KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ( BAPPENAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ( BAPPENAS"

Transkripsi

1 Lampiran Surat Bersama PAGU INDIKATIF TAHUN 2014 Petunjuk Penyusunan RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ( BAPPENAS ) 2013

2 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBN berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran. RKP merupakan dokumen perencanaan tahunan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBN dan dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga. RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional yang memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RKP kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja K/L). Dalam rangka persiapan penyusunan RKP 2014 dan RAPBN 2014 serta untuk mempermudah dalam menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L), maka kami menyusun Buku Panduan pengisian formulir Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) tahun Tujuan penyusunan Buku Panduan ini adalah untuk memberikan penjelasan secara rinci mengenai cara pengisian formulir Renja K/L baik substansi dari formulir isian maupun dalam kaitannya dengan penggunaan perangkat lunak komputer. Untuk aplikasi dan softcopy buku petunjuk Renja K/L dapat didownload di unit kerja Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan. Walaupun penjelasan dalam buku ini telah dirasakan memadai, tetapi apabila terdapat permasalahan dalam proses pengisian Renja K/L 2014 baik substansi maupun program komputer dapat kiranya menghubungi : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan, Jl. Taman Suropati No. 2, Jakarta Telepon (021) ext. 1523, 1524 Fax (021) ii

3 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar. (ii) Daftar Isi... (iv) Kaidah Penyusunan Renja-KL FORMULIR RENJA-KL TAHUN 2014 Formulir 1. 4 Formulir 2. 5 Formulir 3. 7 Petunjuk Pengisian Formulir 1 8 Petunjuk Pengisian Formulir 2 14 Petunjuk Pengisian Formulir 3 26 PETUNJUK PENGOPERASIAN SISTEM RENJA-KL2014 PERSIAPAN 1.1 Menyiapkan Komputer Penempatan Sistem Renja-KL Menjalankan Sistem Renja-KL Renja KL 2014 pada MS Office 2007 atau lebih tinggi iii

4 RENJA-KL TAHUN Form Isian Registrasi User Kementerian/Lembaga 36 a. Visi b. Misi c. Sasaran Strategis d. Laporan. 39 e. Backup f. Gabung User Unit Organisasi 47 a. Misi b. Prog/Keg.. 50 e. Lokasi. 54 f. Laporan.. 56 f. Backup 64 g Gabung 65 PENGIRIMAN DATA RENJA-KL HardCopy SoftCopy LAMPIRAN Tabel Program/Kegiatan 67 iv

5 Petunjuk Penyusunan RENJA-KL 2014 KAIDAH PENYUSUNAN RENJA K/L Renja K/L merupakan dokumen perencanaan yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian/Lembaga sebagai penjabaran dari Rencana Strategis K/L (Renstra K/L) yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran. Penyusunan Renja- K/L oleh Kementerian/Lembaga dilaksanakan setelah dikeluarkannya surat yang ditandatangani oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif Kementerian/Lembaga yang merupakan pagu anggaran yang didasarkan atas kebijakan umum serta tema dan prioritas pembangunan nasional. Pagu Indikatif tersebut merupakan batas tertinggi alokasi anggaran yang dirinci menurut program dan kegiatan prioritas yang pendanaannya terdiri atas rupiah murni, PHLN, PNBP, BLU, PDN dan SBSN. Berkenaan dengan telah diberlakukannya penerapan PBK dan KPJM secara penuh yang menggunakan struktur program dan kegiatan hasil restrukturisasi maka mekanisme penyusunan Renja K/L menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Penyusunan Renja K/L tahun 2014 memerlukan pemahaman terhadap hal-hal sebagai berikut: 1. Target kinerja yang ditetapkan merupakan rencana kinerja dari suatu K/L dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi K/L dan/atau penugasan prioritas pembangunan nasional. 2. Informasi kinerja yang ada dalam Renja K/L meliputi : a. Visi dan misi K/L, sasaran strategis K/L, dan misi unit eselon I; b. Program, Outcome Program, Indikator Kinerja Utama Program; dan c. Kegiatan, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan, Output. d. Perkiraan alokasi pendanaan baik untuk tahun yang direncanakan maupun prakiraan majunya. e. Informasi kinerja terkait Inisiatif Baru yang telah mendapat persetujuan baik dalam hal target pencapaiannya maupun kebutuhan pendanaannya. 3. Informasi tersebut merupakan kebijakan kinerja yang ditetapkan dan bersifat baku serta menjadi referensi dalam penentuan alokasi pendanaannya. 1

6 Petunjuk Penyusunan RENJA-KL 2014 Informasi tersebut juga telah tercantum dalam dokumen RPJMN dan Renstra K/L. 4. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L seluruhnya dalam kerangka pelaksanaan tugas-fungsi K/L dan/atau penugasan prioritas pembangunan nasional. Oleh karena itu peruntukan alokasi anggaran harus memperhatikan urutan prioritas sebagai berikut: a. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas pembangunan nasional, prioritas pembangunan bidang, prioritas pembangunan K/L dan/atau prioritas pembangunan daerah (dimensi kewilayahan) yang tercantum dalam RPJMN , Renstra K/L, Rancangan Awal RKP; b. Kebutuhan dana pendamping untuk kegiatan-kegiatan yang anggarannya bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri; c. Kebutuhan anggaran untuk kegiatan lanjutan yang bersifat tahun jamak (multi years); d. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan inpres-inpres yang berkaitan dengan percepatan percepatan pembangunan wilayah tertinggal, pemulihan pasca konflik dan pasca bencana di berbagai daerah; e. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan program/kegiatan yang sesuai dengan peraturan perundangan. 5. Didalam penyusunan anggaran sumber dana yang digunakan sesuai dengan yang ada dalam APBN yaitu: Rupiah Murni (RM), Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), PNBP untuk Badan Layanan Umum (BLU), Pinjaman Luar Negeri (PLN), Hibah Luar Negeri (HLN), Pinjaman Dalam Negeri (PDN), Hibah Dalam Negeri (HDN), Surat Berharga Syariah Negara Project Based Sukuk (SBSN PBS). Dalam pembahasan terkait penuangan sumber dana dalam rancangan Renja K/L, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah : a. Pergeseran alokasi anggaran antar sumber dana tidak dapat dilakukan. b. Sumber dana yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN) atau pinjaman dan hibah dalam negeri (PHDN), agar dipastikan sudah ada loan/grant agreement, cara penarikan, kategori penggunaan, tanggal efektif, 2

7 Petunjuk Penyusunan RENJA-KL 2014 tanggal closing date termasuk kewajiban untuk menyediakan Rupiah Murni Pendamping (RMP). Dalam hal PHLN atau PHDN merupakan sumber dana baru dan belum ada loan/grant agreement-nya, maka dipastikan alokasi anggaran yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dan ditetapkan dalam RUU APBN TA Selanjutnya, dalam hal pengimplementasian amanat PP 90 tahun 2010 tentang penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga, maka dalam penyusunan Renja K/L oleh Kementerian/Lembaga harus didasarkan atas hasil kesepakatan dalam pertemuan 3 (tiga) pihak (trilateral meeting) yang telah dilaksanakan sebelumnya. Renja K/L yang telah disusun Kementerian/Lembaga, selanjutnya disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Kementerian PPN/Kepala Bappenas dan Kementerian Keuangan sebagai bahan penyempurnaan rancangan awal RKP dan penyusunan rincian pagu. 3

8 Petunjuk Penyusunan RENJA-KL 2014 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2014 Kementerian/Lembaga : VISI 2. MISI 3. SASARAN STRATEGIS 4. DAFTAR KEGIATAN PRIORITAS ( N, B, K/L ) Program/Kegiatan/ Sasaran Kegiatan IKK/Output Prioritas (N, B, K/L) Prioritas Ke Target/ Volume 2014 Perkiraan Target/Volume Alokasi 2014 (Juta Rp) JUMLAH 4

9 Petunjuk Penyusunan RENJA-KL 2014 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2014 I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga : 2. Nama Unit Organisasi : 3. Misi Unit Organisasi : 4. Sasaran Strategis : 5. Program : 6. Nama Program : 7. Pendanaan (Juta Rupiah) : Pendanaan 1. Rupiah a. Pendamping b. Non Pendamping 2. PHLN atau PDN JUMLAH Alokasi Tahun 2013 Usulan Tahun 2014 Prakiraan Kebutuhan II. HASIL (OUTCOME) DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 5

10 Petunjuk Penyusunan RENJA-KL 2014 III. KEGIATAN DAN SUMBER PENDANAAN A. Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Program :... Nama Kegiatan Sasaran Kegiatan/ Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 2014 Prakiraan Target Prioritas (N,B,K/L,-0-) Dukungan PPP /ARG/KSST Penanggung Jawab (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Keterangan: Kolom (8) Keterangan: Kolom (9) N = Nasional PPP = Kerjasama Pemerintah Swasta KL = Kementerian/Lembaga (Public Private Partnership/PPP) B = Bidang ARG = Anggaran Responsif Gender 0 = Non Prioritas KSST = Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular B. Sumber Pendanaan Program :... Kegiatan/Sasaran Jenis Kegiatan/IKK/Output Output Alokasi 2013 Usulan Tahun 2014 Prakiraan Kebutuhan Rupiah PLN+PDN PNBP+BLU SBSN Jumlah Lokasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)=(5)+(6)+(7)+(8) (10) (11) (12) (13) Keterangan: Kolom (5) adalah Pendamping + Non Pendamping C. Pendanaan PHLN atau PDN atau SBSN Tahun 2014 Program :... No Kegiatan/Sumber/ Loan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) (Juta Rupiah) Rencana Penarikan Kebutuhan Dana Jenis PHLN Pagu Penyerapan Tanggal Tanggal (P/H/KE) (Sesuai MUA) s/d Desember '12 Mulai Tutup PLN+PDN Hibah Pendamping (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) JUMLAH 6

11 Petunjuk Penyusunan RENJA-KL 2014 INISIATIF BARU TAHUN 2014 FORMULIR 3 Kementerian/Lembaga :... Jakarta, a/n Menteri/ Ketua Lembaga (... ) NIP :... 7

12 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2014 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1 Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari RKP, yang akan digunakan sebagai masukan dalam penyusunan RKP. Renja-KL memuat sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh KL, arah kebijakan, program, kegiatan pembangunan, dan kebutuhan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penjelasan Umum Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) ini diharapkan dapat memberikan gambaran singkat mengenai sasaran yang akan dicapai, kebijakan yang akan digunakan serta program dan kegiatan yang diprioritaskan oleh Kementerian/Lembaga. Bagi Kementerian/Lembaga yang terkait langsung dengan pencapaian prioritas pembangunan nasional pada tahun tertentu, maka program dan kegiatannya harus dapat secara langsung mencerminkan pencapaian prioritas pembangunan nasional yang telah ditetapkan. Untuk setiap Kementerian/Lembaga harus menyusun satu penjelasan umum sesuai dengan Formulir-1. Penulisan Formulir-1 secara umum dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut : Kementerian/Lembaga: Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab atas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun Contoh : Kementerian Perhubungan Visi: Diisi dengan visi dari Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan visi yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh Kementerian/Lembaga. Contoh Visi Kementerian Perhubungan: 8

13 Misi Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah. Diisi dengan misi Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan misi yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Misi merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi Kementerian/Lembaga harus selaras dengan tujuan Kementerian/Lembaga. Misi mencakup kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : Misi Kementerian Perhubungan: 1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya peningkatan pelayanan jasa transportasi; 2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi untuk mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah; 3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi; 4. Melanjutkan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), dan penegakan hukum secara konsisten; 5. Mewujudkan pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim. Sasaran Strategis Sasaran Strategis, diisi dengan sasaran startegis yang akan dicapai oleh Kementerian/Lembaga sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Contoh : Sasaran Strategis Kementerian Perhubungan 1. Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal; 2. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah; 3. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi; 9

14 4. Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi; 5. Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim. Kegiatan Prioritas Diisi dengan kegiatan yang menjadi Prioritas Nasional, Bidang, maupun Kementerian/Lembaga yang akan dilaksanakan pada tahun Kolom Adalah kode program dan kode kegiatan yang sesuai dengan nomenklatur dalam lampiran petunjuk pengisian. Contoh : Program : 09 Kegiatan : Kolom Nama Program/Kegiatan Prioritas/Sasaran Kegiatan Program/Kegiatan adalah nama program dan kegiatan prioritas yang sesuai dengan program dan kegiatan prioritas dalam surat yang ditandatangani bersama oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif Tahun Tidak diperkenankan untuk menambah kegiatan prioritas baru diluar surat tersebut. Sedangkan Sasaran Kegiatan adalah hasil dan/atau keluaran yang ditetapkan untuk dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi, baik dari sisi waktu dan kuantitas maupun kualitas. Contoh : Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kegiatan Prioritas : Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara Sasaran : Terbangunnya Bandara baru. Paket bandara yang dikembangkan dan direhabilitasi Paket bandara yang dikembang-kan di daerah perbatasan dan rawan bencana 3. Indikator Kinerja Kegiatan/Output 10

15 Indikator Kinerja Kegiatan adalah Indikator Kinerja Kegiatan yang dapat berupa (i).indikator Kuantitas, (ii).indikator Kualitas, atau (iii). Indikator Harga. (tidak harus ketiga inidkator ini ada dalam mengukur sebuah output, disesuaikan dengan jenis output-nya). Contoh: Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kegiatan Prioritas : Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara Indikator Kegiatan : Jumlah Bandar Udara Yang Dikembangkan, Direhabilitas. Jumlah Bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan bencana Jumlah bandar udara baru yang dibangun Sedangkan Output adalah Barang atau Jasa yang dihasilkan. Contoh : Laporan Dokumen 4. Kolom Prioritas (N, K/L, B) Dalam kolom Prioritas diisi dengan prioritas IKK jenis kegiatan yang dapat berupa kegiatan Prioritas Nasional (N), Prioritas Bidang (B), dan Prioritas Kementerian/Lembaga (K/L). Untuk kegiatan Prioritas Nasional harus dapat diidentifikasikan mendukung langsung pencapaian salah satu Prioritas Pembangunan Nasional yang tercantum pada Buku I RKP Contoh: N menunjukkan kegiatan prioritas nasional yang terkait dengan prioritas pembangunan Nasional. B menunjukkan kegiatan prioritas bidang yang bersangkutan K/L menunjukkan kegiatan prioritas K/L yang bersangkutan 5. Kolom Prioritas Ke- Dalam kolom Prioritas Ke- diisi hanya dengan nomor urut Prioritas Nasional atau Prioritas Bidang sebagaimana tercantum dalam RKP Contoh : 11

16 Kegiatan Prioritas : Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara Prioritas Ke : 06, Infrastruktur 6. Kolom Target/Volume 2014 Adalah target pencapaian dari suatu IKK dan volume output kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun Contoh : 12 Bandar Udara (Jumlah Bandara Udara Yang Dikembangakan dan Direhabilitasi))/1 laporan. 10 Bandar Udara (Jumlah Bandar Udara Yang Dibangun))/ 1 laporan. 7. Prakiraan Maju Tahun 2015 Adalah prakiraan target indikator kinerja kegiatan dan volume output dari kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Contoh : 15 Bandar Udara (Jumlah Bandara Udara Yang Dikembangakan dan Direhabilitasi))/1 laporan. 8 Bandar Udara (Jumlah Bandar Udara Yang Dibangun))/ 1 laporan. Tahun 2016 Adalah prakiraan target kinerja dari kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Contoh : 17 Bandar Udara (Jumlah Bandara Udara Yang Dikembangakan dan Direhabilitasi))/1 laporan. 8 Bandar Udara (Jumlah Bandar Udara Yang Dibangun))/ 1 laporan. Tahun 2017 Adalah prakiraan target kinerja dari kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Contoh : 12

17 19 Bandar Udara (Jumlah Bandara Udara Yang Dikembangakan dan Direhabilitasi))/1 laporan. 8 Bandar Udara (Jumlah Bandar Udara Yang Dibangun))/ 1 laporan. 8. Kolom Alokasi Tahun 2014 Adalah Alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah. Contoh : Rp ,50 juta. (Alokasi biaya untuk kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara) 9. Baris Jumlah Adalah Jumlah alokasi anggaran tahun 2014 untuk seluruh Kegiatan Prioritas pada semua program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : Rp ,30 Juta. (Total Biaya untuk seluruh program dan kegiatan prioritas) 13

18 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2014 Tujuan pengisian formulir 2 (dua) ini adalah untuk menjabarkan visi, misi dan sasaran strategis kedalam program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Formulir 2 (dua) ini diisi sesuai dengan jumlah program yang dimiliki dan akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga Adalah nama Kementerian/Lembaga yang akan melaksanakan Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL). Contoh : Kementerian Perhubungan 2. Nama Unit Organisasi Adalah nama Unit Organisasi dalam Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program dari Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga. Contoh : Direktorat Bandar Udara 3. Misi Unit Organisasi Misi Unit Organisasi, Diisi dengan misi unit organisasi terkait sesuai dengan misi yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Misi merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi unit organisasi harus selaras dengan tujuan Kementerian/Lembaga. Untuk unit organisasi yang tidak atau belum memiliki misi, dapat menggunakan salah satu misi Kementerian/Lembaga. Contoh: Misi Ditjen Perhubungan Udara : 1. Memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan; 14

19 2. Menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara yang andal, optimal dan terintegrasi; 3. Mewujudkan iklim usaha jasa transportasi udara yang kompetitif dan berkelanjutan ( sustainable ); 4. Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien didukung oleh SDM yang profesional dan peraturan perundang-undangan yang komprehensif serta menjamin kepastian hukum. 4. Sasaran Strategis Sasaran Strategis, diisi dengan satu atau lebih sasaran strategis Kementerian/Lembaga yang terkait dengan pencapaian kinerja program dari unit organisasi. Contoh: 1. Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal; 2. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah; 3. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi; 5. Program Dalam Program, diisi dengan nomor kode Program APBN tahun 2014 yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : XY 6. Nama Program Adalah Nama Program yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi untuk mendukung pencapaian sasaran strategis. Contoh : Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 7. Pendanaan (dalam satuan juta rupiah) a. Alokasi Tahun 2013 (kolom 2) i Baris Rupiah Murni 15

20 Pada baris rupiah murni diisi dengan jumlah anggaran rupiah murni yang telah dialokasikan pada tahun 2013 untuk program yang terkait. - Baris Pendamping Pada baris pendamping diisi jumlah anggaran rupiah murni pendamping yang telah dialokasikan pada tahun 2013 untuk program yang terkait. - Baris Non-Pendamping Pada baris non pendamping diisi jumlah anggaran rupiah murni non pendamping yang telah dialokasikan pada tahun 2013 untuk program yang terkait. ii Baris PHLN atau PDN Pada baris PHLN atau PDN diisi dengan anggaran Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dan Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang telah dialokasikan pada TA 2013 dalam satuan juta rupiah. b. Usulan Tahun 2014 i. Baris Rupiah Murni Pada baris rupiah murni diisi dengan jumlah anggaran rupiah murni yang akan dialokasikan pada tahun 2014 untuk program yang terkait. - Baris Pendamping Pada baris pendamping diisi dengan anggaran rupiah murni pendamping yang diusulkan untuk tahun 2014 pada program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga. - Baris Non Pendamping Pada baris non pendamping diisi dengan anggaran rupiah murni non pendamping yang diusulkan untuk tahun 2014 pada program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga. ii. Baris PHLN atau PDN 16

21 Pada baris PHLN atau PDN diisi dengan prakiraan kebutuhan anggaran Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang diusulkan untuk TA 2013 dalam satuan juta rupiah. c. Prakiraan Kebutuhan Tahun 2015 Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2015 untuk program yang terkait baik yang bersumber dari rupiah murni maupun PHLN atau PDN dalam satuan juta rupiah. d. Prakiraan Kebutuhan Tahun 2016 Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2016 untuk program yang terkait baik yang bersumber dari rupiah murni maupun PHLN atau PDN dalam satuan juta rupiah. e. Prakiraan Kebutuhan Tahun 2017 Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2017 untuk program yang terkait baik yang bersumber dari rupiah murni maupun PHLN atau PDN dalam satuan juta rupiah. II. HASIL/OUTCOME DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Hasil/Outcome Diisi dengan hasil (outcome) yang akan dicapai terkait dengan pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh unit organisasi Kementerian/Lembaga. Contoh : mendukung transportasi udara yang lancar, terpadu dan nyaman, sehingga mampu meningkatkan efisiensi pergerakan orang dan barang, memperkecil kesenjangan pelayanan angkutan udara antar wilayah serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indikator Kinerja Utama (IKU) Diisi dengan indikator kinerja utama program yang terukur. Contoh: 1) Jumlah rute perintis yang terlayani 2) Jumlah bandar udara baru yang dibangun 17

22 3) Jumlah bandar udara yang dikembangkan, direhabilitasi 4) Jumlah fasilitas navigasi yang dibangun dan yang direhabilitasi III. KEGIATAN DAN SUMBER PENDANAAN A. Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Program diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014 Contoh: Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 1. Kolom (1) Dalam kolom, diisi dengan nomor kode kegiatan dari Program APBN tahun 2014 yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : Kolom Nama Kegiatan (2) Dalam kolom Nama Kegiatan, diisi dengan nama kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang tercantum dalam daftar kegiatan terlampir. Contoh : Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara 3. Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan (3) Dalam kolom sasaran kegiatan, diisi dengan sasaran dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Contoh : Sasaran Kegiatan : Terbangunnya Bandara baru. Paket bandara yang dikembangkan dan direhabilitasi Paket bandara yang dikembang-kan di daerah perbatasan dan rawan bencana Indikator Kinerja Kegiatan Adalah indikator kinerja kegiatan yang dapat berupa (i) Indikator Kuantitas, (ii) Indikator Kualitas, atau (iii) Indikator Harga. (tidak harus ketiga inidkator ini ada dalam mengukur sebuah kegiatan. Contoh: Indikator Kegiatan : Jumlah Bandar Udara Yang Dikembangkan, Direhabilitas. 18

23 Jumlah Bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan bencana Jumlah bandar udara baru yang dibangun 4. Target 2014 (4) Adalah target yang akan dicapai dari suatu indikator kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun 2014 Contoh: 12 Bandar Udara (Jumlah Bandara Udara Yang Dikembangakan dan Direhabilitasi))/1 laporan. 10 Bandar Udara (Jumlah Bandar Udara Yang Dibangun))/ 1 laporan. 5. Prakiraan Maju Tahun 2015 (5) Adalah prakiraan target indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Tahun 2016 (6) Adalah prakiraan target indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Tahun 2017 (7) Adalah prakiraan target indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Kolom Prioritas (N, K/L, B, -0-) (8) Dalam kolom Prioritas diisi dengan prioritas IKK yang dapat berupa Kegiatan Prioritas Nasional (N), prioritas bidang (B), prioritas Kementerian/Lembaga (K/L), dan bukan prioritas (0). Untuk kegiatan prioritas Nasional harus dapat diidentifikasikan mendukung langsung pencapaian salah satu prioritas pembangunan nasional yang tercantum pada Buku I RKP Contoh: N menunjukkan IKK prioritas nasional yang terkait dengan prioritas pembangunan Nasional. K/L menunjukkan IKK prioritas K/L yang bersangkutan B menunjukkan IKK prioritas bidang yang bersangkutan 19

24 -0- menunjukkan IKK bukan prioritas. 7. Kolom Dukungan (PPP/ARG/KSST) (9) Diisi dengan jenis dukungan apakah indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut merupakan indikator yang mendukung pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Swasta (PPP), Anggaran Responsif Gender (ARG), Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) atau tidak mendukung (-). Contoh PPP Menunjukkan indikator kinerja kegiatan yang mendukung pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Swasta ARG Menunjukkan indikator kinerja kegiatan yang mendukung pelaksanaan Anggaran Responsif Gender KSST Menunjukkan indikator kinerja kegiatan yang mendukung pelaksanaan Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) (-) indikator kinerja kegiatan tidak mendukung pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Swasta (PPP) Anggaran Responsif Gender (ARG) maupun Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) 8. Penanggung Jawab (10) Penanggung Jawab, diisi dengan nama unit organisasi yang menjadi penanggung jawab kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang tercantum pada kolom 2 Contoh : Direktorat Bandar Udara. B. Sumber Pendanaan Program diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014 Contoh: Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 1. Kolom (1) 20

25 Dalam kolom, diisi dengan nomor kode kegiatan dari Program APBN Tahun 2014 yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : Kolom Kegiatan/Sasaran Kegiatan/IKK/Output (2) Dalam kolom kegiatan/sasaran kegiatan/ikk/output diisi dengan nama kegiatan/sasaran kegiatan/indikator kinerja kegiatan/output yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun Contoh : Kegiatan : Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara. Sasaran Kegiatan: Terbangunnya Bandara baru. Paket bandara yang dikembangkan dan direhabilitasi Paket bandara yang dikembang-kan di daerah perbatasan dan rawan bencana Indikator Kegiatan : Jumlah Bandar Udara Yang Dikembangkan, Direhabilitas. Jumlah Bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan bencana Jumlah bandar udara baru yang dibangun Output : 1. Bandar Udara 3. Jenis Output 2. Laporan 3. Dokumen Dalam kolom jenis output ini untuk mengidentifikasikan apakah jenis output ini merupakan output utama atau output pendukung. Contoh Utama Menunjukkan output yang menjadi output utama pencapaian sasaran kegiatan. Pendukung 4. Alokasi 2013 (4) Menunjukkan output yang menjadi output pendukug pencapaian sasaran kegiatan. 21

26 Dalam kolom Alokasi 2013, diisi dengan besaran alokasi anggaran untuk kegiatan terkait yang telah diterima oleh Kementerian/Lembaga pada tahun (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah) 5. Usulan Tahun 2014 (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). i. Rupiah (5) Dalam kolom Rupiah, diisi dengan besaran usulan anggaran Rupiah murni ditambah dengan rupiah pendamping tahun ii. PHLN dan PDN (6) Dalam kolom PHLN dan PDN, diisi dengan besaran usulan anggaran PHLN dan PDN tahun iii. PNBP dan BLU (7) Dalam kolom PNBP dan BLU, diisi dengan besaran usulan anggaran PNBP dan BLU tahun iv. Jumlah (8) Adalah Jumlah usulan anggaran tahun 2014, (Rupiah+PLN + PDN+PNBP + BLU). 6. Prakiraan Kebutuhan (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah) i. Tahun 2015 (9) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2015, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun ii. Tahun 2016 (10) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2016, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun iii. Tahun 2017 (11) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2017, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun Lokasi (12) 22

27 Dalam kolom lokasi, diisi dengan nama lokasi dimana output kegiatan tersebut dihasilkan, baik di Pusat, Propinsi maupun pada tingkat Kabupaten/Kota tergantung dari jenis kewenangan kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk output kegiatan yang dihasilkan lebih dari satu lokasi, dapat menyebutkan nama seluruh lokasi yang menjadi lokasi output kegiatan. C. Pendanaan PHLN atau PDN Tahun 2014 Program diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran Contoh: Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 1. Kolom Nomor (1) Dalam kolom nomor, diisi dengan nomor urut kegiatan dari Program APBN yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun Kolom (2) Dalam kolom, diisi dengan nomor kode kegiatan/kode sumber dan kode NPPHLN yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun Contoh : Kegiatan : 1961, Sumber: 01, NPPHLN: ID Kolom Kegiatan/Sumber/Loan (3) Dalam kolom Kegiatan/Sumber/Loan diisi dengan nama kegiatan APBN - Sumber, diisi dengan nama negara pemberi Pinjaman atau Hibah Luar Negeri baik bilateral maupun multilateral. Untuk kegiatan yang mendapatkan Pinjaman Dalam Negeri harus mencantumkan sumber pemberi pinjaman. - Loan, diisi dengan nama loan atau Hibah Luar Negeri baik bilateral maupun multilateral. Contoh : Kegiatan : Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara. 23

28 Sumber : Belanda Loan : Procurement and delivery of 30 unit aircraft rescue and firefighting 4. Kolom Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) Tahun 2014 (4 s/d 11) i. Kolom Jenis PHLN (P, H, KE) (4) Jenis Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), diisi dengan jenis PHLN yang akan membiayai kegiatan, yaitu jenis P untuk Pinjaman, H untuk jenis Hibah, dan KE untuk jenis Kredit Ekspor. ii. Kolom Pagu (5) Kolom Pagu, diisi dengan total pagu alokasi anggaran Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) untuk kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan mata uang pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang bersangkutan. Contoh: $ US iii. Kolom Penyerapan sampai dengan Desember 2012 (6) Kolom Penyerapan, diisi dengan besaran persentase (%) penyerapan anggaran dari pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) sampai dengan Desember Tahun Contoh: 10%. iv. Kolom Tanggal Mulai (7) Kolom Tanggal Mulai, diisi dengan tanggal mulai efektifnya Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dengan kontrak/perjanjian yang ada. Contoh: 10 Oktober 2010 v. Kolom Tanggal Tutup (8) Kolom Tanggal Tutup, diisi dengan tanggal penutupan atau berakhirnya Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau 24

29 Pinjaman Dalam Negeri (PDN) sesuai dengan kontrak/perjanjian yang ada. Contoh: 28 Juni vi. Kolom Rencana Penarikan (9-10) Kolom PLN/PDN (9) Kolom PLN/PDN diisi dengan rencana penarikan Pinjaman Luar Negeri (PLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang telah dirupiahkan untuk Tahun (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). Kolom Hibah (10) Kolom Hibah, diisi dengan rencana penarikan Hibah Luar Negeri yang telah dirupiahkan (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). vii. Kolom kebutuhan dana pendamping (11) Kebutuhan dana pendamping, diisi dengan total besaran rupiah murni yang digunakan sebagai dana pendamping Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) tersebut. (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). 5. Baris Jumlah (Total) Adalah jumlah Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) untuk semua Kegiatan/Loan secara menurun, berdasarkan kategori rencana penarikan (PLN, HLN atau PDN) maupun kebutuhan dana pendamping yang akan dilaksanakan Kementerian/ Lembaga pada tahun

30 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 3 INISIATIF BARU TAHUN 2014 Formulir 3 (tiga) adalah formulir yang digunakan untuk menjabarkan Inisiatif Baru yang telah diusulkan oleh Kementerian/Lembaga dan telah mendapat persetujuan terkait dengan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah pada setiap awal tahun berjalan. Inisiatif Baru ini dapat berupa usulan Program (FokusPrioritas) Baru/ Outcome Baru/ Kegiatan Baru/ Sasaran Kegiatan Baru, Penambahan Volume Target, dan Percepatan Pencapaian Target. Pengertian dari Program (Fokus Prioritas) Baru/ Outcome Baru/Kegiatan Baru/Sasaran Kegiatan Baru ini merupakan Program (Fokus Prioritas)/Outcome/Kegiatan/Sasaran Kegiatan yang belum tercantum pada RPJMN atau Renstra KL sebagai akibat perubahan kebijakan berjalan yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mengakomodir perkembangan-perkembangan terkini yang terjadi. Usulan kebijakan baru ini tetap harus mengacu pada pagu indikatif yang diberikan. Dalam melakukan usulan Program (Fokus Prioritas) Baru/Outcome Baru/ Kegiatan Baru/Output Baru, Penambahan Volume Target, dan Percepatan Pencapaian Target tersebut Kementerian/Lembaga tetap harus berorientasi terhadap pencapaian prioritas pembangunan nasional. Formulir 3 (tiga) ini diisi sesuai dengan Program (Fokus Prioritas) Baru/Outcome Baru/Kegiatan Baru/Sasaran Kegiatan Baru, Penambahan Volume Target, dan Percepatan Pencapaian Target yang diusulkan oleh Kementerian/Lembaga. Kementerian/Lembaga: Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab atas usulan Inisiatif Baru yang akan dilaksanakan pada tahun Kolom (1) 26

31 Adalah kode program dan kode kegiatan yang sesuai dengan nomenklatur dalam lampiran petunjuk pengisian. Contoh : Program : 06 Kegiatan : Kolom Program / Kegiatan (2) Kolom program / kegiatan ini dapat berupa nama program / kegiatan baru atau dapat pula nama program/kegiatan lama. Contoh : Program: Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kegiatan: Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara 3. Kolom Outcome / Sasaran Kegiatan (3) Kolom hasil (outcome) / sasaran berisikan outcome atau sasaran dari program/kegiatan pada kolom 1. Bila program/kegiatan tersebut baru, maka outcome/sasaran pada kolom ini berisi suatu informasi yang baru, dan begitu pula sebaliknya. 4. Kolom Indikator Kinerja Utama (IKU)/Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) (4) Kolom hasil indikator Kinerja disesuaikan dengan jenis outcome/sasaran pada kolom 2. Bila outcome/sasaran tersebut baru, maka indikator outcome/ indikator sasaran pada kolom ini berisi suatu informasi yang baru, dan begitu pula sebaliknya. 5. Kolom Target (5) Kolom target merupakan suatu informasi mengenai target yang ingin dicapai dari suatu kegiatan. 6. Kolom Alokasi (6) Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap kegiatan yang diusulkan sebagai Inisiatif Baru yang akan dilaksanakan pada tahun Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah. 7. Baris Jumlah (7) 27

32 Adalah Jumlah alokasi anggaran Inisiatif Baru tahun 2014 untuk seluruh Inisiatif Baru pada semua program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Setelah seluruh informasi selesai diisikan dalam formulir Renja-KL, maka perlu pengesahan Pejabat Setingkat Eselon I (satu) dari Kementerian/Lembaga yang bersangkutan. 28

33 P E R S I A P A N 1.1 MENYIAPKAN KOMPUTER. 1. Sebuah komputer (PC) dengan processor Pentium IV atau lebih tinggi. 2. Harddisk dengan sisa space 100 Mb atau lebih, 64 Mb RAM (Random Acces Memory) atau lebih tinggi. 3. Sistem Operasi Windows 98 atau lebih tinggi. 4. Monitor dengan resolusi minimal x 768 pixels. 5. Mempunyai program Microsoft Office 2007 atau lebih tinggi yang disertai dengan program microsoft access. 6. Sebuah Printer dengan ukuran kertas A4. 7. Regional Setting, adalah Indonesian. 1.2 PENEMPATAN SISTEM RENJA_KL Nyalakan komputer sampai tampil layar windows. 2. Jalankan program windows explorer. 3. Buatlah directory baru dengan nama RENJA_KL2014 di drive C:\ 4. Masukkan CD aplikasi RENJA_KL2014 ke CD Room. 5. Aktifkan CD Room yang berisi aplikasi RENJA_KL2014 tersebut. 6. Pilih/Select file RENJA_KL2014.MDB kemudian klik toolbar copy. 7. Tekan/Klik direktory C:\ RENJA_KL Tekan toolbar paste. 29

34 1.3 MENJALANKAN SISTEM RENJA_KL Aktifkan direktori C:\RENJA_KL Klik kanan mouse kemudian klik properties. 3. Hilangkan check list Read Only dan berikan check list pada archive. 4. Klik OK. 5. Untuk menjalankan RENJA_KL 2014, klik RENJA_KL2014.mdb. 6. Maka akan tampil Menu Registrasi seperti terlihat pada gambar 1.1 yang siap untuk dioperasikan/ dijalankan. Gambar 1.1. Start Up Selanjutnya akan Tampil Form Registrasi Seperti Gambar di bawah ini 30

35 Gambar 1.2. Form Registrasi Sebelum masuk ke dalam sistem, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu : A. Registrasi dengan User sebagai kementerian - Pilih Kementerian pada Anda Sebagai - Pilih Kementerian/Lembaga - Tekan tombol Bersih Langkah ini digunakan untuk membersihkan data selain data kementerian yang registrasi. B. Registrasi dengan User Unit Organisasi - Pilih Unit Organisasi pada Anda Sebagai - Pilih Kementerian/Lembaga - Pilih Unit Organisasi - Tekan tombol Bersih Langkah ini digunakan untuk membersihkan data selain data kementerian yang registrasi. 31

36 1.4 RENJA-KL 2014 PADA MS OFFICE 2007 ATAU LEBIH TINGGI Gambar 1.3. Windows Explorer Bagi pemakai sistem Renja-KL 2014 yang di dalam komputernya terpasang/ terinstallasi program Mikrosoft Office versi 2007 atau lebih tinggi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Buat Folder/Direktory pada drive C:\ dengan Nama RENJA_KL Letakkan File Renja-KL2014.mdb pada folder/direktory yang telah dibuat 3. Untuk menjalankan Sistem Renja-KL 2014, Klik/klik 2 kali file Renja- KL2014.mdb tersebut, setelah itu akan tampil peringatan (security policy) seperti terlihat dalam gambar 1.4 di bawah ini 4 Gambar 1.4. Security Policy 32

37 4. Tekan/Klik tombol OK, setelah itu akan terlihat tampilan Security Warning seperti Gambar 1.5. di bawah ini. 5 Gambar 1.5. Security Warning 5. Tekan/Klik tombol Option, setelah itu akan tampil security alert seperti terlihat pada Gambar 1.6. di bawah ini 6 7 Gambar 1.6. Security Alert 33

38 6. Tekan/Klik Pilihan Enable this content 7. Selanjutnya tekan/klik tulisan Open the trust center, dan akan tampil form trust center seperti terlihat pada Gambar Gambar 1.7. Trust Center 8. Tekan/klik tulisan trusted Locations yang beradi di sebelah kiri 9. Tekan/Klik tombol Add New Location Setelah itu akan tampil form trusted location seperti terlihat pada Gambar Gambar 1.8. Trusted Location 34

39 10. Tekan/Klik tombol Browse, setelah itu akan tampil form browse seperti terlihat pada Gambar Gambar 1.9. Browse 11. Pilih folder/directory tempat meletakan sistem Renja-KL 2014, kemudian diikuti dengan menekan tombol OK s/d selesai, dan sistem siap dioperasikan. 35

40 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN FORM ISIAN REGISTRASI User dibedakan ke dalam 2 kelompok yaitu User Kementerian/Lembaga dan User Unit Organisasi. Registrasi digunakan untuk menentukan apakah pengguna sistem berada pada Kementerian/Lembaga atau berada pada unit Organisasi. Berikut Tampilan Form Registrasi (Gambar 2.1.) Gambar 2.1. Form Isian Registrasi 2.2 USER KEMENTERIAN/LEMBAGA Gambar 2.2. Form Isian Registrasi Kementerian/Lembaga 36

41 Cara Mengisi Form Registrasi Bagi pengguna Kementerian 1. Pilih Kementerian pada Pilihan Anda Sebagai 2. Pilih Kementerian/Lembaga pada Pilihan Kementerian/Lembaga, Contoh : 033 Kementerian Pekerjaan Umum 3. Tekan/klik Tombol Bersih (untuk membersihkan data selain data kementerian/lembaga yang sedang registrasi) 4. Tekan/klik Tombol Masuk Berikutnya akan tampil form menu utama sistem Renja-KL 2014 seperti terlihat pada (Gambar 2.3.) Gambar 2.3. Form Menu Utama Kementerian/Lembaga Pada Menu Utama Sistem Renja-KL 2014 khususnya pengguna Kementerian terdapat 4 (empat) bagian yaitu : (1) Visi/Misi, digunakan untuk memasukan data Visi, Misi dan Sasaran Strategis Kementerian/ Lembaga; (2) Laporan, digunakan untuk menampilkan Laporan; (3) Backup, digunakan untuk membackup/menyimpan semua data yang telah dimasukan ke dalam sistem; dan (4) Gabung, digunakan untuk mengabung data yang dikerjakan di beberapa komputer. Cara menggunakannya yaitu dengan menekan/klik tulisan-tulisan yang ada. 37

42 A Tekan Tulisan Visi/Misi dari Menu Utama Gambar 2.4. Form Isian Visi, Misi, Sasaran Strategis Form ini digunakan untuk memasukan data Visi/Misi/Sasaran Strategis Kementerian/ Lembaga. Cara Memasukan/Menambah Data: 1. Isikan No Urut Visi 2. Isikan Uraian Visi 3. Isikan No Urut Misi 4. Isikan Uraian Misi 5. Isikan No Urut Sasaran Strategis 6. Isikan Uraian Sasaran Strategis Cara Memperbaiki Data : 1. Klik pada Kotak Isian Uraian Visi/Misi/Sasaran Strategis 2. Lakukan Perbaikan Cara Menghapus Data : 38

43 Tekan tombol dihapus, kemudian klik Yes pada baris Visi/Misi/Sasaran Strategis yang akan B Tekan Tulisan Laporan dari Menu Utama Gambar 2.5. Form Laporan Kementerian/Lembaga Form ini digunakan untuk menampilkan laporan Renja-KL 2014 khususnya yang terkait dengan Kementerian/Lembaga yaitu : (1) Formulir 1 (Bagian Umum); (2) Formulir 3 (New Initiative); (3) Referensi (Daftar Program-Outcome-IKU-Kegiatan-Sasaran Kegiatan- IKK-Penanggung Jawab); dan (4) Lainnya 1. Formulir Gambar 2.6. Form Laporan Formulir 1 39

44 Cara menampilkan laporan Formulir 1 : 1. Tekan/klik tulisan Formulir 1 yang berada di sebelah kanan 2. Tekan/Klik Tulisan 1. Umum jika ingin menampilkan laporan Formulir I bagian 1, setelah itu akan tampil laporan seperti terlihat pada Gambar Tekan/Klik Tulisan 2. Kegiatan Prioritas jika ingin menampilkan laporan Formulir 1 bagian 2, setelah itu akan tampil laporan seperti terlihat pada Gambar 2.8. Gambar 2.7. Laporan Formulir 1 (Bagian Umum) Gambar 2.8. Laporan Formulir 1 (Bagian DKP) 40

45 2. Formulir 3 1 Gambar 2.9. Form Laporan Formulir 3 Cara menampilkan laporan Formulir 3 : 1. Tekan/klik tulisan Formulir 3 yang berada di sebelah kanan, setelah itu akan tampil laporan Formulir 3 seperti terlihat pada Gambar Gambar Laporan Formulir 3 (Inisiatif Baru) 41

46 3. Referensi 1 Gambar Form Laporan Referensi Cara menampilkan laporan Referensi : 1. Tekan/klik tulisan Referensi yang berada di sebelah kanan, setelah itu akan tampil laporan Referensi seperti terlihat pada Gambar Gambar Laporan Referensi 42

47 4. Lainnya Gambar Form Laporan Lainnya Form ini digunakan untuk menampilkan laporan-laporan pendukung diantaranya adalah : Rekap Unit Eselon I, Rekap Program, Rekap Provinsi, Rekap Kab/Kota dan Rincian Kegiatan Cara menampilkan laporan Lainnya : 1. Tekan/klik tulisan Lainnya yang berada di sebelah kanan 2. Tekan/klik tulisan 1. Rekap Unit Eselon I setelah itu akan tampil laporan Rekap Unit Eselon I seperti terlihat pada Gambar Tekan/klik tulisan 2. Rekap Program setelah itu akan tampil laporan Rekap Program seperti terlihat pada Gambar Tekan/klik tulisan 3. Rekap Provinsi setelah itu akan tampil laporan Rekap Provinsi seperti terlihat pada Gambar Tekan/klik tulisan 4. Rekap Kab/Kota setelah itu akan tampil laporan Rekap Kabupaten/Kota seperti terlihat pada Gambar Tekan/klik tulisan 5. Rincian Kegiatan setelah itu akan tampil laporan Rincian Kegiatan seperti terlihat pada Gambar

48 Gambar Laporan Rekap Unit Eselon I Gambar Laporan Rekap Program Gambar Laporan Rekap Provinsi 44

49 Gambar Laporan Rekap Kabupaten/Kota Gambar Laporan Rincian Kegiatan Per Program C Tekan Tulisan Backup dari Menu Utama Gambar Form Backup 45

50 Form ini digunakan untuk menyimpan seluruh data yang telah dimasukan ke dalam sistem Renja-KL 2014 ke dalam media penyimpanan (Hard Disk/Flash Disk/Disket), yang berupa file dalam bentuk excel. Cara melakukan Backup/Penyimpanan Data : 1. Tekan/klik Tulisan Backup pada menu utama 2. Pilih Drive tempat Backup/Penyimpanan, contoh drive C:\ 3. Tekan/klik Tombol Proses 4. Tekan/klik Tombol OK 5. Saat muncul konfirmasi Selamat Tekan/klik Tombol OK D Tekan Tulisan Gabung dari Menu Utama Gambar Form Gabung Form ini digunakan untuk menggabung data hasil Backup ke dalam sistem Renja- KL2014. Cara melakukan Penggabungan Data : Tekan/klik Tulisan Gabung pada menu utama 3 2. Pilih Drive tempat file hasil Backup, contoh drive C:\ 3. Tekan/klik Tombol Proses 46

51 4. Tekan/klik Tombol OK 5. Saat muncul konfirmasi Selamat Tekan/klik Tombol OK 2.3 USER UNIT ORGANISASI Gambar Form Isian Registrasi Unit Organisasi Cara Mengisi Form Registrasi Bagi pengguna Unit Organisasi 1. Pilih Unit Organisasi pada Pilihan Anda Sebagai 2. Pilih Kementerian/Lembaga pada Pilihan Kementerian/Lembaga. Contoh : MPR 47

52 3. Pilih Unit Organisasi pada Pilihan Unit Organisasi Contoh : 01 Sekretariat Jenderal 4. Tekan Tombol Masuk Berikutnya akan tampil form Menu Utama Sistem Renja-KL 2014 seperti terlihat pada (Gambar 2.22.) Gambar Form Menu Utama Unit Organisasi Pada Menu Utama Sistem Renja-KL 2014 khususnya pengguna Unit Organisasi terdapat 5 (Lima) bagian yaitu: (1) Misi, digunakan untuk memasukan data Misi Unit Organisasi; (2) Prog/Keg, digunakan untuk memasukan data Program, Outcome, IKU, Kegiatan, Sasaran Kegiatan, IKK, Output dan Lokasi; (3) Laporan, digunakan untuk menampilkan Laporan; (4) Backup, digunakan untuk membackup/menyimpan semua data yang telah dimasukan ke dalam sistem; dan (5) Gabung, digunakan untuk mengabung data yang dikerjakan di beberapa komputer. Cara menggunakannya yaitu dengan menekan/klik tulisan-tulisan yang yang tersedia. A Tekan Tulisan Misi dari Menu Utama Unit Organisasi 48

53 1 2 Gambar Form Isian Misi Unit Organisasi Form ini digunakan untuk memasukan data Misi Unit Organisasi. Cara Memasukan data Misi Unit Organisasi : 1. Isikan No Urut Misi. 2. Isikan Uraian Misi Unit Organisasi. Cara Memperbaiki data Misi Unit Organisasi : 1. Klik pada Kotak Isian Uraian Misi Unit Organisasi. 2. Lakukan perbaikan pada data. Cara Menghapus data Misi Unit Organisasi : Tekan tombol pada baris Misi Unit Organisasi yang akan dihapus, kemudian klik Yes. 49

54 B Tekan Tulisan Prog/Keg dari Menu Utama Unit Organisasi Gambar Form Isian Program Form ini digunakan untuk memasukan data (1) Sasaran Strategis Program, (2) Outcome Program dan (3) Indikator Kinerja Utama Program (IKU). Cara Memasukan/Menambah Data : 1. Aktifkan Program terlebih dahulu dengan menekan tombol, atau tekan/klik tombol Pilih Program 2. Pilih Sasaran Strategis. 3. Klik pada Kotak Isian Urut pada Outcome, kemudian Isikan No Urut Outcome. 4. Klik pada Kotak Isian Uraian Outcome kemudian Isikan Uraian Outcome. 5. Pilih Outcome Baru/Lama. 6. Klik pada Kotak Isian Urut pada IKU, kemudian Isikan No Urut IKU. 7. Klik pada Kotak Isian Uraian IKU kemudian Isikan Uraian IKU. 8. Pilih Dukungan Outcome. 50

55 Setelah Proses pengisian data pada form program selesai, lanjutkan pada proses pengisian kegiatan dengan cara menekan/klik tulisan Klik di Sini (No. 9). Cara Memperbaiki Data : 1. Klik pada Kotak Isian Outcome/IKU. 2. Lakukan Perbaikan. Cara Menghapus Data : Tekan tombol pada baris Sasaran Strategis, Outcome, IKU yang akan dihapus, kemudian klik Yes. C Tekan Tombol Klik di Sini dari Form Program Gambar Form Kegiatan Form ini digunakan untuk memasukan data (1) Sasaran Kegiatan, (2) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan (3) Output Kegiatan. 51

56 Cara Memasukan/Menambah Data : 1. Aktifkan Kegiatan terlebih dahulu dengan menekan tombol 2. Isikan No Urut Sasaran Kegiatan, Contoh : 01, 02, dst. 3. Isikan Uraian Sasaran Kegiatan. 4. Pilih Sasaran Kegiatan Baru/Lama. 5. Isikan No Urut IKK, Contoh : 001, 002, dst. 6. Isikan Uraian IKK. 7. Pilih Dukungan Sasaran Kegiatan. 8. Isikan Target IKK tahun 2013 s/d Pilih Target Baru/Lama. 10. Isikan Satuan Target IKK. 11. Pilih Prioritas IKK (N/B/KL/0). 12. Pilih Urutan Prioritas. 13. Pilih Dukungan (PPP/ARG/KSST/-). 14. Isikan Output. 15. Isikan Uraian Output. 16. Isikan Satuan Output. 17. Pilih Jenis Output (Utama/Pendukung). 18. Pilih Dukungan IKK. Setelah Proses pengisian data pada form Kegiatan selesai, lanjutkan pada proses pengisian Lokasi Output yaitu dengan menekan tombol Lokasi Output (No. 19). Cara Memperbaiki Data : 1. Klik pada Kotak Isian Sasaran Kegiatan/IKK/Output 2. Lakukan Perbaikan Cara Menghapus Data : Tekan tombol pada baris Sasaran Kegiatan,/IKK/Output yang akan dihapus, kemudian klik Yes 52

57 D Tekan Tombol dari Form Kegiatan 1 2 Gambar Form Unit Eselon II Form ini digunakan untuk mengelola data unit eselon 2, diantaranya adalah: menambah, memperbaiki dan menghapus. Cara Memasukan/Menambah data Unit Eselon II : 1. Isikan Unit Eselon II 2. Isikan Nama Unit Eselon II Cara Memperbaiki data Unit Eselon II : 1. Klik pada Kotak Isian NamaUnit Eselon II 2. Lakukan Perbaikan Cara Menghapus data Unit Eselon II : Tekan tombol kemudian klik Yes pada baris Unit Eselon II yang akan dihapus, 53

58 E Tekan Tombol Lokasi dari Form Isian Output Gambar Form Lokasi Output Form ini digunakan untuk memasukan data Lokasi dan Alokasi Anggaran Per Output. Dan merupakan penjabaran dari Pagu Indikatif Cara Memasukan data Lokasi dan Alokasi Output : 1. Pilih Provinsi 2. Pilih Kabupaten/Kota 3. Isikan Volume Isikan Alokasi 2013 (Juta Rupiah) 5. Pilih Kewenangan (KP/KD/Dekon/TP/UB) 6. Isikan Volume Isikan Rupiah Murni 2014 (Juta Rupiah) 8. Isikan PNBP 2014 (Juta Rupiah) 9. Isikan BLU 2014 (Juta Rupiah) 10. Isikan Subsidi 2014 (Juta Rupiah) 11. Isikan SBSN 2014 (Juta Rupiah) 54

59 12. Pilih Sumber Pinjaman 13. Pilih NPPHLN 14. Pilih Jenis Pembiayaan (Pinjaman/Hibah/KE) 15. Isi Pagu Pinjaman (Sesuai Mata Uang Asing) 16. Isi % Penyerapan (s/d Des 2012) 17. Isi Tanggal Mulai Pinjaman (Long Date) 18. Isi Tanggal Penutupan Pinjaman (Long Date) 19. Isi Pinjaman Luar Negeri (PLN) 2014 (Juta rupiah) 20. Isi Pinjaman Dalam Negeri (PDN) 2014 (Juta rupiah) 21. Isi Hibah 2014 (Juta rupiah) 22. Isi Dana Pendamping 2014 (Juta rupiah) 23. Isi Perkiraan Volume Isi Perkiraan Alokasi 2015 (Juta rupiah) 25. Isi Perkiraan Volume Isi Perkiraan Alokasi 2016 (Juta rupiah) 27. Isi Perkiraan Volume Isi Perkiraan Alokasi 2017 (Juta rupiah) 29. Tekan Tombol Simpan Jika ingin menambahkan lokasi dan alokasi lainnya, tekan/klik tombol Tambah dan ulangi langkah 1 s/d 29. Cara Memperbaiki Data Lokasi Output: 1. Aktifkan data yang akan diperbaiki dengan menggunakan navigasi record 2. Lakukan perbaikan pada data, kemudian tekan tombol simpan Cara Menghapus Data Lokasi Output : 1. Aktifkan data yang akan dihapus dengan menggunakan navigasi record 2. Tekan tombol Hapus, kemudian Yes jika benar ingin menghapus data, dan No jika tidak jadi menghapus data. 55

60 F Tekan Tulisan Laporan dari Form Menu Utama Gambar Form Laporan Unit Organisasi Form ini digunakan untuk menampilkan Laporan Renja-KL2014 khususnya yang terkait dengan Unit Organisasi yaitu: (1) Formulir 2; (2) Referensi; (3) Lainnya. 1. Formulir II Gambar Form Laporan Formulir 2 56

61 Form ini digunakan untuk menampilkan Laporan Formulir 2 Renja- KL2014, yaitu laporan yang menjelaskan tentang program, Kegiatan sampai dengan output serta sumber pendanaannya. Formulir 2 merupakan formulir yang wajib dibuat oleh unit organisasi eselon I yang memiliki kode mata anggaran. Cara menampilkan laporan Formulir II : 1. Tekan/klik tulisan Formulir 2 yang terdapat di sebelah kanan 2. Pilih Program pada pilihan Program 3. Tekan/klik tulisan Formulir 2.1 jika ingin menampilkan laporan formulir 2 bagian 1, yaitu laporan yang menjelaskan tentang bagian umum program serta Outcome dan Indikator Kinerja Utama Program (Gambar 2.40.) 4. Tekan/klik tulisan Formulir 2.2 jika ingin menampilkan laporan formulir 2 bagian 2, yaitu laporan yang menjelaskan tentang IKK dan target (Gambar 2.41.) 5. Tekan/klik tulisan Formulir 2.3 jika ingin menampilkan laporan formulir 2 bagian 3, yaitu laporan yang menjelaskan tentang sumber pendanaan pada sebuah program (Gambar 2.42.) 6. Tekan/klik tulisan Formulir 2.4 jika ingin menampilkan laporan formulir 2 bagian 4, bagian ini hanya bisa ditampilkan khusus untuk program yang memiliki pinjaman/hibah luar negeri (Gambar 2.43.) 57

62 Gambar Laporan Formulir 2 Bagian 1 Gambar Laporan Formulir 2 Bagian 2 58

63 Gambar Laporan Formulir 2 Bagian 3 Gambar Laporan Formulir 2 Bagian 4 59

64 2. Referensi 1 Gambar Form Laporan Referensi Form ini digunakan untuk menampilkan Laporan Referensi yaitu daftar program dan kegiatan pada unit organisasi eselon I. Cara menampilkan laporan Referensi : 1. Tekan/klik tulisan Referensi yang terdapat di sebelah kanan, setelah itu akan tampil laporan referensi seperti terlihat pada Gambar Gambar Laporan Referensi 60

65 3. Lainnya Gambar Form Laporan Lainnya Form ini digunakan untuk menampilkan Laporan pendukung unit organisasi eselon I, laporan yang dapat ditampilkan adalah Rekap Unit Eselon Iim Rekap Program, Rekap Provinsi, Rekap Kab/Kota dan Rincian Kegiatan. Cara menampilkan laporan Lainnya : 1. Tekan/klik tulisan Lainnya yang terdapat di sebelah kanan 2. Tekan/klik tulisan 1. Rekap Unit Eselon II setelah itu akan tampil laporan Rekap Unit Eselon II seperti terlihat pada Gambar Tekan/klik tulisan 2. Rekap Program setelah itu akan tampil laporan Rekap Program seperti terlihat pada Gambar Tekan/klik tulisan 3. Rekap Provinsi setelah itu akan tampil laporan Rekap Provinsi seperti terlihat pada Gambar Tekan/klik tulisan 4. Rekap Kab/Kota setelah itu akan tampil laporan Rekap Kabupaten/Kota seperti terlihat pada Gambar

66 6. Tekan/klik tulisan 5. Rincian Kegiatan setelah itu akan tampil laporan Rincian Kegiatan seperti terlihat pada Gambar Gambar Laporan Rekapitulasi Unit Eselon II Gambar Laporan Rekapitulasi Program Gambar Laporan Rekapitulasi Provinsi 62

67 Gambar Laporan Rekapitulasi Kabupaten/Kota Gambar Laporan Rincian Kegiatan Per Program 63

68 G Tekan Tulisan Backup dari Form Menu Utama Gambar Form Backup Form ini digunakan untuk Menyimpan seluruh data yang telah dimasukan ke dalam sistem Renja-KL2014 ke dalam media penyimpanan (Hard Disk/Flash Disk/Disket), yang berupa file dalam bentuk excel. Cara melakukan Backup/Penyimpanan Data : 1. Tekan/klik Tulisan Backup pada menu utama 2. Pilih Drive tempat Backup/Penyimpanan 3. Tekan/klik Tombol Proses 4. Tekan/klik Tombol OK 5. Saat muncul konfirmasi Selamat Tekan Tombol OK 64

69 H Tekan Tulisan Gabung dari Form Menu Utama Gambar Form Gabung Form ini digunakan untuk Menggabung data hasil Backup ke dalam sistem Renja-KL Cara melakukan Penggabungan Data : 1. Tekan/klik Tulisan Gabung pada menu utama 2. Pilih Drive tempat file hasil Backup pada pilihan Gabung Dari : 3. Tekan/klik Tombol Proses 4. Tekan/klik Tombol OK 5. Saat muncul konfirmasi Selamat Tekan/klik Tombol OK 65

KATA PENGANTAR. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan,

KATA PENGANTAR. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan, ii KATA PENGANTAR S ebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBN berpedoman

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... (i) 1.1 Menyiapkan Komputer Penempatan Sistem Renja-KL

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... (i) 1.1 Menyiapkan Komputer Penempatan Sistem Renja-KL DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi.... (i) PERSIAPAN. Menyiapkan Komputer.... Penempatan Sistem Renja-KL07... PETUNJUK PENGOPERASIAN SISTEM RENJA-KL TAHUN 07 A Form Login... 3 B Kementerian/Lembaga... 3. Visi/Misi...

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2017

PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2017 PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Buku Petunjuk Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) tahun 2017 ini disusun untuk mempermudah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2016 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 6 KATA PENGANTAR Dalam rangka persiapan penyusunan RKP 6 dan RAPBN 6 serta untuk mempermudah dalam menyusun Renja K/L, disusunlah

Lebih terperinci

I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK...

I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK... ii DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH... iii BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK... 2 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Pertemuan Tiga Pihak... 2 2.2 Institusi Peserta Pertemuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sebagai upaya memperkuat keterkaitan antara perencanaan dan penganggaran secara

KATA PENGANTAR. Sebagai upaya memperkuat keterkaitan antara perencanaan dan penganggaran secara i KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan bahwa penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah

Lebih terperinci

DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP DAN RENJA K/L TAHUN 2014

DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP DAN RENJA K/L TAHUN 2014 Lampiran Surat Bersama PAGU INDIKATIF TAHUN 2014 PETUNJUK PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP DAN RENJA K/L TAHUN 2014 A DANA RAK GAR CA NA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Dalam Rangka Penyusunan RKP

Dalam Rangka Penyusunan RKP KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pertemuan Tiga Pihak Dalam Rangka Penyusunan RKP dan Renja K/L Tahun 2013 Direktorat Jenderal Anggaran, Jakarta, April 2012 Pokok Bahasan 1. Tujuan Pelaksanaan;

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 25 I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Nama Unit Organisasi : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 2 Pokok Bahasan 1 Dasar Pertimbangan draft

Lebih terperinci

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (PMK No. 257/PMK.02/2014, tanggal 2014) 30 Desember (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 Pokok

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... i DaftarIsi... ii

Daftar Isi. Kata Pengantar... i DaftarIsi... ii Kata Pengantar Dalam rangka penyusunan RPJMN 2010-2014 dan Renstra KL 2010-2014, diharapkan sudah mengimplementasikan pokok-pokok reformasi perencanaan dan penganggaran seperti dituangkan dalam UU 25/2004

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 MENTERI KEUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2040, 2014 KEMENKEU. Anggaran. 2015. Revisi. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan Aplikasi DIPK Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Panduan Penggunaan Aplikasi DIPK Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Panduan Penggunaan Aplikasi DIPK 2010-2014 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2010 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 PENDAHULUAN 2 SPESIFIKASI HARDWARE & SOFTWARE

Lebih terperinci

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung DASAR HUKUM. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbend. Negara;. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;. PP No.

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

LANGKAH_LANGKAH REVIU ANGKA DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI KPJM DJA, FEBRUARI 2018

LANGKAH_LANGKAH REVIU ANGKA DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI KPJM DJA, FEBRUARI 2018 LANGKAH_LANGKAH REVIU ANGKA DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI KPJM DJA, FEBRUARI 2018 INSTALASI APLIKASI KPJM Versi V.1.0.0 B 2 UNINSTALL APLIKASI KPJM LAMA Apabila pada PC atau Laptop yang digunakan sudah ter-install

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor: 9 2012, No.1324 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK.02/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRAM/ KEGIATAN NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH.-05.PR.01.04 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) URAIAN KEGIATAN, OUTPUT, PAGU REALISASI *) SISA KETERANGAN

DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) URAIAN KEGIATAN, OUTPUT, PAGU REALISASI *) SISA KETERANGAN 2012, No.1351 6 DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) Nomor SP : aaaa.b/ccc-dd.e/ff/gggg (1) Kode dan Nama Satker : (999999) XXXXXXXXXXXXXXX [2] URAIAN KEGIATAN, OUTPUT,

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU - 2 - Daftar Isi Daftar Isi... 2 Daftar Gambar... 4 Daftar Tabel...

Lebih terperinci

1. Landasan Berpikir (1)

1. Landasan Berpikir (1) 1 1. Landasan Berpikir (1) 1. RKA-K/L => merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan sebagai penjabaran dari Renja K/L dalam satu tahun anggaran beserta anggaran yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015 FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 25 KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA I. VISI No Uraian Visi Menjadi rujukan bangsa dalam pembaharuan administrasi

Lebih terperinci

REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1)

REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1) REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1) Ada lima tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia yaitu : 1). Perencanaan dan Penganggaran APBN; 2). Penetapan/Persetujuan APBN; 3). Pelaksanaan APBN; 4).

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 180/PMK.02/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.562, 2016 KEMENKEU. Revisi. TA 2016. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.02/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PELAPORAN, PEMANTAUAN DAN

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016 TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016 1 POKOK POKOK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 15/PMK.02/2016 TENTANG REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 2 RUANG LINGKUP REVISI ANGGARAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN. e-mon DAK Versi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BUKU PANDUAN. e-mon DAK Versi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air BUKU PANDUAN e-mon DAK Versi 2.20 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TA 2012 1 Instalasi Sebelum melakukan instalasi, perlu diketahui bahwa spesifikasi komputer untuk aplikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP Daftar Isi i

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP Daftar Isi i DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP... 10 Daftar Isi i DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jadawal Penerapan PBK dan KPJM... 2 D a f t a r I s i ii BAB

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR 4/JUKLAK/SESMEN/12/2014 TENTANG PEDOMAN TRILATERAL MEETING (PERTEMUAN

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 9 Oktober 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 9 Oktober 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018 Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018 Bandung, 27 April 2018 ž Dasar Hukum Revisi Anggaran 2018 ž Ruang lingkup revisi, Kewenangan dan batasan revisi anggaran ž Matrik kewenangan penyelesaian revisi anggaran

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN Jakarta, 12 Mei 2015 1 OUTLINE A. DASAR HUKUM B. PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA C. SIKLUS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN FORMAT BARU RKA KL RUANG LINGKUP...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN FORMAT BARU RKA KL RUANG LINGKUP... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... i ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 TUJUAN FORMAT BARU RKA KL... 3 1.3 RUANG LINGKUP... 4 BAB II FORMAT BARU RKA KL... 6 2.1 RKA KL... 6 2.2

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 Versi 5 (18 April 2017) DIREKTORAT OTONOMI DAERAH DIREKTORAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN 1 KAWASAN DEPUTI PENGEMBANGAN REGIONAL KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (E-PERENCANAAN)

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (E-PERENCANAAN) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIREBON BUKU PETUNJUK OPERASIONAL SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (E-PERENCANAAN) V.2.0 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar.. (i) Daftar Isi... (iii)

DAFTAR ISI. Kata Pengantar.. (i) Daftar Isi... (iii) KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBN berpedoman kepada

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No No.536, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENKOKESRA. Revisi. Petunjuk Operasional Kegiatan. Tata Cara. Petunjuk. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN. e-mon DAK Versi Direktorat Jenderal Bina Marga

BUKU PANDUAN. e-mon DAK Versi Direktorat Jenderal Bina Marga BUKU PANDUAN e-mon DAK Versi 2.20 Direktorat Jenderal Bina Marga KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TA 2012 1 Instalasi Sebelum melakukan instalasi, perlu diketahui bahwa spesifikasi komputer untuk aplikasi emondak

Lebih terperinci

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.151, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Revisi Anggaran. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN

Lebih terperinci

-1- BOX TAHAPAN RPJPN

-1- BOX TAHAPAN RPJPN -1- Anak Lampiran 1 BOX TAHAPAN RPJPN 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) Berdasarkan kondisi saat ini serta tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi selama 20 tahun mendatang,

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-15.12-/217 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 Versi 3 (9 April 2017) DIREKTORAT OTONOMI DAERAH DIREKTORAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KAWASAN DEPUTI PENGEMBANGAN REGIONAL

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 21 Oktober 2013

Revisi ke 05 Tanggal : 21 Oktober 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM. 6. Printer deskjet, inkjet, laserjet, atau yang bersesuaian.

PETUNJUK UMUM. 6. Printer deskjet, inkjet, laserjet, atau yang bersesuaian. PENDAHULUAN Sesuai dengan amanat Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, menyatakan bahwa pengelolaan Keuangan Negara dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang undangan,

Lebih terperinci

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR Visi dan Misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanah Datar mengacu pada Visi dan Misi instansi di

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 2 Juni 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 2 Juni 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA. Petunjuk Penyusunan Usulan Kegiatan Yang Dibiayai Dari Pinjaman Luar Negeri

REPUBLIK INDONESIA. Petunjuk Penyusunan Usulan Kegiatan Yang Dibiayai Dari Pinjaman Luar Negeri REPUBLIK INDONESIA Petunjuk Penyusunan Usulan Kegiatan Yang Dibiayai Dari Pinjaman Luar Negeri Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional KATA PENGANTAR Sesuai

Lebih terperinci

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1)

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1) REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1) Dalam praktek penyusunan RKA-K/L, terkadang terjadi proses penganggaran yang belum memperhatikan kaidah-kaidah penganggaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 Palembang, 12 Oktober 2017 POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015

KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015 KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015 1 1 REALISASI ANGGARAN 2015 2 Kurva Target dan Realisasi Penyerapan Anggaran 2015 16 Agustus

Lebih terperinci

Terlampir. Terlampir

Terlampir. Terlampir KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 Versi 4 (11 April 2017) DIREKTORAT OTONOMI DAERAH DIREKTORAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KAWASAN DEPUTI PENGEMBANGAN REGIONAL

Lebih terperinci

TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU

TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU Disampaikan Dalam Acara Kick Off Meeting Penyusunan RKP 2012 DEPUTI BIDANG PENDANAAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS OUTLINE PAPARAN Tema dan Prioritas RKP 2010 Strategi Pemulihan Ekonomi dan Pemeliharaan Kesejahteraan Metode Alokasi Pendanaan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Demo Aplikasi RKAKL DIPA

BAHAN AJAR Demo Aplikasi RKAKL DIPA DIKLAT PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BAGI KASUBBAG UMUM BAHAN AJAR Demo Aplikasi RKAKL DIPA Oleh Hasan Ashari, S.Sos. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT

Lebih terperinci

1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran.

1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran. 1. Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK); 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM); 3 Format Baru RKA-KL. 3. RKA KL di Indonesia (Menuju pengelolaan APBN yang transparan dan kredibel) Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU DASAR HUKUM

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU DASAR HUKUM Kementerian Keuangan R.I. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU DASAR HUKUM UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KERANGKA PENDANAAN BILATERAL MEETING

PEMBAHASAN KERANGKA PENDANAAN BILATERAL MEETING KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBAHASAN KERANGKA PENDANAAN BILATERAL MEETING KEDEPUTIAN BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Tantangan utama pengelolaan Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI ANGGARAN BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2010 PADA TAHUN ANGGARAN 2011 DAN PEMOTONGAN PAGU

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Evaluasi Tahunan RPJMN di Lingkungan ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-015.07-0/2017 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-22.12-/215 DS7746-141-8282-737 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

II I I I I

II I I I I KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (86) LEMBAGA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014 FORMULIR RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 04 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI No 0 II. MISI No 0 0 03 04 05 06 III. SASARAN STRATEGIS No 0 Tingkat pendapatan

Lebih terperinci

Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :...

Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :... Direktorat Sistem Penganggaran Direktorat Jenderal Anggaran Jakarta, Mei 2010 Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :...

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 12 Mei 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 12 Mei 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci