Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan Pertanian, Kanal, Konflik
|
|
- Bambang Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian (Suatu Penelitian di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila) Deliana Dj. Yusuf NIM Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo. A B S T R A K Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang proses alih fungsi lahan pertanian menjadi kanal, keadaan petani sebelum dan sesudah alih fungsi lahan pertanian menjadi kanal, dan dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi kanal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat petani di Kelurahan Oluhuta yang terkena kebijakan alih fungsi lahan dan salah satu pejabat Biro Pemerintahan Provinsi Gorontalo. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan hal-hal sebagai berikut: (1) Proses alih fungsi lahan pertanian di Kelurahan Oluhuta belum berjalan dengan baik karena kurangnya perencanaan yang matang dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari sejak awal tidak ada sosialisasi dari pemerintah sehubungan dengan pembangunan kanal yang mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian. (2) Sebagian besar petani lahan sawah merasa kesulitan dengan adanya alih fungsi lahan yang menyebabkan berkurangnya pendapatan petani, terlebih lagi justru lebih menyulitkan kehidupan petani penggarap dan buruh tani yang menggantungkan kebutuhan hidup keluarganya pada lahan pertanian. Lain halnya dengan petani lahan kebun yang merasa untung karena sebelumnya lahan kebun yang tidak membuahkan hasil, tetapi dengan adanya ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah sudah dijadikan sebagai modal. (3) Alih fungsi lahan pertanian mengakibatkan semakin menyempitnya lahan pertanian dan juga menimbulkan konflik antara pihak pemerintah, aparat kepolisian, dan juga masyarakat yang tidak mau menyerahkan lahannya untuk dialih fungsikan menjadi kanal. Sebagai saran untuk Pemerintah bahwa dalam melaksanakan pembangunan agar di upayakan untuk tidak menggunakan lahan pertanian. Karena hal ini dapat mengakibatkan alih fungsi lahan yang tentunya dapat mengancam kehidupan petani yang menggantungkan kebutuhan hidup keluarganya pada lahan pertanian. Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan Pertanian, Kanal, Konflik
2 Pendahuluan Luas lahan sawah di Kabupaten Bone Bolango sebesar hektar dan lahan bukan sawah seluas hektar. Berdasarkan data tentang keadaan luas areal lahan baik sawah maupun bukan sawah di wilayah Bone Bolango terlihat bahwa kondisi luas lahan sangat mendukung masyarakat khususnya masyarakat petani dalam melakukan usaha dalam bidang pertanian 1. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan dinamika pembangunan, telah menggeser pemanfaatan lahan, yang akhirnya menimbulkan kompleksitas permasalahan lahan yang semula berfungsi sebagai lahan pertanian, berangsurangsur berubah menjadi lahan non pertanian. Proses alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian, selain menghilangkan kesempatan reproduksi pangan dan aktifitas pertanian lainnya, juga semakin mengurangi kesempatan usaha yang pada akhirnya mengancam pendapatan petani. Kemudian dengan terjadinya alih fungsi lahan tersebut luas lahan sawah semakin menyempit, hal tersebut sangat memprihatinkan, sebab kondisi perubahan fungsi pertanian ke non-pertanian sangat signifikan, sehingga proses alih fungsi tersebut sangat membawa dampak yang cukup besar bagi masyarakat petani pada umumnya. Fenomena yang selama ini terjadi menunjukkan bahwa pada dasarnya proses pembangunan di pedesaan di tandai dengan berbagai perkembangan dan perubahan dalam kehidupan masyarakat misalnya berubahnya sektor pertanian ke sektor non pertanian. 2 Aktivitas pembangunan yang berlangsung di segala bidang, menyebabkan peningkatan kebutuhan jumlah lahan yang tidak sedikit. Pembangunan ini pada akhirnya menyebabkan lahan yang dapat dimanfaatkan semakin terbatas, Negara Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris akan kehilangan identitasnya, jika program yang dicanangkan hanya terfokus pada proses pembangunan infrastruktur belaka, kondisi demikian pula yang terjadi terjadi dalam pembangunan kanal di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango 1 2 Dari data BPS tahun 2011, Rauf A. Hatu, Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Perkebunan Tebu Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus Perubahan Sosial Petani Di Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo). Disertasi. Malang: Program Doktor Ilmu Pertanian Minat Sosiologi Pedesaan. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Hlm, 2
3 yang dimulai pada tahun 2007 silam. Pembangunan Kanal Tamalate-Bone merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah untuk menanggulangi banjir yang setiap tahun melanda Kota Gorontalo dan daerah sekitarnya. Sebagaimana yang diketahui bahwa pembangunan kanal tentunya membutuhkan lahan yang tidak sedikit jumlahnya. Hal yang dilakukan oleh pemerintah secara konseptual, memang sangatlah progres, namun demikian, dengan pembuatan kanalisasi sangat membutuhkan lahan yang cukup luas dan ini akan berakibat pada peng-alihfungsian lahan-lahan milik petani yang masih produktif untuk dijadikan laha pertanian, hal ini akan memunculkan permasalahan yang cukup kontradiktif di kalangan petani. Berdasarkan penjelasan Pejabat Biro Pemerintahan Provinsi, pembangunan Kanal Tamalate-Bone yang terdapat di Kecamatan Kabila membutuhkan lahan seluas meter persegi. Namun dalam kenyataannya pembangunan kanal tersebut belum terselesaikan dengan baik karena masih adanya penolakan keras dari masyarakat di Kelurahan Oluhuta yang tidak mau memberikan lahannya untuk dijadikan sebagai area pembangunan kanal. Lahan yang digunakan untuk pembangunan kanal di Kelurahan Oluhuta terdiri dari lahan sawah seluas ,15 meter persegi dan luas lahan bukan sawah meter persegi. Situasi ini tentunya menimbulkan kerisauan dan kesulitan bagi petani yang tentunya dapat mengancam pendapatan petani yang akhirnya ancaman tersebut arusnya ke masalah ekonomi masyarakat, selain itu juga dapat menyebabkan menyempitnya luas lahan pertanian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif karena merupakan suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. 3 Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif untuk memberikan gambaran terhadap persoalan-persoalan yang di angkat dalam penelitian ini sekaligus 3 Djam an Satori Dan Aan Komariah Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Hlm 25
4 penjelasan masalah tentang fenomena yang ditemukan. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Daerah ini menarik diteliti karena merupakan daerah alih fungsi lahan. Dimana sebelumnya lahan tersebut merupakan area perladangan/persawahan milik masyarakat, namun dengan adanya kebijakan pemerintah dalam menanggulangi banjir maka daerah tersebut dijadikan sebagai area pembangunan kanal. Penelitian tentang Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian ini dilakukan selama kurang lebih 6 bulan terhitung sejak penyusunan proposal skripsi sampai dengan penyusunan hasil penelitian. Fase terpenting dalam penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian adalah prosedur yang sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik-teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : a. Observasi Observasi memberi peluang pada peneliti untuk menggali data perilaku subjek secara luas, mampu menangkap berbagai macam interaksi. Syaodih N menyatakan bahwa observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Sedangkan Margono mengungkapkan bahwa observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan data secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 4 Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat penuh karena kedudukan antara peneliti dengan yang diteliti dipisah oleh satu dinding pemisah yang hanya meneruskan informasi satu arah saja. Subjek merasa tidak sedang diamati. b. Wawancara Dalam penelitian ini wawancara atau interview pada prinsipnya merupakan usaha untuk menggali keterangan yang lebih dalam dari sebuah kajian 4 Djam an Satori Dan Aan Komariah. Ibid. Hlm
5 dari sumber yang relevan berupa pendapat, kesan, pengalaman, pikiran dan sebagainya. 5 Dalam melakukan penelitian mengenai dampak alih fungsi lahan pertanian, peneliti melakukan teknik wawancara guna memperoleh informasi yang mendalam mengenai masalah yang diteliti. Wawancara dilakukan secara informal mengingat bahwa subyek telah mengenal peneliti, sehingga memungkinkan kegiatan ini dapat berinteraksi secara alamiah. Pelaksana tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini sejumlah 20 orang, yakni masyarakat petani di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila yang terkena dampak alih fungsi lahan pertanian dan juga salah satu pejabat Biro Pemerintahan Provinsi Gorontalo. Informan dipilih karena memiliki pengetahuan dan mendalami situasi, dan mereka lebih mengetahui informasi yang diperlukan. Agar hasil wawancara dapat terekam dengan baik, peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka peneliti menggunakan alat bantu antara lain : buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data, tape recorder berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan, dan kamera digunakan untuk memotret ketika peneliti sedang berbicara dengan informan/sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti benar-benar melakukan pengumpulan data. Analisis data dalam melakukan penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Nasution menyatakan analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. 6 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data diantaranya reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi. 7 5 Ibid Hlm Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Hlm 89 7 Tjepjep Rohendi Rohidi Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia. Hlm 16-18
6 1. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis tetapi merupakan bagian dari analisis. Pilihanpilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya. 2. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan-berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverivikasi selama penelitian berlangsung. Verivikasi dilakukan penganalisis selama menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya dan kegunaannya. Pembahasan Sejarah Oluhuta berawal dari perjalanan Raja Ilahudu dari Suwawa (Biluhudu) pada tahun 859 M. Kelurahan Oluhuta merupakan Kelurahan yang terletak di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, dengan luas wilayahnya 9800 km 2. Kelurahan Oluhuta merupakan Kelurahan dataran rendah dan sepertiga wilayahnya merupakan areal persawahan. Adapun batas-batas wilayah Kelurahan
7 Oluhuta sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Poowo Barat, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Luwohu, Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tumbihe, Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Padengo 8. Kelurahan Oluhuta memiliki kelompok tani dengan kelas kemampuan pemula. Kelompok tani tersebut terdiri dari kelompok tani padi sawah, kelompok tani jagung, dan kelompok wanita tani yang mengusahakan pengelolaan pasca panen juga pemanfaatan pekarangan. Tabel 1. Data Kelompok Tani Nama Jumlah Jenis No Kelompok Pengurus Anggota Usaha Hektar Ekor Tani 1. Sertak 1 Abd. Tanaman Hisam Pangan/ 20,45 35 Nasaru Sawah 2. Bina Tani Zubair 25 Jagung 15 Harun 3. Mawar Putih Wini 10 1,43 Isima Sumber : Kantor Kelurahan Oluhuta, 2012 Data pada tabel 6 diatas menunjukkan bahwa kelompok tani masih berkelas kemampuan pemula, maka perlu dilakukan kegiatan pembinaan untuk mengembangkan fungsi kelompok tani. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan kelas-kelas kelompok tani. A. Proses Alih Fungsi Lahan Pertanian Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di Kecamatan Kabila dengan mengambil lokasi di Kelurahan Oluhuta bahwa Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, telah terjadi alih fungsi lahan untuk pembangunan Kanal Tamalate-Bone, guna menanggulangi bahaya banjir yang 8 Sumber : Kantor Kelurahan Oluhuta, 2012
8 sering melanda Kota Gorontalo. Proses alih fungsi lahan tersebut membutuhkan lahan seluas kurang lebih 14 Ha yang seluruhnya berada di Kecamatan Kabila yaitu masing-masing Desa Poowo, Poowo Barat, Oluhuta Utara, dan Kelurahan Oluhuta. Dari ke empat lokasi tersebut terdapat kurang lebih 152 bidang tanah yang akan dialih fungsikan untuk pembangunan kanal tersebut. Alih fungsi lahan untuk pembangunan kanal di Kabupaten Bone Bolango dilakukan melalui musyawarah. Kegiatan musyawarah antara panitia dan para pemegang hak atas tanah dipimpin oleh Ketua Panitia Provinsi Gorontalo. Kelurahan Oluhuta menimbulkan kontradiksi yang cukup besar dalam proses alih fungsi lahan. Hal ini karena sebagian besar masyarakat menolak lahannya dialih fungsikan untuk pembangunan kanal. Penolakan tersebut ditandai dengan permohonan/sikap tertulis yang diajukan kepada Gubernur. Pokok dari penolakan tersebut yaitu, masyarakat memohon agar Pemerintah Provinsi Gorontalo dapat memindahkan lokasi pembangunan kanal di luar wilayah Kecamatan Kabila ke tempat yang layak untuk pembangunan kanal, yakni daerah yang sering rawan banjir. Hal ini juga disertai dengan alasan penolakan pembangunan kanal, yaitu sebagai berikut : 1. Pidato/instruksi Presiden kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota se Indonesia untuk tidak menjadikan lahan pertanian/sawah untuk pembangunan 2. Biayanya tinggi dan tidak akan menjamin Kota Gorontalo terbebas dari banjir kiriman 3. Dari tahun ke tahun, dampak sosial/kerugian yang ditimbulkan akan dirasakan oleh rakyat secara turun temurun 4. Secara sistematis, pembangunan kanal hanya akan menyengsarakan masyarakat, sebab baik pemilik lahan pertanian/sawah maupun petani penggarap yang menggantungkan kehidupan keluarganya akan kehilangan sumber mata pencaharian, serta tempat tinggal dan harta warisan
9 5. Secara teknis, kanal tidak layak dibangun di wilayah Kecamatan Kabila, sebab dal galiannya melebihi kedalaman Sungai Bone. Dalam hal ini perbedaan ketinggian/elevasi tanah antara dataran tertinggi di Kelurahan Oluhuta dengan permukaan air Sungai Bone pada saat surut tidak lebih dari 2 (dua) meter 6. Sesuai hasil survei dengan menggunakan alat canggih, bentuk elevasi tanah di bagian Selatan (muara kanal) lebih tinggi dari Utara (titik 0) 7. Pada saat terjadi banjir di bagian Utara, air dari lima anak sungai dengan kapasitas debit air yang besar akan disalurkan ke kanal dan di alihkan ke Sungai Bone. Hal ini justru akan memperburuk kondisi wilayah pesisir sepanjang Sungai Bone 8. Besar kemungkinan kanal dengan fasilitas wisata baharinya akan menjadi pusat transaksi esek-esek serta tempat maksiat disamping menjadi sarana pembuangan sampah dan tinja secara besar-besaran. Sumber : Dokumen Formasi Masyarakat Kelurahan Oluhuta Adapun solusi yang di berikan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo diantaranya : 1. Tindak tegas para pembabat hutan dan berantas illegal logging 2. Relokasi hunian penduduk dan tempat usaha yang ada di bantaran sungai 3. Perlebar/normalisasi Sungai Bone dan Delta di Muara Sungai (pelabuhan)serta semua anak sungai termasuk jembatan lintas/saluran air yang tersumbat di Kota Gorontalo 4. Fungsikan kembali lima saluran air yang melintasi jalan raya utara area persawahan ke selatan Sungai Bone mulai dari Eks. RSU Aloei Saboe hingga pasar minggu suwawa 5. Buatkan saluran yang baru ukuran lebar 1,5 sampai dengan 2 M melintasi jalan raya pada setiap jarak M, dan saluran pembuangan langsung (drainase) ke Sungai Bone dengan lebar 0, cm, mulai dari Kelurahan Ipilo depan eks RSU Aloei Saboe hingga pasar minggu suwawa. Sumber : Dokumen Formasi Masyarakat Kelurahan Oluhuta
