REKOMENDASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) ATAS LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN (LKPJ) WALIKOTA JAYAPURA AKHIR TAHUN ANGGARAN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "REKOMENDASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) ATAS LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN (LKPJ) WALIKOTA JAYAPURA AKHIR TAHUN ANGGARAN 2012"

Transkripsi

1 REKOMENDASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) ATAS LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN (LKPJ) WALIKOTA JAYAPURA AKHIR TAHUN ANGGARAN 2012 Yth. Yth. Saudara Walikota dan Wakil Walikota Jayapura; Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Segenap Anggota DPRD Kota Jayapura; Yth. Yth. Yth. Yth. Yth. Yth. DANLANTAMAL X Jayapura; DANREM 1701 PRAJA VIRAYAKTI Jayapura; Kapolresta Jayapura; Segenap Unsur MUSPIDA Kota Jayapura; Ketua Pengadilan Negeri Kelas IA Jayapura; Saudara Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Para Asisten Sekretaris Daerah beserta Para Pimpinan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Jayapura; Yth. Ketua PKK, Ketua Dharma Wanita, Ketua GOW dan Organisasi Perempuan se-kota Jayapura; Yth. Para Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda serta Tokoh Perempuan di Kota Jayapura; dan Yth. Segenap Jajaran Mass Media dan Kalangan Jurnalistik serta Hadirin sekalian yang berbahagia. Assalamu alaikum Warahmatulahi Wabarakatu, Syalom. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

2 Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala limpahan berkat dan rahmat yang dianugerahkan kepada kita sekalian, izinkan kami menyampaikan Rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jayapura atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ( LKPJ ) Walikota Jayapura Akhir Tahun Anggaran 2012, pada kesempatan Sidang Dewan yang berbahagia ini. Selanjutnya penyampaian Rekomendasi Dewan tersusun dengan sistematika sebagai berikut : I. PENDAHULUAN ; II. KEBIJAKAN UMUM PEMERINTAH DAERAH ; III. KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH; IV. PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH; V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN; VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN; VII. PENUTUP. I. PENDAHULUAN Sesuai amanat dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, bahwa DPRD memiliki tugas dan wewenang untuk meminta laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Sesuai dengan aturan perundang-undangan Kepala Daerah menyampaikan LKPJ akhir tahun anggaran 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. Oleh sebab itu melalui mimbar Dewan yang terhormat ini dewan menyampaikan apresiasi positif kepada Pemerintah Kota Jayapura yang telah menyampaikan LKPJ tahun anggaran 2012 ini sesuai aturan ruang dan waktu yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

3 Menyikapi LKPJ tersebut DPRD oleh PP Nomor 3 Tahun 2007 diamanatkan untuk melakukan pembahasan internal sesuai tata tertib DPRD, dan pada tanggal 10 April 2013 Dewan dalam membentuk panitia kerja LKPJ yang diberikan mandat penuh guna melakukan pendalaman atas LKPJ dan merumuskan keputusan DPRD berupa Rekomendasi dalam rangka perbaikan penyelenggaraan pemerintahan kedepan. Rekomendasi dimaksud adalah berupa Saran, Masukan dan atau Koreksi terhadap LKPJ Walikota Jayapura terhadap penyelenggaraan urusan desentralisasi, penyelenggaraan urusan pembantuan dan tugas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, sebagaimana diisyaratkan dalam penjelasan pasal 23 ayat 5 PP Nomor 3 Tahun Standar pemberian rekomendasi adalah kesesuaian dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan baik dalam hal muatan materi yang ketentuannya di atur dalam PP Nomor 3 Tahun 2007 maupun substansi materi yang diatur dengan peraturan perundangan teknis lainnya seperti Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan serta Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerjan Dinas-Dinas Daerah Kota Jayapura. II. KEBIJAKAN UMUM PEMERINTAH DAERAH A. Aspek Waktu dan Ruang Lingkup Materi Secara umum Dewan memberikan apresiasi terhadap sistematika dan ruang lingkup materi Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Walikota Jayapura, karena LKPJ TA 2012 yang telah disampaikan untuk pertama kalinya secara terpisah dengan laporan LKPD telah dikemas sedemikian cukup baik sesuai peraturan. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 yakni ruang lingkup LKPJ mencakup (a). Penyelenggaraan Urusan Desentralisasi, (b). Tugas Pembantuan, (c). Tugas Umum Pemerintahan. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

4 Yang didalamnya juga mengatur dan membagi materi urusan wajib dan urusan pilihan. Namun, izinkan kami menyampaikan masukan dan atau koreksi dalam LKPJ ini khususnya pada Bab Pendahuluan Gambaran Umum Daerah. Bahwa dari penyampaian Gambaran Umum Daerah dalam LKPJ tahun 2012 baik dari sisi geografis, demografis dan kondisi ekonomi sebagai landasan pendahuluan dalam sebuah laporan integral LKPJ ini, Dewan mencermati masih belum/tidak tergambar kondisi data umum daerah pada tahun 2012 namun yang tersaji adalah Gambaran Umum Daerah pada tahun Sehingga sulit bagi Dewan untuk mengetahui dan menilai khususnya perkembangan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) di tahun Sebagaimana kita ketahui bahwa PDRB merupakan dasar pungukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya aktifitas ekonomi dalam suatu wilayah. Atas hal ini, Dewan menyarankan agar Gambaran Umum Daerah dapat diperbaiki dan dikoreksi sesuai dengan kondisi aktual lapangan di tahun 2012 baik sisi geografis, demografis dan kondisi ekonomi. B. Penyelenggaraan Urusan Desentralisasi Penyelenggaraan Desentralisasi yang diamanatkan dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, selain desentralisasi bidang politik yang di wujudkan dalam bentuk penyerahan kewenangan kepada Daerah unuk memilih pemimpinnya sendiri, juga mensyaratkan pembagian urusan pemerintahan termasuk pengelolaan sumber daya nasional secara adil dan proporsional antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten / kota khususnya urusan pemerintahan concurrent yakni urusan pemerintahan selain politik luar negeri, pertahanan keamanan, yustisi, moneter fiskal nasional serta agama, yang terdiri dari 26 (dua puluh enam) urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

5 Selanjutnya dalam pasal 12 UU Nomor 32 Tahun 2004 menegaskan bahwa penyerahan urusan pemerintahan kepada Daerah disertai dengan penyerahan sumber pendanaan, sarana dan prasarana serta personil sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan. Dan semua sumber pendanaan yang melekat pada setiap urusan pemerintahan yang diserahkan ke daerah menjadi sumber keuangan daerah (APBD). Hal itu sejalan dengan prinsip money follow function yang mengandung makna bahwa pendanaan mengikuti fungsi sesuai kewajiban dan tanggung jawab masing-masing tingkatan pemerintahan. Namun faktanya kondisi di daerah masih jauh panggang dari api, masih banyak sumber pendanaan yang berasal dari APBN yang melekat di Kementrian/Lembaga untuk pendanaan program kegiatan yang nyata-nyata merupakan urusan yang telah di desentraliasasikan ( diserahklan ke daerah ). Namun dikemas dengan berbagai istilah dan label seperti Dana Dekonsentrasi, Dana Pembantuan, Dana Penyesuaian, Dana Penguatan Infrastruktur, Dana BOS, Dana Stimulus, Dana Jamkesmas, Dana PNPM Mandiri dan berbagai istilah lainnya yang jumlahnya sangat signifikan. Dana-dana tersebut semestinya di maksukkan melalui komponen Dana Perimbangan yaitu Dana Alokasi Dana Khusus (DAK) sehingga tercantum jelas dalam APBD. Memang sangat ironi jika pada era otonomi daerah yang sudah memasuki era satu dekade bahkan kita di Papua ada otonomi khusus masih saja ada sumber pendanaan untuk membiayai program kegiatan yang nyata-nyata merupakan urusan pemerintahan daerah, berjalan dan terlaksana tidak sepengetahuan/melibatkan DPRD sebagai salah satu unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. Di lain pihak peraturan perundangundangan mengharuskan peran aktif DPRD bahkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

6 Kondisi inilah yang menjadi kendala sekaligus hambatan bagi kita sebagai penyelenggara pemerintahan daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan desentralisasi dan otonomi daerah yang esensinya adalah hak, wewenang dan kewajiban Daerah untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat secara demokrasi dan bertanggung jawab. Selanjutnya, SARAN dan MASUKAN Dewan yang menjadi bagian REKOMENDASI atas berbagai permasalahan diatas adalah : 1. Agar Pemerintah Kota Jayapura membangun kebersamaan dengan Pemerintah Daerah lainnya untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak daerah yang diamanatkan dalam peraturan perundangundangan. Baik melalui forum-forum asosiasi pemerintah daerah maupun forum kerjasama lainnya. 2. Terhadap sumber-sumber pendapatan daerah yang tidak termuat dalam APBD Kota Jayapura, Dewan minta agar SKPD-SKPD yang mengelola Dana BOS, Dana Jamkesmas dan Dana-dana dari pusat dalam bentuk apapun namanya pada setiap pembahasan RAPBD agar menyertakan RKA Kementrian/Lembaga besar yang memberikan/mengalokasikan dana tersebut, guna sinkronisasi program pemerintahan daerah dengan pemerintahan pusat untuk menghindari penganggaran ganda. Sebagaimana diatur dalam pasal 51 ayat 7 PP Nomor 7 Tahun 2008 yakni Kementrian/Lembaga menyampaikan RKA-KL kepada gubernur atau bupati/walikota untuk diberitahukan kepada DPRD Provinsi atau Kabupaten/Kota pada saat pembahasan RAPBD. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

7 III. KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Dalam kebijakan umum dari sisi pengelolaan Keuangan Daerah di Tahun 2012 dapat dinarasikan sebagai berikut : 1) Pendapatan : - Target : Rp ,- - Realisasi : Rp Atau 105,21 % (selisih lebih) 2) Belanja : - Target : Rp Realisasi : Rp Atau 93,96 % ( selisih kurang) 3) Penyertaan Modal Saham pada PT Bank Papua hingga tahun 2012 menjadi Rp ,- atau sebanyak Lembar saham. Terhadap pencapaian Pendapatan Tahun 2012 yang melebihi target Dewan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja ini. Namun dari uraian singkat di atas sayangnya tidak tergambar Struktur Pembiayaan untuk tahun 2012, sehingga Dewan menyarankan dan merekomendasikan : 1. Agar struktur pembiayaan di Tahun 2012 disajikan dalam laporan LKPJ ini sebagai satu kesatuan sruktur kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah. 2. Terhadap realisasi Belanja Daerah yang tidak sesuai dengan target belanja bahkan menyisakan SILPA yang begitu besar (Rp. 45 Milyar lebih) Dewan meminta agar Eksekutif lebih selektif lagi dalam hal perencanaan belanja dan menempatkan SDM yang the right man on the right place serta menghindari merencanakan belanja untuk pemenuhan keinginan yang jauh dari aspek kebutuhan nyata dilapangan. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

8 3. Terhadap penyertaan modal pada Bank Papua serta laba Keuntungan lainnya dari Transaksi APBD Kota Jayapura pada Bank Papua Dewan meminta agar dilaporkan dan dibahas lebih lanjut oleh Banggar Dewan dan TAPD Eksekutif. 4. Perlu merumuskan standarisasi peningkatan dan pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara bersama-sama antara Eksekutif dan Legislatif sebagai landasan hukum khususnya yang berasal dari sumbangan pihak ke tiga. IV. PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Ada beberapa urusan Desentralisasi yang menurut kami menjadi unsur penting dan strategis dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan publik sehingga perlu mendapatkan perhatian untuk di kelola sebaik mungkin diantaranya sebagai berikut : 1. Bidang Pendidikan Selama tahun angaran 2012 melaksanakan 88 kegiatan dengan capaian keuangan rata-rata 94,43 % ( Rp ,- ) atau menyisakan anggaran sebesar Rp ,-. Dinas Pendidikan Kota Jayapura dalam Tahun Anggaran 2012 mengelola dana otonomi khusus sebesar Rp , untuk membiayai Program dan Kegiatan pada Dinas tersebut namun belum mencerminkan keberpihakan secara wajar kepada masyarakat asli Papua (Masyarakat Port Numbay). Hal ini belum sejalan dengan amanat UU Nomor 21 Tahun 2001 yang mengatur tentang keberpihakan Pendidikan kepada masyarakat asli Papua (Masyarakat Port Numbay). Oleh karena itu agar menjadi perhatian Dinas Pendidikan Kota Jayapura dalam merencanakan Program dan Kegiatan pada Tahun Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

9 2. Bidang Pekerjaan Umum Bidang Pekerjaan Umum dan Infrastruktur dilaksanakan oleh beberapa SKPD diantaranya adalah Dinas Pekerjaan umum. Dan selama tahun anggaran 2012 Dinas PU melaksanakan 77 kegiatan dengan capaian keuangan ratarata 94,33 % ( Rp ,-) atau menyisakan anggaran sebesar Rp ,-. 1) Berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Tahun 2012 bahwa biaya operasional Rusunawa di Dox IX adalah sebesar Rp ,- ( Dua Ratus Juta Rupiah ) dan Biaya Rehabilitasi sebesar Rp ,- ( Tiga Ratus Juta Rupiah ) Hal ini tidak sebanding dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diterima oleh Pemerintah Daerah. Perlu dilakukan penataan manajemen yang lebih baik untuk Intensifikasi PAD Kota Jayapura. 2) Dalam pengendalian banjir dengan melakukan normalisasi berupa pengerukan kali ( swakelola ) pada Kali Anafri dan Kali Entrop adalah hasilnya tidak efektif dan tidak maksimal karena pengerukannya hanya dilakukan dua kali dalam satu Tahun Anggaran, yang semestinya pengerukan ini harus dilakukan secara rutin dan terus menerus untuk menghidari adanya sedimen menumpuk khususnya pada Kali Entrop satu dan Entrop dua dan ini terbukti ketika hujan turun banyak sedimen yang terbawa oleh air yang menyebabkan tertutupnya Kali Entrop dua sehingga terjadi banjir dan untuk mencegah hal ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain: a. Melakukan normalisasi pengerukan Kali Anafri dan Kali Entrop secara rutin. b. Meninjau kembali ijin lokasi pengembang perumahan Jaya Asri, dimana sebagian bekas gusuran / galian tanah akibat pematangan lahan terbawa oleh arus air ke kali. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

10 c. Menghentikan pembuangan hasil blasting / peledakan, untuk tidak digusur dan dibuang pada tebing / lereng bukit samping badan jalan karena ini dapat menyebabkan terjadinya penggundulan tebing / lereng bukit dan pengerusakan ekosistem lingkungan, maka seharusnya pembuangan hasil blasting / peledakan agar diangkut keluar dari badan jalan karena ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya sedimen yang terbawa oleh aliran air dikala musim hujan pada Kali Entrop dua. d. Perlu perencanaan pengelolaan mengenai air yang lebih baik dan segera membuat waduk buatan guna menghindari banjir dimusim hujan dan kekeringan dimusim kemarau. 3) Realisasi Blasting / peledakan ruas jalan Alternatif (Jaya Asri Kolam Buaya) pada akhir TA.2012 hanya 80,71% dan ini disebabkan akibat adanya pemalangan yang dilakukan oleh masyarakat Adat, hal ini perlu diselesaikan dengan baik dan serius khususnya untuk program pembangunan yang strategis agar jln. Alternatif dapat segera difungsikan. 3. Sekretariat Daerah Kebijakan Pembangunan di bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah sebanyak 135 kegiatan dengan capaian keuangan ratarata 88,38 % (Rp ,-) atau menyisakan anggaran sebesar Rp ,-. Dari data kegiatan Sekretariat Daerah yang cukup banyak dan menyisakan anggaran yang juga banyak di tahun 2012 namun belum menggambarkan permasalah dan solusi yang di sajikan dalm LKPJ ini. Sehingga Dewan menyarankan agar permasalahan dan solusi dapat lebih dipertajam dalam penyampaian laporan LKPJ di masa mendatang. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

11 4. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah BPKAD telah melaksanakan 34 kegiatan dengan pencapaian keuangan ratarata 65,01 % (Rp ,-) atau menyisakan anggaran sebesar Rp ,-. Dengan menyisakan anggaran yang hampir separuh dari target perencanaan, dimana sebagian besar karena kegiatan pengadaan tanah Negara dan Tanah Adat. Bersama ini Dewan merekomendasikan agar : 1) Segera dibentuk tim terpadu khususnya dalam mendata dan mengadvokasi semua tanah pemkot jayapura yang bermasalah. 2) Sehubungan dengan pertanahan termasuk dalam urusan wajib bagi penyelenggara pemerintahan daerah dan fakta di lapangan permasalahan tanah banyak menimbulkan masalah Pembangunan maka dipandang perlu untuk merumuskan langkah-langkah penanganan terpadu lintas batas pemerintah. 3) Perhatian serius dalam penataan dan pengelolaan barang milik daerah/asset daerah sehingga sehingga dapat memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP). 4) Karena belum adanya keseimbangan volume pekerjaan dengan kualitas dan kualitas pegawai, Dewan berharap agar penempatan formasi pegawai harus berdasrkan job analysis, job description dan job specification. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

12 5. Dinas Kesehatan Pengelolaan dana otonomi khusus pada Dinas Kesehatan Kota Jayapura, pada Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp , untuk membiayai Program dan kegiatan, belum mencerminkan keberpihakan kepada masyarakat asli Papua (Masyarakat Port Numbay). Hal ini tentunya belum sejalan dengan amanat UU Nomor 21 Tahun 2001 yang mengatur tentang keberpihakan kesehatan kepada masyarakat asli Papua (Masyarakat Port Numbay). Oleh karena itu agar menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kota Jayapura dalam melaksanakan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran Sebagaimana harapan Saudara Walikota dalam acara HUT Kota Jayapura di Kampung Tobati beberapa waktu lalu bahwa mulai Tahun 2013 pembangunan dimulai dari Kampung, agar menjadi perhatian dalam merancangkan Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kota Jayapura dalam Tahun Anggaran 2014, dan secara fokus harus melihat kondisi fisik Pustu-Pustu yang ada di 14 (empat belas) kampung serta obat-obatan yang tersedia di Pustu-Pustu tersebut, termasuk tenaga medis sehingga pelayanan masyarakat dalam bentuk program dan kegiatan yang bersumber dari dana otonomi khusus bidang kesehatan betul-betul dinikmati oleh masyarakat. Selama Tahun Anggaran 2012 melaksanakan 50 kegiatan dengan capaian keuangan rata-rata % (Rp ,-) atau menyisakan anggaran sebesar Rp ,- 6. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Pada Tahun Anggaran 2012 Dinas tersebut mengelola anggaran sebesar Rp terdiri dari Belanja Langsung sebesar Rp ,- dan belanja tidak langsung sebesar Rp ,-. Setelah mencermati Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), pada Dinas tersebut tidak dijelaskan sumber pembiayaan, hanya menjelaskan jumlah belanja langsung dan tidak langsung selanjutnya perbandingan antara belanja langsung dan tidak langsung pada Dinas tersebut tidak berimbang Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

13 dan justru belanja tidak langsung lebih besar daripada belanja langsung sebagaimana tersebut di atas. Selain itu, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi yang bersentuhan langsung dengan kelompok usaha kecil di Kota Jayapura tidak diungkapkan di dalam laporan tersebut berapa banyak kelompok usaha kecil yang berasal dari masyarakat asli Papua (Masyarakat Port Numbay), data berapa jumlahnya siapa namanya dan beralamat di Kelurahan atau dari Kampung mana tetapi hanya menyebutkan berasal dari Distrik. Hal ini penting karena dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat asli Papua (Masyarakat Port Numbay) yang sumber dananya dari dana Otonomi Khusus, maka harus focus pengelolaan dan peruntukkannya. Dari jumlah belanja langsung sebesar Rp ,- hanya dianggarkan sebesar Rp ,- yang bersumber dari dana Otonomi Khusus, itu artinya bahwa keberpihakan Pemerintah dalam rangka Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan bagi masyarakat asli Papua (Masyarakat Port Numbay) yang ada di kampung-kampung belum memadai. 7. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Jayapura dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tidak menjelaskan sumber pembiayaan dalam kegiatan dan program yang dikelola. Untuk itu agar menjadi perhatian bagi Dinas tersebut agar dalam melaporkan kegiatan dan pembiayaan harus mencantumkan sumber dana. Kekurangan-kekurangan yang masih ada agar perlu dibenahi dengan baik agar kedepan dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam laporannya belum mencantumkan jumlah Penduduk Kota Jayapura yang sudah melakukan perekaman E-KTP pada Tahun Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

14 8. Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, dalam Laporan tidak menjelaskan jumlah Anggaran yang dikelola dalam Tahun 2012 baik belanja langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya kegiatan-kegiatan yang dikelola tidak dijelaskan sumber-sumber pembiayaan program perluasan dan pengurangan penganggaran yang dianggarkan sebesar Rp ,- yang kegiatannya adalah padat karya yang melibatkan 500 orang seharusnya disertai dengan daftar nama sehingga bisa teridentifikasi pertimbangannya antara Papua dan bukan Papua, kondisi seperti ini tentunya mencerminkan ketidak sungguhan dalam membuat laporan, agar menjadi perhatian dan perlu diperbaiki pada tahun-tahun mendatang. Program peningkatan ketrampilan tenaga kerja dengan anggaran sebesar Rp ,- yang kegiatannya adalah tenaga kerja pengemudi dan komputer siap pakai sebanyak 60 orang, selanjutnya Program Perluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja dengan anggaran sebesar Rp ,- yang kegiatannya adalah tersedianya informasi peluang kesempatan kerja di Kota Jayapura sebanyak 120 orang seharusnya disertai dengan daftar nama, sehingga bisa teridentifikasi perimbangannya antar Papua dan bukan Papua kondisi seperti ini tentunya mencerminkan ketidaksungguhan dalam membuat laporan. Agar menjadi perhatian dan perlu diperbaiki pada tahun-tahun mendatang. 9. Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera dan Perlindungan Anak Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera Dan Perlindungan Anak Kota Jayapura tidak menjelaskan berapa anggaran yang dikelola oleh Badan tersebut dan juga tidak merinci berapa belanja langsung dan belanja tidak langsung yang dikelola dalam tahun anggaran 2012 Selanjutnya 14 kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2012 tidak dijelaskan sumber pembiayaannya. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

15 Begitu pula dalam laporannya tidak menyampaikan masalah yang dihadapi pada tahun 2012 dan solusi terhadap permasalahan yang ada untuk perbaikan pada tahun berikutnya. 10. Komunikasi dan Informatika Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura dalam laporannya tidak mencantumkan keseluruhan anggaran yang dikelola dalam Tahun Anggaran 2012 yang disampaikan dalam laporannya hanya belanja langsung sebesar Rp ,-. Sedangkan belanja tidak langsung tidak dicantumkan Untuk belanja langsung tersebut dugunakan untuk membiayai 6 kegiatan, namun tidak dicantumkan sumber-sumber dananya. 11. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan dan Politik Dalam Negeri Kota Jayapura dalam Laporannya tidak menjelaskan berapa total Anggaran yang dikelola dalam Tahun Anggaran 2012 berikut tidak menjelaskan pula berapa belanja langsung dan belanja tidak langsung dikelola dalam Tahun Anggaran Selanjutnya 4 Program/kegiatan yang dikelolah oleh Badan tersebut dalam Tahun 2012 tidak dijelaskan sumber-sumber dananya. 12. Bagian Umum Belanja langsung bagian umum pada Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp ,- sebagaimana tercantum dalam laporan tersebut. Setelah dihitung sesuai dengan 7 kegiatan yang dikelola oleh Bagian Umum, besaran anggarannya hanya sebesar Rp ,- Dengan demikian maka masih terdapat selisih lebih sebesar Rp ,- Selanjutnya 7 kegiatan yang dikelola oleh Bagian Umum tersebut tidak dijelaskan sumber-sumber dananya. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

16 13. Kepegawaian Program/Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Jayapura Tahun Anggaran 2012, tidak menjelaskan sumber-sumber dana/pembiayaan. Selanjutnya program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur yang dianggarkan sebesar Rp ,- untuk pemberian bantuan tugas belajar dan ijin belajar sebanyak 20 orang. Bantuan studi 20 orang, ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah bagi 67 PNS Kota Jayapura, serta Program Pembinaan dan pengembangan Aparatur dengan dana sebesar Rp ,- untuk pemberian cendera mata berupa cincin emas sebanyak 34 buah kepada 34 orang pensiunan dan bantuan pensiun kepada janda/duda sebanyak 6 orang. Kegiatan-kegiatan tersebut diatas seharusnya dirincikan lebih lanjut dalam daftar/table yang mencantumkan nama-nama dari orang-orang tersebut. Dalam laporan tersebut tidak disampaikan permasalahan dan solusi demi perbaikan pada tahun-tahun berikutnya. 14. Badan Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan-kegiatan yang dikelola oleh Badan tersebut tidak menjelaskan sumber-sumber dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan tersebut. Selanjutnya dana sebesar Rp untuk belanja langsung aparatur, untuk meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur dengan kegiatan : a. Diklat Prajabatan Golongan II b. Diklat Prajabatan Golongan III c. Diklat Kepemimpinan Golongan Tk.IV d. Diklat Kepemimpinan Golongan Tk.III e. Diklat Kepemimpinan Golongan Tk.II f. Diklat TOT Susfentif Seharusnya disampaikan pula daftar nama-nama peserta karena ini merupakan laporan Tahunan yang perlu diketahui bersama-sama. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

17 15. Pemberdayaan Masyarakat Kampung Badan tersebut tidak menjelaskan jumlah total anggaran yang dikelola dalam Tahun Anggaran 2012 baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung bahwa Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung terbentuk sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Jayapura dalam menindaklanjuti amanat UU Nomor 21 tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, guna mewujudkan Pembangunan Kampung dan meningkatkan ekonomi masyarakat asli Papua (masyarakat Port Numbay) yang lebih maju. Semangat sebagaimana disampaikan di atas harus diimbangi dengan penganggaran yang memadai agar tercapainya pembangunan infrastruktur (rumah-rumah) kampung yang lebih baik, pendidikan masyarakat kampung yang maju, kesehatan masyarakat kampung yang maju dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat kampung yang lebih baik. Tidak dijelaskan berapa jumlah total anggaran yang dikelola dalam Tahun Anggaran 2012 baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung dan tidak dijelaskan pula persoalan yang dihadapi dan solusinya untuk perbaikan di tahun-tahun mendatang. 16. Distrik-Distrik Dalam Tahun Anggaran 2012 Distrik-Distrik mengelola Belanja Langsung yang cukup besar diantaranya Distrik Jayapura Utara Rp ,- Distrik Jayapura Selatan Rp ,- Distrik Abepura Rp ,- Distrik Heram Rp ,- dan Distrik Muara Tami sebesar Rp ,- Terhadap Pengelolaan belanja tidak langsung tersebut maka seharusnya disampaikan pula berapa jumlah pegawai yang ada di Distrik-Distrik tersebut sehingga diharapkan agar pengelolaan Belanja Aparatur yang cukup besar tersebut didukung juga oleh pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik pula. Hal ini disampaikan agar menjadi perhatian. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

18 17. Dinas Perhubungan 1. Berdasarkan Study lalulintas yang sudah di laksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Jayapura dengan hasil berupa data awal dalam penentuan jumlah kendaraan angkutan penumpang umum maupun angkutan barang, maka data yang ada diharapkan agar Dinas Perhubungan dapat menentukan jumlah kendaraan angkutan penumpang umum yang beroperasi dalam satu trayek. Karena sampai saat ini yang menjadi persoalan utama yang dikeluhkan oleh para supir angkutan penumpang umum adalah tidak adanya jumlah pasti kendaraan angkutan penumpang umum atau jumlah taxi yang beroperasi dalam satu trayek, sehingga dikemudian hari tidak lagi menimbulkan aksi mogok sopir angkutan umum. 2. Kebutuhan terminal tipe A, antara Angkutan Kota Dalam Provinsi ( AKDP ) di kelapa dua entrop yang belum dibangun oleh Pemerintah Daerah, kerena adanya sengketa Adat yang harus diselesaikan oleh Eksekutif, mengingat sampai saat ini Dinas Perhubungan masih menggunakan terminal PTC Entrop yang disewa dari PT. Bintang Mas sehingga ini sangat merugikan Pemerintah Daerah dari sisa Pendapatan Asli Daerah (PAD), terhadap hal ini agar menjadi perhatian. 3. Akibat volume lalulintas Angkutan umum baik roda dua maupun roda empat yang cukup banyak di Kota Jayapura, sehingga sangat sering terjadi kemacetan di beberapa titik antara lain, di depan Mall Saga Abepura dan di depan jalan masuk SMA 4 entrop, kemacetan ini akibat banyak pejalan kaki yang menyeberang jalan, sehingga hal ini perlu ada solusi pemecahannya terhadap hal ini agar menjadi perhatian. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

19 V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN A. Tugas Pembantuan yang Diterima: Pada prinsipnya penyelenggaraan Tugas Pembantuan yang diterima Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas terkait sangatlah bermanfaat dan sangat membantu Kelompok-kelompok masyarakat yang menerima. 1. Dinas Pekerjaan Umum Pembangunan Infrastruktur Permukiman (PIP) Kota Jayapura TA Alokasi anggaran sebesar Rp ,- dan didukung dana sharing dari Pemerintah Kota Jayapura. Dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: 1) Jadwal sering terlambat karena jumlah fasilitator tidak sebanding dengan jumlah kelurahan/kampung yang ada. 2) Pencairan dana melalui KPPN Jayapura dan menggunakan aplikasi standar APBN sehingga membutuhkan kemampuan personil yang memadai, olehnya diperlukan penguatan kemampuan personil namun disisi lain diperhadapkan dengan keterbatasan anggaran. Bahwa ditemukan juga masih adanya program PNPM Mandiri ini yang kurang tepat sasaran seperti penempatan MCK yang agak jauh dari rumah-rumah warga dan sumber airnya tidak tersedia. Sehingga Dewan menyarankan agar perlu koordinasi dan lobby-lobby yang lebih intensif Pemerintah Kota Jayapura kepada pada Pemerintah atasan. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

20 2. Dinas Pertanian Tugas pembantuan kepada Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Jayapura, sebesar Rp ,- yang diafektasikan dalam 3 (tiga) kegiatan: 1) Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan sebesar Rp ,- direalisasikan dalam bentuk pemberian bantuan kepada kelompok tani di 3 (tiga) kampung yaitu Kampung Tobati, Kampung Koya Koso dan Kampung Koya Tengah masingmasing Rp ,- dengan peruntukan pengadaan ternak babi 30 ekor, jaring ikan 30 unit, pembuatan kolam ikan 4 buah, pengembangan budidaya tanaman palawija dan sayuran seluas 4 ha. 2) Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) sebesar Rp ,- diberikan kepada 10 kelompok dasa wisma masing-masing Rp ,- digunakan untuk pemanfaatan pekarangan melalui usaha pertanian sayuran, apotik hidup dan tanaman bumbu. 3) Operasional Penyuluh Pertanian Lapangan sebanyak 23 Orang sebesar Rp ,- masing-masing penyuluh sebesar Rp ,-/bulan. 3. Dinas Tenaga Kerja Tugas pembantuan kepada Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, sebesar Rp ,- B. Tugas Pembantuan yang Diberikan : Tugas pembantuan yang diberikan Pemerintah Kota Jayapura dalam rangka Pembinaaan dan fasilitasi pengelolaan kampung serta untuk meningkatkan Pembangunan wilayah Distrik guna menunjang kegiatan penguatan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan insfrastruktur. Rekomendasi DPRD atas LKPJ Walikota Jayapura Akhir TA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA KABUPATEN/KOTA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah

Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 i Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr, Wb. Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat, taufik, hidayah serta

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lampiran IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI Nomor : 4 Tahun 2013 Tanggal : 19 Juli 2013 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN a. PENDAHULUAN Pengelolaan keuangan daerah perlu diselenggarakan secara profesional,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENETAPAN KAWASAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENETAPAN KAWASAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENETAPAN KAWASAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang : Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang : Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang : Pengelolaan Lingkungan Hidup Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 23 TAHUN 1997 (23/1997) Tanggal : 19 SEPTEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber : LN 1997/68; TLN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN 2005 2025

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN 2005 2025 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

'DPSDN'HVHQWUDOLVDVL GDQ2WRQRPL'DHUDK $WDV.LQHUMD3HOD\DQDQ 3XEOLN.DVXV.RWD%DQGDU/DPSXQJ 3URSLQVL/DPSXQJ

'DPSDN'HVHQWUDOLVDVL GDQ2WRQRPL'DHUDK $WDV.LQHUMD3HOD\DQDQ 3XEOLN.DVXV.RWD%DQGDU/DPSXQJ 3URSLQVL/DPSXQJ /DSRUDQ/DSDQJDQ 'DPSDN'HVHQWUDOLVDVL GDQ2WRQRPL'DHUDK $WDV.LQHUMD3HOD\DQDQ 3XEOLN.DVXV.RWD%DQGDU/DPSXQJ 3URSLQVL/DPSXQJ Laporan dari Lembaga Penelitian SMERU, dengan dukungan dari AusAID dan Ford Foundation.

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pedoman

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 41 Undang-Undang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan

Lebih terperinci

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO 1. Kondisi Geografi Secara geografis Kabupaten Wonosobo terletak antara 7. 11 dan 7. 36 Lintang Selatan (LS), 109. 43 dan 110. 04 Bujur Timur (BT).

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (PROPENAS) TAHUN

PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (PROPENAS) TAHUN Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 25 TAHUN 2000 (25/2000) Tanggal: 20 NOVEMBER 2000 (JAKARTA) Sumber: LN 2000/206 Tentang: 2000-2004 PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (PROPENAS)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JALAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JALAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JALAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa jalan sebagai salah satu prasarana

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PEMERINTAHAN ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PEMERINTAHAN ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PEMERINTAHAN ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a ) bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat dan memperoleh

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa informasi merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Batang Hari Tahun 2013 i H.A.FATTAH,SH BUPATI BATANG HARI ii SINWAN,SH WAKIL BUPATI BATANG HARI iii Drs. H. ALI REDO SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BATANG HARI iv Kata Pengantar Tahun 2013 merupakan tahun ke tiga dari rangkaian

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.207, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Hak Guna Air. Hak Guna Pakai. Hak Guna Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5578) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci