi dan berikan contoh diagram panah suatu fungsi! 2. Diagram di bawah ini menunjukan pemetaan (fungsi) f dari himpunan P ke Q. Tenntukan: a. Daerah asal (domain) P f Q b. Daerah kawan (kodomain) c. Daerah hasil (range) Diketahui A = {0, 1, 2, 3, 4, 5} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} Suatu relasi fungsi dari himpunan A ke B didefinisikan dengan f(x) = x + 1. Nyatakan fungsi tersebut dalam diagram Cartesius!

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGLEWAS

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGLEWAS ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGLEWAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Oleh : RENA KUSUMANINGRUM

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dalam suatu kelompok. matematika yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dalam suatu kelompok. matematika yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan peranan pentingnya, matematika

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUMBANG PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUMBANG PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUMBANG PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana (S1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga mengenali tanda-tanda komponen, hubungannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Komunikasi matematis 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dan hubungan manusiawi guru dengan siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP NEGERI 3 SUMBANG

DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP NEGERI 3 SUMBANG DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP NEGERI 3 SUMBANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIKA SISWA SMP DIPONEGORO 10 PEKUNCEN

DESKRIPSI KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIKA SISWA SMP DIPONEGORO 10 PEKUNCEN DESKRIPSI KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIKA SISWA SMP DIPONEGORO 10 PEKUNCEN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh : SUSY LESTARI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII F MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO DI SMP NEGERI 5 PURWOKERTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII F MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO DI SMP NEGERI 5 PURWOKERTO PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII F MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO DI SMP NEGERI 5 PURWOKERTO Disusun oleh : RINI SEPTIANI 0901060052 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut. komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut. komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Analisis merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut Komaruddin (2002), analisis adalah kegiatan berpikir

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KESUGIHAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KESUGIHAN i DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KESUGIHAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajad Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII MTs NEGERI SUMBANG

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII MTs NEGERI SUMBANG ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII MTs NEGERI SUMBANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEMBARAN MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEMBARAN MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEMBARAN MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SKRIPSI Diajukan Untuk Melengakapi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Disusun oleh: MARLISA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2015 1 ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PADA MATERI PELUANG SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 CILONGOK TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana (S1) Program Studi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan GITA LESTARI

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan GITA LESTARI MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 3 SOKARAJA MELALUI DISCOVERY LEARNING DENGAN STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF DALAM MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER SISWA SMP ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF DALAM MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER SISWA SMP ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF DALAM MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER SISWA SMP ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Mememnuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : Dian Zahrah Roviqoh

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : Dian Zahrah Roviqoh 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs MA ARIF NU 1 JATILAWANG TAHUN AJAR 2013/2014 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 3 SUMBANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED DITINJAU DARI GAYA BERFIKIR

DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 3 SUMBANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED DITINJAU DARI GAYA BERFIKIR 1 DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 3 SUMBANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED DITINJAU DARI GAYA BERFIKIR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Rincian kegiatan penelitian kegiatan Maret April Mei Juni Juli

Tabel 3.1 Rincian kegiatan penelitian kegiatan Maret April Mei Juni Juli BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang akan dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Metode penelitian ini lebih cenderung sebagai pertanggungjawaban mengenai metode-metode

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUMBIR

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUMBIR ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUMBIR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh :

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 PURWOKERTO DITINJAU DARI MULTIPLE INTELLIGENCES DAN GENDER

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 PURWOKERTO DITINJAU DARI MULTIPLE INTELLIGENCES DAN GENDER DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 PURWOKERTO DITINJAU DARI MULTIPLE INTELLIGENCES DAN GENDER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KONSEP DIRI SISWA SMP NEGERI 8 PURWOKERTO

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KONSEP DIRI SISWA SMP NEGERI 8 PURWOKERTO DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KONSEP DIRI SISWA SMP NEGERI 8 PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh: NOVI SETIA NINGSIH