10 Akan tetapi, alasan penolakan alih fungsi lahan dan solusi yang diberikan oleh masyarakat tidak membuahkan hasil/tanggapan positif dari pihak pemerintah. Pemerintah justru bersikeras untuk tetap melanjutkan pembangunan kanal tersebut. Sehingga hal ini menimbulkan konflik antara pemerintah dan warga pemilik lahan. B. Keadaan Petani Sebelum Dan Sesudah Alih Fungsi Lahan Pertanian Alih fungsi lahan pertanian saat ini sudah menjadi permasalahan yang cukup meresahkan masyarakat petani. Petani yang pada mulanya tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, namun seiring dengan bergulirnya waktu, alih fungsi lahan pertanian mengakibatkan keadaan petani semakin memburuk dan tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Seperti halnya lahan pertanian di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila yang di alih fungsikan menjadi area pembangunan kanal. Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa lahan pertanian yang dialih fungsikan yaitu sejumlah 38 (tiga puluh delapan) petak, yaitu terdiri dari 19 (sembilan belas) petak lahan sawah dengan luasan 2, Ha dan 19 (sembilan belas) petak lahan kebun seluas 5,8900 Ha. Hal ini tentunya dapat menyulitkan petani, mengingat bahwa sebagian besar masyarakat di Kelurahan Oluhuta menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian. Dari data yang diperoleh di Kelurahan Oluhuta, penulis melihat bahwa sebagian besar masyarakat merupakan petani lahan sawah sekaligus sebagai penggarap. Kebanyakan dari petani memiliki lahan sawah lebih dari satu petak, ditambah lagi dengan sawah milik orang lain yang digarap. Sehingga dengan adanya hasil panen setiap tiga bulan sekali cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hasil panen tersebut dijual untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sisanya sebagai persediaan untuk makan selama tiga bulan sebelum panen tiba. Saat ini, penghasilan petani sudah berkurang setelah adanya alih fungsi lahan. Hasil panen yang biasanya diterima enam belas karung bahkan ada yang mencapai satu ton, kini tidak ada lagi. Yang lebih menyedihkan yaitu kehidupan buruh tani yang hanya menggantungkan hidupnya pada lahan sawah milik petani yang lahannya terkena kebijakan alih fungsi. Belum lagi petani yang diperhadapkan
11 dengan sulitnya mencari lahan sawah pengganti yang telah musnah. Olehnya itu, uang ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah sebagian besar digunakan untuk memperbaiki rumah. Adapun untuk petani yang hanya memiliki satu petak lahan dan telah musnah, uang ganti rugi atas penjualan tanah digunakan sebagai modal. Kondisi tersebut lebih banyak dialami oleh petani lahan kebun. Dalam hal ini, semua dikembalikan lagi kepada petani. Jika petani pandai memanfaatkan uang ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah, walaupun ganti rugi yang diberikan sangat rendah, tetapi bila digunakan dengan semestinya, tentu akan mendapatkan hasil yang baik. Namun jika petani hanya memanfaatkannya untuk hal-hal yang tidak penting, maka jelas dikemudian hari akan merasa rugi. Selama ini, hampir setiap pemilik tanah, khususnya bagi petani yang terkena alih fungsi lahan merasa dirinya tertekan, dimulai dari tekanan berupa uang ganti rugi yang tidak wajar, sulitnya mencari lahan baru sebagai pengganti lahan sawah/kebun yang telah musnah untuk tetap melanjutkan hidup keluarga petani, masih di tambah lagi dengan menyempitnya lahan pertanian. Setiap petani yang terkena alih fungsi lahan, pasti selalu mengharapkan tingkat kehidupan yang lebih baik, atau paling tidak sama dengan kondisi sebelumnya. Apabila para korban alih fungsi lahan ternyata akan menghadapi kehidupan yang lebih rendah dari sebelum lahannya di alih fungsikan tentu akan terjadi gejolak sosial demi mempertahankan keberadaan hidupnya. C. Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila, penulis melihat bahwa dampak alih fungsi lahan pertanian yaitu : Pertama; Dengan adanya alih fungsi lahan maka secara langsung memusnahkan lahan pertanian yang mengakibatkan semakin menyempitnya lahan pertanian, berkurangnya pendapatan petani, bahkan menghilangkan mata pencaharian buruh tani Kedua; Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk membangun kanal di Kecamatan Kabila, yang sebagian besar lahan yang di gunakan merupakan areal pertanian. Maka, hal tersebut tentunya menimbulkan sentimen masyarakat
12 terhadap pemerintah, karena pemerintah dianggap tidak memikirkan kehidupan masyarakat petani khususnya di Kelurahan Oluhuta Ketiga; alih fungsi lahan mengakibatkan terjadinya konflik antara pemerintah dan masyarakat yang tidak mau menyerahkan lahannya, selain itu juga pihak keluarga yang saling merebutkan uang ganti rugi harga jual tanah. Penutup Simpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1) Proses alih fungsi lahan di Kecamatan Kabila, khususnya di Kelurahan Oluhuta belum berjalan dengan baik, karena kurangnya perencanaan yang matang dari Pemerintah dan hanya berkesan mengutamakan formalitas daripada realitas. Karena sejak awal tidak ada sosialisasi dari pihak Pemerintah sehubungan dengan pembangunan kanal yang mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Sehingga masyarakat yang tidak memahami dengan maksud dari pembangunan kanal, menolak hal tersebut 2) Sebagian besar petani lahan sawah merasa kesulitan dengan adanya alih fungsi lahan yang menyebabkan berkurangnya pendapatan petani, terlebih lagi justru menyulitkan kehidupan petani penggarap dan buruh tani yang menggantungkan kebutuhan hidup keluarganya pada lahan pertanian, selain itu juga masyarakat yang diperhadapkan dengan sulitnya mencari lahan sawah yang baru. Sedangkan bagi petani lahan kebun merasa untung karena pada awalnya lahan kebun miliknya yang tidak membuahkan hasil,
13 tetapi dengan adanya ganti rugi dari pihak pemerintah sudah dijadikan sebagai modal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari 3) Dengan adanya alih fungsi lahan pertanian tentunya memusnahkan lahan pertanian yang mengakibatkan semakin menyempitnya lahan pertanian. Selain itu, munculnya sentimen masyarakat terhadap pemerintah dan juga mengakibatkan terjadinya konflik antara pihak pemerintah, aparat kepolisian dan masyarakat. Saran Memperhatikan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut : 1) Pemerintah sebagai pengambil kebijakan diharapkan kiranya dalam melaksanakan program-program pembangunan khususnya yang mengakibatkan alih fungsi lahan agar dapat mensosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat, sehingga program-program pembangunan yang dilaksanakan nantinya dapat berjalan dengan baik 2) Diharapkan kepada pemerintah bahwa dalam melaksanakan pembangunan agar dapat di upayakan untuk tidak menggunakan lahan pertanian. Karena hal ini dapat mengakibatkan alih fungsi lahan pertanian yang tentunya dapat mengancam kehidupan petani yang menggantungkan kebutuhan hidup keluarganya pada lahan pertanian 3) Selayaknya pemerintah memberikan perlindungan kepada warganya, terutama para korban alih fungsi lahan pertanian. Kepekaan pemerintah
14 untuk mengantisipasi semua permasalahan sangat dituntut terutama untuk kejadian-kejadian yang sifatnya membawa kesengsaraan dan keresahan terhadap masyarakat petani.
