Emi Agustina 1, Artie Puspita 2 1 Dosen Akademi Keperawatan Pamenang 2 Perawat RSUD Pare ABSTRAK
|
|
- Ade Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PEMBERIAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN ANAK PRASEKOLAH YANG RAWAT INAP (Studi Experimental di Ruang Nusa Indah Rumah Sakit Umum Daerah Pare Tahun 21) Emi Agustina 1, Artie Puspita 2 1 Dosen Akademi Keperawatan Pamenang 2 Perawat RSUD Pare ABSTRAK Anxiety is one of the reactions of children having inpatient treatment in a hospital. If unrelieved, it can make them uncooperative during the treatment process. The objectives of this study was to know the effect of Playing therapy by colouring picture on alleviating anxieties of preschool-age children undergoing inpatient treatment in Nusa Indah Ward of Kediri Public Hospital, Pare. Research method used in the research was pre-experimental research, by pre and post treatment. The research employs 8 of all preschool-age children undergoing inpatient treatment in Nusa Indah Ward of Pare Regional Public Hospital from March 19, 21 to April 19, 21 as a sample. These data were processed by comparing the anxiety scale before the treatment with it after the treatment by Hamilton Anxiety Rating Scale, and analyzing data by Cross Tabulating and Wilcoxon's test. The research concludes that before the treatment 62,5% of all respondents (5 respondents) are on small anxiety scale and 37,5% of them (3 respondents) are on moderate anxiety scale; meanwhile, after the treatment 87,5% of all respondents (7 respondents) do not feel anxieties and of them (1 respondent) are on small anxiety scale. This means that the playing therapy by colouring a picture is proper to be an alternative therapy method to use in the hospital to ease preschool-age children's anxieties when receiving inpatient treatment. Key Words: Playing Therapy, Preschool-Age Children, Inpatient Treatment. LATAR BELAKANG Anak adalah individu yang sedang dalam proses tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan spesifik (fisik, psikologis, sosial, dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan fisik/biologis anak mencakup makan, minum, udara, eliminasi, tempat berteduh dan kehangatan. Secara psikologis anak membutuhkan cinta dan kasih sayang, rasa aman atau bebas dari ancaman (Supartini, 24). Kondisi anak yang kurang baik/sakit yang mengharuskan seorang anak rawat inap di Rumah Sakit (RS) akan membuat anak dan orang tua tidak hanya dihadapkan pada masalah kesehatan fisik anak saja tetapi juga psikologis karena baik anak maupun orang tua harus beradaptasi dengan lingkungan yang asing. Hasil stroom dan Elander (1997), Brewis,E (1995), Brennan,A (1994) mengemukakan bahwa hospitalisasi anak dapat menjadi suatu pengalaman yang dapat menimbulkan reaksi tertentu yang berdampak pada kerjasama anak dalam perawatan anak selama di RS. Reaksi tersebut dalam bentuk kecemasan dari fase ringan sampai berat yang tentunya akan mempengaruhi proses penyembuhan anak selama di RS (Supartini, 24). Anak prasekolah yang dirawat di RS menunjukkan reaksi berupa perilaku seperti protes, putus asa, dan regresi (Wong, 23). Sikap regresi bisa dalam bentuk menangis, bersandar pada ibu, serta menolak makan maupun pengobatan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di ruang Nusa Indah RSUD 36 No. 2, 1 Juli 31 Desember 21
2 Pare tanggal 1 Oktober 29 didapatkan 4 dari 6 anak prasekolah yang rawat inap mengalami kecemasan selama perawatan. Dua orang anak mengalami susah tidur, terus menangis di malam hari. Satu orang anak melepas infus dengan paksa, dan satunya lagi merengek ingin segera pulang. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mereka sehingga perlu dilakukan usaha guna mengurangi tingkat kecemasan anak tersebut. Hasl stroom (dalam Supartini, 24) mengemukakan reaksi yang ditunjukkan oleh anak yang menjalani hospitalisasi/ rawat inap umumnya tidak koopertif saat dilakukan perawatan. Hal tersebut dapat terjadi karena anak menghadapi sesuatu yang baru yang belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan tidak nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya, dan sesuatu yang dirasakan menyakitkan. Umumnya tenaga kesehatan melakukan komunikasi terapeutik, melibatkan orang tua dalam perawatan, memodifikasi ruang perawatan untuk memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak (Supartini, 24). Namun tidak hanya itu yang diperlukan oleh anak prasekolah yang kurang kooperatif karena cemas, mereka memerlukan terapi yang dapat membuat mereka nyaman sehingga manfaat hospitalisasi bisa lebih maksimal. Salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi dampak hospitalisasi anak adalah dengan memberikan terapi bermain. Menurut Champbell dan Glasser (dalam Supartini, 24) Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara paling efektif untuk menurunkan stres pada anak dan penting utnuk kesejahteraan mental dan emosional anak. Permainan pada anak yang rawat inap di RS tidak hanya memberikan rasa senang pada anak tetapi juga membantu anak mengekspresikan perasaan, pikiran cemas, takut, sedih, tegang, dan nyeri. Tentu saja permainan tersebut harus sesuai dengan prinsip bermain anak selama di RS yaitu tidak membutuhkan banyak energi, waktunya singkat, mudah dilakukan, aman, sesuai kelompok umur, melibatkan orang tua, dan tentunya tidak bertentangan dengan terapi. Pada anak-anak yang belum dapat mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka misalnya pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) permainan menggambar, mewarnai atau melukis merupakan permainan yang sesuai dengan prinsip bermain di RS dan dapat mambantu mengekspresikan perasaan pikiran cemas, takut, sedih, tegang, dan nyeri (Supartini, 24). Mewarnai memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat therapeutic (sebagai permainan penyembuh/ therapeutic play) yang membuat anak mengekspresikan perasaannya, sebagai cara berkomunikasi tanpa menggunakan kata. (Suparto, 23). Warna juga merupakan media terapi untuk membaca emosi seseorang dan dapat meringankan stress pada anak (Farida, 29). Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi bermain mewarnai gambar terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang rawat inap di ruang Nusa Indah RSUD Pare. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimental jenis one group pre and post test design. Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 19 maret sampai 19 april 21 di Ruang Nusa Indah yang merupakan ruang perawatan anak RSUD Pare. Variabel penelitian ini meliputi variabel independent yaitu terapi gambar dan variabel ini sekaligus merupakan variabel yang dikontrol oleh peneliti. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecemasan. Populasi penelitian adalah seluruh anak pra sekolah yang dirawat di rumah sakit selama periode penelitian. Sampel adalah sebagian anak pra sekolah yang dirawat yang ditetapkan dengan criteria tertentu. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposif sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala Hamilton Anxiety Rating Scale dan dilakukan sebelum dan setelah perlakuan (pemberian terapi gambar) pada anak. Analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis deskriptif yang dilanjutkan dengan Uji Wilcoxon. Penelitian ini menggunakan pendekatan etik penelitian meliputi persetujuan ( inform concent), ketanpanamaan (a nonymity) serta kerahasiaan (convidentiality). 37 No. 2, 1 Juli 31 Desember 21
3 HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden berdasarkan Usia 25% 25% Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 8 responden yang diteliti ada lebih dari setengah responden yaitu 62,5 % atau 5 responden yang belum bersekolah, dan 37,5% atau 3 responden yang bersekolah Taman Kanak-Kanak tingkat Nol Kecil. 37,5 % 3 tahun 3.5 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun 4. Karakteristik Responden berdasarkan Riwayat MRS Sebelumnya responden yang diteliti 37,5% atau 3 responden berusia 4 tahun, 25% atau 2 responden yang berusia 5 tahun, 25% atau 2 responden berusia 3 tahun, atau 1 responden berusia 3,5 tahun,, dan atau tidak ada sama sekali responden yang berusia 6 tahun. 2. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin 37,5% 62,5% Belum Pernah MRS 87,5 % Pernah MRS responden yang diteliti responden yaitu 87,5% atau 7 orang responden belum pernah Masuk Rumah Sakit (MRS) sebelumn ya, dan hanya 12,5 % responden atau 1 orang responden saja yang sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit (pernah MRS). 5. Karakteristik Responden berdasarkan Permainan yang disukai Laki-laki Perempuan 25% responden yang diteliti lebih dari setengah responden yaitu 62,5% atau 5 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan sisanya yaitu 37,5% atau 3 responden berjenis kelamin perempuan. 3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan 37,5% 62,5% mobil-mobilan boneka mewarnai menyanyi 5 responden yang diteliti, ada 5 atau 4 responden yang menyukai mewarnai, 25 % atau 2 responden yang suka menyanyi, atau 1 responden yang menyukai bermain boneka, dan atau 1 responden yang menyukai permainan mobil- mobilan. Belum Bersekolah Nol Kecil 38 No. 2, 1 Juli 31 Desember 21
4 6. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Penyakit yang diderita 25% 5 Observasi Febris Observasi Febris dan diare Observasi Febris dan Vomiting Dengue Syok Sindrome responden yang diteliti, ada 5 atau 4 responden yang MRS dengan observasi febris, dengan rincian sebagai berikut: 1 responden dengan observasi febris hari ke-2, 1 orang responden dengan observasi febris hari ke-3, dan 2 orang responden observasi febris hari ke- 4, ada 25 % atau 2 responden yang MRS dengan observasi febris dan vomiting, dengan masingmasing responden observasi febris hari ke-7 dan lainnya hari ke-1, dan ada atau 1 responden yang MRS dengan observasi febris dan diare, serta atau 1 responden MRS dengan DSS (Dengue Syok Sindrom) hari ke-4. yang tidak mengalami kecemasan maupun yang mengalami kecemasan berat. 8. Distribusi Frekuensi Hasil Pengukuran Tingkat Kecemasan Post Test 12,5 % Tidak ada kecemasan Cemas sedang Cemas ringan Cemas berat 87,5 % Diagram diatas menunjukkan hasil penelitian frekuensi responden yang mengalami kecemasan dengan menggunakan skala HARS yang dimodifikasi di ruang Nusa Indah RSUD Pare setelah diberikan terapi bermain mewarnai gambar (post test). Hasil post test dari 8 responden menunjukkan 87,5% atau 7 responden tidak mengalami kecemasan, dan atau 1 responden yang mengalami kecemasan ringan. 7. Distribusi Frekuensi Hasil Pengukuran Tingkat Kecemasan Pre Test 37,5% 62,5% Tidak ada kecemasan Cemas sedang Cemas ringan Cemas berat Diagram di atas menunjukkan frekuensi responden yang mengalami kecemasan dengan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale yang dimodifikasi (pre test) di ruang Nusa Indah RSUD Pare sebelum diberikan terapi bermain mewarnai gambar. Hasil pre test dari 8 responden menunjukkan 62,5% atau 5 responden mengalami kecemasan ringan, 37,5% atau 3 responden yang mengalami kecemasan sedang dan % atau tidak terdapat responden 39 No. 2, 1 Juli 31 Desember 21
5 9. Tabulasi Silang Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Tingkat Kecemasan Menggunakan HARS (Hamilton Anxietas Rating Scale) Pre dan Post Test. Tingkat Kecemasan Pre Test Post Test NO Terapi Bermain 1 Mengerjakan 2 Tidak Mengerjakan Total Tidak ada % % Ringan Sedang Berat 5 62,5% 5 62,5 % 3 37,5 % 3 37,5 % Total 8 1 % 8 1 Tidak ada 7 87,5% 7 87,5% Ringan 1 1 Sedang Berat % Total Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa tingkat kecemasan anak sebelum pemberian terapi (Pre test) adalah 62,5% atau 5 responden mengalami kecemasan ringan, 37,5% atau 3 responden yang mengalami kecemasan sedang dan atau tidak terdapat responden yang tidak mengalami kecemasan maupun mengalami kecemasan berat. Sedangkan tingkat kecemasan anak setelah pemberian terapi (Post test) adalah 87,5% atau 7 responden mengalami tidak mengalami kecemasan, dan atau 1 responden yang mengalami kecemasan ringan, dan atau tidak terdapat responden yang mengalami kecemasan sedang maupun berat. Dari hasil uji statistik Wilcoxon menggunakan SPSS 14 didapatkan hasil dengan tingkat signifikansi,11 yang masih di bawah tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu,5 yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima yang dapat diartikan bahwa ada pengaruh Pemberian Terapi Bermain Mewarnai Gambar terhadap Tingkat Kecemasan Anak Prasekolah yang Rawat Inap di Ruang Nusa Indah RSUD Pare. PEMBAHASAN 1. Tingkat Kecemasan Anak Prasekolah yang Rawat Inap di Ruang Nusa Indah RSUD Pare a. Tingkat kecemasan anak prasekolah yang rawat inap di ruang Nusa Indah RSUD Pare sebelum diberikan terapi bermain mewarnai gambar Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 62,5% atau 5 responden mengalami kecemasan ringan, 37,5% atau 3 responden yang mengalami kecemasan sedang. Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI, 199). Reaksi anak dan keluarganya terhadap sakit dan rumah sakit adalah dalam bentuk kecemasan, stres, dan perubahan perilaku. Reaksi anak prasekolah ketika mengalami perawatan di rumah sakit adalah dengan menunjukkan reaksi perilaku seperti protes, putus asa, dan regresi (Wong, 23). Hasl stroom dan Elander (1997), Brewis,E (1995), Brennan,A (1994) mengemukakan bahwa hospitalisasi anak dapat menjadi suatu pengalaman yang dapat menimbulkan reaksi tertentu yang berdampak pada kerjasama anak dalam perawatan anak selama di RS. Reaksi tersebut dalam bentuk kecemasan dari fase ringan sampai berat yang tentunya akan mempengaruhi proses penyembuhan anak selama di RS. Hasil tingkat kecemasan anak prasekolah yang rawat inap di ruang Nusa Indah RSUD Pare dengan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) yang di modifikasi adalah 62,5% atau 5 responden mengalami kecemasan ringan, 37,5% atau 3 responden yang mengalami kecemasan sedang, sehingga dapat disimpulkan bahwa anak prasekolah yang menjalani rawat inap di rumah sakit memang mengalami kecemasan. Maka, hal 4 No. 2, 1 Juli 31 Desember 21
6 ini seiring dengan teori dari Wong, Hasl stroom dan Elander yang menyatakan bahwa reaksi anak yang menjalani rawat inap di rumah sakit salah satunya dalam bentuk kecemasan. b. Tingkat kecemasan anak prasekolah yang rawat inap di ruang Nusa Indah RSUD Pare setelah diberikan terapi bermain mewarnai gambar Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu 87,5% atau 7 responden tidak mengalami kecemasan,dan atau 1 responden yang mengalami kecemasan ringan. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan/kepuasan (Supartini, 24). Salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada anak adalah dengan memberikan terapi bermain. Terapi bermain dapat dilakukan untuk mengurangi rasa tegang dan emosi yang dirasakan anak. (Indra, 28). Melalui permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan (Supartini, 24). Aktivitas mewarnai merupakan suatu bentuk distraksi (pengalihan perhatian) dari stres. Karena stres dapat membuat pikiran buntu, maka mewarnai gambar yang lucu dapat merangsang kreativitas sekaligus memancing kegembiraan. (Aswi, 28) Hasil tingkat kecemasan yang mengalami penurunan yaitu sebelum diberikan terapi (pre test) terdapat 37,5% responden yang mengalami kecemasanan sedang setalah diberikan terapi (post test) menjadi atau tidak ada responden yang mengalami kecemasan sedang, dan tingkat kecemasan ringan yang semula sebelum pemberian terapi 62,5% menjadi. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kecemasan anak sesudah pemberian terapi bermain mewarnai gambar mengalami penurunan. Maka hal ini sesuai dengan teori dari Supartini dan Indra yang menyatakan bahwa terapi bermain dapat mengurangi rasa tegang pada anak dan juga sesuai dengan teori dari Aswi yang menyatakan bahwa aktivitas mewarnai dapat mengalihkan perhatian dari stres karena terbukti anak yang diberikan terapi bermain mewarnai gambar tingkat kecemasannya berkurang. Sehingga terapi bermain mewarnai gambar ini layak dijadikan alternatif untuk mengurangi kecemasan anak khususnya anak prasekolah yang rawat inap dirumah sakit. 2. Pelaksanaan Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terapi bermain mewarnai gambar diberikan pada 8 responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan peneliti dari populasi sejumlah 3 anak prasekolah yang rawat inap di ruang Nusa Indah RSUD Pare mulai tanggal 19 Maret April 21. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan/kepuasan (Supartini, 24). Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara paling efektif untuk menurunkan stres pada anak dan penting utnuk kesejahteraan mental dan emosional anak (Champbell dan Glasser, 1995). Aktivitas mewarnai merupakan suatu bentuk distraksi (pengalihan perhatian) dari stres. Mewarnai memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai permainan penyembuh/ therapeutic play) yang membuat anak mengekspresikan perasaannya, sebagai cara berkomunikasi tanpa menggunakan kata. (Suparto, 23). Dalam pemberian terapi ini, seluruh responden yaitu sejumlah 8 responden bersedia mengerjakan terapi ini tanpa paksaan dan hampir seluruh responden selama pelaksanaan terapi maupun sesudahnya tampak ceria dan tampak lebih bersemangat dari sebelumnya. Hampir seluruh responden yang semula lesu dan acuh setelah diberikan terapi mau berbicara, dan bercerita dengan keluarga maupun peneliti. Selain itu sesudah pemberian terapi ini terdapat pula perubahan perilaku setengah responden ( 4 orang responden) yang semula terdapat gangguan dalam hal makan yaitu makan sedikit, setelah pemberian terapi bermain mewarnai gambar responden menjadi bersedia makan atau tidak ada gangguan lagi. Apabila terapi ini diterapkan untuk anak prasekolah yang mengalami kecemasan maka 41 No. 2, 1 Juli 31 Desember 21
7 dapat menurunkan tingkat kecemasan karena selama pemberian terapi maupun sesudahnya responden ceria, lebih bersemangat, dan mengalami perubahan perilaku. 3. Pengaruh Pemberian Terapi Bermain Mewarnai Gambar terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Anak Prasekolah yang Rawat Inap di Ruang Nusa Indah RSUD Pare. Berdasarkan diagram hasil penelitian menunjukkan 62,5% atau 5 responden mengalami kecemasan ringan, 37,5% atau 3 responden yang mengalami kecemasan sedang. Kemudian diberikan terapi bermain mewarnai gambar adapun hasil evaluasinya adalah 8 orang responden bersedia mengerjakan dan setelah diberikan terapi 87,5% atau 7 responden tidak mengalami kecemasan,dan atau 1 responden yang mengalami kecemasan ringan. Dari hasil uji statistis Wilcoxon didapatkan hasil dengan tingkat signifikansi,11 yang masih di bawah tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu,5 yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima yang dapat diartikan bahwa ada pengaruh Pemberian Terapi Bermain Mewarnai Gambar terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Anak Prasekolah yang Rawat Inap di Ruang Nusa Indah RSUD Pare. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan depat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan (Supartini, 24). Salah satu permainan yang dapat diberikan pada anak prasekolah yang mengalami kecemasan adalah terapi bermain mewarnai gambar. Karena pada usia ini anak menyukai warna-warna, pensil berwarna sangat menarik bagi anak-anak usia 3 dan 4 tahun (Syaiffudin, 28). Hasil penelitian yang didapatkan, menunjukkan bahwa tingkat kecemasan sebelum diberikan terapi (pre test) terdapat 37,5% responden yang mengalami kecemasanan sedang kemudian setelah diberikan terapi (post test) menjadi atau tidak ada responden yang mengalami kecemasan sedang, dan tingkat kecemasan ringan yang semula 62,5% setelah diberikan terapi bermain mewarnai gambar menjadi. Hal ini menunjukkan bahwa terapi bermain mewarnai gambar memiliki pengaruh dalam penurunan tingkat kecemasan anak sehingga terapi ini dapat diterapkan di rumah sakit khususnya pada anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan. SIMPULAN 1. Anak prasekolah yang menjalani rawat inap di ruang Nusa Indah RSUD Pare sebelum diberikan terapi bermain mewarnai gambar mengalami kecemasan yaitu 62,5% atau 5 responden mengalami kecemasan ringan, 37,5% atau 3 responden yang mengalami kecemasan sedang dan setelah diberikan terapi tingkat kecemasan menurun yaitu 87,5% atau 7 responden tidak mengalami kecemasan, dan atau 1 responden yang mengalami kecemasan ringan. 2. Dalam pemberian terapi ini, seluruh responden yaitu sejumlah 8 responden bersedia mengerjakan terapi ini tanpa paksaan dan hampir seluruh responden selama pelaksanaan terapi maupun sesudahnya tampak ceria, lebih bersemangat, mau berbicara, dan bercerita serta terdapat pula perubahan perilaku dalam hal makan. 3. Dari hasil analisis menggunakan uji statistik Wilcoxon menggunakan didapatkan hasil dengan tingkat signifikansi,11 yang masih di bawah tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu,5 yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima yang dapat diartikan bahwa ada pengaruh pemberian terapi bermain mewarnai gambar terhadap penurunan tingkat kecemasan anak prasekolah yang rawat inap di ruang nusa indah RSUD Pare. 42 No. 2, 1 Juli 31 Desember 21
8 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (26). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Aswi. (28). 5 Cara Ampuh Mengatasi Stress. Jakarta: Hi Fest Publishing Hartono, Avi. (29). Lahirnya Gambar dan Mengapa Manusia Menciptakannya. (download: 23 November 29) Ita. (29). Manfaat Mewarnai bagi Si Kecil. Webmaster@metrotvnews.com. (download: 12 Agustus 29) Notoatmodjo, Sukidjo. (22). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta (25). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Tuti. (29). Rawat Inap. (download: 1 November 29) Nursalam. (28). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika (28). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Pri. (29). Teori Kecemasan. (download: 5 Agustus 29) Suliswati, et. al. (25). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC Supartini, Yupi. (24). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC Supriyadi. (29). Hospitalisasi pada Anak blogspot.com. (download: 29 September 29) Wasis. (28) Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC --. (29). Definisi warna. (download: 1 November 29) 43 No. 2, 1 Juli 31 Desember 21
Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Anak adalah individu yang masih memiliki ketergantungan pada orang dewasa dan lingkungan sekitarnya, anak memerlukan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam kebutuhan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG (THE INFLUENCE OF PLAYING THERAPY AGAINST PRA SCHOOL
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat menimbulkan dampak, baik terhadap fisik maupun psikologis diantaranya kecemasan, merasa asing akan lingkungan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)
Lebih terperinciPENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, gelisah yang dapat menimbulkan ketegangan fisik yang tinggi. Hal ini ditimbulkan sebagai reaksi
Lebih terperinciPerbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.
Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang Elza Sri Pratiwi a, Deswita a a Fakultas Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hospitalisasi merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER
1 JURNAL PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER AKIBAT HOSPITALISASI DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2013 LINA INDRAWATY PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah
Lebih terperinciKECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL
98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak. Hal ini memberi konsekuensi pada masalah kesehatan anak antara lain masalah
Lebih terperinciAKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK
AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK COLORING ACTIVITIES ON CHILDREN TO INCREASE ADAPTIVE COPING MECHANISM WHEN DEALING WITH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan dipengaruhi dengan segala macam hal yang baru. Anak prasekolah sering menunjukan perilaku yang aktif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain merupakan suatu aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Saat anak dirawat di rumah sakit banyak hal yang baru dan juga asing yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan hingga usia tujuh belas tahun, dimana masing-masing anak tumbuh dan belajar sesuai dengan
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN Ika Agustina*Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J
PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Diah Luki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih
Lebih terperinciInggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre
PERBEDAAN TERAPI BERMAIN PUZZLE DAN BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) SELAMA HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RS TK. III. R. W. MONGISIDI MANADO Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto
Lebih terperinciTEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN
TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN Eliza Hafni*, Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia 1-3 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut harus dijaga kelangsungannya dengan upaya stimulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih dalam
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIAPRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIAPRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Ahmad Barokah *), Sri Haryani **), Syamsul ***) *) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah tunas bangsa, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa. Oleh karena itu anak perlu mendapat kesempatan yang seluasluasnya untuk tumbuh
Lebih terperinciLilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
ATRAUMATIC CARE MENURUNKAN KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG ANGGREK RSU dr. SOEGIRI LAMONGAN (The Atraumatic Care Reduce Anxiety Hospitalization Preschool Children in Anggrek Room
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan krisis yang sering dimiliki anak. Anak-anak, terutama saat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sakit dan dirawat di rumah sakit adalah keadaan yang kerap terjadi dan merupakan krisis yang sering dimiliki anak. Anak-anak, terutama saat pertama kali dirawat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bermain adalah unsur yang paling penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Dimana anak mendapat kesempatan cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan merupakan salah satu emosi yang sering menimbulkan stres yang paling banyak dirasakan oleh banyak orang. Kadang-kadang kecemasan juga disebut dengan
Lebih terperinciMutia Yusuf, Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kondisi Psikologis 149
Mutia Yusuf, Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kondisi Psikologis 149 PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan dari tanggal 1 Juli sampai 1 Agustus 213. Responden dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi cemas yang terjadi pada anak yang menjalani hospitalisasi dan mendapatkan tindakan invasif harus mendapat perhatian khusus dan segera diatasi. Bagi anak usia
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MARTHA AYU RACHMADANI
PENGARUH BERMAIN TERAPEUTIK (PUZZLE) TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG DILAKUKAN NEBULIZER DI RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK EMPAT LIMA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: MARTHA AYU
Lebih terperinciKatinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT
PENGARUH TERAPI BERMAIN DALAM MENURUNKAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**),
Lebih terperinciKECEMASAN ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN HOSPITALISASI PRE DAN POST PEMBERIAN TERAPI BERMAIN
KECEMASAN ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN HOSPITALISASI PRE DAN POST PEMBERIAN TERAPI BERMAIN Widya Warastuti, Erlina Suci Astuti Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No 77 C Malang email: widyawarastuti@gmail.com
Lebih terperinciEFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN PUZZLE DENGAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD 45 KUNINGAN
EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN PUZZLE DENGAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD 45 KUNINGAN (Effectiveness of Therapy Play with Puzzle and Colored A Picture on the Level
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG Iis Sriningsih* ), Dhani Afriani** ) *) Dosen Prodi DIV Keperawatan Semarang, Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciVol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN
Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN 2580-2194 PENGARUH TERAPI BERMAIN PLASTISIN (PLAYDOUGHT) TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD BANGKINANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak adalah manusia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari awal kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu yang sedang
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012
EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012 Lisdahayati Dosen Prodi keperawatan Baturaja Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN.
PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN 2 Wiji Lestari ABSTRAK Hospitalisasi yang dialami anak anak menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien karena akan muncul berbagai kemungkinan masalah dapat terjadi yang akan membahayakan
Lebih terperinciKENDALI STRES MENGHADAPI HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA- SEKOLAH MELALUI TERAPI MEWARNAI
KENDALI STRES MENGHADAPI HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA- SEKOLAH MELALUI TERAPI MEWARNAI Luluk Masluchah Email: ibululuk23@gmail.com ABSTRAK Terapi mewarnai kertas bergambar diuji efektivitasnya terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya perubahan atau gangguan fisik, psikis, sosial dan adaptasi terhadap lingkungan. Sakit dan dirawat
Lebih terperinciFLORENTIANUS TAT 1, SELFIANA A. SING 2. Abstract
Florentianus Tat*Selfiana A. Sing, Pengaruh Terapi Bermain Alat Kedokteran Terhadap Perilaku Kooperatif dalam Asuhan Keperawatan Anak Usia Pra Sekolah di Ruang Anak RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio. ANALISIS JURNAL: The Effect of Performing Preoperative. pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnwertyuiopasdfghjklzxcv bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI THE OVERVIEW OF THE PARENTS ANXIETY LEVEL OF CHILDREN HOSPITALIZATION AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL Sugihartiningsih STIKES
Lebih terperinciPERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Anindiansari Pratiwi STIKES Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT Atraumatic care is the important
Lebih terperinciGAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN
54 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3. (1) Januari 2017 ISSN. 2407-7232 GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN Iis Suwanti Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto Email : iis_suwanti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH PLAYING PUZZLE THERAPY ON MEDICINE ACCEPTANCE RESPONSE TOWARDS PRESCHOOL CHILDREN Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG Mudrikah*) Rosalina, S.Kp., M.Kes **), Gipta Galih Widodo, S.Kp., M.Kep, Sp.KMB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kesakitan anak di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia
Lebih terperinciPERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO Abdul Muhith *, Sulusul Hasanah ** *Dosen Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA SKRIPSI Oleh Bellatrix Kharisma Arundaa NRP : 9103013009 FAKULTAS KEPERAWATAN
Lebih terperinciDAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN. Widiawati, Suyami.
DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN Widiawati, Suyami Abstrak Latar Belakang Bermain merupakan proses terapeutik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Azis, 2010). Bermain merupakan
Lebih terperinciSiti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK
JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 2, April 2015: 59-63 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG ALAMANDA RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK
Lebih terperinciPERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI
PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI Anas Tamsuri*, Ahmad Subadi.** *) Dosen Akper Pamenang Pare **) Perawat Magang
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA DENGAN KECEMASAN PADA ANAK SAAT PENGAMBILAN DARAH DI RUANGAN ANAK RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA
HUBUNGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA DENGAN KECEMASAN PADA ANAK SAAT PENGAMBILAN DARAH DI RUANGAN ANAK RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA MENTORING RELATIONSHIP WITH PARENTS OF ANXIETY IN CHILDREN WHEN TAKING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : MUTIARA SIBURIAN
SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-5 TAHUN SELAMA TINDAKAN PERAWATAN DI RUANG VINCENSIUS RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR TAHUN 2014 Oleh : MUTIARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial dan perkembangan atau spiritual seseorang
Lebih terperinciPerformance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak
Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Erni Nuryanti Suharto Endang Nurnaningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan sehingga dapat
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi meningkatnya masalah kesehatan anak,
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi
Lebih terperinciejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH 6-12 TAHUN DI IRINA E BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Nelko Rudini Henwil Tewuh Greta J.P Wahongan Franly
Lebih terperinciPENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH
PENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Sri Angriani 1, Andi Wahid kahar 2, Nurhidayah 3 1 Poltekkes Kemenkes Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan motorik, verbal, dan ketrampilan sosial secara. terhadap kebersihan dan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang mengalami tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan biologis, psikologis dan spiritual yang harus dipenuhi. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA
PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Pandeirot *, Fitria**, Setyawan** Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth
Lebih terperinciSTUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA
STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA Suryono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Proses menua yang dialami lansia mengakibatkan berbagai perubahan fisik, mental, dan emosional seiring dengan bertambahnya usia.
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH TERHADAP KEHILANGAN KONTROL DALAM HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI
PENGARUH TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH TERHADAP KEHILANGAN KONTROL DALAM HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI ERNA SUSILOWATI, RITA MEI DWI V AKPER DHARMA HUSADA KEDIRI Ernabudi_80@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dwi Andik Santoso*), Sri Haryani S.**), Wulandari Meikawati***) *) Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak Pengertian Hospitalisasi. anak dan lingkungan (Wong, 2008).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak 2.1.1. Pengertian Hospitalisasi Hospitalisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang yang sakit yang membutuhkan perawatan secara intensif
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.
HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr. MOEWARDI Lilis Murtutik, Wahyuni ABSTRAK Latar belakang : Leukemia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis
Lebih terperinciUPAYA MENURUNKAN TINGKAT STRES HOSPITALISASI DENGAN AKTIFITAS MEWARNAI GAMBAR PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI RUANG ANGGREK RSUD GAMBIRAN KEDIRI
UPAYA MENURUNKAN TINGKAT STRES HOSPITALISASI DENGAN AKTIFITAS MEWARNAI GAMBAR PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI RUANG ANGGREK RSUD GAMBIRAN KEDIRI Siti Aizah, Sui Erna Wati Universitas Nusantara PGRI Kediri
Lebih terperincimaupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR
EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR Yulistia Indah Larasati ABSTRAK Pembedahan akan membangkitkan reaksi secara
Lebih terperinciPENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar
Lebih terperinciEFFECT OF PLAYING THERAPY USING STORY TELLING TECHNIQUE TO ANXIETY CAUSED BYHOSPITALIZATION IN PRESCHOOL CHILDREN AT MENUR WARD OF DR
EFFECT OF PLAYING THERAPY USING STORY TELLING TECHNIQUE TO ANXIETY CAUSED BYHOSPITALIZATION IN PRESCHOOL CHILDREN AT MENUR WARD OF DR. SOERADJI TIRTONEGORO HOSPITAL KLATEN Ngakan Putu Siwi Edisaputra 1,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Pada saat anak dirawat di Rumah Sakit banyak hal yang baru dan juga
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI DAN ORIGAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN SEBAGAI EFEK HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI DAN ORIGAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN SEBAGAI EFEK HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD dr. R. GOETHENG TARUNADIBRATA PURBALINGGA Suryanti 1, Sodikin 2, Mustiah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi eksperiment research) dengan rancangan pra eksperimen yang berbentuk rancangan one group
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah individu unik yang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda dengan
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012
PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA Yeti Nurhayati 1) 1 Prodi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keperawatan anak telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Anak tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik yang memiliki
Lebih terperinci