Penyusun : Tim ARuPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penyusun : Tim ARuPA"

Transkripsi

1 Penyusun : Tim ARuPA

2 Penyusun : Tim ARuPA

3 Judul Menghitung Cadangan Karbon di Hutan Rakyat Panduan bagi Para Pendamping Petani Hutan Rakyat Penyusun Tim ARuPA Diterbikan oleh Biro Penerbit ARuPA Cetakan Pertama : 2014 ISBN Foto & Ilustrasi Dokumen ARuPA Cover & Layout Tim ARuPA Alamat Penerbit Jl. Magelang KM. 5 RT. 10 RW 29 No. 201 Dsn. Karanganyar. Sinduadi. Mlati. Sleman. Yogyakarta. Indonesia Telp/ Fax arupa@arupa.or.id Web : ii

4 Kata Pengantar Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi (atmosfer, laut, dan daratan). Pemanasan global disebabkan oleh efek gas rumah kaca, yaitu meningkatnya konsentrasi gas-gas di atmosfir yang menyebabkan panas dari radiasi sinar matahari tersimpan di permukaan bumi. Gas-gas yang menyebabkan terjadinya efek gas rumah kaca utamanya yaitu uap air, karbon dioksida, metana, nitrogin dioksida, dan CFC. Dampak dari pemanasan global telah menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang ekstrim, misalnya : sering terjadi banjir karena curah hujan yang terlalu tinggi, kekeringan berkepanjangan karena musim kemarau yang panjang, dan suhu permukaan bumi yang semakin panas. Bagi para petani hutan rakyat di pedesaan, perubahan iklim yang ekstrim telah menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam pranata mangsa (tata waktu bercocok tanam). Untuk menghadapi terjadinya perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global, ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu: adaptasi dan mitigasi. Adaptasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim yang sudah atau mungkin akan terjadi; misalnya dengan menemukan bibit unggul tanaman pangan yang tahan terhadap suhu tinggi, tahan kekeringan, tahan salinitas, tahan genangan, dan beremisi rendah. Sedangkan mitigasi adalah upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang merupakan sumber penyebab terjadinya pemanasan global; misalnya dengan cara memperbanyak penanaman dan pemeliharaan pohon, mengurangi penebangan pohon, serta tidak melakukan pembakaran besar-besaran. iii

5 Pembangunan hutan rakyat merupakan salah satu bentuk nyata dari mitigasi perubahan iklim yang sudah dilakukan oleh para petani hutan rakyat. Hutan rakyat berperan penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca karena hutan dapat menyerap karbon dioksida di udara yang kemudian disimpan dalam pohon. Namun kebanyakan petani hutan rakyat belum menyadari pentingnya hutan rakyat dalam mitigasi perubahan iklim. Kebanyakan petani hutan rakyat tidak mengetahui berapa banyak karbon dioksida yang sudah terserap oleh hutan rakyat mereka. Dalam konteks lebih luas, masyarakat juga belum banyak yang memahami berbagai istilah terkait dengan pemanasan global dan perubahan iklim. Buku ini diterbitkan sebagai panduan bagi para pendamping petani hutan rakyat yang akan berguna pada saat mendampingi petani hutan rakyat dalam menghitung cadangan karbon di hutan rakyat. Selain itu, buku ini juga sebagai bahan bacaan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pemanasan global dan perubahan iklim. Buku ini diterbitkan oleh ARuPA dengan dukungan dana dari ICCTF melalui kerjasama Small Grand Program (SGP) dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Atas terbitnya buku ini, diucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada rekan-rekan di ARuPA yang telah berkontribusi terhadap penulisan buku ini, serta Dr. Ir. Agus Setyarso, M.Sc. yang telah banyak memberikan masukan. Semoga buku ini bermanfaat. Yogyakarta, Juni 2014 Dwi Nugroho Direktur Eksekutif ARuPA iv

6 Daftar Isi Bagian I Tanya Jawab Seputar Pemanasan Global, Perubahan Iklim, dan Penghitungan Karbon... 1 Bagian II Pengukuran dan Penghitungan Cadangan Karbon di Hutan Rakyat A. Pengukuran Cadangan Karbon di Hutan Rakyat Penyiapan Alat dan Bahan Penyiapan Tim Pengukur Penentuan Sampel Pembuatan Plot Pengukuran Parameter a. Cara Mengukur Diameter Pohon b. Cara Menaksir Tinggi Pohon c. Cara Menaksir Diameter dan Tinggi Tajuk Penggambar Ekodia B. Penghitung Cadangan Karbon pada Hutan Rakyat Rekap Data dari Lapangan Kelompokkan Data Berdasarkan Jenis Pohon dan Hitung Sesuai Rumus Allometrik Gabungkan Data Biomassa Total Masing-masing Jenis Pohon Konversi Data Biomassa Total dari Seluruh Jenis Pohon kedalam Ton/Ha Hitung Kandungan Karbon Lampiran Daftar Pustaka v

7 Bagian I Tanya Jawab Seputar Pemanasan Global, Perubahan Iklim, dan Penghitungan Karbon Kenapa saat ini suhu terasa panas? Suhu di bumi saat ini memang mengalami kenaikan karena adanya pemanasan global. Pemanasan global atau yang juga disebut global warming adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata di atmosfer, laut dan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Apa itu gas rumah kaca? Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah gas rumah kaca. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tersebut tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. 1

8 Apa itu efek rumah kaca? Efek yang ditimbulkan karena gas rumah kaca sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Gas rumah kaca sudah tidak mampu menjaga suhu bumi agar tetap hangat karena banyaknya zat asam arang (CO ) yang ada di atmosfer. 2 Berarti apakah pemanasan global berbahaya? Ya, sangat berbahaya. Bahkan pemanasan global ini telah dianggap dapat mengancam kehidupan manusia di bumi. bumi agar tetap hangat karena banyaknya zat asam arang (CO 2) yang ada di atmosfer. Apa saja yang terjadi akibat adanya pemanasan global? Ada beberapa contoh akibat apabila pemanasan global terjadi 1. Mencairnya es di kutub utara dan selatan 2. Meningkatnya level permukaan air laut 3. Habisnya sumber-sumber air bersih di muka bumi 4. Terjadinya perubahan iklim atau iklim yang sangat ekstrim 2

9 Gambar 1. Ilustrasi Pemanasan Global PEMANASAN GLOBAL Apa itu Perubahan Iklim? Perubahan iklim adalah terjadinya perubahan iklim di bumi. Perubahan ini adalah perubahan variabel khususnya suhu udara dan curah hujan secara berangsur-angsur dalam jangka panjang. Apa dampak dan contoh yang terjadi karena adanya perubahan iklim? Di dunia, IPCC (Inter-governmental panel on Climate Change) menyebutkan bahwa selama telah terjadi 0 peningkatan suhu merata di seluruh bumi, antara 0,15 sampai 0 3 C. Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus dan tidak ada upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim tersebut diperkirakan pada tahun 2040 lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. 3

10 Jadi adaptasi dan mitigasi jelas berbeda? Ya, berbeda, sebagaimana terlihat dalam Tabel 1 dibawah ini: Tabel 1. Perbedaan Adaptasi dan Mitigasi Perbedaan Adaptasi Mitigasi Pengertian Contoh Upaya atau langkah-langkah yang diambil/ dilakukan d a l a m l a n g k a mengantisipasi terjadinya perubahan iklim - Memilih pohon unggul untuk ditanam - M e m b a n g u n p u s a t kesehatan yang baik - Menanam sayuran untuk dikonsumsi Upaya mengurangi efek merugikan yang timbul dari adanya perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca - Menaman pohon pada lahan kosong - M e n g u r a n g i m a k a n daging - T i d a k m e l a k u k a n pembakaran Mengapa kita harus membangun hutan dan melindungi hutan? Hutan yang terdiri dari pohon-pohon merupakan komponen terbesar yang mampu menyerap karbon dan kemudian menyimpanya. Dengan membangun dan sekaligus melindungi hutan artinya ini adalah sebuah tindakan untuk mengurangi efek yang ditimbulkan dari perubahan iklim. Dengan demikian diharapkan adanya pengurangan dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini. 4

11 Apa hanya dengan membangun dan melindungi hutan kita dapat mengurangi dampak perubahan iklim? Tidak. Banyak yang dapat dilakukan selain membangun hutan dan melindungi hutan. Contoh lain adalah dengan mengurangi pembakaran dan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Tetapi hutan yang terdiri dari pohon-pohon jika dibakar merupakan penghasil emisi terbesar dibandingkan dengan emisi pembakaran motor, mobil maupun pesawat terbang. Secara umum perubahan iklim akan membawa perubahan kepada parameter cuaca seperti temperatur, curah hujan, tekanan, kelembaban udara, arah angin, kondisi awan dan radiasi matahari. Parameter-parameter tersebut kemudian akan berdampak pada sektor sumber daya air, pertanian, perikanan serta pantai. Pada tahun 2007, hampir seluruh kota di Jawa mengalami bencana puting beliung. Banjir ada dimana-dimana karena curah hujan yang tinggi pada saat musim hujan dan kemudian terjadi kekeringan yang luar biasa pada musim kemarau. Kemudian dampak lain adalah bagaimana petani mengalami kebingungan pada saat mulai menanam tanaman pertanian karena perubahan musim tanam atau pranata mangsa. Apa itu adaptasi perubahan iklim? Upaya atau langkah-langkah yang diambil/dilakukan dalam langka mengantisipasi terjadinya perubahan iklim. 5

12 Apa contoh yang dilakukan dalam adaptasi perubahan iklim? Untuk melakukan adaptasi perubahan iklim dapat melakukan pembangunan fasilitas kesehatan yang memenuhi (baik) dan melakukan seleksi bibit unggul. Apa yang dimaksud dengan mitigasi perubahan iklim? Upaya mengurangi efek merugikan yang timbul dari adanya perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca. Apa itu emisi gas rumah kaca? Emisi gas rumah kaca adalah gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas yang ada. Gas rumah kaca sendiri terdiri dari karbondioksida. Apa contoh yang dilakukan dalam mitigasi perubahan iklim? Melakukan penggunaan biofuel, menghemat energi, mengurangi pembakaran, penggunaan lahan untuk menyerap dan menyimpan karbon lebih lama dan melakukan penanaman lahan-lahan gundul atau dengan kata lain dapat dikatakan dengan membangun dan melindungi hutan. Pohon yang ditebang maka biomassa yang tersimpan akan membusuk dan menghasilkan gas karbon dioksida (CO 2) sehingga akan meningkatkan emisi gas rumah kaca di atmosfer yang akan memerangkap panas yang terpancar di permukaan bumi. Ketika pohon habis maka kita sebenarnya adalah kehilangan sumberdaya yang sangat berharga karena pohon adalah komponen yang mampu menyerap kemudian menyimpan karbon melalui proses fotosintesis 6

13 Gambar 2. Fotosintesis Sederhana Apa itu Karbon dioksida (CO ) dan Karbon (C)? 2 Karbon dioksida adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Karbon dioksida (CO ) ini juga sering disebut dengan zat asam 2 arang. Karbon dioksida (CO ) dihasilkan oleh semua hewan, 2 tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan untuk kegiatan fotosintesis. Karbon dioksida ini juga dihasilkan dari pembakaran seperti pembakaran hutan (pohon) dan pembakaran melalui penggunaan bahan bakar minyak. Karbon (C) adalah unsur kimia dengan nomor atom 6 dan merupakan unsur bukan logam. Jika terlepas diudara dan terikat dengan oksigen maka karbon akan menjadi CO. 2 7

14 Apakah karbon sama dengan arang? Dalam sebuah arang, ¾ nya adalah karbon. Di mana saja kita bisa menemukan karbon? Karbon dapat ditemukan pada makhuk hidup, baik yang sudah mati ataupun masih hidup. Contohnya didalam sebuah ekosistem hutan. Karbon dapat ditemukan pada pohon (baik yang hidup atau mati), tumbuhan bawah (baik yang hidup atau mati), serasah hutan, dan tanah. Karbon-karbon dapat ditemukan dalam dalam mahluk hidup yang melalui fotosintesis kemudian karbon ini akan bersifat padat. Apakah karbon bisa ditemukan di udara? Saat lepas ke udara, karbon (C) akan berikatan dengan oksigen (O ) yang 2 kemudian menjadi zat asam arang (CO ). Zat asam arang inilah 2 yang berbahaya dan akan merusak gas rumah kaca jika berlebihan. Apakah pohon mati juga masih terdapat karbon? Ya. Pohon yang mati masih menyimpan karbon, tetapi pohon yang mati sudah tidak bisa lagi menyerap karbon karena sudah tidak ada kegiatan fotosintesis. Apakah mebel, furniture, dan barang-barang lain yang terbuat dari kayu masih menyimpan karbon? YA 8

15 Apakah hutan itu sangat penting sehingga kita harus memagari hutan agar tidak terganggu? Ya, hutan sangat penting tetapi kita tidak perlu memagari hutan untuk hal tersebut. Hutan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Masyarakat sangat bergantung terhadap hutan. Dalam catatan Bank Dunia, setidaknya ada lebih dari 1 milyar orang sangat bergantung dengan hutan sebagai sumber kehidupan. Berarti hutan sangat penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim? Ya, sangat penting. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa pohon akan menyerap dan menyimpan karbon. Berapa kilogram atau ton dalam setiap pohon atau hutan dalam sebuah kawasan bisa dihitung. Bagaimana karbon hutan bisa dihitung? Karbon hutan sangat mudah dihitung. Ada beberapa parameter yang akan dihitung seperti tinggi pohon dan diameter pohon untuk pohon, kandungan organik dalam tanah dan berat seresah ataupun tumbuhan bawah. Apa pentingnya menghitung cadangan karbon dalam hutan? Sangat penting. Kita saat ini paham bahwa pohon adalah komponen yang mampu mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan adanya perhitungan ini kita bisa mengetahui berapa kemampuan karbon menyerap sekaligus menyimpan cadangan karbon dalam hutan. 9

16 Kalau sudah dihitung karbonnya, apa karbon itu dihargai atau bisa dijual? Ada beberapa skema dimana hutan sebagai penyerap karbon dan penyimpan karbon dihargai antara lain skema jasa lingkungan dan REDD. Salah satu yang sudah terjadi di Indonesia adalah jasa lingkungan. Jasa lingkungan adalah penyediaan, pengaturan, penyokong proses alami, pelestarian nilai budaya oleh suksesi alamiah dan manusia yang bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan. Empat jenis jasa lingkungan yang dikenal oleh masyarakat global adalah jasa lingkungan tata air, keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, dan keindahan lanskap. Penyedia jasa lingkungan dapat berupa : (a) perorangan; (b) kelompok masyarakat; (c) perkumpulan; (d) badan usaha; (e) pemerintah daerah; (f) pemerintah pusat, yang mengelola lahan yang menghasilkan jasa lingkungan serta memiliki ijin atau alas hak atas lahan tersebut dari instansi berwenang. Adapun pemanfaat jasa lingkungan dapat berupa (a) perorangan; (b) kelompok masyarakat; (c) perkumpulan; (d) badan usaha; (e) pemerintah daerah; (f) pemerintah pusat, yang memiliki segala bentuk usaha yang memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya. 10

17 Pembayaran Jasa Lingkungan ( PJL) adalah pemberian imbal jasa berupa pembayaran finansial dan non finansial kepada pengelola lahan atas jasa lingkungan yang dihasilkan. Sistem PJL adalah mekanisme pembayaran finansial dan non finansial dituangkan dalam kontrak hukum yang berlaku meliputi aspek-aspek legal, teknis maupun operasional. Tujuannya adalah sebagai alternatif sistem produksi dan pengelolaan lahan yang lebih ramah lingkungan, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan pengelola lahan, sebagai upaya perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam untuk pembangunan ekonomi dan sosial yang lestari. Contoh yang sudah terjadi di Indonesia seperti apa? Model PJL di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau. DAS Cidanau merupakan sumber air satu-satunya bagi industri di kawasan Cilegon yang merupakan sumber air bagi sekitar 100 industri yang beroperasi di Cilegon. Pemegang ijin pengambilan air di DAS Cidanau adalah PT. Krakatau Tirta Industri (KTI). Izin ini dikeluarkan oleh PEMDA Serang - Provinsi Banten. Rahadian menjelaskan model pembayaran jasa lingkungan yang sudah diterapkan di daerah DAS Cidanau, Banten. Dalam pelaksanaannya, dibentuk suatu Forum Komunikasi DAS Cidanau atau disingkat FKDC berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Banten yang beranggotakan unsur masyarakat, pemerintah, LSM, dan swasta. 11

18 Bagian II Pengukuran dan Penghitungan Cadangan Karbon di Hutan Rakyat Terdapat 3 (tiga) komponen cadangan karbon di hutan rakyat, yaitu: 1. Biomassa (tumbuhan yang masih hidup) yaitu pohon dan tumbuhan bawah (misalnya: semak, tumbuhan menjalar, rumput, gulma). 2. Nekromassa (tumbuhan yang sudah mati) yaitu pohon yang sudah mati (baik masih berdiri maupun sudah rebah) dan serasah (bagian tumbuhan yang sudah gugur dan berada di lantai hutan). 3. Bahan organik dalam tanah yaitu sisa-sisa mahluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia) yang sebagian atau seluruhnya telah mengalami pelapukan menjadi tanah. Modul ini merupakan panduan praktis untuk mengukur cadangan karbon pada hutan rakyat di Jawa. Dalam modul ini, pengukuran dan penghitungan cadangan karbon hanya dilakukan pada tegakan pohon yang masih hidup, dengan keliling batang diatas 30 cm. 12

19 A. Pengukuran Cadangan Karbon di Hutan Rakyat Tahapan yang dilakukan dalam pengukuran cadangan karbon adalah: 1. Penyiapan alat dan bahan 2. Penyiapan tim pengukur 3. Penentuan sampel 4. Pembuatan plot (petak ukur) 5. Pengukuran parameter 6. Penggambaran ekodia 1. Penyiapan Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Tabel 1. Alat dan Bahan No Nama alat/bahan Fungsi 1 Peta hutan rakyat Untuk menentukan letak plot 2 Pita meter Untuk mengukur keliling pohon berdiri 3 Christen Hypsometer dan galah Untuk menaksir tinggi pohon berdiri 2 meter 4 Tali plastik 20 meter dan patok Untuk membuat plot 5 Thally sheet, papan pencatat, Untuk mencatat hasil pengukuran dan alat tulis 6 Cat dan kuas Untuk menandai (penomoran) pohon 7 GPS Untuk menentukan koordinat lokasi, dan arah plot 13

20 Gambar 3. Alat dan Bahan 2. Penyiapan Tim Pengukur Tim pengukur terdiri dari 4 (empat) orang dengan pembagian tugas sebagai berikut: 1 orang sebagai pengukur keliling pohon 1 orang sebagai penaksir tinggi pohon 1 orang sebagai pencatat dan membuat sketsa plot 1 orang sebagai perintis dan penanda pohon 14

21 3. Penentuan Sampel Penentuan sampel dilakukan dengan cara berikut: Jumlah sampel dalam satu desa minimal sebanyak 30 plot. Pada setiap dusun diambil sampel minimal 10 keluarga pemilik hutan rakyat, pengambilan sampel dilakukan secara acak. Sampel yang terpilih harus mempunyai hutan rakyat di tegalan/alas dan atau pekarangan/kebon, dengan luas masing masing minimal 20 meter x 20 meter. Jika lebar kurang dari 20 meter, diperbolehkan membuat 2 plot persegi panjang seluas 400 m. 4. Pembuatan Plot Pada setiap sampel dibuat plot pada tegalan dan pekarangan. Pembuatan plot dilakukan dengan cara berikut: Tentukan titik ikat sebagai titik awal untuk pembuatan plot. Penentuan titik ikat dipilih pada kondisi yang mewakili lahan setempat. Tancapkan patok pada titik ikat tersebut. Tentukan koordinat lokasi titik ikat dengan GPS. 2 Buat plot seluas 400 m, dengan titik ikat terletak di salah satu pojok plot. 5. Pengukuran Parameter Parameter yang diukur adalah keliling dan tinggi pohon. Sedangkan data pendukung yang perlu dicatat adalah nomor pohon, nama jenis pohon, diameter tajuk, tinggi tajuk, umur pohon, asal pohon, dan informasi lahan. 15

22 Pengukuran paramater cadangan karbon dilakukan dengan langkah langkah berikut: 1. Ukur keliling pohon. 2. Taksir tinggi pohon. 3. Ta n d a i p o h o n ( p e n o m o ra n p o h o n ) d e n ga n menggunakan cat. 4. Catat nomor pohon, nama pohon, umur pohon, keliling pohon, tinggi pohon, diamater tajuk, dan tinggi tajuk. 5. Catat kelengkapan informasi lahan. a. Cara Mengukur Diameter Pohon Pengukuran dilakukan dengan cara: Lilitkan pita meter pada batang pohon setinggi dada (1,3 meter). Posisi pita meter harus tegak lurus. Baca skala pada pita meter. Skala yang terbaca menunjukkan keliling batang. 16

23 Gambar 4. Posisi Diameter Setinggi Dada pada Berbagai Kondisi Pohon 17

24 b. Cara Menaksir Tinggi Pohon Penaksiran dilakukan dengan menggunakan Christen Hypsometer dan galah 2 meter, dengan cara sebagai berikut: Sandarkan galah sepanjang 2 m sejajar pohon dan atau tegak lurus tanah. Pegang Christen Hypsometer seperti pada gambar dan bidik ujung-ujung pohon melalui sisi siku-siku bagian dalam. Bidikkan siku bawah pada pangkal pohon dan siku atas pada ujung pohon. Baca skala pada tinggi galah. Skala yang terbaca menunjukkan tinggi pohon. Prinsip kerja Christen Hypsometer adalah prinsip segitiga sebangun. D AOC = D DOF AC DF sehingga = = jadi AC = BC EF BC x DF EF 18

25 Gambar 5. Penggunaan Christen Hypsometer Keterangan: O = mata pembidik F = siku-siku bawah BC = tinggi galah 2 m D = siku-siku atas AC = tinggi pohon E = skala baca c. Cara Menaksir Diameter dan Tinggi Tajuk Penaksiran diameter tajuk dilakukan dengan mengukur jarak antar tepi tajuk. Sedangkan perkiraan tinggi tajuk diperoleh dari tinggi pohon total dikurangi tinggi pohon bebas cabang. 19

26 6. Penggambaran Ekodia Ekodia adalah gambaran vertikal dan horisontal dari plot yang dibuat. Dengan penggambaran ekodia, maka akan terlihat jelas bagaimana kedudukan serta tutupan pohon pada plot yang dibuat. Ekodia horisontal adalah penggambaran kenampakan plot dari samping. Cara membuatnya: Ekodia horisontal dibuat dengan skala 1 : 100, yang artinya setiap 1 cm di peta menggambarkan 1 meter di lapangan. Menarik garis lurus pada plot pada garis tengah, kemudian digambar dengan wilayah masing-masing 1 meter kiri kanan dari garis lurus tersebut. Gambar 6. Ekodia Horisontal 20

27 Ekodia vertikal adalah penggambaran kenampakan plot dari atas. Cara membuatnya: Gambar tutupan tajuk (penampakan plot dari atas). Penggambaraan tutupan tajuk didasarkan pada diameter tajuk yang diukur. Gambar 7. Ekodia Vertikal 21

28 B. Penghitungan Cadangan Karbon pada Hutan Rakyat Setelah pengukuran di lapangan selesai, kemudian dilakukan penghitungan cadangan karbon. Penghitungan cadangan karbon dilakukan dengan menggunakan Rumus Allometrik. Untuk penghitungan cadangan karbon pada hutan rakyat di Jawa, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3. Rumus Allometrik untuk Menaksir Biomassa Pohon atas Tanah di Hutan Rakyat No Jenis Pohon Biomassa Total (batang cabang dan daun) 1. Mahoni (Swietenia mahagony) 2. Sonokeling (Dalbergia latifolia) 3. Jati (Tectona grandis) 4. Sengon (Paraserianthes falcataria) Bt = 0,9029(D².H)⁰ ⁶⁸⁴ Bt = 0,7458(D².H)⁰ ⁶³⁹⁴ Bt = 0,0149(D².H)¹ ⁰⁸³⁵ Bt = 0,0199(D².H)⁰ ⁹²⁹⁶ 5. Akasia auri (Acacia auriculiformis) 6. Lain-lain (Others) Bt = 0,0775(D².H)⁰ ⁹⁰¹⁸ Bt = 0,0219(D².H)¹ ⁰¹⁰² 22

29 Cara menghitung cadangan karbon: 1. Gunakan rumus allometrik yang tersedia berdasar jenis pohon. 2. Masukkan parameter tinggi dan diameter ke dalam rumus. 3. Hitung biomassa pohon. 4. Jumlah biomassa pohon dalam satu plot. 5. Hitung jumlah biomassa pohon dalam ton/ha. Contoh Penghitungan Cadangan Karbon Penghitungan cadangan karbon dilakukan pada Desa Rejomakmur yang terdiri dari 5 dusun. Lahan hutan rakyat di Desa Rejomakmur terdiri dari pekarangan dan tegalan. Pada masing-masing lahan tersebut dibuat 10 plot. Sehingga terdapat total 50 plot pada pekarangan dan 50 plot pada tegalan. Setiap 2 plot berukuran 400 m. 23

30 Tahap tahap penghitungan cadangan karbon pada hutan rakyat di Desa Rejomakmur: 1. Rekap Data dari Lapangan Tabel 4. Thally Sheet Perhitungan Potensi Cadangan Karbon Hutan Rakyat Informasi Lahan No. plot: 10 Nama pemilik: Budiharjo Koordinat plot: S.070.xx.xxx/E.110.xx.xxx Alamat pemilik: Dn. Kembangan/ RT 01 Ukuran plot: 20 x 20 m Lokasi lahan: Dn. Kembangan/ RT 03 Tipe lahan: Pekarangan Perisalah: Haryanto Pola penanaman: Mengelompok Tanggal risalah: 20 Desember 2012 No. Pohon Data Pengukuran Jenis Pohon Keliling Pohon (cm) Diameter Pohon (cm) Tinggi Pohon (m) Diameter pohon = keliling dibagi 3,14 Diameter Tajuk (m) Tinggi Tajuk (m) 1 Jati 40 12, Jati 38 12, Mahoni Jati 29 9, Mahoni Mahoni Jati 32 10, Mahoni Mahoni

31 2. Kelompokkan Data Berdasarkan Jenis Pohon dan Hitung Sesuai Rumus Allometrik (mahoni, jati, sonokeling, sengon, akasia auri dan jenis lain) Contoh penghitungan rumus allometrik jati: Tabel 5. Penghitungan Rumus Allometrik No. Pohon Jenis Pohon Diameter Pohon (cm) Tinggi Pohon (m) Biomassa Total (kg) 1 Jati 12,74 10 Bt jati 1 = 0,0149 x (D 2 x H) 1, Gabungkan Data Biomassa Total Masing-masing Jenis Pohon Tabel 6. Penghitungan Biomassa (kg) berdasarkan Jenis Pohon No Biomassa Pekarangan 1 Jati ,00 2 Mahoni ,00 3 Akasia ,00 4 Lain-lain ,00 Σ biomassa (kg) ,00 = 0,0149 x (12,74 2 x 10) 1,0835 = 0,0149 x (1.622,78) 1,0835 = 44,82 2 Jati 12, ,87 3 Jati 9, ,84 4 Jati 10, , Σ biomassa jati ,00 25

32 4. Konversi Data Biomassa Total dari Seluruh Jenis Pohon kedalam Ton/Ha Tabel 7.Konversi Data Biomassa Total Total biomassa Pada 50 plot (kg) ,00 kg Total biomassa Pada 50 plot (ton) totalbiomassa = 1.000kg ,00 = = 150,63 ton Total biomassa (per plot) = totalbioma ssa( ton) jumlahplot 150,63 = 50 = 3,01 ton/plot Total biomassa (per ha) = m2 biomassaperplot ukuranplot = 3,01x 4000 = 75,31 ton/ha 5. Hitung Kandungan Karbon Kandungan karbon kira-kira 50% dari biomassa C = biomasssa x 0,5 (ton/ha) C = 75,31 ton/ha x 0,5 = 37,66 ton/ha Jadi kandungan karbon pada pekarangan di Desa Makmur sebesar 37,66 ton/ha 26

33 Lampiran: Thally sheet pengukuran cadangan karbon Informasi lahan No. plot: Koordinat plot: Ukuran plot: Tipe lahan: Pola penanaman: Nama pemilik: Alamat pemilik: Lokasi lahan: Perisalah: Tanggal risalah: Data pengukuran No. Pohon Jenis Pohon Keliling Pohon (cm) Diameter Pohon (cm) Tinggi Pohon (m) Diameter Tajuk (m) Tinggi Tajuk (m) Diameter pohon = keliling dibagi 3,14 27

34 Daftar Pustaka Agus R, Rudi S. Makalah : Global Warming Mengancam Keselamatan Planet Bumi. Aliadi, Arif dkk Perubahan Iklim, Hutan, dan REDD: Peluang atau Tantangan. Bogor : CSO Network on Forestry Governance and Climate Change, The Partnership for Governance Banten. Anonim Allometrik Berbagai Jenis Pohon untuk Menaksir Kandungan Biomassa dan Karbon di Hutan Rakyat. Yogyakarta : BPKH Wil XI Jawa Madura dan MFP II. CIFOR REDD Apakah Itu? Pedoman CIFOR tentang Hutan, Perubahan Iklim dan REDD. Bogor : CIFOR. Hairiah, Kurniatun dkk Pengukuran Cadangan Karbon : dari tingkat lahan ke bentang lahan. Petunjuk Praktis. Edisi Kedua. Bogor: World Agroforestry Center. Rochmayanto, Yanto Makalah : Peran Hutan Rakyat dalam Mitigasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan. Pada Alih Teknologi Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan. Semarang. Setyarso, Agus. Ibbara, Enrique Summary Report : Community Carbon Accounting Action Recearh Project in Jogjakarta 28

35 u AR PA (Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam) adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Didirikan pada tanggal 16 Mei 1998 di Yogyakarta u sebagai sebuah komite aksi untuk mendorong terjadinya reformasi. AR PA berdiri dengan dilandasi semangat untuk melakukan koreksi kritis atas problematika pengelolaan sumber daya alam pada umumnya; dan sumber daya hutan khususnya, yang disebabkan kesalahan dalam paradigma, kebijakan, kelembagaan, dan sistem pengelolaan yang dikembangkan. u Visi AR PA adalah terwujudnya masyarakat sipil yang berdaya secara ekonomisosial-politik; untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang adil, lestari, demokratis, dan berkelanjutan; menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat. Untuk mengetahui lebih lanjut u tentang AR PA bisa dilihat pada website berikut: ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) adalah badan pendanaan nasional di bidang perubahan iklim, yang bertujuan untuk mengembangkan cara-cara inovatif untuk menghubungkan sumber daya keuangan internasional dengan strategi investasi nasional. Dibentuk oleh Pemerintah Indonesia (GOI) pada tahun 2009, ICCTF bertindak sebagai katalisator untuk menarik investasi baik dari internasonal maupun nasional untuk melaksanakan berbagai upaya mitigasi dan program adaptasi perubahan iklim yang dikelola secara nasional. ICCTF menerima kontribusi dari donor bilateral dan multilateral. ICCTF memberikan hibah kepada instansi pusat dan pemerintah daerah, perguruan tinggi, Organisasi Masyarakat Sipil, dan LSM untuk mendukung proyek-proyek terkait perubahan iklim di Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ICCTF bisa dilihat pada website berikut:

36 Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata rata permukaan bumi bumi (atmosfer, laut, dan daratan).dampak dari dari pemanasan global telah menyebabkan terjadinya perubahan iklim iklim yang ekstrim, misalnya : sering terjadi banjir karena curah hujan yang yang terlalu terlalu tinggi, tinggi, kekeringan kekeringan berkepanjangan karena karena musim musim kemarau kemarau yang panjang, yang dan panjang, suhu permukaan dan suhu permukaan bumi yang bumi semakin yang panas. semakin panas. Buku ini diterbitkan sebagai panduan bagi para pendamping petani Buku hutan ini rakyat diterbitkan yang sebagai akan berguna panduan pada bagi saat para mendampingi pendamping petani hutan rakyat yang dalam akan menghitung berguna pada cadangan saat mendampingi karbon di hutan petani rakyat. hutan Selain rakyat itu, buku dalam ini juga menghitung sebagai cadangan bahan bacaan karbon untuk di hutan meningkatkan rakyat. Selain pemahaman itu, buku masyarakat ini juga sebagai mengenai bahan bacaan pemanasan untuk meningkatkan global dan pemahaman perubahan iklim. masyarakat mengenai pemanasan global dan perubahan iklim. Buku ini diterbitkan oleh ARuPA dengan dukungan dana dari ICCTF Buku melalui ini kerjasama diterbitkan Small oleh Grand ARuPA Program dengan (SGP) dukungan dalam dana upaya dari mitigasi ICCTF melalui perubahan kerjasama iklim. Atas Small terbitnya Grand Program buku ini, diucapkan (SGP) dalam terima upaya kasih mitigasi yang perubahan sebesarnya iklim. kepada Atas rekan-rekan terbitnya buku di ARuPA ini, diucapkan yang telah terima berkontribusi kasih yang sebesarnya terhadap penulisan kepada buku rekan-rekan ini. di ARuPA yang telah berkontribusi terhadap penulisan buku ini, serta Dr. Ir. Agus Setyarso, M.Sc. yang telah banyak memberikan masukan. Semoga buku ini bermanfaat.

PROYEKSI CADANGAN KARBON HUTAN RAKYAT DESA TERONG, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL TAHUN

PROYEKSI CADANGAN KARBON HUTAN RAKYAT DESA TERONG, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL TAHUN PROYEKSI CADANGAN KARBON HUTAN RAKYAT DESA TERONG, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 Penyusun : Tim ARuPA J A S E M A ICCTF PROYEKSI CADANGAN KARBON HUTAN RAKYAT DESA TERONG, KECAMATAN DLINGO,

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses meningkatnya suhu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan kehidupan paling signifikan saat ini adalah meningkatnya intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya lapisan atmosfer.

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya Oleh : Prof. Dr., Ir. Moch. Sodiq Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Pengertian 2 Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global permukaan bumi telah 0,74 ± 0,18 C (1,33 ±

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemanasan global antara lain naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya

I. PENDAHULUAN. pemanasan global antara lain naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya 1 I. PENDAHULUAN Pemanasan global yang terjadi saat ini merupakan fenomena alam meningkatnya suhu permukaan bumi. Dampak yang dapat ditimbulkan dari pemanasan global antara lain naiknya suhu permukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan

BAB I PENDAHULUAN. karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Hutan merupakan unsur terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi, karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Hutan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida (CO 2 ), metana (CH 4 ), dinitrogen oksida (N 2 O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC)

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global PEMANASAN GLOBAL Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Oktober November 2014 di Desa Buana Sakti, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Oktober November 2014 di Desa Buana Sakti, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. 16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Oktober November 2014 di Desa Buana Sakti, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. B. Alat dan Objek Alat yang

Lebih terperinci

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282 Telp: 0274 4332389 Fax: 0274 488476 0 PROPOSAL PENGUKURAN CADANGAN KARBON DALAM SKEMA PERDAGANGAN

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect) PEMANASAN GLOBAL Efek Rumah Kaca (Green House Effect) EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL APA ITU PEMANASAN GLOBAL Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Jati (Tectona grandis Linn. f) Jati (Tectona grandis Linn. f) termasuk kelompok tumbuhan yang dapat menggugurkan daunnya sebagaimana mekanisme pengendalian diri terhadap

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelestarian lingkungan dekade ini sudah sangat terancam, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate change) yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di dunia,

Lebih terperinci

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,! SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,! 1. Pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama

Lebih terperinci

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang. Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2017. Lokasi penelitian bertempat di Kawasan Perlindungan Setempat RPH Wagir BKPH Kepanjen KPH Malang.

Lebih terperinci

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR Oleh: NUR HIDAYAH L2D 005 387 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menyebabkan perubahan yang signifikan dalam iklim global. GRK adalah

I. PENDAHULUAN. menyebabkan perubahan yang signifikan dalam iklim global. GRK adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) sejak pertengahan abad ke 19 telah menyebabkan perubahan yang signifikan dalam iklim global. GRK adalah lapisan gas yang berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat dalam hutan berbentuk pokok kayu, dahan, daun, akar dan sampah hutan (serasah) (Arief, 2005).

Lebih terperinci

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Nama NIM Tugas :Wiwi Widia Astuti :E1A012060 :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional.

Lebih terperinci

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA Pengelolaan lingkungan diperlukan agar lingkungan dapat terus menyediakan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Lingkungan abiotis terdiri dari atmosfer,

Lebih terperinci

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Global Warming Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F)

Lebih terperinci

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara Amalia, S.T., M.T. Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara Perubahan komposisi atmosfer secara global Kegiatan

Lebih terperinci

Global Warming. Kelompok 10

Global Warming. Kelompok 10 Global Warming Kelompok 10 Apa itu Global Warming Global warming adalah fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (green house effect) yang disebabkan

Lebih terperinci

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL MAKALAH PEMANASAN GLOBAL Disusun Oleh : 1. MUSLIMIN 2. NURLAILA 3. NURSIA 4. SITTI NAIMAN AYU MULIANA AKSA 5. WAODE FAJRIANI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar belakang disusunnya makalah ini

Lebih terperinci

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon Kurikulum 2013 FIsika K e l a s XI PEMANASAN GLOBAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Dapat menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global merupakan salah satu isu di dunia saat ini. Masalah pemanasan global ini bahkan telah menjadi agenda utama Perserikatan Bangsabangsa (PBB). Kontributor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Secara alami CO 2 mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup. Tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup di bumi memerlukan makanannya untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan,

I. PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan, namun kerusakan hutan di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu yang mengakibatkan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

Kebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim. Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi

Kebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim. Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi Kebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi Outline Perubahan Iklim dan resikonya Dampak terhadap lingkungan dan manusia Kebijakan Iptek Penutup

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. iklim global ini telah menyebabkan terjadinya bencana alam di berbagai belahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. iklim global ini telah menyebabkan terjadinya bencana alam di berbagai belahan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemanasan Global Pemanasan global diartikan sebagai kenaikan temperatur muka bumi yang disebabkan oleh efek rumah kaca dan berakibat pada perubahan iklim. Perubahan iklim global

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan hasil kajian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2001 mengenai perubahan iklim, yaitu perubahan nilai dari unsur-unsur iklim dunia sejak tahun

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI PERAN EKOSISTEM HUTAN BAGI IKLIM, LOKAL, GLOBAL DAN KEHIDUPAN MANUSIA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perubahan iklim telah menjadi isu penting dalam peradaban umat manusia saat ini. Hal ini disebabkan karena manusia sebagai aktor dalam pengendali lingkungan telah melupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 di Laboratorium Pengaruh Hutan, Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hujan Tropis Hutan adalah satu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,

Lebih terperinci

Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon

Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon Buletin PSL Universitas Surabaya 28 (2012): 3-5 Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon Hery Purnobasuki Dept. Biologi, FST Universitas Airlangga Kawasan pesisir dan laut merupakan sebuah ekosistem

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu PENDAHULUAN Latar Belakang Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar 288 0 K (15 0 C ), suhu tersebut dapat dipertahankan karena keberadaan sejumlah gas yang berkonsentrasi di atmosfer bumi. Sejumlah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 1. Akhir-akhir ini suhu bumi semakin panas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena efek rumah kaca. Faktor yang mengakibatkan semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap sumberdaya alam memiliki fungsi penting terhadap lingkungan. Sumberdaya alam berupa vegetasi pada suatu ekosistem hutan mangrove dapat berfungsi dalam menstabilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang manfaat serta fungsinya belum banyak diketahui dan perlu banyak untuk dikaji. Hutan berisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam siklus karbon global, akan tetapi hutan juga dapat menghasilkan emisi

TINJAUAN PUSTAKA. dalam siklus karbon global, akan tetapi hutan juga dapat menghasilkan emisi 16 TINJAUAN PUSTAKA Karbon Hutan Hutan merupakan penyerap karbon (sink) terbesar dan berperan penting dalam siklus karbon global, akan tetapi hutan juga dapat menghasilkan emisi karbon (source). Hutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyerapan karbon oleh hutan dilakukan melalui proses fotosintesis. Pada proses

BAB I PENDAHULUAN. Penyerapan karbon oleh hutan dilakukan melalui proses fotosintesis. Pada proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan sumber daya alam yang penting untuk kehidupan manusia karena hutan memiliki fungsi sosial, ekonomi dan lingkungan. Fungsi lingkungan dari hutan salah

Lebih terperinci

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk ALFARED FERNANDO SIAHAAN DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

Lebih terperinci

Desa Semoyo merupakan salah satu desa di Kec. Pathuk kab. Gunung Kidul.

Desa Semoyo merupakan salah satu desa di Kec. Pathuk kab. Gunung Kidul. Oleh Mugi Riyanto Kelompok Serikat Petani Pembaharu (SPP) dan Gapoktan Desa Kawasan Konservasi Semoyo. Alamat : Dusun Salak Desa Semoyo, Pathuk Kab. Gunung Kidul Desa Semoyo merupakan salah satu desa di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tiga padang golf yaitu Cibodas Golf Park dengan koordinat 6 0 44 18.34 LS dan 107 0 00 13.49 BT pada ketinggian 1339 m di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim adalah fenomena global yang disebabkan oleh kegiatan manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna lahan dan kehutanan. Kegiatan

Lebih terperinci

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Semenjak manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah kita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kebutuhan hidup manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa tekanan terhadap perubahan lingkungan juga akan meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Dengan kata lain manfaat

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Dengan kata lain manfaat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, baik yang berupa manfaat ekonomi secara langsung maupun fungsinya dalam menjaga daya dukung lingkungan. Hutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan pesisir dan laut merupakan sebuah ekosistem yang terpadu dan saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi pertukaran materi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan tersebut

BAB I. PENDAHULUAN. menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan tersebut BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kadar CO 2 di atmosfir yang tidak terkendali jumlahnya menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan tersebut disebabkan oleh adanya gas

Lebih terperinci

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,! SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,! 1. Salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu disebut...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam konteks global emisi gas rumah kaca (GRK) cenderung meningkat setiap tahunnya. Sumber emisi GRK dunia berasal dari emisi energi (65%) dan non energi (35%). Emisi

Lebih terperinci

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit pada jangka

TINJAUAN PUSTAKA. udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit pada jangka II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Cuaca dan Iklim Menurut Sarjani (2009), cuaca dan iklim merupakan akibat dari prosesproses yang terjadi di atmosfer yang menyelubungi bumi. Cuaca adalah keadaan udara pada saat

Lebih terperinci

ANCAMAN GLOBALISASI. Ali Hanapiah Muhi Juli, komunikasi. Revolusi informasi mengarahkan kita ke dalam milenium ketiga

ANCAMAN GLOBALISASI. Ali Hanapiah Muhi Juli, komunikasi. Revolusi informasi mengarahkan kita ke dalam milenium ketiga ANCAMAN GLOBALISASI Ali Hanapiah Muhi Juli, 2011 Konsep globalisasi dipahami sebagai kegiatan ekonomi, teknologi serta komunikasi. Revolusi informasi mengarahkan kita ke dalam milenium ketiga yang tidak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Biomassa. pohon untuk jenis Mahoni, Jati dan Akasia dari berbagai variasi ukuran, diperoleh

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Biomassa. pohon untuk jenis Mahoni, Jati dan Akasia dari berbagai variasi ukuran, diperoleh IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Biomassa Berdasarkan pengukuran data diameter batang setinggi dada dan tinggi pohon untuk jenis Mahoni, Jati dan Akasia dari berbagai variasi ukuran, diperoleh data tinggi pohon

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.

Lebih terperinci

MAKALAH GLOBAL WARMING PEMBAHASAN

MAKALAH GLOBAL WARMING PEMBAHASAN MAKALAH GLOBAL WARMING PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan tentang pemanasan global atau global warming yang sedang terjadi saat ini. Banyak faktor atau

Lebih terperinci

ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI CAMPLONG, SAMPANG- MADURA

ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI CAMPLONG, SAMPANG- MADURA ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI CAMPLONG, SAMPANG- MADURA Oleh : AUFA IMILIYANA (1508100020) Dosen Pembimbing: Mukhammad Muryono, S.Si.,M.Si. Drs. Hery Purnobasuki,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. hutan yang luas diberbagai benua di bumi menyebabkan karbon yang tersimpan

PENDAHULUAN. hutan yang luas diberbagai benua di bumi menyebabkan karbon yang tersimpan PENDAHULUAN Latar Belakang Pencemaran lingkungan, pembakaran hutan dan penghancuran lahan-lahan hutan yang luas diberbagai benua di bumi menyebabkan karbon yang tersimpan dalam biomassa hutan terlepas

Lebih terperinci

APA & BAGAIMANA PEMANASAN GLOBAL?

APA & BAGAIMANA PEMANASAN GLOBAL? APA & BAGAIMANA PEMANASAN GLOBAL? Temperatur rata-rata global 1856 sampai 2005 Anomali temperatur permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan dibandingkan pada temperatur rata-rata dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya kebutuhan lahan dan semakin terbatasnya sumberdaya alam menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih guna hutan sering terjadi

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES. : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES. : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan LAMPIRAN V KISI-KISI SOAL UJI COBA TES Materi Kompetensi Dasar : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan No Indikator Kompetensi 1 Mengidentifika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terdiri dari sekumpulan vegetasi berkayu yang didominasi oleh pepohonan. Hutan

I. PENDAHULUAN. terdiri dari sekumpulan vegetasi berkayu yang didominasi oleh pepohonan. Hutan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan dalam pengertiannya merupakan suatu kesatuan ekosistem yang terdiri dari sekumpulan vegetasi berkayu yang didominasi oleh pepohonan. Hutan yang ditumbuhi pepohonan

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI

STRUKTURISASI MATERI STRUKTURISASI MATERI KOMPETENSI DASAR 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan 4.8 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mengkonversi hutan alam menjadi penggunaan lainnya, seperti hutan tanaman

PENDAHULUAN. mengkonversi hutan alam menjadi penggunaan lainnya, seperti hutan tanaman PENDAHULUAN Latar Belakang Terdegradasinya keadaan hutan menyebabkan usaha kehutanan secara ekonomis kurang menguntungkan dibandingkan usaha komoditi agribisnis lainnya, sehingga memicu kebijakan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanasan global (global warming) merupakan isu lingkungan yang hangat diperbincangkan saat ini. Secara umum pemanasan global didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Biomassa

II. TINJAUAN PUSTAKA Biomassa 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Biomassa Biomassa merupakan bahan organik dalam vegetasi yang masih hidup maupun yang sudah mati, misalnya pada pohon (daun, ranting, cabang, dan batang utama) dan biomassa

Lebih terperinci

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) SYAMSUL WAHID S 15B08063_Kelas C PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI GEJALA PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL A. Kompetensi Dasar 3.9

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013. 30 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pekon Gunung Kemala Krui Kabupaten Lampung Barat. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.

Lebih terperinci

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ancaman perubahan iklim sangat menjadi perhatian masyarakat dibelahan dunia manapun. Ancaman dan isu-isu yang terkait mengenai perubahan iklim terimplikasi dalam Protokol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di IUPHHK HA PT. Salaki Summa Sejahtera, Pulau Siberut, Propinsi Sumatera Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Gambut

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Gambut 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Gambut Pembukaan lahan gambut untuk pengembangan pertanian atau pemanfaatan lainnya secara langsung mengubah ekosistem kawasan gambut yang telah mantap membentuk suatu

Lebih terperinci

Berbagi Pengalaman Menghitung Potensi Kayu dan Karbon di Hutan Desa Talang Tembago

Berbagi Pengalaman Menghitung Potensi Kayu dan Karbon di Hutan Desa Talang Tembago Berbagi Pengalaman Menghitung Potensi Kayu dan Karbon di Hutan Desa Talang Tembago SAMSUN LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA TALANG TEMBAGO Sekilas Pandang Desa Talang Tembago dan Usulan Hutan Desa Desa Talang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (inframerah atau gelombang panas) yang dipancarkan oleh bumi sehingga tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisme atau makhluk hidup apapun dan dimanapun mereka berada tidak akan dapat hidup sendiri. Kelangsungan hidup suatu organisme akan bergantung kepada organisme lain

Lebih terperinci

MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA

MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA DISUSUN OLEH : MUHAMMAD FIRDAUS ZUKHRUF A ANGGUN RULIDA PUTRI KHAIRUNISA FITRICAHYULI VINA ANGGALENA KELAS 11 IPA 3 TAHUN PELAJARAN 2016-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Peningkatan suhu rata-rata bumi sebesar 0,5 0 C. Pola konsumsi energi dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Peningkatan suhu rata-rata bumi sebesar 0,5 0 C. Pola konsumsi energi dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Perubahan Iklim Peningkatan suhu rata-rata bumi sebesar 0,5 0 C. Pola konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi seperti sekarang, maka diperkirakan pada tahun

Lebih terperinci

Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia

Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia Paul Rizky Mayori Tangke* Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, mulai dari Januari sampai April 2010, dilakukan dengan dua tahapan, yaitu : a. pengambilan

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN Noviana Khususiyah, Subekti Rahayu, dan S. Suyanto World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan

Lebih terperinci

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Iklim merupakan rata-rata dalam kurun waktu tertentu (standar internasional selama 30 tahun) dari kondisi udara (suhu,

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian Limbah Pemanenan Kayu, Faktor Eksploitasi dan Karbon Tersimpan pada Limbah Pemanenan Kayu ini dilaksanakan di IUPHHK PT. Indexim

Lebih terperinci

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI Seminar Benang Merah Konservasi Flora dan Fauna dengan Perubahan Iklim Balai Penelitian Kehutanan

Lebih terperinci