ANALISA HUBUNGAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA JUAL MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG PKS PADANG BRAHRANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA HUBUNGAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA JUAL MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG PKS PADANG BRAHRANG"

Transkripsi

1 ANALISA HUBUNGAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA JUAL MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG PKS PADANG BRAHRANG Lina Arliana Nur Kadim, SE., MM Program Studi D3- Komputerisasi Akuntansi STMIK Kaputama Binjai Jl. Veteran No. 4A-9A, Binjai, 20714, Indonesia www. Kaputama.ac.id // lina_arlianank@gmail.com ABSTRACT This study discusses the relationship analysis of factors affecting the selling price of palm oil in the PT. Langkat Nusantara Kepong Padang Brahrang as one of the companies engaged in trade is by way of purchase and sale of the goods of the earth such as palm oil and crude oil is processed into CPO (Crude Palm Oil). Goals to be achieved in this research is to gain a clear picture of how to determine the selling price used by the firm. The method used was the literature review, observation, and interviews with relevant parties. In determining the selling price, the company must consider the goal of obtaining a profit that is appropriate and expected, so that the company can survive in difficult conditions and be able to compete. In this thesis, the author tries to recalculate the costs incurred by the company which the author count is composed of raw material prices, labor costs, overhead costs and selling prices. The cost factor is the main factor in determining the selling price, because it is the minimum that must be met perusahann in the sale price. Keywords: Factors Affecting The Selling Prices. 1. Pendahuluan Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).pt. Langkat Nusantara Kepong merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan.salah satunya minyak kelapa sawit dan inti sawit (karnel). Dalam pemasaran hasil pengolahan minyak dari bahan mentah berupa TBS (Tandan Buah Segar), harus melalui beberapa proses tahapan seperti penyortiran dan perebusan terlebih dahulu. Namun, dalam pengelolahan ini ada beberapa faktor faktor yang mempengaruhi harga jual minyak dan permasalahan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan tersebut salah satunya ialah biaya produksi yang mendukung proses pengolahan bahan mentah. Mengingat penjualan dari produk yang dihasilkan merupakan sumber pendapatan utama bagi perusahaan, perusahaan dituntut untuk antisifatif terhadap segala kemungkinan yang terjadi dalam persaingan salah satunya dalam penentuan harga jual. Berawal dari sinilah peneliti tertarik untuk mempelajari dan mengkaji serta melakukan analisa kelemahan beberapa faktor yang terkait dalam memproduksi minyak kelapa sawit di perusahaan PT. Langkat Nusantara Kepong PKS Padang Brahrang. Karena penentuan harga jual pada umumnya merupakan pengambilan keputusan yang menyangkut masa depan perusahaan, maka penanganan atas penetapan harga jual yang terjadi dipasar harus dapat menutupi biaya yang bersangkutan dengan hasil produk. Sehingga perusahaan mampu meminimalkan harga produksi dan mampu menghasilkan laba yang dikehendaki oleh perusahaan. 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Harga Jual Penetapan harga jual yang tepat adalah salah satu faktor penting bagi perusahaan.kurang berarti jika sebuah perusahaan dapat memproduksi barang sangat baik namun tidak dapat menetapan harga jual dengan tepat untuk barang produksinya.harga jual adalah nilai tukar suatu barang jasa, yaitu jumlah uang yang pembeli sanggup membayar kepada penjual untuk suatu barang tertentu.selain itu harga jual adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya, Swastha dan Irwan (2009; h.241). Sedangkan harga jual dalam pengertian lain adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa yang akan berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan, Fandi Tjiptono (2008; h.152). Adapun defenisi harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan, Supriono (2008; h.332). Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa harga jual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai akhir barang yang merupakan penjumlahan dari biaya biaya produksi dan biaya lain untuk memproduksi suatu barang Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada 49

