Prosiding Nasional ISSN: Seminar dan Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah Denpasar, 2 4 Nopember 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Nasional ISSN: Seminar dan Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah Denpasar, 2 4 Nopember 2015"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA TEMA PEDULI TERHADAP MAHKLUK HIDUP DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Ari Wariyanti Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Abstrak Hasil penelitian awal tentang permasalahan pembelajaran IPS yang di dilakukan di kelas IV SDN Tandes Kidul II/112 Surabaya, menunjukkan bahwa para siswa kurang termotivasi dengan pelajaran IPS. Hal inilah yang mendasari dilakukannya penelitian untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan konstruktivistik dengan model inkuiri dalam tema peduli terhadap mahkluk hidup. Desain penelitian pengembangan (Development research) ini menggunakan model pengembangan four-d model Thiagrajan, yang terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu define, design, develop, dan disseminate. Namun peneliti hanya membatasi sampai dengan tahap develope. Hasil pengembangan kemudian diuji efektifitasnya dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pretest-Postest Design. Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran diketahui bahwa perangkat yang dikembangkan dengan model inkuiri dinyatakan baik dan layak untuk digunakan. Hasil pre-test untuk melihat efektifitas penggunaan perangkat pembelajaran didapatkan hasil siswa yang tidak tuntas belajar atau mencapai nilai <70 mencapai 85,72%. Ketidaktuntasan nilai siswa tersebut disinyalir karena beberapa faktor-faktor seperti terbatasnya media pembelajaran yang digunakan dan kurangnya perhatian guru. Sedangkan hasil Post test dapat diketahui terdapat kenaikan angka hasil belajar yang signifikan. Siswa yang tidak tuntas belajar yang semula mencapai 85,71% atau 36 sisiwa, pada saat post test hanya tinggal 16,67% atau hanya tinggal 7 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinilai efektif untuk digunakan. Keywords: Model Pembelajaran Inkuri, Perangkat Pembelajaran, Hasil Belajar. PENDAHULUAN Suksesnya penerapan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari perangkat pembelajaran yang digunakan. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru dalam menghadapi pembelajaran di kelas. Faktor- faktor yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar meliputi guru, murid, buku-buku penunjang, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), silabus dan standar komptetensi dasar. Proses pembelajaran juga tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang mendukung berjalannya belajar mengajar dengan baik (Aqib, 2002). Dalam proses pembelajaran IPS pendidik lebih sering menyampaikan ilmu sebagai fakta bukan sebagai peristiwa atau gejala yang harus diamati, diukur dan didiskusikan 63

2 sehingga proses pembelajaran di dalam kelas hanya di arahkan pada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi. Peserta dipaksa untuk mengingat informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu apalagi menghubungkan informasi yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini juga terjadi pada pembelajaran IPS di sekolah dasar, dimana proses pembelajaran yang dilakukan selama ini tidak dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses pembelajaran didalam kelas (Sanjaya, 2008) Hasil pengamatan peneliti di lapangan yaitu pada permasalahan yang terjadi di kelas IV SDN Tandes Kidul II/112 Surabaya, menunjukkan bahwa para siswa kurang termotivasi dengan pelajaran. Hal ini dikarenakan pelajaran IPS dianggap sebagai pelajaran hapalan yang menjemukkan, kemampuan dalam menguasai pelajaran sangat lemah, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang kurang memuaskan, kurangnya kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran sangat pasif, serta siswa masih beranggapan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, tampak pada saat pembelajaran siswa hanya menerima saja materi yang diberikan guru. Berdasarkan kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar pada Kurikulum 2013, sebaran kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik kelas IV Sekolah Dasar, berdasarkan ranah KI 2, KI 3 dan KI 4 adalah, pada KD 2.3. peserta didik diharapkan mampu menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya, pada KD 3.5, peserta didik diharapkan mampu memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi dan pada KD 4.5, peserta didik diharapkan mampu untuk menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Kompetensi yang diharapkan tersebut menuntut peserta didik untuk mampu memahami hubungan antara dirinya dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial di sekitarnya secara lebih kontekstual dan bermakna. Oleh karena itu peneliti menilai sangat penting menerapkan pendekatan inkuiri untuk menghasilkan perangkat pembelajaran pada tema Peduli Terhadap Mahkluk Hidup. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dikembangkan perangkat pembelajaran, dan diarahkan pada penyusunan perangkat pembelajaran, dan dirahkan pada penyusunan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang menunjang keterampilan berpikir kritis siswa, yaitu melalui model inkuiri. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai KI dan KD yang telah ditetapkan dalam kerangka dasar kurikulum RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Pada kurikulum 2013, istilah standar kompetensi tidak dikenal lagi. Namun muncul istilah standar Kompetensi Inti (KI). Kompetensi inti merupakan gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotorik) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi inti adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran. 64

3 2. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS) adalahbuku yang dirancang khusus dan berisi tugas dan dikerjakan oleh siswa. LKS memuat beberapa unsur yang meliputi judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang dilakukan, dan laporan yang dikerjakan. Lembar kerja siswa secara umum berisi petunjuk serta langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas-tugas yang diperintahkan dalam LKS tersebut tercantum jelas KD yang akan dicapainya (Depdiknas, 2008). Untuk tema Peduli Terhadap Mahkluk Hidup pada kelas IV SD KD yang berhubungan adalah KD 2.3, KD 3.5 dan KD Pembelajaran Inkuiri Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah 1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, 2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran, 3) mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri. 4. Dukungan Teoritis Pembelajaran IPS dengan Model Inkuiri Teori Belajar Konstruktivisme Menurut teori konstruktivisme ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan stretegi mereka sendiri untuk belajar. Pada dasarnya pandangan konstruktivisme berpendapat bahwa dalam belajar sangat mungkin siswa memanfaatkan pengetahuan yang sebelumnya telah dipelajarinya, meskipun sebelumnya hal itu belum pernah terungkapkan, dalam mengkonstruksi skema-skema mereka (Brooks & Brooks, 1993; Jonassen dkk dalam Pranata 2004). Pengetahuan yang dikonstruksi tersebut tergantung atas informasi yang diketahui, jenis pengalaman belajar yang dilalui, serta bagaimana informasi dan pengalaman itu diorganisasikan ke dalam struktur pengetahuan. Implikasinya, penilaian dan pembelajaran merupakan dua aktivitas yang tidak dapat dipisahkan. Teori Belajar Bermakna David Ausubel Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Dahar, 1983). Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui oleh siswa. 65

4 Dengan demikian agar terjadi bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Teori Penemuan Jerome Bruner salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah model dari Jerome Bruner yang dikenal dengan belajar penemuan (Discovery learning). Bruner menganggap, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna (Dahar, 1998). 5. Keberadaan Perangkat Pembelajaran IPS Keberadaan perangkat pembelajaran yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah menguji kualitas perangkat pembelajaran yang sudah ada di tempat penelitian seperti RPP, dan LKS, sehingga dapat memutuskan apakah perangkat pembelajaran tersebut akan diadopsi, diadaptasi atau ditolak. Diadopsi apabila semua bagian perangkat pembelajaran yang dibuat benar-benar sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran (kebutuhan siswa), maka perangkat pembelajaran tersebut akan diadopsi, diadaptasi apabila hanya sebagian komponen perangkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik, maka yang sesuai tersebut akan diadaptasi, ditolak apabila tidak ada satupun tujuan pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa, maka akan mngembangkan yang baru yang sesuai dengan kebutuhan siswa. DESAIN PENELITIAN Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan menggunakan desain penelitian pengembangan (Development research). Sedangkan model acuan yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan penelitian ialah berasal dari model pengembangan four-d model dari hasil pengembangan Thiagrajan. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu define (pedefenisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Meskipun demikian di dalam kegiatan ini hanya akan dilakukan sampai pada tahap ketiga saja yaitu hanya sampai tahap develop (pengembangan) sedangkan tahap keempat disseminate (penyebaran) tidak akan dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas IV SDN Tandes Kidul II/112 Surabaya yang jumlahnya 42 siswa. Prosedur dalam penelitian ini terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap penyusunan perangkat pembelajaran IPS yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS dan Tes Hasil Belajar (THB). Tahap kedua yaitu uji coba produk yaitu aplikasi perangkat pembelajaran yang telah disusun dan dikembangkan. Pelaksanaan uji coba ini menggunakan rancangan penelitian One Group Pretest-Postest Design. Pengumpulan data di peroleh melalui observasi, angket dan tes. Adapun alasan dipilihnya model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagrajan, Semmel dan Semmel yang dimodifikasi sebagai model pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah: 1) model ini cocok digunakan karena lebih rinci dan 66

5 sistematis. Hal ini terlihat jelas pada masing-masing tahap tentang apa yag harus dilakukan oleh peneliti, 2) model ini dapat membantu memudahkan untuk melakukan proses pengembangan perangkat pembelajaran sistematis. 1. Tahap 1: Define (pendefinisian) a. Analisis awal-akhir (front-end analysis) Analisis awal akhir bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran. Melalui analisis ini akan didapatkan gambaran fakta, harapan dan alternatif penyelesaian masalah. Metode yang digunakan untuk menemukan masalah ialah dengan melakukan observasi terhadap keberadaan perangkat pembelajaran IPS di sekolah. Kajian yang dilakukan meliputi keberadaan dan kualitas perangkat pembelajaran. b. Analisis siswa Analisis siswa merupakan kajian tentang karakteristik siswa yang sesuai dengan desain pengembangan perangkat pembelajaran. Analisis siswa ini dilakukan dengan tujuan mandapatkan gambaran karakteristik siswa, antara lain, 1) tingkat kemampuan dan perkembangan intelektualnya, 2) keterampilanketerampilan individu atau sosial yang sudah dimiliki dan dapat mungkin dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. c. Analisis konsep (consep analysis) Analisis konsep dilakukan untuk mengidentifikasi konsep-konsep pokok yang diajarkan, lalu menyusunnya dalam susunan hierarki, dan merinci berbagai komponen ke dalam hal yang kritis dan yang tidak relevan. d. Analisis tugas (task analysis) Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan utama yang dikaji oleh peneliti dan menganalisisnya ke dalam himpunan keterampilan tambahan. e. Penetapan tujuan pembelajaran (specifying intructional objectives) Penetapan tujuan pembelajaran untuk merangkum hasil dari analisis konsep dan analisis tugas untuk menentukan perilaku objek penelitian. Metode yang digunakan dalam perumusan tujuan pembelajaran ialah dengan analisis tujuan berdasarkan KI dan KD untuk kemudian divalidasi kualitasnya. Anlisis tujuan pembelajaran meliputi tujuan proses yang berdasarkan revisi Taksonomi Bloom dan tujuan pengetahuan. 2. Tahap II: Design (perancangan) a. Penyusunan krtieria acuan tes Kriteria acuan tes disusun berdasarkan penetapan tujuan pembelajaran dan anaisis siswa, selanjutnya disusun kisi-kisi tes hasil belajar. b. Pemilihan media Pemilihan media dilakukan untuk menentukan media yang sesuai dengan isi pembelajaran yang disajikan. Proses pemilihan media disesuaikan dengan analisis tugas, analisis materi atau isi pembelajaran, karakteristik siswa, dan fasilitas yang tersedia di sekolah. c. Pemilihan format Pemilihan format dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini dimaksudkan untuk mendesain atau merancang isi pembelajaran, pemilihan strategi, pendekatan, metode pembelajaran, dan sumber belajar. Format yang 67

6 dipilih adalah yang memenuhi kriteria menarik, memudahkan dan membantu dalam pembelajaran. Metode yang digunakan ialah melalui studi literasi sumber. 3. Tahap III: Validasi dan Revisi a. Validasi ahli b. Validitas isi c. Validitas konstruk d. Validasi butir soal tes e. Reliabilitas Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu suatu analisis dalam penelitian yang paling dasar yang dilakukan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan fenomena - fenomena yang ada, baik bersifat alamiah atau rekayasa manusia yang disajikan dalam bentuk angka - angka (Sukmadinata, 2006). Analisis data ini meliputi : 1. Analisis Kualitas Perangkat Pembelajaran Analisis kualitas perangkat pembelajaran meliputi validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan LKS. Validasi dilakukan oleh dua orang ahli untuk menguji tingkat kevalidan dan kelayakan materi ajar. Analisis ini mengacu pada analisis validitas RPP dan LKS yang dikeluarkan oleh BSNP dan PERMENDIKNAS untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Untuk penyususnan RPP lembar validasi yang disusun mengacu pada panduan potofolio sertifikasi guru dalam jabatan tahun Analisis Respon Siswa Respon siswa diukur menggunakan angket tentang tanggapan siswa terhadap materi ajar yang sudah dikembangkan dan pembelajaran langsung. Jawaban dari pernyataan responden dalam penelitian ini merujuk pada Skala Lickert. Skala lickert ini merupakan suatu cara yang lebih sistematis untuk memberi skor pada indeks (Singarimbun, 1989). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala I, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel (Sugiyono,2008) Analisis ini dilakukan dengan menggunakan persentase (%) menggunakan rumus: K P = X 100% Keterangan : P : Presentase respon ketertarikan siswa K : Jumlah respon tertarik N : Jumlah semua respon yang diberikan N 3. Analisis Tes Hasil Belajar Hasil belajar siswa diperoleh dari proposisi jawaban benar siswa setelah mengerjakan pre-tes dan post-tes yang dihitung dengan persamaan berikut ini: 68

7 Proposisi jawaban benar siswa (p) = Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Hasil belajar siswa dianalisis untuk menentukan pencapaian indikator yang telah dijabarkan. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat dilihat dari ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal jika proporsi jawaban benar siswa sesuai kriteria ketuntasan individu untuk mata pelajaran IPS yaitu memperoleh angka 70>. Demikian pula dengan indikator pencapaian pembelajaran dikatakan tuntas apabila nilai mencapai 70>. Sedangkan kelas tersebut dikatakan tuntas belajar secara klasikal apabila terdapat 85% siswa telah tuntas belajar (Depdiknas:2003). Ketuntasan belajar siswa secara individual maupun klasikal dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: K = T T' X 100% Keterangan : K : Persentase ketuntasan belajar T : Jumlah siswa yang tuntas belajar T : Jumlah seluruh siswa HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil proses validasi dari dua validator terkait dengan kelayakan atas pengembangan materi ajar IPS tentang tema Peduli Terhadap Mahkluk Hidup, didapatkan skor nilai rata-rata yaitu untuk validator 1 sebesar 4,36 dan validator 2 sebesar 4,45. Berdasarkan kriteria kelayakan dan skala penilaian, maka pengembangan materi ajar tersebut tergolong baik (dalam arti kualitas baik, mudah dipahami, sesuai dengan konteks penjelasan). Hasil pre-test menunjukan bahwa 85,71% siswa atau sebanyak 36 sisiwa dari 42 sisiwa kelas IV tidak tuntas belajar atau mencapai nilai <70. Ketidaktuntasan nilai siswa tersebut disinyalir karena beberapa faktor-faktor seperti terbatasnya media pembelajaran yang digunakan dan kurangnya perhatian guru ke murid. Sedangkan hasil Post test dapat diketahui bahwa adanya perubahan yang signifikan dari hasil nilai yang didapat siswa sebelumnya yang semula 85,71% siswa tidak tuntas belajar, kini menjadi 16,67% atau hanya tinggal 7 siswa yang tidak tuntas belajar. Hasil respon ketertarikan siswa pada penelitian yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa jumlah respon siswa yang tertarik atas pembelajaran IPS tema Peduli Terhadap Mahkluk Hidup dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, mencapai 83,33% siswa yang tertarik yang tertarik dengam pembelajaran pada tema ini. Berdasarkan hasil respon siswa pada penelitian yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa jumlah respon siswa yang tertarik atas pengembangan tema Peduli Terhadap Mahkluk Hidup, jika dirata-rata akan mencapai >80% siswa yang tertarik dan sisanya adalah siswa yang tidak tertarik dengan model pengembangan materi ajar tersebut. Ini membuktikan bahwa anggapan siswa terkait dengan pengembangan materi ajar yang 69

8 dikembangkan guru dapat memberikan nuansa ketertarikan meskipun ada beberapa siswa yang menganggap bahwa itu bukanlah hal yang menarik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pengembangan tersebut maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan bahwa: Pertama, perangkat pembelajaran yang dikembangkan tergolong baik dan layak digunakan, didasarkan pada hasil proses validasi dari dua validator terkait dengan kelayakan atas pengembangan perangkat pembelajaran yakni didapatkan skor nilai rata-rata untuk validator 1 sebesar 4,36 dan validator 2 sebesar 4,45. Kedua, perangkat pembelajaran yang digunakan terbukti efektif meningkatkan hasil belajar sisiwa, yang awalnya 85,71% siswa atau sebanyak 36 sisiwa dari 42 sisiwa kelas IV tidak tuntas belajar atau mencapai nilai <70, setelah diimplementasikan perangkat pembelajaraan yang dikembangkan, hasil Post test menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Hasil nilai yang didapat siswa yang semula 85,71% siswa tidak tuntas belajar, kini menjadi 16,67% atau hanya tinggal 7 siswa yang tidak tuntas belajar. Ketiga, respon sisiwa terhadap perangkat pembelajaran yang diimplementasikan sangat baik. Terbukti sejumlah 83,33% siswa mengaku tertarik. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal. (2006). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendikia. Dahar. R. W. (1998). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Dahar, R.W. (1983). Teori-TeoriBelajar. Jakarta: Erlangga. Depdiknas. (2003). Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: BSNP. Dekdiknas. (2008). Pedoman BSNP(Badan Standar Nasional Pendidikan). Gulo. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Permendikbud, No. 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Pranata, Moeljadi (2004). Portofolio: Model Penilaian Desain Berbasiskan Konstruktivistik. Jurnal Nirmala. Vol. 6, No. 1 tahun 2004 Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Singarimbun, Masri., Efendi, Sofian. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian. Bandung : Rosda karya. Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Afabeta. 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan. pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan. pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan). Menurut Sukmadinata (2011: 167), dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Desain penelitian yang akan digunakan untuk mengembangkan produk adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., (1974:5) yaitu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA Oleh: Fanny Adibah IKIP Widya Darma Abstrak: Pendidikan Matematika bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developmnent/ R&D). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT RADESWANDRI Guru SMP Negeri 1 Kuantan Mudik radeswandri@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,

Lebih terperinci

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas kelas yang diselenggarakan di Amerika pertama- tama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development 81 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research), karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran matematika menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN Anisah, Mustika Wati, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya mata pelajaran matematika adalah diujikannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Lebih terperinci

Pengabdian Pada Masyarakat

Pengabdian Pada Masyarakat Pengabdian Pada Masyarakat PENINGKATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG BERORIENTASI PADA PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Oleh: Lena Rosdiana

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN Oleh: Raras Dwi Asri 11144100129 Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan karena dalam penelitian ini dikembangkan perangkat pembelajaran dengan media pembelajaran visual basic.net

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif kuantitatif karena data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan respon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Wahyu Hidayat, Zainuddin, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan volume pisma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai perkembangan aspek/dimensi kebutuhan masyarakat sekitar. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai perkembangan aspek/dimensi kebutuhan masyarakat sekitar. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut adanya upaya peningkatan mutu pendidikan, upaya tersebut harus dilakukan secara menyeluruh mencakup berbagai perkembangan aspek/dimensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA dengan Model Problem

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SEMESTER GENAP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 104 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development Research). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan 113 BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa,

Lebih terperinci

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung 16 Rusmiati, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SEJARAH HINDU MENERAPKAN MODEL CTL PADA SISWA KELAS V SDN 1 PUNJUL KARANGREJO TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-2017 143 Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Oktazella Ayu Puspitawati* & Mawardi Program

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN Robia Astuti Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email: pakde_hardy@yahoo.co.id Abstract The purpose of this study is

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16 prinsip pembelajaran yang harus dipenuhi dalam proses pendidikan abad ke 21 yaitu (1) dari berpusat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334 Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES Volume 4 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2013 Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ke arah mutu internasional dengan pembelajaran bilingual

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ke arah mutu internasional dengan pembelajaran bilingual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era global saat ini telah meningkatkan persaingan antar bangsa di dunia dalam segala aspek kehidupan, tidak terkecuali pendidikan. Hal ini secara otomatis menuntut dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan, BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pada metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model. Model

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013 KETERAMPILAN BERPIKIR LEVEL C4, C5, & C6 REVISI TAKSONOMI BLOOM SISWA KELAS X-3 SMAN 1 SUMENEP PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT THE THINKING

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN Linda Listriana (1) Ety Tejo Dwi Cahyowati (2) Indriati Nurul

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 72 83. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan analisis terhadap beberapa permasalahan dalam mata pelajaran IPA di SMK sebagai kelompok mata pelajaran adaptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA Artikel Penulis I : Musnidatul Millah Arief; Penulis II : Dra. Chusnal

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya, BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi dan Analisis Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model Learning Cycle-5E Pengembangan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning. Berdasarkan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar Nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan masalah yang harus dipikirkan dan direncanakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan masalah yang harus dipikirkan dan direncanakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG Megasyani anaperta (1) Farida (2) (1) Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA Niza Zesrita 1*), Agus Setyo Budi 1, Vina Serevina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development Research). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika

Lebih terperinci

TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI

TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI Erfinia Deca Christiani,S.Pd., M.Pd Staf Pengajar Universitas Panca Marga Probolinggo erphinia12@gmail.com (diterima: 21.12.2014,

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras Sukmo Purwo Diharto

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen. Ilmu kimia merupakan produk pengetahuan yang berupa fakta, teori, prinsip, hukum, temuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAINER SISTEM PENERANGAN OTOMOTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG Kurnia Wijanarso, Aisyah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Fokusnya adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Model-Eliciting Activities

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan media pembelajaran modul virtual yang digunakan diadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang secara skematik tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan (Development). Dalam hal ini peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Rangkaian proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang mengintegrasikan teori vygotsky dan teori ibnu khaldun dilakukan mulai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci