Bab I PENGENALAN DELPHI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab I PENGENALAN DELPHI"

Transkripsi

1 Bab I PENGENALAN DELPHI 1. Asal mula Delphi Borland Delphi dirilis pertama kali pada bulan Februari 1995, dan sekarang sudah mencapai perkembangannya sampai dengan Delphi 6. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang mudah, karena Delphi adalah bahasa perograman tingkat tinggi (high level) sehingga sangat memudahkan user untuk bermain-main di tingkat ini, apa lagi bagi mereka yang malas berurusan dengan level-level yang rendah. Pemrograman Delphi sangatlah mudah, kita tinggal click and drag, dan jadilah program aplikasi yang kita inginkan. 2. Penggunaan pascal pada Delphi Secara kasar kita bisa menyebut Delphi sebagai kakaknya pascal, sehingga macam-macam syntax yang digunakan oleh pascal dapat berguna, dan bisa digunakan lewat Delphi. Untuk mengakses pascal kita harus mengubah compiler yang digunakan Delphi, cara mengubahnya: Project -> options -> linker -> check Generate console Application Project -> view source -> Lakukan langkah berikut : program Project1; // uses // Forms, / /Unit1 in 'Unit1.pas' {Form1}; {$R *.RES} writeln('delphi itu menyenangkan'); // start menulis program readln; //Application.Initialize; //Application.CreateForm(TForm1, Form1); // Application.Run; end. Atau kita dapat langsung pilih File -> New -> Console Application. Lalu tuliskan kode anda (program pascal pada tempat yang telah disediakan). Perhatikan contoh berikut : program Project2; {$APPTYPE CONSOLE} uses SysUtils; Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

2 writeln('delphi itu menyenangkan'); readln; // Insert user code here end. Kita bisa langsung menuliskan program pascal kita setelah, Untuk mengecak syntax yang digunakan : project -> Syntax check (atau alt,p-s) Setelah syntax-nya benar klik run (F9). Anda akan menemukan program pascal berjalan di dalam jendela dos. 3. Form dan unit Berbeda dengan pascal, pada Delphi kita akan mengenal OOP (Object oriented programming), jadi bila pada pascal kita akan melihat tampilan yang menjemukan, pada Delphi kita bisa mengatur tampilan kita semenarik mungkin pada form yang kita gunakan. Caranya cukup mudah, kita hanya menaruh komponen-komponen yang kita inginkan pada form tersebut, dan memfungsikan masing-masing komponen sesuai dengan yang kita inginkan. Unit Setiap perubahan pada form akan berakibat perubahan pada unit yang kita miliki, Untuk pindah dari form ke unit, anda bisa tekan F12. Berikut ini adalah bentuk unit yang diberikan Delphi saat pertama kita membuka sebuah form. unit Unit1; interface uses Windows, Messages, SysUtils, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs; type TForm1 = class(tform) private { Private declarations } public { Public declarations } var Form1: TForm1; implementation {$R *.DFM} end. 4. Komponen Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

3 gambar 1.1 Dalam membuat program, Delphi telah menyediakan banyak kemudahan, yaitu dengan disediakannya komponen-komponen. Komponen ini merupakan sebuah procedure/program yang sudah di kompile dan langsung dapat digunakan, sesuai dengan fungsinya masing-masing. Untuk menggunakan komponen ini kita dapat meng-klik komponen yang diinginkan, kemudian kita klik di form, maka komponen tersebut akan muncul di form. Kegunaan beberapa komponen : a. Button/ Bitbtn Biasa digunakan sebagai tombol kendali. Perbedaan antara bitbtn dengan btn : pada bitbtn kita dapat menyisipkan warna pada tombol dan icon tertentu, lain halnya bila kita menggunakan btn. b. Panel Panel berfungsi untuk mengelompokan komponen-komponen didalamnya. c. Label Kita dapat menamakan atau memberi keterangan pada program. d. Edit Edit berfungsi sebagai masukan data (input) dalam bentuk string, dari bentuk string ini kita dapat mengolahnya menjadi bentuk integer atau bentuk lainnya. Yang kemudian dapat digunakan untuk operasi selanjutnya. e. Chart Data-data yang telah kita analisa, dapat kita tampilkan ke dalam grafik, sehinga memudahkan kita untuk menganalisanya. f. Stringgrid Stringgrid berguna untuk menaruh data string kedalam bentuk kolom tabel, seperti pada Excel. Kita harus mengubah type data ke dalam bentuk string bila data yang ingin kita tampilkan data bukan string. g. PopupMenu Popup Menu berfungsi sebagai perintah yagn aktif bila kita meng-klik kanan mouse, Untuk mengaktifkannya kita harus mengaktifkan popup menu pada komponen yang dinginkan, caranya : ubah pada object inspector. h. MainMenu Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

4 Contoh main menu adalah Option pada tiap aplikasi porgram, dengan komponen ini, kita bisa menaruh fungsi-fungsi program seperti pada aplikasi umumnya. i. ComboBox Combo Box berfungsi sebagai petunjuk untuk pemilihan berbagai masukan. Lihat contoh. j. CheckBox Bila komponen ini di check maka ada aplikasi yang bisa disetting untuk bekerja dibawahnya. k. RadioButton Prinsip kerjanya hampir sama dengan check box, cuma tampilannya saja yang berbeda. l. Media Player Biasa digunakan untuk mennyalakan atau memainkan musik (format wav atau midi) dan menjalankan film (format avi). m. Timer Timer berfungsi sebagai jam yang telah disediakan Delphi. Dengan timer kita juga dapat mendecode time, sehingga dapat terjadi akusisi data. n. Clientsocket Digunakan di client pada saat koneksi ke server. o. Serversocket Digunakan di server, yang akan menyediakan layanan koneksi ke client. Masih banyak komponen lain. Untuk mempelajari lebih lanjut dapat dibaca pada help menu. Object Inspector Object inspector (gambar 1.2a) berguna sebagai options dari masing-masing komponen. Dengan object inspector ini kita dapat memanipulasi komponen yang kita gunakan (walaupun sebenarnya kita juga dapat menggunakannya dengan menuliskannya lewat text mode). Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

5 gambar 1.2a gambar 1.2b Beberapa contoh pada Propertis : Font Menunjukan font yang akan kita gunakan. Dalam menu ini juga terdapat macam-macam font berikut style dan ukurannya. Caption Merupakan judul dari form itu. Perhatikan perbedaannya dengan name. Name Merupakan nama dari komponen itu. Biasanya bila kita mengambil sebuah komponen, Delphi otomatis menyediakan nama sesuai dengan nama komponen tersebut. Namun nama ini dapat dengan mudah kita ubah agar mudah mengingatnya. Berbeda dengan caption pada caption kita tidak mengubah nama componen, melainkan hanya mengubah juduk yang tertera pada komponen tersebut. Sehingga bila kita ingin menggunakan komponen tersebut, yang kita gunakan adalah namanya, dan bukan nama pada caption. Enabled Menunjukan bahwa komponen ini bisa digunakan atau tidak. Perintah ini cukup penting bila kita tidak ingin user menekan tombol yang tidak diinginkan. Height Merupakan tinggi dari komponen yang bakalan kita taruh pada form, atau komonen lainnya. Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

6 Width Merupakan lebar komoponen. Popup menu Fungsi ini berguna saat kita mengkilik kanan dan akan tampil perintah. Pada penggunaanya kita mengambuil komponen popup menu dan menset popup menu pada form. Auto size Fungsi ini berisi mengenai apakah form yang kita mil;iki bisa diperbesar atau tidak. Text Biasanya tedapat pada komponen edit dan mask edit. Kegunaanya untuk menaruh kata-kata pada komonen ini. Color Warna pada komponen. Kita dapat mengubah warna-warna tiap komponen (hanya yang disediakan) dengan point ini. Visible Berfungsi untuk menampilkan dan tidak menampilkan komponen yang kita inginkan. Hint Bila kursor kita diatas komponen, maka akan muncul suatu keterangan. Keterangan ini yang disebut dengan hint. Jangan lupa untuk mengganti properti show hint menjadi tru untuk mengaktifkannya. Borderstyle Menunjukan berbagai macam bingkai yang diinginkan. Masih banyak properti lainnya, bisa dipelajari lebih lanjut. Dengan Object inspector kita juga dapat menentukan event apa yang akan kita buat dengan komponen tersebut. Gambar 1.2b menunjukan object inspector untuk event pada form. Beberapa contoh event. Onclick Bila kita mengklik komponen tersebut maka prosedur yang kita inginkan akan dijalankan oleh program tersebut. Onkeypress Bila kita menekan suatu key (tombol) maka komponen tersebut akan aktif. Perlu diperhatikan pada event ini, delphi mengenal character yang kita tekan melalui kode yang masuk kedalam variabel key. Lihat contoh ini. Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

7 procedure TForm1.Edit1KeyPress(Sender: TObject; var Key: Char); if key =#13 then...(isikan perintah) Bila key =#13 (enter) maka perintah yang ikuti akan dijalankan. Contoh program : Buatlah sebuah program dengan sebuah click button, yang bila diklik namannya berubah dari start ke stop, dan bila diklik lagi namannya berubah dari stop ke start. Solusi : Ambil komponen button1, dan klik 2 kali pada button tersebut. Isikan pada unit 1 procedure berikut: procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); if Button1.Caption ='Start' then button1.caption:='stop' else button1.caption:='start'; end ; Ganti caption button1 pada Object Inspector = Start; // check caption pada button1 apabila = Start maka ubah // caption ke Stop Keterangan : Program ini bekerja ketika button1 di klik maka caption pada button1 akan berubah menjadi stop, bila stop di klik, makan button1.caption akan berubah menjadi start. Gambar hasil dari program tersebut. gambar 3a gambar 3b 5. File-file pada Delphi. *.pas Merupakan source file, disini akan disimpan kode pascal yang kita tulis. *.dpr Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

8 Merupakan project file. Sebagai project file, file ini berguna untuk meggabungkan satu atau lebih file-file source (*.pas). *.dcu (Delphi compiled Unit) Pada saat kita membuat sebuah aplikasi, Delphi akan membuat file ini. File ini berfungsi untuk me-link-kan kita dengan file lain (*.dcu) sehingga kita bisa membuat beberapa form yang terhubung satu dengan yang lainnya. *.dfm (Delpi Form) File ini berisi informasi mengenai data-data form. *.res (Windows Resources) *.dof (Delphi project options) Kita dapat mengubah icon aplikasi tersebut, dan datanya disimpan pada file ini. *.exe Merupakan appllication file setelah kita compile program kita. Tugas : buatlah program yang bila bitbutton1.caption di klik, maka bitbutton1.color berubah, dan form2 terbuka. (gunakan form2.show) Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

9 BAB II Pengolahan Data, Chart dan Oleobject 1. Type data pada Delphi Pada umumnya Delphi menggunakan type data yang sama dengan pascal. Namun type data pada Delphi lebih lengkap dibanding pascal. Tipe data yang biasa digunakan pada Delphi : String Biasa digunakan untuk masukan data string ( String merupakan gabungan beberapa character ). Integer Merupakan bilangan asli ( 1, 2, 3, 4,...). Real Bilangan bulat (berupa pecahan dan integer). Byte Besar dari type ini hanya 8 bit. Word Besar bilangan ini 16 bit. Date and time Type waktu dan tanggal yang disediakan Delphi 2. Konversi type data Dalam pengolahan data biasanya kita memerlukan suatu konversi type data, banyak sekali konversi data yang bisa dilakukan pada Delphi. Contoh konversi type data: Strtoint Mengubah type data string ke integer. Inttostr Mengubah type data integer ke string. Timetostr Mengubah type data time ke dalam bentuk string. Strtofloat Mengubah type data string ke dalam bentuk real. Floattostr Mengubah type data real ke dalam bentuk string. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh program jam berikut ini : Masukan komponen timer (terletak di system) pada form. Masukan label pada form. (hapus captionnya). Pada procedure berikut : (double klik pada komponen timer) procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject); Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

10 label1.caption:=timetostr(time); gambar 2.1 Penjelasan : Inti dari program ini adalah mengubah time ke dalam bentuk string (dengan fungsi timetostr). Program ini dapat menunjukan jam komputer anda, komponen timer yang akan terus berubah mengikuti waktu pada jam komputer. Perubahan ini langsung ditulis pada label1.caption. Sehingga caption pada label1 akan berubah tiap detiknya. (anda bisa membuat jam dengan alarm, untuk sourcenya dapat dilihat pada or 3. Memasukan data ke grafik Pada Pascal biasanya cukup sulit untuk membuat grafik dari data-data yang telah kita peroleh. Kita dapat memecahkan permasalahan ini dengan mudah bila menggunakan Delphi. Perhatikan contoh berikut ; 1. Masukan komponen : Edit1 Edit2 Bitbtn1 (Ubah captionnya menjadi Send) Bitbtn2 (ubah Captionnya menjadi Clear) Chart1 2. Tulis procedure berikut : procedure TForm1.BitBtn1Click(Sender: TObject); with chart1 do with series1 do addxy(strtofloat(edit1.text),strtofloat(edit2.text),'',clblue); edit1.clear; edit2.clear procedure TForm1.BitBtn2Click(Sender: TObject); series1.clear; Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

11 Masukan sumbu x pada edit1.text, masukan sumbu y pada edit2.text. Penjelasan : Fungsi utama terletak pada procedure bitbtn1click, setelah tombnol ini ditekan maka isi dari edit1 (nilai x) dan edit2 (nilai y) akan dikirim ke grafik. Pada grafik kita menggunakan addxy, yang mempunyai urutan fungsi addxy (sumbux, sumbuy, label, warna grafiknya). Perhatikan, Nilai x pada edit1 dan nilai y pada edit2, harus kita ubah ke type float (real), yaitu dengan menggunakan fungsi strtofloat. Untuk label sebaiknya dikosongkan saja ( ) dan warna grafik dapat dilihat pada propertis warnanya yang telah disediakan delphi. Kegunaan akhir program ini, anda bisa memasukan berbagai nilai x dan y (baik dalam bentuk integer maupun real), sehingga data yang telah dihasilkan dapat lebih mudah dianalisa dengan melihat perubahan pada grafiknya. Dibawah ini dijelaskan bagaimana mengedit graph dan bagian-bagian yang penting untuk diedit. Mengedit graph Klik add untuk menambah series baru Mengganti judul series gambar 2.2 Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

12 Model model graph yang disediakan Grafik untuk fungsifungsi tertentu gambar 2.3 Bentuk 3 Dimensi Mengubah batas X dan Y gambar Menggunakan oleobject untuk akses ke Microsoft Excel dan Microsoft Word Dengan oleobject, kita bisa mengirim data dan mengakses program-program dari microsoft (seperti Microsoft Word dan Miscrosoft Excel). Terkadang kita ingin melakukan pengolahan data yang lebih advanced dengan Microsoft Excel. dengan oleobject persoalan ini dapat diatasi! Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

13 Berikut ini adalah contoh memasukan kata yang kita inginkan ke dalam microsoft word. Uses comobj; procedure TForm1.BitBtn3Click(Sender: TObject); var keword:variant; keword:=createoleobject('word.basic'); keword.filenew; {membuka file baru} keword.appshow; (Perintah menampilkan aplikasi word} keword.insert('delphi itu menyenangkan'); Keterangan program Penggunaan oleobject harus diawali dengan uses comobj Kita memasukan variant keword:= createoleobject( word.basic ), kita dapat menggantinya dengan ( excel.application ) bla kita ingin koneksi ke Microsoft Excel. Keword.filenew -> membuka file baru pada Microsoft Word. Keword.appshow -> menampilkan program Microsoft Word. Keword.insert -> mengisi data pada Microsoft Word. Kita dapat mengabung program memasukan data ke graph dan hasilnya dari data tersebut ditampilkan pada Microsoft Excel. Perhatikan program berikut : Start Flowchart sederhana Menampilkan data ke grafik dan mengirim data ke M Excel I = 1 J = 1 Masukan data I = J = Tampil grafik Tampil Excel Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

14 unit jam_grap; interface uses Windows, Messages, SysUtils, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, ExtCtrls, TeEngine, Series, Buttons, TeeProcs, Chart; type TForm1 = class(tform) Label1: TLabel; Timer1: TTimer; Chart1: TChart; Panel1: TPanel; Label2: TLabel; Label3: TLabel; Edit1: TEdit; Edit2: TEdit; BitBtn1: TBitBtn; Series1: TLineSeries; BitBtn2: TBitBtn; BitBtn3: TBitBtn; procedure Timer1Timer(Sender: TObject); procedure BitBtn1Click(Sender: TObject); procedure BitBtn2Click(Sender: TObject); procedure BitBtn3Click(Sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject); procedure FormDestroy(Sender: TObject); private { Private declarations } public { Public declarations } var Form1: TForm1; fa,g:variant; i,j:integer; datax,datay:array[0..20]of real; implementation {$R *.DFM} uses comobj; procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject); label1.caption:=timetostr(time); procedure TForm1.BitBtn1Click(Sender: TObject); datax[i]:=strtofloat(edit1.text); datay[i]:=strtofloat(edit2.text); with chart1 do with series1 do addxy(strtofloat(edit1.text),strtofloat(edit2.text),'',clblue); edit1.clear; edit2.clear; i:=i+1; Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

15 j:=j+1; procedure TForm1.BitBtn2Click(Sender: TObject); series1.clear; procedure TForm1.BitBtn3Click(Sender: TObject); fa:=createoleobject('excel.application'); fa.visible:=true; fa.workbooks.add; fa.workbooks[1].worksheets[1].name:='kirim'; g:=fa.workbooks[1].worksheets['kirim']; g.cells[1,1]:='nomor'; g.cells[1,2]:='data X'; g.cells[1,3]:='data Y'; for i:=2 to j+1 do g.cells[i,1]:= formatfloat('',i-1); for i:=2 to j+1 do g.cells[i,2]:= formatfloat('',datax[i]); for i:=2 to j+1 do g.cells[i,3]:= formatfloat('#0.##',datay[i]); procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); i:=2; j:=2; procedure TForm1.FormDestroy(Sender: TObject); if not varisempty(fa) then fa.displayalerts:=true; fa.quit; end. Penjelasan : Pertama kita masukan data ke edit1 dan edit2 Kedua Data tersebut disimpan pada array ke i dan j Tampilkan data ke dalam grafik. Tambah 1, pada I dan J untuk menaikan array, sehingga datanya tidak ditimpa oleh data selanjutnya. Setelah data yang dinginkan terkumpul, data dikirim ke Excel Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

16 Tampilan hasilnya : Fungsi oleobject ke Excel atau Word) gambar 2.5 Tugas : Buatlah sebuah program yang bisa menampilkan 3 buah garis pada grafik, dan data itu dikirim ke excel. Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

17 BAB III AKSES PORT PARALEL (Menyalakan 8 buah led) 1. Pengantar Komunikasi paralel adalah komunikasi yang mengirimkan data secara bersamaan. Bit data 1 Bit data 3 Bit data 5 Bit data 7 Bit data 2 Bit data4 Bit data 6 Bit data 8 Perhatikan gambar diatas, pada penggunaan komunikasi paralel semua bit dikirim secara bersamaan pada waktu yang sama. Oleh karena itu pada komunikasi ini kita membutuhkan banyak kabel. Hal memang sering menjadi kelemahan komunikasi paralel akibat banyaknya kabel yang dibutuhkan, dan panjang kabel ini tidak boleh lebih dari 20 m, untuk menjaga keaslian data. Namun kelebihan komunikasi paralel adalah lebih cepat dan kapasitas yang dibawa juga banyak serta pemrograman yang lebih mudah. 2. Komunikasi paralel Komunikasi paralel yang digunakan adalah komunikasi paralel lewat kabel data untuk printer (saat mengeluarkan data). Pada keadaan normal (tidak aktif) tegangan pada pin-pin ini adalah 0 volt, namun bila kita beri high, maka tegangannya akan berubah menjadi 5 volt. Pada pelatihan ini, komunikasi paralel hanya digunakan untuk mengeluarkan data, yang bisa berguna untuk menyalakan relay atau stepper motor untuk menjalankan atau mengontrol hardware. 3. Data db 25 Pada port paralel ada 3 jalur data, yaitu : Jalur kontrol Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

18 Memiliki arah bidirectional Jalur status Memiliki satu arah, yaitu arah input. Jalur data Memiliki 2 arah. Dapat juga berfungsi sebagai pengirim Address dan data, masing-masing 8 bit, dimana keduanya melakukan transfer data dengan protokol handshaking serta diakses dengan register yang berbeda. Bila kita menggunakan jalur LPT1 maka alamat yang ditentukan oleh PC adalah: Register kontrol Register Status Register Data Register Address 37A B Tabel fungsi pin-pin dari db25 Nomor Pin Nomor Bit Jalur Sinyal Kontrol Data Data Data Data Data Data Data Data Status Status Status Status Kontrol Status Kontrol Kontrol Strobe Data 1 Data 2 Data 3 Data 4 Data 5 Data 6 Data 7 Data 8 Ack Busy P Error Select Auto FD Fault Init Select In Ground 4. Menyalakan Led Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa ketika kita memberi masukan high, maka pada pin paralel akan dikeluarkan tegangan 5 volt. Untuk simulai ini kita dapat Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

19 menggunakan led sebagai penanda. Bila port itu aktif (high) maka led tersebuat kan menyala. Untuk programnya : asm mov dx,$378 {port yang digunakan} mov al,$1 {memberi masukan 1 } out dx,al asm mov dx,$378 mov al,$0 {memberi masukan 0} out dx,al Keterangan: Yang penting untuk diperhatikan adalah memberi masukan pada alamat $378, (mov al,$1), sesuai dengan konversi angka desimal dan biner, maka $1 menunjukan angka 1 D Ingat, untuk 8 bit 1 = (lampu 1 nyala) 2 = (lampu 2 nyala) 8 = (lampu 3 nyala) dengan pengetahuan ini kita sudah dapat membuat sebuah relay yan gakan menyala bila kita memberikan masukan high. Adapun cara relay bekerja adalah bila kita memberi masukan high, maka saklar pada relay tersebut akan aktif sehingga bisa mengalirkan arus dan tegangan sesuai dengan klasifikasi relay tersebut. Gambar rangkaian: Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

20 Gambar diatas menunjukan rangkaian pada led. Akusisi data dengan timer Banyak percobaan yang melakukan akusis data. Kita dapat melakukan hal tersebut dengan komponen timer pada delphi. Langkahnya cukup mudah. Anda tinggal memasukan procedure di dalam ontimer. Sebenarnya langkah ini sudah kita lakukan saat kita membuat jam pa da bab 2, bila pada pembuatan jam kita memasukan procedure strto time didalam event ontimer, maka kita dapat mnengganti procedure itu menjadi berbagai macam, dengan tindakan ini kita bisa membuat lampu 1 menyala pada deti 1 dan lampu 2 menyala pada detik ke 2 dan seterusnya. Tugas. Buatlah 8 buah led yang nyala kelap-kelip, gunakan fasilitas sleep(millisecond). Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

21 BAB IV Akses Port Serial (Interface dari sensor ) 1. Pengantar Bila pada bab sebelumnya kita menggunakan akses paralel port, pada bab ini kita akan berkenalan dengan akses port serial. Kelemahan pada komunikasi paralel adalah banyaknya kabel yang harus terhubungkan. Hal ini menjadi tidak efisien bila kita menggabungkan alat ke komputer (interfacing) untuk jarak yang jauh. Untuk mengatasi hal ini, diperkenalkan komunikasi serial. Pada komunikasi serial, data yang dikirim per bit (data itu antri), walaupun mempunyai kelemahan pengiriman data yang lebih lambat dibanding dengan komunikasi paralel, komunikasi serial bisa digunakan untuk jarak yang jauh. Contohnya modem dengan menggunakan kabel telepon. Pada bab ini akan dijelaskan secara detail, bila kita melakukan interfacing dengan komunikasi serial. 2. Analog to Digital Converter (ADC) ADC adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai akusisi data yaitu mengambil isyarat analog untuk diubah menjadi isyarat digital. ADC yang tersedia dipasaran saat ini sudah banyak sfesifikasinya. khusus pelatihan ini dipakai ADC bit dengan menggunakan metode konversi pendekatan berturutan atau Successive Approximation Register (SAR). Waktu konversi ADC 0804 sekitar 100 mikro detik untuk clock 640 KHz, tegangan input 0-5 volt (1 channel) dan tegangan acuan 2,5 volt dengan ketelitian +/- 1 LSB. Sistem pewaktuan untuk ADC ini diatur oleh komponenkomponen R dan C pada pin-pin CLK-R dan CLK-IN dan tidak membutuhkan clock generator eksternal kerena ADC sudah dilengkapi oleh clock generator internal. Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

22 Gambar 4.1 Succesive Approximation Register `ADC Àdapun cara kerja ADC 0804 secara umum, saat keadaan logika WR atau RD dalam kondisi low, ADC ini dalam keadaan reset. Jika salah satu dari keadaan logika tersebut dalam kondisi high maka ADC mulai bekerja. SAR mengeluarkan 8 bit yang kemudian diubah menjadi tegangan analog oleh DAC. Tegangan ini dibandingkan dengan tegangan masukan analog, jika keluaran DAC lebih kecil dari tegangan masukan analog (Vout DAC<V in, bit set 1) maka SAR terus bekerja sampai pada kondisi dimana tegangan keluaran DAC lebih besar dari tegangan masukan analog (Vout DAC>V in, bit set 0). Pada saat itu keluaran komparator akan menghentikan SAR. Data pada keluaran SAR adalah data digital hasil konversi tegangan analog. Setelah selesai konversi, ADC akan memberi tanda dengan mengaktifkan INTR. Keluaran SAR disimpan sementara oleh latch sehingga dapat langsung berhubungan dengan bus mikrokontroller. Data ini dapat dibaca dengan jalan mengaktifkan CS dan RD low. Dalam system ini, bus alamat diberi nilai 4000 H. Gambar 4.2 Diagram Pewaktuan ADC SAR Sensor yang kita gunakan adalah sensor pengubah tegangan. Bila suhu berubah, maka tegangan pada sensor akan berubah juga. Perubahan inilah yang kita manfaatkan sebagai masukan pada adc, yang kemudian akan ditampilkan di komputer. 3. Mikrokontroler Mikrokontroler berguna untuk megubah keluaran adc yang berbentuk paralel ke dalam bentuk serial. Sebenarnya banyak cara untuk mengubah data paralel ini ke dalam serial, namun sengaja digunakan mikrokontroler agar peserta dapat mengenal mikrokontroler sebagai pengolah data. Mikrokontroler digunakan sebagai otak kecil yang mudah untuk diprogram. Dengan mikrokontroler kita Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

23 dapat langsung menampilkan ke dalam layar seven-segment. Pada keperluan ini mikrokontroler digunakan untuk mengubah data paralel ke dalam bentuk serial. Peran peting mikrokontroller 89C51 dalam sistem pengukuran adalah sebagai tempat pengolahan data hasil pembacaan oleh ADC0804 dan kontrol data. Sebelum data ditampilkan ke 7segmen, data diproses dalam mikrokontroller. Di dalam sebuah IC 89C51 selain CPU (Central Prosessing Unit) juga terintegrasi di dalamnya 1. RAM (Random Acces Memory) sebesar 128 bytes. RAM merupakan tempat menyimpan sementara, yang akan terhapus apabila sistem mikrokontroller dimatikan. 2. ROM (Read Only Memory) sebesar 4Kbytes. ROM ini berisikan programprogram yang akan dijalankan oleh mikrokontroller. ROM hanya bisa dibaca tidak bisa ditulis pada saat eksekusi program. Untuk menghapus program di ROM ada berbagai macam cara yang disesuaikan dengan jenis ROM tersebut. a. Untuk EPROM (Erasable Programable ROM) dapat dihapus dengan menggunakan sinar ultra violet selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu EPROM dapat ditulis program menggunakan EPROM Programer. b. Untuk EEPROM (Electric Erasable Programable ROM) dapat dihapus dengan memberikan tegangan 5 volt selama beberapa saat pada pin tertentu, setelah itu dapat ditulis program kembali dengan menggunakan EPROM programer. 3. Register Pewaktu (Timer Register) sebanyak 2 buah yaitu Timer 0 dan Timer 1 yang masing-masing bekapasitas 16 bit. Register ini digunakan sebagai : Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

24 a. Delay atau jarak waktu sebagai contoh penggunaannya mikrokontroller memberikan waktu kepada sebuah piranti I/O yang dikontrolnya untuk bekerja selama rentang waktu tertentu. Hal ini memerlukan delay. b. Counter atau pencacah. Mikrokontroller mempunyai kemampuan untuk mencacah (menghitung ) pulsa dari luar misalnya dari signal generator. c. Baud Rate Serial Komunikasi yaitu tekanan transfer dapat diubahubah sesuai dengan kebutuhan. 4. Port Input/Output. IC 89C51 mempunyai 4 buah port yang dapat dikontrol sebagai I/O yaitu P0, P1, P2, dan P3. sebuah port mempunyai 8 pin atau 8 bit. Meskipun semua port dapat dikontrol, masing-masing port mempunyai fungsi yang berbeda. a. Port 0 mempunyai fungsi sebagai port alamat dan data. Maka jika mikrokontroller sedang mengakses alamat, P0 aktif sebagai pembawa alamat 8 bit yang bawah (A0-A7). Ketika mengakses data (bisa input atau output) port ini berfungsi sebagai jalur data (D0-D7). b. Port 1 tidak mempunyai fungsi lainnya selain I/O sehingga port ini sering digunakan untuk mengontrol piranti lain di sistem antar muka. c. Port 2 berfungsi sebagai pembawa alamat 8 bit atas (A8-A15). Berbeda dengan port 0, port ini tidak bersifat sebagai jalur data hanya sabagai pembawa alamat. Dengan demikian jelas bahwa untuk alamat 89C51 menyediakan 16 bit sedangkan untuk jalur data 8 bit. d. Port 3 mempunyai fungsi yang berbeda-beda dari setiap pinnya yaitu P3.7 kaki read yang aktif manakala sedang melakukan eksekusi yang sifatnya membaca data. P3.6 kaki write yang aktif saat melakukan eksekusi yang sifatnya menulis data ke suatu alamat. P3.5 merupakan pin yang berhubungan dengan timer register 1 P3.4 merupakan pin yang berhubungan dengan timer register 0 P3.3 dan P3.2 berhubungan dengan kontrol interupsi. P3.1 dan P3.0 berhubungan dengan port serial 5. Kontrol intrupsi. Intrupsi yang dilayani oleh 89C51 dapat berasal dari a. Piranti diluar 89C51. Untuk intrupsi ini 89C51 menyediakan dua buah kontrol yaitu INT0 dan INT1 (pin P3.3 dan P3.2). b. Timer Register baik Timer 0 dan Timer 1 Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

25 c. Port serial yaitu melalui register TI (transmit interupt) atau RI (Receive Interupt) 6. Port serial berfungsi untuk komunikasi serial dengan CPU lain. Sepasang Tx (Transmiter) dan Rx (Receiver) (pin P3.1 dan P3.0). 7. Jalur kontrol. Sebagai mikrokontroller yang berorientasi kontrol 89C51 mempunyai pin yang berfungsi secara khusus untuk mengontrol piranti lain untuk melakukan sebuah eksekusi atau mengakses data. Jalur kontrol tersebut beranggotakan : a. PSEN (Program Store Enable) aktif saat 89C51 sedang mengakses program memori dari ROM luar. b. ALE (Address Latch Enable) aktif saat 89C51 sedang mengakses alamat. c. EA (External Access) jika aktif maka 89C51 dapat mengakses memori luar. d. RST (Reset) jika diaktifkan maka semua pin dan program akan terakses dari awal lagi. 8. Osilator On-Chip 89C51 sangat penting dalam menentukan tekanan siklus mesin dari 89C51. Osilator ini dibangkitkan oleh kristal ataupun dari TTL (Transitor Transistor Logic) luar. Semakin besar frekuensi yang dipakai oleh osilator on-chip ini semakin cepat siklus mesin dari 89C51 berarti semakin cepat pula kemampuan 89C51 mengeksekusi suatu program. Semua mikrokontroller dalam keluarga MCS51 memiliki pembagian ruangan alamat untuk program dan data. Pemisahan memori program dan memori data memperbolehkan memori data untuk diakses oleh alamat 8 bit. Sekalipun demikian, alamat data memori 16 bit dapat dihasilkan melalui register DPTR (Data Pointer Register). DPTR adalah suatu register untuk mengakses suatu alamat eksternal (di luar chip 89C51) dengan lebar 16 bit. Gambar 4.3. Struktur Memori MC 89C51 Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

26 Untuk memori program, pada 89C51 sudah terintegrasi di dalamnya. Memori program berisi vektor interupsi dan kode-kode perogram yang ingin dijalankan oleh mikrokontroller. Vektor interupsi mengarahkan eksekusi ke lokasi memori program tertentu ketika terjadi interupsi. Memori data dalam mikrokontroller 89C51 terintegrasi didalamnya sebesar 256 byte. Memori data terdiri dari empat (4) buah register bank yang berisi 8 buah register, memori data umum dan register dengan fungsi khusus. Register bank R0-R7 dapat digunakan untuk program pengulangan dan pengalamatan secara tidak langsung (hanya R0 dan R1). Bank register yang berjumlah empat (4) buah ini dapat dipilih mana yang aktif dengan mengatur pada bit 3 dan bit 4 pada PSW (Program Status Words). Memori data umum terdiri dari byte yang dapat diakses secara bit dan byte memori yang tidak dapat. Untuk memori umum internal beralamat dari 20H-7FH. Untuk register dengan fungsi khusus terdiri dari alamat-alamat dari port dan register yaitu : 1. Port port : a. Port 0 (alamatnya pada byte 80H) b. Port 1 (alamatnya pada byte 90H) c. Port 2 (alamatnya pada byte A0H) d. Port 3 (alamatnya pada byte B0H) 2. Register register a. Akumulator atau register A berfungsi untuk pengalamatan tak langsung, pengisian data dan fungsi arimatika beralamat pada byte E0H b. Register B beralamat pada byte E0H digunakan untuk arimatika perkalian dan pembagian bersama dengan register A c. Stack Pointer (SP) alamatnya pada byte 81H d. Data Pointer (DPTR) dengan Data Pointer Low (DPL) alamatnya pada byte 82H dan Data Pointer High (DPH) alamatnya di byte 83H. Data Pointer ini digunakan untuk pengalamatan 16 bit dan biasanya bersifat eksternal. e. Power Control Register (PCON) alamat pada byte 87H f. Timer Control Register (TCON) alamat pada byte 88H g. Timer Mode Register (TMOD) alamat pada byte 89H Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

27 h. Register data timer yaitu Timer Low ke 0 (TL0) alamat pada byte 8AH. Timer High ke 0 (TH0) alamat pada byte 8CH. Timer Low ke 1 (TL1) alamat pada byte 8BH. Timer High ke 1 (TH1) alamat pada byte 8DH. i. Serial Control Register (SCON) alamat pada byte 89H j. Serial Buffer Register (SBUF) alamat pada byte 99H k. Interupt Enable Register (IE) alamat pada byte A8H l. Interupt Priority (IP) alamat pada byte B8H m. Program Status Word (PSW) alamat pada byte D0H 4. DB 9 dan Rs 232 Bagian yang penting dari komunikasi serial adalah DB 9 dan RS 232. DB 9 adalah konektor yang kita gunakana untuk menghubungkan hardware dengan komputer Keterangan tiap pin : Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

28 Pins Common Description Signal Direction name on DCE 1 CD Received line signal Detector - 2 RXD Received data out 3 TXD Transmitted data In 4 DTR Data Terminal Ready In 5 GND Signal Ground - 6 DSR Data Set Ready Out 7 RTS Request to send In 8 CTS Clear to Send Out 9 Ring Indicator Out Kegunaan RS 232 adalah sebagai driver, yang akan mengkonversi tegangan dari hardware agar sesuai dengan tegangan pada komputer sehingga data dapat dibaca. 5. Bahasa Assembly untuk akses port serial Untuk mengakses port serial digunakan bahasa assembly. Untuk mengakses bahasa tersebut dari Delphi sangatlah mudah yaitu : Asm {perintah di dalamnya} // tak perlu tanda ; Berikut ini adalah contoh penggunaan bahasa assembly untuk mengakses port serial. Const tx_buffer = $3F8; rx_buffer = $3F8; int_enb_reg= $3F9; mod_cont_reg= $3FC; line_stat_reg= $3FD; procedure inisialisasi; asm mov ah,0 { isi register ah ( inisialisasi aktif )} mov dx,0 { isi reg dx ( reg.alamat ) = com1 } mov al,$83 { isi reg al ( reg.data ) } int $14 { alamat interupt} mov dx,int_enb_reg {$3f9} mov al,0 out dx,al asm mov dx,mod_cont_reg {$3fc} Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

29 mov al,$0 out dx,al procedure terima(var data_masuk:byte); var cek,d:byte; repeat asm mov dx,line_stat_reg{$3fd} in al,dx mov cek,al cek:=cek and $1; until cek=$1; asm mov dx,rx_buffer {3f8} in al,dx mov d,al data_masuk:=d; Dengan procedure diatas anda sudah dapat melakukan interfacing dari hardware ke PC. Data akan masuk ke dalam data_masuk. Dari variabel inilah kita data meneruskan pengolahan data. Adapun untuk pengolahan data kita dapat melakukan akusisi data lagi. Dengan memasukan procedure memasukan data ke grafik didalam procedure ontimer (lihat bab 2 dan bab 3), maka kita dapat menampilkan data yang kita ambil tiap detiknya. Tugas Buatlah program interfacing dari sensor suhu secara lengkap. Data yang dihasilkan dapat ditampilkan langsung ke dalam grafik, dan tabel dengan menggunakan fasilitas stringgrid. Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

30 BAB V Pemrograman INTERNET Menggunakan Delphi 1. Pengertian dasar Jaringan internet terjadi ketika 2 atau lebih komputer terkoneksi bersama. Dengan jaringan internet kita dapat melakukan banyak hal, seperti ftp (file transfer portocol), telnet (operasi komputer lain dari tempat kita berada), dan banyak lagi. Komunikasi inidapat terjadi karena pada internet digunakan suatu protokol (bahasa pengantar), untuk protokol standar biasanya diguakan TCP/IP Bahasa pemrograman Delphi juga suport untuk pemrograman Internet. Pada bahasa delphi untuk Internet protokol yang digunakan adalah TCP/IP. Dengan protokol inilah yang memungkinkan program kita terkoneksi antar komputer. Perhatikan gambar 5.1 berikut Komputer 1 Internet Komputer 2 Komputer 3 Banyak contoh program yang dapat kita buat dari bahasa Delphi dengan memanfaatkian internet. Contohnya : Program chatting Membuat Browser seperti Internet Explorer 5 Membuat Program permainan antar komputer Intelegent House Dan lainnya Dengan membuat program sendiri, memungkinkan kita untuk lebih leluasa memanupulasi berbagai macam fasilitas dari program tersebut. Ambilah contoh bila kita ingin embuat intelegent house (rumah pintar). Dengan memanfaatkan komukasi serial dan paralel. Kita bisa mengirim data dari komputer 1 ke komputer 2, dan kita juga bisa mengontrol komputer lainya. Perhatikan gambar 5.2 Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

31 Komputer 1 Internet Komputer 2 Pengambilan data Kontrol sensor Penampilan data dan pengontrolan data Sensor suhu 2. Komponen yang dibutuhkan Komponen yang dibutuhkan dalam komunikasi internet adalah client dan server. Dari dua buah komputer harus ada salah satu komputer sebagai client dan yang lainnya sebagai server. Dalam hubungan ini, diperlukan sebuah port yang kosong agar kedua komputer dapat terkoneksi. Pengaturan port dilakukan pada komputer client. 3. Contoh program Untuk server unit server2; interface uses Windows, Messages, SysUtils, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, ScktComp, Menus, ComCtrls, ExtCtrls, TeEngine, Series, Grids, TeeProcs, Chart, Buttons; type TForm1 = class(tform) ServerSocket: TServerSocket; memo1: TMemo; MainMenu1: TMainMenu; File1: TMenuItem; Listen1: TMenuItem; Putus1: TMenuItem; keluar: TMenuItem; StatusBar: TStatusBar; Panel3: TPanel; Edit1: TEdit; Edit2: TEdit; Label2: TLabel; Button1: TButton; procedure Listen1Click(Sender: TObject); procedure keluarclick(sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject); procedure Putus1Click(Sender: TObject); procedure ClientSocketConnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); procedure ServerSocketClientRead(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); procedure ServerSocketAccept(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); procedure ServerSocketClientConnect(Sender: TObject; Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

32 Socket: TCustomWinSocket); procedure ClientSocketDisconnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); procedure ServerSocketClientDisconnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); procedure ServerSocketError(Sender: TObject; Number: Smallint; var Description: string; Scode: Integer; const Source, HelpFile: string; HelpContext: Integer; var CancelDisplay: Wordbool); procedure Button1Click(Sender: TObject); private { Private declarations } public { Public declarations } var Form1: TForm1; server:string; implementation {$R *.DFM} procedure TForm1.Listen1Click(Sender: TObject); listen1.checked :=not listen1.checked; serversocket.active:=true; statusbar.panels[0].text:='menunggu sambungan dari client...' procedure TForm1.keluarClick(Sender: TObject); serversocket.close; close; procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); listen1click(nil); memo1.clear; edit1.clear; edit2.clear; procedure TForm1.Putus1Click(Sender: TObject); listen1click(nil); procedure TForm1.ClientSocketConnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); statusbar.panels[0].text:='nyambung ke:'+ socket.remotehost; procedure TForm1.ServerSocketClientRead(Sender: TObject;Socket: TCustomWinSocket); edit2.text:=socket.receivetext; Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

33 procedure TForm1.ServerSocketAccept(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); statusbar.panels[0].text:='nyambung ke'+socket.remoteaddress; procedure TForm1.ServerSocketClientConnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); memo1.lines.clear; procedure TForm1.ClientSocketDisconnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); listen1click(nil); procedure TForm1.ServerSocketClientDisconnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); serversocket.active:=false; listen1.checked:= not listen1.checked; listen1click(nil) procedure TForm1.ServerSocketError(Sender: TObject; Number: Smallint; var Description: string; Scode: Integer; const Source, HelpFile: string; HelpContext: Integer; var CancelDisplay: Wordbool); ShowMessage(Description); procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); serversocket.socket.connections[0].sendtext(edit1.text); end. Untuk client unit client2; interface uses Windows, Messages, SysUtils, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, ScktComp, Menus, ComCtrls, ExtCtrls, Grids, TeEngine, Series, TeeProcs; type TForm1 = class(tform) ClientSocket: TClientSocket; MainMenu1: TMainMenu; File1: TMenuItem; nyambung1: TMenuItem; Putus1: TMenuItem; Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

34 keluar: TMenuItem; StatusBar: TStatusBar; Label1: TLabel; Panel2: TPanel; Memo1: TMemo; Panel1: TPanel; Panel3: TPanel; Label2: TLabel; Label3: TLabel; Edit1: TEdit; Edit2: TEdit; Button1: TButton; procedure nyambung1click(sender: TObject); procedure keluarclick(sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject); procedure Putus1Click(Sender: TObject); procedure ClientSocketConnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); procedure ClientSocketRead(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); procedure ServerSocketClientConnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); procedure ClientSocketError(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket; ErrorEvent: TErrorEvent; var ErrorCode: Integer); procedure ServerSocketError(Sender: TObject; Number: Smallint; var Description: string; Scode: Integer; const Source, HelpFile: string; HelpContext: Integer; var CancelDisplay: Wordbool); procedure Button1Click(Sender: TObject); private { Private declarations } public { Public declarations } var Form1: TForm1; server,col:string; k:integer; implementation {$R *.DFM} procedure TForm1.nyambung1Click(Sender: TObject); if clientsocket.active then clientsocket.active:=false; if inputquery('computer nyambung ke','alamatnya :',server) then if length(server)>0 then with clientsocket do host:= server; active:=true; statusbar.panels[0].text:='menunggu Jawaban dari ; '+ server; procedure TForm1.keluarClick(Sender: TObject); clientsocket.close; close; Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

35 procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); memo1.clear; procedure TForm1.Putus1Click(Sender: TObject); clientsocket.close; statusbar.panels[0].text:=''; statusbar.color:=clbtnface; procedure TForm1.ClientSocketConnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); statusbar.panels[0].text:='sudah NYAMBUNG KE :'+ socket.remotehost; statusbar.color:=cllime; procedure TForm1.ClientSocketRead(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); edit2.text:=socket.receivetext; Procedure TForm1.ServerSocketClientConnect(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket); memo1.lines.clear; procedure TForm1.ClientSocketError(Sender: TObject; Socket: TCustomWinSocket; ErrorEvent: TErrorEvent; var ErrorCode: Integer); memo1.lines.add('error nyambung :'+ server) ; ErrorCode := 0; procedure TForm1.ServerSocketError(Sender: TObject; Number: Smallint; var Description: string; Scode: Integer; const Source, HelpFile: string; HelpContext: Integer; var CancelDisplay: Wordbool); ShowMessage(Description); procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); clientsocket.socket.sendtext(edit1.text); end. Penjelasan program 1. Kita harus menyamakan port yang akan digunakan (cth 1028), yang terletak pada object inspector masing-masing komponen internet Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

36 2. Onclient read dan onserver read, menunjukan ketika server dan client menerima masukan data (text, file) 3. Listening, menunjukan bahwa server dalam keadaan siap menerima client. 4. Onaccept, menunjukan ketika server berhasil menerima masukan dari client. 5. Host menunjukan nama server yang dituju. Bagan yang membantu Client connet ke server Server listening Server connet to client Pengiriman text, file Cilent connet to server Cilent disconnet Dengan konsep ini kita bisa mengirimkan berbagai data, baik dalam bentuk text, maupun file. Tampilan program diatas Gambar tampilan program server dan client Data yang dikirim server Tugas: Buatlah koneksi 2 buah komputer, yang bisamengirim waktu dari salah satu komputer ke komputer lainya. Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

37 Daftar Pustaka 1. Marco Cantu. (1999). Mastering Delphi 5. Sybex Inc. New York. 2. Rudy H. (2000). Laporan Tugas Akhir, Peningkatan Praktikum Fisika Dasar dengan memanfaatkan Komputer. 3. Scott MacKenzie, The 8051 Microcontroller. Second Edition, Prentice Hall, Nugroho Pancayogo, Pelatihan Mikrokontroller 8031 Bagi Pemula, Jurusan Fisika ITB, Help Menu pada Delphi 5 Pelatihan Delphi untuk pemula, Lab Elka, November

PEMROGRAMAN DASAR XI TKJ SMK NEGERI 1 KUPANG

PEMROGRAMAN DASAR XI TKJ SMK NEGERI 1 KUPANG Pengenalan Bagian Utama Delphi 7 Gambar 1.1 IDE (Integrated Development Environment) Delphi 7 atau lingkungan pengembangan terpadu merupakan lingkungan kerja Delphi 7 yang terbagi menjadi delapan bagian

Lebih terperinci

PERCOBAAN I STATEMENT

PERCOBAAN I STATEMENT PERCOBAAN I STATEMENT Pendahuluan Statement merupakan bagian program yang berisi perintah yang akan dieksekusi/dijalankan. Karena itu, statement-statement ini menentukan bagaimana jalannya program dan

Lebih terperinci

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator

Lebih terperinci

BAB IV Antarmuka dengan Port Paralel (Output)

BAB IV Antarmuka dengan Port Paralel (Output) BAB IV Antarmuka dengan Port Paralel (Output) Tujuan Mahasiswa mampu mengantarmukakan hardware dengan PC melaluii port parallel. Mahasiswa mampu mengeluarkan data dari PC melalui port parallel. Mahasiswa

Lebih terperinci

LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA STT DHARMA ISWARA MADIUN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK-1 LOGIKA PERULANGAN-1

LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA STT DHARMA ISWARA MADIUN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK-1 LOGIKA PERULANGAN-1 LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA STT DHARMA ISWARA MADIUN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK-1 LOGIKA PERULANGAN-1 LAPORAN RESMI MODUL KE- NIM NAMA MAHASISWA TTD DOSEN 5 (LIMA) 09211080 FAJAR

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.

Lebih terperinci

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051 Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051 I. Tujuan 1. Mempelajari arsitektur mikrokontroller 8051 2. Memahami macam-macam interrupt yang ada pada mikrokontroller 8051 3. Memahami penggunaan I/O port

Lebih terperinci

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL Pendahuluan Mikroprosessor 8051 (Struktur dan Organisasi Memori, SFR ) Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL A. Organisasi Memori Mikroprosesor 8051 Pada mikrokontroler keluarga MCS51

Lebih terperinci

LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA STT DHARMA ISWARA MADIUN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK-1 TIPE DATA DAN VARIABEL

LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA STT DHARMA ISWARA MADIUN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK-1 TIPE DATA DAN VARIABEL LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA STT DHARMA ISWARA MADIUN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK-1 TIPE DATA DAN VARIABEL LAPORAN RESMI MODUL KE- NIM NAMA MAHASISWA TTD DOSEN 1 (SATU) 09211080

Lebih terperinci

Borland Delphi 7. Created By 1

Borland Delphi 7. Created By  1 www.fayblinkz.tk 1 Borland Delphi 7 1.1. Pengertian Delphi Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development language) yang digunakan untk merancang suatu aplikasi program. a. Kegunaan Delphi 1. untuk

Lebih terperinci

1. Menggambar ANAK PANAH. Setelah kita RUN dan saya klik button ANAK PANAH maka akan muncul gambar anak panah seperti nampak pada gambar dibawah ini

1. Menggambar ANAK PANAH. Setelah kita RUN dan saya klik button ANAK PANAH maka akan muncul gambar anak panah seperti nampak pada gambar dibawah ini 1. Menggambar ANAK PANAH Setelah kita RUN dan saya klik button ANAK PANAH maka akan muncul gambar anak panah seperti nampak pada gambar dibawah ini 1 2. Menggambar Tabung Setelah saya RUN dan saya klik

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 BERBAGAI MACAM TIPE DATA (Integer dan Real)

PRAKTIKUM 3 BERBAGAI MACAM TIPE DATA (Integer dan Real) PRAKTIKUM 3 BERBAGAI MACAM TIPE DATA (Integer dan Real) 1. MINGGU KE : 3 2. PERALATAN : LCD, Perangkat Komputer 3. SOFTWARE : DELPHI 4. TUJUAN : Mahasiswa dapat Menerapkan komponen label, edit, dan button

Lebih terperinci

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu

Lebih terperinci

Minggu ke : 4 Penyusun : Dian Usdiyana Rini Marwati Materi : 4. Pernyataan Kondisional 4.1 If then. 4.2 If. then.else..

Minggu ke : 4 Penyusun : Dian Usdiyana Rini Marwati Materi : 4. Pernyataan Kondisional 4.1 If then. 4.2 If. then.else.. Minggu ke : 4 Penyusun : Dian Usdiyana Rini Marwati Materi : 4. Pernyataan Kondisional 4.1 If then. 4.2 If. then.else.. Pernyataan if digunakan untuk melakukan suatu proses pengambilan keputusan, Jika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

I/O dan Struktur Memori

I/O dan Struktur Memori I/O dan Struktur Memori Mikrokontroler 89C51 adalah mikrokontroler dengan arsitektur MCS51 seperti 8031 dengan memori Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory) DESKRIPSI PIN Nomor Pin Nama

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA) No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 1 Maret 2011 Hal 1 dari 12 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan mengimplementasikan teknik komunikasi data

Lebih terperinci

SEM. 4 KOMUNIKASI DATA

SEM. 4 KOMUNIKASI DATA No. PSM/DEL/02 Revisi : 02 Tgl : 4 Maret 2008 Hal 1 dari 10 I. Pokok Bahasan Transmisi Data Paralel II. Judul Kendali Nyala 8 Led dengan Port Printer LPT1 IV. Tujuan Setelah selesai praktek diharapkan

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER AT89S52

MIKROKONTROLER AT89S52 MIKROKONTROLER AT89S52 Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. AT89S52 adalah salah satu anggota

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port I/O parallel dan port I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2

Lebih terperinci

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER Pendahuluan Pada dasarnya mikrokontroler bukanlah ilmu pengetahuan yang baru, tetapi adalah hasil pengembang dalam teknologi elektronika. Jika dasar pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER Memory Program Memory dan Data Memory Memory yang terdapat pada Mikrokontroler 89C51 dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu program memory (memori program) dan data

Lebih terperinci

Pengenalan Lingkungan Delphi

Pengenalan Lingkungan Delphi Pengenalan Lingkungan Delphi Sesi 1 1.1 TENTANG DELPHI Borland Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman Windows yang sangat handal, cocok untuk pemula maupun untuk yang berpengalaman. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051 1.1. Organisasi Memori Semua divais 8051 mempunyai ruang alamat yang terpisah untuk memori program dan memori data, seperti yang ditunjukkan pada gambar1.1. dan gambar 1.2. Pemisahan secara logika dari

Lebih terperinci

Pengenalan Borland Delphi 7.0

Pengenalan Borland Delphi 7.0 Pengenalan Borland Delphi 7.0 PENGENALAN BORLAND DELPHI 7.0 Dalam interface ini program delphi dibagi bagi dalam beberapa interface. Untuk lebih memudahkan, kita akan membahas secara parsial. 1. Palete

Lebih terperinci

BAB V JOBSHEET 5. Antarmuka dengan Port Parallel (Input)

BAB V JOBSHEET 5. Antarmuka dengan Port Parallel (Input) BAB V JOBSHEET 5 Antarmuka dengan Port Parallel (Input) I. Tujuan Mahasiswa mampu mengantarmukakn hardware dengan PC melalui port parallel. Mahasiswa mampu membaca data dari luar PC melalui port parallel.

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 BERBAGAI MACAM TIPE DATA

PRAKTIKUM 3 BERBAGAI MACAM TIPE DATA PRAKTIKUM 3 BERBAGAI MACAM TIPE DATA 1. MINGGU KE : 3 2. PERALATAN : LCD, Perangkat Komputer 3. SOFTWARE : DELPHI 4. TUJUAN : Mahasiswa dapat Menerapkan komponen label, edit, dan button untuk membuat suatu

Lebih terperinci

Pendahuluan Mikrokontroler 8051

Pendahuluan Mikrokontroler 8051 Pendahuluan Mikrokontroler 8051 Pokok Bahasan: 1. Mikrokontroler 8051 Arsitektur (Architecture) Timers/Counters Interrupts Komunikasi Serial (Serial Communication) Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA) Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 9 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan mengimplementasikan teknik komunikasi data antara dua buah komputer

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman A

Algoritma Pemrograman A Algoritma Pemrograman A Memahami Proyek Proyek dan Dasar Dasar Delphi Code Memahami proyek Delphi Komponen Proyek Project Explorer Windows Dasar-Dasar Delphi Code Procedures IDE (Intregated Development

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

MODUL 2 EVEN, VARIABEL DAN FUNGSI KONVERSI

MODUL 2 EVEN, VARIABEL DAN FUNGSI KONVERSI MODUL 2 EVEN, VARIABEL DAN FUNGSI KONVERSI SASARAN 1. Memahami Konsep pemograman Even Driven 2. Memahami penempatan variable 3. Mengetahui fungsi-fungsi Konversi TUGAS PENDAHLUAN 1. Sebutkan fungsi fungsi

Lebih terperinci

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dan Mempelajari Konfigurasi Input dan Output dari serial port 2. Dapat membuat program untuk pengiriman dan

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman (TD22093)

Bahasa Pemrograman (TD22093) Bahasa Pemrograman (TD22093) Kartika Firdausy - UAD http://kartikaf.wordpress.com/ blog.uad.ac.id/kartikaf Bahasa Pemrograman tool : Borland Delphi 7 Bahasa Pemrograman 1 Pemrograman Visual dengan Delphi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA) Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan mengimplementasikan teknik komunikasi data antara dua buah komputer

Lebih terperinci

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ADC0809 ADC0809 adalah IC pengubah tegangan analog menjadi digital dengan masukan berupa 8 kanal input yang dapat dipilih. IC ADC0809 dapat melakukan proses konversi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Kartu Komputer 1. Pin-pin IC PPI 8255 Programmable Peripheral Interface (PPI) 8255 merupakan sebuah chip yang dirancang atau didesain sedemikian untuk digunakan

Lebih terperinci

LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA STT DHARMA ISWARA MADIUN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK-1 PROCEDURE DAN FUNCTION

LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA STT DHARMA ISWARA MADIUN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK-1 PROCEDURE DAN FUNCTION LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA STT DHARMA ISWARA MADIUN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK-1 PROCEDURE DAN FUNCTION LAPORAN RESMI MODUL KE- NIM NAMA MAHASISWA TTD DOSEN 6 (ENAM) 09211080

Lebih terperinci

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IC Digital TTL dan CMOS Berdasarkan teknologi pembuatannya, IC digital dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)

STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) IX. STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) SQL adalah bahasa yang digunakan untuk membuat dan memanipulasi beberapa tabel data yang saling berhubunga. Keunggulan SQl adalah memungkinkan Anda untuk memcari dan

Lebih terperinci

Percobaan 4. ADC & DAC Based I2C

Percobaan 4. ADC & DAC Based I2C Percobaan 4 ADC & DAC Based I2C I. Tujuan 1. Untuk mengenal Modul Serial port dengan I 2 C 2. Mempelajari Konfigurasi Input dan ADC dan DAC serial port dengan I 2 C II. Ruang Lingkup A. Teori Singkat Pada

Lebih terperinci

Perancangan Serial Stepper

Perancangan Serial Stepper Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar,

Lebih terperinci

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN 10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, ExtCtrls, ComCtrls, ExtDlgs, TeeProcs, TeEngine, Chart,

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, ExtCtrls, ComCtrls, ExtDlgs, TeeProcs, TeEngine, Chart, unit Unit1; interface uses Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, ExtCtrls, ComCtrls, ExtDlgs, TeeProcs, TeEngine, Chart, Series; type TForm1 = class(tform)

Lebih terperinci

AKSES MEMORI Menggunakan DT-51 MinSys

AKSES MEMORI Menggunakan DT-51 MinSys AKSES MEMORI Menggunakan DT-51 MinSys Mengakses eksternal memori dan data memori pada DT-51 Minimum sistem. Membuat program untuk penulisan atau pembacaan data pada memori eksternal DT-51 MinSys. Memori

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

Organisasi Sistem Komputer. Port Serial

Organisasi Sistem Komputer. Port Serial Organisasi Sistem Komputer Port Serial Ditulis Oleh : Ria Anggraeni (10060204004) Taufik Saleh (10060207002) Fenny Maslia U (10060204006) Gita Rakhmalia (10060204015) Universitas Islam Bandung 2008 Pada

Lebih terperinci

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 I. FISIK AT89C51 Mikrokontroler AT89C51 umumnya mempunyai kemasan 40 pin seperti gambar berikut. AT89C51 telah dilengkapi

Lebih terperinci

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132 DT-BASIC DT-BASIC Application Note AN132 BASIC Analog I/O Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai aplikasi modul DT-BASIC menggunakan bahasa pemrograman PBASIC dengan bantuan software compiler BASIC STAMP

Lebih terperinci

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KOMPONEN INTERFACING Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, komponen komponen input/output

Lebih terperinci

PERCOBAAN 4 GRAFIKA KOMPUTER DENGAN DELPHI

PERCOBAAN 4 GRAFIKA KOMPUTER DENGAN DELPHI PERCOBAAN 4 GRAFIKA KOMPUTER DENGAN DELPHI Pendahuluan Grafik selalu digambarkan pada object kanvas. Dengan konsep kanvasnya, pemrograman grafik menjadi lebih mudah. Fasilitas Grafik ini didefinisikan

Lebih terperinci

PC-Link Application Note

PC-Link Application Note PC-Link Application Note AN129 Menghubungkan Analog I/O ke Komputer Melalui Serial PPI Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai penggunaan modul PC-Link Serial PPI dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin 4 BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori mengenai perangkatperangkat pendukung baik perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dipergunakan sebagai pengukuran

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1 2 MENGENAL DELPHI

PRAKTIKUM 1 2 MENGENAL DELPHI PRAKTIKUM 1 2 MENGENAL DELPHI 1. MINGGU KE : 1 dan 2 2. PERALATAN : LCD, Perangkat Komputer 3. SOFTWARE : DELPHI 4. TUJUAN : Mahasiswa dapat Menjalankan dan mengenal bagian-bagian fasilitas IDE. Melakukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51

PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51 PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51 PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51 Danny Christanto, S.T. Kris Pusporini, S.T., M.T. 2004, Innovative Electronics Hak Cipta dilindungi undang-undang

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

Visual Delphi 7 D3 TI FMIPA UNS Sakroni

Visual Delphi 7 D3 TI FMIPA UNS Sakroni Pemrograman Visual Delphi 7 D3 TI FMIPA UNS Sakroni Kontrak perkuliahan Matakulah : Pemrograman visual (Delphi 7) SKS : 3 SKS ( 1 sks teori, 2 sks praktikum) Semester : II TI D (MI B) Pertemuan : 16 x

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum memulai penggunaan Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Berikut beberapa kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 29 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Perancangan adalah suatu proses dasar pemecahan masalah dengan menggunakan metode yang sesuai dan memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam perancangan terdapat hal-hal

Lebih terperinci

Array merupakan sekumpulan elemen berindeks yang memiliki tipe yang sama (base type). Pendefinisian array ditunjukkan dengan format:

Array merupakan sekumpulan elemen berindeks yang memiliki tipe yang sama (base type). Pendefinisian array ditunjukkan dengan format: Array & String Sesi 4 4.1 Array Array merupakan sekumpulan elemen berindeks yang memiliki tipe yang sama (base type). Pendefinisian array ditunjukkan dengan format: array [,...,]

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak terjadi kecelakaan didunia pertransportasian. Salah satunya dalam industri perkeretaapian. Salah satu penyebab banyaknya kecelakaan adalah disebabkan

Lebih terperinci

PROSEDUR. Mahasiswa dapat memahami penggunaan prosedur. Mahasiswa dapat membuat prosedur. Mahasiswa dapat memahami variabel lokal dan variabel global

PROSEDUR. Mahasiswa dapat memahami penggunaan prosedur. Mahasiswa dapat membuat prosedur. Mahasiswa dapat memahami variabel lokal dan variabel global PROSEDUR MINGGU KE: 2 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami penggunaan prosedur. Mahasiswa dapat membuat prosedur. Mahasiswa dapat memahami iabel lokal dan iabel global TEORI PENGANTAR: Prosedur adalah modul

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT 3.1 Perancangan Alat 3.1.1 Blok Diagram Perancangan Alat Rancangan dan cara kerja alat secara blok diagram yaitu untuk mempermudah dalam menganalisa rangkaian secara

Lebih terperinci

Minggu ke : 7. Bentuk umum : While <kondisi> do <Pernyataan>

Minggu ke : 7. Bentuk umum : While <kondisi> do <Pernyataan> Minggu ke : 7 Penyusun : Dian Usdiyana Rini Marwati Materi : 5.2 Pengulangan While... do... Pernyataan while digunakan untuk melakukan suatu proses berkalang (looping). Peningkatan atau penurunan nilai

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card

de KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card de KITS Application ote A18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card oleh: Tim IE Mengikuti A17 (How 2 Use de KITS Relay Board with StarTech PPI Card), Application ote (A) ini disusun

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Supriyadi, Moh Pemrograman Sistem Pengendali dengan Delphi.

Daftar Pustaka. Supriyadi, Moh Pemrograman Sistem Pengendali dengan Delphi. Daftar Pustaka Supriyadi, Moh. 2005. Pemrograman Sistem Pengendali dengan Delphi. Yogyakarta : C.V. Andi Offset. Supardi Yuniar. 2004, Borland Delphi dalam praktek, Datakom lintas Buana. Jogiyanto. 2001,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

For <pencacah> := <nilaiawal> to <nilaiakhir> do <pernyataan>

For <pencacah> := <nilaiawal> to <nilaiakhir> do <pernyataan> Minggu ke : 6 Penyusun : Dian Usdiyana Rini Marwati Materi : 5. Pengulangan 5.1 For... To... dan For... Downto.. 5.1 Pernyataan Kondisonal For To. URAIAN POKOK PERKULIAHAN Pernyataan for-to digunakan untuk

Lebih terperinci

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051 Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan arsitektur mikrokontroler 8051 Arsitektur Mikrokontroller 8051 Materi:

Lebih terperinci

Bekerja dengan FORM dan EVENTS

Bekerja dengan FORM dan EVENTS Praktikum II Pemrograman Visual Bekerja dengan FORM dan EVENTS A. Pengantar tentang FORM Form adalah inti dari program visual dimana merupakan daerah kerja utama dimana kita akan mendesign program-program

Lebih terperinci

URAIAN POKOK PERKULIAHAN

URAIAN POKOK PERKULIAHAN Minggu ke : 1 Penyusun : Dian Usdiyana Rini Marwati Materi : 1. Pengenalan Delphi 1.1 IDE 1.2 Bagian-bagian IDE 1.3 Membuat & Menyimpan Program 1.4 Memanggil & Mengedit Program 1.5 Simbol Button 1.6 Label

Lebih terperinci

FieldName DataType FieldSize Status UserPass Text 40 Primary Key Nama_User Text 30 Password Text 10

FieldName DataType FieldSize Status UserPass Text 40 Primary Key Nama_User Text 30 Password Text 10 MEMBUAT PASSWORD (III) DENGAN DELPHI 7 Bagian dari pembahasan ini adalah : Menerapkan password pada materi sebelumnya (penerapan struktur menu) Memanfaatkan komponen Timer (Tab System) Memanfaatkan komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan alat pada tugas akhir ini meliputi pemilihan komponen dan perhitungannya serta memilih rangkaian yang tepat dalam merancang dan membuat alat yang telah di rencanakan.

Lebih terperinci

Sistem Mikroprosessor

Sistem Mikroprosessor Sistem Mikroprosessor Agung Prasetyo,ST. Jurusan Teknik Elektro Akademi Teknologi Warga Surakarta Sistem yang berbasis microprosessor: Juga biasa di sebut microcomputer adalah suatu rangkaian digital yang

Lebih terperinci

URAIAN POKOK PERKULIAHAN. (1) Nilai akar-akar, x 1 dan x 2, dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

URAIAN POKOK PERKULIAHAN. (1) Nilai akar-akar, x 1 dan x 2, dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: Minggu ke : 5 Penyusun : Dian Usdiyana Rini Marwati Materi : Pernyataan Kondisional (Lanjutan) URAIAN POKOK PERKULIAHAN Di dalam dunia Matematika dan Sains, pencarian akar-akar suatu persamaan banyak sekali

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id A. Utama Sistem Mikrokomputer Gambar berikut menunjukkan 5 (lima) unit utama dalam

Lebih terperinci

BAB VIII Data Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial

BAB VIII Data Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial BAB VIII Data Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial Tujuan Mahasiswa mampu menggunakan mengantarmukakan serial port PC dengan mikrokontroller. Mahasiswa mampu membuat aplikasi menggunakan Borland

Lebih terperinci

PC-Link Application Note

PC-Link Application Note PC-Link Application Note AN126 Emulasi SPI Menggunakan PC-Link USBer Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai penggunaan modul PC-Link USBer dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi. Aplikasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN17 - How 2 Use de KITS Relay Board with StarTech PPI Card

de KITS Application Note AN17 - How 2 Use de KITS Relay Board with StarTech PPI Card de KITS Application ote A17 - How 2 Use de KITS Relay Board with StarTech PPI Card oleh: Tim IE Beberapa pengguna mungkin lebih menyukai pemrograman high level language (Pascal, Delphi, dll) dengan bantuan

Lebih terperinci

DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT)

DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT) PERCOBAAN 2 DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT) Menggunakan DT-51 MinSys Mengamati keluaran data berupa nyala LED setelah proses pemindahan data (akses eksternal) dari sebuah

Lebih terperinci

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164 DT-I/O DT-I/O I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485 Oleh: Tim IE Komunikasi dengan RS-485 merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk pengiriman data jarak

Lebih terperinci

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT.

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. 1 BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. A. Deskripsi Tugas 1. Jelaskan perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler. 2. Jelaskan mode-mode pengalamatan yang

Lebih terperinci

PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45

PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45 PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45 I. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor DB9, DB25, RJ45. 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor

Lebih terperinci