STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU
|
|
- Agus Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pekerjaan Jasa Konsultansi STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU Pada bagian ini akan dijelaskan analisis mengenai analisis strategi pengembangan kawasan industri tembakau dan penentuan lokasi kawasan industri tembakau. Analisis strategi pengembangan kawasan industri tembakau didasarkan pada analisis SWOT, sedangkan analisis penentuan lokasi kawasan industri didasarkan pada sejumlah kriteria. 5.1 Analisis Strategi Pengembangan Analisis strategi pengembangan dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor internal, serta peluang, dan tantangan yang merupakan faktor eksternal. Kekuatan (S) S1: Proses penanaman dan pengolahan tembakau relatif mudah dilakukan dan tidak memerlukan infrastruktur yang sifatnya kompleks. S: Saat ini usaha perkebunan dan pengolahan tembakau di Kabupaten Bandung sudah berkembang walaupun masih tradisional. Kelemahan (W) W1: Proses produksi masih bersifat tradisional, sehingga hasil produk olahan belum memenuhi standar yang diharapkan oleh industri W: Infrastruktur penunjang masih sangat buruk, terutama fasilitas pergudangan, transportasi, dan perkreditan W3: Kelembagaan petani dan pengolah tembakau masih belum memadai. LAPORAN AKHIR V - 1
2 W4: Proses pemasaran masih dilakukan secara individual dan cenderung pengumpul yang mendatangi petani. Kesempatan (O) O1: Pasar untuk industri pengolahan tembakau masih terbuka luas. O:Saat ini Provinsi Jawa Barat masih mengimpor tembakau dari daerah lain Ancaman (T) T1: Meningkatnya kesadaran masyarakat nasional dan dunia terhadap bahaya merokok Berdasarkan identifikasi terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang disebutkan, dirumuskanlah strategi pengembangan kawasan industri tembakau, terutama terkait dengan pengembangan kelembagaan. Strategi Pengembangan Industri Tembakau S1, S, O1, O: Pengembangan kawasan industri tembakau di Kabupaten Bandung W1 O1 O: 1) Pelatihan bagi petani dan pengolah tembakau, ) Sosialisasi standarisasi pengolahan tembakau agar sesuai dengan kriteria industri. W1, O1 O: Pengembangan infrastruktur pergudangan, transportasi, dan perkreditan (koperasi) W3, O1 O: Pengembangan kelembagaan petani dan pengolah tembakau W4, O1 O: Pengembangan kawasan industri tembakau terintegrasi LAPORAN AKHIR V -
3 S1,S, T1: Diversifikasi produk olahan tembakau (tidak hanya rokok), melakukan penelitian untuk mendapatkan rokok dengan kadar nikotin rendah Berdasarkan rumusan-rumusan diatas dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan pengembangan industri tembakau, sebagai berikut: 1. Sosialisasi standarisasi pengolahan tembakau sesuai dengan kriteria industri dan pelatihan bagi petani dan pengolah tembakau untuk memenuhi standar yang diharapkan. Pengembangan kelembagaan petani dan pengolah tembakau dalam bentuk asosiasi-asosiasi 3. Diversifikasi produk olahan tembakau dan rokok dengan nilai nikotin rendah 4. Pengembangan infrastruktur pergudangan, transportasi, dan perkreditan 5. Pengembangan kawasan inustri tembakau terintegrasi Matriks SWOT dari analisis dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut ini. Matriks SWOT Kekuatan (Strength) S1: Proses penanaman dan pengolahan tembakau relatif mudah dilakukan dan tidak memerlukan infrastruktur yang sifatnya kompleks. S: Saat ini usaha perkebunan dan pengolahan tembakau di Kabupaten Bandung sudah berkembang walaupun masih tradisional. Kelemahan (Weakness) W1: Proses produksi masih bersifat tradisional, sehingga hasil produk olahan belum memenuhi standar yang diharapkan oleh industri W: Infrastruktur penunjang masih sangat buruk, terutama fasilitas pergudangan, transportasi, dan perkreditan W3: Kelembagaan petani dan pengolah tembakau masih belum memadai W4: Proses pemasaran masih dilakukan secara individual dan cenderung pengumpul yang mendatangi petani. Kesempatan (Opportunity) S-O Strategy W-O Strategy O1: Pasar untuk industri S1, S, O1, O: W1 O1 O: 1) Pelatihan bagi pengolahan tembakau masih Pengembangan kawasan petani dan pengolah tembakau, terbuka luas. industri tembakau di Kabupaten ) Sosialisasi standarisasi O:Saat ini Provinsi Jawa Barat Bandung pengolahan tembakau agar LAPORAN AKHIR V - 3
4 masih mengimpor tembakau dari daerah lain sesuai dengan kriteria industri. W1, O1 O: Pengembangan infrastruktur pergudangan, transportasi, dan perkreditan (koperasi) W3, O1 O: Pengembangan kelembagaan petani dan pengolah tembakau W4, O1 O: Pengembangan kawasan industri tembakau terintegrasi Ancaman (Threat) S-T Strategy W-T Strategy T1: Meningkatnya kesadaran masyarakat nasional dan dunia S1,S, T1: Diversifikasi produk olahan tembakau (tidak hanya terhadap bahaya merokok rokok), melakukan penelitian untuk mendapatkan rokok dengan kadar nikotin rendah Gambar 5.1 Matriks SWOT Strategi Pengembangan Kawasan Industri Tembakau di Kabupaten Bandung 5. Analisis Lokasi Kawasan Industri Tembakau 5..1 Pengembangan Kriteria Dan Skor Industri Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang Kesesuaian dengan rencana tata ruang diukur dari adanya alokasi kawasan industri dalam RTRW Kabupaten Bandung Apabila di suatu kecamatan terdapat alokasi lahan untuk lokasi industri, maka kecamatan tersebut dinyatakan sesuai untuk lokasi industri dalam konteks kesesuaian dengan rencana tata ruang. Kesesuaian untuk lokasi industri juga dinilai dari keberadaan industri yang sudah ada. Apabila pada lokasi yang sesuai dengan RTRW, maka lokasi tersebut mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Sistem skor untuk penilaian kesesuaian dengan rencana tata ruang ditunjukkan pada Tabel 5.1 berikut. LAPORAN AKHIR V - 4
5 Tabel 5.1. Sistem skor untuk penilaian kesesuaian dengan rencana tata ruang Kesesuaian dengan Skor Rencana Tata Ruang Tidak direncanakan dalam 0 RTRW Direncanakan dalam RTRW 1 Direncanakan dalam RTRW dan sudah terdapat lokasi industri Skor untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Bandung untuk kriteria kesesuaian dengan rencana tata ruang ditunjukkan pada Tabel 5., Gambar 5. dan Gambar 5.3. Tabel 5.. Rekapitulasi Sistem Skor untuk Penilaian Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang No Kecamatan Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang Skor 1 Ciwidey RTRW Rancabali RTRW Pasirjambu RTRW Cimaung RTRW Pangalengan RTRW Kertasari RTRW Pacet RTRW I B U N RTRW Paseh RTRW Cikancung sudah terdapat lokasi industry 11 Cicalengka 1 Nagreg RTRW Rancaekek 14 Majalaya 15 Solokan Jeruk 16 Ciparay RTRW LAPORAN AKHIR V - 5
6 No Kecamatan Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang Skor 17 Bale Endah 18 Arjasari 19 Banjaran 0 Cangkuang RTRW Pameungpeuk Katapang 3 Soreang RTRW Margaasih 5 Margahayu 6 Dayeuhkolot 7 Bojongsoang 8 Cileunyi 9 Cilengkrang Tidak direncanakan untuk kawasan industri 0 30 Cimenyan Tidak direncanakan untuk kawasan industri 0 31 Kutawaringin RTRW Keterangan: 0: tidak direncanakan dalam RTRW, 1: Direncanakan dalam RTRW, : Durencanakan dalam RTRW dan Gambar 5. Skoring Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang LAPORAN AKHIR V - 6
7 Gambar 5.3 Peta Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang LAPORAN AKHIR V - 7
8 5..1. Bahan Baku Industri Kriteria lokasi kawasan industri terkait dengan ketersediaan bahan baku dijelaskan oleh luasan lahan perkebunan tembakau yang sudah ada pada saat ini di Kabupaten Bandung. Makin luas lahan di suatu kecamatan, kawasan tersebut makin berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri. Luas lahan perkebunan tembakau di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bandung berkisar antara 1 ha di Kecamatan Rancabali hingga 11 ha di Kecamatan Ciparay. Berdasarkan kondisi luas lahan perkebunan tembakau di Kabupaten Bandung dikembangkan sistem skor sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Sistem Skor untuk Penilaian Bahan Baku Tembakau Luas Lahan Perkebunan (Ha) Skor Skor untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Bandung untuk kriteria bahan baku tembakau ditunjukkan pada Tabel 5.4, Gambar 5.4 dan Gambar 5.5. Tabel 5.4. Rekapitulasi Sistem Skor Untuk Penilaian Luas Lahan Perkebunan Tembakau No Kecamatan Luas Lahan Perkebunan (Ha) Skor 1 CIWIDEY 0 1 RANCABALI PASIRJAMBU CIMAUNG PANGALENGAN KERTASARI PACET LAPORAN AKHIR V - 8
9 No Kecamatan Luas Lahan Perkebunan (Ha) Skor 8 I B U N PASEH CIKANCUNG CICALENGKA NAGREG RANCAEKEK MAJALAYA SOLOKAN JERUK CIPARAY BALE ENDAH ARJASARI BANJARAN CANGKUANG PAMEUNGPEUK 0 0 KATAPANG SOREANG MARGAASIH MARGAHAYU DAYEUHKOLOT BOJONGSOANG CILEUNYI CILENGKRANG 6, CIMENYAN KUTAWARINGIN 19 1 Keterangan: 0: luas lahan perkebunan tembakau 0 ha, 1: luas lahan perkebunan tembakau 1-78 ha, : luas lahan perkebunan tembakau ha, 3: luas lahan perkebunan tembakau ha. Gambar 5.4 Skoring Penilaian Bahan Baku Tembakau LAPORAN AKHIR V - 9
10 Gambar 5.5. Peta Penilaian Lokasi Bahan Baku LAPORAN AKHIR V - 10
11 Lokasi Pasar Lokasi pasar industri hasil tembakau disamping dilakukan untuk pasar lokal juga diekspor ke wilayah lain, terutama ke Tasikmalaya, Garut, dan Jawa Tengah. Pengembangan sistem skor yang dilakukan adalah sebagai berikut: kecamatan-kecamatan yang terletak di bagian timur Kabupaten Bandung mendapat prioritas untuk dipilih sebagai lokasi industri karena berdekatan dengan lokasi pasar eksisting. Sistem skor untuk lokasi pasar dijelaskan pada Tabel 5.5 berikut. Tabel 5.5. Sistem Skor untuk Penilaian Lokasi Pasar Lokasi Kecamatan Selain bagian Timur Kabupaten Bandung Bagian Timur Kabupaten Bandung Skor 0 1 Rekapitulasi hasil penilaian untuk kriteria lokasi pasar pada kecamatankecamatan di Kabupaten Bandung ditunjukkan pada Tabel 5.6. Gambar 5.6. dan Gambar 5.7. Tabel 5.6. Rekapitulasi Sistem Skor untuk Penilaian Lokasi Pasar No Kecamatan Lokasi Skor 1 CIWIDEY Tidak di timur 0 RANCABALI Tidak di timur 0 3 PASIRJAMBU Tidak di timur 0 4 CIMAUNG Tidak di timur 0 5 PANGALENGAN Tidak di timur 0 6 KERTASARI Timur 1 7 PACET Timur 1 8 I B U N Timur 1 9 PASEH Timur 1 10 CIKANCUNG Tidak di timur 0 11 CICALENGKA Timur 1 LAPORAN AKHIR V - 11
12 No Kecamatan Lokasi Skor 1 NAGREG Timur 1 13 RANCAEKEK Tidak di timur 0 14 MAJALAYA Tidak di timur 0 15 SOLOKAN JERUK Tidak di timur 0 16 CIPARAY Tidak di timur 0 17 BALE ENDAH Tidak di timur 0 18 ARJASARI Tidak di timur 0 19 BANJARAN Tidak di timur 0 0 CANGKUANG Tidak di timur 0 1 PAMEUNGPEUK Tidak di timur 0 KATAPANG Tidak di timur 0 3 SOREANG Tidak di timur 0 4 MARGAASIH Tidak di timur 0 5 MARGAHAYU Tidak di timur 0 6 DAYEUHKOLOT Tidak di timur 0 7 BOJONGSOANG Tidak di timur 0 8 CILEUNYI Tidak di timur 0 9 CILENGKRANG Tidak di timur 0 30 CIMENYAN Tidak di timur 0 31 KUTAWARINGIN Tidak di timur 0 Keterangan: 0: lokasi selain di timur Kabupaten Bandung, 1: lokasi di timur Kabupaten Bandung Gambar 5.6 Skoring Untuk Penilaian Lokasi Pasar LAPORAN AKHIR V - 1
13 Gambar 5.7 Peta Penilaian untuk Lokasi Pasar LAPORAN AKHIR V - 13
14 Infrastruktur Pendukung Infrastruktur pendukung yang dimaksudkan disini adalah infrastruktur jaringan jalan. Dalam konteks pengembangan kawasan industri jaringan jalan yang diperlukan adalah jaringan jalan bebas hambatan. Kesesuaian untuk lokasi industri untuk kriteria infrastruktur pendukung dinilai dari kedekatan kecamatan dengan jalan tol. Kecamatan-kecamatan yang dilewati atau berbatasan langsung dengan jalan tol mendapat prioritas yang lebih tinggi untuk dipilih sebagai lokasi kawasan industri. Sistem skor untuk kriteria ketersediaan infrastruktur pendukung dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Sistem skor untuk penilaian infrastruktur pendukung Infrastruktur Pendukung Skor Tidak dilalui jalan tol 0 Dilalui jalan tol 1 Kecamatan-kecamatan yang dilalui oleh jalan tol adalah Kecamatan Margaasih, Margahayu, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Cileunyi, Rancaekek, Cicalengka, dan Nagreg. Skor untuk masing-masing kecamatan untuk kriteria infrastruktur pendukung ditunjukkan pada Tabel 5.8, Gambar 5.8, dan Gambar 5.9. Tabel 5.8. Rekapitulasi Sistem skor untuk penilaian infrastruktur pendukung No Kecamatan Dilalui/Tidak Dilalui Skor 1 Ciwidey Tidak Dilalui 0 Rancabali Tidak Dilalui 0 3 Pasirjambu Tidak Dilalui 0 4 Cimaung Tidak Dilalui 0 5 Pangalengan Tidak Dilalui 0 6 Kertasari Tidak Dilalui 0 7 Pacet Tidak Dilalui 0 8 I B U N Tidak Dilalui 0 LAPORAN AKHIR V - 14
15 No Kecamatan Dilalui/Tidak Dilalui Skor 9 Paseh Tidak Dilalui 0 10 Cikancung Tidak Dilalui 0 11 Cicalengka Dilalui 1 1 Nagreg Dilalui 1 13 Rancaekek Dilalui 1 14 Majalaya Tidak Dilalui 0 15 Solokan Jeruk Tidak Dilalui 0 16 Ciparay Tidak Dilalui 0 17 Bale Endah Tidak Dilalui 0 18 Arjasari Tidak Dilalui 0 19 Banjaran Tidak Dilalui 0 0 Cangkuang Tidak Dilalui 0 1 Pameungpeuk Tidak Dilalui 0 Katapang Tidak Dilalui 0 3 Soreang Tidak Dilalui 0 4 Margaasih Dilalui 1 5 Margahayu Dilalui 1 6 Dayeuhkolot Dilalui 1 7 Bojongsoang Dilalui 1 8 Cileunyi Dilalui 1 9 Cilengkrang Tidak Dilalui 0 30 Cimenyan Tidak Dilalui 0 31 Kutawaringin Tidak Dilalui 0 Keterangan: 0: Tidak dilalui jalan tol, 1: dilalui jalan tol Gambar 5.8 Skoring untuk penilaian infrastruktur pendukung LAPORAN AKHIR V - 15
16 Gambar 5.9 Peta Penilaian untuk Infrastruktur Pendukung LAPORAN AKHIR V - 16
17 5.1. Analisis Overlay Untuk menilai lokasi yang paling sesuai untuk pengembangan kawasan industri tembakau di Kabupaten Bandung dilakukan penilaian komposit untuk masing-masing kecamatan berdaasrkan kriteria dan skor yang telah dikembangkan, dengan mengasumsikan bahwa bobot skor untuk masing-masing kriteria adalah sama. Hasil penilaian komposit tersebut ditunjukkan pada Tabel 5.9, Gambar 5.10, dan Gambar 5.11 berikut. No Kecamatan Tabel 5.9. Rekapitulasi Analisis Overlay Kesesuaian Dengan RTRW Lokasi Bahan Baku Lokasi Pasar Infrastruktur Pendukung 1 Ciwidey Rancabali Pasirjambu Cimaung Pangalengan Kertasari Pacet I B U N Paseh Cikancung Cicalengka Nagreg Rancaekek Majalaya Solokan Jeruk Ciparay Bale Endah Arjasari Banjaran Cangkuang Pameungpeuk Katapang Soreang Margaasih Total Skor LAPORAN AKHIR V - 17
18 No Kecamatan Kesesuaian Dengan RTRW Lokasi Bahan Baku Lokasi Pasar Infrastruktur Pendukung 5 Margahayu Dayeuhkolot Bojongsoang Cileunyi Cilengkrang Cimenyan Kutawaringin Total Skor Gambar 5.10 Skoring Hasil Analisis Overlay Dari tabel di atas terlihat bahwa total skor berkisar antara 0 hingga 6. Hanya ada satu kecamatan yang mendapatkan skor 6, yaitu Kecamatan Cicalengka, yang menunjukkan bahwa kecamatan ini merupakan kecamatan yang paling tepat untuk dikembangkan sebagai lokasi kawasan industri. Kecamatan yang mendapatkan skor tertinggi berikutnya (Skor 5) adalah Kecamatan Nagreg, dan yang mendapatkan skor 4 adalah Kecamatan Pacet, Ibun, Paseh, Cikancung, Ciparay, dan Cileunyi. LAPORAN AKHIR V - 18
19 Gambar Peta Lokasi Pengembangan Kawasan Industri Tembakau LAPORAN AKHIR V - 19
20 LAPORAN AKHIR V - 16
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG sebagai Dokumen ROADMAP KECAMATAN, dimana, berdasarkan (1) luas, (2) jumlah desa dan (3) jumlah penduduk. LANDASAN PENYUSUNAN ROADMAP Pasal 223 Desa/kelurahan.
Lebih terperinci10 poin arah pengembangan tembakau dan industri hasil tembakau yang direncanakan sebagai berikut :
Sebagaimana arah RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015 dan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2012, Kabupaten Bandung berupaya melakukan akselerasi pembangunan daerah yang akan difokuskan untuk mencapai peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan
Lebih terperinciUU No.23 Tahun Indikator. 6 Dimensi 28 Aspek. Pelimpahan Kewenangan
UU No.23 Tahun 2014 3 Indikator - Jumlah Penduduk - Luas Wilayah - Jumlah Desa/Kelurahan Klasifikasi : Tipe A (beban besar) Tipe B (beban kecil) 6 Dimensi 28 Aspek (Kreasi Tim: Pemetaan Pembanguna) Intervensi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
Lebih terperinciJumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun
Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16
Lebih terperinciMETODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN
163 METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN A.1 METODE ANALSISIS STURGESS Dalam mencari rangking untuk faktor penduduk penulis terlebih dahulu menentukan kelas wilayah yang dan melakukan
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki matapencaharian dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan sektor yang
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERWUJUDAN VISI...SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN... DALAM SIKLUS PERENCANAAN TAHUNAN UU 25/2004; PP 8/2008 & PMDN 54/2010 Penetapan
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT
TINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT Pada bagian ini akan dibahas mengenai kebijakan yang terkait dengan pengembangan industri tembakau, yang terdiri dari : 1) Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA
PETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA 1. Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap; 2. Formulir yang sudah dilengkapi dapat langsung dikirimkan ke koordinator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional
Lebih terperinciVISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG
VISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG 2011-2015 TUJUAN Menumbuhkembangkan sistem manajemen terpadu antar komoditas pertanian dan wilayah sentra produksi Menciptakan sistem produksi
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang :
Lebih terperinciDinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan PROGRAM DAN KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana arah RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015 dan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2012, Kabupaten Bandung berupaya melakukan akselerasi pembangunan daerah yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek penelitian Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan asumsi bahwa Pemerintah Kabupaten telah melaksanakan kebijakan pendelegasian wewenang Bupati
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM
BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Letak Geografis Letak Geografis Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung terletak pada koordinat 107 0 14 107 0 56 bujur timur dan 6 0 49 7 0 18 lintang selatan. Kecamatan Pasirjambu
Lebih terperinciANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU
Analisis Luas Garapan Petani di DAS Citarum Hulu May 15, 2011 1. Pendahuluan ANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU Oleh: D.K. Kalsim 1 dan M. Farid Rahman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan baru
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis, antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan
Lebih terperinciDAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN Besaran Satuan Kecamatan Desa
DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN 2015 Kode Rekening Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1 14 01 15 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 1 14 01 15 02 Pendidikan
Lebih terperinciUsulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung
Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung Dinas Tenaga Kerja NO PELATIHAN LOKASI KECAMATAN DESA volume (org) Pagu 1 2 3 4 5 6 1 LAS LISTRIK ARJASARI KECAMATAN
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 141.553 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 41 Perusahaan Jumlah perusahaan tidak
Lebih terperinciH. DADANG M. NASER., SH., S.Ip BUPATI BANDUNG
Kota Cimahi Kota Bandung Margaasih Cileunyi Kab.Sumedang Dayeuhkolot Margahayu Bojongsoang Rancaekek Kutawaringin Cicalengka Katapang Solokanjeruk Kab. Bandung Barat Baleendah Ciparay Cikancung Nagreg
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa karena tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan sumber daya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Simpulan
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Tingginya peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas perekonomian di Kota Bandung mengakibatkan lahan di wilayah tersebut kian terbatas. Keterbatasan lahan di Kota Bandung mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki faktor geografis yang baik untuk membudidayakan tanaman
Lebih terperinciSURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011
SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 ISBN : 979 486 6199 Nomor Publikasi : 3204.1136 Nomor Katalog : 4716.3204 Ukuran Buku Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : 172 + ix Naskah Gambar kulit
Lebih terperinciGINI RASIO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2008
GINI RASIO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2008 Nomor Publikasi : 3204 0810 Nomor Katalog : 4716 3204 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 18,21 cm x 25,7 cm : 50 + vi Naskah Gambar kulit dan seting Diterbitkan : Seksi
Lebih terperinciData Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung
Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Bandung Data Sosial
Lebih terperinciKatalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG
Katalog BPS: 4716.3204 SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anisa Lestari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk dapat bersaing di era globalisasi saat ini dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dimana bahwa perkembangan dan kemajuan suatu Negara
Lebih terperinciPERUBAHAN PENYESUAIAN PANJAR BIAYA PERKARA PERDATA PADA KAMI, KETUA PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG
PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG =================== SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG ------------------------------------------------------------------------------- Nomor : W11.U-6/1687/HT.04.10/IX/2014
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung
1 Pengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung Dimas Darmawansyah dan Sardjito Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI
BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 SAMPAI TAHUN 2036 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK
SELAMAT PAGI Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Relational dan Longitudinal,
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012
Urusan Pemerintah: 1. 13. Urusan Wajib Sosial Organisasi : 1. 13. 01. Dinas Sosial Program Kode Kegiatan DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran
Lebih terperinciLampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001)
LAMPIRAN Lampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001) SOSIAL TEMA SUBTEMA INDIKATOR Persen penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan Kemiskinan Indeks gini dari ketidaksamaan
Lebih terperinciRencana Umum Pengadaan
Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Satuan Kerja : DINAS PERMAHAN, PENATAAN RANG DAN KEBERSIHAN Tahun Anggaran : 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Penyusunan Kebijakan Manajemen Pengelolaan
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016-2036 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab /2015
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG PEMBERIAN SANKSI KEPADA PASANGAN CALON, PETUGAS KAMPANYE
Lebih terperinci3.1. BATASAN ADMINSTRASI KABUPATEN BANDUNG
BAB 3 GAMBARAN UMUM 3.1. BATASAN ADMINSTRASI KABUPATEN BANDUNG Secara geografis, Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa barat. Tofografi sebagian besar di wilayah
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Anggaran : 203 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 5 Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono, (2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono, (2008 :2), cara ilmiah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi
TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta awal masa reproduksi. Kejadian yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN TEH DI KABUPATEN BANDUNG
Preview-3 TUGAS AKHIR (RP09-1333) PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN TEH DI KABUPATEN BANDUNG Dimas Darmawansyah NRP 3609 100 023 Dosen Pembimbing: Ir. Sardjito, MT. Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran pemerintah yang cukup karena oil boom untuk membiayai berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara berkembang seperti negara Indonesia sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian. Banyaknya tenaga kerja yang
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N DINKES KAB BDG DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
LAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N 2 0 1 6 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan karunia- Nya, Laporan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016-2036 I. UMUM Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun
Lebih terperinciDISKRIPSI PROGRAM UTAMA A-1 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT PERMUKIMAN (AIR LIMBAH)
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA A-1 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT PERMUKIMAN (AIR LIMBAH) I. Latar Belakang Rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung sebesar 1,6% akan menciptakan kebutuhan permukiman yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2007 SAMPAI TAHUN 2027
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2007 SAMPAI TAHUN 2027 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG; Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan, karakteristik lahan dan kaidah konservasi akan mengakibatkan masalah yang serius seperti
Lebih terperinci5.1. PELUANG PENYEDIAAN BAHAN BAKU DAN BAHAN PENDUKUNGAN INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDUSTRI KREATIF DI KABUPATEN BANDUNG
BAB 5 ANALISIS EKONOMI KREATIF 5.1. PELUANG PENYEDIAAN BAHAN BAKU DAN BAHAN PENDUKUNGAN INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDUSTRI KREATIF DI KABUPATEN BANDUNG 5.1.1. Potensi Industri Pengolahan Berkembangnya
Lebih terperinciRencana Pola Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Industri Tembakau di Kabupaten Bandung
Rencana Pola Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Industri Tembakau di Kabupaten Bandung Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai rencana pola pengembangan dan pengelolaan kawasan industri tembakau di
Lebih terperinciA. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 D. Pengertian Umum... 3
15 16 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 D. Pengertian Umum... 3 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BANDUNG... 10 A. Geografis... 10 B. Demografis...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat manusia. Pengertian lahan dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998), yaitu : Lahan merupakan
Lebih terperinciGLOSSARY. 1. Daerah adalah Kabupaten Bandung. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
Kata Pengantar Buku ini merupakan bagian dari lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007 Sampai Tahun 2027. Buku
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANDUNG
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 7 TANGGAL : 20 Juni 2011 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENYUSUNAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH (KAWASAN AGROPOLITAN CIWIDEY)
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH (KAWASAN AGROPOLITAN CIWIDEY) PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PERENCANAAN DAERAH 2007 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... SAMBUTAN BUPATI BANDUNG...
Lebih terperinciKAJIAN PENYUSUNAN DATA BASE PENATAAN KECAMATAN DI KABUPATEN BANDUNG
KAJIAN PENYUSUNAN DATA BASE PENATAAN KECAMATAN DI KABUPATEN BANDUNG Agustinus Widanarto Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Bandung email: a_widanarto@yahoo.com
Lebih terperinciKAJIAN KERENTANAN, RISIKO, DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM PADA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN BANDUNG
KAJIAN KERENTANAN, RISIKO, DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM PADA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN BANDUNG Oleh : Ruminta Fakultas Pertanian UNPAD 1. PENDAHULUAN Pemanasan global selama abad terakhir telah mengakibatkan
Lebih terperinciAnalysis Calculation of Optimum Hand Tractor Needs In Regency Bandung. Dwi Rustan Kendarto 1)
ANALISIS PERHITUNGAN KEBUTUHAN OPTIMUM TRAKTOR RODA DUA DI KABUPATEN BANDUNG Analysis Calculation of Optimum Hand Tractor Needs In Regency Bandung Dwi Rustan Kendarto 1) 1) Staf Dosen Teknik Pertanian
Lebih terperinciDedi Sukarno 1 ABSTRAK
Infrastruktur dan Teknologi Pada Kecamatan-Kecamatan di Kabupaten Bandung Dalam Mendukung Pelaksanaan Dedi Sukarno 1 ABSTRAK Organisasi kecamatan di Kabupaten Bandung sebagai garda terdepan dalam melakukan
Lebih terperinciLAMPIRAN A DATA UMKM KABUPATEN BANDUNG
LAMPIRAN A DATA UMKM KABUPATEN BANDUNG DAFTAR INDUSTRI KECIL BIDANG AGRO KABUPATEN BANDUNG Kecamatan Jenis Nilai Investasi (Rp. Juta) Tenaga Kerja Pemasaran Pria Wanita Jumlah Ekspor Lokal Cileunyi Kerajinan
Lebih terperinciAnalisis penurunan produksi tanaman padi akibat perubahan iklim di Kabupaten Bandung Jawa Barat
Jurnal Kultivasi Vol. 15(1) Maret 2016 37 Ruminta Analisis penurunan produksi tanaman padi akibat perubahan iklim di Kabupaten Bandung Jawa Barat Analysis of decreasing production of paddy due to climate
Lebih terperinciPANWASLU KABUPATEN BANDUNG KELOMPOK KERJA PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN
PANWASLU KABUPATEN BANDUNG KELOMPOK KERJA PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN Alamat: Jln. Ciloa Rt. 02/10 Ds. Pamekaran Kec. Soreang Kab. Bandung 40911, Telp. 082215866099 PENGUMUMAN HASIL PENELITIAN BERKAS
Lebih terperinciBAB III KAJIAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB III KAJIAN UMUM WILAYAH STUDI Pembahasan materi pada bab ini adalah mengenai analisis kebutuhan parkir pemadu moda di Stasiun Cicalengka, dimana sub bab pembahasan dalam melakukan kajian terbagi menjadi
Lebih terperinciDAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN, KEPUTUSAN/KEBIJAKAN YANG TELAH DISAHKAN
DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN, KEPUTUSAN/KEBIJAKAN YANG TELAH DISAHKAN I. Peraturan Daerah 1. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun. 2. Peraturan Daerah Nomor
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. LKIP Kabupaten Bandung 2016
KATA PENGANTAR P uji dan Syukur kami panjatkan ke-khadirat Allah SWT, karena atas Ridho dan perkenan-nya kami dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Bandung
Lebih terperinciBAB III PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN (Belajar dari Pengalaman) A. Kabupaten Bandung dalam Catatan Sejarah
Master Plan Pendidikan ikan Kabupaten Bandung 2008- BAB III PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2003-2006 (Belajar dari Pengalaman) A. Kabupaten Bandung dalam Catatan Sejarah Sejarah mencatat bahwa Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Bandung 4.1.1. Keadaan Goegrafis Wilayah Kabupaten Bandung secara geografis terletak pada koordinat 107 0 22-108 0 5 Bujur Timur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global yang merupakan suatu kesepakatan
Lebih terperinciRENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF TAHUN 2012
RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF TAHUN 2012 4.1. Rencana Program dan Kegiatan Dalam rangka perencanaan program dan kegiatan diperlukan elemen
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Geografis Kabupaten Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat, dengan ibu kota Soreang. Secara geografis, Kabupaten Bandung berada pada 6 41 7 19 Lintang
Lebih terperinciSumber : Pusdatin dan BPS diolah, *) angka sementara.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat diperlukan bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat Indonesia. Potensi pertanian di Indonesia tersebar secara merata di seluruh
Lebih terperinciPROGRAM KEGIATAN FISIK DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BANDUNG KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017
PROGRAM KEGIATAN FISIK DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BANDUNG KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 201 NO PAKET PAKET KEGIATAN LOKASI KECAMATAN PENYEDIA JASA NOMOR / TANGGAL KONTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam meliputi sumber daya lahan, hutan, air, dan mineral.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya alam meliputi sumber daya lahan, hutan, air, dan mineral. Sumber daya alam ini mempunyai peranan penting dalam kelangsungan hidup manusia sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, setiap warga negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakatnya tanpa memandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya yang kontinyu kearah pencapaian dan peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan kemajuan dan tuntutan zaman adalah sesuatu yang urgen, karena pendidikan
Lebih terperinciBab III. Capaian Pembangunan Manusia
Bab III. Capaian Pembangunan Manusia Pembangunan suatu wilayah secara kasat mata lebih mudah dilihat dari pertumbuhan fisik atau perekonomiannya. Sehingga sering pembangunan fisik atau ekonomi dijadikan
Lebih terperinci(Implementation of the Policy on the Protection of Sustainable Agricultural Land in Handling Agricultural Land Convertion) ABSTRAK ABSTRACT
Agric. Sci. J. Vol. I (4) : 122-132 (2014) Implementasi Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Dalam Mengatasi Alih Fungsi Lahan (Studi di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat) (Implementation
Lebih terperinciLaporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 201
Laporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 201 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan karunia- Nya, Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun
Lebih terperinciKecamatan DayeuhkolotDalam Angka 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Kecamatan Dayeuhkolot Dalam Angka 2015 No.Publikasi BPS Katalog BPS UkuranBuku Di Susun Oleh Diterbitkanoleh : 3204.1526 :
Lebih terperinciKAJIAN PENYUSUNAN DATA BASE PENATAAN DAERAH DI KABUPATEN BANDUNG
LAPORAN PENELITIAN KAJIAN PENYUSUNAN DATA BASE PENATAAN DAERAH DI KABUPATEN BANDUNG Oleh: Dr. A. Widanarto., Drs. M.Si UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
Lebih terperinciKETERSEDIAAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAPI PERAH DI KABUPATEN BANDUNG HENDRA NUGRAHA
KETERSEDIAAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAPI PERAH DI KABUPATEN BANDUNG HENDRA NUGRAHA DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciRUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KABUPATEN BANDUNG. Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Kebutuhan
SKPD : Dinas Perumahan, Penataan Ruang, Kebersihan Kode Lokasi Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Kebutuhan Target Capaian Kinerja Dana/Pagu Indikatif Sumber Dana Prakiraan Maju Rencana Target Kebutuhan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini secara garis besar membahas tinjauan mengenai gambaran wilayah studi yaitu Kota Soreang. Gambaran umum Kota Soreang dibagi dua bagian utama yaitu tinjauan eksternal
Lebih terperinciNo No Kecamatan Urut Nama Lembaga Nama Penyelenggara Alamat
DAFTAR TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 No No Kecamatan Urut Nama Lembaga Nama Penyelenggara Alamat 1 2 3 4 5 6 TBM Rumah Baca 1 Arjasari 1 Katumbiri Susilawati, S.Pd Kampung
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Aspek Geografis dan Demografi Kabupaten Bandung
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Bandung 3.1.1.1 Aspek Geografis dan Demografi Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung, yang beribukota di Kecamatan Soreang,
Lebih terperinciREKAPITULASI KARTU INVENTARIS BARANG (KIB) C GEDUNG DAN BANGUNAN
Provinsi Kab./Kota Bidang Unit Organisasi Sub Unit Organisasi : JAWA BARAT : PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG : Bidang Kimpraswil/PU : DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN : DINAS PERUMAHAN, PENATAAN
Lebih terperinciUrusan Pangan. Urusan Kelautan Perikanan
Urusan Pangan Urusan Kelautan Perikanan PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PANGAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2017 Jl. Raya Soreang Km 17 Soreang 40911 Telp./Fax. (022) 5891695 E-Mail : dispakan@bandungkab.go.id
Lebih terperinciKATA PENGANTAR LAPORAN AKHIR
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan bahwa dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau di Kabupaten Bandung tahun anggaran 2012 berdasarkan kontrak
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI KOPI DI KELOMPOK TANI HUTAN GIRI SENANG DESA GIRI MEKAR KABUPATEN BANDUNG. Oleh : 2 Elly Rasmikayati, 3 Bobby Rachmat Saefudin
ANALISIS USAHATANI KOPI DI KELOMPOK TANI HUTAN GIRI SENANG DESA GIRI MEKAR KABUPATEN BANDUNG 1 Nur Halimah Amir, Oleh : 2 Elly Rasmikayati, 3 Bobby Rachmat Saefudin 1 Mahasiswa Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciTABEL INDIKASI PROGRAM UTAMA RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG
A. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG 1 Perwujudan Pusat Kegiatan a. Pengembangan dan Penataan PKL Soreang Kutawaringin - Katapang LAMPIRAN VI : TABEL INDIKASI PROGRAM UTAMA RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996
Lebih terperinciREKAPITULASI KARTU INVENTARIS BARANG (KIB) A TANAH
Provinsi Kab./Kota Bidang Unit Organisasi Sub Unit Organisasi U P B : JAWA BARAT : PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG : Bidang Kimpraswil/PU : DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN : DINAS PERUMAHAN,
Lebih terperinci