PENGGUNAAN METODE MENYANYI BAHASA JERMAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI KELAS X-3 SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN METODE MENYANYI BAHASA JERMAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI KELAS X-3 SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN METODE MENYANYI BAHASA JERMAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI KELAS X-3 SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG Ufin Juni Muji Listyowati Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengunaan metode menyanyi bahasa Jerman dan hasilnya pada pembelajaran bahasa Jerman di SMA Laboratorium UM Malang. Data penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode menyanyi bahasa Jerman. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan temuan penelitian didapatkan hasil bahwa penggunaan metode menyanyi bahasa Jerman dapat membuat siswa lebih termotivasi dan aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Selain itu, siswa mendapat tambahan kosakata baru dan dapat mengenal lagu-lagu bahasa Jerman. Kata kunci: metode menyanyi bahasa Jerman, motivasi ABSTRACT: The research aims to describe German singing method and its result on their learning process at Laboratory Senior High School State University of Malang. The data in this study is students' learning motivation to use the singing method of German.The analytical techniques used is a qualitative descriptive analysis techniques. Based on research findings it can be showed that the application of German singing method can the subjects increase their learning spirit, improve the student s enthusiasm and they learn more active in the classroom. The method can provide additional vocabularies and support the student s understanding towards German language material. Keywords: singing method, German songs, learning motivation Bahasa asing merupakan bahasa yang memiliki peranan penting dalam komunikasi internasional. Bahasa asing yang sudah diterapkan di setiap sekolah menengah atas adalah bahasa Jerman. Salah satu sekolah di Malang yang mengajarkan bahasa Jerman adalah SMA Laboratorium UM. Bahasa Jerman memiliki 4 keterampilan yang harus dikuasai siswa, antara lain: mendengar, membaca, menulis, dan berbicara. Keempat keterampilan tersebut dapat membantu siswa untuk belajar bahasa Jerman dengan baik. Namun, ketika mempelajari bahasa Jerman, siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami materi bahasa Jerman, sehingga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Berdasarkan nilai UTS kelas X-3 pada semester ganjil, nilai rata-rata siswa masih dibawah 75. Hampir sebagian siswa kelas X-3 mendapatkan nilai dibawah 75 yang setidaknya nilai 75 tersebut adalah nilai standar ketuntasan minimal (SKM). Selain itu, peneliti menemukan beberapa permasalahan belajar yang lain yaitu kurangnya variasi metode pembelajaran guru yang digunakan di kelas. Hal ini dapat membuat siswa merasa jenuh dan tidak bersemangat belajar bahasa Jerman. Berdasarkan pengamatan peneliti, hanya 1

2 2 beberapa siswa yang aktif di kelas, misalnya aktif mengajukan pertanyaan, rajin mengumpulkan tugas dari guru dengan tepat waktu, dan lain sebagainya. Sedangkan siswa yang lain pasif, malas dan selalu terlambat mengumpulkan tugas dari guru. Hal tersebut akan mempengaruhi motivasi belajar dan prestasi siswa. Berdasarkan contoh permasalahan diatas, solusi agar dapat menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman, diupayakan oleh peneliti untuk mencari alternatif metode lain yang dapat memotivasi siswa agar semangat belajar bahasa Jerman, meningkatkan antusiasme dan keaktifan siswa. Salah satu metode pembelajaran yang akan diterapkan peneliti di kelas adalah metode menyanyi bahasa Jerman. Metode menyanyi bahasa Jerman merupakan metode pembelajaran yang diterapkan guru dengan cara bernyanyi di kelas. Metode menyanyi yang diterapkan peneliti bertujuan untuk menghibur, menghilangkan rasa kejenuhan siswa terhadap pelajaran, meningkatkan motivasi atau semangat belajar siswa di kelas, dan membantu siswa memahami materi bahasa Jerman. Diharapkan dengan menerapkan metode menyanyi bahasa Jerman, siswa akan lebih aktif di kelas, termotivasi untuk belajar bahasa Jerman, tidak merasa kejenuhan ketika belajar bahasa Jerman, dapat membantu siswa memahami materi-materi bahasa Jerman, memberi tambahan kosakata baru dan meningkatkan prestasi siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana motivasi belajar siswa kelas X-3 dengan menggunakan metode menyanyi bahasa Jerman yang diterapkan di kelas X-3 SMA Laboratorium UM Malang dan bagaimana hasil dari penggunaan metode menyanyi bahasa Jerman yang diterapkan di kelas X-3 SMA Laboratorium UM Malang. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan motivasi belajar siswa kelas X-3 SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang dengan mengunakan metode menyanyi bahasa Jerman dan hasilnya pada pembelajaran bahasa Jerman di SMA Laboratorium UM Malang. Penelitian ini memiliki teori-teori yang berkaitan antara lain: metode pembelajaran. Menurut Sutikno (2009:88) metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Salah satu metode pembelajaran yang akan diterapkan peneliti adalah metode menyanyi. Metode menyanyi adalah metode pembelajaran yang melantunkan kata atau kalimat yang dinyanyikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Tantranurandi (2008:31) yang mengungkapkan bahwa metode bernyanyi merupakan suatu metode yang melafadzkan suatu kata/ kalimat yang dinyanyikan. Terdapat manfaat dari metode menyanyi yaitu membantu mencapai kemampuan dalam pengembangan daya pikir, membantu menyalurkan emosi seperti senang atau sedih melalui isi syair lagu/nyanyian, dan membantu menambah perbendaharaan kata baru melalui syair lagu/nyanyian (Supriadi, 2003:96). Selain metode menyanyi memiliki manfaat yang penting bagi siswa, metode ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode menyanyi yaitu

3 3 mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau pengenalan siswa. Disamping itu, metode menyanyi dapat membangkitkan semangat kegairahan belajar para siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing, serta mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat (Masykur, 2004:69). Sedangkan kelemahan metode menyanyi adalah siswa ditekankan harus memiliki kesiapan dan kematangan mental untuk belajar, siswa harus berani berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik. Metode ini hanya mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan atau pembentukan sikap dan keterampilan, dan apabila kelas terlalu besar, metode ini kurang efektif digunakan, dan metode ini tidak memberikan kesempatan untuk berfikir secara kreatif (Masykur, 2004:74). Tidak selalu metode pembelajaran, misal metode menyanyi yang diterapkan di kelas besar kurang efektif seperti halnya pendapat Usman (2003:97) menyatakan bahwa selama guru mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan di kelas, menguasai teknik-teknik dan materi pembelajaran, memotivasi siswa untuk belajar dan membuat belajar lebih menarik, mempertahankan kondisi kelas, dan menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar siswa, metode pembelajaran yang diterapkan pendidik diruang besar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Namun, dengan menerapkan metode yang bervariasi yaitu metode menyanyi, siswa akan bersemangat dan termotivasi untuk belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu untuk belajar (Koeswara, 1989:80). Agar dapat mencapai prestasi yang baik, siswa memerlukan dorongan/motivasi untuk belajar. Motivasi belajar menurut Sardiman (2005:75) adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat penting bagi siswa dalam pembelajaran. Pada pembelajaran bahasa Jerman, ditekankan untuk siswa agar belajar aktif dan terampil. Pembelajaran bahasa Jerman di SMA Laboratorium UM Malang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun Materi pembelajaran bahasa Jerman di SMA Laboratorium UM Malang disesuaikan dengan SK ( Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) yang tertuang di KTSP. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi awal berbahasa Jerman, yang mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yang terkait, yaitu mendengarkan, berbicara, menulis, dan membaca. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara sederhana. Dalam penerapan kurikulum KTSP, guru Bahasa Jerman di SMA Laboratorium UM Malang menekankan siswa untuk berperan aktif di kelas, menuntut siswa untuk kreatif dan inovatif dalam pembelajaran bahasa Jerman. Adapun mata pelajaran bahasa Jerman yang diterapkan di SMA Laboratorium UM Malang terdiri

4 4 dari bahan yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata. METODE Pendekatan dan jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sesuai dengan judul penelitian, yaitu Penggunaan Metode Menyanyi Bahasa Jerman dalam Pembelajaran bahasa Jerman di Kelas X-3 SMA Laboratorium Universistas Negeri Malang, maka penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan metode menyanyi bahasa Jerman di kelas X-3 di SMA Laboratorium UM Malang dan hasil setelah menerapkan metode menyanyi bahasa Jerman pada pembelajaran bahasa Jerman. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMA Laboratorium UM Malang dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang. Namun, tidak semua siswa dapat menjadi subjek penelitian. Pada saat penelitian dilakukan, terdapat dua siswa yang tidak dapat hadir mengikuti pembelajaran sehingga jumlah siswa adalah 37 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Laboratorium UM Malang. Instrumen yang digunakan peneliti berupa hasil observasi, hasil angket, hasil wawancara, dan hasil tes siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, wawancara, dan tes. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data dari hasil observasi, angket, wawancara, dan tes akan dijabarkan secara deskriptif. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka temuan dalam penelitian ini perlu dicek kebenarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalan teknik triangulasi. Untuk mengecek keabsahan temuan dalam penelitian ini, peneliti berdiskusi dengan salah satu dosen Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan menemukan topik penelitian, memilih lokasi penelitian, memilih strategi untuk melaksanakan penelitian, merancang penulisan proposal, pengambilan subjek penelitian, pengumpulan data, dan laporan tertulis berupa skripsi. HASIL Pada bagian ini dipaparkan data yang telah didapatkan peneliti dari hasil observasi, angket, wawancara dan tes siswa. Hasil Observasi Siswa a. Pertemuan Pertama Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama dapat diketahui bahwa seluruh siswa antusias menerima kehadiran guru di kelas. Selain itu, pada saat pembagian kelompok dilakukan siswa lebih semangat, aktif berdiskusi, saling

5 5 bertukar pendapat antar teman. Dengan demikian, siswa lebih termotivasi untuk belajar bahasa Jerman. Namun, terdapat kelemahan siswa ketika mengikuti pembelajaran bahasa Jerman yang disebabkan faktor jam pelajaran di siang hari sehingga sebagian siswa merasa lelah, jenuh, mengantuk, dan tidak bersemangat mengikuti pelajaran. Disamping itu, ketika guru memberi tanya jawab di awal pembelajaran, hanya sebagian siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru sedangkan siswa yang lain lupa akan materi yang sudah diajarkan sebelumnya dan ramai dengan teman sebangkunya. b. Pertemuan Kedua Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan kedua dapat diketahui bahwa seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan guru ketika guru menjelaskan kembali mengenai materi yang sudah dibahas minggu sebelumnya yaitu Schule dengan struktur unbestimmter Artikel dan Negation melalui tanya jawab. Pada saat pembelajaran berlangsung dengan diterapkannya metode menyanyi bahasa Jerman, seluruh siswa senang dan bersemangat mengikuti pelajaran bahasa Jerman. Namun, ketika guru memberikan tugas kelompok, sebagian siswa tidak merespon tugas yang diberikan guru dikarenakan siswa tersebut ramai dengan teman sebangkunya. Pada saat kelompok dibentuk, seluruh siswa terlihat lebih aktif berdiskusi dan kompak ketika mengerjakan tugas dari guru. Dengan demikian, peran guru sebagai motivator belajar siswa sangatlah penting. Hasil Angket Siswa Berdasarkan hasil angket siswa, ditunjukkan bahwa 68% atau 25 siswa menyatakan metode menyanyi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sebanyak 70% atau 26 siswa dapat diketahui bahwa dengan menerapkan metode menyanyi di kelas, siswa dapat memahami materi bahasa Jerman, mendapat kosakata baru, tidak merasa jenuh ketika mengikuti pelajaran, prestasi siswa mengalami peningkatan dibanding sebelum menerapkan metode menyanyi bahasa Jerman dan 73% atau 27 siswa menyatakan bahwa metode menyanyi bahasa Jerman dapat membuat siswa lebih termotivasi, aktif dan semangat untuk belajar bahasa Jerman. Hasil Wawancara Siswa Berdasarkan hasil wawancara siswa, ditunjukkan bahwa keempat siswa yang sudah diwawancara menyatakan metode menyanyi bahasa Jerman dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa di kelas. Namun, terdapat salah satu siswa yang tergolong aktif bernama HRY, berpendapat bahwa metode menyanyi ini kurang meningkatkan semangat belajar, dikarenakan metode tersebut hanya berpusat pada aspek kognitif saja tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk kreatif. Selain itu, kelima siswa yang tergolong tiga siswa aktif bernama DNA, HRY dan TRA dan dua siswa kurang aktif bernama DNY dan HRM menyatakan bahwa

6 6 mereka senang dengan metode menyanyi, karena metode ini mampu memberikan kesempatan siswa untuk berekspresi, siswa dapat santai mengikuti pelajaran dan tidak merasakan kejenuhan di kelas. Setelah metode menyanyi bahasa Jerman diterapkan di kelas, yang didapat dari siswa yang diwawancara mengenai metode tersebut adalah dua siswa aktif bernama DNA dan TRA berpendapat bahwa mereka mendapat tambahan kosa kata baru. Selain itu, dua kelompok siswa kurang aktif bernama DNY dan HRM menyatakan bahwa setelah menyanyi bahasa Jerman, mereka mengetahui lagu khas Jerman meskipun tidak paham mengenai arti lagu tersebut dan satu siswa tergolong aktif bernama HRY menyatakan bahwa setelah menyanyi bahasa Jerman dia dapat memahami materi-materi bahasa Jerman. Hasil Tes Siswa a. Penelitian pertama 1. Hasil tes siswa dalam menentukan unbestimmter Artikel dan Negation 1 pada tema Schule (Gegenstände in der Schule). Hasil tes siswa dengan tes menentukan struktur unbestimmter Artikel dan Negation 1 menunjukkan bahwa siswa dapat menentukan unbestimmter Artikel dan Negation pada tema Schule. Dari ke - 37 siswa yang dapat menentukan unbestimmter Artikel dan Negation 1 dengan benar sebanyak 92% atau 34 siswa. Namun, terdapat 3 siswa yang masih melakukan kesalahan dalam menentukan unbestimmter Artikel dan Negation. Misalnya: pada struktur pertanyaan unbestimmter Artikel Ist das eine Tasche? Jawaban yang salah dari salah satu siswa bernama ANR adalah Nein, das ist kein Tasche sondern ein buche. Jawaban yang benar adalah Nein, das keine Tasche sondern ein Wörterbuch. 2. Menyusun kalimat lagu yang berjudul Wir sind am besten pada tema kennen lernen Tes menyimak lagu dengan tema kennen lernen yang berjudul Wir sind am besten menunjukkan bahwa dari ke - 37 siswa yang dapat menyusun kalimat lagu berjudul Wir sind am besten dengan benar sebanyak 81% atau 30 siswa. Sedangkan beberapa siswa yang lain masih terdapat kesalahan dalam menyusun kalimat dari lagu tersebut. Misalnya, pada acakan kalimat lagu möchten-alle-sie-gruβen-wir. Dari contoh kalimat lagu yang belum tersusun secara tepat, salah satu siswa bernama TRA dapat menjawab susunan kalimat lagu tersebut dengan benar.jawaban dari TRA adalah Wir möchten sie alle gruβen. Sedangkan jawaban yang salah dari siswa bernama AYD adalah Wir gruβen sie alle möchten. Jawaban yang benar pada acakan kalimat tersebut adalah Wir möchten sie alle gruβen yang merupakan hasil jawaban dari salah satu siswa bernama TRA.

7 7 3. Lückentext ( Mengisi kata-kata rumpang dalam kalimat teks lagu yang berjudul Ich geh noch zur Schule pada tema Schule). Tes menyimak lagu bertema Schule yang berjudul Ich geh noch zur Schule berupa teks rumpang dapat dijawab oleh seluruh siswa. Namun, dari keseluruhan siswa terdapat 72% atau 27 siswa yang dapat menjawab teks rumpang dengan jawaban semua benar. Beberapa siswa yang lain masih terdapat 1-2 kesalahan pada saat mengisi teks rumpang dari lagu tersebut. Misalnya, pada kalimat lagu Eine Hauptrolle für mich..(frei, freut, fragen). Dari contoh kalimat lagu diatas, siswa yang dapat menjawab teks rumpang dengan benar adalah CKA. Jawaban dari siswa yang bernama CKA adalah Eine Hauptrolle für mich frei. Sedangkan jawaban yang salah dari siswa bernama CDY adalah Eine Hauptrolle für mich freut. Jawaban yang benar adalah Eine Hauptrolle für mich frei yang merupakan hasil jawaban dari salah satu siswa bernama CKA. 4. Hasil tes siswa dalam bentuk Zettel yang memiliki struktur unbestimmter Artikel dan Negation pada teks lagu yang berjudul Ich geh noch zur Schule yang bertemakan Schule. Tes menulis 5 contoh kalimat yang memiliki struktur unbestimmter Artikel dan Negation pada Zettel dengan sub topik Gegenstände in der Schule menunjukkan bahwa dari ke -37 siswa yang dapat menulis 5 contoh kalimat dengan memiliki struktur unbestimmterartikel dan Negation pada lagu yang berjudul Ich geh noch zur Schule dengan benar sebanyak 97% atau 36 siswa dan terdapat satu siswa masih mengalami kebingungan dalam menulis kalimat yang memiliki struktur unbestimmter Artikel dan Negation dari teks lagu yang sudah disediakan sebelumnya. Misalnya, contoh kalimat yang memiliki struktur unbestimmter Artikel dan Negation dari lagu Ich geh noch zur Schule adalah Und ich würde ein groβer Star. Salah satu siswa bernama RNA dapat menuliskan jawabannya seperti contoh jawaban diatas yaitu Und ich würde ein groβer Star. Sedangkan jawaban yang salah dari siswa bernama HLA adalah Er versprach mir das Blaue vom Himmel. Jawaban yang benar adalah Und ich würde ein groβer Star, yang merupakan jawaban yang sama dengan hasil jawaban dari siswa bernama RNA. b. Pada penelitian kedua 1. Hasil tes siswa dalam menentukan unbestimmter Artikel dan Negation 2 Tes menentukan unbestimmter Artikel dan Negation 2 menunjukkan bahwa dari ke -37 siswa, dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa telah mendapat hasil tes yang baik dan dikategorikan nilai tersebut tuntas dalam menentukan struktur unbestimmter Artikel dan Negation 2. Namun, terdapat beberapa siswa yang masih melakukan 1-2 kesalahan dalam menentukan unbestimmter Artikel dan Negation. Misalnya, di lembar kerja siswa terdapat gambar satu kursi. Salah satu siswa bernama FNA dapat menentukan struktur unbestimmter Artikel dari benda tersebut dengan benar. Jawaban dari FNA adalah Das ist ein Stuhl. Sedangkan jawaban dari

8 8 siswa yang salah bernama RGT adalah Das ist ein Sthul. Jawaban yang benar adalah Das ist ein Stuhl yang merupakan jawaban dari siswa FNA. 2.Menyusun kalimat lagu yang disusun secara acak dengan memberi nomor secara urut pada lagu yang berjudul und Sie, was machen Sie yang bertemakan kennen lernen. Tes menyusun kalimat lagu yang berjudul Und Sie, was machen Sie menunjukkan bahwa dari ke-37 siswa, seluruh siswa dapat menyusun kalimat lagu dengan benar. Namun, terdapat beberapa siswa yang masih melakukan 1-2 kesalahan dalam menyusun acakan kalimat lagu dengan memberi nomor. Siswa yang salah meletakkan nomor urutan lagu tersebut bernama INS. Misalnya, pada kalimat lagu Wir essen und trinken. Was so ihr fehlt. Siswa yang bernama INS meletakkan kalimat lagu Wir essen und trinken. Was so ihr fehlt dengan nomor 27. Jawaban yang benar pada nomor 27 adalah Wir kommen aus allen Ländern der Welt yang merupakan jawaban dari siswa bernama FRD. Temuan Penelitian Dalam penelitian kegiatan pembelajaran bahasa Jerman dengan menerapkan metode menyanyi bahasa Jerman, peneliti menemukan beberapa hal yang perlu kiranya menjadi perhatian dalam penelitian ini. Temuan penelitian ini terkait dengan penggunaan metode menyanyi bahasa Jerman yaitu: 1. Beberapa siswa masih menganggap bahwa lagu Jerman adalah hal yang baru sehingga siswa masih mengalami kesulitan ketika memahami kosa kata yang terdapat pada teks lagu tersebut. Oleh karena itu, guru memberikan metode menyanyi bahasa Jerman agar siswa mendapat tambahan kosakata baru dan mengenal lagu-lagu Jerman. 2. Pada saat tes menyimak lagu yang berjudul Wir sind am besten selesai, terdapat beberapa siswa menyontek hasil pekerjaan teman sebangkunya. Hal ini disebabkan siswa tersebut kurang memiliki persiapan ketika menghadapi tes yang diberikan guru. Pada saat itu, guru memberikan waktu 5 menit kepada beberapa siswa tersebut untuk mengerjakan sendiri. 3. Ketika guru bersama siswa menyanyikan lagu yang berjudul Und Sie, was machen Sie di akhir pembelajaran, beberapa siswa tidak antusias bernyanyi melainkan mereka ramai dengan teman sebangkunya. Hal ini disebabkan karena mereka bosan dengan intonasi lagu yang sulit dan lirik lagu terlalu panjang. Pada saat itu guru berusaha memberi semangat kepada mereka agar antusias bernyanyi.

9 9 PEMBAHASAN Penerapan Metode Menyanyi Bahasa Jerman Dari seluruh data yang terkumpul ditunjukkan bahwa dengan diterapkan metode menyanyi bahasa Jerman di kelas, siswa lebih antusias, aktif ketika mengikuti pembelajaran bahasa Jerman dan dapat memahami materi bahasa Jerman pada struktur unbestimmter Artikel dan Negation. Hal ini disebabkan cara dan usaha guru sebagai motivator ketika mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran yang lain sehingga timbul motivasi dari dalam diri siswa untuk semangat belajar. Sesuai dengan pendapat Hamalik (2009:127) bahwa peranan utama guru sebagai motivator yang didukung oleh peranan-peranan minor lainnya yaitu di mana guru dapat mendorong murid-muridnya untuk berpikir. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa hampir seluruh siswa dapat menentukan struktur unbestimmter Artikel dan Negation dengan benar. Misalnya siswa diminta untuk menyebutkan pertanyaan dengan menggunakan struktur unbestimmter Artikel yaitu Ist das ein Tisch, Ist das ein Bleistift, Ist das eine Lampe. Namun, terdapat salah satu siswa yang salah menyebutkan unbestimmter Artikel misalnya, Ist das ist eine Buch. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut masih mengalami kebingungan dalam menentukan artikel dari benda yang akan disebutkan. Selain itu, kesalahan yang sering dilakukan siswa pada saat mengerjakan tugas dari guru dalam menentukan struktur unbestimmter Artikel dan Negation adalah kesalahan dalam penulisan kata benda (Nomen) dan menentukan unbestimmter Artikel dari benda tersebut. Misalnya: kesalahan dalam penulisan kata benda yaitu Das ist ein Woterbook. Jawaban yang seharusnya benar adalah Das ist ein Wörterbuch. Sedangkan kesalahan dalam menentukan unbestimmter Artikel yaitu Das ist ein Schuluniform. Jawaban yang seharusnya benar adalah Das ist eine Schuluniform. Kesalahan ini disebakan karena siswa kurang teliti dalam penulisan kata benda dan menentukan Artikel, sehingga dapat mengurangi nilai siswa. Untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman siswa mengenai sub materi yang sudah diajarkan yaitu mengenai struktur unbestimmter Artikel dan Negation, siswa diminta guru untuk menuliskan contoh kalimat yang memiliki struktur unbestimmter Artikel dan Negation dari teks lagu Ich geh noch zur Schule. Pada saat hasil pekerjaan siswa dibahas bersama, terdapat beberapa siswa yang masih melakukan kesalahan dalam menentukan unbestimmter Artikel dan Negation. Beberapa siswa masih kurang paham ketika menuliskan contoh kalimat yang memiliki struktur unbestimmter Artikel dan Negation, misalnya Er versprach mir das Blaue vom Himmel. Jawaban yang ditulis siswa tersebut tidak memiliki struktur unbestimmter Artikel. Jawaban yang seharusnya benar adalah Und ich wurde ein groβer Star. Pada saat refleksi guru bertanya kepada siswa mengenai suatu benda yang ditunjuk dengan menggunakan unbestimmter Artikel dan siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan menggunakan Negation, misalnya dalam bentuk

10 10 Singular Ist das ein Bleistift? Nein, das ist kein Bleistift sondern der Kugelschreiber. Sedangkan bentuk Plural yaitu Sind die Lineale? Nein, das sind keine Lineale sondern eine Landkarten. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan selama dua kali pertemuan dengan menerapkan metode menyanyi bahasa Jerman selama pembelajaran, dapat membantu siswa memahami materi bahasa Jerman, membuat siswa menjadi lebih aktif, antusias dan bersemangat mengikuti pelajaran di kelas dan apabila pembelajaran bahasa Jerman lebih sering menerapkan metode menyanyi, siswa akan merasa senang dan tidak bosan di kelas, meskipun terdapat kelemahan-kelemahan dari metode menyanyi yang diterapkan di kelas. Hasil Tes Siswa setelah Menggunakan Metode Menyanyi Bahasa Jerman Setelah diterapkan metode menyanyi bahasa Jerman, dapat diketahui dari hasil tes siswa kelas X-3 SMA Laboratorium UM Malang baik tes mengenai struktur unbestimmter Artikel dan Negation serta tes dengan menggunakan metode menyanyi bahasa Jerman, bahwa nilai yang diperoleh siswa sudah mencapai nilai SKM (Standar Ketuntasan Minimal) yang ditentukan sekolah. Nilai Standar Ketuntasan Minimal yang ditentukan sekolah adalah 75. Tes pertama yang dibuat peneliti terdiri dari tes dengan struktur unbestimmter Artikel dan Negation, tes menyimak lagu yang berjudul Wir sind am besten dan Ich geh noch zur Schule, dan tes Zettel dengan menuliskan 5 contoh kalimat yang memiliki struktur unbestimmter Artikel dan Negation dari teks lagu Ich geh noch zur Schule. Hasil rata-rata kelas pada tes pertama untuk menyimak lagu Wir sind am besten dapat dikategorikan baik. Begitu pula tes mengenai struktur unbestimmter Artikel serta Negation juga dapat dikategorikan baik. Sedangkan untuk tes menyimak lagu Ich geh noch zur Schule dan tes Zettel dengan menuliskan 5 contoh kalimat yang memiliki struktur unbestimmter Artikel dan Negation dapat dikategorikan sangat baik. Sedangkan tes kedua, untuk hasil rata-rata kelas mengenai struktur unbestimmter Artikel dan Negation 2 serta tes menyimak lagu Und Sie, was machen Sie dapat dikategorikan sangat baik. Berdasarkan penjelasan diatas mengenai hasil tes siswa setelah diterapkan metode menyanyi bahasa Jerman, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas kelas X-3 SMA Laboratorium UM Malang sudah mencapai nilai standar ketuntasan minimal. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menyanyi Bahasa Jerman dalam Pembelajaran Bahasa Jerman Penerapan metode menyanyi bahasa Jerman dalam pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Kegiatan pembelajaran bahasa Jerman berjalan dengan baik ketika menerapkan metode menyanyi bahasa Jerman.

11 11 2. Dengan menerapkan metode menyanyi bahasa Jerman, siswa tidak merasa bosan ketika mengikuti pelajaran bahasa Jerman di kelas. 3. Metode menyanyi bahasa Jerman dapat menumbuhkan semangat, motivasi, dorongan kepada siswa untuk belajar bahasa Jerman dengan baik.. 4. Metode menyanyi bahasa Jerman dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa sehingga siswa memperoleh hasil yang baik. Selain metode menyanyi memiliki kelebihan, metode menyanyi tersebut juga memiliki kelemahan yaitu: 1. Metode menyanyi ini hanya berpusat pada nilai kognitif saja tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk kreatif. 2. Metode menyanyi juga membutuhkan persiapan yang matang dalam menyimak lagu yang dinyanyikan guru di depan kelas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X-3 SMA Laboratorium UM Malang dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan metode menyanyi bahasa Jerman merupakan metode pembelajaran yang jarang diterapkan di SMA Laboratorium UM Malang. Metode menyanyi bahasa Jerman adalah metode pembelajaran yang dipakai guru di kelas dengan cara menyanyikan beberapa lagu. Guru memberikan metode menyanyi bahasa Jerman, dikarenakan metode menyanyi bahasa Jerman dapat memberi semangat dan motivasi belajar kepada siswa. Pada saat pembelajaran bahasa Jerman menggunakan metode menyanyi, kemampuan kognitif siswa menjadi lebih baik dan mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena penggunaan metode menyanyi bahasa Jerman yang diterapkan guru di awal dan akhir pembelajaran, sehingga siswa tidak terlalu tegang dan aktif untuk mengikuti pelajaran. Selain itu, metode ini juga dapat memberikan semangat kepada siswa, memotivasi siswa untuk belajar bahasa Jerman dengan baik dan membantu siswa memahami materi bahasa Jerman khususnya pada struktur unbestimmter Artikel dan Negation yang bertemakan Schule. Setelah menerapkan metode menyanyi di kelas, hasil tes siswa kelas X-3 telah mampu memenuhi kriteria penilaian SKM (Standar Ketuntasan Minimal). Dengan menerapkan metode menyanyi bahasa Jerman di kelas, siswa dapat mengetahui lagulagu bahasa Jerman, mendapat tambahan kosakata baru, membantu siswa memahami materi bahasa Jerman khususnya pada struktur unbestimmter Artikel dan Negation yang bertemakan Schule, siswa menjadi lebih termotivasi, aktif ketika mengikuti pembelajaran dan kemampuan siswa menjadi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan siswa sebelum menggunakan metode menyanyi bahasa Jerman.

12 12 Saran Berkaitan dengan hasil penelitian, penulis dapat memberikan saran. Saransaran tersebut adalah sebagai berikut. Pemilihan metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap antusiasme siswa di kelas. Disarankan kepada guru untuk dapat menerapkan metode menyanyi bahasa Jerman dalam pembelajaran agar dapat merangsang keaktifan siswa di kelas dan siswa lebih semangat untuk belajar bahasa Jerman. Selain itu, guru bahasa Jerman hendaknya menjadi motivator bagi siswa, sehingga siswa akan termotivasi dalam belajarnya. Siswa diharapkan agar lebih serius dan memperhatikan pembelajaran bahasa Jerman yang sedang berlangsung. Siswa juga hendaknya semakin meningkatkan semangat belajar dan mengkomunikasikan masalah pembelajaran dengan guru bahasa Jerman yang memiliki kaitan dengan motivasi. Dengan demikian, siswa akan mampu dan mudah menerima materi pelajaran bahasa Jerman. Kepada peneliti yang akan datang, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya mengenai motivasi siswa terhadap pembelajaran bahasa Jerman. Lagu yang digunakan dalam penelitian ini sudah dikenal dan dipelajari siswa. Sebaiknya, lagu diciptakan khusus untuk pembelajaran bahasa Jerman di kelas dan dapat dikembangkan oleh peneliti lain yang meneliti tema serupa dengan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Hamalik Oemar Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA.Bandung: Sinar Baru Algensindo. Koeswara, E Motivasi. Bandung: Angkasa. Masykur, Kadim Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran Sains. Malang: Universitas Negeri Malang. Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Supriadi, Dedi Aktivitas Mengajar Anak TK. Bandung: Katarsis. Sutikno, M. Sobry Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Islami. Bandung: PT Refika Aditama. Tantranurandi Pembelajaran Menghapal Dengan Singing Method. (Online) singing-method. Usman, M.U Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Identifikasi Awal Dalam bab ini akan dibahas data dan pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan observasi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO-KWARTET (DOMTET) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 1 TUMPANG

PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO-KWARTET (DOMTET) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 1 TUMPANG PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO-KWARTET (DOMTET) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 1 TUMPANG Mei Yuanita Heksanti Pembimbing 1: M. Kharis, S.Pd., M.Hum.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN Amalia Sofie Yuana Pembimbing I: Edy Hidayat, S.Pd., M. Hum. Pembimbing II: Dudy Syafruddin,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 55 LAMPIRAN 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. IDENTITAS MATA PELAJARAN 1. Nama Sekolah : SMA N 16 Bandung 2. Kelas : X 3. Semester : 2/ Genap 4. Mata Pelajaran : Bahasa Jerman 5. Alokasi Waktu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAHAN AJAR / RPP. C. Metode Pembelajaran : Inquiri I. Kegiatan Pembelajaran :

BAHAN AJAR / RPP. C. Metode Pembelajaran : Inquiri I. Kegiatan Pembelajaran : BAHAN AJAR / RPP Bidang Studi : Bahasa Jerman Pokok Tema : Erste Kontake Sub Tema :Erste Kontakte mit Deutschen ( ich, du, sie/er/es (sing), Sie, sie (pl)) Kelas / Semester: X / gasal Standar Kecakapan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG

PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG Zuhrun Nafis Dewi Kartika Ardiyani, S. Pd., M.Pd. Edy Hidayat, S.Pd.,

Lebih terperinci

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012 Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 12 No 1 (29 dari 114) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI MEMAHAMI HUBUNGAN MANUSIA DAN BUMI MELALUI

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL Misnan SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: mien4n@gmail.com Abstract: This classroom action research aims to improve

Lebih terperinci

SILABUS DAN SISTIM PENILAIAN

SILABUS DAN SISTIM PENILAIAN SILABUS DAN SISTIM PENILAIAN Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Kediri Program : Pilihan Mata Pelajaran : Bahasa Jerman Kelas : X Semester : 2 ( dua ) Tahun Pelajaran : 2008-2009 : 15 minggu x 2 JP Standar Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, yaitu di lembaga-lembaga atau institusi-institusi pendidikan seperti SMA, SMK,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstract This study aims to improve motivation and learning

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit),

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa Jerman, terdapat empat keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit), keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, yang pembelajarannya dimulai pada tingkat SMA. Seperti halnya pada setiap pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI LUKIS 1 SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL

Lebih terperinci

SKENARIO PERKULIAHAN MATA KULIAH SPRECHEN I JR 215 / 2 SKS / SEMESTER 1. Disusun Oleh : Dra. Hafdarani. M.Pd. Dra. Lersianna Saragih. M.Pd.

SKENARIO PERKULIAHAN MATA KULIAH SPRECHEN I JR 215 / 2 SKS / SEMESTER 1. Disusun Oleh : Dra. Hafdarani. M.Pd. Dra. Lersianna Saragih. M.Pd. SKENARIO PERKULIAHAN MATA KULIAH SPRECHEN I JR 215 / 2 SKS / SEMESTER 1 Disusun Oleh : Dra. Hafdarani. M.Pd. Dra. Lersianna Saragih. M.Pd. PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun sering menjadi momok bagi peserta didik, bahkan banyak yang menganggap bahwa Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel : UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota

Lebih terperinci

p-issn : e-issn :

p-issn : e-issn : PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN EKSPONEN DAN LOGARITMA SISWA KELAS X BKJ1 Setya Prihatiningtyas SMK Negeri 5 Jember setyaprihatiningtyas@gmail.com

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LAMPIRAN 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 65 LAMPIRAN 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. IDENTITAS MATA PELAJARAN II. 1. Nama Sekolah : SMA N 16 Bandung 2. Kelas : X 3. Semester : 2 / Genap 4. Mata Pelajaran : Bahasa Jerman 5. Alokasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING Fajar Fitri Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program

Lebih terperinci

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No., Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 277-220 (Media Cetak) 277-3921 (Media Online) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 Skripsi Oleh: EvitaRosiliaDewi X

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK Widayati Kepala SDN Kepuharum Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto Email: waidayatiwidayati260@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam pengajaran bahasa Jerman, pembelajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Delvia Puspita Sari 1, Gusnetti 2, Syofiani 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA CIRCULAR CARDS DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PADA KELAS X SMA NEGERI 6 MALANG

PENERAPAN MEDIA CIRCULAR CARDS DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PADA KELAS X SMA NEGERI 6 MALANG PENERAPAN MEDIA CIRCULAR CARDS DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PADA KELAS X SMA NEGERI 6 MALANG Etri Dirvani Rizkia Girendha Universitas Negeri Malang E-mail: dgirendha@gmail.com ABSTRAK : Tujuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pembelajaran bahasa Indonesia, salah satunya siswa dituntut untuk terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat. Menulis merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 4 MAN 1 JEMBER Nur Amida Kriana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK Oleh: Rahmat Mahmudi 1 Mudjianto 2 Heri Suwignyo 3 Email: Sastra_ground2@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD Nurliza SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: nurlizaroesdi@gmail.com Abstract: This study aims to determine the increase

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Eka Setiyarini Agus Sujarwanta Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS X-9 SMA BATIK I SURAKARTA SKRIPSI Oleh: META NUR INDAH SARI K4308020

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN Nama Pendidikan : SMA Kelas / Semester : X / 2 Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS IX.2 SMP NEGERI MUARA BELITI Holili 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT Dina Dwi Syafitri 1, Abdoel Gafar 2, dan Firman Tara 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD Oleh: Imam Syah H.R. 1), Suhartono 2), Warsiti 3) e-mail: imamsyah12@gmail.com Abstract: The using of

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU Hanifli hanafli.sman9@gmail.com SMAN 9 Pekanbaru ABSTRACT This research is motivated by

Lebih terperinci

Keyword:Question and answer, word card

Keyword:Question and answer, word card PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS DENGAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI JOGOSIMO Surati 1, Triyono 2, Wahyudi 3 PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO DENGAN PIRANTI LUNAK NETOP SCHOOL 6.0 DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN TIK KELAS 7.4 TAHUN 2011-2012 DI SMP NEGERI 6 MALANG M. Syarif Hidayatullah

Lebih terperinci

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KREISLAUF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KREISLAUF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di berbagai sekolah di Indonesia. Adanya ketertarikan terhadap negara dan kebudayaan Jerman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi hal yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Seiring dengan berkembangnya zaman, semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, khususnya di beberapa SMA dan di Universitas tertentu. Dalam belajar bahasa Jerman terdapat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 47 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. IDENTITAS MATA PELAJARAN 1. Nama Sekolah : SMA N 16 Bandung 2. Kelas : X 3. Semester : 2/ Genap 4. Mata Pelajaran : Bahasa Jerman 5. Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun nonformal

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun nonformal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun nonformal yang mengajarkan bahasa Jerman. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd. PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR) Siti Halimatus Sakdiyah& Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang (e-mail :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 26 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab I, dapat dirumuskan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Deskripsi

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Diah Restiningsih 1), Hartono 2), Kartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Slamet Riyadi 449

Lebih terperinci

Ika Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.

Ika Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd. PENGGUNAAN MEDIA WÜRFELSPIEL UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI KELAS XI BAHASA SMA AL-RIFA IE GONDANGLEGI TAHUN AJARAN 2011/2012 Ika Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Siti Mundziroh, Andayani, Kundharu Saddhono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI STRATEGI BERNYANYI PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCASILA I KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA ARTIKEL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI STRATEGI BERNYANYI PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCASILA I KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA ARTIKEL UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI STRATEGI BERNYANYI PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCASILA I KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA ARTIKEL Oleh: Chorina Purnama Sari 091684385 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh : DINA MARIANA NIM F3700009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD Shinta Mariyana 1, Ngatman 2, Suhartono 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG Oleh Kurniawan Ade Eka Saputra Email : kurniawan.ade155@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN Laelatul Azizah, Bambang Priyo Darminto, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII.F SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Erin Megasusilowati 1, Triyono 2, Warsiti 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan dari pembelajaran bahasa asing untuk peserta didik adalah agar peserta didik mampu berkomunikasi dengan bahasa yang dipelajarinya dan mampu bersaing di

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman melalui Media Gambar Siswa Kelas XI IPA 6 SMA Negeri 1 Makassar

Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman melalui Media Gambar Siswa Kelas XI IPA 6 SMA Negeri 1 Makassar PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 1 MAKASSAR VOCABULARY CONTROL IMPROVEMENT THROUGH MEDIA IMAGES GERMAN LANGUAGE CLASS XI 6 SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DI KELAS III SD NEGERI KEPEK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DI KELAS III SD NEGERI KEPEK 1.336 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DI KELAS III SD NEGERI KEPEK INCREASING THE LEARNING MOTIVATION USING PUZZLE

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI Arlita Agustina 1 Muakibatul Hasanah 2 Heri Suwignyo 2 Email: arlitaagustina@ymail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh DABIK NIM F34211746 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Pada pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Pada pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat keterampilan yang harus dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik. Keempat keterampilan tersebut yaitu keterampilan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I Irma Fajarwati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Meningkatkan kemampuan membaca dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA KELAS VII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA KELAS VII Seminar Nasional Pendidikan IPA-Biologi FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 28 September 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA

Lebih terperinci

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 72-78

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 72-78 Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 72-78 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94 Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013. UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI

Lebih terperinci

Devi Novitasari 8, Dwi Wahyuni 9, Jekti Prihatin 10

Devi Novitasari 8, Dwi Wahyuni 9, Jekti Prihatin 10 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM- BASED LEARNING) DILENGKAPI TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 PAKUSARI JEMBER POKOK BAHASAN JAMUR KELAS

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: HUSNIDA NPM SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: HUSNIDA NPM SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 20 KURAO PAGANG Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Seminar Nasional PAP Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan www.snpap.fkip.uns.ac.id 169 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN

Lebih terperinci

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes. 17 Penerapan Metode Pembelajaran Scramble dan Time Token untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Jember (Pokok Bahasan Sistem Reproduksi Manusia) (Application of Scramble

Lebih terperinci