Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan Pertanian, Kanal, Konflik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan Pertanian, Kanal, Konflik"

Transkripsi

1 Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian (Suatu Penelitian di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila) Deliana Dj. Yusuf NIM Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo. A B S T R A K Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang proses alih fungsi lahan pertanian menjadi kanal, keadaan petani sebelum dan sesudah alih fungsi lahan pertanian menjadi kanal, dan dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi kanal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat petani di Kelurahan Oluhuta yang terkena kebijakan alih fungsi lahan dan salah satu pejabat Biro Pemerintahan Provinsi Gorontalo. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan hal-hal sebagai berikut: (1) Proses alih fungsi lahan pertanian di Kelurahan Oluhuta belum berjalan dengan baik karena kurangnya perencanaan yang matang dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari sejak awal tidak ada sosialisasi dari pemerintah sehubungan dengan pembangunan kanal yang mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian. (2) Sebagian besar petani lahan sawah merasa kesulitan dengan adanya alih fungsi lahan yang menyebabkan berkurangnya pendapatan petani, terlebih lagi justru lebih menyulitkan kehidupan petani penggarap dan buruh tani yang menggantungkan kebutuhan hidup keluarganya pada lahan pertanian. Lain halnya dengan petani lahan kebun yang merasa untung karena sebelumnya lahan kebun yang tidak membuahkan hasil, tetapi dengan adanya ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah sudah dijadikan sebagai modal. (3) Alih fungsi lahan pertanian mengakibatkan semakin menyempitnya lahan pertanian dan juga menimbulkan konflik antara pihak pemerintah, aparat kepolisian, dan juga masyarakat yang tidak mau menyerahkan lahannya untuk dialih fungsikan menjadi kanal. Sebagai saran untuk Pemerintah bahwa dalam melaksanakan pembangunan agar di upayakan untuk tidak menggunakan lahan pertanian. Karena hal ini dapat mengakibatkan alih fungsi lahan yang tentunya dapat mengancam kehidupan petani yang menggantungkan kebutuhan hidup keluarganya pada lahan pertanian. Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan Pertanian, Kanal, Konflik

2 Pendahuluan Luas lahan sawah di Kabupaten Bone Bolango sebesar hektar dan lahan bukan sawah seluas hektar. Berdasarkan data tentang keadaan luas areal lahan baik sawah maupun bukan sawah di wilayah Bone Bolango terlihat bahwa kondisi luas lahan sangat mendukung masyarakat khususnya masyarakat petani dalam melakukan usaha dalam bidang pertanian 1. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan dinamika pembangunan, telah menggeser pemanfaatan lahan, yang akhirnya menimbulkan kompleksitas permasalahan lahan yang semula berfungsi sebagai lahan pertanian, berangsurangsur berubah menjadi lahan non pertanian. Proses alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian, selain menghilangkan kesempatan reproduksi pangan dan aktifitas pertanian lainnya, juga semakin mengurangi kesempatan usaha yang pada akhirnya mengancam pendapatan petani. Kemudian dengan terjadinya alih fungsi lahan tersebut luas lahan sawah semakin menyempit, hal tersebut sangat memprihatinkan, sebab kondisi perubahan fungsi pertanian ke non-pertanian sangat signifikan, sehingga proses alih fungsi tersebut sangat membawa dampak yang cukup besar bagi masyarakat petani pada umumnya. Fenomena yang selama ini terjadi menunjukkan bahwa pada dasarnya proses pembangunan di pedesaan di tandai dengan berbagai perkembangan dan perubahan dalam kehidupan masyarakat misalnya berubahnya sektor pertanian ke sektor non pertanian. 2 Aktivitas pembangunan yang berlangsung di segala bidang, menyebabkan peningkatan kebutuhan jumlah lahan yang tidak sedikit. Pembangunan ini pada akhirnya menyebabkan lahan yang dapat dimanfaatkan semakin terbatas, Negara Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris akan kehilangan identitasnya, jika program yang dicanangkan hanya terfokus pada proses pembangunan infrastruktur belaka, kondisi demikian pula yang terjadi terjadi dalam pembangunan kanal di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango 1 2 Dari data BPS tahun 2011, Rauf A. Hatu, Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Perkebunan Tebu Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus Perubahan Sosial Petani Di Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo). Disertasi. Malang: Program Doktor Ilmu Pertanian Minat Sosiologi Pedesaan. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Hlm, 2

3 yang dimulai pada tahun 2007 silam. Pembangunan Kanal Tamalate-Bone merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah untuk menanggulangi banjir yang setiap tahun melanda Kota Gorontalo dan daerah sekitarnya. Sebagaimana yang diketahui bahwa pembangunan kanal tentunya membutuhkan lahan yang tidak sedikit jumlahnya. Hal yang dilakukan oleh pemerintah secara konseptual, memang sangatlah progres, namun demikian, dengan pembuatan kanalisasi sangat membutuhkan lahan yang cukup luas dan ini akan berakibat pada peng-alihfungsian lahan-lahan milik petani yang masih produktif untuk dijadikan laha pertanian, hal ini akan memunculkan permasalahan yang cukup kontradiktif di kalangan petani. Berdasarkan penjelasan Pejabat Biro Pemerintahan Provinsi, pembangunan Kanal Tamalate-Bone yang terdapat di Kecamatan Kabila membutuhkan lahan seluas meter persegi. Namun dalam kenyataannya pembangunan kanal tersebut belum terselesaikan dengan baik karena masih adanya penolakan keras dari masyarakat di Kelurahan Oluhuta yang tidak mau memberikan lahannya untuk dijadikan sebagai area pembangunan kanal. Lahan yang digunakan untuk pembangunan kanal di Kelurahan Oluhuta terdiri dari lahan sawah seluas ,15 meter persegi dan luas lahan bukan sawah meter persegi. Situasi ini tentunya menimbulkan kerisauan dan kesulitan bagi petani yang tentunya dapat mengancam pendapatan petani yang akhirnya ancaman tersebut arusnya ke masalah ekonomi masyarakat, selain itu juga dapat menyebabkan menyempitnya luas lahan pertanian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif karena merupakan suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. 3 Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif untuk memberikan gambaran terhadap persoalan-persoalan yang di angkat dalam penelitian ini sekaligus 3 Djam an Satori Dan Aan Komariah Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Hlm 25

4 penjelasan masalah tentang fenomena yang ditemukan. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Daerah ini menarik diteliti karena merupakan daerah alih fungsi lahan. Dimana sebelumnya lahan tersebut merupakan area perladangan/persawahan milik masyarakat, namun dengan adanya kebijakan pemerintah dalam menanggulangi banjir maka daerah tersebut dijadikan sebagai area pembangunan kanal. Penelitian tentang Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian ini dilakukan selama kurang lebih 6 bulan terhitung sejak penyusunan proposal skripsi sampai dengan penyusunan hasil penelitian. Fase terpenting dalam penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian adalah prosedur yang sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik-teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : a. Observasi Observasi memberi peluang pada peneliti untuk menggali data perilaku subjek secara luas, mampu menangkap berbagai macam interaksi. Syaodih N menyatakan bahwa observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Sedangkan Margono mengungkapkan bahwa observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan data secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 4 Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat penuh karena kedudukan antara peneliti dengan yang diteliti dipisah oleh satu dinding pemisah yang hanya meneruskan informasi satu arah saja. Subjek merasa tidak sedang diamati. b. Wawancara Dalam penelitian ini wawancara atau interview pada prinsipnya merupakan usaha untuk menggali keterangan yang lebih dalam dari sebuah kajian 4 Djam an Satori Dan Aan Komariah. Ibid. Hlm

5 dari sumber yang relevan berupa pendapat, kesan, pengalaman, pikiran dan sebagainya. 5 Dalam melakukan penelitian mengenai dampak alih fungsi lahan pertanian, peneliti melakukan teknik wawancara guna memperoleh informasi yang mendalam mengenai masalah yang diteliti. Wawancara dilakukan secara informal mengingat bahwa subyek telah mengenal peneliti, sehingga memungkinkan kegiatan ini dapat berinteraksi secara alamiah. Pelaksana tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini sejumlah 20 orang, yakni masyarakat petani di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila yang terkena dampak alih fungsi lahan pertanian dan juga salah satu pejabat Biro Pemerintahan Provinsi Gorontalo. Informan dipilih karena memiliki pengetahuan dan mendalami situasi, dan mereka lebih mengetahui informasi yang diperlukan. Agar hasil wawancara dapat terekam dengan baik, peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka peneliti menggunakan alat bantu antara lain : buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data, tape recorder berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan, dan kamera digunakan untuk memotret ketika peneliti sedang berbicara dengan informan/sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti benar-benar melakukan pengumpulan data. Analisis data dalam melakukan penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Nasution menyatakan analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. 6 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data diantaranya reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi. 7 5 Ibid Hlm Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Hlm 89 7 Tjepjep Rohendi Rohidi Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia. Hlm 16-18

6 1. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis tetapi merupakan bagian dari analisis. Pilihanpilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya. 2. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan-berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverivikasi selama penelitian berlangsung. Verivikasi dilakukan penganalisis selama menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya dan kegunaannya. Pembahasan Sejarah Oluhuta berawal dari perjalanan Raja Ilahudu dari Suwawa (Biluhudu) pada tahun 859 M. Kelurahan Oluhuta merupakan Kelurahan yang terletak di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, dengan luas wilayahnya 9800 km 2. Kelurahan Oluhuta merupakan Kelurahan dataran rendah dan sepertiga wilayahnya merupakan areal persawahan. Adapun batas-batas wilayah Kelurahan

7 Oluhuta sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Poowo Barat, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Luwohu, Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tumbihe, Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Padengo 8. Kelurahan Oluhuta memiliki kelompok tani dengan kelas kemampuan pemula. Kelompok tani tersebut terdiri dari kelompok tani padi sawah, kelompok tani jagung, dan kelompok wanita tani yang mengusahakan pengelolaan pasca panen juga pemanfaatan pekarangan. Tabel 1. Data Kelompok Tani Nama Jumlah Jenis No Kelompok Pengurus Anggota Usaha Hektar Ekor Tani 1. Sertak 1 Abd. Tanaman Hisam Pangan/ 20,45 35 Nasaru Sawah 2. Bina Tani Zubair 25 Jagung 15 Harun 3. Mawar Putih Wini 10 1,43 Isima Sumber : Kantor Kelurahan Oluhuta, 2012 Data pada tabel 6 diatas menunjukkan bahwa kelompok tani masih berkelas kemampuan pemula, maka perlu dilakukan kegiatan pembinaan untuk mengembangkan fungsi kelompok tani. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan kelas-kelas kelompok tani. A. Proses Alih Fungsi Lahan Pertanian Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di Kecamatan Kabila dengan mengambil lokasi di Kelurahan Oluhuta bahwa Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, telah terjadi alih fungsi lahan untuk pembangunan Kanal Tamalate-Bone, guna menanggulangi bahaya banjir yang 8 Sumber : Kantor Kelurahan Oluhuta, 2012

