PELATIHAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK PENDIDIKAN INKLUSIF PKTP2I
|
|
- Widya Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PELATIHAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK PENDIDIKAN INKLUSIF PKTP2I
2
3 Anak-anak dalam Spektrum Autisma, anak dengan Gangguan Emosi & Perilaku (emotional behaviour disorder), Gangguan Konsentrasi & Hiperaktivitas (ADHD), Gangguan Belajar (learning disabilities), dan Cerdas Berbakat (gifted talented) adalah anak-anak yang mengalami permasalahan dalam perkembangan sehingga mempengaruhi proses belajar mereka baik secara individu maupun berkelompok.
4 Autisma Asperger Gangguan Emosi Perilaku ADHD Gangguan Belajar Cerdas Berbakat Anak-anak dengan gangguan perkembangan ini mengalami keterlambatan bicara, berbagai masalah perilaku, dan cenderung mengalami kesulitan belajar. Ada pola gangguan perkembangan yang sama di dalam pelbagai kondisi gangguan yang terjadi. Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk dapat mendeteksi, mengenali, hingga dapat mencari model intervensi yang tepat sesuai kondisi yang disandang sang anak
5 PKTP2I Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik Pendidikan Inklusif Program Pelatihan ini dirancang untuk memperlengkapi tenaga pendidik guru, orang tua, dan pemerhati anak agar memiliki pengetahuan tentang kondisi-kondisi gangguan perkembangan sehingga mampu mendeteksi dan mengenali serta menyusun strategi intervensi yang dibutuhkan anak semasa perkembangan mereka di usia dini (early childhood intervention). Program Pelatihan ini juga disusun bagi para pendidik di tingkat pendidikan dasar (primary/school age) agar mampu membuat program pembelajaran yang efektif bagi anak dengan kondisi Autisma, Asperger, Gangguan Emosional dan Perilaku, Gangguan Konsentrasi & Perilaku Hiperaktivitas, Gangguan Belajar, serta Cerdas Berbakat di sekolah.
6 Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik Pendidikan Inklusif terbagi atas jenjang: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD/ Early Childhood) Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusif. 2. Peserta memahami dan mampu membedakan jenis-jenis gangguan perkembangan yang terjadi pada anak di usia dini. 3. Peserta memiliki kemampuan dalam asesmen, penyusunan strategi intervensi, dan program pengasuhan anak di usia dini (early childhood) Pendidikan Dasar (Sekolah Dasar/School Age) Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusif. 2. Peserta memahami dan mampu membedakan jenis-jenis gangguan perkembangan dan karakteristiknya pada anak usia sekolah dasar. 3. Peserta mampu melakukan asesmen, menyusun strategi pembelajaran individu dan media pembelajarannya, serta membuat program perbaikan (remedial) bagi anak berkekhususan di tingkat sekolah dasar.
7 Sistem Belajar & Evaluasi Pendekatan Pembelajaran: 1. Tatap Muka 2. Diskusi kelas/ kelompok 3. Tugas Individu/kelompok Media Pembelajaran: 1. Power Point 2. Video Monitoring & Evaluasi: 1. Partisipasi Belajar/diskusi 2. Tes Formatif 3. Tugas & Presentasi Tujuan Pembelajaran
8 Modul-Modul PKTP2I jenjang PAUD/TK (Early Childhood) Modul Dasar Modul Lanjutan 1. Pengantar Pendidikan Inklusif 1. Pengantar & Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini 2. Keberagaman Anak Memahami Pelbagai Kondisi Kekhususan 3. Dasar-Dasar Perkembangan Anak dan Teori Belajar 4. Perkembangan Bicara & Bahasa Memahami Gangguan Bicara dan Bahasa pada Anak 5. Assessmen & Memahami Dinamika Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus 2. Pendekatan & Media Pembelajaran Anak Usia Dini 3. Permasalahan Perkembangan Anak Usia Dini 4. Mengenal Bentuk-Bentuk Intervensi Dini (Okupasi Terapi, Sensori Integrasi, Fisioterapi, Terapi Perilaku ABA) 5. Praktikum laporan Studi Kasus (identifikasi, asesmen, penyusunan profil anak dan progam intervensi dan keterkaitannya dengan kurikulum sekolah)
9 Modul Dasar Modul-Modul PKTP2I jenjang Sekolah Dasar (School Age) Modul Lanjutan (Fokus Area Modul Pilihan) 1. Pengantar Pendidikan Inklusif 1. Gangguan Perilaku, Komunikasi, dan Sosial (Memahami Spektrum Autism Autism Spectrum Disorder) 2. Keberagaman Anak Memahami Pelbagai Kondisi Kekhususan 3. Dasar-Dasar Perkembangan Anak dan Teori Belajar 2. Gangguan Emosi & Perilaku (Memahami Emotional Behaviour Disorder dan Pendekatan Penanganannya) 3. Gangguan Pemusatan Perhatian & Hiperaktivitas (Memahami ADHD & pendekatan penanganannya) 4. Perkembangan Bicara & Bahasa Memahami Gangguan Bicara dan Bahasa pada Anak 5. Assessmen & Memahami Dinamika Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus 4. Gangguan Belajar (Memahami Learning Disabilities & pendekatan penanganannya) 5. Memahami Anak Cerdas Berbakat dengan Disinkronitas Tumbuh Kembang 6. Rencana Program Pembelajaran Individu & Strategi Intervensi/Pembelajarannya 7. Praktikum - laporan Studi Kasus (identifikasi, asesmen, penyusunan progam pembelajaran, dan evaluasi program intervensi/belajar)
