SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)"

Transkripsi

1 Penyajian Materi Kode MK/ sks : / 2 sks Pertemuan ke : 1 (100 menit) B. Tujuan Instruksional Khusus () : 1. Mahasiswa mampu menggunakan matriks sebagai alat bantu untuk perhitungan statika struktur. 2. Mahasiswa mampu mengetahui jenis dan operasi dalam matriks C. Pokok Bahasan : Matriks dan Aljabar Matriks 1. Jenis dan type Matriks 2. Operasi Matriks ; penjumlahan matriks perkalian matriks, invers matriks, transporse matriks, determinan matriks E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar : Deskripsi Singkat Menjelaskan jenis dan type matriks Ceramah OHP 5 serta berbagai operasi matriks Menjelaskan bahwa matriks dapat Ceramah OHP 2 digunakan sebagai alat bantu perhitungan didalam analisa struktur Menjelaskan dimana mahasiswa Ceramah OHP 3 dapat menggunakan matriks sebagai alat bantu perhitungan statika struktur dan mengetahui jenis dan type matriks serta operasi pada matriks. Ceramah OHP + 35 matriks bujur sangkar, matriks baris, matriks kolom, matriks diagonal, matriks satuan, matriks simetris, matriks ske-simetris penjumlahan matriks, perkalian matriks, invers matriks, transporse matriks, determinan matriks. Melakukan perkalian matriks Menghitung determinan matriks Menghitung invers matriks Latihan Menjelaskan kembali tentang : Bagaimana melakukan perkalian matriks, mencari determinan matriks serta menghitung invers matriks Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tes Tanya jawab 25 OHP 10 Diskusi Lembar 15 test Ceramah OHP 5 Total 1. Test formatif selama 15 menit secara kelompok. 2. Memberikan tugas / pekerjaan rumah secara mandiri 1. Ghali, A dan Neville, A.M., 1986, Analisa Struktur, Gabungan Metode Klasik dan Matriks, Penerbit Erlangga, Jakarta,, halaman 668 sampai Wang, C.K, 1983, Pengantar Analisa Struktur Dengan Cara Matriks, edisi terjemahan, Penerbit Erlangga, halaman 15 sampai menit

2 Penyajian Materi Kode MK / sks : / 2 sks Pertemuan ke : 2 (100 menit) B. Tujuan Instruksional Khusus () : 1. Memahami bagian-bagian struktur ; elemen dan nodal. 2. Menentukan sistem koordinat lokal pada elemen dan sistem koordinat global pada struktur. 3. Menentukan derajat kebebasan pada setiap nodal bebas dan nodal terkekang. C. Pokok Bahasan : Dasar-dasar Analisa Struktur dengan Matriks 1. Elemen dan nodal pada struktur dua dan tiga dimensi 2. Sistem koordinat lokal dan global 3. Derajat kebebasan pada nodal (DOF) E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar : Deskripsi Singkat Menjelaskan bagian-bagian struktur Ceramah OHP 5 terdiri dari elemen dan nodal, sistem koordinat pada struktur, derajat kebebasan pada struktur Elemen dan nodal pada struktur Ceramah OHP 2 merupakan bagian yang dapat dianalisa. Menjelaskan dimana mahasiswa Ceramah OHP 3 dapat mengetahui dan memahami bagian-bagian dari struktur. Mahasiswa mampu menentukan sistem koordinat pada struktur, baik koordinat lokal pada elemen maupun koordinat global. Mahasiswa mampu menentukan derajat kebebasan pada struktur, baik derajat kebebasan statis maupun kinematis. Ceramah OHP + 35 Bagian-bagian struktur Jenis-jenis elemen pada bidang dan ruang. Jenis-jenis nodal ; nodal bebas dan nodal terkekang Gaya dan displacemen yang bekerja pada nodal dan elemen. Menentukan sistem koordinat pada elemen bidang dan elemen ruang. Menentukan sistem koordinat lokal dan koordinat global pada elemen. Menentukan gaya redudant dan variabel displacemen pada struktur Menentukan derajat ketidak tentuan statis pada berbagai struktur. Menentukan derajat ketidaktentuan kinematis pada berbagai struktur

3 Elemen bidang dengan sistem koordinat lokal dan global ; elemen balok, rangka. Elemen ruang dengan sistem koordinat lokal dan global Menghitung derajat ketidaktentuan statis dan kinematis pada struktur balok, portal dan rangka. Latihan Menjelaskan kembali tentang : Bagian-bagian struktur, sistem koordinat serta derajat ketidaktentuan statis dan kinematis Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tes Tanya jawab 25 OHP 10 Diskusi Lembar 15 test Ceramah OHP 5 Total 100 menit 1. Memberikan test formatif dikelas selam 15 menit secara kelompok 2. Memberikan tugas / pekerjaan rumah tentang pokok bahasan. 1. Supartono, F.X dan Teddy Boen, 1984, Analisa Struktur Dengan Metode Matriks, cetakan ketiga, UI Press, Jakarta, halaman Weaver, W dan Gere, J.M., 1989, Analisa Matriks untuk Struktur Rangka, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, halaman 1-30

4 Penyajian Materi Kode / sks : / 2 sks Pertemuan ke : 3 (100 menit) B. Tujuan Instruksional Khusus () : Mahasiswa mampu merumuskan persamaan didalam analisa struktur dengan menggunakan metode matriks C. Pokok Bahasan : Formulasi Analisa Struktur dengan metode matriks 1. Hubungan gaya dan displacemen 2. Prinsip Kekakuan dan Fleksibilitas 3. Metode kekakuan dan metode fleksibilitas 4. Metode Kekakuan Langsung 5. Equivalent joint load E. Ekivalen joint load Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar : Deskripsi Singkat Menjelaskan hubungan gaya-gaya dan Ceramah OHP 5 displacemen yang terjadi pada struktur, prinsip kekakuan dan fleksibilitas serta metode kekakuan langsung Kekakuan merupakan parameter dari Ceramah OHP 2 sebuah elemen yang dapat dipakai untuk melakukan analisa struktur. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang Ceramah OHP 3 dimana mahasiswa mampu merumuskan persamanan-persamaan didalam analisa struktur dengan menggunakan metode matriks. Ceramah OHP + 35 Gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur Macam-macam deformasi pada struktur; deformasi aksial, deformasi lentur, deformasi geser, deformasi puntir. Hubungan antara gaya dan deformasi Prinsi-prinsip superposisi. Pengertian kekakuan dan fleksibilitas. Equivalent joint load Kekakuan pada sebuah elemen. Menyusun persamaan simultan dan matriks kekakuan dan fleksibilitas pada struktur sederhana Menentukan beban ekivalen pada jointjoint struktur Latihan Menjelaskan kembali tentang : Kekakuan dan fleksibilitas Menyusun matriks kekakuan pada struktur sederhana Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tes Tanya jawab 25 OHP 10 Diskusi Lembar 15 kuis Ceramah OHP 5 Total 100 menit

5 1. Memberikan test formatif dikelas selam 15 menit secara kelompok 2. Memberikan tugas / pekerjaan rumah tentang pokok bahasan. 1. Supartono, F.X dan Teddy Boen, 1984, Analisa Struktur Dengan Metode Matriks, cetakan ketiga, UI Press, Jakarta, halaman Weaver, W dan Gere, J.M., 1989, Analisa Matriks untuk Struktur Rangka, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, halaman

6 Penyajian Materi Kode / sks : / 2 sks Pertemuan ke : 4 dan 5 (200 menit) B. Tujuan Instruksional Khusus () : Mahasiswa mampu menganalisa dan menghitung struktur rangka bidang dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD-Pro) C. Pokok Bahasan : Aplikasi pada Struktur Rangka Bidang 1. Matriks kekakuan lokal dan global pada elemen. 2. Matriks transformasi pada elemen rangka bidang 3. Matriks displacemen dan reaksi pada struktur rangka bidang. 4. Gaya-gaya dalam pada elemen rangka bidang E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar : Deskripsi Singkat Menjelaskan kekakuan lokal dan global Ceramah OHP 5 pada elemen rangka bidang, matriks transformasi pada elemen rangka bidang, matriks displacemen dan reaksi pada struktur rangka bidang, gaya-gaya dalam pada elemen rangka bidang. Pemakaian metode kekakuan langsung Ceramah OHP 5 pada struktur rangka bidang sebagai bagian dari analisa struktur Menjelaskan kepada mahasiswa agar Ceramah OHP 5 dapat menganalisa dan menghitung struktur rangka bidang dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD-Pro) Ceramah OHP + 50 Hubungan gaya dan displacemen pada elemen rangka bidang. Menyusun matriks kekakuan elemen terhadap sumbu lokal. Menentukan sudut transformasi koordinat dan menyusun matriks transformasi pada elemen rangka bidang. Menghitung matriks kekakuan elemen terhadap sumbu global. Menyusun matriks kekakuan struktur secara keseluruhan terhadap sumbu global. Menentukan kondisi batas pada matriks gaya dan matriks displacemen. Menghitung matriks gaya-gaya dalam pada elemen rangka bidang. Menjelaskan tentang cara melakukan Tutorial Komputer 30 perhitungan pada struktur rangka bidang dengan memakai software STAAD-Pro.

7 Melakukan analisa pada struktur rangka bidang dengan menghitung displacemen pada joint bebas, reaksi perletakan serta gaya-gaya dalam pada setiap elemen. Latihan Menghitung struktur rangka bidang dengan software STAAD-Pro Memberikan soal tertulis sebagai pekerjaan rumah tentang struktur rangka bidang Tugas mandiri Tugas kelompok 30 Komputer 50 Lembar jawaban Ceramah OHP + Total menit 1. Memberikan tugas / pekerjaan rumah tentang pokok bahasan secara kelompok 2. Memberikan latihan dikelas selama 50 menit 1. Supartono, F.X dan Teddy Boen, 1984, Analisa Struktur Dengan Metode Matriks, cetakan ketiga, UI Press, Jakarta, halaman Weaver, W dan Gere, J.M., 1989, Analisa Matriks untuk Struktur Rangka, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, halaman Anonim, Modul Pelatihan Analisa Struktur dan Desain dengan STAAD-Pro 2004, EDP Media, Jakarta

8 Penyajian Materi Kode / sks : / 2 sks Pertemuan ke : 6 dan 7 (200 menit) B. Tujuan Instruksional Khusus () : Mahasiswa mampu menganalisa dan menghitung struktur balok dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD-Pro) C. Pokok Bahasan : Aplikasi pada Struktur Balok 1. Matriks kekakuan lokal dan global pada elemen balok. 2. Efek gaya aksial pada balok 3. Pengaruh perletakan sendi pada balok 4. Gaya-gaya dalam pada elemen balok E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar : Deskripsi Singkat Menjelaskan kekakuan lokal dan global Ceramah OHP 5 pada elemen balok, matriks transformasi pada elemen balok, matriks displacemen dan reaksi pada struktur balok, gaya-gaya dalam pada elemen balok. Pemakaian metode kekakuan langsung Ceramah OHP 5 pada struktur balok sebagai bagian dari analisa struktur Menjelaskan kepada mahasiswa agar Ceramah OHP 5 dapat menganalisa dan menghitung struktur balok dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD- Pro) Ceramah OHP + 35 Hubungan gaya dan displacemen pada elemen balok. Menyusun matriks kekakuan elemen terhadap sumbu lokal. Menentukan sudut transformasi koordinat dan menyusun matriks transformasi pada elemen balok. Menghitung matriks kekakuan elemen terhadap sumbu global. Menyusun matriks kekakuan struktur secara keseluruhan terhadap sumbu global. Menentukan kondisi batas pada matriks gaya dan matriks displacemen. Menghitung matriks gaya-gaya dalam pada elemen balok. Menjelaskan tentang cara melakukan Tutorial Komputer 30 perhitungan pada struktur balok dengan memakai software STAAD-Pro.

9 Melakukan analisa pada struktur balok dengan menghitung displacemen pada joint bebas, reaksi perletakan serta gaya-gaya dalam pada setiap elemen. Latihan Menghitung struktur balok dengan software STAAD-Pro Memberikan soal tertulis sebagai pekerjaan rumah tentang struktur balok 15 Tugas mandiri Komputer 50 Tugas Lembar 50 kelompok test Ceramah OHP + 5 Total 200 menit 1. Memberikan test formatif dikelas selama 50 menit pada pertemuan ke-7 tentang pokok bahasan. 2. Memberikan latihan dikelas selama 50 menit 1. Weaver, W dan Gere, J.M., 1989, Analisa Matriks untuk Struktur Rangka, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, halaman Anonim, Modul Pelatihan Analisa Struktur dan Desain dengan STAAD-Pro 2004, EDP Media, Jakarta

10 Penyajian Materi Kode / sks : / 2 sks Pertemuan ke : 9, 10 dan 11 (300 menit) B. Tujuan Instruksional Khusus () : Mahasiswa mampu menganalisa dan menghitung struktur portal bidang dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD-Pro) C. Pokok Bahasan : Aplikasi pada Struktur Portal Bidang 1. Matriks kekakuan lokal dan global pada elemen. 2. Matriks transformasi pada elemen portal bidang 3. Pengaruh perletakan sendi pada portal 4. Matriks displacemen dan reaksi pada portal bidang. 5. Gaya-gaya dalam pada elemen rangka bidang E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar : Deskripsi Singkat Menjelaskan kekakuan lokal dan global Ceramah OHP 5 pada elemen portal bidang, matriks transformasi pada elemen portal bidang, matriks displacemen dan reaksi pada struktur portal bidang, gaya-gaya dalam pada elemen portal bidang. Pemakaian metode kekakuan langsung Ceramah OHP 10 pada struktur portal bidang sebagai bagian dari analisa struktur Menjelaskan kepada mahasiswa agar Ceramah OHP 10 dapat menganalisa dan menghitung struktur portal bidang dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD-Pro) Ceramah OHP Hubungan gaya dan displacemen pada elemen portal bidang. Menyusun matriks kekakuan elemen terhadap sumbu lokal. Pengaruh perletakan sendi pada elemen terhadap kekakuan lokal. Menentukan sudut transformasi koordinat dan menyusun matriks transformasi pada elemen portal bidang. Menghitung matriks kekakuan elemen terhadap sumbu global. Menyusun matriks kekakuan struktur secara keseluruhan terhadap sumbu global. Menentukan kondisi batas pada matriks gaya dan matriks displacemen. Menghitung matriks gaya-gaya dalam pada elemen portal bidang. Menjelaskan tentang cara melakukan Tutorial Komputer 50 perhitungan pada struktur portal bidang dengan memakai software STAAD-Pro.

11 Melakukan analisa pada struktur portal bidang dengan menghitung displacemen pada joint bebas, reaksi perletakan serta gaya-gaya dalam pada setiap elemen. Latihan Menghitung struktur portal dengan software STAAD-Pro Memberikan soal tertulis sebagai pekerjaan rumah tentang struktur portal 50 Tugas mandiri Komputer 50 Tugas Lembar 15 kelompok jawaban Ceramah OHP + 10 Total 300 menit 1. Memberikan tugas / pekerjaan rumah tentang pokok bahasan secara berkelompok 2. Memberikan latihan dikelas selama 50 menit 1. Supartono, F.X dan Teddy Boen, 1984, Analisa Struktur Dengan Metode Matriks, cetakan ketiga, UI Press, Jakarta, halaman Weaver, W dan Gere, J.M., 1989, Analisa Matriks untuk Struktur Rangka, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, halaman Anonim, Modul Pelatihan Analisa Struktur dan Desain dengan STAAD-Pro 2004, EDP Media, Jakarta

12 Penyajian Materi Kode / sks : / 2 sks Pertemuan ke : 12, 13 dan 14 (300 menit) B. Tujuan Instruksional Khusus () : Mahasiswa mampu menganalisa dan menghitung struktur rangka ruang dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD-Pro) C. Pokok Bahasan : Aplikasi pada Struktur Rangka Ruang 1. Sistem koordinat pada struktur rangka ruang 2. Transformasi koordinat pada elemen. 3. Matriks kekakuan lokal pada elemen 4. Matriks perpindahan dan matriks gaya. E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar : Deskripsi Singkat Menjelaskan sistem koordinat pada Ceramah OHP 5 struktur ruang, transformasi koordinat, kekakuan lokal dan global pada elemen rangka ruang, matriks transformasi pada elemen portal bidang, matriks displacemen dan reaksi pada struktur rangka ruang, gaya-gaya dalam pada elemen rangka ruang Pemakaian metode kekakuan langsung Ceramah OHP 5 pada struktur rangka ruang sebagai bagian dari analisa struktur Menjelaskan kepada mahasiswa agar Ceramah OHP 5 dapat menganalisa dan menghitung struktur rangka ruang dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD-Pro) Ceramah OHP Hubungan gaya dan displacemen pada elemen rangka ruang. Menyusun matriks kekakuan elemen terhadap sumbu lokal. Transformasi koordinat dan matriks transformasi elemen rangka. Menentukan sudut transformasi koordinat dan menyusun matriks transformasi. Menghitung matriks kekakuan elemen terhadap sumbu global. Menyusun matriks kekakuan struktur secara keseluruhan terhadap sumbu global. Menentukan kondisi batas pada matriks gaya dan matriks displacemen. Menghitung matriks gaya-gaya dalam pada elemen rangka ruang. Menjelaskan tentang cara melakukan Tutorial Komputer 45 perhitungan pada struktur rangka ruang dengan memakai software STAAD-Pro.

13 Melakukan analisa pada struktur rangka ruang dengan menghitung displacemen pada joint bebas, reaksi perletakan serta gaya-gaya dalam pada setiap elemen. Latihan Menghitung struktur rangka ruang dengan software STAAD-Pro Memberikan soal tertulis sebagai pekerjaan rumah tentang struktur rangka ruang sederhana. Tugas mandiri Tugas kelompok 50 Komputer 30 Lembar jawaban 50 Ceramah OHP + Total menit 1. Memberikan tugas / pekerjaan rumah tentang pokok bahasan secara berkelompok 2. Memberikan latihan dikelas selama 50 menit 1. Supartono, F.X dan Teddy Boen, 1984, Analisa Struktur Dengan Metode Matriks, cetakan ketiga, UI Press, Jakarta, halaman Weaver, W dan Gere, J.M., 1989, Analisa Matriks untuk Struktur Rangka, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, halaman Anonim, Modul Pelatihan Analisa Struktur dan Desain dengan STAAD-Pro 2004, EDP Media, Jakarta

14 Penyajian Materi Kode / sks : / 2 sks Pertemuan ke : 15 dan 16 (200 menit) B. Tujuan Instruksional Khusus () : Mahasiswa mampu menganalisa dan menghitung struktur grid dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD-Pro) C. Pokok Bahasan : Aplikasi pada Struktur Grid 1. Matriks kekakuan lokal pada elemen. 2. Matriks kekakuan global pada struktur 3. Matriks perpindahan dan matriks gaya E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar : Deskripsi Singkat Menjelaskan kekakuan lokal dan global Ceramah OHP 5 pada elemen grid, matriks transformasi pada elemen grid, matriks displacemen dan reaksi pada struktur grid, gaya-gaya dalam pada elemen grid. Pemakaian metode kekakuan langsung Ceramah OHP 5 pada struktur grid sebagai bagian dari analisa struktur Menjelaskan kepada mahasiswa agar Ceramah OHP 5 dapat menganalisa dan menghitung struktur grid dengan metode matriks dan melakukan perhitungan dengan bantuan program (STAAD- Pro) Ceramah OHP + 50 Pemakaian struktur grid pada berbagai struktur bangunan Hubungan gaya dan displacemen pada elemen grid. Menyusun matriks kekakuan elemen terhadap sumbu lokal. Menentukan sudut transformasi koordinat dan menyusun matriks transformasi pada elemen grid. Menghitung matriks kekakuan elemen terhadap sumbu global. Menyusun matriks kekakuan struktur secara keseluruhan terhadap sumbu global. Menentukan kondisi batas pada matriks gaya dan matriks displacemen. Menghitung matriks gaya-gaya dalam pada elemen grid. Menjelaskan tentang cara melakukan Tutorial Komputer 30 perhitungan pada struktur grid dengan memakai software STAAD-Pro.

15 Melakukan analisa pada struktur grid dengan menghitung displacemen pada joint bebas, reaksi perletakan serta gaya-gaya dalam pada setiap elemen. Latihan Menghitung struktur grid dengan software STAAD-Pro Memberikan soal tertulis sebagai pekerjaan rumah tentang struktur grid 30 Tugas mandiri Komputer 50 Tugas Lembar 15 kelompok kuis Ceramah OHP + 10 Total 200 menit 1. Memberikan tugas / pekerjaan rumah tentang pokok bahasan secara berkelompok 2. Memberikan latihan dikelas selama 50 menit 1. Supartono, F.X dan Teddy Boen, Analisa Struktur Dengan Metode Matriks, cetakan ketiga, UI Press, Jakarta, 1984, halaman Puspantoro., B, Analisa Struktur Grid, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, Anonim, Modul Pelatihan Analisa Struktur dan Desain dengan STAAD-Pro 2004, EDP

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP )

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP ) GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP ) MATA KULIAH : MEKANIKA REKAYASA V KODE MATA KULIAH : TSI 452 BEBAN STUDI : 2 SKS SEMESTER : V (LIMA ) DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini disampaikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Analisis Struktur Dengan Matriks Kode Mata Kuliah : MKK 1303 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 150 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata

Lebih terperinci

TKS Analisis Struktur II. Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

TKS Analisis Struktur II. Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya TKS 413 nalisis Struktur II Dr. Z Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Konsep nalisis Struktur equilibrium contitutive law compatibility entur Geser ksial Torsi Gaya uar STRUKTUR

Lebih terperinci

MEKANIKA REKAYASA III

MEKANIKA REKAYASA III MEKANIKA REKAYASA III Dosen : Vera A. Noorhidana, S.T., M.T. Pengenalan analisa struktur statis tak tertentu. Metode Clapeyron Metode Cross Metode Slope Deflection Rangka Batang statis tak tertentu PENGENALAN

Lebih terperinci

BAB II METODE KEKAKUAN

BAB II METODE KEKAKUAN BAB II METODE KEKAKUAN.. Pendahuluan Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari pengertian metode kekakuan, rumus umum dan derajat ketidak tentuan kinematis atau Degree Of Freedom (DOF). Dengan mengetahui

Lebih terperinci

Metode Kekakuan Langsung (Direct Stiffness Method)

Metode Kekakuan Langsung (Direct Stiffness Method) Metode Kekakuan angsung (Direct Stiffness Method) matriks kekakuan U, P U, P { P } = [ K ] { U } U, P U 4, P 4 gaya perpindahan P K K K K 4 U P K K K K 4 U P = K K K K 4 U P 4 K 4 K 4 K 4 K 44 U 4 P =

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR METODE MATRIKS (ASMM)

ANALISA STRUKTUR METODE MATRIKS (ASMM) ANAISA STRUKTUR METODE MATRIKS (ASMM) Endah Wahyuni, S.T., M.Sc., Ph.D Matrikulasi S Bidang Keahlian Struktur Jurusan Teknik Sipil ANAISA STRUKTUR METODE MATRIKS Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM)

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIX. Pertemuan ke-3 SISTEM RANGKA BATANG (PLANE TRUSS)

ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIX. Pertemuan ke-3 SISTEM RANGKA BATANG (PLANE TRUSS) ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIX Pertemuan ke-3 SISTEM RANGKA BATANG (PLANE TRUSS) Sistem koordinat global lokal elemen lokal global Struktur merupakan gabungan dari banyak elemen yang bekerja sebagai satu

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Analisis Struktur Dengan Matriks Kode Mata Kuliah : MKK 13 SKS : 3 (3-0) Semester : V 1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM

Lebih terperinci

Analisis Struktur II

Analisis Struktur II nalisis Strutur II r.eng. chfas Zacoeb, ST., MT. Jurusan Teni Sipil Faultas Teni Universitas Brawijaya Keauan dan Flesibilitas Keauan (Stiffness) adalah gaya (force) yang diperluan untu menghasilan unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling utama mendukung beban luar serta berat sendirinya oleh momen dan gaya

BAB I PENDAHULUAN. yang paling utama mendukung beban luar serta berat sendirinya oleh momen dan gaya BAB I PENDAHUUAN I.1. ATAR BEAKANG Dua hal utama yang dialami oleh suatu balok adalah kondisi tekan dan tarik yang antara lain karena adanya pengaruh lentur ataupun gaya lateral.balok adalah anggota struktur

Lebih terperinci

2.1. Metode Matrix BAB 2 KONSEP DASAR METODE MATRIX KEKAKUAN Seperti telah diketahui, analisis struktur mencakup penentuan tanggap (respons) sistem struktur terhadap gaya maupun pengaruh luar yang bekerja

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Gaya Dalam Struktur Statis Tertentu Pada Portal Sederhana

MODUL PERKULIAHAN. Gaya Dalam Struktur Statis Tertentu Pada Portal Sederhana MODUL PERKULIAHAN Gaya Dalam Struktur Statis Tertentu Pada Portal Sederhana Abstract Fakultas Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Program Studi Teknik Sipil Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 08 Kompetensi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester : IV PENDAHULUAN No.RPP/TSP/TSP 215/01 Revisi : 00 Tgl : 01 April 2008 Hal. 1 dari 2 MATA KULIAH : MEKANIKA TEKNIK IV KODE MATA KULIAH : TSP 215 JURUSAN/PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Jurnal MITSU Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 3, No. 1, April ISSN :

Jurnal MITSU Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 3, No. 1, April ISSN : PERBANDINGAN GAYA DALAM METODE MANUAL DAN PROGRAM Dwi Deshariyanto 1), 1 Teknik, Universitas Wiraraja email : ucha_ibran@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teknologi dalam bidang teknik sipil sudah semakin

Lebih terperinci

KOMPUTERISASI ANALISIS STRUKTUR RANGKA 3D DENGAN METODE KEKAKUAN LANGSUNG ALGORITMA HOLZER. Yohanes I P NRP :

KOMPUTERISASI ANALISIS STRUKTUR RANGKA 3D DENGAN METODE KEKAKUAN LANGSUNG ALGORITMA HOLZER. Yohanes I P NRP : KOMPUTERISASI ANALISIS STRUKTUR RANGKA 3D DENGAN METODE KEKAKUAN LANGSUNG ALGORITMA HOLZER Yohanes I P NRP 0021006 Pembimbing Ir. Daud R. Wiyono, M.sc. Pembimbing Pendamping Anang Kristianto, ST., MT.

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR MEKANIKA STRUKTUR

PRINSIP DASAR MEKANIKA STRUKTUR PRINSIP DASAR MEKANIKA STRUKTUR Oleh : Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

BAB I STRUKTUR STATIS TAK TENTU

BAB I STRUKTUR STATIS TAK TENTU I STRUKTUR STTIS TK TENTU. Kesetimbangan Statis (Static Equilibrium) Salah satu tujuan dari analisis struktur adalah mengetahui berbagai macam reaksi yang timbul pada tumpuan dan berbagai gaya dalam (internal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerusakan Struktur Kerusakan struktur merupakan pengurangan kekuatan struktur dari kondisi mula-mula yang menyebabkan terjadinya tegangan yang tidak diinginkan, displacement,

Lebih terperinci

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang Penerbit Universiras SematangISBN. 979. 9156-22-X Judul Struktur Beton Struktur Beton Ir. H. Armeyn, MT Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Struktur. 1.2 Derajat Ketidaktentuan Statis (Degree of Statically Indeterminancy)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Struktur. 1.2 Derajat Ketidaktentuan Statis (Degree of Statically Indeterminancy) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Struktur Analisis struktur adalah proses untuk menentukan respon suatu struktur akibat pembebanan agar memenuhi persyaratan keamanan (safety), biaya (economy), dan terkadang

Lebih terperinci

BAB III. Ditinjau dari 'hmur teori, konstruksi dan pemakaiannya balok grid sudah

BAB III. Ditinjau dari 'hmur teori, konstruksi dan pemakaiannya balok grid sudah BAB STRUKUR BALOK GRD 3.1 Umum Ditinjau dari 'hmur teori, konstruksi dan pemakaiannya balok grid sudah banyak digunakan pada gedung-gedung di ndonesia. Jadi struktur dengan menggunakan balok grid ini bukanlah

Lebih terperinci

Samuel Layang. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya Kampus Unpar Tunjung Nyaho Jl. H. Timang, 73111A

Samuel Layang. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya Kampus Unpar Tunjung Nyaho Jl. H. Timang, 73111A Vol. 2 No. 1 Januari-Juni 2014:31-45 THE CAPACITY OPTIMIZATION OF BEAM ULTIMATE MOMENT ON PLANE FRAME OPTIMASI KAPASITAS MOMEN ULTIMIT BALOK PADA PORTAL DUA DIMENSI Samuel Layang Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perencanaan Umum 3.1.1 Komposisi Bangunan Pada skripsi kali ini perencanaan struktur bangunan ditujukan untuk menggunakan analisa statik ekuivalen, untuk itu komposisi bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik menuntut perkembangan model struktur yang variatif, ekonomis, dan aman. Hal

BAB I PENDAHULUAN. fisik menuntut perkembangan model struktur yang variatif, ekonomis, dan aman. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dan pembangunan sarana prasarana fisik menuntut perkembangan model struktur yang variatif, ekonomis, dan aman. Hal tersebut menjadi mungkin

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/TSP/TSP 215/39 Revisi: 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 1 dari 9 MATA KULIAH : MEKANIKA TEKNIK IV KODE MATA KULIAH : TSP 215 SEMESTER : GENAP PROGRAM STUDI : 1. PEND.TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN (S1)

Lebih terperinci

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method Mata Kuliah : Analisis Struktur Kode : TSP 202 SKS : 3 SKS Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method Pertemuan - 7 TIU : Mahasiswa dapat menghitung reaksi perletakan pada struktur statis tak

Lebih terperinci

III. METODE KEKAKUAN

III. METODE KEKAKUAN III. METODE KEKAKUAN 3.1. Introduksi Metode kekakuan ialah suatu cara untuk analisa struktur, dimana dalam proses perumusan dari analisa nya, diambil lendutan diambil lendutan dititik-titik diskrit sebagai

Lebih terperinci

METODA CONSISTENT DEFORMATION

METODA CONSISTENT DEFORMATION Modul ke: 01 Analisa Struktur I METODA CONSISTENT Fakultas FTPD Acep Hidayat,ST,MT Program Studi Teknik Sipil Struktur Statis Tidak Tertentu Analisis Struktur Analisis struktur adalah proses untuk menentukan

Lebih terperinci

STIFFNESS AND FLEXIBILITY ANALISA STRUKTUR DENGAN METODE MATRIKS

STIFFNESS AND FLEXIBILITY ANALISA STRUKTUR DENGAN METODE MATRIKS STIFFNESS AND FEXIBIITY ANAISA STRUKTUR DENGAN METODE MATRIKS STIFFNESS AND FEXIBIITY ANAISA STRUKTUR DENGAN METODE MATRIKS PRINSIP KEKAKUAN & FEKSIBIITAS KEKAKUAN atau STIFFNESS adalah aksi yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. balok, dan batang yang mengalami gabungan lenturan dan beban aksial; (b) struktur

BAB I PENDAHULUAN. balok, dan batang yang mengalami gabungan lenturan dan beban aksial; (b) struktur BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Struktur baja dapat dibagi atas tiga kategori umum: (a) struktur rangka (framed structure), yang elemennya bisa terdiri dari batang tarik dan tekan, kolom,

Lebih terperinci

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method Mata Kuliah : Analisis Struktur Kode : CIV 09 SKS : 4 SKS Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method Pertemuan 9, 10, 11 Kemampuan Akhir yang Diharapkan Mahasiswa dapat melakukan analisis struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 tegangan bidang pada (a) pelat dengan lubang (b) pelat dengan irisan (Daryl L. Logan : 2007) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 tegangan bidang pada (a) pelat dengan lubang (b) pelat dengan irisan (Daryl L. Logan : 2007) Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Balok tinggi adalah elemen struktur yang dibebani sama seperti balok biasa dimana besarnya beban yang signifikan dipikul pada sebuah tumpuan dengan gaya tekan yang menggabungkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output. SAP-Statika (TSP-106) Versi/Revisi : 01/00 1 dari 28

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output. SAP-Statika (TSP-106) Versi/Revisi : 01/00 1 dari 28 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Statika : TSP-106 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang I-1

I.1 Latar Belakang I-1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Berbagai jenis struktur, seperti terowongan, struktur atap stadion, struktur lepas pantai, maupun jembatan banyak dibentuk dengan menggunakan struktur shell silindris.

Lebih terperinci

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD Modul ke: 02 Fakultas FTPD Program Studi Teknik Sipil STATIKA I Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT Reaksi Perletakan Struktur Statis

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Aljabar Linear Kode / SKS : TIF-5xxx / 3 SKS Dosen : - Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini berisi Sistem persamaan Linier dan Matriks, Determinan, Vektor

Lebih terperinci

Pertemuan I,II I. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu

Pertemuan I,II I. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu Pertemuan I,II I. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu I.1 Golongan Struktur Sebagian besar struktur dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga golongan berikut: balok, kerangka kaku,

Lebih terperinci

Golongan struktur Balok ( beam Kerangka kaku ( rigid frame Rangka batang ( truss

Golongan struktur Balok ( beam Kerangka kaku ( rigid frame Rangka batang ( truss Golongan struktur 1. Balok (beam) adalah suatu batang struktur yang hanya menerima beban tegak saja, dapat dianalisa secara lengkap apabila diagram gaya geser dan diagram momennya telah diperoleh. 2. Kerangka

Lebih terperinci

BAB I SLOPE DEFLECTION

BAB I SLOPE DEFLECTION Ver 3.1, thn 007 Buku Ajar KTS-35 Analisis Struktur II BAB I SLOPE DEFLECTION 1.1. Derajat Ketidaktentuan Statis dan Derajat Ketidaktentuan Kinematis Derajat ketidaktentuan statis adalah banyaknya kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk satu kesatuan dengan menggunakan berbagai macam teknik penyambungan. Sambungan pada suatu

Lebih terperinci

VARIASI BENTUK PENGAKU DIAGONAL GANDA TIPE KNEE PADA PORTAL BAJA BIDANG BERTINGKAT

VARIASI BENTUK PENGAKU DIAGONAL GANDA TIPE KNEE PADA PORTAL BAJA BIDANG BERTINGKAT VARIASI BENTUK PENGAKU DIAGONAL GANDA TIPE KNEE PADA PORTAL BAJA BIDANG BERTINGKAT Hendro Suseno Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE UNTUK PEMBELAJARAN ANALISIS STRUKTUR RANGKA DENGAN METODE KEKAKUAN LANGSUNG

PENGEMBANGAN WEBSITE UNTUK PEMBELAJARAN ANALISIS STRUKTUR RANGKA DENGAN METODE KEKAKUAN LANGSUNG PENGEMBANGAN WEBSITE UNTUK PEMBELAJARAN ANALISIS STRUKTUR RANGKA DENGAN METODE KEKAKUAN LANGSUNG Stefani Virgin 1, Ferdiana Soekresno 2, Wong Foek Tjong 3, dan Liliana 4 ABSTRAK : Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Slope-Deflection

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Slope-Deflection ata Kuliah : Analisis Struktur Kode : TSP 0 SKS : SKS Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan etode Slope-Deflection Pertemuan 11 TIU : ahasiswa dapat menghitung reaksi perletakan pada struktur statis

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0/R1 Tanggal Berlaku : 1 Juni 2017 Untuk Tahun Akademik : 2017/2018 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 10 halaman Mata Kuliah : Statika &

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : Analisa Struktur II / CES5212

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : Analisa Struktur II / CES5212 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Analisa Struktur II / CES5212 Materi Ajar : Metode Waktu Pertemuan : 4 x (2 x 50 ) menit Pertemuan : XII,XIII,XIV,XV A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa

Lebih terperinci

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi I.1 Pendahuluan Gaya adalah suatu sebab yang mengubah sesuatu benda dari keadaan diam menjadi bergerak atau dari keadaan bergerak menjadi diam. Dalam mekanika teknik,

Lebih terperinci

MODUL 1 STATIKA I PENGERTIAN DASAR STATIKA. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

MODUL 1 STATIKA I PENGERTIAN DASAR STATIKA. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution STATIKA I MODUL 1 PENGETIAN DASA STATIKA Dosen Pengasuh : Materi Pembelajaran : 1. Pengertian Dasar Statika. Gaya. Pembagian Gaya Menurut Macamnya. Gaya terpusat. Gaya terbagi rata. Gaya Momen, Torsi.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE / SKS : IT / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE / SKS : IT / 2 SKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE / SKS : IT0143231 / 2 SKS Deskripsi: - Mata kuliah ini mempelajari konsep aljabar linear sebagai dasar untuk membuat algoritma dalam permasalahan

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR PORTAL RUANG TIGA LANTAI DENGAN METODE KEKAKUAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS HERY SANUKRI MUNTE

ANALISA STRUKTUR PORTAL RUANG TIGA LANTAI DENGAN METODE KEKAKUAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS HERY SANUKRI MUNTE ANALISA STRUKTUR PORTAL RUANG TIGA LANTAI DENGAN METODE KEKAKUAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS TUGAS AKHIR HERY SANUKRI MUNTE 06 0404 008 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

STRUKTUR STATIS TAK TENTU

STRUKTUR STATIS TAK TENTU . Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu Struktur statis tertentu : Suatu struktur yang mempunyai kondisi di mana jumlah reaksi perletakannya sama dengan jumlah syarat kesetimbangan statika.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode Mata Kuliah : MKT 1108 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 150 Menit SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Memberikan

Lebih terperinci

Analisis Struktur II

Analisis Struktur II nalisis Struktur II Dr.Eng. chfas Zacoeb, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya onsep nalisis Struktur equilibrium contitutive law compatibility Lentur Geser ksial Torsi Gaya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Statika / CES2213 Materi Ajar : Struktur Balok Waktu Pertemuan : 3 x (3 x 50 ) menit Pertemuan : V, VI, VII A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa memahami

Lebih terperinci

METODE SLOPE DEFLECTION

METODE SLOPE DEFLECTION TKS 4008 Analisis Struktur I TM. XVIII : METODE SLOPE DEFLECTION Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Pendahuluan Pada 2 metode sebelumnya, yaitu :

Lebih terperinci

STIFFNESS AND FLEXIBILITY ANALISA STRUKTUR DENGAN METODE MATRIKS

STIFFNESS AND FLEXIBILITY ANALISA STRUKTUR DENGAN METODE MATRIKS STINESS N EXIBIITY NIS STRUKTUR ENGN METOE MTRIKS PRINSIP KEKKUN & EKSIBIITS KEKKUN atau STINESS adalah aksi yang diperlukan untuk menghasilkan unit displacemen satuan gaya panjang a.l ton/m' ; kn/mm ;

Lebih terperinci

II. METODE MATRIKS UNTUK ANALISA STRUKTUR

II. METODE MATRIKS UNTUK ANALISA STRUKTUR PENGERTIAN UMUM. II. METODE MATRIKS UNTUK ANALISA STRUKTUR Metode Matriks adalah suatu pemikiran baru pada analisa struktur, yang dikembangkan bersamaan dengan makin populernya penggunaan komputer otomatis

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

BAB III PEMODELAN STRUKTUR BAB III Dalam tugas akhir ini, akan dilakukan analisis statik ekivalen terhadap struktur rangka bresing konsentrik yang berfungsi sebagai sistem penahan gaya lateral. Dimensi struktur adalah simetris segiempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Langkah Kerja Dalam tugas akhir tentang perencanaan gedung beton bertulang berlantai banyak dengan menngunakan sistem perkakuan menggunakan shearwall silinder berongga

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 2.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 2. SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : 3 Minggu Ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan Sasaran Belajar Cara Pengajaran Media Tugas Referens i 1

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing: 1. Tavio, ST, MS, Ph.D 2. Bambang Piscesa, ST, MT

Dosen Pembimbing: 1. Tavio, ST, MS, Ph.D 2. Bambang Piscesa, ST, MT PENGEMBANGAN PERANGKAT UNAK MENGGUNAKAN METODE EEMEN HINGGA UNTUK PERANCANGAN TORSI DAN GESER TERKOMBINASI PADA BAOK BETON BERTUANG Oleh: DIAR FAJAR GOSANA 317 1 17 Dosen Pembimbing: 1. Tavio, ST, MS,

Lebih terperinci

Modul SAP2000 Ver.7.42

Modul SAP2000 Ver.7.42 Modul SAP2000 Ver.7.42 Disusun oleh: Ir. Thamrin Nasution Staf Pengajar KOPERTIS WIL-I dpk. ITM Departemen Teknik Sipil FTSP. ITM thamrin_nst@hotmail.co.id thamrinnst.wordpress.com Praktikum Komputer SAP2000

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. Dasar-dasar vektor dan vektor pada bidang datar (dimensi dua)

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. Dasar-dasar vektor dan vektor pada bidang datar (dimensi dua) SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-206 Nama Mata Kuliah : Matriks dan Vektor Jumlah SKS : 2 Semester : III Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-111 Matematika Industri II

Lebih terperinci

ESTOMIHI SITOMPUL

ESTOMIHI SITOMPUL ANALISA STRUKTUR PADA PLANE FRAME DENGAN MENGGUNAKAN METODE CROSS DAN FINITE ELEMENT METHOD Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil

Lebih terperinci

PENGANTAR SAP2000. Model Struktur. Menu. Toolbar. Window 2. Window 1. Satuan

PENGANTAR SAP2000. Model Struktur. Menu. Toolbar. Window 2. Window 1. Satuan MODUL SAP2000 V 11 PENGANTAR SAP2000 Program SAP2000 sebagai salah satu program rekayasa teknik sipil yang berbeda dengan program komputer pada umumnya. Hal ini disebabkan pengguna program ini dituntut

Lebih terperinci

Struktur Rangka Batang Statis Tertentu

Struktur Rangka Batang Statis Tertentu Mata Kuliah : Statika Kode : TSP 106 SKS : 3 SKS Struktur Rangka Batang Statis Tertentu Pertemuan 10, 11, 12 TIU : Mahasiswa dapat menghitung reaksi perletakan pada struktur statis tertentu Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIKS. Achmad Basuki, ST., MT. 1

ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIKS. Achmad Basuki, ST., MT. 1 ANAISIS STRUKTUR METODE MATRIKS Achmad Basuki, ST., MT. 1 Analisis Struktur Metode Matriks : Analisis mekanika struktur guna menghitung gaya dalam struktur (momen, geser, normal), perpidahan/deformasi,

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT 2.1 KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAN GEMPA Pada umumnya struktur gedung berlantai banyak harus kuat dan stabil terhadap berbagai macam

Lebih terperinci

ANALISA BALOK SILANG DENGAN GRID ELEMEN PADA STRUKTUR JEMBATAN BAJA

ANALISA BALOK SILANG DENGAN GRID ELEMEN PADA STRUKTUR JEMBATAN BAJA ANALISA BALOK SILANG DENGAN GRID ELEMEN PADA STRUKTUR JEMBATAN BAJA Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil Disusun oleh: SURYADI

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Statika / CES2213 Materi Ajar : Konstruksi Rangka Batang Waktu Pertemuan : 3 x (3 x 50 ) menit Pertemuan : XI, XII, XIII A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATIKA STRUKTUR KODE / SKS : IT042324 / 3 SKS Pokok Bahasan Pertemuan dan TIU 1 Pendahuluan pengertian mekanika, hukum-hukum alam: hukum newton dan hukum gravitasi.

Lebih terperinci

TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT

TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu menyelesaikan analisa struktur dengan cara Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) 3.5 Pendahuluan Transformasi Sumbu Koordinat Tujuan

Lebih terperinci

Pertemuan 13 ANALISIS P- DELTA

Pertemuan 13 ANALISIS P- DELTA Halaman 1 dari Pertemuan 13 Pertemuan 13 ANALISIS P- DELTA 13.1 Pengertian Efek P-Delta (P-Δ) P X B P Y 1 2x A H A = P x V A = P y (a) (b) Gambar 13.1 Model Struktur yang mengalami Efek P-Delta M A2 =

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahap awal perencanaan suatu struktur biasanya dimulai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahap awal perencanaan suatu struktur biasanya dimulai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada tahap awal perencanaan suatu struktur biasanya dimulai dengan perhitungan analisis struktur kemudian akan dihasilkan gaya-gaya dalam dari 1 2 struktur

Lebih terperinci

7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI

7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI 7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI Mata Kuliah : Struktur Beton Dasar Semester: 4 Kode: sks: 3 Jurusan : D-III Teknik Sipil Dosen : Tim Dosen Struktur Beton TIU : Mahasiswa akan dapat menghitung

Lebih terperinci

S I L A B U S. : Memecahkan Masalah Berkaitan dengan Konsep Matrik. Alokasi Waktu. Kompetensi Dasar. Materi Pembelajaran. Sumber Belajar.

S I L A B U S. : Memecahkan Masalah Berkaitan dengan Konsep Matrik. Alokasi Waktu. Kompetensi Dasar. Materi Pembelajaran. Sumber Belajar. S I L A B U S Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi : SMKN NEGERI II Surabaya : MATEMATIKA : X / II : Memecahkan Masalah Berkaitan dengan Konsep Matrik : 36 x 45 menit Kompetensi

Lebih terperinci

PERANCANCANGAN STRUKTUR BALOK TINGGI DENGAN METODE STRUT AND TIE

PERANCANCANGAN STRUKTUR BALOK TINGGI DENGAN METODE STRUT AND TIE PERANCANCANGAN STRUKTUR BALOK TINGGI DENGAN METODE STRUT AND TIE Nama : Rani Wulansari NRP : 0221041 Pembimbing : Winarni Hadipratomo, Ir UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 11 halaman Program Studi : Teknik Sipil

Lebih terperinci

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP )

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP ) GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP ) MATA KULIAH : STRUKTUR JEMBATAN KODE MATA KULIAH : ST 6352 BEBAN STUDI : 2 SKS SEMESTER : VI ( ENAM ) DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini disampaikan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN DISTRIBUSI GAYA GESER PADA STRUKTUR DINDING GESER AKIBAT GAYA GEMPA DENGAN BERBAGAI METODE ANALISIS ABSTRAK

STUDI PERBANDINGAN DISTRIBUSI GAYA GESER PADA STRUKTUR DINDING GESER AKIBAT GAYA GEMPA DENGAN BERBAGAI METODE ANALISIS ABSTRAK STUDI PERBANDINGAN DISTRIBUSI GAYA GESER PADA STRUKTUR DINDING GESER AKIBAT GAYA GEMPA DENGAN BERBAGAI METODE ANALISIS Franklin Kesatria Zai NIM: 15007133 (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : Matematika Diskrit 2 Kode / SKS : IT02 / 3 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi. Pendahuluan 2. Vektor.. Pengantar mata kuliah aljabar linier.

Lebih terperinci

BAB II METODE ELEMEN HINGGA PADA STRUKTUR. 2.1 Jenis - Jenis Struktur pada Bangunan Teknik Sipil

BAB II METODE ELEMEN HINGGA PADA STRUKTUR. 2.1 Jenis - Jenis Struktur pada Bangunan Teknik Sipil BAB II METODE ELEMEN HINGGA PADA STRUKTUR 2.1 Jenis - Jenis Struktur pada Bangunan Teknik Sipil Struktur 1D (satu dimensi) adalah suatu idealisasi dari bentuk struktur yang sebenarnya dimana struktur dianggap

Lebih terperinci

PROGRAM ANALISIS GRID PELAT LANTAI MENGGUNAKAN ELEMEN HINGGA DENGAN MATLAB VERSUS SAP2000

PROGRAM ANALISIS GRID PELAT LANTAI MENGGUNAKAN ELEMEN HINGGA DENGAN MATLAB VERSUS SAP2000 PROGRAM ANALISIS GRID PELAT LANTAI MENGGUNAKAN ELEMEN HINGGA DENGAN MATLAB VERSUS SAP2000 Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan melengkapi syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil (Studi Literatur)

Lebih terperinci

MEKANIKA KAYU (HHT 231)

MEKANIKA KAYU (HHT 231) ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KISI-KISI TES KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH MEKANIKA KAYU (HHT 23) OLEH : EFFENDI TRI BAHTIAR DEPARTEMEN HASIL HUTAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN DINDING GESER DENGAN METODE STRUT AND TIE MODEL RIDWAN H PAKPAHAN

ANALISIS PERENCANAAN DINDING GESER DENGAN METODE STRUT AND TIE MODEL RIDWAN H PAKPAHAN ANALISIS PERENCANAAN DINDING GESER DENGAN METODE STRUT AND TIE MODEL TUGAS AKHIR RIDWAN H PAKPAHAN 05 0404 130 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU 2009 1 ANALISIS PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB IV STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

BAB IV STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN BAB IV STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN Adapun hal-hal yang dibahas pada bab ini meliputi hasil analisis lokalisasi kerusakan terhadap objek studi sistem struktur yang telah ditentukan sebelumnya dan mempelajari

Lebih terperinci

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Slope-Deflection

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Slope-Deflection ata Kuliah : Analisis Struktur Kode : V - 9 SKS : 4 SKS Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan etode Slope-Deflection Pertemuan 1, 1 Kemampuan Akhir ang Diharapkan ahasiswa dapat melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Elemen Hingga BAB II TINJAUAN PUSTAKA Struktur dalam istilah teknik sipil adalah rangkaian elemen-elemen yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Elemen adalah susunan materi yang mempunyai

Lebih terperinci

PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID)

PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID) PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID) Oryza Dewayanti E. J. Kumaat, S. O. Dapas, R. S. Windah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR BAB IV PERMODELAN STRUKTUR IV.1 Deskripsi Model Struktur Kasus yang diangkat pada tugas akhir ini adalah mengenai retrofitting struktur bangunan beton bertulang dibawah pengaruh beban gempa kuat. Sebagaimana

Lebih terperinci

1.1. Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 1.2. Susunan Koordinat Ruang R n 1.3. Vektor di dalam R n 1.4. Persamaan garis lurus dan bidang rata

1.1. Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 1.2. Susunan Koordinat Ruang R n 1.3. Vektor di dalam R n 1.4. Persamaan garis lurus dan bidang rata SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : MATEMATIKA INFORMATIKA 2 JURUSAN : S1-TEKNIK INFORMATIKA KODE MATA KULIAH : IT-045214 Referensi : [1]. Yusuf Yahya, D. Suryadi. H.S., Agus S., Matematika untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERHITUNGAN KAPASITAS GESER DAN LENTUR BALOK BAJA

LAMPIRAN I PERHITUNGAN KAPASITAS GESER DAN LENTUR BALOK BAJA APIRAN I PERHITUNGAN KAPASITAS GESER DAN ENTUR AOK AJA.1.1 Desain alok Jenis balok yang akan ditinjau dalam kasus ini adalah balok induk dengan profil IWF 4..8.13 mm, dan balok anak dengan profil IWF yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu sistem struktur yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya dinding bata hanya difungsikan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Mekanika Teknik Kode MK : TIN 106 Mata kuliah prasyarat : - (tidak ada)

Lebih terperinci

RESPON DINAMIS STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK DENGAN VARIASI ORIENTASI SUMBU KOLOM

RESPON DINAMIS STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK DENGAN VARIASI ORIENTASI SUMBU KOLOM Jurnal Sipil Statik Vol. No., Oktober (-) ISSN: - RESPON DINAMIS STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK DENGAN VARIASI SUMBU Norman Werias Alexander Supit M. D. J. Sumajouw, W. J. Tamboto,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 2

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 2 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 2 Berlaku mulai: Genap/2011 MATA KULIAH : MATRIK DAN TRANSFORMASI LINEAR NOMOR KODE / SKS : 410202051/ 3 SKS PRASYARAT

Lebih terperinci

MODUL KULIAH. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III. Slamet Widodo, S.T., M.T.

MODUL KULIAH. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III. Slamet Widodo, S.T., M.T. MODUL KULIAH Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III Slamet Widodo, S.T., M.T. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK 2006 Pengantar Modul

Lebih terperinci

KAJIAN KEKUATAN PADA STRUKTUR BALOK GRID PERSEGI. Kusdiman Joko Priyanto. Abstrak

KAJIAN KEKUATAN PADA STRUKTUR BALOK GRID PERSEGI. Kusdiman Joko Priyanto. Abstrak KAJIAN KEKUATAN PADA STRUKTUR BALOK GRID PERSEGI Kusdiman Joko Priyanto Abstrak Sistem struktur direncanakan sedemikian rupa agar struktur tersebut aman dan kuat saat menerima beban-beban yang bekerja

Lebih terperinci

Analisis Struktur Rangka Cara Kekakuan: Sebagai Alat Bantu Alternatif Dalam Perhitungan Struktur

Analisis Struktur Rangka Cara Kekakuan: Sebagai Alat Bantu Alternatif Dalam Perhitungan Struktur Analisis Struktur Rangka Cara Kekakuan: Sebagai Alat Bantu Alternatif Dalam Perhitungan Struktur Johny Theodorus Harahap 1), M.D.J Sumajouw, S.E. Wallah 2) 1) Mahasiswa Program studi Teknik Sipil Pasca

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA

EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA 050404004 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci