PERATURAN. KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR fl, TAHUN 2011 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN. KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR fl, TAHUN 2011 TENTANG"

Transkripsi

1 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR fl, TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) DAN PELAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA SEKRETARIS UTAMA/PUSAT/BALAI BESAR/BALAI/UNITPELAKSANA TEKNIS (UPT) DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, Menimbang : a bahwa dalam rangka menjaga kesinambungan penyusunan dan keandalan laporan Keuangan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) secara berjenjang berwenang melakukan pembinaan dan monitoring penyusunan laporan keuangan di wilayah kerjanya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut dalam huruf a di atas dan guna memperlancar proses pelaksanaan pelaporan Keuangan yang efisien, efektif, akurat, dan tepat waktu di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) perlu ditetapkan suatu Peraturan Kepala tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Dan Pelaporan Keuangan Pada Satuan Kerja Sekretaris Utama/Pusat/Balai Besar/Balai/Unit Pelaksana Teknis (UPT) Di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3.Undang-Undang...

2 -2 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Tanggung Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 144/M Tahun 2008; 8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 sebagai pengganti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 9. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 170/Kp/KA/IV/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) DAN PELAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA SEKRETARIS UTAMA/PUSAT/BALAI BESAR/BALAI/UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ini, yang dimaksud dengan : 1. Keuangan Negara, adalah: Semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 2. Barang...

3 3 2. Barang Milik Negara (BMN), adalah: Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 3. Pemerintah, adalah: Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. 4. Instansi, adalah: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang selanjutnya disingkat BPPT. 5. Pimpinan Instansi, adalah: Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang selanjutnya disingkat Kepala BPPT. 6. Pengguna anggaran, adalah: Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Negara/lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah. 7. Satuan Kerja, adalah: Kuasa Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian Negara/Lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program. 8. Badan Layanan Umum ( BLU), adalah: Instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas, yang pengelolaan keuangannya diselenggara kan sesuai dengan Peraturan Pemerintah terkait; 9. Arsip Data Komputer (ADK), adalah: Arsip data berupa disket atau media penyimpanan digital lainnya yang berisikan data transaksi, data buku besar, dan/atau data lainnya. 10. Dokumen Sumber ( DS), adalah: Dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan yang digunakan sebagai sumber atau bukti untuk menghasilkan data akuntansi. 11. Laporan Keuangan, adalah: Bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan APBN berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. 12. Laporan Realisasi A nggaran ( LRA), adalah: Laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/ defisit dan pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing -masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. 13. Neraca, adalah: Laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. 14. Laporan Arus Kas ( LAK), adalah: Laporan yang menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan non angga ran. 15. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), adalah: Laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atau nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, Neraca, dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai. 16.Akuntansi,...

4 Akuntansi, adalah: Proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya, serta penyajian laporan. 17. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, adalah: Prinsip-prinsip yang mendasari penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan bagi Komite Standar Akuntansi Pemerintahan dan merupakan rujukan penting bagi Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, penyusun laporan keuangan, dan pemeriksa dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur secara jelas dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan. 18. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), adalah: Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. 19. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah: Serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posis i keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. 20. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK- BMN), adalah: Subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca dan laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. 21. Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (SA-BAPP), adalah: Serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan atas transaksi keuangan pusat pada Kementerian Negara/Lembaga, pihak lain, dan Departemen Keuangan selaku Kuasa Pengguna Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. 22. Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP), adalah: Klarifikasi, penjelasan dan uraian lebih lanjut atas pernyataan SAP yang diterbitkan oleh KSAP. 23. Buletin Teknis adalah: Informasi yang diterbitkan oleh KSAP yang memberikan arahan/pedoman secara tepat waktu untuk mengatasi masalah -masalah akuntansi maupun pelaporan keuangan yang timbul. 24. Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan adalah: uraian yang memuat latar belakang penyusunan SAP. 25. Bagan Akun Standar (BAS), adalah: Daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan anggaran, serta pembukuan dan pelaporan keuangan pemerintah. 26. Data transaksi BMN, adalah: Data berbentuk jurnal transaksi perolehan, perubahan, dan penghapusan BMN, yang dikirimkan melalui media ADK setiap bulan oleh petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang kepada petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran di tingkat satuan kerja. 27. Entitas..

5 5 27. Entitas Pelaporan, adalah: Unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertangggungjawaban berupa laporan keuangan. 28. Entitas Akuntansi, adalah: Unit pemerintahan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. 29. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA), adalah: Unit/satuan kerja yang menyelenggarakan akuntansi keuangan pada tingkat Kementerian Negara /Lembaga yang ditetapkan sebagai UAPA. 30. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA), adalah UAI yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja. 31. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W), adalah: UAI yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam wilayah kerjanya. 32. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA- E1), adalah: UAI yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya. 33. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA), adalah: UAI pads tingkat Kementerian Negara/Lembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAPPA- E1 yang berada di bawahnya. 34. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB), adalah: Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Barang yang memiliki wewenang mengurus dan/atau menggunakan BMN. 35. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W), adalah: Unit akuntansi BMN pads tingkat wilayah atau unit kerja lain yang ditetapkan sebagai UAPPB-W dan melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAKPB, penanggung jawabnya adalah Kepala Kantor Wilayah atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai UAPPB-W. 36. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB- E1), adalah: Unit akuntansi BMN pada tingkat Eselon I yang melakukan kegiatan penggabungan Iaporan BMN dari UAPPB-W, dan UAKPB yang langsung berada dibawahnya yang penanggungjawabnya adalah pejabat Eselon I. 37. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB), adalah: Unit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAPPB-E1, yang penanggung jawabnya adalah Menteri/Pimpinan Lembaga. 38. Laporan BMN, adalah: Laporan yang menyajikan posisi BMN pads awal dan akhir suatu periode serta mutasi BMN yang terjadi selama periode tersebut. 39. Rekonsiliasi, adalah: Proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama. 40. Transfer Lainnya, adalah: Pengeluaran yang berasal dari anggaran perhitungan dan pembiayaan atas belanja bantuan sosial yang dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga. 41. Pihak...

6 6 41. Pihak lain, adalah: Instansi/unit organisasi di luar Kementerian Negara /Lembaga dan berbadan hukum yang menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN, dan karenanya wajib menyelenggarakan SAI sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 42. Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Perhitungan dan Pembiayaan (SA-BAPP), adalah : Serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan atas transaksi keuangan pusat pada Kementerian Negara/Lembaga dan Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan. 43. Tahun Anggaran Berjalan untuk selanjutnya disingkat (TA. 20X0). 44. Tahun Anggaran Berikutnya untuk selanjutnya disingkat (TA. 20X1). Bagian Kedua Akuntansi Anggaran Pasal 2 (1) Kepala BPPT Selaku Pengguna Anggaran/Barang melaksanakan akuntansi atas alokasi anggaran dan estimasi pendapatan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. (2) Dokumen sumber yang digunakan dalam melaksanakan akuntansi atas alokasi anggaran dan estimasi pendapatan pada BPPT adalah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BPPT. (3) DIPA sebagaimana tersebut dalam ayat (2) di atas disusun menurut unit organisasi, fungsi, sub fungsi, program. Kegiatan, sub kegiatan, dan jenis belanja sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar. BAB II SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) Bagian Kesatu Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Pasal 3 (1) Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah ketentuan wajib yang harus diselenggarakan oleh setiap Kementerian Negara/Lembaga dalam menghasilkan Laporan Keuangan. (2) Sistem Akuntansi Instansi (SAI) terdiri dari a. Sistem Akuntansi Keuangan (SAK); b. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK- BMN); dan, c.sistem..

7 -7- c. Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Perhitungan dan Pembiayaan (SA- BAPP). (3) Untuk melaksanakan SAI sebagaimana tersebut dalam ayat (2) di atas, BPPT sebagai salah satu Lembaga Pemerintah wajib membentuk Unit Akuntansi yang terdiri dari: a. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang (UAPA/B); b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Eselon 1 (UAPPA/B-E1); c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah (UAPPA/B-W); dan, d. Unit Akuntansi Kuasa Anggaran/Barang (UAKPA/B). Bagian Kedua Sistem Akuntansi Keuangan Pasal 4 SAK adalah merupakan Sub sistem dari SAI. Untuk melaksanakan SAK sebagaimana tersebut dalam ayat (1) di atas, BPPT membentuk Unit Akuntansi sebagai berikut: a. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA); b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran - Eselon 1 (UAPPA-E1); c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah (UAPPA-W); dan, d. Unit Akuntansi Kuasa Anggaran/Barang (UAKPA Pasal 5 (1) Dalam rangka mempertanggungjawabkan pengelolaan dan/atau penggunaan Keuangan Negara,setiap Satuan Kerja dilingkungan BPPT wajib memproses Dokumen Sumber (DS) untuk menghasilkan Laporan Keuangan. (2) Laporan Keuangan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) di atas disampaikan secara berjenjang (desentralisasi) oleh BPPT selaku UAPA kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (DAPK). Bagian Ketiga Proses Pelaporan Keuangan Pasal 6 (1) UAKPA wajib memproses Dokumen Sumber (DS) untuk menghasilkan Laporan Keuangan dalam bentuk : a. Laporan Laporan Realisasi Anggaran Utama (LRA Utama); b. Neraca; c. Laporan Realisasi Anggaran Belanja (LRA Belanja); d. Laporan Realisasi Pengembalian Belanja (LRA Pengembalian Belanja); e. Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan Negara dan Hibah (LRA Pendapatan); f.laporan...

8 8 f. Laporan Realisasi Pengembalian Penerimaan Negara dan Hibah (LRA Pengembalian Pendapatan); g. Laporan Barang Intrakomptabel per Sub-sub Kelompok Barang Satuan Kerja; h. Laporan Barang-Barang Bersejarah per Sub-sub Kelompok Barang Satuan Kerja; i. Laporan Persediaan Satuan Kerja; j. Laporan Kondisi Barang Barang Satuan Kerja; k. Laporan Kondisi Barang-Barang Bersejarah Satuan Kerja; 1. Arsip Data Komputer (ADK) atau Data Kirim; m. Backup Data; n. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK), khusus untuk Laporan Keuangan Semester dan Tahunan. (2) Dokomen Sumber ( DS) yang berhubungan dengan aset atau Barang Inventaris ( BI) disampaikan kepada Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB). (3) Setiap Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) wajib melakukan rekonsiliasi setiap bulan dengan KPPN. (4) Setiap UAKPA wajib menyampaikan LRA, Neraca dan ADK setiap bulan kepada Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran - Wilayah (UAPPA-W) dan Unit Ankuntansi Pembantu Pengguna Anggararan - eselon 1 (UAPPA-E1). (5) Penyampaian Laporan Keuangan semesteran dan tahunan disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Pasal 7 (1) Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) yang berada disetiap kantor Satuan Kerja Kabupaten/Kota menyampaikan Laporan Keuangannya kepada Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran - Wilayah (UAPPA-W). (2) Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran - Wilayah (UAPPA-W) melakukan proses penggabungan Laporan Keuangan yang berasal dari UAKPA di wilayah kerjanya. (3) UAPPA-W wajib menyampaikan Laporan Keuangan tingkat UAPPA-W beserta ADKnya kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan di wilayah masing-masing setiap bulannya. (4) UAPPA-W wajib melakukan rekonsiliasi Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) di atas dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap tri wulan. (5) Laporan Realisasi Anggaran beserta ADK Tingkat UAPPA-W wajib disampaikan kepada UAPPA- E1 setiap bulannya. (6) Penyampaian Laporan Keuangan semesteran dan tahunan disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Pasal 8 (1) UAPPA- E1 melakukan proses penggabungan Laporan Keuangan yang berasal dari UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya dan Laporan Keuangan UAKPA yang langsung berada dibawah UAPPA-E1. (2). UAPPA-E1...

9 9 (2) UAPPA- El menyusun Laporan Keuangan tingkat UAPPA- El berdasarkan hasil penggabungan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas. (3) UAPPA-El wajib menyampaikan LRA dan Neraca tingkat UAPPA-El beserta ADKnya kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan. (4) UAPPA- El melakukan rekonsiliasi atas Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) di atas dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap semester. (5) LRA beserta Neraca tingkat UAPPA- El beserta ADK wajib disampaikan kepada UAPPA-El setiap bulannya. (6) Penyampaian Laporan Keuangan semesteran dan tahunan disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Pasal 9 (1) (2) (3) UAPA melakukan proses penggabungan Lapo ran Keuangan UAPPA-El. UAPA menyusun Laporan Keuangan tingkat UAPA berdasarkan hasil penggabungan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas. UAPA melakukan rekonsiliasi atas Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) di atas dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (DAPK) setiap semester. (4) Hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) di atas dituangkan di dalam Berita Acara Rekonsiliasi. (5) UAPA wajib menyampaikan LRA dan Neraca tingkat UAPA beserta ADKnya kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan. (6) Penyampaian Laporan Keuangan semesteran dan tahunan disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility), dan Pernyataan Telah Direviu. (7) Laporan Keuangan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) sampai ayat (3) di atas, kemudian diteruskan oleh UAPA BPPT kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (DAPK). Pasal 10 (1) UAPA adalah Unit Akuntansi Pengguna Anggaran tingkat Kementrian Negara/Lembaga. (2) UAPA BPPT sebagaimana dimaksud oleh ayat (1 ) di atas diseienggarakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. (3) Dalam pelaksanaannya UAPA BPPT dibantu oleh UAKPA, UAPPA-W dan UAPPA-E1. (4). UAKPA...

10 -10- (4) UAKPA BPPT sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) di atas dibagi atas 6 (enam) Wilayah Satuan Kerja yaitu: a. Wilayah Satuan Kerja Propinsi DKI Jakarta yang terdiri dari: 1) Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan (UPT-HB); 2) Balai Teknologi Survey Kelautan (Teksurla); 3) Balai Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi (BRDST); dan 4) Balai IPTEKnet. b. Wilayah Satuan Kerja Propinsi Banten yang terdiri dari : 1) Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS); 2) Balai Besar Teknologi Energi ( B2TE); 3) Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Aero-Gas Dinamika dan Getaran (LAGG); 4) Balai Inkubator Teknologi (BIT); 5) Balai Termodinamika Motor dan Propulsi ( BTMP); 6) Balai Teknologi Lingkungan (BTL); 7) Balai Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan Otomasi ( MEPPO); 8) Balai Pengkajian Bioteknologi ( BIOTEK); dan 9) Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP). c. Wilayah Satuan Kerja Propinsi Lampung yaitu Balai Besar Teknologi Pati (B2TP). d. Wilayah Satuan Kerja Propinsi Yogyakarta yaitu Balai Pengkajian Dinamika Pantai (BPDP). e. Wilayah Satuan Kerja Propinsi Bali yaitu Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselin Bali (UPTPSTKP- Bali). f. Wilayah Satuan Kerja Propinsi Surabaya yaitu UPT. Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika (UPT.BPPH). Wilayah Satuan Kerja Propinsi DKI Jakarta sebagaimana tersebut dalam ayat (4) huruf a di atas di koordinir oleh UAPPA-W UPT Hujan Buatan. (6) Wilayah Satuan Kerja Propinsi Banten sebagaimana tersebut dalam ayat (4) huruf b di atas di koordinir oleh UAPPA-W B2TKS. Pasa 11 (1) Setiap bulannya, UAKPA menyampaikan ADK Kepada UAPPA-W untuk disampaikan kepada UAPPA- E1 dan disampaikan kepada Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan (DJPB) Propinsi/Wilayah setempat. (2) UAKPA yang berada di 9 (sembilan ) wilayah kerja PUSPIPTEK Serpong Propinsi Banten dan 4 (empat) satuan kerja yang ada di Propinsi DKI Jakarta sebagaimana tersebut dalam Pasal ( 10) ayat 4 di atas, menyampaikan ADKnya kepada UAKPA yang telah ditunjuk sebagai UAPPA-W. (3) UAPPA-W sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) di atas akan melakukan penggabungan laporan ( rekonsiliasi), baik keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada di wilayah kerjanya. (4) UAPPA-W Propinsi DKI Jakarta, melakukan rekonsiliasi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPB) Propinsi DKI Jakarta sekaligus juga menyampaikan kepada UAPPA-E1. (5). UAPPA-W...

11 -11- (5) UAPPA-W PUSPIPTEK Serpong Propinsi Banten, melakukan rekonsiliasi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Propinsi Banten sekaligus juga menyampaikan kepada UAPPA-E1. (6) UAPPA E-1 sebagaimana dimaksud oleh ayat (4) dan ayat ( 5) di atas adalah UAPPA- E1 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yaitu yang dilaksanakan dan/atau dikoordinir oleh Biro Keuangan Sekretariat Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Pasal 12 (1) Dalam rangka menjaga kesinambungan penyusunan dan keandalan laporan Keuangan, BPPT secara berjenjang berwenang melakukan pembinaan dan monitoring penyusunan laporan keuangan di wilayah kerjanya. (2) Dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan monitoring sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas, BPPT bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Bagian Keempat Format dan Mekanisme/Tata Cara Penyampaian Laporan Keuangan Pasal 13 (1) Format Laporan Keuangan yang disampaikan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) harus mempergunakan format laporan Sistem Akuntansi Instansi. (2) Formal Laporan SAI sebagaimana tersebut dalam ayat (1) di atas, dibuat dalam 2 (dua) sub sistem yaitu Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). (3) Laporan Penyerapan Anggaran DIPA Satuan Kerja Setama/Pusat/Balai Besar/Balai/ Unit Pelaksana Teknis wajib disampaikan ke BPPT Pusat (Biro Keuangan) paling lambat tanggal 8 bulan berikutnya, sebagai berikut : a. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Committed; b. Laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak Committed; c. Foto Copy Berita Acara Rekonsiliasi, dan penyampaiannya bersamaan dengan penyampaian Laporan Keuangan setiap bulan; d. Laporan Piutang PNBP. (4) Selain Menyampaikan Laporan Penyerapan pada ayat (3) tersebut di atas, satuan kerja wajib menyampaikan Laporan Rencana Triwulan dan Rencana Pencairan Dana serta Catatan Ringkas atas Pelaksanaan Anggaran Triwulan, yang disampaikan pada awal Triwulan. (5) Bentuk atau format Laporan Keuangan Committed dirinci menurut Program, Kegiatan, Sub. Kegiatan dan Mata Anggaran Kegiatan (MAK), sebagaimana contoh pada Lampiran IA, IB dan IC. Pasal...

12 -12- Pasal 14 (1) Penyampaian Laporan Keuangan periode Semesteran dilaksanakan pada Bulan Juli Tahun Anggaran Berjalan (TA. 20X0 ) dan Penyampaian Laporan Keuangan periode Tahunan dilaksanakan pada bulan Januari Tahun Anggaran Berikutnya (TA. 20X1). (2) Penyampaian Laporan Keuangan untuk setiap Unit Akuntansi ke tingkat di atasnya wajib dilengkapi dengan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). Pasal 15 (1) Penyampaian Laporan Keuangan ke Kementerian Keuangan untuk tingkat Kementerian Negara/Lembaga dalam satu tahun anggaran dilaksanakan 2 (dua) kali periode, yaitu Periode Semesteran dan Periode Tahunan. (2) Penyampaian dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan dari UAKPA ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) disampaikan paling lambat tanggal 7 bulan berikutnya. (3) Laporan Keuangan beserta Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) tingkat UAKPA harus sudah diterima di UAPPA- E1 BPPT paling lambat tanggal 8 bulan berikutnya. Pasal 16 (1) Rekonsiliasi Laporan Keuangan untuk data wilayah (gabungan) antara UAPPA- W yaitu Satuan Kerja tingkat Propinsi dengan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (Kanwil DJPB) dilakukan. (2) Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan I dari UAKPA dan UAPPA-W ke UAPPA-E1 disampaikan paling lambat tanggal 23 April tahun berjalan. (3) Penyampaian Laporan Keuangan Semester I dari UAKPA dan UAPPA-W ke UAPPA-E1 disampaikan paling lambat tanggal 17 Juli tahun berjalan. (4) Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan III dari UAKPA dan UAPPA-W ke UAPPA- E1 disampaikan paling lambat tanggal 23 Oktober tahun berjalan. (5) Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan dari UAKPA dan UAPPA-W ke UAPPA- E1 disampaikan paling lambat tanggal 2 Pebruari tahun berikutnya. (6) Pengiriman dan/atau penyampaian Laporan Keuangan gabungan dari UAPA kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (DAPK)-Direktorat Jenderal Perbendaharaan ( DJPB) paling lambat tanggal 25 Juli tahun berjalan (T.A.20X0) untuk Laporan Keuangan Semester, dan dilaksanakan pada tanggal 27 Pebruari tahun berikutnya (T.A.20X1) untuk Laporan Keuangan Tahunan. BAB.

13 -13- BAB III SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PADA BADAN LAYANAN UMUM (BLU) Bagian Kesatu Umum Pasal 17 (1) Unit Kerja di lingkungan BPPT yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan menggunakan pola keuangan Badan Layanan Umum wajib menyusun Laporan Keuangan. (2) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU diselenggarakan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi Akuntansi Indonesia. (3) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU untuk tujuan konsolidasi dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga diselenggarakan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan. (4) Untuk tujuan konsolidasi laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka dibentuk Unit Akuntansi pada Badan Layanan Umum. Bagian Kedua Proses Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Pasal 18 (1) Laporan Keuangan BLU merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. (2) Laporan Keuangan BLU yang dihasilkan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan menjadi lampiran Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga yang terdiri dari LRA/Operasional, Neraca, LAK, dan Catatan atas Laporan Keuangan. (3) Laporan Keuangan BLU yang dihasilkan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. (4) Laporan Keuangan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari LRA, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Pasal 19 (1) Pengkonsolidasian laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) menggunakan sistem akuntansi yang dapat menghasilkan laporan keuangan dan ADK. (2) Dalam hal Unit Akuntansi BLU belum memiliki sistem akuntansi sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1), BLU dapat menggunakan SAI.

14 -14- (3) Satuan Kerja BLU menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas beserta data transaksinya kepada UAPPA-E1 setiap bulan. (4) Satuan Kerja BLU melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap triwulan. (5) Penggabungan Neraca BLU dengan Neraca Kementerian Negara/ Lembaga dilakukan setelah dilakukan konversi ke dalam perkiraan yang terdapat pada Standar Akuntansi Pemerintahan. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara akuntansi dan pelaporan keuangan untuk BLU diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan. BAB IV SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN (SA-BAPP) Bagian Kesatu Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan Pasal 20 (1) SA-BAPP dilakukan dengan cara manual maupun komputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai pada pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan atas transaksi keuangan pusat pada BPPT sebagai salah satu Lembaga Pemerintah selaku salah satu Kuasa Pengguna Anggaran APP. (2) Transaksi keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas, dilakukan oleh Bendahara Umum Negara (BUN) yang merupakan kewajiban Pemerintah atas suatu kegiatan dan tidak dilakukan pada Kementrian Negara/ Lembaga. (3) Pengecualian atas transaksi keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh Kementrian Negara/ Lembaga (BPPT) atau pihak lain atas Belanja Lain-Lain dan Transfer Lainnya. (4) BAPP Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah yang menggunakan anggaran yang bersumber dari BAPP berupa Belanja Lain-Lain wajib menyelenggarakan SAI untuk menghasilkan Laporan Keuangan. (5) SAI sebagaimana dimaksud pada ayat (4) di atas wajib membentuk UAKPA. Bagian Kedua Laporan Keuangan BAPP Berupa Belanja Lain-Lain Pasal 21 (1) Setiap UAKPA BAPP Belanja Lain-Lain, wajib memproses Dokumen Sumber (DS) menjadi Laporan Keuangan yang berupa Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). (2) Dokumen Sumber (DS) BAPP Belanja Lain-Lain ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

15 -15- (3) Setiap UAKPA BAPP Belanja Lain-Lain, wajib menyampaikan LRA, Neraca beserta ADK setiap bulannya ke KPPN. (4) UAKPA BAPP Belanja Lain-Lain, melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulannya. (5) UAKPA BAPP Belanja Lain-Lain. menyampaikan LRA, Neraca beserta ADK setiap bulannya kepada UAPA BPPT. (6) Penyampaian laporan keuangan semesteran dan tahunan disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Pasal 22 (1) UAPA melakukan proses penggabungan laporan keuangan UAKPA BAPP Belanja Lain - Lain, yang digunakan oleh Kementerian Negara/Lembaga. (2) UAPA menyusun laporan keuangan berdasarkan hasil penggabungan laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) di atas. (3) UAPA menyampaikan LRA, Neraca dan ADK Tingkat UAKPA kepada Direktur Jenderal Anggaran setiap tri wulan. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 23 (1) Semua biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Peraturan ini dibebankan pada masing-masing Anggaran DIPA Satuan Kerja yang bersangkutan. (2) Semua Aset Tetap yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lainnya yang sah wajib dibukukan pada system Informasi Manajemen Barang Milik Negara sebagai barang milik Negara. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Struktur Organisasi dari Unit Akuntansi Instansi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tercantum dalam Lampiran IIA, Lampiran IIB, Lampiran III, Lampiran IV dan Lampiran V Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ini, yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan mengikat bagi semua Unit Kerja yang ada di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Pasal 25 Pembagian tugas, Penunjukan Petugas Akuntansi dan hal-hal teknis lainnya diatur lebih lanjut oleh masing-masing Satuan Kerja, berpedoman pada Peraturan ini dan

16 -16- Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-51/PB/2008 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Pasal 26 Menunjuk Satuan Kerja Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur Serpong, Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan DKI Jakarta, Balai Besar Teknologi Pati - Lampung, Balai Pengkajian Dinamika Pantai - Yogyakarta, UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika - Surabaya dan UPT Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik & Porselin - Bali sebagai koordinator tingkat wilayah yang berkewajiban menyampaikan Laporan Keuangan dan melaksanakan rekonsiliasi baik dengan KPPN paling lambat tanggal 7 setiap bulan maupun kepada Kanwil DjPb paling lambat tanggal 17 setiap triwulan. Pasal 27 (1) Ketentuan dalam peraturan ini wajib dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kerja Setama / Pusat / Balai Besar / Balai/ Unit Pelaksana Teknis dilingkungan BPPT. (2) Peraturan ini disampaikan kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Setama / Pusat / Balai Besar / Balai/ Unit Pelaksana Teknis dilingkungan BPPT. Pasal 28 Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 136/KP/BPPT/IV/2009 tentang Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Di Satuan Kerja Sekretaris Utama/ Deputi/ Pusat/ Balai Besar/Balai/Unit Pelaksana Teknis (UPT) Di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 29 Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan seperlunya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2011 KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, MARZAN AZIZ ISKANDAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.530, 2013 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Akuntansi. Pelaporan. Keuangan. Sistem. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 233/PMK.05/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 233/PMK.05/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 233/PMK.05/2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia. No.89, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.894, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Istem Akuntansi. Pelaporan Keuangan. Pemerintah Pusat. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG 1 of 15 12/22/2015 3:53 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf o Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Menteri Keuangan telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT Menimbang: bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf o Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01 /PER/SM/II/2008

PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01 /PER/SM/II/2008 KEMNETERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01 /PER/SM/II/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Mengingat : 1. NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.391, 2016 KEMENHUB. Pelaporan Keuangan. Berbasis Akrual. Sistem dan Prosedur Akuntansi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 21 TAHUN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG TATA CARA REKONSILIASI BARANG MILIK NEGARA DALAM RANGKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI PMK 76 /PMK.05/2008 tentang PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENIMBANG (a) dalam rangka pelaksanaan pengembangan dan penerapan sistem akuntansi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT 1 of 18 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.677, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Akuntansi. Pelaporan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.677, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Akuntansi. Pelaporan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Akuntansi. Pelaporan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.776, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Instansi. Pelaporan Keuangan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

3. Barang Ekstrakomptabel. Barang Ekstrakomptabel adalah mencangkup BMN berupa aset tetap yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi.

3. Barang Ekstrakomptabel. Barang Ekstrakomptabel adalah mencangkup BMN berupa aset tetap yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi. 49 TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Sublampiran A Lampiran Peraturan Kasad Nomor Perkasad/ / /2011 Tanggal 2011 PENGERTIAN 1. Akuntansi. Akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran,

Lebih terperinci

- 496 - BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

- 496 - BAGIAN KESATU PENDAHULUAN - 496-21. Standar Pelayanan Penyusunan Laporan Keuangan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1) Sekretariat Negara Bagian Anggaran 007.01 dan 069.03 STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI Sesi 6: SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT KEWAJIBAN PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal menyusun LKPP untuk disampaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Dalam informasi akuntansi dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan data keuangan suatu perusahaan. Data

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARANOMOR : PER-07/KN/2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REKONSILIASI DATA BARANG

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 38/PB/2006 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN DIREKTUR

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER- 51 /PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.776, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Instansi. Pelaporan Keuangan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR : PER-24/PB/2006 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG PELAKSANAAN LIKUIDASI ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne No.532, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Likuidasi Entitas Akuntansi. Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN, 1 of 8 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN A. Sistem Akuntansi Keuangan SAK merupakan subsistem SAI yang digunakan untuk memproses transaksi anggaran dan realisasinya, sehingga menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/ 2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut: 9 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut: a. pencatatan bukti-bukti pembukuan dalam buku jurnal. Transaksi yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.861, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN, Sistem Akuntansi Hibah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 2046, 2014 KEMENKEU. Akutansi. Keuangan. Pusat. Sistem. Pelaporan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT I. PENDAHULUAN I.1. Umum Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2 Pencatatan PNBP Pendidikan Tinggi Berdasarkan BAS RAHMAT MULYONO DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN WORKSHOP PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN SATKER PT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PUSAT MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Latar Belakang Implementasi akuntansi berbasis akrual Tahun 2015 Amanat Pasal

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA S A L I N A N PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA NOMOR : PER-07/KN/2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REKONSILIASI DATA

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI. AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI www.perbendaharaan.go.id PRINSIP PENGATURAN WEWENANG DAN PENUGASAN Kewenangan Pusat DILAKSANAKAN INSTANSI PUSAT

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pengembangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar Reviu. Laporan Keuangan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar Reviu. Laporan Keuangan. No.97, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar Reviu. Laporan Keuangan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PMK.09/2010 TENTANG STANDAR REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 216/PMK.05/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 216/PMK.05/2013 TENTANG 1 of 9 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 216/PMK.05/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 190/PMK.05/2013 TENTANG

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.246, 2016 KEMHAN. Pelaporan Keuangan. Sistem Akuntansi. di Lingkungan Kemhan dan TNI. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 57/PB/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/III/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1620, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akuntansi. Investasi Pemerintah. Sistem. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1620, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akuntansi. Investasi Pemerintah. Sistem. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1620, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akuntansi. Investasi Pemerintah. Sistem. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 216/PMK.05/2013 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)

SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) I. GABARAN UU SISTE AKUNTANSI INSTANSI (SAI) Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga yang memproses transaksi keuangan baik arus uang maupun barang. SAI terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi Pemerintahan Pada dasarnya akuntansi pemerintahan adalah suatu prosedur akuntansi yang telah disusun sedemikian rupa agar dapat dilakukan monitoring (pemantauan) secara

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 /PRT/M/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 /PRT/M/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 /PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM BIDANG PENDANAAN SEKRETARIAT BADAN PENGATUR JALAN TOL DENGAN

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang No.520, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Likuidasi Entitas Akuntansi. Bagian Anggaran BUN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PMK.05/2017 TENTANG PELAKSANAAN LIKUIDASI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 210/PMK.05/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 210/PMK.05/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 210/PMK.05/2013 TENTANG PEDOMAN REKONSILIASI DALAM RANGKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LINGKUP BENDAHARA UMUM NEGARA DAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 28/PMK.05/2010 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 28/PMK.05/2010 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 28/PMK.05/2010 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1622, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Kuntansi. Utang. Pemerintah. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 218/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 44 /PB/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REVIU LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 234/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI TRANSAKSI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 234/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI TRANSAKSI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 of 15 12/22/2015 3:54 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI TRANSAKSI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED UNIT AKUNTANSI PENGGUNA ANGGARAN (UAPA) SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN ANGGARAN 007 DAN 069

STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED UNIT AKUNTANSI PENGGUNA ANGGARAN (UAPA) SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN ANGGARAN 007 DAN 069 - 484-19. Standar Pelayanan Penyusuanan Laporan Keuangan Audited Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) Sekretariat Negara Bagian Anggaran 007 dan 069 STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI Sesi 7: KEBIJAKAN AKUNTANSI & PELAPORAN KEUANGAN: POS POS NERACA Penyusunan LK DASAR HUKUM LAPORAN KEUANGAN UU 1/2004 Ps. 55 ayat (1) = Mkeu Ps. 55 ayat (2), Ps. 4 ayat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/PMK.05/2009 TENTANG MEKANISME

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Laporan Keuangan. Konsolidasian. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Laporan Keuangan. Konsolidasian. Prosedur. No.25, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Laporan Keuangan. Konsolidasian. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Sistem akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017 SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha No.8, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pelaksanaan Kegiatan. Anggaran. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang :

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1256, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Likuidasi. Akuntansi. Pelaporan. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 198 /PMK.05/2012 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BULAN MEI 2013

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BULAN MEI 2013 BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BULAN MEI 2013 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245 BADAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2049, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Keuangan. Akutansi. Pelaporan. Sistem. Lain-lain. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Kementerian Negara/Lembaga dalam penyajian laporan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATUI~N MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 21 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI SERTA PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL DI LlNGKUNGAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (LKP)

UNIVERSITAS GUNADARMA PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (LKP) UNIVERSITAS GUNADARMA PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (LKP) PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN KEHUTANAN Disusun Oleh : Nama : Andika Leonardo

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA 29 BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA Bab ini membahas prosedur akuntansi BMN dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP). SIMAK-BMN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2048, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Keuangan. Akutansi. Pelaporan. Sistem. Subsidi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2010 TENTANG KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI SERTA PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.645, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pergeseran Anggaran. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI UNIT AKUNTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

STRUKTUR ORGANISASI UNIT AKUNTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA NOMOR:PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT AKUNTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA I. PENDAHULUAN Dalam pelaksanaan anggaran, setiap kementerian negara/lembaga selaku pengguna

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TIM MANAJEMEN (ROKTM) PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 WILDA MIKASARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1848, 2015 KEMENHAN. Akuntansi. Berbasis Akrual. Kebijakan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI BERBASIS

Lebih terperinci

ANGGARAN (Rp0,00) 2. Belanja Barang , Belanja Modal ,

ANGGARAN (Rp0,00) 2. Belanja Barang , Belanja Modal , BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT Jalan Angkasa Mulyono Amban Manokwari Papua Barat Telp / Fax: 09862217088 Email: papuabarat@bpkp.go.id Nomor : LRA-05/PW27/1/2014

Lebih terperinci