Arsip Nasional Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Arsip Nasional Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Konvensional telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP, TULKHAH MANSYUR

2 Arsip Nasional Republik Indonesia PROSEDUR TETAP NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL BAB I PENDAHULUAN A. Umum Arsip merupakan khasanah budaya yang perlu dilestarikan terutama terhadap informasi yang terkandung didalamnya sehingga dapat didayagunakan untuk berbagai kepentingan baik pemerintah maupun masyarakat. Di dalam arsip akan tercermin dinamika kegiatan pemerintahan dan pembangunan serta kehidupan berbangsa dan bernegara secara nyata, lengkap, dan benar. Agar informasi tersebut tidak rusak atau hilang karena berbagai faktor perusak maka harus diupayakan pelestarian medianya. Salah satu media yang digunakan untuk arsip adalah kertas yang juga dipakai sebagai bahan untuk arsip peta. Salah satu proses pelaksanaan dan penyelamatan nilai budaya yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah kegiatan perawatan, perbaikan dan pengawetan arsip atau disebut restorasi yang menjadi salah satu bagian dari tugas pokok Arsip Nasional Republik Indonesia pada Subdirektorat Restorasi Arsip. Restorasi arsip sangat diperlukan untuk menjaga agar fisik arsip yang rusak dapat diperbaiki minimal mendekati kondisi fisik semula, sehingga fisik arsip tetap utuh, kuat, dan informasinya dapat dimanfaatkan oleh setiap pengguna arsip, baik untuk bahan dalam mendukung pelaksanaan fungsi manajemen maupun untuk kegiatan penelitian dalam berbagai ilmu pengetahuan. B. Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Prosedur Tetap Perbaikan Arsip Konvensional ini adalah untuk memberikan petunjuk dan acuan dalam melaksanakan salah satu metode perbaikan arsip kertas yang sangat menunjang kelancaran kegiatan preservasi arsip terutama arsip kertas.

3 - 2 - Tujuannya adalah untuk menjamin arsip yang bernilai permanen tetap terpelihara dimana fisik arsip tetap utuh, kuat dan informasinya dapat dimanfaatkan oleh setiap pengguna arsip, baik sebagai bahan pendukung pelaksanaan fungsi manajemen maupun kegiatan penelitian berbagai ilmu pengetahuan. C. Ruang Lingkup Materi Prosedur Tetap Perbaikan Arsip Konvensional ini meliputi Prosedur Perbaikan Arsip Konvensional, Langkah-langkah Perbaikan Arsip Konvensional Menggunakan Metode Leafcasting, Langkah-langkah Perbaikan Arsip Konvensional Menggunakan Metode Enkapsulasi Manual, dan Langkah-langkah Perbaikan Arsip Konvensional Menggunakan Metode Manual System. D. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 143); 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedure (SOP) Administrasi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 5. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 09 Tahun Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap Di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia. E. Pengertian Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan: 1. Leafcasting adalah proses perbaikan arsip kertas dengan cara menambal atau mengisi bagian yang hilang atau berlubang pada arsip dengan bubur kertas (pulp).

4 Mesin Leafcasting adalah seperangkat perkakas yang digerakkan oleh motor penggerak, yang dapat difungsikan untuk menambal bagian-bagian arsip kertas yang hilang atau berlubang dengan pulp, sehingga arsip kertas tersebut menjadi satu bagian lembaran kertas yang utuh. 3. Deasidifikasi adalah cara untuk menetralkan asam pada kertas yang sedang merusak kertas dan member bahan penahan (buffer) untuk melindungi kertas dari pengaruh asam yang berasal dari luar. 4. Pelaksana teknis adalah orang yang mengetahui dan melaksanakan proses perbaikan arsip yang terdiri dari seorang operator mesin leafcasting dan ada 2 (dua) orang asisten yang membantu dalam pelaksanaan proses. 5. Pulp adalah campuran bahan selulosa, seperti kayu, kertas, serta kain bekas yang dilumatkan dan dimasukkan ke dalam air untuk membuat kertas. 6. Arsip konvensional adalah jenis arsip konvensional berbahan dasar kertas. 7. Sizing adalah proses pemberian lapisan pada naskah arsip dengan bahan perekat yang bertujuan untuk menguatkan naskah arsip setelah ditambal dengan pulp. 8. Enkapsulasi adalah proses melapisi arsip dengan menggunakan plastic polyester dengan bahan perekat double tape.

5 - 4 - BAB II PROSEDUR PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL Prosedur perbaikan arsip konvensional melalui tahapan sebagai berikut: 1. Kepala Subdirektorat Restorasi Arsip melakukan koordinasi kerja tentang pelaksanaan kegiatan perbaikan arsip konvensional dengan Kepala Subdirektorat Penyimpanan Arsip Konvensional. 2. Kasubdit Restorasi Arsip menerima daftar arsip untuk pelaksanaan kegiatan perbaikan arsip konvensional. 3. Kasubdit Restorasi Arsip menginstruksikan Kasi Restorasi Arsip Konvensional untuk melaksanaan perbaikan arsip konvensional. 4. Kasi Restorasi Arsip Konvensional menerima daftar arsip konvensional dari Kasubdit Restorasi Arsip. 5. Kasi Restorasi Arsip Konvensional menganalisis bahan-bahan dan data arsip konvensional yang akan diperbaiki dan menginstruksikan Staf dan Arsiparis untuk memperbaiki arsip konvensional sesuai dengan kondisi fisik arsip. 6. Kasi Restorasi Arsip Konvensional menerima arsip yang akan diperbaiki dan menginstruksikan staf dan Arsiparis untuk merestorasi arsip sesuai dengan kondisi fisik arsip. 7. Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis mencatat pada formulir penerimaan arsip. Formulir penerimaan arsip ditandatangani oleh petugas penerima dan pengirim arsip yang menggambarkan kondisi arsip ketika diterima. 8. Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis melakukan penomoran arsip dan pembersihan arsip konvensional. Arsip yang tidak mempunyai nomor halaman, diberi nomor dengan menggunakan pensil agar arsip sesuai dengan urutan halamannya. Penomoran dilakukan untuk memudahkan penyusunan kembali setelah proses perbaikan arsip selesai. Penomoran dilakukan pada lembaran tissue secukupnya yang kemudian ditempelkan pada kertas, dengan tujuan agar tidak mengotori (menambah atau mengurangi) informasi arsip. 9. Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis mencatat arsip konvensional yang akan diperbaiki. 10. Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis memilih metode perbaikan arsip konvensional yang akan diperbaiki sesuai dengan kondisi fisik arsip. 11. Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis melakukan proses perbaikan arsip konvensional menggunakan: a. Metode Leafcasting (Lampiran2); b. Metode Enkapsulasi Manual (Lampiran 3); atau

6 - 5 - c. Metode Manual System (Lampiran 4). 12. Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis membuat laporan hasil perbaikan yang dituangkan dalam formulir hasil perbaikan arsip konvensional (Lampiran 5). 13. Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional menyerahkan laporan kepada Kasi Restorasi Arsip Konvensional. 14. Kasi Restorasi Arsip Konvensional melaporkan hasil kegiatan perbaikan arsip konvensional kepada Kasubdit Restorasi arsip.

7 - 6 - BAB III PENUTUP Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Konvensional ini dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan perbaikan arsip konvensional yang sangat menunjang kelancaran kegiatan preservasi arsip untuk untuk menjamin arsip yang bernilai permanen tetap terpelihara dimana fisik arsip tetap utuh, kuat dan informasinya dapat dimanfaatkan oleh setiap pengguna arsip, baik sebagai bahan pendukung pelaksanaan fungsi manajemen maupun kegiatan penelitian berbagai ilmu pengetahuan. Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Konvensional ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Februari 2010 DIREKTUR PRESERVASI, KOEWATO

8 Arsip Nasional Republik Indonesia LAMPIRAN PROSEDUR TETAP NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL

9 - 1 - DAFTAR LAMPIRAN PROSEDUR TETAP TENTANG PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL LAMPIRAN 2 LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL MENGGUNAKAN METODE LEAFCASTING LAMPIRAN 3 LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL MENGGUNAKAN METODE ENKAPSULASI MANUAL LAMPIRAN 4 LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL MENGGUNAKAN METODE MANUAL SYSTEM LAMPIRAN 5 CONTOH FORMULIR HASIL PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL

10 - 2 - Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : Februari 2010 DIAGRAM ALIR PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL No Tahap Kegiatan 1 Melakukan koordinasi kerja tentang pelaksanaan kegiatan perbaikan arsip konvensional 2 Menerima daftar arsip untuk pelaksanaan kegiatan perbaikan arsip konvensional 3 Menginstruksikan Kasi Restorasi untuk pelaksanaan perbaikan arsip konvensional 4 Menerima daftar arsip konvensional dari Kasubdit Restorasi Arsip 5 Menganalisis bahan-bahan dan data arsip konvensional yang akan diperbaiki 6 Kasi Restorasi Arsip Konvensional menerima arsip yang akan diperbaiki dan menginstruksikan staf dan Arsiparis untuk merestorasi arsip sesuai dengan kondisi fisik arsip. 7 Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis mencatat pada formulir penerimaan arsip 8 Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis melakukan penomoran arsip dan pembersihan arsip konvensional 9 Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis mencatat arsip konvensional yang akan diperbaiki Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional Arsiparis Unit Penyelesaian Kasi Restorasi Arsip Konvensional Kasubdit Restorasi Arsip Kasubdit Penyimpanan Arsip Konvensional

11 - 3 - No Tahap Kegiatan 10 Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis memilih metode perbaikan arsip konvensional yang akan diperbaiki sesuai dengan kondisi fisik arsip 11 Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis melakukan proses perbaikan arsip konvensional menggunakan: a. Metode Leafcasting; b. Metode Enkapsulasi Manual; atau c. Metode Manual System Staf Restorasi Arsip Media Baru Arsiparis Unit Penyelesaian Kasi Restorasi Arsip Media Baru Kasubdit Restorasi Arsip Kasubdit Penyimpanan Arsip Konvensional 12 Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis membuat laporan hasil perbaikan yang dituangkan dalam formulir hasil perbaikan arsip konvensional 13 Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional menyerahkan laporan kepada Kasi Restorasi Arsip Konvensional 15 Kasi Restorasi Arsip konvensional melaporkan hasil kegiatan perbaikan arsip konvensional kepada Kasubdit Restorasi arsip Norma waktu : 5 hari kerja DIREKTUR PRESERVASI, KOEWATO

12 - 4 - Lampiran 2 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : Februari 2010 LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL MENGGUNAKAN METODE LEAFCASTING Langkah-langkah perbaikan arsip konvensional menggunakan metode leafcasting adalah sebagai berikut: 1. Pemeriksaan Kondisi Arsip. Kondisi arsip diperiksa, tinta luntur atau tidak. Jika terdapat lipatan atau kondisi naskah tidak rata, maka harus diratakan atau dipres. 2. Pembatikan. Arsip yang tintanya hilang atau luntur jika terkena air, harus ditutup dengan bahan penutup dipolaroid. Untuk menghilangkannya dapat digunakan aseton dengan cara seperti membatik dengan lilin atau bahan penutup lainnya yang mempunyai lapisan minyak. 3. Deasidifikasi. Setiap arsip yang akan diperbaiki harus dihilangkan keasamannya dengan menggunakan larutan yang bersifat basa. Deasidifikasi dapat dilakukan dengan metode basah yaitu dengan merendamnya dalam larutan CaCO 3 (Kalsium karbonat) 0,1 % atau metode spray dengan menggunakan larutan Phytat. 4. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan a. Siapkan bubur kertas atau pulp dengan kosentrasi yang sesuai dengan penggunaan. b. Periksa semua pompa-pompa (tersumbat atau tidak). c. Siapkan posisi meja kerja, peralatan dan bahan penunjang leafcasting. d. Periksa kompresor, apakah bekerja dengan baik atau tidak. e. Persiapkan kedua vacuum cleaner. f. Siapkan arsip yang akan dileafcasting (pastikan arsip sudah bebas asam dengan uji PH) dengan cara setiap arsip dialasi dengan non woven sheet. 5. Melakukan Proses Leafcasting a. Susunlah arsip (berukuran A4 sampai double folio) yang akan diproses, dengan dibantu operator lainnya agar posisi kertas dapat sesuai dengan jalannya mesin. Bagian luar lembaran kertas yang tidak perlu ditambal, ditutup dengan menggunakan pita sheet sehingga membentuk bingkai sesuai dengan ukuran kertas.

13 - 5 - b. Periksa ketebalan hasil leafcasting, tebal dan tipisnya bubur kertas atau pulp diatur oleh kenop fiber control dan cepat lambatnya jalan net roll diatur oleh kenop velocity (pulp 5,5 dan velocity 3,0-4,0). Kecepatan rol dapat disesuaikan dengan kondisi naskah, untuk naskah yang memerlukan penanganan yang ekstra hati-hati kecepatan rol dapat dikurangi hingga 1,0. Ketebalan bubur kertas disesuaikan dengan ketebalan arsip yang di leafcasting. 6. Proses Sizing Setelah naskah keluar dari mesin leafcasting, tahapan selanjutnya adalah proses sizing. Proses ini dimaksudkan untuk menguatkan kertas arsip dengan memberi lapisan lem tipis secara merata diatas arsip dengan menggunakan kuas halus dengan arah kuas dari bagian sisi arsip menuju bagian tengah arsip. Apabila kondisi arsip sangat rusak maka sebelum diberi lapisan lem, arsip dapat dilapisi dengan kozo atau japanesse tissue dengan arah kuas keluar bidang kertas (penggunaan kozo atau japanesse tissue disesuaikan dengan warna dasar arsip) 7. Pengeringan dan pengepresan Naskah arsip yang telah melalui proses sizing, dikering-anginkan selama 2-3 minggu, atau hingga arsip benar-benar kering. Pengeringan dapat dipersingkat dengan penggunaan kipas angin sebagai pengering. Setelah pengeringan, arsip disusun diatas papan (board) bebas asam. Tiap satu papan (board) diletakkan satu lembar arsip. Arsip yang telah tersusun, dipres dengan menggunakan mesin pres selama 24 jam atau hingga dirasakan cukup dengan tekanan sebesar 3 Mpa. 8. Pemotongan kertas berlebih Pemotongan bagian kertas berlebih pada pinggiran arsip dilakukan pada jarak kira-kira 5 mm dari naskah aslinya. Namun perlu diperhatikan sehingga tidak memotong yang aslinya. 9. Pengecekan akhir Pengecekan akhir merupakan penyusunan lembaran arsip sesuai dengan nomor halaman yang ditandai pada proses awal pengerjaan leafcasting. 10. Pembuatan map penyimpan dokumen Arsip yang tidak dijilid dibuatkan map penyimpan dokumen bebas asam (portepel) untuk membungkus arsip.

14 - 6 - Lampiran 3 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : Februari 2010 LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL MENGGUNAKAN METODE ENKAPSULASI MANUAL Langkah-langkah perbaikan arsip konvensional menggunakan metode enkapsulasi manual adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan Peralatan yang perlu dipersiapkan yaitu: gunting/gunting kuku/hook cutter, penggaris besi, cutter/kacip, kuas halus/sikat halus, alas kaca/karet magic cutter, pemberat, roll/wiper, kain lap halus/katun, karet penghapus. Bahan-bahan yang diperlukan yaitu: arsip kertas, astralon/plastik mylar/polyester dengan tebal 0,1 s/d 0,14 mm, perekat strip double sided/double tape biasanya digunakan 3M scotch Brand No Bersihkan setiap lembar arsip kertas dari debu dan kotoran yang menempel dengan menggunakan sikat halus/kuas, dengan cara menghapus atau menyapu kotoran dari arah tengah arsip menuju bagian tepi dan dilakukan searah untuk menjaga arsip tidak sobek atau mengkerut. Debu atau kotoran yang melekat kuat pada arsip dihapus dengan menggunakan karet penghapus, kemudian ampas penghapus tersebut disapukan dengan menggunakan kuas seperti diatas. 3. Enkapsulasi Manual a. Siapkan dua lembar plastik polyester dengan ukuran kira-kira 2,5 cm lebih panjang dan lebih lebar dari arsip. b. Tempatkan plastik polyester di atas kaca atau karet magic cutter dan bersihkan dengan kain lap. Gambar 1. Memasang Plastik Polyester

15 - 7 - c. Tempatkan arsip yang akan dienkapsulasi di atas plastik polyester dan letakkan pemberat pada bagian tengah arsip. Gambar 2. Menempatkan arsip d. Berilah perekat double tape kira-kira 3 mm dari bagian pinggir arsip dan beri celah kecil pada setiap sudutnya. Perekat double tape tidak boleh menempel pada arsip karena dapat merusak arsip. Gambar 3. Memasang Double Tape e. Tempatkan plastik polyester penutup di atas arsip dan letakkan pemberat pada bagian tengah arsip tersebut. f. Lepaskan lapisan kertas pada double tape di bagian A dan B (lihat gambar 4). Gambar 4. Membuka Double Tape

16 - 8 - g. Gunakan roll atau wiper dan tekan secara diagonal untuk mengeluarkan udara dari dalam dan untuk merekatkan double tape pada plastik polyester (lihat gambar 5). Gambar 5. Merekatkan Double Tape h. Lepaskan sisa kertas dari double tape pada bagian sisi C dan D dan gunakan rol untuk merekatkan double tape pada keempat sisi. i. Potong plastik yang berlebih, kira-kira 1-3 mm dari pinggir bagian luar double tape. Pemotongan dapat dilakukan dengan kacip (gambar 6) atau dengan menggunakan cutter dan penggaris besi. Gambar 6. Memotong Plastik Berlebih j. Potong bagian sudut enkapsulasi dengan menggunakan hook cutter atau gunting kuku sehingga bentuknya agak bundar. k. Hasil enkapsulasi ditunjukan pada gambar berikut. Arsip Gambar 7. Hasil Enkapsulasi

17 - 9 - Lampiran 4 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : Februari 2010 LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL MENGGUNAKAN METODE MANUAL SYSTEM Langkah-langkah perbaikan arsip konvensional menggunakan metode manual system adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan Peralatan yang perlu dipersiapkan yaitu: gunting/gunting kuku/hook cutter, penggaris besi, cutter/kacip, kuas halus/sikat halus, alas kaca/karet magic cutter. Bahan-bahan yang diperlukan yaitu: arsip kertas, kozzo (tissue paper), lem starch, methyl cellulose. 2. Pemeriksaan kondisi fisik arsip konvensional yang akan diperbaiki. 3. Pembersihan debu, noda dan kotoran lainnya. 4. Menghilangkan asam dengan proses deasidifikasi. 5. Memperbaiki arsip konvensional secara manual. 6. Melapisi permukaan arsip dengan kozzo (tissu paper) dengan menggunakan lem starch dan disizing dengan Methyl cellulose. 7. Mengeringkan arsip konvensional selama 24 jam dengan alat bantu non woven sheet. 8. Melepaskan arsip dari non woven sheet. 9. Pengepresan (meluruskan arsip dengan mesin pres). 10. Pemotongan arsip dengan menggunakan cutter/mesin potong. 11. Koreksi akhir dan pemeriksaan hasil (kontrol kualitas). 12. Penyusunan kembali sesuai dengan nomor urutannya.

18 Lampiran 5 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : Februari 2010 CONTOH FORMULIR HASIL PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL FORMULIR PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL SUBDIREKTORAT RESTORASI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Hasil Perbaikan Arsip Konvensional Asal / Lokasi :.. Jumlah :.. No. No. Arsip Judul Skala Ukuran Warna Edisi/Tahun Ket. Mengetahui Penanggung jawab Jakarta,. Petugas Perbaikan (...) (...)

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Kartografik telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Rewinding Arsip Rekaman Suara Menggunakan Tape Player telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Pengembalian Arsip Statis telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Januari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP, MUSTARI IRAWAN

Lebih terperinci

PELESTARIAN NASKAH DAERAH. Oleh : Jamiat,S.Sos Pusat Preservasi Bahan Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI

PELESTARIAN NASKAH DAERAH. Oleh : Jamiat,S.Sos Pusat Preservasi Bahan Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI PELESTARIAN NASKAH DAERAH Oleh : Jamiat,S.Sos Pusat Preservasi Bahan Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI Undang-Undang Nomor 4 tahun 1990 Tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Peraturan Kepala

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Penggandaan Statis telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Januari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI

Lebih terperinci

NIASTr~ PRESERV ASI ARSIP ST A TIS INSTRUKSI KERJA UNIVERSITAS AIRLANGGA. Dr. M. Hadi Sl'(ubhan, SH.,M.H.,CN SISTEM MANAJEMEN MUTU

NIASTr~ PRESERV ASI ARSIP ST A TIS INSTRUKSI KERJA UNIVERSITAS AIRLANGGA. Dr. M. Hadi Sl'(ubhan, SH.,M.H.,CN SISTEM MANAJEMEN MUTU NIASTr~ I;..kl..... :..., r 002 INSTRUKSI KERJA PRESERV ASI ARSIP ST A TIS SISTEM MANAJEMEN MUTU AIRLANGGA INTEGRATED MANA GEMENT SYSTEM (AIMS) UNIVERSITAS AIRLANGGA Revisi ke 0 Tanggal Revisi - Tanggal

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penataan Fisik Arsip Media Baru telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUJIAN IDENTIFIKASI HASIL RESTORASI ARSIP (Sampling Arsip VOC dan Hoge Regering)

LAPORAN PENGUJIAN IDENTIFIKASI HASIL RESTORASI ARSIP (Sampling Arsip VOC dan Hoge Regering) LAPORAN PENGUJIAN IDENTIFIKASI HASIL RESTORASI ARSIP (Sampling Arsip VOC dan Hoge Regering) Disusun oleh: Subdit Instalasi Laboratorium dan Peserta Magang dari Universitas Pajajaran Bandung DIREKTORAT

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Daftar Arsip Konvensional Setelah Tahun 1945 telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP, MUSTARI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Guide Arsip Konvensional Setelah Tahun 1945 telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2009

Lebih terperinci

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA 1 PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA MODUL 5 DAN 6 BY YUNI NURJANAH 1. Pengertian dan tujuan 2. Mengenal bahan jilidan 3. Menyiapkan penjilidan 4. Jenis-jenis penjilidan

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Guide Arsip Konvensional Sebelum telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2009 Plt. DEPUTI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Arsip Konvensional Setelah Tahun 1945 telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Bimbingan dan Supervisi Penerapan Sistem Lembaga Negara dan Lembaga Tingkat Pusat lainnya telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengamanan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP, MUSTARI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengujian Arsip yang Perlu Direstorasi atau Direproduksi telah saya setujui. Disetujui di Jakarta Pada tanggal September

Lebih terperinci

PRESERVASI ARSIP KONVENSIONAL DI ARSIP UNIVERSITAS GADJAH MADA. Vinis Daya M. Zega

PRESERVASI ARSIP KONVENSIONAL DI ARSIP UNIVERSITAS GADJAH MADA. Vinis Daya M. Zega PRESERVASI ARSIP KONVENSIONAL DI ARSIP UNIVERSITAS GADJAH MADA 1 Vinis Daya M. Zega Abstrak Preservasi arsip merupakan rangkaian daur hidup arsip dalam manajemen Kearsipan yang bertujuan melakukan pemeliharaan

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemberian Konsultasi dan Pertimbangan Persetujuan Jadwal Retensi Arsip Lembaga Negara, BUMN dan Perguruan Tinggi Negeri

Lebih terperinci

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB XIII PENGECATAN A. BAB XIII PENGECATAN A. Pekerjaan Pengecatan Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang sesuai dengan fungsi dinding yang

Lebih terperinci

INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE

INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE For EXPOSE Concrete Products www.exposeconcrete.com CONTENTS General Instructions 2 Preparations 3 Adhesives & Fixing 4 Cement base 5 Polymer base 8 After Fixing

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Daftar telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2009 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP, TULKHAH

Lebih terperinci

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1. SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan

Lebih terperinci

I. Produk Sablon Kertas

I. Produk Sablon Kertas {jcomments on}sablon kertas adalah salah satu jenis ketrampilan cetak sablon, yang termasuk kedalam kelompok Cetak Sablon Basis Minyak, dengan memahami cetak sablon kertas maka akan sangat mudah untuk

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 14 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan samir B. Melapisi styrofoam dengan daun pisang C. Menyiapkan hiasan tepi samir D. Merangkai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat. 49 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

Lebih terperinci

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk; CARA SABLON MANUAL ALAT DAN BAHAN CETAK SABLON Alat: - Meja sablon, selain digunakan untuk menyablon meja ini digunakan pada saat afdruk screen. Bagian utama meja adalah kaca (tebal 5 mm), lampu neon 2

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan setting mesin tepat, sehinggan tidak menyebabkan cacat. Ruang Lingkup : Lantai Produksi PT Aswi Perkasa Standar-standarnya : 1.

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARSIP

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARSIP PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARSIP Oleh Rusidi I. PENDAHULUAN Salah satu usaha untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 25 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 AlaT Penelitian Peralatan yang digunakan selama proses pembuatan komposit : a. Alat yang digunakan untuk perlakuan serat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Guide Kartografik dan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juli 2009 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 146 TAHUN 2003

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 146 TAHUN 2003 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 146 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP STATIS DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Alat Penelitian Alat yang digunakan selama proses treatment atau perlakuan alkalisasi serat kenaf dapat dilihat pada Gambar 3.1. (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) Gambar 3.1. Peratalatan

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Arsip Konvensional telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2009 Plt. DEPUTI

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU A. Bagan Proses Penciptaan Ide Studi Literatur Eksplorasi - Observasi - Dokumentasi - Pemilihan Media - Teknik Improvisasi Perancangan Bentuk Proses Pembentukan

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah Standar Nasional Indonesia Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah ICS 79.060.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : /02/Brg-RSUD/Yanada-Pokja II/2017 BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : /02/Brg-RSUD/Yanada-Pokja II/2017 BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG SEKRETARIAT DAERAH Jalan Pahlawan No. 1 Telp.(0362) 21985 Singaraja www.setda.bulelengkab.go.id, email:setda@bulelengkab.go.id ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 027.03/02/Brg-RSUD/Yanada-Pokja

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Peminjaman Statis telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Januari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama

Lebih terperinci

Pengertian sticker dan jenisnya

Pengertian sticker dan jenisnya 1 Prakarya dan Kewirausahaan 4 Pengertian sticker dan jenisnya A. Pengertian sticker Pengertian sticker adalah sejenis label yang dicetak pada sepotong kertas, plastik atau bahan lainnya dengan perekat

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

MEMELIHARA PERALATAN KANTOR

MEMELIHARA PERALATAN KANTOR SMK NEGERI 19 JAKARTA KELAS X / SEMESTER I MEMELIHARA PERALATAN KANTOR MENGELOLA PERKANTORAN STANDAR KOMPETENSI INTAN ELDIANA PENYUSUN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat AllahSWT, atas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

2.1 Pengertian Arsip. Universitas Sumatera Utara

2.1 Pengertian Arsip. Universitas Sumatera Utara 2.1 Pengertian Arsip Arsip merupakan salah satu macam pekerjaan kantor atau pekerjaan tatausaha, yang banyak dilakukan oleh setiap badan usaha, baik badan usaha pemerintahan maupun badan usaha swasta.

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DAFTAR ISI 13. Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Berkala

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS) telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung Standar Nasional Indonesia Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung ICS 87.020; 91.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Daftar telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Agustus 2009 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat Alat yang digunakan selama proses persiapan matriks (plastik) dan serat adalah : 1. Gelas becker Gelas becker diguakan untuk wadah serat pada saat

Lebih terperinci

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA 1997 / 1998 KATA PENGANTAR Upaya para nelayan dalam mempertahankan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PRESERVASI ARSIP STATIS

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PRESERVASI ARSIP STATIS WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PRESERVASI ARSIP STATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Konsultasi Penyusunan Sistem Pengelolaan Arsip Lembaga Negara dan Lembaga Tingkat Pusat Lainnya telah saya setujui.

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Daftar Kartografik dan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juli 2009 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI

Lebih terperinci

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting SILIPUT Sasaran Materi simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar, serta garisgaris istimewa pada segitiga yang kami sajikan, kami tujukan kepada siswa SD kelas V yaitu pada materi simetri lipat

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan yang berlaku di Internal ANRI dalam bentuk Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala

Lebih terperinci

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS ANGGOTA : 1. Bima Yudha D.N 2. Fadel Muhammad 3. Haryoto Sugihartono 4. Karunia Dwi Febri M 5. Rio Kusuma P 6. Rizal Juliano l Sebagaimana diketahui, kerusakan

Lebih terperinci

Tips & Trik Rawat Printer agar Tetap Sehat

Tips & Trik Rawat Printer agar Tetap Sehat Tips & Trik Rawat Printer agar Tetap Sehat Jika tak dirawat, printer bisa saja 'ngambek' dan kinerjanya menjadi tidak optimal. Untuk itulah, printer juga perlu dirawat layaknya perangkat elektronik lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan kampus atau lingkungan universitas. Menurut Sulistyo-Basuki

Lebih terperinci

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PERCETAKAN BUKU YASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Andi Putra Pratama NPM : 30411742 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Dr. Ir. Sudaryanto, MSc. Pembimbing 2 :

Lebih terperinci

Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:

Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga: Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga: Sasaran: Siswa SMP kelas 3 untuk konsep kesebangunan Siswa SMA kelas 3 untuk konsep dilatasi Indikator: Mengenalkan kepada siswa tentang materi kesebangunan

Lebih terperinci

Papan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI

Papan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI Standar Nasional Indonesia Papan partikel ICS 79.060.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Klasifikasi...

Lebih terperinci

MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH NAMA : MARIA GABRIELA B. RENA NIM : 1101032003 SEMESTER : IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. Rekayasa Model II (DPK 211) Topik. Rekayasa Model I. Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs.

MODUL PRAKTIKUM. Rekayasa Model II (DPK 211) Topik. Rekayasa Model I. Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs. MODUL PRAKTIKUM Rekayasa Model II (DPK 211) Topik Rekayasa Model I Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs. KATA PENGANTAR Puji syukur kita haturkan pada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kini telah tersusun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat penelitian Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut : a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Lakukan Sendiri Aplikasi Peredam Suara Mobil Acourete Paint

Lakukan Sendiri Aplikasi Peredam Suara Mobil Acourete Paint Lakukan Sendiri Aplikasi Peredam Suara Mobil Acourete Paint Langkah-langkah Pengaplikasian Peredam Suara Mobil Acourete Paint Kebisingan yang terdengar di dalam kabin kendaraan dapat disebabkan oleh dua

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut : a. Analisa struktur mikroskofis komposit (scanning electron microscope) di Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipastikan peradaban bangsa tersebut maju dan baik juga. Arsip mengandung

BAB I PENDAHULUAN. dipastikan peradaban bangsa tersebut maju dan baik juga. Arsip mengandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Di era modern saat ini, arsip merupakan salah satu hal yang penting. Arsip dapat diibaratkan sebagai cermin dari peradaban suatu bangsa. Bila dalam

Lebih terperinci

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT 4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan

Lebih terperinci

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR51 2016.08 Persiapan Material 1. Hollow Frame 40/40 thickness 0.6 millimeters 2. Acourete Mat Resin 2 A 3. Acourete Fiber 300 4. Acourete Paint EZ1 5.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Guide telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Agustus 2009 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP,

Lebih terperinci

International Quality Waterproofing

International Quality Waterproofing International Quality Waterproofing Hidup di negara tropis, kita dihadapkan pada cuaca yang cukup ekstrim yang datang silih berganti, yaitu panas matahari yang terik dan curah hujan yang tinggi. Menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir (flow chart) Mulai Study Literatur dan Observasi Lapangan Persiapan Proses pembuatan spesien Komposit sandwich : a. Pemotongan serat (bambu) b. Perlakuan

Lebih terperinci

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Jumlah bagian air = (% larutan konsentrat : % larutan yang diinginkan)- 1 Contoh : Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001 A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,

Lebih terperinci

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES Bab ini berisi tentang bagaimana memelihara fisik lemari es dengan benar. Pemeliharaan sangat diperlukan untuk menjaga keawetan lemari es. 7.1 Perawatan dan pembersihan

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Perpustakaan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Januari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI

Lebih terperinci

A. Latar Belakang dan Permasalahan

A. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Informasi telah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap organisasi, baik itu organisasi pemerintahan maupun swasta. Keseluruhan aktivitas yang terdapat

Lebih terperinci

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd. WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA Abstrak Kreatifitas pembuatan tempat CD yang diproduksi diarahkan untuk selalu meningkatkan mutu,

Lebih terperinci

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK Percobaan Membuat Lapisan Komposit pada Permukaan Botol Percobaan membuat lapisan campuran semen pada panel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1. Alat Penelitian Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah: 1. Timbangan digital Digunakan untuk mengukur berat serat,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Kartografik dan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juli 2009 Plt. DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09.A TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARSIP TSUNAMI ACEH

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09.A TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARSIP TSUNAMI ACEH PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09.A TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARSIP TSUNAMI ACEH KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa gempa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan yang sering disebut sebagai arsip. Arsip dapat diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan yang sering disebut sebagai arsip. Arsip dapat diartikan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Berdirinya suatu instansi selalu diikuti dengan adanya suatu perencanaan. Perencanaan instansi terus berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman dan

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Pedoman Dalam Rangka Mempersiapkan Sarana Pengaturan Tata Naskah Dinas dan Pengurusan Surat telah saya setujui.

Lebih terperinci

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS 6.1 Perancangan Pada Ruang Operation Maintenance Centre (OMC) Perancangan merupakan perbaikan yang dilakukan terhadap fasilitas fisik, lingkungan fisik, dan tata letak fasilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1. Serat kenaf.

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1. Serat kenaf. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Serat kenaf Serat kenaf yang digunakan dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Lebih terperinci

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK - UPI 2 June 2010 asolehudin@upi.edu 1 PENGENALAN CAT Salah satu metoda yang paling banyak dipergunakan

Lebih terperinci