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SOKARAJA

DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SOKARAJA DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SOKARAJA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUMBANG

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUMBANG ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUMBANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh : REYSA

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Disusun Oleh: ERNAWATI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Disusun Oleh: ERNAWATI PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII C MTS AS SALAM SALEM MELALUI PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE SATISFACTION) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII / 1 Materi Pokok : Perbandingan dan Skala Alokasi Waktu : 1 JP x 30 Menit ( 1 kali pertemuan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PURWOKERTO (Ditinjau dari Domain Kecerdasan McKenzie)

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PURWOKERTO (Ditinjau dari Domain Kecerdasan McKenzie) DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PURWOKERTO (Ditinjau dari Domain Kecerdasan McKenzie) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMP : Matematika-Wajib : VIII/1 : Fungsi : 10 40 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat berubah saat ini membutuhkan manusia yang siap dan tanggap. Salah satu cara untuk menghasilkan manusia yang

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 SUMBANG PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 SUMBANG PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 SUMBANG PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA SMP NEGERI 4 BANYUMAS DITINJAU DARI GENDER

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA SMP NEGERI 4 BANYUMAS DITINJAU DARI GENDER DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA SMP NEGERI 4 BANYUMAS DITINJAU DARI GENDER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh : DIKA CAHYA PERMANA 1301060069

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII G SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5-E

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII G SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5-E UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII G SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5-E SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN STRATEGI SFAE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 2 PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil tes, wawancara, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN. peserta didik ataupun dengan gurunya maka proses pembelajaran akan

BAB I BAB I PENDAHULUAN. peserta didik ataupun dengan gurunya maka proses pembelajaran akan BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan salah satu kunci kesuksesan dari seseorang. Begitu pula dalam proses pembelajaran, apabila peserta didik tidak

Lebih terperinci

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PERCAYA DIRI SISWA SMP NEGERI 1 SOKARAJA

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PERCAYA DIRI SISWA SMP NEGERI 1 SOKARAJA PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PERCAYA DIRI SISWA SMP NEGERI 1 SOKARAJA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar S1 Oleh: ELIN FAJARINA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI SISWA KELAS IV SD NEGERI I MLOPOHARJO WURYANTORO WONOGIRI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI SISWA KELAS IV SD NEGERI I MLOPOHARJO WURYANTORO WONOGIRI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI SISWA KELAS IV SD NEGERI I MLOPOHARJO WURYANTORO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI APHPP 1 SMK N 1 KALIBAGOR MELALUI PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI APHPP 1 SMK N 1 KALIBAGOR MELALUI PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI APHPP 1 SMK N 1 KALIBAGOR MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DENGAN SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PURBALINGGA

DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PURBALINGGA 1 DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Representasi Matematis. solusi dari masalah yang sedang dihadapinya (NCTM, 2000).

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Representasi Matematis. solusi dari masalah yang sedang dihadapinya (NCTM, 2000). BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Representasi Matematis Representasi adalah suatu konfigurasi (bentuk atau susunan) yang dapat menggambarkan, mewakili atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara (Goldin,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH BERBANTUAN INDEX CARD PADA SISWA KELAS VII A SMP N 4 SATU ATAP KARANGMONCOL SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP N 1 KALIBAGOR ANTARA YANG DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN GENERATIF DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP N 1 KALIBAGOR ANTARA YANG DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN GENERATIF DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP N 1 KALIBAGOR ANTARA YANG DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN GENERATIF DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan pesan dari satu orang ke

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan pesan dari satu orang ke BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan pesan dari satu orang ke orang lainnya, berkaitan dengan ini kemampuan komunikasi yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS (SYSTEMATIC APPROACH TO PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS (SYSTEMATIC APPROACH TO PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS (SYSTEMATIC APPROACH TO PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKAH 01 NGAWI TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar i UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE DI KELAS IV SD NEGERI I TAMBAKSOGRA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TANGKIL 4 SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH 1. I Al-Qur an Surah Al-Alaq ayat 1-5

DAFTAR TERJEMAH. NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH 1. I Al-Qur an Surah Al-Alaq ayat 1-5 6 Lampiran : Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH. I Al-Qur an Surah Al-Alaq ayat -5 Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PURWOKERTO PADA MATERI MATRIKS

DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PURWOKERTO PADA MATERI MATRIKS DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PURWOKERTO PADA MATERI MATRIKS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Banjar Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII / 1 Materi Pokok : Bilangan Bulat Sub Materi : Membandingkan Bilangan Bulat Alokasi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari. Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Matematika.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari. Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Matematika. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA DI MTs MUHAMMADIYAH 06 PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

RAHMAT KUSUMAWARDHANI

RAHMAT KUSUMAWARDHANI PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN STRATEGI TEAM-ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP N 1 SUSUKAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : FAUZIYAH EKA PURNAMASARI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : FAUZIYAH EKA PURNAMASARI PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED BAGI SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : Matematika Kelas/semester : VII/Satu Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 JP) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata Satu (S1) Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan OLEH : ARIF FEBRI HIMAWAN

SKRIPSI. Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata Satu (S1) Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan OLEH : ARIF FEBRI HIMAWAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 KEMBARAN MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) DENGAN STRATEGI METAKOGNITIF SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN. Lampiran A: Perangkat Pembelajaran. Lampiran B: Instrumen Penelitian. Lampiran C: Data Hasil Uji Coba Instrumen

LAMPIRAN LAMPIRAN. Lampiran A: Perangkat Pembelajaran. Lampiran B: Instrumen Penelitian. Lampiran C: Data Hasil Uji Coba Instrumen LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran A: Perangkat Pembelajaran Lampiran B: Instrumen Penelitian Lampiran C: Data Hasil Uji Coba Instrumen Lampiran D: Data Hasil Penelitian Lampiran E: Hasil Pengumpulan Data Lampiran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING (PTK pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN RASA TANGGUNG JAWAB DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DI KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA

DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh MOCHAMAD FAUZI

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT i DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI TARAF INTELIGENSI DI SMP NEGERI 2 SOKARAJA

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI TARAF INTELIGENSI DI SMP NEGERI 2 SOKARAJA ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI TARAF INTELIGENSI DI SMP NEGERI 2 SOKARAJA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai. Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Prodi Pendidikan Matematika. Oleh: HENDAR PUJI UTOMO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai. Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Prodi Pendidikan Matematika. Oleh: HENDAR PUJI UTOMO KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN TEOREMA PHYTAGORAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) SMP NEGERI 2 BOJONGSARI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MASALAH (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS. Skripsi. Untuk memenuhi persyaratan

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MASALAH (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS. Skripsi. Untuk memenuhi persyaratan UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MASALAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS Skripsi Untuk memenuhi persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP Negeri : Matematika : VIII/Satu : Fungsi : 2 Pertemuan (8 x 40 menit) A. Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN GENERATIVE PADA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KALIWIRO

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN GENERATIVE PADA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KALIWIRO UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN GENERATIVE PADA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KALIWIRO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN SELF REGULATED SISWA SMP NEGERI 5 PURWOKERTO

DESKRIPSI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN SELF REGULATED SISWA SMP NEGERI 5 PURWOKERTO i DESKRIPSI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN SELF REGULATED SISWA SMP NEGERI 5 PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan DIAH NURLAELI M 1201060013

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR

DESKRIPSI KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR i DESKRIPSI KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERAN DASAR PENDIDIKAN KERTO 2015 SKRIPSI. Oleh:

PERAN DASAR PENDIDIKAN KERTO 2015 SKRIPSI. Oleh: i PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASII BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN LEVEL VAN HIELE DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS X-A SMA NEGERI 1 BUKATEJA

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN LEVEL VAN HIELE DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS X-A SMA NEGERI 1 BUKATEJA ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN LEVEL VAN HIELE DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS X-A SMA NEGERI 1 BUKATEJA SKRIPSI Diajuk Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Derajat S1 Oleh: IKA MEI CAHYANTI 1101060046 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANDANARUM PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANDANARUM PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANDANARUM PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Umum : Relasi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMIK MATEMATIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM METODE DISKUSI TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

PENGARUH KOMIK MATEMATIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM METODE DISKUSI TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP PENGARUH KOMIK MATEMATIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM METODE DISKUSI TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

DESKRIPSI KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DI SMP N 1 BUKATEJA

DESKRIPSI KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DI SMP N 1 BUKATEJA DESKRIPSI KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DI SMP N 1 BUKATEJA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh : DYAH RATNA PURNANDARI

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MUHAMMADIYAH BANYUMAS

KORELASI ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MUHAMMADIYAH BANYUMAS KORELASI ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MUHAMMADIYAH BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

KI dan KD Matematika SMP/MTs

KI dan KD Matematika SMP/MTs KI dan KD Matematika SMP/MTs Kelas VIII Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BAGI SISWA KELAS X TP2 SEMESTER GENAP SMK YP DELANGGU TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN SUDUT BACA DI LINGKUNGAN SEKOLAH GUNA MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI PADA SISWA DI SD NEGERI POLOMARTO

ANALISIS PEMANFAATAN SUDUT BACA DI LINGKUNGAN SEKOLAH GUNA MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI PADA SISWA DI SD NEGERI POLOMARTO ANALISIS PEMANFAATAN SUDUT BACA DI LINGKUNGAN SEKOLAH GUNA MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI PADA SISWA DI SD NEGERI POLOMARTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DENGAN STRATEGI CTL BAGI SISWA KELAS VIII D

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DENGAN STRATEGI CTL BAGI SISWA KELAS VIII D PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DENGAN STRATEGI CTL BAGI SISWA KELAS VIII D SEMESTER I SMP NEGERI 3 SAWIT Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII G Semester 2 SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2012/2013 ) SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN RASA TANGGUNG JAWAB DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TGT) TEAM GAMES TOURNAMENT MATA PELAJARAN IPA MATERI PEMBENTUKAN TANAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWADITINJAU DARI SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATURRADEN

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWADITINJAU DARI SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATURRADEN DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWADITINJAU DARI SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATURRADEN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

HASAN ABDUL CHOLIL A

HASAN ABDUL CHOLIL A PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM SOLVING (PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 2 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013) S K R I P S I Untuk

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA Zuhrotunnisa Guru Matematika MTs. Negeri Rakit 1 Banjarnegara cipits@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI THINK PAIR SHARE

PENGARUH STRATEGI THINK PAIR SHARE PENGARUH STRATEGI THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X SMK BINA TEKNOLOGI PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SATUAN WAKTU PANJANG DAN BERAT MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS IV SD N 03 SIKASUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Palembang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : VII/1 Materi : Aritmatika Sosial Alokasi Waktu : 1 10 menit Pertemuan : ke-1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukateja Pelaksanaan penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Subyek

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: NUR RODLIYAH

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: NUR RODLIYAH DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS AKSELERASI 1 SMP NEGERI 1 PURWOKERTO DITINJAU DARI CREATIVITY QUOTIENT (CQ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENTING SAMBI BOYOLALI TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Memahami bentuk penyajian fungsi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Memahami bentuk penyajian fungsi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Banyudono : Matematika : VIII (delapan)/ 1 (satu) : Fungsi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI KEDAWUNG 5

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI KEDAWUNG 5 i PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI KEDAWUNG 5 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KESALAHAN JAWABAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU DARI FASE PEMECAHAN MASALAH POLYA

IDENTIFIKASI KESALAHAN JAWABAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU DARI FASE PEMECAHAN MASALAH POLYA IDENTIFIKASI KESALAHAN JAWABAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU DARI FASE PEMECAHAN MASALAH POLYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh

Lebih terperinci