PENDAHULUAN. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN. Latar Belakang"

Transkripsi

1 1 Latar Belakang PENDHULUN Jumlah pengguna data dan informasi dengan menggunakan sarana IT (Information Technology) semakin meningkat dari hari ke hari. Oleh karena itu perlu suatu penanganan yang sangat cepat dalam hal pengelolaan data dan informasi. Untuk memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mendapatkan sejumlah data yang sangat besar, direkomendasikan suatu alat, yang mampu memudahkan untuk mendapatkan data. lat tersebut yaitu sistem database. Data bisa dibedakan menjadi dua: yaitu crisp dan fuzzy. Selama ini, pengolahan data dalam sistem database masih bersifat crisp, serta belum mendukung representasi fuzzy, maka diperlukan suatu alat untuk bisa mengolah data yang bersifat fuzzy. Data atau informasi yang bersifat fuzzy dapat memiliki lebih dari satu makna yang tidak dapat diselesaikan dengan pemrosesan logika biasa, sehingga perlu suatu perangkat yang mampu mengekspresikan ketidakpastian tersebut. Sebagai contoh, jika ingin dikatakan bahwa seseorang berbadan besar, maka hal tersebut tidak dapat didefinisikan secara pasti, berapa kilogram berat badan tersebut sehingga bisa dikatakan besar. Untuk mengungkapkan ketidakpastian tersebut secara matematis dapat digunakan teori gugus fuzzy, yaitu gugus yang menyatakan keanggotaan setiap elemennya dengan nilai derajat pada suatu selang tertentu. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi untuk memudahkan pengambilan data dengan fuzzy query yang terekam dalam RDBMS. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada: 1. Mengimplementasikan fuzzy query pada database relasional. 2. Derajat keanggotaan untuk data direpresentasikan dengan bentuk segitiga (triangular), trapesium (trapezoidal). 3. Data yang digunakan merupakan data hipotik. 4. Pemilihan field pada query hanya 1 buah. 5. Non multi-attribute query. TINJUN PUSTK Database Database adalah sekumpulan data atau entitas (beserta deskripsinya) yang berhubungan secara logika, dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi pada suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini pengertian akses dapat mencakup perolehan data maupun manipulasi data seperti menambah serta menghapus data (Connoly 2002). Entitas adalah sebuah objek (orang, tempat atau benda, konsep atau kejadian) yang akan direpresentasikan dalam database. Tipe entitas adalah sebuah objek atau konsep yang didefinisikan oleh perusahaan, memiliki keberadaan yang tidak terikat, merupakan representasi dari sekumpulan objek yang ada pada dunia nyata dengan properti-properti yang sama. Model Entity-Relationship (ER) merupakan model data konseptual pada high level (secara umum) yang dikembangkan oleh Chen (1976) untuk memfasilitasi desain database (Connoly 2002). tribut adalah properti yang menjelaskan beberapa aspek dari objek yang akan disimpan. Candidate key adalah satu atau sekumpulan atribut yang mengidentifikasikan entitas secara unik. Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tipe entitas secara unik. Foreign key adalah atribut yang digunakan untuk menghubungkan satu relasi (tabel) dengan relasi (tabel) yang lainnya (Connoly 2002). Relational database Dalam model relasional, relasi digunakan untuk memegang informasi tentang objek-objek yang akan direpresentasikan dalam database. Relasi direpresentasikan dalam Tabel 2 dimensi yaitu baris dan kolom. Baris (tuple) berkorespondensi pada record tunggal, sedangkan kolom berkorespondensi dengan atribut.dalam database. Relasi direpresentasikan dalam tabel 2 dimensi yaitu baris dan kolom. Baris (tuple) berkorespondensi pada rekord tunggal, sedangkan kolom berkorespondensi dengan atribut. Domain yaitu tipe data yang menjelaskan nilai yang mungkin muncul untuk tiap kolom.

2 2 Domain bisa berbeda untuk tiap-tiap atribut. Domain yaitu tipe data yang menjelaskan nilai yang mungkin muncul untuk tiap kolom. Domain bisa berbeda untuk tiap-tiap atribut. Relationship antara relasi, atribut dan domain bisa dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Relationship antara relasi, atribut dan domain Notasi model relasional: R( 1, 2,, n ) merupakan skema Relasi R berderajat n t=<v 1,v 2,,v n >, merupakan tuple berderajat n pada Relasi R ; v i adalah nilai yang berkorespondensi dengan atribut i - t[ i ] dan t. i merupakan nilai v i pada t untuk atribut i - t[ u, w,, z ] dan t.( u, w,., z ) merupakan nilai (v u, v w,,v z ) pada t untuk atribut yang sesuai Q, R, S menotasikan nama relasi t, u, v menotasikan tuple Sebuah relasi harus memenuhi hal-hal berikut : Sebuah relasi harus mempunyai nama yang berbeda dari semua nama relasi yang ada di database. Setiap sel dari relasi mengandung tepat satu nilai yang atomik. Nilai atomik adalah nilai atribut yang tidak dapat dibagi lagi menjadi aribut yang lebih sederhana. Setiap atribut harus mempunyai nama yang berbeda. Semua nilai atribut berasal dari domain yang sama. Tiap tuple berbeda (tidak ada penggandaan). Urutan atribut bukan merupakan hal yang penting. Secara teori, urutan tuple juga bukan merupakan hal yang penting. (Namun, dalam prakteknya, urutan memberikan dampak pada efisiensi peng-aksesan tuple). DDL (Data Defition Language) dan DML (Data Manipulation Language) Database Management System (DBMS) merupakan perantara bagi pemakai dengan database dalam disk. Cara berinteraksi atau berkomunikasi antara pemakai dengan database tersebut diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Bahasa tersebut dapat kita sebut sebagai bahasa database yang terdiri atas sejumlah perintah (statement) yang diformulasikan dan dapat diberikan user dan dikenali atau diproses oleh DBMS untuk melakukan suatu aksi atau pekerjaan tertentu. Sebuah bahasa database biasanya dapat dipilah ke dalam dua bentuk, yaitu (Fathansyah 2004): DDL (Data Definition Language) Struktur atau skema database yang menggambarkan atau mewakili disain database secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus disebut Data Definition Language. Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel, dan sebagainya. DML (Data Manupulation Language) DML merupakan bentuk bahasa database yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu database. Manipulasi data dapat berupa: a. Penyisipan atau penambahan data baru ke database. b. Penghapusan data dari suatu database. c. Pengubahan data dari suatu database. Query Query adalah permintaan untuk mengakses atau melacak informasi tertentu dalam suatu database. Untuk melakukan suatu query diperlukan suatu bahasa query. Contoh bahasa query adalah SQL (Structure Query Language). Structure Query Language SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam database relasional. Bahasa ini secara defacto adalah bahasa standar yang digunakan dalam manajemen database