15 DAFTAR PUSTAKA Hatu, Rauf Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Perkebunan Tebu Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus Perubahan Sosial Petani Di Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo). Disertasi. Malang: Program Doktor Ilmu Pertanian Minat Sosiologi Pedesaan. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Satori, Djam an dan Aan Komariah Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Tjepjep Rohendi Rohidi Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia Badan Pusat Statistik, tahun 2011
16 CURICULUM VITAE 1. Riwayat Hidup Nama : Deliana Dj. Yusuf NIM : Fakultas Jurusan/Prodi : Ilmu Sosial : Sosiologi Tempat/Tanggal Lahir : Gorontalo, 24 Desember 1991 Agama Alamat : Islam : Kel. Padengo, Kec. Kabila, Kab. Bone Bolango 2. Riwayat Pendidikan A. Pendidikan Formal Lulus Sekolah Dasar Negeri Padengo Tahun 2003 Lulus SLTP Negeri 1 Kabila Tahun 2006 Lulus SLTA Negeri 1 Kabila Tahun 2009 Tingkat Perguruan Tinggi Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Sosiologi B. Pendidikan Non Formal Menjadi peserta Pembinaan Belajar di Kampus Tahun 2009 Menjadi peserta Bakti Sosial di Kecamatan Tilamuta Tahun 2009 Menjadi peserta PKL di Sulawesi Utara, Manado Tahun 2011 Menjadi peserta KKS di Kecamatan Lemito Tahun 2012
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode, Pendekatan, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode, Pendekatan, Lokasi, dan Waktu Penelitian. 3.1.1 Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Fraenkel dan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu obyek, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja atau prosedur untuk memperoleh data yang dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada bab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriftif dimana dalam langkah kerja untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Damhil Kota Selatan Kota Gorontalo yang terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota Gorontalo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, serta metode dan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab metode penelitian ini dijabarkan mengenai rancangan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, instrumen penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian mengenai pola interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari, Desa Sidokarto, kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Alasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian merupakan suatu cara untuk melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan
Lebih terperincippbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi yang sangat luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Di lihat dari sisi ekonomi, lahan merupakan input
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menyajikan uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, yaitu desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, dan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan. Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap, yakni dari perencanaan dan perancangan penelitian, menentukan fokus penelitian, waktu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana peneliti berusaha
BAB III METODOLOGI A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana peneliti berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian selama penelitian berlangsung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Saebani (2008 : 123) menyatakan sebagai berikut: Penelitian dilakukan di MAN Yogyakarta 3, yang terletak di Jl.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor (dalam Zuriah, 2009 : 92), penelitian kualitatif adalah 'prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data. 1 Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, melalui pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, melalui pendekatan kualitatif. Menurut Satori dan Komariah, penelitian kualitatif merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja adalah penelitian kualitatif yang berdasarkan fenomenologis. Dimana pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebenaran mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Dorongan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian tentang Makna Ritual Dalam Aliran Musik Band Siramandalem Legion adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2005),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan
Lebih terperinciBAB III Metodologi Penelitian
BAB III Metodologi Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha menemukan pengetahuaan ilmiah, yang dimana penelitian tersebut merupakan aktifitas yang menggunakan kekuatan pikiran dan aktifitas observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penggunaan metode penelitian sangat bermanfaat dalam menunjang terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi: 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum pemekaran, desa ini merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai persepsi mahasiswa mengenai pembajakan buku dalam bentuk fotokopi ini dilakukan di lingkungan kampus UNY
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana dengan pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kajian keterpinggiran perempuan Hindu pekerja Hotel Berbintang Lima,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Kajian keterpinggiran perempuan Hindu pekerja Hotel Berbintang Lima, bukan semata-mata penelitian pariwisata, melainkan suatu penelitian dengan perspektif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan tujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika. Menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2009:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di MTsN-2 Palangka Raya. Kemudian alasan peneliti melakukan kegiatan penelitian di sekolah
Lebih terperinciInfrastruktur PUPR Mendukung Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di Gorontalo
Rilis PUPR #2 7 Juni 2017 SP.BIRKOM/VI/2017/301 Infrastruktur PUPR Mendukung Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di Gorontalo Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian. Banyaknya tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan. Iqbal Hasan mengungkapkan bahwa metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam membahas fenomena yang terjadi dalam proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Suwawa Kabupaten Bone Bolango selama ± 6
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Suwawa Kabupaten Bone Bolango selama ± 6 bulan. Penelitian ini lebih mengedepankan wilayah kultural ketimbang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di FKIP PGSD yang berlokasi di jalan Diponegoro 52-60 Salatiga. Alasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari sampai
Lebih terperinciBAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian
BAB. III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Apabila ditinjau dari data-datanya, maka pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen
BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini meliputi : lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan penelitian,
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil Desa Desa Jambenenggang secara admistratif terletak di kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. langsung dalam pelaksanaan zakat sebagai pengurang pajak penghasilan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Jawa Timur, di Gedung Islamic Centre Lt. 2, Jl. Dukuh Kupang 122-124 Surabaya. Lokasi tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam
70 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menurut pendekatannya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini diambil karena dalam penelitian ini berusaha menelaah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena
44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi diwilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena wilayah tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menganalisis masalah yang akan digalinya secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research, field work), yang merupakan penelitian kehidupan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini mengenai pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari yang dilakukan di Kelompok tani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak dikeluarkannya surat ijin penelitian oleh STAIN Palangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang rawan akan bencana dapat dilihat dari aspek geografis, klimatologis, dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua Benua
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan keadaan
34 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Nawawi (2001:63), penelitian deskriptif adalah sebagai prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang artinya penelitian yang lebih banyak berpusat pada penggalian data di lapangan (field
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode. 48
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang
34 A. Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sukardi, metode penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, terkontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. baik. Begitu pula dengan penelitian ini, sehingga tujuan dari penelitian ini
0 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia diperlukan suatu metode tertentu dalam agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Begitu pula
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, karena data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh melalui metode dan analisis data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian yang berguna untuk memandu seorang peneliti dalam suatu penelitian yang berguna untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. Dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling yakni
63 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling yakni metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Secara metodologis diketahui bahwa penelitian kualitatif berakar pada latar belakang alamiah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk mengetahui
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk mengetahui seluk-beluk sesuatu. Kegiatan ini biasanya muncul dan dilakukan karena ada suatu masalah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.
PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi. Lahan berfungsi sebagai tempat manusia beraktivitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jalan Wates-Yogya KM 02, Kecamatan Pengasih,
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo yang beralamat di Jalan Wates-Yogya KM 02, Kecamatan Pengasih, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif untuk dijadikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menjelaskan semua langkah yang dikerjakan penulis sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan anggapan-anggapan dasar atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan
52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian diskriptif kualitatif di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga
Lebih terperinciPenelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013-2014, yaitu bulan September 2013 sampai dengan Januari 2014. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN Setiap kegiatan penelitian sejak awal harus ditentukan dengan jelas pendekatan apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu tipe penelitian yang menggambarkan keadaan suatu objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ibu rumah tangga yang belum memahami benar bagaimana status gizi yang baik
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Latar atau tempat penelitian ini berlokasi di Desa Pilomonu Kecamatan Mootilango. Desa Pilomonu dipilih karena di Desa ini masih banyak ditemukan ibu rumah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk memecahkan masalah penelitian yang menjadi objek peneliti. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati disistematikan untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian yang peneliti lakukan Menggunakan pendekatan kualitatif yang dapat digunakan untuk memahami interaksi sosial, misalnya dengan wawancara mendalam sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, tujuan, dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan
23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan Kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah rancangan untuk mengumpulkan informasi tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan dan Jenis Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3) Subjek Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan
Lebih terperinciseperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan
33 III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah
Lebih terperinci