10 Model Kelas PKTP2I Pelaksanaan kelas PKTP2I berlangsung dalam dua model: 1. Kelas Reguler 2. Kelas Intensif
11 Lama Pelatihan Kelas Reguler Kelas PAUD/TK (Early Childhood): Kelas SD (School Age): 12 bulan 12 bulan Waktu Pelatihan: Tempat Pelatihan: Sabtu, jam WIB (2 3 kali pertemuan dalam sebulan) Gedung Menara Kuningan Unit F2 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-7 Kav.5 (seberang Kedubes Australia) Kuningan, Jakarta Selatan Telp: /96
12 Kelas Intensif Lama Pelatihan Modul Dasar PAUD/Early childhood 8 hari (65 jam) Modul Lanjutan PAUD Modul Dasar SD/School Age 9 hari (72 jam) 8 hari (65 jam) Modul Lanjutan SD/School Age 11 hari (83 jam) Waktu Pelatihan: Modul Dasar April & Agustus Modul Lanjutan PAUD September Modul Lanjutan SD September Tempat Pelatihan Pusdiklat Santo Aloysius Yayasan Satya Winaya Jl. Dr. Djunjunan No.190 Bandung, Jawa Barat, Telp: (62)(22) , Faks. (62)(22)
13 Penyelenggara PKTP2I Pelatihan ini diselenggarakan oleh College of Allied Educators (CAE) Indonesia bekerja sama dengan: Asosiasi Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif se- DKI Jakarta dan sekitarnya Yayasan Satya Winaya Marwita Magiswara Yayasan Indonesia Peduli Anak Berkebutuhan Khusus
14 Untuk mendapatkan penjelasan lengkap tentang sistem belajar dan pembiayaan PKTP2I serta kerja sama pelatihan dapat menghubungi: Dominika: Kezia Herlina: Kevin Ivander: Yudi Hartanto: Terima Kasih
PELATIHAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK PENDIDIKAN INKLUSIF PKTP2I
PELATIHAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK PENDIDIKAN INKLUSIF PKTP2I Anak-anak dengan Autisma, Asperger, Gangguan Emosi & Perilaku (emotional behaviour disorder), Gangguan Konsentrasi & Hiperaktivitas (ADHD),
Lebih terperinciPELATIHAN DASAR TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)
PELATIHAN DASAR TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS) APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS ABA adalah sebuah pendekatan psikologi pendidikan yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran anakanak dalam spektrum
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: HAKIKAT PENDIDIKAN KHUSUS 1.1 Definisi dan Jenis Kebutuhan Khusus... 1.3 Latihan... 1.15 Rangkuman... 1.16 Tes Formatif 1..... 1.17 Penyebab dan Dampak
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tg; Berlaku : Issue/Revisi : --- Jml Halaman : 15. Mata Kuliah : Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus Kode Mata Kuliah : PSI-369 Jumlah SKS
Lebih terperinciOleh: Rita Pranawati Komisioner KPAI
KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA Oleh: Rita Pranawati Komisioner KPAI Disampaikan pada Dialog Interaktif Peningkatan Peran Serta Anak dalam Pembangunan Biro Bina Sosial Setda Jawa Tengah Salatiga, 8
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. JOGJA.AUTISM.CARE Pusat Terapi Anak Autis di Yogyakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Saat ini Autistic Spectrum Disorder (ASD) yang lebih dikenal dengan nama autisme, telah merebak menjadi permasalahan yang menakutkan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1376, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Lembaga Penilaian Kesesuaian. Penunjukan.. Pelek Kendaraan Bermotor. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78/M-IND/PER/9/2014
Lebih terperinciANANDA BERKEBUTUHAN KHUSUS Penanganan Perilaku Sepanjang Rentang Perkembangan
ANANDA BERKEBUTUHAN KHUSUS Penanganan Perilaku Sepanjang Rentang Perkembangan Oleh : Mahdalela, S.Psi, Psikolog Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan No. 002/U/1986, pemerintah telah merintis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah dalam upaya pemerataan layanan pendidikan untuk menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang berkualitas bagi semua anak di Indonesia mempunyai
Lebih terperinciSOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF NUFA (Nurul Falah) Bekasi, 22 Juni PSG Bekasi
SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF NUFA (Nurul Falah) Bekasi, 22 Juni 2007 PENGERTIAN PENDIDIKAN INKLUSIF Pendidikan inklusif adalah layanan pendidikan yang semaksimal mungkin mengakomodasi semua
Lebih terperinciMENGATASI PERMASALAHAN PERILAKU ANAK PENYANDANG AUTISME DENGAN METODE APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS (ABA) DI TK PERMATA BUNDA SURAKARTA
i MENGATASI PERMASALAHAN PERILAKU ANAK PENYANDANG AUTISME DENGAN METODE APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS (ABA) DI TK PERMATA BUNDA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciPenyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty.
Penyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty Abstrak Kesibukan orangtua yang bekerja berdampak pada kurang diperhatikannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, psikologis, dan spiritual anak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap orang tua untuk dirawat dan dididik sebaik-baiknya agar kelak menjadi anak yang berguna. Anak juga dikatakan
Lebih terperinciPENDIDIKAN BERSERTIFIKAT PENDAMPING BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENDIDIKAN BERSERTIFIKAT PENDAMPING BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS LATAR BELAKANG Orang berkebutuhan khusus seringkali dipandang sebelah mata. Namun bukan berarti orang berkebutuhan khusus tidak mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan inklusif merupakan perkembangan terkini dari model pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti anak dengan hambatan penglihatan, anak
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Mata Kuliah : Pendidikan Anak Luar Biasa Kode/SKS : / 2 Deskripsi singkat : Mata kuliah ini merupakan bagian dari psikologi pendidikan yang membahas tentang
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK 1.1 Perkembangan Emosi... 1.3 Latihan... 1.13 Rangkuman... 1.13 Tes Formatif 1..... 1.14
Lebih terperinci2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Pe
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.857, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Anak Berkebutuhan Khusus. Kebijakan Penanganan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan. dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat,
Lebih terperinciAssessment Kemampuan Merawat Diri
Assessment Kemampuan Merawat Diri Oleh: Musjafak Assjari (Dosen PLB FIP UPI) A. Pendahuluan Di beberapa negara termasuk Indonesia kini sedang giat dilaksanakan upaya memperbaiki pembelajaran murid di sekolah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Direktorat PAUD, 2005 dalam Yamin ( 2010: 1), menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar dan menempati kedudukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan inklusi, yaitu Peraturan Gubernur No. 116 tahun 2007 saja, masih belum
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kesempatan untuk mendapatkan akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah umum, masih rendah bahkan boleh dikatakan memprihatinkan. Salah satu indikatornya
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2013
PPM FAKULTAS LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2013 JUDUL : PELATIHAN INTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MODEL LAYANAN AKOMODATIF BAGI GURU-GURU DAN ORANGTUA
Lebih terperinci2017, No Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kement
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.926, 2017 KEMENRISTEK-DIKTI. Pendidikan Khusus. Pendidikan Layanan Khusus. PT. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini para penderita anak berkebutuhan khusus semakin meningkat di dunia dan juga di Indonesia, UNESCO (2010) melaporkan, tercatat 35 juta orang penyandang autisma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Waktu yang dihabiskan anak-anak di sekolah saat ini cukup besar, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah rumah yang dimasuki oleh anak. Waktu yang dihabiskan anak-anak di sekolah saat ini cukup besar, oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial (Sintowati, 2007). Autis merupakan gangguan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Autis adalah suatu gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan perkembangan fungsi psikologis yang meliputi gangguan dan keterlambatan dalam bidang
Lebih terperinciDaftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH...
Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: HAK-HAK ANAK USIA DINI INDONESIA 1.1 Hakikat Hak Anak... 1.3 Latihan... 1.16 Rangkuman... 1.17 Tes Formatif 1..... 1.18 Hak-hak Anak Usia Dini... 1.21 Latihan...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Terkait dengan isu Social Development: Eradication of Poverty, Creation of
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terkait dengan isu Social Development: Eradication of Poverty, Creation of Productive Employement and Social Integrationyaitu Promote equal access to all levels of
Lebih terperinciAnak Penyandang Autisme dan Pendidikannya. Materi Penyuluhan
Anak Penyandang Autisme dan Pendidikannya Materi Penyuluhan Disajikan pada Penyuluhan Guru-guru SD Citepus 1-5 Kecamatan Cicendo, Kota Bandung Dalam Program Pengabdian Masyarakat Dosen Jurusan PLB, FIP,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi juga merupakan hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Manusia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang
Lebih terperinciPENERIMAAN POSITIF TANPA SYARAT DALAM PENGASUHAN DAN PENDAMPINGAN ANAK ERKEBUTUHAN KHUSUS DI RUMAH DAN DI SEKOLAH 1
PENERIMAAN POSITIF TANPA SYARAT DALAM PENGASUHAN DAN PENDAMPINGAN ANAK ERKEBUTUHAN KHUSUS DI RUMAH DAN DI SEKOLAH 1 Melati Ismi Hapsari 2 PG PAUD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK Anak merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan tertentu. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku belajar merupakan kebiasaan belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan.
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: HAKIKAT PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR 1.1 Definisi Pendidikan... 1.2 Latihan... 1.8 Rangkuman... 1.8 Tes Formatif 1..... 1.9 Tujuan Pendidikan di SD... 1.11
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak dijumpai berbagai macam gangguan psikologis yang terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention Deficit Disorder) atau yang
Lebih terperinciPAUD INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Paud Inklusi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) PAUD INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) Abstrak Sri Huning Anwariningsih, Sri Ernawati Universitas Sahid Surakarta, Jl Adi Sucipto 154 Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inklusif menjamin akses dan kualitas. Satu tujuan utama inklusif adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan inklusif merupakan paradigma baru pendidikan kita dan merupakan strategi untuk mempromosikan pendidikan universal yang efektif karena dapat menciptakan sekolah
Lebih terperinciBAB I. sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya. Melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan anak supaya lebih progresif baik dalam perkembangan akademik maupun emosi sosialnya sehingga mereka dapat
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut
Lebih terperinciPENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS
PENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS LANDASAN YURIDIS UU No.20 Thn.2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat (2) : Warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA TASIKMALAYA Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinci(STUDI PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PARENTING AUTISME)
Petunjuk Pelaksanaan PELATIHAN LAYANAN AUTISME DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BERBASIS MEDIA VIDEO (STUDI PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PARENTING AUTISME) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI PENGEMBANGAN
Lebih terperinciProsiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 ANALIS KEBUTUHAN PROGRAM PENDAMPINGAN GURU SDN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS 1 Dewi Rosiana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diskriminatif, dan menjangkau semua warga negara tanpa kecuali. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sesungguhnya bersifat terbuka, demokratis, tidak diskriminatif, dan menjangkau semua warga negara tanpa kecuali. Dalam konteks pendidikan untuk
Lebih terperinciPENDIDIKAN KHUSUS LANDASAN YURIDIS
PENDIDIKAN KHUSUS LANDASAN YURIDIS UU No.20 Thn.2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat (2) : Warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh
Lebih terperinciPENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013
PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013 Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. DISAMPAIKAN PADA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) GELOMBANG 4 TAHUN 2014 DI LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciParental Community: Sebuah Langkah untuk Memajukan PAUD. Leonie N. W.,
Parental Community: Sebuah Langkah untuk Memajukan PAUD Leonie N. W., 125120300111041 Pendahuluan "At the end of the day, the most overwhelming key to a child's success is the positive involvement of parents."
Lebih terperinciAnalisis Kemampuan Berkomunikasi Verbal dan Nonverbal pada Anak Penderita Autis (Tinjauan psikolinguistik)
Analisis Kemampuan Berkomunikasi Verbal dan Nonverbal pada Anak Penderita Autis (Tinjauan psikolinguistik) Oleh Kartika Panggabean Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd. ABSTRAK Anak Autisme merupakan salah satu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS UNTUK PENDIDIKAN INKLUSI BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PG/PAUD FKIP UNIVERSITAS TADULAKO
Tri Sentra Jurnal Ilmu Pendidikan Vol.2 Edisi 4 Juli-Desember 2013 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS UNTUK PENDIDIKAN INKLUSI BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PG/PAUD FKIP UNIVERSITAS TADULAKO
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelum ini, selanjutnya penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga pada masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang unik, dimana anak selalu ingin bergerak, memiliki rasa ingin tahu yang sangat kuat, memiliki potensi untuk belajar dan mampu mengekspresikan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MONITORING PERKEMBANGAN TERAPI AUTISME PADA SEKOLAH INKLUSI
SISTEM INFORMASI MONITORING PERKEMBANGAN TERAPI AUTISME PADA SEKOLAH INKLUSI Tan Amelia 1, M.J. Dewiyani Sunarto 2, Tony Soebijono 3 1 Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, Jl. Raya Kedung Baruk
Lebih terperinciIbM TERAPI PRAKTIS BAGI KELUARGA ANAK TUNARUNGU
IbM TERAPI PRAKTIS BAGI KELUARGA ANAK TUNARUNGU Dra. Khoiriyah, M.Pd. 1) dan Dra. Siti Rodliyah 2) 1 Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember 2 Dosen Fakultas Keguruan
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: STRATEGI PEMBELAJARAN 1.1 Hakikat Strategi Pembelajaran... 1.2 Latihan... 1.12 Rangkuman... 1.13 Tes Formatif 1..... 1.13 Berbagai Jenis Strategi Pembelajaran...
Lebih terperinciHand Out TEP-PLB KAWASAN TEP DAN PENERAPNNYA DALAM BIDANG PLB (ISHARTIWI, PLB-FIP_ UNY)
Hand Out TEP-PLB KAWASAN TEP DAN PENERAPNNYA DALAM BIDANG PLB (ISHARTIWI, PLB-FIP_ UNY) I. KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (SEELS & RICHEY, 1994) A. DEFINISI TEP Definisi TEP menunjukkan cakupan keluasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi terminologi, dan
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi terminologi, dan cakupan batasan penelitian. 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan fasilitas tumbuh kembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan fasilitas tumbuh kembang khusus agar memiliki hak untuk mendapatkan penghormatan atas integritas mental dan
Lebih terperinciBagaimana? Apa? Mengapa?
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ( A B K ) Bagaimana? Apa? Mengapa? PENGERTIAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ( A B K ) Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik,
Lebih terperinci2015 PENGEMBANGAN PROGRAM PUSAT SUMBER (RESOURCE CENTER) SLBN DEPOK DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA DEPOK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki arti yang cukup penting dalam membangun karakter suatu bangsa. Pendidikan yang merata diberbagai wilayah di Indonesia diharapkan mampu
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Maret. Namun, pelaksanaan observasi dilakukan mulai tanggal 27 januari
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Januari sampai dengan 8 Maret. Namun, pelaksanaan observasi dilakukan mulai tanggal 27
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SEKOLAH LUAR BIASA AUTIS DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagan 1.1. Bagan Penyebab Gangguan Kesulitan Belajar (Sumber: Koleksi Penulis)
BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan dan lingkungan sosial yang baik perlu diperhatikan bagi orangtua untuk anak-anak mereka. Kesehatan dan lingkungan sosial terhubung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Program PPL adalah program yang dilihat dari aspek manajemen dan waktu dengan tujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai
BAB I PENDAHULUAN Program PPL adalah program yang dilihat dari aspek manajemen dan waktu dengan tujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau pendidik atau tenaga kependidikan. Standar
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPeran Guru dalam Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Anak pada Pendidikan Anak Usia Dini Yanuarita Niken P. I Pendahuluan Pendidikan Anak
Peran Guru dalam Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Anak pada Pendidikan Anak Usia Dini Yanuarita Niken P. I 125120307111024 Pendahuluan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu pendidikan yang ditujukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (verbal communication) dan komunikasi nonverbal (non verbal communication).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia
Lebih terperinciTIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)
TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. kadangkala mengalami gangguan baik sebelum proses kelahiran maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup selalu mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak kadangkala mengalami gangguan baik sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada setiap budaya dan lingkungan masyarakat, keluarga memiliki struktur yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada setiap budaya dan lingkungan masyarakat, keluarga memiliki struktur yang mungkin saja berbeda dan terbentuk dengan cara-cara yang juga beragam. Namun sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku terbatas, berulang-ulang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan mereka dapat menggenggam dunia. mental. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta sama,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu alat merubah suatu pola pikir ataupun tingkah laku manusia dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVISI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF Dl KABUPATEN CIAMIS
1 BUPATI CIAMIS PROVISI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF Dl KABUPATEN CIAMIS Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah terdekat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan inklusif menghargai keberagaman apapun perbedaannya. Pendidikan inklusif berkeyakinan bahwa setiap individu dapat berkembang sesuai dengan potensi yang
Lebih terperinciUniversitas Mercu Buana BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan. Bahkan di dalam Undang-Undang Dasar Negara di sebutkan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib mendapat pendidikan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan kompetensi GPK dalam
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan kompetensi GPK dalam seting sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif yang disusun berdasarkan temuan
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK KTSP G-78. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri 78 Jakarta dengan Menerapkan Sistem Paket dan Rintisan SKS
PERATURAN AKADEMIK KTSP G-78 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri 78 Jakarta dengan Menerapkan Sistem Paket dan Rintisan SKS PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dan proses-proses sosial di dalam masyarakat (Bungin 2006: 48). Dalam lembaga
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Lembaga Sosial Lembaga sosial adalah sekumpulan tata aturan yang mengatur interaksi dan proses-proses sosial di dalam masyarakat (Bungin 2006: 48). Dalam lembaga sosial ini ada
Lebih terperinciKESULITAN BELAJAR SPESIFIK
KESULITAN BELAJAR SPESIFIK PENGERTIAN IDEA (1997) : Anak-anak yang mengalami hambatan / penyimpangan pada satu / lebih proses-proses psikologis dasar yg mencakup pengertian / penggunaan bahasa baik lisan
Lebih terperinciOleh: Dra. Rahayu Ginintasasi, M. Si
Oleh: Dra. Rahayu Ginintasasi, M. Si LATAR BELAKANG 1. Terdapat sekitar 20% lebih anak yang berusia 10-15 tahun di negara-negara Barat mengalami masalah psiko-emosional(henning Rye, 2007) 2. Sindroma down
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan teknologi informasi sebagai basis dalam menciptakan layanan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk mencapai tujuan bisnisnya, seringkali perusahaan-perusahaan menggunakan teknologi informasi sebagai basis dalam menciptakan layanan yang berkualitas ataupun
Lebih terperinciEducational Psychology Journal
EPJ 1 (1) (2012) Educational Psychology Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj TINJAUAN PSIKOLOGIS KESIAPAN GURU DALAM MENANGANI PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PROGRAM INKLUSI (STUDI
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH... Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN
Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH....... i Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN... 1.1 Pengertian Programa Penyuluhan Pertanian... 1.2 Latihan... 1.4 Rangkuman
Lebih terperinciPENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MELALUI JALUR OFFLINE DAN ONLINE Nomor: 425/464/ /2018 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
PENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MELALUI JALUR OFFLINE DAN ONLINE Nomor: 425/464/101.6.11.10/2018 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 I. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. dan prosedur penelitian yang meliputi; (1) Lokasi Penelitian; (2) metode
96 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam Bab III ini akan diuraikan setting dan subjek penelitian serta metode dan prosedur penelitian yang meliputi; (1) Lokasi Penelitian; (2) metode penelitian;
Lebih terperinciSEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK
SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK Oleh Augustina K. Priyanto, S.Psi. Konsultan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus dan Orang Tua Anak Autistik Berbagai pendapat berkembang mengenai ide sekolah reguler bagi anak
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil belajar Sejarah siswa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian Pusat Pendidikan dan Terapi Anak Autis di Sukoharjo dengan Pendekatan Behaviour Architecture, perlu diketahui tentang:
Lebih terperinciPENDEKATAN INKLUSIF DALAM PENDIDIKAN
PENDEKATAN INKLUSIF DALAM PENDIDIKAN A. PERUBAHAN PANDANGAN TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN PENDIDIKANNYA Paham humanisme yang berkembang di negara-negara Barat saat ini mempengaruhi cara pandang
Lebih terperinci1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan, karena dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk memperoleh pelayanan pendidikan. Hak untuk. termasuk anak yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan termasuk memperoleh pelayanan pendidikan. Hak untuk dapat memperoleh pendidikan melekat pada semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus merupakan individu yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Perbedaannya hanya mereka membutuhkan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya diskriminasi termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan atau anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia agar mampu menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia jumlah anak yang memiliki perilaku yang bermasalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia jumlah anak yang memiliki perilaku yang bermasalah bahkan sampai menjurus ke arah kriminal cukup tinggi. Data dari Yayasan Sekretariat Anak Merdeka
Lebih terperinci