BAB 1 PENDAHULUAN. internasional bukan lagi lokal atau nasional (Permadi, 2007). Untuk menjawab
|
|
- Hartanti Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dampak globalisasi telah memasuki berbagai aspek kehidupan. Disadari atau tidak semua kalangan perlu menyiapkan diri dan menyikapinya dengan baik. Pada era ini ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Gudmund Hernes dalam Fattah (2012: 28) menyatakan bahwa: Sedikitnya ada tujuh tantangan global yang dihadapi oleh pendidikan yaitu : 1)mengurangi kesenjangan dalam pemerataan pendidikan, kemiskinan marginalisasi, dan eksklusivitas pendidikan; 2) mengukuhkan hubungan yang lebih baik antara pendidikan dan ekonomi setempat (lokal), dan antara pendidikan dan dunia kerja yang mengglobal; 3) mencegah berkembangnya peran riset dan pendidikan yang dikendalikan oleh pasar dan melebarnya kesenjangan teknologi dan ilmu pengetahuan di antara negara industri dan negara berkembang; 4) menjamin bahwa persyaratan riset negara berkembang menerima perhatian dan ditunjukkan oleh ilmuwan dan sarjananya; 5) mengurangi dampak negatif dari brain drain dari negara miskin ke negara kaya, dan dari wilayah tertinggal ke wilayah maju, sebagai pasar untuk siswa yang juga mengglobal; 6) mengarahkan dampak dari prinsip-prinsip pemasaran dan perubahan peran dari negara terhadap pendidikan dan membantu perencanaan serta manajemen pendidikan; 7) menggunakan sistem pendidikan tidak hanya untuk memindahkan batang tubuh keilmuan secara umum, tetapi melestarikan berbagai warisan budaya dunia, bahasa seni, gaya hidup di dunia yang semakin homogen. Era globalisasi cenderung pada adanya sistem mutu yang berskala internasional bukan lagi lokal atau nasional (Permadi, 2007). Untuk menjawab tantangan tersebut wajar jika setiap pendidik dan tenaga kependidikan terdorong untuk meningkatkan kemampuan profesional dalam bidangnya masing-masing. Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) terus dilakukan. Khususnya guru, kualitasnya perlu terus dikembangkan agar dapat melaksanakan fungsinya secara profesional. Peningkatan kualitas guru ini terus dilakukan baik melalui program-program pendidikan, prajabatan maupun dalam 1
2 jabatan. Kegiatan peningkatan profesionalisme guru dilakukan melalui berbagai bentuk baik yang bersifat individual maupun kelompok. Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan guru untuk: (i) memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D4;, (ii); memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; dan (iii) memiliki sertifikat pendidik. Selain itu, sesuai perkembangan ilmu penegetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS), guru harus meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan. Guru harus berupaya dapat memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana yang diamanatkan pada UU tersebut. Untuk dapat meningkatkan kompetensinya, guru bisa melakukannya melalui berbagai upaya antara lain: melalui pelatihan, penulisan karya tulis ilmiah, dan berbagai pertemuan di kelompok kerja atau forum (Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS), Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG), Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (FKKKS), Forum Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (FKKPS). Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan wadah atau forum kegiatan guru matapelajaran sejenis yang memiliki peranan penting dalam memberikan kontribusi berbagai hal yang menunjang peningkatan profesionalitas guru. MGMP adalah organisasi yang merupakan gabungan tiga (3) sistem, yaitu sistem sosial, sistem fungsional dan sistem komunikasi. MGMP sebagai sistem sosial merupakan sistem tata hubungan antar sesama manusia, dalam hal ini 2
3 sesama guru mata pelajaran sejenis. Sedangkan sebagai sistem fungsional MGMP merupakan sistem atau jaringan antar fungsi-fungsi yang dikaitkan satu sama lain secara tertentu dan integral secara bersama-sama yang merupakan fungsi organisasi secara keseluruhan yang akan membawa pada tercapainya tujuan utama organisasi. Sedangkan sebagai sistem komunikasi MGMP adalah suatu jaringan atau sistem tata saluran peredaran atau arus informasi sehingga organisasi itu hidup dan berjiwa (Anwar, 2004). Lebih spesifik lagi, Zamroni (2004) menyebutkan bahwa MGMP merupakan sarana yang tepat bagi guru untuk mengembangkan profesi, saling berkomunikasi, konsultasi dan bertukar pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai ujung tombak terjadinya perubahan dan reorientasi pembelajaran yang bermutu di kelas-kelas. Namun dalam pelaksanaannya, keberadaan kelompok kerja atau forum tersebut belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kompetensi guru. Berbagai kendala yang dihadapi oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas saat ini dalam usaha menciptakan kelompok kegiatan yang aktif dan efektif adalah sebagai berikut: 1) Manajemen kelompok kerja masih perlu ditingkatkan kualitasnya dalam upaya optimalisasi intensifikasi pembinaan kegiatan kelompok kerja; 2) Program-program kegiatan kelompok kerja masih kurang sesuai dengan kebutuhan pengembangan profesionalitas guru, kepala sekolah, dan pengawas; 3) Dana pendukung operasional belum memadai dan kurang dimanfaatkan secara tepat; 4) Bervariasinya perhatian dan kontribusi pemerintah daerah melalui dinas pendidikan terhadap program dan kegiatan kelompok kerja. 3
4 Oleh karena itu, perlu upaya untuk merevitalisasi kelompok kerja tersebut agar aktivitas/kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kerja atau forum tersebut dapat memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Hal tersebut di atas diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk menumbuhkembangkan budaya pembelajaran yang berpusat pada sistem instruksional yang prima, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran yang berujung pada peningkatan kualitas pendidikan nasional. Salah satu bentuk komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah diluncurkanlah program BERMUTU, yang merupakan suatu strategi dalam meningkatkan kualifikasi dan menerapkan sertifikasi guru. Program BERMUTU ini lahir untuk mengatasi implikasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, yang di dalamnya menyatakan tentang upaya-upaya untuk peningkatan kualifikasi pendidikan, peningkatan kompetensi, dan penyelenggaraan uji sertifikasi bagi guru. Program ini ditekankan untuk menjangkau seluruh guru di satuan pendidikan tingkat dasar. Pilihan ini didasarkan atas program Wajar Diknas 9 tahun. BERMUTU adalah singkatan Better Education Through Reformed Management and Universal Teachers Upgrading yaitu upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Program ini ditangani secara komprehensif mulai dari lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK), lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP), balitbang Diknas dan Direktorat Pendidik dan lembaga-lembaga yang terkait dengan dunia pendidikan. 4
5 Kegiatan MGMP BERMUTU ini baru tiga tahun berjalan sejak tahun 2009, namun dalam pengamatan penulis ada banyak fenomena yang muncul selama kegiatan ini berlangsung. Sebagai contoh masih banyak peserta yang mangkir dari kegiatan ini, padahal mereka sudah ditunjuk oleh sekolah untuk mengikuti kegiatan, kurang antusiasnya peserta mengikuti kegiatan yang dapat diamati dari macetnya diskusi, atau peserta lebih banyak melakukan aktivitas di luar rencana kegiatan pada hari tersebut, banyak tugas yang semestinya diselesaikan sebagai bukti kegiatan tidak terselesaikan, sementara itu peserta juga menjumpai kurangnya modul atau sumber belajar. Kegiatan MGMP BERMUTU ini di mata sebagian peserta cenderung bersifat monoton, kurang variatif dan cenderung hanya mengejar target akhir yang berupa penyelesaian tagihan-tagihan dengan mengabaikan substansi dari tagihantagihan tersebut. Mereka juga menilai kurangnya narasumber yang berkualitas yang dapat memotivasi mereka mengikuti kegiatan ini. Keadaan di atas menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Seharusnya program BERMUTU ini membawa kebaikan bagi eferktivitas kegiatan peningkatan mutu guru melalui MGMP, namun pada kenyataannya kegiatan ini belum berjalan seperti yang diharapkan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah perencanaan program BERMUTU di MGMP Bahasa Indonesia SMP Cluster 1 Kabupaten Gresik? 2. Bagaimanakah pelaksanaan program BERMUTU di MGMP Bahasa Indonesia SMP Cluster 1 Kabupaten Gresik? 5
6 3. Bagaimanakah evaluasi program BERMUTU di MGMP Bahasa Indonesia SMP Cluster 1 Kabupaten Gresik? C. Batasan Masalah 1. Program BERMUTU Program BERMUTU adalah singkatan dari Better Education Through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading. Program yang dibahas dalam penelitian ini hanya mencakup pada MGMP Bahasa Indonesia SMP cluster satu Kabupaten Gresik. Penelitian ini lebih membatasi pada kegiatan menilai bagaimana perencanaaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan program BERMUTU di MGMP Bahasa Indonesia SMP Cluster 1 Kabupaten Gresik. Kegiatan yang dinilai adalah kegiatan yang sudah dilakukan pada tahun pelajaran yaitu pada tahun kedua MGMP ini melaksanakan program BERMUTU. Penilaiannya lebih difokuskan kepada kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan, serta permasalahan yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya. 2. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) adalah wadah kegiatan professional bagi para guru mata pelajaran yang sama pada jenjang SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK di tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumlah sekolah. Hasil yang diharapkan dari kegiatan MGMP ini adalah: 1) memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal; 2) memberikan kesempatan kepada guru untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik; 3) meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta 6
7 mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif bagi guru; 4) memberdayakan dan membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas guru di sekolah; 5) mengubah budaya kerja dan mengembangkan profesionalisme guru dalam upaya menjamin mutu pendidikan; 6) meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran; 7) mengembangkan kegiatan mentoring dari guru senior kepada guru yunior; dan 8) meningkatkan kesadaran guru terhadap permasalahan pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini MGMP yang dijadikan objek penelitian adalah MGMP bahasa Indonesia SMP cluster 1 Kabupaten Gresik, yang terdiri dari 20 guru bahasa Indonesia yang berasal dari 10 SMP. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk menjelaskan perencanaan program BERMUTU di MGMP Bahasa Indonesia SMP Cluster 1 Kabupaten Gresik 2. Untuk menjelaskan pelaksanaan program BERMUTU di MGMP Bahasa Indonesia SMP Cluster 1 Kabupaten Gresik. 3. Untuk menjelaskan evaluasi pelaksanaan program BERMUTU di MGMP Bahasa Indonesia SMP Cluster 1 Kabupaten Gresik E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teori Secara teori penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah pengetahuan tentang pelaksanaan ke-mgmp-an dan program pengembangan profesi guru lainnya serta dapat dijadikan landasan bagi penelitian selanjutnya. 2. Secara Praktis 7
8 Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat: a. Sebagai evaluasi bagi pengurus maupun anggota MGMP dalam pengelolaan kegiatan MGMP. b. Sebagai bahan rujukan dalam merumuskan kegiatan-kegiatan dalam program BERMUTU atau program-program peningkatan mutu guru yang lainnya. F. Penegasan Istilah Agar tidak menimbulkan persepsi berbeda, maka konsep masingmasing kata yang digunakan memiliki arti dengan kesepakatan sebagai berikut: 1. Perencanaan adalah kegiatan pendahuluan yang dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan. Perencanaan dalam penelitian ini dilakukan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan. 2. Pelaksanaan adalah tindak lanjut dari perencanaan yang sudah dibuat. Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam pelaksanaan program BERMUTU di MGMP bahasa Indonesia Cluster 1 Kabupaten Gresik ini sudah sesuai dengan perencanaan yang dibuat. 3. Evaluasi adalah penilaian pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dalaam penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan program BERMUTU di MGMP bahasa Indonesia cluster 1 Kabupaten Gresik sekaligus untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. 8
BAB I PENDAHULUAN. Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan yang cepat berubah dengan percepatan (acceleration) yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka penelitian ini dapat
206 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Upaya peningkatan kinerja mengajar guru melalui penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Guru memiliki peran strategis dalam meningkatkan proses pembelajaran dan mutu peserta didik. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang. Sekolah Dasar, telah menjadi komitmen pemerintah yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar, telah menjadi komitmen pemerintah yang harus diwujudkan secara nyata. Salah satu langkah yang ditempuh
Lebih terperinciEVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM BETTER EDUCATION THROUGH MANAGEMENT UNIVERSAL AND TEACHER UPGRADING (BERMUTU) DI KOTA GORONTALO
Jaenuddin, Hubungan Kecerdasan Interpersonal dan. EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM BETTER EDUCATION THROUGH MANAGEMENT UNIVERSAL AND TEACHER UPGRADING (BERMUTU) DI KOTA GORONTALO NUNUNG LAWENGA Pengawas Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan ujung tombak dalam mempersiapkan generasi yang handal, karena pendidikan diyakini dapat mendorong memaksimalkan potensi siswa. Melalui
Lebih terperinciNo pembelajaran; (iii) peningkatan manajemen Guru, pendidikan keguruan, dan reformasi Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK); (iv) peningka
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6058 PENDIDIKAN. Guru. Perubahan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu profesi yang harus ditekuni untuk mewujudkan kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru merupakan faktor
Lebih terperinciPERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **)
PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **) A. Pendahuluan Undang- Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi yang pesat melahirkan tantangan pada berbagai aspek kehidupan umat manusia tak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad 21 ini adalah bagaimana menyiapkan manusia Indonesia yang cerdas, unggul dan berdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21 ini Indonesia dihadapkan pada masalah yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki abad ke-21 ini Indonesia dihadapkan pada masalah yang rumit seperti masalah reformasi dalam kehidupan bernegara dan berbangsa, masalah krisis yang
Lebih terperinciOrganisasi Profesi. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan. Afid Burhanuddin
Organisasi Profesi Keguruan Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan Indikator: Hakikat Organisasi Profesi Keguruan Fungsi Organisasi Profesi Keguruan Tujuan Organisasi Profesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki abad-21, tugas guru tidak akan semakin ringan. Tantangan yang dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi yang sangat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, dilakukan di Gugus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang paling penting dalam membentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang paling penting dalam membentuk kualitas manusia. Dengan pendidikan manusia akan mendapatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan
Lebih terperinciSERTIFIKASI PENDIDIK PERLU EVALUASI BERKALA. Oleh : Sukidjo Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta
SERTIFIKASI PENDIDIK PERLU EVALUASI BERKALA Oleh : Sukidjo Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta A. Latar Belakang Program Sertifikasi Dalam era global keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang
Lebih terperinciSISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL Di dalam penulisan proposal pengajuan DBL menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: 1. HALAMAN JUDUL 2. HALAMAN PENGESAHAN Halaman pengesahan ditandatangani oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan, salah satunya yang saat ini sedang hangat dibicarakan
Lebih terperinciKEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc
KEBIJAKAN TEKNIS Oleh: Winarno, M.Sc 1 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2004-2009 menetapkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci sukses tidaknya suatu bangsa dalam pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Simpulan
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs Negeri di Kabuapten Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Manajemen MGMP Akidah Akhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar dari pengalaman negara-negara maju di dunia ini, tidak dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar dari pengalaman negara-negara maju di dunia ini, tidak dapat dipungkiri bahwa masa depan bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gunung Jati, Bandung, 1997, hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan akan sumber daya manusia unggul yang memiliki kompetensi yang tinggi merupakan kebutuhan mendesak dalam menyelesaikan berbagai krisis yang terjadi di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan mutu pendidikan dan oleh karena guru sendiri wajib memiliki
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Guru dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Guru
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu program pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia adalah melalui pembangunan sumber daya guru, yaitu menciptakan guru yang profesional dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus memaksimalkan peran sebagai guru yang berkompeten, diantaranya mengembangkan bahan pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat universal, terdapat dimana saja dan kapan saja dalam kehidupan masyarakat manusia. Pendidikan harus selalu progresif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian serius pemerintah. Sejalan dengan upaya peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia terutama kualitas ditingkat sekolah dasar menjadi perhatian serius pemerintah. Sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan guru melalui
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
28 Februari 2012 LAPORAN HASIL SIDANG KOMISI 4: PERBAIKAN SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 26-28 Februari 2012 1 1. PERENCANAAN KEBUTUHAN,
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN Pembangunan pendidikan nasional yang sekarang dilaksanakan bangsa Indonesia memiliki semangat untuk menciptakan pembangunan
BAB 1. PENDAHULUAN Pembangunan pendidikan nasional yang sekarang dilaksanakan bangsa Indonesia memiliki semangat untuk menciptakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan meningkatkan mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Anonim, 2010 : 4). Namun, pendidikan bukanlah suatu upaya yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya ditentukan oleh keberhasilan Negara tersebut dalam mengelola pendidikan nasional. Pendidikan
Lebih terperinciRAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN
RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG dan MGMP DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL @Direktorat Profesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dunia pendidikan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan baik dilihat dari sudut pandang internal berhubungan dengan pembangunan bangsa maupun dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU
PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU HAND OUT Disampaikan pada kegiatan Forum Wartawan Pendidikan Wisma Depdiknas Argamulya, Bogor, Sabtu, 16 September2006
Lebih terperinciLAPORAN EKSEKUTIF EVALUASI DAMPAK BANTUAN BERMUTU KKG/MGMP TERHADAP KINERJA GURU (BASELINE STUDY)
LAPORAN EKSEKUTIF EVALUASI DAMPAK BANTUAN BERMUTU KKG/MGMP TERHADAP KINERJA GURU (BASELINE STUDY) PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatan mutu pendidikan, sangat diperlukan guru (pendidik) dalam
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1 PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya kualitas sistem pendidikan nasional. Rendahnya kualitas dan kompetensi guru secara umum, semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya.
Lebih terperinciDILEMA GURU SD TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GURU
DILEMA GURU SD TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GURU Rini Astuti, S.Pd.SD. riniastuti273@gmail.com Universitas Jambi Abstrak Tinggi dan rendahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan hidup, sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan berhasil. Hal ini dikarenakan masih banyaknya lembaga pendidikan yang tenaga pengajarnya masih belum
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa persepsi guru yang belum sertifikasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN, PENINGKATAN PROFESIONALISME, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN GURU, KEPALA SEKOLAH/MADRASAH, DAN PENGAWAS DI KAWASAN
Lebih terperinciKebijakan Teknis PPPPTK Matematika
I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 2009 Kebijakan Teknis PPPPTK Matematika GY A Y O M AT E M A T AK A R DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN
Lebih terperinciSERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1
SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. 2 PENDAHULUAN Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan setiap individu adalah melalui proses pendidikan. Melalui proses pendidikan diharapkan
Lebih terperinciPEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE
PEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT
Lebih terperinciPROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU
5 PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru? Ada dua macam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu: a. melalui penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan,
Lebih terperinciREVITALISASI SERTIFIKASI GURU UNTUK MEWUJUDKAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROFESIONAL
REVITALISASI SERTIFIKASI GURU UNTUK MEWUJUDKAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROFESIONAL Oleh : Badrun Kartowagiran Dosen FT UNY/AnggotaTim Nasional Sertifikasi Guru 2010 Revitalisasi Sertifikasi Guru Badrun 1 REVITALISASI
Lebih terperinciSERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)
SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 ============================= *) Makalah disampaikan dalam Seminar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata membawa perubahan yang signifikan dan menyeluruh terhadap kehidupan manusia tidak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya akan sangat dibutuhkan peran serta
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1 PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. S1/D-IV Jurusan/Program Studi PGSD /Psikologi/Pendidikan lainnya, sedangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN I. UMUM Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa depan adalah mampu menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Arti berkualitas disini adalah mereka yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia dewasa ini berkembang tanpa batas karena tuntutan kualitas produk suatu aktivitas dalam era globalisasi semakin tinggi. Termasuk juga dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinci2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bagi suatu bangsa, peningkatan kualitas pendidikan sudah seharusnya menjadi prioritas pertama. Kualitas pendidikan sangat penting artinya, sebab hanya manusia
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK
PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK JAKARTA, 13 FEBRUARI 2017 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ARUS DATA DAPODIK KE GTK
Lebih terperinciB. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PENDIDIKAN
B. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PENDIDIKAN Pembangunan pendidikan merupakan salah satu pilar pembangunan bangsa yang telah ditegaskan sejak awal oleh para pendiri bangsa (founding fathers).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Lebih terperinci(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)
PROFESIONALISME GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH Kardiawarman Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jl. Setiabudi No. 229-Bandung, Jawa Barat e-mail: yaya_kardiawarman@yahoo.com (Invited Speaker dalam Seminar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha apapun yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan sebagai tuntutan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi terus berlangsung. Persaingan di era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meluncurkan kebijakan sertifikasi guru. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya peningkatan kinerja adalah sebagai tufoksi utama guru dalam menjalankan tugas dan profesinya, untuk menjalankan tugas profesinya pemerintah meluncurkan kebijakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah semua tahap penelitian dilakukan, mulai dari pembuatan proposal penelitian, kemudian pengkajian teori, penyusunan instrumen penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup keseluruhan aspek kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang telah diajarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang telah diajarkan sejak SMP. Artinya selama enam tahun bahasa Inggris sudah diajarkan di sekolah. Bahkan, saat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Terdapat hubungan positif antara kompetensi pedagogik
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. prosentase sebesar 58,1%. Sisanya sebesar 41,9% dipengaruhi oleh. pengaruh antara kompetensi guru tersertifikasi melalui portofolio
105 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kompetensi guru PAI tersertifikasi melalui Portofolio dapat dinyatakan dengan kriteria sangat baik. Ada pengaruhyang signifikan antara kompetensi guru tersertifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah pesat mengingat perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi dunia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Education For All Global Monitoring Report tahun 2011 menunjukkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas pendidikan Indonesia cukup mengkhawatirkan. Data yang diperoleh dari Education For All Global Monitoring Report tahun 2011 menunjukkan bahwa Indeks Pengembangan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN
EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN Aprilia Nia Permatasari Burhanuddin Ahmad Yusuf Sobri E-mail: aprilianiania@gmail.com
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
REVISI 07-05 2012 PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1 PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Lebih terperinciPEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1 PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN PROFESI GURU PEMBELAJAR (PPGP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008
KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 RASIONAL 1. Jabatan guru sebagai jabatan yang berkaitan dengan pengembangan SDM 2. Era informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Terkait
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melaju dengan pesat. Untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut, dunia pendidikan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas
Lebih terperincikompetensi tersebut karena guru merupakan orang terdepan yang secara langsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengembangan sumber daya manusia harus mendapat perhatian secara khusus dan sungguh-sungguh berdasarkan perencanaan sistematis dan rinci yang berorientasi ke masa depan.
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU
UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU Oleh : Lailatussaadah Dosen Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar-Raniry Email: lailamnur27@gmail.com ABSTRAK Kinerja guru merupakan hasil, kemajuan dan prestasi kerja guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetitif. Dengan semakin berkembangnya era sekarang ini membuat kinerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini pendidikan sangatlah penting bagi semua orang. Bekal pendidikan yang dimiliki oleh setiap individu akan bermanfaat dan berkembang
Lebih terperinci2015 ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAERAH SUNDA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru terbaik adalah mereka yang mampu mewariskan pengetahuan, keahlian dan pengalaman, serta sikap budi pekerti yang baik kepada peserta didiknya. Berbekal warisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan guru merupakan profesi yang membanggakan, maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman dan era globalisasi yang sangat pesat menuntut adanya peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan menuju arah perbaikan dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 dunia pendidikan Indonesia dibuat heboh. Hal tersebut bukan disebabkan kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan
Lebih terperinciDalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam. tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus disertai dengan peningkatan kualitas guru. Guru merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Guru
Lebih terperinci