2 ditambah dengan sejumlah keuntungan yang diinginkan. Gambar 1 Penentuan Harga Jual 2.2. Faktor-Faktor yang perlu dipertimbangkan Dalam Penentuan Harga Jual: Menurut Kotler dan Amstrong dalam buku strategi pemasaran Fandi Tjiptono (2010; h.152).secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga jual, yaitu faktor internal perusahaan dan lingkungan eksternal. 1. Sifat pasar dan permintaan Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar memperhatikan sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, obligasi, atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan. 2. Persaingan Kekuatan pokok yang mempengaruhi persaingan dalam suatu industri ada lima, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk subtitusi, pemasok, pelanggan dan ancaman pendatang baru. Informasi informasi yang dibutuhkan untuk menganalisa karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain: a. Jumlah perusahaan dalam industri b. Ukuran relatif setiap anggota dalam industri c. Diferensiasi produk d. Kemudahan untuk memasuki industri tersebut. 3. Unsur-unsur eksternal lainnya Selain faktor-faktor tersebut, perusahaan juga perlu memperhatikan faktor kondisi ekonomi (inflasi, boom atau resensi, tingkat bunga).kebijakan dan peraturan pemerintah dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan). Gambar 2. Faktor-Faktor Penentu Harga Jual 2.3. Faktor Internal Perusahaan 1. Tujuan pemasaran Perusahaan faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga jual adalah tujuan pemasaran. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar, menciptakan kepemimpinan dalam kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial dan lain lain. 2. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan promosi. 3. Biaya Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel), serta jenis jenis biaya lainnya. 4. Organisasi Manajemen perlu memutuskan siapa didalam organisasi yang harus menetapkan harga Hipotesis dan Hasil Korelasi Sederhana Analisa korelasi sederhana atau korelasi bivariate digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Dalam perhitungan korelasi akan didapat koefesien korelasi yang menunjukan keeratan hubungan antar dua variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai 0 atau 0 sampai 1. Jika nilai koefisien korelasinya semakin mendekati 1 atau -1, maka hubungan antara dua variabelnya akan semakin erat. Tetapi jika mendekati 0, maka hubungannya lemah. Kriteria pengujian hipotesis korelasi bivariate adalah: 1. Terima Ho dan tolak Ha, jika nilai signifikan (sig) α 2. Terima Ha dan tolak Ho, jika nilai signifikan (sig) < α Dimana: Ho = Hipotesis awal Ha = Hipotesis akhir sig = signifikan α = alpha Jika nilai signifikan (sig) < α maka hasilnya adalah Ho ditolak.tidak ada hubungan sebelum atau sesudah adanya perlakuan yang diberikan terhadap sampel.namun sebaliknya, jika nilai signifikan (sig) α maka hasilnya adalah Ha diterima.ada hubungan sebelum atau sesudah adanya perlakuan yang diberikan terhadap sampel Faktor Lingkungan Eksternal Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada 50

3 2.6. Prosedur Sistem Berjalan PT. Langkat Nusantara Kepong selama ini belum pernah melakukan perhitungan harga pokok produksi.dalam menentukan harga jual, perusahaan hanya berdasarkan harga yang ada dipasaran, tidak pernah mengetahui berapa biaya yang telah dikorbankan untuk suatu produk. Perusahaan dapat mengetaui apakah memperoleh keuntungan atau kerugian setelah akhir bulan, yaitu dengan cara sebagai berikut: Gambar 3 Biaya Produksi CPO Bulan April Spesifikasi Sistem Berjalan 3.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen yang Digunakan 1. Dokumen Masukan a. Surat Pengantar TBS (Tandan Buah Segar) Bukti yang digunakan dan dibuat untuk melaporkan pembelian TBS yang diterima perusahaan, setelah dilakukan pengecekan dari faktur: Gambar 4 Surat Pengantar TBS (Tandan Buah Segar) 2. Dokumen Pengeluaran a. Order (Penjualan) Dokumen ini digunakan oleh bagian penjualan untuk melakukan transaksi atas penjualan CPO kepada coustemer yang telah memesan. Gambar 5 Tanda Terima Penyerahan 4. Permasalahan PT. Langkat Nusantara Kepong melakukan perhitungan harga pokok produksi hanya berdasarkan harga yang ada di pasaran, perusahaan tidak membuat rincian dari proses perhitungan biaya produksi seperti perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Sehingga penjualan minyak kelapa sawit tidak sesuai dengan biaya yang dibebankan oleh perusahaan. Dimana hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead berhubungan signifikan terhadap harga jual. Ha : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead tidak berhubungan signifikan terhadap harga jual. Kriteria keputusan: Jika nilai signifikasi < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jika nilai signifikasi < 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima Alternatif Pemecahan Masalah Sebaiknya perusahaan membuat rincian atas biaya produksi mulai dari perhitungan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Agar perhitungan biaya produksi yang telah dibebankan oleh perusahaan, sesuai dengan hasil laporan biaya produksinya. Serta dapat membuat perencanaan dan pengendalian terhadap biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk masa yang akan datang Prosedur Sistem Usulan Data yang digunakan untuk menganalisis hubungan yang mempengaruhi harga jual minyak kelapa sawit pada PT. Langkat Nusantara Kepong menggunakan program SPSS 18 dengan analisis korelasi, analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan setiap variabel dengan menggunakan uji korelasi bivariate/product Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada 51

4 moment pearson. Berikut ini adalah daftar harga beli bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead dan harga jual produk periode oktober 2010 sampai april 2013: Tabel 1 : Harga Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead dan Harga Jual Periode Bulan Oktober 2010 sampai April 2013 No Bulan Harga Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Harga Jual 1 Oct-10 7,467,522,335 73,580,593,181 14,074,594, ,182,426,069 2 Nov-10 7,944,760, ,137,459,342 26,585,345, ,644,183,800 3 Dec-10 12,195,407, ,267,482,680 40,749,302, ,152,213,200 4 Jan-11 7,437,771, ,940,070,751 47,630,215, ,540,368,770 5 Feb-11 8,890,338, ,468,494,393 65,234,629, ,485,976,425 6 Mar-11 12,932,304,750 1,424,406,249, ,432,989,269 1,056,230,878,750 7 Apr-11 11,847,036,250 1,441,895,369, ,984,121,026 1,183,159,594,800 8 May-11 16,990,305,150 2,004,497,201, ,839,987,612 1,369,552,647,377 9 Jun-11 15,262,336,557 2,121,313,489, ,288,016,909 1,416,882,569, Jul-11 14,205,043,800 2,188,016,462, ,959,452,470 1,661,866,804, Aug-11 11,158,930,396 2,370,076,493, ,048,382,724 1,370,656,070, Sep-11 13,667,511,159 2,657,881,200, ,026,175,072 1,358,807,214, Oct-11 19,305,317,400 3,244,744,777,441 72,102,791,931 1,335,580,360, Nov-11 11,343,201, ,781,024,484 19,968,316, ,379,595, Dec-11 10,435,194, ,183,978,277 32,282,110,899 1,097,722,951, Jan-12 7,036,291, ,492,544,395 32,540,959, ,634,384, Feb-12 7,541,493, ,004,211,693 35,314,336, ,443,757, Mar-12 7,554,329, ,602,947,959 43,856,338,518 1,166,905,770, Apr-12 10,065,547, ,390,490,931 62,209,932,687 1,258,365,595, May-12 13,416,743, ,403,938,217 80,563,526,856 1,789,489,886, Jun-12 13,229,631,030 1,165,750,173,272 90,241,517,574 1,541,202,084, Jul-12 12,843,157,250 1,386,396,604,341 94,920,437,880 1,550,992,817, Aug-12 14,437,415,700 1,521,021,107,126 96,127,122,137 1,533,536,845, Sep-12 11,547,663,750 1,606,872,369,520 97,463,370,000 1,552,632,609, Oct-12 10,449,889,059 88,151,528,142 6,906,539,603 1,449,970,810, Nov-12 8,442,195, ,478,139,504 12,157,015,214 1,217,021,708, Dec-12 10,295,369, ,171,344,212 21,227,729,352 1,336,774,190, Jan-13 10,305,209, ,217,176,657 36,772,148,186 1,129,254,031, Feb-13 11,616,220, ,527,956,160 36,414,588,915 1,341,315,882, Mar-13 11,442,434, ,375,263,286 45,560,578,689 1,266,693,267, Apr-13 11,170,252, ,007,661,254 48,477,509,584 1,338,484,521,600 Berdasarkan data diatas terlihat bahwa harga beli bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead dan harga jual produk berfluktuasi dari bulan Oktober 2010 sampai bulan April Hal ini mengindikasikan bahwa setiap bulannya aktivitas produksi perusahaan selalu berubah-ubah. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan model korelasi. Analisis data dimulai dengan mengolah data menggunakan microsoft excel, selanjutnya dengan menggunakan software SPSS. Berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan pada tabel 2 berikut: Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada 52

5 Tabel 2 : STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Harga Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Harga Jual Valid N (listwise) 31 Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa: Rata-rata harga bahan baku adalah dengan standar deviasi Nilai maksimum adalah dan nilai minimum Dapat disimpulkan bahwa data cukup berfariatif dan menyebar antara nilai minimum dan maksimumnya serta penyebaran data berdistribusi normal karena nilai mean lebih besar dari standar deviasinya. Rata-rata biaya tenaga kerja adalah dengan standar deviasi Nilai maksimum adalah dan nilai minimum Dapat disimpulkan bahwa data cukup homogen dan menyebar antara nilai minimum dan maksimum serta penyebaran data berdistribusi normal karena nilai mean lebih besar dari standar deviasinya. Rata-rata biaya overhead adalah dengan standar deviasi Nilai maksimum adalah dan nilai minimum Dapat disimpulkan bahwa data cukup homogen dan menyebar antara nilai minimum dan maksimum serta penyebaran data berdistribusi normal karena nilai mean lebih besar dari standar deviasinya. Rata-rata harga jual adalah dengan standar deviasi Nilai maksimum adalah dan nilai minimum Dapat disimpulkan bahwa data cukup berfariatif dan menyebar antara nilai minimum dan maksimumnya serta penyebaran data berdistribusi normal karena nilai mean lebih besar dari standar deviasinya.jumlah sampel adalah sebanyak 31 buah diperoleh dari bulan Oktober 2010 sampai dengan April Spesifikasi Sistem Usulan Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukkan Berikut ini data yang ada pada PT. Langkat Nusantara Kepong Padang Brahrang berupa data harga bahan baku,biaya tenaga kerja, biaya overhead dan harga jual produk adalah sebagai berikut: Tabel 3 : Harga Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead dan Harga Jual Periode Bulan Oktober 2010 sampai April 2013 No Bulan Harga Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Harga Jual 1 Oct-10 7,467,522,335 73,580,593,181 14,074,594, ,182,426,069 2 Nov-10 7,944,760, ,137,459,342 26,585,345, ,644,183,800 3 Dec-10 12,195,407, ,267,482,680 40,749,302, ,152,213,200 4 Jan-11 7,437,771, ,940,070,751 47,630,215, ,540,368,770 5 Feb-11 8,890,338, ,468,494,393 65,234,629, ,485,976,425 6 Mar-11 12,932,304,750 1,424,406,249, ,432,989,269 1,056,230,878,750 7 Apr-11 11,847,036,250 1,441,895,369, ,984,121,026 1,183,159,594,800 8 May-11 16,990,305,150 2,004,497,201, ,839,987,612 1,369,552,647,377 9 Jun-11 15,262,336,557 2,121,313,489, ,288,016,909 1,416,882,569, Jul-11 14,205,043,800 2,188,016,462, ,959,452,470 1,661,866,804, Aug-11 11,158,930,396 2,370,076,493, ,048,382,724 1,370,656,070, Sep-11 13,667,511,159 2,657,881,200, ,026,175,072 1,358,807,214, Oct-11 19,305,317,400 3,244,744,777,441 72,102,791,931 1,335,580,360,370 Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada 53

6 14 Nov-11 11,343,201, ,781,024,484 19,968,316, ,379,595, Dec-11 10,435,194, ,183,978,277 32,282,110,899 1,097,722,951, Jan-12 7,036,291, ,492,544,395 32,540,959, ,634,384, Feb-12 7,541,493, ,004,211,693 35,314,336, ,443,757, Mar-12 7,554,329, ,602,947,959 43,856,338,518 1,166,905,770, Apr-12 10,065,547, ,390,490,931 62,209,932,687 1,258,365,595, May-12 13,416,743, ,403,938,217 80,563,526,856 1,789,489,886, Jun-12 13,229,631,030 1,165,750,173,272 90,241,517,574 1,541,202,084, Jul-12 12,843,157,250 1,386,396,604,341 94,920,437,880 1,550,992,817, Aug-12 14,437,415,700 1,521,021,107,126 96,127,122,137 1,533,536,845, Sep-12 11,547,663,750 1,606,872,369,520 97,463,370,000 1,552,632,609, Oct-12 10,449,889,059 88,151,528,142 6,906,539,603 1,449,970,810, Nov-12 8,442,195, ,478,139,504 12,157,015,214 1,217,021,708, Dec-12 10,295,369, ,171,344,212 21,227,729,352 1,336,774,190, Jan-13 10,305,209, ,217,176,657 36,772,148,186 1,129,254,031, Feb-13 11,616,220, ,527,956,160 36,414,588,915 1,341,315,882, Mar-13 11,442,434, ,375,263,286 45,560,578,689 1,266,693,267, Apr-13 11,170,252, ,007,661,254 48,477,509,584 1,338,484,521,600 Gambar 7 : Tampilan Langkah Corelate Biaya Tenaga Kerja dengan Harga Jual Gambar 6 : Tampilan Langkah Corelate Harga Bahan Baku dengan Harga Jual Gambar 8 : Tampilan Langkah Corelate Biaya Overhead dengan Harga Jual Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada 54

7 Gambar 9 : Tampilan Bivariate Corelations Options Harga Jual Correlations Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran Untuk mengetahui tinggi rendahnya korelasi antar variabel tersebut digunakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi dalam Sugiyono (2008; 183) sebagai berikut: Tabel 4: Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Tabel 5 : Hubungan Harga Bahan Baku dengan Harga Jual Correlations **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed). 1. Menentukan Hipotesis a. Ho : Hubungan antara variabel harga bahan baku dengan harga jual tidak signifikan b. Ha : Hubungan antara variabel harga bahan baku dengan harga jual signifikan 2. Kriteria Pengambilan Keputusan a. Jika signifikansi < 0,05 hubungan semua variabel signifikan b. Jika signifikansi > 0,05 hubungan semua variabel tidak signifikan 3. Kesimpulan Berdasarkan tabel 5 dapat di lihat dari hasil perhitungan, maka diketahui korelasi antara variabel harga bahan baku dengan harga jual menunjukan angka sebesar 0.627; angka ini menunjukan adanya korelasi yang kuat dan searah karena berada pada interval , dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Angka signifikansi juga menunjukan bahwa sig 0,000 < 0,05 yang artinya harga bahan baku berhubungan signifikan dengan harga jual. Tabel 6 : Hubungan Biaya Tenaga Kerja dengan **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed). 1. Menentukan Hipotesis a. Ho : Hubungan antara biaya tenaga kerja dengan harga jual tidak signifikan b. Ha : Hubungan antara variabel biaya tenaga kerja dengan harga jual signifikan 2. Kriteria Pengambilan Keputusan a. Jika signifikansi < 0,05 hubungan semua variabel signifikan b. Jika signifikansi > 0,05 hubungan semua variabel tidak signifikan. 3. Kesimpulan Berdasarkan tabel 6 dapat di lihat dari hasil perhitungan, maka diketahui korelasi antara variabel biaya tenaga kerja dengan harga jual menunjukan angka sebesar 0.526; angka ini menunjukan adanya korelasi yang sedang dan searah karena berada pada interval , dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Angka signifikansi juga menunjukan bahwa sig 0,002< 0,05 yang artinya biaya tenaga kerja berhubungan signifikan dengan harga jual Tabel 7. Hubungan Biaya Overhead dengan Harga Jual Correlations **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed). 1. Menentukan Hipotesis a. Ho : Hubungan antara biaya overhead dengan harga jual tidak signifikan b. Ha : Hubungan antara variabel biaya overhead dengan harga jual signifikan 2. Kriteria Pengambilan Keputusan a. Jika signifikansi < 0,05 hubungan semua variabel signifikan b. Jika signifikansi > 0,05 hubungan semua variabel tidak signifikan Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada 55

8 3. Kesimpulan Berdasarkan tabel 7 dapat di lihat dari hasil perhitungan, maka diketahui korelasi antara variabel biaya overhead dengan harga jual menunjukan angka sebesar 0.511; angka ini menunjukan adanya korelasi yang sedang dan searah karena berada pada interval , dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Angka signifikansi juga menunjukan bahwa sig 0,003< 0,05 yang artinya biaya overhead berhubungan signifikan dengan harga jual. Tabel 8 : Hubungan Harga Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead dengan Harga Jual Correlations memiliki hubungan yang signifikan dengan harga jual. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam babbab sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji korelasi, maka diketahui korelasi antara variabel harga bahan baku dengan harga jual menunjukan adanya korelasi yang kuat dan signifikan, dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. 2. Hasil uji korelasi, maka diketahui korelasi antara variabel biaya tenaga kerja dengan harga jual menunjukan adanya korelasi yang kuat dan signifikan, dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. 3. Hasil uji korelasi, maka diketahui korelasi antara variabel biaya overhead dengan harga jual menunjukan adanya korelasi yang kuat dan dan signifikan, dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. 4. Variabel independen yang memiliki hubungan paling kuat dengan harga jual adalah harga bahan baku. **.Correlation is significant at the 0.01 level(2- tailed). 6. Daftar Pustaka [1] Sumiati, Murti dan Jhon Soeptihanto, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, Edisi II,Penerbit Liberty, Yogyakarta 2008; h.60. [2] Dwi dan Rika,Analisis Lapaoran Keuangan, Edisi IV, Liberty, Yogyakarta, 2007; h.52. [3] Assauri, Sofyan, Manajemen Produksi, Penerbit FE-UI, Jakarta, 2007; h.7. [4] Partadidireja, Ace, Pengantar Ekonomi, BPFE-UGM, Yogyakarta, 2008; h.21. [5] Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi 5, FE UGM, Yogyakarta, [6] Raiborn, A. Cecily, Akuntansi Biaya: Dasar & Perkembangannya, SalembaEmpat, Jakarta, Menentukan Hipotesis a. Ho : Hubungan antara harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead dengan harga jual tidak signifikan b. Ha : Hubungan antara variabel antara harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead dengan harga jual signifikan 2. Kriteria Pengambilan Keputusan a. Jika signifikansi < 0,05 hubungan semua variabel signifikan b. Jika signifikansi > 0,05 hubungan semua variabel tidak signifikan 3. Kesimpulan Tabel di atas merupakan hasil korelasi yang digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat secara bersamaan. Hasil pengujian menunjukan bahwa harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead memiliki hubungan yang kuat dengan harga jual. Angka signifikansi juga menunjukan < dari 0,05 yang artinya harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada 56

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membuat perekonomian di Indonesia semakin tumbuh pesat. Salah satu sektor agro industri yang cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya minat masyarakat pedesaan di Daerah Riau terhadap usaha tani kelapa sawit telah menjadikan Daerah Riau sebagai penghasil kelapa sawit terluas di Indonesia.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: production costs, transportation costs, selling prices, activity-based. viii

ABSTRACT. Keywords: production costs, transportation costs, selling prices, activity-based. viii ABSTRACT Sale price set by a firm depends on the production cost and non-production costs. Production costs consist of raw material costs, direct labor costs, and overhead costs. Non-production costs consist

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subyek yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal demi kelangsungan hidup usahanya. Perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017.

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017. MATA ACARA 1 1. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2017 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Salatiga sebagai tempat penelitian, dengan populasi penelitian sebanyak 182 siswa dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu tujuan yang penting untuk dicapai oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

VOLUME PENJUALAN, HARGA JUAL DAN HARGA POKOK PENJUALAN MINYAK MENTAH KELAPA SAWIT TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. TRIPUTRA AGRO PERSADA

VOLUME PENJUALAN, HARGA JUAL DAN HARGA POKOK PENJUALAN MINYAK MENTAH KELAPA SAWIT TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. TRIPUTRA AGRO PERSADA VOLUME PENJUALAN, HARGA JUAL DAN HARGA POKOK PENJUALAN MINYAK MENTAH KELAPA SAWIT TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. TRIPUTRA AGRO PERSADA SUSANTI KUSUMO SARI 28210025 Latar Belakang Dalam suatu penjualan apabila

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Variabel Costing, Metode Full costing, Harga Pokok Produk, Harga Jual, dan Laba.

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Variabel Costing, Metode Full costing, Harga Pokok Produk, Harga Jual, dan Laba. i ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang perbandingan Metode biaya, yaitu antara metode full costing dan variable costing untuk menetapkan harga pokok dan harga jual produk. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil, diawali dengan krisis

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil, diawali dengan krisis BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil, diawali dengan krisis moneter pada tahun 1997 dimana nilai tukar rupiah sangat terpuruk terhadap mata

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Selling Price, Target Costing, Production Costs.

ABSTRACT. Keywords: Selling Price, Target Costing, Production Costs. ABSTRACT This study aims to determine how the approach of target costing can be used as a means of determining the selling price and production cost efficiency. The type of data used is quantitative and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pasar modal merupakan instrumen penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

Lebih terperinci

STATISTIKA. Tabel dan Grafik

STATISTIKA. Tabel dan Grafik STATISTIKA Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan jelas. Salah satu pengorganisasian data statistik adalah dengan: tabel grafik Organisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

24 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

24 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No 24 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-929 PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA Studi kasus pada PT. Krida Dinamik Auto Nusa Mataram Oleh: Tama Krisnahadi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF 1 Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistika untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. Statistika inferensia

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

Lampiran i. Jadwal Penelitian Nov Des Jan Feb Mar Apr. Tahapan Penelitian Pengajuan Proposal Skripsi

Lampiran i. Jadwal Penelitian Nov Des Jan Feb Mar Apr. Tahapan Penelitian Pengajuan Proposal Skripsi Lampiran i Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Pengajuan Proposal Skripsi 2010 2011 Nov Des Jan Feb Mar Apr Bimbingan dan Perbaikan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan dan Pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung sebagai tempat penelitian sedangkan untuk menguji validitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM

Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Bordir Fahmi Collection Sumelap Tasikmalaya) Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM. 093403076 (Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambar Subyek Penelitian SMP Negeri 2 Mojosongo berada di Jalan Nangka, Gumlan, Boyolali (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah. Berdiri

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

Materi Komputer 2. Mahasiswa menuliskan contoh soal / kasus distribusi frekuensi berikut dengan microsoft excel pada sheet 1

Materi Komputer 2. Mahasiswa menuliskan contoh soal / kasus distribusi frekuensi berikut dengan microsoft excel pada sheet 1 Pertemuan 3 (frekuensi dan korelasi) Bagian 1 : Menentukan distribusi frekuensi Penjelasan singkat : Dalam latihan ini akan dilakukan penghitungan distribusi frekuensi atau seberapa sering kemunculan suatu

Lebih terperinci

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI Penelitian korelasi biasanya ditujukan untuk menguji hubungan antara variabel X (variabel bebas) dengan variabel Y atau variabel terikat atau menguji hubungan

Lebih terperinci

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17. Statistika Teknik.

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17.  Statistika Teknik. Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada Statistika Teknik Tabel dan Grafik Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT NYZ merupakan perusahaan divisi pelumas dari perusahaan minyak nasional PT ABC (Persero) yang berbentuk perseroan terbatas (PT) dan dicetuskan pada bulan November

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan sampel sebanyak 140 orang. Data penelitian diambil menggunakan

Lebih terperinci

harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah barang yang diperoleh pada masing-masing harganya, dengan demikian diperlukah juga

harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah barang yang diperoleh pada masing-masing harganya, dengan demikian diperlukah juga BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAH ASAN A. DESKRIPSI DATA 1. Metode Persediaan rata-rata Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah metode persediaan rata-rata yaitu : metode yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi profil responden, bagian kedua adalah hasil dan pembahasan penelitian.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi

Lebih terperinci

terdahulu masuk, dengan demikian persediaan akhir di nilai menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk. Data metode persediaan ini

terdahulu masuk, dengan demikian persediaan akhir di nilai menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk. Data metode persediaan ini BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA 1. Metode Persediaan FIFO Dalam penelitian in yang menjadi variabel bebas (X) adalah metode persediaan FIFO yaitu : metode yang didasarkan atas asumsi

Lebih terperinci

PENERAPAN FASILITAS GOAL SEEK PADA EXCEL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEUANGAN. Arif Budi Satrio

PENERAPAN FASILITAS GOAL SEEK PADA EXCEL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEUANGAN. Arif Budi Satrio PENERAPAN FASILITAS GOAL SEEK PADA EXCEL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEUANGAN Arif Budi Satrio E-mail: Arif.li@yahoo.com STIE ABSTRACT Companies that can survive the current fierce competition are companies

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen modal kerja adalah salah satu aktivitas penting dalam mengelola perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang baik akan menentukan keberlangsungan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena. perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN. demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena. perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis Hipotesa adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Dengan demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam suatu perusahaan industri manufaktur, penetapan harga jual produk menjadi hal yang penting. Karena melalui penetapan harga jual, perusahaan dapat memperkirakan profit yang akan diperolehnya.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap total penjualan T-shirt CAB ( belum diinovasi ) dan T-shirt Ie-be ( setelah diinovasi ) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang sekarang ini sedang berlangsung, menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena banyaknya perusahaan baru

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 44 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Penetapan Harga 4.1.1 Faktor-faktor penetapan harga Dalam Pelaksanaan strategi penetapan harga pada PT. Sagateknindo Sejati banyak sekali faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut Kotler (2009:101) menyatakan bahwa marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN BREAK EVEN POINT DENGAN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA CV ADI PUTRA UTAMA PALEMBANG

ANALISIS HUBUNGAN BREAK EVEN POINT DENGAN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA CV ADI PUTRA UTAMA PALEMBANG ANALISIS HUBUNGAN BREAK EVEN POINT DENGAN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA CV ADI PUTRA UTAMA PALEMBANG Rinda Christina (Rindamdp@yahoo.co.id) Rini Aprilia (rinie_aprilia@yahoo.co.id) Akuntansi S-1

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kerupuk HIKMAT SI GEBOY TEA)

PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kerupuk HIKMAT SI GEBOY TEA) PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kerupuk HIKMAT SI GEBOY TEA) IQBAL MUHAMMAD HAFIZI 103403133 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER LANJUT MATERI : KORELASI PEARSON

APLIKASI KOMPUTER LANJUT MATERI : KORELASI PEARSON APLIKASI KOMPUTER LANJUT MATERI : KORELASI PEARSON Analisis korelasi digunakan untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel yang akan dianalisis. Terdapat bermacam-macam analisis korelasi. Untuk dapat

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Bordir Zahrein Collection Sukamenak) Oleh : ASEP SUGIANTO 093403089 (Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang beralamat di Jalan Arief Rahman Hakim Kelurahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20 for windows. 4.1 Profil Responden Responden berasal dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam kegiatan operasional perusahaan, penggunaan biaya sangat berperan penting untuk kegiatan tersebut. Tanpa adanya biaya tersebut, maka perusahaan akan sangat sulit menjalankan usahanya. Salah

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI PADA JASA PARIWISATA DAN PERHOTELAN. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

REGRESI DAN KORELASI PADA JASA PARIWISATA DAN PERHOTELAN. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. REGRESI DAN KORELASI PADA JASA PARIWISATA DAN PERHOTELAN Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M., Pengertian Tentang Hubungan Linier antara Dua Variabel Analisis tentang distribusi pasangan variabel disebut

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden terdiri dari 101 orang yang terdiri dari 26 laki-laki (25,74 %), dan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden terdiri dari 101 orang yang terdiri dari 26 laki-laki (25,74 %), dan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden terdiri dari 101 orang yang terdiri dari 26 laki-laki (25,74 %), dan 75 wanita (74,25 %) merupakan mahasiswa jurusan psikologi pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara atasan memimpin dan kinerja bawahan yang meliputi hasil penelitian data, hasil pembahasan penelitian yang

Lebih terperinci

Vol. 4, Nomor 1, Oct 2016 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT PKS SEUMANTOH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Vol. 4, Nomor 1, Oct 2016 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT PKS SEUMANTOH KABUPATEN ACEH TAMIANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT PKS SEUMANTOH KABUPATEN ACEH TAMIANG Tengku Putri Lindung Bulan Manajemen, Universitas Samudra, Langsa email: tengkuputrilindungbulan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA Robiatul Adawiyah 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukmaaji 3) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi STIKOM Surabaya,

Lebih terperinci

Heniy Undaryani Dewi Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Heniy Undaryani Dewi Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS PGRI MADIUN PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL KUE KERING - BAKPIA PADA UD. NEW TWEETY DESA TAKERAN RT 04 RW 01 KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN Heniy Undaryani Dewi Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The problem is always faced by industrial companies is a matter of production. One way of cutting costs is to suppress the production of raw material inventory to a minimum, attempt to minimize

Lebih terperinci

Rancangan Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan dengan Mempertimbangkan Efisiensi Biaya Pada PT. X

Rancangan Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan dengan Mempertimbangkan Efisiensi Biaya Pada PT. X Rancangan Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan dengan Mempertimbangkan Efisiensi Biaya Pada PT. X Yunita Velany Sulayman. 1, Herry C. Palit. 2 Abstract: PT. X is a manufacturing company

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,

Lebih terperinci

Dion Pramana Putra Dj Daud Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

Dion Pramana Putra Dj Daud Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN HARGA JUAL PRODUK MELALUI PENDEKATAN TARGET PRICING DAN COST-PLUS PRICING UNTUK MENDAPATKAN LABA YANG DIINGINKAN (STUDI KASUS PADA TOKO KUE SE KOTA GORONTALO) Dion Pramana Putra Dj

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto Metode Penelitian, Bandung: Alfabeta. Calmeadow Jurnal Ekonomi. Universitas Gunadarma

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto Metode Penelitian, Bandung: Alfabeta. Calmeadow Jurnal Ekonomi. Universitas Gunadarma DAFTAR PUSTAKA Anggy Kinanti. 2012. Pengaruh Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Deposito Pada PT Bank Central Asia Tbk, Skripsi Strata-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Mercubuana, Jakarta. Arikunto. 2010.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Uji Data 1. Hasil Analisis Uji Istrument Penelitian Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya) Meirlinda Hapsari Program Studi/Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi, terlebih dahulu disajikan statistik deskriptif yang dapat dilihat dakam tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kantor BPS (Badan Pusat Statistik) yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan pada

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Cost of Production, Job Order Costing (booking fee), labor costs, the selling price.

ABSTRACT. Keywords: Cost of Production, Job Order Costing (booking fee), labor costs, the selling price. ABSTRACT The use of Job Order Costing Method, is one method of collecting cost of production where production costs are based on orders. The method provides a cost of cost of goods orders each order so

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha agroindustri. PTPN IV (Persero) Medan mengusahakan perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha agroindustri. PTPN IV (Persero) Medan mengusahakan perkebunan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV (Persero) Medan mengusahakan perkebunan dan pengelolahan komoditas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. BAB V ANALISA Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. Ellya, penulis mengajukan seperangkat kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang, kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan menguraikan data-data yang berhasil

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan menguraikan data-data yang berhasil BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini penulis akan menguraikan data-data yang berhasil dikumpulkan serta melakukan analisis regresi linier sederhana, uji hipotesis,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi varian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian unggulan di negara Indonesia. Tanaman kelapa sawit dewasa ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. setiap kelas yang ikut dalam penelitian ini. kategori kelas di SMK Ki Hajar

BAB 4 ANALISIS HASIL. setiap kelas yang ikut dalam penelitian ini. kategori kelas di SMK Ki Hajar BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Responden 4.1.1. Kelas Kategori kelas ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kelas dan siswa dari setiap kelas yang ikut dalam penelitian ini. kategori kelas di SMK Ki Hajar

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN ROKOK SAMPOERNA A-MILD DI KOTA PADANG. Oleh

PENGARUH BIAYA BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN ROKOK SAMPOERNA A-MILD DI KOTA PADANG. Oleh 1 PENGARUH BIAYA BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN ROKOK SAMPOERNA A-MILD DI KOTA PADANG Oleh Rizki Rahmat Ihsan 1, Rizky Natassia 2, Jolianis 3 ABSTRACT Sales activity is an activity that should

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan dengan orientasi memperoleh laba yang maksimal agar dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kecap Menco Kediri) Oleh: Akhmad Naruli ABSTRAK Perusahaan Kecap Menco adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Tingkat Adversity Quotient Peserta Didik MTs Darul Karomah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Tingkat Adversity Quotient Peserta Didik MTs Darul Karomah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tingkat Adversity Quotient Peserta Didik MTs Darul Karomah Adversity quotient diukur dengan skala seperti yang telah dijelaskan pada bab III. Sebelum skala tersebut

Lebih terperinci

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang PENGGUNAAN FULL COSTING METHOD UNTUK MENERAPKAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI PENENTUAN HARGA JUAL ALMARI UKIR ( Studi Kasus : Meubel Ukir Sido Katon Banyumanik ) TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. km dari Parit Malintang ibu kota kabupaten Padang Pariaman.

BAB IV HASIL PENELITIAN. km dari Parit Malintang ibu kota kabupaten Padang Pariaman. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Sekolah SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman yang terletak di Jl. Raya Lubuk Alung Pauh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian mengenai hubungan antara cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa pada pemerolehan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing ABSTRAK PT. Panca Mitra Sandang Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, yaitu perusahaan yang mengolah benang menjadi kain, dengan motif mencari keuntungan. Harga pokok produksi adalah

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Nama : Andro THG Damanik NPM : 28212121 Kelas : 3EB02 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :

Lebih terperinci