Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XSMA Adiguna Bandar Lampung Melalui ModelPembelajaran Investigasi Kelompok
|
|
- Ratna Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 013 Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XSMA Adiguna Bandar Lampung Melalui ModelPembelajaran Investigasi Kelompok Buang Saryantono STKIP PGRI Bandar Lampung Jalan Khairil Anwar Nomor 79 Durian Payung Bandar Lampung Abstrak.Salah satu tujuan mata pelajaran matematika ditingkat satuan pendidikan dasar dan menengah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Untuk mewujudkan tujuan tersebut guru harus dapat mengubah paradigma pola pembelajaran yang selama ini berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Guru sebagai fasilitator mempunyai kewajiban membimbing siswa untuk membangun pengetahuannya melalui pengembangan, menemukan, menyelidiki dan mengungkapkan ide. Untuk itu seorang guru mata pelajaran matematika diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah matematika siswa.namun kenyataannya penguasaan matematika siswa kelas X di SMA Adiguna Bandar Lampung rata-rata hasil belajar 63,9 dan nilai Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM=68) secara klasikal baru mencapai 5,6%, kurang memahami konsep-konsep matematika, aktivitas belajar belum optimal, siswa kurang aktif dalam belajar, motivasi belajar siswa rendah. Berkaitan hal-hal tersebut di atas diperlukan sebuah penelitian untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Penelitian pemecahan masalah ini dilakukan melalui model investigasi kelompok dengan subjek penelitian siswa kelas X SMA Adiguna Bandar Lampung pada semester ganjil 01/013. Teknik pengumpulan dengan menggunakan tes pemecahan masalah, yang terdiri dari empat bagian, setiap bagian masing-masing mengukur aspek; pemahaman masalah, perencanaan masalah, pelaksanaan perhitungan, dan pemeriksaaan kembali hasil perhitungan. Nilai akhir yang diperoleh dari keseluruan aspek pemecahan masalah,untuk kelas eksperimen, siswa yang telah mencapaian KKM (KKM yang ditetapkan 68)ada 34 siswa atau sebesar 89,47% dan yang belum mencapai KKM ada 4 siswa atau 10,53% dengan rata hasil belajar 73,05. Dari hasil ini menunjukkan bahwa pada kelas ekperimen telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Sedangkan pada kelas kontrol siswa yang telah mencapai KKM baru ada 6 siswa atau 68,4% dan yang belum mencapai KKM ada 1 siswa atau 31,58% dengan rata-rata 68,55. Dari hasil ini menunjukkan bahwa pada kelas kontrol belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Untuk pengujian hipotesis, hasil perhitungan t hitung didapat harga,6 dan dengan taraf signifikan 5% didapat t tabel = 1,67. Ini berarti t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan kriteria uji hipotesis nul ditolak dan terima hipotesis alternatif. Dengan demikian model pembelajaran investigasi kelompok berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah, dengan kata lain bahwa model pembelajaran investigasi kelompok dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Kata kunci : Pemecahan Masalah, model pembelajaran investigasi kelompok PENDAHULUAN Matematika merupakan pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan dari jenjang pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan tingkat atas. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. tahun 006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Semirata 013 FMIPA Unila 61
2 Buang Saryantono: Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XSMA Adiguna Bandar Lampung Melalui ModelPembelajaran Investigasi Kelompok Menengah, ditetapkan salah satu tujuan mata pelajaran matematika agar peserta didik memiliki kemam-puan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Dari hasil pengamatan dan wawan-cara langsung dengan guru yang mengajar matematika kelas X di Sekolah Menengah Atas Adiguna Bandar Lampung, terdapat gambaran bahwa pembelajaran matematika sampai saat ini belum seperti yang diharapkan., siswa yang mencapai KKM (KKM=68) baru mencapai 5,6% dengan rata-rata 63,9 dari 150 siswa. Dengan demikian hasil belajar matematika belum tuntas secara klasikal.ini dikarenakan dalam pembelajaran matematika tidak semua siswa dapat mengerti dan memahami konsepkonsepmate-matika, siswa mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah dalam soal-soal matematika. Persoalan belum tuntasnya belajar secara klasikal ini juga dikarenakan kurang tertariknya siswa terhadap pembela-jaran matematika, pembela-jaran masih bersifat individual, kejenuhan atau kebosanan, ketidakaktifansiswa dalam pembelajaran, motivasi belajar rendah, pembe-lajaran yang monoton dan belum berpusat pada siswa, proses pembelajaran kurang berorientasi pada keterlibatan siswa secara langsung. Berdasarkan persoalan tersebut diduga bahwa untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa diper-lukan adanya peningkatan kemam-puan siswa dalam pemecahan masa-lah. Sehingga perlu adanya penerap-an model pembelajaran berorientasi pada kemampuan pemecahan masa-lah. Pemilihan model yang memung-kinkan dapat mengatasi dan sesuai dengan persoalan tersebut adalah model pembelajaran investigasi kelompok, karena dalam proses pembelajaran model investigasi kelompok siswa dapat belajar bersama, saling membantu, dan berdiskusi bersama-sama dalam menemukan, mengeta-hui dan menyelesaikan suatu masa-lah. Dengan demikian rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah siswa yang mendapat pem-belajaran model pembelajaran inves-tigasi kelompok dapat meningkatan kemampuan pemecahan masalah? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang model pembelajaran investigasi ke-lompok dalam meningkatkan ke-mampuan pemecahan masalah.penelitian diharapakan dapat keguna-an Bagi Siswa, dapat digunakan sebagai informasi bahwa pembela-jaran investigasi kelompok dapat menunbuhkan minat, motivasi bela-jar matematika dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Bagi Guru, dapat digunakan sebagai informasi atau bahan pertimbangan bagi guru dalam rangka mengoptimalkan kemampuan siswa dalam belajar matematika. Dan bagi Pemerhati Pendidikan, dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan bagi pendidikandalam mengadakan penelitian sejenis. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Djamramah (006) menyatakan model pembelajaran adalah sekumpulan macam-macam langkah atau cara yang dipakai guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Winataputra (1994) model pembe-lajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistimatik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan digunakan sebagai pedoman dalam meren-canakan dan melaksanakan pembe-lajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat terse-but,model pembelajaran merupakan suatu cara mengajar yang disusun secara sistematis 6 Semirata 013 FMIPA Unila
3 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 013 sebagai upaya untuk mencapai hasil pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran matematika, masalah yang dihadapi siswa berupa perta-nyaanpertanyaan dalam soal. Untuk menyelesaikan masalah tersebut diperlukan suatu aturan atau urutan yang dilakukan siswa untuk meme-cahkannya. Menurut Wardhani (006:16) kemampuan pemecahan masalah ada-lah suatu proses kemampuan indi-vidu dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya kedalam situasi baru yang belum dikenal. Menurut Polya ada empat langkah yang harus dilakukan siswa di dalam pemecahan masalah yaitu : 1. Memahami masalah Kegiatan yang dilakukan adalah merumuskan: apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, apakah informasi cukup, kondisi (syarat) apa yang harus dipenuhi, menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang lebih oprasional (dapat dipecahkan).. Merencanakan pemecahannya Kegiatan yang dilakukan ini adalah mencoba mencari atau mengingat masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemi-ripan dengan sifat yang akan dipecahkan, mencari pola atau atur-an, menyusun prosedur penyele-saian. 3. Melaksanakan rencana Kegiatan pada langkah ini adalah menjalankan prosedur yang telah di buat pada langkah sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian. 4. Memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian Kegiatan pada langkah ini adalah menganalis dan mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, apakah ada prosedur lain yang lebih efektif, dengan membandingkan dengan prosedur orang lain, apakah prosedur yang di buat dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sejenis.berdasarkan uraian di atas bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu proses dimana siswa mampu mengimplementasikan pemahaman dan pengetahuan materi yang dimiliki sebelumnya ke dalam suatu pertanyaan yang bersifat masalah dengan langkah yang sis-tematis sehingga didapatkan penye-lesaian akhir sesuai yang diharapkan.untuk melaksanakan langkah-lang-kah di dalam pemecahan masalah diperlukan sebuah model pembelajaran, dalam penelitian dilakukan dengan model pembelajaran Inves-tigasi Kelompok. Menurut Sudjana (1991:50) Investigasi Kelompok me-rupakan pembelajaran yang mene-kankan pengembangan pemecahan masalah dalam suasana yang demo-kratis dimana pengetahuan tidak diajarkan secara langsung kepada peserta didik melainkan diperoleh melalui proses pemecahan masalah soal matematika. Slavin (009) menyatakan dalam koopratif tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa heterogen dengan mempertimbangkan keak-raban dalam minat yang sama dalam pemecahan masalah dalam topik tertentu. Selanjutnya, Sharan (1984) dalam Slavin, rekan-rekan sejawat-nya mendeskripsikan enam langkah yang menjadi karakteristik penggu-naan pembelajaran investigasi bkelompok seagai berikut: a. Seleksi topik Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya di gambarkan lebih dulu oleh guru. Para siswa selanjutnya di organisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups ) yang beranggotakan hingga 6 orang. Komposisi kelompok hiterogen baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemam-puan akademik b. Merencanakan kerja sama Para siswa dan guru merenca-nakan berbagai prosdur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsistens dengan Semirata 013 FMIPA Unila 63
4 Buang Saryantono: Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XSMA Adiguna Bandar Lampung Melalui ModelPembelajaran Investigasi Kelompok berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah 1) diatas. c. Implementasi Parasiswa melaksanakan rncana yang telah dirumuskan pada langkah ). Pembelajaran harus melibatkan aktivitas dan kete-rampilan dengan varasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diper-luakan. d. Analisis dan Sintesis Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah 3) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penya-jian yang menarik di depan kelas e. Penyajian hasil akhir Semua kelompok menyiapkan presentasi yang menarik dari berbagai topikyang telah di pelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presen-tasi kelompok dikoordinir oleh guru f. Evaluasi Guru berserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup setiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya. Menurut Slavin enam tahapan yang harus di tempuh dalam penerapan pembelajaran investigasi kelompok, yang diuraikan sebagai berikut: mengidentifikasikan topik dan mengatur murid dalam kelompok, merencanakan tugas yang akan dipelajari, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempre-sentasikan laporan akhir, dan evaluasi.dalam Model pembelajaran inves-tigasi kelompok siswa akan bekerjasama dan saling membantu, ber-diskusi, saling bertukar pikiran antar anggota kelompok untuk memahami, merencanakan, melaksanakan, memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian. Dengan demikian hipotesis penelitian ini adalah mela-lui model pembelajaran investigasi kelompok diharapkan dapat mening-katkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. METODE PENELITIAN Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Adiguna Bandar Lampung tahun pelajaran 01/013.Populasi berjumlah 150 siswa yang tersebar ke dalam 4 kelas. Sampel penelitian diambil dua kelas secara acak, kedua kelas tersebutsatu kelas dijadikan sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Pengukuran variabel menggunakan tes dalam bentuk uraian yang terdiri dari 5 item. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah, tes ini disusun berdasarkan indikator-indikator pada yang di-tuangkan dalam kisi-kisi soal, yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah melalui empat tahapan; yaitu tahap memahami masalah, tahap membuat rencana pemecahan masalah, tahap melaku-kan perhitungan, dan tahap meme-riksa kembali. Pemberian skor untuk setiap tahap pada setiap item berpedoman pada langkah-langkah seperti yang ditunjukan pada Tabel.1. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil tes awal (prestest), dan tes akhir (postest) pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol data dinyatakan normal, dan mempunyai varians yang sama. Dari data tersebut terlebih dahulu ditentukan data normalized gain.normalized gain (g) diformalisa-sikan dalam bentuk: skor. postes skor. pretes g skor. ideal skor. pretes 64 Semirata 013 FMIPA Unila
5 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 013 Tabel 1. Pedoman Penskoran Pemecahan Masalah Skor Memahami Masalah 0 Salah menginterprestasikan / salah sama sekali 1 Salah menginterprestasikan sebagian soal, mengabaikan kondisi soal Memahami masalah soal selengkapnya Pemecahan Masalah Tidak ada rencana, membuat rencana yang tidak relevan perencanaan yang tidak dapat dilaksanakan yang benar tetapi salah dalam hasil/ tidak ada hasil yang benar tetapi belum lengkap sesuai dengan prosedur dan mengarah pada solusi yang benar Melakukan Rencana Pemecahan Masalah Tidak melakukan perhitungan Melaksanakan prosedur yang benar dan mungkin menghasilkan jawaban benar tetapi salah perhitungan Melakukan proses yang benar dan mendapat kan hasil yang benar Memeriksa Kembali Hasil Tidak ada pemerik-saan atau tidak ada keterangan Ada pemeriksaan tetapi tidak tuntas Pemeriksaan dilaksanakan untuk melihat kebenaran Skor Skor 4 Skor Skor DataNormalized gain (g)dinyatakan normal dan homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan rumus statistik sebagai berikut: x1 x t ( n1 1) s1 ( n 1) s s 1 1 n1 n s n n 1 Kriteria uji adalah terima H o jika t hitung < t tabel tolak H o untuk harga t lainnya. Sujana (1989;36), Dari hasil tes awal (pretest),dan tes akhir (postest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat pada Tabel sedangkan Tabel 3 menunjukan hasil analisis data tes awal (pretes) maupun tes akhir (pretes) didapat. Tabel. Pencapaian KKM pada Kelas Eksperimen dan Kontrol Jenis Tes Kelas Mencapai Belum Mencapai Persentase KKM KKM Ketuntasan Pretest Eksperimen ,95 Kontrol 8 9 1,6 Postest Eksperimen ,47 Kontrol ,4 Semirata 013 FMIPA Unila 65
6 Buang Saryantono: Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XSMA Adiguna Bandar Lampung Melalui ModelPembelajaran Investigasi Kelompok Tabel 3. Hasil Analisis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen (x 1 ) Kelas Kontrol (x ) Hasil Analisis Tes Awal Tes Akhir Normalized gain (g) Tes Awal Tes Akhir Normalized gain (g) Jumlah siswa (n) Nilai Rata-rata ( x ) 63,3 73,05 1,08 63,6 68,55 0,48 Varians (s ) 48,8 135,07 5,35,36 39,73 0,48 Simpangan Baku (s) 6,95 11,6,31 4,73 6,30 0,69 Selisih rata-rata normalized gain kelas eksperimen dan kelas kontrol 0,60 Varians gabungan normalized gain,9 Simpangan bakugabungan normalized gain 1,71 t,6 t 0,95 1,67 Pada tabel, hasil tes awal (pretest), persentase ketuntasan pada kelas eksperimen sebesar 8,95%, pada kelas kontrol persentrase ketuntasan mencapai 1,6%. Ini menujukkan bahwa kedua kelas belum mencapai ketuntasan secara klasikal.hasil tes akhir (postest) persentase ketuntasan pada kelas eksperimen sebesar 89,47%, ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada kelas eksperimen dinyatakan telah mencapai ketun-tasan secara klasikal, sedangkan pada kelas kontrol persentrase ketuntasan mencapai 68,4%, ini menunjukkan pembelajaran pada kelas kontrol dinyatakan belum mencapai ketun-tasan secara klasikal. Pada tabel 3, didapat harga t =,6, dan harga untuk taraf signifikan 5% didapat t 0,95 = 1,67. Harga thitung lebih besar dari harga t 0,95. Dengan demikian hipotesis nul ditolak dan terima hipotesis altrnatif. Ini berarti model pembelajaran investigasi kelompok dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, kemampuan pemecah-an masalah matematika siswa dengan menggunakan model investigasi kelompok mencapai KKM sebesar 89,47%, ini berarti pembelajaran dinyatakan berhasil. Darihasil perhitungan didapat tsebesar,6,sedangkan dari tabel distribusi t pada taraf signifikan 5% didapat t 0,95 =1,67.Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran investigasi kelompok dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S.( 00). Prosedur Penelitian. Jakarta : Renika Cipta Djamarah, S.B., Zain, A (006). Strategi Belajar Mengajar. Banjrmasin: Rineka Cipta Hamadi, A.(003). Ilmu Pendidikan. Jakara : Renika Cipta Hendratto.(009).Penggunaan Model Pembelajaran Group Investiga-tion Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa. : diakses pada tanggal 8 Mei 01 Muslich, M. (007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kom-petensi Dan Konstektual. Bandung : Bumi Aksara Nasution, S. (1995). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Bumi Aksara Ridwan. (006). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta Sagala, S. (006). Konsep dan Mak-na Pembelajaran. Bandung : Alfabeta 66 Semirata 013 FMIPA Unila
7 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 013 Sanjaya, W. (006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media Group Slavin, E., Robert. (009). Coopra-tive Learning. Bandung: Nusa Media Slameto. (003). Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Sudijono, Anas. (006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Sudijono, Anas. (009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Suherman, E. (1999). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta :Universitas Terbuka, Dekdikbud. Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito Surakhmad, W. (005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Surakhmad, W. (1994). Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung : Tarsito Surakhmad, W. (007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group. Semirata 013 FMIPA Unila 67
PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA
PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA Diana Fahmi 1) Hidayati 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung. Pada SMA 12 ini proses belajar mengajar masih menggunakan metode pembelajaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMA Negeri 7 Bandar
19 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMA Negeri 7 Bandar Lampung pada bulan November 2012. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
Lebih terperinciGayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT
DWI ASTUTI MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT (STAD) Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinci69 Media Bina Ilmiah ISSN No
69 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 14 CAKRANEGARA Oleh: A.A.
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI Tri Ariani 21, Nurma Fitriyani 22 Abstrak. Fisika
Lebih terperinciHesti Noviyana Program Studi Pendidikan Matematika STKIP- PRGI Bandar Lampung
Hesti Noviyana Program Studi Pendidikan Matematika STKIP- PRGI Bandar Lampung ABSTRAK: Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kurang maksimalnya hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung, Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar
Lebih terperinciOleh. Laelasari dan Ira Ratnasari Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon ABSTRAK
PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah
47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 254 siswa yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 25 Bandar Lampung pada bulan
23 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 25 Bandar Lampung pada bulan November 2011. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian adalah SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun pelajaran
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian telah dilaksanakan bulan Oktober 2012. B. Populasi dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun
16 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI INFORMATION SEARCH
PENGARUH STRATEGI INFORMATION SEARCH (IS) DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 26 BANDAR LAMPUNG Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. soal matematika.hal ini berarti bila seseorang terampil dengan benar
7 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakekat Kemampuan Kemampuan berasal dari kata mampu yang menurut kamus bahasa Indonesia mampu adalah sanggup. Jadi kemampuan adalah
Lebih terperinciRidwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI FISIKA TOPIK TEKANAN DI KELAS VIII SMP CERDAS MURNI TEMBUNG KABUPATEN
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VII Melalui Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving
Lebih terperinciUniversitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013) Dwi Maisari 1,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 H. Jafri Haryadi dan Sri Wayuni Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Diagram desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciKelas Eksperimen : O X O
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada. bulan mei, semester genap tahun ajaran 2012/2013.
21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada bulan mei, semester genap tahun ajaran 2012/2013. B. Populasi dan Sampel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14
8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/0 yang berjumlah 04 siswa. Siswa tersebut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap
19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Al-Kautsar Bandar Lampung tahun pelajaran 014/015 dengan sebanyak 68 siswa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5-
26 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5-12 April 2013. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh penggunaan
35 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh penggunaan metode discovery terhadap kemampuan generik sains siswa pada materi pokok
Lebih terperinciMufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve learning outcomes Civics Elementary
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung, Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar
Lebih terperinciVol. 4, No. 2, September 2017 ISSN:
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS IV SD NEGERI 1 JEUNIEB Marzuki 1), Safrina 2) 1,2 Fakultas Keguruan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandar Lampung tahun pelajaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200
6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,
Lebih terperinciMaryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0
Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif
Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April di SMP Negeri 20 Bandar. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015
5 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April di SMP Negeri 0 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 014/015 B. Populasi dan Sampel Populasi
Lebih terperinciVol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eka Kurniawati Prodi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu Email
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA
βeta p-issn: 2085-5893 e-issn: 2541-0458 Vol. 7 No. 1 (Mei) 2014, Hal. 1-12 βeta 2014 DOI: http://dx.doi.org/10.20414/betajtm.v9i2.7 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP
Lebih terperinciPemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru Sri Haryati*, Miharty*,
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciLailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK
443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DENGAN MEDIA SOFTWARE MICROSOFT POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XI IPA I MAN MODEL KOTA BENGKULU Dedy Hamdani
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Diagram
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Waktu penelitian yaitu pada bulan mei 2013.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
8 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai awal Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 03/04 di kelas X SMA Negeri 8 Duri Kecamatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian
Lebih terperincipeningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.
1 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 tahun ajaran 2012/2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini telah
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) This study aimed to determine: (1) the similarity of pretest between
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP N 7 Bandarlampung pada bulan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP N 7 Bandarlampung pada bulan Mei 2013. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23
30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciPerbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012
Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 011/01 Desy Hanisa Putri Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester Ganjil di SMP
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester Ganjil di SMP Negeri 2 Jati Agung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Populasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester ganjil Tahun. Pelajaran 2012/2013 di SMA Persada Bandar Lampung.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Persada Bandar Lampung. B. Populasi dan Sampel Populasi
Lebih terperinciBerdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24
1 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat
Lebih terperinciA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS,
ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII YANG MENGIKUTI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI LINGKARAN DI SMP NEGERI 2 BETARA TANJUNG
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR
167 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR Galih T. Lesmana 1, Ono Wiharna 2, Sulaeman 3 Departemen Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembelajaran geografi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran geografi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung menggunakan metode pembelajaran konvensional berupa metode ceramah. Menurut Hasibuan dan Moedjiono
Lebih terperinciPembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu
Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu Andik Purwanto dan Resty Sasmita Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unib
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental-kuasi (quasi-experimental research). Penelitian kuasi eksperimen digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 200 siswa dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari
1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 4 Bandar Lampung terdiri dari sepuluh kelas,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2012 tahun pelajaran
22 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2012 tahun pelajaran 2012/2013 di SMP N 19 Bandar Lampung. B. Populasi dan Sampel Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 1 Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Waktu Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 2 Metro. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMAN 1 Ketapang Tahun Pelajaran 2012/2013) Nyoman Durus
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR Erdina Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan eradina583@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di
24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Dame S Silaban dan Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl. Amir Hamzah No. 58 Gotong Royong, Kota Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciSatrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada
PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI PENGUKURAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Rosmeidani Harahap dan Betty M. Turnip Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel
Lebih terperinciG. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung yang terdistribusi menjadi lima kelas mulai dari VII A hingga VII E. Dari
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna
Lebih terperinciperkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Mata pelajaran biologi berdasarkan Standar Isi (SI) bertujuan agar peserta didik dapat memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain,
Lebih terperinciMiftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri
22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara tahun pelajaran 2012/2013 yaitu sebanyak
Lebih terperinciHasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah
21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.
III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful Aswan (2006:95) metode eksperimen adalah cara penyajian
Lebih terperinci