3 3 relasional. Saat ini hampir semua server database yang ada mendukung bahasa ini dalam manajemen datanya. Struktur utama suatu SQL berisi 3 klausa (Korth & Silberschatz 1991, Bosc & Pivert 1995) yaitu: 1. Klausa Select, menyatakan operasi proyeksi, yaitu menentukan atribut-atribut dalam relasi yang akan dipilih. 2. Klausa From, menyatakan operasi cartesian product dari satu atau lebih relasi 3. Klausa Where, menyatakan predikat yang harus dipenuhi oleh tuple yang ada dalam klausa From. Pemakaian dasar SQL adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan tabel CRETE TBLE [NM_TBLE] ([DEFINISI_TBLE]) 2. Menyimpan data INSERT INTO [NM_TBLE] ([DFTR_FIELD]) VLUES ([DFTR_NILI]) 3. Mengambil data SELECT [DFTR_FIELD] FROM [NM_TBLE] [KONDISI] 4. Menghapus data DELETE FROM [NM_TBLE] [KONDISI] Operasi SELECT digunakan untuk memilih sebuah subset tuple-tuple dari sebuah relasi yang memenuhi pilihan. Pada umumnya, operasi SELECT ditunjukkan oleh : σ <kondisi pilihan> (R), dimana σ (sigma) digunakan untuk menetapkan operator SELECT dan <kondisi pilihan> adalah berupa ekspresi boolean yang ditetapkan pada atribut dari relasi R. Perlu diingat bahwa R pada umumnya adalah sebuah ekspresi aljabar relasional yang hasilnya adalah sebuah relasi. Ekspresi yang paling sederhana dari operasi SELECT adalah sebuah nama dari sebuah relasi database. Relasi yang dihasilkan dari operasi SELECT mempunyai atribut yang sama, sebagai R. Ekspresi boolean yang ditetapkan dalam <kondisi pilihan> terbentuk dari sejumlah klausa dengan bentuk sebagai berikut : <nama attribut><operator pembanding><nilai konstan>, atau <nama attribut><operator pembanding><nama attribut> di mana <nama attribute> adalah nama sebuah atribut dari R, <operator pembanding> biasanya adalah salah satu dari operatoroperator seperti =, <,, dan, dan <nilai konstan> adalah sebuah nilai konstan dari atribut domain. Klausa-klausa dapat mempunyai relationship yang berbeda-beda dengan operator-operator boolean ND, OR, dan NOT untuk membentuk kondisi pilihan yang umum. Operator SELECT adalah unary, maka dari itu, operator SELECT digunakan untuk sebuah relasi tunggal. Lebih dari itu, operasi pemilihan digunakan untuk tiap-tiap tuple secara individu. Bahkan, kondisi-kondisi pilihan tidak dapat menggunakan lebih dari satu tuple. Jumlah tuple dari relasi yang dihasilkan selalu lebih kecil atau sama dengan jumlah tuple pada R, sehingga σ c (R) R untuk setiap kondisi C. Bagian dari tuple-tuple yang dipilih oleh sebuah kondisi pilihan disebut sebagai selectivity dari kondisi. Sebagai contoh, terdapat tabel STF pada Tabel 1. Tabel 1 Data STF Nama StaffID Posisi Status Gaji Luminta S04001 Manager FT driansyah S99002 Direktur FT Hermanto M05003 ME PT Linda M01001 ME FT Contoh select : Cari semua staf yang statusnya adalah FT σ (status=ft) (STF), σ (baca:sigma) : merupakan simbol dari relation algebra untuk select. (status=ft) : mengecek status FT. STF : relasi staff dalam database. hasil disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil operasi select STF berdasarkan status Nama StaffID Status Gaji Luminta S04001 FT driansyah S99002 FT Linda M01001 FT Cari semua staf ME berstatus FT σ (status=ft) ND (posisi=me) STF), σ (baca:sigma) : merupakan simbol dari relation algebra untuk select. : mengecek status FT dan posisi ME (status=ft) ND (posisi=me) STF : relasi STF dalam database. Hasil disajikan pada Tabel 3.

4 4 Tabel 3 Hasil operasi select STF berdasarkan status dan posisi Nama StaffID Posisi Status Gaji Linda M01001 ME FT Sifat-sifat select : Komutatif σ (cond1)(σ (cond2)(r)) =σ (cond2) (σ (cond1) (R)) Yang berurutan dapat dikombinasikan menjadi σ (cond1) (σ (cond2) (R))= σ (cond1) ND (cond2) (R). Operasi select juga berhubungan dengan operasi project. Project merupakan pemilihan (select) subset kolom tertentu (X) dari relasi R. Pada umumnya, operasi project ditunjukkan oleh: X (R) = {t[x] : t R} Contoh project : Posisi apa saja yang sudah terisi? posisi (STF), hasilnya adalah : Manager, Direktur, ME, ME. : merupakan simbol dari relation algebra untuk project posisi : memilih nilai-nilai dari atribut posisi STF : relasi STF dalam database Bilangan fuzzy Suatu nilai numerik dapat dinyatakan secara tidak persis (fuzzy) seperti nilai kebahasaan (linguistic) baik, buruk, dan lain-lain. Nilai-nilai kebahasaan tersebut merupakan contoh bilangan fuzzy. Bilangan fuzzy berkaitan dengan konsep nilai pendekatan atau selang, yaitu bilanganbilangan yang dekat ke suatu bilangan real tertentu atau yang berada pada suatu selang bilangan real tertentu (Klir & Bo 1995). Gugus fuzzy Gugus fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. L.. Zadeh dari Barkeley pada tahun Gugus fuzzy merupakan pengembangan dari gugus biasa. Teori gugus fuzzy mendefinisikan derajat di mana elemen x dari gugus universal X berada (tercakup) di dalam gugus fuzzy. Fungsi yang memberikan derajat terhadap sebuah elemen mengenai keberadaannya dalam sebuah gugus disebut fungsi keanggotaan. Dalam kasus ini, anggota dari gugus X adalah elemen x. Sebagai contoh, derajat keanggotaan dari elemen x dalam area diekspresikan oleh: ( x 1 ) = 1 ( x 2 ) = 0. 8 ( x 3 ) = 0.3 ( x 4 ) = 0, merupakan fungsi keanggotaan yang memberikan derajat keanggotaan pada suatu selang tertentu, yaitu selang [0,1]. Tulisan subscript di sebelah yaitu menunjukkan bahwa adalah fungsi keanggotaan dari (Marimin 2002). Himpunan fuzzy Himpunan fuzzy (fuzzy sets) merupakan perangkat yang tepat untuk mengekspresikan ke-ambiguity-an. Himpunan fuzzy merupakan media komunikasi yang berbicara mengenai logika alami dari kompleksitas di antara manusia dan pengetahuan sosial (Marimin 2002). Himpunan fuzzy dan fungsi keanggotaannya didefinisikan sebagai berikut: Jika X adalah koleksi dari objek-objek yang dinotasikan sebagai x, maka pasangan nilai fuzzy dalam X adalah himpunan dari pasangan nilai x, x x X, { } = ( ( )) di mana disebut sebagai fungsi keanggotaan untuk himpunan fuzzy. Fungsi keanggotaan tersebut memetakan setiap elemen dari X ke sebuah derajat keanggotaan dengan nilai antara 0 dan 1 (Jang et.al. 1997). Fungsi keanggotaan Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaanya (sering juga disebut derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1 (Kusumadewi 2002). Misalkan dibuat himpunan berat badan orang. Kata BERT menunjukkan derajat seberapa besar orang dikatakan berat. Dengan menggunakan himpunan crisp, misalkan orang dikatakan berat jika memiliki berat badan di atas 60 kg. Secara tegas dikatakan bahwa orang yang mempunyai berat badan di atas 60 kg dikatakan berat dengan nilai keanggotannya = 1. Sebaliknya, jika berat badan kurang dari atau sama dengan 60 kg, secara tegas orang tersebut dikatakan tidak berat dengan =0. Hal ini menjadi tidak adil,

5 5 karena untuk orang dengan berat badan 60,1 kg dikatakan berat sedangkan 60 kg dikatakan tidak berat. Dengan menggunakan himpunan fuzzy, kita bisa membuat suatu fungsi keanggotaan yang bersifat kontinyu. Orang yang memiliki berat 55 kg sudah mendekati berat, artinya dia dikatakan berat dengan =0,75. Dilain pihak, orang yang memiliki berat badan 43 kg, memang dinyatakan kurang berat, artinya dia dikatakan berat dengan =0,2. Grafik fungsi keanggotaan berat badan ideal dapat dilihat pada Gambar Gambar 2 Fungsi keanggotaan berat badan ideal Operasi gugus fuzzy Seperti pada gugus biasa, operasi-operasi terhadap gugus, yaitu komplemen (complement), gabungan (union) dan irisan (intersection) juga terdapat pada suatu gugus fuzzy. 1. Komplemen suatu gugus fuzzy, dinotasikan sebagai, didefinisikan dengan fungsi keanggotaan sebagai berikut :, ( u) 1 ( u), = u U ( u) : derajat keanggotaan dari elemen u pada area ( u) : derajat keanggotaan dari elemen u yang bukan area 2. Irisan pada dua buah gugus fuzzy, yaitu gugus fuzzy dan B, didefinisikan dengan fungsi keanggotaan sebagai berikut : u u u ( ), ( B)( ) = min ( )( ) ( B)( ), ( u) : derajat keanggotaan dari elemen u pada area ( u) : derajat keanggotaan dari elemen B u pada are B : derajat keanggotaan dari elemen u yang merupakan irisan area dan B menggunakan operasi min(minimum). ( B)( u) 3. Gabungan pada dua buah gugus fuzzy, yaitu gugus fuzzy gabungan B, didefinisikan dengan fungsi keanggotaan sebagai berikut: u = u u ( ), ( B)( ) max ( )( ) ( B)( ), ( )( u) : derajat keanggotaan dari elemen u dalam area. : derajat keanggotaan dari elemen u dalam area B ( B)( u) : derajat keanggotaan dari elemen u yang merupakan gabungan area dan B menggunakan operasi max(maximum). ( B)( u) Fuzzy database Fuzzy database didefinisikan sebagai perluasan database relasional yang mengizinkan nilai atribut fuzzy dan nilai kebenaran fuzzy. Fuzzy database mengandung relasi-relasi: sebuah relasi R (t 1,,t n ) dalam Cartesian product P 1 xp 2 x.xp n; di mana tiap P i merupakan sekumpulan himpunan fuzzy t i yang berada pada atribut domain D i ( 1 i n ). Dalam fuzzy database, atributatribut kunci merupakan nilai yang bukan fuzzy. Dalam notasi, himpunan-himpunan fuzzy diidentifikasi dengan fungsi keanggotan yang representatif; sebagai contoh, t i yang dinotasikan sebuah fungsi keanggotaan (Takahashi 1993) Nilai-nilai atribut seperti umur mempunyai nilai non-fuzzy pada database relasional, sedangkan nilai atribut pada fuzzy database didefinisikan sebagai predikat fuzzy seperti muda, sekitar 40-an. Sebagai contoh, nilai atribut fuzzy pada umur Dr. X adalah muda diekspresikan sebagai sebaran kemungkinan P (umur X) = muda; muda dinotasikan sebagai himpunan fuzzy yang merepresentasikan predikat fuzzy muda. Nilai atribut tersebut diidentifikasi dengan himpunan fuzzy seperti muda. Nilai kebenaran (truth value) dari beberapa tuple adalah 1 (=benar) atau 0 (=salah) pada database relasional; nilai kebenaran pada beberapa tuple ditentukan pada predikat fuzzy seperti 0.7 dan

6 6 mendekati benar pada fuzzy database. Sebagai contoh, sebuah tuple t yang menegaskan pernyataan fuzzy: sangat benar bahwa Dr. X lebih muda dari umur 20-an. Nilai kebenaran diekspresikan sebagai sebaran kemungkinan P[T(t)]=N; T(t) dinotasikan sebagai nilai kebenaran dari t dan T dinotasikan sebagai himpunan fuzzy yang merepresentasikan predikat sangat benar. Dengan begitu nilai kebenaran T(t) diidentifikasikan dengan himpunan fuzzy, misal N pada z [0.1]; nilai z [0.1] mempunyai arti sebagai berikut: 1. z=0 berarti bahwa tuple t secara tepat salah <z<1 berarti bahwa tuple t benar untuk derajat yang diekspresikan oelh bilangan real z. 3. z=1 berarti tuple t secara tepat benar. Pada database relasional, terdapat dua hal penting tentang perluasan dalam bahasa query fuzzy database: 1. Fuzzy database mengizinkan himpunanhimpunan fuzzy pada nilai-nilai atribut; operator-operator pembanding fuzzy * (sama dengan, tidak sama, lebih kecil, lebih besar, lebih kecil sama dengan, lebih besar sama dengan) digunakan dalam bahasa-bahasa query pada fuzzy database pengganti operator-operator pembanding aritmatika (=,, <, >,, ) yang digunakan pada bahasa-bahasa query pada database relasional. 2. Fuzzy database mengizinkan himpunanhimpunan fuzzy sebagai nilai kebenaran T(t), t R; nilai kebenaran T(r) tupletuple yang dihasilkan r diturunkan dari T(r) pada tuple-tuple asal t R, atau dihitung sebagai kombinasi pada Cartesian product atau Projection T (t) pada tuple-tuple asal t R. Fuzzy query Dalam query konvensional, sintaks SQL dituliskan sebagai berikut : select (atribut) from (relasi) where (condition). Dalam query tersebut kita memilih tuple-tuple hasil Cartesian product dari relasi-relasi yang dibutuhkan dan memproyeksikan mereka ke atribut-atribut yang lebih spesifik. Dalam query yang bersifat fuzzy, formulanya adalah sebagai berikut: select [n t n. t] (atribut) from (relasi) where (fuzzy condition) di mana (relasi) merupakan daftar relasi biasa (bersifat crisp), dan (fuzzy condition) yang merupakan kondisi dasar fuzzy atau boolean pada saat yang sama (Bosc 1995). Fuzzy predicates Setiap predikat direpresentasikan oleh fungsi keanggotaan pada domain yang berlaku. nggap predikat P diaplikasikan untuk elemen-elemen individu pada X, di mana P: X [0, 1], kondisi fuzzy sederhana yang biasa digunakan adalah muda, murah, sekitar 40 dsb (Tahani 1977). SQL yang terbentuk yaitu: Select tipe, harga From data_hp Where harga is murah Fuzzy quantifiers Fuzzy quantifier mengizinkan kita unrtuk mengekspresikan quantity fuzzy untuk nilai pendekatan (approximate value). Fuzzy quantifiers dapat terbagi menjadi absolute atau relative: 1. bsolute quantifiers mengekspresikan kuantitas pada jumlah total, contoh: lebih dari pada 10, closed to Relative quantifiers mengekspresikan pengukuran pada jumlah total elemen yang memenuhi kondisi pasti yang bergantung pada jumlah total elemenelemen yang mungkin. Tipe quantifier ini digunakan dalam ekspresi antara lain: the majority, the minority, little of, about half of, dan lain sebagainya. METODOLOGI Tahapan penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti beberapa tahapan, yaitu: perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan pengujian. Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Tahapan penelitian

Basis Data Relational

Basis Data Relational Basis Data Relational Kebanyakan model yang digunakan adalah Model basis data relasional dengan menggunakan Relational Database Management System (RDBMS). RDBMS menyediakan layanan pengorganisasian data

Lebih terperinci

Model dan Aljabar Relasional. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Wa:

Model dan Aljabar Relasional. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom   Wa: Model dan Aljabar Relasional Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Email: rima@ittelkom-pwt@ac.id Wa: 087731680017 RECORD BASED DATA MODEL Model Hierarkikal Model Jaringan Model Relasional Struktur Hirarki

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG IBM San Jose Research Laboratory.

LATAR BELAKANG IBM San Jose Research Laboratory. SQL LATAR BELAKANG SQL merupakan bahasa basis data relasional standard. Terdapat macam-macam versi SQL. Versi aslinya pertama kali dikembangkan oleh IBM San Jose Research Laboratory. 2 LATAR BELAKANG Bahasa

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM Definisi sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 SBD 1 Model Data Relasional (Bagian 2) Relasional Keys. Relasional Integrity Rules. Bahasa pada Model Relasional. Relasional Keys Super Key

Lebih terperinci

PEMROSESAN QUERY. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom

PEMROSESAN QUERY. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom PEMROSESAN QUERY Gentisya Tri Mardiani, S.Kom Pendahuluan Pemrosesan terhadap query di dalam suatu basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa query (query language) Bahasa query formal basis data relasional

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 LOGIKA FUZZY Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lofti A Zadeh, dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki obyek-obyek dari

Lebih terperinci

Model Relasional. Basis Data. Pengertian

Model Relasional. Basis Data. Pengertian Model Relasional Basis Data Materi Yang Akan Disampaikan Pengertian 3 MODEL DATABASE Istilah dalam Basis Data Relasional Relational Key Di Model Relational Bahasa pada Model Data Relasional Bahasa Query

Lebih terperinci

Sistem Basis Data; Tutorial Konseptual Oleh : Yakub

Sistem Basis Data; Tutorial Konseptual Oleh : Yakub Sistem Basis Data; Tutorial Konseptual Oleh : Yakub Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian model data relasional, istilah-istilah dalam model data relasional, jenis-jenis kunci relasional,

Lebih terperinci

DECISSION SUPPORT SYSTEM MODELS DENGAN FUZZY TAHANI UNTUK PROMOSI KARYAWAN

DECISSION SUPPORT SYSTEM MODELS DENGAN FUZZY TAHANI UNTUK PROMOSI KARYAWAN Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT)205 DECISSION SUPPORT SYSTEM MODELS DENGAN FUZZY TAHANI UNTUK PROMOSI KARYAWAN Ghofar Taufiq Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Oleh : Devie Rosa Anamisa

SISTEM BASIS DATA. Oleh : Devie Rosa Anamisa SISTEM BASIS DATA Oleh : Devie Rosa Anamisa Pengertian Sistem Basis Data Sistem Keterpaduan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk

Lebih terperinci

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

INTERNET PROGRAMMING DATABASE INTERNET PROGRAMMING DATABASE Muhmmad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. zenhadi@eepis-its.edu POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Bahasan Sistem Database ER Diagram Database MySQL Internet Application Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. language pada sistem basis data yang antara lain meliputi :

BAB II LANDASAN TEORI. language pada sistem basis data yang antara lain meliputi : BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir dengan judul penerapan representasi logika fuzzy untuk structured query language pada sistem basis data

Lebih terperinci

MODUL 7 STRUCTURED QUERY LANGUAGE

MODUL 7 STRUCTURED QUERY LANGUAGE MODUL 7 STRUCTURED QUERY LANGUAGE BAHASA QUERY KOMERSIAL Berdasarkan acuan model relasional, ada 2 bahasa query komersial yang tersedia : 1. SQL (Structured Query Language) 2. QBE (Query By Example ).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.. Logika Fuzzy Fuzzy set pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh, 965 orang Iran yang menjadi guru besar di University of California at Berkeley dalam papernya yang monumental

Lebih terperinci

Pengertian Query. Query adalah perintah-perintah untuk mengakses data pada sistem basis data

Pengertian Query. Query adalah perintah-perintah untuk mengakses data pada sistem basis data Kompetensi Dasar Setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengenai Pengenalan SQL, mahasiswa dapat mendefinisikan dan memanipulasi sistem basis data menggunakan bahasa SQL dengan tepat Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY 1. LOGIKA FUZZY Logika fuzzy adalah suatu cara tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Teknik ini menggunakan teori matematis himpunan fuzzy. Logika fuzzy berhubungan dengan

Lebih terperinci

Perencanaan Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan 1.Pengenalan dan pendefinisian masalah Analisis Disain Implementasi

Perencanaan Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan 1.Pengenalan dan pendefinisian masalah Analisis Disain Implementasi 7 Perencanaan Pada fase perencanaan yang dilakukan adalah : 1. Mengenali masalah Pada tahap ini penulis mengumpulkan informasi serta mempelajari dan menganalisa sistem yang akan dibuat. 2. Mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Kinerja Pegawai di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Kinerja Pegawai di Universitas Muhammadiyah Purwokerto BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kinerja Pegawai di Universitas Muhammadiyah Purwokerto Masalah kinerja pegawai di Universitas Muhammadiyah Purwokerto sangat mendapat perhatian. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Logika Fuzzy 2.1.1 Pendahuluan Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lofti A Zadeh, di mana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki

Lebih terperinci

dan kesatuan nyata yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. [JOG99]

dan kesatuan nyata yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. [JOG99] BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendekatan sistem yang kbih menekankan pada elemen atatu komponennya mendefinisikan suatu sistem sebagai berikut: [JOG99] Sistem adalah kumpulan dan elemen-elemen yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. usaha kecil dengan menggunakan metode fuzzy logic, yang antara lain meliputi :

BAB II LANDASAN TEORI. usaha kecil dengan menggunakan metode fuzzy logic, yang antara lain meliputi : BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem analisis investasi perbankan untuk usaha kecil dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan 30 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada tugas akhir ini mencakup beberapa tahapan pengerjaan antara lain : 3.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem pada penelitian tugas akhir ini terdiri

Lebih terperinci

Konsep Basis Data (Lanjut)

Konsep Basis Data (Lanjut) Konsep Basis Data (Lanjut) http://www.brigidaarie.com Bahasa Basis Data bahasa yang digunakan oleh user untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS yang bersangkutan Contoh : SQL, dbase, QUEL dsb Bahasa

Lebih terperinci

Model Relational. Dian Dharmayanti

Model Relational. Dian Dharmayanti Model Relational Dian Dharmayanti Pendahuluan Relation Properti Relasi Basis Data Relasional Key Konversi Model E-R ke Relasional Transformasi kedalam skema relasi Pendahuluan Model relasional terkait

Lebih terperinci

Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya,

Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, BASIS DATA Aljabar Relasional Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Email : dl@ub.ac.id Pendahuluan Pemrosesan terhadap query di dalam suatu system basis data dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya BAB II LANDASAN TEORI A. Logika Fuzzy Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya berada di luar model matematis dan bersifat inexact. Konsep ketidakpastian inilah yang

Lebih terperinci

Basis Data. Bahasa Kueri. Basis Data.

Basis Data. Bahasa Kueri. Basis Data. Basis Data Bahasa Kueri Basis Data mulyono@dosen.dinus.ac.id Tujuan Intruksional Khusus : Setelah mempelajari bagian ini, Mahasiswa mampu memahami dan melakukan operasioperasi manipulasi terhadap model

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Defenisi Pangkalan Data Pangkalan data atau Database merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema

Lebih terperinci

BASIS DATA ALJABAR RELASIONAL (RELATIONAL ALGEBRA)

BASIS DATA ALJABAR RELASIONAL (RELATIONAL ALGEBRA) BASIS DATA ALJABAR RELASIONAL (RELATIONAL ALGEBRA) Aljabar Relasional Yaitu sekumpulan operasi yang digunakan untuk melakukan proses manipulasi data dalam rangka untuk mendapatkan informasi yang diperlukan

Lebih terperinci

Pertemuan 2 dan 3 : Tujuan Instruksional Khusus :

Pertemuan 2 dan 3 : Tujuan Instruksional Khusus : 1 Pertemuan 2 dan 3 : MODEL DATA RELASIONAL Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian model data relasional, istilah-istilah dalam model data relasional, jenis- jenis kunci

Lebih terperinci

INTEGRITAS BASIS DATA. OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono

INTEGRITAS BASIS DATA. OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono INTEGRITAS BASIS DATA OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono Integrity Constraint (Batasan Integritas) Constraint (batasan) merupakan aturan yang diberikan pada suatu tabel agar data yang dimasukkan terjamin

Lebih terperinci

BAB III MODEL DATA RELASIONAL DAN ALJABAR RELASIONAL

BAB III MODEL DATA RELASIONAL DAN ALJABAR RELASIONAL BAB III MODEL DATA RELASIONAL DAN ALJABAR RELASIONAL Model data relasional diperkenankan oleh Codd pada tahun 1970. Didasarkan pada suatu struktur data yang sederhana dan seragam (uniform), yaitu : Relasi

Lebih terperinci

Satuan Acara Perkuliahan

Satuan Acara Perkuliahan Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah : Sistem Basis Data Kode Mata Kuliah / SKS: KK-1057 / 3 SKS Semester : Ganjil / Genap Dosen : Dini Yuristia, S.T. Hari, jam, ruang : Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BASIS DATA

LINGKUNGAN BASIS DATA LINGKUNGAN BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan tingkat arsitektur basis data Menjelaskan komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan dalam DBMS Menjelaskan perbedaan model data berbasis

Lebih terperinci

MODEL RELASIONAL. Alif Finandhita, S.Kom

MODEL RELASIONAL. Alif Finandhita, S.Kom MODEL RELASIONAL Alif Finandhita, S.Kom E. F. Codd A Relational Model of Data for large shared data bank 1970 Model relasional merupakan teori formal yang mendasari sistem relasional, adalah suatu cara

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM MANAJEMEN BASISDATA UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN

IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM MANAJEMEN BASISDATA UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM MANAJEMEN BASISDATA UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN JB Budi Darmawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

SQL Data Definition Language (DDL)

SQL Data Definition Language (DDL) Structured Query Language - DML (Pert. 12) Oleh : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Sarwosri, S.Kom, M.T. Dr. Ir. Siti Rochimah 1 SQL Data Definition Language (DDL) Perintah DDL dalam SQL meliputi : CREATE

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA S SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : SISTEM BASIS DATA 1 Kode Mata : MI - 15204 Jurusan / Jenjang : D3 MANAJEMEN INFORMAA Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

SQL (Structure Query Language) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom

SQL (Structure Query Language) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom SQL (Structure Query Language) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom SQL Structure Query Language (SQL) adalah bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Kemampuan SQL: Query (memperoleh

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

PEMROSESAN QUERY. Alif Finandhita, S.Kom, M.T

PEMROSESAN QUERY. Alif Finandhita, S.Kom, M.T PEMROSESAN QUERY Alif Finandhita, S.Kom, M.T Pemrosesan terhadap query di dalam suatu sistem basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa query (query language). Bahasa query formal basis data relasional

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Logika Fuzzy Teori himpunan logika samar dikembangkan oleh Prof. Lofti Zadeh pada tahun 1965. Zadeh berpendapat bahwa logika benar dan salah dalam logika konvensional tidak dapat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstraksi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstraksi SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY Denny Cristiono T.S., Yugowati P.,Sri Yulianto J.P. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen

Lebih terperinci

ESTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

ESTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom ESTIMASI QUERY Sistem Basis Data Gentisya Tri Mardiani, M.Kom Estimasi Biaya Query Optimizer query akan membuat informasi statistik yang tersimpan dalam katalog DBMS untuk memperkirakan besarnya biaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak merupakan kegiatan analisis, desain, konstruksi, verifikasi dan manajemen kesatuan teknik yang dikerjakan dalam suatu kerangka

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat Menurut Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (2011:4), pengabdian kepada masyarakat atau kegaitan pengabdian

Lebih terperinci

BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE)

BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE) 1 BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE) DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam Disk. Cara berkomunkasi / berinteraksi antara pemakai dengan basis data diatur dalam suatu bahasa

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 2017 TE UM

Praktikum Basis Data 2017 TE UM MODUL 3 SQL A. TUJUAN - Memahami SQL, komponen-komponen, dan penggunaannya. - Mengenal operasi-operasi DML menggunakan phpmyadmin. - Mampu melakukan operasi-operasi retrieve yang spesifik - Mampu penguraikan

Lebih terperinci

PROYEKSI GEOMETRI FUZZY PADA RUANG

PROYEKSI GEOMETRI FUZZY PADA RUANG PROYEKSI GEOMETRI FUZZY PADA RUANG Muhammad Izzat Ubaidillah Mahasiswa Jurusan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: IzzatBja@yahoo.co.id ABSTRAK Geometri fuzzy merupakan perkembangan dari

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA 1 (MI) KODE / SKS KK / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA 1 (MI) KODE / SKS KK / 2 SKS Minggu Pokok Bahasan ke dan TIU 1. 1. PENGENALAN BASIS DATA Basis Data Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar 1.1 Perbedaan sistem file tradisional dengan sistem file basis data dan keterbatasannya 1.2

Lebih terperinci

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) Structure Query Language (SQL) adalah bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. SQL mempunyai kemampuan sebagai berikut : a. Query (memperoleh

Lebih terperinci

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce DESAIN DATABASE Pertemuan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 86 RANCANG BANGUN APLIKASI REKOMENDASI PEMBELIAN LAPTOP DENGAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI BERBASIS WEB Hendry Setiawan 1, Seng Hansun 2 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE FUZZY TAHANI UNTUK REKRUTMEN PEMBINA PRAMUKA PADA MTS SWASTA LAMONGAN

PEMANFAATAN METODE FUZZY TAHANI UNTUK REKRUTMEN PEMBINA PRAMUKA PADA MTS SWASTA LAMONGAN PEMANFAATAN METODE FUZZY TAHANI UNTUK REKRUTMEN PEMBINA PRAMUKA PADA MTS SWASTA LAMONGAN Nurul Fuad Fakultas Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan Jl Veteran No 9 Lamongan fuad@unisla.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database

Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database Karunia Suci Lestari k.sucilestari97@gmail.com :: http://ksucilestari97.wordpress.com Abstrak Setelah artikel sebelumnya membahas

Lebih terperinci

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima Sistem Berbasis Pengetahuan LOGIKA FUZZY Kelompok Rhio Bagus P 1308010 Ishak Yusuf 1308011 Martinus N 1308012 Cendra Rossa 1308013 Rahmat Adhi 1308014 Chipty Zaimima 1308069 Sekolah Tinggi Manajemen Industri

Lebih terperinci

P7 Perancangan Database

P7 Perancangan Database P7 Perancangan Database SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa mengetahui & memahami konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 HIMPUNAN CRIPS Himpunan adalah suatu kumpulan objek-objek yang mempunyai kesamaan sifat tertentu. Suatu himpunan harus terdefinisi secara tegas, artinya untuk setiap objek selalu

Lebih terperinci

Relational Database & Pemodelan Data [Review]

Relational Database & Pemodelan Data [Review] Modul ke: 02 Alen Fakultas FASILKOM Relational Database & Pemodelan Data [Review] Pemrograman Basis Data & SQL Boby Hartanto, S.Kom,M.M. Program Studi Sistem Informasi Basis Data Relasional Pada pembuatan

Lebih terperinci

Pengenalan Basis Data

Pengenalan Basis Data Overview Pengenalan Basis Data Sistem Database ER Diagram Database MySQL Acep Irham Gufroni, M.Eng. Pemrograman Internet Teknik Informatika Univ. Siliwangi Internet Application Intro Menyimpan data dalam

Lebih terperinci

PEMROSESAN QUERY. Alif Finandhita, S.Kom

PEMROSESAN QUERY. Alif Finandhita, S.Kom PEMROSESAN QUERY Pemrosesan terhadap query di dalam suatu sistem basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa query (query language). Bahasa query formal basis data relasional adalah bahasa untuk meminta

Lebih terperinci

Model Relational. S# Nama Status Kota S1 Hanato 20 Bandung S2 Andi 10 Jakarta S3 Shy 25 Surabaya S4 Tina 20 Medan

Model Relational. S# Nama Status Kota S1 Hanato 20 Bandung S2 Andi 10 Jakarta S3 Shy 25 Surabaya S4 Tina 20 Medan Model elational Pendahuluan E. F. Codd A elational Model of Data for large shared data bank 1970 Model relasional terkait dengan 3 aspek : struktur data, integritas data dan manipulasi data. DBMS (Sistem

Lebih terperinci

Relasi Tegas (Crips Relation)

Relasi Tegas (Crips Relation) Logika Fuzzy (3) 1 Cartesian Product Terdapat dua himpunan A = {0, 1} dan B = {a, b, c}. Maka beberapa variasi hasil-kali kartesian (cartesian product) dapat dituliskan sebagai berikut: 2 Relasi Tegas

Lebih terperinci

MODEL DATA RELASIONAL

MODEL DATA RELASIONAL MODEL DATA RELASIONAL PENGERTIAN BASIS DATA RELASIONAL Pada model relasional, basis data akan "disebar" atau dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian DBMS (Database Management System)

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian DBMS (Database Management System) 21 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian DBMS (Database Management System) Database Management System atau DBMS adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam memelihara dan menggunakan koleksi

Lebih terperinci

Apa yang akan dibahas? Pengertian SQL Penggolongan Statement SQL Aturan Gramatika SQL Struktur Dasar SQL Query Satu (1) Tabel

Apa yang akan dibahas? Pengertian SQL Penggolongan Statement SQL Aturan Gramatika SQL Struktur Dasar SQL Query Satu (1) Tabel Sistem Basis Data 1 Apa yang akan dibahas? Pengertian SQL Penggolongan Statement SQL Aturan Gramatika SQL Struktur Dasar SQL Query Satu (1) Tabel 2 SQL SQL (Structured Query Language) Bahasa standar yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Fuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern

Lebih terperinci

Basis Data Spasial Modul 2

Basis Data Spasial Modul 2 Basis Data Spasial Modul 2 Modul 2 Arsitektur DBMS Tabel Data Manipulation Language (DML) Data Definition Language (DDL) LATIHAN Data Base Management System (DBMS) Perangkat lunak (software) untuk mengelola

Lebih terperinci

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi Himpunan Fuzzy Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi Outline Himpunan CRISP Himpunan Fuzzy Himpunan CRISP Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item dalam suatu himpunan A, yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program linear, metode simpleks, dan program linear fuzzy untuk membahas penyelesaian masalah menggunakan metode fuzzy

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Himpunan fuzzy adalah bentuk umum himpunan biasa yang memiliki tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Himpunan fuzzy adalah bentuk umum himpunan biasa yang memiliki tingkat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Himpunan Fuzzy Himpunan fuzzy adalah bentuk umum himpunan biasa yang memiliki tingkat keanggotaan dari tiap-tiap elemen yang dibatasi dengan interval [ 0, 1 ]. Oleh karena itu

Lebih terperinci

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File Pertemuan 7 Quiz 1. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: a. Arsip d. Basis Data b. Data e. Sistem c.

Lebih terperinci

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari PENGENALAN KONSEP DASAR BASIS DATA (Review) Dr. Karmilasari Definisi Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi

Lebih terperinci

BAB 4 ALJABAR RELASIONAL

BAB 4 ALJABAR RELASIONAL BAB 4 ALJABAR RELASIONAL Bahasa Query Relasional (Relational Query Language) Bahasa Query : memungkinkan manipulasi dan pemanggilan data dari suatu basis data. Model Relasional mendukung kesederhanaan,

Lebih terperinci

Model-Model Data. Khabib Mustofa Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada

Model-Model Data. Khabib Mustofa Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada Model-Model Data Khabib Mustofa khabib@ugm.ac.id Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada August 30, 2007 Model Entitas-Hubungan (Entity Relationship Model)

Lebih terperinci

MODEL FUZZY TAHANI UNTUK PENENTUAN SISWA TERBAIK DI SEKOLAH

MODEL FUZZY TAHANI UNTUK PENENTUAN SISWA TERBAIK DI SEKOLAH Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 207, pp. 24~22 24 MODEL FUZZY TAHANI UNTUK PENENTUAN SISWA TERBAIK DI SEKOLAH Ghofar Taufik AMIK BSI Jakarta e-mail: ghofar.gft@bsi.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai

Lebih terperinci

BASIS DATA MODEL BASIS DATA

BASIS DATA MODEL BASIS DATA BASIS DATA MODEL BASIS DATA APA ITU MODEL BASIS DATA? Model database menunjukkan struktur logis dari suatu basis data, termasuk hubungan dan batasan yang menentukan bagaimana data dapat disimpan dan diakses.

Lebih terperinci

Basis Data. Bagian IV SQL (1) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan

Basis Data. Bagian IV SQL (1) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Basis Data Bagian IV SQL (1) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Sejarah SQL IBM mengembangkan versi asli SQL di San Jose Research Laboratory (sekarang Almaden Research Center)

Lebih terperinci

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data Basis Data 1 Referensi Raghu Ramakrisnan, Gherke, Database Management System, 3rd Edition, McGraw-Hill, 2001. Ramez Elmasri, Sam Navathe, Fundamentals of Database Systems, 4rd Edition, Addison Wesley Publishing

Lebih terperinci

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING Media Informatika, Vol. 3 No. 1, Juni 2005, 25-38 ISSN: 0854-4743 FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING Sri Kusumadewi, Idham Guswaludin Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

Sistem Basis Data Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng

Sistem Basis Data Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Sistem Basis Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng SQL Introduction Setelah Membuat ERD dan Model Relasional, what s next? Bagaimana cara membangun entitas dan relationship tersebut agar dapat digunakan? Bagaimana

Lebih terperinci

IF Model Relasional

IF Model Relasional IF3111 - Model Relasional Tricya Widagdo Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Page 1 1 Model Relasional E. F. Codd, A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks, 1970. Model

Lebih terperinci

Model Relasional Basis Data

Model Relasional Basis Data Modul ke: 03 Sabar Fakultas ILMU KOMPUTER Model Relasional Basis Data Mata Kuliah: Basis Data Rudiarto, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Materi Yang Akan Disampaikan Pengertian Keuntungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan komponen atau perangkat lunak pendukung sistem operasi yang bisa digunakan untuk keperluan membantu kerja manusia sehari-hari seperti pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di matematika dikenal istilah aljabar kalkulus, kalkulus integral, serta kalkulus differensial. Banyak buku dalam membahas model relasional membedakan aljabar relasional

Lebih terperinci

OPTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

OPTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom OPTIMASI QUERY Sistem Basis Data Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom Struktur Sistem Basis Data Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk memudahkan dan memfasilitasi akses ke data. Faktor utama

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

Database Systems: Ch. 3: The Relational Model. History of The Relational Model. Learning Objectives

Database Systems: Ch. 3: The Relational Model. History of The Relational Model. Learning Objectives 1 Database Systems: Thomas Connolly, Carolyn Begg, Database System, A Practical Approach to Design Implementation and Management, 4 th Edition, Addison Wesley History of The Relational Model Terminology

Lebih terperinci

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami sistem basis data dan

Lebih terperinci

Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan Sistem Fuzzy.

Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan Sistem Fuzzy. Chapter 7 Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan

Lebih terperinci

SQL Server merupakan program yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan database relasional guna mendukung aplikasi dengan arsitektur

SQL Server merupakan program yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan database relasional guna mendukung aplikasi dengan arsitektur MANAJEMEN DATABASE SQL Server merupakan program yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan database relasional guna mendukung aplikasi dengan arsitektur client-server. Konsep penerapannya adalah

Lebih terperinci

OPTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

OPTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom OPTIMASI QUERY Sistem Basis Data Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom Struktur Sistem Basis Data Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk memudahkan dan memfasilitasi akses ke data. Faktor utama

Lebih terperinci

Definisi Basis Data (1)

Definisi Basis Data (1) Chapter 1 Definisi Basis Data (1) BASIS + DATA Representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Markas / tempat

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Pengembangan Web

Perangkat Lunak Pengembangan Web Perangkat Lunak Pengembangan Web Pertemuan 5 Database I Program Diploma IPB - Aditya Wicaksono, SKomp 1 Apa itu SQL? Structured Query Language SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database SQL memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1.Konsep Dasar Perancangan Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili kebutuhan pengguna.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10. SQL : Data Manipulation (Chap. 6 Conoly)

PERTEMUAN 10. SQL : Data Manipulation (Chap. 6 Conoly) PERTEMUAN 10 SQL : Data Manipulation (Chap. 6 Conoly) TUJUAN DAN PENTINGNYA SQL SQL adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. SQL adalah sebuah bahasa permintaan

Lebih terperinci