8 sering melanda Kota Gorontalo. Proses alih fungsi lahan tersebut membutuhkan lahan seluas kurang lebih 14 Ha yang seluruhnya berada di Kecamatan Kabila yaitu masing-masing Desa Poowo, Poowo Barat, Oluhuta Utara, dan Kelurahan Oluhuta. Dari ke empat lokasi tersebut terdapat kurang lebih 152 bidang tanah yang akan dialih fungsikan untuk pembangunan kanal tersebut. Alih fungsi lahan untuk pembangunan kanal di Kabupaten Bone Bolango dilakukan melalui musyawarah. Kegiatan musyawarah antara panitia dan para pemegang hak atas tanah dipimpin oleh Ketua Panitia Provinsi Gorontalo. Kelurahan Oluhuta menimbulkan kontradiksi yang cukup besar dalam proses alih fungsi lahan. Hal ini karena sebagian besar masyarakat menolak lahannya dialih fungsikan untuk pembangunan kanal. Penolakan tersebut ditandai dengan permohonan/sikap tertulis yang diajukan kepada Gubernur. Pokok dari penolakan tersebut yaitu, masyarakat memohon agar Pemerintah Provinsi Gorontalo dapat memindahkan lokasi pembangunan kanal di luar wilayah Kecamatan Kabila ke tempat yang layak untuk pembangunan kanal, yakni daerah yang sering rawan banjir. Hal ini juga disertai dengan alasan penolakan pembangunan kanal, yaitu sebagai berikut : 1. Pidato/instruksi Presiden kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota se Indonesia untuk tidak menjadikan lahan pertanian/sawah untuk pembangunan 2. Biayanya tinggi dan tidak akan menjamin Kota Gorontalo terbebas dari banjir kiriman 3. Dari tahun ke tahun, dampak sosial/kerugian yang ditimbulkan akan dirasakan oleh rakyat secara turun temurun 4. Secara sistematis, pembangunan kanal hanya akan menyengsarakan masyarakat, sebab baik pemilik lahan pertanian/sawah maupun petani penggarap yang menggantungkan kehidupan keluarganya akan kehilangan sumber mata pencaharian, serta tempat tinggal dan harta warisan

9 5. Secara teknis, kanal tidak layak dibangun di wilayah Kecamatan Kabila, sebab dal galiannya melebihi kedalaman Sungai Bone. Dalam hal ini perbedaan ketinggian/elevasi tanah antara dataran tertinggi di Kelurahan Oluhuta dengan permukaan air Sungai Bone pada saat surut tidak lebih dari 2 (dua) meter 6. Sesuai hasil survei dengan menggunakan alat canggih, bentuk elevasi tanah di bagian Selatan (muara kanal) lebih tinggi dari Utara (titik 0) 7. Pada saat terjadi banjir di bagian Utara, air dari lima anak sungai dengan kapasitas debit air yang besar akan disalurkan ke kanal dan di alihkan ke Sungai Bone. Hal ini justru akan memperburuk kondisi wilayah pesisir sepanjang Sungai Bone 8. Besar kemungkinan kanal dengan fasilitas wisata baharinya akan menjadi pusat transaksi esek-esek serta tempat maksiat disamping menjadi sarana pembuangan sampah dan tinja secara besar-besaran. Sumber : Dokumen Formasi Masyarakat Kelurahan Oluhuta Adapun solusi yang di berikan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo diantaranya : 1. Tindak tegas para pembabat hutan dan berantas illegal logging 2. Relokasi hunian penduduk dan tempat usaha yang ada di bantaran sungai 3. Perlebar/normalisasi Sungai Bone dan Delta di Muara Sungai (pelabuhan)serta semua anak sungai termasuk jembatan lintas/saluran air yang tersumbat di Kota Gorontalo 4. Fungsikan kembali lima saluran air yang melintasi jalan raya utara area persawahan ke selatan Sungai Bone mulai dari Eks. RSU Aloei Saboe hingga pasar minggu suwawa 5. Buatkan saluran yang baru ukuran lebar 1,5 sampai dengan 2 M melintasi jalan raya pada setiap jarak M, dan saluran pembuangan langsung (drainase) ke Sungai Bone dengan lebar 0, cm, mulai dari Kelurahan Ipilo depan eks RSU Aloei Saboe hingga pasar minggu suwawa. Sumber : Dokumen Formasi Masyarakat Kelurahan Oluhuta

