Pengelolaan Bencana Merapi dalam sektor kesehatan
|
|
- Suryadi Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengelolaan Bencana Merapi dalam sektor kesehatan Berbagai kasus pembelajaran untuk dibahas dalam Blok 4.2 Editor: Laksono Trisnantoro, Penulis: Sulanto Saleh Danu, Hendro Wartatmo, Belladonna, Yodi Mahendradata Foto: Sohid, Agung Display: Nenggih dan Dewi
2 Isi I. Pengantar II. Studi-studi kasus 1. Sistem Bencana: di Kabupaten dan di Propinsi dan Pusat 2. Sistem pengelolaan bencana di sebuah lembaga sukarela: Studi kasus DERU dan FK UGM 3. Kegiatan Bencana di RS Sardjito 4. Sistem pengelolaan bencana di sebuah pengungsian: Studi kasus Maguwoharjo. 5. Kegiatan Spontan dari kelompok-kelompok di Masyarakat III. Pembahasan 2
3 Pengantar 3
4 Apa yang terjadi dengan Merapi saat ini? Letusan-letusan Merapi saat ini merupakan proses yang marathon. Erupsi berjalan berkali-kali (multiple strikes) Berbeda dengan gempa bumi yang cenderung satu kali strike dengan diikuti oleh gempa susulan dengan intensitas yang melemah 4
5 1. Manajemen Bencana One Strike (Gempa Bumi) Earthquake Penanganan Kesehatan masyarakat dan perorangan untuk rehabilitatif termasuk mental health dan ortoped rekonstruksi serta penyakit akibat lingkungan buruk The save line Kasus-kasus trauma dan pelayanan individual The average line The poor line Fase emergency 7 hari Fase Tanggap Darurat Fase Rehabilitasi Fase mitigasi dan preparedness 5
6 (2) Manajemen Bencana Gunung Berapi yang Prolong (Multiple Strikes) The save line The average line Kasus-kasus trauma dan pelayanan individual The poor line Fase emergency dapat berlangsung lama Fase Rehabilitasi Fase mitigasi dan preparedness 6
7 Apa akibat multiple strikes? Kegiatan emergency medik harus siaga terus menerus Terjadi gelombang pengungsian besar-besaran Fase rehabilitasi sulit berjalan sehingga menimbulkan ketidak pastian Mitigasi dan preparedness harus terus berjalan Terjadi suatu manajemen bencana yang dapat prolong Tanpa sistem yang baik akan mengakibatkan fatigue 7
8 Tipe pengungsi Di tempat umum seperti di Maguwoharjo Di tempat pribadi yang masih saudara. Di tempat pribadi yang bukan saudara, tetapi dikenal dengan baik. Di tempat-tempat yang disediakan oleh LSM, lembaga pemerintah seperti FK UGM, masjid, atau pengusaha. Pengungsi yang menyewa rumah di daerah aman. Pengungsi yang berada di Hotel, Apartemen, dan Losmenlosmen 8
9 Jumlah sampai Membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik 9
10 Model Bencana Merapi yang berkepanjangan Dampak kesehatan yang berat pada kehidupan Memerlukan pendekatan jangka panjang dengan sistem yang mempunyai stamina panjang Perlu dikelola dengan sistem manajemen yang terstruktur dan dilaksanakan secara sistematis. 10
11 Sistem Manajemen Bencana Sebuah sistem manajemen yang terdiri atas berbagai bagian (atau sub-sistem) yang terorganisir secara integratif untuk mengurangi akibat negatif sebuah bencana 11
12 Komponen Sistem ManajemenBencana Berbagai pelaku sebagai komponen dengan fungsi masing-masing: Pemerintah pusat (BNPB, Kementrian teknis dll), propinsi, dan kabupaten Masyarakat (termasuk LSM seperti PMI, Tagana, Aisyah, IAKMI, IDAI, dll), dan lembaga pelayanan dan usaha pemerintah dan swasta. Misal UGM, Bank Mandiri, PTSari Husada dll Badan-badan Internasional: UNICEF, WHO, AusAid, JICA, dll. 12
13 Struktur Sistem Bencana di kesehatan BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana Cluster Kesehatan BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah PROPINSI BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah KABUPATEN / KOTA MAGELANG Cluster Kesehatan SLEMAN Cluster Kesehatan KLATEN Cluster Kesehatan BOYOLALI Cluster Kesehatan 13
14 Dimana peran FK UGM? Memelopori kegiatan manajemen bencana secara ilmiah (berbasis riset) dalam aspek klinik, kesehatan masyarakat, dan manajemen sistem Aktif membangun sistem manajemen bencana Mempersiapkan dan membantu para praktisi untuk melakukan pengelolaan dalam jangka panjang. Mengusahakan sukarelawan atau tenaga profesional untuk aktif di penanggulangan bencana Merapi 14
15 Tujuan Pembelajaran Kasus 1. Memahami penggunaan teori sistem dalam manajemen bencana 2. Memahami manajemen bencana yang diterapkan oleh berbagai lembaga dalam erupsi Merapi Menjadi bahan pembelajaran untuk persiapan menghadapi bencana serupa di masa mendatang dan di tempat lain 15
16 Kasus-Kasus: 1. Manajemen Bencana Merapi secara nasional yang melibatkan dua propinsi. 2. Manajemen Bencana di sebuah lembaga relawan: studi kasus DERU-FK UGM, dan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Propinsi DIY dan Kab. Sleman 3. Kegiatan Penanganan Bencana di RS Sardjito 4. Manajemen Bencana di tempat pengungsian Maguwoharjo 5. Kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat a. IAKMI dan HAKLI untuk peningkatan kebersihan b. Kegiatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) c. Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM FK UGM) 16
Sistem Manajemen Bencana cluster kesehatan Kasus: Bencana Merapi yang berkepanjangan di Propinsi DIY dan Jawa Tengah
Sistem Manajemen Bencana cluster kesehatan Kasus: Bencana Merapi yang berkepanjangan di Propinsi DIY dan Jawa Tengah Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi DIY dan Jawa Tengah serta Pusat Manajemen
Lebih terperinciOleh: Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM
Analisis Pengelolaan Bencana di sektor kesehatan pada saat Emergency dipandang dari aspek governance di era desentralisasi: Pengalaman dari Gempa Bumi di Yogyakarta tahun 2006. Oleh: Laksono Trisnantoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki karakteristik bencana yang kompleks, karena terletak pada tiga lempengan aktif yaitu lempeng Euro-Asia di bagian utara, Indo-Australia di bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi geografis Indonesia yang berada di atas sabuk vulkanis yang memanjang dari Sumatra hingga Maluku disertai pengaruh global warming menyebabkan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gunung Merapi merupakan gunung api tipe strato, dengan ketinggian 2.980 meter diatas permukaan laut. secara geografis terletak pada posisi 7 32.5 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciStudi Kasus 2: Tim Pelayanan kesehatan Fakultas Kedokteran UGM yang tergabung dalam DERU-FK UGM
Studi Kasus 2: Tim Pelayanan kesehatan Fakultas Kedokteran UGM yang tergabung dalam DERU-FK UGM UGM DERU DISASTER RESPONSE UNIT Cluster KESEHATAN PROMKES & GIZI SURVEILANCE DATA & INFORMASI KESLING & SANITASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut indeks rawan bencana Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut indeks rawan Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten Sleman merupakan daerah yang rawan tingkat kerawanan tinggi dan menempati urutan 34 dari 494 kabupaten di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Artinya, bagaimana partisipasi/keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Skripsi ini menganalisis tentang partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana. Artinya, bagaimana partisipasi/keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu fase penting dalam penanggulangan bencana adalah fase respon atau fase tanggap darurat. Fase tanggap darurat membutuhkan suatu sistem yang terintegritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang dilakukannya penelitian tugas akhir, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika dalam penulisan proposal tugas akhir ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Peta Ancaman Bencana Gunung Api Di Indonesia (Sumber : BNPB dalam Website, 2011)
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gunung Merapi secara geografis terletak pada posisi 7º 32.5 Lintang Selatan dan 110º 26.5 Bujur Timur, dan secara administrasi terletak pada 4 (empat) wilayah kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng yaitu, lempeng Asia, lempeng Australia, dan lempeng Pasifik. Lempeng tersebut bergerak aktif dan bertumbukan sehingga
Lebih terperinciUpaya-upaya dalam rangka menekan dampak akibat bencana sangat diperlukan pengaturan organisasi, tata laksana hubungan kerja, koordinasi dan komunikasi
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA DI DIY Oleh: dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY I. Pendahuluan. Indonesia merupakan negara super market disaster, yang dapat berupa
Lebih terperinciPREREQUISITES [Insert Prerequisites, e.g. KUI:600: Introduction to Biostatistics or note none]
POST GRADUATE PROGRAM IN PUBLIC HEALTH, FACULTY OF MEDICINE, UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA COURSE TITLE : Manajemen Bencana KUI : 7651 Credit : 2SKS Course type : Elective Semester : III CLASS SESSIONS
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Masyarakat Tangguh Bencana Berdasarkan PERKA BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, yang dimaksud dengan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DALAM MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SINABUNG
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DALAM MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SINABUNG Nama Pewawancara : Nama Pencatat : Hari/Tanggal/Jam : Tempat : Nama Informan : PELAKSANAAN WAWANCARA 1. Perkenalan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Ringkasan Temuan Penahapan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud terdapat lima tahap, yaitu tahap perencanaan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud 2014, tahap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan sebuah lembaga independen yang memiliki jaringan dengan Palang Merah Internasional, Palang Merah Indonesia bekerja sama dengan
Lebih terperinciWates, 2 Maret Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian.
BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara MELEPAS SAR LINMAS DALAM KARYA BHAKTI REKONSTRUKSI PASCA ERUPSI MERAPI DI KALIURANG Wates, 2 Maret 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22TAHUN 2008 TENTANG PENDANAANDANPENGELOLAAN BANTUANBENCANA
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 4829 KESRA. Pendanaan. Pengelolaan. Bantuan. Bencana. (Penjelasan Atas Lembaran Negara RepublikIndonesiaTahun 2008Nomor43) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPenguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Melalui Sinergi Sumberdaya dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Melalui Sinergi Sumberdaya dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Sejarah H. Budi Setiawan Lembaga Penanggulangan Bencana mulai dibentuk dan ditetapkan oleh Pimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya dan dapat menimbulkan korban luka maupun jiwa, serta mengakibatkan kerusakan dan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR Latar Belakang. tektonik aktif yaitu Lempeng Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia
1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Secara geologi, wilayah Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif yaitu Lempeng Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian utara
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN
KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BIDANG KESEHATAN Achmad Yurianto PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Valerie Amos Under-Secretary-General for Humanitarian
Lebih terperinciJURNAL KESIAPAN KELOMPOK SIAGA BENCANA SMA DI WILAYAH ZONA MERAH DI KOTA PADANG DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI
JURNAL KESIAPAN KELOMPOK SIAGA BENCANA SMA DI WILAYAH ZONA MERAH DI KOTA PADANG DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI OLEH : IRFAN TANJUNG NPM.11030151 PEMBIMBING I: PEMBIMBING II: Drs. Helfia Edial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah lama diakui bahwa Negara Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia serta diantara
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi atau ring of fire yang dimulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi Utara hingga
Lebih terperinciPOKOK DOA BENCANA ALAM TSUNAMI, GUNUNG MELETUS DAN BANJIR DI INDONESIA
POKOK DOA BENCANA ALAM TSUNAMI, GUNUNG MELETUS DAN BANJIR DI INDONESIA Bapak/Ibu/Sdr/i terkasih dalam Tuhan, Indonesia sedang mengalami bencana alam yg bertubi-tubi melanda negeri tercinta ini. Sebagai
Lebih terperinciNo Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PENANGGULANGAN BENCANA PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciAplikasi Konsep Patient Safety pada Pelayanan Rumah Sakit Saat Bencana. Andreasta Meliala MMR-UGM
Aplikasi Konsep Patient Safety pada Pelayanan Rumah Sakit Saat Bencana Andreasta Meliala andremeliala@fetp.org MMR-UGM Pola Penanganan Bencana Earthquake Kasus-kasus trauma dan pelayanan individual Penanganan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 13.466 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Wilayah Indonesia terbentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk wilayah pacific ring of fire (deretan Gunung berapi Pasifik), juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak pada zona rawan bencana. Posisi geografis kepulauan Indonesia yang sangat unik menyebabkan Indonesia termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh alam maupun ulah manusia. Hal ini terbukti telah terjadi berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan daerah rawan bencana dan bencana dapat terjadi disebabkan oleh alam maupun ulah manusia. Hal ini terbukti telah terjadi berbagai bencana seperti
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT
KERANGKA ACUAN Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT 1. Format Pelatihan Hotel Splash Bengkulu (tgl. 15 dan 17 Oktober 2014) dan di Aula Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN EMERGENCY MEDICAL SERVICES SYSTEM (EMSS) DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
Lebih terperinciRANCANGAN TENTATIF WAWANCARA
143 Lampiran 1 RANCANGAN TENTATIF WAWANCARA KESIAPAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABANJAHE TERHADAP PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM ERUPSI GUNUNG SINABUNG TAHUN 2014 I. Kepala/Direktur Rumah Sakit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses perencanaan pembangunan yang bersifat top-down sering dipandang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses perencanaan pembangunan yang bersifat top-down sering dipandang sebagai proses yang bertentangan dengan konsep partisipasi masyarakat yang bersifat bottom-up.
Lebih terperincimenyatakan bahwa Kabupaten Klaten memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap bencana, dan salah satu bencana yang terjadi adalah gempa bumi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengetahuan tentang kebencanaan belum sepenuhnya diketahui secara mendalam oleh peserta didik. Sehingga saat terjadi bencana, menimbulkan rasa panik dalam diri
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK MEDIS PADA BENCANA
(Guideline log-med disaster 1006.) MANAJEMEN LOGISTIK MEDIS PADA BENCANA dr. Sulanto Saleh Danu, SpFK Introduksi Bencana merupakan kejadian alami (dapat juga oleh manusia) yang tidak dapat diduga kapan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 3 Tahun 2014 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 3 Tahun 2014 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BOGOR Diundangkan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia yang berada di salah satu belahan Asia ini ternyata merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy
Lebih terperinciDevelopment of Health Preparedness Indicator. Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan Badan Litbangkes, Kemenkes RI
Development of Health Preparedness Indicator Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan Badan Litbangkes, Kemenkes RI Riset Bencana di Pusat Humaniora Pengaruh Bencana Dan Karakteristik Masyarakat Terhadap
Lebih terperinciDIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR PERAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
1 DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR PERAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 2 1. PENDAHULUAN 2. PERAN FASYANKES PRIMER /DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 3. DUKUNGAN
Lebih terperinciSUSUNAN PERTANYAAN WAWANCARA PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA INFORMAN KUNCI. Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Sinabung?
SUSUNAN PERTANYAAN WAWANCARA PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA INFORMAN KUNCI 1. Bagaimana proses pembentukan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Karo? 2. Apa saja program BPBD Kabupaten Karo
Lebih terperinciPerencanaan Partisipatif Kelompok 7
Perencanaan Partisipatif Kelompok 7 Anastasia Ratna Wijayanti 154 08 013 Rizqi Luthfiana Khairu Nisa 154 08 015 Fernando Situngkir 154 08 018 Adila Isfandiary 154 08 059 Latar Belakang Tujuan Studi Kasus
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG SATUAN PELAKSANA PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG Menimbang: a. PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG SATUAN PELAKSANA PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, bahwa potensi
Lebih terperinciKOORDINASI DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA
KOORDINASI DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA PENGERTIAN BENCANA Peristiwa atau rangkaian peristiwa yg mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
Lebih terperinci1. PROFIL BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MADIUN
1. PROFIL BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MADIUN Foto dan Alamat Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Madiun ALAMAT KANTOR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MADIUN JL. SOEKARNO
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peragaan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wil. Timur, Senin, 29 Maret 2010
Sambutan Presiden RI pada Peragaan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wil. Timur, 29-3-2010 Senin, 29 Maret 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERAGAAN DAN SIMULASI GELAR KESIAPAN
Lebih terperinciFakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj
ASPEK GOVERNANCE DALAM BENCANA Pengalaman dari Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh Pengalaman dari Gempa Bumi di Ygyakarta tahun 2006. Oleh: Laksn Trisnantr Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM Isi Pendahuluan
Lebih terperinciRENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 )
AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 ) Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Nusa Tenggara Barat Masyarakat dan Organisasi Tangguh Bencana Kabupaten Drs.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Effendi 2009). Di awal tahun 2000 banyak terjadi bencana di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, Indonesia terletak di wilayah yang rawan bencana (Effendi 2009). Di awal tahun 2000 banyak terjadi bencana di Indonesia seperti banjir, tanah longsor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulstiwa dan berada pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulstiwa dan berada pada koordinat 95 0 BT-141 0 BT dan 6 0 LU-11 0 LS dengan morfologi yang beragam dari
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Respon bencana secara umum di bagi menjadi tiga periode yaitu kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan rekonstruksi serta rehabilitasi. Masingmasing periode bencana memerlukan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 015 I. LATAR BELAKANG Sejarah kebencanaan di Kabupaten Boyolali menunjukkan,
Lebih terperinciKebijakan Desentralisasi untuk pembangunan bangsa di sektor Kesehatan
Kebijakan Desentralisasi untuk pembangunan bangsa di sektor Kesehatan Laksono Trisnantoro FK UGM/Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Law 32/04 Law 22/99 centralization Kongres Nasional IAKMI XII di
Lebih terperinciADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM DI DAERAH GEMPA
ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM DI DAERAH GEMPA (Studi Kasus Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah Tahun 2006-2008) SKRIPSI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.5
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.5 1. Instansi yang berwenang mengendalikan bencana secara nasional di Indonesia ditangani oleh...
Lebih terperinciKONSEP EMERGENCY MEDICAL TEAMS (EMTs) DI INDONESIA
KONSEP EMERGENCY MEDICAL TEAMS (EMTs) DI INDONESIA Pendahuluan Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap ancaman bencana, baik bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Kondisi geografis
Lebih terperinciBUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN REMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 4 Tahun 2008, Indonesia adalah negara yang memiliki potensi bencana sangat tinggi dan bervariasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana yang sangat tinggi dan sangat bervariasi dari jenis bencana. Kondisi alam serta keanekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dan dilihat secara geografis, geologis, hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana, bahkan termasuk
Lebih terperinciPERAN LSM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TOMMY SUSANTO, ST
PERAN LSM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TOMMY SUSANTO, ST Disampaikan dalam Kuliah Pengantar Manajemen Bencana Fakultas Kedokteran UNAND Padang, 27 November 2013 TANGGUNG JAWAB SIAPA?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bencana alam secara langsung memberikan dampak buruk pada kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana alam secara langsung memberikan dampak buruk pada kehidupan manusia, lingkungan fisik, biologis dan sosial. Dampak buruk ini akan menyebabkan terjadinya
Lebih terperinciRANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
1 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian Selatan dan Timur Indonesia terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera
Lebih terperinciMODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 SKRIPSI
MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh : Adrianus Ardya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejadian alam di dunia yang terjadi selama tahun mengalami fluktuasi dengan kecenderungan terus mengalami peningkatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian alam di dunia yang terjadi selama tahun 2005-2014 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari World Disater
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas. Menurut Center of Research on the Epidemiology of Disasters (CRED), bencana didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
LAMPIRAN Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Lampiran 1. Aspek dan Indikator Desa/Kelurahan Tangguh Aspek Indikator Ya Tidak
Lebih terperinciMATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN. Pemerintahan Daerah
MATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 UNDANG- UNDANG BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN UU 24 / 2007 tentang PB UU 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU 33
Lebih terperinciPERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 12/23/2009 1
PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 12/23/2009 1 BIODATA LAHIR : SURABAYA/ 50 TH YL JABATAN : KASUBID PENINGKATAN SD NAMA : ENDYAH PRASETYASTUTI PENDIDIKAN : S2 (PENGEMBANGAN SDM) DOMISILI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi dan tsunami yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Ini merupakan dampak dari wilayah
Lebih terperinciPENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA
BAB IX PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA BAB IX PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA 295 PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010, Pemerintah Pusat melalui Badan
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010, Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan kebijakan relokasi atas dasar pertimbangan Peta
Lebih terperinciPengantar (ITC-DRR) Laksono Trisnantoro PMPK FK UGM
Pengantar Rapat koordinasi antara ITC-DRR Universitas untuk Gawat Darurat dan Program Pelatihan dan Pengajaran Manajemen Bencana Konsorsium Pelatihan Internasional Pengurangan Resiko Bencana (ITC-DRR)
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III DASAR TEORI Bencana Mitigasi Bencana Strategi-strategi Mitigasi...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... PERNYATAAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gunung Merapi merupakan gunung api tipe strato, dengan ketinggian 2.980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7 32 31 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciU R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 10,262,024, BELANJA LANGSUNG 9,414,335,000.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 3.08 Penunjang Urusan Pemerintahan Penanggulangan Bencana 3.08.01 Badan Penanggulangan Bencana Daerah KODE 00 00 5 00 00 5 1 00 00 5 1 1 BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG
Lebih terperinciManajemen Bencana. Suatu proses terencana yang dilakukan untuk mengelola bencana dengan baik dan aman.
MANAJEMEN BENCANA Manajemen Bencana Suatu proses terencana yang dilakukan untuk mengelola bencana dengan baik dan aman. Adanya penyelenggaraan penanggulangan bencana : serangkaian upaya yang meliputi penetapan
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA BENCANA :
MITIGASI BENCANA BENCANA : suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang
Lebih terperinciBAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Faktor Penanggulangan Bencana Menurut Pettit dan Baresford (2009) terdapat factor utama dalam penanggulangan bencana yaitu: 1. Strategic planning o Ukuran (besarnya)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan dan struktur penulisan penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan dan struktur penulisan penelitian. 1.1. Latar Belakang Kota Padang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat.
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KESATUAN BANGSA PROPINSI
Lebih terperinciPERAN PUSDALOPS PB PROVINSI BALI SEBAGAI PUSAT OPERASI PENANGGULANGAN BENCANA
PERAN PUSDALOPS PB PROVINSI BALI SEBAGAI PUSAT OPERASI PENANGGULANGAN BENCANA 1 Latar Belakang Bali adalah icon pariwisata Indonesia dan dunia memerlukan keadaan an yang kondusif serta penangnanan kebencanaan
Lebih terperinciPROFIL TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA)
PROFIL TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) Direktorat Bantuan Sosial Korban Bencana Alam (BSKBA)Tahun 2009 PARADIGMA DAN PB DI INDONESIA WAKTU LAMA BARU LOKUS INTERNASIONAL NASIONAL LOKAL FATALISTIC RESPONSIVE
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO
SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciBUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. KEPUTUSAN BUPATI SLEMAN NOMOR 128.2/Kep.KDH/A/ 2017 TENTANG
BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI SLEMAN NOMOR 128.2/Kep.KDH/A/ 2017 TENTANG KOMANDO TANGGAP DARURAT PENANGGULANGAN BENCANA ANGIN KENCANG, BANJIR DAN TANAH LONGSOR TAHUN 2017 Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 No.22,2015 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul. Perubahan, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul, Penanggulangan, bencana. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU
PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,
Lebih terperinci