QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT"

Transkripsi

1 QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK PENINGKATAN KINERJA KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL MAKANAN KHAS TRADISIONAL DANGKE DI KABUPATEN ENREKANG SULAWESI SELATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) TO INCREASE SMALL INDUSTRIAL PRODUCT QUALITY PERFORMANCE OF DANGKE TRADITIONAL SPECIAL FOOD AT ENREKANG REGENCY SOUTH SULAWESI Oleh: Muh. Ridwan Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. Makasar Telp. () 8768; Fax. () 877; HP 86 (Diterima: Juli 6, disetujui: Desember 6) ABSTRACT This research aimed at analyzing customer, product engineering competitive assessment, and operational strategy for increasing small industrial product quality performance of dangke traditional special food on the fulfillment of consumer need and desire. The research used analysis tool of Quality Function Deployment (QFD) to describe structured mechanism in deciding consumer need. QFD consisted of monitor and right control operational process. Result of the research showed that there were three attributes used for mainly consideration to consume dangke, i.e., aroma, taste, and price. Performance of the industry was satisfy enough for cow dangke and satisfy for water buffalo one. Price and package was the most critical attribute and needed to be developed and managed seriously. Economical production cost without decreasing its quality was needed to product cheaper dangke reached by consumer. The use of good and attractive package would give positive value of the product so that the consumer could pay it with higher price without decreasing satisfaction value received. Smaller package of the product (economical package) would give reachable price per unit. Package with leaves needed to be modified or changed with polypropylene plastic or aluminum foil one because it could protect water transpiration, texture, and color. 99,9% adalah usaha kecil menengah (UKM), sedangkan usaha besar hanya,%. UKM mampu menyerap 99,% dari seluruh jumlah tenaga kerja nasional (sekitar 76,97 juta orang). Khusus pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan, UKM menyerap tenaga kerja sekitar 9%. P r o d u k p e r t a n i a n d a n agroindustri se-makin diharapkan perannya dalam pembangun-an nasional (Didu, ). Agar peran tersebut dapat dioptimumkan, perlu perubahan pembangunan pertanian ke arah agribisnis dan agroindustri. Industri yang seharusnya dikem- PENDAHULUAN Keberhasilan sektor industri dan per-dagangan telah memberikan sumbangan besar dalam menciptakan struktur ekonomi nasional. Industri kecil merupakan bagian penting dari sistem perekonomian nasional, karena b e r p e r a n d a l a m m e m p e r c e p a t pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui misi penyediaan lapangan kerja d a n p e n i n g k a t a n p e n d a p a t a n masyarakat serta memperkokoh struktur industri nasional. Menurut Hanan (), dari segi kuan-titatif, pelaku usaha di Indonesia tercacat,6 juta unit. Dari jumlah tersebut, sekitar, juta unit atau Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. 6 No., Des 6 - Mar 7: ISSN

2 76 agroindustri. Pengembangan produk Produk dangke terkenal di unggulan agroindustri memerlukan Kabupaten Enrekang, namun belum peningkatan nilai tambah dan daya mampu diperkenalkan maksimum saing. Oleh karenanya, diperlukan sampai ke luar daerah karena produk pengelolaan pengolahan profesional tersebut cepat rusak, sehingga tidak pada seluruh komponen sistem mulai memungkinkan dibawa untuk jarak dari pembibitan, budidaya, pascapanen, jauh. Penelitian Ridwan () peng-olahan, pengangkutan atau menunjukkan bahwa, 79% responden penyebaran, dan pemasaran. mengonsumsi dangke dalam bentuk Salah satu produk agroindustri digoreng, % dimasak, % dibakar, % peter-nakan yang memiliki nilai gizi gabungan digoreng-masak, dan tinggi adalah produk olahan susu sapi sisanya % gabungan digorengdan kerbau, yaitu dangke. Dangke bakar. Hal ini me-nunjukkan bahwa merupakan makanan khas Sulawesi konsumsi produk dangke di Kabupaten Selatan khususnya di Kabupaten Enrekang masih tradisional, belum ada Enrekang. Di samping nilai gizi tinggi, penganeka-ragaman produk tersebut, produk olahan susu ini disukai yang akan berpengaruh pada jumlah masyarakat karena pen-duduk konsumsi masyarakat atas produk Enrekang tidak terbiasa mengonsumsi tersebut. susu segar. Dangke diproduksi secara K o n s u m s i m a s y a r a k a t t r a d i s i o - n a l d e n g a n t e k n o l o g i Kabupaten Enrekang atas produk sederhana. dangke adalah % responden Dangke adalah produk susu mengonsumsi - buah/hari, % semacam keju tanpa pemeraman, dan mengonsumsi - buah/hari, dan tidak digumpalkan dengan renin sisanya 6% mengkonsumsi tidak melainkan dengan papain (getah menentu, tergantung keinginan dan perasan daun dan tangkai daun pepaya) kebutuhan. Nilai tersebut masih cukup atau kadang-kadang dengan air nenas rendah jika dibandingkan dengan muda atau de-ngan air perasan daun jumlah rerata anggota keluarga per siwalan. Yesilva (99) menyatakan rumah tangga yang berada pada kisaran bahwa pada pembuatan dangke, -6 orang. Hal ini menyi-ratkan penambahan papain saat susu mendidih bahwa dengan potensi jumlah penduduk meng-hasilkan rendemen dangke lebih dan rerata jumlah anggota keluarga per besar diban-ding penambahan sebelum rumah tangga yang relatif besar, susu dipanaskan. Dangke yang terdapat potensi peningkatan konsumsi disimpan pada suhu dingin (- C) masyarakat, yang salah satu pilihannya dengan penambahan asam sorbat dengan mengampanyekan kon-sumsi,%, masih layak dikonsumsi sampai p r o t e i n h e w a n i, y a n g d i i k u t i penyimpanan bulan ke-6, sedangkan peningkatan penganeka-ragaman tanpa penambahan asam sorbat produk dangke, sehingga tidak terpusat mempunyai umur simpan hanya pada bentuk goreng, masak, dan bakar. hari. Dangke yang disimpan pada suhu Sebagai suatu industri, usaha kamar ( C) dengan penambahan kecil dangke harus tumbuh dan asam sorbat,% mempunyai daya berkembang, atau sekurang kurangnya simpan sampai hari, sedangkan tanpa bertahan. Tekad untuk bertahan dan penambahan asam sorbat, daya tumbuh tersebut menuntut kesimpannya hanya dua hari saja. mampuan usaha kecil dan para Quality Function Development (QFD)... (Muh. Ridwan)

3 77 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang di-gunakan adalah: a) Penelitian pustaka, yaitu dengan penelu-suran buku, hasil penelitian, majalah, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. b) Penelitian lapangan, yaitu melakukan pengamatan pada industri yang menjadi objek penelitian, untuk melihat secara langsung aktivitas yang dilakukan, sistem produksi, produk, sarana dan faktor pen- dukung, pengumpulan data secara langsung dengan pengamatan maupun wawancara. Skala Penilaian Kriteria Identifikasi dan Rating Customer dan Engineering Requirement Identifikasi dan Rating Customer Requ-irement dan Engineering Requirement berbasis penilaian pakar menggunakan metode perban-dingan berpasangan (pairwaise comparison) yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty (Marimin, ). Skala penilaian perbanding-an berpasangan tersebut terlihat pada Tabel. Penilaian Customer dan Engineering Competitive Assesment Analisis posisi atau kedudukan produk di antara pesaingnya dilakukan dengan menggunakan alat analisis matriks House Of Quality (HOQ), yang kecenderungan politik, ekonomi, sosial, teknologi, serta kondisi kelompok pesaing ataupun pendukungnya. Kurang optimumnya usaha pembinaan yang dilakukan saat ini k e m u n g k i n a n d i s e - b a b k a n ketidakmampuan pihak pembina (pemerintah) dalam mengidentifikasi secara tepat terhadap apa yang dibutuhkan industri kecil untuk dapat berkembang dan sukses. Selain itu, harga produk yang lebih murah hanya mendukung keunggulan bersaing, jika produk sesuai dengan keinginan konsumen. Oleh karenanya, diperlukan analisis kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menentukan atribut p e n t i n g p e l a n g g a n, t i n g k a t k e p e n t i n g a n - n y a, p e n c a p a i a n perusahaan, dan perbandingan atribut perusahaan dan pesaing. Penelitian ini dipusatkan pada penen-tuan faktor yang menjadi prioritas untuk pengembangan dangke sebagai produk ung-gulan lokal di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana customer dan engineering competitive assesment produk industri kecil makanan khas tradisional dangke terhadap pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. METODE PENELITIAN Pengumpulan Data Tabel. Skala Penilaian Perbandingan Intensitas Kepentingan 7 9,, 6, 8 Keterangan Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih penting dari elemen yang lain Elemen yang satu lebih penting dari elemen yang lain Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lain Satu elemen mutlak penting dari elemen yang lain Nilai-nilai di antara kedua nilai pertimbangan yang berdekatan Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. 6 No., Des 6 - Mar 7: ISSN

4 78 (Marimin, ). bahwa dangke kerbau lebih berpotensi Sangat Tidak Memuaskan= d i k e m b a n g k a n k a r e n a d a p a t Tidak Memuaskan = memberikan kepuasan yang lebih Cukup = diban-dingkan dengan dangke sapi. Memuaskan = Secara umum, masyarakat Kabupaten Sangat Memuaskan = Enrekang lebih menyukai dangke Analisis Data kerbau dibandingkan dangke sapi. Penilaian kinerja kualitas produk N a m u n k a r e n a p e r t i m b a n g a n dilaksanakan dengan alat analisis kelangkaan bahan baku produk dangke Quality Function Deployment (QFD), kerbau, maka dangke sapi pun menjadi yaitu suatu alat yang menggambarkan pilihan, meskipun diketahui bahwa m e k a n i s m e t e r s t r u k t u r u n t u k rendemen dengan bahan baku susu sapi menentukan kebutuhan pelanggan dan lebih rendah dibandingkan dengan menerjemahkan kebutuhan tersebut ke bahan baku susu kerbau, sebagaimana dalam kebutuhan teknis yang sesuai. peneliti-an yang telah dilakukan pada Q F D m e n c a k u p m o n i t o r d a n produk dali di Tapanuli Utara (Sirait, pengendalian yang tepat dari proses 99). operasi menuju sasaran. Matriks House Selain hal tersebut, terdapat Of Quality adalah bentuk yang paling faktor yang lebih prinsip yang perlu dikenal dari QFD (Gaspersz, ). diperhitungkan, yaitu potensi produksi susu ternak kerbau jauh lebih kecil dibandingkan dengan ternak sapi. HASIL DAN PEMBAHASAN Apalagi dengan sapi impor jenis FH dan Kinerja produk seringkali Sachiwal yang banyak dikembangkan di disikapi ber-beda oleh konsumen Kabupaten Enrekang, sehingga untuk karena faktor kepentingan konsumen pengem-bangan dalam jumlah yang yang berbeda satu sama lain. Kinerja besar hal tersebut dianggap sebagai secara kuantitatif untuk lebih jelasnya suatu kendala. Di lain pihak. hal dapat dilihat pada matriks QFD atau tersebut juga dapat menjadi peluang, lebih dikenal dengan rumah kualitas ka-rena kekhasan dan kelangkaan (Gambar ). produk tersebut di pasaran, sehingga Customer Competitive Assessment untuk pengembangan lanjut dalam skala Gambar menunjukkan tingkat lebih besar sebaiknya kedua jenis kinerja dua jenis produk makanan khas produk tersebut dikembangkan secara tradisional dangke yang ada di bersama-sama, karena produk Kabupaten Enrekang. Produk dangke tersebut saling mendukung upaya kerbau secara umum memberi-kan pemenuhan kebutuhan dan keinginan kinerja dengan kategori memuaskan, konsumen. sementara dangke sapi hanya dapat Engineering Competitive Assessment memberi-kan kinerja kategori cukup. Gambar. menunjukkan bahwa Pada kedua jenis produk tersebut, kedua produk dangke yang dianalisis, atribut harga dan kemasan adalah yang baik dangke kerbau maupun dangke paling kritis dan kurang memberi-kan sapi, memiliki ciri yang relatif sama kepuasan pada konsumen, sehingga terutama hubungannya de-ngan bahan perlu mendapat perhatian serius. baku, kemasan, dan penyimpanan. Berdasarkan hasil penilaian di Perbedaan dapat terlihat pada aktivitas tingkat konsumen dapat disimpulkan t e k n i s h u b u n g a n n y a d e n g a n Quality Function Development (QFD)... (Muh. Ridwan)

5 79 Keterangan: Keterangan Kinerja: =Sangat Puas/Sangat Baik = Kuat =Puas/Baik = Sedang =Cukup/Sedang = Lemah =Tidak Puas/Kurang = Kuat Positif - = Positif =Sangat Tidak Puas/Sangat Kurang - = Negatif Harapan Konsumen Atribut Pelanggan Nilai kepentingan Harga Warna Rasa Aroma Tekstur Bentuk & Ukuran Kebersihan Kemasan Kinerja Proses Dangke Sapi Dangke Kerbau Tingkat Kepentingan Bahan Baku Penanganan Bahan Baku Suhu Pemanasan Lama Pemanasan Jumlah Penambahan Koagulan Waktu Penambahan Koagulan Lama Pengadukan Penambahan Bahan Kimia/Lainnya Garam yang Ditambahkan Pencetakan Lama Pengepresan Lama Pengukusan Jenis Kemasan Suhu Penyimpanan Penyebaran Pemasanaran Kinerja Produk Dangke Sapi Dangke Kerbau Nilai Relatif Gambar. House Of Quality Produk Dangke. merupakan substrat yang baik untuk 99). pertum-buhan mikroba, sehingga tidak Hasil penilaian menunjukkan tahan disimpan pada suhu kamar. Salah bahwa dalam hal penambahan garam satu cara yang dilakukan untuk sebagai bahan pengawet, produk mencegah kerusakan dangke atau dangke kerbau bernilai lebih tinggi menghambat pertumbuhan mikroba daripada produk dangke sapi. Produk adalah dengan pemberian bahan dangke kerbau memberikan komposisi p e n g a w e t s e p e r t i g a r a m a t a u penam-bahan garam yang relatif penyimpanan pada suhu rendah (Djide, sesuai selera konsu-men dibandingkan Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. 6 No., Des 6 - Mar 7: ISSN

6 8 (96 dalam Gunawan, 99), bahwa memengaruhi aroma dangke yang garam berfungsi memeras whey dari dihasilkan. Demikian pula dengan faktor curd, membantu mengatur kadar air teknis lainnya. Dangke kerbau dan keasaman, membantu pematangan, m e m i l i l k i a r o m a l e b i h b a i k dan pembentukan citarasa. dibandingkan dangke sapi. Pada penyebaran produk, dangke Hasil penilaian konsumen pada sapi memiliki jaringan penyebaran lebih masing-masing atribut menunjukkan luas, karena tersebar di seluruh bahwa dua atribut utama yang kurang wilayah produksi. Sementara itu, memberikan kepuasan pada konsumen dangke kerbau hanya tersebar di berturut-turut adalah atribut kemasw i l a y a h t e r t e n t u, s e h i n g g a a n, h a r g a, k e b e r s i h a n d a n ketersediaan produk dangke sapi lebih bentuk/ukuran, serta aroma. Secara banyak dibandingkan dengan dangke umum, atribut yang lebih kritis adalah kerbau. atribut harga dan kemasan, baik pada Strategi Operasi dangke sapi maupun kerbau. Atas dasar keinginan konsumen, Faktor yang berpengaruh kuat serta upaya peningkatan kepuasan untuk meningkatkan kinerja atribut konsumen dalam upaya peningkatan harga adalah bahan baku, pencetakan, daya saing produk yang dihasilkan, kemasan, suhu pe-nyimpanan, dan maka dapat dianalisis hubungan p e n y e b a r a n p e m a s a r a n. P e r l u keinginan konsumen dengan proses diupayakan sedapat mungkin untuk produksi yang dilakukan, sehingga menekan harga bahan baku yang d i h a r a p k a n d a p a t m e m b a n t u digunakan tanpa mengurangi kualitas memberikan kekuatan dan kelemah-an produk yang dihasilkan, untuk produk dalam upaya pemenuhan menghasilkan dangke yang lebih murah kebutuhan dan keinginan konsumen. dan terjangkau oleh konsumen. Gambar. menun-jukkan bahwa tiga Penggunaan kemasan yang baik atribut yang menjadi pertim-bangan dengan suhu penyimpanan yang utama konsumen dalam mengonsumsi terkendali dapat mem-pertahankan produk dangke di Kabupaten Enrekang, kondisi produk segar. Kemasan yang yaitu aroma, rasa, dan harga. Ketiga b e r p e n a m p i l a n m e n a r i k a k a n atribut terse-but sangat berhubungan memberikan nilai lebih pada produk kuat dengan bahan baku, dalam hal ini tersebut dan konsumen bersedia untuk susu. membayar dengan harga tinggi tanpa Secara spesifik, atribut aroma mengurangi nilai kepuasan yang sangat berhubungan kuat dengan faktor diterima. teknis berupa bahan baku, penanganan Pilihan lainnya adalah mengemas bahan baku, penambahan bahan kimia pro-duk dengan cetakan yang lebih a t a u b a h a n l a i n n y a t e r m a s u k kecil (kemasan ekonomis), sehingga penambahan garam, jenis kemasan, dan harga per unit produk lebih terjangkau penyebaran pemasaran. Artinya, jika oleh konsumen, yang secara tidak ingin menghasilkan suatu produk langsung akan memperluas pasar dangke dengan aroma baik, maka faktor produk dangke tersebut. Kemasan daun tersebut perlu men-dapat perhatian mungkin perlu dimodifikasi atau diganti. serius. Bahan baku berupa susu sapi Berdasarkan ciri produknya, dapat maupun kerbau dengan kualitas dan d i g u n a k a n p e n g e m a s p l a s t i k penanganan baik, akan sangat polipropilen atau dengan aluminium foil, Quality Function Development (QFD)... (Muh. Ridwan)

7 8 yang kurang menunjang, sehingga simpannya hanya hari saja (Yesilva, produknya kurang dapat memenuhi 99). standar mutu perdagangan, namun Prioritas atribut dalam upaya upaya peningkatan mutu makanan pemenuh-an kebutuhan dan keinginan tradisional dangke tetap harus di- konsumen industri kecil dangke secara upayakan sebagai suatu komoditi berturut turut adalah aroma, rasa, perdagangan. Kelemahan tersebut harga, kebersihan, warna, teks-tur, secara umum dapat di-perbaiki atau bentuk dan ukuran, serta kemasan. diatasi dengan penerapan cara produksi Hasil analisis terhadap keterhubungan yang baik (Good Manufacturing antara atribut tersebut dengan aktivitas Practices) dan penggunaan bahan teknis (relationship matrix) pada tambahan (Food Additives) yang aman industri kecil dangke di Kabupaten (Noor, 99). Hal tersebut tentunya Enrekang menunjukkan bahwa faktor harus ditunjang dengan promosi melalui teknis produksi, berupa bahan baku dan berbagai saluran, diversifikasi bahan penanganannya, harus mendapatkan pangan dan menu yang berorientasi prioritas utama dalam pemenuhan terhadap perkembangan budaya kebutuhan dan keinginan konsumen konsumen, ke-majuan pariwisata dan dengan nilai tingkat kepentingan permintaan pasar yang diharapkan masing-masing 8 dan 8 serta nilai mampu membangun popularitas produk relatif masing-masing,6 (6,%) tersebut di mata konsumen (Jambe, dan,8 (,8%). Apabila dianalisis 99). lebih lanjut, kedua faktor tersebut Model penyebaran secara mempunyai hubungan erat dengan tradisional yang tidak menjaga kondisi faktor lainnya. Bahan baku sangat s u h u o p t i m u m p r o d u k p e r l u berhubungan erat dengan penanganan dimodifikasi dengan alat khusus, bahan baku itu sendiri, demikian pula sehingga memungkinkan ketahanan sebaliknya penanganan bahan baku lebih lama serta jangkauan pemasaran akan berhubungan erat dengan bahan lebih jauh. Pemberian garam sebagai b a k u i t u s e n d i r i s e r t a s u h u bahan pengawet juga sebagai salah penyimpanan walaupun hubungan yang satu alternatif. Daya tahan dangke sedikit lebih lemah. Bahkan terdapat tanpa pemberian bahan pengawet hubungan negatif dengan penambahan hanya hari sedangkan dengan bahan kimia atau bahan lainnya, karena pemberian bahan pengawet dangke dengan penambahan bahan kimia atau dapat bertahan hingga bulan (Djide, bahan lainnya akan mengurangi ku- 99). Dangke yang disimpan pada alitas bahan baku serta produk yang s u h u d i n g i n ( - C ) d e n g a n dihasilkan. penambahan asam sorbat,%, masih layak dikonsumsi sampai penyimpanan KESIMPULAN b u l a n k e - 6, s e d a n g k a n t a n p a penambahan asam sorbat mempunyai. T i g a a t r i b u t y a n g m e n j a d i umur simpan hanya hari. Dangke p e r t i m b a n g a n u t a m a d a l a m yang disimpan pada suhu kamar mengonsumsi produk dangke di ( C) dengan penambahan asam Kabupaten Enrekang, yaitu aroma, sorbat,% mempunyai daya simpan rasa, dan harga. sampai hari, sedangkan tanpa. Kinerja produk industri kecil dangke penambahan asam sorbat, daya cukup memuaskan untuk dangke sapi dan memuaskan untuk dangke Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. 6 No., Des 6 - Mar 7: ISSN

8 8. Keterhubungan (relationship matrix) Gunawan. 99. Pengaruh Penggunaan antara atribut dengan aktivitas Garam dan Kemasan Terhadap Daya Simpan Dali (Produk Olahan teknis menunjukkan bahwa faktor Susu Tradisional). Skripsi, bahan baku dan penanganan-nya Fakultas Teknologi Industri menjadi prioritas utama dalam Pertanian, Institut Pertanian Bogor, p e m e - n u h a n k e b u t u h a n d a n Bogor. keinginan konsumen, dengan nilai Hanan, A.M.. Sambutan Menteri tingkat kepentingan dan nilai relatif Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah. Makalah pada Seminar tertinggi dibandingkan atribut lain- Sehari Alih Teknologi Dalam nya, masing-masing 8 dan 8 Pengembangan Usaha Kecil serta,6 (6,%) dan,8 Menengah dan Agrobisnis. (,8%). Jakarta, 6 Mei. Mengangkat citra produk dangke J a m b e, A. A. G. N. A tidak cukup dilakukan dengan cara Pengembangan Bahan Pangan Tradisional Serta Prospeknya sepihak, maka diperlukan bentuk dalam Mengembangkan Makanan kerjasama pengembangan dengan pihak Tradisional Rakyat di Bali. Buletin universitas, departemen terkait atau PANGAN V(9):-. lembaga penelitian untuk menemukan Marimin.. Teknik dan Aplikasi bentuk dan pola pengembangan produk, Pengambilan Keputusan Kriteria terutama menyangkut harga yang M a j e m u k. P T. G r a m e d i a Widiasarana Indonesia, Jakarta. masih cukup tinggi, serta teknik dan metode pengemasan yang mampu N o o r, Z U p a y a Penganekaragaman Makanan meningkatkan daya simpan produk, Tradisional Melalui Peningkatan sehingga memungkinkan penyebaran Mutu. Buletin PANGAN V(9):- lebih luas serta nilai peningkatan nilai. estetika tanpa mengurangi ciri khas Ridwan. M.. Analisis Kinerja produk tersebut. Kualitas Industri Kecil Makanan Khas Tradisional Dangke Di Kabupaten Enrekang Sulawesi DAFTAR PUSTAKA Selatan. Kerjasama Dengan Lembaga Penelitian UNHAS Didu, S.M.. Rancang Bangun Makassar, Makassar. Sistem Penunjang Keputusan Pengembangan Agroindustri Sirait. 99. Pembuatan Dali Dari Susu Kelapa Sawit Untuk Perekonomian Sapi dan Susu Susu Kerbau. D a e r a h. D i s e r t a s i. S e k o l a h Penerbit Balai Penelitian Ternak Pascasarjana Teknologi Industri C i a w i B o g o r, P u s l i t b a n g Pertanian, IPB, Bogor. P e t e r n a k a n, B a d a n L i t b a n g Pertanian Deptan. Djide, M.N. 99. Analisis Mikrobiologi Dangke Asal Kabupaten Enrekang. Saaty, T.L Pengambilan Laporan Penelitian, Fakultas MIPA, Keputusan Bagi Para Pemimpin. Universitas Hasanuddin, Makassar. PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Gaspersz, V.. Analisa Untuk P e n i n g k a t a n K u a l i t a s. P T. Yesilva, A. 99. Mempelajari Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Pengaruh Saat Penambahan Quality Function Development (QFD)... (Muh. Ridwan)

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK 45 ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK Perilaku konsumen dalam mengkonsumsi dangke dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat setempat. Konsumsi dangke sudah menjadi kebiasaan masyarakat dan bersifat turun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 27 METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Pembangunan peternakan di Indonesia berakar pada paradigma pembangunan dengan orientasi peningkatan produksi hasil peternakan primer yang identik dengan pembangunan

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS PROSPEKTIF DALAM PERUMUSAN SKENARIO PENGEMBANGAN DANGKE SEBAGAI PRODUK UNGGULAN LOKAL KABUPATEN ENREKANG SULAWESI SELATAN

APLIKASI ANALISIS PROSPEKTIF DALAM PERUMUSAN SKENARIO PENGEMBANGAN DANGKE SEBAGAI PRODUK UNGGULAN LOKAL KABUPATEN ENREKANG SULAWESI SELATAN APLIKASI ANALISIS PROSPEKTIF DALAM PERUMUSAN SKENARIO PENGEMBANGAN DANGKE SEBAGAI PRODUK UNGGULAN LOKAL KABUPATEN ENREKANG SULAWESI SELATAN Aplication Prospective Analysis to Formulation Development Scenario

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA ( PRICE ) SUSIN DI KABUPATEN SINJAI (Studi Kasus di Desa Gunung Perak) ABSTRACT

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA ( PRICE ) SUSIN DI KABUPATEN SINJAI (Studi Kasus di Desa Gunung Perak) ABSTRACT Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan 1(1):56-62,2013 ISSN. 2355-0732 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA ( PRICE ) SUSIN DI KABUPATEN SINJAI (Studi Kasus di Desa Gunung Perak) Wahyudir Kadir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi ternak dan pengetahuan peternak semakin

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi ternak dan pengetahuan peternak semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan produksi ternak dan pengetahuan peternak semakin meningkat dalam pengolahan hasil ternak khususnya pengolahan susu menyebabkan peningkatan produksi susu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dangke adalah sebutan keju dari daerah Enrekang, Sulawesi selatan. Merupakan makanan tradisional yang rasanya mirip dengan keju, namun tampilan dan teksturnya mirip

Lebih terperinci

Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 3 (2) 2014 Indonesian Food Technologists

Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 3 (2) 2014 Indonesian Food Technologists 41 Catatan Penelitian Studi Pengembangan Dangke sebagai Pangan Lokal Unggulan dari Susu Di Kabupaten Enrekang Syamsul Rahman Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar. Korespondensi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERSYARATAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAHU

IDENTIFIKASI PERSYARATAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAHU 72 Identifikasi persyaratan pelanggan...(millatul Ulya) IDENTIFIKASI PERSYARATAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAHU Millatul Ulya Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura Korespondensi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DANGKE SEBAGAI PRODUK UNGGULAN LOKAL

STRATEGI PENGEMBANGAN DANGKE SEBAGAI PRODUK UNGGULAN LOKAL 57 STRATEGI PENGEMBANGAN DANGKE SEBAGAI PRODUK UNGGULAN LOKAL Arah dan Kebijakan Pengembangan Setidaknya terdapat dua faktor utama yang harus mendapat perhatian khusus dalam pengembangan produk industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian saat ini masih tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini didasarkan pada peningkatan peran sektor pertanian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Semakin ketatnya persaingan akan produk pangan agroindustri merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen. Oleh karena itu, setiap perusahaan melakukan berbagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai 45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

Kualitas dan Potensi Dadih Sebagai Tambahan Pendapatan Peternak Kerbau di Kabupaten Kerinci

Kualitas dan Potensi Dadih Sebagai Tambahan Pendapatan Peternak Kerbau di Kabupaten Kerinci Kualitas dan Potensi Dadih Sebagai Tambahan Pendapatan Peternak Kerbau di Kabupaten Kerinci Afriani 1 Intisari Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi dan kualitas dadih serta potensi

Lebih terperinci

Oleh : WAHNIYATHI HATTA S.Pt. M.Si. (Mahasiswi Program Doktor P.S. Kesmavet FKH-IPB) NIP

Oleh : WAHNIYATHI HATTA S.Pt. M.Si. (Mahasiswi Program Doktor P.S. Kesmavet FKH-IPB) NIP Laporan Penelitian SURVEI POTENSI PENGEMBANGAN DANGKE SUSU SAPI SEBAGAI ALTERNATIF DANGKE SUSU KERBAU DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN Oleh : WAHNIYATHI HATTA S.Pt. M.Si. (Mahasiswi Program Doktor

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Operasi merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing,maupun personalia. Operation tidak dapat berdiri sendiri, melaikan harus selalu

Lebih terperinci

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT QFD (Quality Function Deployment) adalah suatu alat untuk membuat pelaksanaan TQM (Total Quality Management) menjadi efektif untuk mentranslasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenakkan, karena merasa amis, mual dan sebagainya. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. mengenakkan, karena merasa amis, mual dan sebagainya. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini masyarakat Indonesia mengkonsumsi susu untuk memenuhi gizi setiap hari, karena susu mempunyai kandungan gizi tinggi yang diperlukan oleh tubuh. Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN KONSUMEN CPO A. Customer Needs and Benefits (Harapan Pelanggan) Survei pendahuluan dilakukan dengan wawancara

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH D.6 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber protein nabati, kedelai berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber protein nabati, kedelai berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai sumber protein nabati, kedelai berperan penting dalam meningkatkan gizi masyarakat. Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri pangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan industri pengolahan pangan di Indonesia yang didukung oleh sumberdaya alam mampu menghasilkan berbagai produk olahan yang dapat dibuat dan dikembangkan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment) PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ) Oleh: NANING RETNOWATI *) ABSTRAK Perusahaan tempe Sumber Rejeki sebagai pelaku bisnis

Lebih terperinci

4? ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN LEMBAGA

4? ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN LEMBAGA 4? ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN LEMBAGA TERHADAP PRODUK SUSU SEGAR KPRI "KOKARNABA" BATURRADEN DI KOTA PURWOKERTO DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DESTA ASTRI PRAMITA DEW1 PROGRAM STUD1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu hal yang menarik untuk diamati dari Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola konsumsi pangan masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangan telah menjadi kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi pada saat ini. Di Indonesia, industri makanan telah berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan enzim protease, yaitu pada produksi keju. tinggi sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan enzim protease, yaitu pada produksi keju. tinggi sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, pemanfaatan enzim protease dalam berbagai industri semakin meningkat. Beberapa industri yang memanfaatkan enzim protease diantaranya industri

Lebih terperinci

3/30/2015. Memahami Ekspektasi Pelanggan. Konsep Pelanggan. Konsep Kepuasan Pelanggan. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc

3/30/2015. Memahami Ekspektasi Pelanggan. Konsep Pelanggan. Konsep Kepuasan Pelanggan. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Memahami Ekspektasi Pelanggan Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Konsep Pelanggan Pandangan tradisional: Pelanggan suatu perusahaan adalah orang yang membeli dan menggunakanproduknya. PendekatanTQM:

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tujuan Penelitian Tujuan utama yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu memberikan sebuah usulan product design yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING (Laporan Penelitian) Oleh PUTRI CYNTIA DEWI JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PETANIAN

Lebih terperinci

SURVEI POTENSI DANGKE SUSU SAPI SEBAGAI ALTERNATIF DANGKE SUSU KERBAU DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN

SURVEI POTENSI DANGKE SUSU SAPI SEBAGAI ALTERNATIF DANGKE SUSU KERBAU DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN SURVEI POTENSI DANGKE SUSU SAPI SEBAGAI ALTERNATIF DANGKE SUSU KERBAU DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN (Survey on the Potency of Cow Milk Dangke as an Alternative to Buffalo Milk Dangke in Enrekang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yang (2008), produk merupakan apapun yang dapat ditawarkan ke pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan menjadi dua tipe,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable). 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama, kita kaya sekali akan berbagai macam buah dan sayur. Hampir di setiap daerah menghasilkan komoditas ini, bahkan di beberapa daerah mempunyai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Perumusan Masalah... 7 1.4 Tujuan Penelitian... 7 1.5 Manfaat

Lebih terperinci

Evaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven

Evaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven 129 Evaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven L. Ibrahim Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Limau Manis, Padang Abstract The research was conducted

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Hal ini perlu mendapat perhatian berbagai pihak, karena sektor pertanian

Lebih terperinci

SURVEI KARAKTERISTIK PENGOLAHAN DAN KUALITAS PRODUK DANGKE SUSU SAPI DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN

SURVEI KARAKTERISTIK PENGOLAHAN DAN KUALITAS PRODUK DANGKE SUSU SAPI DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN SURVEI KARAKTERISTIK PENGOLAHAN DAN KUALITAS PRODUK DANGKE SUSU SAPI DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN (Survey on Characteristics of Processing and Quality of Dangke Milk Cows in Enrekang District,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang) 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik disebabkan oleh pengaruh cuaca, serangan serangga maupun mikroba

BAB 1 PENDAHULUAN. baik disebabkan oleh pengaruh cuaca, serangan serangga maupun mikroba 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, mutu yang memadai, dan harga terjangkau untuk dapat menjamin kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak produk minuman kaleng yang beredar di pasaran, oleh karena itu konsumen dapat dengan leluasa memilih produk yang disukainya. Selain dari cita rasa minuman

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN SIRUP BUAH PALA DI KABUPATEN ACEH SELATAN (Studi Kasus : Kecamatan Tapak Tuan ) TESIS. Oleh. Iffan Fuady Harahap /MAG

STRATEGI PEMASARAN SIRUP BUAH PALA DI KABUPATEN ACEH SELATAN (Studi Kasus : Kecamatan Tapak Tuan ) TESIS. Oleh. Iffan Fuady Harahap /MAG STRATEGI PEMASARAN SIRUP BUAH PALA DI KABUPATEN ACEH SELATAN (Studi Kasus : Kecamatan Tapak Tuan ) TESIS Oleh Iffan Fuady Harahap 147039004/MAG PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI

Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI Latar Belakang Pengembangan agroindustri memandang pengendalian mutu sangat strategis karena : Mutu terkait dengan kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya sumberdaya alam dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya sumberdaya alam dan mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya sumberdaya alam dan mempunyai ketersediaan lahan yang luas untuk menunjang kegiatan pertanian. Sektor pertanian merupakan

Lebih terperinci

SISTEM AGRIBISNIS SUMARDJO. Departemen SOSEK-Faperta IPB. 1. Agribisnis Sebagai Suatu-Sistem

SISTEM AGRIBISNIS SUMARDJO. Departemen SOSEK-Faperta IPB. 1. Agribisnis Sebagai Suatu-Sistem SISTEM AGRIBISNIS SUMARDJO Departemen SOSEK-Faperta IPB 1. Agribisnis Sebagai Suatu-Sistem Sistem agribisnis mengandung pengertian sebagai rangkaian kegiatan dari beberapa sub-sistem yang saling terkait

Lebih terperinci

ANALISIS KETERKAITAN BAURAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN UKM PENGAIS JAYA VIRGIN COCONUT OIL DI DESA AMPIBABO

ANALISIS KETERKAITAN BAURAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN UKM PENGAIS JAYA VIRGIN COCONUT OIL DI DESA AMPIBABO e-j. Agrotekbis 1 (4) : 377-383, Oktober 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KETERKAITAN BAURAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN UKM PENGAIS JAYA VIRGIN COCONUT OIL DI DESA AMPIBABO Analysis Of Relationship

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral dari sektor pertanian memberikan kontribusi penting pada proses industrialisasi di wilayah

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL SISTEM HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PRODUKSI SUSU PASTEURISASI DI MILK TREATMENT KPBS PENGALENGAN BANDUNG

KAJIAN AWAL SISTEM HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PRODUKSI SUSU PASTEURISASI DI MILK TREATMENT KPBS PENGALENGAN BANDUNG KAJIAN AWAL SISTEM HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PRODUKSI SUSU PASTEURISASI DI MILK TREATMENT KPBS PENGALENGAN BANDUNG SKRIPSI ELLYTA WIDIA PUTRI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Lebih terperinci

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan Pelatihan Kewirausahaan untuk Pemula olahan dengan memperhatikan nilai gizi dan memperpanjang umur simpan atau keawetan produk. Untuk meningkatkan keawetan produk dapat dilakukan dengan cara : (1) Alami

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 6: Improvement Planning & Improvement Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Quality Function Deployment 2. Improvement Tools 6.1 Quality Function Deployment

Lebih terperinci

ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT

ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT ( Menggunakan Metode Quality Function Deployment ) Oleh: WENI SRIWAHYUNI A14103606 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor)

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor) Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 1 /Juni 216 (66-74) Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor) Esa Khoirinnisa,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian atau kerangka pemecah masalah merupakan tahap-tahap penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian lebih lanjut yang sedang

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini produksi susu sapi segar di Indonesia masih sangat rendah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini produksi susu sapi segar di Indonesia masih sangat rendah BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha peternak sapi perah memegang peranan penting dalam penyediaan gizi bagi masyarakat. Produk utama yang dihasilkan dari ternak sapi perah adalah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Mega Ariani, Taslim, dan Anita Fitriani Jurusan Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV. Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.Tirta Indo Megah Putu Verdika 1, *, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini dilihat oleh para pengusaha sebagai peluang yang sangat besar. Para pengusaha berlomba-lomba

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia memiliki beragam surnberdaya pangan dalam bentuk mak03nan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia memiliki beragam surnberdaya pangan dalam bentuk mak03nan PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki beragam surnberdaya pangan dalam bentuk mak03nan maupun bahan makanan. Salah satu sumberdaya pangan tersebut adalah makanan tradisional yang merupakan asset

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In Choosing a product to buy, consumer have some separate criteria as according to characteristic of itself consumer. One of criterion which at most used is prices. Price is one of inseparable

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat dengan skala kecil dan memiliki kontribusi ekonomi yang penting bagi perekonomian negara maupun daerah.

Lebih terperinci

PENERAPAN QFD DAN ANALISIS SWOT UNTUK MENETAPKAN STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SAYURAN SEGAR

PENERAPAN QFD DAN ANALISIS SWOT UNTUK MENETAPKAN STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SAYURAN SEGAR PENERAPAN QFD DAN ANALISIS SWOT UNTUK MENETAPKAN STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SAYURAN SEGAR Enny Purwati Nurlaili Fakultas Teknologi Pertanian UNTAG Semarang Email : ennypn@telkom.net Abstrak Makalah

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan) STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan) Fritz Mesakh Tarigan Silangit *), Tavi Supriana **),

Lebih terperinci

JURNAL ISSN TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 4 No. 1; Juni 2017

JURNAL ISSN TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 4 No. 1; Juni 2017 JURNAL ISSN 2407-4624 TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 4 No. 1; Juni 2017 PENENTUAN UMUR SIMPAN GETUK PISANG RAINBOW YANG DIKEMAS MENGGUNAKAN KEMASAN PLASTIK POLIETILEN FATIMAH 1*, DWI SANDRI 1, NANA YULIANA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi, sekaligus menjadi suatu tahapan pembangunan pertanian

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK TRADISIONAL PROL TAPE DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK TRADISIONAL PROL TAPE DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PENINGKATAN KUALITAS PRODUK TRADISIONAL PROL TAPE DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Quality Improvement on Traditional Product of Prol Tape Using Quality Function Deployment (QFD) Method

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat Indonesia, yang bermanfaat karena tahan lama serta memiliki kandungan lemak, protein,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini banyak industri barang dan jasa yang bermunculan membuat semakin ketatnya persaingan didalam dunia usaha. Karakteristik lingkungan dunia usaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Istilah

I. PENDAHULUAN. industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Istilah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara, terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia.Pembangunan ekonomi menitikberatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu komponen subsektor peternakan yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia adalah agribisnis persusuan. Susu merupakan komoditas yang mudah rusak, mempunyai

Lebih terperinci

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip PERANCANGAN PROSES PRODUKSI BUBUR KENTANG SIAP SAJI DENGAN MEMPERHATIKAN KEINGINAN KONSUMEN Grace Elizabeth Grace Elizabeth (grace_miong@yahoo.com) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, dan (6) Hipotesis Penelitian.

Lebih terperinci

PROSPEK USAHA AGRO OUTLET MAKANAN JAJANAN TRADISIONAL KHAS SUNDA DAN KENDALANYA. Ana

PROSPEK USAHA AGRO OUTLET MAKANAN JAJANAN TRADISIONAL KHAS SUNDA DAN KENDALANYA. Ana PROSPEK USAHA AGRO OUTLET MAKANAN JAJANAN TRADISIONAL KHAS SUNDA DAN KENDALANYA Ana Pengembangan usaha kecil menengah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pemerintah untuk pemerataan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing (mamae) yang berasal dari pemerahan pada mamalia dan mengandung lemak, protein, laktosa, serta berbagai jenis vitamin (Susilorini,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MIE NON GANDUM SKALA UMKM DI SUBANG JAWA BARAT

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MIE NON GANDUM SKALA UMKM DI SUBANG JAWA BARAT Irawan, Analisis Biaya Produksi Mie Non Gandum ANALISIS BIAYA PRODUKSI MIE NON GANDUM SKALA UMKM DI SUBANG JAWA BARAT Berlian Irawan 1) Rima Kumalasari 2) Muhammad Zaini 3) Bina Unteawati 4) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2, panjang garis

I. PENDAHULUAN. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2, panjang garis I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang banyak dan beranekaragam. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2, panjang garis pantai 81.000 km,

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan pola konsumsi makanan pada masyarakat memberikan dampak positif bagi upaya penganekaragaman pangan. Perkembangan makanan olahan yang berbasis tepung semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil obyek yaitu produk minuman susu sereal UHT produksi sebuah perusahaan makanan dan minuman yang berada di Cakung. Bahan baku yang

Lebih terperinci

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Keadilan diartikan sebagai keadilan antar kelompok masyarakat

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia telah banyak mengenal produk pangan fermentasi antara lain yang berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu J. Agroland 22 (2) : 169-174, April 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS 121 STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Siti Mutmainah, Dumasari, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan adalah salah satu hasil komoditi yang sangat potensial, karena keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, suku, dan agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian memiliki peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional dalam abad ke-21 (paling tidak dalam beberapa

Lebih terperinci

Oleh: Ari Purwaningsih, Endang Sriningsih, dan Anisur Rosyad Fakultas Pertanian UNSOED Purwokerto (Diterima: 11 Januari 2005, disetujui 7 Juli 2005)

Oleh: Ari Purwaningsih, Endang Sriningsih, dan Anisur Rosyad Fakultas Pertanian UNSOED Purwokerto (Diterima: 11 Januari 2005, disetujui 7 Juli 2005) PERANAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PERBAIKAN POSISI TAWAR DAN PENDAPATAN PERAJIN GULA KELAPA DI KABUPATEN BANYUMAS THE ROLE OF COOPERATIVE BUSINESS GROUP IN IMPROVING INCOME AND BARGAIN POSITION OF COCONUT

Lebih terperinci