10 Akan tetapi, alasan penolakan alih fungsi lahan dan solusi yang diberikan oleh masyarakat tidak membuahkan hasil/tanggapan positif dari pihak pemerintah. Pemerintah justru bersikeras untuk tetap melanjutkan pembangunan kanal tersebut. Sehingga hal ini menimbulkan konflik antara pemerintah dan warga pemilik lahan. B. Keadaan Petani Sebelum Dan Sesudah Alih Fungsi Lahan Pertanian Alih fungsi lahan pertanian saat ini sudah menjadi permasalahan yang cukup meresahkan masyarakat petani. Petani yang pada mulanya tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, namun seiring dengan bergulirnya waktu, alih fungsi lahan pertanian mengakibatkan keadaan petani semakin memburuk dan tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Seperti halnya lahan pertanian di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila yang di alih fungsikan menjadi area pembangunan kanal. Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa lahan pertanian yang dialih fungsikan yaitu sejumlah 38 (tiga puluh delapan) petak, yaitu terdiri dari 19 (sembilan belas) petak lahan sawah dengan luasan 2, Ha dan 19 (sembilan belas) petak lahan kebun seluas 5,8900 Ha. Hal ini tentunya dapat menyulitkan petani, mengingat bahwa sebagian besar masyarakat di Kelurahan Oluhuta menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian. Dari data yang diperoleh di Kelurahan Oluhuta, penulis melihat bahwa sebagian besar masyarakat merupakan petani lahan sawah sekaligus sebagai penggarap. Kebanyakan dari petani memiliki lahan sawah lebih dari satu petak, ditambah lagi dengan sawah milik orang lain yang digarap. Sehingga dengan adanya hasil panen setiap tiga bulan sekali cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hasil panen tersebut dijual untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sisanya sebagai persediaan untuk makan selama tiga bulan sebelum panen tiba. Saat ini, penghasilan petani sudah berkurang setelah adanya alih fungsi lahan. Hasil panen yang biasanya diterima enam belas karung bahkan ada yang mencapai satu ton, kini tidak ada lagi. Yang lebih menyedihkan yaitu kehidupan buruh tani yang hanya menggantungkan hidupnya pada lahan sawah milik petani yang lahannya terkena kebijakan alih fungsi. Belum lagi petani yang diperhadapkan

11 dengan sulitnya mencari lahan sawah pengganti yang telah musnah. Olehnya itu, uang ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah sebagian besar digunakan untuk memperbaiki rumah. Adapun untuk petani yang hanya memiliki satu petak lahan dan telah musnah, uang ganti rugi atas penjualan tanah digunakan sebagai modal. Kondisi tersebut lebih banyak dialami oleh petani lahan kebun. Dalam hal ini, semua dikembalikan lagi kepada petani. Jika petani pandai memanfaatkan uang ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah, walaupun ganti rugi yang diberikan sangat rendah, tetapi bila digunakan dengan semestinya, tentu akan mendapatkan hasil yang baik. Namun jika petani hanya memanfaatkannya untuk hal-hal yang tidak penting, maka jelas dikemudian hari akan merasa rugi. Selama ini, hampir setiap pemilik tanah, khususnya bagi petani yang terkena alih fungsi lahan merasa dirinya tertekan, dimulai dari tekanan berupa uang ganti rugi yang tidak wajar, sulitnya mencari lahan baru sebagai pengganti lahan sawah/kebun yang telah musnah untuk tetap melanjutkan hidup keluarga petani, masih di tambah lagi dengan menyempitnya lahan pertanian. Setiap petani yang terkena alih fungsi lahan, pasti selalu mengharapkan tingkat kehidupan yang lebih baik, atau paling tidak sama dengan kondisi sebelumnya. Apabila para korban alih fungsi lahan ternyata akan menghadapi kehidupan yang lebih rendah dari sebelum lahannya di alih fungsikan tentu akan terjadi gejolak sosial demi mempertahankan keberadaan hidupnya. C. Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila, penulis melihat bahwa dampak alih fungsi lahan pertanian yaitu : Pertama; Dengan adanya alih fungsi lahan maka secara langsung memusnahkan lahan pertanian yang mengakibatkan semakin menyempitnya lahan pertanian, berkurangnya pendapatan petani, bahkan menghilangkan mata pencaharian buruh tani Kedua; Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk membangun kanal di Kecamatan Kabila, yang sebagian besar lahan yang di gunakan merupakan areal pertanian. Maka, hal tersebut tentunya menimbulkan sentimen masyarakat

12 terhadap pemerintah, karena pemerintah dianggap tidak memikirkan kehidupan masyarakat petani khususnya di Kelurahan Oluhuta Ketiga; alih fungsi lahan mengakibatkan terjadinya konflik antara pemerintah dan masyarakat yang tidak mau menyerahkan lahannya, selain itu juga pihak keluarga yang saling merebutkan uang ganti rugi harga jual tanah. Penutup Simpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1) Proses alih fungsi lahan di Kecamatan Kabila, khususnya di Kelurahan Oluhuta belum berjalan dengan baik, karena kurangnya perencanaan yang matang dari Pemerintah dan hanya berkesan mengutamakan formalitas daripada realitas. Karena sejak awal tidak ada sosialisasi dari pihak Pemerintah sehubungan dengan pembangunan kanal yang mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Sehingga masyarakat yang tidak memahami dengan maksud dari pembangunan kanal, menolak hal tersebut 2) Sebagian besar petani lahan sawah merasa kesulitan dengan adanya alih fungsi lahan yang menyebabkan berkurangnya pendapatan petani, terlebih lagi justru menyulitkan kehidupan petani penggarap dan buruh tani yang menggantungkan kebutuhan hidup keluarganya pada lahan pertanian, selain itu juga masyarakat yang diperhadapkan dengan sulitnya mencari lahan sawah yang baru. Sedangkan bagi petani lahan kebun merasa untung karena pada awalnya lahan kebun miliknya yang tidak membuahkan hasil,

13 tetapi dengan adanya ganti rugi dari pihak pemerintah sudah dijadikan sebagai modal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari 3) Dengan adanya alih fungsi lahan pertanian tentunya memusnahkan lahan pertanian yang mengakibatkan semakin menyempitnya lahan pertanian. Selain itu, munculnya sentimen masyarakat terhadap pemerintah dan juga mengakibatkan terjadinya konflik antara pihak pemerintah, aparat kepolisian dan masyarakat. Saran Memperhatikan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut : 1) Pemerintah sebagai pengambil kebijakan diharapkan kiranya dalam melaksanakan program-program pembangunan khususnya yang mengakibatkan alih fungsi lahan agar dapat mensosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat, sehingga program-program pembangunan yang dilaksanakan nantinya dapat berjalan dengan baik 2) Diharapkan kepada pemerintah bahwa dalam melaksanakan pembangunan agar dapat di upayakan untuk tidak menggunakan lahan pertanian. Karena hal ini dapat mengakibatkan alih fungsi lahan pertanian yang tentunya dapat mengancam kehidupan petani yang menggantungkan kebutuhan hidup keluarganya pada lahan pertanian 3) Selayaknya pemerintah memberikan perlindungan kepada warganya, terutama para korban alih fungsi lahan pertanian. Kepekaan pemerintah

14 untuk mengantisipasi semua permasalahan sangat dituntut terutama untuk kejadian-kejadian yang sifatnya membawa kesengsaraan dan keresahan terhadap masyarakat petani.

15 DAFTAR PUSTAKA Hatu, Rauf Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Perkebunan Tebu Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus Perubahan Sosial Petani Di Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo). Disertasi. Malang: Program Doktor Ilmu Pertanian Minat Sosiologi Pedesaan. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Satori, Djam an dan Aan Komariah Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Tjepjep Rohendi Rohidi Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia Badan Pusat Statistik, tahun 2011

16 CURICULUM VITAE 1. Riwayat Hidup Nama : Deliana Dj. Yusuf NIM : Fakultas Jurusan/Prodi : Ilmu Sosial : Sosiologi Tempat/Tanggal Lahir : Gorontalo, 24 Desember 1991 Agama Alamat : Islam : Kel. Padengo, Kec. Kabila, Kab. Bone Bolango 2. Riwayat Pendidikan A. Pendidikan Formal Lulus Sekolah Dasar Negeri Padengo Tahun 2003 Lulus SLTP Negeri 1 Kabila Tahun 2006 Lulus SLTA Negeri 1 Kabila Tahun 2009 Tingkat Perguruan Tinggi Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Sosiologi B. Pendidikan Non Formal Menjadi peserta Pembinaan Belajar di Kampus Tahun 2009 Menjadi peserta Bakti Sosial di Kecamatan Tilamuta Tahun 2009 Menjadi peserta PKL di Sulawesi Utara, Manado Tahun 2011 Menjadi peserta KKS di Kecamatan Lemito Tahun 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode, Pendekatan, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode, Pendekatan, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode, Pendekatan, Lokasi, dan Waktu Penelitian. 3.1.1 Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Fraenkel dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu obyek, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja atau prosedur untuk memperoleh data yang dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriftif dimana dalam langkah kerja untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Damhil Kota Selatan Kota Gorontalo yang terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota Gorontalo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, serta metode dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, serta metode dan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab metode penelitian ini dijabarkan mengenai rancangan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, instrumen penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian mengenai pola interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari, Desa Sidokarto, kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian merupakan suatu cara untuk melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan

Lebih terperinci

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi yang sangat luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Di lihat dari sisi ekonomi, lahan merupakan input

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menyajikan uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, yaitu desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan. Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap, yakni dari perencanaan dan perancangan penelitian, menentukan fokus penelitian, waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana peneliti berusaha

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana peneliti berusaha BAB III METODOLOGI A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana peneliti berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian selama penelitian berlangsung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Saebani (2008 : 123) menyatakan sebagai berikut: Penelitian dilakukan di MAN Yogyakarta 3, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Saebani (2008 : 123) menyatakan sebagai berikut: Penelitian dilakukan di MAN Yogyakarta 3, yang terletak di Jl. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor (dalam Zuriah, 2009 : 92), penelitian kualitatif adalah 'prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data. 1 Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, melalui pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, melalui pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, melalui pendekatan kualitatif. Menurut Satori dan Komariah, penelitian kualitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja adalah penelitian kualitatif yang berdasarkan fenomenologis. Dimana pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebenaran mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Dorongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian tentang Makna Ritual Dalam Aliran Musik Band Siramandalem Legion adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2005),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan

Lebih terperinci

BAB III Metodologi Penelitian

BAB III Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha menemukan pengetahuaan ilmiah, yang dimana penelitian tersebut merupakan aktifitas yang menggunakan kekuatan pikiran dan aktifitas observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penggunaan metode penelitian sangat bermanfaat dalam menunjang terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi: 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua,

BAB I PENDAHULUAN. Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum pemekaran, desa ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai persepsi mahasiswa mengenai pembajakan buku dalam bentuk fotokopi ini dilakukan di lingkungan kampus UNY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana dengan pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian keterpinggiran perempuan Hindu pekerja Hotel Berbintang Lima,

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian keterpinggiran perempuan Hindu pekerja Hotel Berbintang Lima, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Kajian keterpinggiran perempuan Hindu pekerja Hotel Berbintang Lima, bukan semata-mata penelitian pariwisata, melainkan suatu penelitian dengan perspektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan tujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2009:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di MTsN-2 Palangka Raya. Kemudian alasan peneliti melakukan kegiatan penelitian di sekolah

Lebih terperinci

Infrastruktur PUPR Mendukung Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di Gorontalo

Infrastruktur PUPR Mendukung Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di Gorontalo Rilis PUPR #2 7 Juni 2017 SP.BIRKOM/VI/2017/301 Infrastruktur PUPR Mendukung Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di Gorontalo Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian. Banyaknya tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan. Iqbal Hasan mengungkapkan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam membahas fenomena yang terjadi dalam proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Suwawa Kabupaten Bone Bolango selama ± 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Suwawa Kabupaten Bone Bolango selama ± 6 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Suwawa Kabupaten Bone Bolango selama ± 6 bulan. Penelitian ini lebih mengedepankan wilayah kultural ketimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di FKIP PGSD yang berlokasi di jalan Diponegoro 52-60 Salatiga. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari sampai

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian BAB. III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Apabila ditinjau dari data-datanya, maka pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini meliputi : lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan penelitian,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil Desa Desa Jambenenggang secara admistratif terletak di kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dalam pelaksanaan zakat sebagai pengurang pajak penghasilan.

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dalam pelaksanaan zakat sebagai pengurang pajak penghasilan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Jawa Timur, di Gedung Islamic Centre Lt. 2, Jl. Dukuh Kupang 122-124 Surabaya. Lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menurut pendekatannya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini diambil karena dalam penelitian ini berusaha menelaah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi diwilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena wilayah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa, 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menganalisis masalah yang akan digalinya secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research, field work), yang merupakan penelitian kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini mengenai pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari yang dilakukan di Kelompok tani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak dikeluarkannya surat ijin penelitian oleh STAIN Palangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang rawan akan bencana dapat dilihat dari aspek geografis, klimatologis, dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua Benua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan keadaan

III. METODE PENELITIAN. prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan keadaan 34 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Nawawi (2001:63), penelitian deskriptif adalah sebagai prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang artinya penelitian yang lebih banyak berpusat pada penggalian data di lapangan (field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode. 48

BAB III METODE PENELITIAN. alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode. 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang 34 A. Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sukardi, metode penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, terkontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik. Begitu pula dengan penelitian ini, sehingga tujuan dari penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. baik. Begitu pula dengan penelitian ini, sehingga tujuan dari penelitian ini 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia diperlukan suatu metode tertentu dalam agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Begitu pula

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, karena data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh melalui metode dan analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian yang berguna untuk memandu seorang peneliti dalam suatu penelitian yang berguna untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling yakni

BAB II METODE PENELITIAN. Dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling yakni 63 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling yakni metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Secara metodologis diketahui bahwa penelitian kualitatif berakar pada latar belakang alamiah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk mengetahui III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk mengetahui seluk-beluk sesuatu. Kegiatan ini biasanya muncul dan dilakukan karena ada suatu masalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi. PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi. Lahan berfungsi sebagai tempat manusia beraktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jalan Wates-Yogya KM 02, Kecamatan Pengasih,

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jalan Wates-Yogya KM 02, Kecamatan Pengasih, 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo yang beralamat di Jalan Wates-Yogya KM 02, Kecamatan Pengasih, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif untuk dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menjelaskan semua langkah yang dikerjakan penulis sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan anggapan-anggapan dasar atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian diskriptif kualitatif di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013-2014, yaitu bulan September 2013 sampai dengan Januari 2014. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN Setiap kegiatan penelitian sejak awal harus ditentukan dengan jelas pendekatan apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu tipe penelitian yang menggambarkan keadaan suatu objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ibu rumah tangga yang belum memahami benar bagaimana status gizi yang baik

BAB III METODE PENELITIAN. ibu rumah tangga yang belum memahami benar bagaimana status gizi yang baik 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Latar atau tempat penelitian ini berlokasi di Desa Pilomonu Kecamatan Mootilango. Desa Pilomonu dipilih karena di Desa ini masih banyak ditemukan ibu rumah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk memecahkan masalah penelitian yang menjadi objek peneliti. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati disistematikan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian yang peneliti lakukan Menggunakan pendekatan kualitatif yang dapat digunakan untuk memahami interaksi sosial, misalnya dengan wawancara mendalam sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, tujuan, dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan Kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah rancangan untuk mengumpulkan informasi tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan dan Jenis Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3) Subjek Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan

seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan 33 III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci