INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PASCAPANEN SALAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PASCAPANEN SALAK"

Transkripsi

1 INSTRUKSI KERJA PENANGANAN 1

2 PENDAHULUAN Instruksi kerja merupakan dokumen pengendali yang menyediakan perintah-perintah untuk pekerjaan atau tugas tertentu dalam penanganan pascapanen salak. Instruksi kerja disusun untuk membantu pelaksanaan prosedur pascapanen yang memiliki potensi untuk menurunkan mutu dan berdampak terhadap status keamanan pangan. Instruksi kerja disusun menggunakan istilah yang mudah dipahami petugas pelaksana sehingga diharapkan peluang terjadinya kesalahan pelaksanaan pekerjaan dapat ditekan. Selain itu, instruksi kerja juga disusun untuk memudahkan penanganan pascapanen untuk petugas pelaksana dengan berbagai tingkat pemahaman. Dengan kata lain, dengan menggunakan instruksi kerja maka siapapun pekerja yang memenuhi syarat melaksanakan pekerjaan tersebut dapat menghasilkan produk dengan mutu yang sesuai dengan target yang ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Instruksi kerja pascapanen salak ini disusun dengan melibatkan pihak terkait di bidang pascapanen salak seperti Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah, Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB, Direktorat Mutu dan Standardisasi Ditjen PPHP, petugas dan pelaku usaha salak dari sentra produksi utama salak yaitu Kabupaten Sleman, Magelang dan Banjarnegara. Instruksi Kerja ini bersifat dinamis dan dapat dipergunakan oleh sentra salak lain sehingga penerapan pascapanen salak dapat dicapai dalam skala yang luas. Dalam instruksi kerja ini, petani/petugas perlu memperhatikan tahapan yang dilakukan untuk menghindari kerusakan salak karena penanganan dan mencegah terdistribusinya salak tidak bermutu baik. Di samping itu, pencatatan kegiatan penanganan merupakan salah aspek penting dalam pengendalian mutu dan keamanan pangan salak yang dihasilkan sehingga sangat dianjurkan untuk selalu dilakukan oleh petani/petugas. 2

3 DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN... 2 DAFTAR ISI... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 PROSEDUR KERJA PENANGANAN PONDOH... 5 PRINSIP INSTRUKSI KERJA... 6 PETUNJUK PENGGUNAAN INSTRUKSI KERJA... 7 IKS 1.0. INSTRUKSI KERJA PANEN... 8 IKS 2.0. INSTRUKSI KERJA PEMBERSIHAN IKS 3.0. INSTRUKSI KERJA SORTASI IKS 4.0. INSTRUKSI KERJA PENGKELASAN IKS 5.0. INSTRUKSI KERJA PENGEMASAN DAN PELABELAN IKS 6.0. INSTRUKSI KERJA PERAWATAN BANGSAL PASCAPANEN IKS 7.0. INSTRUKSI KERJA PENANGANAN KECELAKAAN KERJA IKS 8.0. INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN MESIN PEMBERSIH SALAK IKS 9.0. INSTRUKSI KERJA PERAWATAN MESIN PEMBERSIH SALAK

4 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Alur Penanganan Pascapanen Salak secara Umum... 5 Gambar 2. Tandan buah siap panen... 8 Gambar 3. Pengumpulan salak dari kebun di wadah keranjang bambu... 9 Gambar 4. Kelengkapan kerja petugas penanganan pascapanen Gambar 5.Pengeringan salak basah dengan diangin-anginkan Gambar 6. Membersihkan salak dengan mesin pembersih Gambar 7. Pembersihan salak dengan sikat Gambar 8. Meja Sortasi Gambar 9. Timbangan digital Gambar 10. Pengemasan salak Gambar 11. Timbangan digital untuk menimbang salak dalam jumlah sedikit Gambar 12. Penimbangan salak curah Gambar 13. Foamnet dan label salak Gambar 14. Bukti pengiriman salak oleh kelompok tani Gambar 15. Pemuatan salak ke dalam truk Gambar 16. Fasilitas bangsal pascapanen Gambar 17. Kotak perlengkapan P3K di dalam packing house Gambar 18. Pemeriksaan sikat pembersih mesin pembersih salak Gambar 19. Mesin dan rantai penggerak mesin pembersih salak perlu diperiksa berkala

5 PROSEDUR KERJA PENANGANAN PONDOH PANEN PENGUMPULAN & PENGANGKUTAN PEMBERSIHAN SORTASI PENYIMPANAN SEMENTARA PENGEMASAN & PELABELAN PENGKELASAN PENGANGKUTAN Gambar 1. Alur Penanganan Pascapanen Salak secara Umum 5

6 PRINSIP INSTRUKSI KERJA 1. Jelas 2. Pengendalian terhadap cemaran dan mutu produk 3. Tersedia parameter pengukur hasil pekerjaan 4. Tersedia tindakan koreksi bila ditemukan masalah dalam melaksanakan pekerjaan terkait keamanan pangan, mutu, dan cemaran 5. Terdokumentasi 6

7 PETUNJUK PENGGUNAAN INSTRUKSI KERJA PASCAPANEN SALAK 1. Instruksi kerja pascapanen salak digunakan untuk masing-masing tahapan penanganan. Contoh : Instruksi Kerja Pembersihan. Artinya : Petugas/Pekerja hanya mengerjakan prosedur yang terdapat pada proses pembersihan salak dan tidak perlu mempertimbangkan proses sebelum dan sesudahnya. 2. Perhatikan titik kritis proses penanganan yang berdampak pada keamanan pangan dan mutu buah. Contoh : Proses sortasi à Perhatikan kondisi buah salak dengan memperhatikan ada tidaknya ciri-ciri buah rusak atau mulai rusak. 3. Penyimpanan sementara adalah penyimpanan salak yang sudah dikemas dan tidak lebih dari 24 jam. Bila lebih dari waktu tersebut maka dimungkinkan dilakukan perlakuan tambahan. 7

8 IKS 1.0. INSTRUKSI KERJA PANEN INSTRUKSI KERJA PANEN IKS 1.0. Tujuan Penjelasan umum Hasil Memperoleh buah dengan tingkat kematangan dan mutu sesuai pasar yang dituju Pemanenan dilakukan dengan memetik buah pada tingkat kematangan tertentu, menggunakan alat bantu petik dan wadah panen Buah dengan tingkat kematangan tertentu A. Langkah Kerja 1. Siapkan peralatan yang diperlukan seperti sabit/arit, keranjang panen, penanda lokasi, gerobak sorong dan jumlah pekerja yang dibutuhkan. 2. Kenakan perlengkapan kerja seperti sarung tangan kulit, topi atau pelindung kepala, sepatu boot dan membawa keranjang panen. 3. Pilih buah yang siap dipanen dengan ciri : sisik telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, mengkilap dan sesuai dengan tujuan pasar. Jangan pilih salak yang rusak atau terserang hama. Duri pada pelepah. Gunakan sarung tangan kulit saat memetik Warna kulit buah merah kehitaman Warna buah tua kulit kuning Gambar 2. Tandan buah siap panen 8

9 4. Pemetikan bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu petik buah di pohon dan potong tandan buah dengan sabit/pisau pada bagian pangkal. 5. Saat musim hujan, lakukan panen saat tidak hujan dan memungkinkan dilakukan pemanenan. 6. Letakkan buah ke wadah / keranjang panen dengan hati-hati. Gambar 3. Pengumpulan salak dari kebun di wadah keranjang bambu 7. Pindahkan buah salak ke tempat pengumpulan sementara dengan menggunakan alat angkut dan letakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari, hujan dan tidak bersentuhan dengan tanah. 8. Catat kegiatan panen (waktu dan lokasi panen) 9

10 IKS 1.0. INSTRUKSI KERJA PANEN INSTRUKSI KERJA PANEN IKS 1.0 B. Diagram alur panen (disesuaikan) Siapkan perlengkapan panen Periksa tingkat kematangan buah. Ciri salak siap panen : Sisik telah jarang, Warna kulit buah merah kehitaman/kuning tua dan Mengkilap Tidak sesuai dengan permintaan pasar Periksa kondisi buah Sesuai dengan permintaan pasar Lakukan pemetikan Terdapat cacat Petik dan pisahkan sebagai buah rusak Buah afkir Tidak ada cacat Taruh buah di keranjang Catat kegiatan panen Simpan data panen Taruh buah di keranjang Taruh di tempat terpisah dari buah yang baik Dijual curah Simpan data penjualan 10

11 IKS 2.0. INSTRUKSI KERJA PEMBERSIHAN INSTRUKSI KERJA PEMBERSIHAN IKS 2.0 Tujuan Penjelasan umum Hasil Untuk memperoleh buah salak yang bersih dan memenuhi standar yang diinginkan pasar. Pembersihan adalah kegiatan untuk menghilangkan duri, kotoran dan benda asing lainnya. Buah bersih dari kotoran dan benda asing A. Langkah Kerja 1. Siapkan keranjang/wadah, kuas/sikat kain/mesin pembersih salak yang bersih 2. Kenakan perlengkapan kerja seperti masker, sarung tangan dan alas kaki. Penutup (topi) kepala Masker Penutup pakaian Sarung tangan Celana Panjang Gambar 4. Kelengkapan kerja petugas penanganan pascapanen 11

12 3. Amati kondisi buah. Jika buah dalam kondisi basah/lembab, lakukan proses pengeringan dengan cara di angin-anginkan dengan menggunakan blower. Salak dihamparkan pada lantai beralas Pengeringan dengan kipas angin Gambar 5.Pengeringan salak basah dengan diangin-anginkan 4. Bersihkan permukaan buah salak dari duri, kotoran, serangga dan lainnya dengan menggunakan alat pembersih (kuas, sikat, mesin pembersih, lap/kain pembersih). Bila menggunakan mesin pembersih salak, gunakan Instruksi Kerja Penggunaan Mesin tersebut. Petugas juga membersihkan salak dengan kain untuk mempercepat proses Gambar 6. Membersihkan salak dengan mesin pembersih 12

13 5. Bersihkan dengan menggunakan kuas jika salak masih menempel pada tandannya. Sikat pembersih Petugas mengenakan sarung tangan membersihkan salak dengan sikat yang sesuai Gambar 7. Pembersihan salak dengan sikat 6. Pisahkan buah salak yang sudah bersih ke dalam keranjang untuk diproses lebih lanjut 7. Amati kondisi buah yang telah dibersihkan. Bila ditemukan buah rusak, pisahkan. 8. Pindahkan salak ke tempat sortasi. 9. Lakukan pencatatan pada setiap kegiatan. 13

14 INSTRUKSI KERJA PEMBERSIHAN IKS 2.0 B. Diagram Alur Pembersihan Siapkan keranjang/wadah penampung Siapkan buah yang akan dibersihkan Kenakan kelengkapan kerja seperti masker, sarung tangan dan sepatu Bersihkan buah dengan sikat kain/kuas/mesin pembersih Buah belum bersih Bersihkan lagi salak Buah bersih Masukkan salak yang sudah bersih ke dalam wadah Pindahkan salak ke tempat sortasi 14

15 IKS 3.0. INSTRUKSI KERJA SORTASI INSTRUKSI KERJA SORTASI IKS 3.0 Tujuan Penjelasan umum Hasil Untuk mendapatkan buah salak yang memenuhi standar mutu sesuai permintaan pasar. Kegiatan menyeleksi dan memisahkan buah salak yang baik, buah salak yang kurang baik, cacat, atau busuk. Buah yang baik sesuai dengan standar mutu A. Langkah Kerja 1. Kenakan perlengkapan kerja seperti masker, sarung tangan dan alas kaki. 2. Siapkan tempat sortasi/ meja pascapanen dan keranjang/wadah yang bersih di tempat yang mudah dijangkau petugas sortasi serta wadah berpenutup untuk buah rusak. 3. Letakkan buah yang sudah dibersihkan pada tempat sortasi/ meja pascapanen. Kursi disesuaikan dengan tinggi meja sortasi Meja sortasi berlubang untuk pembuangan sampah sisa pembersihan salak Gambar 8. Meja Sortasi 4. Periksa kondisi salak satu per satu. Pisahkan salak yang baik dan rusak/cacat (kulit terkelupas, memar, noda hitam, jamur, bagian ujung bila ditekan mengeluarkan air, tertusuk/tergores, bentuk tidak ideal) 15

16 5. Letakkan salak rusak pada wadah tertutup dan segera pindahkan ke luar ruang penanganan. Kumpulkan salak rusak pada lokasi jauh dari packing house dan tidak berpotensi mengkontaminasi ulang salak yang akan dipasarkan. 6. Lakukan proses berikutnya. IDENTIFIKASI KERUSAKAN SALAK PADA TAHAP SORTASI Bagian pucuk mulai rusak/busuk Terdapat jamur putih pada bagian atas dekat pucuk Buah sudah rusak pada bagian tengah Kerusakan pada bagian tepi buah 16

17 IDENTIFIKASI KERUSAKAN SALAK PADA TAHAP SORTASI Salak ditumbuhi jamur pada bagian atas dekat pucuk Setelah salak dibuka, nampak bagian atas sudah menjadi busuk Pembusukan juga terjadi di bagian lain buah Kesimpulan : Meskipun penampilan luar cukup bagus namun adanya jamur pada bagian atas salak perlu diwaspadai telah terjadi pembusukan pada buah salak 17

18 INSTRUKSI KERJA B. Diagram Alur Sortasi SORTASI IKS 3.0 Siapkan tempat sortasi dan keranjang / wadah Kenakan masker, sarung tangan dan sepatu Pindahkan buah ke tempat sortasi Seleksi buah Buah rusak/cacat Mutu buah bagus Taruh salak ke wadah terpisah dan tertutup Letakkan buah pada keranjang/wadah yang bersih Keluarkan salak rusak/cacat dari ruang penanganan Pindahkan salak ke tempat pengkelasan Kumpulkan salak di tempat yang jauh dari packing house yang tidak berpotensi mengkontaminasi silang salak yang akan dipasarkan 18

19 IKS 4.0. INSTRUKSI KERJA PENGKELASAN INSTRUKSI KERJA PENGKELASAN IKS 4.0 Tujuan Untuk mendapatkan salak sesuai permintaan pasar Penjelasan umum Kegiatan mengelompokkan salak sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan oleh pasar. Hasil Buah yang sudah dikelompokkan berdasarkan kelas yang diinginkan pasar A. Langkah Kerja 1. Siapkan dan kenakan perlengkapan kerja 2. Siapkan keranjang sesuai dengan jumlah kelas yang diinginkan dan beri tanda/label sesuai kelas. 3. Siapkan timbangan bila diperlukan Gambar 9. Timbangan digital 4. Siapkan buah yang sudah disortasi untuk dilakukan pengkelasan 5. Lakukan pengkelasan sesuai dengan kelas yang diinginkan pasar 6. Bila ditemukan buah rusak, pisahkan dan masukkan ke dalam wadah khusus berpenutup 7. Lakukan proses selanjutnya 19

20 INSTRUKSI KERJA B. Diagram Alur Pengkelasan PENGKELASAN IKS 4.0 Siapkan wadah dan timbangan Siapkan buah yang sudah disortasi Periksa kondisi buah satu per satu Kondisi buah tidak baik (cacat/rusak) Buah dipisahkan Kondisi buah baik Buah dikumpulkan pada wadah khusus tertutup Timbang berat buah. Misal : a. Kelas A; 8-12 buah/kg b. Kelas B; buah/kg c. Kelas C; buah/kg Pindahkan segera buah rusak keluar tempat penanganan Letakkan buah pada wadah berdasarkan kelasnya Pindahkan buah ke tempat pengemasan Catat kegiatan pengkelasan Catatan : Kelas mutu disesuaikan dengan permintaan pasar/konsumen 20

21 IKS 5.0. INSTRUKSI KERJA PENGEMASAN DAN PELABELAN INSTRUKSI KERJA PENGEMASAN DAN PELABELAN IKS 5.0 Tujuan Melindungi salak dari kontaminasi dan kerusakan fisik, memberi identitas produk serta memudahkan pengangkutan/distribusi. Penjelasan umum Kegiatan memasukan salak pada wadah yang tertutup/semi tertutup sesuai dengan kelas dan tujuan pasar. Hasil A. Langkah Kerja Buah dikemas sesuai keinginanpasar 1. Siapkan wadah kemas seperti kardus, keranjang atau kotak kayu dan label kemasan, pastikan kondisi wadah kemas bersih dan layak. 2. Siapkan buah yang akan dikemas dan periksa kondisi buah secara umum 3. Masukkan buah pada kemasan dengan hati-hati Gambar 10. Pengemas salak 4. Lakukan penimbangan sesuai dengan kapasitas kemasan 21

22 Gambar 11. Timbangan digital untuk menimbang salak dalam jumlah sedikit Gambar 12. Penimbangan salak curah 5. Tutup kemasan buah, diberi label dan diikat Gambar 13. Foamnet dan label salak 22

23 6. Susun produk yang sudah dikemas sesuai dengan kode kelas, ukuran dan jenis kemasan di tempat penyimpanan sementara 7. Catat berat produk yang sudah dikemas. 8. Persiapkan proses pengiriman dan lakukan pengiriman. 9. Catat jumlah buah dikirim dan tujuan pasar Gambar 14. Bukti pengiriman salak oleh kelompok tani Gambar 15. Pemuatan salak ke dalam truk 23

24 INSTRUKSI KERJA B. Diagram Alur Pengemasan Siapkan wadah kemas dan label PENGEMASAN DAN PELABELAN IKS 5.0 Wadah kemas tidak rusak Periksa kondisi wadah kemas Siapkan buah yang sudah disortasi Wadah kemas rusak Jangan gunakan wadah kemas Periksa kondisi buah satu persatu Mutu buah tidak sesuai yang diinginkan Kembalikan buah ke proses sortasi Tidak ada masalah dengan mutu buah Sortasi ulang Susun buah pada kemasan Timbang Penyimpanan Masukkan buah ke dalam kendaraan pengangkut Catat jumlah buah yang disimpan Catat kegiatan pengemasan Simpan data penyimpanan Simpan data pengemasan 24

25 IKS 6.0. INSTRUKSI KERJA PERAWATAN BANGSAL PASCAPANEN INSTRUKSI KERJA PERAWATAN BANGSAL PASCAPANEN IKS 6.0 Tujuan Penjelasan umum Memastikan bangsal pascapanen dalam kondisi yang bersih dan layak operasional Melakukan perawatan bangsal pascapanen meliputi kebersihan bangunan dan kelengkapannya Hasil Bangsal pascapanen dalam kondisi bersih dan layak operasional A. Langkah Kerja 1. Susun jadwal perawatan bangsal pascapanen 2. Periksa kebersihan gedung dan kelengkapannya. Cek fungsi alat pengendali serangga Cek fungsi dan kebersihan sarana sanitasi Cek kebersihan langit-langit Cek kebersihan dinding ruangan Gambar 16. Fasilitas bangsal pascapanen 25

26 3. Perbaiki jika terdapat kerusakan. 4. Catat dalam lembar laporan jika kerusakan tidak bisa diperbaiki segera dan lakukan penjadwalan perbaikan. 5. Bersihkan sarana prasarana setelah selesai digunakan. 6. Catat dan simpan hasil perawatan fasilitas bangsal pascapanen. 26

27 INSTRUKSI KERJA PERAWATAN BANGSAL PASCAPANEN IKS 6.0 B. Diagram Alur Perawatan Bangsal Pascapanen Susun jadwal perawatan bangsal pascapanen Periksa kondisi sarana prasarana penanganan dan fasilitas kebersihan Rusak Catat dan jadwalkan perawatan Tidak rusak Periksa kondisi ruang penanganan Kotor/rusak Bersihkan dengan desinfektan yang sesuai/catat dan jadwalkan perbaikan Tidak kotor/rusak Periksa kondisi tempat pencucian dan saluran air Kotor/rusak Bersihkan dengan desinfektan yang sesuai/catat dan jadwalkan perbaikan Tidak kotor/rusak Periksa kondisi timbangan Tidak sesuai Kalibrasi ulang Sesuai Catat dan simpan data perawatan bangsal pascapanen 27

28 IKS 7.0. INSTRUKSI KERJA PENANGANAN KECELAKAAN KERJA INSTRUKSI KERJA PENANGANAN KECELAKAAN KERJA IKS 7.0 Tujuan Penjelasan umum Hasil A. LANGKAH KERJA Mencegah dampak lanjutan akibat luka Penanganan segera terhadap kecelakaan kerja Luka dapat ditangani 1. Sediakan perlengkapan P3K seperti obat luka antiseptik (betadine, kapas, plester/perban) dan obat-obatan ringan penanganan awal terhadap luka dalam kotak khusus. Letakkan kotak P3K pada lokasi yang mudah dijangkau. Periksa ketersediaan perlengkapan P3K, jumlah dan masa pakainya, minimal sekali dalam sebulan. Gambar 17. Kotak perlengkapan P3K di dalam packing house 2. Siapkan nomor telepon darurat (poliklinik/puskesmas/rumah sakit/dokter/pemadam kabakaran) terdekat. 3. Bila tertusuk duri, cabut duri dan beri obat luka antiseptik. Tutup luka dengan plester/perban. 4. Bila terkena benda tajam/terjepit mesin, segera cuci luka dengan air bersih, beri obat luka antiseptik dan balut luka dengan kapas dan perban.bila perlu, segera ke poliklinik/puskesmas/rumah sakit/dokter terdekat untuk perawatan lanjutan. 28

29 INSTRUKSI KERJA PENANGANAN KECELAKAAN KERJA IKS 7.0 B. Diagram Alur Penanganan Kecelakaan Siapkan perlengkapan P3K dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau Periksa ketersediaan perlengkapan P3K, jumlah dan masa pakainya,minimal sekali dalam sebulan Siapkan nomor telpon poliklinik/puskesmas /rumah sakit/dokter terdekat Kecelakaan kerja Tertusuk duri Cabut duri Luka terkena benda tajam Segera cuci luka dengan air bersih dan beri antiseptik Beri obat antiseptik pada bagian yang luka Tutup luka dengan plester/perban Balut luka dengan kapas dan plester/perban Hubungi petugas/instansi kesehatan terdekat 29

30 IKS 8.0. INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN MESIN PEMBERSIH SALAK INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN MESIN PEMBERSIH SALAK IKS 8.0 Tujuan Penjelasan umum Hasil A. Langkah Kerja Mengoptimalkan fungsi penggunaan mesin pembersih salak Memberi arahan penggunaan mesin pembersih salak untuk membantu kerja petugas dan mencegah kerusakan buah Salak bersih dari kotoran 1. Siapkan wadah penampung kotoran dan wadah penampung salak. 2. Periksa kebersihan dan kelayakan sikat. Gambar 18. Pemeriksaan sikat pembersih mesin pembersih salak 3. Hidupkan mesin selama 1-5 menit. Periksa kerja masing-masing bagian mesin pembersih seperti, roda penggerakdan mesin penggerak. Bila ada masalah, periksa dan perbaiki. Gambar 19. Mesin dan rantai penggerak mesin pembersih salak perlu diperiksa berkala 30

31 4. Masukkan salak ke tempat pengumpan secara bertahap dan lakukan pembersihan hingga menjadi bersih. 5. Matikan mesin pembersih setelah selesai digunakan. Cabut kabel listrik. 6. Bersihkan mesin pembersih setelah selesai digunakan. 31

32 INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN MESIN PEMBERSIH SALAK IKS 8.0 Tujuan Penjelasan umum Hasil B. Tahapan Penggunaan Mengoptimalkan fungsi penggunaan mesin pembersih salak Memberi arahan penggunaan mesin pembersih salak untuk membantu kerja petugas dan mencegah kerusakan buah Salak bersih dari kotoran Siapkan wadah penampung Periksa kondisi sikat, roda penggerak dan mesin penggerak Hidupkan mesin dan periksa fungsi masingmasing bagian Ada masalah Periksa dan perbaiki Tidak dapat diperbaiki Mesin pembersih tidak digunakan Tidak ada masalah Siapkan salak dalam keranjang di meja penuang Dapat diperbaiki Mesin pembersih dapat digunakan Tuang salak secara bertahap Salak belum bersih Masukkan salak ke proses awal Salak bersih Pindahkan salak ke dalam wadah 32

33 IKS 9.0. INSTRUKSI KERJA PERAWATAN MESIN PEMBERSIH SALAK INSTRUKSI KERJA PERAWATAN MESIN PEMBERSIH SALAK IKS 9.0 Tujuan Penjelasan umum Hasil Memastikan mesin pembersih salak dalam kondisi layak pakai Melaksanakan kegiatan perawatan mesin pembersih salak secara periodik untuk memastikan mesin layak pakai Mesin layak pakai A. Langkah Kerja 1. Susun jadwal perawatan 2. Periksa kondisi sikat pembersih. Bila rusak, sikat diperbaiki/diganti. 3. Periksa kondisi rantai penggerak. Bila ditemui masalah, perbaiki. 4. Lakukan pelumasan secara berkala. 5. Periksa mesin penggerak. Bila ditemui masalah, perbaiki. 6. Lakukan perawatan mesin penggerak secara berkala. 7. Catat kegiatan perawatan mesin pembersih. 8. Simpan data perawatan. 33

34 INSTRUKSI KERJA PERAWATAN MESIN PEMBERSIH SALAK IKS 9.0 B. Diagram Alur Perawatan Mesin Pembersih Salak Susun jadwal perawatan Periksa kondisi sikat pembersih Rusak Perbaiki Periksa kondisi mesin Rusak Periksa dan perbaiki Catat dan simpan data perawatan 34

INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU

INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU PENANGANAN PENDAHULUAN Instruksi kerja merupakan dokumen pengendali yang menyediakan perintah-perintah untuk pekerjaan atau tugas tertentu dalam penanganan pascapanen mangga Gedong Gincu. 1. Struktur kerja

Lebih terperinci

PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU

PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU Mangga merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan dan diusahakan Varietas mangga yang banyak dibudidayaka adalah Mangga Arum Manis, Dermayu dan G Komoditas

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan

Lebih terperinci

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG Oleh : Sugeng Prayogo BP3KK Srengat Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Januari 2016 di kebun salak Tapansari, Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Luas

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 7 PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS Nafi Ananda Utama Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 Pengantar Manggis merupakan salah satu komoditas buah tropika eksotik yang mempunyai

Lebih terperinci

PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG 1. DEFINISI Panen merupakan pemetikan atau pemungutan hasil setelah tanam dan penanganan pascapanen merupakan Tahapan penanganan hasil pertanian setelah

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH LADA

PENGOLAHAN BUAH LADA PENGOLAHAN BUAH LADA Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Lada memiliki nama latin Piper nigrum dan merupakan family Piperaceae. Lada disebut juga sebagai raja dalam kelompok rempah

Lebih terperinci

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan

Lebih terperinci

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi

Lebih terperinci

PENANGANAN LINEN KOTOR NON-INFEKSIUS DI RUANGAN KEPERAWATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1. RS Siti Khodijah Pekalongan

PENANGANAN LINEN KOTOR NON-INFEKSIUS DI RUANGAN KEPERAWATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1. RS Siti Khodijah Pekalongan Pekalongan PENANGANAN LINEN KOTOR NON-INFEKSIUS DI RUANGAN KEPERAWATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman STANDAR Adalah proses penanganan linen yang telah dipergunakan oleh pasien, yang tidak terkontaminasi

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (2017) TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM

SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 2011 PENGARAH : Dr. Ir. Yul Harry Bahar Direktur

Lebih terperinci

PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN

PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN Oleh : drh. Linda Hadju Widyaiswara Madya BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN Oleh : drh. Linda Hadju Widyaiswara Madya BALAI PELATIHAN PERTANIAN

Lebih terperinci

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah

Lebih terperinci

TEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS

TEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS TEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS Dr.Y. Aris Purwanto Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor arispurwanto@gmail.com 08128818258 ... lanjutan Proses penanganan buah yang baik

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN

PENANGANAN PASCA PANEN PENANGANAN PASCA PANEN Pasca Panen Sayuran yang telah dipanen memerlukan penanganan pasca panen yang tepat agar tetap baik mutunya atau tetap segar seperti saat panen. Selain itu kegiatan pasca panen dapat

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1: 29 4 KEADAAN UMUM UKM 4.1 Lokasi dan Keadaan Umum Pengolah Unit Pengolahan ikan teri nasi setengah kering berlokasi di Pulau Pasaran, Lingkungan 2, Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Barat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.

Lebih terperinci

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI 1. PENGERINGAN Pengeringan adalah suatu proses pengawetan pangan yang sudah lama dilakukan oleh manusia. Metode pengeringan ada dua,

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA AgroinovasI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA Dalam menghasilkan benih bermutu tinggi, perbaikan mutu fisik, fisiologis maupun mutu genetik juga dilakukan selama penanganan pascapanen. Menjaga mutu fisik

Lebih terperinci

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS MENCUCI INSTRUMEN BEDAH L KEPERAWATA N Agar instrumen bedah yang dipakai dapat dibersihkan dari bahan berbahaya pasien 1. Siapkan larutan chlorine 0.5% secukupnya. 2. Selesai melakukan operasi, prosedur

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCAPANEN

PENANGANAN PASCAPANEN 43 PENANGANAN PASCAPANEN Pascapanen Penanganan pascapanen bertujuan untuk mempertahankan kualitas buah yang didapat. Oleh karena itu pelaksanaannya harus dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas buah

Lebih terperinci

SOP PENANGANAN PASCAPANEN MENTIMUN

SOP PENANGANAN PASCAPANEN MENTIMUN SOP PENANGANAN PASCAPANEN MENTIMUN DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN TANAMAN SAYURAN DAN OBAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 2012 KATA PENGANTAR Dalam rangka pengembangan komoditas mentimun yang berdaya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice 113 LAMPIRAN 113 114 Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice 1 Lokasi Lokasi produksi harus jauh dari tempattempat yang menjadi sumber cemaran, seperti: tempat pembuangan sampah,

Lebih terperinci

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN Perbaikan mutu benih (fisik, fisiologis, dan mutu genetik) untuk menghasilkan benih bermutu tinggi tetap dilakukan selama penanganan pasca panen. Menjaga mutu fisik dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium

Lebih terperinci

Pendahuluan. Setelah diketahui bahwa buah sudah cukup tua untuk dipanen, panen dapat segera dilakukan dan buah harus

Pendahuluan. Setelah diketahui bahwa buah sudah cukup tua untuk dipanen, panen dapat segera dilakukan dan buah harus CARA PANEN BUAH Pendahuluan Setelah diketahui bahwa buah sudah cukup tua untuk dipanen, panen dapat segera dilakukan dan buah harus dikumpulkan di lahan secepat mungkin. Panen harus dilakukan secepat mungkin,

Lebih terperinci

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN

PENANGANAN PASCA PANEN PENANGANAN PASCA PANEN KENAPA PERLU PENANGANAN PASCA PANEN??? Buah-buahan, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup, untuk itu butuh penanganan pasca panen yang tepat supaya susut kuantitas

Lebih terperinci

SOAL PELATIHAN PENANGANAN PASCA PANEN CABE MERAH Oleh : Juwariyah BP3 K Garum. Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Saudara Anggap Paling Benar!

SOAL PELATIHAN PENANGANAN PASCA PANEN CABE MERAH Oleh : Juwariyah BP3 K Garum. Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Saudara Anggap Paling Benar! SOAL PELATIHAN PENANGANAN PASCA PANEN CABE MERAH Oleh : Juwariyah BP3 K Garum Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Saudara Anggap Paling Benar! 1. Apa yang anda ketahui tentang GHP... a. Good Agriculture

Lebih terperinci

Aris Purwanto Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB

Aris Purwanto Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB Aris Purwanto Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB ? APA YANG DIINGINKAN PEMBELI/KONSUMEN? A. Pemasok yang secara konsisten dapat mensuplai produk yang bermutu dan bebas dari Hama Penyakit B. Pemasok

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI Secangkir kopi dihasilkan melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari teknik budidaya, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Hanya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174 IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG Roswita Sela 14.I1.0174 OUTLINE PROFIL PERUSAHAAN PROSES PRODUKSI SANITASI KESIMPULAN SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PASCAPANEN BUAH NAGA. (Hylocereus undatus, SP)

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PASCAPANEN BUAH NAGA. (Hylocereus undatus, SP) STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PASCAPANEN BUAH NAGA (Hylocereus undatus, SP) DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN BUAH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung 25 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung dengan dua kali percobaan yaitu Percobaan I dan Percobaan II. Percobaan

Lebih terperinci

Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar

Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) a. www.aquaportail.com b. Dok. Pribadi c. Mandegani et.al (2016) Rumput laut

Lebih terperinci

Sumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.

Sumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta. PANEN BAWANG PUTIH Tujuan : Setelah berlatih peserta terampil dalam menentukan umur panen untuk benih bawang putih serta ciri-ciri tanaman bawang putih siap untuk dipanen 1. Siapkan tanaman bawang putih

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penilitan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penilitan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jatibarang, Indramayu dan Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian Pengaruh Perlakuan Bahan Pengisi Kemasan terhadap Mutu Fisik Buah Pepaya Varietas IPB 9 (Callina) Selama Transportasi dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cokelat berasal dari hutan di Amerika Serikat. Jenis tanaman kakao ada berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cokelat berasal dari hutan di Amerika Serikat. Jenis tanaman kakao ada berbagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-Jenis Kakao Tanaman kakao (Theobroma cacao, L) atau lebih dikenal dengan nama cokelat berasal dari hutan di Amerika Serikat. Jenis tanaman kakao ada berbagai macam tetapi

Lebih terperinci

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015 di kebun salak Tapansari, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Salak yang

Lebih terperinci

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab : Sub Lampiran 1 FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA Nama dan alamat fasilitas yang diperiksa Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT Pemilik Fasilitas (Perusahaan atau Perorangan)

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia JUICE EXTRACTOR MODEL NO : MJYZ-A550.

Bahasa Indonesia JUICE EXTRACTOR MODEL NO : MJYZ-A550. Bahasa Indonesia JUICE EXTRACTOR MODEL NO : MJYZ-A550 www.marubi.co.id DAFTAR ISI EKSTRAKTOR JUS MJYZ-A550 Buku Pentunjuk Pemakaian DAFTAR ISI BAB I Langkah Pengamanan Penting... 2 BAB II Bagian-bagian

Lebih terperinci

JE65 PERLINDUNGAN PENTING. Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan

JE65 PERLINDUNGAN PENTING. Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan PERLINDUNGAN PENTING Saat menggunakan peralatan elektronik, untuk mengurangi resiko kebakaran, sengatan listrik, dan/atau cedera ke seseorang, tindakan

Lebih terperinci

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi HANDOUT MATA KULIAH : REGULASI PANGAN (KI 531) OLEH : SUSIWI S JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA F P M I P A UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Perkembangan Lafi Ditkesad Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) merupakan lembaga yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Lebih terperinci

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.04.12.2207 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TATA CARA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Terminologi Pasca Panen Padi. A. Kualitas Fisik Gabah

II. TINJAUAN PUSTAKA Terminologi Pasca Panen Padi. A. Kualitas Fisik Gabah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terminologi Pasca Panen Padi Kegiatan pascapanen padi perontokan, pengangkutan, pengeringan, penggilingan, penyimpanan dan pengemasan (Patiwiri, 2006). Padi biasanya dipanen pada

Lebih terperinci

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR 62 PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR A. Data Umum 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : a.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Lokasi dan Lingkungan Produksi 1. Evaluasi a. Lokasi UKM Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi UKM Al-Fadh terletak ditengah perkampungan yang berdekatan dengan area persawahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG CARA PRODUKSI KOSMETIKA YANG BAIK MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa langkah utama untuk menjamin keamanan kosmetika adalah penerapan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Buah mangga yang digunakan untuk bahan penelitian langsung diambil dari salah satu sentra produksi mangga, yaitu di daerah Indramayu, Kecamatan Jatibarang.

Lebih terperinci

Teknologi Perbanyakan Benih Mangga melalui Sambung Pucuk

Teknologi Perbanyakan Benih Mangga melalui Sambung Pucuk Teknologi Perbanyakan Benih Mangga melalui Sambung Pucuk Berkebun buah-buahan yang perlu diperhatikan adalah mutu dan ketersediaan akan benih/ bibit tanaman. Pelaku usahatani/ pekebun bisa menyiapkan pembibitan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penanganan. Pasca Panen.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penanganan. Pasca Panen. No.398, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penanganan. Pasca Panen. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 44/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktur, Dr. Ir. Ani Andayani, M.Agr. SOP Pascapanen Mawar

KATA PENGANTAR. Direktur, Dr. Ir. Ani Andayani, M.Agr. SOP Pascapanen Mawar KATA PENGANTAR Mawar merupakan jenis tanaman berbunga indah yang sangat diminati pasar dimana bunga ini memiliki aneka ragam warna yang sangat memikat serta semerbak baunya. Oleh karena itu, guna menjaga

Lebih terperinci

PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN

PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga ( Mangifera indica L. ) adalah salah satu komoditas hortikultura yang mudah rusak dan tidak

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga merupakan komoditas buah yang mudah rusak. Kerusakan buah mangga dapat disebabkan karena ketidak hati-hatian

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. IDENTIFIKASI KERUSAKAN BUAH APEL FUJI SUN MOON. IDENTIFIKASI KERUSAKAN MERUPAKAN TAHAPAN AWAL PENANGANAN SORTASI BUAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. IDENTIFIKASI KERUSAKAN BUAH APEL FUJI SUN MOON. IDENTIFIKASI KERUSAKAN MERUPAKAN TAHAPAN AWAL PENANGANAN SORTASI BUAH BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. IDENTIFIKASI KERUSAKAN BUAH APEL FUJI SUN MOON. IDENTIFIKASI KERUSAKAN MERUPAKAN TAHAPAN AWAL PENANGANAN SORTASI BUAH BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Kerusakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identifikasi Kerusakan Buah Apel Fuji Sun Moon. Identifikasi kerusakan merupakan tahapan awal penanganan sortasi buah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identifikasi Kerusakan Buah Apel Fuji Sun Moon. Identifikasi kerusakan merupakan tahapan awal penanganan sortasi buah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Kerusakan Buah Apel Fuji Sun Moon Identifikasi kerusakan merupakan tahapan awal penanganan sortasi buah apel fuji sun moon di Hypermart Gorontalo. Tahapan sortasi

Lebih terperinci

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN Bagi Indonesia kopi (Coffea sp) merupakan salah satu komoditas yang sangat diharapkan peranannya sebagai sumber penghasil devisa di luar sektor minyak dan gas bumi. Disamping sebagai sumber

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani Oleh: Ir. Nur Asni, MS PENDAHULUAN Tanaman kopi (Coffea.sp) merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan sebagai

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS NO SARANA & PRASARANA / TANGGAL 1 LOKASI DAN BANGUNAN A. LANTAI BERSIH, TIDAK LICIN B. DINDING BERSIH, WARNA TERANG, KEDAP AIR C. LANGIT-LANGIT TIDAK BOCOR, TIDAK MENGELUPAS D. PINTU DAPAT DIBUKA TUTUP

Lebih terperinci

AKTIVITAS LUAR KELAS MATERI POKOK KEMAH OLEH PRODI PJKR FIK UNY

AKTIVITAS LUAR KELAS MATERI POKOK KEMAH OLEH PRODI PJKR FIK UNY AKTIVITAS LUAR KELAS MATERI POKOK KEMAH OLEH NURHADI SANTOSO PRODI PJKR FIK UNY Tata Cara Berkemah Yang Baik Untuk suatu perkemahan yang baik, pentahapan yang harus ditempuh adalah: A. Persiapan 1. Penentuan

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lahan Kebun salak dalam penelitian ini terletak di Desa Tapansari, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Umur pohon salak yang digunakan sekitar 2 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas

Lebih terperinci

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK Good Manufacturing Practice (GMP) adalah cara berproduksi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. Telah dijelaskan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Kerja Resmi Perusahaan. Waktu observasi : Senin, 21 Jamuari Prosedur Kerja Resmi Perusahaan A.

Lampiran 1. Prosedur Kerja Resmi Perusahaan. Waktu observasi : Senin, 21 Jamuari Prosedur Kerja Resmi Perusahaan A. Lampiran 1. Prosedur Kerja Resmi Perusahaan Waktu observasi : Senin, 21 Jamuari 2008 A 1 A 2 A 3 A 4 A 5 A 6 Nama peralatan/mesin Jumlah satuan Fungsi khusus Tabel 12. Deskripsi bentuk fisik Asal bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia BLENDER MODEL NO : MJYL-C051.

Bahasa Indonesia BLENDER MODEL NO : MJYL-C051. Bahasa Indonesia BLENDER MODEL NO : MJYL-C051 www.marubi.co.id DAFTAR ISI BLENDER MJYL C051 Buku Pentunjuk Pemakaian DAFTAR ISI Bab I Langkah Pengamanan Penting... 2 Bab II Bagian-bagian dan Isi... 4 Bab

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : 416/Kpts/OT.160/L/4/2014 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : 416/Kpts/OT.160/L/4/2014 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : 416/Kpts/OT.160/L/4/2014 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN KANDUNGAN NITRIT SARANG WALET UNTUK PENGELUARAN KE NEGARA REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TEKNIK SELEKSI BIJI PEPAYA

TEKNIK SELEKSI BIJI PEPAYA TEKNIK SELEKSI BIJI PEPAYA Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Untuk mendapatkan benih (biji) pepaya yang baik, yaitu yang memiliki kadar kemurnian benih cukup tinggi, harus dilakukan pemilihan atau

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT >> PENDAHULUAN Pedoman Cara Ritel Pangan yang Baik di Pasar Tradisional adalah acuan yang digunakan dalam melakukan kegiatan ritel pangan di pasar tradisional dan dalam rangka pengawasan keamanan pangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Direktorat Surveilan dan Penyuluhan 1 PROSEDUR Direktorat

Lebih terperinci

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu. Kamar Operasi 1 A. PENGERTIAN Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan suci hama (steril). B.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun

Lebih terperinci

SOP PASCAPANEN TANAMAN OBAT (RIMPANG)

SOP PASCAPANEN TANAMAN OBAT (RIMPANG) SOP PASCAPANEN TANAMAN OBAT (RIMPANG) KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 2011 PENGARAH : Direktur Budidaya dan Pascapanen

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran 13. Penanganan Pasca Panen Tanaman Sayuran.

Kegiatan Pembelajaran 13. Penanganan Pasca Panen Tanaman Sayuran. Kegiatan Pembelajaran 13. Penanganan Pasca Panen Tanaman Sayuran. A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran penanganan pasca panen tanaman sayuran berisikan uraian pokok materi; Hasil penanganan pasca panen tanaman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan terhitung mulai bulan Januari hingga April 2012 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Setelah dilakukannya pengolahan data dan analisis data dalam penelitian Tugas Akhir ini, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut ini : 1. Gerakan kerja

Lebih terperinci

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi penanganan pasca panen Penanganan pasca panen dilakukan untuk memperbaiki cita rasa dan meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan 47 PEMBAHASAN Pemangkasan merupakan salah satu teknik budidaya yang penting dilakukan dalam pemeliharaan tanaman kakao dengan cara membuang tunastunas liar seperti cabang-cabang yang tidak produktif, cabang

Lebih terperinci

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk MEMOTONG material sabuk termoplastik. Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK AMAN dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH Budidaya bawang merah umumnya menggunakan umbi sebagai bahan tanam (benih). Pemanfaatan umbi sebagai benih memiliki beberapa kelemahan

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION) 1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini berlaku pada saat melakukan pekerjaan menggunakan chainsaw 2. TUJUAN Prosedur ini memberikan petunjuk penggunaan chainsaw secara aman dalam melakukan pekerjaan dimana chainsaw

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN SEGAR HASIL PERTANIAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci